Jurnal Radiologi TiGiBaMi
-
Upload
mithaitalia8 -
Category
Documents
-
view
38 -
download
4
description
Transcript of Jurnal Radiologi TiGiBaMi
Lobar Atelektasis Imaging
Penulis:Sat Sharma.MD,frcpc;Chief Editor:Eugene C Lin,MD
Gambaran singkat
Keadaan atelektasis didiefinisikan sebagai berkurangnya volume paru, berasal dari
bahasa yunani ateles dan ektasis, yang berarti adanya ekspansi yang tidak sempurna. Atelektasis
mempegaruhi semua bagian atau sebagian dari paru, dan merupakan kasus radiologis yang sering
terjadi. Mengenal atelekatsis dari gambaran radiologis sangat penting karena kemungkinan
adanya kelainan lain yang mengikuti. Beberapa jenis atelektasis akan dijelaskan, setiap jenis
memiliki bentuk radiographik. Atelektasis dikategorikan menjadi obstruktif dan nonobtruktif.
Obstruktif Atelektasis
Adanya obstruktif diantara alveoli dan trachea menyebabkan adanya reabsopsi dari gas
alveolar, yang menyebabkan tejadinya atelektasis obstruktif. Keadaan obstruktif ini bisa terjadi
pada bronkus kecil dan besar, dan hal ini bisa terjadi karena adanya secondary dan benda asing,
Tumor jinak maupun tumor ganas, mucus plug, atau clot dari darah, bronchial transecion fibrotic
stenosis, dari granuloma atau inflamasi, ploychondritis, post brachytherapy atau radiotherahy
stenosis dan lesi obstruktif lainya
Perkembangan dari atelektasis berkaitan dengan beberapa factor, termasuk
pengembangan dari collateral ventilasi dan komposisi dari gas inspirasi. Obstruksi dari bronkus
besar menyebabkan terjadinya lobar atelektasis, dan obstruktif dari bronkus kecil menyebabkan
segmental atelektasis. Gambaran dari atelektasis tergantung pada ventilasi kontralateral, yang
disebabkan oleh pori kohn dan kanal dari lambert
Right middle lobe (RML) sydrome, merupakan bentuk dari atelektasis kronik, biasanya
terjadi kompresi dari bronchial dan obstruksi yang dikelilingi dari limfenodi dan jaringan parut
bronchial. Obstruksi partial dari bronkus dan adanya infeksi yang berulang menyebabkan
terjadinya atelektasis kronis dan pulmonitis akut atau kronik.
Nonobstruktif Atelekatasis
Terlepasnya pleura visceralis dan parientalis menyebabkan terjadinya atelektasis non
obstruktif. Etiologinya kemungkinan disebabkan karena adaya kompresi dari paru, hilangnya
surfaktan, terjadinya jaringan parut atau pemyakit paru infiltrat. Beberapa jenis atelaktasis non
obstruktif diketahui muncul dari beberapa macam penyebab.
Terjadinya pleural effusion atau pnemothoraks menyebabkan terlepasnya ikatan dari
pleura parientalis dan viseralis, dan menyebabkan relaksasi atau atelectasis pasif. Gabungan
elasitas dari paru normal akan mempertahankan bentuk, walau setelah terjadinya atelektasis.
Kolaps lobus tengah dan bawah lebih banyak terjadi daripada lobus atas dengan adanya efusi
pleura sedangkan pada lobus atas lebih sering terkena pnemothoraks.
Kompresi atelektasis terjadi ketika setiap ruang yang mengisi lesi rongga thoraks menekan
paru-paru dan memaksa udara keluar dari alveoli. Mekanisme ini mirip dengan relaxation
atelectasis.
Adhesive atelektasis merupakan hasil dari kekurangan dari surfaktan. Surfactant
menurunkan tegangan permukaan alveoli dan karena itu memainkan peran penting dalam
mencegah terjadinya kolapsnya alveoli. Penurunan produksi atau inaktivasi surfaktan, seperti
yang terjadi dalam sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) dan gangguan yang sama,
menyebabkan ketidakstabilan alveolar dan atelektasis.
Hasil penyembuhan atelektasis merupakan sequele jaringan parut parenkim parah dan
biasanya disebabkan oleh penyakit granulomatosa atau necrotizing pneumonia. Kolapsnya lobar
dari fase penyembuhan dapat berupa obstruktif jika melibatkan bronkus atau nonobstruktif
karena proses fibrosis pada parenkim paru. Penggantian atelektasis terjadi ketika alveoli dari
seluruh lobus disi oleh tumor (misalnya, karsinoma sel bronchioalveolar), mengakibatkan
hilangnya volume.
Round atelaktasis, juga disebut folded-lung syndrome atau sindrom Blesovsky, terjadi dengan
kolapsnya paru-paru yang disertai lipatan sekunder hingga fibrous band dan perlengketan pleura
visceral. Kejadian ini banyak terjadi pada pekerja asbes (65-70 % kasus). Keluhan biasanya
asimptomatik, dan usia rata-rata munculnya penyakit ini adalah 60 tahun. Round Atelektasis
merupakan penyakit yang jinak.
Pemeriksaan yang dipilih
Pemeriksaan radiografi dada umumnya cukup untuk mendiagnosa lobar atelektasis dan
untuk identifikasi terjadinya kolaps lobus. Radiografi dada juga berguna dalam mendiagnosis
platelike atelektasis, atelektasis pasca operasi, dan round atelektasis, serta untuk mengobservasi
perjalanan atelektasis tersebut. Sebagai contoh, radiografi dada dapat digunakan untuk
menentukan apakah intervensi, seperti fisioterapi dada, telah menghasilkan perbaikan.
Namun, dalam beberapa situasi, temuan foto toraks tidak bisa digunakan dalam diagnostik.
Hal ini umumnya terjadi ketika terdapatnya cairan pada pleura atau massa pada paru. Dalam
kasus tersebut, Computer tomography (CT) scanning adalah studi pencitraan berguna untuk
berikutnya. CT scan dapat digunakan untuk menilai atelektasis obstruktif, modalitas ini juga
membantu dalam mengevaluasi mediastinum, dinding dada, hilus, pleura, dan paru-paru yang
berdekatan.
Magnetic resonance imaging (MRI) tidak memiliki makna tertentu dalam diagnosis lobar
atelektasis, kecuali untuk membedakan obstruktif dari atelektasis nonobstruktif.
Keterbatasan pemeriksaan
Sebuah efusi pleura yang terjadi bersamaan, massa pleura, atau massa paru besar dapat
membatasi kemampuan pemeriksaan radiografi dada dalam diagnosis atelektasis.
Ketika opacity basal, opacity hemitoraks, dan tanda-tanda lain dari atelektasis tidak jelas,
untuk menentukan apakah opacity tersebut efusi pleura atau kolaps lobus mungkin sulit. Dalam
situasi itu, CT scan dapat bermanfaat besar. Peningkatan kontras intravena sering diperlukan
untuk pencitraan yang tepat dan untuk membedakan antara berbagai penyebab atelektasis.
Keterbatasan CT scan mungkin dalam membedakan antara penyebab obstruktif dan
nonobstruktif atelektasis. Selain itu, CT scan tidak memiliki kemampuan dalam menentukan
apakah lesi yang menghambat adalah tumor, mucus plug, benda asing nonopaque, atau bekuan
darah.
Radiografi
Tanda-tanda langsung termasuk pemindahan celah dan kekeruhan dari kolapsnya lobus.
Tanda-tanda tidak langsung meliputi:
Perpindahan dari hilus
Pergeseran mediastinum ke arah sisi yang kolaps
Hilangnya volume di hemitoraks ipsilateral
Peningkatan diafragma ipsilateral
Tulang rusuk yang jaraknya semakin dekat
Kompensasi hiperlucen dari lobus yang tersisa
Silhouetting diafragma atau batas jantung
Atelektasis lengkap
Atelektasis lengkap seluruh paru-paru ditandai dengan kolapsnya seluruh bagian dari
paru-paru, yang menyebabkan opacifikasi dari seluruh hemitoraks dan pergeseran mediastinum
ipsilateral. Pergeseran mediastinal memisahkan atelektasis dari efusi pleura masif. (Lihat gambar
di bawah.)
Gambaran radiografi yang menunjukkan adanya atelektasis komplet pada paru kiri
Gambaran radiografi menunjukkan adanya atelektasis komplit dari paru-paru kanan
Kolapsnya lobus bagian kanan atas
Kolapsnya bagian kanan atas lobus (RUL) akan bergeser ke medial dan superior, sehingga
terjdi elevasi hilus kanan dan fisura minor.RUL juga dapat terjadi kolaps secara lateral,
menghasilkan opacity berbasis pleura yang mungkin terlihat seperti efusi pleura loculated.
Fisura kecil dalam kolpasnya RUL biasanya cembung pada aspek superior, tetapi mungkin
juga muncul bentuk cekung karena adanya lesi massa yang mendasarinya. Ini disebut Golden s
sign (juga dikenal sebagai golden s sign atau s sign of the golden)
Tenting dari pleura diafragma, disebut juxtaphrenic peak sign, adalah tanda lain yang
membantu diahnosis atelektasis RUL. (Lihat gambar di bawah.)
Gambaran yang menunjukkan lobus kanan atas yang kolaps pada bagian posterior dan inferior
Kolaps paru lobus kanan atas. Foto thorax ini menunjukkan hilangnya volume paru pada lobus atas,
pergeseran fisura horizontal ke atas, dan adanya elevasi pada sisi kanan diafragma
Foto thorax Lateral memperlihatkan kolaps pada lobus kanan atas anterior dan superior. Gambaran
radiopaque terlihat di anterior dan superior.
Kolaps lobus kanan tengah
Kolaps pada lobus kanan tengah paru mengaburkan batas kanan jantung pada Foto thorax
PA (posteroanterior). Pada foto thorax lateral memperlihatkan adanya gambaran triangular
radiopaque menutupi jantung karena pergeseran fisura mayor keatas dan pergeseran fisura minor
kebawah. Pada kolaps yang berat, ukuran radiopaque berkurang dan kemungkinan gambaran
yang tampak tidak jelas. (lihat gambar dibawah)
Pada gambar menunjukkan kolaps lobus kanan tengah
Foto Thorax Posteroanterior (kiri) dan foto thorax lateral (kanan). Kolaps lobus kanan tengah
mengaburkan batas kanan jantung pada Foto PA dan tampak gambaran radiopaque yang terjepit pada
foto lateral.
Kolaps lobus kanan bawah
Kolaps pada lobus kanan bawah paru akan menggeser sisi posterior dan inferior,
menghasilkan gambaran triangular radiopaque yang mengaburkan arteri pulmonalis pada lobus
kanan bawah. Adanya Fisura mayor, normalnya tidak terlihat pada foto thorax PA, menjelaskan
adanya kolaps lobus kanan bawah. Struktur mediastinum superior akan bergeser ke kanan,
membentuk tanda segitiga pada sisi superior. Pada sisi lateral, kolaps lobus kanan bawah
mengaburkan sepertiga posterior hemidiafragma kanan dan menunjukkan adanya gambaran
radiopaque yang seharusnya radiolusen pada daerah tersebut. (lihat gambar dibawah)
Gambar menunjukkan kolaps lobus kanan bawah sisi anterior dan superior
Gambar memperlihatkan kolaps medial lingular
Foto Thorax lateral memperlihatkan kolaps lobus kanan bawah yang menyebabkan hilangnya volume
paru, mengaburkan sisi kanan diafragma dan tampak gambaran radiopaque pada bagian posterior.
Atelectasis lobus kanan tengah dan lobus kanan bawah yang terjadi bersamaan dapat
terlihat sebagai elevasi hemidiafragma kanan atau efusi subpulmonik. Dengan mengidentifikasi
adanya fisura dapat membimbing menuju diagnosis yang akurat. (lihat gambar dibawah)
Foto thorax memperlihatkan kolaps lobus kanan bawah dan lobus kanan tengah. Paru kiri
hyperexpanded.
Kolaps lobus kiri atas
Pada atelectasis lobus kiri atas akan menggeser sisi anterior dan superior. pada sebagian
kasus, segmen superior yang mengalami hyperexpanded pada lobus kiri bawah akan menempati
ruang diantara atelectasis lobus atas dan arcus aorta. Hal tersebut akan memberikan gambaran
bulan sabit pada paru yang banyak terisi udara (aerated), disebut dengan luftsichel sign.
Pada Foto Thorax PA, atelectasis lobus kiri atas menunjukkan gambaran sedikit
radiopaque pada hemithorax kiri atas dan mengaburkan batas kiri jantung. Pada Foto Thorax
lateral, fisura mayor akan bergeser pada sisi anterior dibelakang sternum.(lihat gambar dibawah)
Gambar menunjukkan adanya kolaps lobus kiri atas bagian superior dan anterior
Kolaps lobus kiri atas. Foto thorax menunjukkan adanya gambaran radiopaque yang berada dekat aortic
knob, hemithorax kiri yang lebih kecil, dan pergeseran mediastinal. Adanya tanda luftsichel dan
hyperextension pada segmen superior lobus kiri bawah, yang kemudian menempati apeks kiri.
Gambaran radiografi yang menunjukkan adanya kolaps lobus atas,yang menghasilkan opacity yang
meluas keatas dan keluar dari hilus.Tanda tambahan yang menunjukkan adanya kehilangan volume dari
hemithoraks kiri dan adanya penyempitan dari rusuk yang merupakan bukti dari gambaran radiografi ini
Adanya gambaran radiolograph yang menunjukkan adanya kolaps bagian lobus kiri anterior
Kolaps lobus kiri bawah
Pada gambaran Frontal, adanya peningkatan gambaran radiopaque pada bagian
retrokardia yang mengaburkan arteri pulmonalis lobus kiri bawah dan hemidiafragma kiri.
Struktur hilus akan bergeser ke bawah, dan rotasi jantung menyebabkan lurusnya pinggang
jantung, yang mana diketahui sebagai tanda flat-waist. Mediastinum superior mungkin akan
bergeser dan mengaburkan gambaran arcus aorta; hal ini adalah tanda top-of-the-aortic-knob.
Pada Foto thorax lateral, tampak bayangan radiopaque pada sepertiga posterior diafragma
kiri, dan adanya gambaran radiopaque abnormal pada bagian yang seharusnya radiolusent. (lihat
gambar dibawah)
Kolaps pada lobus kiri bawah. pada foto thorax menunjukkkan berkurangnya volume paru pada sisi kiri,
elevasi dan adanya bayangan pada diafragma kiri dan gambaran radiopaque di belakang jantung (sail-
sign)
Rounded Atelektasis
Pada kasus rounded atelectasis, atelectasis segmental atau subsegmental akan terjadi
penebalan pleura visceral sekunder dan jaringan paru akan terdesak.
Manifestasi Rounded Atelektasis adalah adanya massa subpleura, dan struktur
bronkovaskuler yang menyebar keluar dari massa menuju ke hillus. Kemungkinan akan tampak
juga plak pleura parietal. Tampaknya bayangan bronkovaskuler seperti pusaran, disebut tanda
ekor komet dan akan menunjang diagnosis.
Tingkat Kepercayaan
Foto thorax memiliki sensitivitas yang tinggi jika tanda langsung dari Atelektasis dapat
ditemukan. Pemeriksaan yang lebih spesifik adalah identifikasi dari fisura yang berpindah tempat
karena dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam mendiagnosis lobus yang kolaps.
Terlihatnya tanda-tanda yang tidak langsung ikut memperkuat tanda-tanda langsung untuk
mendiagnosis atelectasis.
False positive atau negative
Berkurangnya volume paru derajat sedang memungkinan terjadinya konsolidasi lobus
sekunder; hal ini dapat mengarah pada diagnosis yang salah untuk lobus yang kolaps.
Efusi pleura terlokalisasi atau efusi pleura dengan kolaps yang pasif memungkinkan
terjadi salah identifikasi sebagai kolaps sekunder dari lesi endobronkial. Hasil false negative
mungkin terjadi jika kolaps tidak diikuti seluruh bagian lobus; keadaan ini kemungkinan adalah
proses sekunder dari obstruksi inkomplit lesi bronkial atau adanya parsal ventilasi pada lobus.
Platelike atelectasis atau atelectasis postoperative sering tidak tampak pada foto thorax
karena kemungkinan dikaburkan oleh struktur thorax yang lain. false negative juga dapat terjadi
jika pasien tidak bisa menarik nafas maksimal atau jika foto thorax anteroposterior atau lateral
tidak dapat dilakukan.
Computer tomografi
Gambaran radiografi untuk lobus yang kolaps lebih jelas dengan menggunakan CT scans
dibandingkan dengan foto polos. CT scans juga bermanfaat untuk identifikasi dan mencari tahu
lokasi dari obstruksi lesi bronkial. CT scans berkorelasi dengan Foto Thorax dalam membantu
mengevaluasi, seperti halnya pemeriksaan yang teliti pada mediastinum, hillus dan pleura.
Gambaran primer lobus kolaps yang terlihat pada CT scans :
Penyempitan irregular atau oklusi bronkus, menunjukkan lobus kolaps obstruktif
Lobus berbentuk seperti pie dibandingkan hemisperis pada bagian berlawanan
Kemungkinan tampak gambaran struktur berbentuk V pada lobus dimana puncaknya berasal dari bronkus yang terkena
Secara keseluruhan terjadi peningkatan radiopaque pada lobus Kemungkinan terjadi penonjolan pada fisura yang berdekatan (Golden sign of S)
yang disebabkan oleh Massa Adanya Pola kolaps oleh adanya adhesi pleura sebelumnya dan cairan atau udara
pada ruang pleura kemungkinan adanya infiltrasi dari seluruh lobus oleh karena tumor, memberikan
gambaran lobus yang terdesak
Kolaps lobus kanan atas
RUL ini berbatasan dengan mediastinum pada sisi medial, sisi superior oleh dinding
dada, sisi inferior oleh fissure minor, dan sisi posterioinferior oleh bagian superior oblique.
Pada CT scan, Colaps RUL terlihat sebagai opasitas paratrakeal kanan dan fisura minor
akan muncul cekung ke arah lateral. RUL yang kolaps akan berlawanan dengan mediastinum,
dan ini diidentifikasi sebagai irisan atenuasi merata yang membentang sepanjang mediastinum ke
dinding dada anterior. Terdapat hiperinflasi secara bersamaan dari lobus tengah dan bawah.
Sebuah tonjolan di kontur RUL yang kolaps terjadi secara sekunder akibat tumor endobronkial
dan memberikan gambaran S-shaped. Obstruksi endobronkial ini mudah diidentifikasi pada CT
scan. (Lihat gambar di bawah).
Computed tomography scan ini menunjukkan lobus kanan atas dari kolaps sekunder ke arah massa hilus
kanan. Pada bronkoskopi, lesi endobronkial yang tersumbat lobus kanan atas bronkus akan terlihat.
Kolaps lobus medial kanan
RML dibatasi ke medial oleh batas jantung kanan, anterior dan lateral oleh dinding dada,
posterior oleh fisura mayor, dan superior oleh fisura minor.
Karena RML kolaps, fisura minor bergeser ke bawah dan fisura oblique berpindah ke
depan. Dengan hilangnya volume yang progresif, lobus tengah yang kolaps akan kearah medial
menuju batas jantung kanan. Lobus tengah yang kolaps memberikan gambaran opacity
berbentuk baji yang memanjang ke lateral dari hilus menuju dinding dada lateral. Hal ini dibatasi
di posterior oleh RLL dan anterior oleh hyperinflasi dari RUL.
Pada CT scan, terdapat opacitas berbentuk segitiga sepanjang perbatasan jantung kanan,
dengan menunjuk apex ke lateral, ini adalah penemuan yang khas. Penampakannya menyerupai
es krim cone.
Kolaps lobus kanan bawah
RLL berbatasan dengan hemidiaphragm pada bagian inferior, posterior dan lateral oleh
dinding dada, di medial oleh jantung dan mediastinum, dan anterior oleh fisura mayor.
Kolaps RLL umumnya ke arah posteromedial terhadap mediastinum posterior dan
tulang belakang. Lesi endobronkial dapat mengakibatkan kontur lateral yang cembung pada RLL
yang kolaps. Fisura mayor berpindah ke posteromedial.
Kolaps lobus kiri atas
LUL dibatasi oleh mediastinum di medial, di inferior oleh batas jantung kiri, superior
dan lateral oleh dinding dada, dan posterior oleh fisura mayor.
CT scan menunjukkan lokasi inferior dari lobus yang kolaps dan pergeseran RUL di
garis tengah. Kolaps LUL terjadi di anterosuperior. Berbeda dengan RUL, Kolaps pada LUL
mempertahankan lebih banyak kontak dengan anterior dan lateral dinding dada . Hiperaerasi dari
segmen superior LLL dapat menyebabkan pergeseran dan perpindahan ke arah superior,
perubahan ini dapat menjelaskan lucency periaortic atau tanda luftsichel pada gambar PA. LUL
mempertahankan kontak dengan mediastinum dan tetap melekat pada hilus kiri oleh irisan
jaringan. Arah anterosuperior dari kolaps memproyeksikan opasitas segitiga berbentuk baji,
dengan menunjuk pada puncak posterior. Obstruksi endobronkial mudah diidentifikasi pada CT
scan.
Kolaps lobus kiri bawah
LLL dibatasi oleh hemidiaphragm pada bagian inferior, posterior dan lateral oleh lateral
dinding dada, di medial oleh jantung dan mediastinum, dan anterior oleh fisura mayor. LLL yang
kolaps di medial ke arah mediastinum dan mempertahankan kontak dengan hemidiaphragms.
Fisura mayor berpindah ke posterior. LLL memiliki opasitas yang bertentangan dengan
mediastinum posterior. CT scan menunjukkan atelektasis dari LLL di lokasi posterior inferior.
(Lihat gambar di bawah.)
Computed tomography scan dapat memperlihatkan lobus kiri bawah yang kolaps dengan efusi
pleura minimal
Atelektasis pasif
Atelektasis pasif kemungkinan bentuk paling umum dari atelektasis. Hal ini merupakan
sekunder terhadap adanya udara atau cairan di rongga pleura. CT scan dengan mudah
menggambarkan efusi pleura dan paru-paru kolaps yang mendasari. Diferensiasi dapat dilakukan
lebih mudah dengan menggunakan media kontras. Pola dari kolaps sekunder lesi endobronkial
terdistorsi dengan adanya cairan pleura. CT scan mungkin ada manfaatnya dalam membedakan
penyebab jinak dari penyebab ganas efusi pleura. Sebuah permukaan pleura tidak teratur atau
nodular mungkin menunjukkan keganasan.
Sikatriks atelektasis
Jaringan parut atau fibrosis dari penyakit radang dapat menjadi sembuh kembali, contoh yang
paling umum adalah TB lama
Pada sikatriks atelektasis, lesi endobronkial tidak terlihat dan bronkial pada lobus yang kolaps
akan tersembunyi. Tanda kehilangan volume muncul, dan perubahan bronchiektatik sering
terjadi dilobus yang terlibat
Hasil dari sindrom kronik lobus tengah- terlihat pada patent bronchus. Bronkiektasis yang
signifikan dan jaringan parut dapat diamati di lobus yang kolaps .
Adesif atelektasis
Atelektasis Adhesive muncul sekunder terhadap hilangnya surfaktan. Penyebab umum
adalah kolaps paru karena pneumonitis radiasi. CT scan menampilkan garis tajam yang
membatasi parenkim paru yang normal dari paru-paru iradiasi, yang umumnya terletak di
paramediastinal. Atelektasis Adhesive muncul sekunder terhadap hilangnya surfaktan. Penyebab
umum adalah kolaps paru karena pneumonitis radiasi. CT scan menampilkan garis tajam yang
membatasi parenkim paru yang normal dari paru-paru iradiasi, yang umumnya terletak di
paramediastinal.
Replacement atelectasis
Replacement atelektasis adalah bentuk kehilangan volume di mana parenkim paru
digantikan oleh infiltrasi tumor. Pada situasi ini, CT scan menunjukkan atenuasi seragam di
seluruh lobus yang terlibat . Temuan ini umumnya menyerupai konsolidasi. Tumor dapat
berkembang menjadi bagian tepi dan struktur, seperti dinding dada atau mediastinum.
Rounded atelectasis
Rounded atelectasis adalah bentuk atelektasis kronis yang mungkin muncul sebagai lesi
massa pada radiografi dada. Meskipun ini adalah bentuk yang paling sering dikaitkan dengan
paparan asbes, kondisi jinak lainnya mungkin juga muncul. Kondisi ini termasuk TBC, pleuritis
uremik, infark paru, dan penyebab lain dari pleuritis. Karena adhesi antara visceral pleura
parietal dan pleura, paru-paru yang atelektasis menjadi terperangkap dan terlipat ke dirinya
sendiri.
Pada kasus rounded atelectasis, hasil dari CT scan adalah diagnostik dan definitif,
sehingga penyelidikan lebih lanjut untuk menyingkirkan kanker paru-paru tidak diperlukan.
Temuan dari CT Scan adalah oval perifer atau daerah attenuating berbentuk baji dengan tepi
lateral yang halus dan batas medial yang tidak teratur atau tidak jelas yang mengarah pada hilus.
Distorsi dan pergeseran dari pembuluh darah dan bronkus muncul dalam konfigurasi lengkung
khas yang mengarah ke rounded atelectasis (yaitu, comet-tail sign ). Dalam kebanyakan kasus,
bronchograms terlihat pada CT scan, dan kalsifikasi juga sering terjadi. (Lihat gambar di bawah.)
Computed tomography scan memperlihatkan rounded atelectasis pada pasien yang
terpapar asbes. Gambar ini menunjukkan pleura peripheral dengan basis opasitas dengan
crowding struktur bronchovascular dalam comet-tail sign -.
Tingkat kepercayaan
Etiologi terjadinya kolaps umumnya adalah tumor endobronkial sentral, infeksi lama,
penyakit pleura dan radiasi sebelumnya.CT scan memiliki peranan penting dalam membedakan
obstruksi lesi endobronkial dengan bentuk lesi kolaps lain. Dengan menentukan lokasi yang tepat
dari lesi endobronkial dan adanya penyebaran peribronkial, CT Scan mungkin dapat membantu
dalam perancanaan bronkoskopi dan biopsy transbronkial. Evaluasi mediastinum, pleura, dinding
dada dan kelenjar adrenal berperan dalam proses penyembuhan.
Dalam mengevaluasi pasien dengan bentuk radiografi atipikal kolaps, CT Scan
membantu lebih lanjut untuk melihat kolaps dengan akurat dan mengindentifikasi patologi
tambahan. CT Scan sangat membantu pasien dengan efusi pleura yang berhubungan dengan
atelektasis, dan gambaran ini memiliki keuntungan yang signifikan dibandingkan radiografi
polos dalam penilaian keganasan pleura. Akhirnya, CT Scan sangat berguna dalam mengevaluasi
pasien dengan atelektasis menjadi sembuh kembali. Pasien ini memiliki bronkiektasis dan
muncul dengan gambaran radiografi atipikal plain.
False positif / negative
Menentukan penyebab obstruksi endobronkial berdasarkan CT scan saja mungkin sulit.
CT scan mungkin tidak berguna dalam membedakan antara keganasan endobronkial, tumor
jinak, sumbatan lendir, bekuan darah, dan benda asing lain nonopaque. Kolaps paru yang
signifikan terkait dengan efusi pleura mungkin tidak ditemukan karakteristik kolaps lobus, oleh
sebab itu membedakan apakah lesi endobronkial ini ada mungkin akan sulit.
CT scan mungkin tidak akurat dalam mengidentifikasi penyebab jinak dan ganas dari
efusi pleura. CT scan juga terbatas dalam membedakan konsolidasi sekunder penyebab infeksi
dari kolaps dimana tumor telah masuk ke seluruh lobus.
CT Scan tidak menyingkirkan bronkoskopi, yang merupakan prosedur wajib secara
akurat mengetahui lesi endobronkial serta ciri dan sifatnya. Bronkoskopi juga dapat berperan
terapeutik.
Magnetic Resonance Imaging
Peran MRI dalam membedakan tumor sentral yang menghambat kolapsnya paru-paru di
perifer telah diteliti. MRI T2-weighted berguna dalam mengidentifikasi lesi endobronkial.
karena magrofag bermuatan lipid terakumulasi dalam fase subakut kolapsnya lubus, infiltrasi
limfositik progresif dan deposisi kolagen terjadi dalam interstitium paru. Dalam keadaan dimana
rasio lemak paru kolaps lebih besar dari 1. MRI T2-weighted yang paling berguna dalam
membedakan tumor dengan kolaps paru.
MRI mungkin memiliki peran dalam mengevaluasi atelektasis adhesive. MRI T2-
weighted dapat membantu dalam membedakan fibrosis sekunder akibat obstruksi endobronkial
dari radiasi pneumonitis. Selain itu, MRI memiliki peran dalam mendiagnosa atelektasis yang
luas karena MRI dapat lebih akurat menggambarkan pembuluh darah di paru-paru.
Tingkat kepercayaan
MRI adalah modalitas imaging yang sangat baik dimana bahan kontras intravena tidak
perlu diberikan. MRI dapat menggambarkan luas dan lokasi tumor. Modalitas ini juga memiliki
peran ketika CT scan tidak membantu dalam membedakan antara tumor dengan kolaps paru.
Dalam suatu penelitian terhadap 10 pasien, MRI berfungsi dalam mengidentifikasi tumor
akibat kolaps paru 5 (50%) pasien, dibandingkan CT scan. Dalam penelitian yang sama, CT scan
berhasil membedakan antara tumor dengan kolaps paru 8 (80%) dari 10 pasien. Menariknya,
MRI telah berhasil dalam 2 kasus tersebut yang tidak memungkinkan dengan CT scan.
Ultrasonografi
Ultrasonografi memiliki peran yang terbatas dalam mengevaluasi atelektasis . satu-
satunya peran yang potensial untuk keadaan ini adalah dalam membedakan kolaps paru basal
dari efusi pleura. Bagaimanapun, terdapat data untuk mendukung penggunaan ultrasonografi
dalam suatu kasus dengan catatan riwayat klinis,serta studi radiologi pasien kritis, tidak dapat
disimpulkan. [24,25]
Tingkat kepercayaan
CT scan lebih disukai daripada ultrasonografi, karena CT scan lebih akurat, dan lebih
baik menggambarkan struktur di sekitarnya, dan lebih berfungsi untuk mengidentifikasi
penyebab atelektasis.