Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

25

Transcript of Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

Page 1: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
Page 2: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

KELOMPOK 3

BELLA ROSYTA RAMADHAN

MEIDA FIRDAYUSNIA R

YUSTIKA HERAWATI

Page 3: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

ISLAM DAN JARINGAN

PERDAGANGAN ANTAR

PULAU

Page 4: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

RUTE PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA

PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA

PERAN GOLONGAN PEDAGANG ANTAR PULAU DI INDOSIA

Page 5: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

RUTE PENYEBARAN ISLAM DI

INDONESIA

Masuknya Islam di Indonesia Islam masuk ke Indonesia pada abadke-7 atau ke-8 yang bertepatan dengan abad ke-1 atau ke-2 H. ruteatau jalur yang dilewati adalah jalur utara dan selatan. Daerah yang mula-mula menerima masuknya agama Islam adalah pantai baratPulau Sumatera. Penyebaran Islam di Indonesia yang

berjalan secara damai tanpa menimbulkan kekerasan merupakancermin hakikat ajaran Islam yang menjadi rahmatan lil alamin.Perkembangan Islam di Sumatera. Pada pertengahan abad ke-13, diSumatera telah berdiri kerajaan Islam Samudera Pasai yang merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, kerajaan initerletak di pesisir timur laut aceh yang sekarang merupakan wilayahKabupaten Lhouksumawe. Samudera Pasai adalah sebuah kerajaanmaritim, samudera pasai telah mengadakan hubungan denganSultan Delhi di India pada pelayaran kerajaan Samudra Pasaimerupakan pusat studi agama Islam dan tempat berkumpulnya paraulama dari berbagai negara Islam

Page 6: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

PENYEBARAN ISLAM DIINDONESIA

A.Penyebaran Islam di Nusantara adalah prosesmenyebarnya agama Islam di Nusantara (sekarangIndonesia). Islam dibawa ke Nusantara olehpedagang dari Gujarat, India selama abad ke-11, meskipun Muslim telah mendatangi Nusantara sebelumnya. Pada akhir abad ke-16, Islam telahmelampaui jumlah penganut Hindu dan Buddhismesebagai agama dominan bangsa Jawa dan Sumatra. Bali mempertahankan mayoritas Hindu, sedangkanpulau-pulau timur sebagian besar tetap menganutanimisme sampai abad 17 dan 18 ketika agama Kristen menjadi dominan di daerah tersebut.

Page 7: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

PROSES PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA DILAKUKAN

DENGAN CARA, YAITU MELALUI PERDAGANGAN, PERKAWINAN,

PENDIDIKAN, POLITIK, KESENIAN, TASAWUF, YANG KESEMUANYA

MENDUKUNG MELUASNYA AJARAN AGAMA ISLAM.

1) PERDAGANGANPADA ABAD KE-7 M, BANGSA INDONESIA KEDATANGAN PARA PEDAGANG

ISLAM DARI ARAB, PERSIA, DAN INDIA. MEREKA TELAH AMBIL BAGIAN

DALAM KEGIATAN PERDAGANGAN DI INDONESIA. HAL INI KONSEKUENSI

LOGISNYA MENIMBULKAN JALINAN HUBUNGAN DAGANG ANTARA

MASYARAKAT INDONESIA DAN PARA PEDAGANG ISLAM. DI SAMPING

BERDAGANG, SEBAGAI SEORANG MUSLIM JUGA MEMPUNYAI KEWAAJIBAN

BERDAKWAH MAKA PARA PEDAGANG ISLAM JUGA MENYAMPAIKAN DAN

MENGAJARKAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM KEPADA ORANG LAIN.

DENGAN CARA TERSEBUT, BANYAK PEDAGANG INDONESIA MEMELUK

AGAMA ISLAM DAN MEREKAPUN MENYEBARKAN AGAMA ISLAM DAN

BUDAYA ISLAM YANG BARU DIANUTNYA KEPADA ORANG LAIN. DENGAN

DEMIKIAN, SECARA BERTAHAP AGAMA DAN BUDAYA ISLAM TERSEBAR DARI

PEDAGANG ARAB, PERSIA, INDIA KEPADA BANGSA INDONESIA. PROSES

PENYEBARAN ISLAM MELALUI PERDAGANGAN SANGAT MENGUNTUNGKAN DAN LEBIH EFEKTIF DIBANDING CARA LAINNYA.

Page 8: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

• Kedudukan ekonomi dan sosial para pedagang yang sudah menetap makin membaik. Para pedagang itu menjadi kaya dan terhormat, tetapi keluarganya tidak dibawa serta. Para pedagang itu kemudian menikahi gadis – gadis setempat dengan syarat mereka harus masuk Islam. Cara itu pun tidak mengalami kesulitan. Misalnya, perkawinan Raden Rahmat ( Sunan Ampel ) dengan Nyai Gede Manila, putri Tumenggung Wilatikta; perkawinan antara Raja Brawijaya dengan putri Jeumpa yang beragama Islam kemudian berputra Raden Patah yang pada akhirnya menjadi Raja Demak.

2) Perkawinan

Page 9: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

3) Politik

• Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar dan memegang peranan penting dalam proses Islamisasi. Jika raja sebuah kerajaan memeluk agama Islam, otomatis rakyatnya akan berbondong -bondong memeluk agama Islam. Karea, masyarakat Indonesia memiliki kepatuhan yang tinggi dan raja selalu menjadi panutan rakyatnya. Jika raja dan rakyat memeluk agama Islam, pastinya demi kepentingan politik maka akan diadakannya perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti dengan penyebaran agama Islam.

Page 10: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

4) PENDIDIKAN

Page 11: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

5) SENI BUDAYA

Perkembangan Islam dapat melalui seni

budaya, seperti bangunan (masjid), seni

pahat, seni tari, seni musik, dan seni sastra.

Cara seperti ini banyak dijumpai di

Jogjakarta, Solo, Cirebon, dls. Seni budaya

Islam dibuat dengan cara mengakrabkan

budaya daerah setempat dengan ajaran

Islam yang disusupkan ajaran tauhid yang

dibuat sederhana, sehalus dan sedapat

Page 12: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

SENI DAN BUDAYA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYEBARKAN

AGAMA ISLAM ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

1. Seni wayang kulit

Cerita wayang kulit diambil dari kitab Mahabharata dan Ramayana.

Perubahan diadakan, tetapi sedikit sekali. Misalnya, perubahan nama-

nama tokoh-tokoh pahlawan Islam. Sunan Kalijaga adalah seorang wali

yang sangat mahir mempertunjukkan kesenian wayang kulit.

2. Seni tari dan musik gamelan

Pada upacara-upacara keagamaan dipertunjukkan tari-tarian tradisional.

Tarian itu diiringi musik atau gamelan Jawa. Misalnya gamelan Sekaten

pada waktu upacara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

3. Seni bangunan

Coba anda amati wujud desain masjid-masjid kuno yang ada di tanah

air ini. Misalnya, menara masjid kuno di Kudus, masjid kuno di dekat

tuban, gapuranya mirip Candi Bentar, Masjid Sunan Kalijaga di Demak

yang atapnya bertingkat-tingkat mirip pura Hindu.

Page 13: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

Masjid-masjid tersebut adalah bangunan Islam, tetapi dibangun mirip

bangunan Hindu. Memang para penyebar agama Islam berudaha

menyesuaikan bangunan-bangunan Islam dengan bangunan Hindu.

Apakah tujuannya? Agar rakyat tidak mengalami perubahan secara

mendadak. Bila seorang beragama Hindu masuk Islam dan

bersembahyang di masjid, merasa seolah-olah masuk ke sebuah pura.

4. Seni hias dan seni ukir

Kecuali bentuknya mirip candi, masjid-masjid kuno pun dihias dengan

ukir-ukiran yang mirip ukir-ukiran khas Hindu.

5. Seni sastra

Kitab-kitab ajaran Islam diterjemahkan dari bahasa Arab ke dalam

bahasa Melayu. Dengan demikian, isinya mudah dipahami oleh rakyat.

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa penyebaran agama Islam di

Indonesia berjalan secara damai.

Page 14: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

mungkin memanfaatkan tradisi lokal, misalnya :

a. Membumikan ajaran Islam melalui syair – syair. Contohnya : Gending Dharma, Suluk Sunan Bonang, Hikayat Sunan Kudus, dan lain – lain.

b. Mengkultulrasikan wayang yang sarat dokrin. Tokoh – tokoh simbolis dalam wayang diadopsi atau mencipta nama lainnya yang bisa mendekatkan dengan ajaran Islam. Mencipta tokoh baru dan narasi baru yang sarat pengajaran.

c. Membunyikan bedug sebagai ajakan sholat lima waktu sekaligus alarm pengingat. Sebab insting masyarakat telah akrab dengan gema bedug sebai pemanggil untuk acara keramaian.

d. Menggeser tradisi klenik dengan doa – doa pengusir jin sekalugus doa ngirim leluhur. Diantaranya yang disebut Tahlil.

Page 15: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

6) TASAWUF

Seorang Sufi biasa dikenal dengan hidup dalam keserhanaan, mereka selalu menghayati kehidupan masyarakatnya yang hidup bersama di tengah – tengah masyarakatnya. Para Sufi biasanya memiliki keahlian yang membantu masyarakat dan menyebarkan agama Islam. Para Sufi pada masa itu diantaranya Hamzah Fansuri di Aceh dan Sunan Panggung Jawa.

Dengan melalui saluran diatas, agama Islam dapat berkembang pesat dan diterima masyarakat dengan baik pada abad ke-13. Dan adapun faktor – faktor yang menyebabkan Islam cepat bekembang di Indonesia antara lain :

a. Syarat masuk Islam hanya dilakukan dengan mengucapkan dua kelimat syahadat;

b. Tata cara beribadahnya Islam sangat sederhana;

c. Agama yang menyebar ke Indonesia disesuaikan dengan kebudayaan Indonesia;

d. Penyebaran Islam dilakuakn secara damai.

Page 16: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

B. PERKEMBANGAN TRADISI ISLAM DI

INDONESIA

a. Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia

pendidikan sangat penting sebagai salah satu upaya dalam prosespenyebaran agama Islam. Untuk itu, dikembangkan suatu bentukpengajaran yang sangat sederhana dengan sistem halaqah. Perkembangan penting dari pendidikan pada masa perkembanganIslam adalah lahirnya pendidikan pesantren. Pada awal perkembangan Islam, lembaga ini menjadi pusat penyebaran agama Islam dan wadah untuk mencetak intelektual muslim. Berpusat dari pesantren, perputaranroda ekonomi dan kebijakan politik Islam dikendalikan. Pada masaWalisongo, tidak sedikit wali-wali Jawa yang menguasai jaringanperdagangan antara pulau Jawa dengan luar Jawa. Contohnya, SunanGiri yang memiliki jaringan perdagangan antara Jawa, Kalimantan, Maluku, Lombok, dan sekitarnya. Begitu pula dengan perjalanan politikIslam di Jawa, pesantren memiliki pengaruh kuat bagi pembentukan danpengambilan berbagai kebijakan di keraton-keraton. Misalnya, berdirinya kerajaan Islam Demak adalah karena dukungan dan kontrolkuat dari para ulama, seperti Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dansebagainya.

Page 17: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

b. Perkembangan kesenian di Kerajaan yang bercorak

Islam di Indonesia

Perkembangan kesenian Islam mengalami proses

penyesuaian atau percampuran dengan kesenian setempat

yang telah dimiliki oleh masyarakat Indonesia sebelum

kedatangan Islam. Kesenian yang berkembang yaitu seni

bangunan, seni pahat, kaligrafi, seni musik, seni sastra, dan

lain-lain.

Page 18: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

PERAN GOLONGAN PEDAGANG ANTAR

PULAU DI INDONESIA

Aktivitas perdagangan dan pelayaran antarpulau di Nusantara telah

berjalan baik, terutama pada masa kerajaan-kerajaan Islam.

Jaringan perdagangan dan pelayaran antarpulau di Nusantara terbentuk

karena antarpulau saling membutuhkan barang-barang yang tidak ada

di tempatnya. Untuk menunjang terjadinya hubungan itu, para pedagang

harus melengkapi diri dengan pengetahuan tentang angin, navigasi,

pembuatan kapal, dan kemampuan diplomasi dagang. Dalam kondisi

seperti itu, muncullah saudagar-saudagar dan syahbandar yang

berperan melahirkan dan membangun pusat-pusat perdagangan di

Nusantara.

Page 19: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

A. POLA JARINGAN PERDAGANGAN DAN

PELAYARAN ANTARPULAU DI INDONESIA

Hubungan perdagangan antarpulau di Indonesia telah berlangsung berabad-abad, terutama padamasa kerajaan-kerajaan Islam Nusantara. Salah satufactor yang menunjang kegiatan itu adalahpengetahuan mereka tentang angin. Denganmemanfaatkan pengetahuan tersebut, di sekitarbulan September-Oktober kapal-kapal yang berada disebelah timur akan berlayar ke sebelah barat. Sebaliknya, pada sekitar bulan Maret-April kapal-kapal berlayar dari barat ke arah timur. Hal inidisebabkan kondisi geografis Kepulauan Nusantara yang memiliki iklim muson, yakni iklim yang ditandaipergantian arah angin selama enam bulan sekali.

Page 20: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

Wilayah Nusantara menyimpan berbagai kekayaan di darat dan di laut. Sumberdaya alam ini sejak dulu telah dimanfaatkan untuk keperluan sendiri dandiperdagangkan antarpulau atau antarnegara. Barang dagangan utama yang mendapat prioritas dalam perdagangan antarpulau, yaitu

a.lada, emas, kapur barus, kemenyan, sutera, damar madu, bawang putih, rotan, besi, katun (Sumatera);

b.beras, gula, kayu jati (Jawa);

c.emas, intan, kayu-kayuan (Kalimantan);

d.kayu cendana, kapur barus, beras, ternak, belerang (Nusa Tenggara);

e.emas, kelapa (Sulawesi); dan

f. perak, sagu, pala, cengkih, burung cenderawasih, perahu Kei (Maluku danPapua).

Di antara sekian banyak barang komoditas tersebut, rempah-rempah menjadiprimadona yang dibutuhkan para pedagang domestic maupun mancanegara. Daerah penghasil rempah-rempah utama di Nusantara ialah Ternate dan Tidore.

Page 21: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

Pada saat ini cara perdagangan dilakukan melalui system barter (tukar menukarbarang dengan barang). Sistem barter umumnya dilakukan oleh para pedagangdaerah pedalaman

Berbeda dengan di daerah pedalaman, masyarakat pesisir pantai telah menjalinhubungan yang sangat baik dengan pihak luar. Pengaruh budaya dari luar sangatmudah mempengaruhi penduduk di wilayah ini, termasuk penggunaan uang dalamkegiatan perdagangan.

Alat tukar yang paling banyak digunakan dalam kegiatan perdagangan antarpulauadalah emas dan Uang Cina. Beberapa macam mata uang yang telah beredar padasaat itu adalah

1.Drama (Dirham), mata uang emas dari Pedir dan Samudera Pasai;

2.Cash (Caxa), mata uang emas di Banten;

3.Picis, mata uang kecil di Cirebon;

4.Dinara, mata uang emas dari Gowa-Tallo;

5.Kupa, mata uang emas kecil dari Gowa-Tallo;

6.Benggolo, mata uang timah dari Gowa-Tallo;

7.Tumdaya, mata uang emas di Pulau Jawa; dan

8.Mass, mata uang emas di Aceh Darussalam.

Page 22: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

Kemajuan perdagangan danpelayaran antarpulau jugaditunjang dengan pengetahuantentang pembuatan kapal. Berdasarkan teknikpembuatannya, dikenal duajenis perahu, yaitu perahulesung dan perahu papan. Perahu Lesung adalah perahuyang dibuat dari batang pohonbesar yang dikeruk bagiantengahnya hingga berbentukseperti lesung. Perahu Papanadalah perahu yang dibuat daribeberapa buah batang papanyang disambung dengan penakayu atau baut, sekrup, danpaku baja.

Perahu yang dipakai dalam

pelayaran di masa lalu.

Page 23: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

Lisda kelompok6

Bagaimana kemampuan diplomasi dagang?

Fuji kelompok 1

Apa yang dimaksud dengan sufi?

Santi kelompok7

Mengapa rempah-rempah menjadi primadona? Dan adakah daerah lain selain ternate dantidore ?

Ferry kelompok9

Mengapa sufi dikenal dengan di kehidupan sederhana?

Nurlela kelompok10

Rahmatan lil alamin

Yosua kelompok11

Syarat dockrin

Yuni kelompok5

Mengapa para pedagang memilih jalur laut untuk berdagang?

Puspita kelompok7

Mengapa penyebran agama islam di indonesia lebih berhasil di bandingkan denganagama hindu-budha?

Page 24: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau

MENAMBAHKAN JAWABAN

Deni kelompok4

Diennisa kelompok10

Fitri kelompok1

Anindya kelompok10

Puspita kel7

Astriani kelompok5

Syifa kelompok6

Hanny kelompok6

Mukjizat kel2

Lisda kel6

Pirdan kelompok9

Page 25: Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau