KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang...

19

Transcript of KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang...

Page 1: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama
Page 2: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama
Page 3: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama

KATA PENGANTAR

Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal

Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri

Sriwijaya. Artikel ini diseminarkan pada Senin, 18 Januari 2016 dengan tema

“Peran Pendidikan dalam Revolusi Mental”. Isi artikel memandang peran

pendidikan dalam revolusi mental dari berbagai segi, diantaranya guru,

kurikulum, karakter siswa, pendidikan formal dan informal, serta nilai-nilai

Buddhis.

Revolusi mental yang digagas oleh Presiden Joko Widodo menekankan perlunya

perubahan paradigma batin dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk

pendidikan. Oleh karenanya, gagasan ini perlu disosialisasikan khususnya

masyarakat akademik. Karakter masyarakat dan kehidupan akademis yang

cendekia, dinamis, dan kritis merupakan potensi strategis untuk mengenalkan,

meninjau kritis, memunculkan ide, dan menyebarluaskan gagasan besar Revolusi

Mental.

Pendidikan dianggap sebagai wahana yang tepat dalam memulai gagasan Revolusi

Mental, mengingat perannya yang sangat krusial dalam pengembangan

kebudayaan dan membentuk mental anak bangsa. Dalam bidang pendidikan

formal, informal maupun nonformal, Revolusi Mental harus mampu

menumbuhkankan nilai-nilai yang optimal kepada peserta didik sehingga tercipta

generasi emas penerus bangsa. Pendidik didorong untuk menginternalisasikan

nilai Revolusi Mental dalam setiap implementasi kegiatan pembelajaran.

Revolusi Mental hanya sekadar menjadi branding sebuah ide, wacana politik, dan

mimpi di siang bolong jika tidak didukung oleh komitmen bersama seluruh rakyat Indonesia. Peran lembaga pendidikan, sosial, agama, dan keluarga dan sangat

dibutuhkan dalam melaksanakan gerakan Revolusi Mental menuju “Indonesia Hebat”. Revolusi Mental dalam dunia pendidikan selayaknya bukan sekadar

gagasan utopis, melainkan sebuah spirit, gerak, nafas, dan kinerja.

Revolusi Mental memegang peran penting dalam menumbuhkan dasar yang kuat

sebagai fondasi keseluruhan sendi kehidupan. Upaya ini memerlukan peran serta

seluruh komponen bangsa dalam mewujudkannya. Berbagai forum, baik formal

maupun informal digagas untuk membahas Revolusi Mental dari segala

perspektif. Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama STABN Sriwijaya

mengadakan Seminar Ilmiah dengan tema “Peran Pendidikan dalam Revolusi

Mental”.

Terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu pelaksanaan seminar ilmiah dan atas terbitnya prosiding ini. Semoga prosiding ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Tangerang, 18 Januari 2016

iii

Page 4: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama
Page 5: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

1. Membangun Kepribadian Sosial dan Budaya Indonesia Baru: Sebuah Telaah

Referensi Pendidikan Karakter sebagai Solusi Revolusi Mental Anwar Aman

2. Peran Pendidikan dalam Revolusi Mental: Pendidikan Seperti Apa?

Edi Ramawijaya Putra 3. Guru Hebat – Tantangan Abad 21

Effendie Tanumihardja 4. Knowledge Management sebagai Strategi Revolusi Pengetahuan Profesi

Dhammaduta Heriyanto

5. Mengikis Pandangan Materialisme dengan Menerapkan Pathakamma Sutta

sebagai Salah Satu Upaya Revolusi Mental pada Pendidikan Buddhis Iin Suwarni

6. Unitas dalam Diversitas (Revolusi Mental Melalui Pendidikan Agama Buddha

Menuju Kerukunan Umat Beragama) Kemanya Karbono

7. Strategi Perubahan Karakter Sivitas Akademika STABN Sriwijaya dalam

Menghadapi Era Globalisasi Perdagangan Bebas (Masyarakat Ekonomi ASEAN) Lalita Vistari Satyananda Wiryana Dharma

8. Reorientasi Peran Dosen Sekolah Tinggi Agama Buddha dalam Membentuk

Lulusan yang Kompeten dan Berkarakter Madiyono

9. Pendidikan Karakter sebagai Upaya Mewujudkan Revolusi

Mental Muawanah 10. Implementasi Revolusi Mental Melalui Metode

Pembiasaan Mulyana 11. Upaya Kausalya sebagai Metode Revolusi Mental dalam Mengubah

Paradigma Simbol Keagamaan Buddha Nyoto

12. Menyikapi Kuantitas dan Kualitas Penerimaan Mahasiswa pada Sekolah

Tinggi Agama Buddha dalam Perspektif Revolusi Mental Puja Subekti

13. Strategi Mewujudkan Revolusi Mental Melalui Pendidikan Agama

Buddha Puji Sulani

v

Page 6: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama

14. Revolusi Mental yang Sukses dengan Jurus Kepemimpinan

Buddha Puriati

15. Optimalisasi Peran Guru dalam Pembentukan Karakter Siswa Melalui

Implementasi Kurikulum 2013 Sabar Sukarno

16. Meningkatkan Peran Dharmaduta melalui Revolusi Mental dalam

Menghadapi Tantangan Masyarakat ASEAN Santi

17. Konstruksi Konsep Perekonomian Keluarga dalam Ajaran Buddha Sebuah

Tinjauan Pendidikan dalam Membangun Revolusi Mental (Suatu Telaah

Hermeneutika) Sapardi

18. Revolusi Mental Sivitas Akademika STABN Sriwijaya Tangerang Banten

Mewujudkan Kampus Green, Smart, dan Secure (Tinjauan Telaah Kasus)

Setia Darma 19. Penguatan Integritas Akademik Mahasiswa Melalui Internalisasi Nilai-Nilai

Moral Buddhis Sugianto

20. Menggumuli Sastra: Membangun Jiwa dan Karakter Anak

Bangsa Suntoro 21. Revolusi Mental: Tantangan dan Peluang Bagi Perguruan Tinggi Agama

Buddha Sutrisno & Willie Japaries

22. Pendidikan Karakter sebagai Fondasi Utama Revolusi

Mental Tri Amiro 23. Revolusi Mental: Peranan Pendidikan dalam Meningkatkan Kecerdasan

Emosional Wahyuningsih Julia Wijaya

24. Sinkronisasi Dasa Dharma Pramuka dan Nilai-Nilai Mettā Sutta dalam

Gerakan Nasional Revolusi Mental Waluyo

25. Penanaman Nilai-Nilai Semangat Kebangsaan dalam Menumbuhkan

Semangat Revolusi Mental Mahasiswa Warsito

26. Memahami Falsafah Pendidikan Tiongkok Kuno Mengenai Ajaran Sān Zì

Jīng (三 字 经) dan Dì Zĭ Guī (弟 子 規 ) bagi Pendidikan Budi Pekerti pada

Anak Usia Dini sebagai Basis Pembentukan Karakter dalam Rangka Revolusi

Mental Bangsa

Yuriani

vi

Page 7: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama
Page 8: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama

PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI FONDASI UTAMA REVOLUSI MENTAL

Tri Amiro

STAB Negeri Sriwijaya [email protected]

Abstract The purpose of this article to describe that education is the foundation to

Realize the mental revolution. The method used in this article is a library research

by using qualitative descriptive approach, namely by collecting the data from

sources such as books, magazines, journals and others related to character

education and mental revolution. In conclusion, education is the most fundamental

factor in efforts to achieve a mental revolution. Education is a field in direct

contact with all levels of society. The Government must implement effective

policies in education to achieve education quality that produces quality and

competitive outputs in the globalization era.

Keywords : mental revolution, character education

Pendahuluan

Revolusi mental adalah satu gerakan yang ditujukan untuk menggembleng

manusia Indonesia agar menjadi manusia baru yang berhati putih, berkemauan

baja, bersemangat elang rajawali berjiwa api yang menyala. Pernyataan ini

pertama kali dinyalakan oleh Presiden Soekarno yang kemudian digelorakan

kembali oleh Joko Widodo pada masa kampanye pemilihan calon presiden tahun

2014.Revolusi mental dicetuskan sebagai suatu langkah yang memerlukan

langkah dan gerakan secara menyeluruh.Revolusi mental lahir dilatarbelakangi

oleh kondisi mental bangsa yang rapuh. Terjadi banyak masalah-masalah soasial

yang acap kali tidak terselesaikan, tindak pidana korupsi yang meraja lela yang

melibatkan pejabat publik, pejabat negara, dan aparatur negara. Hal ini

menimbulkan akibat bukan hanya kerugian keuangan negara tetapi juga

melanggar hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas.Revolusi mental

muncul karena adanay tiga masalah pokok bangsa yang sangat memprihatinkan

dan harus mendapatkan perhatian yang sangat serius.Adapun tiga masalah

tersebut adalah merosotnya wibawa negara, lemahnya sendi perekonomian

bangsa, dan intoleransi dan krisis kepribadian bangsa.Revolusi mental dapat

237

Page 9: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama

mewujudkan satu perubahan yang fundamental jika penerapannya mampu

diaplikasikan dengan baik maka bukan tidak mungkin negara akan maju.

Undang-undang Dasar 1945 mengamatkan bahwa salah satu tujuan nasional

bangsa Indonesia ialah mencerdaskan kehidupan bangsa.Untuk mewujudkan

bangsa yang cerdas adalah dengan mendidik anak-anak bangsa.Pendidikan

merupakan suatu langkah yang tepat untuk menyiapkan generasi penerus

bangsa.Apabila pendidikan semakin maju maka bangsa Indonesia akan menjadi

bangsa yang diperhitungkan dalam era persaingan global. Bangsa Indoensia terus

berbenah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada.Pemerintah bersama-

sama dengan masyarakat terus berusaha untuk mewujudkan pendidikan yang

berkualitas.Tuntutan terhadanusia yang berkualitas tersebut mampu dihasilkan

dengan menyelenggarakan pendidikan yang bermutu dan profesiaonal.

Akan tetapi pada kenyataannya menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di

Indonesia belum sebagaimana yang diharapkan. Pemerintah telah melakukan

berbagai upaya, namun belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Bahkan

masih banyak kegagalan dalam pelaksanaannya. Kegagalan demi kegagalan

antara lain disebabkan oleh masalah manajemen yang kurang tepat, penempatan

tenaga yang tidak sesuai dengan bidang keahlian, penanganan yang bukan oleh

ahlinya sampai pada system kurikulum yang selalu berganti-ganti. Sehingga

tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui

peningkatan mutu pada setiap jenjang pendidikan belum dapat terwujud secara

merata.

Kemanakah arah pendidikan nasional Indonesia? Tidak jelas yang dituju.

Kebijakan dalam bidang pendidikan selalu berubah dalam waktu yang sangat

cepat. Pengambil kebijakan kurang mempertimbangkan faktor pelaksana di

lapangan. Perubahan kurikulum dalam satu dasawrasa terjadi sebanyak tiga kali.

Perubahan yang terlalu cepat. Bahkan terjadi dualism pelaksanaan kurikulum,

terutama bagi pendidikan tingkat dasar dan menengah.Dalam satu kurun waktu

tahun pelajaran, dilaksanakan dua kurikulum yang berbeda.Sebagaiamana dapat

dilihat pada tahun pelajaran 2014/2015 diberlakukan kurikulum tahun 2006 yaitu

KTSP dan kurikulum 2013. Dimana pada semester gasal pendidikan dilaksanakan

238

Page 10: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama

berdasar kurikulum tahun 2013, namun pada semester genap diberlakukan

kurikulum KTSP. Bukan hanya guru saja yang mengalami kebingungan, akan

tetapi juga para orangtua peserta didik juga mengalami kesusahan dalam ikut

membimbing anak-anaknya.

Kurikulum yang diberlakukan di Indonesia cenderung ikut-ikutan negara

lain yang sudah maju tanpa memperhatikan faktor karakteristik dan topografi serta

geografi negara Indonesia yang sangat heterogen dibandingkan dengan negara

maju lainnya. Apabila kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah saja kurang

jelas, bagaimana dapat mencapai tujuan dari pendidikan nasional itu sendiri.

Memang perlu disadari bahwa mengambil kebijakan dalam bidang pendidikan

memang sangat susah. Adalah hal yang paling mudah menghakimi pendidikan

apabila peserta didik berperilaku di luar harapan. Banyak orangtua yang hanya

menyerahkan anaknya kepada pihak sekolah saja tanpa memberikan perhtian dan

dukungan kepada pihak sekolah, tetapi hanya bisa menyalahkan saja ketika terjadi

hal yang tidak diinginkan terhadap anaknya.

Seluruh elemen masyarakat harus menyadari bahwa pendidikan bukan

merupakan tanggung jawab sekolah saja.Akan tetapi masyarakat harus

memberikan kontribusi yang nyata terhadap kemajuan pendidikan.Sekolah sebagai

lembaga pendidikan formal harus benar-benar dapat memberikan bekal kepada

generasi muda untuk menghadapi tuntutan perkembangan zaman yang

kompleks.Sekolah merupakan lembaga dari masyarakat, oleh masyarakat untuk

masyarakat, dan sekolah menghasilkan kemajuan bagi masyarakat.Hendaknya

masyarakat memahami bahwa sekolah bukan hanya sekedar menghasilkan produk

dalam hal ini lulusan yang memuaskan pengguna jasa sekolah saja. Akan tetapi

bagaimana penekanan mutu sekolah sekolah itu harus merujuk pada konsep mutu

pelayanan proses pendidikan di sekolah yang terus menerus dan berkelanjutan.

Hal ini tidak dapat terlepas dari kebijakan pemerintah tentang sistem kurikulum

dan kebijakan lain tentang pendidikan.

Oleh karena itu revolusi mental di Indonesia memanga sangat diperlukan

untuk mengatasi keadaan yang berlangsung selama ini.Berbicara tentang revolusi

mental tidak bbisa jauh dari pendidikan. Karena revolusi mental pada dasarnya

239

Page 11: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama

dalah pendidikan itu sendiri, yaitu pendidikan tentang karakter diri seseorang.

Karakter adalah watak, merupakan aspek kepribadian manusia.Pada dasarnya

karakter dapat diubahatau dikembangkan. Demikian pula dengan mental, dapat

diubah dan kenbangkan. Dimana revolusi adalah proses perubahan secara besar-

besaran. Jadi, dalam hal ini pendidikn memegang pernan yang sangat penting atau

sebagai faktor yang fundamental untuk mewujudkan terlaksananya gerakan

revolusi mental.

Metode Kajian

Metode yang digunakan pada kajian ini adalah metode penelitian deskriptif

kualitatif, yaitu menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah

dikumpulkan dengan sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Sedangkan pengumpulan data

dilakukan dengan cara dilakukan melalui studi pustaka (library research) dengan

cara membaca buku-buku, jurnal, majalah, artikel, dan sebagainya yang ada

kaitanya dengan revolusi mental terutama dalam bidang pendidikan.

Pembahasan

Revolusi mental merupakan suatu gerakan seluruh masyarakat (pemerintah

dan rakyat) dengan cara yang cepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis

yang diperlukan oleh bangsa dan negara untuk mampu menciptakan ketertiban

dan kesejahteraan rakyat sehingga dapat memenangkan persaingan di era

globalisasi. Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa revolusi mental

sangat berkaitan erat dengan mind, yaitu kesadaran, persepsi dan pikiran itu

adalah mind. Perubahan fundamental dan total atas alam pikiran seseorang agar

Indonesia menjadi negara yang maju dan sukses

(http://news.okezone.com/read/2015/04/25/337/ 1139898/sby-revolusi-mental-

jokowi-dan-marx-berbeda). Apabila revolusi mental dapat diterpkan dengan baik

maka negara akan maju. Revolusi mental berangkat dari diri sendiri. Dimana

seseorang harus mulai merevolusi diri sendiri dengan mengubah sikap dan

perilaku yang apabila selama ini belum sesuai dengan tatanan sosial, peraturan,

240

Page 12: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama

norma dan etika. Apabila setiap manusia Indonesia mampu memiliki mind set

untuk selalu mentaati semua peraturan yang berlaku.

Revolusi mental yang merupakan bagian dari sembilan agenda prioritas

(nawa cita) pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah sebagai agenda strategis

pembangunan. Apabila mental setiap warga negara Indonesia mengalami

perubahan menuju kea rah yang lebih baik, maka bukan mustahil bahwa impian

Indonesia menjadi bangsa yang maju dan besar akan terwujud. Pokok

permasalahannya sekarang adalah bagaimana mengupayakan agar mental setiap

warga negara bisa berubah.

Perubahan mental pasti dilandasi dengan adanya perubahan karakter.

Dimana karakter dapat dibentuk dalam setiap diri seseorang mulai pada usia dini.

Hal inilah yang menjadikan bidang pendidikan harus mendapatkan perhatian dan

porsi besar dalam mewujudkan revolusi mental. Selama pemerintahan Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono perhatian pemerintah terhadap bidang pendidikan

sudah menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat bahwa selama

periode 2009-2014 bidang pendidikan mendapatkan anggaran yang paling besar,

hamper 30% dari seluruh anggaran nasional. Pembangunan sarana dan prasarana,

infrastruktur sampai ke pelosok negeri.Pemberian tunjangan profesional kepada

guru dan dosen yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran,

yang merupakan bagian terpenting dari pendidikan, dan masih banyak lagi upaya

yang telah dilakukan.Akan tetapi ada bagian yang harus menjadi perhatian bahwa

bukan hanya anggaran saja yang ditingkatkan, melainkan kebijakan dalam hal

system pendidikan dalam hal ini kurikulum yang bagus dan handal yang sesuai

dengan karakteristik bangsa Indonesia yang harus disiapkan.

Pendidikan merupakan faktor yang memiliki kedudukan strategis untuk

mewujudkan suskesnya revolusi mental. Pendidikan menjadi penting karena

bidang pendidikan yang bersentuhan langsung dengan elemen masyarakat dari

paling bawah sampai kalangan paling atas. Pendidikan merupakan proses

pendewasaan manusia. Kondisi ideal perkembangan manusia Indoensia yang

diharapkan adalah tumbuhnya pribadi yang dewasa yang memiliki kekuatan

kompetensi internal diri untuk memenuhi standar keunggulan prestasi atau kinerja

241

Page 13: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama

yang menjadi target capaiannya. Pada waktu yang sudah berlalu dan yang

sedangberjalan sekarang ini, pendidikan memiliki kencenderungan berorientasi

pada hasil bukan pada proses, sehingga menimbulkan perilaku instan yang salah.

Pendidikan harus berbasis pada kebutuhan anak dan tidak dijadikan kepentingan

orang tua yang bisa mengeksploitasi anak. Karena proses pendidikan yang selama

ini terjadi adalah sebuah proses pendidikan yang belum merdeka, masih

merampas kemerdekaaan peserta didik. Pendidikan yang berlangsung adalah

pendidikan yang membunuh kreatifitas anak. Meski dalam beberapa kasus siswa

atau anak sudah diberikan kebebasan untuk berkreasi. Namun secara mayoritas

bahwa yang terjadi dalam proses pendidikan adalah transformasi ilmu bukan

transformasi nilai (value).

Menurut Kartadinata dalam Purwanto menyatakan bahwa ada tanggung

jawab unik pendidikan dan pendidikan guru, tanggung jawab unik tersebut adalah

menuntun bangsa ke jalan nilai-nilai moral dan spiritual, mendidik warga negara

atas kemalsahatan masyarakat, dunia dan lingkungan alamnya. Pendidikan guru

mengembang misi penting dalam meujudkan warisan nilai-nilai keadilan

demokrasi, keharmonisan, kesehatan lingkungan dan pewarisan nilai-nilai budaya

yang akan menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa kesusksesan

bagi pembangunan dan saing bangsa (2015: 102).

Seorang guru dalam mendidik siswanya harus dengan hati menyentuh penuh

empati, hal ini merupakan perekat antara guru dan siswa. Tujuannya dalah

membangun kepercayaan, iklim salim percaya dimana satu sama lainnya dapat

membangun komitmen emosional. Seorang guru harus bisa menjadi sumber

inspirasi dan dan mengarahkan siswa untuk mencapai harapannya.

Guru dan sekolah berperan sebagai fasilitator pendidikan dan pembelajaran.

Hal ini penting karena kualitas sekolah sangat bergantung pada kualitas guru dan

lingkungannya. Oleh karena itu revolusi mental di sekolah jharus menyentuh

persoalan bagaimana membangun manusia yang berkarakter dan berkualitas,

sehingga pendidikan tidak hanya menjadi ajang pengembangan intelektualitas saja

tetapi membangun karakter manusia, jiwa dan batinnya (Mulyasa, 2015: 19).

Permasalahannya di Indonesia bahwa sebagian besar guru kurang memiliki

242

Page 14: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama

wawasan praktis serta terlalu teoretis dalam membahas pengajaran dan

pembelajaran di sekolah. Banyak guru yang kurang memiliki rasa percaya diri

yang tinggi. Revolusi mental akan menjadi penghambat pembangunan jika

masyarakat tidak percaya diri dan yakin akan sebuah perubahan.

Revolusi mental diawali dengan adanya pendidikan karakter yang

merupakan implementasi dari kurikulum pendidikan tahun 2013. Pendidikan

karakter bangsa dapat dijadikan sebagai strategi nasional untuk menjalankan

revolusi mental. Dengan pendidikan karakter yang tepat maka revolusi mental

dapat dijalankan dengan baik. Karakter bangsa bukan menjadi hal yang baru bagi

Indonesia.Jauh hari ketika negara Indoensia didirikan, para pendiri bangsa sudah

memikirkan pentingnya karakter untuk menjadikan bangsa ini besar dan

terhormat. Karakter adalah watak, yaitu pengembangan jati diri manusia. Sikap

santun pada orang lain menunjukkan karakter seseorang daripada penampilan

fisik. Pada dasarnya karakter seseorang dapat diubah. Orang yang karakternya

kurang baik, bisa dikembangkan menjadi baik. Orang yang selalu tidak responsif

terhadap sesama dan lingkungan dapat dikembangkan menjadi orang yang sensitif

dan peduli.

Pendidikan karakter yang demikian harus diterapkan pada seluruh jenjang

pendidikan, baik yang formal maupun nonformal dan informal. Mulai dari tingkat

TK sampai dengan jenjang perguruan tinggi.Ini merupakan salah satu langkah

mewujudkan revolusi mental melalu jalur pendidikan. Karakter bangsa dapat

diwariskan kepada generasi penerus melalui proses pendidikan secara utuh, dan

menjadi kekuatan bagi pengembangan dan keberhasilan bisnis untuk mewujudkan

kesejahteraan bangsa. Revolusi mental dimulai dari dalam diri seseorang. Setiap

orang merevolusi dirinya sendiri terlebih dahulu. Banyak tindakan-tindakan nyata

yang pada dasarnya dapat dengan mudah dilakukan oleh setiap orang untuk

mewujudkan revolusi mental. Tidak perlu melakukan hal-hal yang besar, tetapi

dapat dimulai dengan melakukan hal kecil yang terlihat sepele namun penting.

Sebagai contoh antara lain mencintai produk lokal, budaya antri, saling menolong

sesama, saling menghargai dan menghormati, bersikap jujur dan masih banyak

lagi yang lain.

243

Page 15: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama

Dalam hal revolusi mental khususnya melalui pendidikan pada jenjang

sekolah, faktor yang paling berperan adalah guru dan kepala sekolah. Revolusi

mental dapat berjalan dengan baik apabila kepala sekolah dapat berperan sebagai

pemimpin yang memiliki visi dan misi yang jelas, berkaitan dengan gambaran

sekolah yang dicita-citakan (Mulyasa, 2015: 44). Seorang kepala sekolah harus

dapat memhami tugas dan fungsinya dengan baik. Kebijakan pemerintah harus

ditafsirkan sebagai kebijakan umum, sedangkan bagaimana melaksanakan

kebijakan tersebut dituangkan dalam standar operasional prosedur. Lebih lanjut

Mulyasa olusimenjelaskan bahwa revolusi mental di sekolah tentu saja tidak

terjadi secara otomatis, tetapi sedikitnya didukung oleh dua syarat dasar, yaitu

sikap positif terhadap pembaruan bagi semua warga sekolah dan adanya dukungan

berupa sumber-sumber untuk mengadakan perubahan (2015: 28).

Revolusi mental dapat diawali dengan melakukan hal-hal kecil yang

dilakukan untuk mengubah perilaku peserta didik, seperti dari yang penakut

menjadi pemberani, dari yang kurang percaya diri menjadi percaya diri, dari sikap

hidup boros menjadi hemat, dari pribadi yang lemah menuju yang kuat,

memerangi budaya menyontek. Dalam hal kondisi bangsa yang rapuh dan

memprihatinkan, kata kunci yang harus ditanamkan dan ditumbuhkan dalam

setiap pikiran dan hati orang Indonesia adalah mutu dan kejujuran. Dengan

demikian diperlukan adanya gerakan secara menyeluruh untuk membangun pola

piker dengan semangat mewujudkan pendidikan yang bermutu dan dan

jujur.Langkah-langkah yang ditempuh dalam rangka peningkatan hasil pendidikan

harus diarahkan pada mutu dan kejujuran. Kartadinata dalam Purwanto (2015:

105) menyatakan bahwa sekecil apapun orang berpikir tentang pendidikan akan

dirasakan berkontribusi signifikan karena berbicara dalam ranah dan pemikiran

yang sama. Pola pikir yang demikian sebagai perekat yang akan mengantarkan

berbagai pemikiran yang besar maupun yang kecil menuju kea rah yang sama

yaitu pendidikan kejujuran dan bermutu.

244

Page 16: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama

Penutup

Revolusi mental sebagai sebuah keharusan yang sudah tidak bisa ditawar-

tawar lagi harus dilaksanakan oleh seluruh elemen masyarakat. Apabila semua

bagian dari bangsa Indoensia mampu melakasanakan revolusi mental dirinya

sendiri, maka gerakan revolusi mental sebagai sebuah gerakan nasional akan

dengan mudah diwujudkan.

Pendidikan merupakan faktor yang terpenting dan fundamental dalam upaya

mewujudkan revolusi mental.Karena pendidikan merupakan bidang yang

bersentuhan langsung dengan seluruh lapisan masyarakat. Dengan demikian

diperlukan kebijakan yang jelas dan terarah dalam bidang pendidikan untuk

mewujudkan pendidikan yang bermutu yang menghasilkan keluaran yang

berkualitas dan berdaya saing dalam era globalisasi. Kurikulum yang ditetapkan

sebagai penunjang utama pendidikan harus merupakan kurikulum yang benar-

benar sesuai dengan karakteristik dan budaya bangsa Indoensia. Kurikulum yang

baik dan memberikan hasil yang maksimal di negara lain belum tentu cocok

diterapkan di Indoensia dengan segala kondisi yang serba heterogen.

Pendidikan anti korupsi sebagai bagian dari pembentukan karakter bangsa

yang melandasi pelaksanaaan revolusi mental harus diterapkan pada semua

jenjang pendidikan, baik berdiri sendiri dalam satu mata pelajaran atau mata

kuliah maupun terintitegrasi dengan mata pelajaran atau mata kuliah yang lain.

Daftar Pustaka

Merril, David N. and Burrola, Bernard A. 2015. Indonesia’s Mental Revolution. The Indonesian Journal oof Leadership, Policy and World Affair: Strategic Review.Jakarta.

Mulyasa, E. 2015. Revolusi Mental dalam Bidang Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Semiarto Aji. 2014. Bunga Rampai Seminar Nasional Kebudayaan 2014: Revolusi Mental sebagai Strategi Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sulistiyowati, Lily S. 2014. Prototipe Media Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

245

Page 17: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama

Okezone.com. 2015. Revolusi mental Jokowi dan Marx Berbeda. http://news.okezone.com/ read/2015 /04/25/337/1139898/sby-revolusi-mental-jokowi-dan-marx-berbeda; diakses tanggal 6 Januari 2016).

246

Page 18: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama
Page 19: KATA PENGANTAR · 2018-03-10 · KATA PENGANTAR Prosiding ini terdiri dari 24 artikel yang dikirimkan kepada Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-70, Sekolah Tinggi Agama