Jbptunpaspp Gdl Dhatizanur 2700-3-3bab3
-
Upload
vito-dandrof -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
description
Transcript of Jbptunpaspp Gdl Dhatizanur 2700-3-3bab3
-
45
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian yang Digunakan
3.1.1 Jenis Penelitian
Dalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik
sebagai langkah-langkah yang harus ditempuh oleh peneliti dalam memecahkan
suatu permasalahan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2012:2)
metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kunci yang perlu
diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris,
dan sistematis.
Dengan metode penelitian, penulis bermaksud mengumpulkan data
historis dan mengamati secara seksama mengenai aspek-aspek tertentu yang
berkaitan erat dengan masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data-data
yang menunjang penyusunan laporan penelitian. Dalam melakukan penelitian ini,
penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:13)
metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
-
46
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan
penelitian dengan metode pendekatan deskriptif dan verifikatif. Analisis deskriptif
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel independen dan
variabel dependen, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variabel lain yang diteliti dan dianalisis sehingga
menghasilkan kesimpulan. Sedangkan metode verivikatif menurut Moch. Nazir
(2005:91) adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan kausalitas antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis
melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil pembuktian yang
menunjukan hipotesis ditolak atau diterima.
3.1.2 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian mengenai kualitas
sistem informasi, perceived usefulness, dan kualitas informasi yang
mempengaruhi kepuasan pengguna akhir software akuntansi. Dimana kualitas
sistem informasi yang dimaksud adalah kualitas software dan kualitas informasi
ditetapkan sebagai variabel (X1,3) dan kepuasan pengguna akhir software
akuntansi sebagai variabel Y, serta menambahkan perceived usefulness (X2)
sebagai variabel intervening.
Adapun perusahaan yang dijadikan objek penelitian adalah PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
-
47
3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
3.2.1 Definisi Variabel
Menurut Sugiyono (2012:59) variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan dependen.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Menurut Sugiyono (2012:59) variabel bebas atau independent variable
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang terjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah:
1. Kualitas Sistem Informasi
Kualitas sistem informasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kualitas software akuntansi yang digunakan. Konsep variabel kualitas software
merupakan teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama
untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Adapun indikator
variabel yang menentukan kualitas suatu software menurut McCall dalam Roger
(2002) yaitu :
1. Correctness, yakni sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan
mission objective dari user.
2. Reliability, yakni sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk
melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan.
-
48
3. Efficiency, yakni banyaknya sumber daya komputerisasi dan kode program
dibutuhkan suatu software untuk melakukan fungsinya.
4. Integrity, yakni sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang tidak
berhak dapat dikendalikan.
5. Usability, yakni usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan,
menyiapkan input, dan mengaitkan output dari software.
2. Kualitas Informasi
Kualitas informasi merupakan kualitas output berupa informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan. Mc Leod dalam Azhar Susanto
(2008:38) mengatakan bahwa suatu informasi yang berkualitas harus memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Akurat (Accuracy) artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang
sebenarnya. Pengujian akurasi dilakukan oleh dua orang atau lebih yang
berbeda, apabila pengujian tersebut menghasilkan hal yang sama maka
data tersebut dianggap akurat.
2. Tepat waktu (Timeliness) artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada
saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam
lagi.
3. Relevan (Relevancy) artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh individu yang ada di berbagai tingkatan dan bagian
dalam organisasi perusahaan.
-
49
4. Lengkap (Complete) artinya informasi harus diberikan secara lengkap,
misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada
data fakturnya.
2. Variabel Intervening (Intervening Variable)
Tuckman (1988) menyatakan An intervening variable is that factor that
theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or
manipulat. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak diantara
variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Pada penelitian ini
yang menjadi variabel intervening adalah perceived usefulness, perceived
usefulness merupakan tingkatan dimana user percaya bahwa dengan
menggunakan teknologi/sistem akan meningkatkan performa mereka dalam
bekerja. Dimensi untuk mengukur tingkat perceived usefulness berdasarkan
penelitian Chin dan Todd (1995) pemanfaatan dengan estimasi dua faktor yaitu :
Kebermanfaatan meliputi dimensi : (1) menjadikan pekerjaan lebih mudah
(makes job easier), (2) bermanfaat (usefull), (3) menambah produktivitas
(increase productivity).
Efektivitas meliputi dimensi : (1) mempertinggi efektivitas (enchance my
effectiveness), (2) mengembangkan kinerja pekerjaan (improve my job
performance).
-
50
3. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Menurut Sugiyono (2012:59) variabel terikat atau dependen variabel
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kepuasan
pengguna software akuntansi. Dimensi yang dapat mengukur kepuasan pengguna
software akuntansi Doll dan Torkzadeh (1998) yaitu:
1. Content, adalah kepuasaan pengguna (user) ditinjau dari suatu software.
Isi dari software biasanya berupa fungsi dan modul yang digunakan oleh
pengguna dan informasi yang dihasilkan oleh software yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna (user).
2. Accucary, adalah kepuasan pengguna (user) dari sisi keakuratan data
ketika software menerima input kemudian mengolahnya menjadi
informasi.
3. Format, adalah kepuasan pengguna dilihat dari output yang dihasilkan
yaitu berupa laporan.
4. Ease of use, adalah kepuasan pengguna dari sisi kemudahan pengguna
atau user-friendly dalam menggunakan software seperti proses
memasukkan data, mengolah data, dan mencari informasi yang
dibutuhkan.
5. Timeliness, adalah kepuasan pengguna dari sisi ketepatan waktu software
dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna.
-
51
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel penelitian
ke dalam konsep dimensi dan indikator. Disamping itu, tujuannya adalah untuk
memudahkan pengertian dan menghindari perbedaan presepsi dalam penelitian
ini.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Kualitas
Sistem
Informasi
yang
dimaksud
adalah
Kualitas
Software
(X1)
McCall dalam
Roger (2002)
Correctness
( Kebenaran)
Realibility
(Reliabilitas)
1. Tingkat spesifikasi
software terhadap
kebutuhan
2. Tingkat pemenuhan
kebutuhan dalam
mengelola data
1. Tingkat ketelitian
software
2. Tingkat kemudahan
menemukan kesalahan
3. Tingkat kecepatan
dan ketepatan
software
4. Tingkat
kemampuan software
mengkoreksi data
Ordinal
Ordinal
-
52
Efeeciency
(Efesiensi)
Integrity
(Integritas)
1. Tingkat
kemampuan software
dalam meningkatkan
pemrosesan data
2. Tingkat efisiensi
waktu dalam
melakukan pekerjaan
3. Tingkat efisensi
waktu penginputan
data
4. Tingkat kecepatan
pengiriman data ke
bagian lain
5. Tingkat sharing
data dengan bagian
lain mudah dilakukan
1. Tingkat akses pada
software mudah
dilakukan
2. Tingkat keamanan
dari pihak yang tidak
berhak dapat
dikendalikam
Ordinal
Ordinal
-
53
Usability
(Kemampuan)
1. Tingkat
kemampuan software
dalam menghasilkan
output sesuai dengan
kebutuhan pengguna
2. Tingkat kemudahan
memahami output
yang dihasilkan
software
3. Tingkat output dari
software memiliki
hasil yang akurat
4. Tingkat
kemampuan software
dalam mengolah input
menjadi output
5. Tingkat
pengguinaan software
mudah dilakukan
Ordinal
Perceived
Usefulness
(X2)
Chin dan
Kebermanfaatan
1. Pekerjaan lebih
mudah
2. Bermanfaatan
3. Menambah
Ordinal
-
54
Todd (1995)
Kualitas
Informasi
(X3)
Mc. Leod
dalam Azhar
Susanto
(2008:38-39)
Efektifitas
Akurat
(Accuracy)
Tepat Waktu
(Timeliness)
Relevan
(Relevancy)
produktivitas
1. Mempertinggi
efektifitas
2. Mengembangkan
kinerja
1. Data yang ada
akurat
2. Proses yang ada
akurat
3. Bebas dari
kesalahan-kesalahan
4. Tidak bias /
menyesatkan
1. Mutakhir
2. Tersedia setiap
dibutuhkan
3. Periode waktu
disesuaikan dengan
kebutuhan
1. Ringkas
2. Lengkap
3. Sesuai dengan
kebutuhan
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
-
55
Lengkap
(Complete)
1. Jelas
2. Detail
3. Mutakhir
Ordinal
Kepuasan
Pengguna
Akhir
Software
Akuntansi
(Y)
Doll dan
Torkzadeh
(1988)
Content
(Isi)
Accucary
(Akurat)
1. Tingkat kesesuaian
informasi yang
dihasilkan sesuai
dengan kebutuhan
pengguna
2. Pengguna terbantu
dalam melaksankan
pekerjaannya
3. Kelengkapan data
yang dihasilkan oleh
software sesuai
1. Tingkat kepuasan
pengguna mengenai
keakuratan data yang
dihasilkan software
2. Kejelasan informasi
yang dihasilkan sesuai
dengan kebutuhan
pengguna
3. Tingkat
Ordinal
-
56
Format
Ease of Use
(Kemudahan Pemakai)
kepercayaan user
ketika software
menerima input
kemudian
mengolahnya menjadi
informasi
4. Tingkat
kepercayaan
pengguna
memperoleh informasi
1. Input yang diproses
akurat
2. Output yang
dihasilkan berupa
laporan sesuai
kebutuhan pengguna
3. Tingkat kepuasan
pengguna mengenai
kejelasan output
1. Tingkat kemudahan
dalam menggunakan
software
2. Tingkat kepuasan
Ordinal
Ordinal
-
57
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2012:115) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan di bagian perusahaan
yang ada pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
3.3.2 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini,
Timeliness
(Tepat Waktu)
pengguna bersifat
user-friendly
1. Tingkat kepuasan
pengguna dilihat dari
sisi ketepatan waktu
software dalam
menyajikan laporan
yang dibutuhkan
2. Tingkat keterkinian
informasi yang
dihasilkan software
Ordinal
Ordinal
-
58
sampel yang terpilih adalah karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat
dan Banten yang mempergunakan software akuntansi dalam kegiatan
operasionalnya dan bagian perencanaan sistem dengan jumlah keseluruhan sampel
55 orang. Adapun bagian-bagian yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Bagian-bagian dari perusahaan yang menjadi sampel penelitian
No Bagian dari Perusahaan Jumlah Karyawan
1 Bagian Akuntansi 11 orang
2 Bagian Keuangan
Bagian Pengelolaan Pendapatan
Bagian Penganggaran
8 orang
7 orang
7 orang
3 Bagian Perencanaan Sistem
Bagian IT
8 orang
14 orang
Total 55 orang
3.3.3 Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel (Sugiyono, 2012:120).
Teknik nonprobability sampling yang digunakan dalam pengambilan
sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono
-
59
(2012:117) purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling
adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria sesuai dengan yang telah
penulis tentukan, oleh karena itu penulis memilih teknik purposive sampling
dengan menetapkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu
yang harus dipenuhi oleh sampel yang digunakan dalam penelitian ini.
Adapun kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel pada penelitian ini
adalah sebagai berikut: responden adalah orang yang bekerja pada bagian
akuntansi, keuangan, dan perencanaan sistem baik staf, kepala bagian, maupun
manajer. Bagian akuntansi, keuangan yang bekerja pada perusahaan
menggunakan software akuntansi SAP dalam sistem infromasi berbasis
komputernya. Pertimbangan dipilihnya responden yang bekerja pada bagian yang
menggunakan software adalah karena user yang bekerja pada bagian yang
menggunakan software merupakan individu yang paling banyak memanfaatkan
software akuntansi dibandingkan dengan bagian lainnya.
3.3.4 Sumber Data Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer.
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2012:193).
Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer seperti data
kuesioner, survey, dan observasi
-
60
Selain itu, data yang digunakan dalam penelitian ini juga berasal dari
berbagai literatur seperti penelitian sebelumnya, dan buku-buku yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Kegunaan literatur ini adalah untuk memperoleh
sebanyak mungkin dasar-dasar teori yang diharapkan akan menunjang data yang
akan dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini.
3.3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Interview (Wawancara)
Pada tahap ini, penulis melakukan wawancara dengan mengadakan tanya
jawab langsung kepada objek yang diteliti.
2. Kuesioner (Angket)
Pada tahap ini, penulis menggunakan daftar pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab. Berdasarkan sumber data yang
dipakai, data diperoleh melalui pemberian kuesioner langsung kepada para
karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten pada
bagian akuntansi, keuangan, dan perencanaan sistem.
3. Observasi (Pengamatan)
Pada tahap ini, penulis memeperoleh data dengan cara terjun dan melihat
langsug ke lapangan terhadap objek yang akan diteliti.
4. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Pada tahap ini, penulis berusaha untuk memperoleh berbagai informasi
sebanyak-banyaknya untuk dijadikan sebagai dasar teori dan acuan untuk
-
61
mengolah data dengan cara membaca, mempelajari, menelaah, dan
mengkaji literatur-literatur berupa buku- buku, jurnal, makalah, maupun
penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
3.3.6 Model Penelitian
Model penelitian merupakan abstraksi dari fenomena-fenomena yang
sedang diteliti sesuai dengan judul skripsi ini yaitu: Pengaruh kualitas sistem,
perceived usefulness, dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna akhir
software akuntansi Maka model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Model Penelitian
Kualitas Sistem
Informasi (X1)
Kualitas Informasi
(X3)
Perceived
Usefulness (X2)
(
Kepuasan
Pengguna Akhir
Software
Akuntansi (Y)
-
62
3.4 Metode Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis
3.4.1 Analisis Data
Menurut Sugiyono (2012:206) yang dimaksud dengan analisis data adalah
sebagai berikut:
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden terkumpul, kegiatan dalam analisis data adalah:
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
menyajikan data berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
a. Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner,
dimana yang diteliti adalah sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Setelah metode pengumpulan data, kemudian ditentukan alat untuk
memperoleh data dari elemen-elemen yang akan diselidiki, alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah daftar penyusunan pertanyaan atau
kuesioner.
c. Daftar kuesioner kemudian disebar ke bagian-bagian yang telah ditetapkan.
Setiap item dari kuesioner dengan masing-masing nilai yang berbeda yaitu :
- Jawaban Sangat Setuju, memiliki nilai = 4
- Jawaban Setuju, memiliki nilai = 3
- Jawaban Tidak Setuju , memiliki nilai = 2
- Jawaban Sangat Tidak Setuju, memiliki nilai = 1
-
63
d. Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan dan
dianalisis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik. Untuk
menilai variabel X, dan Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan rata-
rata dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata ini didapat dengan
menjumlahkan data keseluruhan dalam setiap variabel, kemudian dibagi
dengan jumlah responden.
Untuk rumus rata-rata digunakan sebagai berikut:
Keterangan :
X: Rata-rata X
Y: Rata-rata Y
: Sigma (Jumlah)
X i: Nilai X ke I sampai ke n
Y i : nilai Y ke I sampai ke n
N: jumlah
Setelah didapatkan rata-rata dari masing-masing variabel kemudian
dibandingkan dengan kriteria yang peneliti tentukan berdasarkan nilai terendah
dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner.
Untuk Variabel X
X= X i
N
Untuk Variabel Y
Y= Y i
N
-
64
Nilai terendah dan nilai tertinggi itu masing-masing peneliti ambil dari
banyaknya pertanyaan dalam kuesioner dikalikan dengan nilai terendah (1) dan
nilai tertinggi (4) yang telah peneliti terapkan.
Nilai variabel X1 terdapat 25 pertanyaan, nilai tertinggi X1 adalah
(4x25)=100 dan nilai terendah adalah (1x25)=25, nilai variabel X2 terdapat 17
pertanyaan, nilai tertinggi X2 adalah (4x17)=68 dan nilai terendah adalah
(1x17)=17, nilai variabel X3 terdapat 14 pertanyaan, nilai tertinggi adalah
(4x14)=56 dan nilai terendah adalah (1x14)=14. dan untuk variabel Y terdapat 21
pertanyaan dengan nilai tertnggi (4x21)=84 dan nilai terendah (1x21)=21
Berdasarkan nilai tertinggi dan terendah tersebut, maka dapat ditentukan
rentang interval yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi jumlah
criteria. Dengan demikian maka akan dapat ditentukan panjang interval kelas
masing-masing variabel adalah:
a. Kriteria untuk menilai kualitas sistem informasi (X1), rentang (100-25)=75
jadi 75:4= 18,75 maka penulis tentukan sebagai berikut:
- Nilai 25 43,75 dirancang untuk kriteria Tidak Baik
- Nilai 43,76 62,5dirancang untuk kriteria Kurang Baik
- Nilai 62,51 81,25dirancang untuk kriteria Baik
- Nilai 81,26 100 dirancang untuk kriteria Sangat Baik
b. Kriteria untuk menilai perceived usefulness (X2), rentang (68-17)=51 jadi 51:4
= 12,75 maka penulis tentukan sebagai berikut :
- Nilai 17 29,75 dirancang untuk kriteria Sangat Rendah
- Nilai 29,76 42,5 dirancang untuk kriteria Rendah
-
65
- Nilai 42,51 55,25 dirancang untuk kriteria Tinggi
- Nilai 55,26 68 dirancang untuk kriteria Sangat Tinggi
c. Kriteria untuk menilai kualitas informasi (X3), rentang (56-14)=42 jadi 42:4=
10,5 maka penulis tentukan sebagai berikut :
- Nilai 14 24,5 dirancang untuk kriteria Tidak Baik
- Nilai 24,51 35 dirancang untuk kriteria Kurang Baik
- Nilai 35,1 45,5 dirancang untuk kriteria Baik
- Nilai 45,51 56 dirancang untuk kriteria Sangat Baik
d. Kriteria untuk menilai kepuasan pengguna akhir software akuntansi (Y),
rentang (84-21)=63 jadi 63:4= 15,75
- Nilai 21 36,75 dirancang untuk criteria Sangat Rendah
- Nilai 36,76 52,5 dirancang untuk kriteria Rendah
- Nilai 52,51 68,25 dirancang untuk kriteria Tinggi
- Nilai 68,25 84 dirancang untuk kriteria Sangat Tinggi
3.4.2 Metode Transformasi Data
Berhubung data hasil kuesioner merupakan data yang berskala ordinal,
maka agar data tersebut dapat diolah dengan menggunakan metode-metode
statistika parametrik, perlu terlebih dahulu untuk meningkatkan skala datanya
menjadi skala interval. Adapun salah satu metode yang digunakan oleh penulis
adalah Metode Successive Interval (MSI). Langkah-langkah MSI menurut Harun
(2006:14), adalah sebagai berikut :
-
66
1) Hitung frekuensi (f) setiap skor pada masing-masing item pertanyaan per
variabel
2) Tentukan proporsi dengan membagi setiap bilangan (f) oleh ukuran sampel (n)
3) Tentukan proporsi kumulatif dengan menjumlah proporsi secara berurutan
untuk setiap respon
4) Proporsi kumulatrif dianggap mengikuti distribusi normal baku, selanjutnya
hitunglah nilai z berdasarkan pada proporsi kumulatif diatas
5) Dari nilai z tersebut, tentukan nilai density-nya (yakni nilai ordinat dari
sebaran normal z); Keterangan :
ri = koefisien reliabilitas
rb = koefisien korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua.
6) Hitung nilai skala (scala value/SV) dengan rumus :
7) Nilai SV yang terkecil diubah menjadi 1, sedangkan nilai data tranformasi
yang lainnya ditentukan dengan menggunakan rumus :
Xtrans = SV -SVmin+ 1
Dimana Xtrans adalah nilai data hasil transformasi, sedangkan SVminadalah
nilai SV terkecil yang sudah dimutlakkan.
Density at Lower Limit (DLL) - Density at Upper Limit (DUL)
Area Under Upper Limit (AUUL) - Area Under Lower Limit (AULL)
SV =
-
67
3.4.3 Uji Validitas dan Realibitas Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2012:172) instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas
merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Untuk menguji validitas pada tiap-tiap item, yaitu dengan
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap
skor butir. Jika koefisien korelasinya sama atau di atas 0,3 maka item tersebut
dinyatakan valid tetapi jika nilai korelasinya kurang dari 0,3 maka item tersebut
dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2010:142). Pengujian validitas ini
menggunakan fasilitas dalam program SPSS 20.0.
Untuk mencari nilai korelasinya penyusun menggunakan rumus korelasi
person (product moment) sebagai berikut:
r =
Keterangan :
r = koefisien korelasi pearson (product moment)
xy = jumlah perkalian varabel x, dan y
x = jumlah nilai variabel x
y = jumlah nilai variabel y
-
68
x2 = jumlah pangkat dua nilai variabel x
y2 = jumlah pangkat dua nilai variabel y
n = banyaknya sampel
2. Uji Reliabitas Instrumen
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran
tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali ataulebih terhadap gejala
yang sama dengan menggunakan alat pengukuran yang sama. Untuk melihat
reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan, dalam penelitian ini penulis
menggunakan koefisien cornbach alpha () dengan menggunakan fasilitas SPSS
versi 20. Suatu instrumen dikatakan reliable jika nilai cornbachs alpha lebih
besar dari 0,6 yang dirumuskan:
A=
Keterangan : A = koefisien reliabilitas
K = jumlah item reliabilitas
r = rata-rata korelasi
1 = bilangan konstanta
3.4.4 Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur dalam teorionline.wordpress.com ialah suatu teknik
untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang tejadi pada regresi
berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel, tergantung tidak
hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung.
-
69
X2 = PX2X1X1 + PX2X3X3 + 1
Untuk melakukan analisis data, pengolahan data dilakukan menggunakan
analisis jalur (path analysis). Perceived usefulness diposisikan sebagai variabel
intervening yang menghubungkan antara variabel independen dan variabel
dependen. Metode path analysis merupakan perluasan regresi linier berganda
yang digunakan untuk menaksir hubungan kausalitas antara variabel dalam model
penelitian.
Adapun langkah-langkah menguji path analysis adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural.
a. Merumuskan hipotesis
1. Kualitas sistem informasi dan kualitas informasi secara simultan
berpengaruh terhadap perceived usefulness.
2. Kualitas sistem informasi, perceived usefulness, dan kualitas
informasi terhadap kepuasan pengguna akhir software akuntansi.
b. Persamaan Struktural
Sesuai dengan kerangka pemikiran maka dapat membuat dua persamaan
struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukan hubungan yang
dihipotesiskan. Dua persamaan tersebut sebagai berikut:
Y = PYX1X1 + PYX2X2 +PYX3X3 + 2
Keterangan:
Y = Kepuasan pengguna akhir software akuntasi
X1 = Kualitas sistem infomasi
-
70
X2 = Perceived usefulness
X3 = Kualitas infomasi
PX2X1 = Koefisien jalur kualitas sistem infomasi terhadap perceived
usefulness
PX2X3 = Koefisien jalur kualitas infomasi terhadap perceived usefulness
PYX1 = Koefisien jalur kualitas sistem infomasi terhadap kepuasan
pengguna akhir software akuntasi
PYX3 = Koefisien jalur kualitas infomasi terhadap kepuasan pengguna
akhir software akuntasi
PYX2 = Koefisien lain jalur perceived usefulness terhadap kepuasan
pengguna akhir software akuntasi
= Pengaruh faktor
Pada kedua persamaan tersebut terdapat unexplained variance yang
dilambangkan oleh 1 dan 2 . Simbol 1 dan 2 digunakan untuk mewakili
variabel lain yang berpengaruh terhadap X2 dan Y tetapi variabel tersebut
tidak dilibatkan dalam model penelitian. Dalam mengidentifikasi besarnya
nilai didapatkan dari (1-adjusted R2)
.
2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi.
a. Menggambar diagram jalur lengkap, menentukan sub-sub strukturnya dan
merumuskan persamaan strukturalnya sesuai hipotesis yang diajukan.
-
71
Sub-Struktur 1
X2 = PX2X1X1 + PX2X3X3 + 1
X1 Px2x1 1
X2
X3 Px2x3
Hubungan Sub-Struktural X1 dan X3 terhadap X2
Sub-Struktur 2
Y = PYX1X1 + PYX2X2 +PYX3X3 + 2
Hubungan Sub-Struktural X1, X2 dan X3 terhadap Y
b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan.
Menghitung koefisien korelasi menggunakan software IBM SPSS Statistics
20. Dalam melakukan interpretasi hasil menggunakan standarized
coefficients atau yang dikenal dengan nilai beta bukan unstandarized
coefficients sehingga mengabaikan nilai konstanta.
c. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan).
Uji secara keseluruhan (simultan) ditunjukan dalam Uji F.
X3
X2 Y
1
P X2X1
P X2X3
P YX1
P YX2
P YX3
2 X1
-
72
d. Menghitung koefisien jalur secara parsial (individu).
Uji secara individu (parsial) ditunjukan dalam Uji T.
e. Menyimpulkan.
3.5 Pengujian Hipotesis
Untuk menjawab hipotesis yang telah dibuat dapat digunakan metode
analisis sebagai berikut:
a. Pengujian hipotesis secara parsial (uji t-statistik)
Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikansi individual. Uji ini
menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap
variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah :
H0 : < 0 atau Ha : > 0
H0 = format hipotesis awal (hipotesis nol)
Ha = format hipotesis alternative
= koefisien korelasi hubungan antar variabel
Adapun rancangan pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:
H01 : x2x1 = 0 : kualitas sistem informasi tidak berpengaruh
terhadap perceived usefulness
Ha1 : x2x1 = 0 : kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap
perceived usefulness.
H02 : x2x3 = 0 : kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap
perceived usefulness.
-
73
Ha2 : x2x3 = 0 : kualitas informasi berpengaruh terhadap perceived
usefulness.
H03 : x2x1 = x2x3 = 0 : kualitas sistem informasi dan kualitas informasi
secara tidak berpengaruh terhadap perceived
usefulness
Ha3 : x2x1 = x2x1 = 0 : kualitas sistem informasi dan kualitas informasi
secara berpengaruh terhadap perceived usefulness
H04 : YX1 = 0 : kualitas sistem informasi tidak berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna akhir software
akuntansi.
Ha4 : YX1 = 0 : kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna akhir software akuntansi.
H05 : YX3 = 0 : kualitas infomasi tidak berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna akhir software akuntansi
Ha5 : YX3 = 0 : kualitas infomasi berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna akhir software akuntansi
H06 : YX2 = 0 : preceived usefulness tidak berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna akhir software akuntansi.
Ha6 : YX2 = 0 : preceived usefulness memiliki berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna akhir software
akuntansi.
Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi
software SPSS 20.0 agar pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat.
-
74
Dasar pengambilan keputusan:
a. Jika statistik hitung (angka t output) > statistik tabel (tabel t) maka Ho
ditolak.
b. Jika statistik hitung (angka t output) < statistik tabel (tabel t) maka Ho
diterima.
Bila hasil pengujian statistik menunjukan H0 ditolak, berarti variabel
independen yang terdiri dari kualitas sistem informasi, perceived usefulness, dan
kualitas informasi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan pengguna akhir software akuntansi. Tetapi apabila H0 diterima, berarti
variabel independen yang terdiri dari kualitas sistem hasil, perceived usefulness,
dan kualitas informasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan pengguna akhir software akuntansi.
b. Pengujian hipotesis secara simultan (uji F-statistik)
Uji F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan yang
bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Adapun
rancangan pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut:
Ho7 : Semua YXi = 0 : kualitas sistem informasi, perceived usefulness,
dan kualitas informasi secara simultan tidak
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir
software akuntansi.
-
75
Ha7 : Ada YXi = 0 : kualitas sistem informasi, perceived usefulness,
dan kualitas informasi secara simultan berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna akhir software
akuntansi.
Untuk menghitung nilai F maka digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
R = Koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota sampel
Dasar pengambilan keputusan:
a. Jika statistik hitung (angka F output) > statistik tabel (tabel F), maka Ho
ditolak.
b. Jika statistik hitung (angka F output) < statistik tabel (tabel F), maka Ho
diterima.
Bila Ho diterima maka hal ini diartikan bahwa pengaruh variabel
independen secara simultan terhadap variabel dependen dinilai tidak signifikan.
Sedangkan bila Ho ditolak menunjukan pengaruh yang signifikan dari variabel
independen secara simultan terhadap variabel dependen.
c. Koefisien determinasi
Setelah koefisien korelasi diketahui, maka langkah selanjutnya adalah
menghitung koefisien determinasi, yaitu untuk mengetahui seberapa besar
Kd = Rs2 x 100%
-
76
pengaruh variabel X terhadap variabel Y. adapun rumus koefisien determinasi
adalah sebagai berikut :
Keterangan:
Kd = koefisien determinasi atau seberapa jauh perubahan variabel terikat
(kinerja sistem informasi akuntansi).
Rs = korelasi rank spearman
Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah :
a. Jika Kd mendekati nol (0), berarti pengaruh variabel independent terhadap
variabel dependent rendah.
b. Jika Kd mendekati satu (1), berarti pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent kuat.
Adapun pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi atau seberapa
besar pengaruh variabel-variabel bebas (Independent) terhadap variabel terikat
(Dependent), digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:250):
Tabel 3.4
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 0,199 Sangat Rendah
0,20 0,399 Rendah
0,40 0,599 Sedang
0,60 0,799 Kuat
0,80 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2012:250)