Keterampilan dalam konseling traumatik
-
Upload
esperokajaya -
Category
Documents
-
view
1.302 -
download
25
Transcript of Keterampilan dalam konseling traumatik
KETERAMPILAN DALAM KONSELING TRAUMATIK
Oleh :AMAD MAKHALI(10144240197)
6A-1
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELINGFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA2013
LAYANAN KONSELING TRAUMATIKDosen : Hj. ENIK NUR KHOLIDAH, M.A.
2
!!!!!
“Ada tiga hal yang sangat keras, yaitu besi, berlian
dan memahami diri ” Benjamin Franklin.
1. Tahap Awal (tahap identifikasi masalah)
2. Tahap Pertengahan (tahap kerja dengan masalah tertentu)
3. Tahap Akhir
(action)
Secara umum proses konseling terbagi atas 3
(tiga) tahap:
TAHAP AWAL KONSELING
1. Keterampilan Attending
Merupakan perilaku konselor menghampiri klien yang diwujudkan dalam bentuk kontak mata, bahasa tubuh dan bahasa lisan
CIRI-CIRI ATTENDING YANG BAIKa. Menganggukkan kepala apabila menyetujui
pernyataan klienb. Ekspresi wajah tenang, ceria dan senyumc. Posisi duduk, tubuh agak condong ke arah klien,
jarak dekat, berhadapan atau berdampingand. Variasi isyarat gerakan tangan berubah-ubah
untuk menekankan suatu pembicaraane. Mendengarkan secara aktif, penuh perhatian,
menunggu ucapan klien hingga selesai, diam atau menunggu kesempatan untuk bereaksi .
2. Keterampilan Mendengarkan
Merupakan Kemampuan konselor menyimak atau memperhatikan penuturan klien selama proses konseling dan menangkap pesan pembicaraan klien.(Optimalisasi fungsi pendengaran/telinga sangat penting)
3. Keterampilan Berempati
Merupakan Kemampuan konselor untuk merasakan apa yang dirasakan klien, merasa dan berpikir bersama klien. “Saya memahami perasaan, pikiran dan keinginanmu”.
Empati diawali dengan simpati, yaitu kemampuan konselor memahami perasaan, pikiran, keinginan dan pengalaman klien. “Saya dapat merasakan apa yang engkau rasakan”.
4. Keterampilan Refleksi
Merupakan Kemampuan konselor untuk memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan, pikiran dan pengalaman klien sebagai hasil dari pengamatan terhadap perilaku verbal dan nonverbalnya.
5. Keterampilan Eksplorasi
Merupakan Kemampuan konselor untuk menggali perasaan, pikiran dan pengalaman klien
6. Keterampilan Bertanya
Merupakan Kemampuan konselor untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada sesi konseling (baik pertanyaan terbuka maupun tertutup)
7. Keterampilan Paraphrasing
Merupakan Kemampuan konselor untuk mengungkapkan kembali apa yang disampaikan klien dengan bahasa sendiri oleh konselor
Contoh Paraphrasing : “Adakah yang anda katakan adalah......”
8. Keterampilan Memberikan Dorongan Minimal
Memberikan dorongan langsung dan singkat terhadap apa yang telah dilakukan klien agar klien selalu terlibat dalam pembicaraan.Contoh : terus..., Oh...., Lantas......, lalu....., dsb.
TAHAP PERTENGAHAN KONSELING
1. Keterampilan Menyimpulkan Sementara
Menyampaikan kemajuan hasil pembicaraan, mempertajam atau memperjelas fokus pada wawancara konseling serta memberikan kesempatan kepada klien untuk melakukan feed back (kilas balik) dari hal-hal yang telah dibicarakan
2. Keterampilan Memimpin
Memimpin arah pembicaraan agar tujuan konseling dapat tercapai secara efektif dan efisien
3. Keterampilan Memfokuskan
Memusatkan perhatian klien pada pokok pembicaraan
4. Keterampilan Melakukan Konfrontasi
Menantang klien untuk melihat adanya diskrepansi atau inkonsistensi (ketidakkonsistenan) antara perkataan dengan bahasa tubuh, ide awal dengan ide berikutnya dsb.Tujuannya agar klien jujur dan memahami konflik yang ada pada dirinya.
5. Keterampilan Menjernihkan (Clarifying)
Menjernihkan atau memperjelas ucapan-ucapan klien yang samar-samar, kurang jelas dan agak meragukan.Tujuannya agar klien mengulang perkataan, menjelaskan lagi atau mengilustrasikan perasaannya
6. Keterampilan Memudahkan (Facilitating)
Membuka komunikasi agar klien dengan mudah berbicara dengan konselor dan menyatakan perasaan, pikiran, dan pengalamannya secara bebas
7. Keterampilan Mengarahkan (Directing)
Mengajak dan mengarahkan klien untuk berpartisipasi secara penuh dalam proses konseling
8. Keterampilan Memberikan Dorongan Minimal
Memberikan dorongan langsung dan singkat terhadap apa yang telah dilakukan klien agar klien selalu terlibat dalam pembicaraan.Contoh : terus..., Oh...., Lantas......, lalu....., dsb.
9. Keterampilan Sailing (Saat Diam)
Dalam proses konseling, diam atau tidak bersuara bisa menjadi teknik konseling, oleh karena itu, konselor harus bisa memanfaatkan situasi ini. Keadaan diam, akan membantu konselor :
a. Mendorong klien untuk bicarab. Membantu klien untuk lebih memahami dirinyac. Setelah diam, klien dapat mengikuti ekspresi
yang membawanya berpikir dan bangkit dengan tilikan yang mendalam
d. Mengurangi kecepatan wawancara
10. Keterampilan Mengambil Inisiatif
Mengambil inisiatif perlu dilakukan oleh konselor apabila klien kurang bersemangat untuk berbicara, sering diam dan kurang partisipatif.
11. Keterampilan Memberi Nasehat
Nasehat bisa diberikan kepada klien apabila ia meminta
12. Keterampilan Memberi Informasi
Informasi yang diberikan harus benar-benar diketahui konselor, kalau tidak begitu tahu, jangan diinformasikan, upayakan juga klien mencari informasi sendiri melalui media informasi.
13. Keterampilan Menaksirkan atau Interpretasi
Upaya konselor mengulas pikiran, perasaan dan pengalaman klien dengan merujuk kepada teori-teori yang ada. Hal ini untuk memberikan rujukan, pandangan, pengertian, pemahaman dan perubahan perilaku klien dari hasil rujukan baru tersebut.
TAHAP AKHIR KONSELING
1. Keterampilan Menyimpulkan
Mengambil inti pkok pembicaraan (wawancara konseling)
2. Keterampilan Merencanakan
Membantu dan bekerjasama dengan klien menyusun program perubahan dan perbuatan nyata yang produktif.
3. Keterampilan Menilai (Mengevaluasi)
Menetapkan batas-batas atau ukuran-ukuran keberhasilan proses konseling yang telah dilaksanakan. Selain itu, ditetapkan juga kendala yang menjadi hambatan, kemudian ditentukan apa tindk lanjutnya.
4. Keterampilan Mengakhiri Konseling
Kemampuan menutup sesi konseling. Caranya :a. Mengatakan bahwa waktu konseling akan berakhirb. Merangkum isi pembicaraanc. Bersepakat dengan klien tentang pertemuan yang
akan datangd. Menunjukan catatan-catatan singkat tentang hasil
pembicaraane. Memberikan tugas-tugas tertentu kepada klien
14
Matur Nuwuuuuun