KAJIAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI …

7
Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 70-76 Kajian Penerapan Produksi Bersih pada lndustri Pengolahan Ikan KAJIAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN (Review of Application of Cleaner Production on the Fish Processing Industry) Oleh : Nurul Mahmida Ariani ABSTRAK Pada proses pengolahan ikan dihasilkan bahan sisa dalam bentuk cair dan pad at, jika tidak ditangani secara baik akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Sering terjadi perbedaan persepsi dan kepentingan antara industri dengan masyarakat sekitarnya dalam upaya penerapan produksi bersih. Industri ingin menerapkan produksi bersih dengan miminimasi limbah, namun masyarakat sekitar ingin memanfaatkan sisa-sisa buangan industri terse but untuk menggerakkan usaha yang bernilai ekonomis. Maksud dan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendapatkan alternatif solusi dari ~erbedaan persepsi dan kepentingan tersebut. Alternatif solusi tersebut antara lain Industri: . Mengolah lebih lanjut bahan sisa proses produksi untuk mengurangi masalah pencemaran lingkungan. Menciptakan kerjasama yang baik dengan masyarakat sekitar dalam penerapan produksi bersih dengan menetapkan ruang lingkup dan tanggung jawab, sehingga tercapai keseimbangan kepentingan masing-masing pihak dalam aspek ekonomi dan lingkungan. Kata kunci : produksi bersih, minimisasi limbah, pengolahan ikan ABSTRACT Fish processing industries produce solid and liquid waste. Left untreated these wastes will cause environmental pollution. There are differences in perception and interest between the industry and the community surrounding the industry in the application of cleaner production. The industry wants to apply cleaner production by waste minimization, but the community wants to utilize the fish processing waste to run economical business. The objective of this paper is to find a solution to the perception and interest difference. One solution, among others, is that the industry should: .-.... " Treat the fish processing waste further to minimize the environmental pollution Cooperate with the surrounding community in the application of cleaner production by setting the scope and responsibilities that balance the interest of each party in economic and environmental aspects Keywords: cleaner production, waste minimization, fish processing PENDAHULUAN Ikan laut basil tangkapan para nelayan tidak langsung habis dikonsumsi dalam bentuk segar, sehingga diperlukan peng olahan lebih lanjut untuk mengawetkan hasil tangkapan tersebut. Didalam proses pengolahan ikan, masih ada bahan sisa yang dihasilkan dari proses produksi. Bahan sisa yang ditimbulkan dalam bentuk cair dan pad at, dalam bentuk cair berupa air buangan dari proses produksi, se- dangkan dalam bentuk padat berupa kepala ikan, sirip, sisik dan isi perut. Bahan sisa tersebut jika tidak ditangani secara baik akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Pada Industri Pengolahan ikan, sering terjadi perbedaan persepsi serta kepen- tingan antara industri pengolahan ikan Berita Litbang Industri 70

Transcript of KAJIAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI …

Page 1: KAJIAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI …

Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 70-76 Kajian Penerapan Produksi Bersihpada lndustri Pengolahan Ikan

KAJIAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN

(Review of Application of Cleaner Production on the Fish Processing Industry)

Oleh : Nurul Mahmida Ariani

ABSTRAK

Pada proses pengolahan ikan dihasilkan bahan sisa dalam bentuk cair dan pad at, jikatidak ditangani secara baik akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Sering terjadiperbedaan persepsi dan kepentingan antara industri dengan masyarakat sekitarnya dalamupaya penerapan produksi bersih. Industri ingin menerapkan produksi bersih denganmiminimasi limbah, namun masyarakat sekitar ingin memanfaatkan sisa-sisa buangan industriterse but untuk menggerakkan usaha yang bernilai ekonomis. Maksud dan Tujuan daripenulisan ini adalah untuk mendapatkan alternatif solusi dari ~erbedaan persepsi dankepentingan tersebut. Alternatif solusi tersebut antara lain Industri: .• Mengolah lebih lanjut bahan sisa proses produksi untuk mengurangi masalah pencemaran

lingkungan.• Menciptakan kerjasama yang baik dengan masyarakat sekitar dalam penerapan produksi

bersih dengan menetapkan ruang lingkup dan tanggung jawab, sehingga tercapaikeseimbangan kepentingan masing-masing pihak dalam aspek ekonomi dan lingkungan.

Kata kunci : produksi bersih, minimisasi limbah, pengolahan ikan

ABSTRACT

Fish processing industries produce solid and liquid waste. Left untreated these wastes willcause environmental pollution. There are differences in perception and interest between theindustry and the community surrounding the industry in the application of cleaner production.The industry wants to apply cleaner production by waste minimization, but the communitywants to utilize the fish processing waste to run economical business. The objective of thispaper is to find a solution to the perception and interest difference. One solution, among others,is that the industry should: .-.... "• Treat the fish processing waste further to minimize the environmental pollution• Cooperate with the surrounding community in the application of cleaner production by

setting the scope and responsibilities that balance the interest of each party in economicand environmental aspects

Keywords: cleaner production, waste minimization, fish processing

PENDAHULUAN

Ikan laut basil tangkapan para nelayantidak langsung habis dikonsumsi dalambentuk segar, sehingga diperlukan pengolahan lebih lanjut untuk mengawetkanhasil tangkapan tersebut. Didalam prosespengolahan ikan, masih ada bahan sisayang dihasilkan dari proses produksi.Bahan sisa yang ditimbulkan dalam bentukcair dan pad at, dalam bentuk cair berupa

air buangan dari proses produksi, se-dangkan dalam bentuk padat berupa kepalaikan, sirip, sisik dan isi perut. Bahan sisatersebut jika tidak ditangani secara baikakan menimbulkan masalah pencemaranlingkungan.

Pada Industri Pengolahan ikan, seringterjadi perbedaan persepsi serta kepen-tingan antara industri pengolahan ikan

Berita Litbang Industri 70

Page 2: KAJIAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI …

Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 70-76 Kaj ian Penerapan Produksi Bersihpacla Inclustri Pengolahan Ikan

dengan masyarakat sekitarnya dalam upa-ya penerapan produksi bersih. Di satu pihakindustri ingin menerapkan produksi bersihdengan upaya niminimasi waste bahkanzero discharge, namun disisi lain masya-rakat sekitar ingin memanfaatkan sisa-sisabuangan industry tersebut untuk meng-gerakkan usaha yang bernilai ekono-mis.bahkan ada selogan yang sudah umum" terjadinya bau amis dan lain-lain disekitarindustri pengolahan ikan merupakan ada-nya perputaran roda perekonomian"

Maksud dan Tujuan dari penulisa iniadalah untuk mendapatkan alternativesolusi dari perbedaan persepsi dan kepen-tingan tersebut.

Konsep Produksi Bersih dan MinimisasiLimbah.

Pada awalnya strategi pengelolaanlingkungan mengacu pada pendekatandaya dukung lingkungan (carrying capa-city). Konsep daya dukung ini kenya-taannya sukar untuk diterapkan, karenabeberapa kendala yang timbul danseringkali harus diupayakan perbaikan kondisilingkungan yang tercemar, sehingga mem-butuhkan biaya yang tinggi.

Strategi pengelolaan lingkungan akhir-nya berubah menjadi upaya pemecahanmasalah pencemaran dengan cara meng-olah limbah yang ditimbulkan (end of pipetreatment) dengan harapan masalah pen-cemaran dapat diselesaikan, sehinggakualitas

lingkungan hidup dapat ditingkatkan.Cara tersebut ternyata belum efektif,terbukti masih banyak perusahaan baikyang berskala besar maupun industri rumahtangga yang belum mengolah limbahnyasecara baik, sehingga pencemaran ling-kungan tetap berjalan terus. Hal tersebutterkait dengan masalah teknis pembuatanunit pengolahan limbah yang membutuhkanlahan yang cukup luas dan biayapembangunan dan operasionalnya yangcukup mahal.

Dengan adanya proses pencemaranyang masih berlangsung, maka strategipengelolaan lingungan berubah menjadiupaya pencegahan (prevention) yang ke-mudian konsep ini dikembangkan menjadiprinsip produksi bersih (cleaner produc-tion) sebagai suatu strategi meminimisasiterjadinya limbah, yang pada akhirnyadiharapkan akan mengurangi terjadinya

pencemaran lingkungan. Secara konsep-tual upaya meminimisasi adalah :o Pencegahan terjadinya limbah

(Elimination / Prevention)o Pengurangan terjadinya limbah

(Reduction)o Pakai ulang (Re-use)o Daur ulang (Recycle)o Pungut ulang (Recovery)

Minimisasi Limbah.Konsep minimisasi limbah diperke-

nalkan oleh (EPA) Environmental Protec-tion Agency Amerika Serikat sejak tahun1988. Dalam konsep ini diperkenalkanpendekatan-pendekatan dan teknik-teknikpencegahan terjadinya :..~imbah. Hal inimengandung pengertian pengurangan ter-jadinya limbah pad a sumbernya yaitudengan cara :o Merubah input Bahan Baku.o Merubah Teknologi.o Merubah Proseso Merubah Produk

Pada saat ini minimisasi limbah danistilah pencegahan terjadinya limbah seringkali dipakai secara bergantian. Pencegahanpencemaaran (Pollutan Prevention) berartitidak menimbulkan pencemaran pada ta-hapan awalnya yaitu dengan cara me-reduksi pada sumbernya. Sedangkan mini-misasi limbah adalah istilah yang me-ngandung pengertian yang lebih luas yangmeliputi : Reduce, Reuse, Recycle danRecovery pada sumbernya yang bertujuanunt!d.k mereduksi limbah yang harus diolahatau dibuang, UNEP (2001). Adapunmanfaat secara umum dari minimisasilimbah adalah :o Ekonomi:

Sedikit material yang menjadi limbah,sehingga memperkecil jumlah material yangharus dibeli dan memperkecil pengolahanlimbah yang merupakan sisa proses ataupembuangan limbah.o Regulasi:

Memperkecil limbah yang dibuangakan memperkecil regulasi perijinan danmemperkecil resiko inspeksi yang dilaku-kan oleh inspektor.o Lingkungan:

Sedikit limbah yang dihasilkan akansedikit yang dibuang ke lingkungan, se-hingga akan mengurangi beban padasumbernya dan memperkecil terjadinyapencemaran lingkungan.

Berita Litbang Industri 71

Page 3: KAJIAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI …

Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 70-76 Kajian Penerapan Produksi Bersihpada Industri Pengolahan Ikan

o Legal:Sedikit limbah yang di kirim ke tempat

pengolahan, penyimpanan dan pembu-angan akan memperkecil tanggung jawab.

Oleh kerena itu minimisasi limbahadalah solusi yang seimbang (win-winsolution) antara regulator dan generator,dimana akan menghasilkan penguranganaturan-aturan, biaya pembuangan limbahdan tanggung jawab terhadap resiko ke-sehatan yang mungkin timbul di masya-rakat dan lingkungan (UNEP,2001) ada tigastrategi yang dapat dilakukan oleh peru-sahaan dalam menerapkan kepedulian ter-hadap lingkungan dengan upaya pen-cegahan terhadap terjadinya pencemaran.Strategi dimaksud adalah :o Pencegahan Pencemaran (Pollution

Prevention),Pengolahan terhadap limbah yang telah

terjadi. Fokus pencegahan pencemaranadalah dengan meminimisasi atau meng-eliminasi limbah sebelum limbah itu terjadi.Pencegahan pencemaran merupakan ba-gian dari total quality management yangdapat dijadikan sebagai upaya strategibersaing perusahaan.o Pelayanan Produk (Product Steward-

ship),Fokus kegiatan ini meminimisasi bu-

kan saja polusi dari pabrik tetapi jugasemua dampak lingkungan yang berkaitandengan daur hidup penuh suatu produk.Dengan melakukan kegiatan yang menujuzero pollutan berarti perusahaan harusmelakukan perubahan yang mendasar...dalam desain produk dan ptosesnya.o Teknologi bersih (Clean Technology),

Pendekatan teknologi bersih adalahbersifat preventif atau upaya pencegahanterhadap timbulnya limbah atau bahanpencemar dengan melihat bagaimana suatuproses produksi dijalankan dan bagaimanadaur hidup suatu produk. Sejalan denganitu menurut Kementrian Lingkungan Hidup(2003) memaknai produksi bersih sebagaisuatui strategi pengolahan lingkungan yangbersifat preventif, terpadu dan diterapkansecara terus menerus pada setiap kegiatanmulai dari hulu ke hilir yang terkait denganproses produksi, produk dan jasa untukmeningkatkan efisiensi penggunaan sum-ber daya alam, mencegah terjadinya pen-cemaran lingkungan dan mengurangiterbentuknya limbah pada sumbernya se-hingga dapat meminimisasi resiko terhadap

kesehatan dan keselamatan manusia sertakerusakan lingkungan. Sementara UNEP(United Nation Environmental Programme)mendefinisikan sebagai suatu strategipencegahan dampak lingkungan terpaduyang diterapkan secara terus meneruspada proses, produk, jasa untuk me-ningkatkan efisiensi secara keseluruhandan mengurangi resiko terhadap manusiamaupun lingkungan. Produksi bersih dapatdilakukan pada proses-proses di banyakindustri, pada berbagai produk dan padaberbagai jasa yang ada di masyarakat."Cleaner Production is the continuousapplication of integrated preventiveenvironmental strategy to processes,products, and s...ervices to increase overallefficiency, and reduce risk to humans andenvironment. Cleaner Production can beapplied to the processes used in anyindustry, to products themselves and tovarious services provided in society"

Hal ini dapat disimpulkan sebagai katakunci yang dapat dipakai dalam penge-lolaan lingkungan yaitu :Pencegahan, Proses, Produk dan Jasa,peningkatan efisiensi, minimisasi resiko.

Industri Pengolahan Ikan.Terbentuknya limbah atau bahan sisa

pad a proses produksi pengalengan ikansecara umum dapat dilihat pad a tabelanalisis input output dibawah ini :

Pada dasarnya bahan sisa dalambentuk padat yanq dihasilkan dari prosesproduksi yanqdilakukan sebenarnya masihmemiliki nilai ekonomis, karena bahan sisatersebut pada jenis ikan tertentu masihmemiliki kandungan minyak, yang mempunyai manfaat lebih baik bagi kehidupanmanusia. Oleh karena itu bahan sisa ter-sebut sangat memungkinkan untuk dila-kukan pengolahan lebih lanjut guna mem-peroleh produk baru berupa minyak ikandan bahan tepung ikan yang memiliki nilaiekonomis lebih baik. Pemanfaatan bahansisa tersebut secara langsung akan dapatmengurangi atau meminimisasi terjadinyatimbulan limbah. Dengan adanya peman-faatan bahan sisa terse but diharapkan akanmeningkatakan pendapatan atau penghasil-an, sehingga akan meningkatkan efisiensiperusahaan dan meningkatkan daya saingperusahaan,

Berita Litbang Industri 72

Page 4: KAJIAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI …

Volume XLVI, No.l, Mei 20 11, pp 70-76 Kajian Penerapan Produksi Bersihpada Industri Pengolahan lkan

Tabel : 2. Analisis Input Output Pendukung ProsesPengalengan Ikan

Tabel : 1 . Analisis Input Output Pengalengan Ikan

Input Tahapan OutputProses

Ikan Penerimaan Ikan bekuBahan Baku

Refrigerant Limbah refrigerantAir garam, Limbah cair, airAir dan Es garam

bau

Ikan beku Pelelehan IkanAir Air limbah

Ikan Pemotongan Potongan ikanAir Ikan sisa

(ekor,sirip,sisik, isiperut)

Listrik Air Limbah

Potongan Pencucian Potingan IkanikanAir Air limbahlistrik

Ikan Pengisian& Potongan Ikan dalamPenimbangan kaleng terbuka

kaleno

Ikan dalam Pree Cooking Ikan dalam kalengkaleng (110·C) terbukaListrik & uap Air kondensat

Ikan dalam Pengisian Ikan dan sa os dalamkelang Saos kalengterbukaAir & Saos uapListrik & uap

Ikan dan Penutupan Ikan dalam kalengsaos dalam kalengkaleng

Turnpahan saosKalenq & lid rusak

Ikan kaleng Pencucian Ikan dalam kalengkaleng -

Air detergen Air limbah'Listrik & Uap Uao

Ikan kaleng Strerilisasi Ikan dalam kalengListrik & Uap Air limbahAir & Klorin Kaleno rusak

Ikan kaleng Pendinginan Ikan dalam kalengLanjut

Listrik & Uap Air limbahAir & Klorin

Ikan dalam Pengeringan Ikan dalam kalengkaleng & Inkubasilistrik

Ikan dalam Packing & Ikan kaleng dalamkelang Pelabelan karton boxListrik Karton label, lak rusakKarton box,lak ban, label

Ikan kaleng Penyimpanan Produk jadi siap kirimdalam karton produk iadi

Input Tahapan Proses Output

Air Pembersihan Air limbahtempat kerja

Soda api,detergeUap, listrik,klorin

Air, listrik, Pencucian baju Air limbahdeterqen kerla

Pasta tomat, Penyiapan Saos tomatcorn Mediastarch,gararnListrik, uap ." Tumpahan

saos,kondensat

Air & klorin Klorinasi Air limbahklorin

BBM, listrik Pernbuatan' uap/ Emisi gasboiler (NOx,Sox,

CO)air Uat» ielaqa

Air garam Pembuatan air Air limbahdingin

listrik untuknenvimoanan

Saat ini bahan sisa dalam bentukpadat yang ditimbulkan dari prosesproduksi dikelola secara sederhana, yaitudibeli oleh warga sekitar pabrik sebagaibahan tepung ikan dengan harga yang

--. relatif murah. Narnun demikian mengingatkemampuan mereka sangat terbatas baikdari segi finansial dan teknologi, seringkalibahan sisa tersebut terlantar, sehinggamenumpuk dan akan terjadi proses pem-busukan jika tidak segera ditangani,pembusukan tersebut terjadi akibat terjadipenguraian protein (Waluyo, Lud, 2004)hasil dari penguraian tersebut timbul bauyang menyengat.

Sebagai langkah antisipasi seringkaliperusahaan melakukan pemasakan lim-bah tersebut dengan cara memanasi limbahpadat tersebut dengan mengunakan uappanas. Ini dilakukan ketika sampai tengahhari limbah-limbah tersebut tidak di tanganiatau diambil oleh pembeli, hal ini akansekaligus dimanfaatkan oleh perusahaanuntuk memanfaatkan limbah tersebut untukdiambil minyaknya. Namun demikian pe-manfaatan tersebut belum maksimal, hanya

Berita Litbang Industri 73

Page 5: KAJIAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI …

Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 70-76 Kajian Penerapan Produksi Bersihpada Industri Pengolahan Ikan

sebatas mengurangi laju proses pembu-sukan yang berpotensi menimbulkan bauyang menyengat. Adapun bagan alir prosespengelolaan limbah padat diindustritersebut seperti pada gambar 1.

Gambar 1 Bagan A1ir Pengelolaan Bahan SisaIndustri Pengolahan Ikan

Bahan sisa yang terjadi jika tidak di-tangani secara baik tentu akan menim-bulkan masalah. Seperti diketahui bahwa,ikan termasuk kategori bahan makananyang mudah membusuk (perisable foods),sehingga bahan sisa berupa kepala ikan,serpihan daging ikan, isi perut ikan, siripikan dan ekor jika tidak ditangani secaracermat akan menimbulkan bau busuk yangmenyengat. Bau yang menyengat akanmengundang banyak lalat. Keadaan demi-kian tentu tidak diinginkan oleh Industripengolahan makanan, banyaknya lalatakan menganggu proses produksi. Sedang-kan minyak ikan yang ikut terbuang akanmencemari lingkungan disekitamya. Ada-pun konsep pengelolaannya adalah sepertiterlihat pada gambar dibawah ini :

lli3I (vt!Mlm;$iriJ'~llillJ1lJ

Gambar 2 Skema Pengelolaan Bahan Sisa LimbahCair

Oari penjelasan di atas maka diper-lukan suatu upaya pencegahan terjadinyalimbah (pollution prevention) yang tepatuntuk mengurangi terjadinya masalahmasalah pencemaran lingkungan dan di-usahakan output dari proses tersebut

.-....

menghasilkan produk baru yang memilikinilai ekonomis yang lebih baik, yang padaakhimya akan meningkatkan efisiensi pe-rusahaan.

Penanganan bahan sisa tersebutdapat diproses untuk dijadikan tepung ikandan diambil minyaknya dengan cararendering. Ekstraksi yang dilakukan dengancara rendering ini temyata belum meng-hasilkan rendemen minyak yang optimal,baik dari segi volume yang dihasilkanmaupun dari kualitasnya. Hal tersebut lebihdisebabkan karena faktor pemanasan yangtidak pas artinya terjadi fluktuasi pema-nasan, terkadang terlalu tinggi dan kadangterlalu rendah, hal ini terjadi karena faktorperalatan yang masih sangat sederhana,sehingga terkadarag masih banyak minyak

'"ikan yang terdapat-pada jaringan, dan jugaminyak ikan yang terikut dalam limbah cair,yang keduanya akan membentuk suatusistem emulsi yang aktif. Belum optimalnyaekstraksi terse but, juga diakibatkan karenamasih terdapat protein terlarut yangberperan sebagai emulsifier.

Berdasar pada kenyataan itu didugapenggunaan enzim proteolitik (Papain)sebelum dilakukan rendering dapat men-degradasi protein tersebut, sehingga fung-sinya sebagai emulsifier menjadi tidak ada,sehingga dapat dilakukan pemisahanminyak hasil ekstraksi dengan lebih mudahdan diharapkan akan memberikan rende-men minyak ikan yang lebih banyak.

Setiap pemotongan ikan akan meng-hasilkan bahan sisa yang tidak digunakansebagai bahan, pengalengan, untuk itubahan sisa tersebut perlu dilakukan peng-olahan yang lebih baik agar tidak me-nimbulkan masalah baru khususnya masa-lah pencemaran Iingkungan. Bahan sisadari ikan disamping sebagai bahan bakuuntuk tepung ikan juga dapat diambilminyaknya.

Selain itu pada umumnya di sentra-sentra pendaratan ikan yang ada diIndonesia minim fasilitas, sehingga pena-nganan yang dibutuhkan sering kali tidakmemadai. Akibat kondisi demikian tentuakan berdampak pada kualitas hasiltangkapan yang adan di jual.

Proses pungut ulang (recovery) limbahIbahan sisa padatan industri pengalenganikan, dimanfaatkan untuk memperolehproduk baru yang memiliki nilai ekonomislebih baik dan diharapkan dengan proses

Berita Litbang Industri 74

Page 6: KAJIAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI …

Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 70-76 Kajian Penerapan Produksi Bersihpacta Industri Pengolahan Ikan

pungut ulang 1nl terjadi pengurangantimbulan limbah yang pada akhirnya akanmengurangi pencemaran terhadap Iing-kungan. Pemungutan ulang bahan sisauntuk dimanfatkan kemudian diproses un-tuk menghasilkan minyak ikan dan bahantepung ikan yang memiliki nilai ekonomislebih baik. Ketika semakin banyak minyakikan dapat terambil dari bahan sisa hasilproses pengalengan berupa potongankepala, sirip, ekor, sisik dan isi perut makadiharapkan timbulan limbah akan ber-kurang. Secara skematis pungut ulang(recovery) bahan sisa tersebut dapat dilihatpada sekema di bawah ini

1imbilhl&O~Keiillgl1mgun

Minyoklhn

Gambar 3 Pungut Ulang (Recovery) Bahan Sisa

Bahan sisa industri pengalengan ikanadalah tergolong Iimbah pangan yang cepatsekali mengalami pembusukan. Oleh ka-rena itu bila tidak ditangani secara cepatakan menimbulkan bau yang menyengat.Bau busuk yang menyengat disebabkanadanya proses penguraian protein yangada pada bahan sisa berupa limbah padat.

Pemanfaatan bahan sisa industri pe-ngalengan ikan melalui proses pemanasantertentu diharapkan akan mampu mengu-rangi masalah bau yang mencemari ling-kungan dan sekaligus dapat menghasilkanproduk baru yang lebih bermanfaat berupaminyak ikan dan bahan tepung ikan.

Bahan Sisa Industri Pengalengan IkanKegiatan atau proses pengalengan

ikan juga seperti halnya pada prosespangan yang lain, selalu menghasilkanbahan sisa. Bahan sisa dalam bentuk padatadalah berupa potongan kepala, sirip, ekorsisik dan isi perut. Bahan sisa yang

dihasilkan jumlahnya cukup besar berkisar20- 35 % dari bahan baku yang di produksi.

Dengan jumlah yang cukup besar inimaka dibutuhkan suatu penanganan yangbaik agar tidak mencemari lingkungan.Penerapan prinsip produksi bersih denganmemanfaatkan bahan sisa tersebut adalahsalah satu altematif untuk meminimalisirterjadinya limbah yaitu dengan memungutulang (recovery) limbah padat tersebut danselanjutnya diproses untuk menghasilkanproduk samping yang memiliki nilai eke-nom is lebih baik. Berkaitan dengan limbahyang di timbulkan oleh industri pengalenganikan, berikut ini disajikan neraca bahan(input output) pada industri pengalenganikan.

l.~~o.l\'0l~E25- ~5.eA

!lcl:ertl:li.!lill!l

C.l,.\;""E!1l'ROD~U12," -13D :' g

Gambar 4 Neraca Bahan Proses Pengalengan IkanSumber: Roberto Lopez Chaverri (1999)

Dengan dimanfaatkannya bahan sisa...•..proses terse but pbtensi munculnya pen-

cemaran akibat bau busuk menjadi ber-kurang, dan dengan berkurangnya baubusuk maka secara langsung akan me-ngurangi munculnya serangga lalat yangnyata-nyata tidak dikehendaki dalam prosespangan. Karena, baik bau maupun kebera-daan serangga lalat tidak dikehendaki,mengingat serangga lalat dapat menyebar-kan bakteri yang mengganggu keamananpangan. Selanjutnya dari penelitian ini jugadihasilkan pula produk baru berupa minyakikan yang memiliki manfaat lebih baik bagikesehatan manusia. Merujuk pada hasilpenelitian diatas diketahui bahwa outputyang masih harus mendapatkan perhatiandan penanganan lebih lanjut adalah cairansisa proses dan padatan agar dapat direcovery secara optimal sehingga potensi

Berita Litbang Industri 75

Page 7: KAJIAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI …

Voh

setsusyarpelter

Ga

tablik:yeSESEikC4rrrrk:paknptf

Volume XLVI, o.I,Mei2011,pp70-76 Kajian Penerapan Produksi Bersihpada lndustri Pengolahan Ikan

untuk mencemari lingkungan dapat dimi-nimisasi, mengingat kedua output tersebutmasih mengandung bahan yang berman-faat. Seperti diketahui bahwa dari hasil ujiyang dilakukan untuk padatan ternyatamasih mengandung:lemak sebesar 8,01 %.Sementara cairan sisa proses rata ratamasing mengandung:Zat pad at terlarut se-besar = 10,24 %, protein = 3,93 %, minyak= 2,17 %, BOO = 25,72 grll dan COD =64,82 gll. Memperhatikan hasil uji di atasmaka output tersebut masih perlu pe-nanganan lebih lanjut agar beban unitpengolah limbahnya tidak berat. Upayayang mungkin dilakukan adalah denganmelakukan tambahan peralatan sebelum airsisa proses di masukkan ke dalam unitpengolah limbah, yaitu dengan melakukanpenyaringan terlebih dahulu, tujuannyauntuk menyaring padatan yang masih ikutterlarut. Selanjutnya dilakukan pemanasantujuannya adalah untuk mengambil proteinyang terlarut dan lemak yang masih tersisa,dengan pemanasan diharapkan proteinakan terkoogulasi dan lemak/minyaknyaakan mengapung di permukaan sehinggaakan mudah untuk diambil.

Bahan sisa proses produksi berupapotongan kepala, ekor, sirip dan isi perut,dari Industri pengalengan ikan masih dapatdi manfaatkan untuk menghasilkan produkbaru, berupa minyak ikan dan bahantepung ikan.

KESIMPULAN

Bedasarkan uraian diatas, untukmensinergikan perbedaan _persepsi d~kepentingan antara Industri dan masya-rakat diharapkan :1. Mengolah lebih lanjut bahan sisa proses

produksi dengan tenaga kerja internalmaupun eksternal dari masyarakatsekitar, agar diperoleh manfaat berupadiversifikasi produk, berupa minyak ikan

yang memiliki nilai ekonomi lebih bailserta pemanfaatan bahan sisa akamembantu mengurangi masalah percemaran lingkungan.

2. Menciptakan kerjasama yang baidengan masyarakat sekitar dalam penerapan produksi bersih dengan me nEtapkan ruang lingkup dan tanqqur»jawab, sehingga tercapai keseimbangan kepentingan masing-masing pihaldalam aspek ekonomi dan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bambang Irawan, Agus. 2001. AnaliscKemungkinan Penerapan Environ-mental Costing di Indonesia. JurnaLintasan Ekonomi, Volume XVIII, No.1

2. Brody,~. 1965. Fisheries by ProductsTechnology. Westport, Connecticut,AVI Publishing Com.lnc,

3. Lopez Chaverii, Rcberto. 1999. Deve-lopment of Environmental Performan-ce Indicator, The Case of Fish Can-ning Plants. Tesis. Lund University,Sweden .

4. Stansby, M. E. 1982. Properties otFish Oils and their application tohandling of fish and to nutritional andindustrial in Martin, R.E, ( ed ), Che-mistry and Biochemistry of MarineFood Products, AVI. West port Con-necticut. Publishing Co.

5. UNEP. 2001. Cleaner Production,http//www.uneptie.org/pclcp/understanding.cp/Home.htm. Tanggal diakses12/8/2004.

6. Waluyo. Lud. 2004. MikrobiologiUmum. Malang, Penerbit UniversitasMuhammadiyah, Malang.

Berita Litbang Industri 76