Khadijah Ketuban Pecah Dini2
-
Upload
nanoarashi -
Category
Documents
-
view
263 -
download
7
description
Transcript of Khadijah Ketuban Pecah Dini2
Nama : Ny. YGJenis Kelamin : PerempuanUmur : 25 tahunTanggal Masuk :26-05-2015Status Kawin : Menikah
Identitas Pasien
Keluhan Utama : Pelepasan air dari jalan lahir
Anamnesis Terpimpin :Dialami sejak ± 7 jam sebelum masuk rumah sakit. Nyeri perut tmebus ke belakang (-), Riwayat pelepasa lendir (-), darah (-)Riwayat ANC >3 kali di spesialis obgynRiwayat HT, DM, Asma, dan Alergi disangkal
Anamnesis
KU : BaikTanda VitalTD : 110/70 mmHgPernapasan : 20 X/menitSuhu : 36.6 CNadi : 80 X/menit
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan LuarTinggi Fundus Uteri : 29 cmLingkar Perut : 90 cmSitus : Memanjang Punggung : kiriBagian Terbawah : kepalaPerlimaan : 4/5His : Tidak AdaDJJ : Ada (148x/menit)Taksiran Berat Janin : 2610 grGerak anak ada dirasakan ibu
Pemeriksaan DalamVulva/vagina : tidak ada kelainanPortio : lunakPembukaan : 2 cmKetuban : -Bagian terdepan : kepalaUUK : sulit dinilaiPenurunan : Hodge 2Panggul dalam kesan cukupPelepasan lendir (+) darah (+)
IVFD RL 20 TPM Inj. Amoxan 1 gr/8j/iv Inj. Dexamethasone 6 gr/12 j/im (4x pemberian)Obs DJJ dan air ketuban
Rencana Tindakan
Ketuban Pecah Dini (Prelabor Rupture of Membrane) merupakan pecahnya ketuban sebelum inpartu. Dapat terjadi kapan saja baik waktu preterm maupun aterm dan dapat meningkatkan risiko pada kehamilan.
Definisi
Ketuban pecah dini terjadi sekitar 10% dari kehamilan
Risiko terjadinya korioamnionitis karena ketuban pecah dini < 10% dan meningkat sampai 40% setelah 24 jam terjadinya KPD
Epidemiologi
IdiopatikInfeksiPolihidramnionCervical IncompetentUteri AbnormalFollowing Cervical Cerclage atau amniosintesisTrauma
Etiologi
Lakukan pemeriksaan inspekulo untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna, bau) dan membedakannya dengan urin. Untuk memastikan, minta ibu untuk mengedan akan nampak cairan keluar melalui ostium uteri.Jika Ibu mengeluh pendarahan pada akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalamKonfirmasi Usia Kehamilan, dengan USG jika ada..
Penilaian Klinik
Tentukan ada tidaknya infeksi. Tanda Infeksi: Suhu ibu ≥38 derajat celcius, air ketuban keruh dan bau. Leukosit darah> 15.000/mm3 Tentukan tanda tanda inpartu
Penilaian Klinik
Jika mungkin, lakukan :Tes Lakmus (Tes Nitrazin), jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru menunjukkan adanyan cairan ketuban (alkalis). Darah dan infeksi vagina dapat menghasilkan tes yang positif palsu.Tes Pakis, dengan meneteskan cairan ketuban pada gelas objek dan dibiarkan kering. Pemeriksaan mikroskopik menunjukkan kristal cairan amnion dan gambaran daun pakis.
Pemeriksaan Laboratorium
Ferning (+) pada pemeriksaan mikroskopis Pemeriksaan LEA cairan ketuban untuk
menyingkirkan kemungkinan infeksi intrauterin (LEA +2 atau lebih curiga infeksi)
Pemeriksaan Laboratorium
Gejala dan tanda selalu ada
Gejala dan tanda kadang-kadang ada
Diagnosis Kemungkinan
Keluar Cairan Ketuban
• Ketuban pecah tiba-tiba• Cairan tampak di introitus• Tidak ada his dalam satu jam
Ketuban Pecah Dini
• Cairan Vagina Berbau• Demam/Menggigil• Nyeri Perut
• Riwayat keluarnya cairan• Uterus nyeri• Denyut jantung janin cepat• Pendarahan pervaginam sedikit
Amnionitis
• Cairan vagina berbau• Tidak ada riwayat ketuban pecah dini
• Gatal• Keputihan• Nyeri • Disuria
Vaginitis/Servisitis
Cairan Vagina berdarah
• Nyeri perut• Gerak janin berkurang• Perdarahan banyak
Perdarahan antepartum
Cairan berupa darah lendir
• Pembukaan dan pendataran serviks• Ada His
Awal persalinan
Aterm/preterm
Diagnosis Banding
Tatalaksana Umum Rawat inap/ Rujuk ke fasilitas yang
memadai Berikan antibiotika ( amoksisilina 4 x
500mg, ditambah metronidazol 2 x 500 mg perhari selama 7 hari . Sumber lain juga menyebutkan Eritromisin 4x250 mg selama 10 hari )
Penanganan
Tatalaksana khusus Jika umur kehamilan <24 minggu, terminasi
mungkin menjadi pilihan Jika umur kehamilan < 32-34 minggu rawat
selama air ketuban masih keluar, berikan dexametason 4 x 5 mg / hari IM atau betametason 2 x 6 mg/ hari IM selama 2 hari memacu pematangan paru janin.
Penanganan
Jika usia kehamilan 32-34 minggu : Belum inpartu, tidak ada infeksi, berikan
deksametason, observasi tanda-tanda infeksi dan kesejahteraan janin. Terminasi pada umur kehamilan 37 minggu.
Jika sudah inpartu, tidak ada infeksi, berikan tokolitik salbutamol, deksametason dan induksi setelah 24 jam
Jika ada infeksi berikan antibiotika dan lakukan induksi
Penanganan
Kehamilan > 37 minggu lakukan induksi dengan oksitosin bila gagal : seksio sesar.
Bila terdapat tanda-tanda infeksi berikan antibiotika dosis tinggi dan kehamilan diakhiri
Bila skor pelvik < 5 pematangan serviks kemudian induksi. Jika tidak berhasil seksio sesar
Bila skor pelvik > 5 induksi persalinan, partus pervaginam
Penanganan