Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
-
Upload
diennisa-thahira -
Category
Education
-
view
6.596 -
download
13
Transcript of Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
KELOMPOK 3
BELLA ROSYTA RAMADHAN
MEIDA FIRDAYUSNIA R
YUSTIKA HERAWATI
ISLAM DAN JARINGAN
PERDAGANGAN ANTAR
PULAU
RUTE PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA
PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA
PERAN GOLONGAN PEDAGANG ANTAR PULAU DI INDOSIA
RUTE PENYEBARAN ISLAM DI
INDONESIA
Masuknya Islam di Indonesia Islam masuk ke Indonesia pada abadke-7 atau ke-8 yang bertepatan dengan abad ke-1 atau ke-2 H. ruteatau jalur yang dilewati adalah jalur utara dan selatan. Daerah yang mula-mula menerima masuknya agama Islam adalah pantai baratPulau Sumatera. Penyebaran Islam di Indonesia yang
berjalan secara damai tanpa menimbulkan kekerasan merupakancermin hakikat ajaran Islam yang menjadi rahmatan lil alamin.Perkembangan Islam di Sumatera. Pada pertengahan abad ke-13, diSumatera telah berdiri kerajaan Islam Samudera Pasai yang merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, kerajaan initerletak di pesisir timur laut aceh yang sekarang merupakan wilayahKabupaten Lhouksumawe. Samudera Pasai adalah sebuah kerajaanmaritim, samudera pasai telah mengadakan hubungan denganSultan Delhi di India pada pelayaran kerajaan Samudra Pasaimerupakan pusat studi agama Islam dan tempat berkumpulnya paraulama dari berbagai negara Islam
PENYEBARAN ISLAM DIINDONESIA
A.Penyebaran Islam di Nusantara adalah prosesmenyebarnya agama Islam di Nusantara (sekarangIndonesia). Islam dibawa ke Nusantara olehpedagang dari Gujarat, India selama abad ke-11, meskipun Muslim telah mendatangi Nusantara sebelumnya. Pada akhir abad ke-16, Islam telahmelampaui jumlah penganut Hindu dan Buddhismesebagai agama dominan bangsa Jawa dan Sumatra. Bali mempertahankan mayoritas Hindu, sedangkanpulau-pulau timur sebagian besar tetap menganutanimisme sampai abad 17 dan 18 ketika agama Kristen menjadi dominan di daerah tersebut.
PROSES PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA DILAKUKAN
DENGAN CARA, YAITU MELALUI PERDAGANGAN, PERKAWINAN,
PENDIDIKAN, POLITIK, KESENIAN, TASAWUF, YANG KESEMUANYA
MENDUKUNG MELUASNYA AJARAN AGAMA ISLAM.
1) PERDAGANGANPADA ABAD KE-7 M, BANGSA INDONESIA KEDATANGAN PARA PEDAGANG
ISLAM DARI ARAB, PERSIA, DAN INDIA. MEREKA TELAH AMBIL BAGIAN
DALAM KEGIATAN PERDAGANGAN DI INDONESIA. HAL INI KONSEKUENSI
LOGISNYA MENIMBULKAN JALINAN HUBUNGAN DAGANG ANTARA
MASYARAKAT INDONESIA DAN PARA PEDAGANG ISLAM. DI SAMPING
BERDAGANG, SEBAGAI SEORANG MUSLIM JUGA MEMPUNYAI KEWAAJIBAN
BERDAKWAH MAKA PARA PEDAGANG ISLAM JUGA MENYAMPAIKAN DAN
MENGAJARKAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM KEPADA ORANG LAIN.
DENGAN CARA TERSEBUT, BANYAK PEDAGANG INDONESIA MEMELUK
AGAMA ISLAM DAN MEREKAPUN MENYEBARKAN AGAMA ISLAM DAN
BUDAYA ISLAM YANG BARU DIANUTNYA KEPADA ORANG LAIN. DENGAN
DEMIKIAN, SECARA BERTAHAP AGAMA DAN BUDAYA ISLAM TERSEBAR DARI
PEDAGANG ARAB, PERSIA, INDIA KEPADA BANGSA INDONESIA. PROSES
PENYEBARAN ISLAM MELALUI PERDAGANGAN SANGAT MENGUNTUNGKAN DAN LEBIH EFEKTIF DIBANDING CARA LAINNYA.
• Kedudukan ekonomi dan sosial para pedagang yang sudah menetap makin membaik. Para pedagang itu menjadi kaya dan terhormat, tetapi keluarganya tidak dibawa serta. Para pedagang itu kemudian menikahi gadis – gadis setempat dengan syarat mereka harus masuk Islam. Cara itu pun tidak mengalami kesulitan. Misalnya, perkawinan Raden Rahmat ( Sunan Ampel ) dengan Nyai Gede Manila, putri Tumenggung Wilatikta; perkawinan antara Raja Brawijaya dengan putri Jeumpa yang beragama Islam kemudian berputra Raden Patah yang pada akhirnya menjadi Raja Demak.
2) Perkawinan
3) Politik
• Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar dan memegang peranan penting dalam proses Islamisasi. Jika raja sebuah kerajaan memeluk agama Islam, otomatis rakyatnya akan berbondong -bondong memeluk agama Islam. Karea, masyarakat Indonesia memiliki kepatuhan yang tinggi dan raja selalu menjadi panutan rakyatnya. Jika raja dan rakyat memeluk agama Islam, pastinya demi kepentingan politik maka akan diadakannya perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti dengan penyebaran agama Islam.
4) PENDIDIKAN
5) SENI BUDAYA
Perkembangan Islam dapat melalui seni
budaya, seperti bangunan (masjid), seni
pahat, seni tari, seni musik, dan seni sastra.
Cara seperti ini banyak dijumpai di
Jogjakarta, Solo, Cirebon, dls. Seni budaya
Islam dibuat dengan cara mengakrabkan
budaya daerah setempat dengan ajaran
Islam yang disusupkan ajaran tauhid yang
dibuat sederhana, sehalus dan sedapat
SENI DAN BUDAYA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYEBARKAN
AGAMA ISLAM ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
1. Seni wayang kulit
Cerita wayang kulit diambil dari kitab Mahabharata dan Ramayana.
Perubahan diadakan, tetapi sedikit sekali. Misalnya, perubahan nama-
nama tokoh-tokoh pahlawan Islam. Sunan Kalijaga adalah seorang wali
yang sangat mahir mempertunjukkan kesenian wayang kulit.
2. Seni tari dan musik gamelan
Pada upacara-upacara keagamaan dipertunjukkan tari-tarian tradisional.
Tarian itu diiringi musik atau gamelan Jawa. Misalnya gamelan Sekaten
pada waktu upacara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
3. Seni bangunan
Coba anda amati wujud desain masjid-masjid kuno yang ada di tanah
air ini. Misalnya, menara masjid kuno di Kudus, masjid kuno di dekat
tuban, gapuranya mirip Candi Bentar, Masjid Sunan Kalijaga di Demak
yang atapnya bertingkat-tingkat mirip pura Hindu.
Masjid-masjid tersebut adalah bangunan Islam, tetapi dibangun mirip
bangunan Hindu. Memang para penyebar agama Islam berudaha
menyesuaikan bangunan-bangunan Islam dengan bangunan Hindu.
Apakah tujuannya? Agar rakyat tidak mengalami perubahan secara
mendadak. Bila seorang beragama Hindu masuk Islam dan
bersembahyang di masjid, merasa seolah-olah masuk ke sebuah pura.
4. Seni hias dan seni ukir
Kecuali bentuknya mirip candi, masjid-masjid kuno pun dihias dengan
ukir-ukiran yang mirip ukir-ukiran khas Hindu.
5. Seni sastra
Kitab-kitab ajaran Islam diterjemahkan dari bahasa Arab ke dalam
bahasa Melayu. Dengan demikian, isinya mudah dipahami oleh rakyat.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa penyebaran agama Islam di
Indonesia berjalan secara damai.
mungkin memanfaatkan tradisi lokal, misalnya :
a. Membumikan ajaran Islam melalui syair – syair. Contohnya : Gending Dharma, Suluk Sunan Bonang, Hikayat Sunan Kudus, dan lain – lain.
b. Mengkultulrasikan wayang yang sarat dokrin. Tokoh – tokoh simbolis dalam wayang diadopsi atau mencipta nama lainnya yang bisa mendekatkan dengan ajaran Islam. Mencipta tokoh baru dan narasi baru yang sarat pengajaran.
c. Membunyikan bedug sebagai ajakan sholat lima waktu sekaligus alarm pengingat. Sebab insting masyarakat telah akrab dengan gema bedug sebai pemanggil untuk acara keramaian.
d. Menggeser tradisi klenik dengan doa – doa pengusir jin sekalugus doa ngirim leluhur. Diantaranya yang disebut Tahlil.
6) TASAWUF
Seorang Sufi biasa dikenal dengan hidup dalam keserhanaan, mereka selalu menghayati kehidupan masyarakatnya yang hidup bersama di tengah – tengah masyarakatnya. Para Sufi biasanya memiliki keahlian yang membantu masyarakat dan menyebarkan agama Islam. Para Sufi pada masa itu diantaranya Hamzah Fansuri di Aceh dan Sunan Panggung Jawa.
Dengan melalui saluran diatas, agama Islam dapat berkembang pesat dan diterima masyarakat dengan baik pada abad ke-13. Dan adapun faktor – faktor yang menyebabkan Islam cepat bekembang di Indonesia antara lain :
a. Syarat masuk Islam hanya dilakukan dengan mengucapkan dua kelimat syahadat;
b. Tata cara beribadahnya Islam sangat sederhana;
c. Agama yang menyebar ke Indonesia disesuaikan dengan kebudayaan Indonesia;
d. Penyebaran Islam dilakuakn secara damai.
B. PERKEMBANGAN TRADISI ISLAM DI
INDONESIA
a. Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia
pendidikan sangat penting sebagai salah satu upaya dalam prosespenyebaran agama Islam. Untuk itu, dikembangkan suatu bentukpengajaran yang sangat sederhana dengan sistem halaqah. Perkembangan penting dari pendidikan pada masa perkembanganIslam adalah lahirnya pendidikan pesantren. Pada awal perkembangan Islam, lembaga ini menjadi pusat penyebaran agama Islam dan wadah untuk mencetak intelektual muslim. Berpusat dari pesantren, perputaranroda ekonomi dan kebijakan politik Islam dikendalikan. Pada masaWalisongo, tidak sedikit wali-wali Jawa yang menguasai jaringanperdagangan antara pulau Jawa dengan luar Jawa. Contohnya, SunanGiri yang memiliki jaringan perdagangan antara Jawa, Kalimantan, Maluku, Lombok, dan sekitarnya. Begitu pula dengan perjalanan politikIslam di Jawa, pesantren memiliki pengaruh kuat bagi pembentukan danpengambilan berbagai kebijakan di keraton-keraton. Misalnya, berdirinya kerajaan Islam Demak adalah karena dukungan dan kontrolkuat dari para ulama, seperti Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dansebagainya.
b. Perkembangan kesenian di Kerajaan yang bercorak
Islam di Indonesia
Perkembangan kesenian Islam mengalami proses
penyesuaian atau percampuran dengan kesenian setempat
yang telah dimiliki oleh masyarakat Indonesia sebelum
kedatangan Islam. Kesenian yang berkembang yaitu seni
bangunan, seni pahat, kaligrafi, seni musik, seni sastra, dan
lain-lain.
PERAN GOLONGAN PEDAGANG ANTAR
PULAU DI INDONESIA
Aktivitas perdagangan dan pelayaran antarpulau di Nusantara telah
berjalan baik, terutama pada masa kerajaan-kerajaan Islam.
Jaringan perdagangan dan pelayaran antarpulau di Nusantara terbentuk
karena antarpulau saling membutuhkan barang-barang yang tidak ada
di tempatnya. Untuk menunjang terjadinya hubungan itu, para pedagang
harus melengkapi diri dengan pengetahuan tentang angin, navigasi,
pembuatan kapal, dan kemampuan diplomasi dagang. Dalam kondisi
seperti itu, muncullah saudagar-saudagar dan syahbandar yang
berperan melahirkan dan membangun pusat-pusat perdagangan di
Nusantara.
A. POLA JARINGAN PERDAGANGAN DAN
PELAYARAN ANTARPULAU DI INDONESIA
Hubungan perdagangan antarpulau di Indonesia telah berlangsung berabad-abad, terutama padamasa kerajaan-kerajaan Islam Nusantara. Salah satufactor yang menunjang kegiatan itu adalahpengetahuan mereka tentang angin. Denganmemanfaatkan pengetahuan tersebut, di sekitarbulan September-Oktober kapal-kapal yang berada disebelah timur akan berlayar ke sebelah barat. Sebaliknya, pada sekitar bulan Maret-April kapal-kapal berlayar dari barat ke arah timur. Hal inidisebabkan kondisi geografis Kepulauan Nusantara yang memiliki iklim muson, yakni iklim yang ditandaipergantian arah angin selama enam bulan sekali.
Wilayah Nusantara menyimpan berbagai kekayaan di darat dan di laut. Sumberdaya alam ini sejak dulu telah dimanfaatkan untuk keperluan sendiri dandiperdagangkan antarpulau atau antarnegara. Barang dagangan utama yang mendapat prioritas dalam perdagangan antarpulau, yaitu
a.lada, emas, kapur barus, kemenyan, sutera, damar madu, bawang putih, rotan, besi, katun (Sumatera);
b.beras, gula, kayu jati (Jawa);
c.emas, intan, kayu-kayuan (Kalimantan);
d.kayu cendana, kapur barus, beras, ternak, belerang (Nusa Tenggara);
e.emas, kelapa (Sulawesi); dan
f. perak, sagu, pala, cengkih, burung cenderawasih, perahu Kei (Maluku danPapua).
Di antara sekian banyak barang komoditas tersebut, rempah-rempah menjadiprimadona yang dibutuhkan para pedagang domestic maupun mancanegara. Daerah penghasil rempah-rempah utama di Nusantara ialah Ternate dan Tidore.
Pada saat ini cara perdagangan dilakukan melalui system barter (tukar menukarbarang dengan barang). Sistem barter umumnya dilakukan oleh para pedagangdaerah pedalaman
Berbeda dengan di daerah pedalaman, masyarakat pesisir pantai telah menjalinhubungan yang sangat baik dengan pihak luar. Pengaruh budaya dari luar sangatmudah mempengaruhi penduduk di wilayah ini, termasuk penggunaan uang dalamkegiatan perdagangan.
Alat tukar yang paling banyak digunakan dalam kegiatan perdagangan antarpulauadalah emas dan Uang Cina. Beberapa macam mata uang yang telah beredar padasaat itu adalah
1.Drama (Dirham), mata uang emas dari Pedir dan Samudera Pasai;
2.Cash (Caxa), mata uang emas di Banten;
3.Picis, mata uang kecil di Cirebon;
4.Dinara, mata uang emas dari Gowa-Tallo;
5.Kupa, mata uang emas kecil dari Gowa-Tallo;
6.Benggolo, mata uang timah dari Gowa-Tallo;
7.Tumdaya, mata uang emas di Pulau Jawa; dan
8.Mass, mata uang emas di Aceh Darussalam.
Kemajuan perdagangan danpelayaran antarpulau jugaditunjang dengan pengetahuantentang pembuatan kapal. Berdasarkan teknikpembuatannya, dikenal duajenis perahu, yaitu perahulesung dan perahu papan. Perahu Lesung adalah perahuyang dibuat dari batang pohonbesar yang dikeruk bagiantengahnya hingga berbentukseperti lesung. Perahu Papanadalah perahu yang dibuat daribeberapa buah batang papanyang disambung dengan penakayu atau baut, sekrup, danpaku baja.
Perahu yang dipakai dalam
pelayaran di masa lalu.
Lisda kelompok6
Bagaimana kemampuan diplomasi dagang?
Fuji kelompok 1
Apa yang dimaksud dengan sufi?
Santi kelompok7
Mengapa rempah-rempah menjadi primadona? Dan adakah daerah lain selain ternate dantidore ?
Ferry kelompok9
Mengapa sufi dikenal dengan di kehidupan sederhana?
Nurlela kelompok10
Rahmatan lil alamin
Yosua kelompok11
Syarat dockrin
Yuni kelompok5
Mengapa para pedagang memilih jalur laut untuk berdagang?
Puspita kelompok7
Mengapa penyebran agama islam di indonesia lebih berhasil di bandingkan denganagama hindu-budha?
MENAMBAHKAN JAWABAN
Deni kelompok4
Diennisa kelompok10
Fitri kelompok1
Anindya kelompok10
Puspita kel7
Astriani kelompok5
Syifa kelompok6
Hanny kelompok6
Mukjizat kel2
Lisda kel6
Pirdan kelompok9