Kurikulum Prsentasi Tergabung Sudah
-
Upload
sandi-pebriyana -
Category
Documents
-
view
21 -
download
1
Transcript of Kurikulum Prsentasi Tergabung Sudah
Model dan Organisasi Pengembangan Kurikulum
Cara BerpikirSistem Nilai (Nilai Moral,
Keagamaan, politik, Budaya dan Sosial)
Pengembangan kebutuhan peserta didik
Lingkup dan urutan pelajaranKebutuhan masyarakatArah program pendidikan
Aspek dalam Pengembangan
Kurikulum
Mendisain (designing) kerangka Kurikulum
Menerapkan (implementation)Mengevaluasi (Evaluation)
Prosedur Pengembangan Kurikulum
Model Ralph TylerModel administratif (Top down)Model Grass RootsModel DemonstrasiModel Miller sellerModel Taba’s
Model Model Pengembangan Kurikulum
Model Ralph Tyler
Ada 4 tahap dalam pengembangan Kurikulum
Menentukan Tujuan PendidikanMenentukan Proses PembelajaranMenentukan organisasi isi atau
Bahan PelajaranMenentukan evaluasi
Pembelajaran
Menentukan Tujuan Pendidikan
Merumuskan dan menentukan tujuan umum serta tujuan khusus sehingga diperoleh pola agar mempermudah pencapaian tujuan
Faktor-faktor yang menjadikan arahan dalam penentuan tujuan, diantaranya:
Pengembangan kemampuan berpikir
Membantu memperoleh informasiPengembangan sikap masyarakatPengembangan minat
pesertadidikPengembangan sikap sosial
Menentukan Proses PembelajaranPenentuan proses pembelajaran
harus berdasar pada kemapuan pesertadidik
Pengalaman siswa merupakan awal penentuan dan pertimbangan proses pembelajaran
Proses pembelajaran akan disebut berhasil apabila perserta didik mampu berinteraksi dengan lingkungan sehingga membentuk karakter utuh bagi peserta didik tersebut
Menentukan organisasi isi atau Bahan Pelajaran
Menentukan materi pelajaran harus berlatar belakang pada kemampuan setiap peserta didik sehingga dalam implementasinya peserta didik dapat memahami materi yang yang diajarkan dengan mudah.
Menentukan evaluasi Pembelajaran
Merupakan tahap terakhir dalam model tyler, yakni dengan proses penilaian terhadap rencana yang telah dibuat sehingga didapat hasil dalam penyempurnaan model pembelajaran.
Model AdministratifAda beberapa tahap penyusunan,
diantaranya:
Membuat Kebijakan (pejabat tingkat atas)Membentuk tim (dari beberapa elemen)Menyusun perumusan kerangka
kurikulumProses penyesuaian dan
pengkoordinasian(ujicoba)Perbaikan dan
penyempurnaan(Monitoring dan Evaluasi)
Model Grass Roots
Ada beberapa tahap penyusunan, diantaranya:
Perumusan gagasan (Guru,Siswa,dan Masyarakat)
Penyusunan Kerangka kurikulumPenerapan dan pengawasan
kurikulumPerbaikan dan Penyempurnaan
Kriteria yang harus dipenuhi dalam perumusan gagasan, diantaranya:
1. Guru memiliki kemampuan profesional
2. Guru dilibatkan dalam perbaikan Kurikulum
3. Guru dilibatkan langsung dalam perumusan tujuan, pemilihan bahan, dan evaluasi
4. Selalu mengadakan evaluasi pada setiap pertemuan
Model DemonstrasiAda beberapa tahap penyusunan,
diantaranya:
Melaksanakan eksperimen (kumpulan Guru)
Menentukan rangka inovasi dan perbaikan
Mengadakan pengembangan secara mandiri
Melakukan perbaikanMelakukan penyempurnaan
Model Miller-Seller
1. Klarifikasi Orientasi Kurikulum2. Pengembangan Tujuan3. Identifikasi Model mengajar4. Implementasi
1. Klarifikasi Orientasi Kurikulum
Memperjelas arah pandangan filosofis dan sosial.
Mencerminkan tentang pandangan filosofis, psikologis dan sosiologis terhadap kurikulum yang sesuai.
2. Pengembangan Tujuan
Penentuan tujuan umum Merefleksikan pandangan individu dan masyarakat.
Penentuan tujuan khususmengarah pada cara kerja (instruksional)
3. Identifikasi Model MengajarMenitikberatkan pada strategi pembelajaran, berdasarkan beberapa kriteria, diantaranya:
a) Pola pengajaran harus lebih ditekankan pada tujuan umum dan khusus.
b) Metode pengajaran disesuaikan kemampuan siswa
c) Guru diharapkan harus memahami dan menerapkan model kurikulum ini
d) Menyediakan media-media yang mendukung pencapaian tujuan
4. Implementasi
Merupakan langkah penerapan yang sesuai dengan identifikasi model mengajar dan melakukan monitoring terhadap model pembelajaran ini serta mengevaluasi kendala-kendalan dalam penerapannya sehingga diperoleh kesesuaian antara metode dan tujuan
Model Taba’s
1. Mengadakan unit unit eksperimen bersama dengan guru-guru
2. Menguji unit eksperimen3. Mengadakan revisi dan
konsolidasi4. Pengembangan keseluruhan
kerangka kurikulum5. Implementasi dan desiminasi
2. Organisasi Kurikulum
- Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum berupa kerangka umum program-program pengajaran yang di berikan kepada peserta didiki.
- Kurikulum lebih luas dari pada sekedar rencana pembelajaran, tetapi meliputi segala pengalaman atau proses belajar siswa yang direncanakan dan dilaksanakan di bawah bimbingan lembaga pendidikan.
- Artinya bahwa kurikulum bukan hanya berupa dokumen bahan cetak melainkan rangkaian aktivitas siswa yang dilakukan maupun di lingkungan masyarakat yang direncanakan serta dibimbing oleh sekolah.
- Menutur (Hilda Taba, 1962) “ suatu kurikulum harus memuat pernyataan tujuan, menunjukan pemilihan dan pengorganisasian bahan pelajaran serta rancangan penilaian hasil belajar”.
- Organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan kurikulum yang tujuannya untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah siswa dalam kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum diantaranya berkaitan dengan:
Urutan bahan pelajaran tersebut merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam suatu kurikulum.
Pertimbangan dalam organisasi kurikulum
Ruang lingkup (Scope)
Urutan bahan(Sequence)
Kontinuetas(Continue)
Keseimbangan( Balancing)
Keterpaduan(Integrated)
Ditinjau dari sudut organisasi kurikulum, terdapat beberapa model kurikulum:
A. Kurikulum berdasarkan mata pelajaran (subjek curriuculum)
1. Mata pelajaran terpisah (Separated Subjek Curriculum)
Menurut (S. Nasution, 1986) “Mata pelajaran yang terpisah-pisah bertujan agar generasi muda mengenal hasil-hasil kebudayaan dan pengetahuan umat manusia yang telah dikumpulkan berabad-abad, agar mereka tak perlu lagi mencari dan menemukan kembali dengan apa yang telah diperoleh dari generasi terdahulu”
Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari model organisasi kurikulum berdasarkan mata pelajaran yang terpisah-pisah dapat dilihat pada tabel berikut:
Kekurangan Kelebihan Bahan pelajaran menggambarkan tidak ada
hubungannya antara materi satu dengan yang
lain.
Bahan pelajaran yang diberikan pada siswa
tidak bersifat aktual.
Proses belajar lebih mengutamakan aktifitas
guru sedangkan murid pasif.
Bahan pelajaran tidak berdasarkan pada aspek
permasalahan sosial yang dihadapi siswa.
Bahan pelajaran merupakan informasi dari
masa lalu dan terlepas dari kejadian masa kini
dan yang akan datang.
Proses dan bahan pelajaran sangat kurang
memperhatikan bakat, minat dan kebutuhan
siswa.
Bahan pelajaran disusun secara sistematis,
logis, sederhana dan mudah dipelajari.
Dapat dilaksanakan untuk mewariskan
nilai-nilai dan budaya terdahulu.
Kurikulum ini mudah diubah dan
dikembangkan.
Bentuk kurikulum ini mudah dipola,
dibentuk, didesain bahkan mudah untuk
diperluas dan dipersempit sehingga
mudah disesuaikan dengan waktu yang
ada.
2. Mata pelajaran gabungan (Correlated Curriculum)
- Korelasi kurikulum atau sering disebut broad field pada hakekatnya adalah penyatuan beberapa mata pelajaran yang sejenis
- Bahan pelajaran dalam kurikulum ini memungkinkan subtansi pelajaranya memiliki pengertian-pengertianyang lebih mendalam dibanding dengan mata pelajaran yang terpisah-pisah.
Kekurangan Kelebihan Bahan pelajaran yang diberikan kurang
sistematis serta kurang mendalam.
Kurikulum ini kurang menggunakan
gahan pelajaran yang aktual yang
langsung berhubungan dengan kehidupan
nyata.
Kurikulum ini kurang memperhatikan
bakat dan minat siswa.
Apabila prinsip penggabungan belum
dipahami maka bahan pelajaran yang
disampaikan terlampau abstrak.
Bahan berdifat korelasi walau
sebatas bebrapa mata pelajaran.
Memberiakn wawasan yang
luas dalam lingkup satu bidang
studi.
Menambah minat siswa
berdasarkan korelasi mata
pelajaran yang sejenis.
3. Kurikulum terpadu (Integrated Curriculum)
Kurikulum ini cenderung lebih memandang bahwa dalam suatu pokok bahasan harus selalu terpadu secara menyeluruh. kurikulum ini memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara kelompok maupun secara individu, lebih memberdayakan masyarakt sebagai sumber belajar, memungkinkan pembelajaran bersifat individu terpenuhi, serta dapat melibatkan siswa dalam mengembangkan program pembelajaran.
Pembelajaran yang mungkin banyak di gunakan seperti pemecahan masalah,metode proyek,pengajaran unit,inkuiri,discovery,dan pendekatan tematik yang dilakukan dalam pembelajaran kelompok maupun perseorangan.
Pengembangan program pembelajaran perlu dilaksanakan bersama-sama antara siswa dengan guru, tetapi sebelumnya guru harus menyiapkan rancangan program pembelajaran sebagai acuan yang perlu kembangkan bersama siswa atau mungkin dengan masyarakat.
Bahan pelajaran yang di pelajari siswa dirumuskan dalam pokok bahasan berupa topik atau pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk menyelesaikan pertanyaan permasalahan yang di ajukan, proses pembelajaran lebih bersifat fleksibel di sesuaikan dengan kemampuan dan potensi siswa sehingga tidak mengharapkan hasil belajaran yang sama dari semua siswa.jika dilihat dari prosesnya maka kurikulum ini dalam pengembangannya lebih banyak di percayakan pada guru, orang tua, maupun siswa itu sendiri.
Ada kekurangan dan kelebihannya dalam kurikulum ini, kelebihannya adalah:a) Mempelajari bahan pelajaran melalui pemecahan masalah dengan cara memadukan beberapa mata
pelajaran secara menyeluruh dalam menyelesaikan topik atau permasalahan.b) Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan bakat,minat, dan potensi yang
dimilikinya secara individu.c) Memberikan kesempatan pada siswa untuk menyelesaikan permasalahan secara komprehensif dan
dapat mengembangkan belajar secara bekerja samad) Mempraktekan nilai-nilai demokrasi dalam pembelajaran.e) Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara maksimal.f) Memberikan kepada siswa untuk belajar berdasarkan pada pengalaman langsung.g) Dapat membantu meningkatkan hubungan antara sekolah dengan masyarakat.h) Dapat menghilangkan batas-batas yang terdapat dalam pola kurikulum yang lain.
Sedangkan kekurangan dalam kurikulum ini,antara lain:a) Kurikulum dibuat oleh guru dan siswa sehingga memerlukan kesiapan dan kemampuan guru
secara khusus dalam pengembangan kurikulum seperti ini.b) Bahan pelajaran tidak di susun secara logis dan sistematisc) Bahan pelajaran tidak bersifat sederhana.d) Dapat memungkinkan kemampuan yang dicapai siswa akan berbeda secara mencolok.e) Kemungkinan akan memerlukan biaya, waktu dan tenaga yang banyak oleh karena itu perlu
adanya pengorganisasian yang lebih optimal sehingga dapat mengurangi kekurangan-kekurangan tersebut.
Secara ideal hasilnya dalam kurikulum ini dapat memberikan kemampuan siswa yang terintegritas yang menggambarkan manusia yang harmonissesuai dengan kebutuhan masyarakat maupun sesuai dengan tuntutan potensi siswa.kemampuan dalam memecahkan masalah secara ilmiah merupakan bagian dari karakteristik pembelajaran dalam kurikulum ini.
masalah yang diselesaikan biasanya berkaitan dengan masalah sosial, pekerjaan maupun masalah-masalah yang sifatnya aktual.
4. Kurikulum Inti (Core Curiculum)
Kurikulum inti merupakan bagian dari kurikulum terpadu, beberapa karakteristik yang dapat dikaji dalam kurikulum ini adalah :1) Kurikulum ini direncanakan secara berkelanjutanselalu berkaitan dan direncanakan secara terus
menerus.2) Isi kurikulum yang dikembangkan merupakan rangkaian dari pengalaman yang saling berkaitan.3) Isi kurikulum selalu mengambil atas dasar masalah maupun problema yang dihadapi secara aktual.4) Isi kurikulum cenderung mengambil atau mengangkat subtansi yang bersifat pribadi maupun sosial.5) Isi kurikulum ini lebih di fokuskan berlaku untuk semua siswa, sehingga kurikulum ini sebagai
kurikulum umum tetapi subtansinya bersifat problema,pribadi,sosial, dan pengalaman yg terpadu.
Dalam prosesnya kurikulum terpadu perlu didukung oleh kemampuan guru dalam mengelola waktu dan kegiatan sehingga aktifitas dan substansi materi yang di pelajari siswa lebih efektif,efisien, dan bermakna.Topik-topik yang dapat diangkat dalam kurikulum ini selalu berkaitan dengan beberapa disiplin ilmu dan lingkungan, misalnya topik-topik sbb:a) Penanggulangan virus flu burung.b) Hakikat berdemokrasi dalam berbangsa dan bernegara.c) Penanggulangan limbah bagi kehidupan manusia.d) Pentingnya pelestarian sumber alam bagi kehidupan manusia.e) Memahami fungsi atom untuk perdamaian dunia.f) Kesiapan untuk berumah tangga.g) Hakikat pornografi dan pornoaksi.h) Membentuk kemampuan berkomunikasi yang efektif.i) Kajian terhadap pola industri dan jasa dalam pertumbuhan ekonomi.
b. Social Functions dan persistent situation
Social Functions merupakan bagian dari kurikulum terpadu,kurikulum ini didasarkan atas analisis kegiatan-kegiatan manusia dalam masyarakat, kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat diantaranya:1) Memelihara dan manjaga keamanan masyarakat.2) Perlindungan dan pelestarian hidup, kekayaan dan sumber alam.3) Komunikasi dan transportasi.4) Kegiatan rekreasi.5) Produk dan distribusi barang dan jasa.6) Ekspresi rasa keindahan.7) Kegiatan pendidikan.8) Integrasi kepribadian9) Konsumsi benda dan jasa
Dalam Social Functions ini dapat diangkat berbagai kegiatan-kegiatan manusia yg dapat dijadikan sebagai topik pembelajaran
Sebagai modifikasi dari social function adalah persistent life situation , kajian subtansi dalam kurikulum bentuk ini lebih mendalam dan terarah
Secara umum ada 3 kelompok situasi yang akan dihadapi manusia yaitu:1) Situasi-situasi mengenai perkembangan individu manusia
diantaranya:a) Kesehatanb) Intelektualc) Morald) Keindahan
2) Situasi untuk perkembangan partisipasi sosiala) Hubungan antar pribadib) Keanggotaan kelompokc) Hubungan antar kelompok
3) Situasi-situasi untuk perkembangan kemampuan menghadapi faktor-faktor ekonomi dan daya-daya lingkungan
a) Bersifat alamiahb) Sumber teknologic) Struktur dan daya-daya sosial ekonomi
Bagan klasifikasi kecakapan hidup (depdiknas,2005)
Experience atau Activity Curriculum
Activity curriculum cenderung mengutamakan kegiatan-kegiatan atau pengalaman-pengalaman siswa untuk membentuk kemampuan yang terintegrasi dengan lingkungan ataupun dengan potensi siswa.
Karakteristik dari Activity
Curriculum yaitu mencakup
pengembangan dari pendidikan
keterampilan atau kejuruan tetapi di
dalamnya tercakup pengembangan
kemampuan intelektual dan akademik
yang berkaitan dengan aspek
keterampilan atau kejuruan tersebut.
Kurikulum terpadu dipelopori oleh John
Dewey yang intinya bahwa pembelajaran harus
dimulai dari pembahasan suatu topik atau
permasalahan yang diselesaikan secara terpadu
dari berbagai disiplin ilmu maupun faktor
lingkungan.
Learning by doing dan problem based
learning merupakan konsep John Dewey yang sudah
banyak diterapkan di sekolah. Konsep-konsep
tersebut umumnya sudah diterapkan pada activity
curricululum, dalam implementasinya sering juga
disebut dengan pembelajaran proyek.
4 tipe pembelajaran proyek yang dapat
dikembangkan dalam activity
curriculum
1. Construction on creative project
2.Appreciation on enjoyment project
3.The problem project
4.The drill or specific project
Ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh
dalam pembelajaran ini, di antaranya:
1) Siswa akan berpartisipasi sepenuhnya dalam
situasi belajar, karena siswa akan mengalami
dan melakukan secara langsung berbagai
kegiatan yang telah direncanakan.
2) Pembelajaran ini akan menerapkan berbagai
prinsip-prinsip belajar yang dapat
mengoptimalkan kemampuan siswa dalam
pembelajaran.
3) Mengandung aspek estetika, intelektual,
vocational dan kreativitas siswa.
Pengajaran Unit
Pengajaran unit merupakan pengalaman belajar yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya yang
berpusat pada sebuah pokok atau permasalahan.
jenis sumber pembelajaran unit:
1) berpusat pada bahan pelajaran ( subject matter ), artinya
topik atau permasalahan diambil atau diangkat dari topik-
topik mata pelajaran;
2) 2) berpusat pada pengalaman (experience atau situation),
artinya topik permasalahan diangkat dari situasi
lingkungan masyarakat yang dipadukan dengan
kebutuhan atau tantangan yang dimiliki oleh siswa.
Ada dua jenis sumber pembelajaran unit: 1)
berpusat pada bahan pelajaran ( subject
matter ), artinya topik atau permasalahan
diambil atau diangkat dari topik-topik mata
pelajaran; 2) berpusat pada pengalaman
(experience atau situation), artinya topik
permasalahan diangkat dari situasi
lingkungan masyarakat yang dipadukan
dengan kebutuhan atau tantangan yang
dimiliki oleh siswa.
Perbandingan dua jenis pembelajaran unit tersebut dapat dilihat dari bagan di bawah ini:
Aspek Subject Centered Unit Situation Centered Unit
Sumber Kurikulum
Konsep kesatuan sebagai karakteristik dari isi mata mata pelajaran. Bersumber dari bidang mata pelajaran yang tersusun
Konsep kesatuan sebagai keterpaduan atau integritas siswa dalam lingkungannya secara menyeluruhya. Bersumber dari kebutuhan siswa , berdasarkan kemampuan potensi siswa. Berdasarkan aktivitas guru dan siswa.
Tujuan Pembelajaran
Sering kali bukan berdasarkan kebutuhan siswa maupun tuntutan masyarakat. Bersifat umum yang seragam untuk semua siswa
Tuntutan lebih luas dan komprehensif untuk memenuhi kebutuhan siswa, lingkungan dan pembentukan Bersifat individual tetapi memperhatikan aspek kelompok
Bentuk Organisasi
Bahan disusun secara logis dari sederhana ke kompleks. Berpusat pada hal-hal yang sudah ada atau yang sedang terjadi dengan referensi masa sekarang dan masa yang akan dataBentuk organisasi lebih bersifat seragam untuk semua siswang.
Pengorganisasian berdasarkan hari ini sekarang tidak meninggalkan pengalaman masa lalu untuk membentu meyelesaikan masalah disamping memprediksi masa yang akan datangPengorganisasi secara fleksibel yang dikembangkan untuk individual, kelompok. Bentuk perencanaan secara terperinci, fleksibel yang diorientasi pada pembentukan integritas. - Menggunakan pendekatan konstruktivisme.
Implementasi Menitik beratkan pada aktivitas guru saja. Menenkankan pada pembelajaran hafalan tidak berlandaskan pada teori berlajar gestalt. Sangat formal dan kaku terhadap pengembangan kegiatan.
Menitikberatkan pada partisipasi dan tanggung jawab murid. Belajar secara fungsional dengan menggunakan pendekatan analitis.Mengunakan berbagai prinsip belajar modern. Mengembangkan aspek ilmiah, kreativitas dan totalitas. Menggunakan teori belajar gestalt.
Evaluasi Bentuk evaluasi sempit dan lebih periodik. Tidak memperhatikan aspek individual siswa.
Peniaian lebih komprehensif dan terpadu dengan menggunakan teknik dan prosedur evaluasi handal