Kajian dampak perubahan iklim pada ketersediaan air
-
Upload
willem-sidharno-sudarmadji -
Category
Technology
-
view
852 -
download
5
Transcript of Kajian dampak perubahan iklim pada ketersediaan air
Pendahuluan
Kota Kupang adalah salah satu kota di indonesia dengan letak geografis pada
bagian: Utara: 10°7’40 Lintang Selatan, Selatan: 10°17’39 Lintang Selatan, Timur:
123°31’35 Bujur Timur, Barat: 123°41’00 Bujur Timur. Rata-rata curah hujan
tahunan 1296mm selama 3-4 bulan serta debit terpasang PDAM 584 ltr/dtk
sehingga tingkat pelayanan PDAM Kota Kupang baru mencapai 56,74% dari jumlah
342.901 jiwa.
Pendahuluan
Pendahuluan... Rumusan Masalah :
1. Seperti apa pengaruh ketersediaan air di Sungai Laliba dengan adanya
skenario perubahan iklim A1F1 dan B1 dengan proyeksi tahun 2013-2099?
2. Seperti apa pengaruh skenario perubahan iklim A1F1 dan B1 terhadap
cakupan pelayanan PDAM pada tahun 2013-2099?
Tujuan
Pendahuluan...
Tujuan
Pustaka Parameter iklim (temperatur dan presipitasi) diprediksikan akan berubah pada masa
mendatang, secara signifikan akan mempengaruhi sektor sumber daya air (Acharya et
al, 2012). Kenaikan temperatur akan mempengaruhi kondisi meteorologis dan
hidrologis (Trabucco et al, 2010). Pemanasan global menyebabkan peningkatan
presipitasi yang menyebabkan banjir pada musim hujan dan terjadi penigkatan
evapotranspirasi pada musim panas sehingga meyebabkan aliran menurun (Smith dan
Tirpark, dalam Sudira, 2007). Terjadi penigkatan curah hujan 0,2%-0,3% di daerah
tropis (10o LU 10o LS) dan hujan berkurang pada daerah sub tropis (10o – 30o LU)
(IPCC, 2007)
Pustaka Parameter iklim (temperatur dan presipitasi) diprediksikan akan berubah pada masa
mendatang, secara signifikan akan mempengaruhi sektor sumber daya air (Acharya et
al, 2012). Kenaikan temperatur akan mempengaruhi kondisi meteorologis dan
hidrologis (Trabucco et al, 2010). Pemanasan global menyebabkan peningkatan
presipitasi yang menyebabkan banjir pada musim hujan dan terjadi penigkatan
evapotranspirasi pada musim panas sehingga meyebabkan aliran menurun (Smith dan
Tirpark, dalam Sudira, 2007). Terjadi penigkatan curah hujan 0,2%-0,3% di daerah
tropis (10o LU 10o LS) dan hujan berkurang pada daerah sub tropis (10o – 30o LU)
(IPCC, 2007)
Sumber : IPCC, 2001
Pustaka
Sumber : IPCC, 2007
Metode Penelitian
Presipitasi
Temperatur
Skenario
Perubahan Iklim
Evapotranspirasi
Debit
Ketersediaan Air
Debit
Ketersediaan
Hasil Kalibrasi
Debit Terukur
Volume
Kebutuhan Air
Neraca Air
Kesimpulan
Rumusan
Masalah
Pengumpulan
Data
Analisa
Studi
Pustaka
Kondisi
Eksisting
Data
Data
Data
Hasil Analisa & Pembahasan
Hasil Analisa & Pembahasan
Hasil Analisa & Pembahasan
Hasil Analisa & Pembahasan
Hasil Analisa & Pembahasan
Hasil Analisa & Pembahasan
Hasil Analisa & Pembahasan
Hasil Analisa & Pembahasan
Hasil Analisa & Pembahasan
Hasil Analisa & Pembahasan
Hasil Analisa & Pembahasan
Hasil Analisa & Pembahasan
Hasil Analisa & Pembahasan
Hasil Analisa & Pembahasan
Hasil Analisa & Pembahasan
Hasil Analisa & Pembahasan
1. Dengan menggunakan skenario perubahan iklim A1F1 dan B1 menunjukan
terjadi kenaikan debit andalan (ketersediaan air) pada Sungai Laliba dari
tahun 2013-2099 dari debit kondisi eksisting 0,46 m3/detik pada skenario
perubahan iklim A1F1 naik menjadi 0,92 m3/detik dan pada skenario B1 naik
menjadi 1,27 m3/detik. .
2. Dengan menggunakan skenario perubahan iklim A1F1 dan B1 menunjukan
bahwa ketersediaan air Sungai Laliba meningkat sehingga jika air tersebut
dapat ditampung, maka ketersediaan air untuk tingkat pelayanan PDAM akan
semakin meningkat 100% hingga tahun 2037 dibandingkan dengan kondisi
eksisting hanya sampai tahun 2022
Kesimpulan
1. Pada skenario perubahan iklim A1F1 dan B1, variabel yang digunakan untuk
simulasi hanya pada temperatur dan presipitasi dan tetapan varibel yang
digunakan berbasis pada wilayah regional Asia Tenggara, sehingga perubahan
temperatur dan presipitasi yang terjadi dianggap sama untuk wilayah Asia
Tenggara
2. Pada perhitungan kebutuhan air di asumsikan kebutuhan air konstan dari bulan
januari-desember
Saran