KONTRIBUSI PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM...
Transcript of KONTRIBUSI PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM...
KONTRIBUSI PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DANIKLIM SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SD
NEGERI KECAMATAN MUNGKA KABUPATENLIMAPULUH KOTA
TESIS
Oleh :
ASWENDINIM 19018
Tesis ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan DalamMendapatkan Gelar Magister Pendidikan
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
Allah memberikan ilmu yang berguna kepada siapa saja yang dikehendakiNya.
“Barang siapa yang mendapatkan ilmu yang berguna itu, sesungguhnya telahmendapat kebajikan yang banyak dan tiadalah menerima peringatan melainkan orang
yang berakal” (Q.s: Al Baqarah: 169)
“Niscaya Allah meninggikan derajat orang yang beriman diantara kamu dan orangyang berilmu beberapa derajat” (Q.s: Al Mujadillah: 11)
Alhamdulillahirabbil ’alamin…….Tiada kata terindah yang dapat kuucapkan, kecuali syukur atas nikmatMu ya Allah.Hari ini telah kuraih sesuatu yang telah lama kudambakan,Sekeping haarapan telah kudapatkanYa Alllah……Berkahilah setiap langkahku..
Kupersembahkan karya kecilku ini kepada kedua orang tuaku tercinta Ayahanda(Najar) dan Ibunda (Nawari), tiada ucapan yang dapat kututurkan untuk membalas
semua pengorbanan dan kasih sayangmu selama ini..Terimakasih bunda…Terimakasih ayah…
Teristimewa untuk istriku yang tercinta (Nelfida, S.Pd), terimakasih atas pengertiandan kasih sayangmu, terimakasih yang mendalam atas kasih tulusmu dalam mengisi
hari-hariku dikala duka dan suka..I love U,,,
Untuk buah hatiku tersayang Saskia Az Zahra, Fathia Az Zahra dan Aqiva NaylaAz Zahra. Semoga secuil keberhasilan ini mampu memotivasimu dalam menata masadepan yang lebih indah…..Ucapan terimakasih juga kuhaturkan kepada guru –guruku yang telah membentukkumenjadi “Aku”.Terakhir, terimakasih tuk sahabat seiring sejalan da son dan ketua…
Padang, Agustus 201445w3nD1
ABSTRACT
Aswendi, 2014. The Contribution of Headmasters’ Sipervision and SchoolAtmodphere toward the Teachers’ work Discipline in SD Negeri in KecamatanMungka Kabupaten 50 Kota. Thesis Graduate Program of Padang StateUniversity.
Based on the previous survey in the field, it was found that the teachers’work discipline in SD Negeri Kecamatan Mungka was still low. This could beseen from the teachers’ lack of responsibility in conducting their duties. Theheadmasters’ supervision and school atmosphere were assumed as the factorsaffecting the teachers’ work discipline. Therefore this reseach was conducted totest the assumption. This research was aimed at revealing the contribution ofheadmasters’ leadership and school atmosphere toward the teachers’ workdiscipline in the SD Negeri Kecamatan Mungka. There were three hypothesesproposed in this research; (1) the headmasters’ supervision had a contributiontoward the teachers’ work discipline, (2) school atmosphere had contributiontoward the teachers’ work discipline, and (3) simultaneously, the headmasters’supervision and school atmosphere had a contribution toward the teachers’ workdiscipline.
The population of the research was all of teachers teaching in SD Negeri inKecamatan Mungka that consisted of 171 people. By using Stratified ProportionalRandom Sampling technique and considering the period of work and the level ofeducation, 57 teachers were chosen as the sample. The instrument used in thisresearch was the questionaire of Likert scale model which had been tasted itsvalidity and reliability. The data gotten was analized by using correlation andregression techniques.
The result of data analysis revealed that : (1) the headmasters’ supervisioncontributed 36,3% toward the teachers’ work discipline, (2) school atmospherecontributed 17,6% toward the teachers’ work discipline, and (3) the headmasters’supervision and school atmosphere simultaneously contributed 49,4% toward theteachers’ work discipline. In addition, the result of descriptive analysis revealedthat the teachers’ work discipline, the headmasters’ supervision and the teachersschool atmosphere were still in adequate category in which the scores for therespective variable were 77,58%, 78,55%, and 76,90% of ideal score.
The research findings implied that headmasters’ supervision and schoolatmosphere were two of some factors that can affect the teachers’ work discipline.
i
ABSTRAK
Aswendi, 2014. Kontribusi Pengawasan Kepala Sekolah dan Iklim Sekolahterhadap Disiplin Kerja Guru SD Negeri di Kecamatan Mungka KabupatenLima Puluh Kota. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Berdasarkan pra survey di lapangan tergambar bahwa disiplin kerja guruSD Negeri di Kecamatan Mungka masih rendah. Ini terlihat dari kurangnyaketaatan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Hal inidikhawatirkan akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran danpada akhirnya pada tujuan pendidikan. Selanjutnya, peneliti menduga bahwapengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah mempengaruhi disiplin kerja guruSD Negeri Kecamatan Mungka. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untukmenguji kebenarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kontribusipengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap disiplin kerja guru SDNegeri Kecamatan Mungka . Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:(1) Pengawasan kepala sekolah berkontribusi terhadap disiplin kerja guru, (2)Iklim sekolah berkontribusi terhadap disiplin kerja guru, (3) Pengawasan kepalasekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama berkontribusi terhadap disiplinkerja guru.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD Negeri di KecamatanMungka yang berjumlah 171 orang. Sampel penelitian berjumlah 57 orang yangdiambil dengan teknik Stratified Proportional Random Sampling, denganmempertimbangkan strata tingkat pendidikan dan masa kerja. Instrumenpenelitian yang digunakan adalah angket model Skala Likert yang telah terujivaliditas dan reliabilitasnya. Data penelitian dianalisis dengan teknik korelasi danregresi.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Pengawasan kepala sekolahberkontribusi terhadap disiplin kerja guru sebesar 36,3%, (2) Iklim sekolahberkontribusi terhadap disiplin kerja guru sebesar 17,6%,(3) Pengawasan kepalasekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama berkontribusi terhadap disiplinkerja guru sebesar 49,4%. Selanjutnya hasil analisis deskriptif mengungkap bahwadisiplin kerja guru, pengawasan kepala sekolah, dan iklim sekolah masih beradapada kategori cukup dengan tingkat ketercapaian skor masing-masingnya sebesar77,58%, 78,55%, dan 76,90% dari skor ideal.
Temuan di atas mengimplikasikan bahwa pengawasan kepala sekolah daniklim sekolah adalah dua faktor yang memiliki pengaruh terhadap disiplin kerjaguru, akan tetapi masih banyak faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap disiplinkerja guru yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Karya tulis saya, tesis dengan judul “Kontribusi Pengawasan Kepala Sekolah
dan Iklim Sekolah terhadap Disiplin Kerja Guru SD Negeri di Kecamatan
Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota”, adalah asli dan belum pernah
diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Negeri
Padang maupun di perguruan tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian, dan rumusan saya sendiri, tanpa
bantuan tidak sah dari pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.
3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan
jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dan disebutkan
nama pengarangnya, dan dicantumkan pada daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh
karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan
hukum yang berlaku.
Padang, Februari 2014Saya yang menyatakan,
Aswendi,Nim. 19018
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan atas kehadirat Allah Swt karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program
Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, dan sudah sepantasnya disampaikan ungkapan rasa terimakasih
dan penghargaan kepada:
1. Prof. Dr. H. Rusdinal, M.Pd. dan Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd.
selaku Pembimbing I dan II yang dengan penuh kearifan dan ketulusan
hati telah memberikan arahan dan saran dalam penulisan tesis ini.
2. Prof. Dr. Mukhaiyar, M.Pd., Prof. Dr. Kasman Rukun, M.Pd., serta Dr.
Ahmad Sabandi, M.Pd., selaku dosen penguji yang telah memberikan
sumbangan pemikiran berupa saran dan kritikan demi kesempurnaan
tesis ini.
3. Pimpinan Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang
senantiasa memberikan kemudahan demi kelancaran studi penulis dalam
perkuliahan sampai selesainya penulisan tesis ini dengan baik.
4. Para dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah
membimbing penulis selama perkuliahan, serta segenap karyawan
program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah
memberikan pelayanan terbaik kepada penulis.
5. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lima Puluh Kota yang telah
memberikan izin dalam penelitian ini.
6. Kepala Sekolah dan guru-guru SD Negeri Kecamatan Mungka, yang
telah membantu dalam mempermudah pelaksanaan penelitian ini.
7. Kedua orang tua dan mertuaku, terimakasih untuk pengorbanannya yang
luar biasa.
8. Teristimewa untuk istriku tercinta (Nelfida, S.Pd) dan anak-anakku
tersayang (Saskia Azzahra, Fathia Azzahra, dan Aqiva Nayla Azzahra)
vi
yang dengan penuh kesabaran selalu menyemangati dalam pelaksanaan
perkuliahan dan penyelesaian tesis ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi
Administrasi Pendidikan yang telah banyak membantu dalam diskusi
untuk penyelesaian tesis ini.
Penulisan tesis ini telah dilakukan dengan sebaik-baiknya. Harapan penulis
semoga tesis ini bermanfaat.
Padang, Februari 2014Penulis,
Aswendi,Nim. 19018
vii
DAFTAR ISI
ABSTRACT..................................................................................................... i
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
PERSETUJUAN AKHIR TESIS..................................................................... iii
PERSETUJUAN KOMISI UJIAN TESIS MAGISTER KEPENDIDIKAN .. iv
SURAT PERNYATAAN................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 10
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 10
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 11
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 11
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori..................................................................................... 13
1. Disiplin Kerja Guru........................................................................ 13
2. Pengawasan Kepala Sekolah.......................................................... 21
3. Iklim Sekolah ................................................................................. 30
B. Penelitian yang Relevan....................................................................... 37
C. Kerangka Pemikiran............................................................................. 39
D. Hipotesis Penelitian.............................................................................. 43
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian................................................................................. 44
B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 44
viii
C. Definisi Operasional ............................................................................ 50
D. Instrumen Penelitian............................................................................. 51
E. Pengumpulan Data ............................................................................... 55
F. Teknik Analisis Data............................................................................ 56
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data...................................................................................... 59
B. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................................ 66
C. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 70
D. Pembahasan.......................................................................................... 82
E. Keterbatasan Penelitian........................................................................ 94
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 96
B. Implikasi Penelitian............................................................................. 97
C. Saran..................................................................................................... 100
DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................... 105
LAMPIRAN..................................................................................................... 107
ix
DAFTAR TABEL
TabelHalaman
1. Keadaan Populasi Penelitian Guru Sekolah Dasar Kecamatan Mungka
Kabupaten
Lima Puluh Kota ........................................................................................ 45
2. Penyebaran Populasi Berdasarkan Strata ................................................... 46
3. Hasil Perhitungan Sampel .......................................................................... 48
4. Penyebaran Sampel Berdasarkan Strata..................................................... 49
5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian.................................................................... 51
6. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen ................................................ 54
7. Rangkuman Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen .................................... 55
8. Distribusi Frekuensi Skor Disiplin Kerja Guru.......................................... 59
9. Tingkat Pencapaian Responden Setiap Indikator Disiplin Kerja Guru...... 60
10. Distribusi Frekuensi Skor Pengawasan Kepala Sekolah............................ 62
11. Tingkat Pencapaian Renspon Setiap Indikator Pengawasan Kepala
Sekolah....................................................................................................... 63
12. Distribusi Frekuensi Skor Iklim Sekolah ................................................... 64
13. Tingkat Pencapaian Respon Setiap Indikator Iklim sekolah...................... 65
14. Rangkuman Hasil Uji Normalitas .............................................................. 67
15. Rangkuman Analisis Kemandirian antar Variabel Bebas .......................... 68
16. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X1 terhadap Y........................... 69
17. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X2 terhadap Y........................... 69
18. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel PengawasanKepala Sekolah dan Disiplin Kerja Guru................................................... 70
19. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Variabel Pengawasan KepalaSekolah dan Disiplin Kerja Guru ............................................................. 71
x
20. Rangkuman Hasil Uji Koefisien Regresi Iklim sekolah terhadapDisiplin Kerja Guru................................................................................... 72
21. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Skor Variabel Iklim Sekolahdengan Variabel Disiplin kerja guru .......................................................... 74
22. Rangkuman Hasil Uji Keberartian Persamaan Regresi Iklim Sekolahterhadap Variabel Disiplin Kerja Guru ...................................................... 75
23. Rangkuman Hasil untuk Uji Koefisien Regresi Iklim sekolah terhadapDisiplinKerja Guru................................................................................................. 75
24. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Pengawasan KepalaSekolah dan Iklim Sekolah terhadap Disiplin Kerja Guru......................... 77
25. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Antara Variabel Pengawasan KepalaSekolah dan Iklim Sekolah terhadap Disiplin Kerja Guru....................... 78
26. Rangkuman Hasil untuk Uji Koefisien Regresi Pengawasan KepalaSekolah dan Iklim Sekolah terhadap Disiplin Kerja Guru......................... 78
27. Kontribusi Relatif dan Kontribusi Efektif Pengawasan Kepala SekolahDan Iklim Sekolah terhadap Variabel Disiplin Kerja Guru ....................... 80
28. Rangkuman Analisis Korelasi Parsial ........................................................ 81
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi Disiplin Kerja Guru................ 5
2. Kerangka Pemikiran................................................................................... 43
3. Histogram Disiplin Kerja Guru.................................................................. 60
4. Histogram Pengawasan Kepala Sekolah.................................................... 62
5. Histogram Iklim Sekolah ........................................................................... 65
6. Regresi Linier Pengawasan Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja Guru ..... 73
7. Regresi Linier Iklim Sekolah dan Disiplin Kerja Guru ............................. 76
8. Regresi Ganda Pengawasan Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah
terhadap Disiplin Kerja Guru ..................................................................... 79
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuisioner Uji Coba .................................................................................... 107
2. Data Mentah Uji Coba
a. Disiplin Kerja Guru.............................................................................. 119
b. Pengawasan Kepala Sekolah................................................................ 120
c. Iklim Sekolah ....................................................................................... 121
3. Analisis Uji Coba Instrumen
a. Disiplin Kerja Guru.............................................................................. 123
b. Pengawasan Kepala Sekolah................................................................ 125
c. Iklim Sekolah ....................................................................................... 127
4. Kisi-kisi Instrumen Peneliitian................................................................... 129
5. Kuesioner Penelitian .................................................................................. 130
6. Data Mentah Variabel Penelitian ............................................................... 142
7. Rekap Data Penelitian ................................................................................ 148
8. Perhitungan Statistik Dasar dan Frejuensi Masing-masing Variabel......... 150
9. Uji Normalitas............................................................................................ 157
10. Uji Homogenitas ........................................................................................ 158
11. Uji Independensi ........................................................................................ 159
12. UjiLinieritas ............................................................................................... 160
13. Pengujian Hipotesis Pertama ..................................................................... 161
14. Pengujian Hipotesis Kedua ........................................................................ 162
15. Pengujian Hipotesis Ketiga ........................................................................ 163
16. Korelasi Parsial .......................................................................................... 164
17. Kontribusi Efektif dan Kontribusi Efektif Variabel Bebas terhadap
Variabel Terikat ......................................................................................... 165
18. Surat Permohonan Izin Penelitian dari Pascasarjana ................................. 167
19. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Lima Puluh Kota 168
20. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ........................................... 169
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Pendidikan dipandang sebagai suatu investasi untuk
masa depan yang lebih baik yang tidak ternilai harganya. Pendidikan
memiliki peranan sebagai usaha untuk membentuk suatu kepribadian,
dengan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat dan kebudayaan yang ada.
Oleh karena itu peningkatan mutu pendidikan menjadi suatu keharusan
untuk selalu mengikuti tuntunan dan perkembangan serta perubahan yang
terjadi dengan cepat dalam masyarakat. Peningkatan mutu pendidikan
tidak terlepas dari keberadaan dan peran dari seorang guru sebagai
pendidik.
Sebagai seorang pendidik, guru merupakan orang yang berada di
garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia. Dalam
melaksanakan perannya sebagai pendidik, maka guru dituntut untuk
mampu menanamkan nilai-nilai serta norma-norma kehidupan kepada
peserta didik, kemudian membelajarkan siswa yaitu upaya meneruskan
dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan
perkembangan zaman. Selain sebagai seorang pendidik, guru juga
memiliki peran sebagai seorang pembimbing dan pelatih. Sebagi seorang
pembimbing, guru harus mampu meluruskan dan mengarahkan siswa
1
kepada tujuan dan kemampuan siswa, dan sebagai seorang pelatih guru
juga dituntut untuk mampu mengembangkan keterampilan dan
menerapkan ilmu yang diberikan/diajarkan kepada peserta didik.
Keberhasilan guru dalam melaksanakan perannya akan ikut
menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Selanjutnya, keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas/perannya ini
sangat ditentukan pula oleh disiplin kerja mereka. Disiplin kerja
merupakan kepatuhan seorang guru dalam mengikuti peraturan dan tata
tertib dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yang
dikarenakan adanya dorongan dari dalam diri berupa kesadaran yang ada
pada kata hatinya. Artinya, jika seorang guru memiliki disiplin kerja yang
tinggi dalam melaksanakan tugasnya maka kemungkinan untuk
mewujudkan keberhasilan dalam melaksanakan perannya lebih besar.
Begitu pula sebaliknya, jika guru tidak memiliki disiplin kerja yang tinggi
dalam melaksanakan perannya, maka kemungkinan akan terjadinya
kegagalan tentu lebih besar pula.
Menyadari begitu pentingnya peranan guru dalam pencapaian tujuan
pendidikan, maka pemerintah sebagai penanggung jawab utama
keberlangsungan pendidikan telah melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan disiplin kerja guru. Adapu bentuk usaha/upaya yang telah
dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan disiplin kerja guru ini
adalah seperti; memberikan sanksi-sanksi yang tegas terhadap guru yang
melanggar disiplin kerja, meningkatkan motivasi kerja guru dengan
2
memberikan penghargaan bagi mereka yang berprestasi, meningkatkan
kemampuan dan keterampilan guru melalui seminar dan pendidikan
lanjutan bagi guru, serta berupaya memberikan kesejahteraan yang layak
bagi guru.
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan disiplin
kerja guru ini belum sepenuhnya tercapai dengan optimal. Kenyataan ini
terlihat dari hasil survei awal yang peneliti lakukan di SD Negeri
Kecamatan Mungka Kabupaten50 Kota, yang menunjukkan bahwa disiplin
kerja guru masih rendah. Fenomena ini terlihat: (1) dari jumlah
keseluruhan guru yang tidak datang ke sekolah terlihat bahwa 33% tidak
memberi kabar (alpa), 37% guru yang memberi kabar dengan alasan
adanya keperluan penting, 17% memberi kabar dengan alasan sakit, dan
13% tidak datang ke sekolah karena mengikuti kegiatan dinas di luar
sekolah (sumber: Rekapitulasi Absensi Guru), (2) masih adanya guru yang
tidak membuat dan menyerahkan perangkat pembelajaran seperti rencana
program pembelajaran (RPP), silabus, kriteria kentuntasan minimal, serta
kisi-kisi tes, guru biasanya akan mebuat dan menyerahkan perangkat
pembelajaran ketika akan mengusulkan proses kenaikan pangkat dan pada
saat dapat teguran dari kepala sekolah (sumber: hasil wawancara dengan
kepala sekolah), (3) masih adanya guru yang tidak menggunakan pakaian
seragam yang telah ditetapkan sesuai dengan hari-hari yang ditentukan
padahal pakaian seragam tersebut sudah diberikan/dimilikinya, misalnya
pada saat upacara bendera pada hari senin.
3
Fenomena yang diuraikan di atas memberikan gambaran bahwa
disiplin kerja guru SD Negeri Kecamatan Mungka Kabupaten 50 Kota
masih rendah. Padahal sebagai seorang guru yang akan menjadi teladan
bagi anak didiknya seharusnya guru bertindak dan bersikap yang baik
dalam menghargai waktu, mematuhi aturan dan tata tertib secara
konsisten, serta memiliki kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan
pekerjaan. Selanjutnya, jika permasalahan ini dibiarkan berlarut begitu saja
maka dikhawatirkan akan menjadi penghalang dalam pencapaian tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merasa perlu untuk
melakukan penelitian tentang disiplin kerja guru dan faktor yang
mempengaruhi disiplin kerja tersebut.
B. Identifikasi Masalah
Disiplin kerja guru merupakan perilaku seorang guru sebagai bentuk
ketaatan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Untuk meningkatkan disiplin kerja guru diperlukan adanya
usaha secara sungguh-sungguh baik dari lembaga sekolah maupun dari
guru itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi tegak tidaknya disiplin
kerja kerja guru ini. Saydam (2000:291) menyatakan bahwa tinggi
rendahnya disiplin kerja seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor: 1) besar
kecilnya insentif yang diterima, 2) keteladanan pimpinan, 3) adanya aturan
yang pasti, 4) keberanian pimpinan dalam bertindak, 5) pengawasan
pimpinan, 6) perhatian yang diberikan kepada karyawan, serta 7) iklim
4
organisasi yang mendukung. Selanjutnya, Steers yang diutip oleh Zamroni
(http//repository.usu.ac.id) disiplin kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor
anatara lain: a) kemampuan/kompetensi, b) motivasi, c) sikap, d) minat
dan penerimaan orang tersebut terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya. Sedangkan menurut Hasibuan (2009:194) faktor yang
mempengaruhi kedisiplinan terdiri dari : a) tujuan dan kemampuan, b)
keteladan pimpinan, c) insentif, d) keadilan, e) waskat, f) sangsi/hukuman,
g) kemampuan, h) ketegasan, i) hubungan kemanusiaan, dan j) iklim
organisasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka faktor-faktor yang mempengaruhi
disiplin kerja guru dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.
Gambar 1 : Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadapDisiplin kerja guru
Pengawasan juga merupakan faktor yang ikut mempengaruhi disiplin
kerja guru. Pengawasan harus dijadikan suatu tindakan nyata yang paling
MOTIVASIKERJA PENGAWASAN
KEPEMIMPINANINSENTIF
DISIPLINKERJA
IKLIMSEKOLAH
SIKAP
5
efektif dalam mewujudkan kedisiplinan guru, seperti yang dikemukakan
oleh Hasibuan (2009:196) dengan pengawasan berarti kepala sekolah
harus aktif dan langsung mengawasi prilaku, moral, prilaku, gairah kerja
dan prestasi kerja karena semua ini akan tercipta apabila semua guru
melaksanakan tugas dengan patuh dan taat terhadap aturan yang berlaku
disekolah tempat guru tersebut mengajar. Berdasarkan pengamatan penulis
pengawasan ini adalah hal yang terabaikan dalam pelaksanaannya di SD
Negeri Kecamatan Mungka. Padahal jika pengawasan ini dilakukan oleh
kepala sekolah maka disiplin kerja guru bisa ditingkatkan. Rendahnya
pelaksanaan pengawasan di SD Negeri Kecamatan Mungka ini dapat
dilihat dari ketidakpedulian kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah
dalam mengamati atau memantau guru dalam melakukan tugasnya.
Faktor kepemimpinan kepala sekolah juga memiliki pengaruh
terhadap disiplin kerja yang dimiliki guru. Artinya sebagai seorang
pimpinan, kepala sekolah berperan mengendalikan kegiatan yang ada di
sekolah termasuk mengendalikan guru-guru. Pengendalian yang dilakukan
oleh kepala sekolah terhadap guru dapat berupa pemberian perhatian,
arahan, bimbingan, dan petunjuk yang jelas serta pembinaan mengenai
pelaksanaan tugas mereka sebagai guru. Jika kepala sekolah mampu
memberikan arahan dan pembinaan yang baik terhadap guru maka guru
pun juga akan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik sehingga
dapat terlaksanan sesuai dengan ketetuan yang telah ditetapka. Namun,
fenomena yang tampak di lapangan menunjukkan bahwa kepala sekolah
6
terkesan kurang peduli terhadap guru. Hal ini terungkap dari pernyataan
yang disampaikan guru bahwa mereka merasa kurang mendapatkan
perhatian dan penghargaan dari kepala sekolah. Selain itu guru juga
merasa bahwa kepala sekolah kurang peduli terhadap mereka yang lalai
atau yang tidak bekera dengan baik dalam melaksanakan tugasnya.
Menurut Salim (1996:19) sikap merupakan gambaran kepribadian
seseorang yang terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran
terhadap suatu keadaan atau objek. Sikap seseorang akan mencerminkan
ketaatannya terhadap pekerjaan. Artinya bila guru memiliki sikap positif
dalam melaksanakan tugasnya, maka ia akan memperlihatkan sikap yang
taat terhadap pekerjaan tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika guru
memiliki sikap negatif, maka ia akan memperlihatkan sikap yang tidak taat
terhadap pekerjaan. Fenomena di SD Negeri Kecamatan Mungka
memperlihatkan bahwa masih ada guru yang tidak memiliki sikap positif
terhadap pekerjaannya. ini terlihat dari perilaku mereka dalam
melaksanakan proses pembelajaran yang terkesan tidak serius dan
bersungguuh-sungguh. Hal ini akhirnya menimbulkan anggapan bahwa
guru SD Negeri Kecamatan Mungka dalam melaksanakan pekerjaannya
hanyalah sebuah rutinitas saja tanpa ada kesadaran atau usaha untuk
meningkatkannya ke arah yang lebih baik.
Iklim sekolah yang kondusif dapat diciptakan dengan menjalin
hubungan yang harmonis antar seluruh komponen sekolah. Menurut
Sutisna (1983:22) bahwa iklim yang ada di sekolah akan berpengaruh
7
terhadap disiplin kerja guru dalam melaksanakan tugasnya di sekolah.
Guru yang memiliki hubungan yang harmonis dengan personal sekolah
akan termotivasi dalam melaksanakan tugasnya sehingga tugas-tugasnya
dapat terlaksana dengan lebih baik. Selanjutnya, jika iklim sekolah
menunjukkan bahwa kecenderungan seluruh personil menjunjung tinggi
kedisiplinan kerja, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi
personil lainnya untu termotivasi supaya lebih berdisiplin dalam
melakukan pekerjaan. Namun, fenomena yang terlihat di SD Negeri
Kecamatan Mungka menunjukkan bahwa iklim sekolah kurang
mendukung terciptanya disiplin kerja guru. Ini terlihat dari
ketidakharmonisan hubungan antara masing-masing personil sekolah.
Dimana jika ada guru yang berdisiplin maka akan menjadi bahan ejekan
atau cemoohan dari rekan kerja lainnya.
Selanjutnya faktor yang diduga ikut berpengaruh terhadap disiplin
kerja guru adalah insentif yang diterima. insentif yang diberikan pada
guru sesuai dengan kebutuhan akan dapat mendorong guru melaksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya. Saydam (2000:291) menyatakan bahwa
besar kecilnya insentif yang diterima oleh seseorang (karyawan) akan
mempengaruhi disiplin kerjanya. Saydam (2000:291) menegaskan bahwa
karyawan akan dapat mematuhi segala peraturan yang berlaku dalam
organisasi apabila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal
dengan jerih payahnya yang telah diberikan untuk oragnisasi. Selain itu
jika karyawan merasa bahwa insentif yang diterimanya mampu mencukupi
8
kebutuhannya maka ia akan bekerja dengan tenang, tekun serta selalu
berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, jika karyawan
merasa bahwa insentif yang diterimanya tidak mampu mencukupi
kebutuhannya maka ia akan terdorong untuk mencari tambahan
penghasilan dari luar sehingga menyebabkan ia akan serinng mangkir dari
pekerjaan dan sering minta izin. Kenyataan yang terjadi di SD Negeri
Kecamatan Mungka menunjukkan bahwa pemberian insentif baik materil
maupun non-materil dirasakan guru belum sesuai dengan pekerjaan yang
mereka lakukan.
Motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan
terhadap peningkatan disiplin kerja. Guru-guru yang memiliki motivasi
kerja yang tinggi cenderung akan selalu berusaha untuk melakukan
pekerjaan dengan baik dan selalu mencari pekerjaan yang menantang.
Handoko (2000:252) menyatakan bahwa guru yang memiliki motivasi
kerja tinggi tercermin dalam kesehariannya yang memiliki disiplin kerja
yang tinggi. Dari hasil pengamatan penulis terlihat bahwa motivasi kerja
guru SD Negeri di Kecamatan Mungka masih rendah ini terlihat dari
pelaksanaan proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru di kelas
seolah-olah guru mengajar hanya sekedar melaksanakan tugas tanpa
memeperhatikan apakah peserta didik punya motivasi belajar atau tidak,
tanpa mencari solusi pemecahan masalahnya.
9
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, ternyata banyak faktor
yang mempengaruhi disiplin kerja guru. Untuk memperoleh ruang lingkup
penelitian yang jelas maka faktor yang diteliti dibatasi pada dua faktor saja
yaitu pengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah. Pemilihan kedua
faktor ini didasarkan karena fenomena yang terjadi dilapangan
menunjukkan bahwa kedua faktor ini merupakan faktor yang dominan
bermasalah di lapangan dan diduga berkontribusi cukup dominan terhadap
disiplin kerja guru.
Berdasarkan paparan di atas maka yang akan menjadi kajian dalam
penelitian ini adalah kontribusi pengawasan kepala sekolah dan iklim
sekolah terhadap disiplin kerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Mungka
Kabupaten Lima Puluh Kota.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengawasan kepala sekolah berkontribusi terhadap disiplin
kerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Mungka Kabupaten Lima
Puluh Kota?
2. Apakah iklim sekolah berkontribusi terhadap disiplin kerja guru
Sekolah Dasar di Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota?
10
3. Apakah pengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama-
sama berkontribusi terhadap disiplin kerja guru Sekolah Dasar di
Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan
penelitian ini mengungkapkan:
1. Kontribusi pengawasan kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru
Sekolah Dasar di Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota.
2. Kontribusi Iklim sekolah terhadap disiplin kerja guru Sekolah Dasar di
Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota.
3. Kontribusi pengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah secara
bersama-sama terhadap disiplin kerja guru Sekolah Dasar di
Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis
maupun secara paraktis.
1. Teoritis
a. Penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya
bidang kajian pengembangan ilmu yang relevan dengan penelitian ini,
yaitu upaya meningkatkan disiplin kerja guru.
b. Penelitian ini dapat memperkuat teori-teori yang telah banyak
dikemukakan oleh para ahli yang berkaitan dengan disiplin kerja guru,
dan pengawasan kepala sekolah serta iklim komunikasi,
11
2. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:
a. Guru, sebagai umpan balik dalam melaksanakan tugasnya untuk dapat
meningkatkan disiplin kerjanya sebagai guru secara professional.
b. Kepala Sekolah Dasar sebagai masukan untuk meningkatkan
pengawasan yang dilakukannnya, serta untuk menciptakan iklim
sekolah yang kondusif dalam rangka peningkatan disiplin kerja guru.
c. Pengawas Sekolah Dasar di Unit Pelayanan Teknis Pendidikan
(UPTD) Kecamatan Mungka, sebagai bahan pertimbangan dalam
mencari alternatif yang lebih sempurna untuk meningkatkan disiplin
kerja guru.
d. Peneliti selanjutnya, sebagai perbandingan dan sumber data untuk
mengambil informasi dalam menyelesaikan sebuah penelitian di
bidang yang sama dan sebagai masukan bahan referensi untuk meneliti
di penelitian selanjutnya.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Disiplin Kerja Guru
a. Pengertian Disiplin Kerja Guru
Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa Inggris “ discipline”
yang berarti pengikut atau penganut pengajaran, latihan dan sebagainya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin dinyatakan sebagai: 1)
tata tertib, 2) ketaatan pada peraturan tata tertib, dan sebagainya, serta 3)
bidang studi yang memiliki objek system dan metode tertentu.
Sinungan (2005;145) menyatakan disiplin sebagai keadaan tertentu
dimana orang-orang yang bergabung dalam organisasi tunduk kepada
peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati. Selanjutnya,
Singodimejo (Sutrisno, 2010:85) menyatakan bahwa: “Disiplin adalah
sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati
norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya “. Artinya, disiplin
erat hubungannya dengan sikap yang menunjukkan kepatuhan dan
ketaatan terhadap aturan yang berlaku.
Sejalan dengan pendapat di atas, Sinungan (2003:135)
mendefenisikan disiplin sebagai sikap kejiwaan dari seseorang atau
sekelompok orang yang senantiasa berkehendak untuk
mengikuti/mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan. Seiring dengan
13
itu, A.S Hornby (Saydam, 2000:284) menyatakan bahwa disiplin adalah
pelatihan, khususnya khususnya pelatihan pikiran dan sikap untuk
menghasilkan pengendalian diri, kebiasaan-kebiasaan untuk menaati
peraturan yang berlaku. Selanjutnya, Saydam (2000:284) menyatakan
disiplin sebagai sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi
dan menaanti segala norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya.
Dari beberapa uraian pendapat mengenai defenisi dari disiplin yang
dikemukakan di atas maka dapat dimaknai bahwa disiplin adalah sikap
yang menunjukkan kesediaan dan kesadaran seseorang untuk patuh dan
taat terhadap aturan-aturan dan norma-norma yang berlaku.
Selanjutnya, jika dikaitkan dengan kerja dapat dimaknai bahwa
disiplin kerja merupakan kesediaan dan kesadaran yang yang
ditunjukkan oleh seseorang untuk patuh dan taat terhadap aturan-aturan
dan norma-norma yang berlaku dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya. Sastrohadiwiryo (2005:291) menyatakan bahwa;
Disiplin kerja dapat diartikan sebagai suatu sikapmenghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadapperaturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulismaupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dantidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabilaia melanggar tugas dan wewenang yang diberikankepadanya.
Uraian pendapat di atas mengandung makna bahwa disiplin kerja
merupakan sikap yang menunjukkan kepatuhan dan ketaatan terhadap
aturan yang berlaku serta bersedia menerima sanksinya jika melakukan
pelanggaran. Selanjutnya, Nasution (1995:54) menyatakan disiplin kerja
14
adalah ketaatan terhadap tata cara yang telah ditentukan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah diserahkan,
sehingga dapat dijalankan dengan penuh keinsyafan. Seiring dengan itu,
Nawawi (2002:66) “disiplin kerja adalah kesediaan mematuhi secara
sadar setiap peraturan yang berlaku dalam organisasi kerja, juga sebagai
usaha untuk melaksanakan setiap pekerjaan sebagaimana seharusnya”.
Demikian juga Nitisemito (1988:55) menyatakan disiplin kerja sebagai
sikap, tingkah laku, atau perbuatan yang sesuai dengan peraturan, baik
yang tertulis maupun tidak tertulis dari suatu organisasi.
Merujuk pada uraian pendapat yang telah dikemukakan di atas
maka dapat diartikankan bahwa disiplin kerja adalah sikap dan perbuatan
seseorang dalam mentaati semua pedoman dan peraturan yang telah
ditentukan. Sedangkan yang dimaksud dengan disiplin kerja guru adalah
sikap dan perbuatan guru dalam menaati semua pedoman dan peraturan
yang telah ditentukan, baik aturan sekolah maupun aturan dalam
melaksanakan tugasnya untuk tercapainya tujuan.
Selanjutnya, masih merujuk pada uraian pengertian yang
dikemukakan oleh para ahli di atas maka dapat dirumuskan indikator
dari disiplin kerja guru adalah: 1) kepatuhan guru terhadap aturan, 2)
ketaatan guru dalam bertugas, 3) ketepatan waktu, dan 4) tanggung
jawab terhadap tugas yang diemban. Berikut ini akan diuraikan secara
ringkas maksud dari masinng-masing indikator;
15
1. Kepatuhan guru terhadap aturan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id) dinyatakan
bahwa kepatuhan berasal dari kata patuh yang berarti suka menurut.
Selanjutnya, kepatuhan dapat diartikan sebagai sifat patuh atau sifat
suka menurut. Artinya, jika dikaitkan dengan kepatuhan guru
terhadap aturan maka hal ini dapat diartikan sebagai sifat guru
tunduk terhadap aturan yang berlaku.
2. Ketaatan guru dalam bertugas
Ketaatan berasal dari kata taat yang artinya senantiasa tunduk. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id) diartikan sebagai
kesetiaan atau kesalehan. Selanjutnya, jika dihubungkan dengan
ketaatan guru dalam bertugas maka dapat dimaknai sebagai sikap
guru yang senantiasa tunduk terhadap tugasnya. Dimana ketaatannya
terhadap tugas ini dapat dilihat dari sikapnya yang bersungguh-
sungguh.
3. Ketepatan waktu
Kata tepat merupakan asal dari kata ketepatan. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (kbbi.web.id) mengartikan ketepatan ini sebagai keadaan
yang menunjukkan sebuah hal yang benar/lurus. Artinya, jika
dikaitkan dengan ketepatan waktu yang dimiliki guru, maka hal ini
dapat dimaknai sebagai sikap guru yang selalu bertindak sesuai
dengan keadaan waktu yang seharusnya.
16
4. Tanggung jawab terhadap tugas yang diemban
Mukhtar dan Iskandar (2009:279) menjelaskan bahwa tanggung
jawab terhadap tugas dapat diartikan sebagai keadaan dari dalam diri
seseorang untuk turut mencapai tujuan organisasi. Artinya, orang
yang bertanggung jawab terhadap tugasnya dapat dilihat dari sikap
yang mereka tampilkan seperti lebih bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan
kepadanya.
b. Pentingnya Disiplin Kerja
Disiplin memiliki arti penting bagi ketercapaian tujuan sebuah
organisasi. Hal ini tidak terlepas dari tujuan ditegakkannya disiplin itu
sendiri. Disiplin memiliki tujuan utama untuk meningkatkan efisiensi
semaksimal mungkin sehingga terciptanya suasana yang kondusif dalam
pencapaian tujuan yang diinginkan. Artinya, jika disiplin dapat
ditegakkan maka kefisiensian dari sebuah pelaksanaan pekerjaan dan
pencapaian sebuah tujuan dapat terwujud.
Guru sebagai orang yang bertugas dan bertanggung jawab dalam
mewujudkan keberhasilan sebuah proses pembelajaran yang berkualitas
perlu menjunjung tinggi kedisiplinan dalam bekerja. Hal ini bertujuan
agar tugas dan tanggung jawabnyanya tersebut dapat terlaksana dengan
baik dan tujuan yang direncanakan pun dapat tercapai secara efisien. Jika
guru tidak memiliki disiplin kerja tentu akan berdampak negatif pada
17
pencapaian tujuan pembelajaran dan kepribadian siswanya. Baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Uraian di atas mengandung makna bahwa disiplin kerja
merupakan sesuatu hal yang harus dimiliki oleh guru. Oleh karena itu
disiplin kerja guru perlu menjadi perhatian kepala sekolah karena
disiplin kerja memiliki kedudukan penting dalam upaya mewujudkan
terselenggaranya proses pembelajaran yang berkualitas dan pencapaian
tujuan pendidikan. Hal ini ikut dipertegas oleh Sutrisno (2010:88)
menyatakan bahwa disiplin kerja memiliki kedudukan yang penting
untuk kemajuan organisasi karena disiplin kerja dapat mengatasi
kesalahan dan keteledoran yang disebabkan karena kurangnya perhatian,
ketidakmampuan, dan keterlambatan. Artinya, melalui disiplin kerja
dapat dilakukan pencegahan terhadap kelambanan dan ketidaktaatan
guru dalam melaksanakan tugas. Seiring dengan itu Sastrohadiwiryo
(2005:296) juga menyatakan bahwa disiplin kerja itu penting untuk
meningkatkan produktivitas organisasi, karena melalui disiplin
keterlambatan dalam memulai pekerjaan dan terlalu awalnya dalam
mengakhiri pekerjaan dapat dicegah. Dapat dimaknai bahwa tanpa
disiplin kerja guru, maka sulit bagi suatu sekolah untuk mewujudkan
tujuan secara efektif. Sutrisno (2010:88) menyatakan bahwa disiplin
kerja memiliki manfaat yang besar bagi kepentingan organisasi karena
melalui disiplin akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran
pelaksanaan tugas, sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal.
18
Merujuk pada uraian yang dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa disiplin kerja memiliki kedudukan yang penting
dalam upaya mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas dan
pencapaian tujuan pendidikan yang efektif.
c.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Banyak faktor yang mempengaruhi disiplin kerja seorang guru.
Saydam (2000:291) menyatakan bahwa disiplin kerja seorang karyawan
(guru) dipengaruhi oleh faktor-faktor: 1) besar kecilnya insentif yang
diterima, 2) keteladanan pimpinan, 3) adanya aturan yang pasti, 4)
keberanian pimpinan dalam bertindak, 5) pengawasan pimpinan, 6)
perhatian yang diberikan kepada karyawan, serta 7) iklim organisasi
yang mendukung.
Seiring dengan pendapat di atas, Sastrohadiwiryo (2005:296)
menyatakan bahwa keteladanan seorang pimpinan dapat secara langsung
berpengaruh baik terhadap peningkatan disiplin kerja pegawai. Artinya,
keteladanan pimpinan berpengaruh terhadap disiplin kerja seseorang.
Selanjutnya, Rivai (2004:132) menyatakan sebagai berikut:
“Disiplin kerja guru dipengaruhi oleh berbagai faktor,baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktorinternal yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifatseseorang, seperti motivasi berprestasi, semangat kerja,dan inisiatif kerja. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktoryang berasal dari lingkungan seperti tingkatkesejahteraan, kepemimpinan kepala sekolah, ketegasan,pengawasan, dan insentif “.
Sejalan dengan pendapat di atas, Singodimedjo (Sutrisno,
2010:89) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin
19
kerja terdiri dari; 1) besar kecilnya pemberian kompensasi, 2) ada
tidaknya keteladanan pimpinan perusahaan, 3) ada tidaknya aturan pasti
yang dijadikan sebagai pegangan, 4) keberanian pimpinan dalam
mengambil tindakan, 5) ada tidaknya pengawasan, 6) ada tidaknya
perhatian kepada karyawan, 7) diciptakannya kebiasaan-kebiasaan yang
mendukung tegaknya disiplin. Seiring dengan, itu Sutrisno, (2010:93)
ikut mempertegas bahwa disiplin kerja yang dimiliki oleh seseorang
(guru) ikut pula dipengaruhi oleh 1) kepemimpinan, 2) keadaan dari
karyawan (guru) itu sendiri, serta 3) peraturan-peraturan yang berlaku,
dan 4) iklim kerja. Selanjutnya, Purwanto (1991:96), menyatakan bahwa
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi displin kerja guru adalah
sebagai berikut: 1) adanya tingkat kehidupan yang layak, 2) adanya
perasaan terlindungi/ketenteraman bekerja, 3) adanya kondisi-kondisi
kerja yang menyenangkan, serta 4) adanya perlakuan yang adil dari
atasan.
Pendapat yang dikemukakan di atas mengandung makna bahwa
pada dasarnya disiplin kerja guru dipengaruhi oleh dua faktor. Adapun
kedua faktor yang dimaksud adalah faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri guru itu
sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
diri guru atau yang bersumber dari lingkungan.
20
2. Pengawasan Kepala Sekolah
a. Pengertian Pengawasan
Pada dasarnya, pengawasan merupakan fungsi terakhir dari
manajemen. Pengawasan memiliki kedudukan penting dalam
manajemen karena ikut menentukan keberlangsungan proses
manajemen. Hal ini dipertegas oleh Malayu SP. Hasibuan (2011:241)
yang menyatakan bahwa pengawasan adalah fungsi terakhir dari proses
manajemen, oleh karena itu perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya
karena memiliki pengaruh besar terhadap keberlangsungan proses
manajemen yang ada dalam organisasi. Dapat dimaknai bahwa jika ingin
proses manajemen dalam sebuah organisasi berlangsung dengan baik
maka perlu melakukan proses pengwasan dengan sebaik-baiknya.
Berbicara mengenai pengertian dari pengawasan, terdapat banyak
pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian
pengawasan ini. Semua pengertian yang dinyatakan pada dasarnya
mempunyai visi yang berbeda satu sama lainnya, tergantung dari sudut
pandang yang digunakan. Akan tetapi, pada prinsipnya, semua
sependapat bahwa pengawasan mengarah kepada pemberian layanan dan
pembinaan.
Fattah (2009:101) menyatakan bahwa pengawasan merupakan
proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan bagaimanapun rumit
dan luasnya suatu organisasi. Artinya setiap organisasi perlu melakukan
pengawasan. Hal ini ikut dipertegas oleh Siahaan (2006:3) yang
21
menyatakan bahwa pengawasan merupakan salah satu komponen yang
memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan.
Handoko (2000:365) menyatakan pengawasan adalah penemuan
dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Seiring dengan itu
Siagian (2007:125) menyatakan pengawasan merupakan proses
pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa
semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan sebelumnya.
Keputusan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan RI No.
0415/U/1987 menyatakan bahwa:
Pengawasan adalah salah satu fungsi organisasi,administrasi dan manajemen yang meliputi pemeriksaan,pengujian dan pemantauan serta kunjungan staf untukmenjaga agar pelaksanaan pokok dan fungsi departemendapat berdayaguna, berhasilguna dan tepatguna sesuaidengan perundang-undangan yang berlaku, kebijak-sanaan dan rencana yang telah ditetapkan sehinggatujuan dapat tercapai.
Seiring dengan pendapat di atas, maka Sujamto (1986:53)
mengemukakan bahwa pengawasan dapat dilihat sebagai usaha atau
kegiatan untuk mengetahui dan menilai apakah dalam kenyataannya
tugas atau pekerjaan telah dilaksanakan menurut semestinya atau tidak.
Selanjutnya, Mulyasa (2009:59) juga menyatakan bahwa pengawasan
mengandung arti suatu kegiatan untuk melakukan pengamatan agar
pekerjaan dilakukan sesuai dengan ketentuan. Dapat dimaknai bahwa
pengawasan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui
22
dan menilai apakah pekerjaan berjalan sesuai dengan yang
diharapkan/rencana yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pengawasan adalah suatu
proses mengamati atau memantau, memeriksa dan melakukan tindakan
korektif terhadap kegiatan yang ada di dalam organisasi. Selanjutnya,
jika mengkaji tentang pengawasan kepala sekolah maka dapat diartikan
bahwa pengawasan kepala sekolah adalah pengamatan atau pemantauan,
pemeriksaan dan pelaksanaan tindakan korektif yang dilakukan oleh
kepala sekolah terhadap guru dalam melaksanakan tugasnya.
b. Pentingnya Pengawasan Kepala Sekolah
Pengawasan kepala sekolah, seperti yang telah dikemukakan
sebelumnya merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus
dilaksanakan. Ini dikarenakan dengan adanya pengawasan yang
dilakukan kepala sekolah maka dapat diketahui apakah hasil yang telah
dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
Pengawasan kepala sekolah dapat dilakukan dengan cara
membandingkan segala sesuatu yang telah dilaksanakan oleh guru
dengan standar atau rencana yang ditetapkan serta melakukan perbaikan
bilamana terjadi penyimpangan. Melalui pengawasan kepala sekolah
maka dapat diukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai. Artinya,
pengawasan kepala sekolah memiliki kedudukan penting dalam upaya
memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam rangka
23
mewujudkan tujuan pendidikan. Oleh karena itu, maka kepala sekolah
perlu meilakukan pengawasan pada setiap kegiatan yang ada di sekolah
supaya mudah diadakan perbaikan jika terjadi penyimpangan-
penyimpangan.
Selanjutnya,Handoko (2000:366) menyatakan bahwa ada
berbagai faktor yang membuat pengawasan semakin penting bagi setiap
organisasi, diantaranya adalah:
1. Perubahan lingkungan organisasi, berbagai perubahan lingkungan
organisasi terjadi terus menerus dan tak dapat dihindari, seperti
munculnya peraturan pemerintah baru dan sebagainya. Melalui
fungsi pengawasan, maka kepala sekolah dapat mendeteksi
perubahan-perubahan didunia pendidikan
2. Peningkatan kompleksitas organisasi, semakin besar organisasi
semakin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati
3. Kebanyakan bawahan sering membuat kesalahan-kesalahan untuk itu
sistem pengawasan sangat perlu dilakukan agar kesalalahan yang
telah dibuat dapat dideteksi dengan cepat dan bisa segera dilakukan
perbaikannya
4. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang, dengan
dilakukan pendelegasian wewenang bukan berarti tugas pimpinan
bisa berkurang tetapi satu-satunya cara pimpinan dapat menentukan
apakah bawahan telah melakukan tugas-tugas yang telah
24
dilimpahkan kepadanya adalah dengan mengimplementasikan sistem
pengawasan.
Selanjutnya, Mulyasa (2009:60) menyatakan Pengawasan kepala
sekolah sangat penting dilakukan karena pengawasan merupakan kontrol
agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah
ditetapkan. Selain itu, pengawasan juga perlu dilakukan karena
pengawasan merupakan tindakan preventif (pencegahan) untuk
mencegah agar tenaga kependidikan (guru) tidak melakukan
penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.
Dari uraian yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan
bahwa kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah, perlu melakukan
pengawasan. Ini dikarenakan, dengan adanya pengawasan maka dapat
meluruskan penyimpangan-penyimpanan yang terjadi. Selain itu melalui
pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah maka dapat pula
meminimalisir terjadinya kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan
kegiatan yang ada di sekolah. Artinya, pengawasan kepala sekolah
memiliki kedudukan penting dalam upaya mewujudkan tujuan sekolah
yang akan bermuara pada terwujudnya tujuan pendidikan yang
diharapkan.
c.Proses Pengawasan
Pada dasarnya, proses dari pengawasan terdiri atas tiga tahap
yaitu: (1) menetapkan standar pelaksanaan, (2) pengukuran pelaksanaan
pekerjaan dibandingkan dengan standar, dan (3) menentukan
25
kesenjangan antara pelaksanaan dengan standar dan rencana. Hal ini
sejalan dengan yang dikemukakan oleh Terry (2006:397) yang
menyatakan bahwa pengawasan terdiri dari suatu proses yang dibentuk
oleh tiga macam langkah-langkah yang bersifat universal yaitu:
1. Mengukur hasil pekerjaan.
2. Membandingkan hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan
perbedaan (apabila ada perbedaan).
3. Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan
perbaikan.
Selanjutnya, Handoko (2000:367) mengemukakan bahwa
prosedur untuk penetapan sistem pengawasan terdiri atas 5 langkah
yaitu: 1) merumuskan hasil yang diinginkan, 2) menetapkan petunjuk
(predictors) hasil, 3) menetapkan standar petunjuk hasil, 4) menetapkan
jaringan informasi dan umpan balik, 5) menilai informasi dan
mengambil tindakan koreksi. Artinya, proses dari kegiatan pengawasan
tidak bisa dilepaskan dari kegiatan membandingkan dan tindakan
koreksi.
Merujuk pada uraian yang dikemukakan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa proses pengawasan merupakan suatu usaha yang
sistematis dalam menetapkan standar-standar dengan tujuan
perencanaan, merancang bangun sistem umpan balik informasi,
membandingkan kinerja sebenarnya dengan standar – standar yang telah
ditentukan sebelumnya, menentukan apakah ada penyimpangan, serta
26
mengambil tindakan yang diperlukan yang menjamin pemanfaatan
penuh sumberdaya yang digunakan secara efisien dalam rangka
pencapaian tujuan.
d. Teknik Pengawasan
Dalam melakukan pengawasan seorang kepala sekolah harus
memiliki dan menggunakan teknik pengawasan yang tepat. Burhanuddin
(2004:258) menyatakan bahwa ada sembilan teknik pengawasan yang
dapat digunakan, yaitu:
1) Control by exception, artinya perhatian hanyadiarahkan terhadap hal-hal yang menonjol sajapenyimpangannya.
2) Control through costs, artinya pengawasan dilakukanhanya hanya dengan mengawasi pengeluaran-pengeluaran biaya saja.
3) Control through time, artinya pengawasan dilakukanhanya dengan menjaga waktu saja.
4) Control through main material, artinya pengawasandilakukan dengan mengendalikan segala sesuatumengenai bahan pokoknya.
5) Control through key personel, artinya pengawasanyang dilakukan dengan cara mengawasi orang-orangyang memegang jabatan.
6) Control through output, artinya pengawasan denganmelalui hasilnya saja, tanpa mengetahui tata caramemperoleh hasil itu.
7) Control through process or procedures, artinyapengawasan yang dilakukan melalui pengendalianprosedur dan proses.
8) Control through audits, artinya pengawasan yangdijalankan melalui pemeriksaan, verifikasi-verifikasi,audit-audit secara sistematis dan teratur.
9) Control through automatic devices, artinya carapengawasan dengan mempergunakan pesawat-pesawateletronik, alarm, sinyal, dan sebagainya.
27
Selanjutnya, Manullang (1981:87) menyatakan bahwa dalam
melakukan pengawasan, teknik yang dapat dilakukan adalah peninjauan
pribadi, interview, dan laporan tertulis. Seiring dengan itu Handoko
(200:370) menyatakan teknik pengawasan dapat dilakukan melalui
pengamatan, melalui laporan, melalui inspeksi, dan melalui diskuusi.
Artinya, pengawasan dapat dilakukan melalui berbagai cara.
Merujuk pada uraian yang dikemukakan di atas maka indikator
dari pengawasan kepala sekolah ini adalah: 1) menetapkan
standar/acuan, 2) mengarahkan, 3) memantau, 4) menilai, dan 5)
melakukan tindakan korektif terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
tugas guru. Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas maksud dari
masing-masing indikator tersebut;
1. Menetapkan standar/acuan
Penetapan standar/acuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
tugas kepala sekolah sebagai pimpinan dalam memberikan petunjuk
atau arahan kepada guru dalam melaksanakan pekerjaannya. Dimana
penetapan standar ini perlu dilakukan oleh kepala sekolah supaya
tercipta keseragaman dan adanya acuan yang hendak dicapai oleh
guru dalam bekerja.
2. Mengarahkan
Proses mengarahkan merupakan sebuah kegiatan yang dapat
dilakukan oleh kepala sekolah dalam melakukan pengawasan.
Artinya, ketika ia (kepala sekolah) melakukan pengawsan dan
28
menemui terjadinya hal-hal yang tidak sesuai dengan standar maka
kepala sekolah dapat memberikan arahan agar pekerjaan tersebut
dapat dilakukan sesuai dengan yang semestinya. Selain itu
pengarahan ini dapat pula dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru
sebelum mereka melakukan tugasnya.
3. Memantau
Kegiatan memantau merupakan kegiatan melihat segala sesuatunya
dengan cara seksama. Kegiatan memantau ini perlu dilakukan oleh
kepala sekolah dalam mengawasi guru dalam bekerja. Dengan
adanya pemantauan yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru
yang sedang bekerja maka dapat meminimalisir terjadinya
kesalahan-kesalahan dalam melakukan pekerjaan.
4. Menilai
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id) menilai
diartikan sebagai kegiatan memperkirakan atau menentukan sebuah
nilai. Artinya, jika menilai ini dikaitkan dengan kegiatan pengawasan
yang dilakukan kepala sekolah maka dapat diartikan sebagai kegiatan
menentukan nilai terhadap pekerjaan guru.
5. Melakukan tindakan korektif terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
tugas guru
Yang dimaksud dengan melakukan tindakan korektif yang dilakukan
kepala sekolah terhadap hal-hal yang berkaitan dengan tugas guru
dalam penelitian ini adalah kegiatan meneliti dan memperbaiki.
29
Artinya dalam pelaksanaan pengawasan, kepala sekolah memiliki
peranan untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan tugas guru
serta melakukan perbaikan terhadap hal tersebut jika ditemui
terjadinya kesalahan.
3. Iklim Sekolah
a. Pengertian Iklim Sekolah
Iklim sekolah merupakan dua padanan kata. Untuk mengetahui
pengertiannya maka terlebih dahulu perlu dijelaskan arti dari masing-
masing kata tersebut. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poewardaminta,
2005:1054) mengartikan iklim adalah suasana atau keadaan. Bloom
(Gistituati, 2009:44) menyatakan bahwa iklim adalah pengaruh dan
rangsangan dari luar yang meliputi pengaruh fisik, sosial, dan intelektual
yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. Selanjutnya, adapun yang
dimaksud dengan sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Poewardaminta, 2005:1905) adalah suatu lembaga tempat terjadinya
interaksi belajar-mengajar.
Membahas mengenai iklim sekolah, hal ini tidak terlepas dari
ikllim organisasi karena sekolah pada dasarnya merupakan sebuah
organisasi. Payne dan Pugh (Muhammad, 2009:82) menyatakan bahwa
iklim organisasi adalah suatu konsep yang merefleksikan isi dan
kekuatan dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan perasaan
anggota terhadap suatu sistem sosial. Selanjutnya, Gibson (Gistituati,
2009:45) menyatakan bahwa iklim organisasi merupakan seperangkat
30
sifat-sifat lingkungan kerja yang dirasakan langsung maupun tidak
langsung oleh karyawan, serta diduga punya pengaruh besar terhadap
perilaku mereka dalam pekerjaan itu.
Hoy, W.K. dan Miskel, CG (2001:117) mendefenisikan iklim
sekolah sebagai persepsi personel sekolah tentang kondisi umum formal
lingkungan sekolah, hubungan formal dan informal, kepribadian orang-
orang yang ada di dalam organisasi, serta kepemimpinan yang
mempengaruhi. Selanjutnya, Hoy, W.K. dan Miskel, CG (2001:117)
menegaskan bahwa iklim sekolah merupakan satu set karakteristik
internal atau kepribadian sekolah yang membedakan sekolah satu dengan
sekolah lainnya. Sejalan dengan itu, Sergiovanni dan Starratt (Gistituati,
2009:45) menyatakan bahwa iklim sekolah merupakan karakteristik
yang ada, yang menggambarkan cirri-ciri psikologis dari suatu sekolah,
yang membedakannya dengan sekolah yang lain, dan yang
mempengaruhi tingkah laku individu yang ada di dalam organisasi
tersebut.
Gistituati (2009:46) menyatakan bahwa iklim sekolah adalah
suatu situasi atau suasana internal organisasi sekolah yang dirasakan
oleh orang-orang yang ada di sekolah. Selanjutnya, Muhammad
(2009:82) menyatakan bahwa iklim sekolah adalah kualitas yang relatif
abadi dari lingkungan internal sekolah yang dialami oleh personil yang
ada di sekolah, mempengaruhi tingkah laku mereka serta dapat diuraikan
dalam istilah-istilah suatu set karakteristik tertentu dari lingkungan.
31
Artinya iklim sekolah merupakan suasana yang dirasakan oleh personil
sekolahh dan memiliki pengaruh terhadap perilaku yang mereka
tunjukkan dalam bekerja.
Merujuk pada uraian pendapat di atas maka dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan iklim sekolah adalah suasana internal
sekolah yang tercipta melalui pola hubungan antar pribadi personil
sekolah yang meliputi hubungan guru dengan kepala sekolah, guru
dengan sesamanya, dan guru dengan pegawai, serta guru dengan siswa.
b. Pentingnya Iklim Sekolah
Guru sebagai pelaksana pendidikan membutuhkan iklim sekolah
yang kondusif dan harmonis dalam menjalankan perannya. Timpe
(1993:143) menyatakan bahwa guru akan bekerja dengan optimal jika
didukung oleh iklim sekolah yang menyenangka, karena hal tersebut
dapat dijadikan sebagai motivasi untuk menghasilkan pekerjaan yang
lebih baik. Selanjutnya, Saydam (2000:299) menyatakan bahwa iklim
organisasi yang mendukung dapat membantu meningkatkan disiplin
kerja seorang karyawan (guru). Artinya, penciptaan iklim sekolah yang
kondusif dan harmonis mampu meningkatan disiplin kerja.
Uraian di atas menunjukkan bahwa iklim sekolah yang kondusif
dapat menyebabkan guru lebih berdisiplin dalam melaksanakan
tugasnya, sebaliknya iklim sekolah yang tidak kondusif dapat
menyebabkan guru tidak berdisiplin dalam bekerja. Hal ini ikut
dipertegas oleh Sastrohadiwiryo (2005:292) yang menjelaskan bahwa
32
iklim sekolah yang kurang kondusif akan memberi dampak negatif bagi
guru. Dalam suasana sekolah yang tidak menyenangkan, sulit bagi guru
untuk dapat bekerja dengan tenang seperti menyusun perangkat
pembelajaran dengan tepat, melaksanakan proses pembelajaran yang
interkatif, serta melakukan evaluasi pembelajaran dengan baik.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di attas dapat disimpulkan
bahwa iklim sekolah yang baik sangat penting bagi guru dalam
melaksanakan tugasnya. Hal ini dikarenakan iklim sekolah ikut
menentukan kedisiplinan guru dalam melaksanakan tugas. Oleh karena
itu maka perlu dilakukan pemeliharaan supaya iklim sekolah dapat
berjalan kondusif.
c.Dimensi Iklim Sekolah
Iklim sekolah ditentukan oleh berbagai dimensi. Moos (Gistituati,
2009:47) mengklasisfikasikan bahwa empat dimensi penentu iklim
organisasi/sekolah, yaitu: 1) dimensi hubungan (relationship), 2)
dimensi pertumbuhan dan perkembangan pribadi (personal
growth/development), 3) dimensi perubahan dan perbaikan system
(system maintenance and change), serta 4) dimensi lingkungan fisik
(physical environment). Berikut ini akan dijelaskan maksud dari keempat
dimensi tersebut.
a) Dimensi hubungan (relationship)
Dimensi hubungan mengukur sejauh mana keterlibatan
personil sekolah (kepala sekolah, guru. tenaga administrasi, serta
33
siswa) saling membantu, saling mendukung. Selain itu dimensi
hubungan ini juga akan melihat sejauh mana personil sekolah
tersebut mengekspresikan kemampuan mereka secara bebas dan
terbuka. Adapun skala yang termasuk di dalam dimensi ini dapat
diuraikan seperti: dukungan, afiliasi, tidak memiliki komitmen,
keintiman, keterbukaan, dan keterlibatan, serta kedekatan.
b) Dimensi pertumbuhan dan perkembangan pribadi (personal
growth/development)
Dimensi pertumbuhan pribadi ini juga disebut dimensi yang
berorientasi pada tujuan organisasi dalam mendukung
pertumbuhan/perkembangan pribadi dan motivasi individu yang ada
dalam organisasi untuk tumbuh dan berkembang. Adapun skala iklim
orgnaisasi/sekolah yang dapat dikelompokkan ke dalam dimensi ini
adalah: minat profesional, menghalang-halang, percaya, standar
prestasi, serta orientasi pada tugas.
c) Dimensi perubahan dan perbaikan system (system maintenance
and change)
Dimensi ini membicarakan sejauh mana iklim sekolah
mendukung harapan, memperbaiki control, dan merespons
perubahan. Skala iklim organisasi/sekolah yang termasuk
diantaranya adalah: kebebasan staf, partsipasi dalam pembuatan
keputusan, inovasi, tekanan kerja, dan kejelasan, serta pengawasan.
34
d) Dimensi lingkungan fisik (physical environment)
Dimensi ini membicarakan sejauh mana lingkungan fisik
seperti fasilitas, sarana dan prasarana dapat mendukung harapan
pelaksanaan tugas. Skala iklim yang termasuk dalam dimensi ini
antara lain adalah: kelengkapan sarana dan prasarana, kenyamanan,
dan keamanan kerja.
Hoy , W.K. dan Miskel C.G (2001:119) menyatakan bahwa ada
delapan dimensi iklim organisasi yaitu:1) sifat saling menghargai, 2)
keakaraban, 3) kerjasama, 4) kegairahan, 5) tekanan kerja, 6) sikap
menunggu, dan 7) kebebasan, serta 8) partisipasi. Selanjutnya, Dharma
(2000:87) menyatakan bahwa iklim komunikasi yang kondusif ditandai
dengan adanya hubungan antar manusia yang harmonis di dalam
organisasi. Hal itu tercipta atas kesadaran dan kesediaan dari individu
yang ada di dalam organisasi untuk menyatukan keinginan masing-
masing untuk kepentingan bersama.
Litwin dan Stringers (Muhammad, 2011:83) menyatakan bahwa
ada lima dimensi dari iklim organisasi, yaitu: 1) rasa tanggung jawab, 2)
standar atau harapan tentang kualitas pekerjaan, 3) ganjaran atau
reward, 4) rasa persaudaraan, serta 5) semangat tim. Selanjutnya,
Ametembum (Gistituati, 2009:48) menyatakan bahwa dimensi iklim
organisasi meliputi: rintangan, keakaraban, gairah, menekankan
produksi, sikap menunggu, dan perhatian, serta saling menghargai.
35
Merujuk pada uraian di atas maka yang akan dijadikan sebagai
indikator dari iklim sekolah dalam penelitian ini adalah: 1) sikap saling
terbuka antara sesama guru dengan kepala sekolah, 2) hubungan yang
akrab antar pribadi, 3) sikap saling menghargai antar sesama, 4) adanya
kerjasama yang positif dalam organisasi, serta 5) mendahulukan
kepentingan bersama dalam organisasi. Berikut akan dijelaskan secara
ringkas maksud dari masing-masing indikator;
1. Sikap saling terbuka antara sesama guru dengan kepala sekolah
Sikap saling terbuka yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
bahwasanya antara sesame guru dan kepala sekolah hendakya tidak
bersikap tertutup atau menutup diri terhadap masing-masing pihak.
Ini berangkat dari makna sikap terbuka yang termuat dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id) yang diyatakan sebagai sikap
tidak tertutup atau tidak adanya rahasia antara pihak-pihak tersebut.
2. Hubungan yang akrab antar pribadi
Artinya, antara sesama guru dan kepala sekolah haruslah terjadi
keintiman atau kedekatan. Kamus Besar Bahasa Indonesia
(kbbi.web.id) mengartikan keakraban sebagai keadaan yangn
menunjukkan adanya sebuah kedekatan atau keintiman. Artinya,
hubungan yang akrab antar pribadi yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah adanya kedekatan yang terjalin diantara sesame personil
sekolah seperti guru dengan sesama guru, serta guru dengan kepala
sekolah.
36
3. Sikap saling menghargai antar sesama
Yang dimaksud dengan sikap saling menghargai antar sesama dalam
penelitian ini adalah adanya rasa hormat menghormati diantara
sesame personil sekolah. Ini berangkat dari arti saling menghargai
yang termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id)
yang dinyatakan sebagai sikap menghormati atau mengindahkan satu
sama lain.
4. Adanya kerjasama yang positif dalam organisasi
Adapun maksud dari adanya kerjasama yang positif dalam organisasi
yang dikaji dalam penelitian ini adalah guru sebagai personil sekolah
diharapkan dapat menunjukkan sikap yang mau bekerjasama dengan
personil sekolah lainnya dalam upaya mewujudkan tujuan sekolah
dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
5. Mendahulukan kepentingan bersama dalam organisasi
Guru merupakan salah satu personil sekolah yang memiliki tanggung
jawab untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Dalam upaya
mewujudkan tujuan tersebut maka guru dituuntut untuk dapat
mendahulukan kepentingan sekolah di atas kepentingan pribadinya.
B. Penelitian yang Relevan
Berikut ini dikemukakan beberapa penelitian yang ada kaitannya
dengan variabel yang akan diteliti.
1. Hermus Gusni, (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “kontribusi
motivasi kerja dan pengawasan kepala sekolah terhadap disiplin kerja
37
guru SMA Negeri Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Hasil
penelitiannya menunjukkn bahwa motivasi kerja berkontribusi sebesar
32,7% terhadap disiplin kerja guru. Pengawasan kepala sekolah
berkontribusi sebesar 13,9% terhadap disiplin kerja guru. artinya,
pengawasan kepala sekolah dapat digunakan untuk memprediksi disiplin
kerja guru.
2. Alfirman (2006), dalam penelitiannya yang berjudul kontribusi iklim
sekolah dan komitmen kerja terhadap disiplin kerja guru SMP Negeri
Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa iklim sekolah berkontribusi sebesar 9,8% terhadap disiplin kerja
guru, selanjutnya hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa komitmen
kerja berkontribusi sebesar 30,0% terhadap disiplin kerja guru. Artinya,
iklim sekolah dapat digunakan untuk meningkatkan disiplin kerja guru.
3. Nellitawati (2002), dalam penelitiannya yang berjudul kontribusi
motivasi kerja dan persepsi karyawan tentang pengawasan atasan
terhadap disiplin kerja karyawan Universitas Negeri Padang. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengawasan atasan langsung
berkontribusi sebesar 9,0% terhadap disiplin kerja karyawan. Ini berarti
bahwa pengawasan atasan langsung dapat mempengaruhi disiplin kerja
karyawan.
4. Syahrel (2000), dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh iklim
sekolah terhadap disiplin kerja guru SLTP Negeri 2 Nan Sabaris. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa disiplin kerja guru ikut dipengaruhi
38
oleh iklim sekolah sebesar 24,2%. Artinya, iklim sekolah dapat
digunakan untuk meningkatkan disiplin kerja guru.
C. Kerangka Pemikiran
1. Kontribusi Pengawasan Kepala Sekolah terhadap Disiplin KerjaGuru
Dari berbagai pendapat para ahli yang dikemukakan pada kajian
teoriti di atas maka dapat dimaknai bahwa pengawasan kepala sekolah
merupakan fungsi manajemen yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk
mengamati dan memonitor pekerjaan guru di sekolah yang dipimpinnya.
Kepala sekolah melakukan observasi dan menelaah laporan untuk
mengevaluasi tugas guru. Data tersebut bermanfaat untuk melaksanakan
tindakan perbaikan
Pengawasan Kepala sekolah memikliki hubungan erat terhadap
disiplin kerja guru, karena kepala sekolah memiliki kewenangan dalam
menilai disiplin kerja. Oleh sebab itu tinggi rendahnya disiplin kerja guru
tergantung dari cara kepala sekolah menyikapi kedisiplinan mereka.
Kepala sekolah selalu mawas diri terhadap tindakan indisipliner seperti
terlambat, sering meninggalkan sekolah dengan berbagai alasan, tidak
menggunakan waktu mengajar secara optimal, mengajar asal jadi, dan
lain-lain.
Secara mendasar, guru yang memiliki tingkat kedisiplin yang
tinggi tidak merasa perlu pengawasan yang ketat karena ia memiliki
kesadaran dan tanggung jawab kerja, sedangkan guru yang memiliki
39
disiplin kerja rendah, membutuhkan pengawasan yang efektif agar
terlaksana kedisiplinan. Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan kepala
sekolah berkontribusi terhadap disiplin kerja.
2. Kontribusi Iklim Sekolah terhadap Disiplin Kerja Guru.
Sebagai sebuah organisasi, sekolah merupakan suatu sistem yang
mengkoordinasikan kerja kepala sekolah, guru, tenaga administrasi dan
siswa dalam mencapai tujuan sekolah. Koehler (Muhammad, 2011:84)
menyatakan bahwa organisasi merupakan suatu system hubungan-
hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan kerja sekelompok
orang kea rah pencapaian tujuan-tujuan tertentu. Untuk itu dalam
mencapai tujuan sekolah sangat dibutuhkan sekali kerjasama yang baik
antara sesama personil yang ada di dalamnya. Hal ini didukung oleh hasil
penelitian yang dilakukan oleh Alfirman (2006:ii) yang menyatakan
bahwa iklim sekolah berkontribusi terhadap disiplin kerja guru.
Sekolah, sebagai sebuah lingkungan kerja tentulah sangat
membutuhkan suasana yang harmonis dan menyenangkan demi
kelancaran proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan, suasana yang
menyenangkan akan dapat mendorong guru untuk melaksanakan
tugasnya dengan baik tanpa merasa adanya ketidaknyamanan yang akan
menganggu kosentrasinya. Rekan kerja yang bersahabat, hubungan yang
harmonis satu sama lain akan menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan. Namun, sebaliknya jika suasana yang ada adalah rekan
kerja yang kurang bersahabat dan hubungan yang tidak harmonis antara
40
sesama yang akan berdampak pada munculnya konflik, dapat
menyebakan munculnya rasa tidak nyaman atau tidak betah untuk berada
di sekolah, sehingga jika sudah demikian maka pekerjaan akan menjadi
terbengkalai.
Berdasarkan uraian di atas maka diduga bahwa iklim sekolah
berkontribusi terhadap disiplin kerja guru.
3. Kontribusi Pengawasan Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah terhadapDisiplin Kerja Guru
Proses pembelajaran yang baik, tentunya akan membuahkan hasil
yang optimal. Hasil yang optimal tidak akan luput dari peran penting
seorang guru. Faktor kedisiplinan diri dalam bekerja yang dimiliki oleh
seorang guru merupakan faktor yang ikut mempengaruhinya. Bisa
dikatakan guru yang berdisiplin mempunyai tanggung jawab yang besar
untuk menciptakan proses belajar mengajar yang menarik dan disenangi
oleh peserta didik. Nah, proses pembelajaran yang menarik dan disenangi
oleh peserta didik inilah yang akan membuahkan hasil yang optimal.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran ini tentunya dibutuhkan
pengawasan yang dalam hal ini dilakukan oleh kepala sekolah, supaya
hasil yang didapatkan maksimal.
Individu yang mendapatkan pengawasan yang baik akan memliki
disiplin kerja yang tinggi, selanjutnya individu yang mempunyai disiplin
kerja tinggi akan bertanggung jawab dalam hal apa yang dilakukan.
Sehingga ketika dia mendapatkan pengawasan dia akan berusaha untuk
41
melaksanakan apa yang telah menjadi tugasnya semaksimal yang dia
bisa. Artinya, peningkatan kedisiplinan seorang guru dalam
melaksanakan perkerjaannya dapat dilakukan melalui pengawasan kepala
sekolah.
Selanjutnya, peningkatan terhadap disiplin kerja guru ini akan
menjadi lebih baik lagi apabila didukung oleh penciptaan iklim sekolah
yang kondusif. Ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh Saydam
(2000:291) yang menyatakan bahwa tinggi rendahnya disiplin kerja guru
ikut ditentukan oleh iklim organisasi (sekolah).
Iklim organisasi merupakan suasana yang menggambarkan
hubungan yang terjalin antara sesama personil sekolah. Artinya, jika
suasana yang terjalin menunjukkan bahwa terjadinya keakraban antar
sesama personil maka hal ini akan membuat guru merasa nyaman dan
senang berada di sekolah, sehingga ia kan melaksanakan pekerjaannya
dengan baik. Dengan demikian diyakini bahwa iklim sekolah yang
kondusif mampu mewujudkan disiplin kerja guru yang baik.
Dari uraian tersebut di atas dapat diyakini bahwa, terdapat
kontribusi bersama antara Pengawasan Kepala Sekolah dan iklim sekolah
terhadap disiplin kerja guru. Dengan perkataan lain, makin baik
Pengawasan Kepala Sekolah dan ikut didukung pula oleh iklim sekolah
yang baik pula maka akan semakin tinggilah disiplin kerja guru.
Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan kerangka konseptual
penelitian sebagai berikut:
42
A. Hipotesis Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah
dikemukakan diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai
berikut :
1. Pengawasan kepala sekolah berkontribusi terhadap disiplin kerja guru.
2. Iklim sekolah berkontribusi terhadap disiplin kerja guru.
3. Pengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama
berkontribusi terhadap disiplin kerja guru.
Pengawasan KepalaSekolah (X1)
Iklim Sekolah (X2)
Disiplin Kerja Guru(Y)
rx1y
Rx1x2y
rx2y
Gambar 2. Kerangka Penelitian
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis
penelitian korelasional karena penelitian ini bertujuan untuk melihat
hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya.
Variabel penelitian ini dibedakan atas dua kelompok yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah pengawasan kepala
sekolah dan iklim sekolah, sedangkan variabel terikat adalah disiplin kerja
guru. Dengan demikian penelitian ini mengungkapkan besarnya kontribusi
pengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap disiplin kerja guru.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua guru sekolah dasar
Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota yang berstatus
pegawai negeri sipil tahun 2011. Berdasarkan survei awal yang
dilakukan pada bulan Januari 2012 dan data yang didapatkan dari kantor
Unit Pelayanan Teknis Pendidikan (UPTD) Kecamatan Mungka
Kabupaten Lima Puluh Kota diperoleh jumlah populasi sebanyak 171
orang yang tersebar pada 20 buah sekolah dasar yang dikelompokkan ke
dalam 5 gugus. Gambaran penyebaran populasi dapat dilihat pada Tabel
1 berikut.
44
Tabel 1. Keadaan Populasi Penelitian Guru Sekolah DasarKecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota.
No Gugus Sekolah Dasar Jumlah SD Jumlah Guru
1
2
3
4
5
Gugus I Mungka
Gugus II Mungka
Gugus III Sungai Antuan
Gugus IV Talang Maua
Gugus V Simpang Kapuak
4
4
4
4
4
32
41
33
34
31
J u m l a h 20 171
Sumber: Unit Pelaksana Teknis Pendidikan Kecamatan MungkaDesember 2011
2. Sampel
Mengingat jumlah populasi cukup besar maka perlu dilakukan
penarikan sampel. Pengambilan sampel ini akan dilakukan dengan
menggunakan teknik Stratified Proportional Random Sampling. Melalui
teknik ini diharapkan akan diperoleh sampel sesuai dengan proporsi dari
setiap kelompok dalam strata populasi. Besarnya sampel ditentukan
dengan menggunakan rumus Cochran (1977:35).
Pengambilan sampel dilakukan melalui empat tahap yaitu 1)
mengidentifikasi dan mengelompokkan populasi berdasarkan strata, 2)
menghitung masing-masing populasi masing-masing strta, 3)
menentukan ukuran sampel , dan 4) menentukan subjek yang akan
dijadikan responden.
45
a. Identifikasi Strata
Strata populasi yang ditetapkan adalah tingkat pendidikan
dan masa kerja. Hal ini dilakukan atas dasar asumsi bahwa faktor
tingkat pendidikan dan masa kerja termasuk faktor-faktor yang ikut
berpengaruh terhadap kinerja guru sekolah dasar. Strata tingkat
pendidikan guru SD terdiri dari S-1 dan non S1 atau <S1. Masa kerja
dibedakan 15 tahun kebawah dan di atas 15 tahun. Pembagian masa
kerja ini atas dasar pertimbangan bahwa pada umumnya masa kerja
untuk guru sekolah dasar berkisar 30 tahun, dan angka median untuk
30 tahun adalah 15 tahun. Penyebaran populasi berdasarkan strata
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2: Penyebaran Populasi Berdasarkan Strata
NoGugus
Pendidikan dan Masa Kerja
PopulasiNon S1 ≥S1
< 15th
≥ 15th Jml
< 15th
≥ 15th Jml
1 Gugus I Mungka 5 22 27 3 2 5 32
2 Gugus II Mungka 7 16 23 6 12 18 413 Gugus III Sei Antuan 7 17 24 2 7 9 33
4Gugus IV TalangMaua
7 13 20 4 10 14 34
5Gugus V SimpangKapuak
8 9 17 3 11 14 31
Jumlah 34 77 111 18 42 60 171
46
b. Proporsi Strata
Berdasarkan proporsi masing-masing strata kelompok
populasi, ditentukan ukuran sampel. Hasil perhitungan diperoleh
proporsi untuk masing-masing strata sebagai berikut:
1) Untuk strata masa kerja proporsinya:
≥ 15 tahun (p1) = 110 /171 = 0,65
< 15 tahun (q1) = 61 / 171 = 0,35
2) Untuk strata tingkat pendidikan proporsinya:
≥ S1 (p2) = 60 / 171 = 0, 35
< S1 (q2) = 111 / 171 = 0, 65
c. Menentukan Ukuran Sampel
Untuk menentukan besarnya ukuran sampel digunakan
rumus Cochran (1977) sebagai berikut:
n0 =2
2
d
.pqtdan dikoreksi dengan rumus : n =
N
no1
no
n1 =2
2
d
.pqt=
2
2
(0,1)
.0,65.0.35(1,96)=
0,01
.0,2284,3=
0,01
0,8448= 48,84
Jika jumlah sampel lebih besar dari 5%, maka No1
dikoreksi dengan rumus Cochran ( 1997;75 )
N1 =
172
84,481
84,48
=
49,01
84,48
=
1,49
84,48= 69,56
47
N2 =2
2
d
.pqt=
2
2
(0,1)
.0,35.0,65(1,96)=
0,01
3,84.0,22=
0,01
0,768= 8,76
Koreksi untuk N2 dengan menggyunakan rumus Cochran (
1977:75 ) adalah sebagai berikut :
N1 =
172
1-N21
N2
=
172
1-76,81
76,8
=
172
75,81
76,8
=
44,01
76,8
=
44,1
76,8
N2 = 53,33
Keterangan :
t = keterwakilan populasi oleh sampel ditetapkan taraf
kepercayaan 95% ( = 0,05) dengan t = 1,962
p = besarnya proporsi klasifikasi.
q = 1 – p
d = besarnya kekeliruan pengambilan sampel yaitu 10 %.
no = besarnya sampel tahap pertama/ sebelum dikoreksi.
N = besarnya populasi penelitian yaitu 172 orang.
N = besarnya sampel setelah dikoreksi.
Hasil perhitungan sampel dengan menggunakan rumus
Cochran tersebut di atas dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Perhitungan Sampel.
No Klasifikasi strata p q no N
1 Masa kerja 0,65 0,35 84,48 56,692. Tingkat pendidikan 0,35 0,65 76,8 53,33
Dari Tabel di atas ternyata strata tertinggi adalah masa kerja
yaitu 56,69 dengan pembulatan menjadi 57, maka angka inilah yang
48
menjadi besarnya sampel penelitian. Dengan demikian jumlah
sampel yang diambil dari populasi adalah 57 / 171 x 100% = 33,33
% dibulatkan menjadi 33 %.
d. Menentukan Subjek Penelitian
Penentuan anggota sampel diambil 33 % dari setiap strata
dan besarnya sampel setelah pembulatan adalah 57 orang.
Penyebaran sampel disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Penyebaran Sampel Berdasarkan Strata
Gugus
Masa < 15 tahun ≥ 15 tahun Total
Kerja P S P S P S
Gugus I
< S1 3 1 2 1 5 2≥ S1 5 2 22 6 27 8
GugusII
< 15 6 2 12 4 18 6≥ 15 7 3 16 4 23 8
GugusIII
< 15 2 1 7 3 9 3≥ 15 7 3 17 5 24 8
GugusIV
< 15 4 1 10 3 14 4≥ 15 7 3 13 4 20 7
GugusV
< 15 3 1 11 4 14 5≥ 15 8 3 9 3 17 6
Jumlah 52 20 119 39 171 57
Agar masing-masing populasi dari setiap strata memiliki
peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel, maka pengambilan
sampel dilaksanakan secara acak dengan menggunakan sistem
undian.
49
C. Defenisi Operasional
1. Disiplin Kerja Guru (Y)
Disiplin kerja guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap dan
perbuatan guru dalam menaati semua pedoman dan peraturan yang telah
ditentukan, baik aturan sekolah maupun aturan dalam melaksanakan
tugasnya untuk tercapainya tujuan. Adapun yang dijadikan indikator dari
disiplin kerja guru adalah: 1) kepatuhan guru terhadap aturan, 2)
ketaatan guru dalam bertugas, 3) ketepatan waktu, dan 4) tanggung
jawab terhadap tugas yang diemban
2. Pengawasan Kepala Sekolah (X1)
Pengawasan kepala sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pengamatan atau pemantauan, pemeriksaan dan pelaksanaan tindakan
korektif yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru dalam
melaksanakan tugasnya. Adapun indikatornya adalah: 1) menetapkan
standar/acuan, 2) mengarahkan, 3) memantau, 4) menilai, dan 5)
melakukan tindakan korektif terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
tugas guru.
3. Iklim Sekolah (X2)
Iklim sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suasana
internal sekolah yang tercipta melalui pola hubungan antar pribadi
personil sekolah yang meliputi hubungan guru dengan kepala sekolah,
guru dengan sesamanya, dan guru dengan pegawai, serta guru dengan
siswa. Selanjutnya, yang menjadi indikator dari iklim sekolah adalah: 1)
50
sikap saling terbuka antara sesama guru dengan kepala sekolah, 2)
hubungan yang akrab antar pribadi, 3) sikap saling menghargai antar
sesama, 4) adanya kerjasama yang positif dalam organisasi, serta 5)
mendahulukan kepentingan bersama dalam organisasi.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data ketiga variabel
penelitian ini adalah angket model skala likert dengan lima alternatif jawaban
yaitu: selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR), dan tidak
pernah (TP).
Penyusunan instrumen pada masing-masing variabel dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut: 1) pembuatan kisi-kisi instrumen
berdasarkan indikator variabel, 2) menyusun butir-butir pertanyaan-pertanyaan
yang sesuai dengan indikator, 3) melakukan analisis rasional untuk melihat
kesesuaian dengan indikator serta ketepatan penyusunan angket dari segi
bahasa dan aspek yang di ukur. Kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat
pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No VariabelPenelitian
Indikator No.Butir
Jml.Butir
1 Disiplin KerjaGuru (Y)
1. Kepatuhan guru terhadapaturan
2. Ketaatan guru dalambertugas
3. Ketepatan waktu4. Tanggung jawab terhadap
tugas yang diemban
1 – 10
11 – 20
21 – 3031 – 39
10
10
109
Jumlah 39
51
2 PengawasanKepala Sekolah
(X1)
1. Menetapkan standar/acuan2. Mengarahkan3. Memantau4. Menilai5. Melakukan tindakan korektif
terhadap hal-hal yangberkaitan dengan tugas guru
1 – 56 – 1314 – 2324 – 34
35 – 40
581011
6
Jumlah 40
3 Iklim Sekola(X2)
1. Sikap saling terbuka antarasesama guru dengan kepalasekolah
2. Hubungan yang akrab antarpribadi
3. Sikap saling menghargaiantar sesama
4. Adanya kerjasama yangpositif dalam organisasi
5. Mendahulukan kepentinganbersama dalam organisasi.
1 – 7
8 – 16
17 – 23
24 – 32
33 – 40
7
9
7
9
8
Jumlah 40
Sebelum angket dapat dipakai sebagai alat ukur dalam penelitian,
terlebih dahulu dilakukan uji coba. Prosedur pelaksanaan penguji-cobaan
sebagai berikut:
1. Responden uji coba
Instrumen penelitian ini diujicobakan kepada responden di luar sampel,
namun masih dalam populasi penelitian (Guru SD Negeri Kec. Mungka), yaitu
sebanyak 30 orang. Alasan memilih responden ujicoba sebanyak 30 orang
adalah jumlah ini dianggap sudah memenuhi syarat uji coba karena diambil
secara acak.
2. Pelaksanaan uji coba
Uji coba instrumen ini dilaksanakan di SD Negeri Kec. Mungka.
Teknis pelaksanaannya adalah dengan memberikan instrumen tersebut kepada
guru-guru yang terpilih sebagai responden uji coba yang berjumlah 30 orang.
52
3. Analisis Data Uji Coba
Data hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui kesahihan (validitas)
dan kehandalan (reliable) instrumen, dengan menggunakan komputer program
SPSS (Statistical Program for Social Sciences) for windows versi 18.00.
a. Pemeriksaan Kesahihan Instrumen (validitas)
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan analisis butir, yaitu
dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang
merupakan jumlah tiap skor butir. Analisis butir ini menggunakan alat
bantu program SPSS Versi 18.00. Selanjutnya, dari hasil analisis diperoleh
butir yang sahih untuk variabel disiplin kerja guru (Y) sebanyak 37 butir,
dengan 2 butir yang gugur yaitu butir nomor 31 dan 32. Untuk variabel
pengawasan kepala sekolah (X1) diperoleh butir yang sahih sebanyak 37
dengan 3 butir yang gugur, yaitu butir nomor 11, 16, dan 19. Sedangkan,
variabel untuk variabel iklim sekolah (X2) berdasarkan hasil analisis
diketahui 39 butir sahih, dan 1 butir gugur yaitu nomor 39. Keseluruhan
butir dikatakan gugur karena memperoleh corrected item-total correlation
lebih kecil dari rtabel = 0,362. Hasil secara rinci dapat dilihat pada Tabel 6
berikut dan pada Lampiran 3.
53
Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen
No VariabelPenelitian
Indikator No. UrutButirNon
Valid
Jml.ButirNon
Valid
Jml.Butir
Gugur
No.UrutButirValid
Jml.ButirValid
1 DisiplinKerja Guru
(Y)
1. Kepatuhan guru terhadapaturan
2. Ketaatan guru dalambertugas
3. Ketepatan waktu4. Tanggung jawab terhadap
tugas yang diemban
1 – 10
11 – 20
21 – 3031 – 39
10
10
109
-
-
-2
1 – 10
11 – 20
21 – 3031 – 37
10
10
107
Jumlah 39 2 372 Pengawasan
KepalaSekolah
(X1)
1. Menetapkan standar/acuan2. Mengarahkan3. Memantau4. Menilai5. Melakukan tindakan korektif
terhadap hal-hal yangberkaitan dengan tugas guru
1 – 56 – 1314 – 2324 – 34
35 – 40
581011
6
-12-
-
1 – 56 – 1213 – 2021 – 31
32 – 37
5710116
Jumlah 40 3 373 Iklim
Sekola (X2)1. Sikap saling terbuka antara
sesama guru dengan kepalasekolah
2. Hubungan yang akrab antarpribadi
3. Sikap saling menghargaiantar sesama
4. Adanya kerjasama yangpositif dalam organisasi
5. Mendahulukan kepentinganbersama dalam organisasi.
1 – 7
8 – 16
17 – 23
24 – 32
33 – 40
7
9
7
9
8
-
-
-
-
1
1 – 7
8 – 16
17 – 23
24 – 32
33 – 39
7
9
7
9
7
Jumlah 40 1 39
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 6 di atas disimpulkan bahwa
butir yang gugur dibuang dan tidak ikut dalam instrumen penelitian, sebab
butir yang valid dianggap telah dapat mewakili indikator yang akan
diukur.
54
b. Uji Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan teknik alpha
cronbach. Menurut Sugiyono (2005:150) kriteria pengujian analisis ini
adalah jika nilai koefisien korelasi (ralpha) lebih besar dan sama dengan
nilai rtabel pada taraf signifikansi ( = 0.05), maka instrumen dinyatakan
reliabel (handal).
Sementara, jika nilai koefisien korelasi (ralpha) lebih kecil dari nilai
rtabel pada taraf signifikansi ( = 0.05), maka instrumen dinyatakan tidak
reliabel. Hasil analisis reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7. Rangkuman Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen
No Variabel Rtt rtabel Ket1. Disiplin Kerja Guru (Y) 0,957 0,364 Handal2. Pengawasan Kepala
Sekolah (X1)0,966 0,364 Handal
3. Iklim Sekolah (X2) 0,970 0,364 Handal
Pada Tabel 7 di atas terlihat bahwa ketiga instrumen penelitian
reliabel (handal), sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpul data
penelitian.
E. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan angket
penelitian secara langsung kepada responden di SD Negeri Kecamatan
Mungka Kabupaten 50 Kota yang terpilih menjadi sampel penelitian dan
mengumpulkan kembali setelah diisi.
55
F. Teknik Analisis Data
Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik regresi dan
korelasi. Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows
versi 18.00. Berikut langkah-langkah analisis tersebut:
1. Analisis Deskriptif.
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui kecendrungan
distribusi frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian
responden pada masing-masing variabel. Tingkat ketercapaian responden
pada masing-masing variabel diketahui melalui rumus:
Skor rata-rataTP = x 100%
Skor maksimun ideal
Tingkat ketercapaian masing-masing variabel berguna untuk
menggambarkan pencapaian responden secara kualitatif pada masing-
masing variabel. Adapun kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat
pencapaian responden digunakan klasifikasi Sudjana (2009) seperti berikut
ini.
Rentang Kategori Ketercapaian Variabel
% Rentang Persentase Kategori1 90-100% Sangat baik2 80-89% Baik3 65-79% Cukup4 55-64% Kurang baik5 0-54% Tidak baik
56
2. Pengujian Persyaratan Analisis
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik sebagai
alat untuk menganalisis korelasi dan regresi sederhana dan ganda. Untuk
dapat menggunakan analisis korelasi dan regresi terdapat persyaratan yang
harus dipenuhi. Sudjana (2009:284) menyatakan persyaratan tersebut
diantaranya: (1) data bersumber dari sampel yang dipilih secara acak; (2)
data berasal dari populasi yang berdistribusi normal; (3) kelompok
populasi mempunyai varians yang homogen; (4) independensi antara
variabel bebas dan (5) linearitas. Berikut penjelasan mengenai persyaratan
korelasi dan regresi.
a. Data bersumber dari sampel yang diperoleh secara acak.
Prosedur pengambilan sampel secara acak dilakukan sewaktu memilih
sampel dengan menggunakan teknik stratified proportional random
sampling.
b. Pengujian normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk memeriksa apakah data
populasi berdistribusi normal atau tidak.pengujian normalitas
dilakukan dengan teknik uji kolmogorov Smirnov-Z atau tes K-S
c. Pengujian homogenitas
Pengujian homogenitas ini dilakukan untuk melihat apakah data
kelompok populasi memiliki variasi yang homogen atau tidak.
Pengujian homogenitas menggunakan teknik chi kuadrat ( X2).
57
d. Uji linearitas
Pengujian persyaratan uji linearitas garis X1 dengan Y dan X2 dengan
Y dilakukan untuk mendapatkan model persamaan regresi Ŷ = a + bx1
dan Ŷ = a + bx2.
e. Pengujian independensi variabel bebas
Pengujian independensi dimaksudkan untuk melihat apakah variabel
bebas tidak mempunyai hubungan yang signifikan. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi dan
regresi dibantu progam SPSS for windows versi 18.00. teknik yang
digunakan dalam pengujian hipotesis adalah:
a. Untuk menguji hipotesis 1 dan 2 digunakan teknik korelasi dan regresi
sederhana.
b. Untuk menguji hipotesis 3 digunakan teknik korelasi dan regresi
ganda.
c. Untuk mengetahui korelasi salah satu variabel bebas (X1 dan X2)
dengan varibel terikat (Y) dengan mengontrol salah satu variabel bebas
lainnya (X1 dan X2), dan untuk mengetahui korelasi efektif secara
murni dari sebuah variabel bebas (X1 dan X2), maka digunakan teknik
korelasi parsial.
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu data disiplin kerja guru
(Y), data pengawasan kepala sekolah (X1), dan data iklim sekolah (X2).
Data tersebut dideskripsikan berikut ini.
1. Disiplin Kerja Guru (Y)
Angket variabel disiplin kerja guru terdiri dari 37 butir, maka skor
minimum adalah 37 dan skor maksimum 185. Dari jawaban responden,
diperoleh skor terendah adalah 120 dan skor tertinggi adalah 170. Hasil
pengolahan data diperoleh skor rata-rata (mean ) sebesar 143,53, modus
(mode) sebesar 146,00, median sebesar 144,00 dan simpangan baku
(standard deviation) sebesar 14,191. Gambaran distribusi frekuensi skor
disiplin kerja guru dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Skor Disiplin Kerja Guru
Kelas Interval Fo %fo fk %fk168 - 175 2 3,51 2 3,51160 - 167 7 12,28 9 15,79152 - 159 9 15,79 18 31,58144 - 151 12 21,05 30 52,63136 - 143 9 15,79 39 68,42128 - 135 7 12,28 46 80,70120 - 127 11 19,30 57 100,00Jumlah 57 100
59
Pada Tabel 8 kelihatan bahwa 15,79% dari skor disiplin kerja guru
berada pada kelas interval skor rata-rata; 52,63% skor disiplin kerja guru
berada di atas kelas interval skor rata-rata; dan 31,58% berada di bawah
kelas interval skor rata-rata. Ini berarti bahwa sebagian besar skor disiplin
kerja guru berada di atas kelas interval skor rata-rata. Selanjutnya untuk
gambaran histogram variabel disiplin kerja guru dapat dilihat pada Gambar
3 berikut.
Selanjutnya hasil analisis tingkat pencapaian responden untuk setiap
indikator disiplin kerja guru dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Tingkat Pencapaian Respon untuk setiap Indikator DisiplinKerja Guru
No Indikator SkorIdeal
Skor Rata-Rata
%TingkatPencapaian
Kategori
1 Kepatuhan guru terhadapaturan
50 38,98 77,96 Cukup
2 Ketaatan guru dalambertugas
50 38,82 77,65 Cukup
60
Sambungan: Tabel 9. Tingkat Pencapaian Respon untuk setiapIndikator Disiplin Kerja Guru
No Indikator SkorIdeal
Skor Rata-Rata
%TingkatPencapaian
Kategori
3 Ketepatan waktu 50 38,11 76,21 Cukup4 Tanggung jawab terhadap
tugas yang diemban35 27,661 78,90 Cukup
Keseluruhan respon disiplin kerjaguru
185 143,53 77,58 Cukup
Pada Tabel 9 kelihatan bahwa tingkat capaian rata-rata secara umum
adalah 77,58%. Tingkat capaian ini berada pada kategori cukup. Ini berarti
bahwa secara umum dapat dikatakan disiplin kerja guru SD Negeri di
Kecamatan Mungka dilihat dari aspek kepatuhan guru terhadap aturan,
ketaatan guru dalam bertugas, ketepatan waktu, dan tanggung jawab
terhadap tugas yang diemban masih cukup, dan perlu untuk ditingkatkan
ke arah yang lebih baik. Tingkat capaian masing-masing indikator sama,
yaitu cukup.
2. Pengawasan Kepala Sekolah (X1)
Angket variabel pengawasan kepala sekolah terdiri dari 37 butir.
Maka skor minimum adalah 37 dan skor maksimum 185. Dari jawaban
responden, diperoleh skor terendah adalah 114 dan skor tertinggi adalah
168. Hasil pengolahan data diperoleh skor rata-rata (mean ) sebesar
145,32, modus (mode) sebesar 159,00, median sebesar 148,00 dan
simpangan baku (standard deviation) sebesar 15,612. Selisih skor rata-
rata, modus, dan median tidak melebihi satu simpangan baku. Ini berarti
bahwa distribusi frekuensi skor variabel pengawasan kepala sekolah
61
cenderung normal. Gambaran distribusi frekuensi skor pengawasan kepala
sekolah, dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Skor Pengawasan Kepala Sekolah
Kelas Interval fo %fo fk %fk162 - 169 9 15,79 9 15,79154 - 161 13 22,81 22 38,60146 - 153 9 15,79 31 54,39138 - 145 9 15,79 40 70,18130 - 137 5 8,77 45 78,95122 - 129 6 10,53 51 89,47114 - 121 6 10,53 57 100,00Jumlah 57 100
Pada Tabel 10 kelihatan bahwa 15,79% dari skor pengawasan kepala
sekolah berada pada kelas interval skor rata-rata; 54,39% skor
pengawasan kepala sekolah di atas kelas interval skor rata-rata; dan
29,83% berada di bawah kelas interval skor rata-rata. Ini berarti bahwa
sebagian besar skor pengawasan kepala sekolah berada di atas kelas
interval skor rata-rata. Selanjutnya, untuk gambaran histogram variabel
pengawasan kepala sekolah dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Histogram Pengawasan Kepala Sekolah
62
Selanjutnya hasil analisis tingkat pencapaian responden untuk setiap
indikator pengawasan kepala sekolah pada dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Tingkat Pencapaian Respon untuk setiap IndikatorPengawasan kepala sekolah
No Indikator SkorIdeal
Skor Rata-Rata
%TingkatPencapaian
Kategori
1 Menetapkan standar/acuan 25 20,28 81,12 Baik2 Mengarahkan 35 26,98 77,09 Cukup3 Memantau 40 31,47 76,68 Cukup4 Menilai 55 43,07 78,31 Cukup5 Melakukan tindakan
korektif terhadap hal-halyang berkaitan dengantugas guru
30 23,51 78,36 Cukup
Keseluruhan responpengawasan kepala sekolah
185 145,32 78,55 Cukup
Pada Tabel 11 kelihatan bahwa tingkat capaian rata-rata variabel
pengawasan kepala sekolah secara umum adalah 78,55%. Tingkat capaian
ini berada pada kategori cukup. Ini berarti bahwa secara umum dapat
dikatakan pengawasan kepala sekolah yang ada di SD Negeri di
Kecamatan Mungka dilihat dari aspek menetapkan standar/acuan,
mengarahkan, memantau, menilai, dan melakukan tindakan korektif
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan tugas guru masih cukup dalam
pelaksanaannya.
Namun, jika diamati per indikator maka terlihat ada satu indikator
yaitu menetapkan standar/acuan sudah baik dalam pelaksanaannya
dibanding indikator yang lain, yaitu baik dengan tingkat capaian 81,12%.
Hal ini mengindikasikan bahwa kepala sekolah sudah menetapkan
standar/acuan yang baik kepada guru dalam melaksanakan tugasnya.
63
3. Iklim Sekolah (X2)
Angket variabel iklim sekolah terdiri dari 39 butir. Maka skor
minimum adalah 39 dan skor maksimum 195. Dari jawaban responden,
diperoleh skor terendah adalah 122 dan skor tertinggi adalah 170. Hasil
pengolahan data diperoleh skor rata-rata (mean ) sebesar 149,95, modus
(mode) sebesar 163,00 median sebesar 153,00 dan simpangan baku
(standard deviation) sebesar 14,165. Selisih skor rata-rata, modus, dan
median tidak melebihi satu simpangan baku. Ini berarti bahwa distribusi
frekuensi skor variabel iklim sekolah cenderung normal. Gambaran
distribusi frekuensi skor iklim sekolah dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Skor Iklim sekolah
Kelas Interval fo %fo fk %fk164 - 170 11 19,30 11 19,30157 - 163 13 22,81 24 42,11150 - 156 8 14,04 32 56,14143 - 149 7 12,28 39 68,42136 - 142 7 12,28 46 80,70129 - 135 5 8,77 51 89,47122 - 128 6 10,53 57 100,00Jumlah 57 100
Pada Tabel 12 terlihat bahwa 12,28% dari skor iklim sekolah berada
pada kelas interval skor rata-rata; 56,14% skor iklim sekolah berada di
atas kelas interval skor rata-rata; dan 31,58% berada di bawah kelas
interval skor rata-rata. Ini berarti bahwa sebagian besar skor iklim sekolah
berada di atas kelas interval skor rata-rata. Selanjutnya untuk gambaran
histogram variabel iklim sekolah ini dapat dilihat pada Gambar 5.
64
Selanjutnya hasil analisis tingkat pencapaian responden untuk setiap
indikator iklim sekolah dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Tingkat Pencapaian Respon untuk setiap Indikator IklimSekolah
NoIndikator Skor
IdealSkor Rata-
Rata%Tingkat
PencapaianKategori
1 Sikap saling terbuka antarasesama guru dengan kepalasekolah
35 27,51 78,60 Cukup
2 Hubungan yang akrab antarpribadi
45 35,04 77,86 Cukup
3 Sikap saling menghargaiantar sesama
35 26,81 76,59 Cukup
4 Adanya kerjasama yangpositif dalam organisasi
45 33,44 74,31 Cukup
5 Mendahulukan kepentinganbersama dalam organisasi
35 27,16 77,59 Cukup
Keseluruhan respon iklimsekolah
195 1420,55 76,90 Cukup
Pada Tabel 13 kelihatan bahwa secara umum tingkat pencapaian skor
iklim sekolah adalah 76,90% kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa
Gambar 5. Histogram Iklim Sekolah sekolah
65
iklim sekolah di SD Negeri di Kecamatan Mungka Kabupaten Lima
Puluh Kota dilihat dari aspek sikap saling terbuka antara sesama guru
dengan kepala sekolah, hubungan yang akrab antar pribadi, sikap saling
menghargai antar sesama, adanya kerjasama yang positif dalam organisasi,
serta mendahulukan kepentingan bersama dalam organisasi masih cukup
dalam pelaksanaannya. Tingkat capaian masing-masing indikator sama,
yaitu cukup.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi dan
regresi. Penggunaan teknik ini hanya dapat dilakukan apabila memenuhi
beberapa persyaratan seperti yang dikemukakan Sudjana (2009:284).
Persyaratan itu adalah: 1) data bersumber dari sampel yang dipilih secara
acak, 2) data berdistribusi normal, 3) data bersifat homogen, 4) data antar
variabel bebas bersifat independen, dan 5) garis regresi bersifat linier.
1. Data Bersumber dari Sampel yang Diperoleh secara Acak
Prosedur pengambilan sampel secara acak dilakukan sewaktu
memilih sampel dengan menggunakan teknik Stratified Proportional
Random Sampling. Dengan demikian syarat pertama telah terpenuhi.
2. Uji Normalitas
Pengujian normalitas terhadap skor variabel disiplin kerja guru (Y),
pengawasan kepala sekolah (X1) dan iklim sekolah (X2) dilakukan dengan
menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov-Z (Program SPSS Versi
66
18.00). Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika K-S mempunyai
taraf signifikansi (Asymp. Sig) > 0,05, sebaliknya jika taraf
signifikansinya (Asymp. Sig) < 0,05, maka data tidak berdistribusi
normal. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 14 dan pada
Lampiran 9.
Tabel 14. Rangkuman Hasil Uji Normalitas
Uji K-SDisiplin
Kerja Guru(Y)
PengawasanKepalaSekolah
(X1)
IklimSekolah
(X2)
Kolmogorov-Smirnov Z 0,569 0,874 0,896 0,903 0,429 0,399
Pada Tabel 14 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi masing-masing
variabel ternyata lebih besar dari alpha 0,05. Dengan demikian
persyaratan kedua yaitu normalitas data sudah terpenuhi.
3. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji
Chi Kuadrat ( 2). Kriteria yang digunakan adalah jika 2 hitung dengan
p > 0,05, maka varian kelompok adalah homogen. Hasil analisis
menunjukkan 2 variabel disiplin kerja guru bernilai 8,579 sedangkan
2 untuk variabel pengawasan kepala sekolah bernilai 14,211 dan 2
untuk iklim sekolah bernilai 9,667 dengan nilai p ketiga variabel = 1,000
> α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varians kelompok
adalah homogen. Dengan demikian persyaratan homogenitas untuk
analisis regresi terpenuhi.
67
4. Uji Independensi Variabel Bebas (X1) dengan (X2)
Uji persyaratan lain yang perlu dipenuhi untuk analisis korelasi dan
regresi adalah uji independensi antar variabel bebas, yaitu untuk
memastikan tidak terjadi pembauran (kontaminasi) dalam kontribusi
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk
mengetahui independensi variabel bebas ini dilakukan dengan teknik
korelasi dengan program bantuan SPSS (Versi 18.00). Hasil analisis
korelasi antar variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 15 (Lampiran 11)
berikut:
Tabel 15. Rangkuman Analisis Kemandirian antar Variabel Bebas
Korelasi r1,2 pX1 dengan X2 0,098 0,469
Hasil perhitungan pada Tabel 15 menunjukkan bahwa koefisien
korelasi variabel X1 dengan X2 (rx1x2) adalah sebesar 0,098 dengan p =
0,469 > α = 0,05. Ini berarti bahwa variabel pengawasan kepala sekolah
tidak berkorelasi secara siginifikan dengan variabel iklim sekolah atau
dengan kata lain kedua variabel saling independen. Dengan demikian
persyaratan independensi variabel sudah terpenuhi.
5. Uji Linearitas
Persyaratan terakhir adalah pengujian garis regresi variabel bebas
dengan variabel terikat. Pengujian garis regresi ini dilakukan untuk
melihat apakah data variabel pengawasan kepala sekolah dan iklim
sekolah cenderung membentuk garis linier terhadap variabel disiplin kerja
68
guru. Keputusan tentang linier atau tidaknya garis regresi diuji dengan uji
F dengan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai signfikansi F lebih besar dari
alpha 0,05, maka hal ini berarti garis regresi linier, tetapi jika nilai
signifikansi F lebih kecil dari alpha 0,05 berarti garis regresi tidak linier.
Untuk mengetahui apakah persamaan regresi linier atau tidak, maka
dicari terlebih dahulu persamaan regresi antara disiplin kerja guru (Y)
dengan pengawasan kepala sekolah (X1), dan disiplin kerja guru (Y)
dengan iklim sekolah (X2). Model persamaan regresi yang digunakan
adalah Ŷ = a+bX1 dan Ŷ = a+bX2. Hasil uji linieritas antara X1dan X2
terhadap Y disajikan pada Tabel 16 dan 17 atau lampiran 12.
Tabel 16. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X1 terhadap Y
Sumber JumlahKuadrat
dk RJK F p
Deviasi 5276,950 39 135,306 1,134 0,407
Dalam Kelompok 1908,917 16 119,307
Total 55
Pada Tabel 16 kelihatan bahwa harga F = 1,134 dengan p = 0,407
(p > 0,05). Ini berarti bahwa persamaan regresinya linier.
Tabel 17. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X2 terhadap Y
Sumber Jumlah Kuadrat dk RJK F p
Deviasi 6831,450 38 179,775 1,240 0,324
Dalam Kelompok 2465,333 17 145,020
Total 55
Pada Tabel 17 kelihatan bahwa harga F = 1,240 dengan p = 0,324 >
0,05. Ini berarti bahwa persamaan regresinya linier.
69
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik korelasi dan regresi
sederhana serta regresi ganda. Teknik korelasi dan regresi sederhana
digunakan untuk pengujian hipotesis 1 dan 2, sedangkan untuk hipotesis 3
digunakan teknik korelasi dan regresi ganda. Selanjutnya untuk mengetahui
korelasi salah satu variabel bebas pengawasan kepala sekolah (X1) dan iklim
sekolah (X2) dengan varibel terikat disiplin kerja guru (Y) dengan
mengontrol salah satu variabel bebas lainnya (X1 dan X2), dan untuk
mengetahui korelasi efektif secara murni dari sebuah variabel bebas (X1 dan
X2), maka digunakan teknik korelasi parsial. Berikut uraiannya:
1. Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama yang diuji dalam penelitian ini adalah
“pengawasan kepala sekolah berkontribusi terhadap disiplin kerja guru”.
Untuk mengetahui kontribusi pengawasan kepala sekolah terhadap
disiplin kerja guru digunakan analisis korelasi sederhana. Sesuai dengan
hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi pengawasan kepala sekolah
dengan disiplin kerja guru adalah sebesar 0,602. Rangkuman hasil analisis
dapat dilihat pada Tabel 18 (Lampiran 13).
Tabel 18. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara VariabelPengawasan Kepala Sekolah (X1) dan Disiplin Kerja Guru(Y)
Korelasi KoefisienKorelasi (r)
KoefisienDeterminasi (r2)
ry1 0,602 0,363 0,001
70
Hasil perhitungan pada Tabel 18 menunjukkan bahwa koefisien
korelasi (ry1 ) = 0,602 dengan = 0,001 < 0,01. Ini berarti bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara pengawasan kepala sekolah
dengan disiplin kerja guru. Besarnya koefisien determinasi (r2) sebesar
0,363. Ini berarti besarnya kontribusi pengawasan kepala sekolah terhadap
disiplin kerja guru adalah 36,3%. Angka 36,3% ini diperoleh dengan
menerapkan rumus yang dikemukakan oleh Husaini Usman (2010:34)
yang menyatakan bahwa besarnya nilai kontribusi sebuah variabel bebas
terhadap variabel terikat dapat diketahui dengan cara melakukan
perhitungan dengan menggunakan rumus berikut ini KP = r2 x 100%, dapat
dihitung bahwa KP = 0,363x100% = 36,3%.
Untuk mengetahui bentuk hubungan prediktif atau tidak antara
pengawasan kepala sekolah dan disiplin kerja guru, dilakukan analisis
regresi sederhana. Sesuai dengan hasil analisis diperoleh persamaan
regresi Ŷ = 63,954 + 0,548 X1. Persamaan ini kemudian diuji
keberartiannya. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 19 (Lampiran
13) berikut:
Tabel 19. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Variabel PengawasanKepala Sekolah (X1) dan Disiplin Kerja Guru (Y)
SumberJumlahKuadrat
(JK)dk
Rata-rataJumlahKuadrat(RJK)
F hitung
Regresi 4092,343 1 4092,343 31,322 0,001Residu 7185,867 55 130,652Total 11278,211 56
71
Hasil perhitungan Tabel 19 di atas menunjukkan bahwa F hitung =
31,322 dengan = 0,001 < 0,01. Ini berarti persamaan adalah
signifikan dalam taraf kepercayaan 99% dan dapat digunakan untuk
memprediksi disiplin kerja guru.
Selanjutnya dilakukan uji keberartian koefisien regresi. Rangkuman
hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Rangkuman Hasil Uji Koefisien Regresi PengawasanKepala Sekolah (X1) terhadap Disiplin Kerja Guru (Y)
Sumber Koefisien t Sig.
Konstanta 63,954 4,473 0,001
Pengawasan kepalasekolah
0,548 5,597 0,001
Pada Tabel 20 kelihatan bahwa harga t koefisien regresi 5,597 dan
taraf signifikansi 0,001. Ini berarti bahwa koefisien regresi = 0,548
signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi disiplin kerja guru.
Persamaan regresi Ŷ = 63,954 + 0,548 X1 menjelaskan bahwa setiap
peningkatan pengawasan kepala sekolah sebesar 1 skala akan
berkontribusi terhadap peningkatan disiplin kerja guru sebesar 0,548
skala. Sementara nilai disiplin kerja guru sudah ada sebesar 63,954 skala
tanpa pengawasan kepala sekolah. Sebagai contoh, seorang guru memiliki
skor pengawasan kepala sekolah sebesar 100 skala, maka disiplin kerja
guru selanjutnya dapat diprediksi sebesar 63,954 + 0,548 x 100 = 118,754.
Untuk lebih jelasnya contoh ini dapat dijelaskan secara grafis pada grafis
melalui Gambar 6.
72
Setelah menelaah hasil analisis di atas, dapat diyakini bahwa
hipotesis penelitian yang menyatakan ”pengawasan kepala sekolah
berkontribusi terhadap disiplin kerja guru” dapat diterima dalam taraf
kepercayaan 99%.
Selanjutnya, dapat diinterpretasikan bahwa faktor pengawasan
kepala sekolah memiliki daya prediksi yang sangat signifikan terhadap
disiplin kerja guru. Besarnya kontribusi pengawasan kepala sekolah
terhadap disiplin kerja guru SD Negeri Kecamatan Mungka Kabupaten
Lima Puluh Kota adalah sebesar 36,3%.
2. Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua yang diuji dalam penelitian ini adalah iklim sekolah
berkontribusi terhadap disiplin kerja guru. Dalam menguji hipotesis ini
Gambar 6. Regresi Linier Pengawasan Kepala Sekolah (X1)dan Disiplin Kerja Guru (Y)
73
terlebih dahulu dilakukan analisis korelasi dan kemudian dilakukan
analisis regresi sederhana. Hasil analisis korelasi skor iklim sekolah
dengan skor Disiplin kerja guru dapat dilihat pada Tabel 21 dan Lampiran
14.
Tabel 21. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Skor Variabel IklimSekolah (X2) dengan Variabel Disiplin Kerja Guru (Y)
KorelasiKoefisienKorelasi
(r)
KoefisienDeterminasi
(r2)p
(ry2) 0,419 0,176 0,001
Hasil perhitungan pada Tabel 21 memperlihatkan bahwa harga
koefisien korelasi antara variabel iklim sekolah dengan variabel disiplin
kerja guru adalah sebesar 0,419 dengan p = 0,001 < α = 0,01 dan koefisien
determinasi sebesar 0,176. Ini berarti besarnya kontribusi iklim sekolah
terhadap disiplin kerja guru adalah 17,6%. Angka 17,6% ini diperoleh
dengan menerapkan rumus yang dikemukakan oleh Husaini Usman
(2010:34) yang menyatakan bahwa besarnya nilai kontribusi sebuah
variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dengan cara
melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus berikut ini KP = r2 x
100%, dapat dihitung bahwa KP = 0,176x100% = 17,6%
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa iklim sekolah
mempunyai hubungan yang signifikan dengan disiplin kerja guru.
Untuk mengetahui bentuk hubungan tersebut apakah bersifat
prediktif atau tidak dilakukan analisis regresi. Hasil perhitungan analisis
regresi diperoleh persamaan regresi Ŷ = 80,560 + 0,420 X2.. Persamaan ini
74
kemudian diuji keberartiannya dengan uji F. Rangkuman hasil analisis
untuk pengujian keberartian persamaan dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Rangkuman Hasil Uji Keberartian Persamaan RegresiIklim Sekolah (X2) terhadap Variabel Disiplin KerjaGuru (Y)
Sumber Jumlah Kuadrat dk Rata-RataKuadrat
Fhitung Sig.
Regresi 1981,427 1 1981,427 11,722 0,001Residu 9296,783 55 169,032Total 11278,211 56
Pada Tabel 22 kelihatan bahwa harga Fhitung sebesar 11,722 dengan
nilai p = 0,001 < α = 0,01. Ini berarti bahwa persamaan regresi Ŷ =
80,560+ 0,420 X2 signifikan dalam taraf kepercayaan 99% dan dapat
digunakan untuk memprediksi disiplin kerja guru.
Selanjutnya dilakukan uji keberartian koefisien regresi. Rangkuman
hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 23.
Tabel 23. Rangkuman Hasil untuk Uji Koefisien Regresi IklimSekolah (X2) terhadap Disiplin Kerja Guru (Y)
Sumber Koefisien t Sig.Konstanta 80,560 4,361 0,001Iklim sekolah 0,420 3,424 0,001
Pada Tabel 23 kelihatan bahwa harga t koefisien regresi 3,424 dan
taraf signifikansi 0,001. Ini berarti bahwa koefisien regresi = 0,420
signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi disiplin kerja guru.
Daya prediksi model regresi yang ditemukan di atas ditentukan oleh
koefisien arah sebesar 0,420. Ini berarti bahwa setiap peningkatan iklim
sekolah sebesar 1 skala akan berkontribusi terhadap peningkatan disiplin
75
kerja guru sebesar 0,420. Sementara nilai disiplin kerja guru sudah ada
sebesar 80,560 skala tanpa iklim sekolah . Sebagai contoh, misalkan
seorang guru memiliki skor iklim sekolah senilai 100 skala, maka disiplin
kerja guru selanjutnya dapat diprediksi sebesar 80,560 + 0,420 x 100 =
122,56. Contoh ini dapat dijelaskan secara grafis melalui Gambar 7.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan di atas semuanya
sangat signifikan maka hipotesis yang menyatakan bahwa iklim sekolah
berkontribusi terhadap disiplin kerja guru, dapat diterima dalam taraf
kepercayaan 99%. Adapun besarnya kontribusi iklim sekolah terhadap
disiplin kerja guru 17,6%.
3. Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga yang diuji dalam penelitian ini adalah “pengawasan
kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama berkontribusi
terhadap disiplin kerja guru”. Untuk menguji hipotesis ini dilakukan
Gambar 7. Regresi Linier Iklim Sekolah (X2) dan DisiplinKerja Guru (Y)
76
dengan analisis korelasi ganda. Setelah dianalisis diperoleh koefisien
korelasi ganda pengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah secara
bersama-sama dengan disiplin kerja guru sebesar 0,703. Hasil perhitungan
dapat dilihat pada Tabel 24 (Lampiran 15) berikut.
Tabel 24. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara VariabelPengawasan Kepala Sekolah (X1) dan Iklim Sekolah (X2)terhadap Disiplin Kerja Guru (Y)
KorelasiKoefisien
Korelasi (R)Koefisien
Determinasi (R2)
Ry1.2 0,703 0,494 0,001
Hasil perhitungan pada Tabel 24 menunjukkan bahwa koefisien
korelasi (Ry1.2) = 0,703 dengan = 0,001 < 0,01, dan koefisien
determinasi sebesar 0,494. Ini berarti besarnya kontribusi pengawasan
kepala sekolah dan iklim sekolah adalah 49,4%. Angka 49,4% ini
diperoleh dengan menerapkan rumus yang dikemukakan oleh Husaini
Usman (2010:34) yang menyatakan bahwa besarnya nilai kontribusi
sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dengan
cara melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus berikut ini KP =
r2 x 100%, dapat dihitung bahwa KP = 0,494x100% = 49,4%. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat
signifikan antara pengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah secara
bersama-sama dengan disiplin kerja guru.
Untuk mengetahui bentuk hubungan prediktif atau tidak antara
pengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama
terhadap disiplin kerja guru, dilakukan analisis regresi ganda dan
didapatkan persamaan regresi Ŷ = 14,013 + 0,515 X1 + 0,364 X2.
77
Persamaan tersebut perlu diuji keberartiannya. Rangkuman hasil analisis
pengujian keberartian persamaan dapat dilihat pada Tabel 25 (Lampiran
15) berikut.
Tabel 25. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Antara VariabelPengawasan Kepala Sekolah (X1) dan Iklim Sekolah (X2)terhadap Disiplin Kerja Guru (Y)
Sumber JK dk RJK F hitung Regresi 5570,141 2 2785,070 26,348 0,001Residu 5708,070 54 105,705Total 11278,211 56
Pada Tabel 25 menunjukkan bahwa F hitung = 26,348 dengan =
0,001 < 0,01. Ini berarti persamaan regresi Ŷ = 14,013 + 0,515 X1 +
0,364 X2 sangat signifikan dalam taraf kepercayaan 99% dan dapat
digunakan untuk memprediksi disiplin kerja guru.
Selanjutnya dilakukan uji keberartian koefisien regresi. Rangkuman
hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26. Rangkuman Hasil untuk Uji Koefisien Regresi PengawasanKepala Sekolah (X1) dan Iklim Sekolah (X2) terhadapDisiplin Kerja Guru (Y)
Sumber Koefisien t Sig.Konstanta 14,013 0,756 0,453Pengawasan kepalasekolah
0,515 5,827 0,001
Iklim sekolah 0,364 3,739 0,001
Pada Tabel 26 kelihatan bahwa harga t koefisien regresi pengawasan
kepala sekolah adalah 5,827 dan taraf siginifikansinya adalah 0,001,
sedangkan t koefisien regresi iklim sekolah adalah 3,739 dan taraf
signifikansinya 0,001. Ini berarti bahwa koefisien regresi 0,515 dan 0,364
signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi disiplin kerja guru.
78
Model persamaan regresi Ŷ = 14,013 + 0,515 X1 + 0,364 X2
menjelaskan bahwa koefisien arah X1 sebesar 0,515 dan koefisien arah X2
sebesar 0,364. Ini berarti bahwa setiap peningkatan pengawasan kepala
sekolah (X1) sebesar 1 skala akan berkontribusi terhadap penambahan
nilai disiplin kerja guru (Y) sebesar 0,515 skala, dan peningkatan iklim
sekolah (X2) sebesar 1 skala akan berkontribusi terhadap penambahan
nilai disiplin kerja guru (Y) sebesar 0,364. Sebelumnya nilai disiplin kerja
guru sudah ada sebesar konstanta yaitu 14,013 skala tanpa pengaruh dari
kedua prediktor tersebut. Sebagai contoh, misalkan seorang guru diketahui
skor penilaian untuk pengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah
masing-masingnya sebesar 100 skala, maka nilai disiplin kerja guru dapat
diprediksi sebesar 14,013 + 0,515 x 100 + 0,364 x 100 = 101,913. Contoh
ini dapat dijelaskan melalui grafis yang ada pada Gambar 8.
Gambar 8. Regresi Ganda Pengawasan Kepala Sekolah (X1)dan Iklim Sekolah (X2) terhadap Disiplin KerjaGuru (Y)
79
Berdasarkan hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis ketiga yang berbunyi pengawasan kepala sekolah dan iklim
sekolah secara bersama-sama berkontribusi terhadap disiplin kerja guru
dapat diterima dalam taraf kepercayaan 99%. Besarnya kontribusi yaitu
49,4%. Sedangkan 50,6% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini.
Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya Kontribusi Relatif (KR) dan
Kontribusi Efektif (KE) masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat dapat dilihat pada Tabel 27 (Lampiran 17).
Tabel 27.Kontribusi Relatif dan Kontribusi Efektif Pengawasan Kepala
Sekolah dan Iklim Sekolah terhadap Disiplin Kerja Guru
Variabel KontribusiRelatif (KR%)
KontribusiEfektif (KE%)
Pengawasan kepala sekolah (X1) 67,35 33,27Iklim sekolah (X2) 32,65 16,13Total 100,00 49,40
Berdasarkan Tabel 27 dapat dijelaskan bahwa besarnya kontribusi
efektif variabel pengawasan kepala sekolah (X1) terhadap disiplin kerja
guru (Y) sebesar 33,27%. Sedangkan kontribusi efektif variabel iklim
sekolah (X2) terhadap disiplin kerja guru (Y) sebesar 16,13%. Besarnya
kontribusi efektif dari masing-masing variabel bebas dipengaruhi oleh
interaksi antara variabel bebas lainnya. Guna mengetahui kontribusi
efektif secara murni dari masing-masing variabel bebas, dilakukan analisis
korelasi Parsial. Rangkuman hasil analisis korelasi parsial dapat dilihat
pada Tabel 28 dan Lampiran 16.
80
Tabel 28.Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Parsial
Korelasi ParsialKoefisien
Korelasi (r)Koefisien
Determinasi (r2)
r1.y-2 0,621 0,386 0,001r2.y-1 0,453 0,205 0,001
Tabel 28 di atas memperlihatkan bahwa hubungan pengawasan
kepala sekolah dengan disiplin kerja guru saat iklim sekolah dalam
keadaan konstan = 0,621 dan koefisien determinasinya = 0,386 dengan
= 0,001 < 0,01. Ini berarti variabel pengawasan kepala sekolah
memberikan kontribusi sebesar 38,6% terhadap disiplin kerja guru apabila
variabel iklim sekolah dalam keadaan konstan. Sebaliknya, iklim sekolah
memiliki hubungan dengan disiplin kerja guru sebesar 0,453 disaat
pengawasan kepala sekolah dalam keadaan konstan, dengan koefisien
determinasi sebesar 0,205 dan = 0,001 < 0,05. Ini berarti iklim sekolah
memberikan kontribusi sebesar 20,5% terhadap disiplin kerja guru saat
pengawasan kepala sekolah dikontrol.
Kontribusi pengawasan kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru
ketika iklim sekolah dalam keadaan konstan adalah 38,6%, sedangkan
kontribusi efektif pengawasan kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru
ketika pengawasan kepala sekolah tidak dalam keadaan konstan adalah
33,27%. Hal ini menggambarkan kontaminasi variabel iklim sekolah
terhadap pengawasan kepala sekolah sebesar 5,33%.
Kontribusi iklim sekolah terhadap disiplin kerja guru ketika
pengawasan kepala sekolah dalam keadaan konstan adalah 20,5%,
sedangkan kontribusi efektif ketika pengawasan kepala sekolah tidak
81
dalam keadaan konstan adalah 16,13%. Hal ini menggambarkan terjadinya
kontaminasi variabel pengawasan kepala sekolah terhadap iklim sekolah
sebesar 4,37%.
Terjadinya kontaminasi ini disebabkan karena pada saat dilakukan
korelasi antara variabel pengawasan kepala sekolah (X1) dengan variabel
disiplin kerja guru (Y), variabel iklim sekolah (X2) tidak dikontrol.
Demikian juga sebaliknya pada saat dilakukan korelasi antara iklim
sekolah (X2) dengan variabel disiplin kerja guru (Y), variabel
pengawasan kepala sekolah (X1) juga tidak dikontrol, sehingga variabel-
variabel yang tidak dikontrol tersebut ikut mempengaruhi variabel
lainnya.
Sedangkan kontaminasi variabel lain pada masing-masing variabel
bebas (X1 dan X2) adalah 5,33% - 4,37% = 0,96%. Hal ini menunjukkan
besaran kontribusi variabel lain terhadap X1 dan X2 di saat memprediksi.
Dengan demikian terjadi kontaminasi bersama sebesar 0,96% yang
mungkin disebabkan oleh adanya faktor lain.
Atas dasar perhitungan-perhitungan di atas, maka ketiga hipotesis
yang diuji dalam penelitian ini dapat diterima dalam taraf kepercayaan
99%.
D. Pembahasan
Berdasarkan pada hasil analisis data dan tingkat pencapaian respon
guru SD Negeri di Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota
terhadap variabel-variabel yang diukur, maka dapat dijelaskan bahwa tingkat
82
pencapaian respon guru terhadap variabel disiplin kerja guru, pengawasan
kepala sekolah dan iklim sekolah berada pada kategori cukup (77,58%,
78,55%, dan 76,90% dari skor ideal). Temuan penelitian ini berbeda dengan
hasil pengamatan awal yang peneliti lakukan. Pengamatan awal menemukan
bahwa disiplin kerja guru SD Negeri di Kecamatan Mungka Kabupaten Lima
Puluh Kota terlihat masih rendah. Perbedaan temuan penelitian dengan
temuan pengamatan awal terjadi karena hasil pengukuran yang dilakukan
berdasarkan pengamatan saja atau tanpa instrumen yang valid dan reliabel
tidak cukup kuat untuk dijadikan dasar dalam melakukan generalisasi,
sehingga perlu dilakukan penelitian yang sistematis sesuai dengan prosedur,
untuk mendapatkan pembuktian dan kebenaran secara empiris.
Hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
ketiga hipotesis yang diuji dalam penelitian ini dapat diterima. Hasil analisis
data menunjukkan bahwa pengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah baik
secara sendiri-sendiri atau bersama-sama memiliki pengaruh atau peranan
yang berarti untuk meningkatkan disiplin kerja guru SD Negeri di
Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dibahas mengenai temuan
penelitian secara rinci.
1. Kontribusi Pengawasan Kepala Sekolah terhadap Disiplin KerjaGuru SD Negeri Kecamatan Mungka
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa variabel pengawasan kepala
sekolah berkontribusi secara signifikan terhadap disiplin kerja guru
83
sebesar 36,3%. Ini berarti bahwa pengawasan kepala sekolah bisa
digunakan sebagai alat untuk memprediksi disiplin kerja guru. Dengan
kata lain, disiplin kerja guru dapat ditentukan oleh pengawasan kepala
sekolah sebesar 36,3%. Semakin baik pengawasan kepala sekolah, maka
semakin baik pula disiplin kerja guru.
Temuan ini mendukung teori yang telah dikemukakan oleh
Singodimedjo (Sutrisno, 2010:89) yang menyatakan bahwa salah satu
faktor yang ikut mempengaruhi disiplin kerja guru adalah pengawasan
kepala sekolah. Selain itu, temuan penelitian ini juga mendukung temuan
penelitian yang telah dilakukan oleh Hermus Gusni, (2012:ii) di SMA
Negeri Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan tentang kontribusi
pengawasan kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru. Dari temuan ini
dapat dimaknai bahwa pengawasan kepala sekolah memiliki daya
prediksi yang signifikan terhadap peningkatan disiplin kerja guru.
Lebih lanjut, Saydam (2000:296) menegaskan bahwa pengawasan
yang dilakukan oleh pimpinan (kepala sekolah) akan berpengaruh
terhadap disiplin kerja guru, dikarenakan pengawasan memiliki
kedudukan untuk memberikan arahan kepada para guru agar dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan tepat dan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Artinya, dapat dimaknai bahwa disiplin kerja guru dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan pengawasan yang dilakukan oleh
kepala sekolah. Semakin baik pengawasan yang dilakukan oleh kepala
sekolah maka akan semakin baik pula disiplin kerja guru.
84
Selanjutnya, jika dilihat dari hasil deskripsi data tentang disiplin
kerja guru, memperlihatkan bahwa disiplin kerja guru SD Negeri
Kecamatan Mungka masih berada pada kategori cukup. Hal ini
menunjukkan bahwa disiplin kerja guru SD Negeri di Kecamatan
Mungka dalam kepatuhan guru terhadap aturan, ketaatan guru dalam
bertugas, ketepatan waktu, dan tanggung jawab terhadap tugas yang
diemban masih berada pada kategori cukup dalam pelaksanaannya. Oleh
karena itu, hal ini perlu ditingkatkan ke arah yang baik karena disiplin
kerja guru sangat penting dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Peningkatan terhadap disiplin kerja guru ini dapat dilakukan melalui
perbaikan terhadap indikator yang terendah dari disiplin kerja itu sendiri.
Hasil analisis menunjukkan bahwa ketepatan waktu merupakan indikator
yang tingkat capaian responnya terendah. Artinya, guru perlu
memperbaiki/meningkatkan ketepatan waktunya dalam melakukan segala
hal yang berhubungan dengan pekerjaan. Adapun upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan ketepatan waktu guru dalam
melaksanakan pekerjaannya ini dapat dilakukan dengan cara
membiasakan diri untuk membuat target-target dalam setiap pekerjaan
yang dilakukannya. Dengan adanya target yang dibuat diharapkan guru
tidak akan lalai dalam bekerja sehingga waktu yang ada dapat
dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Selain itu dengan
membuat/memperhatikan skala prioritas dalam setiap pekerjaan yang
akan dilakukan juga dapat membantu guru untuk meningkatkan ketepatan
85
waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Selanjutnya, upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan ketepatan waktu yang dimiliki oleh guru
dalam melakukan pekerjaannya adalah dengan menegakkan aturan yang
jelas dan sanksi yang tegas. Artinya, kepala sekolah sebagai pimpinan
hendaknya mampu menegakan aturan yang jelas dan sanksi yang tegas
bagi guru yang tidak memiliki ketepatan waktu dalam bekerja. Ini
berangkat dari pengamatan yang dilakukan di lapangan menemukan
bahwa masih adanya guru yang tidak tepat waktu dalam melaksanakan
tugasnya dikarenakan selama ini mereka tidak mendapatkan teguran atau
bahkan sanksi dari kepala sekolah terhadap kelalaian yang mereka
lakukan. Artinya, jika hal ini dibiarkan berlangsung, maka lambat laun
disiplin kerja guru tentu akan semakin rendah. Jika disiplin kerja guru
rendah maka hal ini juga akan berdampak pada rendahnya kualitas
pembelajaran yang mereka lakukan. Oleh karena itu maka perlu
ditegakkan aturan yang jelas dan pemberian teguran/sanksi yang tegas
dari kepala sekolah terhadap guru yang lalai (tidak tepat waktu) dalam
bekerja. Hal ini dipertegas oleh Sutrisno (2010:93) yang menyatakan
bahwa peraturan yang jelas yang berlaku di dalam organisasi (sekolah)
dapat membantu meningkatkan kedisiplinan seorang karyawan (guru).
Dimana kedisiplinan ini akan tergambar salah satunya dari sikap tepat
waktu yang ditampilkan oleh karyawan (guru). Dengan demikian dapat
dipahami bahwa kelalaian guru (tidak tepat waktu) dalam bekerja dapat
86
diminimalisir melalui penegakan aturan yang jelas dan sanksi yang tegas
dari kepala sekolah.
Selanjutnya, seperti yang telah dinyatakan di atas bahwa
peningkatan terhadap disiplin kerja guru ini dapat pula dilakukan melalui
pengawasan. Pengawasan ini dapat dilakukan oleh kepala sekolah selaku
pimpinan. Artinya, kepala sekolah memiliki andil untuk meningkatkan
disiplin kerja guru. Ini dikarenakan, secara ilmu psikologis diketahui
bahwa kecenderungan seseorang akan menampilkan perilaku kerja yang
baik apabila di dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut ia diawasi dengan
seksama. Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh Saydam
(2000:296) bahwa tabiat manusia menunjukkan kecenderungan ingin
bebas dari segala ikatan atau peraturan yang ada, dan untuk mencegahnya
maka perlu dilakukan pengawasan karena pengawasan berfungsi sebagai
pendidik dan pengarah terhadap proses pelaksanaann pekerjaan.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa jika kepala sekolah dapat
melakukan pengawasan dengan seksama terhadap guru maka akan dapat
memperbaiki atau meningkatkan disiplin kerja guru.
2. Kontribusi Iklim Sekolah terhadap Disiplin Kerja Guru SD NegeriKecamatan Mungka
Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa iklim sekolah
berkontribusi secara signifikan terhadap disiplin kerja guru (Y) sebesar
17,6% pada SD Negeri Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh
Kota. Ini berarti bahwa Iklim sekolah bisa digunakan sebagai alat untuk
86
87
memprediksi disiplin kerja guru. Dengan kata lain, disiplin kerja guru
bisa ditentukan oleh iklim sekolah sebesar 17,6%. Semakin baik iklim
sekolah , maka semakin baik pula disiplin kerja guru.
Temuan ini mendukung teori yang telah dikemukakan oleh
Saydam yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi disiplin
kerja guru salah satunya adalah iklim sekolah. Selanjutnya, Sutrisno,
(2010:93) juga meenyatakan bahwa iklim sekolah merupakan faktor yang
ikut mempengaruhi disiplin kerja guru. Semakin kondusif iklim yang
berlangsung pada suatu sekolah maka akan semakin memberikan
pengaruh positif bagi setiap personil yang ada di dalamnya untuk bekerja
dengan lebih baik. Selain itu, temuan penelitian ini juga mendukung
temuan penelitian yang telah dilakukan oleh Alfirman (2006:ii) di SMP
Negeri Kecamatan Koto Tangah Kota Padang tentang kontribusi iklim
sekolah terhadap disiplin kerja guru. Dari temuan ini dapat dimaknai
bahwa iklim sekolah memiliki daya prediksi yang signifikan terhadap
peningkatan disiplin kerja guru.
Penelitian ini menunjukkan bahwa iklim sekolah yang kondusif
sangat penting bagi personil sekolah sekolah, karena iklim sekolah yang
kondusif sangat mendukung kelancaran bagi pelaksanaan tugas guru
dalam mengajar maupun berhubungan dengan sesama guru dan pimpinan
sekolah. Artinya, apabila guru merasakan iklim sekolah berlangsung
kondusif, maka guru akan dapat melaksanakan tugasnya secara optimal
dan penuh dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, sehingga proses
88
pembelajaran akan berjalan dengan baik. Dengan demikian, dapat
dimaknai bahwa disiplin kerja guru dapat ditingkatkan melalui
peningkatan terhadap iklim sekolah. Semakin baik iklim sekolah maka
akan semakin baik pula disiplin kerja guru.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif terlihat bahwa iklim sekolah
di SD Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota masih berada
pada kategori cukup dengan tingkat capaian sebesar 76,90% dari skor
ideal. Sedangkan apabila dilihat dari masing-masing indikator penelitian
terlihat bahwa skor tingkat capaian indikator yang tertinggi (78,60% dari
skor ideal) kategori cukup adalah pada sikap saling terbuka antar sesama
guru dengan kepala sekolah. Selanjutnya skor tingkat capaian indikator
yang terendah adalah adanya kerjasama yang positif dalam organisasi
(74,31% dari skor ideal) kategori cukup. Ternyata dari kelima indikator
iklim sekolah yang dianalisis diketahui bahwa semua indikator masih
berada pada kategori cukup. Ini berarti perlu dilakukan
peningkatan/perbaikan terhadap iklim sekolah ke arah yang lebih baik,
sebab jika iklim sekolah baik maka disiplin kerja guru pun akan menjadi
baik pula.
Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan iklim
sekolah ini dapat dilakukan dengan berupaya memperbaiki indikator dari
iklim sekolah yang tingkat capaian responnya terendah. Hasil analisis
menunjukkan bahwa adanya kerjasama yang positif dalam organisasi
(sekolah) merupakan indikator yang tingkat capaian responnya terendah.
89
Oleh karena itu adanya kerjasama yang positif dalam organisasi (sekolah)
merupakan sasara;n utama yang harus diperbaiki agar iklim sekolah dapat
berlangsung dengan baik. Perbaikan atau peningkatan terhadap kerjasama
yang positif dalam organisasi (sekolah) ini dapat dilakukan oleh guru dan
kepala sekolah selaku pimpinan. Adapun upaya yang dapat dilakukan
oleh guru untuk meningkatkan kerjasama yang positif adalah dengan cara
melibatkan diri dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan sekolah.
Diharapkan dengan adanya keterlibatan langsung dari guru dalam setiap
kegiatan sekolah, maka akan membangun jiwa kerjasama dan rasa
tanggung jawab yang tinggi dari dalam diri mereka. Seiring dengan itu,
Michael Magninn (Direktur Tendik Ditjen PMPTK Depdiknas, 2008)
menyatakan bahwa dengan menciptakan rasa saling percaya diantara
sesama personil sekolah juga dapat membantu menumbuhkan kerjasama
yang positif diantara sesama mereka. Artinya jika di sekolah telah tercipta
rasa saling percaya mempercayai diantara sesama mereka, maka hal ini
akan dapat menumbuhkan kerjasama yang positif diantara sesama
personil sekolah. Adapun upaya berikutnya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kerjasama yang positif antara personil sekolah adalah
dengan menciptakan rasa saling menghargai setiap hasil kerja yang
dilakukan oleh personil sekolah. Diharapkan dengan adanya rasa
menghargai satu sama lain akan mampu menumbuhkan semangat
kerjasama yang positif diantara sesama personil sekolah/guru.
Selanjutnya, adapun bentuk tindakan yang dapat dilakukan oleh kepala
90
sekolah dalam meningkatkan kerjasama yang positif dengan memperjelas
kedudukan atau tanggung jawab dari masing-masing personil sekolah
(guru) berdasarkan keahlian dan keterampilan yang mereka miliki. Hal ini
ditegaskan oleh Michael Magninn (Direktur Tendik Ditjen PMPTK
Depdiknas, 2008:45) yang menyatakan bahwa agar terbentuk kerjasama
yang baik, maka pemberian tugas kepada guru hendaknya didasarkan
pada keahlian dan keterampilan masing-masing mereka. Artinya, kepala
sekolah selaku pimpinan sekolah hendaknya dalam memberikan tugas
kepada guru haruslah didasarkan pada keahlian dan keterampilan yang
dimiliki oleh guru supaya dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan
kerjasama yang positif diantara sesama mereka.
Selanjutnya, jika dibandingkan besarnya kontribusi masing-masing
variabel bebas (pengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah ) dalam
penelitian ini maka terlihat bahwa pengawasan kepala sekolah
memberikan kontribusi lebih besar yaitu sebesar 36,3% dibandingkan
variabel iklim sekolah yaitu sebesar 17,6%. Besarnya kontribusi yang
diberikan oleh pengawasan kepala sekolah dalam memprediksi disiplin
kerja guru diduga karena pengawasan kepala sekolah merupakan faktor
yang secara langsung memiliki keterkaitan atau bersentuhan langsung
dengan diri guru dalam kehidupan sehari-harinya di sekolah sehingga
memiliki pengaruh yang lebih besar bagi guru dalam menampilkan
disiplin kerja yang lebih baik. Selain itu, besarnya kontribusi dari
pengawasan kepala sekolah ini dapat juga dikarenakan pengawasan yang
91
dilakukan oleh kepala sekolah memiliki fungsi sebagai pendidik dan
pengarah bagi guru dalam bekerja. Hal ini sejalan dengan yang
dinyatakan oleh Saydam (2000:296) yang menyatakan bahwa
pengawasan memiliki fungsi sebagai pendidik dan pengarah bagi
seseorang dalam bekerja. Dengan kata lain, jika pengawasan yang
dilakukan oleh kepala sekolah berlangsung secara efektif tentu akan dapat
membantu guru untuk bekerja sesuai dengan standar atau acuan serta
ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa, jika semakin baik/efektif pengawasan yang dilakukan oleh kepala
sekolah maka akan semakin baik pula disiplin kerja yangn dimiliki oleh
guru. Sedangkan untuk variabel iklim sekolah merupakan faktor yang
tidak berhubungan/bersentuhan secara langsung dengan guru, sehingga
tidak terlalu memberikan pengaruh yang besar terhadap disiplin kerja
mereka.
3. Kontribusi Pengawasan Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah SecaraBersama-sama terhadap Disiplin Kerja Guru SD Negeri KecamatanMungka
Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
pengawasan kepala sekolah dan variabel Iklim sekolah secara bersama-
sama memberikan kontribusi terhadap variabel disiplin kerja guru.
Besaran kontribusi kedua variabel secara besama-sama terhadap disiplin
kerja guru sebesar 49,4%, sisanya sebesar 50,6% merupakan sumbangan
variabel lain yang mempengaruhi disiplin kerja guru SD Negeri
Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota yang tidak dikaji dalam
92
penelitian ini. Dilihat dari persamaan regresi saat variabel X1 dan X2
secara bersama-sama memprediksi Y, diperoleh Ŷ = 14,013 + 0,515 X1 +
0,364 X2. Ini berarti bahwa saat X1 dan X2 belum berpengaruh terhadap
Y, maka nilai Y sudah ada sebesar 14,013. Dan saat X1 dan X2 secara
bersama-sama memberikan pengaruh satu satuan maka nilai Y akan
berubah sebesar 14,013 + 0,515 (satu satuan) + 0,364 (satu satuan).
Analisis data menunjukkan bahwa secara signifikan disiplin kerja
guru dipengaruhi oleh pengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah ,
baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Pengawasan kepala
sekolah dan iklim sekolah merupakan dua faktor yang sangat penting
karena dapat mempengaruhi disiplin kerja guru yang dimiliki oleh guru.
Pengawasan kepala sekolah yang kondusif dan didukung oleh iklim
sekolah yang baik, akan dapat lebih meningkatkan disiplin kerja guru
menjadi lebih baik.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa untuk meningkatkan
disiplin kerja guru dapat dilakukan dengan berupaya meningkatkan
pengawasan kepala sekolah agar efektif dan berusaha menciptakan iklim
sekolah yang kondusif, sehingga diharapkan disiplin kerja guru akan
semakin baik. Ini sejalan dengan pendapat Handoko (2000:26) yang
menyatakan bahwa salah satu fungsi dari pengawasan adalah untuk
mengambil tindakan korektif apabila ditemuinya penyimpangan dalam
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh guru serta untuk
meningkatkan ketaatan (kedisiplinan) guru terhadap kebijakan yang
93
berlaku. Artinya, pengawasan memiliki kedudukan penting dalam upaya
meningkatkan disiplin kerja guru. Selanjutnya Sutrisno (2010:89)
menyatakan bahwa bahwa untuk mendapatkan disiplin kerja yang baik
diperlukan iklim organisasi (sekolah) yang baik pula. Artinya, jika iklim
yang ada di suatu sekolah berlangsung kurang kondusif atau tidak baik
maka akan berdampak pada melemahnya atau tidak baiknya disiplin kerja
yang dimiliki oleh guru. Dengan demikian dapat dipahami bahwa, jika
pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah berlangsung efektif dan
didukung pula oleh iklim sekolah yang kondusif maka akan dapat
meningkatkan disiplin kerja guru menjadi lebih baik.
E. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini telah diusahakan dengan teliti berdasarkan
metode dan prosedur yang sesuai dengan jenis penelitian ini. Namun
kesempurnaan hasilnya merupakan suatu hal yang tidak mudah untuk
diwujudkan. Inilah hasil terbaik untuk saat ini, walaupun dengan
keterbatasan dan kelemahan yang ditemui selama proses penelitian.
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kelemahan yang
tidak dapat dihindari, meskipun telah menggunakan instrumen yang
dirancang sebaik mungkin, bahkan telah dilakukan pengujian validitas dan
reliabilitas. Kemungkinan adanya kecemasan yang dimiliki responden
bahwa pengisian instrumen penelitian akan berpengaruh pada kondisi
mereka jika menjawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
merupakan salah satu keterbatasan penelitian. Meskipun dari awal peneliti
94
telah menginformasikan bahwa data yang diberikan benar-benar hanya
akan digunakan untuk penelitian ini dan tidak berpengaruh sama sekali
pada kondisi mereka. Keterbatasan lainnya adalah adanya kemungkinan
ketika instrumen penelitian dibagikan, responden dalam keadaan sibuk
bekerja sehingga tidak dapat membaca instrumen penelitian dengan teliti
yang mengakibatkan jawaban yang diberikan kurang sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
95
BAB VKESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada BAB IV maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pengawasan kepala sekolah berkontribusi terhadap disiplin kerja guru SD
Negeri di Kecamatan Mungka. Ini berarti bahwa untuk meningkatkan
disiplin kerja guru dapat dilakukan melalui pengawasan kepala sekolah.
Hal ini mengisyaratkan bahwa pengawasan kepala sekolah merupakan
faktor yang sangat penting dan perlu diperhatikan dalam peningkatan
disiplin kerja guru SD Negeri Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh
Kota. Selanjutnya hasil analisis deskripsi data menunjukkan bahwa
pengawasan yang dilakukan oleh kepala SD Negeri Kecamatan Mungka
Kabupaten Lima Puluh Kota masih berada pada kategori cukup.
2. Iklim sekolah berkontribusi terhadap disiplin kerja guru SD Negeri
Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota. Ini berarti dengan
adanya iklim sekolah yang kondusi, maka disiplin kerja guru cenderung
akan meningkat. Hal ini mengisyaratkan bahwa iklim sekolah merupakan
faktor yang sangat penting dan perlu diperhatikan dalam peningkatan
disiplin kerja guru SD Negeri Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh
Kota. Selanjutnya hasil analisis deskripsi data variabel iklim sekolah di
96
SD Negeri Kecamatan Mungka Kabupaten Limapuluh Kota secara umum
diketahui masih berada pada kategori cukup.
3. Pengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama
berkontribusi terhadap disiplin kerja guru SD Negeri di Kecamatan
Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota. Hal ini menggambarkan bahwa bila
pengawasan kepala sekolah dilakukan secara efektif dan didukung pula
oleh iklim sekolah yang berlangsung kondusif maka disiplin kerja guru
cenderung meningkat. Ini mengisyaratkan bahwa untuk meningkatkan
disiplin kerja guru yang baik dan ideal, sebaiknya dilakukan melalui
pelaksanaan pengawasan kepala sekolah efektif dan iklim sekolah yang
kondusif. Dilihat dari hasil analisis deskripsi data variabel disiplin kerja
guru SD Negeri Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota
diketahui masih berada pada kategori cukup.
B. Implikasi Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawasan kepala sekolah
dan iklim sekolah berkontribusi terhadap disiplin kerja guru. Ini berarti
bahwa disiplin kerja guru dapat ditingkatkan menjadi lebih baik melalui
peningkatan terhadap pelaksanaan pengawasan kepala sekolah serta iklim
sekolah.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa disiplin kerja guru, dan
pengawasan kepala sekolah serta iklim sekolah di SD Negeri Kecamatan
Mungka Kabupaten Limapuluh Kota masih berada pada kategori cukup
dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu faktor utama yang perlu menjadi
97
perhatian kepala sekolah dan pihak yang terkait dalam meningkatkan
disiplin kerja guru adalah melakukan perbaikan/peningkatan terhadap
pengawasan kepala sekolah dan iklim sekolah ke arah yang lebih baik.
Berikut ini akan diuraikan mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan masing-masing variabel pengawasan kepala sekolah dan
iklim sekolah guru;
1. Peningkatan Pelaksanaan Pengawasan Kepala Sekolah
Merujuk pada hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya
dapat diketahui bahwa peningkatan terhadap pengawasan kepala
sekolah berkontribusi pada peningkatan disiplin kerja guru. Oleh
karena itu perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
pengawasan kepala sekolah. Peningkatan terhadap pelaksanaan
pengawasan kepala sekolah ini dapat dilakukan melalui indikator dari
pengawasan kepala sekolah itu sendiri. Dengan berusaha menetapkan
standar atau acuan dalam bekerja merupakan salah satu upaya yang
dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin
kerja guru. Diharapkan dengan adanya standar/acuan tersebut maka
guru dapat lebih berdisiplin (patuh/taat) dalam menyelesasikan
pekerjaannya. Selanjutnya, dengan memberikan arahan yang jelas
kepada guru dalam melaksanakan tugasnya merupakan salah satu
bentuk upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam
meningkatkan disiplin kerja guru. Artinya, melalui arahan yang
98
diberikan tersebut guru-guru dapat lebih memahami tugasnya dengan
baik sehingga dapat menyelsaikannya dengan baik pula.
Selanjutnya, kepala sekolah dapat pula meningkatkan disiplin
kerja guru ini dengan cara melakukan tindakan korektif terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan tugas guru. Dengan adanya tindakan
korektif tersebut maka hal ini akan membantu guru memahami
kesalahan/kelemahan yang perlu mereka perbaiki dalam bekerja.
Dengan demikian, guru dapat lebih berdisiplin dalam bekerja.
Pada dasarnya peningkatan terhadap disiplin kerja guru dapat
dilakukan melalui pelaksanaan pengawasan secara ketat terhadap
pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh guru. Diharapkan dengan
adanya pengawasan yag ketat tersebut maka guru akan lebih giat dan
bertanggug jawab terhadap pekerjaannya. Ini dikarenakan secara ilmu
psikologis menyatakan bahwa seseorag akan terdorong untuk bekerja
dengan lebih baik jika di dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut mereka
diawasi dengan seksama.
Dengan demikian, dapat dimaknai bahwa bila pengawasan kepala
sekolah meningkat maka disiplin kerja guru sebagai variabel yang
dipengaruhi oleh pengawasan kepala sekolah juga akan mengalami
peningkatan.
2. Peningkatan Iklim Sekolah
Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa disiplin kerja
guru juga ikut dipengaruhi oleh iklim sekolah. Artinya, peningkatan
99
yang dilakukan terhadap iklim sekolah akan berpengaruh terhadap
disiplin kerja guru. Dengan kata lain untuk meningkatkan disiplin kerja
guru dapat dilakukan melalui peningkatan terhadap iklim sekolah.
Peningkatan/perbaikan terhadap iklim sekolah ini dapat
dilakukan dengan berupaya untuk menciptakan iklim sekolah yang
kondusif. Penciptaan iklim sekolah yang kondusif ini salah satunya
dapat diwujudkan dengan cara saling membina rasa keterbukaan antara
masing-masing personil sekolah. Diharapkan dengan adanya rasa
saling terbuka antara guru dengan sesama guru serta dengan kepala
sekolah maka akan terbangun rasa kepercayaan. Dengan terciptanya
kepercayaan tersebut maka mereka (personil sekolah) khususnya guru
akan bekerja dengan lebih baik. Selanjutnya, peningkatan terhadap
iklim sekolah dapat pula dilakukan dengan cara meningkatkan proses
kerjasama yang terjalin antara sesama personil sekolah. Peningkatan
terhadap proses kerja sama ini perlu dilakukan karena berdasarkan
hasil analisis diketahui bahwa proses kerjasama yang terjadi antara
personil sekolah di SD Negeri Kecamatan Mungka merupakan
indikator terendah dari variabel iklim sekolah. Peningkatan terhadap
proses kerjasama dapat dilakukan dengan cara melibatkan atau
mengikutsertakan seluruh personil dalam setiap kegiatan yang ada di
sekolah. Diharapkan dengan adanya keterlibatan dari masing-masing
personil tersebut mampu menciptakan proses kerjasama yang baik
diantara sesamanya. Selain itu proses kerjasama perlu pula
100
ditingkatkan dengan cara membagi tugas dan tanggung jawab yang
akan diemban oleh personil sekolah (guru) dilakukan berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan yang mereka miliki. Diharapkan jika tugas
yang diberikan kepada guru sesuai dengan keahlian dan
keterampilannya maka hal ini akan berdampak pada terciptanya
suasana kerja atau iklim sekolah yang kondusif.
Dengan demikian, dapat dimaknai bahwa bila iklim sekolah
berlangsung kondusif atau meningkat ke arah yang lebih baik maka
disiplin kerja guru sebagai variabel yang dipengaruhi oleh iklim
sekolah juga akan mengalami peningkatan.
C. Saran
Dari temuan penelitian ini diajukan beberapa saran sebagai rekomendasi
kepada berbagai pihak sebagai berikut:
1. Guru SD Negeri Kecamatan Mungka
Bagi guru SD Negeri Kecamatan Mungka agar dapat meningkatkan
disiplin kerjanya. Peningkatan terhadap disiplin kerja ini dapat dilakukan
oleh guru dengan cara menanamkan komitmen yang tinggi terhadap
pekerjaannya. Diharapkan dengan penanaman komitmen dalam diri guru
maka guru akan dapat lebih berdisiplin dan bertanggung jawab terhadap
pekerjaannya. Selanjutnya, kepada guru disarankan pula untuk dapat
meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta keterampilannya.
Diharapkan dengan adanya peningkatan terhadap wawasan dan
keterampilan ini guru dapat lebih memahami pekerjaannya dengan baik.
101
Artinya, jika guru dapat memahami pekerjaannya dengan baik maka
kemungkinan untuk melalaikan pekerjaan yang diakibatkan oleh
ketidakpahaman terhadap pekerjaan dapat dihindari. Penigkatan terhadap
wawasan dan pengetahuan serta keterampilan ini dapat ditingkatkan oleh
guru dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan seperti mengikuti diklat,
seminar maupun workshop.
Sebagaimana hasil penelitian yang menunjukkan bahwa disiplin kerja
guru ikut dipengaruhi oleh iklim sekolah, maka untuk meningkatkan
disiplin kerja guru dapat pula dilakukan melalui peningkatan terhadap
iklim sekolah. Peningkatan terhadap iklim sekolah ini salah satunya dapat
dilakukan oleh guru dengan cara membiasakan diri untuk bersikap terbuka
dengan sesame personil sekolah. Selanjutnya, dengan menciptakan rasa
saling harga menghargai juga merupakan sebuah upaya yang dapat
dilakukan oleh guru untuk menciptakan iklim sekolah yang kondusif.
Diharapkan dengan terciptanya rasa saling menghargai di dalam sekolah
maka orang-orang yang ada di dalam sekolah (personil sekolah) tersebut
akan dapat bekerja dengan tepat
2. Kepala SD Negeri Kecamatan Mungka
Bagi kepala SD Negeri Kecamatan Mungka agar dapat meningkatkan
disiplin kierja gurunya. Peningkatan terhadap disiplin kerja guru ini dapat
dilakukan oleh kepala sekolah dengan cara melakukan pembinaan melalui
program supervisi. Diharapkan dengan adanya pemberian supervisi oleh
kepala sekolah kepada seluruh guru maka dapat membantu guru untuk
102
bangkit dari permasalahan atau kendala yang dihadapinya dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Artinya jika guru dibantu
untuk bangkit dari permasalahannya maka guru dapat melakukan
pekerjaannya dengan lebih tepat atau baik. Selain itu peningkatan terhadap
disiplin kerja guru ini dapat pula dilakukan oleh kepala sekolah melalui
pengawasan yang dilakukannya terhadap guru dalam melaksanakan
pekerjaannya. Ini berangkat dari fenomena yang ada di lapangan bahwa
masih banyak diantara para guru yang menampilkan disiplin kerja yang
rendah yang disebabkan oleh kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh
kepala sekolah. Artinya, guru akan bekerja dengan lebih baik jika dalam
pelaksanaan pekerjaan tersebut mereka diawasi.
Selanjutnya, dengan menerapkan aturan dan sanksi yang tegas kepada
guru juga merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh kepala
sekolah untuk meningkatkan disiplin kerja guru menjadi lebih baik.
Diharapkan dengan adanya sanksi yag tegas tersebut maka guru-guru akan
bekerja dengan taat, tepat dan tanggug jawab yang tinggi.
3. Pengawas Sekolah
Bagi pengawas sekolah agar dapat meningkatkan disiplin kerja guru
melalui proses pembinaan yang dilakukannya terhadap guru. Dimana,
proses pembinaan ini dapat dilakukan melalui program supervisi.
Diharapkan dengan adaya bantuan yang diberikan oleh pengawas sekolah
kepada guru maka guru akan terbantu untuk memahami tugas atau
pekerjaannya dengan lebih baik. Artinya, jika guru dapat memahami
103
tugasnya dengan baik maka kemungkinan akan terjadinya kelalaian dalam
pelaksanaan pekerjaan yang disebabkan oleh ketidakpahaman guru
terhadap pekerjaan dapat dihindari.
4. Dinas Pendidikan
Selanjutnya, secara umum peningkatan terhadap disiplin kerja guru ini
dapat pula dilakukan oleh Dinas Pendidikan selaku lembaga yang
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan agar dapat
melakukan pembinaan terhadap guru dalam upaya meningkatkan disiplin
kerja mereka. Dinas pendidikan diharapkan secara terus menerus
(continuous professional development) dapat melakukan pembinaan
terhadap disiplin kerja guru ini melalui wadah guru yang sudah ada seperti
Kelompok Kerja Guru (KKG). Selain itu diharapkan Dinas Pendidikan
dapat membuat kebijakan mengenai peningkatan disiplin kerja guru ke
arah yang lebih baik, misalnya dengan memberikan insentif kepada guru
yang memiliki disiplin kerja yang tinggi serta memberikan sanksi kepada
mereka yang memiliki disiplin kerja yag rendah.
5. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada faktor lain yang ikut
berkontribusi terhadap disiplin kerja guru selain pengawasan kepala
sekolah dan iklim sekolah. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk
menggali lebih dalam lagi faktor-faktor yang belum diteliti pada penelitian
ini.
104
DAFTAR RUJUKAN
Achmadi, Zainal Arifin. 1993. Pendidikan Akan Gagal Tanpa Guru yangBerkualitas. Jakarta: Republika.
Dharma, Agus. 2000. Manajemen Prestasi Kerja. Yogyakarta: Rajawali.
Direktur Tendk Ditjen PMPTK Depdiknas. 2008. Menumbuhkan SemangatKerjasama di Lingkungan Sekolah. Bahan Diklat PeningkatanKompetensi Pengawas Sekolah. Jakarta.
Fattah, Nanang. 2009. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT RemajaRosda Karya
Gistituati, Nurhizrah, 2009. Manajemen Pendidikan: Budaya dan KepemimpinanOrganisasi. Padang: UNP Press.
Handoko, T. Hani.2000. Manajemen.Yogyakarta: BPFE
Hasibuan, Malayu SP.. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : PTBumi Aksara.
Hoy , W.K. dan Miskel CG. 2001. Administrasi Pendidikan: Teori, Riset, danPraktik. Jakarta: Bumi Aksara.
Muhammad, Arni. 2011. Komunikasi Organiisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyasa. 2009. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung : PT. RemajaRosda.
Nasution. 1995. Sosiologi Pendidikan. Bandung: Jeanmears.
Nawawi, Hadari, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis YangKompetitif, Cetakan Ke-4, Gajah Mada Univercity Press, Yogyakarta
Rivai, Veithzal. 2004. Perilaku Organisasi. Jakarta: Penerbit Raja GrafindoPersada
Salim, Emil. 1996. Aspek Sikap Mental dalam Manajemen Sumber DayaManusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesiai:Pendekatan Administrasyif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
105
Saydam, Gouzali. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human ResourcesDevelopment) Suatu Pendekatan Mikro (Dalam Tanya Jawab). Jakrta:Djambatan.
Siagian, Sondang P.. 2007. Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Siahaan, Amiruddin. 2006. Manajemen Pengawas Pendidikan. Jakarta: QuantumTeaching.
Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: BumiAksara
Sutisna, Oteng. 1983. Administrasi Pendidikan Dasar Teori untuk PraktekProfesional. Bandung: Angkasa.
Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana PrenadaGroup.
Terry, George R.. 2006. Principles of Management. Bandung: Alfabeta. (Alihbahasa oleh Winardi).
Timpe, A.Dale. 1993. Kinerja. Jakarta: Alex Media Komputindo.
Zamroni, 2011.(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25295/4/Chapter%20II.pdf). Diakses tanggal 13 Desember 2012.
106
LAMPIRAN 1:
KONTRIBUSI PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIMSEKOLAH TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SD NEGERI
KECAMATAN MUNGKA KABUPATEN 50 KOTA
INSTRUMEN PENELITIAN
Oleh :
ASWENDINIM. 19018
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCASARJANA
107
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NEGERI PADANG
KAMPUS UNP AIR TAWAR PADANG
Jln. Prof. Dr Hamka Air Tawar Padang Telp. (0751) 7051147
No : IstimewaLamp : -Hal : Mohon Bantuan Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.Bapak/Ibu/Sdr/i Guru SD NegeriKecamatan Mungka
Dengan hormat, sebelumnya saya mendoakan semoga Bapak/Ibu/Sdr/iselalu dalam lidungan Allah SWT dan sukses dalam menjalankan tugas sehari-hari, Amin Ya Rabbal Alamin.
Selanjutnya dengan ini saya sampaikan kepada Bapak/Ibu/Sdr/i bahwasaya bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul “KontribusiPengawasan Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah terhadap Disiplin KerjaGuru SD di Negeri Kecamatan Mungka Kabupaten 50 Kota”. Penelitian inidilaksanakan dalam rangka penulisan tesis sebagai salah satu persyaratan dalampenyelesaian studi saya pada Program Studi Administrasi Pendidikan, ProgramPascasarjana Universitas Negeri Padang.
Berkenaan dengan maksud tersebut, saya sangat mengharapkan bantuandari Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner yang terlampir secara jujur dan apaadanya agar hasil penelitian tersebut mempunyai validitas yang tinggi. Apapunyang Bapak/Ibu/Sdr/i jawab akan saya jamin kerahasiaannya. Begitu pula jawabantersebut tidak ada hubungannya dengan karir. Bahkan informasi atau jawabanyang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan itu besar kemungkinan dapat digunakan untukpengkajian yang lebih mendalam tentang disiplin kerja guru di SD NegeriKecamatan Mungka Kabupaten 50 Kota.
Demikianlah harapan saya, atas bantuan dan partisipasi yangBapak/Ibu/Sdr/i berikan, saya ucapkan terima kasih.
Padang, Desember 2014
ASWENDIPeneliti
108
A. Identitas Responden
Berilah jawaban dibawah ini dengan jawaban yang sesuai dengankondisi Bapak/Ibu/Sdr/i yang sebenarnya dan berilah tanda ( X ) pada pilihanyang tersedia.
1. Nama sekolah :SDN…………………………….2. Masa Kerja : a. < 15 Tahun b.≥ 15 Tahun3. Pendidikan : a. S1 b. S0
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Daftar penilaian ini untuk mengumpulkan informasi berkenaan denganDisiplin Kerja Guru, Pengawasan Kepala Sekolah, dan Iklim Sekolah. Bapak/Ibu/Sdr/i diharapkan memberikan jawaban sesuai dengan keadaan yangsebenarnya. Alternatif jawaban sebagai berikut:
SL = Selalu
SR = Sering
KD = Kadang-kadang
JR = Jarang
TP = Tidak pernah
Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang disediakan.
Contoh:
No PERNYATAAN KEMUNGKINAN JAWABANSL SR KD JR TP
1 Saya datang ke sekolah setiap hari,meskipun tidak ada jadwal mengajar X
109
INSTRUMEN UJICOBA
DISIPLIN KERJA GURU ( Y )NO PERNYATAAN ALTERNATIF JAWABANA Kepatuhan guru terhadap aturan-aturan yang berlaku
1. Saya berusaha patuh untuk tidak akanmeninggalkan tugas meskipun ada keperluanpribadi yang sangat penting
SL SR KD JR TP
2. Pekerjaan yang diberikan akan selalu sayapatuhi
SL SR KD JR TP
3. Jika semua guru belum masuk kelas ketikabel telah berbunyi saya juga belum masuk
SL SR KD JR TP
4. Saya berupaya mematuhi ketentuan jamefektif sekolah SL SR KD JR TP
5. Saya akan mematuhi ketentuan untuk ikutupacara bendera SL SR KD JR TP
6. Saya berusaha untuk mematuhi undanganrapat majelis guru dengan kepala sekolah SL SR KD JR TP
7. Dalam mengajar saya selalu menanamkansikap disiplin kepada siswa denganmemberikan contoh
SL SR KD JR TP
8. Saya mematuhi aturan sekolah apabilakepala sekolah ada di sekolah
SL SR KD JR TP
9. Menurut saya adalah wajar apabila sayadikenakan sangsi kalau tidak mematuhiperaturan yang ada
SS S KS TS STS
10. Aturan-aturan dalam melaksanakanpekerjaan saya patuhi, supaya hasil kerjasaya lebih baik
SL SR KD JR TP
B Ketaatan guru dalam bertugas
11. Apabila saya berhalangan mengajar, sayamengganti jam mengajar tersebut diwaktuyang lain.
SL SR KD JR TP
12. Saya mengerjakan tugas mengajar dengantaat sesuai dengan rencana yang telahditetapkan
SL SR KD JR TP
13. Saya dengan taat melaksanakan tugastambahan yang diberikan atasan di luar jampelajaran yang telah dijadwalkan
SL SR KD JR TP
14. Saya takut tidak mentaati tugas wajib karenasaya sangat merasa berdosa jika melalaikantugas.
SL SR KD JR TP
110
15. Saya hanya taat dalam menyelesaikan tugasapabila pekerjaan itu dihargai oleh atasan SL SR KD JR
TP
16. Saya tidak mentaati tugas pekerjaan, bilatidak diberi imbalan yang sesuai SL SR KD JR TP
17. Saya tetap mentaati jadwal pelajaranmeskipun ada kepentingan pribadi yangbersamaan waktunya
SL SR KD JR TP
18. Saya tidak akan meninggalkan tugas sayasebagai guru, walaupun ada tawaranditempat lain dengan gaji yang lebih besar
SL SR KD JR TP
19. Apabila terpaksa tidak dapat memberikanpelajaran, Saya meninggalkan tugas melaluiguru piket dan menerangkan kembali padawaktu lain.,
SL SR KD JR TP
20. Saya mentaati untuk membuat perangkatmengajar pada awal tahun ajaran baru
SL SR KD JR TP
C Ketepatan waktu
21. Saya datang ke sekolah tepat pada waktunya SL SR KD JR TP22. Saya mempersiapkan keperluan keluarga
terlebih dahulu meskipun mengajar tidaktepat waktu
SL SR KD JR TP
23. Saya memulai pelajaran tepat waktu sesuaidengan jadwal pelajaran yang ditetapkanoleh sekolah
SL SR KD JR TP
24. Saya menutup pelajaran tepat waktu sesuaidengan jadwal pelajaran yang ditetapkanoleh sekolah
SL SR KD JR TP
25. Saya segera menyelesaikan pekerjaan sesuaiwaktu yang ditetapkan
SL SR KD JR TP
26. Saya keluar kelas sebelum habis waktunyakarena saya harus memberikan pelajaranlagi di kelas lain
SL SR KD JR TP
27. Walau dalam keadaan sibuk saya dapatmenyelesaikan pekerjaan tepat waktu SL SR KD JR TP
28. Bila dalam keadaan sibuk, saya tidak dapatmenepati janji untuk menyelesaikanpekerjaan tepat waktu
SL SR KD JR TP
29. Saya tidak segera menyelesaikan pekerjaanyang tertunda, meskipun siswamembutuhkan bimbingan.
SL SR KD JR TP
30. Saya menggunakan waktu seefektif mungkindalam mengajar, karena apa yang sayakerjakan sangat berguna bagi perkembanganpengetahuan saya
SL SR KD JR TP
111
D Bertanggung jawab terhadap tugas yang diemban
31. Pekerjaan yang diberikan kepala sekolahsaya laksanakan dengan penuh tanggungjawab
SL SR KD JR TP
32. Saya bertanggung jawab menuntaskanpelajaran terhadap siswa dengan melakukanremedial tanpa pamrih
SL SR KD JR TP
33. Saya dengan penuh tanggung jawabmemperhatikan tingkah laku siswa di luarjam pelajaran
SL SR KD JR TP
34. Meskipun hujan lebat saya bertanggungjawan untuk tetap datang mengajar
SL SR KD JR TP
35. Setiap selesai melaksanakan tugas yangdiberikan kepala sekolah, sayamempertanggung jawabkannya kembali
SL SR KD JR TP
36. Apabila ada permasalahan yang bisamengganggu kelancaran kegiatan belajarmengajar, saya bertanggung jawab kepadakepala sekolah
SL SR KD JR TP
37. Apabila ada guru lain mengajak pergi untukurusan pribadi dalam jam kerja sayamengikutinya
SL SR KD JR TP
38. Apabila saya bertugas sebagai guru piket,saya bertanggung jawab untuk menegursecara langsung siswa yang datang terlambat
SL SR KD JR TP
39. Apabila saya mengalami kesulitan dalammemahami materi pelajaran, maka sayabertanggung jawab untuk menanyakankepada teman sesama guru yang lebihmengetahuinya
SL SR KD JR TP
112
PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH (X1)
Aspek yang dinilai ALTERNATIF JAWABAN
A Menetapkan standar/acuan
1. Kepala sekolah menetapkan acuan untukmencari kriteria ketuntasan minimal
SS S KS TS STS
2. Kepala sekolah menjelaskan standar kepadasaya dalam menyusun perangkat pembelajaran
SS S KS TS STS
3. Kepala sekolah menjelaskan acuan dalammemilih metode pembelajaran
SS S KS TS STS
4. Kepala sekolah menetapkan standar dalammemilih sumber belajar
SS S KS TS STS
5. Kepala sekolah menetapkan standar dalammenyusun kisi-kisi tes
SS S KS TS STS
B Mengarahkan
6. Kepala sekolah memberikan arahan kepadasaya dalam menentukan criteria ketuntasanminimal
SS S KS TS STS
7. Kepala sekolah memberikan arahan kepadasaya dalam menyusun perangkat pembelajaran
SS S KS TS STS
8. Kepala sekolah memberikan arahan kepadasaya dalam memilih metode belajar
SS S KS TS STS
9. Kepala sekolah memberikan arahan kepadasaya dalam memilih sumber belajar
SS S KS TS STS
10. Kepala sekolah memberikan arahan kepadasaya dalam memilih media pembelajaran
SS S KS TS STS
11. Kepala sekolah memberikan arahan kepadasaya dalam menyusun kisi-kisi tes
SS S KS TS STS
12. Kepala sekolah memberikan arahan kepadasaya dalam menyusun program remidi
SS S KS TS STS
13. Kepala sekolah memberi arahan kepada sayadalam memecahkan permasalahan yangdihadapi oleh siswa
SS S KS TS STS
B Memantau
14. Kepala sekolah memeriksa kriteria ketuntasanminimal yang saya buat
SS S KS TS STS
15. Kepala sekolah memeriksa secara langsungperangkat pembelajaran yang saya buat
SS S KS TS STS
16. Kepala sekolah memeriksa metodepembelajaran yang saya gunakan
SS S KS TS STS
17. Kepala sekolah memeriksa materi pembelajaranyang akan saya sampaikan kepada siswa
SS S KS TS STS
113
18. Kepala sekolah mengamati saya dalammenyelenggarakan proses pembelajaran
SS S KS TS STS
19. Kepala sekolah memeriksa kesesuaian fungsimedia pembelajaran dengan materi ajar
SS S KS TS STS
20. Kepala sekolah mengamati saya dalammelakukan penilaian terhadap lembaran hasilkerja siswa
SS S KS TS STS
21. Kepala sekolah memeriksa tugas-tugas yangsaya berikan kepada siswa
SS S KS TS STS
22. Kepala sekolah memantau saya secara langsungdalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dikelas
SS S KS TS STS
23. Kepala sekolah memeriksa laporan evaluasipembelajaran yang saya buat
SS S KS TS STS
C Menilai
24. Kepala sekolah menilai perangkat pembelajaranyang saya buat
SS S KS TS STS
25. Kepala sekolah menilai metode pembelajaranyang saya gunakan
SS S KS TS STS
26. Kepala sekolah menilai kesesuaian metodepembelajaran yang saya gunakan dengan materipembelajaran
SS S KS TS STS
27. Kepala sekolah menilai media pembelajaranyang saya buat
SS S KS TS STS
28. Kepala sekolah menilai keterampilan sayadalam menyampaikan materi kepada siswa
SS S KS TS STS
29. Kepala sekolah menilai penguasaan kelas yangsaya lakukan
SS S KS TS STS
30. Kepala sekolah menilai laporan pelaksanaanpembelajaran yang saya buat
SS S KS TS STS
31. Kepala sekolah menilai saya dalam membinaperilaku siswa
SS S KS TS STS
32. Kepala sekolah menilai cara saya dalammembimbing siswa yang cepat dalam belajar
SS S KS TS STS
33. Kepala sekolah menilai saya dalam bergauldengan rekan kerja
SS S KS TS STS
34. Kepala sekolah menilai saya dalam memberikanmotivasi terhadap siswa
SS S KS TS STS
C Melakukan tindakan korektif
35. Apabila perangkat pembelajaran yang sayasusun kurang tepat, kepala sekolah memberikanarahan untuk memperbaikinya
SS S KS TS STS
114
36. Kepala sekolah membantu saya dalammenentukan metode pembelajaran yang mudahdipahami oleh siswa
SS S KS TS STS
37. Kepala sekolah melatih saya dalammenggunakan media pembelajaran SL SR KD JR TP
38. Kepala sekolah mengkoreksi kisi-kisi soal yangsaya buat SL SR KD JR TP
39. Kepala sekolah mengkoreksi laporan evaluasipembelajaran yang saya buat
40. Kepala sekolah mendiskusikan secara bersama-sama jalan keluar yang akan diambil dalammemecahkan permasalahan yang saya hadapi
SL SR KD JR TP
115
IKLIM SEKOLAH (X2)
NO PERNYATAAN ALTERNATIF JAWABANA Sikap saling terbuka antara sesama guru dengan kepala sekolah
1. Jika terjadi kendala dalam menjalankan tugas, Sayamembicarakannya dengan kepala sekolah SL SR KD JR TP
2. Saya meminta bantuan rekan sekerja jika mengalamikseulitan dalam melaksanakan tugas SL SR KD JR TP
3. Jika saya mendapatkan teguran dari kepala sekolah,saya membicarakannya dengan rekan kerja lainnyaguna memberikan masukan kepada rekan-rekanyang lainnya
SL SR KD JR TP
4. Saya menyampaikan secara langsung kepada kepalasekolah tentang keinginan dan harapan saya demikemajuan sekolah
SL SR KD JR TP
5. Saran-saran dari rekan kerja saya terima denganbaik guna perbaikan diri
SL SR KD JR TP
6. Kepala sekolah menginformasikan kepada guru, jikaada hal-hal yang berhubungan denganpengembangan diri guru.
SL SR KD JR TP
7. Di sekolah saya merasa adanya sikap keterbukaanantara sesama rekan kerja SS S K TS STS
B Hubungan yang akrab antar Pribadi
8. Saya tidak membeda-bedakan teman, walaupundengan latar belakang yang berbeda SL SR KD JR TP
9. Saya tidak membeda-bedakan teman, walaupundengan tingkat pendidikan yang berbeda SL SR KD JR TP
10. Jika ada teman yang berhalangan hadir, sayabersedia membantu mengerjakan tugas yang harusdiselesaikannya
SL SR KD JR TP
11. Saya bersama guru lainnya mendiskusiskan tugasyang diberikan oleh kepala sekolah
SL SR KD JR TP
12. Saya membina hubungan yang baik dengan rekankerja lainnya, meskipun bidang tugas kami berbeda
SL SR KD JR TP
13. Saya meminta bantuan kepada rekan kerja apabilamengalami permasalahan dalam pekerjaan SL SR KD JR TP
14. Jika ada rekan kerja yang berselisih paham, sayaikut membantu menyelesaikannya untukmempersatukannya kembali
SL SR KD JR TP
15. Di saat jam istirahat kami saling berbagi ceritatentang kegiatan yang di lakukan di luar sekolah SL SR KD JR TP
16. Kepala sekolah memberi kebebasan kepada guruuntuk mengembangkan perangkat pembelajaran SL SR KD JR TP
116
C Sikap saling menghargai antar sesama
17. 2Kepala sekolah menghargai pendapat yangdikemukakan oleh para guru SL SR KD JR TP
18. Kepala sekolah memberikan penghargaan kepadaguru-guru yang berprestasi dalam melaksanakantugasnya
SL SR KD JR TP
19. Saya menghargai saran-saran yang diberikan olehrekan kerja
SL SR KD JR TP
20. Di sekolah saya hanya bergaul dengan teman-temanyang se-ide
SL SR KD JR TP
21. Sesama guru saling menghargai pendapat satu samalainnya, meskipun memiliki tingkat pendidikan yangberbeda
SL SR KD JR TP
22. Saya menghargai privasi rekan kerja SL SR KD JR TP23. Kepala sekolah memberikan arahan kepada pegawai
yang mengalami permasalahan SL SR KD JR TP
D Adanya kerjasama yang positif dalam organisasi
24. Saya bersama rekan kerja diberikan kesempatanoleh kepala sekolah untuk mengemukakan ide-ideyang inovatif demi kemajuan sekolah
SL SR KD JR TP
25. Saya bersama rekan lainnya saling menjagakebersihan, ketertiban, dan kenyaman lingkungansekolah
SL SR KD JR TP
26. Saya bersama rekan kerja lainnya berusahamensukseskan setiap kegiatan yang dilakukan disekolah
SL SR KD JR TP
27. Saya bersedia membantu untuk mengemasi danmembersihkan peralatan kantor yang tercecer olehteman
SL SR KD JR TP
28. Saya bersedia membantu guru lainnya yang sedangmengerjakan pekerjaan yang mendesak SL SR KD JR TP
29. Kepala sekolah menekankan kepada seluruhpersonil sekolah akan pentingnya kerjasama untukkemajuan sekolah
SL SR KD JR TP
30. Seluruh personil sekolah dilibatkan oleh kepalasekolah dalam pengambilan keputusan SL SR KD JR TP
31. Jika terjadi permasalahan di sekolah, saya bersamapersonil lainnyya berusaha mencari jalan keluarnya
SL SR KD JR TP
32. Apabila saya mengalami kesulitan dalammemahami materi pelajaran, maka saya berusahamenanyakan kepada teman sesama guru yang lebihmengetahuinya
SL SR KD JR TP
117
E Mendahulukan kepentingan bersama dalam organisasi
33. Kepala sekolah membangi guru-guru ke dalambeberapa kelompok kerja untuk mensukseskansebuah program
SL SR KD JR TP
34. Saya mematuhi setiap keputusan yang di ambilsecara bersama SL SR KD JR TP
35. Meskipun memiliki kesibukan di luar, hal itu tidakakan menghalangi saya untuk datang ke sekolahuntuk menghadiri kegiatan yang dilakukan di luarjam kerja
SL SR KD JR TP
36. Saya lebih mengutamakan kepentingan sekolah,ketimbang kepentingan pribadi
SL SR KD JR TP
37. Sebagai personil sekolah, saya merasa bertanggungjawab terhadap kemajuan sekolah
SL SR KD JR TP
38. Saya bersedia menggantikan teman yang menolakuntuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan olehkepala sekolah
SL SR KD JR TP
39. Saya berusaha terlibat secara aktif dalam berbagaikegiatan sekolah, guna kemajuan sekolah SL SR KD JR TP
40. Saya bersedia untuk menghadiri kegiatan rapat disekolah meskipun anak saya sedang sakit di rumah SL SR KD JR TP
118
DATA MENTAH UJICOBA VARIABEL DISIPLIN KERJA GURU (Y) PENELITI: ASWENDI
RESP.Nomor Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4
2 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 4 5 4
5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5
6 5 3 5 5 5 5 5 3 5 3 5 3 3 5 3 3 3 3 4 3 4 3 3 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 5
7 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 3 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 3 4 5
8 4 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 4 5 5 3 3 4 3 4 4 5 3 3 5
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5
10 5 3 3 4 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 3 4 3 3 3 4 4 5 3 5 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4
11 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
12 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 5 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4
13 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
14 3 5 5 5 4 5 4 5 3 5 4 3 5 4 3 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 3 3 5 5 3 4 3 5 5 5 5 5 4
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
16 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4
17 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 3 3 5 5 3 4 3 5 4 5 4
18 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4
19 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 3 4 3 5 4 4 5
20 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
21 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5
22 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 5 1 3 3 5 3 3 5 3 5 5 1 4 4 2 3 4 5 4 3 4 3 2 1 5
23 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 1 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 3 3 4 3 4
24 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4
25 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 4 3 4 3 3 3
26 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5
27 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 5 3 4 4 4
28 3 3 4 3 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 5 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4
29 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
30 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4
119
LAMPIRAN 2:
DATA MENTAH VARIABEL PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH (X1) PENELITI: ASWENDI
RESP.Nomor Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5
2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4
3 5 4 5 4 5 3 3 4 4 3 3 4 5 4 3 5 4 2 5 3 4 3 2 3 5 5 5 3 3 2 3 5 4 4 1 1 1 1 1 3
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5
5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 1 5 5 5 5 1 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
6 3 5 3 5 5 3 3 4 3 2 1 4 1 4 3 3 2 3 2 2 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 2 3
7 3 5 5 5 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
8 5 5 4 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 1 2
9 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 1 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4
10 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4
11 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 2 4 5 5 5 1 5 5 1 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5
12 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4
13 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
14 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 5 4 4 3 5 5 5 5 4 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4
15 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 2 5 5 5 5 2 4 4 2 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4
16 4 2 3 4 4 2 2 2 1 2 3 3 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 4 3 4 3 1 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 2 4
17 4 3 4 4 5 5 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 3 5 5 4
18 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 2 2 3 4 3 3 4
19 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 5 4 4 4 3 3 3 5 3 3 4 3 4 3 2 4 4 5 4 4 2 3 3 4 1 4 5
20 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5
21 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 5 4 4 4 3 3 3 5 3 3 4 3 4 3 2 3 3 5 4 4 2 2 3 3 4 1 4
22 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 2 2
23 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 3 5
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3
25 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4
26 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 4 1 4 1 1 5 1 1 5 2 2 1 1 1 1 1 2 3 3 3 2 2 2 4 4 5 1 5 5 5
27 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
28 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4
29 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 2 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
120
LAMPIRAN 2:
DATA MENTAH UJICOBA VARIABEL IKLIM SEKOLAH (X2) PENELITI: ASWENDI
RESP.Nomor Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 4 2 1 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 1 4 5 5 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3
2 3 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 5 3 4 3 4 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5 3 5
4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 5 5 5 2 5
5 3 3 4 5 4 4 4 4 3 5 1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 5
6 2 4 4 5 3 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5 2 5
7 2 2 3 3 3 5 4 1 3 3 2 4 4 2 4 3 5 5 5 5 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 3 3 4 3
8 1 2 1 2 2 2 1 1 2 3 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 4 3 2 3 3 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3
9 1 1 3 4 4 5 5 1 5 5 1 1 4 4 2 2 3 5 1 4 5 4 5 3 3 2 5 4 4 2 4 1 2 5 5 5 1 5 2 3
10 2 2 4 4 4 3 3 1 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 1 1 2 3 3 2 1 4 4
11 1 1 3 4 4 5 5 1 5 5 1 4 4 2 4 3 5 5 5 5 2 3 4 4 4 3 5 4 5 4 4 1 2 5 5 5 1 5 4 3
12 1 2 4 4 4 3 3 1 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 1 1 2 3 3 2 1 4 4
13 3 3 5 4 4 4 1 1 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 2 4 5 5 5 4 5 3 5 5 2 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5
15 3 3 1 5 4 4 2 1 2 5 2 4 5 4 4 4 4 5 1 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 2 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5
16 1 2 1 2 2 3 1 5 1 3 1 1 2 1 1 2 4 3 1 2 4 2 1 1 1 1 1 3 2 4 1 1 1 1 2 4 4 4 1 1
17 2 2 3 2 5 3 3 1 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 5 5 4 1 5 5 5 2 3 1 3 4 3 2 4 5 2 3
18 1 3 2 2 3 3 1 1 1 3 1 2 3 2 3 2 3 3 1 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 1 1 3 2 2 4 3 4 2 3
19 1 1 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 2 1 2 3 1 4 4 3 5 5 3 3 2 4 4 3 1 1 2 1 1 2 2 3 3 3
20 3 3 2 5 3 2 1 2 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 2 1 2 4 5 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4
21 1 1 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 2 1 2 1 4 4 3 5 5 3 3 3 2 4 4 3 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3
22 1 3 2 2 3 3 1 1 1 3 1 2 3 2 3 2 3 1 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 1 1 3 2 2 4 3 4 2 2
23 3 2 3 3 3 3 1 1 2 4 1 3 3 3 2 2 3 3 2 4 4 5 2 2 2 2 5 5 5 1 2 3 3 2 4 4 4 4 3 2
24 2 2 3 3 2 3 2 1 4 2 3 3 4 1 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 1 4 4 4 4 2 4
25 2 4 4 4 5 5 5 5 4 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3
26 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 5 4 1 3 2
27 3 3 5 5 4 4 3 3 2 2 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4
28 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 2 5
29 2 1 3 1 1 3 3 3 5 1 3 1 3 4 1 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 4 4
30 3 3 5 4 5 4 4 4 5 4 3 2 3 5 3 5 5 3 4 4 4 3 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 4 2 3 5 3 2 5
121
Lampiran: 3
KONTRIBUSI PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIMSEKOLAH TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SD NEGERIKECAMATAN MUNGKA KABUPATEN LIMAPULUH KOTA
HASIL PENGOLAHAN DATA UJICOBA INSTRUMEN
Oleh:
ASWENDINIM 19018
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
122
Lampiran 3 :Hasil Ujicoba Variabel Disiplin Kerja Guru (Y):
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.957 .957 39
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 161.4000 312.110 .598 .956
VAR00002 161.5667 302.599 .840 .954
VAR00003 161.5333 307.430 .657 .956
VAR00004 161.5667 314.323 .453 .957
VAR00005 161.2667 316.685 .593 .956
VAR00006 161.2667 313.926 .549 .956
VAR00007 161.2667 312.616 .728 .956
VAR00008 161.6333 303.344 .846 .954
VAR00009 161.3667 311.344 .623 .956
VAR00010 161.5333 301.913 .850 .954
VAR00011 161.3333 308.920 .599 .956
VAR00012 161.5000 307.362 .726 .955
VAR00013 161.3000 314.079 .545 .956
VAR00014 161.1000 315.334 .608 .956
VAR00015 161.7333 311.995 .540 .956
VAR00016 161.3667 307.826 .609 .956
123
VAR00017 161.6333 304.999 .785 .955
VAR00018 161.6333 305.206 .777 .955
VAR00019 161.6333 313.964 .458 .957
VAR00020 161.5667 316.461 .400 .957
VAR00021 161.5000 311.638 .649 .956
VAR00022 161.3333 318.782 .382 .957
VAR00023 161.6000 303.421 .825 .955
VAR00024 161.0000 319.793 .476 .957
VAR00025 161.4000 315.145 .564 .956
VAR00026 161.6000 309.559 .573 .956
VAR00027 161.6000 313.145 .506 .957
VAR00028 161.5667 311.013 .574 .956
VAR00029 161.5000 306.741 .671 .956
VAR00030 161.5333 313.568 .471 .957
VAR00031 161.5000 318.534 G.357 .957
VAR00032 161.3000 319.872 G.330 .957
VAR00033 161.8000 312.786 .459 .957
VAR00034 161.4667 311.292 .651 .956
VAR00035 161.5667 314.875 .433 .957
VAR00036 161.6667 304.851 .765 .955
VAR00037 161.7667 316.875 .374 .957
VAR00038 161.6000 305.697 .672 .956
VAR00039 161.3667 315.137 .556 .956
124
Hasil Ujicoba Variabel Pengawasan Kepala Sekolah (X1):
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.963 .966 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 148.9667 640.654 .455 .963
VAR00002 149.0333 627.551 .616 .962
VAR00003 149.0667 630.616 .673 .962
VAR00004 149.0333 631.551 .607 .962
VAR00005 148.9333 625.857 .688 .962
VAR00006 149.3000 614.286 .842 .961
VAR00007 149.4667 609.430 .885 .961
VAR00008 149.4667 622.051 .806 .962
VAR00009 149.5000 620.603 .735 .962
VAR00010 149.7667 617.978 .850 .961
VAR00011 150.5000 659.845 G-.046 .966
VAR00012 149.4667 625.913 .752 .962
VAR00013 149.3000 621.183 .659 .962
VAR00014 149.1000 620.576 .782 .962
VAR00015 149.5000 611.638 .835 .961
VAR00016 149.9667 665.413 G-.139 .967
VAR00017 149.6000 618.110 .744 .962
VAR00018 149.9667 610.516 .779 .961
125
VAR00019 149.9000 652.438 G.076 .966
VAR00020 149.7333 615.857 .863 .961
VAR00021 149.2667 627.444 .729 .962
VAR00022 149.7000 620.700 .708 .962
VAR00023 149.4667 618.533 .786 .962
VAR00024 149.3333 623.471 .755 .962
VAR00025 149.4000 620.179 .743 .962
VAR00026 149.5000 619.224 .764 .962
VAR00027 149.4333 618.530 .795 .961
VAR00028 149.6333 607.551 .824 .961
VAR00029 149.3333 621.057 .847 .961
VAR00030 149.3000 632.010 .635 .962
VAR00031 149.3000 631.528 .585 .963
VAR00032 149.2667 637.306 .517 .963
VAR00033 149.3667 630.792 .760 .962
VAR00034 149.3000 636.286 .456 .963
VAR00035 149.5000 630.672 .428 .964
VAR00036 149.1667 630.626 .538 .963
VAR00037 149.5333 619.775 .698 .962
VAR00038 149.3667 634.240 .405 .964
VAR00039 149.4667 621.361 .525 .963
VAR00040 149.2000 638.855 .453 .963
126
Hasil Ujicoba Variabel Iklim Sekolah (X2):Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.969 .970 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 130.7333 1082.133 .693 .969
VAR00002 130.2333 1079.289 .603 .969
VAR00003 129.5000 1057.017 .722 .968
VAR00004 129.1000 1058.369 .747 .968
VAR00005 129.2667 1070.271 .655 .969
VAR00006 129.2333 1079.771 .640 .969
VAR00007 129.9667 1061.689 .613 .969
VAR00008 130.3000 1076.907 .404 .970
VAR00009 129.4333 1063.151 .588 .969
VAR00010 129.0333 1064.723 .707 .969
VAR00011 130.4667 1079.637 .554 .969
VAR00012 129.8000 1047.476 .781 .968
VAR00013 129.2333 1060.737 .828 .968
VAR00014 129.5667 1046.047 .813 .968
VAR00015 129.7000 1064.217 .733 .968
VAR00016 129.5333 1043.637 .869 .968
VAR00017 129.0000 1081.724 .549 .969
VAR00018 129.1000 1068.231 .672 .969
VAR00019 129.6333 1051.620 .684 .969
VAR00020 128.8000 1061.614 .822 .968
127
VAR00021 129.0333 1079.275 .580 .969
VAR00022 129.0000 1077.586 .609 .969
VAR00023 128.8000 1070.028 .646 .969
VAR00024 129.3000 1057.390 .721 .968
VAR00025 129.3333 1060.851 .783 .968
VAR00026 129.8000 1082.166 .585 .969
VAR00027 128.8000 1067.269 .682 .969
VAR00028 128.6333 1081.689 .661 .969
VAR00029 128.5000 1098.397 .497 .969
VAR00030 129.5667 1077.151 .553 .969
VAR00031 129.7667 1045.289 .828 .968
VAR00032 130.2333 1040.254 .768 .968
VAR00033 129.7333 1042.547 .782 .968
VAR00034 129.9000 1053.334 .700 .969
VAR00035 129.3667 1054.930 .737 .968
VAR00036 128.9667 1082.240 .487 .969
VAR00037 129.3333 1074.437 .510 .969
VAR00038 129.1000 1066.576 .605 .969
VAR00039 129.9667 1113.344 G.115 .971
VAR00040 129.1333 1060.464 .838 .968
Nb:
Butir atau item pernyataan dinyatakan gugur apabila nilai corrected item-
total correlation negatif atau lebih kecil dari rtabel (Untuk N=30, rtabel =
0,362, dalam taraf kepercayaan 99%).
Untuk menyatakan instrumen reliabel, dapat diketahui apabila nilai r alpha
positif dan besar dari nilai rtabel berarti keseluruhan tersebut reliabel, dan
begitu sebaliknya. (Untuk N=30, rtabel = 0,364, dalam taraf kepercayaan
99%).
128
Lampiran 4:
Tabel. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No VariabelPenelitian
Indikator No. UrutButirNon
Valid
Jml.ButirNon
Valid
Jml.Butir
Gugur
No.UrutButirValid
Jml.ButirValid
1 DisiplinKerja Guru
(Y)
5. Kepatuhan guru terhadapaturan
6. Ketaatan guru dalambertugas
7. Ketepatan waktu8. Tanggung jawab terhadap
tugas yang diemban
1 – 10
11 – 20
21 – 3031 – 39
10
10
109
-
-
-2
1 – 10
11 – 20
21 – 3031 – 37
10
10
107
Jumlah 39 2 372 Pengawasan
KepalaSekolah
(X1)
6. Menetapkan standar/acuan7. Mengarahkan8. Memantau9. Menilai10. Melakukan tindakan korektif
terhadap hal-hal yangberkaitan dengan tugas guru
1 – 56 – 1314 – 2324 – 34
35 – 40
581011
6
-12-
-
1 – 56 – 1213 – 2021 – 31
32 – 37
5710116
Jumlah 40 3 373 Iklim
Sekolah(X2)
6. Sikap saling terbuka antarasesama guru dengan kepalasekolah
7. Hubungan yang akrab antarpribadi
8. Sikap saling menghargaiantar sesama
9. Adanya kerjasama yangpositif dalam organisasi
10. Mendahulukan kepentinganbersama dalam organisasi.
1 – 7
8 – 16
17 – 23
24 – 32
33 – 40
7
9
7
9
8
-
-
-
-
1
1 – 7
8 – 16
17 – 23
24 – 32
33 – 39
7
9
7
9
7
Jumlah 40 1 39
129
LAMPIRAN 5:
KONTRIBUSI PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIMSEKOLAH TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SD NEGERI
KECAMATAN MUNGKA KABUPATEN 50 KOTA
INSTRUMEN PENELITIAN
Oleh :
ASWENDINIM. 19018
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
130
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NEGERI PADANG
KAMPUS UNP AIR TAWAR PADANG
Jln. Prof. Dr Hamka Air Tawar Padang Telp. (0751) 7051147
No : IstimewaLamp : -Hal : Mohon Bantuan Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.Bapak/Ibu/Sdr/i Guru SD NegeriKecamatan Mungka
Dengan hormat, sebelumnya saya mendoakan semoga Bapak/Ibu/Sdr/iselalu dalam lidungan Allah SWT dan sukses dalam menjalankan tugas sehari-hari, Amin Ya Rabbal Alamin.
Selanjutnya dengan ini saya sampaikan kepada Bapak/Ibu/Sdr/i bahwasaya bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul “KontribusiPengawasan Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah terhadap Disiplin KerjaGuru SD di Negeri Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota”.Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan tesis sebagai salah satupersyaratan dalam penyelesaian studi saya pada Program Studi AdministrasiPendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Berkenaan dengan maksud tersebut, saya sangat mengharapkan bantuandari Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner yang terlampir secara jujur dan apaadanya agar hasil penelitian tersebut mempunyai validitas yang tinggi. Apapunyang Bapak/Ibu/Sdr/i jawab akan saya jamin kerahasiaannya. Begitu pula jawabantersebut tidak ada hubungannya dengan karir. Bahkan informasi atau jawabanyang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan itu besar kemungkinan dapat digunakan untukpengkajian yang lebih mendalam tentang disiplin kerja guru di SD NegeriKecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota.
Demikianlah harapan saya, atas bantuan dan partisipasi yangBapak/Ibu/Sdr/i berikan, saya ucapkan terima kasih.
Padang, Januari 2014
ASWENDIPeneliti
131
C. Identitas Responden
Berilah jawaban dibawah ini dengan jawaban yang sesuai dengankondisi Bapak/Ibu/Sdr/i yang sebenarnya dan berilah tanda ( X ) pada pilihanyang tersedia.
4. Nama sekolah :SDN…………………………….5. Masa Kerja : a. < 15 Tahun b.≥ 15 Tahun6. Pendidikan : a. S1 b. S0
D. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Daftar penilaian ini untuk mengumpulkan informasi berkenaan denganDisiplin Kerja Guru, Pengawasan Kepala Sekolah, dan Iklim Sekolah. Bapak/Ibu/Sdr/i diharapkan memberikan jawaban sesuai dengan keadaan yangsebenarnya. Alternatif jawaban sebagai berikut:
SL = Selalu
SR = Sering
KD = Kadang-kadang
JR = Jarang
TP = Tidak pernah
Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang disediakan.
Contoh:
No PERNYATAAN KEMUNGKINAN JAWABANSL SR KD JR TP
1 Saya datang ke sekolah setiap hari,meskipun tidak ada jadwal mengajar X
132
INSTRUMEN UJICOBA
DISIPLIN KERJA GURU ( Y )NO PERNYATAAN ALTERNATIF JAWABANA Kepatuhan guru terhadap aturan-aturan yang berlaku
1. Saya berusaha patuh untuk tidak akanmeninggalkan tugas meskipun ada keperluanpribadi yang sangat penting
SL SR KD JR TP
2. Pekerjaan yang diberikan akan selalu sayapatuhi
SL SR KD JR TP
3. Jika semua guru belum masuk kelas ketikabel telah berbunyi saya juga belum masuk
SL SR KD JR TP
4. Saya berupaya mematuhi ketentuan jamefektif sekolah SL SR KD JR TP
5. Saya akan mematuhi ketentuan untuk ikutupacara bendera SL SR KD JR TP
6. Saya berusaha untuk mematuhi undanganrapat majelis guru dengan kepala sekolah SL SR KD JR TP
7. Dalam mengajar saya selalu menanamkansikap disiplin kepada siswa denganmemberikan contoh
SL SR KD JR TP
8. Saya mematuhi aturan sekolah apabilakepala sekolah ada di sekolah
SL SR KD JR TP
9. Menurut saya adalah wajar apabila sayadikenakan sangsi kalau tidak mematuhiperaturan yang ada
SS S KS TS STS
10. Aturan-aturan dalam melaksanakanpekerjaan saya patuhi, supaya hasil kerjasaya lebih baik
SL SR KD JR TP
B Ketaatan guru dalam bertugas
11. Apabila saya berhalangan mengajar, sayamengganti jam mengajar tersebut diwaktuyang lain.
SL SR KD JR TP
12. Saya mengerjakan tugas mengajar dengantaat sesuai dengan rencana yang telahditetapkan
SL SR KD JR TP
13. Saya dengan taat melaksanakan tugastambahan yang diberikan atasan di luar jampelajaran yang telah dijadwalkan
SL SR KD JR TP
14. Saya takut tidak mentaati tugas wajib karenasaya sangat merasa berdosa jika melalaikantugas.
SL SR KD JR TP
133
15. Saya hanya taat dalam menyelesaikan tugasapabila pekerjaan itu dihargai oleh atasan SL SR KD JR TP
16. Saya tidak mentaati tugas pekerjaan, bilatidak diberi imbalan yang sesuai SL SR KD JR TP
17. Saya tetap mentaati jadwal pelajaranmeskipun ada kepentingan pribadi yangbersamaan waktunya
SL SR KD JR TP
18. Saya tidak akan meninggalkan tugas sayasebagai guru, walaupun ada tawaranditempat lain dengan gaji yang lebih besar
SL SR KD JR TP
19. Apabila terpaksa tidak dapat memberikanpelajaran, Saya meninggalkan tugas melaluiguru piket dan menerangkan kembali padawaktu lain.,
SL SR KD JR TP
20. Saya mentaati untuk membuat perangkatmengajar pada awal tahun ajaran baru
SL SR KD JR TP
C Ketepatan waktu
21. Saya datang ke sekolah tepat pada waktunya SL SR KD JR TP22. Saya mempersiapkan keperluan keluarga
terlebih dahulu meskipun mengajar tidaktepat waktu
SL SR KD JR TP
23. Saya memulai pelajaran tepat waktu sesuaidengan jadwal pelajaran yang ditetapkanoleh sekolah
SL SR KD JR TP
24. Saya menutup pelajaran tepat waktu sesuaidengan jadwal pelajaran yang ditetapkanoleh sekolah
SL SR KD JR TP
25. Saya segera menyelesaikan pekerjaan sesuaiwaktu yang ditetapkan
SL SR KD JR TP
26. Saya keluar kelas sebelum habis waktunyakarena saya harus memberikan pelajaranlagi di kelas lain
SL SR KD JR TP
27. Walau dalam keadaan sibuk saya dapatmenyelesaikan pekerjaan tepat waktu SL SR KD JR TP
28. Bila dalam keadaan sibuk, saya tidak dapatmenepati janji untuk menyelesaikanpekerjaan tepat waktu
SL SR KD JR TP
29. Saya tidak segera menyelesaikan pekerjaanyang tertunda, meskipun siswamembutuhkan bimbingan.
SL SR KD JR TP
30. Saya menggunakan waktu seefektif mungkindalam mengajar, karena apa yang sayakerjakan sangat berguna bagi perkembanganpengetahuan saya
SL SR KD JR TP
134
D Bertanggung jawab terhadap tugas yang diemban
31. Saya dengan penuh tanggung jawabmemperhatikan tingkah laku siswa di luarjam pelajaran
SL SR KD JR TP
32. Meskipun hujan lebat saya bertanggungjawan untuk tetap datang mengajar SL SR KD JR TP
33. Setiap selesai melaksanakan tugas yangdiberikan kepala sekolah, sayamempertanggung jawabkannya kembali
SL SR KD JR TP
34. Apabila ada permasalahan yang bisamengganggu kelancaran kegiatan belajarmengajar, saya bertanggung jawab kepadakepala sekolah
SL SR KD JR TP
35. Apabila ada guru lain mengajak pergi untukurusan pribadi dalam jam kerja sayamengikutinya
SL SR KD JR TP
36. Apabila saya bertugas sebagai guru piket,saya bertanggung jawab untuk menegursecara langsung siswa yang datang terlambat
SL SR KD JR TP
37. Apabila saya mengalami kesulitan dalammemahami materi pelajaran, maka sayabertanggung jawab untuk menanyakankepada teman sesama guru yang lebihmengetahuinya
SL SR KD JR TP
135
PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH (X1)
Aspek yang dinilai ALTERNATIF JAWABAN
A Menetapkan standar/acuan
1. Kepala sekolah menetapkan acuan untukmencari kriteria ketuntasan minimal
SS S KS TS STS
2. Kepala sekolah menjelaskan standar kepada sayadalam menyusun perangkat pembelajaran
SS S KS TS STS
3. Kepala sekolah menjelaskan acuan dalammemilih metode pembelajaran
SS S KS TS STS
4. Kepala sekolah menetapkan standar dalammemilih sumber belajar
SS S KS TS STS
5. Kepala sekolah menetapkan standar dalammenyusun kisi-kisi tes
SS S KS TS STS
B Mengarahkan
6. Kepala sekolah memberikan arahan kepada sayadalam menentukan criteria ketuntasan minimal
SS S KS TS STS
7. Kepala sekolah memberikan arahan kepada sayadalam menyusun perangkat pembelajaran
SS S KS TS STS
8. Kepala sekolah memberikan arahan kepada sayadalam memilih metode belajar
SS S KS TS STS
9. Kepala sekolah memberikan arahan kepada sayadalam memilih sumber belajar
SS S KS TS STS
10. Kepala sekolah memberikan arahan kepada sayadalam memilih media pembelajaran
SS S KS TS STS
11. Kepala sekolah memberikan arahan kepada sayadalam menyusun program remidi
SS S KS TS STS
12. Kepala sekolah memberi arahan kepada sayadalam memecahkan permasalahan yang dihadapioleh siswa
SS S KS TS STS
B Memantau
13. Kepala sekolah memeriksa kriteria ketuntasanminimal yang saya buat
SS S KS TS STS
14. Kepala sekolah memeriksa secara langsungperangkat pembelajaran yang saya buat
SS S KS TS STS
15. Kepala sekolah memeriksa materi pembelajaranyang akan saya sampaikan kepada siswa
SS S KS TS STS
16. Kepala sekolah mengamati saya dalammenyelenggarakan proses pembelajaran
SS S KS TS STS
17. Kepala sekolah mengamati saya dalammelakukan penilaian terhadap lembaran hasil
SS S KS TS STS
136
kerja siswa18. Kepala sekolah memeriksa tugas-tugas yang
saya berikan kepada siswaSS S KS TS STS
19. Kepala sekolah memantau saya secara langsungdalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dikelas
SS S KS TS STS
20. Kepala sekolah memeriksa laporan evaluasipembelajaran yang saya buat
SS S KS TS STS
C Menilai
21. Kepala sekolah menilai perangkat pembelajaranyang saya buat
SS S KS TS STS
22. Kepala sekolah menilai metode pembelajaranyang saya gunakan
SS S KS TS STS
23. Kepala sekolah menilai kesesuaian metodepembelajaran yang saya gunakan dengan materipembelajaran
SS S KS TS STS
24. Kepala sekolah menilai media pembelajaranyang saya buat
SS S KS TS STS
25. Kepala sekolah menilai keterampilan saya dalammenyampaikan materi kepada siswa
SS S KS TS STS
26. Kepala sekolah menilai penguasaan kelas yangsaya lakukan
SS S KS TS STS
27. Kepala sekolah menilai laporan pelaksanaanpembelajaran yang saya buat
SS S KS TS STS
28. Kepala sekolah menilai saya dalam membinaperilaku siswa
SS S KS TS STS
29. Kepala sekolah menilai cara saya dalammembimbing siswa yang cepat dalam belajar
SS S KS TS STS
30. Kepala sekolah menilai saya dalam bergauldengan rekan kerja
SS S KS TS STS
31. Kepala sekolah menilai saya dalam memberikanmotivasi terhadap siswa
SS S KS TS STS
C Melakukan tindakan korektif
32. Apabila perangkat pembelajaran yang sayasusun kurang tepat, kepala sekolah memberikanarahan untuk memperbaikinya
SS S KS TS STS
33. Kepala sekolah membantu saya dalammenentukan metode pembelajaran yang mudahdipahami oleh siswa
SS S KS TS STS
34. Kepala sekolah melatih saya dalammenggunakan media pembelajaran
SL SR KD JR TP
35. Kepala sekolah mengkoreksi kisi-kisi soal yang SL SR KD JR TP
137
saya buat36. Kepala sekolah mengkoreksi laporan evaluasi
pembelajaran yang saya buat37. Kepala sekolah mendiskusikan secara bersama-
sama jalan keluar yang akan diambil dalammemecahkan permasalahan yang saya hadapi
SL SR KD JR TP
138
IKLIM SEKOLAH (X2)
NO PERNYATAAN ALTERNATIF JAWABANA Sikap saling terbuka antara sesama guru dengan kepala sekolah
1. Jika terjadi kendala dalam menjalankan tugas, Sayamembicarakannya dengan kepala sekolah SL SR KD JR TP
2. Saya meminta bantuan rekan sekerja jika mengalamikseulitan dalam melaksanakan tugas SL SR KD JR TP
3. Jika saya mendapatkan teguran dari kepala sekolah,saya membicarakannya dengan rekan kerja lainnyaguna memberikan masukan kepada rekan-rekanyang lainnya
SL SR KD JR TP
4. Saya menyampaikan secara langsung kepada kepalasekolah tentang keinginan dan harapan saya demikemajuan sekolah
SL SR KD JR TP
5. Saran-saran dari rekan kerja saya terima denganbaik guna perbaikan diri
SL SR KD JR TP
6. Kepala sekolah menginformasikan kepada guru, jikaada hal-hal yang berhubungan denganpengembangan diri guru.
SL SR KD JR TP
7. Di sekolah saya merasa adanya sikap keterbukaanantara sesama rekan kerja SS S K TS STS
B Hubungan yang akrab antar Pribadi
8. Saya tidak membeda-bedakan teman, walaupundengan latar belakang yang berbeda SL SR KD JR TP
9. Saya tidak membeda-bedakan teman, walaupundengan tingkat pendidikan yang berbeda SL SR KD JR TP
10. Jika ada teman yang berhalangan hadir, sayabersedia membantu mengerjakan tugas yang harusdiselesaikannya
SL SR KD JR TP
11. Saya bersama guru lainnya mendiskusiskan tugasyang diberikan oleh kepala sekolah
SL SR KD JR TP
12. Saya membina hubungan yang baik dengan rekankerja lainnya, meskipun bidang tugas kami berbeda
SL SR KD JR TP
13. Saya meminta bantuan kepada rekan kerja apabilamengalami permasalahan dalam pekerjaan SL SR KD JR TP
14. Jika ada rekan kerja yang berselisih paham, sayaikut membantu menyelesaikannya untukmempersatukannya kembali
SL SR KD JR TP
15. Di saat jam istirahat kami saling berbagi ceritatentang kegiatan yang di lakukan di luar sekolah SL SR KD JR TP
16. Kepala sekolah memberi kebebasan kepada guruuntuk mengembangkan perangkat pembelajaran SL SR KD JR TP
139
C Sikap saling menghargai antar sesama
17. 2Kepala sekolah menghargai pendapat yangdikemukakan oleh para guru SL SR KD JR TP
18. Kepala sekolah memberikan penghargaan kepadaguru-guru yang berprestasi dalam melaksanakantugasnya
SL SR KD JR TP
19. Saya menghargai saran-saran yang diberikan olehrekan kerja
SL SR KD JR TP
20. Di sekolah saya hanya bergaul dengan teman-temanyang se-ide
SL SR KD JR TP
21. Sesama guru saling menghargai pendapat satu samalainnya, meskipun memiliki tingkat pendidikan yangberbeda
SL SR KD JR TP
22. Saya menghargai privasi rekan kerja SL SR KD JR TP23. Kepala sekolah memberikan arahan kepada pegawai
yang mengalami permasalahan SL SR KD JR TP
D Adanya kerjasama yang positif dalam organisasi
24. Saya bersama rekan kerja diberikan kesempatanoleh kepala sekolah untuk mengemukakan ide-ideyang inovatif demi kemajuan sekolah
SL SR KD JR TP
25. Saya bersama rekan lainnya saling menjagakebersihan, ketertiban, dan kenyaman lingkungansekolah
SL SR KD JR TP
26. Saya bersama rekan kerja lainnya berusahamensukseskan setiap kegiatan yang dilakukan disekolah
SL SR KD JR TP
27. Saya bersedia membantu untuk mengemasi danmembersihkan peralatan kantor yang tercecer olehteman
SL SR KD JR TP
28. Saya bersedia membantu guru lainnya yang sedangmengerjakan pekerjaan yang mendesak SL SR KD JR TP
29. Kepala sekolah menekankan kepada seluruhpersonil sekolah akan pentingnya kerjasama untukkemajuan sekolah
SL SR KD JR TP
30. Seluruh personil sekolah dilibatkan oleh kepalasekolah dalam pengambilan keputusan SL SR KD JR TP
31. Jika terjadi permasalahan di sekolah, saya bersamapersonil lainnyya berusaha mencari jalan keluarnya
SL SR KD JR TP
32. Apabila saya mengalami kesulitan dalammemahami materi pelajaran, maka saya berusahamenanyakan kepada teman sesama guru yang lebihmengetahuinya
SL SR KD JR TP
140
E Mendahulukan kepentingan bersama dalam organisasi
33. Kepala sekolah membangi guru-guru ke dalambeberapa kelompok kerja untuk mensukseskansebuah program
SL SR KD JR TP
34. Saya mematuhi setiap keputusan yang di ambilsecara bersama SL SR KD JR TP
35. Meskipun memiliki kesibukan di luar, hal itu tidakakan menghalangi saya untuk datang ke sekolahuntuk menghadiri kegiatan yang dilakukan di luarjam kerja
SL SR KD JR TP
36. Saya lebih mengutamakan kepentingan sekolah,ketimbang kepentingan pribadi
SL SR KD JR TP
37. Sebagai personil sekolah, saya merasa bertanggungjawab terhadap kemajuan sekolah
SL SR KD JR TP
38. Saya bersedia menggantikan teman yang menolakuntuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan olehkepala sekolah
SL SR KD JR TP
39. Saya bersedia untuk menghadiri kegiatan rapat disekolah meskipun anak saya sedang sakit di rumah SL SR KD JR TP
141
Lampiran 6:DATA PENELITIANDISIPLIN KERJA GURU (Y) PENELITI: ASWENDI
Resp
Kepatuhan guru terhadap aturanJML
Ketaatan guru dalam bertugasJML
Ketepatan waktuJML
Tanggung jawab terhadap tugasyang diemban JML
TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 910
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
1 1 4 2 4 3 3 4 1 4 3 29 3 2 5 5 3 4 2 4 4 4 36 5 1 3 3 4 4 2 4 3 2 31 4 4 5 4 4 4 4 29 125
2 4 3 5 5 2 5 3 5 5 1 38 5 1 5 5 5 5 1 5 5 5 42 2 5 1 5 5 5 2 5 5 2 37 5 5 5 5 1 3 4 28 145
3 1 3 5 5 2 3 3 3 3 3 31 4 1 5 5 5 4 2 4 3 3 36 5 1 4 4 3 4 3 5 4 2 35 4 4 3 4 2 3 4 24 126
4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 32 2 3 4 4 3 4 1 4 3 4 32 4 3 5 4 3 4 3 5 5 5 41 2 3 3 5 3 3 2 21 126
5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 48 5 5 4 4 5 5 1 5 5 5 44 5 5 5 5 4 4 5 2 5 5 45 5 4 5 1 4 4 4 27 164
6 4 5 5 5 5 5 5 1 1 5 41 1 1 5 5 4 4 4 3 3 3 33 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41 4 5 2 4 2 4 3 24 139
7 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 46 4 4 5 4 2 5 4 5 5 5 43 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 47 5 5 5 5 3 5 4 32 168
8 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 42 1 5 5 5 5 5 1 5 5 5 42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 47 5 5 5 5 5 5 4 34 165
9 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 42 5 1 5 5 5 5 1 5 1 5 38 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 47 5 5 5 5 1 5 4 30 157
10 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 45 4 5 1 5 5 5 1 5 5 5 41 5 5 5 5 4 4 4 5 5 2 44 5 5 5 5 5 4 3 32 162
11 1 5 5 3 1 5 5 5 5 3 38 5 2 5 5 4 5 1 4 4 5 40 4 1 4 4 4 5 2 2 5 5 36 5 5 5 5 3 5 4 32 146
12 3 5 5 5 3 5 5 5 5 3 44 3 3 5 5 5 5 3 5 5 5 44 5 3 5 5 3 5 2 5 5 4 42 5 5 5 5 3 5 4 32 162
13 3 4 4 4 4 3 5 3 4 3 37 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 35 4 3 3 4 3 4 3 3 5 4 36 3 3 4 4 4 4 3 25 133
14 1 5 5 5 4 5 5 4 5 2 41 5 2 5 5 4 4 1 4 5 4 39 5 2 5 3 4 5 3 5 5 5 42 5 5 3 5 3 5 4 30 152
15 2 4 4 4 5 4 4 3 4 4 38 2 2 5 4 4 4 3 4 4 4 36 3 2 4 4 4 2 5 4 4 4 36 4 4 4 4 4 3 2 25 135
16 4 5 5 5 5 5 5 3 4 2 43 2 5 5 4 4 4 5 4 3 4 40 2 3 4 5 2 5 4 4 4 4 37 5 5 4 1 5 5 4 29 149
17 2 5 5 5 5 5 5 3 4 3 42 4 2 5 5 4 4 5 4 5 5 43 3 2 4 3 4 5 3 5 4 3 36 4 5 4 4 4 5 4 30 151
18 1 5 5 5 1 5 5 1 5 2 35 5 1 5 4 4 4 1 4 5 4 37 4 1 4 4 4 1 2 4 4 1 29 4 5 4 4 1 5 4 27 128
19 3 5 5 1 5 5 5 4 4 2 39 2 5 5 4 4 4 3 4 2 4 37 2 4 5 4 5 2 5 5 4 5 41 5 5 5 5 4 5 4 33 150
20 5 5 5 5 1 5 5 3 4 4 42 2 2 4 5 4 4 5 4 4 4 38 2 2 2 5 3 5 5 2 5 5 36 3 5 5 5 5 5 4 32 148
21 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 33 4 2 4 4 4 4 1 3 4 5 35 4 2 4 4 4 4 2 5 4 2 35 5 4 5 4 3 3 3 27 130
22 2 5 5 5 3 5 5 5 5 3 43 5 4 5 5 5 3 4 3 3 5 42 4 3 5 3 3 3 3 5 5 5 39 5 4 5 5 3 5 4 31 155
23 2 4 4 4 3 5 4 3 5 3 37 5 1 5 4 4 5 3 5 5 5 42 5 2 4 4 4 5 1 5 5 2 37 5 3 5 5 3 4 3 28 144
24 5 4 5 5 1 5 4 4 3 4 40 4 2 2 5 5 4 5 4 4 4 39 2 2 3 5 3 5 5 2 5 5 37 3 5 5 4 5 4 4 30 146
25 5 4 5 5 3 5 4 2 5 3 41 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 46 2 5 2 4 3 3 3 3 5 3 33 5 3 4 4 3 4 4 27 147
26 5 4 5 5 3 5 4 4 5 3 43 4 4 3 5 5 5 4 4 5 4 43 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 44 1 3 5 4 1 4 4 22 152
27 1 5 4 5 2 5 5 1 5 1 34 5 1 5 5 4 5 1 5 5 5 41 5 2 4 4 5 3 1 5 4 1 34 5 5 5 3 1 5 3 27 136
28 1 5 5 5 1 5 5 1 5 1 34 5 1 5 5 3 5 1 5 5 5 40 5 3 5 4 5 5 3 5 4 1 40 4 5 5 5 1 5 4 29 143
29 1 5 4 5 2 5 5 1 5 1 34 5 1 5 5 4 5 1 5 5 5 41 5 2 4 4 5 3 1 5 4 1 34 5 5 4 3 1 5 3 26 135
30 3 5 5 4 5 5 5 3 4 2 41 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 39 4 2 4 4 5 4 2 5 5 2 37 4 5 4 4 4 4 4 29 146
31 2 5 3 5 3 5 5 5 5 5 43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 1 5 5 5 4 5 4 4 4 42 4 5 4 4 1 4 2 24 159
32 1 5 5 5 2 5 5 3 5 2 38 2 5 1 5 5 5 2 5 2 5 37 5 1 5 5 3 5 3 5 5 1 38 5 5 5 5 2 5 4 31 144
33 5 5 5 5 3 4 5 3 5 2 42 1 5 5 5 5 5 1 4 5 5 41 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 45 5 5 5 5 5 4 3 32 160
142
34 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 33 4 4 4 4 3 4 3 26 120
35 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 35 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 33 1 5 2 3 4 3 4 4 4 1 31 4 4 3 3 3 3 2 22 121
36 1 5 5 4 1 5 5 3 5 3 37 5 1 5 4 4 4 2 5 5 5 40 5 5 3 3 2 4 1 5 5 2 35 3 3 5 3 3 5 4 26 138
37 4 5 5 5 5 5 5 2 3 2 41 3 1 4 4 4 3 1 4 1 4 29 4 3 4 4 3 2 4 1 4 3 32 4 5 5 4 3 5 4 30 132
38 5 5 5 4 3 5 5 4 5 4 45 4 5 5 4 4 5 3 5 5 5 45 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 44 5 5 5 5 4 5 4 33 167
39 1 4 3 4 4 5 4 4 5 3 37 4 2 4 4 4 4 1 4 3 4 34 4 2 1 4 3 5 2 3 4 3 31 3 4 5 3 4 4 2 25 127
40 1 5 5 4 1 5 5 3 4 3 36 5 1 5 4 4 3 2 5 5 5 39 5 5 3 3 2 4 1 5 5 3 36 2 3 5 3 3 5 4 25 136
41 1 4 4 4 1 4 4 1 4 2 29 5 1 4 5 4 3 2 4 4 4 36 4 1 5 2 4 5 2 4 4 4 35 3 5 5 2 1 4 3 23 123
42 1 5 4 4 2 4 5 5 3 5 38 2 4 5 5 4 4 4 4 5 4 41 4 2 4 4 4 4 2 5 5 4 38 3 5 4 4 2 5 3 26 143
43 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 48 3 3 4 5 5 4 4 5 4 5 42 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 4 5 5 5 4 4 4 31 170
44 1 5 4 5 4 5 5 5 3 3 40 5 2 5 5 5 4 1 5 4 5 41 5 1 3 3 3 3 1 4 4 4 31 3 5 3 4 4 3 3 25 137
45 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 30 3 1 5 5 5 4 1 4 3 5 36 1 4 1 4 3 4 3 4 4 3 31 3 3 5 4 3 3 2 23 120
46 1 3 5 5 2 3 3 3 3 3 31 4 1 5 5 5 4 1 4 4 3 36 5 1 4 4 3 4 3 5 4 3 36 3 4 3 4 3 3 4 24 127
47 4 5 5 2 5 3 5 5 5 5 44 1 5 5 5 5 5 1 5 1 5 38 4 5 5 5 3 3 5 2 4 5 41 3 4 4 4 4 3 2 24 147
48 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 47 5 1 5 5 5 5 1 5 1 5 38 4 5 5 5 3 3 5 3 5 5 43 4 4 5 5 3 5 4 30 158
49 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 45 5 1 4 5 5 5 3 4 4 1 37 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 4 4 5 4 1 5 4 27 158
50 2 5 5 5 3 4 5 3 4 3 39 5 1 5 5 4 3 2 4 4 5 38 4 2 4 4 3 4 3 5 5 2 36 4 5 4 4 3 5 4 29 142
51 1 5 5 5 4 4 5 3 5 3 40 5 1 5 4 4 4 2 5 5 5 40 5 3 4 3 2 4 1 5 5 2 34 3 4 5 3 3 5 4 27 141
52 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 31 2 3 4 4 3 4 1 4 3 3 31 4 3 5 3 3 4 3 5 5 5 40 2 3 3 5 3 3 2 21 123
53 5 5 5 5 5 3 5 5 1 5 44 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 46 1 5 5 5 5 5 1 2 5 5 39 5 5 5 5 5 5 4 34 163
54 1 5 5 5 5 5 5 5 5 1 42 5 1 5 5 5 5 1 5 5 5 42 5 1 5 5 5 5 1 5 5 3 40 4 5 5 5 3 5 4 31 155
55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 1 5 1 5 5 5 5 5 5 1 38 5 1 5 1 4 5 5 5 5 3 39 4 5 1 5 3 5 4 27 154
56 2 5 3 4 2 3 5 2 3 2 31 5 1 5 4 4 4 1 5 3 4 36 4 2 5 1 1 4 3 5 5 3 33 4 3 3 3 2 5 2 22 122
57 2 5 5 5 1 4 5 1 4 2 34 3 1 4 5 4 4 2 5 4 4 36 4 2 4 4 3 5 1 5 4 3 35 2 4 5 2 2 5 4 24 129
JUMLAH 2222 JUMLAH 2213 JUMLAH 2172 JUMLAH 1574 8181
RATA-RATA 38.98 RATA-RATA 38.82 RATA-RATA 38.11 RATA-RATA 27.61 143.53
%TINGKAT KETERCAPAIAN 77.96 %TINGKAT KETERCAPAIAN 77.6 %TINGKAT KETERCAPAIAN 76.21%TINGKAT
KETERCAPAIAN 78.90 77.58
KATEGORICUKU
P KATEGORICUKU
P KATEGORICUKU
P KATEGORICUKU
PCUKU
P
143
DATA PENELITIAN PENELITI: ASWENDI
PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH (X1)
Resp
Menetapkanstandar/acuan JM
L
Mengarahkan JML
Memantau JML
MenilaiJML
Melakukan tindakankorektif terhadap hal-halyang berkaitan dengan
tugas guruJML
TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 910
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32 3334
35
36
37
1 4 3 3 3 3 16 3 4 4 3 3 3 2 22 4 3 3 3 3 2 3 3 24 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 34 4 3 3 3 3 3 19 115
2 5 5 4 4 4 22 5 4 4 4 4 4 3 28 4 4 5 4 5 5 5 5 37 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 50 5 5 4 5 5 5 29 166
3 4 4 4 4 3 19 5 4 3 4 4 4 3 27 4 4 5 5 4 5 5 5 37 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 44 4 4 4 5 5 4 26 153
4 4 5 4 4 3 20 3 4 3 4 4 4 3 25 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 35 3 3 4 4 4 4 22 134
5 5 4 5 4 4 22 5 4 4 4 4 4 3 28 4 5 4 4 4 5 5 4 35 4 5 4 5 5 5 3 3 5 5 3 47 4 5 4 5 4 5 27 159
6 4 5 5 5 4 23 4 5 5 5 5 5 4 33 5 5 5 5 3 4 4 4 35 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 43 4 4 5 4 4 4 25 159
7 4 5 5 5 4 23 4 5 5 5 5 5 4 33 5 4 5 5 2 5 5 5 36 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 46 4 4 5 4 4 4 25 163
8 4 5 5 4 3 21 5 4 4 4 4 5 3 29 4 5 4 4 3 5 4 5 34 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 54 5 5 5 4 5 5 29 167
9 4 4 4 4 4 20 5 3 4 4 4 4 4 28 4 5 4 5 3 5 5 4 35 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 53 5 5 5 4 5 5 29 165
10 5 4 5 4 5 23 5 5 5 5 5 5 4 34 4 5 5 5 4 4 4 5 36 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 48 4 4 3 5 4 4 24 165
11 4 5 3 4 5 21 4 5 5 5 5 5 3 32 5 5 4 5 4 4 4 5 36 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43 3 4 4 4 4 4 23 155
12 4 5 5 4 5 23 5 5 4 5 4 5 4 32 4 5 5 5 4 5 5 5 38 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 46 5 4 5 3 3 4 24 163
13 5 5 3 4 3 20 5 5 5 4 5 4 4 32 5 5 5 4 2 4 3 3 31 5 3 3 3 3 5 2 2 3 3 4 36 3 2 3 3 5 5 21 140
14 4 4 3 4 4 19 2 5 5 4 5 5 4 30 5 5 5 3 4 3 5 4 34 3 5 3 5 3 4 2 4 3 2 4 38 3 5 4 4 3 5 24 145
15 5 4 4 4 4 21 4 5 5 5 3 4 3 29 5 4 4 5 5 4 5 5 37 5 5 5 3 5 3 3 5 5 4 4 47 3 4 4 3 5 3 22 156
16 5 4 4 4 4 21 4 5 5 5 3 4 3 29 5 4 5 4 4 5 4 4 35 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 45 5 4 3 4 4 4 24 154
17 5 4 4 4 4 21 4 4 5 5 3 4 3 28 5 4 4 5 4 4 5 4 35 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 47 4 4 4 4 4 4 24 155
18 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 3 27 4 4 4 4 3 4 4 4 31 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 46 4 4 3 4 4 4 23 147
19 4 4 4 4 4 20 4 5 3 3 3 4 3 25 4 4 3 3 4 4 4 4 30 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 5 49 5 4 4 5 5 4 27 151
20 5 5 4 4 4 22 4 4 3 3 3 3 3 23 4 4 4 5 5 4 4 4 34 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 52 4 5 3 5 5 4 26 157
21 5 4 4 4 3 20 4 4 4 4 4 3 4 27 4 4 4 5 2 4 4 3 30 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 42 3 4 3 4 4 4 22 141
22 3 5 5 5 4 22 5 5 5 3 4 4 3 29 4 4 4 3 5 4 4 4 32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 54 3 5 3 3 5 5 24 161
23 5 4 4 4 3 20 4 5 5 5 4 4 3 30 4 3 3 4 3 3 3 4 27 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 41 4 4 4 3 3 4 22 140
144
24 4 4 5 4 4 21 4 4 3 4 4 3 3 25 3 4 4 3 4 4 3 4 29 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 38 4 4 3 3 4 4 22 135
25 5 3 4 3 4 19 5 4 4 3 4 4 3 27 4 4 4 4 5 4 4 5 34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5 4 3 5 3 5 25 160
26 3 4 4 4 5 20 5 4 3 4 4 4 3 27 4 4 4 4 5 4 4 5 34 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 52 5 4 4 3 3 5 24 157
27 5 5 5 5 4 24 4 4 5 5 4 5 4 31 5 5 5 4 2 5 5 4 35 5 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 40 3 4 4 3 4 4 22 152
28 4 4 3 4 4 19 4 4 4 3 4 4 2 25 4 3 3 3 3 3 3 4 26 4 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 31 3 3 4 3 4 4 21 122
29 4 4 4 4 3 19 4 4 4 3 3 3 1 22 3 4 4 4 2 3 3 3 26 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 34 3 3 3 3 4 3 19 120
30 4 3 4 4 4 19 4 4 4 5 4 4 3 28 4 4 4 4 3 4 4 4 31 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 43 4 3 4 3 4 4 22 143
31 5 5 5 5 5 25 4 5 4 5 4 5 4 31 4 5 4 5 4 4 3 5 34 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 45 4 4 5 3 4 4 24 159
32 5 5 5 5 5 25 3 5 4 4 4 4 3 27 4 4 4 4 3 4 4 4 31 5 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 48 3 5 3 5 5 5 26 157
33 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 4 3 27 4 4 4 4 1 4 4 4 29 5 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 42 3 3 4 5 5 2 22 139
34 2 3 4 3 3 15 3 4 3 4 3 4 3 24 4 4 4 4 3 3 4 4 30 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 41 4 3 3 1 3 3 17 127
35 3 5 4 5 5 22 4 4 3 5 3 4 3 26 4 4 4 4 3 4 4 4 31 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45 4 5 3 3 5 5 25 149
36 4 4 4 4 3 19 2 2 4 4 3 3 2 20 4 4 4 3 1 3 4 4 27 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 3 38 3 4 3 4 4 4 22 126
37 3 4 4 4 3 18 4 3 4 3 4 4 3 25 2 4 4 3 3 2 4 3 25 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 37 4 3 3 3 3 3 19 124
38 5 4 5 5 4 23 4 4 5 5 4 5 3 30 4 4 4 5 4 4 4 4 33 5 4 4 3 4 4 4 1 4 4 3 40 4 4 5 4 4 4 25 151
39 4 4 3 3 4 18 3 4 4 3 4 3 2 23 4 3 4 3 3 3 3 3 26 4 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 31 3 3 3 3 2 2 16 114
40 3 4 4 4 4 19 4 4 3 4 3 4 3 25 4 4 4 4 3 3 4 4 30 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 49 4 5 4 3 5 4 25 148
41 5 5 3 4 4 21 4 4 5 5 5 5 4 32 5 5 5 4 3 4 4 4 34 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43 4 4 4 4 4 3 23 153
42 4 4 4 4 4 20 3 3 4 4 3 3 2 22 3 4 4 3 3 4 4 4 29 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 40 4 4 4 5 4 4 25 136
43 4 5 3 4 5 21 5 4 5 5 4 5 3 31 5 5 5 4 4 3 4 4 34 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 47 5 5 4 5 5 5 29 162
44 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 3 4 3 26 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 3 4 5 4 5 25 147
45 3 4 4 4 2 17 3 3 3 2 3 3 2 19 3 3 3 3 2 3 4 3 24 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 36 4 3 4 4 4 4 23 119
46 3 4 4 4 3 18 4 4 3 4 4 4 2 25 4 4 4 4 2 4 3 4 29 3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 5 43 4 5 4 5 4 5 27 142
47 5 4 5 4 4 22 5 4 4 4 4 4 4 29 4 4 4 5 4 5 5 5 36 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 46 4 4 4 5 5 4 26 159
48 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 4 3 28 4 4 5 5 5 5 5 5 38 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 53 5 5 4 5 5 5 29 168
49 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 4 3 26 4 3 4 4 4 4 4 4 31 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 35 3 3 4 4 4 4 22 134
50 4 4 4 4 4 20 3 4 3 4 3 4 3 24 3 3 4 3 2 3 3 3 24 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 31 3 3 3 3 3 3 18 117
51 4 4 4 4 3 19 2 2 5 3 3 3 4 22 4 4 4 3 1 3 4 4 27 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 34 3 4 4 4 3 3 21 123
52 4 3 4 3 3 17 2 3 4 3 4 3 4 23 3 4 3 4 3 4 3 3 27 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 36 3 3 3 3 3 3 18 121
53 4 4 5 4 4 21 5 4 4 4 4 3 4 28 4 4 5 5 3 4 5 4 34 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 54 5 5 4 5 5 4 28 165
145
54 5 4 5 4 4 22 3 4 4 4 4 3 3 25 4 4 4 3 3 4 4 4 30 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 41 3 4 4 4 4 4 23 141
55 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 3 4 26 4 3 4 3 3 3 4 4 28 5 5 4 4 4 3 5 4 3 3 4 44 3 4 4 5 5 3 24 142
56 4 4 2 3 3 16 4 4 3 4 4 3 3 25 4 4 4 4 2 3 4 3 28 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 41 3 4 4 4 4 3 22 132
57 4 4 3 4 4 19 4 3 3 4 4 3 3 24 4 4 3 3 4 3 3 3 27 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 38 3 4 3 4 3 3 20 128
JUMLAH 1156 JUMLAH 1538 JUMLAH 1794 JUMLAH 2455 JUMLAH 1340 8283
RATA-RATA 20.28 RATA-RATA 26.98 RATA-RATA 31.47 RATA-RATA 43.07 RATA-RATA 23.51 145.32
%TINGKATKETERCAPAIAN
81.12%TINGKAT
KETERCAPAIAN77.09 %TINGKAT KETERCAPAIAN 78.68 %TINGKAT KETERCAPAIAN 78.31
%TINGKATKETERCAPAIAN
78.36 78.55
KATEGORI Baik KATEGORI Cukup KATEGORI Cukup KATEGORI Cukup KATEGORI Cukup CUKUP
146
DATA PENELITIAN PENELITI: ASWENDI
IKLIM SEKOLAH (X2)
Resp.
Sikap saling terbuka antarasesama guru dengan kepala
sekolah JMLHubungan yang akrab antar pribadi
JMLSikap saling menghargai
antar sesama JMLAdanya kerjasama yang positif dalam
organisasi JMLMendahulukan kepentinganbersama dalam organisasi JML
TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #
1 3 4 3 3 3 4 4 24 2 3 3 3 3 3 3 2 3 25 3 3 2 3 4 3 2 20 2 4 4 4 4 4 3 4 4 33 3 4 4 3 4 3 4 25 127
2 3 4 4 4 5 4 4 28 5 4 4 4 3 4 4 4 4 36 4 3 3 3 3 2 3 21 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 5 4 4 4 4 4 4 29 148
3 3 3 4 3 4 3 4 24 4 4 4 3 3 4 3 4 4 33 3 3 4 3 4 4 3 24 2 3 3 4 1 3 4 4 3 27 3 3 3 3 3 3 3 21 129
4 4 4 3 3 5 5 3 27 4 3 3 3 4 4 5 3 5 34 4 3 5 5 5 4 4 30 3 5 4 4 4 4 3 5 3 35 4 3 3 5 4 5 4 28 154
5 3 5 5 5 5 5 5 33 5 5 5 5 5 5 4 5 5 44 4 4 4 4 4 4 4 28 4 3 4 4 4 4 4 3 4 34 4 4 4 4 3 3 4 26 165
6 4 3 3 3 3 4 4 24 2 3 1 3 3 3 3 3 4 25 3 2 3 3 4 3 3 21 3 2 4 2 3 3 4 4 4 29 3 4 4 4 4 3 3 25 124
7 4 5 5 4 5 4 4 31 5 5 1 5 4 5 4 5 5 39 5 4 4 4 5 5 4 31 4 2 4 5 5 4 4 4 4 36 4 4 5 5 4 5 5 32 169
8 4 3 3 3 4 3 3 23 3 3 3 4 3 4 3 3 3 29 4 4 4 2 4 4 4 26 4 2 4 2 2 4 4 3 3 28 3 2 3 3 3 3 3 20 126
9 4 5 5 5 5 4 5 33 5 5 5 5 4 5 5 4 4 42 4 3 4 4 3 4 3 25 4 2 4 4 4 4 4 4 3 33 3 3 4 3 4 4 4 25 158
10 4 4 4 4 3 3 4 26 3 3 4 3 3 3 4 4 4 31 3 3 4 3 4 4 4 25 4 3 2 3 4 3 4 3 4 30 4 3 3 3 3 4 3 23 135
11 4 4 5 3 5 5 5 31 4 5 1 4 4 4 3 4 4 33 4 4 4 4 3 3 3 25 4 3 2 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 3 3 4 4 26 148
12 4 5 5 4 3 5 4 30 4 4 5 5 5 5 5 4 5 42 5 3 4 5 5 5 5 32 4 5 2 3 4 4 5 4 3 34 4 4 4 5 5 5 4 31 169
13 4 5 2 5 5 4 5 30 5 5 4 5 4 5 4 4 4 40 2 3 3 4 4 4 4 24 4 4 2 4 4 3 4 4 4 33 4 3 3 2 5 4 4 25 152
14 4 4 3 4 5 5 5 30 4 5 3 4 4 4 5 5 4 38 4 5 5 5 4 4 4 31 4 4 2 4 4 4 4 5 4 35 5 4 4 5 4 5 5 32 166
15 3 4 3 5 5 5 4 29 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 4 5 4 4 5 5 4 31 4 5 2 4 5 4 5 5 4 38 4 5 4 5 5 4 5 32 165
16 3 4 3 4 4 4 4 26 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 4 3 3 4 4 5 3 26 4 4 2 4 4 4 4 4 4 34 5 5 4 3 4 4 4 29 150
17 4 5 4 4 5 5 4 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 5 5 4 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 5 4 4 4 4 29 162
18 3 3 3 4 3 3 3 22 4 3 1 3 4 3 3 3 4 28 3 3 4 3 4 4 5 26 4 5 4 4 3 4 4 3 4 35 3 4 5 3 4 3 3 25 136
19 3 4 3 4 3 3 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 2 4 4 26 4 4 3 4 2 4 4 4 4 33 4 4 4 5 4 4 3 28 147
20 3 4 3 4 4 4 4 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 3 3 4 26 4 4 5 4 2 4 4 4 4 35 4 4 4 5 4 3 3 27 150
21 2 3 3 3 4 3 3 21 3 3 4 2 4 3 3 3 3 28 3 4 4 4 3 4 3 25 4 4 3 4 2 3 4 4 4 32 4 4 4 4 3 4 4 27 133
22 4 5 4 5 5 4 4 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 3 4 5 3 4 4 27 4 4 4 4 4 2 4 4 4 34 4 3 3 4 5 4 4 27 155
23 4 5 5 5 5 5 5 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 3 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 4 2 4 4 4 34 4 4 4 3 4 4 4 27 158
24 3 4 4 4 3 3 4 25 3 3 3 4 4 3 4 4 3 31 4 4 4 4 3 4 3 26 4 4 4 3 2 3 4 3 4 31 3 4 4 3 4 4 5 27 140
25 2 4 4 2 4 5 4 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 3 4 4 27 4 5 4 3 3 2 5 2 3 31 3 3 4 4 2 4 5 25 144
26 4 4 5 5 4 4 5 31 5 5 5 4 5 5 5 4 4 42 4 4 4 4 5 4 5 30 5 4 3 4 4 2 4 4 4 34 4 3 4 3 3 4 5 26 163
27 3 4 4 4 4 4 4 27 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34 3 3 3 4 4 3 3 23 4 4 3 4 3 2 3 3 4 30 4 4 3 4 5 4 4 28 142
28 4 5 5 4 5 5 5 33 4 5 5 5 5 5 5 3 4 41 4 4 4 4 4 4 4 28 3 4 3 4 3 2 5 4 4 32 4 4 4 4 4 5 4 29 163
29 3 4 4 4 5 4 5 29 5 5 5 5 5 5 5 4 4 43 4 3 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 4 2 4 4 4 34 4 4 5 4 4 4 4 29 162
30 4 5 4 5 5 4 5 32 4 5 3 4 4 5 4 5 4 38 3 4 4 5 5 3 4 28 4 4 4 4 3 4 4 3 4 34 4 5 4 4 3 4 4 28 160
31 3 4 4 4 5 4 4 28 4 5 5 4 4 4 4 4 4 38 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 2 5 4 5 36 5 4 4 4 4 5 4 30 160
32 4 4 4 4 4 2 4 26 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35 4 3 4 4 4 4 4 27 3 4 4 3 4 2 4 4 4 32 3 5 5 4 3 4 2 26 146
33 3 5 5 5 5 4 4 31 4 5 5 5 4 4 5 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 3 4 4 3 34 3 4 4 4 4 3 4 26 159
34 4 5 5 5 5 5 4 33 4 5 2 4 3 5 3 3 5 34 4 4 4 5 5 5 5 32 5 5 4 5 4 3 5 5 3 39 3 4 5 4 4 3 4 27 165
35 4 4 4 3 3 4 3 25 3 4 3 3 4 4 4 4 4 33 4 3 4 4 3 3 3 24 4 4 3 3 4 2 4 4 4 32 3 3 4 4 3 4 4 25 139
147
36 4 4 5 4 4 3 3 27 3 4 3 4 3 4 3 4 4 32 3 3 3 3 3 3 2 20 4 3 2 3 2 2 3 5 3 27 4 3 4 3 4 4 3 25 131
37 4 4 4 5 4 4 4 29 3 4 5 4 4 5 4 4 4 37 4 4 4 4 4 4 4 28 5 3 4 4 4 4 4 5 4 37 4 4 5 5 4 4 4 30 161
38 3 4 3 4 4 4 3 25 3 4 4 4 4 4 5 4 4 36 5 5 5 5 5 4 5 34 4 3 4 5 5 5 5 5 5 41 5 4 4 5 4 4 5 31 167
39 3 4 4 4 4 4 3 26 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35 4 4 5 4 5 5 5 32 5 3 5 4 5 4 5 4 5 40 4 4 4 5 5 4 5 31 164
40 4 4 3 3 4 3 3 24 4 3 3 4 3 4 4 4 3 32 4 4 4 3 4 3 4 26 4 3 3 3 4 3 3 3 4 30 4 3 3 3 4 4 4 25 137
41 4 5 4 4 5 4 3 29 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35 4 5 4 4 3 4 4 28 4 2 4 4 4 4 4 5 4 35 4 4 4 5 5 4 4 30 157
42 3 4 4 5 5 4 3 28 3 4 4 5 4 5 4 4 4 37 4 4 4 4 4 4 5 29 5 2 5 5 4 4 4 5 4 38 4 4 4 4 5 4 4 29 161
43 4 5 5 4 4 4 4 30 4 4 5 5 4 4 4 4 5 39 5 4 5 5 4 4 5 32 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37 4 4 4 4 5 5 4 30 168
44 4 4 4 4 4 4 3 27 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34 4 4 4 3 3 3 4 25 3 2 3 3 4 3 4 3 4 29 4 4 4 4 4 3 3 26 141
45 3 3 4 3 4 3 2 22 3 3 4 3 3 3 2 4 4 29 2 4 4 3 4 4 4 25 4 4 4 4 3 4 4 4 3 34 4 4 3 4 3 3 3 24 134
46 3 4 4 4 4 4 3 26 3 4 4 4 4 3 4 3 4 33 3 3 4 4 3 4 4 25 4 3 3 2 4 1 3 5 3 28 3 3 4 3 4 4 4 25 137
47 3 4 4 3 4 3 3 24 3 3 3 3 4 3 3 3 3 28 4 3 3 3 2 2 4 21 3 2 3 3 3 3 3 4 3 27 3 3 3 4 3 3 3 22 122
48 4 5 4 4 5 5 4 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 3 4 4 2 4 5 26 4 4 4 4 4 3 4 5 4 36 3 4 4 3 4 4 3 25 154
49 3 4 4 4 4 4 3 26 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35 4 3 4 4 2 4 5 26 4 4 4 4 3 3 4 4 4 34 3 4 3 3 4 4 4 25 146
50 4 4 4 4 4 4 2 26 2 3 3 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 3 2 4 25 4 3 4 4 4 4 3 5 3 34 3 3 4 4 4 4 5 27 144
51 4 5 5 5 5 1 4 29 4 5 3 4 3 4 1 5 4 33 3 3 4 5 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 3 5 4 36 4 4 4 4 3 4 5 28 153
52 3 3 4 3 3 3 2 21 2 2 2 3 3 4 4 2 4 26 3 3 3 4 4 3 3 23 2 3 4 4 2 3 3 5 3 29 4 3 3 4 3 3 4 24 123
53 4 4 4 4 4 4 3 27 4 4 4 5 5 4 5 4 4 39 4 4 4 4 4 5 5 30 3 4 4 4 4 5 5 5 5 39 5 5 5 5 5 5 5 35 170
54 4 5 4 4 5 5 4 31 5 5 4 4 4 5 5 4 4 40 4 4 5 3 4 5 5 30 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35 4 4 4 5 5 5 4 31 167
55 4 4 2 2 5 5 4 26 4 5 5 5 4 5 4 3 5 40 4 3 4 5 4 4 5 29 2 4 4 4 4 4 3 4 4 33 4 4 4 4 2 4 3 25 153
56 2 4 4 3 3 3 2 21 3 3 2 2 3 4 3 3 4 27 3 3 3 3 3 3 4 22 3 3 3 3 3 3 4 3 4 29 3 5 4 4 3 4 3 26 125
57 4 4 4 4 5 5 4 30 4 5 4 5 4 4 5 4 5 40 4 3 5 3 5 5 5 30 4 4 4 3 4 4 4 3 4 34 4 5 4 4 4 5 3 29 163JUMLAH 1568 JUMLAH 1997 JUMLAH 1528 JUMLAH 1906 JUMLAH 1548 8547
RATA-RATA 27.51 RATA-RATA 35.04 RATA-RATA 26.81 RATA-RATA 33.44 RATA-RATA 27.16 149.95
%TINGKAT KETERCAPAIAN 78.60 %TINGKAT KETERCA[AIAN77.85
6%TINGKAT KETERCAPAIAN 76.59 %TINGKAT KETERCAPAIAN 74.308 %TINGKAT KETERCAPAIAN 77.59 76.90
KATEGORI CUKUP KATEGORI Cukup KATEGORICukup KATEGORI CUKUP KATEGORI
CUKUP CUKUP
148
LAMPIRAN 7:REKAPITULASI DATA PEENELITIAN
Resp. Y X1 X21 125 115 1272 145 166 1483 126 153 1294 126 134 1545 164 159 1656 139 159 1247 168 163 1698 165 167 1269 157 165 15810 162 165 13511 146 155 14812 162 163 16913 133 140 15214 152 145 16615 135 156 16516 149 154 15017 151 155 16218 128 147 13619 150 151 14720 148 157 15021 130 141 13322 155 161 15523 144 140 15824 146 135 14025 147 160 14426 152 157 16327 136 152 14228 143 122 16329 135 120 16230 146 143 16031 159 159 16032 144 157 14633 160 139 15934 120 127 16535 121 149 139
149
36 138 126 131
37 132 124 16138 167 151 16739 127 114 16440 136 148 13741 123 153 15742 143 136 16143 170 162 16844 137 147 14145 120 119 13446 127 142 13747 147 159 12248 158 168 15449 158 134 14650 142 117 14451 141 123 15352 123 121 12353 163 165 17054 155 141 16755 154 142 15356 122 132 12557 129 128 163
Jumlah 8181 8283 8547
150
LAMPIRAN 8:
Statistik Dasar dan Perhitungan Masing-Masing Frekuensi Variabel
Statistics
Y X1 X2
N Valid 57 57 57
Missing 0 0 0
Mean 143.53 145.32 149.95
Median 144.00 148.00 153.00
Mode 146 159 163a
Std. Deviation 14.191 15.612 14.165
Minimum 120 114 122
Maximum 170 168 170
Sum 8181 8283 8547
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Perhitungan distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel mengacu pada
aturan Sturges (Sudjana, 2000:47) sebagai berikut:
A. Variabel Disiplin Kerja Guru (Y)
Range (R) = Skor tertinggi – Skor terendah= 170 – 120= 50
Banyak kelas = 1 + 3.3 log n= 1 + 3.3 log (57)= 1 + 3.3 (1,756)= 1 + 5,795= 6,795 = 7
Rentangan Interval (i) =kelasBanyak
Range
=7
50
= 7,143 ∞ 8
151
Tabel. Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja Guru (Y)
Kelas Interval fo %fo fk %fk168 - 175 2 3,51 2 3,51160 - 167 7 12,28 9 15,79152 - 159 9 15,79 18 31,58144 - 151 12 21,05 30 52,63136 - 143 9 15,79 39 68,42128 - 135 7 12,28 46 80,70120 - 127 11 19,30 57 100,00Jumlah 57 100
Frequency TableY
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 120 2 3.5 3.5 3.5
121 1 1.8 1.8 5.3
122 1 1.8 1.8 7.0
123 2 3.5 3.5 10.5
125 1 1.8 1.8 12.3
126 2 3.5 3.5 15.8
127 2 3.5 3.5 19.3
128 1 1.8 1.8 21.1
129 1 1.8 1.8 22.8
130 1 1.8 1.8 24.6
132 1 1.8 1.8 26.3
133 1 1.8 1.8 28.1
135 2 3.5 3.5 31.6
136 2 3.5 3.5 35.1
137 1 1.8 1.8 36.8
138 1 1.8 1.8 38.6
139 1 1.8 1.8 40.4
141 1 1.8 1.8 42.1
142 1 1.8 1.8 43.9
152
143 2 3.5 3.5 47.4
144 2 3.5 3.5 50.9
145 1 1.8 1.8 52.6
146 3 5.3 5.3 57.9
147 2 3.5 3.5 61.4
148 1 1.8 1.8 63.2
149 1 1.8 1.8 64.9
150 1 1.8 1.8 66.7
151 1 1.8 1.8 68.4
152 2 3.5 3.5 71.9
154 1 1.8 1.8 73.7
155 2 3.5 3.5 77.2
157 1 1.8 1.8 78.9
158 2 3.5 3.5 82.5
159 1 1.8 1.8 84.2
160 1 1.8 1.8 86.0
162 2 3.5 3.5 89.5
163 1 1.8 1.8 91.2
164 1 1.8 1.8 93.0
165 1 1.8 1.8 94.7
167 1 1.8 1.8 96.5
168 1 1.8 1.8 98.2
170 1 1.8 1.8 100.0
Total 57 100.0 100.0
B. Variabel Pengawasan Kepala Sekolah (X1)
Range (R) = Skor tertinggi – Skor terendah= 168 – 114= 54
Banyak kelas = 1 + 3.3 log n= 1 + 3.3 log (57)= 1 + 3.3 (1,756)= 1 + 5,795= 6,795 = 7
153
Rentangan Interval (i) =kelasBanyak
Range
=7
54
= 7,714 ∞ 8
Tabel. Distribusi Frekuensi Pengawasan Kepala Sekolah (X1)
Kelas Interval fo %fo fk %fk162 - 169 9 15,79 9 15,79154 - 161 13 22,81 22 38,60146 - 153 9 15,79 31 54,39138 - 145 9 15,79 40 70,18130 - 137 5 8,77 45 78,95122 - 129 6 10,53 51 89,47114 - 121 6 10,53 57 100,00Jumlah 57 100
X1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 114 1 1.8 1.8 1.8
115 1 1.8 1.8 3.5
117 1 1.8 1.8 5.3
119 1 1.8 1.8 7.0
120 1 1.8 1.8 8.8
121 1 1.8 1.8 10.5
122 1 1.8 1.8 12.3
123 1 1.8 1.8 14.0
124 1 1.8 1.8 15.8
126 1 1.8 1.8 17.5
127 1 1.8 1.8 19.3
128 1 1.8 1.8 21.1
132 1 1.8 1.8 22.8
134 2 3.5 3.5 26.3
135 1 1.8 1.8 28.1
154
136 1 1.8 1.8 29.8
139 1 1.8 1.8 31.6
140 2 3.5 3.5 35.1
141 2 3.5 3.5 38.6
142 2 3.5 3.5 42.1
143 1 1.8 1.8 43.9
145 1 1.8 1.8 45.6
147 2 3.5 3.5 49.1
148 1 1.8 1.8 50.9
149 1 1.8 1.8 52.6
151 2 3.5 3.5 56.1
152 1 1.8 1.8 57.9
153 2 3.5 3.5 61.4
154 1 1.8 1.8 63.2
155 2 3.5 3.5 66.7
156 1 1.8 1.8 68.4
157 3 5.3 5.3 73.7
159 4 7.0 7.0 80.7
160 1 1.8 1.8 82.5
161 1 1.8 1.8 84.2
162 1 1.8 1.8 86.0
163 2 3.5 3.5 89.5
165 3 5.3 5.3 94.7
166 1 1.8 1.8 96.5
167 1 1.8 1.8 98.2
168 1 1.8 1.8 100.0
Total 57 100.0 100.0
C. Variabel Iklim Sekolah (X2)
Range (R) = Skor tertinggi – Skor terendah= 170 – 122= 48
Banyak kelas = 1 + 3.3 log n= 1 + 3.3 log (57)= 1 + 3.3 (1,756)= 1 + 5,795
155
= 6,795 = 7
Rentangan Interval (i) =kelasBanyak
Range
=7
48
= 6,857 ∞ 7
Tabel. Distribusi Frekuensi Iklim Sekolah (X2)
Kelas Interval fo %fo fk %fk164 - 170 11 19,30 11 19,30157 - 163 13 22,81 24 42,11150 - 156 8 14,04 32 56,14143 - 149 7 12,28 39 68,42136 - 142 7 12,28 46 80,70129 - 135 5 8,77 51 89,47122 - 128 6 10,53 57 100,00Jumlah 57 100
X2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 122 1 1.8 1.8 1.8
123 1 1.8 1.8 3.5
124 1 1.8 1.8 5.3
125 1 1.8 1.8 7.0
126 1 1.8 1.8 8.8
127 1 1.8 1.8 10.5
129 1 1.8 1.8 12.3
131 1 1.8 1.8 14.0
133 1 1.8 1.8 15.8
134 1 1.8 1.8 17.5
135 1 1.8 1.8 19.3
136 1 1.8 1.8 21.1
137 2 3.5 3.5 24.6
139 1 1.8 1.8 26.3
140 1 1.8 1.8 28.1
156
141 1 1.8 1.8 29.8
142 1 1.8 1.8 31.6
144 2 3.5 3.5 35.1
146 2 3.5 3.5 38.6
147 1 1.8 1.8 40.4
148 2 3.5 3.5 43.9
150 2 3.5 3.5 47.4
152 1 1.8 1.8 49.1
153 2 3.5 3.5 52.6
154 2 3.5 3.5 56.1
155 1 1.8 1.8 57.9
157 1 1.8 1.8 59.6
158 2 3.5 3.5 63.2
159 1 1.8 1.8 64.9
160 2 3.5 3.5 68.4
161 2 3.5 3.5 71.9
162 2 3.5 3.5 75.4
163 3 5.3 5.3 80.7
164 1 1.8 1.8 82.5
165 3 5.3 5.3 87.7
166 1 1.8 1.8 89.5
167 2 3.5 3.5 93.0
168 1 1.8 1.8 94.7
169 2 3.5 3.5 98.2
170 1 1.8 1.8 100.0
Total 57 100.0 100.0
157
LAMPIRAN 9:UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Y X1 X2
N 57 57 57
Normal Parametersa,b Mean 143.53 145.32 149.95
Std. Deviation 14.191 15.612 14.165
Most Extreme Differences Absolute .075 .116 .119
Positive .075 .077 .078
Negative -.057 -.116 -.119
Kolmogorov-Smirnov Z .569 .874 .896
Asymp. Sig. (2-tailed) .903 .429 .399
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
158
LAMPIRAN 10:UJI HOMOGENITAS
Chi-Square Test
Test Statistics
Y X1 X2
Chi-square 8.579a 14.211b 9.667c
Df 41 40 39
Asymp. Sig. 1.000 1.000 1.000
159
LAMPIRAN 11:UJI INDEPENDENSI VARIABEL BEBAS
Correlations
Y X1 X2
Y Pearson Correlation 1 .602** .419**
Sig. (2-tailed) .000 .001
N 57 57 57
X1 Pearson Correlation .602** 1 .098
Sig. (2-tailed) .000 .469
N 57 57 57
X2 Pearson Correlation .419** .098 1
Sig. (2-tailed) .001 .469
N 57 57 57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
160
LAMPIRAN 12:UJI LINIERITAS
Uji Linearitas Variabel X1 terhadap (Y)
ANOVA
Y
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups (Combined) 9369.294 40 234.232 1.963 .073
Linear Term Weighted 4092.343 1 4092.343 34.301 .000
Deviation 5276.950 39 135.306 1.134 .407
Within Groups 1908.917 16 119.307
Total 11278.211 56
Uji Linearitas Variabel X2 terhadap (Y)
ANOVA
Y
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups (Combined) 8812.877 39 225.971 1.558 .163
Linear Term Weighted 1981.427 1 1981.427 13.663 .002
Deviation 6831.450 38 179.775 1.240 .324
Within Groups 2465.333 17 145.020
Total 11278.211 56
161
LAMPIRAN 13:PENGUJIAN HIPOTESIS PERTAMA
Variables Entered/Removedb
Model VariablesEntered
VariablesRemoved Method
dimension0
1 X1a . Entera. All requested variables entered.b. Dependent Variable: Y
Model SummaryModel
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimatedimension0
1 .602a .363 .351 11.430a. Predictors: (Constant), X1
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 4092.343 1 4092.343 31.322 .000a
Residual 7185.867 55 130.652
Total 11278.211 56
a. Predictors: (Constant), X1b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
ModelUnstandardized Coefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 63.954 14.298 4.473 .000
X1 .548 .098 .602 5.597 .000a. Dependent Variable: Y
162
LAMPIRAN 14:PENGUJIAN HIPOTESIS KEDUA
Variables Entered/Removedb
Model VariablesEntered
VariablesRemoved Method
dimension0
1 X2a . Entera. All requested variables entered.b. Dependent Variable: Y
Model SummaryModel
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimatedimension0
1 .419a .176 .161 13.001a. Predictors: (Constant), X2
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 1981.427 1 1981.427 11.722 .001a
Residual 9296.783 55 169.032
Total 11278.211 56
a. Predictors: (Constant), X2b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
ModelUnstandardized Coefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 80.560 18.471 4.361 .000
X2 .420 .123 .419 3.424 .001a. Dependent Variable: Y
163
LAMPIRAN 15:
PENGUJIAN HIPOTESIS KETIGA
Variables Entered/Removedb
Model VariablesEntered
VariablesRemoved Method
dimension0
1 X2, X1a . Entera. All requested variables entered.b. Dependent Variable: Y
a. Dependent Variable: Y
Model SummaryModel
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimatedimension0
1 .703a .494 .475 10.281a. Predictors: (Constant), X2, X1
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 5570.141 2 2785.070 26.348 .000a
Residual 5708.070 54 105.705
Total 11278.211 56
a. Predictors: (Constant), X2, X1b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
ModelUnstandardized Coefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 14.013 18.542 .756 .453
X1 .515 .088 .567 5.827 .000X2 .364 .097 .364 3.739 .000
a. Dependent Variable: Y
164
LAMPIRAN 16:
KORELASI PARSIAL
Correlations
Control Variables Y X1
X2 Y Correlation 1.000 .621
Significance (2-tailed) . .000
df 0 54
X1 Correlation .621 1.000
Significance (2-tailed) .000 .
df 54 0
Correlations
Control Variables Y X2
X1 Y Correlation 1.000 .453
Significance (2-tailed) . .000
df 0 54
X2 Correlation .453 1.000
Significance (2-tailed) .000 .
df 54 0
165
LAMPIRAN 17:
KONTRIBUSI RELATIF DAN KONTRIBUSI EFEKTIFVARIABEL BEBAS TERHADAP VARIABEL TERIKAT
A. Kontribusi Relatif (KR)
1. Variabel Pengawasan Kepala Sekolah (X1):
KR =
%100
22
21
21 x
ryry
ry
=
22
2
419,0602,0
602,0
x 100%
=
%100
176,0363,0
363,0x
= %100539,0
363,0x
= 0,6735 x 100% = 67,35%
2. Variabel Iklim Sekolah (X2):
KR =
%1002
22
1
22 x
ryry
ry
=
22
2
419,0602,0
419,0
x 100%
=
%100
176,0363,0
176,0x
= %100539,0
176,0x
= 0,3265 x 100% = 32,65%
166
B. Kontribusi Efektif (KE):
1. Variabel Pengawasan Kepala Sekolah (X1):
KE = Kontribusi Relatif (KR) x Koefisien Determinasi (R2)
= 67,35% x 0,494
= 33,27%
2. Variabel Iklim Sekolah (X2):
KE = Kontribusi Relatif (KR)x Koefisien Determinasi (R2)
= 32,65% x 0,494
= 16,13%
167
168
169
170