KOORDINASI DAN SINKRONISASI - ISI DPS
Transcript of KOORDINASI DAN SINKRONISASI - ISI DPS
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
Solo, 9 Agustus 2016
KOORDINASI DAN SINKRONISASI
INTEGRASI RENCANA INDUK RISET NASIONAL (RIRN)
KEDALAM PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL
2
PROF. DR. R. AGUS SARTONO, MBA
Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan Dan Agama
LATAR BELAKANG
3
Sub Agenda Nawacita 7: 5. Penguatan Teknologi melalui kebijakan penciptaan sistem inovasi
nasional
Sub Agenda Nawacita 8: 5. Memprioritaskan pembiayaan penelitian yang menunjang Iptek
POTENSI TANAH AIR INDONESIA
Lebih Dari
17.000 Pulau
Panjang Garis Pantai
54.716 Km
Kekayaan Aneka
Hayati
3 Besar Dunia
Letak Geografis
Persilangan
Produksi Ikan
3 Besar Dunia
Potensi Migas
70% Perairan
Jumlah Penduduk
4 Besar Dunia
Hutan dan Biodiversiti Hasil Laut
POTENSI TANAH AIR INDONESIA KEKAYAAN ALAM
Batubara dan Mineral Lain
Gas Alam
Emas dan Logam Lain
Perkebunan dan Pertanian
Minyak Bumi
5
97
GII
2015
87 2014
37
GCI
2016
34 2015
6
NO PILAR 2013/2014 2014/2015 2015/2016
38/4,5 34/4,6 37/4,5
1 Institutions 4,0 4,1 4,1
2 Infrastructure 4,2 4,4 4,2
3 Macroeconomic environment 5,8 5,5 5,5
4 Health and primary education 5,7 5,7 5,6
5 Higher education and training 4,3 4,5 4,5
6 Goods market efficiency 4,4 4,5 4,4
7 Labor market eficiency 4,0 3,8 3,7
8 Financial market development 4,2 4,5 4,2
9 Technological readiness 3,7 3,6 3,5
10 Market size 5,3 5,3 5,7
11 Business sophistication 4,4 4,5 4,3
12 Innovation 3,8 3,9 3,9
2
KONDISI KETENAGAKERJAAN
LATAR BELAKANG (lanjutan)
Amanat RPJMN 2015-2019:
Konsolidasi dan Sinergitas Riset Nasional
4
Perpres No. 2/2015 tentang RPJMN 2015-2019, Buku 2 BAB 4 Bidang
Iptek Bagian 4.5.2 Kerangka Kelembagaan, Halaman 4-41menyebutkan:
‘’Undang-undang No. 18/2002 tentang P3Iptek, mengamanatkan DRN
menyusun Agenda Riset Nasional (ARN) yang diharapkan menjadi acuan
bagi semua kementerian / lembaga menyusun program dan kegiatan riset.
Program yang telah disusun baik dalam ARN tidak effektif sebagai
acuan penyusunan program riset di berbagai lembaga. Alternatif
penyelesaian kelembagaan seperti ini ada dua, yakni melalui mekanisme
hirarki kelembagaan sehingga semua lembaga berada dalam satu
garis komando, atau melalui mekanisme pembagian sumberdaya
khususnya pendanaan riset”.
LATAR BELAKANG (Lanj.)
menciptakan nilai tambah sumber daya alam dalam rangka
transformasi ekonomi nasional menuju
innovation driven economy
Buku Putih Penelitian,
Pengembangan dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi 2005-2025
Kebijakan Strategis Nasional
Bidang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Jakstranas Iptek)
Agenda Riset Nasional (ARN)
Iptek dalam Masterplan
Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI)
Kapasitas dan kompetensi riset;
Kemampuan pengembangan
menuju proses penciptaan
berbasis Iptek;
Jaringan kelembagaan dan
peneliti di ranah lokal, regional
dan global;
Relevansi & Produktivitas
litbangnas utk menjawab kebu-
tuhan teknologi masyarakat;
Pendayagunaan riset dan
pengembangan nasional
Lembaga Riset Non Kementerian
(LPNK)
Unit Riset Pendidikan
Tinggi
Masyarakat/ Komunitas Peneliti spt AIPI, DRN
Unit Riset Kementerian/
Lembaga/Daerah
•Diskoneksitas hasil riset dengan kebutuhan dunia industri; •Diskoneksitas riset antara perguruan tinggi dengan lembaga-lembaga riset; •Belum optimalnya sumber daya riset (personil litbang seperti peneliti, perekayasa dan dosen; anggaran, peraturan dan fasilitas riset).
Bangsa Indonesia dihadapkan pada kondisi masih lemahnya:
Sejumlah kebijakan Iptek telah
diterbitkan tapi belum optimal
SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
MARWAH IPTEK (RISET)
Arahan Menko PMK
pada rakornas IPTEK 2015:
agar dilakukan penyusunan Rencana Induk
Riset Nasional, dikarenakan adanya kebutuhan
akan dokumen induk nasional yang menjadi
pedoman riset dan pengembangan iptek
jangka menengah dan panjang;
LATAR BELAKANG (lanjutan)
5
LATAR BELAKANG (Lanj.)
menciptakan nilai tambah sumber daya alam dalam rangka
transformasi ekonomi nasional menuju
innovation driven economy
Buku Putih Penelitian,
Pengembangan dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi 2005-2025
Kebijakan Strategis Nasional
Bidang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Jakstranas Iptek)
Agenda Riset Nasional (ARN)
Iptek dalam Masterplan
Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI)
Kapasitas dan kompetensi riset;
Kemampuan pengembangan
menuju proses penciptaan
berbasis Iptek;
Jaringan kelembagaan dan
peneliti di ranah lokal, regional
dan global;
Relevansi & Produktivitas
litbangnas utk menjawab kebu-
tuhan teknologi masyarakat;
Pendayagunaan riset dan
pengembangan nasional
Lembaga Riset Non Kementerian
(LPNK)
Unit Riset Pendidikan
Tinggi
Masyarakat/ Komunitas Peneliti spt AIPI, DRN
Unit Riset Kementerian/
Lembaga/Daerah
•Diskoneksitas hasil riset dengan kebutuhan dunia industri; •Diskoneksitas riset antara perguruan tinggi dengan lembaga-lembaga riset; •Belum optimalnya sumber daya riset (personil litbang seperti peneliti, perekayasa dan dosen; anggaran, peraturan dan fasilitas riset).
Bangsa Indonesia dihadapkan pada kondisi masih lemahnya:
Sejumlah kebijakan Iptek telah
diterbitkan tapi belum optimal
SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
MARWAH IPTEK (RISET)
RENCANA INDUK RISET NASIONAL
POSISI RIRN DALAM SISTEM PERENCANAAN NASIONAL
RIRN
“sebagai rencana sektor Iptek”
LIMA
TAHUNAN
RIRN MEMUAT TAHAPAN INDIKATOR RISET 2015-2045 DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL
Catatatan : 1) MFP: multi factor productivity (%)
2) Produktivitas Peneliti: jumlah total publikasi terindeks global / jumlah total peneliti
3) SDM Peneliti: rasio jumlah peneliti / sejuta populasi (orang)
4) SDM Kandidat Peneliti: rasio jumlah mahasiswa (S2 + S3) / S1 (%)
5) GERD / PDB dan GBAORD / PDB (%))
T. SDA OUTPUT & OUTCOME TERCAPAI BILA INPUT
DIPENUHI
T. Maju
SDA
T. Terapan Manufaktur
T. Terapan
Jasa
T. Tinggi
T. Frontier
SASARAN 2015 2019 2024 2029 2034 2039 2044
MFP 16,7 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0
PRODUKTIVITAS
PENELITI 0,02 0,04 0,07 0,10 0,14 0,18 0,22
SDM PENELITI 1.071 1.600 3.200 4.800 6.400 8,000 9.600
SDM KANDIDAT
PENELITI 5,6 20 40 60 80 90 100
GERD/PDB 0,20 0,84 1,68 2,52 3,36 4,20 5,04
GBAORD/PDB 0,15 0,21 0,42 0,63 0,84 1,05 1,26
out
com
e
ouput
input
SD
M
input
anggara
n
Korsel 2015
RIRN MEMUAT STRATEGI PENCAPAIAN
Meningkatkan peran swasta dalam riset (unit R&D, double tax,
Filantropis, CSR, Link-match)
Meningkatkan jumlah (absolut) dan kualitas peneliti (PT, LPNK, LPK,
Industri, peneliti lain)
Meningkatkan jumlah S2 + S3 (perbanyak beasiswa dan
kemudahan S2 & S3)
Terkait Sasaran Input GERD; dan BRB-APBN
Terkait Sasaran Input SDM Peneliti
Terkait Sasaran Input SDM kandidat peneliti
SI.1-2
SI.3
SI.4
OUTPUT & OUTCOME TERCAPAI BILA INPUT DIPENUHI
Meningkatkan relevansi & produktivitas peneliti (sarpras, insentif, regulasi)
Terkait Sasaran Output produktifitas peneliti
SI.1
PEMILIHAN PRIORITAS AREA & TEMA FOKUS RISET MENENTUKAN !!
RIRN MEMUAT RENCANA KEBUTUHAN
ANGGARAN RISET
BIDANG AKTOR UTAMA
Kementerian/ Lembaga LPNK Perguruan Tinggi Swasta/ lainnya
Kemandirian Pangan Kementan, Kemenristekdikti, KKP, LHK,
Agraria/BPN, Kemenristekdikti
BPPT, LIPI, BATAN, BAPETEN,
BPOM,
PTN/PTS terkait PTPN, Indofood, BUMN Pangan,
dan pihak terkait
Penciptaan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan
ESDM, Kemenperin, PUPR, LHK, DPDT2,
KKP,
Kemenhub, Kemenristekdikti
BATAN, LIPI, BAPETEN, BPPT PTN/PTS terkait Industri yang bergerak di sektor
energi
Pengembangan Teknologi Kesehatan dan Obat
Kemenkes, LHK, Kemenperin BPOM, LIPI, BPPT PTN/ PTS terkait PT Bio Farma, Indofarma, Medica,
Dexa dan pihak terkait
Pengembangan Teknologi dan Manajemen Transportasi
Kemenhub, Kominfo, Kemenristekdikti,
Kemenperin, PUPR
LAPAN, BPPT PTN/ PTS terkait PT DI, PT LEN INDUSTRI,
INKA, PT PAL, dan pihak lain
terkait
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kominfo, PUPR, Kemenhan LIPI, BPPT, BIG, Bekraf,
Kemenristekdikti
PTN/ PTS terkait INTI, CMI, SOLUSI, dan
pihak lain terkait
Pengembangan Teknologi Pertahanan dan Keamanan
Kemenko Polhukan, Kemenhan, Kominfo,
Kemenperin, Kemenristekdikti
BPPT, LIPI PTN/ PTS terkait PT DI, PT Dahana, PT PAL,
PT LEN dan pihak terkait
Material Maju Kemenperin, ESDM, LHK, Kementan,
Kemenkes, Kemenristekdikti
BPPT, LIPI PTN/ PTS terkait PT DI, PT Dahana, PT PAL,
PT LEN dan pihak terkait
Kemaritiman Kemenko Maritim, KKP, Kemenristekdikti,
Kemenpar, Kemenhub
Bakamla, LIPI, BMKG, LAPAN,
BIG, BPPT
PTN/ PTS terkait PT PAL dan pihak terkait
Manajemen Penanggulangan Kebencanaan dan Lingkungan
LHK, Agraria/ BPN, PUPR, Kemenristekdikti,
Kemenko PMK, Kemendagri, Kemenkes,
Kemensos
LAPAN, LIPI, BPPT, BNPB,
BMKG, PVMBG, BIG
PTN/ PTS terkait IABI, WWF, KEHATI,
WALHI, dan pihak lain terkait
Sosial Humaniora - Seni Budaya - Pendidikan
Bappenas, Kemensos, Kemenaker, Dikbud,
DP2DT, Parekraf, Kemenristekdikti, Kemenag
LIPI, BPS PTN/ PTS terkait Masyarakat sipil terkait
RIRN MEMUAT INTEGRASI AKTOR RISET NASIONAL 2015-2019
17
Matriks Rencana Aksi 8
RIRN MEMUAT URAIAN RINCI SAMPAI KEPADA TARGET CAPAIAN PER BIDANG FOKUS
TERIMA KASIH