Kuliah Makro 3

32
Perhitungan Pendapatan Nasional

Transcript of Kuliah Makro 3

Page 1: Kuliah Makro 3

Perhitungan Pendapatan Nasional

Page 2: Kuliah Makro 3

PRODUK DOMESTIK BRUTO

Nilai barang2 dan jasa2 yg diproduksikan di dlm negara tsb dlm satu tahun

PDB/ GDP adl nilai brg dan jasa suatu negara yg diproduksikan oleh faktor2 produksi milik warga negara tsb dan negara asing

Page 3: Kuliah Makro 3

PRODUK NASIONAL BRUTO

PNB/ GNP adl nilai brg dan jasa yg dihitung dlm pendapatan nasional hanyalah brg dan jasa yg diproduksikan oleh faktor2 produksi yg dimiiki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung

PDB = PNB –PFN dari LN PFN dari LN adl pendapatan faktor2 produksi

yg diterima dari LN dikurangi pendapatan faktor2 yg dibayarkan ke LN

Page 4: Kuliah Makro 3

Pendapatan Nasional (NI)

Produk Nasional atau Pendapatan Nasional : keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun tertentu dan dinyatakan dalam nilai uang.

Sirkulasi Aliran Pendapatan : suatu bagan yang menunjukkan aliran pendapatan dan pembelanjaan yang berlaku dalam suatu perekonomian. Dalam analisis makro ada 3 bentuk: Perekonomian 2 sektor; 3 sektor dan 4 sektor / perekonomian terbuka

Page 5: Kuliah Makro 3

PENDAPATAN NASIONAL

PN pada harga berlaku adl nilai brg2 dan jasa2 yg dihasilkan suatu negara dlm suatu tahun dan dinilai menurut harga2 yg berlaku pada tahun tsb

Harga tetap adl harga yg berlaku pada suatu tahun tertentu yg seterusnya digunakan utk menilai brg dan jasa yg dihasilkan pada tahun2 yg lain

Page 6: Kuliah Makro 3

PENDAPATAN NASIONAL

Harga pasar apabila perhitungan nilai brg dan jasa menggunakan harga yg dibayar oleh pembeli

Harga faktor apabila perhitungan nilai brg dan jasa menggunakan harga yg dibayar berdasarkan jumlah pendapatan faktor produksi yang digunakan utk menghasilkan brg2 tsb

Harga pasar = Harga faktor + Pajak tak langsung - Subsidi

Page 7: Kuliah Makro 3

PENDAPATAN NASIONAL BRUTO DAN NETO

PN yg msh terdapat depresiasi adl PNB, sedangkan apabila sudah dikurangi depresiasi adl PNN

Cara perhitungan meliputi :

1. Cara pengeluaran

2. Cara pendapatan

3. Cara produksi

Page 8: Kuliah Makro 3

Cara Penghitungan

1. Pendekatan pembelanjaan/pengeluaran Menghitung dan menaksir nilai aliran perbelanjaan

brng/jasa akhir yg dilakukan sektor RT, penanam modal (swasta), pemerintah dan LN

Pengeluaran RT (C): berupa barang jasa akhir untuk memenuhi kebutuhan RT

Pengeluaran Pemerintah (G) : untuk kepentingan masyarakat/ publik. Beberapa neg.scr terpisah menghitung pengeluaran konsumsi dgn investasi pemerintah

Page 9: Kuliah Makro 3

Pembelanjaan perusahaan /investasi: pembentukan modal tetap domestik bruto. Menggambarkan keseluruhan nilai pembelian sektor swasta & pemerintah atas barang modal yang diproduksi perusahaan.

Hubungan LN: ekspor-impor barang dan jasa. Ekspor menambah pembelanjaan barang yang dikeluarkan perusahaan & menyebabkan banyak produksi. Impor menyebabkan aliran pembelanjaan beralih ke LN & mengurangi keg.industri. Krnnya diusahakan ekspor neto positif

Page 10: Kuliah Makro 3

Pendapatan Nasional

PN = PNB – Pajak tak langsung + Subsidi – Depresiasi

Di Indonesia subsidi tidak diperhitungkan :

PN = PNB – Pajak tak langsung – Depresiasi

Page 11: Kuliah Makro 3

Jumlah pengeluaran secara nasional atas barang-barang jadi dan jasa yang di dihasilkan dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu satu tahun.

Formula :Y = C + I + G + (X – M)

Keterangan :Y : Pendapatan Nasional C :Pengeluaran konsumsi I : Pengeluaran investasiG :Government ExpenditureX :EksporM :Import

Page 12: Kuliah Makro 3
Page 13: Kuliah Makro 3

2. Pendekatan Pendapatan Dihitung berdsrkan nilai aliran pendapatan faktor

produksi y.i. Gaji dan upah, sewa, bunga dan keuntungan perush (aliran 1 dlm gb).

Bila nilai depresiasi, pajak tak langsung dan subsidi zero (nol) maka nilai pendapatan faktor produksi = nilai pembelanjaan barang & jasa yang dihslkan perusahaan.konsep produk nas = pendptn nas

Perhtngan pendptan nas sebenarnya berbeda dg aliran gab. pembelanjaan RT, perush, pemerintah dan LN krn ada depresiasi, pajak tak langsung dan subsidi

Page 14: Kuliah Makro 3

Pendapatan nasional dihitung dari seluruh pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi yang disumbangkan kepada rumah tangga produsen selama satu tahun

Formula :Y = r + i + w + p

Dimana :Y : Pendapatan Nasional r :sewa tanah/alami : bunga modal (netto)w :upah TKp : laba pengusaha/skill

Page 15: Kuliah Makro 3

OVERVIEW PERHITUNGAN GDP

PENDEKATAN PENGELUARAN

PENDEKATAN PENDAPATAN

Komponen GDPPenghasilan/ biaya

sebagai sumber GDP

Konsumsi (C) Upah, gaji dan pendapatan tenaga kerja lainnya

+ Investasi domestik bruto (I) + Bunga, sewa dan pendapatan property lainnya

+ Pembelian barang dan jasa oleh pemerintah (G)

+ Pajak tidak langsung

+ Ekspor neto (X - M) + Penyusutan

+ Profit

= = Gross Domestic Product = = Gross Domestic Product

Page 16: Kuliah Makro 3

3. Pendekatan Produksi (Nilai tambah/output neto) Dlm keg. ekonomi terdpt spesialisasi dan

pembagian tugas guna menghasilkan barang dan jasa. Contoh: industri ikan sarden kaleng mulai dr nelayan, supplier, pabrik, distributor, toko, konsumen akhir.

Cara menghitung pendptn nas: menaksir nilai tambah y.i tambahan nilai uang dari sesuatu barang yang diwujudkan oleh setiap perusahaan.

Nilai tambah = nilai penjualan – nilai pembelian. jumlah nilai tambah= nilai barang jadi yang dijual.

PNB atau PDB menurut lapangan usaha

Page 17: Kuliah Makro 3

Nilai barang dan jasa yang di produksi di suatu negara dalam satu tahun dengan cara menjumlahkan value added tiap proses produksi.

Formula :Y = ∑Pi.Qi

(total jumlah barang yang di produksi dikurangi bahan mentah dan dikalikan total jumlah barang)

Contoh:Nilai penjualan seluruh perusahaan tergolong kain batik Rp 2.000, bahan mentah dibutuhkan bernilai Rp. 500. Maka sumbangan industri batik pada pendapatan nasional adalah

Rp. 2000 – Rp. 500 = 1.500 juta

Page 18: Kuliah Makro 3

11 LAPANGAN USAHA DALAM MENYUSUN PENDAPATAN NASIONAL CARA PRODUKSI:

1. Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan2. Pertambangan dan pengggalian3. Industri pengolahan4. Listrik, gas dan air minum5. Bangunan6. Perdangangan, hotel dan restoran7. Pengangkutan dan komunikasi8. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya9. Sewa rumah10. Pemerintahan dan pertahanan11. Jasa-jasa

Page 19: Kuliah Makro 3
Page 20: Kuliah Makro 3

KONSEP PENDAPATAN NASIONALA. Gross Domestic Product (GDP/PDB)

Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat (termasuk WNA) dalam suatu negara selama satu tahun

B. Gross National Product (GNP/PNB)GNP = GDP + (IR – IP) IR = pendapatan faktor produksi dari luar negeri (factor income

received form abroad) IP = pembayaran faktor produksi ke luar negeri (factor income

paid to abroad) (IR – IP) = pendapatan faktor produksi neto luar negeri (net

factor income received form abroad) Jika pendapatan faktor produksi neto yang diterima dari luar negeri:

Positip GNP > GDP, Negatip GNP < GDP, Nol GNP = GDP

C. Net National Product (NNP/PNN)NNP = GNP – (Depreciation + Replacement)dimana Depreciation : penyusutan

Replacement : Penggantian barang modal

Page 21: Kuliah Makro 3

KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

D. Net National Income (NNI)NNI = NNP – Indirect Tax (pajak tdk langsung)

E. Personal Income(PI)PI = (NNI + Tranfer Payment) – (Social scurity payment + Assurance + undistributed profit +corporate taxes)

F. Disposable IncomeDI = PI – Direct Tax

Pajak Langsung : pajak yang dikenakan kepada wajib pajak dan terjadi secara berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu. Contoh : PPh, PBB, pajak kendaraan bermotor

Pajak Tidak Langsung : pajak yang dikenakan kepada wajib pajak pada saat terjadi suatu peristiwa kena pajak. Contoh : Pajak pertambahan nilai (PPN), pajak bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), dan lainnya.

Page 22: Kuliah Makro 3

Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional Produk Domestik Bruto (GDP): Merupakan nilai

barang dan jasa yang diproduksi dalam negara dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk negara tersebut dan penduduk/perusahaan negara lain selama satu tahun.

Perhitungan GDP dengan cara pengeluaran. Dibedakan pada 5 komponen: pengeluaran konsumsi RT ( C) & pemerintah (G) ; pengeluaran investasi (pembentukan modal tetap domestik bruto); perubahan stok; ekspor; impor.

Page 23: Kuliah Makro 3

Pembentukan modal tetap domestik bruto: y.i keseluruhan pengeluaran negara untuk barang-barang modal. menyebabkan pertambahan stok barang & modal dlm perekonomian & meningkatkan kemampuan negara menghslkan barang & jasa untuk masa y.a.d. investasi bruto

Perubahan stok : perubahan nilai barang simpanan /stok pada perusahaan. Stok berupa bahan mentah, barang setengah jadi dan barang jadi yang merupakan hsl prod.yg blm laku. Perhitungan: nilai perubahannya.

Page 24: Kuliah Makro 3

Kegiatan ekspor: pembelian orang-orang LN pada hsl produksi dlm neg bag. Pendptn Nas.

Kegiatan impor : Pengeluaran penddk dan perush. Dlm neg. untuk barang prod. neg. lain tdk menambah produksi nas.

NYm (National Income): pendptan neto faktor prod dr LN. Yaitu selisih dari:

1. Pendapatan faktor prod.dari LN : WNI yang bekerja & punya harta/investasi di LN

2. Pembayaran faktor prod. LN : WNA bekerja & menanam modal dlm neg.

Page 25: Kuliah Makro 3

Nilai PDB/GDP = konsumsi RT (C) + Konsumsi pemerintah (G ) + Investasi bruto + perub. stok + (Eks – Imp)

Produk Nasional Bruto (GNP) = GDP + NYm Pendapatan Nasional (Produk Nasional Netto) =

GNP – (pajak tdk langsung netto + penyusutan) Pajak tidak langsung : jenis pajak yang dibebankan

pada konsumen Penyusutan : taksiran nilai barang/modal yang aus

dan disusutkan nilainya. sulit, biasanya untuk menghitung Pendptan Nas ditaksir nilai penyusutan 5 % dr GDP.

Page 26: Kuliah Makro 3

PDB atau PNB atau Pendapatan Nasional dipakai sebagai alat pengukur kesejahteraan suatu bangsa.

Namun bukan hal yang sempurna krn banyak kegiatan yang tidak sah/legall, jg kegiatan yang tdk dilaporkan spt pajak.

Krn itu perhitungan PDB; PNB atau Pendapatan Nasional seringkali perkiraannya terlalu rendah.

Upaya pemerintah: memperkecil kegiatan illegal, termasuk penyelundupan.

Page 27: Kuliah Makro 3

1.GDB nominal adalah nilai produk (output) yang dihasilkan berdasarkan harga-harga yang berlaku pada waktu output tersebut diproduksi

2.GDP riil adalah nilai output yang dihasilkan pada satu waktu tertentu berdasar pada harga tahun dasar tertentu (harga konstan). Misal dalam GDP riil 1990 dihitung berdasar tahun dasar 1980

Page 28: Kuliah Makro 3

Produk Nasional Bruto Nominal dan PNB Riil

Dlm menghitung Pendptn Nas. menggunakan harga pasar krn satuan brng yg dihslkan tdk sama & tdk dpt dijumlahkan. timbul masalah jika membandingkan harga tahun ttt dng thn lainnya.

Contoh : Thn 1980 thn 1986

Produk ikan tuna 100 ton 200 ton

Harga yg berlaku Rp.50/ton 75/ton

PNB Rp.5.000 15.000

Page 29: Kuliah Makro 3

Jika dilihat nilai PBN seolah naik 200 % (dr 5000 – 15.000). Namun jika dilihat produksi ikan sesungguhnya (100 ton-200 ton) hanya naik 100 %. secara Nominal PNB naik 200 % ; secara riil naik 100 %.

Cara lain melihat angka kenaikan secara riil : Menggunakan nilai/ harga konstan (tetap) sbb:PNB riil = 50/75 X Rp. 15.000,- = 10.000,-PNB riil naik dr 5000 10.000 = 5.000,-(naik 100 %).

PNB 1986 = Rp 15.000 PNB harga yang berlaku; PNB 1986 = 10.000,- PBN harga konstan thn 1980

Page 30: Kuliah Makro 3

Untuk melihat pertumbuhan suatu perekonomian, lebih tepat digunakan PNB riil karena harga dianggap konstan.

Penghilangan pengaruh perubahan harga, maka nampak perubahan produksi scr fisik.

PNB riil = PNB nominal / Ip

Ip = Ic / Id

Ip = Implicit price deflactor

Ic = Indeks harga tahun bersangkutan

Id = indeks harga konsumen yang diterbitkan BPS yang nilainya digunakan sbg patokan untuk harga konstan

Page 31: Kuliah Makro 3

MASALAH PERHITUNGAN

Mengumpulkan data dan informasi, pencatatan yg kurang baik

Memilih kegiatan yg nilai produksinya dihitung, contoh yg tdk dihitung adl hasil pertanian yg digunakan sendiri, kegiatan produktif di rumah, dll

Masalah perhitungan dua kali Menentukan harga barang Investasi Bruto dan Investasi Neto Kenaikan harga dan perubahan kualitas barang

Page 32: Kuliah Makro 3

Kegunaan Data PN

Menilai prestasi kegiatan ekonomi Menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi

yg dicapai Memberi informasi mengenai struktur

kegiatan ekonomi Memberi gambaran mengenai taraf

kemakmuran Data asas untuk membuat ramalan dan

perencanaan