Kak

8
  KERANGKA ACUAN KERJA Pekerjaan Jasa Konsultansi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kota Cimahi Tahun Anggaran 2012 1. LATAR BELAKANG Proses pembangunan yang selama ini dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Cimahi telah menunjukan hasil yang positif di berbagai segi kehidupan masyarakat, meskipun dalam  beberapa hal masih terdapat isu-isu lingkungan yang terus-menerus menjadi perhatian untuk dapat diatasi secara optimal. Melalui Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, kebijakan lingkungan dirumuskan dan diimplementasikan. Pada pasal (15), disebutkan, instrumen Kajian Lingkungan Hidup Startegis (KLHS) wajib dilaksanakan untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan  berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. Disamping itu diamanatkan bahwa KLHS sebagaimana dimaksud wajib diintegrasikan ke dalam penyusunan atau evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) beserta rencana rincinya, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota, termasuk memaduserasikan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup, fungsi dan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di Kabupaten/Kota. Kajian Lingkungan Hidup Str ategis (KLHS) adalah proses untuk menelaah suatu dampak Kebijakan, Rencana atau Program terhadap lingkungan. Atau sebaliknya menalaah kondisi dan kecenderungan lingkungan untuk kemudian menyarankan Kebijakan, Rencana atau Program. Kesemuanya ditujukan untuk mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dan konsep pembangunan berkelanjutan ke dalam suatu kebijakan, rencana atau program dimana output KLHS adalah suatu dokumen telaah ( assessment document ) yang disertai dengan suatu saran untuk kebijakan, rencana atau program tergantung pada kedudukan dan sas aran penyelenggraan KLHS. Kedudukan ini perlu ditegaskan karena apa yang disebut kebijakan, rencana atau program mempunyai aneka kedudukan dalam  berbagai tingkat. Misalnya di tingkat Kota/Kabupaten ada Kebijakan dan Rencana  pemerintah daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah, ada juga Kebijakan, Rencana dan Program Walikota yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota. Kedudukan inilah yang menentukan bagaimana proses penyelenggaraan KLHS, siapa yang harus dilibatkan dan dimana serta bagaimana bentuk keterlibatannya tersebut. Dalam pelaksanaan kajian ini perlu dianalisis daya dukung dan daya tampung baik itu secara kuantitatif ataupun kualitatif yang menjadi dasar keterdukungan dan ketertampungan Kota Cimahi dalam mengambil kebijakan/progra m. Secara sederhana daya dukung diartikan bahwa persediaan sumberdaya alam lebih besar dari kebutuhan. Sedang daya tampung diartikan sebagai kemampuan alam untuk menyerap buangan lebih besar dari apa yang dibuang. Dalam kehidupan manusia yang begitu kompleks dan dinamika tinggi kebutuhan dan apa yang dibuang bisa berubah dan berkembang. Disisi lain manusia juga mempunyai kemampuan mengatur dan menerapkan teknologi untuk merubah dan meningkatkan daya dukung dan daya tampung tersebut. Terkait dengan hal ini, maka dalam kajian yang akan dilaksanakan, dilakukan pula kajian penentuan daya dukung dan daya tampung dari 4 (empat) sungai yang ada/melintasi di Kota Cimahi , yang merupakan anak Sungai Citarum. Adapun sungai dimaksud adalah Sungai Cibabat, Sungai Cibaligo, Sungai Cibeureum, dan Sungai Cisangkan.

description

Lingkungan

Transcript of Kak

  • KERANGKA ACUAN KERJA Pekerjaan Jasa Konsultansi

    Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

    Kota Cimahi Tahun Anggaran 2012

    1. LATAR BELAKANG

    Proses pembangunan yang selama ini dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Cimahi telah

    menunjukan hasil yang positif di berbagai segi kehidupan masyarakat, meskipun dalam

    beberapa hal masih terdapat isu-isu lingkungan yang terus-menerus menjadi perhatian

    untuk dapat diatasi secara optimal. Melalui Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang

    Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, kebijakan lingkungan dirumuskan dan

    diimplementasikan. Pada pasal (15), disebutkan, instrumen Kajian Lingkungan Hidup

    Startegis (KLHS) wajib dilaksanakan untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan

    berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah

    dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

    Disamping itu diamanatkan bahwa KLHS sebagaimana dimaksud wajib diintegrasikan ke

    dalam penyusunan atau evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) beserta rencana

    rincinya, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), dan Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah (RPJM) Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota, termasuk

    memaduserasikan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang berpotensi menimbulkan

    dampak dan/atau resiko lingkungan hidup, fungsi dan daya dukung dan daya tampung

    lingkungan hidup di Kabupaten/Kota.

    Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah proses untuk menelaah suatu dampak

    Kebijakan, Rencana atau Program terhadap lingkungan. Atau sebaliknya menalaah

    kondisi dan kecenderungan lingkungan untuk kemudian menyarankan Kebijakan,

    Rencana atau Program. Kesemuanya ditujukan untuk mengintegrasikan pertimbangan

    lingkungan dan konsep pembangunan berkelanjutan ke dalam suatu kebijakan, rencana

    atau program dimana output KLHS adalah suatu dokumen telaah (assessment document)

    yang disertai dengan suatu saran untuk kebijakan, rencana atau program tergantung pada

    kedudukan dan sasaran penyelenggraan KLHS. Kedudukan ini perlu ditegaskan karena

    apa yang disebut kebijakan, rencana atau program mempunyai aneka kedudukan dalam

    berbagai tingkat. Misalnya di tingkat Kota/Kabupaten ada Kebijakan dan Rencana

    pemerintah daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah, ada juga Kebijakan,

    Rencana dan Program Walikota yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota. Kedudukan

    inilah yang menentukan bagaimana proses penyelenggaraan KLHS, siapa yang harus

    dilibatkan dan dimana serta bagaimana bentuk keterlibatannya tersebut.

    Dalam pelaksanaan kajian ini perlu dianalisis daya dukung dan daya tampung baik itu

    secara kuantitatif ataupun kualitatif yang menjadi dasar keterdukungan dan

    ketertampungan Kota Cimahi dalam mengambil kebijakan/program. Secara sederhana

    daya dukung diartikan bahwa persediaan sumberdaya alam lebih besar dari kebutuhan.

    Sedang daya tampung diartikan sebagai kemampuan alam untuk menyerap buangan

    lebih besar dari apa yang dibuang. Dalam kehidupan manusia yang begitu kompleks dan

    dinamika tinggi kebutuhan dan apa yang dibuang bisa berubah dan berkembang. Disisi

    lain manusia juga mempunyai kemampuan mengatur dan menerapkan teknologi untuk

    merubah dan meningkatkan daya dukung dan daya tampung tersebut. Terkait dengan hal

    ini, maka dalam kajian yang akan dilaksanakan, dilakukan pula kajian penentuan daya

    dukung dan daya tampung dari 4 (empat) sungai yang ada/melintasi di Kota Cimahi,

    yang merupakan anak Sungai Citarum. Adapun sungai dimaksud adalah Sungai Cibabat,

    Sungai Cibaligo, Sungai Cibeureum, dan Sungai Cisangkan.

  • Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 09

    Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis, kegiatan

    yang harus dilaksanakan pasca terselenggaranya Kajian Lingkungan Hidup Strategis

    (KLHS) adalah melaksanakan publikasi laporan KLHS. Adapun dokumen pelaksanaan

    KLHS merupakan dokumen publik yang harus dapat diakses oleh setiap orang. Dalam

    kasus tertentu, pembuat kebijakan dapat mengadakan konferensi pers atau pengumuman

    hasil kegiatan KLHS. Pengumuman ini dapat berupa penyelenggaraan sosialisasi, yang

    dapat ditangggapi oleh publik. Ada baiknya, kegiatan ini dalam format diskusi yang

    konstruktif melalui dialog intensif. Dalam hal pemantauan dan/atau evaluasi terhadap

    implementasi kebijakan, rencana, dan/atau program yang telah melalui proses KLHS,

    dilakukan sesuai prosedur pemantauan dan/atau evaluasi masing masing kebijakan, rencana, dan/atau program.

    2. MAKSUD DAN TUJUAN

    Pelaksanaan kegiatan ini bermaksud untuk melakukan penyusunan dokumen Kajian

    Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kota Cimahi.

    Sedangkan tujuan utama penyusunan KLHS Kota Cimahi adalah untuk mengidentifikasi

    pengaruh rumusan Kebijakan, Rencana dan Program pembangunan terhadap lingkungan

    hidup dan kemudian mengintegrasikan temuan-temuan proses pelaksanaan KLHS untuk

    memperbaiki rumusan kebijakan, rencana maupun program di dalam Rencana

    Pembangunan Kota Cimahi. Proses dan hasil pelaksanaan KLHS akan memberi

    kontribusi perbaikan materi Rencana Tata Ruang ataupun Rencana Pembangunan melalui:

    Penelaahan dan evaluasi pengaruh rumusan kebijakan dan rencana pembangunan terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan fungsi lingkungan hidup;

    Pengintegrasian konsep-konsep pembangunan berkelanjutan ke dalam dokumen Rencana Pembangunan Kota Cimahi;

    Penyelenggaraan rangkaian forum dialog kelompok masyarakat Kota Cimahi untuk mengidentifikasi kondisi dan permasalahan lingkungan serta alternatif pengelolaan

    sumber daya alam dan lingkungan hidup.

    3. SASARAN

    Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

    Kajian kebijakan pengembangan wilayah dan tata ruang Kota Cimahi;

    Pembaharuan informasi biogeofisik, demografi dan sosek, serta kerawanan Kota Cimahi;

    Inventarisasi potensi sumberdaya alam;

    Inventarisasi dan kajian tentang dokumen perencanaan pada tingkat lokal (RPJMD, RPJPD, Renstra OPD, dll) dan tinjauan dokumen perencanaan pada tingkat regional

    dan provinsi

    Inventarisasi isu lingkungan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya alam dan pengembangan wilayah Kota Cimahi;

    Inventarisasi dan identifikasi sumber dan potensi pencemar lingkungan hidup di Kota Cimahi terutama yang mempengaruhi pencemaran air dan sumber air.

    Analisis daya dukung dan daya tampung wilayah Kota Cimahi dan dalam pengembangan konteks regional;

    Rekomendasi kebijakan penggunaan sumber daya dan kebijakan pengembangan wilayah Kota Cimahi.

  • 4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA ANGGARAN

    Organisasi pengguna jasa adalah Seksi Pencegahan Pencemaran Lingkungan,

    Kantor Lingkungan Hidup Kota Cimahi.

    5. SUMBER PENDANAAN

    Biaya Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kota Cimahi ini bersumber dari Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi, tahun anggaran 2012 sebesar

    Rp 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah).

    6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG SERTA

    ALIH PENGETAHUAN

    Lingkup Kegiatan

    Rapat Persiapan/Koordinasi awal dalam rangka penyamaan pandangan, difokuskan kepada diskusi dan mendapatkan umpan balik dari seluruh pihak terkait utamanya

    adalah pihak SKPD dan stakeholder kunci lainnya;

    Mengkaji dampak lingkungan atas rencana tata ruang dan Kegiatan/Rencana/Program memberi kesempatan untuk memasukkan aspek LH dalam proses perencanaan pada

    tahap sangat awal sehingga dapat sepenuhnya memprakirakan dampak lingkungan

    potensial, termasuk yang bersifat kumulatif jangka panjang dan sinergistik;

    Forum Group Discussion dilaksanakan untuk mengelaborasi analisis dampak KRP pada tataran konsep melalui empat kali pertemuan dan diskusi dengan SKPD dan

    staleholder kunci lainnya. Termasuk melakukan workshop dalam rangka uji publik

    terhadap dan umpan balik dari seluruh pihak, termasuk mencoba melakukan

    sinkronisasi dengan KRP, dalam rangka penyempurnaan substansi materi;

    Dalam pelaksanaan FGD dihadirkan narasumber yang dapat menjelaskan dan menjembatani kegiatan FGD serta memberikan penjelasan tentang tujuan dan maksud

    penyusunan KLHS ini.

    Melakukan inventarisasi dan kajian kebijakan yang mempunyai dampak dalam proses pengambilan keputusan di Kota Cimahi;

    Mengkaji daya dukung dan daya tampung Kota Cimahi baik itu melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif;

    Identifikasi, inventarisasi sumber pencemar air dan badan air penerima, serta melakukan perhitungan beban pencemaran pada DAS Citarum yang mengalir di Kota

    Cimahi.

    Melakukan kajian daya tampung dan daya dukung sungai DAS Citarum yang melintasi Kota Cimahi.

    Rapat pembahasan dengan para ahli dan tim yang terlibat dalam penyusunan untuk melakukan kajian tentang isu-isu lingkungan yang mungkin terjadi;

    Melakukan kegiatan Pelaporan dan Tinjauan (reporting and review);

    Finalisasi Laporan dan Penyerahan Laporan.

    b. Lokasi Kegiatan Kegiatan jasa konsultan ini harus dilaksanakan di wilayah Negara Kesatuan Republik

    Indonesia, tepatnya di wilayah Kota Cimahi.

    Data dan fasilitas Penunjang

    1). Penyediaan oleh Pengguna Anggaran: Data dan Fasilitas yang disediakan oleh

    Pengguna Anggaran yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:

    a). Kumpulan data hasil sampling laboratorium yang diperlukan dalam kegiatan

    disediakan oleh Kantor Lingkungan Hidup.

    b). Akomodasi dan Ruangan Kantor harus disediakan oleh penyedia jasa sendiri.

    c). Staf Pengawas/Pendamping

  • (Pengguna Anggaran/ Pengguna Anggaran akan mengangkat petugas atau

    wakilnya yang bertindak sebagai pengawas (apabila diperlukan).

    2). Penyediaan oleh penyedia jasa

    Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang

    dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Antara lain peralatan

    penunjang pelaksanaan pekerjaan, meliputi:

    1. Komputer/Notebook minimal 10 unit 2. Printer minimal 2 unit 3. Kendaraan Bermotor roda empat minimal 2 unit 4. Kendaraan bermotor roda dua minimal 6 unit. 5. Kamera minimal 1 Unit 6. GPS minimal 5 Unit

    Alih Pengetahuan

    Apabila dipandang perlu oleh Pengguna Anggaran, maka penyedia jasa harus

    mengadakan ekspose/ pemaparan hasil kajian, diskusi dan seminar terkait dengan

    substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf di lingkungan

    organisasi Pengguna Anggaran.

    7. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    Metodologi yang digunakan adalah:

    Rapat Persiapan/Koordinasi awal dalam rangka penyamaan pandangan, difokuskan kepada diskusi dan mendapatkan umpan balik dari seluruh pihak terkait utamanya

    adalah pihak SKPD dan stakeholder kunci lainnya;

    Mengkaji dampak lingkungan atas rencana tata ruang dan Kegiatan/Rencana/Program memberi kesempatan untuk memasukkan aspek LH dalam proses perencanaan pada

    tahap sangat awal sehingga dapat sepenuhnya memprakirakan dampak lingkungan

    potensial, termasuk yang bersifat kumulatif jangka panjang dan sinergistik;

    Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan untuk mengelaborasi analisis dampak KRP pada tataran konsep melalui empat kali pertemuan dan diskusi dengan SKPD

    dan staleholder kunci lainnya. Termasuk melakukan workshop dalam rangka uji

    publik terhadap dan umpan balik dari seluruh pihak, termasuk mencoba melakukan

    sinkronisasi dengan KRP, dalam rangka penyempurnaan substansi materi;

    Dalam pelaksanaan FGD dihadirkan narasumber yang dapat menjelaskan dan menjembatani kegiatan FGD serta memberikan penjelasan tentang tujuan dan maksud

    penyusunan KLHS ini.

    Melakukan inventarisasi dan kajian kebijakan yang mempunyai dampak dalam proses pengambilan keputusan di Kota Cimahi;

    Mengkaji daya dukung dan daya tampung Kota Cimahi baik itu melalui pendekatan kuantitatif ataupun kualitatif;

    Identifikasi, inventarisasi sumber pencemar air dan badan air penerima, serta melakukan perhitungan beban pencemaran pada DAS Citarum yang mengalir di

    Kota Cimahi.

    Melakukan kajian daya tampung dan daya dukung dari 4 (empat) sungai yang melintasi Kota Cimahi, diantaranya : Sungai Cibabat, Sungai Cisangkan, Sungai

    Cibaligo, dan Sungai Cibeureum;

    Rapat pembahasan dengan para ahli dan tim yang terlibat dalam penyusunan untuk melakukan kajian tentang isu-isu lingkungan yang mungkin terjadi;

    Melakukan kegiatan Pelaporan dan Tinjauan (reporting and review); Finalisasi Laporan dan Penyerahan Laporan.

  • 8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

    Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 3 (tiga) bulan

    atau 90 hari kalender.

    9. TENAGA AHLI

    Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan oleh sebuah

    team lintas keahlian yang dilakukan selama 3 (tiga) bulan. Diharapkan tenaga ahli yang

    diusulkan memiliki kualifikasi dan persyaratan tertentu sebagaimana yang dipersyaratkan

    dalam kerangka acuan ini

    Team leader, 1 (satu) orang, harus mempunyai latar belakang pendidikan Ilmu Lingkungan/ Teknik Lingkungan/Ekologi Sumber Daya Alam dengan degree Strata 2

    dan mempunyai pengalaman minimal 6 tahun atau Tenaga ahli berserifikat keahlian

    ahli dengan pendidikan Strata 2 ilmu lingkungan/Teknik Lingkungan/Ekologi

    Sumber Daya alam.. Adapun masa kerja Team Leader dalam kegiatan penyusunan

    KLHS adalah selama 3 (tiga) bulan;

    Tenaga ahli Planalogi, 1 (satu) orang, dengan kualifikasi Strata Teknik 1 Teknik planalogi yang memiliki pengetahuan mendalam dalam Urban Environmental

    Management, pengalaman minimal 4 untuk pekerjaan yang serupa lebih diutamakan

    tahun Atau Tenaga Ahli bersertifikat ahli muda dengan Pendidikan Strara 1. Adapun

    masa kerja Tenaga Ahli Planologi dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama

    3 (tiga) bulan;

    Ahli Ilmu Lingkungan, 1 (satu) orang, dengan kualifikasi Strata 2 Teknik Lingkungan/Ilmu Lingkungan/Ekologi Sumber Daya Alam/Evaluasi Sumber Daya

    Alam dengan pengalaman minimal 4 tahun dengan pekerjaan yang serupa. Adapun

    masa kerja Ahli Ilmu Lingkungan dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 3

    (tiga) bulan;

    Ahli Teknik Lingkungan yang diperlukan sebanyak 2 orang dengan pengalaman kerja 4 tahun dan memiliki latar belakang Teknik Lingkungan minimum Starata 1 serta

    memiliki kemampuan menganalisis daya dukung dan daya tampung Atau tenaga ahli

    dengan sertifikat keahlian ahli muda dengan pendidikan Strata 1. Adapun masa kerja

    ahli Teknik Lingkungan dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 3

    (tiga) bulan;

    Tenaga ahli Geodesi/geografi, 1 (satu) orang, dengan memiliki pengetahuan tentang kebumian serta kemampuan dalam bidang GIS dengan latar belakang Teknik

    Geodesi/geografi dan pengalaman minimal 4 tahun. Adapun masa kerja Ahli Ilmu

    Teknik Geodesi/geografi dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 3

    (tiga) bulan;

    Tenaga ahli Hidrologi 1 (satu) orang , yang memiliki kemampuan analisis sumber daya air dengan latar belakang pendidikan Teknik Sipil/ Teknik Lingkungan

    minimum Strata 1 dengan pengalaman minimal 4 tahun atau tenaga ahli bersertifikasi

    keahlian ahli muda dengan pendidikan minimum Strata 1. Masa kerja tenaga ahli

    Hidrologi adalah selama 3 (tiga) bulan.

    Tenaga ahli Sosial Ekonomi Budaya 1 (satu) orang, yang memiliki kemampuan fasilitasi dalam proses FGD, serta mampu melakukan analisis sektor ekonomi, sosial

    dan budaya dengan latar belakang pendidikan sosial/ekonomi dengan pengalaman

    minimal 4 tahun untuk pekerjaan yang serupa lebih diutamakan . Adapun masa kerja

    Tenaga ahli Sosial Ekonomi Budaya dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah

    selama 3 (tiga) bulan

    Tenaga ahli Biologi 1 (satu) orang, yang memiliki kemampuan untuk melakukan analisis sektor biologi/ pertanian/ dan pertenakan terhadap lingkungan dengan latar

    belakang Strata 1 Biologi/Pertanian/Peternakan dengan pengalaman mengerjakan

    minimal 4 tahun untuk pekerjaan yang serupa lebih diutamakan. Adapun masa kerja

    tenaga ahli Biologi adalah 3 (tiga) bulan.

  • Tenaga ahli Hukum atau Institutional 1 (satu) orang, yang memiliki kemampuan menganalisa kebijakan secara lokal maupun regional, dengan latar belakang Strata 1

    Ilmu Hukum dan pengalaman minimal 4 tahun. Adapun masa kerja ahli Hukum

    dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 3 (tiga) bulan;

    Asisten tenaga ahli, mempunyai pengalaman serupa minimum 2 tahun sangat diutamakan dengan latar belakang pendidikan minimal strata 1 teknik

    lingkungan/ilmu lingkungan/teknik sipil hidrologi jumlah tenaga asisten sebanyak 5

    (Lima) orang. Adapun masa kerja asisten tenaga ahli dalam kegiatan penyusunan

    KLHS adalah selama 3 (tiga) bulan.

    10. KELUARAN

    Hasil yang diharapkan dari penerapan KLHS Kota Cimahi adalah tersusunnya laporan

    pelaksanaan KLHS yang memuat rekomendasi mitigasi dampak negatif kebijakan

    dan/atau rencana pembangunan terhadap lingkungan hidung disertai dengan serta kajian

    daya dukung dan daya tampung sungai di Cimahi yang dilengkapi dengan data hasil

    identifikasi dan inventarisasi sumber pencemar air dan badan air. Laporan KLHS Kota

    Cimahi bersifat interaktif yang dapat dan bahkan perlu dimutakhirkan oleh SKPD terkait.

    Laporan KLHS ini diharapkan bermanfaat bagi penyusunan Rencana Tata Ruang Daerah

    ataupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah Kota Cimahi

    berikutnya agar sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan.

    Dokumen-dokumen perencanaan dan lingkungan seperti halnya tata ruang, rencana

    pembangunan dan status lingkungan hidup Kota Cimahi merupakan referensi utama yang

    dapat dijadikan baseline bagi analisis KLHS ini.

    11. LAPORAN

    Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Anggaran adalah laporan

    pendahuluan, Laporan interim, laporan akhir,dan executive summary dalam bentuk buku

    laporan KLHS Kota Cimahi Tahun 2012 sebanyak 10 (sepuluh) rangkap dan dalam

    bentuk Compact Disk/DVD sebanyak 10 (sepuluh) rangkap.

  • 12. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

    Waktu pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dalam waktu 3 (tiga) bulan, melalui tahapan :

    Kegiatan Bulan Ke

    1 2 3

    Penandatanganan SPK

    Inventarisasi data

    Laporan Pendahuluan

    Rapat Persiapan /Rapat Koordinasi

    (1 kali)

    Forum Group Discussion

    Melakukan inventarisasi dan kajian kebijakan

    Mengkaji daya dukung dan daya tampung Kota

    Cimahi baik itu melalui pendekatan kuantitatif

    ataupun kualitatif

    Rapat pembahasan

    Melakukan workshop dalam rangka uji publik

    terhadap dan umpan balik dari seluruh pihak

    Melakukan kegiatan Pelaporan dan Tinjauan

    Finalisasi Laporan dan Penyerahan Laporan

    Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Cimahi Selaku Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen,

    MARIA FITRIANA,S.Sos, MM. Pembina Tingkat I NIP 19681221 199403 2 007