KOLEKSI E-DEPOSIT PERPUSTAKAAN
Transcript of KOLEKSI E-DEPOSIT PERPUSTAKAAN
KUMPULAN ABSTRAK JURNAL
KOLEKSI E-DEPOSIT
PERPUSTAKAAN
NASIONAL
TEMA PSIKOLOGI
2020
PENYUSUN: CONNY RATNITA SITOMPUL
PENYUNTING: RENDA KHRIS ARDHI ARTHA
KECERDASAN ADVERSITAS DITINJAU DARI PENGATASAN
MASALAH BERBASIS PERMASALAHAN DAN EMOSI PADA
ORANGTUA TUNGGAL WANITA
Kenes Pranandari
ABSTRAK
Fenomena orangtua tunggal bukan hanya terjadi di Indonesia sebagai negara
berkembang, tetapi juga terjadi di berbagai negara maju. Bahkan di banyak negara
maju dan industri, single parent merupakan gejala yang biasa. Karena kematian
pasangan atau perceraian itu, individu menjadi satu-satunya orang yang
bertanggung jawab terhadap kehidupan keluarga. Oleh karena itu ia harus
menjalankan semua tugas yang dulu ia lakukan bersama pasangannya, seperti
mengurus rumah dan memenuhi seluruh kebutuhan keluarga. Keadaan seperti ini
menyebabkan orangtua tunggal dikenai banyak tuntutan (stresor) dalam kehidupan
sehari-hari. Beban ini menjadi lebih berat bagi orangtua tunggal wanita karena di
Indonesia sendiri, umumnya orang menganggap negatif status wanita sebagai
orangtua tunggal. Untuk itu, diperlukan strategi untuk mengatasi situasi sulit
tersebut, disamping itu, diperlukan juga ketangguhan tersendiri bagi orangtua
tunggal wanita agar dapat melalui kesulitan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan adversity quotient ditinjau dari problem-focused coping dan
emotion-focused coping pada orangtua tunggal wanita. Penelitian ini melibatkan 67
orangtua tunggal wanita. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan
menggunakan uji U Mann-Whitney diketahui bahwa nilai Z = -3,349 (p < 0.05).
Hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan tingkat Adversity Quotient yang
signifikan antara orangtua tunggal wanita dengan strategi problem-focused coping
dan orangtua tunggal wanita dengan strategi emotion-focused coping.
Kata kunci: adversity quotient, problem-focused coping dan emotion-focused
coping
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 1 Nomor 2 (2008).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/287
EFEKTIFITAS INTERVENSI PERUBAHAN STRATEGI PT.FINNET
INDONESIA
Wirdatul Aini
ABSTRAK
Perubahan strategi sangat dibutuhkan bagi perusahaan yang ingin memperkuat dan
memperbaiki budaya organisasi. PT.Finnet telah melakukan evaluasi budaya
organisasi dengan menggunakan salah satu alat ukur budaya organisasi yaitu
Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) dimana budaya dari pretest
menunjukkan budaya saat ini berada pada budaya kelompok dan budaya yang
diharapkan berada pada budaya pasar. PT. Finnet ingin meningkatkan budaya pasar
agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Maka dari itu dilakukan intervensi
perubahan strategi untuk meningkatkan budaya organisasi ke arah pasar. Dengan
menjalankan intervensi perubahan strategi selama delapan bulan dilakukan kembali
pengukuran budaya organisasi dengan menggunakan alat ukur yang sama maka
hasil posttest menunjukkan ada pergerakkan budaya menuju budaya pasar dengan
pergerakkan sekitar 0,1-0,55 poin..
Kata kunci: Budaya Organisasi, Intervensi Perubahan Strategi
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 10 Nomor 1 (2017).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1636
MOTIVASI PEREMPUAN BERKONTRASEPSI
Inge Wattimena
ABSTRAK
Keberhasilan penggunaan kontrasepsi perempuan di Indonesia tidak terlepas dari
kekuatan motivasi untuk menggunakan. Tujuan studi ini adalah untuk meneliti
secara kuantitatif peran kasih pada keluarga dan kebersamaan antar perempuan
pada motivasi. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua faktor berperan positif yang
sangat signifikan pada motivasi, dengan peran kasih lebih besar daripada peran
kebersamaan. Kasih kepada keluarga adalah hal yang menjadi fokus perempuan
berkontrasepsi. Hasil ini dapat diaplikasikan pada Promosi Keluarga Berencana.
Kata kunci: Motivasi, Kasih, Kebersamaan, Kontrasepsi.
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 4 Nomor 1 (2010).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/378
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN
KONTROL DIRI PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA
Intan C. Mariska
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara kecerdasan spiritual
dengan kontrol diri pada mahasiswa di Universitas Gunadarma. Populasi Sampel
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Gunadarma yang berusia 18
sampai 25 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 105 mahasiswa. Pemilihan
sampel penelitian ini menggunakan metode Purposive sampling. Pengambilan data
melalui kuesioner dengan skala kecerdasan spiritual dari Zohar dan Marshall, dan
skala kontrol diri dari Averill. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa nilai koefisien
korelasi (r) = 0,754 dengan nilai signifikansi 0,000 (p ≤ 0,01), artinya ada hubungan
positif yang sangat signifikan antara kecerdasan spiritual dengan kontrol diri pada
mahasiswa di Universitas Gunadarma. Artinya, semakin tinggi kecerdasan spiritual
maka semakin tinggi kontrol diri pada mahasiswa di Universitas Gunadarma.
Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan spiritual maka semakin rendah kontrol diri
pada mahasiswa di Universitas Gunadarma.
Kata kunci: Kecerdasan Spiritual, Kontrol Diri, Mahasiswa
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 10 Nomor 2 (2017).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1779
PENGETAHUAN KOMPUTER DAN EFIKASI DIRI PENGGUNAAN
KOMPUTER PADA MAHASISWA
Fitrianingsih dan Quroyzhin Kartika Rini
ABSTRAK
Sejak perkembangan teknologi komputer dan informasi yang sangat pesat,
penggunaan komputer dalam pengerjaan tugas adalah hal biasa ditemui, khususnya
pada mahasiswa. Namun demikian, tidak semua mahasiswa memiliki keterampilan
dan pengetahuan yang sama dalam mengembangkan keyakinan pengerjaan tugas
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi pengetahuan
komputer terhadap efikasi diri penggunaan komputer pada mahasiswa. Partisipan
dalam penelitian ini berjumlah 86 mahasiswa komputer yang terdiri dari 56
mahasiswa laki-laki dan 30 mahasiswa perempuan, usia 19 sampai 24 tahun dan
indeks kumulatif prestasi mahasiswa mulai dari 2.1 sampai di atas 3.5. Berdasarkan
hasil penelitian diketahui bahwa terdapat kontribusi antara pengetahuan akan
komputer dengan efikasi diri penggunaan komputer sebesar 42.2%. Hal ini berarti
pengetahuan akan komputer memiliki peran yang penting bagi efikasi diri
penggunaan komputer, sehingga penting bagi mahasiswa untuk mempelajari
komputer sejak mulai menjadi mahasiswa.
Kata kunci: Efikasi diri penggunaan komputer, Pengetahuan komputer,
Mahasiswa
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 5 Nomor 2 (2011).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/395
PENGARUH QUALITY OF WORK LIFE TERHADAP KOMITMEN
KEORGANISASIAN PADA PEGAWAI BMKG
Riska Anggraini dan Winny Puspasari Thamrin
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji seberapa besar pengaruh quality of work life
terhadap komitmen keorganisasian pada pegawai Badan Meteorologi, Klimatologi
dan Geofisika (BMKG). Sampel penelitiannya adalah pegawai Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebanyak 105 pegawai dengan kriteria
Pegawai Negeri Sipil (PNS) BMKG, telah bekerja di BMKG minimal 2 tahun dan
berusia antara 21 sampai dengan 56 tahun, dengan teknik pengambilan data yaitu
purposive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yaitu
dengan penyebaran kuesioner mengenai quality of work life yang berjumlah 35
aitem berdasarkan Walton’s Model menurut Walton (1975) dan skala komitmen
keorganisasian berjumlah 30 item berdasarkan Organizational Commitment
Questionnaire (OCQ) menurut Steers dan Porter (1987). Berdasarkan pada analisis
data yang dilakukan dengan menggunakan teknik regresi sederhana diperoleh R2
sebesar 0.545 (p < .01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis awal diterima,
artinya quality of work life berpengaruh secara sangat signifikan terhadap komitmen
keorganisasian pegawai Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa quality of work life memberikan sumbangan
sebesar 54.5% terhadap komitmen keorganisasian, sedangkan sisanya sebesar
45.5% merupakan sumbangan dari variabel lain yang merupakan faktor di luar
penelitian.
Kata kunci: Komitmen Keorganisasian, Pegawai, Quality of Work Life.
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 12 Nomor 1 (2019).
Doi/Link URL : http://dx.doi.org/10.35760/psi.2019.v12i1.1917
IKLIM ORGANISASI, STRES KERJA, DAN KEPUASAN KERJA PADA
PERAWAT
Delon Y.N. Runtu dan M.M. Nilam Widyarini
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kontribusi iklim organisasi dan stres kerja
terhadap kepuasan kerja. Subjek penelitian adalah perawat bagian rawat inap rumah
sakit X di Jakarta Timur yang berjumlah 150 responden. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode angket yang langsung diisi oleh
responden. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teknik regresi
ganda, iklim organisasi memberikan sumbangan sebesar 8.5% (0.085) terhadap
kepuasan kerja. Untuk variabel stres kerja menyumbangkan 7.2% (0.072) terhadap
kepuasan kerja. Sedangkan iklim organisasi dan stres kerja secara bersama-sama
memberikan sumbangan sebesar 14.7% (0.147) terhadap kepuasan kerja.
Kata kunci: Iklim organisasi, Stres kerja, Kepuasan kerja, Perawat
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 2 Nomor 2 (2009).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/411
KOMITMEN ORGANISASI DAN KESIAPAN UNTUK BERUBAH PADA
KARYAWAN MEDIA CETAK
Naufal Radiansyah Dwi Pranatha dan Ursa Majorsy
ABSTRAK
Terjadinya perubahan perilaku masyarakat terhadap konsumsi media informasi
menuntut industri percetakan untuk melakukan perubahan organisasi sebagai
bentuk penyesuaian dengan keadaan saat ini. Kesiapan untuk berubah karyawan
adalah variabel penting dalam menyukseskan perubahan organisasi. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan komitmen organisasional
karyawan dengan kesiapan untuk berubah pada karyawan media cetak. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif terhadap 139 karyawan divisi Newspaper
Printing dengan masa kerja minimal dua tahun. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen
organisasional karyawan dengan kesiapan untuk berubah dengan korelasi sebesar r
= 0.631 (p < .01).
Kata kunci: Kesiapan Untuk Berubah, Komitmen Organisasional, Karyawan
Percetakan
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 11 Nomor 1 (2018).
Doi/Link URL : http://dx.doi.org/10.35760/psi.2018.v11i1.2071
EFEKTIVITAS TERAPI KOGNITIF PERILAKUAN TERHADAP PASIEN
YANG MENDAPATKAN PENGOBATAN MEDIS ANTI ANSIETAS
Zera Mendoza dan Sofia Retnowati
ABSTRAK
Pemakaian pengobatan medis anti ansietas dalam jangka waktu tertentu dapat
menimbulkan risiko ketergantungan pada pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui efektivitas terapi kognitif perilakuan pada program penurunan
dosis anti ansietas secara bertahap serta untuk menurunkan gejala ansietas. Subjek
penelitian adalah dua orang pasien yang mendapatkan pengobatan anti ansietas.
Tritmen yang diberikan adalah terapi kognitif perilakuan sebanyak 8 sesi dengan
rentang waktu masing-masing sesi antara 4 sampai 5 hari. Desain penelitian adalah
eksperimen N kecil dengan disain AB. Dosis (frekuensi dan jumlah) pemakaian
pengobatan medis diukur menggunakan lembar monitoring pemakaian obat setiap
hari dan gejala ansietas diukur menggunakan Beck Anxiety Inventory (BAI). Hasil
penelitian terapi kognitif perilakuan dapat mengurangi dosis (frekuensi dan jumlah)
pemakaian pengobatan medis anti ansietas, menurunkan gejala ansietas.
Kata kunci: Terapi kognitif perilakuan, Anti ansietas, Tahapan anti ansietas
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 5 Nomor 1 (2011).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/666
STRES KERJA PADA TUNA NETRA YANG BEKERJA SEBAGAI
KARYAWAN PERUSAHAAN BERBASIS PROFIT DI JAKARTA
Asrini Mahdia
ABSTRAK
Saat ini sudah banyak perusahaan profit di Jakarta yang mencanangkan program
inklusif yaitu dengan mempekerjakan karyawan tuna netra di bidang yang biasanya
mempekerjakan karyawan berfisik normal. Biasanya perusahaan akan memilih
divisi customer relation yang sejauh ini deskripsi pekerjaannya masih terjangkau
oleh aksesibilitas para tuna netra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stres
kerja yang dialami karyawan tuna netra yang bekerja di lingkungan inklusif
perusahaan profit yang cenderung memiliki atmosfir kompetitif yang tinggi dan
didesain secara fisik kurang terakses oleh karyawan disabilitas. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan teknik pengumpulan data
melalui wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
mayoritas subjek mengalami kecenderungan stres kerja akibat masih adanya
kendala dalam hubungan antar relasi karyawan, dan dampak kepada iklim kerja
oleh karena negatifnya hubungan antar relasi karyawan. Namun subjek secara
keseluruhan mampu mencoping diri secara psikis sehingga hal tersebut tidak terlalu
mengganggu proses kerja subjek.
Kata kunci: Stres kerja, Tuna netra, Karyawan, Perusahaan berbasis profit
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 7 Nomor 2 (2014).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1124
KOHESIVITAS TIM PENDUKUNG SEPAKBOLA PERSIJA
Bayu Wicaksono dan Hendro Prabowo
ABSTRAK
Sepak bola adalah permainan yang sangat lekat dengan masyarakat Indonesia dan
digemari oleh berbagai kalangan. Banyaknya tim sepak bola yang ada di setiap
wilayah Indonesia menimbulkan antusias penduduk setiap wilayah untuk
mendukung tim sepak bola dari wilayahnya sendiri. Hal ini pula yang melatar
belakangi adanya tim pendukung sepak bola Persija, atau yang lebih dikenal dengan
The Jakmania. Persija adalah tim sepak bola dari DKI Jakarta. Mengacu pada
antusiasme pendukung sepak bola The Jakmania, penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari kohesivitas dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
kohesivitas pada The Jakmania. Hasil penelitian menunjukkan adanya kohesivitas
individu dalam kelompok kecil The Jakmania. Kohesivitas terlihat dari aktifitas
kelompok dalam komunitas, aktifitas kelompok kecil, proses pengambilan
keputusan, identitas kelompok, kohesivitas kelompok di luar lapangan dan di
lapangan.
Kata kunci: kohesivitas, The Jakmania, pendukung
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 3 Nomor 2 (2010).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/232
NILAI MOTIVASIONAL PADA WIRAUSAHAWAN
Muhammad Rudi Arifayusa dan MM. Nilam Widyarini
ABSTRAK
Di Indonesia, pilihan menjadi wirausahawan masih sangat diperlukan, namun
tidaklah mudah menjadi wirausahawan. Untuk sukses diperlukan karakteristik
mental yang tangguh. Di samping itu, nilai-nilai kehidupan juga penting.
Berdasarkan pengenalan akan nilai-nilai yang dikukuhi individu ataupun
kelompoknya dapat diketahui faktor-faktor positif apa yang ada dalam diri individu
atau kelompok untuk dapat mendukung pengembangan perilaku kewirausahaan.
Nilai-nilai tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai latar belakang individu, seperti
etnis, jenis kelamin, usia dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
gambaran nilai motivasional pada wirausahawan dengan latar belakang etnis, jenis
kelamin, usia dan pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan desktiptif-
kuantitatif, yaitu menggambarkan sifat-sifat, keadaan dan gejala suatu individu atau
kelompok tertentu berdasarkan data statistik diskriptif. Subjek penelitian ini adalah
wirausahawan yang berdagang di wilayah Pusat Grosir Pasar Tanah Abang Jakarta.
Alat ukur nilai-nilai motivasional yang digunakan merupakan adaptasi dan
pengembangan dari Skala nilai-nilai motivasional dari Schwartz, berbentuk skala
Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum gambaran hierarki nilai
motivasional pada subjek berturut-turut, dari yang tertinggi hingga yang paling
rendah adalah conformity, achievement, security, benevolence dan universalism,
dan hedonism. Penelitian ini juga mendiskripsikan nilai-nilai motivasional
berdasarkan etnis, jenis kelamin, pendidikan, dan usia.
Kata kunci: Wirausahawan, Nilai Motivasional, Etnis
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 8 Nomor 1 (2015).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1292
TEMA-TEMA SUBKEPRIBADIAN DALAM PSIKOTERAPI
TRANSPERSONAL
Hendro Prabowo
ABSTRAK
Menurut Rainwater (dalam Brown, 2000) subkepribadian mengorganisasikan
dirinya di antara suatu kebutuhan di dalam jiwa (psyche). Menurut Rainwater
kekuatan masing-masing menghasilkan keadaan yang merupakan kebutuhan awal
yang muncul dan diyakini bahwa setiap orang adalah suatu campuran keberagaman
dari subkepribadian individual. Rueffler (dalam Brown, 2000) memahami suatu
subkepribadian menjadi suatu struktur dinamis adalah suatu yang saling
berhubungan secara kompleks berkaitan dengan energi, pikiran, dan perilaku, pada
suatu peristiwa tertentu, bergabung menjadi seperangkat pola yang berbeda. Suatu
subkepribadian memiliki cirinya sendiri, kebutuhan untuk menjadi eksis dan
pemenuhan kebutuhan dari kemauan, keinginan, dan kebutuhan pribadi. Jenis-jenis
subkepribadian yang dapat eksis di dalam diri setiap orang dapat memiliki
keragaman, yang dalam literatur Barat di antaranya adalah "inner child," "inner
mother," "inner father," "biarawan," "korban," "mistik," "si penakut," dan lain-lain.
Penelitian ini adalah hasil kajian empiris dalam mengidentifikasikan
subkepribadian dalam sesi terapi. Beberapa jenis subkepribadian yang ditemukan
ternyata berbeda dengan subkepribadian yang ada dalam literatur Barat.
Kata kunci: psikoterapi transpersonal, subkepribadian
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 2 Nomor 1 (2008).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/248
HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DAN KEBAHAGIAAN PADA
REMAJA YANG MENGALAMI PUTUS CINTA
Dini Amalia Ulfah
ABSTRAK
Salah satu tugas perkembangan remaja adalah mulai mengenal lawan jenis dan
jatuh cinta. Berbicara mengenai jatuh cinta pasti juga akan berbicara mengenai
putus cinta. Menurut data statistic ditemukan factor utama yang menjadi alasan
remaja bunuh diri adalah masalah percintaan. Oleh karena itu para remaja perlu
memiliki kematangan emosi yang baik sebelum memutuskan untuk berpacaran
karena dengan kematangan emosi yang baik remaja akan mampu mengendalikan
segala bentuk emosi negatif yang muncul setelah berpisah dari mantan pacar dan
mengedepankan emosi positif yang mampu memicu timbulnya kebahagiaan.
Populasi dalam penelitian ini merupakan remaja dengan kategori usia 17-21 tahun
yang pernah putus cinta maksimal 2 tahun yang lalu dengan jumlah sampel
sebanyak 84 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi
Product Moment Pearson dengan koefesien sebesar 0.721 dan P= 0,000 (p<0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan dengan
arah hubungan positif antara kematangan emosi dan kebahagiaan pada remaja yang
mengalami putus cinta, bahwa semakin tinggi kematangan emosi maka akan
semakin tinggi pula kebahagiaan dan semakin rendah kematangan emosi maka akan
semakin rendah kebahagiaan pada remaja yang mengalami putuscinta.
Kata kunci: Kematangan Emosi, Kebahagiaan, Remaja, Putus Cinta
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 9 Nomor 1 (2016).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1547
KEPUASAN KERJA, SEMANGAT KERJA DAN KOMITMEN
ORGANISASIONAL PADA STAF PENGAJAR UNIVERSITAS
GUNADARMA
Ursa Majorsy
ABSTRAK
Keberadaan staf pengajar atau dosen memberikan pengaruh yang besar dalam
pencapaian tujuan perguruan tinggi. Agar tujuan perguruan tinggi dapat tercapai
dengan baik maka diperlukan komitmen organisasional yang tinggi dari tiap elemen
yang terkait terutama staf pengajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
kepuasan kerja dan semangat kerja (sebagai variabel bebas) terhadap komitmen
organisasional (sebagai variabel terikat) pada staf pengajar Universitas Gunadarma.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap 65 staf pengajar
Universitas Gunadarma untuk mengukur kepuasan kerja, semangat kerja dan
komitmen organisasional. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi ganda (multiple regression). Hasil analisis data dalam
penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan dari kepuasan
kerja dan semangat kerja terhadap komitmen organisasional. Artinya, semakin
tinggi kepuasan kerja dan semangat kerja yang dimiliki oleh staf pengajar maka
semakin tinggi pula komitmen organisasional yang diperlihatkannya.
Kata kunci: komitmen organisasional, kepuasan kerja, semangat kerja, staf
pengajar
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 1 Nomor 1 (2007).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/291
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA
KARYAWAN PADA BANK BCA
Dwi Gita Verasari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemimpinan transformasional
dan motivasi kerja terhadap kepuasaan kerja karyawan. Responden dalam
penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di Bank BCA. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan pengambilan sampel cluster sampling.
Jumlah sampel sebanyak 65 karyawan yang bekerja di Bank BCA. Uji hipotesis
dilakukan dengan menggunakan teknik regresi berganda yang menunjukkan bahwa
ada pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja terhadap
kepuasan kerja pada karyawan Bank BCA.
Kata kunci: Kepuasaan Kerja, Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Kerja
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 10 Nomor 1 (2017).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1631
DAMPAK PSIKOLOGIS PADA WANITA YANG MENGALAMI
Intaglia Harsanti
ABSTRAK
Abortus spontan seringkali terjadi pada wanita yang sedang mengandung dan
membawa dampak psikologis yang mendalam seperti trauma, depresi, hingga
kecenderungan perilaku bunuh diri. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat
dampak psikologis pada wanita yang mengalami abortus spontan. Partisipan dalam
penelitian ini adalah seorang wanita berusia 26 tahun yang pernah mengalami
abortus spontan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak psikologis pasca abortus
spontan yang dialami subjek adalah munculnya perasaan kecewa, sedih, bersalah,
serta krisis kepercayaan diri. Dampak negatif yang lebih jauh bisa teratasi karena
dukungan sosial dari keluarga subjek.
Kata kunci: Dampak psikologis, Abortus spontan, Wanita mengandung
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 4 Nomor 1 (2010).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/373
EFEKTIVITAS INTERVENSI PELATIHAN GOAL SETTING PADA
WARGA BINAAN SOSIAL (WBS) DI PANTI SOSIAL BINA KARYA
(PSBK) PANGUDI LUHUR BEKASI
Zeni Afrilya dan Nilam Widyarini
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan rancangan intervensi untuk menetapkan
tujuan (goal setting) warga binaan sosial setelah keluar dari Panti. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen yang digunakan adalah jenis one group pre-test
post-test design. Subjek penelitian terdiri dari tiga orang. Subjek pertama AI, jenis
kelamin laki-laki usia 31 tahun. Subjek kedua W, jenis kelamin laki-laki usia 27
tahun. Subjek ketiga IS, jenis kelamin laki-laki usia 23 tahun. Pada penelitian ini,
subjek penelitian diberikan intervensi dengan memberikan pelatihan penetapan
tujuan (goal setting) yang dilakukan dalam empat kali pertemuan. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa dari ketiga subjek menunjukan terdapat perbedaan hasil
yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi. Hal ini mengindikasikan bahwa
intervensi goal setting yang diberikan secara signifikan dapat meningkatkan
kemampuan warga binaan sosial dalam merencanakan tujuan yang spesifik,
measurable, attainable, realistis, serta mampu menetapkan waktu (timely) dalam
pencapaian tujuan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
yang sangat signifikan pada tingkat kemampuan goal setting warga binaan sosial di
Panti Sosial Bina Karya sesudah mengikuti pelatihan goal setting.
Kata kunci: Pelatihan, goal setting, warga binaan sosial
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 8 Nomor 2 (2015).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1647
PERAN WORK ENGAGEMENT TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA
KARYAWAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT
Siti Cahyati dan Nurul Qomariyah
ABSTRAK
Tenaga kefarmasian mempunyai peranan penting karena terkait langsung dengan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya pelayanan kefarmasian. Agar
pelayanan kefarmasian dapat mencapai kinerja yang optimal maka perlu adanya
kepuasan kerja dan yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja adalah work
engagement karena ketika individu terlibat dengan pekerjaan, individu akan merasa
antusias terhadap pekerjaan, berkomitmen dan termotivasi dengan pekerjaan
sehingga dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif yang bertujuan untuk menguji kontribusi work engagement terhadap
kepuasan kerja pada karyawan pelayanan kefarmasian dengan menggunakan uji
regresi sederhana. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 69 responden dengan
mengunakan teknik sampling purposive. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh antara work engagement terhadap
kepuasan kerja pada pelayanan kefarmasian. Hasil menunjukkan bahwa diperoleh
nilai F sebesar 10.055 dengan taraf signifikan 0.002 (p < .01) dan nilai R Square
sebesar 0.130. Hasil ini menunjukkan bahwa work engagement mempengaruhi
kepuasan kerja sebesar 13%, di mana sisanya sebesar 87% merupakan faktor lain
yang mempengaruhi variabel di luar penelitian.
Kata kunci: Kepuasan Kerja, Pelayanan Kefarmasian, Work Engagement.
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 12 Nomor 1 (2019).
Doi/Link URL : http://dx.doi.org/10.35760/psi.2019.v12i1.1912
HARGA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA YANG
OBESITAS
Adinda Rizkiany Sutjijoso dan Miranda D. Zarfiel
tubuh yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat dapat berpengaruh pada harga
diri dan prestasi belajar mereka. Harga diri dan prestasi belajar saling berhubungan,
dimana harga diri mempengaruhi prestasi belajar dan prestasi belajar
mempengaruhi harga diri. Remaja yang menderita obesitas sering diasosiasikan
dengan memiliki harga diri yang rendah. Lebih lanjut, obesitas juga berpengaruh
pada prestasi belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan
harga diri dan prestasi belajar tersebut pada remaja obesitas. Subyek berjumlah 31
orang, terdiri dari 18 laki-laki dan 13 perempuan, berusia antara 14 tahun hingga
18 tahun. Seluruh subyek merupakan siswa SMA dari 3 sekolah di Jakarta. Skala
harga diri disusun berdasarkan Coopersmith Self-Esteem Inventory (1967) dan
prestasi belajar dilihat berdasarkan nilai rata-rata ulangan harian. Korelasi Pearson
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara harga diri
dengan prestasi belajar pada remaja yang obesitas. Hasil ini dapat disebabkan
adanya faktor lain yang terkait dengan harga diri dan prestasi belajar serta
kemampuan lain yang dimiliki subyek.
Kata kunci: Obesitas, Remaja, Harga diri, Prestasi belajar.
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 3 Nomor 1 (2009).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/406
ADVERSITY QUOTIENT DAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA
SMA
Adelina Ayu Andyani dan Rini Indryawati
ABSTRAK
Prestasi akademik siswa tidak terlepas dari usahanya dalam menghadapi setiap
hambatan atau masalah untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Penelitian ini
memiliki tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan adversity quotient dan
prestasi akademik pada siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan teknik sampling purposif, yaitu teknik penentuan sampel dengan
karakteristik dan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Partisipan dalam penelitian
ini adalah siswa SMA sebanyak 160 orang. Uji hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan teknik korelasi product moment pearson dan diperoleh angka
koefisien korelasi sebesar r = 0.608 dengan taraf signifikan sebesar 0.000 (p < 0.05).
Hasil tersebut menunjukan bahwa ada hubungan positif antara adversity quotient
dan prestasi akademik pada siswa SMA.
Kata kunci: Adversity Quotient, Prestasi Akademik, Siswa SMA
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 11 Nomor 2 (2018).
Doi/Link URL : http://dx.doi.org/10.35760/psi.2018.v11i2.2258
KEBERMAKNAAN HIDUP, KONSEP DIRI DAN MOTIVASI PADA ABDI
DALEM DI KERATON YOGYAKARTA
Andik Matulessy
ABSTRAK
Penelitian kualitatif ini mengkaji tentang kebermaknaan hidup, konsep diri dan
motivasi abdi dalem yang bekerja di Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Terdapat
lima orang abdi dalem sebagai subjek penelitian yang berusia minimal 40 tahun,
laki-laki dan sudah menjadi abdi dalem minimal 15 tahun. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan tehnik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menemukan berbagai fenomena menarik tentang abdi dalem antara
lain seperti (1) kebermaknaan hidup yang dimiliki oleh abdi dalem tidak tersirat
dalam bentuk hidup bersenang-senang dan bahagia secara jasmani, melainkan
kehidupan yang sehat, sederhana, dan menerima kondisi diri apa adanya termasuk
dalam keadaan penderitaan, kesusahan, suram dan penuh dengan sedih dan rasa
sakit, (2) konsep diri yang positif lebih banyak dipengaruhi perasaan kekaguman
pada pribadi Sultan sebagai orang yang diabdi, memungkinkan individu untuk
mengadopsi perilaku tertentu dari Sultan menjadi bentuk perilaku hidupnya setiap
hari, dan (3) motivasi utama seorang abdi dalem adalah cita-cita dan ketertarikan
(kecintaan, kekaguman, kebanggaan, kepatuhan) terhadap Sultan. Selain itu adanya
pandangan bahwa dengan cara menjalani hidup sebagai abdi dalem, individu
berharap dapat mencapai kebahagiaan hidup, ketenteraman batin, ketenangan jiwa,
serta memperoleh berkah berlimpah dan rejeki bagi diri dan keluarganya..
Kata kunci: Kebermaknaan hidup, Konsep diri, Motivasi, Abdi dalem
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 5 Nomor 1 (2011).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/656
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS MUNCULNYA KEKERASAN DALAM
DEMONSTRASI MAHASISWA
Zainal Abidin
ABSTRAK
Maraknya aksi-aksi demonstrasi anarkis dewasa ini mengundang sejumlah
pertanyaan mengenai faktor-faktor yang mendorong mereka melakukan aksi-aksi
tersebut. Sejumlah jawaban yang bersifat hipotetis pernah dikemukakan oleh
sejumlah ahli di media massa nasional. Mereka berpendapat bahwa ada motif
politik dari sejumlah pimpinan partai yang mendanai dan mendorong sejumlah
mahasiswa untuk melakukan demonstrasi-demonstrasi melalui kekerasan;
keinginan para demonstran mencari popularitas karena media massa meliput aksi-
aksi mereka dan ditayangkan di televisi nasional maupun daerah; dan lain-lain.
Namun, jawaban psikologi sosial mengenai masalah ini belum diajukan oleh para
psikolog sosial. Alasannya barangkali karena belum diketahui baik secara empirik,
hipotetis, maupun teoritis mengenai motif-motif psikososial apa saja yang
mendorong para demonstran melakukan demonstrasi seperti itu. Penelitian ini
merupakan kajian psikologi sosial untuk mendalami secara kualitatif penelitian
yang pernah dilakukan tahun 2010 tentang demonstrasi anarkis di Jakarta dan
Makassar (Abidin, Purboningsih, dan Ninin, 2010). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa baik motif psikologis, dukungan eksternal, maupun kondisi situasional pada
saat berlangsungnya demonstrasi dapat menimbulkan kekerasan dalam
demonstrasi. Berdasarkan pada hasil penelitian itu peneliti kembali mengkajinya
melalui metode kualitatif di 2 universitas di Jakarta pada tahun 2010-2011. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi praktis kepada para pengambil
kebijakan (rektorat, pemerintah dan aparat penegak hukum) dalam menangani
anarkisme mahasiswa pada saaat melakukan demonstrasi. Penelitian ini pun
diharapkan dapat memberi kontribusi teoritis untuk pengembangan penelitian dan
teori mengenai kekerasan dan gerakan mahasiswa di Indonesia.
Kata kunci: kekerasan, demonstrasi anarkis, motif-motif psikososial, metode
kualitatif
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 5 Nomor 2 (2012).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/677
KEKUATAN KARAKTER DAN KEBAHAGIAAN PADA SUKU JAWA
Herlani Wijayanti dan Fivi Nurwianti
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekuatan karakter dan
kebahagiaan pada suku Jawa, khususnya tentang bagaimana sumbangan kekuatan
karakter terhadap kebahagiaan. Kekuatan karakter tergolong menjadi 24, yaitu:
kreativitas, keingintahuan, keterbukaan pemikiran, kecintaan belajar, persfektif,
kecerdasan, kegigihan, integritas, vitalitas, kasih, kebaikan, kecerdasan
bermasyarakat, kependudukan, keadilan, kepemimpinan, pengampunan,
kerendahan hati, kebijaksanaan, pengaturan diri, pengagum keindahan, berterima
kasih, harapan, humor, dan keagamaan. Instrument penelitian menggunakan
kuesioner. Partisipan dalam penelitian ini adalah orang Jawa berusia 18-55 tahun
yang berdomisili di Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jabodetabek. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kekuatan karakter dan
kebahagiaan pada suku Jawa. Tingkat kebahagiaan orang Jawa, mayoritas berada
pada tingkat tinggi. Kekuatan karakter secara bersamaan memberikan sumbangan
yang signifikan terhadap kebahagiaan sebesar 48.6%, sedangkan 7 kekuatan yang
paling menyumbang terhadap kebahagiaan, yaitu kegigihan, kreativitas, perspektif,
keadilan, vitalitas, keingintahuan, dan pengampunan. Lima kekuatan karakter yang
paling menonjol adalah berterima kasih, kebaikan, kependudukan, keadilan, dan
integritas.
Kata kunci: kebahagiaan, kekuatan karakter, suku Jawa
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 3 Nomor 2 (2010).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/227
HUBUNGAN KOHESVITAS DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PRIA
DEWASA AWAL ANGGOTA KLUB MOBIL
Intaglia Harsanti dan Idhar Maulana
ABSTRAK
Kepercayaan diri merupakan keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku sesuai
dengan yang diharapkan. Banyak cara dilakukan individu untuk meningkatkan
kepercayaan diri salah satunya dengan bergabung dalam klub mobil. Ketika
individu tergabung dalam kelompok, maka rasa memiliki dan menjadi bagian dalam
suatu komunitas tersebut menambah kepercayaan diri. Tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan kohesivitas dengan
kepercayaan diri pada pria dewasa awal anggota klub mobil. Sampel penelitian ini
berjumlah 80 orang. Berdasarkan hasil uji hipotesis, diketahui nilai koefisien
korelasi sebesar r = 0,358 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis
terbukti, bahwa ada hubungan positif signifikan antara kohesivitas dengan
kepercayaan diri pada pria dewasa awal anggota klub mobil.
Kata kunci: Kohesivitas, kepercayaan diri, pria dewasa awal, klub mobil
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 8 Nomor 1 (2015).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1287
KONFLIK PERKAWINAN DAN MODEL PENYELESAIAN KONFLIK
PADA PASANGAN SUAMI ISTRI
Eva Meizara Puspita Dewi1 dan Basti Basti
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan intensitas konflik
perkawinan pada pasangan suami istri yang tinggal bersama dan yang tinggal
terpisah dan cara penyelesaian konfliknya. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dan dilengkapi dengan data kualitatif. Jumlah keseluruhan sampel 74
istri, 47 orang yang tinggal bersama suami dan 37 orang yang tinggal terpisah
dengan suami. Teknik sampling yang digunakan adalah purposif accidental
sampling. Data dianalisis menggunakan uji-t dan analisa diskriptif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat perbedaan intensitas konflik perkawinan pada istri
yang tinggal bersama dan yang tinggal terpisah dengan suami. Model penyelesaian
konflik yang banyak digunakan oleh para istri baik yang tinggal bersama suami
maupun yang tinggal terpisah lebih banyak yang mengarah konstruktif dalam
penyelesaian konflik perkawinan. Ditemukan persepsi berkebalikan. Menurut istri
yang tinggal bersama suami, intensitas konflik perkawinan akan lebih tinggi jika
istri tinggal bersama suami. Sebaliknya, menurut istri yang tinggal tidak bersama
dengan suaminya, intensitas konflik akan lebih tinggi jika istri tidak tinggal
bersama suaminya.
Kata kunci: intensitas, konflik perkawinan, pasangan, suami istri.
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 2 Nomor 1 (2008).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/243
BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASIONAL, DAN
KEPUASAN KERJA KARYAWAN
Klara Innata Arishanti
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan terhadap 75 karyawan PT. X, dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh budaya organisasi dan komitmen organisasional (variabel
bebas) terhadap kepuasan kerja (variabel terikat). Analisis data pada penelitian ini
menggunakan regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan perhitungan,
diketahui pula bahwa rerata skor empirik dari tiap skala yang dibagikan pada subjek
menunjukkan bahwa subjek memiliki skor diatas rata-rata pada tiap variabel yang
diteliti. Baik budaya organisasi, komitmen organisasional maupun kepuasan kerja
dikategorikan cukup tinggi.
Kata kunci: budaya organisasi, komitmen organisasional, kepuasan kerja.
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 1 Nomor 1 (2007).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/279
PENGARUH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DAN PEMAAFAN
TERHADAP KEPUASAN PENIKAHAN
Meta Damariyanti
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh kesejahteraan psikologis
dan pemaafan terhadap kepuasan pernikahan. Sampel penelitian ini adalah suami
dan istri berjumlah 80 responden. Metode yang digunakan pada penelitian ini
adalah kuantitatif dengan teknik regresi sederhana dan berganda. Berdasarkan hasil
analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh kesejahteraan psikologis terhadap
kepuasan pernikahan, terdapat pengaruh pemaafan terhadap kepuasan pernikahan
dan secara bersama-sama pemaafan dan kesejahteraan psikologis memengaruhi
kepuasan pernikahan.
Kata kunci: pemaafan, kesejahteraan psikologis, kepuasan pernikahan
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 8 Nomor 2 (2015).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1642
PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA PENDERITA LEUKEMIA
Ulfa Rizkiana dan Retnaningsih
ABSTRAK
Leukemia merupakan jenis kanker darah yang paling banyak dijumpai pada usia di
bawah 15 tahun. Dengan adanya penyakit seperti leukemia pada remaja maka akan
mempengaruhi semua aktivitas dan kepribadian pada remaja penderita leukemia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran dari
penerimaan diri remaja penderita leukemia dan faktor-faktor yang berperan dalam
penerimaan diri pada remaja penderita leukemia. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif yang berupa studi kasus dengan satu subjek yaitu penderita
leukemia jenis ALL stadium satu selama satu tahun. Subjek saat penelitian
dilakukan berusia 14 tahun. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa subjek
penelitian mampu menerima dirinya dengan baik. Hal tersebut ditunjukan dengan
adanya pemahaman tentang diri sendiri dan mengenali apa yang menjadi
kekurangan dan kelebihannya serta adanya harapan yang realistis terhadap keadaan
diri dan tidak merasa rendah diri dengan adanya penyakit yang dialami subjek.
Selain itu subjek memiliki keluarga yang sangat mendukung harapan subjek dan
teman-teman serta lingkungan yang bersikap baik sehingga subjek mempunyai
penerimaan diri yang baik sebagai remaja penderita leukemia.
Kata kunci: Penerimaan diri, Leukemia, Remaja.
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 2 Nomor 2 (2009).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/412
PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA PENDERITA TALASEMIA
Khalish Nadhilah Thirafi
ABSTRAK
Psychological well-being adalah suatu kondisi di mana individu memiliki perasaan
puas, bahagia, dapat menerima segala aspek baik positif dan negatif dalam dirinya.
Psychological well-being dapat dipengaruhi oleh berbagai keadaan. Talasemia
adalah kelainan bawaan yang dapat menyebabkan aktivitas sehari-hari terganggu.
Selain memerlukan transfusi darah, pasien juga memerlukan pemberian obat yang
dapat mengeluarkan zat besi yang berlebih akibat transfusi. Baik transfusi darah
maupun pemberian obat tersebut merupakan keadaan yang tidak nyaman bagi
penderita, sehingga dapat menyebabkan psychological well-being yang pada
umumnya rendah. Penelitian ini menggunakan subjek seorang wanita penderita
talasemia beta mayor yang berusia 42 tahun dan memerlukan transfusi darah secara
rutin. Dilakukan penelitian psychological well-being dengan metode penelitian
kualitatif menggunakan studi kasus intrinstik. Penelitian kualitatif dilakukan
berdasarkan observasi dan wawancara baik terhadap subjek maupun significant
other. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa walaupun mengidap talasemia
yang cukup berat, subjek tetap mempunyai psychological well-being yang tinggi.
Hal ini dibuktikkan dengan kemampuan subjek yang mempunyai prestasi selama
masa pendidikan SMA dan universitas selain itu subjek mampu bekerja dan nyaman
dengan lingkungan kerja. Di bidang sosial subjek mempunyai aktivitas di organisasi
Yayasan Talasemia dengan memberikan dukungan positif bagi penderita talasemia
lainnya. Kesimpulannya tidak semua penderita talasemia yang berat menunjukkan
psychological well-being yang rendah. Subjek justru memperlihatkan
psychological well-being yang tinggi. Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan
keluarga, maupun lingkungan kerja. Contoh kasus ini dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan psychological well-being penderita talasemia lainnya.
Kata kunci: Psychological Well-Being, Talasemia
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 9 Nomor 2 (2016).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1558
MENONJOLNYA KATEGORISASI AGAMA DALAM KEMAJEMUKAN
MASYARAKAT INDONESIA
Rayini Dahesihsari, Juliana Murniati dan Hoshael Waluyo Erlan
ABSTRAK
Perbedaan agama sebagai salah satu sumber konflik di dalam masyarakat Indonesia
melatarbelakangi tujuan dari penelitian ini untuk melihat apakah agama merupakan
kategori yang nyata di dalam interaksi sosial masyarakat yang majemuk. Penelitian
ini menggunakan kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif, meliputi survei dan
wawancara. Dua ratus tiga mahasiswa berasal dari tiga universitas secara sukarela
berpartisipasi dalam penelitian ini. Dua universitas mewakili latar belakang agama
yang berbeda, yaitu Islam, Kristen, sedangkan sebuah universitas bersifat netral.
Hasil survei diolah dengan statistik deskriptif, sedangkan hasil wawancara diolah
dengan metode analisa tema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategorisasi
berbasis agama memang cukup menonjol pada responden penelitian dan digunakan
sebagai dasar mereka dalam memberikan dukungan kepada kelompoknya.
Menonjolnya kategorisasi agama tersebut ternyata tidak terkait dengan afiliasi
universitas tempat responden berasal. Keterlibatan responden dalam aktivitas
keagamaan serta pengalaman interaksi mereka dengan kelompok agama yang
berbeda ternyata lebih berperan terhadap penonjolan kategorisasi agama tersebut.
Responden yang kaya dalam pengalaman kontak dengan kelompok agama lain
umumnya memiliki pandangan yang lebih inklusif dan akomodatif terhadap
masyarakat di luar kelompok mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kontak yang intensif dengan orang dari kelompok agama yang berbeda akan dapat
mengurangi bias negatif dan stereotipe terhadap kelompok agama lain, yang
selanjutnya akan membantu terciptanya hubungan yang lebih harmonis antar
kelompok agama yang berbeda.
Kata kunci: Kemajemukan, Kategorisasi sosial, Perbedaan agama, Identitas
sosial
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 5 Nomor 2 (2011).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/385
GAMBARAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA SMP NEGERI YANG
MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
Ameliyah
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran motivasi berprestasi siswa
SMP Negeri yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Pengambilan data sampel
dilakukan dengan menggunakan skala ukur motivasi berprestasi. Sampel penelitian
ini adalah seluruh siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yaitu gabungan
siswa kelas VIII dan IX dengan jumlah 143 siswa. Penelitian ini menggunakan
teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu motivasi
berprestasi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler masuk ke dalam kategori
tinggi. Berdasarkan jenis kelamin, tingkatan kelas, nilai raport, kegiatan
ekstrakurikuler, hobi dan lama menjadi anggota, diperoleh mean ampirik motivasi
berprestasi tinggi. Berdasarkan usia, diperoleh mean empirik motivasi berprestasi
kategori tinggi pada usia 13 tahun dan 14 tahun sedangkan mean empirik kategori
sedang pada usia 15 tahun. Berdasarkan peringkat kelas, diperoleh mean empirik
motivasi berprestasi tinggi pada siswa dengan peringkat 1-30 dan mean empirik
motivasi berprestasi kategori sedang pada siswa dengan peringkat 31-36.
Kata kunci: Kegiatan Ekstrakurikuler, Motivasi Berprestasi
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 10 Nomor 2 (2017).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1785
KECERDASAN SPIRITUAL PADA PERWIRA TINGGI TNI YANG
AKAN MENGHADAPI MASA PENSIUN
Budi Wahyu Satria dan M. Fakhrurrozi
ABSTRAK
Masa pensiun bagi sebagian individu merupakan salah satu hal yang ditakuti oleh
sebagian orang karena berkurangnya berbagai segi kemampuan dan aktivitas yang
biasa dimiliki oleh individu tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat
kecerdasan spiritual pada perwira TNI yang memasuki masa pension. Penelitian ini
menggunakan wawancara bersifat terbuka dan terstuktur, dalam penelitian ini
peneliti juga mengunakan observasi berstruktur dan non-partisipan. Subjek dalam
penelitian ini adalah seorang PATI TNI AL yang berusia 55 tahun dan akan
memasuki masa pensiun serta berada dalam tahapan perkembangan yakni periode
dewasa madya. Hasil penelitian ini antara lain memperlihatkan bahwa kecerdasan
spiritual yang tampak pada subjek adalah sikap ramah tamah, kedekatan,
keingintahuan, kreativitas, penguasaan diri, dan religinya. Karena subjek memiliki
minat untuk bersosialisasi membuat subjek menjadi orang yang tetap mampu
membuka diri dan beradaptasi untuk lingkungan baru termasuk orang-orangnya dan
aktivitasnya. Selain itu dihasilkan pula faktor-faktor yang mempengaruhi
kecerdasan spiritual yaitu subjek sejak dulu memang selalu ingin melakukan hal-
hal yang baik dalam kehidupannya, dan ini tidak berubah meskipun subjek sekarang
telah pensiun.
Kata kunci: Kecerdasan spiritual, Pensiun, Perwira TNI
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 3 Nomor 1 (2009).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/401
REGULASI EMOSI DAN RESILIENSI PADA MAHASISWA MERANTAU
YANG TINGGAL DI TEMPAT KOS
Ghifari Rizky Pahlevi dan Henny Regina Salve
ABSTRAK
Pada saat ini terdapat fenomena mahasiswi yang merantau untuk mendapatkan
pendidikan yang lebih baik dan ketika merantau kecenderungan mahasiswi banyak
yang tinggal di tempat kost karena bagi mahasiswi tinggal di kostan merupakan
alternatif terbaik untuk mendapat tempat tinggal selama masa studinya. Merantau
merupakan suatu istilah yang digunakan masyarakat untuk menyebut seseorang
yang pergi dari kampung halamannya untuk menetap serta bekerja atau mencari
pendidikan dan pulang ketika ada hari besar atau kepentingan saja. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengukur hubungan antara regulasi emosi dan resiliensi
pada mahasiswi yang merantau dan tinggal di tempat kost. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Adapun pengumpulan data pada
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner dalam mengukur skala
regulasi emosi dan resiliensi. Sampel pada penelitian ini berjumlah 120 responden
dengan pengambilan sampel terhadap subjek menggunakan teknik sampling
purposive. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan
teknik korelasi Pearson (2-tailed), diketahui nilai signifikansi sebesar 0,773 (p <
0,05) yang artinya tidak terdapat hubungan antara regulasi emosi dan resiliensi pada
mahasiswi yang merantau dan tinggal di tempat kost. Hal tersebut menunjukkan
bahwa regulasi emosi tidak termasuk ke dalam faktor psikologis yang
mempengaruhi resiliensi mahasiswi yang merantau dan tinggal di tempat kost.
Kata kunci: Regulasi Emosi, Resiliensi, Mahasiswi, Merantau, Tempat Kost
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 11 Nomor 2 (2018).
Doi/Link URL : http://dx.doi.org/10.35760/psi.2018.v11i2.2263
FAKTOR PSIKOSOSIAL LINGKUNGAN KERJA (STUDI KASUS) PADA
KARYAWAN PABRIK SSP PT. X
Aliva Kemala
ABSTRAK
Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang melakukan pekerjaan.
Banyak faktor bahaya di lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan dan faktor psikososial karyawan. Faktor bahaya tersebut bersumber dari
kegiatan dimana proses produksi berlangsung. Lingkungan dan kondisi kerja yang
tidak sehat merupakan beban tambahan kerja bagi karyawan. Bahaya faktor
psikososial di tempat kerja dapat berhubungan dengan lingkungan sosial kerja, yang
berpotensi menyebabkan gangguan pada psikologi dan fisik-fisiologis karyawan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor psikososial dari kondisi lingkungan
kerja pabrik SSP PT. X. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus kualitatif.
Subjek informan berjumlah 2 orang karyawan yang bekerja pada pabrik SSP PT.
X. Teknink pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu observasi
dan wawancara. Hasil yang didapat diketahui kondisi lingkungan kerja pada pabrik
SSP PT. X memiliki faktor psikososial. Sehingga mempengaruhi emosi karyawan
antara lain, nada suara menjadi tinggi dan keras seperti berteriak atau marah-marah
terhadap orang lain, mudah merasa jengkel atau merasakan perasaan tidak senang
dan sulit tidur lelap. Hal ini disebabkan karena kondisi lingkungan kerja yang
bising, suhu yang panas serta berdebu sehingga dapat menimbulkan faktor
psikososial bagi karyawan.
Kata kunci: Faktor Psikososial Lingkungan Kerja, Karyawan
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 11 Nomor 1 (2018).
Doi/Link URL : http://dx.doi.org/10.35760/psi.2018.v11i1.2077
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM PENCAPAIAN
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
Reni Diah Kusumawati, Syntha Noviyana dan Rr. Dharma Tintri Edi Raras
ABSTRAK
Tempat pertama dalam proses pembelajaran dan pendidikan seorang anak adalah
keluarga, dimana pola asuh orang tua dapat mendorong motivasi belajar dan minat
belajar anak terhadap prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
pengaruh motivasi belajar, minat belajar, dan pola asuh orang tua terhadap prestasi
belajar yang ditunjukkan dalam Indek Prestasi Kumulatif (IPK). Populasi penelitian
ini adalah mahasiswa Strata Satu Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma,
dengan jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 217 responden. Data dikumpulkan
melalui kuesioner dan dianalisis dengan regresi berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara keseluruhan motivasi belajar, minat belajar, dan pola
asuh orang tua berpengaruh terhadap IPK mahasiswa..
Kata kunci: Motivasi belajar, Minat belajar, Pola asuh orang tua, IPK
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 5 Nomor 2 (2012).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/672
EFEKTIVITAS TERAPI PERILAKU EMOSI RASIONAL DALAM
MENGURANGI KEYAKINAN TIDAK RASIONAL DAN TEKANAN
Hally Weliangan
ABSTRAK
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sering terjadi dalam kehidupan
perkawinan, dan yang menjadi korban pada umumnya adalah ibu rumah tangga.
KDRT dapat menimbulkan berbagai gangguan fisik maupun psikologis seperti sakit
akibat tekanan. Salah satu pendekatan dalam mengelola tekanan, adalah Terapi
Perilaku Emosi Rasional (TPER). Penelitian yang mengunakan TPER, dalam
mengurangi keyakinan tidak rasional, telah banyak dilakukan dan menunjukkan
hasil yang positif, Namun penelitian mengenai efektivitas TPER dalam mengurangi
tekanan pada wanita yang mengalami KDRT tampak masih jarang dilakukan.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripiskan KDRT, tekanan, keyakinan tidak
rasional, efektifitas terapi perilaku emosi rasional dalam menurunkan keyakinan
tidak rasional. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan
studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keyakinan tidak rasional subjek
cenderung berkurang. Subjek menyadari bahwa pikiran negatifnya berpengaruh
pada emosi dan perilaku dan selanjutnya berusaha menantang pikiran negatif
dengan berbicara sendiri. Hal ini terlihat pada pengaruhnya terhadap menurunnya
gejala tekanan fisik, kognitif, emosi, dan hubungan interpersonal cenderung
membaik. Ditemukan juga bahwa terapi TPER mengindikasikan dapat menurunkan
intensitas KDRT..
Kata kunci: TPER, Keyakinan tidak rasional, Tekanan, KDRT
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 2 Nomor 2 (2009).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/417
HUBUNGAN SELF-EFFICACY DAN PERILAKU MENYONTEK
(CHEATING) PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS X
Siti Shara
ABSTRAK
Semakin hari persaingan antar individu dengan individu lainnya semakin ketat
sehingga penting bagi seorang individu itu memiliki kualitas dan kuantitas agar bisa
bersaing dengan individu lainnya. Oleh karena itu, pendidikan yang baik sangat
penting agar setelah lulus mampu bersaing di era globalisasi. Namun hal ini
mendorong sebagian oknum mahasiswa untuk menggunakan cara tidak
bertanggung jawab demi mengejar prestasi di dunia pendidikan, seperti dengan
mencontek. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara self efficacy
dengan perilaku menyontek (cheating) pada mahasiswa fakultas psikologi
universitas X. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah self-efficacy dan variabel
terikat dalam penelitian ini adalah perilaku menyontek (cheating). Sampel
penelitian berjumlah 100 responden, yakni mahasiswa laki-laki dan perempuan
fakultas psikologi universitas X dengan usia 18-23 tahun. Teknik sampling dalam
penelitian menggunakan teknik purposive sampling.Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson yang digunakan untuk menguji
hubungan self efficacy dan perilaku menyontek. Berdasarkan hasil uji korelasi
didapatkan nilai koefisien sebesar -0,198 dengan hasil signifikansi 0,024 (p <
0,5).Hal ini menunjukan ada hubungan negatif yang signifikan antara self efficacy
dan perilaku menyontek pada mahasiswa fakultas psikologi universitas X.
Kata kunci: Self efficacy, perilaku menyontek (cheating)
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 9 Nomor 1 (2016).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1542
HUBUNGAN SUBJECTIVE WELL BEING DAN ORGANIZATIONAL
CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN HOTEL ARYADUTA
JAKARTA
Anggi Effry Liqwiyanti dan Joseph Jangkung
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara subjective well being dan
organizational citizenship behavior pada karyawan hotel Aryaduta Jakarta. Dalam
hal ini, subjective well being diukur berdasarkan tiga komponen, yaitu: positive
affect, negative affect dan life satisfaction. Sedangkan organizational citizenship
behavior diukur berdasarkan lima dimensi, yaitu altruism, conscientiousness,
sportmanship, courtesy dan civic virtue. Partisipan penelitian ini sebanyak 100
karyawan hotel Aryaduta Jakarta. Pengambilan data dilakukan dengan pemberian
angket yang meliputi skala organizational citizenship behavior, PANAS dan
SWLS. Berdasarkan hasil analisis diketahui ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara positive affect dengan organizational citizenship behavior dengan
nilai r= 0,423 dan nilai p= 0,000 , terdapat hubungan negatif antara negative affect
dengan organizational citizenship behavior dengan nilai r= -0,168 dan nilai p=
0,048, serta ada hubungan positif yang sangat signifikan antara life satisfaction
dengan organizational citizenship behavior dengan nilai r= 0,266 dan nilai p=
0,004. Selain itu, didapat juga hasil bahwa ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara subjective well being dan organizational citizenship behavior pada
karyawan hotel Aryaduta Jakarta dengan nilai r= 0,345 dan nilai p= 0,000.
Kata kunci: Subjective well being, organizational citizenship behavior, karyawan
hotel Aryaduta Jakarta.
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 9 Nomor 2 (2016).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1553
MEANINGFUL WORK DAN WORK ENGAGEMENT TERHADAP
KOMITMEN ORGANISASI PADA RELAWAN
Ira Norma Prabawati
ABSTRAK
Seiring berkembangnya ilmu dan pengetahuan serta banyaknya pula masalah yang
terjadi di negara Indonesia membuat masyarakatnya sadar bahwa mereka harus ikut
turun tangan dalam memperbaiki masalah-masalah yang ada. Dari beberapa
masyarakat tersebut ada yang ikut andil dan rela untuk tidak dibayar asalkan ada
perubahan. Orang yang turut andil dan rela tidak dibayar tenaganya, waktunya,
pikiran, bahkan rela mengeluarkan ide untuk perubahan ke arah yang baik dapat
disebut relawan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh meaningful work
dan work engagement terhadap komitmen organisasi pada relawan. Alat pengumpul
data dalam penelitian ini menggunakan kueisioner dan wawancara. Subjek dalam
penelitian ini adalah para relawan yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, dan
lingkungan dengan karakteristik sudah bergabung dengan organisasi selama
minimal 1 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh secara inividual dan simultan meaningful work dan work
engagement terhadap komitmen organisasi sebesar 48,8%..
Kata kunci: Meaningful work, Work engagement, Komitmen Organisasi,
Relawan Organisasi Non Profit
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 10 Nomor 1 (2017).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1637
KEPERCAYAAN DIRI PADA WANITA DEWASA AWAL PENDERITA
BINGE EATING
Labibah E. Rukmana
ABSTRAK
Pada umumnya setiap wanita terus menerus mengevaluasi diri sendiri dan
membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Individu yang memiliki berat badan
berlebih dapat menyebabkan individu merasa rendah diri dalam hal bersosialisasi
dengan orang lain di lingkungan sekitar individu tersebut. Oleh karena itu individu
khususnya wanita, menganggap penampilan merupakan suatu hal yang sangat
penting. Wanita yang memiliki kelebihan berat badan salah satunya dapat
disebabkan oleh pola makan yang berlebihan. Jika pola makan yang berlebihan
tidak ditangani dengan baik, maka dapat menyebabkan gangguan pola makan dan
sebagian besar penderita gangguan makan adalah wanita. Binge-eating disorder
merupakan perilaku makan berlebihan tanpa usaha mengeluarkan kembali apa yang
sudah dikonsumsi. Episode makan berlebihan yang berulang, seperti binge eating
terjadi dengan cepat, makan hingga perut terasa terlalu penuh, makan dalam jumlah
besar walaupun tidak merasa lapar, makan sendirian karena merasa malu dengan
jumlah makanan yang dikonsumsinya, depresi, merasa bersalah selepas makan dan
mempunyai kepercayaan diri yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
gambaran kepercayaan diri dan faktor-faktor yang menyebabkan kepercayaan diri
yang ada pada wanita dalam usia dewasa awal penderita binge eating. Penelitian ini
menggunakan salah satu bentuk metode kualitatif yaitu studi kasus, yang
menggunakan wawancara dan observasi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah
satu orang wanita yang merupakan penderita binge eating dan satu significant other.
Hasilnya menunjukkan bahwa subjek merasa kurang memiliki kepercayaan diri dan
subjek memiliki rasa minder karena subjek menderita binge eating.
Kata kunci: Kepercayaan Diri, Penderita Binge Eating, dan Wanita Dewasa
Awal
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 10 Nomor 2 (2017).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1780
GAMBARAN AGRESIVITAS APARAT KEPOLISIAN YANG
MENANGANI DEMONSTRASI
Agus Sapari dan Ni Made Taganing Kurniati
ABSTRAK
Sudah lama era reformasi berlangsung di Indonesia, yang ditandai dengan adanya
keterbukaan dan kebebasan dalam segala hal, termasuk penyampaian pendapat di
depan umum. Dalam pelaksanaannya demostrasi dapat dilakukan secara tertib dan
damai tetapi dapat pula demonstrasi berkembang menjadi gerakan yang cenderung
agresif dan anarkis bahkan terkesan brutal. Ketika berlangsungnya aksi demonstrasi
tidak jarang terjadi tindakan pemaksaan, penembakan, pemukulan dan bahkan
sampai pada pengerusakan fasilitas umum, yang dilakukan oleh polisi maupun
mahasiswa. Di mata masyarakat, kekerasan yang dilakukan polisi dalam aksi
demonstrasi terbilang ironis karena keberadaan polisi pada dasarnya adalah untuk
melindungi rakyat. Peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran agresivitas
aparat kepolisian pada saat mengamankan aksi demonstrasi dan mengapa terjadi
tindakan agresif oleh aparat kepolisian terhadap para demonstran. Subjek penelitian
dalam penelitian ini adalah aparat kepolisian yang pernah melakukan tindakan
agresif terhadap para demonstran pada saat mengamankan demonstrasi. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan menggunakan alat tes
psikologi yaitu EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) dan DAP (Draw A
Person) Test, dalam penelitian ini tidak dimungkinkan untuk dilakukan observasi.
Hasil penelitian menunjukan aparat kepolisian melakukan tindakan agresi terhadap
para demonstran sebagai tindakan balasan terhadap tindakan agresi para
demonstran sebelumnya seperti memaki, melempar atau memukul.
Kata kunci: agresivitas, aparat kepolisian, demontrasi
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 1 Nomor 2 (2008).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/288
ANIMASI 2D DAN 3D DALAM PEMBELAJARAN SISTEM
MEKANISME
Dian Kemala Putri dan Jean- Michel Boucheix
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari animasi 2D dan 3D serta memahami
persepsidan penerimaan subjek dalam memahami sistem mekanisme kompleks
dengan menggunakan eye tracking. Sistem mekanisme yang digunakan adalah
sistem mekanisme piano. Di dalampenelitian ini, pergerakan mata direkam dengan
menggunakan eye tracking selama ditampilkannya animasi 2D dan 3D. Terdapat
tiga tingkat indikator dalam system yaitu konfigurasi, lokal kinematik, dan
fungsional mental model. Analisis data berdasarkan eye tracking menunjukkan
bahwa subjek terlihat lebih fokus pada animasi 3D dibandingkandengan animasi
2D.
Kata kunci: Animasi, Eye tracking, Konfigurasi, Lokal kinematik, Mental model
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 4 Nomor 1 (2010).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/379
TERAPI PERILAKU UNTUK FOBIA LIFT
Nanik dan Vensi Anita Ria Gunawinata
ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat peran terapi perilaku dalam mengatasi kecemasan
penderita fobia lift. Pendekatan terapi yang digunakan multi-modal behavior
therapy, meliputi bibliotherapy, terapi kognitif behavioral, relaksasi, dan
desensitisasi sistematis. Subjek penelitian (N=1) adalah penderita fobia lift sejak
remaja. Teknik pengambilan data atas subjek penelitian ini menggunakan
incendental dan purposive sampling. Desain penelitian ini tergolong quasi
experiment dengan single case subject design. Pengumpulan data dilakukan dengan
multi-assessment, meliputi observasi dan wawancara, angket kecemasan dan angket
proses kognitif pada sebelum, selama, dan sesudah terapi diberikan. Hasil penelitian
menunjukan bahwa terapi perilaku dapat diandalkan perannya dalam mengatasi
kecemasan penderita fobia lift.
Kata kunci: Fobia lift, Biblioterapi, Terapi kognitif perilaku, Relaksasi,
Desensitisasi sistematis
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 5 Nomor 2 (2011).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/396
STRES IBU TUNGGAL YANG MEMILIKI ANAK AUTIS
Astri Nur Kusumastuti
ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk mengkaji gambaran stres ibu tunggal yang memiliki anak
autis dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya stres pada
ibu tunggal yang memiliki anak autis. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode kualitatif berbentuk studi kasus. Sumber data yang
merupakan subjek penelitian adalah ibu tunggal yang memiliki anak autis,
berjumlah satu orang. Teknik pengambilan data menggunakan observasi non
partisipan dan wawancara yang mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
gambaran ibu tunggal yang memiliki anak autis dapat mengakibatkan stres pada
orangtua tunggal karena beban tanggung jawab dalam merawat anak yang biasanya
dipegang oleh pasangan suami istri harus ditanggung seorang diri oleh orangtua
tunggal yaitu ibu. Faktor-faktor yang menyebabkan stres ibu tunggal juga dapat
disebabkan oleh kondisi anak yang memiliki kebutuhan khusus, kebutuhan
ekonomi serta adanya rasa malu dengan kondisi diri.
Kata kunci: Stres, Ibu tunggal, Anak autis.
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 7 Nomor 2 (2016).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1130
DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ORANG TUA
DENGAN ANAK DOWN SYNDROME
Tita Rahmi Priwanti, Ira Puspitawati, dan Afmi Fuad
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris hubungan antara
dukungan sosial dengan kepercayaan diri pada orang tua dengan anak down
syndrome. Responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak
down syndrome berjumlah 52 orang. Alat ukur yang digunakan adalah social
provisions scale dan skala ukur kepercayaan diri. Metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan teknik korelasi. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara dukungan
sosial dengan kepercayaan diri..
Kata kunci: Anak down syndrome, Dukungan Sosial, Kepercayaan Diri, Orang
Tua.
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 12 Nomor 1 (2019).
Doi/Link URL : http://dx.doi.org/10.35760/psi.2019.v12i1.1918
EFEKTIVITAS INTERVENSI PEMAAFAN DENGAN METODE
BERCERITA TERHADAP PEMAAFAN ANAK YANG MENGALAMI
LUKA PSIKOLOGIS
Gusmilizar
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek intervensi pemaafan dengan metode
bercerita terhadap pemaafan anak yang mengalami luka psikologis. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen dengan jenis desain pre test – post test kelompok
tunggal (one group pre-test post-test design) dengan jumlah subjek 22 siswa
sekolah dasar di SD Negeri Depok Baru 8 dengan rentang usia 9-12 tahun. Hasil
penelitian menunjukkan ada perbedaan signifikan pemaafan anak yang mengalami
luka psikologis sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Intervensi pemaafan
dengan metode bercerita dapat meningkatkan pemaafan anak yang mengalami luka
psikologis terhadap pihak yang telah menyakiti. Pemaafan yang tinggi ditandai
dengan menurunnya motivasi untuk membalas dendam dan motivasi untuk
menghindar serta terbangunnya empati dan kasih sayang terhadap pihak yang telah
menyakiti.
Kata kunci: Intervensi Pemaafan, Metode Bercerita, Pemaafan Anak.
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 11 Nomor 1 (2018).
Doi/Link URL : http://dx.doi.org/10.35760/psi.2018.v11i1.2072
HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN PADA PASIEN
HEMODIALISA DI KLINIK HEMODIALISA MUSLIMAT NU CIPTA
HUSADA
Ayu Khairunnisa
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan religiusitas dengan kebahagiaan
pada pasien hemodialisa di Klinik Hemodialisa Muslimat NU Cipta Husada.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Sampel
penelitian ini adalah 41 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang
merupakan pasien hemodialisa di Klinik Hemodialisa Muslimat NU Cipta Husada.
Penelitian ini menggunakan kuisioner yang disusun berdasarkan skala religiusitas
dan kebahagiaan, yang berbentuk skala Likert. Pengujian hipotesis menggunakan
teknik analisis korelasi Pearson. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian
ini adalah incidental sampling dan purposive sampling. Incidental sampling adalah
teknik pengambilan sampel yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dan
secara kebetulan bertemu dengan peneliti, sedangkan purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Hasil penelitian
mendapatkan koefisien korelasi antara religiusitas dengan kebahagiaan pada pasien
hemodialisa sebesar 0,813 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p<0,01).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa hipotesis diterima, yang
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara religiusitas dengan
kebahagiaan pasien hemodialisa di Klinik Hemodialisa Muslimat NU Cipta
Husada.
Kata kunci: kebahagiaan, pasien hemodialisa, religiusitas
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 9 Nomor 1 (2016).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1537
KECERDASAN EMOSI, STRES KERJA DAN KINERJA KARYAWAN
Reni Hidayati, Yadi Purwanto, dan Susatyo Yuwono
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kecerdasan emosi dan stres kerja
pada kinerja karyawan. Hipotesis penelitian ini adalah adanya korelasi antara
kecerdasan emosi dan stres kerja pada kinerja karyawan. Subjek penelitian adalah
karyawan PT. BRI Kebumen dengan usia minimum 22 tahun, berpendidikan
minimal SMA, dan memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun. Subjek penelitian
diperoleh dengan menggunakan metode pusposive sampling. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa korelasi yang signifikan antara kecerdasan emosi dan stres
kerja (R = 0.580 dan Fregresi = 11.909, p < .01) serta dapat digunakan sebagai
prediktor kinerja karyawan. Ketika diuji secara terpisah, muncul pula korelasi
positif yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan kinerja karyawan (r =
0.527, p < .01), dan korelasi negatif yang signifikan antara stres kerja dengan
kinerja karyawan (r = -0.391, p < .01).
Kata kunci: kinerja, kecerdasan emosi, stres kerja
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 2 Nomor 1 (2016).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/249
PENGATASAN KESEPIAN PADA WARAKAWURI DI USIA LANJUT
Rifa Rahmawati dan Ira Puspitawati
ABSTRAK
Lansia seringkali merasakan kesepian dalam hidupnya dikarenakan banyak hal.
Kesepian dirasakan karena ketiadaan figur kasih sayang yang intim dari anak dan
ketiadaan figur kasih sayang yang intim dari suami setelah suami subjek meninggal.
Kesepian yang dirasakan seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari penderita.
Untuk itulah dibutuhkan pengatasan yang berguna dalam mengatasi kesepian yang
sedang dirasakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengatasan kesepian yang dilakukan oleh warakawuri di masa usia lanjut. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan subjek
penelitian sejumlah tiga orang warakawuri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kesepian emosi, kesepian sementara, dan kesepian situasional adalah jenis kesepian
yang biasa dirasakan oleh ketiga subjek penelitian. Adapun pengatasan kesepian
yang biasa dilakukan oleh ketiga subjek penelitian adalah kesedihan pasif,
pengingkaran, aktif isolasi, jaringan dukungan sosial, dan pengatasan mental.
Pengatasan kesepian yang dilakukan ketiga subjek penelitian ternyata cukup dapat
membantu mereka menghadapi kesepian yang tengah mereka rasakan.
Kata kunci: warakawuri, lansia, usia lanjut.
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Volume : Volume 3 Nomor 2 (2010).
Doi/Link URL : https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/233