Keloid
-
Upload
ainun-maylana -
Category
Documents
-
view
183 -
download
1
description
Transcript of Keloid
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 1/46
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar belakang
Jaringan parut merupakan tanda bekas luka. Secara klinis, parut dibedakan
menjadi parut normal dan parut abnormal. Parut normal tampak tipis, lunak dan
berwarna pucat, dan tidak menimbulkan keluhan nyeri maupun gatal. Parut
abnormal tampak tebal atau menonjol, keras, kemerahan atau kecoklatan, disertai
rasa gatal dan nyeri. Parut abnormal dapat berupa parut hipertrofik atau keloid. 8
Perlukaan pada lapisan dermis cenderung sedikit sekali menimbulkan
parut karena masih terdapat komponen epitel di kelenjar keringat, kelenjar
minyak, dan folikel rambut yang memungkinkan luka untuk mengalami
kesembuhan dengan parut yang minimal. Namun, jika perlukaan mengenai
seluruh ketebalan kulit, dalam hal ini termasuk epidermis, luka kemungkinan akan
sembuh meninggalkan parut.
Keloid adalah kelainan kulit yang terjadi akibat deposisi kolagen secara
berlebihan selama proses proliferasi penyembuhan luka. eposisi kolagen terus
terjadi karena sintesis kolagen jauh lebih hebat dibanding degradasinya, sehingga
sebenarnya keloid bersifat menyerupai tumor jinak. Keloid berbeda dengan
dengan parut hipertrofik, yang lukanya meninggi namun tidak tumbuh melebihi
batas dari luka awal dan kemungkinan berkurang dalam waktu yang lama hingga
fase maturasi parut berakhir.8
Keloid dapat timbul pada daerah dada, bahu, punggung, leher belakang,
dan daun telinga. !nsiden terjadinya lebih sering pada orang kulit hitam, "ispanik,
dan #sia, dan jarang dijumpai pada Kaukasian. Pada wanita lebih banyak
dijumpai daripada pria di usia di bawah $% tahun. &eskipun sering muncul pada
daerah yang terkena trauma, keloid dapat muncul secara spontan.''
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 2/46
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Anatomi dan Fiiologi K!lit
Kulit merupakan organ tipis yang luas di tubuh yang tidak hanya berfungsi
sebagai sawar mekanis antara lingkungan eksternal dan jaringan di bawahnya,
tetapi secara dinamis juga terlibat dalam mekanisme pertahanan dan berbagai
fungsi lain.(
)arna kulit berbeda*beda, dari kulit yang berwarna terang + fair skin,
pirang dan hitam, warna merah muda pada telapak kaki dan tangan bayi, serta
warna hitam kecoklatan pada genitalia orang dewasa. emikian pula kulit
ber-ariasi mengenai lembut, tipis dan tebalnya kulit yang elastis dan longgar
terdapat pada palpebral, bibir dan preputium, kulit yang tebal dan tegang terdapat
di telapak kaki dan tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada muka, yang
lembut pada leher dan badan, dan yang berambut kasar terdapat pada kepala./
Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu01
'. 2apisan epidermis atau kutikel
3. 2apisan dermis +korium, kutis -era, true skin
$. 2apisan subkutis +hipodermis
4idak ada garis tegas yang memisahkan dermis dan subkutis, subkutis ditandai
dengan adanya jaringan ikat longgar dan adanya sel dan jaringan lemak.
II.1.1. La"ian e"idermi terdiri atas01,
a. Strat!m korne!m +lapisan tanduk adalah lapisan kulit yang paling
luar dan terdiri atas beberapa lapis sel*sel gepeng yang mati, tidak
berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin +5at
tanduk.
b. Strat!m l!id!m terdapat langsung di bawah lapisan korneum,
merupakan lapisan sel*sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 3/46
3
berubah menjadi protein yang disebut eleidin. 2apisan tersebut tampak
lebih jelas di telapak tangan dan kaki.
c. Strat!m gran!lo!m +lapisan keratohialin merupakan 3 atau $ lapis
sel*sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di
antaranya. 6utir*butir kasar ini terdiri atas keratohialin. &ukosa
biasanya tidak mempunyai lapisan ini. Stratum granulosum juga
tampak jelas di telapak tangan dan kaki.
d. Strat!m "ino!m +stratum &alphigi atau disebut pula prickle cell
layer +lapisan akanta terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk
polygonal yang besarnya berbeda*beda karena adanya proses mitosis.
Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen, dan inti
terletak di tengah*tengah. Sel*sel ini makin dekat ke permukaan makin
gepeng bentuknya. iantara sel*sel stratum spinosum terdapat
jembatan*jembatan antar sel +intercellular bridges yang terdiri atas
protoplasma dan tonofibril atau keratin. Perlekatan antar jembatan*
jembatan ini membentuk penebalan bulat kecil yang disebut nodulus
6i55o5ero. iantara sel*sel spinosum terdapat pula sel 2angerhans. Sel
2angerhans berasal dari sumsum tulang dan berfungsi sebagai
makrofag. Sel ini juga menghasilkan bahan antigen dan antibodi yang
menjaga tubuh melalui mekanisme reaksi imun terhadap infeksi -irus
atau pembentukan neoplasma. Penolakan allograft kulit juga
merupakan bentuk reaksi imun sel ini. Sel*sel stratum spinosum
mengandung banyak glikogen.
e. Strat!m baale terdiri atas sel*sel berbentuk kubus +kolumnar yang
tersusun -ertikal pada perbatasan dermo*epidermal berbaris seperti
pagar +palisade. 2apisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. Sel*sel basal ini mengadakan mitosis dan berfungsi
reproduktif.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 4/46
4
#ambar $%1& Anatomi K!lit3,(
Sel pembentuk melanin +melanosit atau clear cell merupakan sel*
sel berwarna muda, dengan sitoplasma basofilik dan inti gelap, dan
mengandung butir pigmen +melanosmes. Sel yang makin tua makin
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 5/46
5
terdorong ke permukaan, memproduksi granul keratohialin, dan disebut
keratinosit. Keratinosit inilah yang membentuk epidermis. &akin ke
permukaan, sel menipis, berdegenerasi, dan mati menjadi lapis keratin
yang dilepas setiap hari dari permukaan kulit.1,8
2apisan keratinisasi bersifat kedap udara, cukup kedap air, dan sulit
ditembus oleh sebagian besar bahan. 2apisan ini berfungsi menahan
lewatnya bahan dalam kedua arah antara tubuh dan lingkungan eksternal.
Sebagai contoh, lapisan ini memperkecil kehilangan air dan konstituen
-ital lain dari tubuh. &anfaat lapisan keratinisasi protektif dalam menahan
cairan tubuh ini akan jelas tampak pada luka bakar luas.1,8
i bawah membran basal, terdapat puncak saraf +neural crest
yang di atasnya terdapat sel bakal + precursor cells yang akan menjadi
melanosit. &elanosit memproduksi melanin dari tirosin dan sistein serta
bermigrasi ke epidermis. Pigmen melanin dibungkus dalam melanosom
dan akhirnya difagositosis oleh keratinosit. Pigmen akan mengumpul di
permukaan nukleus sel sebagai payung yang melindungi kulit dari efek
sinar ultra-iolet. Kadar melanosit konstan untuk tiap indi-idu, tetapi
produksinya dipengaruhi oleh faktor genetik, hormon estrogen, adrenalin,
adrenokortikotropik dan radiasi cahaya matahari. 1,8
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 6/46
6
II.1.$. La"ian dermi1,(
2apisan dermis jauh lebih tebal daripada epidermis. 2apisan ini terdiri dari
lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen*elemen selular dan folikelrambut. Secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yakni0
a. Par "a"ilare, yaitu bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut
saraf dan pembuluh darah.
b. Par retik!lare, yaitu bagian di bawahnya yang menonjol ke arah subkutan,
bagian ini terdiri atas serabut*serabut penunjang misalnya serabut kolagen,
elastin dan retikulin. asar +matriks lapisan ini terdiri atas cairan kental asam
hialuronat dan kondroitin sulfat, di bagian ini terdapat pula fibroblas. Serabutkolagen dibentuk oleh fibroblas, membentuk ikatan +bundel yang
mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda bersifat lentur
dengan bertambah umur menjadi kurang larut sehingga makin stabil.
7etikulin mirip kolagen muda. Serabut elastin biasanya bergelombang,
berbentuk amorf dan mudah mengembang serta lebih elastis.
6ahan dasar dermis adalah glikosaminoglikan +gabungan beberapa macam
polisakarida dan polipeptida sedangkan jaringan penunjangnya sebagian besar
adalah kolagen. Kolagen terdiri dari rantai asam amino hidroksiprolin,
hidroksilisin, dan glisin yang membentuk serat. Serat ini mempunyai sifat elastis
sehingga kulit dapat diregang dan akan kembali ke keadaan semula.
ungsi pengaturan suhu tubuh didapat dari adanya dua lapis pleksus
pembuluh darah dermis, satu pada batas antara dermis dan subkutis dan satu di
lapisan papiler dermis. i antara pleksus ini, tersebar badan 9lomus yang
mengandung pirau +shunt arteri -ena bila pirau terbuka, aliran darah ke kulit
membesar dan panas terpancar keluar. 4ermoregulasi ini diaktifkan oleh
rangsangan saraf otonom yang juga mempersarafi kelenjar keringat dan otot
penegak rambut.
4erdapat juga reseptor saraf sensoris berupa badan Pacini, &eissner dan
7ufini yang masing*masing mendeteksi tekanan, getaran dan sentuhan. :jung
saraf sensoris berakhir pada sel &erkel di dasar epidermis dan pada folikel
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 7/46
7
rambut fungsinya adalah untuk mendeteksi suhu, sentuhan, sensasi nyeri dan
gatal.
Sebagai penutup, kulit melindungi tubuh dari trauma mekanis, radiasi,kimiawi dan dari kuman infeksius. #sam laktat dalam keringat dan asam amino
hasil perubahan keratinisasi mempertahankan p" permukaan kulit antara 1*( yang
akan menghambat pertumbuhan bakteri. Namun, beberapa jenis streptokokus dan
stafilokokus masih dapat hidup komensal di lapisan keratin, muara rambut, dan
kelenjar sebaseus.
Jika terjadi perlukaan, sel epitel pada kelenjar sebaseus, folikel rambut,
dan kelenjar keringat akan bermitosis dan bermigrasi menutupi permukaan luka.
6ila tidak ada sel epitel yang tersisa, luka yang tak begitu luas masih bisa ditutup
dengan proses mitosis dan migrasi benih epitel dari tepi luka dibantu dengan
proses kontraksi luka. &igrasi epitel hanya bisa berlangsung dengan arah
mendatar atau menurun tetapi tidak bisa ke arah yang lebih tinggi, misalnya bila
luka sudah tertutup granuloma.
II.1.'. La"ian !bk!ti1,(
2apisan subkutis merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat
longgar berisi sel*sel lemak di dalamnya. Sel*sel lemak merupakan sel bulat,
besar, dengan inti terdesak ke pinggir sitoplasma lemak yang bertambah.
Sel*sel ini membentuk kelompok yang dipisahkan satu dengan yang lain
oleh trabekula yang fibrosa. 2apisan sel*sel lemak disebut panikulus adiposa,
berfungsi sebagai cadangan makanan. i lapisan ini terdapat ujung*ujung saraf
tepi, pembuluh darah dan getah bening. 4ebal tipisnya jaringan lemak tidak sama
bergantung pada lokalisasinya. i abdomen dapat mencapai ketebalan $ cm, di
daerah kelopak mata dan penis sangat sedikit. 2apisan lemak ini juga merupakan
bantalan.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 8/46
8
Selain lapisan utama kulit, kulit juga memiliki turunan yang disebut
sebagai adneksa kulit. #dneksa kulit terdiri atas kelenjar*kelenjar kulit, rambut
dan kuku.1
a. Kelen(ar k!lit
Kelenjar kulit terdapat di lapisan dermis, terdiri atas0
1) Kelen(ar keringat *gland!la !dori+era)
#da dua macam kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin yang kecil*
kecil, terletak dangkal di dermis dengan sekret yang encer, dan kelenjar
aprokrin yang lebih besar terletak lebih dalam dan sekretnya lebih kental.
Kelenjar ekrin telah dibentuk sempurna pada 38 minggu kehamilan
dan baru berfungsi 1% minggu setelah kelahiran. Saluran kelenjar ini
berbentuk spiral dan bermuara langsung di permukaan kulit. 4erdapat di
seluruh permukaan kulit dan terbanyak di telapaktangan dan kaki, dahi,
dan aksila. Sekresi bergantung pada beberapa faktor dan dipengaruhi oleh
saraf kolinergik, faktor panas dan stress emosional.
Kelenjar apokrin dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di
aksila, areola mammae, pubis, labia minora, dan saluran telinga luar.
ungsi apokrin pada manusia belum jelas, pada waktu lahir kecil, tetapi
pada pubertas mulai besar dan mengeluarkan sekret. Keringat
mengandung air, elektrolit, asam laktat dan glukosa, besarnya p" sekitar
1*(,8.
$) Kelen(ar "alit *gland!la ebaea)
Kelenjar palit +glandula sebasea terletak di seluruh permukaan kulit
manusia kecuali di telapak tangan dan kaki.
Kelenjar palit disebut juga kelenjar holokrin karena tidak berlumen
dan sekret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel*sel kelenjar. Kelenjar
palit biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat
pada lumen akar rambut +folikel rambut. Sebum mengandung trigliserida,
asam lemak bebas, skualen, wax ester , dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 9/46
9
oleh hormon androgen, pada anak*anak jumlah kelenjar palit sedikit, pada
pubertas menjadi lebih besar dan banyak serta mulai berfungsi secara aktif.
b. K!k!
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk +stratum korneum yang
menebal. 6agian kuku yang terbenam dalam kulit jari disebut akar kuku +nail
root , bagian yang terbuka di atas dasar jaringan lunak kulit pada ujung jari
disebut badan kuku +nail plate, dan yang paling ujung adalah bagian kuku
yang bebas. Kuku tumbuh dari akar kuku keluar dengan kecepatan tumbuh
kira*kira ' mm per minggu.
Sisi kuku agak mencekung membentuk alur kuku +nail groove. Kulit tipis
yang menutupi kuku di bagian proksimal disebut eponikium sedangkan kulit
yang ditutupi bagian kuku bebas disebut hiponikium.
,. -amb!t
7ambut terdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit +akar rambut dan
bagian yang berada di luar kulit +batang rambut. #da dua macam tipe rambut,
yaitu lanugo yang merupakan rambut halus, tidak mengandung pigmen dan
terdapat pada bayi, dan rambut terminal yaitu rambut yang lebih kasar dengan
banyak pigmen, mempunyai medula dan terdapat pada orang dewasa.
Pada manusia dewasa selain rambut di kepala, juga terdapat bulu mata,
rambut ketiak, rambut kemaluan, kumis dan janggut yang pertumbuhannya
dipengaruhi hormone seks +androgen. 7ambut halus di dahi dan badan lain
disebut rambut -elus.
7ambut tumbuh secara siklik, fase anagen +pertumbuhan berlangsung 3*(
tahun dengan kecepatan tumbuh kira*kira %,$; mm per hari. ase telogen
+istirahat berlangsung beberapa bulan. i antara kedua fase tersebut terdapat
fase katagen +in-olusi temporer. Pada satu saat 8;< seluruh rambut
mengalami fase anagen dan ';< sisanya dalam fase telogen.
7ambut normal dan sehat berkilat, elastis dan tidak mudah patah, dan
dapat menyerap air. Komposisi rambut terdiri atas karbon ;%,(%<, hydrogen
(,$(<, nitrogen '/,'1<, sulfur ;,%< dan oksigen 3%,8%<. 7ambut dapat
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 10/46
10
mudah dibentuk dengan mempengaruhi gugusan disulfide misalnya dengan
panas atau bahan kimia.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 11/46
11
II. $. L!ka3,;,8
II. $. 1. Fae Penemb!/an L!ka
2uka adalah keadaan di mana kontinuitas jaringan rusak bisa karena akibat
trauma, kimiawi, listrik, radiasi. Proses yang terjadi secara alami bila terjadi luka
dibagi dalam tiga fase./
#ambar $%$& Proe Penemb!/an L!ka3
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 12/46
12
II. $. 1. 1. Fae in+lamai ata! 0lag phase 3,8
ase inflamasi berlangsung sejak terjadinya luka sampai kira*kira hari
kelima. Pembuluh darah yang terputus pada luka akan menyebabkan pendarahan.!kut keluar trombosit dan sel*sel radang. 4rombosit mengeluarkan prostalglandin,
tromboksan, bahan kimia tertentu dan asam amino tertentu yang mempengaruhi
pembekuan darah, mengatur tonus dinding pembuluh darah dan kemotaksis
terhadap leukosit.
4erjadi -asokontriksi dan proses penghentian perdarahan. Sel radang
keluar dari pembuluh darah secara diapedesis dan menuju daerah luka secara
kemotaksis. Sel mast mengeluarkan serotonin dan histamin yang meninggikan
permeabilitas kapiler, terjadi eksudasi cairan edema. engan demikian, timbul
tanda*tanda radang yang beupa warna kemerahan karena kapiler melebar +rubor,
rasa hangat +kalor, nyeri +dolor, dan pembengkakan +tumor. 2eukosit, limfosit
dan monosit menghancurkan dan memakan +fagositosis kotoran luka dan bakteri.
&onosit yang berubah menjadi makrofag menyekresi bermacam*macam sitokin
dan growth factor yang dibutuhkan dalam proses penyembuhan luka.
Pada fase ini reaksi pembentukan kolagen baru sedikit dan luka hanya
dipertautkan oleh fibrin yang amat lemah sehingga belum ada kekuatan pertautan
luka sehingga disebut fase lamban atau fase lag +tertinggal.
Tabel $%1& Fae Penemb!/an L!ka8
ase Proses 4anda dan 9ejala
! !nflamasi 7eaksi radang olor, rubor, kalor, tumor
!! Proliferasi 7egenerasi= fibroplasia Jaringan granulasi=kalus tulangmenutup0 epitel=endotel=mesotel
!!! 7emodelling Pematangan atau perupaan
kembali
Jaringan parut=fibrosis
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 13/46
13
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 14/46
14
#ambar $%'& Proe In+lamai(
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 15/46
15
#ambar $%2& Akibat dari Proe In+lamai(
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 16/46
16
#ambar $34& Fae Penemb!/an L!ka Se,ara Hitologi3 . #. ase inflamasi=
homeostasis. 6. ase inflamasi yang menunjukkan infiltrasi sel mononuklear dan
limfosit. >. ase proliferasi yang diikuti angiogenesis dan sintesis kolagen.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 17/46
17
II. $. 1. $. Fae "roli+erai ata! +ae +ibro"laia3,8
ase proliferasi disebut juga fase fibroplasia karena yang menonjol adalah
proses proliferasi fibroblast. ase ini berlangsung dari akhir fase inflamasi sampaikira*kira akhir minggu ketiga. 4erjadi proses proliferasi dan pembentukkan
fibroblas yang berasal dari sel*sel mesenkim yang belum berdiferensiasi.
ibroblas menghasilkan mukopolisakarida dan serat kolagen yang terdiri dari
asam*asam amino glisin, prolin dan hidroksiprolin. &ukopolisakarida mengatur
deposisi serat*serat kolagen yang akan mempertautkan tepi luka.
Pada fase ini, serat kolagen dibentuk dan dihancurkan kembali untuk
menyesuaikan dengan tegangan pada tepi luka yang cenderung mengerut. Sifat
ini, bersama dengan sifat kontraktil miofibroblast, menyebabkan tarikan pada tepi
luka. Pada akhir fase ini, kekuatan regangan luka mencapai 3;< jaringan normal.
Nantinya, dalam proses remodeling, kekuatan serat kolagen bertambah karena
ikatan intramolekul dan antarmolekul menguat.
Pada fase ini luka diisi oleh sel radang, fibroblast dan serat*serat kolagen,
serta pembentukan pembuluh darah baru +angiogenesis, membentuk jaringan
berwarna kemerahan dengan permukaan tak rata yang disebut jaringan granulasi.
?pitel sel basal di tepi luka terlepas dari dasarnya dan berpindah menutupi
dasar luka, kemudian tempatnya diisi oleh sel baru hasil mitosis. Proses migrasi
epitel hanya berjalan ke permukaan yang rata atau lebih rendah, tak dapat naik.
Pembentukan jaringan granulasi berhenti setelah seluruh permukaan luka tertutup
epitel dan mulailah proses pematangan penyembuhan luka yaitu pengaturan
kembali penyerapan yang berlebih dalam fase remodeling.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 18/46
18
II. $. 1. '. Fae 0remodelling ata! +ae reorbi3,8
Pada fase ini terjadi proses pematangan yang terdiri atas penyerapan
kembali jaringan yang berlebih, pengerutan yang sesuai dengan gaya gra-itasi,dan akhirnya perupaan ulang jaringan yang baru. ase remodeling dapat
berlangsung sampai berbulan*bulan dan dinyatakan berakhir bila semua tanda
radang sudah hilang. :dem dan sel radang diserap, sel muda menjadi matang,
kapiler baru menutup dan diserap kembali, kolagen yang berlebih diserap dan
sisanya mengerut sesuai dengan besarnya regangan. Selama proses ini
berlangsung, dihasilkan jaringan parut yang pucat, tipis, lentur, serta mudah
digerakkan dari dasar. 4ak ada rasa sakit maupun gatal. 4erlihat pengerutan
maksimal pada luka. Pada akhir fase ini, perupaan luka kulit mampu menahan
regangan kira*kira 8%< kemampuan kulit normal. "al ini tercapai kira*kira $*(
bulan setelah penyembuhan.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 19/46
19
II. $. $. 5ara Penemb!/an L!ka3,8
Penyembuhan luka kulit tanpa pertolongan dari luar berjalan secara alami.
2uka akan terisi oleh jaringan granulasi dan lalu ditutup oleh jaringan epitel.Penyembuhan ini disebut penyembuhan sekunder atau sanatio per secundam
intentionem. >ara ini biasanya menghabiskan waktu yang cukup lama dan
meninggalkan parut yang kurang baik, terutama kalau lukanya menganga lebar.
2uka akan menutup dibarengi dengan kontraksi hebat.
#ambar $36& Penemb!/an L!ka3
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 20/46
20
6ila luka hanya mengenai epidermis dan sebagian atas dermis, terjadi
penyembuhan melalui proses migrasi sel epitel dan kemudian terjadi
replikasi=mitosis epitel. Sel epitel baru ini akan mengisi permukaan luka. Proses
ini disebut epitelisasi, yang juga merupakan bagian dari proses penyembuhan
luka. Pada penyembuhan jenis ini, kontraksi yang terjadi tidaklah dominan.
>ara penyembuhan lain adalah penyembuhan primer atau sanatio per
primam intentionem, yang terjadi bila luka segera diupayakan bertaut, biasanya
dengan bantuan jahitan. Sebaiknya dilakukan dalam beberapa jam setelah luka
terjadi. Parut yang terjadi biasanya lebih halus dan kecil.
Namun penjahitan luka tidak dapat langsung dilakukan pada luka yang
terkontaminasi berat dan=atau tidak berbatas tegas. 2uka yang compang*camping
seperti luka tembak, sering meninggalkan jaringan yang tidak dapat hidup, yang
pada pemeriksaan pertama sulit dikenali. Keadaan ini diperkirakan akan
menyebabkan infeksi bila luka langsung dijahit. 2uka yang demikian sebaiknya
dibersihkan dan dieksisi +debrideman dahulu dan kemudian dibiarkan selama 1*/
hari, baru selanjutnya dijahit. 2uka akan sembuh secara primer. >ara ini umumnya
disebut penyembuhan primer tertunda. Jika setelah debridemen luka langsung
dijahit, diharapkan terjadi penyembuhan primer.
Pada manusia, penyembuhan luka dengan cara reorganisasi dan regenerasi
jaringan hanya terjadi di epidermis, hati dan tulang yang dapat sembuh alami
tanpa meninggalkan bekas. @rgan lain termasuk kulit, mengalami penyembuhan
secara epimorfosis, artinya jaringan yang rusak diganti oleh jaringan ikat yang
tidak sama dengan jaringan semula.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 21/46
21
II. $. '. Penanganan L!ka8
#walnya dilakukan pemeriksaan secara teliti untuk memastikan apakah
ada perdarahan yang harus dihentikan. Kemudian tentukan jenis trauma, tajamatau tumpul, luasnya kematian jaringan, banyaknya kontaminasi, dan berat
ringannya luka.
4indakan pertama yang dilakukan adalah anastesia setempat atau umum,
bergantung dari berat dan letak luka, serta kondisi penderita. 2uka dan sekitarnya
dibersihkan dengan antiseptik, kalau perlu dicuci dengan air sebelumnya. 6ahan
yang dapat dipakai ialah larutan yodium po-idon '< dan larutan klorheksidin
%,;<. 2arutan yodium $< atau alkohol /%< hanya digunakan untuk
membersihkan kulit di sekitar luka.
Kemudian, daerah sekitar lapangan kerja ditutup dengan kain steril dan
secara steril dilakukan kembali pembersihan luka secara mekanis dari
kontaminan, misalnya pembuangan jaringan mati dengan gunting atau pisau
+debrideman dan dibersihkan dengan bilasan, guyuran atau semprotan cairan
Na>l. #khirnya, dilakukan penjahitan dengan rapi. 6ila diperkirakan akan
terbentuk atau dikeluarkan cairan yang berlebihan, perlu dibuat penyaliran. 2uka
ditutup dengan bahan yang dapat mencegah lengketnya kasa, misalnya kasa yang
mengandung -aselin, ditambah dengan kasa penyerap, dan dibalut dengan
pembalut elastis.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 22/46
22
II. $. 2. Pera7atan L!ka8
Prinsip utama dalam perawatan luka adalah pembersihan, penutupan, dan
perlindungan luka.
alam menilai luka, harus dinilai ukuran dan kedalaman luka, keadaan
jaringan +bed luka +apakah nekrotik=non-ital, dan sudahkah terbentuk jaringan
granulasi dengan eksudasi eksisif atau minimal atau dengan disertai kolonisasi
bakteri. Selain itu, tepid an kulit di sekitar luka +warna, kelembaban, kelenturan
juga harus diperhatikan karena penting untuk perawatan luka serta rencana
penutupan kemudian.
Penanganan luka akut maupun kronik secara umum meliputi dua hal, yaitu
persiapan luka dan penutupan luka. !stilah persiapan luka umumnya digunakan
untuk mengelola luka kronik karena biasanya harus dilakukan pengelolaan
eksudat yang merupakan tanda khas luka kronik dan tidak terdapat pada luka akut,
tetapi karena komponen penanganan luka akut dan kronik sebagian besar sama.
Preparasi luka juga harus dilakukan pada luka akut.
Debrideman
ebrideman adalah usaha menghilangkan jaringan mati dan jaringan yang
sangat terkontaminasi dengan mempertahankan secara maksimal struktur anatomi
yang penting. Jaringan mati tidak hanya menghalangi penyembuhan luka, tetapi
juga menyebabkan infeksi daerah luka, infeksi sistemik, sepsis, amputasi bahkan
kematian. ebrideman akan memulihkan sirkulasi oksigen yang adekuat ke
daerah luka. ebrideman dilakukan pada luka akut maupun luka kronik. 4erdapat
; macam debrideman dalam perawatan luka.
a. Debrideman A!tolitik
ebrideman autolitik adalah usaha tubuh untuk melakukan penghancuran
jaringan non-ital dengan en5im yang dapat mencairkan jaringan non-ital yang
akan bekerja maksimal dalam suasana lembab.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 23/46
23
b. Debrideman En8imatik
4eknik ini menggunakan salep topikal yang mempunyai efek proteolitik,
fibrinolitik dan kolagenase, terhadap jaringan yang akan dihancurkan.
,. Debrideman 9ekani
Prinsip kerjanya adalah wet to dry dressing . 2uka ditutup dengan kasa
yang telah dibasahi larutan salin normal, setelah kering kasa akan melekat
dengan jaringan yang mati. Saat mengganti balut jaringan mati akan ikut
terbuang. 4indakan ini dilakukan 3*( kali per hari. Prosedur ini terasa tidak
nyaman bagi pasien saat mengganti balutan, merusak jaringan granulasi baru,
merusak epitel yang masih rapuh, dan berpotensi menimbulkan maserasi di
sekitar luka. 4ermasuk dalam metode debrideman mekanis ini adalah
hidroterapi dan irigasi. >airan fisiologik seperti ringer laktat atau salin normal
disemprotkan dengan kuat menggunakan spuit besar dengan jarum ukuran 'A
atau menggunakan alat yang dirancang khusus untuk menyemprotkan air
dengan kuat.
d. Debrideman Biologi
ebrideman biologis dapat dilakukan dengan menggunakan lar-a yang
disebut sebagai maggot debridement therapy +&4. Prosedur ini dapat
membersihkan jaringan nekrotik tanpa rasa nyeri, membunuh bakteri dan
menstimulasi penyembuhan luka.
e. Debrideman Beda/
4indakan ini menggunakan scalpel, gunting, kuret, atau instrument lain
disertai irigasi untuk membuang jaringan nekrotik dari luka. 4ujuannya adalah
mengeksisi luka sampai mencapai jaringan yang normal dan -askularisasinya
baik. Seringkali tindakan ini tidak dapat dilakukan karena keadaan umum
penderita yang masih buruk, tidak terpenuhinya syarat pembiusan +kadar
hemoglobin, kadar gula darah, albumin, elektrolit, batuk pilek, dan lain*lain,
tidak ada yang mengurus penderita, antrean jadwal operasi dan masalah
pembiayaan.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 24/46
24
Bagan $31& Algoritma
Pengelolaan L!ka8
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 25/46
25
II. $. 4. Pen!t!"an L!ka3,;,8
Konsep umum penutupan suatu defek kulit mengikuti skema anak tangga
rekonstruksi +reconstructive ladder , yaitu urutan pilihan rekonstruksi mulaiteknik yang sederhana hingga kompleks. :rutan teknik tersebut adalah
penyembuhan sekunder +membiarkan luka sembuh sendiri, penutupan sederhana
dengan penjahitan langsung, penutupan menggunakan skin graft , transfer jaringan
flap secara local, regional, hingga jauh, dan transfer jaringan flap secara bebas
yang hampir selalu menggunakan teknik bedah mikro.
Penutupan sederhana suatu luka dapat dilakukan dengan penjahitan biasa,
menggunakan plester kulit steril, stapler, klip kulit, atau perekat luka. 4eknik
jahitan yang digunakan meliputi jahitan satu*satu, matras -ertikal, jahitan matras
hori5ontal, jahitan matras hori5ontal setengah terbenam, jahitan jelujur
subkutikuler, dan jahitan jelujur untuk menyelesaikan tindakan dengan cepat.
6enang jahit yang digunakan dapat berupa benang yang dapat diserap dan yang
tidak dapat diserap sesuai denga jaringannya dan kondisi luka.
aktor yang menentukan kualitas bekas jahitan pada kulit adalah lamanya
benang jahit berada pada tempat jahitan, tegangan jahitan, hubungan antara
benang jahit dan tepi luka +inert atau reaktif, lokasinya pada tubuh +misalnya
dekat sendi, adanya infeksi, kecenderungan pembentukan keloid, benang jahit
yang ada di bawah kulit, dan posisi pertemuan tepi luka.
II. $. 4. 1. Ba/an Ja/itan8
II. $. 4. 1. 1. Jeni Benang Ja/it
#da tiga hal yang menentukan pemilihan jenis benang jahit, yaitu jenis bahan,
kemampuan tubuh untuk menyerap dan susunan filamennya.
&enurut bahan asalnya, dikenal benang alami seperti catgut yang terbuat
dari usus domba. #da dua macam catgut yakni catgut murni tanpa campuran dan
catgut kromik yang bahannya bercampur larutan asam kromat. Catgut murni
cepat diserap, kira*kira dalam waktu satu minggu, sedangkan catgut kromik lebih
lama yaitu 3*$ minggu. 6enang alami lainnya terbuat dari sutera atau kapas.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 26/46
26
Kedua bahan ini dapat berinteraksi dengan tubuh walaupun minimal sebab
mengandung bahan kimia alami. i samping itu, ada benang yang terbuat dari
bahan sintetik, seperti misalnya asam poliglikolat maupun dari poliglaktin*A'%
yang inert dan memiliki daya tegang yang besar. 6enang ini dapat dipakai di
semua jaringan termasuk kulit. 6enang sintetik lain terbuat dari nilon, poliester
atau polipropilen pada umumnya dilapisi oleh bahan pelapis teflon atau dakron.
6enang ini permukaannya lebih mulus sehingga tidak mudah bergulung atau
terurai. 6enang ini memiliki daya tegang yang kuat dan dipakai untuk jaringan
yang memerlukan kekuatan pertautan yang besar.
&enurut kemampuan tubuh untuk menyerapnya, dikenal benang yang
terserap +absorbel dan tak*terserap +nonabsorbel. 6enang yang dapat menyerap
terbuat dari bahan yang pada umumnya tidak menimbulkan reaksi terhadap
jaringan karena bukan merupakan bahan yang biologis. 6enang ini berasal dari
sutera, kapas atau poliester. 6enang terserap antara tiga hari sampai tiga bulan
melalui reaksi en5imatik dengan cairan tubuh kini banyak dipakai.
&enurut bentuk untaian seratnya, dikenal benang monofilament yang
hanya terdiri dari satu serat saja dan polifilamen yang terdiri dari banyak serat
yang diuntai menjadi satu.
II. $. 4. 1. $. Uk!ran Benang Ja/it8
:kuran benang dinyatakan dalam satuan baku ?ropa atau dalam satuan metrik.
:kuran terkecil standar ?ropa adalah ''=% +B '' kali % dan terbesar adalah ukuran
/.
:kuran benang merupakan salah satu faktor yang menentukan kekuatan
jahitan, karena itu pemilihan ukuan bergantung pada jenis jaringan yang dijahit
dengan mempertimbangkan faktor kosmetik.
:ntuk luka di daerah wajah, jaringan luka harus ditangani secara lembut.
)ajah memiliki suplai darah yang baik, maka jaringan luka yang masih -iable
ditutup primer secepatnya kecuali bila luka sangat terkontaminasi. 6enang yang
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 27/46
27
dipilih dapat jenis catgut kromik atau benang monofilament berukuran ;=% atau
(=%.
:ntuk luka pada tangan dan tungkai, dapat digunakan benangmonofilamen berukuran $=% atau 1=%. :ntuk menjahit fasia digunakan benang
berukuran ' atau %. Penjahitan kulit abdomen menggunakan benang berukuran 3=%
atau $=% dengan jarum cutting.
:ntuk menjahit anastomosis usus, dapat digunakan benang dengan ukuran
$=%, sedangkan pada bayi digunakan benang berukuran 1=%. :ntuk menjahit arteri
dan -ena yang berukuran besar, digunakan benang ukuran (=%. Pada pembedahan
mikroskop +bedah mikro biasanya dipakai benang yang berukuran /=% hingga
''=%.
II. $. 4. $. 5ara men(a/it k!lit3,;,8
II. $. 4. $. 1. Ja/itan im"!l t!nggal *simple interrupted suture)
&etode ini paling sering digunakan dan merupakan jahitan baku. Jarum masuk ke
dalam kulit yang membentuk sudut yang melewati dermis dalam pada titik yang
selanjutnya keluar ke titik yang berlainan. Setiap jahitan terputus disimpul sendiri*
sendiri.
II. $. 4. $. $. Ja/itan (el!(!r *continuous suture)
Pada jahitan jelujur digunakan satu benang untuk seluruh panjang luka sehingga
pengerjaannya lebih cepat. Namun bila ada benang yang putus, seluruh panjang
luka dapat terkuak.
II. $. 4. $. '. Ja/itan matra
Jahitan ini dapat berupa matras -ertikal dan matras hori5ontal. Jahitan matras
digunakan bila diperlukan pertautan tepi luka yang tepat tidak dapat dicapai
dengan jahitan satu*satu biasa. Jahitan matras -ertikal dibuat dengan dua tusukan
di tepi luka setebal epidermis yang digabung dengan jahitan biasa.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 28/46
28
II. $. 4. $. 2. Ja/itan !bk!tik!ler
Jahitan subkutikuler merupakan jahitan jelujur yang dibuat pada jaringan lemak
tepat dibawah dermis. Jahitan ini rapi hasilnya dan tidak tampak. Jahitansubkutikuler dapat berselang atau bersinambung. apat dipakai benang yang
diserap atau yang tak diserap.
II. $. 4. $. 4. Sta"ler dan agra+e
Stapler terutama digunakan untuk waktu pendek pada insisi yang panjang atau
pada penutupan kulit atau flap sementara sebelum dijahit. 6eberapa stapler yang
benar*benar menekan jaringan dapat digunakan untuk tujuan hemostasis. #grafe
yang dipasangkan dengan pinset &ichel dapat menutup luka bedah dengan baik.
Keuntungan cara ini adalah murah dan baik secara kosmetik, tetapi pascabedah
tampak jelek selama klip masih terpasang.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 29/46
29
#ambar $3:& Ti"e Ja/itan;. (a) Interrupted suture (b) Mattress suture (c) Deep
dermal suture (d) Continuous suture (e) ubcuticular suture
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 30/46
30
II. $. 4. '. Skin #ra+ting3,;,8
kin grafting merupakan bagian terpenting dalam bedah plastik. >ara ini
antara lain diperkenalkan oleh 7e-erdin dan 4hiersch yang melakukan
transplantasi sebagian tebal kulit. kin grafting adalah tindakan memindahkan
sebagian + split thickness atau keseluruhan tebal kulit + full thickness dari satu
tempat ke tempat yang lain secara bebas, dan untuk menjamin kehidupannya
jaringan tersebut bergantung pada pertumbuhan pembuluh darah kapiler baru di
jaringan penerima +resipien. 6agian kulit yang diangkat meliputi epidermis dan
sebagian atau seluruh dermis, tergantung dari tebal kulit yang dibutuhkan.
kin grafting dilakukan bila +' penutupan luka secara primer tidak dapatdilakukan, +3 jaringan sekitar luka tidak cukup baik +dalam hal luas, kualitas,
lokasi, dan tampilan untuk dapat dipakai sebagai penutup luka, +$ luka
pascaeksisi tumor ganas yang tidak diyakini bebas tumor, sehingga teknik
rekonstruksi yang lebih kompleks diperkirakan lebih merugikan dari sisi
morbiditas, risiko, hasil, atau komplikasinya, dan +1 terdapatnya berbagai faktor
lain seperti status gi5i, umur, kondisi komorbid, perokok, kepatuhan, atau biaya,
yang tidak memungkinkan dilakukannya teknik rekonstruksi yang lebih
kompleks.
&enurut lokasi donor kulit, skin grafting dapat dibagi menjadi autograft
+ graft berasal dari indi-idu yang sama, homograft + graft berasal dari indi-idu lain
yang sama spesiesnya, serta heterograft atau xenograft + graft berasal dari
makhluk lain yang berbeda spesies. Cang paling sering dilakukan adalah
autograft, karena jenis graft yang lain hanya dapat dimanfaatkan sebagai penutup
luka temporer. !omograft dan heterograft akan direjeksi setelah beberapa lama
+lebih kurang dalam dua minggu.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 31/46
31
a. plit "hickness kin #rafting +S4S9
plit thickness skin grafting +S4S9 adalah transplantasi kulit bebas yang
terdiri atas epidermis dan sebagian tebal dermis. S4S9 dibedakan lagi atastebal atau thick +epidermis disertai D tebal lapisan dermis, sedang atau
medium +epidermis disertai E tebal lapisan dermis, dan tipis atau thin
+epidermis disertai F tebal lapisan dermis.
Keuntungan prosedur S4S9 adalah kemungkinan penerimaan
+take skin graft lebih besar, dapat dipakai untuk menutup defek yang luas,
kulit donor dapat diambil dari daerah tubuh mana saja, dan daerah yang
diambil kulitnya +daerah donor dapat sembuh sendiri melalui epitelisasi.
Kerugian S4S9 antara lain ada kecenderungan besar mengalami
kontraksi sekunder, perubahan warna +hiper* atau hipopigmentasi,
permukaan kulit tampak mengkilat sehingga secara estetik kurang baik,
dan diperlukan waktu penyembuhan luka pada daerah donor.
Pada transplantasi sebagian tebal kulit, semakin tipis skin graft ,
semakin besar kemungkinan keberhasilan transplantasi, tetapi semakin banyak pula pengerutan dan perubahan warna kulit yang terjadi.
Sebaliknya, semakin tebal skin graft , semakin kecil keberhasilan
transplantasi, tetapi semakin sedikit pengerutan dan perubahan warna.
Pengambilan sebagian kulit dari daerah donor dapat dilakukan
dengan dermatom agar lebih rapid an tepat ketebalannya. ermatom dapat
berupa pisau khusus elektris maupun non*elektris.
b. $ull "hickness kin #rafting +4S9
$ull thickness skin grafting +4S9 adalah transplantasi kulit bebas yang
terdiri atas epidermis dan seluruh tebal dermis tanpa lapisan lemak di
bawahnya. #raft diambil setelah suatu pola yang sesuai dengan defek
yang akan ditutup digambar terlebih dahulu. Gaskularisasi yang baik di
daerah resipien, tidak adnya infeksi, dan keadaan umum penderita yang
memadai dan fiksasi merupakan syarat keberhasilan skin grafting .
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 32/46
32
Keuntungan 4S9 adalah kecenderungan yang lebih kecil untuk
terjadinya kontraksi sekunder, perubahan warna, permukaan kulit yang
mengkilat, sehingga penampilan estetik lebih baik bila dibanding dengan
S4S9.
Kerugiannya adalah kemungkinan take lebih kecil, hanya dapat
menutup defek yang tidak terlalu luas, daerah donor harus ditutup dengan
S4S9 bila tidak dapat dijahit primer dengan sempurna, daerah donor
4S9 terbatas di beberapa tempat saja seperti inguinal, suprakla-ikular,
retroaurikular, dan beberapa tempat yang lain.
II. $. 4. 2. Fla"3,;,8
$lap kulit adalah pemindahan jaringan kulit dan jaringan lemak di
bawahnya yang diangkat dari tempat asalnya untuk menutup suatu defek, dan
mempunyai -askularisasinya sendiri. $lap dipilih untuk menutup defek yang tidak
bisa ditutup dengan penjahitan primer karena ukuran defek terlalu besar atau
defek yang tidak dapat ditutup dengan skin graft dengan adekuat.
6erdasarkan komposisi jaringannya, flap bisa berupa flap kulit, fasiokutan,muskulokutan, bahkan dapat pula mengandung tulang. $lap yang terdiri atas dua
elemen atau lebih jaringan disebut flap komposit. 6erdasarkan -askularisasinya,
flap dibedakan menjadi flap acak yang mengandalkan kapiler pembuluh darah
kecil dermis dan subdermis, dan flap aksial +bersumbu yang mengandung arteri
pemasok nutrisi di dalamnya. 6erdasarkan pola pendarahannya, flap aksial dapat
digunakan sebagai flap lokal, flap pulau, dan flap bebas.
a. $lap #cak lap berpola acak dapat dibuat secara sederhana dalam berbagai
maneu-er seperti flap ulur maju, rotasi atau transposisi. lap acak
memiliki keterbatasan perbandingan panjang dan lebar +rasio ukuran flap
dan lokasinya.
Pada flap ulur maju +advancement , jarigan kulit ditarik maju untuk
menutup defek kulit atau suatu tukak di depannya. 6entuk lain flap maju
adalah G*C plasty.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 33/46
33
#ambar $3;& V-Y plasty$
#ambar $3<& = plasty$
lap transposisi dibuat dengan melepaskan kulit dari dasarnya
sehingga dapat digeser. Jadi penutupan defek dilakukan dengan mengubah
letak kulit. H* plasty adalah contoh flap transposisi kembar yang saling
mengisi. H* plasty paling sering digunakan untuk memperbaiki kontraktur
akibat parut yang berbentuk garis +kontraktur linier.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 34/46
34
b. $lap #ksial
$lap aksial memiliki setidaknya satu pembuluh darah langsung kulit yang
jelas sehingga kehidupan flap aksial lebih terjamin dibandingkan dengan
flap acak. Kekayaan -askularisasi tersebut memungkinkan flap ditransfer
dalam area yang lebih luas dan dengan massa jaringan yang lebih banyak.
c. $lap 6ebas
4ransfer jaringan secara bebas merupakan modalitas reonstruksi yang
stratanya paling tinggi dalam tangga rekonstruksi, dan merupakan pilihan
yang baik jika diperlukan suatu jaringan yang memiliki -askularisasi yang
pasti.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 35/46
35
II. $. 6. Pen!lit8
II. $. 6. 1. Pen!lit Dini
"ematom harus dicegah dengan mengerjakan hemostasis secara teliti. "ematom
yang mengganggu atau terlalu besar sebaiknya dibuka dan dikeluarkan.
Seroma adalah penumpukan cairan luka di lapangan bedah. Jika seroma
mengganggu atau terlalu besar, dapat dilakukan pungsi. Jika seroma kambuh,
sebaiknya dibuka dan dipasang penyalir.
!nfeksi luka terjadi jika luka yang terkontaminasi dijahit tanpa pembilasan
dan eksisi yang memadai. Pada keadaan demikian, luka harus dibuka kembali,dibiarkan terbuka dan penserita diberi antibiotik sesuai dengan hasil biakan dari
cairan luka atau nanah.
II. $. 6. $. Pen!lit Lan(!t
Keloid dan jaringan hipertrofik timbul karena reaksi serat kolagen yang
berlebihan dalam proses penyembuhan luka. Serat kolagen di sini teranyam
teratur. Keloid yang tumbuh berlebihan melampaui batas luka, sebelumnya
menimbulkan gatal dan cenderung kambuh bila dilakukan inter-ensi bedah. Parut
hipertrofik hanya berupa parut luka yang menonjol, nodular dan kemerahan, yang
menimbulkan rasa gatal dan kadang*kadang nyeri. Parut hipertrofik akan
menyusut pada fase akhir penyembuhan luka setelah sekitar satu tahun, sedangkan
keloid justru tumbuh.
Kontraktur jaringan parut di bekas luka atau bekas operasi kadang sangat
mencolok, terutama di wajah, leher, dan tangan. Kontraktur dapat mengakibatkan
cacat berat dan gangguan gerak pada sendi, misalnya pada luka bakar.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 36/46
36
II. '. Jaringan Par!t3,;,8
alam pengertian sederhana, parut merupakan tanda bekas luka. Perlakuan
yang terbatas pada lapisan dermis cenderung sedikit sekali menimbulkan parutkarena masih terdapat komponen epitel di kelenjar keringat, kelenjar minyak, dan
folikel rambut yang memungkinkan luka untuk mengalami kesembuhan dengan
parut yang minimal. Jika perlukaan mengenai seluruh ketebalan kulit, luka akan
sembuh meninggalkan parut.
Secara klinis, parut dibedakan menjadi parut normal dan parut abnormal.
Parut normal tampak tipis, lunak dan berwarna pucat, dan tidak menimbulkan
keluhan nyeri maupun gatal. Parut abnormal tampak tebal atau menonjol, keras,
kemerahan atau kecoklatan, disertai rasa gatal dan nyeri. Parut abnormal dapat
berupa parut hipertrofik atau keloid. Parut abnormal terjadi akibat
ketidakseimbangan sintesis dan degradasi kolagen. aktor risiko terbentuknya
parut yang buruk adalah ketegangan +tension luka, ras kulit berwarna, lokasi luka
di daerah kulit yang tebal dan banyak bergerak seperti deltoid, presternal dan
punggung atas, usia di bawah $% tahun, faktor genetik dan hormon estrogen.
II. '. 1. Par!t Hi"ertro+ik 3,8
Parut hipertrofik adalah jaringan parut berlebih akibat penyimpangan
penyembuhan luka. Parut ini kemungkinan besar timbul bila epitel gagal
menutupi luka setelah lebih dari seminggu, umumnya sekitar 1*( minggu, setelah
cedera. Peningkatan ketebalan terjadi dalam 3*1 bulan. Namun setelah satu tahun,
warna dan ukuran parut akan mengalami regresi.
!nsidens parut hipertrofik pada luka yang sembuh antara 1*3' hari adalah
$$<, dan pada luka bakar yang sembuh lebih dari 3' hari adalah /'<. 6ila parut
hipertrofik berada di area persendian, sering terjadi kontraktur.
Secara klinis, parut hipertrofik tampak sebagai penebalan jaringan
berwarna kemerahan +eritema, tertutup epitel yang tipis, terbatas di daerah luka,
pada palpasi teraba keras, kadang nyeri atau gatal, dengan gambaran peradangan
di sekitarnya.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 37/46
37
4erapinya sama dengan terapi keloid tapi angka keberhasilan terapi parut
hipertrofik lebih baik dibanding keloid.
II. '. $. Keloid
II. '. $. 1. De+inii
Keloid adalah kelainan kulit yang terjadi akibat deposisi kolagen secara
berlebihan selama proses proliferasi penyembuhan luka. eposisi kolagen terus
terjadi karena sintesis kolagen jauh lebih hebat dibanding degradasinya, sehingga
keloid termasuk dalam klasifikasi pseudotumor pada tumor dermis jinak didapat.
Secara histologis, terdapat penumpukan kolagen yang tebal disertai sedikit sel
fibroblas dengan arah serat kolagen yang tidak teratur. $,A
II. '. $. $. E"idemiologi
!nsiden terjadinya keloid sama pada laki*laki dan perempuan. Pada usia
muda, lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki*laki, sebab penggunaan
anting lebih banyak pada perempuan. Selain itu, pada orang berkulit hitam angka
kejadiannya limabelas kali lebih tinggi dibandingkan orang berkulit putih. 3,8,A
II. '. $. '. Etiologi
Keloid disebabkan oleh pertumbuhan yang berlebihan dari jaringan bekas
luka. 4erlihat pada bekas luka trauma, luka setelah pembedahan, area injeksi
-aksinasi, varicella, acne, atau luka gores kecil sekalipun.A
II. '. $. 2. Patogenei
Secara umum keloid timbul setelah cedera atau inflamasi kulit pada
indi-idu yang berisiko. Keloid dapat terjadi dalam jangka waktu satu bulan
sampai satu tahun setelah trauma atau inflamasi. 6eberapa penyebab keloid yang
sering dilaporkan adalah akne, folikulitis, -aricella, -aksinasi, tindik telinga, luka
robek dan luka operasi. 2uka kecil sekalipun, bahkan bintil bekas gigitan serangga
dapat menjadi keloid. !njeksi menggunakan jarum ukuran kecil, seperti injeksi
anastesi lokal, biasanya tidak menimbulkan keloid.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 38/46
38
Keloid dapat terjadi pada injeksi yang mempro-okasi inflamasi, seperti
-aksinasi. Setelah terjadi trauma=luka, pada lokasi luka terjadi degranulasi
platelet, akti-asi faktor pembekuan dan komplemen, mengakibatkan
pembentukkan bekuan fibrin untuk hemostasis. 6ekuan ini selanjutnya berperan
sebagai rangka untuk penyembuhan luka. egranulasi platelet menyebabkan
pelepasan dan akti-asi sitokin poten termasuk "ransforming #rowth $actor% β
+49*β, &pidermal #rowth $actor +?9, Insulin like #rowth $actor %' +!9*'
dan Platelet*eri-ed 9rowth actor +P9. 9rowth actor berfungsi merekrut
dan mengaktifkan sel neutrofil, epitel, endotel makrofag, sel mast dan fibroblas. 3
6erikut beberapa teori yang sering dianggap sebagai patogenesis keloid0 ','%,''
a. #kti-itas ibroblas #bnormal
b. 7eaksi !munitas #bnormal
c. Peningkatan Produksi #sam "ialuronat
d. Pengaruh &elanin terhadap 7eaksi Kolagen*Kolagenase
II. '. $. 4. 9ani+etai Klini 8,A
Keloid tampak sebagai parut yang tumbuh ke atas +ele-asi dan lateral, ke
arah jaringan sehat melampaui batas luka, berbatas tegas, lesi elastis dan licin,
nodul fibrosa, warna ber-ariasi dari merah muda sampai tua atau merah sampai
coklat tua dan tidak mengalami regresi spontan. Keloid merupakan tumor jinak,
tidak menular, dan biasanya disertai dengan gatal yang hebat, nyeri yang tajam
dan perubahan tekstur. Pada banyak kasus, dapat dipengaruhi oleh gerakan kulit.
Keloid seharusnya tidak perlu ragu untuk dibedakan dengan dengan parut
hipertrofik, yang lukanya meninggi namun tidak tumbuh melebihi batas dari luka
awal dan kemungkinan berkurang dalam waktu yang lama hingga fase maturasi
parut berakhir.
2okasi tersering keloid adalah di daerah kepala*leher, misalnya di lobulus
telinga. Keloid juga dapat timbul di deltoid +3'<, sternal +/<, dan
retroaurikuler +;<. Selain faktor usia, ras, dan lokasi luka, keloid juga berkaitan
dengan proses pembedahan, yaitu perlakuan terhadap jaringan dan penggunaan
materi penjahitan. aktor lainnya adalah kurangnya imobilisasi pada masa
penyembuhan luka, proses inflamasi yang memanjang, dan terjadinya infeksi.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 39/46
39
#ambar $%1>& Keloid$,A
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 40/46
40
II. '. $. 6. Penatalakanaan
4erapi keloid terdiri dari terapi bedah dan konser-atif, yang dapat
dikombinasi dengan modalitas terapi lainnya.
a. #el
Pemberian silicon gel sheeting secara topical merupakan alternatif dalam
penanganan keloid. 9el yang dimaksud adalah gel yang mengandung ekstrak
llium cepa. 9el ini dapat melembutkan dan menurunkan pruritus, merah dan
nyeri. Penggunaannya minimal '3 jam perhari atau dua kali sehari dalam
beberapa bulan agar efektif.A,''
b. Pembeda/an$,8,A
#da ;%< kemungkinan kambuh dan lesi yang meluas setelah prosedur
pembedahan. Penutupan kulit yang terdiri dari beberapa teknik yaitu v%plasty
atau w%plasty untuk mereduksi kulit yang tegang yang diketahui dapat
mengurangi kekambuhan keloid dengan eksisi.
Pembedahan dilakukan dengan mengeksisi jaringan parut, dapat
berupa eksisi total atau eksisi intralesi bertahap. 6ila eksisi menimbulkan luka
yang luas atau lebar, luka harus ditutup dengan full thickness skin graft
+4S9 karena tegangan yang terjadi akibat pemaksaan penutupan luka
primer akan memicu kambuhnya keloid yang lebih parah.
#ambar $311& W-plasty3
:ntuk keloid yang memanjang dapat dieksisi dengan teknik %plasty,
*%plasty, atau dengan teknik geometric broken line closure +962>. 4eknik
%plasty berguna untuk memperpanjang parut dengan mengubahnya dari
parut yang melintang atau melawan relaxed skin tension lines +7S42
menjadi parut yang paralel dengan garis lipatan kulit. 4eknik *%plasty
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 41/46
41
berguna untuk menyamarkan parut yang panjang dan lurus serta tidak paralel
dengan 7S42. 4eknik 926> juga dapat digunakan untuk parut panjang yang
tidak paralel dengan 7S42, namun memiliki tepi parut yang ireguler.
,. In(eki? krim teroid;,A
!njeksi kortikosteroid memberikan respons ;%*'%%<, namun
kekambuhannya sekitar A*;%<. !njeksi steroid merupakan cara terbaik untuk
tumor bekas luka yang menebal atau jika seseorang diketahui memiliki
riwayat keloid. !njeksi diulang setelah $*1 minggu.
d. Kom"rei8,A
4erapi bedah dapat dikombinasi dengan penggunaan kaus tekan
+ pressure garment , silicon gel sheet conformers, transparent face mask , dan
serial casting .
Kaus tekan + pressure garment dilakukan selama beberapa bulan,
terkadang enam sampai duabelas bulan, dapat di awali untuk mereduksi
ukuran keloid.
+ressure garment digunakan segera setelah terjadi epitelisasi, idealnyadipakai terus menerus selama 31 jam sampai terbentuk parut yang matur.
Penekanan akan menciptakan kondisi lingkungan hipoksik sehingga
mengurangi proliferasi fibroblast dan sintesis kolagen. Silicon gel sheet
berfungsi meningkatkan suhu parut sekitar '*3I> di atas temperatur tubuh.
Suhu yang lebih hangat ini meningkatkan akti-itas kolagenase, dan karenanya,
degradasi kolagen, meningkat. ilastic conformers digunakan bersama
pressure garment untuk menekan daerah yang berlekuk.
$ace mask berfungsi memberikan penekanan yang optimal khusus
pada luka bakar wajah.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 42/46
42
e. Tera"i laer
Pulsed*ye 2aser +P2 memberikan angka respon yang baik dan
menurunkan kekambuhan. &ekanisme kerjanya masih belum jelas. iketahuiP2 ;8; nm memiliki target pembuluh darah yang menyebabkan
fototermolisis selektif. Sehingga pembuluh darah yang berlebihan pada keloid
dapat dihancurkan, selanjutnya terjadi hipoksia local. "asilnya peningkatan
asam laktat yang menstimulasi kolagenase dan penghancuran kolagen.'% 4erapi
laser dapat dikombinasi dengan injeksi kortikosteroid. Keuntungan laser
adalah bersifat nontraumatik dan memiliki efek anti inflamasi, 4erdapat
beberapa penelitian dari pembedahan alternatif sampai kon-ensional untuk
menghilangkan keloid dengan terapi laser, namun hasilnya masih belum
memuaskan namun gagal menekan pertumbuhan dan mencegah rekurensi
keloid. (,/,'%
+. Tera"i radiai
7adioterapi memberikan respons '%*A1<, namun kekambuhannya
sekitar ;%*'%%<. apat dilakukan pada keloid yang besar, tetapi dengan
beberapa peringatan karena akan menjadi keganasan dalam beberapa tahun.$,8,A
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 43/46
43
g. Pengobatan terbar!
@bat*obatan yang dikonsumsi untuk mengobati penyakit autoimun
atau kanker dapat menjanjikan. @bat*obatan tersebut termasuk alpha%interferon, ,%fluorouracil dan bleomycin. A
;*fluorouracil +;*: merupakan analog pirimidin yang banyak
digunakan dalam pengobatan kanker dan glaukoma. alam sel, ;*:
dikon-ersikan menjadi substrat aktif yang menghambat sintesis N# dengan
cara kompetitif terhadap penggabungan urasil. Penelitian terbaru mendapatkan
bahwa ;*: memiliki efikasi yang baik untuk menangani keloid. Kemampuan
;*: untuk mengganggu 49*β signaling merupakan dasar penggunaan ;*:
untuk menghambat pembentukkan keloid. 4eknik yang digunakan dalam
penelitian efikasi ;*: terhadap keloid adalah dengan injeksi intralesi atau
menempatkan kain yang sebelumnya direndam dengan ;*: selama ; menit
sebelum luka ditutup. ?fek samping yang sering terjadi adalah nyeri di lokasi
injeksi, ulserasi dan rasa terbakar.'%
@leh karena terapi ;*: sistemik dihubungkan dengan anemia,
leukopenia dan trombositopenia, maka pasien harus dimonitor gambaran
darah tepinya secara ketat. 4erapi menggunakan ;*: juga tidak dianjurkan
untuk wanita hamil atau menyusui dan pada pasien dengan bone marrow
suppression.'%
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 44/46
44
II. '. $. :. Pen,ega/an
"al yang lebih penting adalah mencegah terjadinya parut yang buruk,
yaitu dengan menerapkan teknik pembedahan yang baik, perawatan luka yang
benar, dan memberikan perhatian khusus bila pasien yang ditangani termasuk
dalam kelompok berisiko tinggi keloid, terutama bila pembedahan dilakukan pada
daerah tubuh predileksi timbulnya parut yang buruk.3,$,8
aktor yang dapat dikelola untuk mencegah terjadinya keloid adalah daya
mekanik luka, pencegahan infeksi luka dan reaksi benda asing. 6eberapa hal yang
penting untuk mencegah keloid adalah0'
'. "indari gerakan berlebihan yang dapat meregangkan luka
3. 9unakan perban dan kain pembalut luka yang tepat$. "indarkan luka dari gaya mekanis langsung +misalnya gesekan atau garukan
1. 9unakan gel sheeting dan plester perekat
;. :ntuk pasien dengan luka di telinga, kurangi kontak dengan bantal ketika
tidur, untuk mencegah gesekan
(. :ntuk wanita dengan luka di dada, gunakan bra dan pakaian dalam ketat
untuk mencegah regangan kulit yang disebabkan oleh berat payudara
/. :ntuk pasien dengan luka di suprapubic, dianjurkan untuk memakai korset
8. Setelah pembedahan dan trauma, luka yang terjadi harus dijaga tetap bersih
dengan menggunakan irigasi dan mengoleskan obat antibakteri atau antijamur
A. Setelah pembedahan dan trauma, hindari kontak antara dermis daerah luka
dengan benda asing
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 45/46
45
BAB III
KESI9PULAN
Jaringan parut merupakan tanda bekas luka. Secara klinis, parut dibedakan
menjadi parut normal dan parut abnormal. Parut normal tampak tipis, lunak dan
berwarna pucat, dan tidak menimbulkan keluhan nyeri maupun gatal. Parut
abnormal tampak tebal atau menonjol, keras, kemerahan atau kecoklatan, disertai
rasa gatal dan nyeri. Parut abnormal dapat berupa parut hipertrofik atau keloid.
Keloid adalah kelainan kulit yang terjadi akibat deposisi kolagen secara berlebihan selama proses proliferasi penyembuhan luka. eposisi kolagen terus
terjadi karena sintesis kolagen jauh lebih hebat dibanding degradasinya, sehingga
keloid termasuk dalam klasifikasi pseudotumor pada tumor dermis jinak didapat.
4erapi keloid terdiri dari terapi bedah dan konser-atif, yang dapat
dikombinasi dengan modalitas terapi lainnya.
Pada terapi pembedahan, terdapat ;%< kemungkinan kambuh dan lesi
yang meluas setelah prosedur pembedahan. Penutupan kulit yang terdiri dari
beberapa teknik yaitu v%plasty atau w%plasty untuk mereduksi kulit yang tegang
yang diketahui dapat mengurangi kekambuhan keloid dengan eksisi. 6ila eksisi
menimbulkan luka yang luas atau lebar, luka harus ditutup dengan full thickness
skin graft +4S9. :ntuk keloid yang memanjang dapat dieksisi dengan teknik %
plasty, *%plasty, atau dengan teknik geometric broken line closure +962>.
7/17/2019 Keloid
http://slidepdf.com/reader/full/keloid-568e5bb3a0275 46/46
46
DAFTA- PUSTAKA
'. 6erman, 6., Gilla, #&., 7amire5, >>. 3%%;. -ovel pportunities in the
"reatment and +revention of caring. J >utan &ed Surg3. 6runicardi, >., et. al., 3%%/. chwart/0s +rinciples f urgery 1th &dition.
4he &c9raw*"ill >ompanies
$. 9.6., 7obin, et. al., 3%'%. Dermatologi Dasar untuk +raktik 2linik
(Dermatology3 $undamentals f +ractice). #lih 6ahasa 6hram :. Pendit.
Jakarta0 ?9>
1. Juanda, #., dkk. 3%%A. Ilmu penyakit 2ulit dan 2elamin &disi 2elima
Cetakan 2eempat . Jakarta0 akultas Kedokteran :ni-ersitas !ndonesia
;. &c2atchie, 9., et al., 3%%/. xford !andbook of Clinical urgery4 5rd
&dition. @ford :ni-ersity Press
(. Sherwood, 2auralee, 3%'%. !uman +hysiology $rom Cell to ystems. /th
?dition. :S#0 9raphic )orld. !nc.
/. Sridharani, S&., et.al. 3%'%. "he emerging 6ole of ntineoplastic gents in
the "reatment of 2eloids and !ypertrophic cars. #nnals of Plastic Surgery
8. Sjamsuhidajat, 7. 3%'%. 7uku 8ar Ilmu 7edah De 9ong &disi 5. Jakarta0
?9>
A. Sudjatmiko, 9. 3%'%. Common Cases In :econstructive +lastic urgery.
Jakarta0 >G Sagung Seto'%. 7obles, 4., 6erg, . 3%%/. bnormal *ound !ealing 2eloids. Clinics in
Dermatology
11.:rioste, S.S. et al., 'AAA. 2eloids and hypertrophic scars3 :eview and
treatment trategies. Seminars in >utaneous &edicine and Surgery