KATA PENGANTAR Evaluasi Transparansi dan Akuntabilitas ...
Transcript of KATA PENGANTAR Evaluasi Transparansi dan Akuntabilitas ...
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul,
“Evaluasi Transparansi dan Akuntabilitas Inventarisasi Barang Milik Daerah
Pada Badan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Bangli”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak bisa terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Adapun pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih secara simbolis kepada beberapa pihak tersebut, antara
lain sebagai berikut:
1. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S.(K) selaku Rektor Universitas Udayana
2. Dr. Drs. I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
3. Ni Wayan Supriliyani S.Sos.,M.AP., selaku Ketua Program Studi Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
4. Putu Agus Muliawan,ST selaku Kepala Sub Bidang Perencanaan, Penganggaran
dan Penggunaan Barang Daerah di Badan Keuangan Pendapatan dan Aset
Daerah yang telah membantu penulis dari segi informasi tentang pengelolaan
aset daerah dan memberikan data yang akurat tentang hal- hal yang berkaitan
dengan penelitian penulis di Kabupaten Bangli
5. I Made Agus Adiasa, ST selaku staff Bidang Aset Daerah di Badan Keuangan
Pendapatan dan Aset Daerah yang telah memberikan informasi penting terkait
proses dan pelaksanaan inventarisasi Barang Milik Daerah di Kabupaten Bangli
dan informasi penting terkait skripsi ini.
6. Bapak Richard selaku Penanggung Jawab Produksi di Pabrik Kopi Mengani
yang sangat ramah menerima kunjungan dari penulis serta membantu penulis
memperoleh informasi terkait pengawasan pemerintah Kabupaten Bangli
terhadap aset-aset daerah yang dikelola oleh swasta yang akhirnya memberikan
perincian data terkait skripsi ini.
ii
7. Petugas BPS Kabupaten Bangli yang memberikan banyak data penting kepada
penulis.
8. Tedi Erviantono, S.IP., M.Si., selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Udayana dan sekaligus sebagai Pembimbing Utama
penulis yang telah memberikan banyak bantuan dan kelancaran selama
penyusunan skripsi ini.
9. I Ketut Winaya, S.Sos., M.AP., selaku Pembimbing Pendamping penulis yang
selalu sabar menghadapi tingkah laku penulis selama bimbingan hingga
penyelesaian skripsi ini.
10. Ni Wayan Supriliyani S.Sos.,M.AP., Putu Nomy Yasintha, S.Sos., M.PA, Kadek
Wiwin Dwi Wismayanti,S.E.,M.AP. selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan masukan bermanfaat dalam rangka penyelesaian skripsi ini.
11. Segenap jajaran Tata Usaha yang telah membantu dari segi administrasi terkait
formulir proposal penelitian hingga formulir skripsi.
12. Ibu tercinta (Suhartatik), serta kakak terpintar (Ratna Yuni Ikawasi, S.Ag.), yang
tidak pernah bosan mengingatkan akan pengerjaan skripsi dan memberikan
semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat terbaik I Gede Japnika Diputra SST.Par yang selalu memberikan
support pada penulis untuk tidak absen melakukan perbaikan pada skripsi.
14. Sahabat seperjuangan yang sangat memberikan semangat untuk segera
menyelesaikan skripsi Ponco Tri Susilo, Kevan Cahyadi Alam Napitupulu dan
Suci Widyawati sehingga akhirnya penulis berhasil menyelesaikan skrips tepat
waktu serta Kadek Ade Prabhawati yang membantu penulis dalam mengoreksi
penulisan skripsi ini.
15. Rekan-rekan seangkatan 2012 dari Prodi Administrasi Negara, Hubungan
Internasional, Ilmu Komunikasi, Sosiologi, Ilmu Politik dan D3 Perpustakaan,
yang selalu bertanya sudah sampai mana skripsinya sangat membatu penulis
untuk kembali ingat pada tugasnya
16. Seluruh pihak yang telah membantu penulis ketika proses penelitian dan
penyusunan skripsi ini.
iii
Banyak pelajaran penting yang penulis peroleh ketika skripsi ini, mulai dari
pentingnya memiliki tujuan dan gambaran umum sebelum melaksanakan penelitian
serta metode memperoleh informasi dari narasumber yang ingin menutup-nutupi
fakta di lapangan. Jika tidak mempunyai kenalan atau orang dalam maka harus
pantang menyerah, selalu berusaha nyata, belajar bersabar dan perlunya
menurunkan gengsi untuk dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian. Selain itu, berkat skripsi, penulis menyadari bahwa saat sedang sulit
akan ada teman yang meninggalkan dan teman lain tak terduga yang datang. Semua
hal itu akan menguatkan pribadi penulis dalam menempuh kehidupan dimasyarakat
selanjutnya.
Terakhir, penulis tidak lupa pula memohon maaf kepada seluruh pihak yang
telah direpotkan dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa
banyak kesalahan yang telah diperbuat, baik dalam proses penyelesaian maupun
pada tulisan ilmiah ini. Akhirnya, bagian ini harus dituntaskan untuk memberikan
jalan kepada pembaca menilai tulisan tugas akhir ini.
Denpasar, 20 Juli 2017
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISTILAH ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
ABSTRAK ...................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
1.3 Batasan Masalah......................................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
1.5.1 Manfaat Teoritis ................................................................................. 6
1.5.2 Manfaat Praktis ................................................................................... 6
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 8
2.1.Kajian Pustaka ............................................................................................ 8
2.2 Kerangka Teori........................................................................................... 12
v
2.2.1 Teori Evaluasi ..................................................................................... 12
2.2.2 Konsep Governance ........................................................................... 15
2.2.3 Konsep Transparansi .......................................................................... 18
2.2.4 Konsep Akuntabilitas ......................................................................... 20
2.2.5 Definisi Inventarisasi .......................................................................... 25
2.2.6 Definisi Barang Milik Daerah ............................................................ 26
2.2.7 Indikator Pencapaian .......................................................................... 28
2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 32
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 32
3.2 Lokasi Penelitian ........................................................................................ 32
3.3 Sumber Data ............................................................................................... 33
3.4 Unit Analisis .............................................................................................. 33
3.5 Teknik Penentuan Informan ....................................................................... 34
3.6 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 35
3.7 Teknik Analisis Data .................................................................................. 36
3.8 Teknik Penyajian Data ............................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 39
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian .......................................................... 39
4.1.1 Gambaran Umum Wilayah ................................................................. 39
4.1.2 Gambaran Umum Badan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah .... 43
vi
4.1.3 Gambaran Umum Bidang Aset BKPAD ............................................ 46
4.1.3 Gambaran Umum Inventarisasi BMD di Bangli ................................ 48
4.2 Temuan Penelitian ...................................................................................... 55
4.2.1 Permasalahan pada Inventarisasi BMD di Kabupaten Bangli ............ 55
4.2.2 Evaluasi inventarisasi di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten
Bangli ................................................................................................. 59
4.3 Analisis Temuan......................................................................................... 64
4.3.1 Keterkaitan Pelaksanaan Akuntabilitas pada Bagian Aset BKPAD .. 64
4.3.2 Keterkaitan Pelaksanaan Transparansi pada Bagian Aset BKPAD ... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 78
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 78
5.2 Saran ........................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 82
LAMPIRAN ..................................................................................................... 87
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Lokus Governance.................................................................... 16
Tabel 3.1 Daftar Narasumber dan Informan ............................................ 34
Tabel 4.1 Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Kabupaten Bangli Tahun 2015 ................................................. 41
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Bangli Berdasarkan Kecamatan
Tahun 2016 ............................................................................... 43
Tabel 4.3 Keadaan Pegawai di BKPAD Kabupaten Bangli Menurut
Pendidikan ................................................................................ 46
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Indikator pencapaian .............................................................. 28
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ............................................................... 31
Gambar 3.1 Model Analisis Data Interaktif Miles dan Hubberman .......... 37
Gambar 4.1 Peta Kabupaten Bangli ............................................................ 40
Gambar 4.2 Struktur Organisasi BKPAD ................................................... 45
Gambar 4.3 Tampilan Depan Aplikasi SIMDA BMD................................ 55
ix
DAFTAR ISTILAH
ADD : Anggaran Dana Desa
APB DESA : Anggaran Pendapatan Desa
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional
BAPEMAS : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
BPD : Badan Pengawas Desa, Badan Perwakilan Desa, Badan
Permusyawaratan Desa
BPK : Badan Pengawas Keuangan
BPKP : Badan Pengawas Keuangan Pusat
BPN : Badan Pertanahan Nasional
BUMD : Badan Usaha Milik Daerah
BUMN : Badan Usaha Milik Negara
DATI : Daerah Tingkat
DD : Dana Desa
HGU : Hak Guna Usaha
INPRES : Instruksi Presiden
KB : Keluarga Berencana
KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia
KEJARI : Kejaksaan Negeri
KEJATI : Kejaksaan Tinggi
KK : Kepala Keluaarga
KM : Kilo Meter
x
KPK : Komisi Pemberantas Korupsi
LAN : Lembaga Administrasi Negara
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
MUSRENBANG : Musyawarah
PERDES : Peraturan Desa
PERMENDAGRI : Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
PP : Peraturan Pemerintah
PRONA : Program Nasional Agraria
PT : Perseroan Terbatas
PUNGLI : Pungutan Liar
PWU : PT. Panca Wira Usaha
RABDesa : Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
RT : Rukun Tetangga
RTRW : Rencana Tata Ruang dan Wilayah
RW : Rukun Warga
SDM : Sumber Daya Manusia
SP2D : Surat Penyediaan Pendanaan Daerah
SPJ : Surat Pertanggungjawaban
SPM : Surat Perintah Membayar
SPP : Surat Permintaan Pembayaran
UUPA : Undang- Undang Pokok Agraria
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Informan
Lampiran 2 : Pedoman Wawancara
Lampiran 3 : Transkrip Wawancara
Lampiran 4 : Dokumentasi & Data Terkait Penelitian
Lampiran 5 : Surat-Surat Penelitian
xii
ABSTRAK
Predikat Wajar Dengan Pengecualian terhadap Laporan Keuangan dan Pendapatan
Daerah Kabupaten Bangli pada tahun 2015 mengacu pada catatan aset yang banyak
mengalami permasalahan. Hal tersebut terjadi akibat kurangnya pemahaman
sumber daya manusia terkait prosedur inventarisasi, sehingga pada tahun 2016
dilaksanakan evaluasi menyeluruh terhadap inventarisasi Barang Milik Daerah.
Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan transparansi dan
akuntabilitas dalam evaluasi inventarisasi Barang Milik Daerah di Kabupaten
Bangli. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif serta teknik
pengumpulan data melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam mengenai
inventarisasi Barang Milik Daerah di Kabupaten Bangli. Permasalahan mengenai
evaluasi inventarisasi Barang Milik Daerah dalam penelitian ini dibedah melalui
konsep transparansi Kristianten serta konsep akuntabilitas Jay M. Shafritz dan E.W
Russel. Melalui penilaian atas indikator akuntabilitas dan transparansi terlihat
bahwa pelaksanaan inventarisasi di Bidang Aset Badan Keuangan Pendapatan dan
Aset daerah sudah akuntabel namun belum sepenuhnya transparan terlihat dari ada
beberapa indikator transparansi yang tidak tercapai. Adapun hasil temuan dari
penelitian ini adalah terdapat beberapa aset yang bernilai tidak wajar dan tidak
tercatat sesuai dengan prosedur pada Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga.
Kata Kunci: inventarisasi, barang milik daerah, transparansi dan akuntabilitas
xiii
ABSTRACT
Predicate Fair With Exceptions to Bangli County Financial and Revenue Reports
in 2015 refers to the record of many troubled assets. This happens due to lack of
understanding of human resources related inventory procedures, so that in the year
2016 conducted a thorough evaluation of the inventory of Regional Property. The
purpose of this study is to know the application of transparency and accountability
in the evaluation of inventory of Regional Property in Bangli Regency. This
research uses qualitative descriptive method as well as data collection techniques
through field observation and in-depth interviews about the inventory of Regional
Property in Bangli Regency. Problems regarding the evaluation of the inventory of
Regional Assets in this study were dissected through the concept of Kristianten
transparency as well as the accountability concepts of Jay M. Shafritz and E.
Russel. Through an assessment of the indicators of accountability and
transparency, it is seen that the implementation of inventory in the Asset Sector of
Regional Income and Asset Finance Agency is accountable but not yet fully
transparent as seen from some transparency indicators that are not achieved. The
findings of this study are that there are some assets that are of unnatural value and
are not recorded in accordance with the procedures of the Public Works
Department and the Youth and Sports Education Department.
Keywords: inventory, regional property, transparency and accountability
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada pelaksanaan otonomi daerah, implementasi kebijakan pengelolaan
Barang Milik Daerah (BMD) yang dijalankan oleh pemerintah daerah merupakan
komponen penting dalam penyelenggaraan kegiatan pengelolaan keuangan dan aset
daerah. Pemerintah daerah sebagai pejabat pengelola Barang Milik Daerah perlu
melakukan pengorganisasian sistem pengelolaan yang baik. Pengelolaan aset yang
baik dapat diterapkan dengan melaksanakan prinsip governance seperti efisien,
efektif, tepat guna, transparan, dan akuntabel. Penerapan prinsip ini telah diatur
dalam Peraturan Pemerintah No 27 tahun 2014 pasal 3 ayat 1 yang berbunyi
“Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dilaksanakan berdasarkan asas
fungsionalitas, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian
nilai”. Berdasarkan peraturan tersebut maka pengelolaan aset daerah diharapkan
dapat meningkatkan kepuasan masyarakat atas layanan pemerintah serta dapat
membantu perekonomian melalui peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) untuk pembangunan administrasi daerah.
Pemerintah Provisi Bali telah mengoptimalkan pelaksanaan governance
dalam pemanfaatan aset daerah hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Humas
Pemerintah Provinsi Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra Menurut beliau
pelaksanaan pengelolaan aset di Bali dilakukan oleh daerah masing masing sesuai
dengan otonomi daerah yang berlaku. Untuk memberi nilai aset yang baik bagi
daerah dapat diwujudkan dengan barang milik daerah yang berdaya guna dan
2
berhasil guna, sehingga dalam pengelolaannya perlu dilakukan pemeliharaan dan
pengamanan. Pemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar
semua barang milik daerah selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan
secara berdaya guna dan berhasil guna sedangkan pengamanan adalah kegiatan
tindakan pengendalian dalam pengurusan barang milik daerah dalam bentuk fisik,
administratif dan tindakan upaya hukum (antarabali.com, 2014).
Mengamankan aset daerah memerlukan suatu pelaksanaan inventarisasi atau
pencatatan yang baik dan akuntabel. Inventarisasi tersebut diperlukan agar
menghindari kehilangan aset serta mempermudah pemeliharaan aset daerah.
Penerapan inventarisasi yang baik memerlukan suatu sistem yang terintegrasi
kerjasama yang baik antara badan pengelola aset daerah dengan satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) lainnya sehingga dalam alur pelaporan aset tidak
ditemukan perbedaan data, pada laporan aset dalam suatu daerah. Jika inventarisasi
tidak berjalan dengan baik maka akan terdapat perbedaan antara catatan
inventarisasi dengan kondisi aset dilapangan, yang jika dibiarkan akan
menimbulkan kehilangan aset dan tidak seimbangnya nilai pada laporan keuangan
dan aset yang dimiliki suatu daerah saat penyusunan necara.
Beberapa masalah yang sering terjadi terkait pengelolaan barang milik daerah
di Kabupaten Bangli menurut Drs. Surung Naibaho diantaranya mengenai
banyaknya aset didaerah yang tidak dilengkapi dokumen pendukung, sumber atau
tahun pengadaannya yang kurang jelas serta terkadang ada aset daerah yang
fisiknya sudah hilang namun masih tercatat sebagai aset daerah. Aset daerah yang
tidak dilengkapi dengan dokumennya menunjukkan buruknya proses administrasi
3
terutama mengacu pada penyimpanan arsip, atau bisa saja aset tersebut memang
bukan milik dinas tersebut karena sebenarnya dokumen kepemilikannya berada di
dinas lain (antaranews.com, 2015). Pelaksanaan inventarisasi aset daerah menurut
PERMENDAGRI Nomor 17 tahun 2007 dilakukan semesteran oleh dinas dan
dilaporkan ke pengelola aset setahun sekali, sehingga jika terdapat aset fisik yang
hilang namun tidak tercatat dalam laporan inventarisasi menunjukkan bahwa dinas
bersangkutan tidak melaksanakan inventarisasi berdasarkan landasan hukum yang
berlaku.
Permasalahan inventarisasi aset daerah di Bali sendiri ditunjukkan oleh
Kabupaten Bangli yang pada pelaksanaan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) terhadap Laporan
Keuangan dan Pendapatan Daerah (LKPD) tahun 2015. Ketua Dewan Perwalikan
Rakyat Daerah (DPRD), Ngakan Made Kutha Pawata memperkirakan terdapat
beberapa faktor yang mendasari Kabupaten Bangli gagal memperoleh opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) yakni ketidakjelasan aset seperti tanah dan masalah
perencanaan. Opini WDP yang diperoleh Kabupaten Bangli merupakan satu-
satunya yang diperoleh oleh Provinsi Bali sedangkan di Kabupaten lain seperti
Denpasar, Klungkung, Badung, Tabanan, Jembrana, Karangasem, Gianyar serta
Buleleng memperoleh opini WTP (nusabali.com, 2016).
BPK sebagai suatu lembaga yang mengawasi pelaporan keuangan suatu
daerah tentu memiliki dasar-dasar atas penilaian laporan keuangan daerah. Opini
WDP menunjukkan laporan menunjukan indikasi wajar dengan beberapa
pengecualian atau hal-hal yang perlu diperbaiki. Dikutip dari halaman web resmi
4
BPK disebutkan ada empat dasar dikeluarkannya opini pemeriksaaan atas Laporan
Keuangan dan Pendapatan Daerah (LKPD) yaitu: (1) Kesesuaian penyajian laporan
keuangan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, (2) Kecukupan pengungkapan,
(3) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan (4) Efektifitas sistem
pengendalian intern (Denpasar.bpk.go.id, 2016).
Opini WDP terkait pengelolaan aset di Kabupaten Bangli menunjukkan
bahwa masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan pengelolaan aset dari segi
inventarisasi. Diperlukan evaluasi dalam pelaksanaan inventarisasi barang milik
daerah maupun peningkatan pemahanan bagi aparatur pemerintah mengenai
inventarisasi aset daerah. Memperhatikan beberapa permasalahan dalam
pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah di Kabupaten Bangli tersebut,
mendorong penulis untuk mengambil topik mengenai evaluasi pelaksanaan
inventarisasi Barang Milik Daerah (BMD) yang dijalankan Badan Keuangan,
Pendapatan dan Aset Daerah (BKPAD) mengacu pada transparansi dan
akuntabilitas pelaporan aset daerah dalam mewujudkan predikat Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP). Sehingga peneliti tertarik untuk menganalisis Transparansi
dan Akuntabilitas Inventarisasi Barang Milik Daerah pada Badan Keuangan,
Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Bangli.
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengajukan perumusan
masalah sebagai berikut
“Bagaimana proses inventarisasi Barang Milik Daerah di Badan Keuangan,
Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Bangli ditinjau dari aspek akuntabilitas
dan transparansi?”
1.3 Batasan Masalah
Untuk menjaga pembahasan penelitian ini tidak meluas dan tetap berfokus
pada rumusan masalah maka penulis merasa perlu memberikan batasan penelitian.
Penelitian ini dibatasi pada topik yang berkaitan prosedur yang digunakan pejabat
pengelola aset di pemerintah Kabupaten Bangli dalam inventarisasi barang milik
daerah Kabupaten Bangli pada tahun 2015 – 2016 dalam mencapai target Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP). Penelitian dilakukan pada Badan Keuangan,
Pendapatan dan Aset Daerah dengan menitik beratkan pada Pelaksanaan
inventarisasi barang milik daerah berbasis transparansi dan akuntabilitas yang
dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Bangli.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan diadakannya penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan antara inventarisasi aset dengan mutu pelaporan
keuangan dan aset daerah melalui proses pelaporan aset daerah terkait dengan
transparansi dan akuntabilitas pelakasaan pengelolaan barang milik daerah di
Kabupaten Bangli
6
2. Untuk mengetahui prosedur dalam inventarisasi barang milik daerah
mengacu pada pembuatan laporan keuangan dan aset daerah dari Wajar
Dengan Pengecualian (WDP) menuju WTP di BKPAD Kabupaten Bangli.
3. Untuk mengetahui pelaksanaan good govenance dalam pengelolaan barang
milik daerah oleh pemerintah Kabupaten Bangli terkait transparansi dan
akuntabilitas melalui pelaksanaan inventarisasi barang milik daerah.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk memperdalam pemahaman dan
pengembangan wawasan keilmuan di bidang pemerintahan khususnya
Administrasi Pembangunan terkait inventarisasi aset daerah pada pemerintah
Kabupaten Bangli dalam membentuk pelayanan publik yang transparan dan
akuntabel.
1.5.2 Manfaat Praktis
Pada segi praktis penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai salah
satu referensi untuk lebih memahami ketentuan dan kaidah ilmu administrasi yang
terkait dengan pelayanan publik dan Administrasi Pembangunan khususnya
pelaksanaan good governance dalam proses inventarisasi aset daerah.
Disamping itu hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan
bagi para penyelenggara negara dan stakeholder untuk lebih memberi perhatian
terhadap inventarisasi aset daerah yang berbasis good governance sehingga tercipta
suatu sistem administrasi yang transparan dan akuntabel.
7
1.6 Sistematika Penulisan
Pada Bab I Bab ini memberikan deskripsi mengenai permasalahan-
permasalahan yang ada pada objek dibandingkan dengan
kondisi faktual objek penelitian sebelum dilakukan analisis dan
pembahasan secara komprehensif.
Pada Bab II Bab ini membahas mengenai konsep serta teori dari literatur
yang digunakan dalam penelitian ini.
Pada Bab III Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan
untuk menjawab pertanyaan dan tujuan penelitian ini.
Pada Bab IV Bab ini menjelaskan gambaran umum objek penelitian,
sehingga memberikan gambaran mengenai karakteristik objek
penelitian yang diteliti. Hasil temuan dan analisa mengenai
fokus penelitian, kejadian dan hal lain yang terikat penelitian
dimasukkan kedalam bab ini juga.
Pada Bab V Bab ini terbagi kedalam dua sub bab, yaitu kesimpulan dan
saran. Kesimpulan akan memuat hal-hal penting tentang temuan
hasil penelitian, sedangkan saran akan memuat saran teoritis dan
praktis yang dapat diusulkan berdasarkan hasil analisis dan
temuan peneliti dari sudut pandang teoritis dan pelaksanaan
penelitian.