Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
-
Upload
i-wayan-suparno -
Category
Science
-
view
177 -
download
0
Transcript of Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era sekarang ini Media massa adalah sumber informasi
seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan
otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa. Media
massa di bagi menjadi tiga bagian yaitu, Media Massa Cetak (Printed
Media). Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Seperti Koran,
majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis
media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan
suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan
film. Dan yang terakhir Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni
media massa yang dapat kita temukan di internet.
Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat
menggerakan proses social kearah suatu tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu. Komunikasi sendiri terbagi atas komunikasi tatap-muka
(face to face) dan komunikasi dengan menggunakan media (mediated
communication). Komunikasi dengan media yang dapat dilakukan melalui
media televisi. Media televisi memiliki kelebihan karena sifatnya yang
audio visual. Media televisi memiliki fungsi mendidik, memberikan
informasi, pengetahuan dan hiburan.
1
2
Televisi merupakan salah satu media massa yang sangat
berpengaruh terhadap masyarakat. Televisi adalah bagian yang menyatu
dengan kehidupan sehari-hari dan menjadi sumber umum dari sosialisasi
dan informasi bagi masyarakat.
Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling
berpengaruh pada kehidupan manusia,di Indonesia sendiri televisi sudah
menjadi barang pokok dan setiap rumah hampir dipastikan memiliki
televisi. Hampir dipastikan televisi adalah tempat untuk menghabiskan
waktu kita selama kita berada dirumah.
Hal ini menandakan bahwa televisi menjadi media yang sangat
digemari masyarakat. Perkembangan televisi dengan kualitas yang
semakin baik juga telah membuat kita semakin nyaman menonton televisi.
Di Indonesia terdapat 11 stasiun televisi swasta dan satu televisi
milik Negara dan televisi berbayar. Sebelas stasiun televisi swasta itu
antara lain : RCTI, Kompas TV, SCTV, TPI, indosiar, ANTeve, Trans TV,
Trans 7, Global TV, Metro TV, TV One (dulu dikenal dengan Lativi). Satu
stasiun milik pemerintah adalah TVRI dan beberapa stasiun televisi
berbayar antara lain : Indovision, Yes TV, First Media, KVision dan Aora
TV.
Dengan semakin banyaknya televisi lokal dan televisi berbayar/tv
kabel, berarti semakin banyak pula pilihan program-program yang dapat
dinikmati oleh masyarakat luas. Jaringan TV kabel menyajikan tidak hanya
saluran lokal ( Channel local ), akan tetapi kelebihan televisi kabel adalah
3
mereka juga menyajikan saluran luar ( Channel Mancanegara ) seperti:
Starworld, Warner TV, HBO, Fox Movie, National Geographic, Discovery,
dsb.
KOMPAS TV, sebuah perusahaan media yang menyajikan konten
tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia.
Sesuai dengan visi misi yang diusung, KOMPAS TV mengemas program
tayangan news, adventure & knowledge, entertainment yang
mengedepankan kualitas. Konten program tayangan KOMPAS TV
menekankan pada eksplorasi Indonesia baik kekayaan alam, khasanah
budaya, Indonesia kini, hingga talenta berprestasi.
Tidak hanya berhenti pada program tayangan televisi, tersedia pula
produksi film layar lebar dengan jalan cerita menarik dan didukung talenta
seni berbakat Indonesia. Beberapa film layar lebar yang diproduksi adalah
Lima Elang dan Garuda Di Dadaku (2 karya Rudi Soedjarwo), serta
sebuah film animasi berjudul Si Geboy.
Sebagai content provider, KOMPAS TV tayang perdana pada
tanggal 9 September 2011 di sepuluh kota di Indonesia: Medan,
Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya,
Denpasar, Banjarmasin, dan Makassar. Jumlah kota tersebut akan segera
bertambah pada kuartal ketiga tahun 2011 dan sepanjang tahun 2012.
Dengan kerjasama operasi dan manajemen, KOMPAS TV
memasok program tayangan hiburan dan berita pada stasiun televisi lokal
di berbagai kota di Indonesia yang telah terlibat dalam proses kerja sama.
4
Stasiun televisi lokal akan menayangkan 70% program tayangan produksi
KOMPAS TV dan 30% program tayangan lokal. Dengan demikian, stasiun
televisi lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dengan stasiun televisi
nasional, tentunya dengan keunggulan kearifan lokal daerah masing-
masing.
KOMPAS TV juga menyediakan kanal televisi berbayar pertama di
Indonesia yang memiliki kualitas High Definition (HD). Kualitas High
Definition menyajikan gambar dengan resolusi tinggi sehingga pemirsa
dapat menikmati detail gambar dengan kontur jelas dan warna yang lebih
tajam. KOMPAS TV sebagai pionir kualitas High Definition juga tengah
mengarah pada sistem televisi digital sesuai standar yang lazim
digunakan secara internasional.
KOMPAS TV tentu memperhatikan kualitas program tayangan yang
ditampilkan. Tumbuh dalam indutri televisi komersial dengan persaingan
yang sangat ketat, KOMPAS TV berusaha untuk tetap berada pada
koridor visi misi sehingga dapat selalu menyajikan pogram tayangan
inspiratif dan informatif dengan kemasan menarik bagi keluarga Indonesia.
Karena merupakan tanggung jawab besar bagi sebuah stasiun televisi
untuk turut membentuk moral bangsa.
Menjawab tantangan dunia media di Indonesia, sebagai bagian dari
KOMPAS GRAMEDIA Group yang memiliki motto Enlightening People,
KOMPAS TV didukung dengan komposisi karyawan berkualitas dan
5
berdedikasi tinggi senantiasa berusaha menyalurkan informasi yang akan
menjadi Inspirasi Indonesia.
Salah satu program KOMPAS TV yang menarik adalah KLIK
ARBAIN, Acara ini akan membahas seluk-beluk dan trik-trik memotret ala
fotografer senior Kompas, Arbain Rambey. Dengan karakter yang
mengutamakan momentum dan content, Klik! Arbain Rambey akan
memotivasi siapa pun tidak hanya untuk menyukai fotografi, tetapi juga
sampai menjadi fotografer profesional. Setiap episode akan membawa
kita ke beragam obyek foto yang berbeda. (http://www.facebook.
com/pages/Klik-Arbain-Rambey-Kompas TV/123512491082721?sk=info )
Dijaman sekarang fotografi sudah sangat berkembang dengan
pesat, pada jaman dulu alat fotografi hanya dimiliki oleh orang yang
memiliki uang yang berlebih karena alat fotografi sangatlah mahal.
Penggunaan alat fotografi pun tidak semudah sekarang, jaman dahulu
penggunaan alat fotografi sangatlah rumit dan harus memiliki teknik
khusus untuk menggunakan dan untuk dapat menghasilkan gambar yang
baik. Dijaman sekarang teknologi fotogfari sudah sangat maju dengan
pesat. Alat fotografi semakin mudah untuk digunakan dan sekarang
siapapun dapat menggunakan alat fotografi dengan mudah dan sangat
mudah untuk mempelajarinya. Untuk harga juga sekarang relative atau
jauh lebih murah. Banyak kamera yang berharga dibawah 5 juta rupiah.
6
Hal tersebut membuat penulis terdorong untuk melakukan penelitian
“PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TAYANGAN KOMPAS TV DI
KOTA MAKASSAR .”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas. maka penulis
merumuskan permasalahan yaitu:
1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap tayangan Kompas TV di
Kota Makassar ?
2. Bagaimana tingkat frekuensi menonton tayangan Kompas TV
masyarakat di Kota Makassar ?
3. Apakah ada kaitan antara tayangan Kompas TV dengan persepsi
masyarakat menonton televisi di Kota Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dart penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap tayangan Kompas
TV di Kota Makassar
2. Untuk mengetahui tingkat frekuensi menonton tayangan Kompas TV
masyarakat di Kota Makassar
3. Untuk mengetahui apakah ada kaitan antara tayangan Kompas TV
dengan persepsi masyarakat menonton televisi di Kota Makassar
7
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
A. Manfaat Teoritis
1. Diharapkan dapat mengetahui persepsi masyarakat terhadap tayangan
Kompas TV di Kota Makassar
2. Diharapkan dapat mengetahui tingkat frekuensi menonton tayangan
Kompas TV masyarakat di Kota Makassar
3. Diharapkan dapat mengetahui mengetahui apakah ada kaitan antara
tayangan Kompas TV dengan persepsi masyarakat menonton televisi di
Kota Makassar
B. Manfaat Praktis
1. Bagi penulis berguna untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan berpikir melalui penulisan karya ilmiah serta melatih
penulis untuk memahami dan menerangkan teori-teori yang telah
diperoleh selama perkuliahan.
2. Bagi Para Stasuin Manajer, diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan sumbangan pemikiran serta masukan yang berguna di
masa yang akan datang..
3. Dapata menjadi rujukan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat
di masa yang akan datang
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi Visual
Dewasa ini, tayangan televisi di dominasi oleh tayangan berupa
iklan. Baik iklan produk ataupun iklan layanan masyarakat kini sudah
menjamur di televisi. Banyaknya iklan di televisi bertujuan untuk
memberikan sebuah stimulus bagi para penontonnya. Iklan merupakan
sebuah media komunikasi yang memiliki fungsi persuasif. Dalam hal ini
para penonton diajak untuk menikmati segelintir iklan untuk dapat menarik
minat penonton sehingga mereka ingin mengkonsumsi barang maupun
jasa yang diiklankan tersebut.
Sebuah iklan di televisi dapat merubah perilaku masyarakat yang
sering menonton televisi. Khususnya perilaku konsumsi masyarakat.
Perilaku para konsumen tersebut merupakan perilaku dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, serta menghabiskan kegunaan
suatu barang dan jasa yang diharapkan mampu memuaskan kebutuhan
mereka (Schiffman dan Kanuk 1994).
Perilaku yang dapat disebabkan dari menonton iklan di televisi
adalah masyarakat menjadi memiliki informasi terhadap suatu barang
ataupun jasa yang diiklankan. Mereka menjadi dapat memilih hal-hal apa
saja yang dapat dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dirinya.
Namun, selain mendapatkan informasi lebih, para penonton dapat menjadi
lebih konsumtif “hedonic”. Hal tersebut disebabkan karena para penonton
8
9
terpengaruh oleh iklan, sehingga mengkonsumsi barang-barang yang
tidak diperlukan pada saat itu (Sumarwan 2002). Tujuan umum dari
makalah ini untuk menganalisis pola konsumsi masyarakat yang
dipengaruhi oleh iklan yang ditayangkan oleh televisi. Analisis difokuskan
pada masyarakat perkotaan yang sudah terbuka dengan informasi di
televisi.
Berdasarkan pembahasan di atas, bagaimana pola konsumsi
masyarakat yang ditimbulkan setelah menonton iklan di televisi? Selain itu
terdapat akibat-akibat dari konsumsi yang disebabkan oleh menonton
iklan. Sebagai contohnya adalah sikap konsumtif, sehingga bagaimana
masyarakat dapat mengendalikan dirinya untuk menahan rasa konsumtif
akibat dari menonton iklan di televisi?
Untuk itu makalah ini memiliki tujuan untuk menganalisis pola
konsumsi yang ada di masyarakat setelah mereka menonton iklan barang
maupun jasa di televisi. Selain itu, perlu juga menganalisis cara
pengendalian diri yang dilakukan oleh masyarakat untuk dapat menahan
pola konsumtif yang ditimbulkan akibat menonton iklan di televisi
a. Iklan
Iklan merupakan sebuah media komunikasi yang bersifat persuasif.
Hal tersebut disebabkan oleh, para pembuat iklan mencoba untuk menarik
perhatian para penonton. Iadalah iklan yang singkat, jelas, mudah
dipahami, serta mengandung pengulangan kata (Widhi 2009). iklan yang
baik Iklan terdapat dua macam yaitu iklan produk serta iklan layanan
10
masyarakat. Kedua jenis iklan tersebut memiliki objek berbeda yang
mereka tawarkan. Iklan produk merupakan iklan yang memiliki objek
berupa sebuah barang ataupun jasa. Sementara iklan layanan
masyarakat merupakan iklan yang memiliki objek berupa sebuah program
yang terkait pada kegiatan manusia baik dari pemerintah maupun swasta.
Iklan yang baik merupakan iklan yang dapat memberikan efek yang
baik bagi para penikmat iklan. Iklan tersebut dapat memberikan referensi
bagi para konsumen sebuah barang ataupun jasa. Tidak hanya
menonjolkan sisi pemasarannya, tapi sebuah iklan juga diharapkan
mampu memberikan pengetahuan kepada konsumennya. Hal tersebut
dimaksudkan agar para konsumen tidak hanya mengkonsumsi suatu
barang ataupun jasa secara berlebihan, tetapi mereka menggunakannya
sesuai dengan manfaat yang dibutuhkan oleh mereka.
Kini media massa sudah sering mencatumkan iklan. Pada media
cetak, sering dijumpai sebuah iklan, baik pada majalah maupun pada
koran. Iklan dapat mememenuhi sebuah halaman pada koran ataupun
media cetak. Selain itu, iklan sering dikumandangkan pada radio-radio
tertentu. Dengan begitu, iklan dapat menjadi lebih interaktif dan persuasif.
Namun, dewasa ini iklan sudah sering ditayangkan pada program televisi.
Dengan munculnya iklan pada program televisi, iklan lebih bisa dinikmati
oleh para penonton. Sehingga tidak jarang para penonton televisi terbuai
oleh iklan-iklan yang ada di televisi. Hal tersebut menciptakan sebuah
11
keinginan untuk dapat membeli ataupun menggunakan barang maupun
jasa yang diiklankan tersebut.
Prinsip periklanan sendiri meliputi terdapat pesan tertentu yang
disampaikan melalui bentuk audio, visual, maupun audio visual, dilakukan
oleh komunikator, dilakukan dengan cara nonpersonal atau tidak bertatap
muka secara langsung, disampaikan kepada khalayak tertentu, dan
penyampaian pesan mengharapkan sebuah dampak tertentu (Ridhoanova
2009). Sebuah iklan harus memenuhi prinsip-prinsip tersebut sehingga
sebuah iklan dapat dengan mudah untuk di pahami oleh para penonton.
Dengan begitu, efek yang diinginkan oleh pembuat iklan dapat ditemukan
pada para penikmat iklan. Sebuah iklan yang memang dibuat oleh para
pembuatnya memang dimaksudkan untuk mendapatkan feedback
maupun efek dari para penonton iklan. Hal tersebut terjadi pada iklan
bersambung. Para penonton dibuat ingin tahu tentang barang maupun
jasa apa yang diiklankan tersebut. Sehingga penonton bertanya-tanya dan
antusias terhadap iklan tersebut.
b. Efek Dari Iklan
Iklan memiliki efek tersendiri bagi konsumennya. Efek tersebut
dapat berupa manfaat ataupun keburukan. Setiap orang tentunya
mendapatkan efek yang berbeda dari menonton iklan. Ada yang
menganggap iklan tersebut bermanfaat tetapi ada pula yang menganggap
iklan tersebut tidak berguna. Iklan memang bagaikan dua sisi mata uang
bagi kehidupan kita, bisa bermanfaat ataupun tidak bermanfaat.
12
Manfaatnya adalah iklan dapat memberikan kepada kita sebuah informasi
mengenai sebuah barang atapun jasa. Konsumen menjadi lebih
mengetahui karakteristik dari sebuah barang maupun jasa yang diiklankan
tersebut. Sehingga dalam mengkonsumsi barang yang dibutuhkan, para
konsumen tidak akan salah pilih. Mereka dapat mengkonsumsi barang-
barang yang memang memiliki daya guna yang tepat serta sesuai dengan
kemampuannya untuk mengkonsumsi barang tersebut. Selain itu
konsumen dapat terhibur oleh keberadaan iklan tersebut. Tidak jarang,
sebuah iklan dikemas secara sangat lucu dan menarik sehingga para
penikmat iklan dapat terhibur oleh iklan tersebut. Misalnya dengan
menggunakan sosok yang diidolakan oleh banyak orang
misalnya .selebritas, atlet, maupun orang-orang kenamaan seperti
menteri. Hal tersebut tentunya dapat meningkatkan minat untuk
mengkonsumsi suatu barang atau jasa yang diiklankan. Penyampaian
iklan yang ditunjang dengan oemilihan media yang tepat akan sangat
menentukan berhasil tidaknya pesan yang ingin disampaikan pada iklan
tersebut (Perdana 2010).
Sementara itu, efek yang kurang baik dari sebuah iklan adalah
sebuah iklan akan memunculkan sebuah perilaku hedonic. Perilaku
tersebut merupakan perilaku seseorang dalam mengkonsumsi suatu
barang atau jusa lebih mementingkan gengsi dari produk tersebut
dibandingkan kegunaan yang dapat dinikmati dari sebuah barang atau
jasa yang dikonsumsi olehnya (Sumarwan 2002). Para konsumen yang
13
hedonic tersebut mementingkan gengsinya, mereka tidak peduli akan
kegunaannya tersebut. Bagi mereka, gengsi dari sebuah produk lebih
penting untuk ditunjukkan kepada khalayak. Selain itu, akibat dari
menonton iklan, masyarakat perkotaan menjadi lebih konsumtifakan suatu
barang maupun jasa. Mereka akan terus berburu barang-barang yang
memang bagi mereka menarik. Bagi mereka, berbelanja merupakan suatu
hal yang harus dilakukan. Tidak penting lagi bagi mereka berapa banyak
uang yang dipakai untuk memenuhi kebiasaannya tersebut. Kebiasaan itu
merupakan perilaku konsumen yang perlu dihindari oleh setiap orang
c. Perilaku Konsumtif Masyarakat
Dalam rangka memenuhi kebutuhannya sehari-hari, setiap orang
tentunya memiliki cara tersendiri dalam memenuhinya. Namun pada
intinya mereka perlu mengkonsumsi kebutuhannya tersebut. Perilaku
yang mempelajari mengenai sebuah perilaku masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya adalah perilaku konsumen. Perilaku konsumen
adalah perilaku untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi,
serta menghabiskan kegunaan suatu barang dan jasa yang diharapkan
mampu memuaskan kebutuhan mereka (Schiffman dan Kanuk 1994
dalam Sumarwan 2002). Perilaku setiap orang dalam memenuhi
kebutuhannya tentunya berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan oleh
kemampuan tiap orang dalam memenuhi kebutuhannya berbeda. Orang
yang memiliki kehidupan berlebih memiliki kesempatan untuk
mengkonsumsi lebih banyak barang maupun jasa. Sementara orang yang
14
memiliki kehidupan yang sederhana tentunya lebih terbatas dalam
melakukan kegiatan konsumsi, baik itu mengkonsumsi barang maupun
jasa.
Perilaku konsumen tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat
dengan iklan. Iklan merupakan sebuah rangsangan bagi para konsumen
untuk dapat mengkonsumsi serta mendapatkan barang ataupun jasa yang
menjadi kebutuhan konsumen tersebut. Iklan diterima sebagai sebuah
informasi. Informasi tersebut yang dapat memengaruhi kita dalam
berperilaku. Konsumen akan semakin tahu bara atau saja apa saja yang
dimperlukannya. Sehingga mereka menggunakan kemampuannya
dengan baik untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Mereka dapat
mempertimbangkan ataupun membandingkan mana saja yang diperlukan.
Sebaliknya, iklan dapat pula menjadikan setiap orang memiliki tingkat
konsumsi yang berlebih. Orang yang seperti itu dikatakan sebagai ‘korban
iklan’. Mereka menjadi tertarik akan suatu produk yang diiklankan
tersebut. Sehingga mereka akan mendapatkan barang ataupun jasa
tersebut walaupun barang ataupun jasa tersebut tidak memiliki kegunaan
yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Dalam pengambilan keputusan sebelum melakukan konsumsi,
seorang konsumen pasti dipengaruhi oleh banyak hal. Suatu proses
pengambilan keputusan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu pengaruh lingkungan, latar belakang individu, serta pengaruh
psikologis (Nora 2009). Ketiga aspek tersebut dapat memengaruhi
15
pengambilan keputusan oleh seorang konsumen. Faktor lingkungan
merupakan faktor-faktor fisik dari luar yang memengaruhi konsumen untuk
melakukan konsumsi sesuai dengan keadaan lingkungannya tersebut.
Faktor individu merupakan keinginan serta keterampilan seseorang dalam
mengambil keputusan untuk melakukan konsumsi. Hal tersebut dilakukan
untuk dapat memenuhi kebutuhan pribadinya. Sementara faktor psikologis
merupakan sebuah perubahan perilaku seseorang atas dasar penerimaan
informasi yang didapatkan oleh seorang konsumen. Tingkat konsumsi
seseorang akan bergantung kepada pengambilan keputusan tersebut.
Pengambilan keputusan seseorang akan bergantung kepada faktor-faktor.
Sehingga dapat diketahui bahwa perilaku konsumen sangat bergantung
kepada aspek-aspek pengambilan keputusan.
d. Pengendalian Konsumtif
Seorang konsumen pasti akan memiliki perilaku tersendiri dalam
melakukan konsumsi. Perilaku konsumen kadang-kadang meliputi hal-hal
yang tidak baik. Perilaku konsumen yang tidak baik yaitu perilaku
konsumtif. Perilaku konsumtif yang seperti itu perlu memerlukan sebuah
pengendalian. Pengendalian tersebut dilakukan agar para konsumen tidak
berlebihan dalam mengkonsumsi suatu barang maupun jasa. Cara-cara
yang dapat ditempuh adalah dengan memiliki skala prioritas. Dalam hidup
tentunya seorang manusia mememrlukan suatu skala prioritas, selektivitas
dalam memilih barang ataupun jasa, dan membatasi pengeluaran.
16
Seseorang harus memiliki sebuah prioritas dalam memenuhi
kebutuhannya. Hal yang lebih penting bagi kehidupannya akan dipenuhi
oleh konsumen tersebut. Skala prioritas dapat dibuat dalam hal
menanggulangi sikap konsumtif yang sering ada di masyarakat. Sebuah
prioritas merupakan sebuah kebutuhan pokok. Kebutuhan pokok dapat
meliputi sandang, pangan, dan papan. Skala prioritas juga dapat
mengatur pengeluaran yang dilakukan oleh seorang konsumen. Bagi
orang-orang yang berpenghasilan menengah kebawah, skala prioritas
dapat dijadikan cara yang paling efektif dan efisien dalam mengurangi
pengeluaran yang tidak perlu.
Cara berikutnya adalah selektif dalam membeli atau mengkonsumsi
barang atau jasa. Seorang konsumen perlu selektif dalam memilih jenis
barang atau jasa yang diperlukan olehnya. Suatu barang harus
diperkirakan fungsinya bagi kehidupannya. Fungsi fisiologis perlu
diperhatikan. Misalnya sebuah air mineral memiliki fungsi untuk
menghilangkan haus dan dahaga. Sementara itu fungsi psikologis juga
harus diperhatikan. Seorang konsumen dalam mengkonsumsi barang
maupun jasa dapat memengaruhi aspek psikologis. Misalnya dalam
mengkonsumsi dan mempergunakan sebuah barang dapat berdampak
pada kondisi psikologisnya, misalnya rasa bangga ataupun senang.
Cara yang terakhir adalah membatasi pengeluaran dalam
mengkonsumsi sebuah barang dan jasa. Pengeluaran harus digunakan
secara bijaksana. Pengeluaran konsumen harus dapat memenuhi
17
kebutuhan yang utamanya terlebih dahulu, baru kebutuhan yang lainnya.
Kebutuhan utamanya merupakan kebutuhan akan pangan, sandang, dan
papan. Sebuah kebutuhan pokok akan di paksakan untuk dapat
dikonsumsi. Apabila kebutuhan pokok tersebut tidak dapat ditemui karena
harganya yang terlalu tinggi, seseorang akan mencari barang-barang
alternatifnya.
B. Model Komunilkasi Pertelevisian
a. Media Transmisi
Transmisi adalah proses membawa informasi antar end points di
dalam sistem atau jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, sistem
transmisi digunakan untuk saling menghubungkan sentral (router).
Keseluruhan sistem transmisi ini disebut jaringan transmisi atau jaringan
transport / transport network (Tutun Juhana, 2006).
Transmisi merupakan ujung tombak dan berperan vital dalam
sebuah siaran broadcast. Televisi merupakan media audio-visual, artinya
dia memiliki unsur gambar dan suara. Coba kita bayangkan kalau kita
nonton TV suaranya bagus tapi gambarnyajelek, atau gambarnya bagus
tapi suaranya jelek, pasti tidak akan nyaman. Tugas dari bagian transmisi
adalah menyampaikan kualitas audio dan video dengan baik sampai ke
Televisi yang ditonton oleh pemirsa. Transmisi sering disingkat dengan tx,
yang merupakan simbol teknis yang biasa digunakan untuk antenna
18
pemancar/transmitter. Lalu bagaimana kah proses siaran bisa terjadi
marilah kita lihat gambarnya sebagai berikut :
Gambar 2.1a
Semua siaran, baik live dari studio, taping (recorded), ataupun live
dari luar studio (menggunakan OB Van : Outdoor Broadcast Van dan SNG
: Satellite News Gathering) selalu melalui MCR (Master Control Room),
sebelum di pancarkan ke satellite. Di MCR gambar dipasang logo, dibagi-
bagi segmen dengan iklan dan promo, sampai materi benar-benar siap On
Air. Dari MCR, materi menuju perangkat Uplink untuk ditransmisikan
melalui satellite ke stasiun relay di seluruh Indonesia (Filed Under, 2008).
Dalam siaran TV broadcast, ada 3 macam sistem transmisi yang
biasa digunakan, yaitu :
1. Transmisi Satellite, yaitu transmisi dari studio ke stasiun relay di
seluruh Indonesia.
19
2. Transmisi Terestrial, yaitu transmisi dari stasiun relay daerah ke
televisi pemirsa.
3. Transmisi Microwave, yaitu transmisi menggunakan sinyal gelombang
mikro, biasanya digunakan untuk live event dari lapangan ke studio,
atau untuk backup ari studio ke stasiun relay terdekat (bila
memungkinkan).
Beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (jalur)
transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel
ataupun radiasi elektromagnetik.
1. Kabel
Bila sumber data dan penerima jaraknya tidak terlalu jauh dan
dalam area yang lokal, maka dapat digunakan kabel sebagai media
transmisinya. Kabel dapat berbentuk kabel tembaga yang biasa
digunakan pada telepon, atau coaxial cable atau fiber optic cable.
2. Coaxial Cable
Coaxial Cable merupakan kabel yang dihubungkan dengan metal
yang lembek. Coaxial Cable mempunyai tingkat transmisi data yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kabel biasa, tetapi lebih mahal.
20
Gambar 2.1b
3. Fiber Optic Cable
Fiber Optic Cable dibuat dari serabut-serabut kaca (optical fibers)
yang tipis dengan diameter sebesar rambut manusia. Fiber Optic Cable
mempunyai kecepatan pengiriman data sampai 10 kali lebih besar dari
coaxial cable.
Gambar 2.1c
4. Radiasi Elektromagnetik
Bila sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh, channel
komunikasi dapat berupa media radiasi elektromagnetik yang dipancarkan
melalui udara terbuka, yang dapat berupa gelombang mikro (microwave),
sistem satelite (satellite system) atau laser (laser system).
5. Microwave
Microwave merupakan gelombang radio frekuensi tinggi yang
dipancarkan dari stasiun ke stasiun yang lain. Sifat pemancaran dari
21
Microwave adalah line-of-sight, yaitu tidak boleh terhalang. Karena
adanya gedung-gedung yang tinggi, bukit-bukit atau gunung-gunung,
Microwave biasanya digunakan untuk jarak-jarak yang dekat saja. Untuk
jarak yang jauh, harus digunakan stasiun relay yang berjarak 30 sampai
50 kilometer. Stasiun relay diperlukan karena untuk memperkuat signal
yang diterima dari stasiun relay sebelumnya dan meneruskan ke stasiun
relay berikutnya.
Satellite System
Karena microwave tidak boleh terhalang, maka untuk jarak-jarak
yang jauh digunakan sistem satelite (satellite system). Satelite akan
menerima signal yang dikirim dari stasiun microwave di bumi dan
mengirimkannya kembali ke stasiun bumi yang lainnya. Satelite berfungsi
sebagai relay yang letaknya di luar angkasa.
Sistem Laser
22
Teknologi komunikasi sinar laser banyak digunakan untuk
penelitian-penelitian. Ahli komunikasi meramalkan, di masa yang akan
datang menggunakan teknologi laser akan meluas dan secara dramatis
akan dapat mengurangi biaya transmisi.
b. Satelite
Satelite adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang mampu
bertahan sendiri. Bisa diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk
menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan
frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah
bumi sesuai dengan coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi
tujuan atau penerima. Dalam komunikasi GEO ( merupakan sistem
komunikasi satelite yang paling banyak) posisi satelite adalah sekitar
36.000 km di atas bumi (http://www.total.or.id/info.php?kk=satelite.htm).
Satelit adalah suatu station relay. Satelit menerima pada satu
frekuensi, memperkuat atau mengulang sinyal dan transmit pd frekuensi
lain. Memerlukan orbit geo-stationary, tinggi 35,784 km (William Stallings,
Data and Computer Communications 7th Edition).
Suatu satelite yang diletakkan di orbit tetap sejauh 30320 kilometer
di atas permukaan bumi dapat menjangkau sekitar 40% dari seluruh
permukaan bumi. Dua buah satelite dapat menjangkau lebih separoh
permukaan bumi dan tiga buah staelite dapat menjangkau semua
permukaan bumi (Komunikasi Data dan Jaringan Komputer, Bab 7 hal.
273).
23
Pengaplikasian satelit pada khususnya telah digunakan oleh
banyak organisasi. Pasar internasional telah dikuasai oleh Intelsat
(International Teleommunication Satellite Organization). Intelsat adalah
gabungan perusahaan satelit internasional. Perusahaan yang serupa
dengan Intelsat adalah Comsat (Communications Satellite Corporation),
namun Comsat dilengkapi dengan jangkauannya yang lebih luas. Ada
pula Inmarsat (International Maritime Satellite Organization) yang
menggunakan satelit untuk berkomunikasi dengan kapal-kapal yang
sedang berada di laut, untuk pengeboran minyak, dan untuk mendeteksi
daratan (Elsa Y .A, 2008).
24
Satelit juga digunakan oleh perusahaan dalam teleports untuk
mengirim data yang sedemikian banyak jumlahnya. Selain itu satelit juga
digunakan dalam industri penyiaran dan televisi kabel. Dalam remote
sensing juga dibutuhkan peran utama satelit. Remote sensing dirancang
untuk mengenali dan mendeteksi bumi, seperti bencana alam badai,
perubahan ekologi, dan lain-lain. Para jurnalis atau para pencari berita
dapat dengan mudah mendapatkan berita secara langsung melalui satelit
dan dapat langsung juga mneyiarkannya kepada public. Oleh karena itu
pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijaksanaan agar satelit tidak
disalahgunakan dan penggunaannya tidak meresahkan masyarakat.
Transmisi satelite memiliki dua keunggulan dibandingkan transmisi
{terestrial}, yaitu :
1. Biayanya sama, baik itu dua atau duajuta sambungan (downlink) yang
menerima informasi yang disiarkan.
2. Tidak memerlukan investasi prasarana kabel yang banyak.
1. Komunikasi Satelite
Komunikasi Satelite ini digunakan untuk komunikasi jarak jauh atau
antar benua. Dimana untuk menghubungkannya diperlukan teknologi
satelite. Satelite dikategorikan berdasarkan tipe orbitnya. Ada empat tipe
orbit dari satelite, yaitu:
- Geostationary orbit (GEO)
25
- Highly elliptical orbit
- Low earth orbit (LEO)
- Medium earth orbit (MEO)
Gambar 2.2a Komunikasi Satelit
Komunikasi satelite menggunakan frekuensi / band. Untuk
menghubungi site yang lain, bisa dilakukan dengan Very Small Aperture
Terminal (VSAT). VSAT adalah stasiun bumi 2 arah dengan antena
parabola dengan diameter sekitar 3 – 10 meter.
26
a. Satellite Point to Point Link
Gambar 2.2.1a
b. Satellite Broadcast Link
Gambar 2.2.1b
27
2. Sistem Komunikasi Satelite
Sistem komunikasi satellite di bagi 2 antara lain yaitu :
1. Space Segment (atau paling mudahnya satelite itu sendiri).
Gambar 2.2.2
Yang perlu di ketahui mungkin Orbitnya seperti Geostationer
(36000Km), Meostasioner (9000-10000Km), Leostationer (1000-2000Km).
Lalu frekuensi-frekuensi kerja di Satelit C-Band,Extended C-Band,Ku-
Band dan L-Band. Dimana untuk C-Band frekuensi kerja untuk
Downlink=3700-4200Mhz dan Uplink=Frekuensi Downlink+2225.
Bandwith 500Mhz. Sedangkan L-Band frekuensi Downlink 950-1750Mhz
dan Uplink=Frekuensi Downlink+2225. Dalam satelit terdiri dari beberapa
Transponder atau Channel contohnya untuk Palapa adalah
28
Transponder di bagi atas 12 Polarisasi Vertikal dan 12
Polarisasi Horinsontal.
2. Ground Segment (lebih mudahnya adalah antenna penerima /
pemancar di Bumi).
Ground Segment ini di bagi lagi atas Out Door Unit (ODU) dan
In Door Unit (IDU) :
• ODU terdiri atas beberapa perangkat seperti Antenna, FeedHorn, LNA,
BUC, Converter, SSPA, Main Supply, LNB
• IDU terdiri atas beberapa perangkat seperti Modem, Inverter, Rectifier,
Baterai.
3. Kelebihan dan Kekurangan Satelite
Kelebihan Media Satelite, yaitu :
1. Koneksi dimana saja. Tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada
masalah dengan jarak,
2. Jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun
global,
3. Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat untuk daerah yang
luas, dibanding teresterial,
4. Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik
ke banyak titik secara broadcasting, multicasting,
5. Kecepatan bit akses tinggi dan bandwidth lebar,
29
6. VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan
satelite,
7. Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice, video dan data,
dengan menyediakan bandwidth yang lebar,
8. Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router
dengan keandalannya mendekati 100%,
9. Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang
dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi.
Kekurangan Media Satelite, yaitu :
1. Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelite
geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangka
sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya
penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya
kemungkinan pengiriman ulang,
2. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya
melalui satelite adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara
leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini
disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari
bumi ke satelite dan kembali ke bumi. Satelite geostasioner sendiri
berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
3. Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi
frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman
karena curah hujan.
30
4. Rawan sambaran petir gledek
c. Wireless
Wireless adalah koneksi suatu perangkat dengan perangkat lainnya
tanpa menggunakan kabel (http://www.total.or.id/info.php?
kk=satelite.htm).
Wireless internet merupakan koneksi internet yang menggunakan
frekuensi radio dan bekerja pada kecepatan tinggi yaitu 11�54 Mbps,
jauh lebih cepat daripada layanan internet melalui telepon yang hanya
kecepatan maksimum 56 Kbps (milik telkom). Pemakaian wireless internet
memungkinkan akses internet selama 24 jam dengan biaya sangat murah
karena wireless internet tidak akan dikenakan pulsa , sehingga pemakai
hanya dikenakan biaya pembayaran kepada Internet Service Provider
(ISP) saja (Edu Media Nusantara, 2006-2008).
1. Perkembangan Wireless
Jaringan tanpa kabel sebenarnya tidak sesulit sistem cable network
bahkan lebih mudah. Sistem jaringan WIFI atau Wireless tidak
memerlukan penghubung cable network antar computer. Bila jenis coax
atau UTP cable memerlukan kabel sebagai media tranfer, dengan
Wireless network hanya dibutuhkan ruang atau space dimana jarak
jangkau network dibatasi kekuatan pancaran signal radio dari masing
masing computer (www.WordPres.com).
31
Wifi atau Wi-Fi, kependekan dari Wireless fidelity, adalah
sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel
(Wireless Local Area Network – WLAN). Didasari pada spesifikasi IEEE
802.11, yang kemudian berkembang dengan beberapa spesifikasi, antara
lain 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n (Mengenal Wifi, Hotspot,
LAN, dan Sharing Internet, halaman 1).
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian
teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan
perangkat WLANs (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi
adalah nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada
perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan
sudah memenuhi kualitas interoperability yang dipersyaratkan
(RaniArdhitaMaheswari, 2008).
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti
handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga
pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman.
Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau
Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk
Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu
di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat
menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia.
Bagi pengguna yang komputer atau PDA - nya menggunakan Windows
XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows
32
XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari
jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan
tanda apakah peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan
mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada kemasannya.
Karena sistem WIFI mengunakan transmisi frekuensi secara bebas,
maka pancaran signal yang ditransmit pada unit WIFI dapat ditangkap
oleh computer lain sesama pemakai Wifi. Tentu kita tidak seseorang
masuk kedalam jaringan Network tanpa ijin. Pada teknologi WIFI
ditambahkan juga sistem pengaman misalnya WEP (Wired Equivalent
Privacy) untuk pengaman sehingga antar computer yang telah memiliki
otorisasi dapat saling berbicara.
Jaringan wireless dapat digunakan untuk transmisi suara maupun
data. Lihat bagan berikut :
Gambar 2.3.1a
33
Pada frekuensi Wifi, ada 11 channel yang diizinkan beroperasi
masing-masing 5 MHz, yaitu sebagai berikut :
- Channel 1 - 2,412 MHz;
- Channel 2 - 2,417 MHz;
- Channel 3 - 2,422 MHz;
- Channel 4 - 2,427 MHz;
- Channel 5 - 2,432 MHz;
- Channel 6 - 2,437 MHz;
- Channel 7 - 2,442 MHz;
- Channel 8 - 2,447 MHz;
- Channel 9 - 2,452 MHz;
- Channel 10 - 2,457 MHz;
- Channel 11 - 2,462 MHz;
2. Mode Koneksi Wireless
Agar sebuah computer dapat saling terhubung dengan network
wireless maka dapat dilakukan dalam mode Ad-Hoc atau mode
Infrastructure.
Mode Ad-Hoc adalah koneksi antara dua komputer, di mana
satu komputer berfungsi sebagai server dan komputer lainnya
menjadi client. Koneksi semacam ini sering disebut sebagai koneksi
peer-to-perr (Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan Sharing Internet,
halaman 3).
34
Gambar 2.3.2a
Mode Infrastructure adalah koneksi antara dua komputer atau
lebih, dengan Access Point (AP) sebagai pengatur lalu lintasnya. Acces
Point adalah suatu perangkat yang dapat memancarkan sinyal Wifi dalam
jangkauan tertentu (sering disebut hotspot). Melalui sinyal Wifi tersebut,
beberapa client bisa terkoneksi ke jaringan dan AP-lah yang akan
mengatur lalu lintas datanya (Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan Sharing
Internet, halaman 3).
Gambar 2.3.2b
3. Keunggulan dan Kelemahan Jaringan Wireless
Jaringan wireless memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut :
Keunggulannya adalah biaya pemeliharannya murah (hanya
mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang
35
mencakup keseluruhan kabel), infrastrukturnya berdimensi kecil,
pembangunannya cepat, mudah dikembangkan (misalnya dengan
konsep mikrosel dan teknik frequency reuse), mudah & murah untuk
direlokasi dan mendukung portabelitas.
Kelemahannya adalah biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat
dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi
komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan), delay
yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang,
terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi
dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread
spectrum dll), kapasitas jaringan menghadapi keterbatas spektrum
(pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan
dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti
spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasian) kurang
terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread
spectrum) [1,7 dan 9].
Yang unik dari media transmisi wireless adalah :
1. Sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya
benda antara pengirim dan penerima sehingga sinyal terhalang dan
tidak sampai pada penerima (gejala ini sangat terasa pada komunikasi
wireless dengan IR).
2. Bersifat broadcast akibat pola radiasinya yang memancar ke segala
arah, sehingga semua terminal dapat menerima sinyal dari pengirim.
36
3. Sinyal pada media radio sangat komplek untuk dipresentasikan kerena
sinyalnya menggunakan bilangan imajiner, memiliki pola radiasi dan
memiliki polarisasi.
4. Mengalami gejala yang disebut multipath yaitu propagasi radio dari
pengirim ke penerima melalui banyak jalur yang LOS dan yang tidak
LOS/terpantul, seperti gambar di bawah ini :
Gambar 2.3.3a
37
C. Kerangka Pikir
KOMPAS TV MAKASSAR
FREKUENSI MENONTON KOMPAS TV :
1. SETIAP HARI2. SETIAP MINGGU3. SETIAP BULAN
PERSEPSI MASYARAKAT :
1. MENDIDIK2. MENHIBUR3. KREATIF4. PROFESIONA
L
TAYANGAN KOMPAS TV :
1. BERAGAM2. KREATIF3. ELEGAN4. DINAMIS
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kuantitatif. Penulis menggunakan jenis penelitian
tersebut untuk mengetahui gambaran persepsi masyarakat terhadap
tayangan kompas tv di Kota Masyarakat.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan
dan waktu penelitian selama 3 (tiga) bulan mulai bulan juni sampai
dengan agustus 2014.
C. Populasi
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat
yang berdomisili di ORW I Bung Kelurahan Tamalanrea Kota Makassar
yang berjumlah 300 KK.
D. Teknik Penarikan Sampel
Menurut Aritkunto (1992:107) jika populasi berjumlah lebih dari 100
orang maka sample dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.
Oleh karena kondisi yang kurang memungkinkan di lapangan maka
peneliti memutuskan mengambil sample dari lima belas desa (15) dengan
38
39
menggunakan purposive sampling random, sehingga diperoleh 300
kepala dusun, kampung, desa, dan tokoh masyarakat dan LSM. Dan
pendapat Arikunto diatas peneliti mengambil 10% dari jumlah populasi
yaitu 100 orang yang menjadi sampel informan dalam penelitian ini.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan
dan data yang diperhatikan peneliti mengutamakan teknik pengumpulan
data sebagai berikut:
1. Teknik pengumpulan data primer, yakni peroleh data melalui kegiatan
penulis langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang
lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti melalui:
a. Wawancara (interview) yaitu teknik pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan kepada orang yang berhubungan dengan
objek penelitian
b. Kuesioner (quetionary research) yaitu dengan memberikan angket
pertanyaan kepada responden berupa pertanyaan tertentu dan
menyajikan beberapa alternative jawaban yang sudah ditentukan.
2. Pengumpulan data sekunder yaitu yang diperlukan untuk mendukung
data primer pada penelitian ini melalui:
a. Penelitian kepustakaan (libarary research) dengan mengumpulkan
buku-buku, karya ilmiah, makalah yang dimiliki relevansi dengan
masalah yang sedang diteliti.
40
b. Studi dokumentar (documentary) dengan menggunakan catatan
yang ada dilokasi penelitian serta sumber lain yang relevan dengan
objek penelitian.
F. Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh diolah secara deskriptif kemudian dinarasikan
berdasarkan hasil penelitian di lapangan atau melalui informan untuk
dianalis, atau menggunakan tabel frekuensi dan tabel silang untuk
mendistribusi data responden.
41
DAFTAR PUSTAKA
Nora IO.2009. Analisis pengaruh jenis promosi iklan pesta rakyat
simpedes terhadap daya tarik nasabah tabungan simpedes:studi kasus
pada PT.Bank Rakyat Indonesia cabang Payakumbuh. [skripsi]. Bogor
[ID]:Institut Pertanian Bogor. 72 hal.
Perdana R.2010. Peran iklan televisi layanan masyarakat sebagai
penyebar perubahan tatacara pemilu legislatif dengan pengetahuan
pemirsa:Kasuus masyarakat Desa Cihideung Ilir, Ciampea, Bogor.
[skripsi]. Bogor [ID]:Institut Pertanian Bogor. 113 hal.
Ridhanova F. 2009. Hubungan antara keterdedahan iklan ayanan
masyarakat tentang pemilu presiden dan wakil presiden 2009 di televisi
dengan sikap pemilih pemula di pedesaan : studi di Desa Rancabungur
Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
[skripsi]. Bogor [ID]:Institut Pertanian Bogor. 137 hal.
Sumarwan U. 2002. Perilaku konsumen : teori dan penerapannya dalam
pemasaran. Bogor [ID]:PT. Ghalia Indonesia dan MMA-IPB.
42
Widhi HP. 2009. Analisis efektivitas iklan partai gerakan indonesia raya
pada media televisi dan brand equity partai politik. [skripsi]. Bogor
[ID]:Institut Pertanian Bogor. 92 hal.
Arikunto, Suharsimi, 1992, Prosedur Penelitian, Jakarta :Rireba Cipta
Handoko, Hani , T, 1984 Management, Yokyakarta :BPFE
Jabal, Ibrahim, 2002, Sosiologi Pedesaan, Malang : Umiim Press
Juliantara, 2001, Pembaharuan Desa. Jakarta : Lanpera
Kumorotoma, Wahyudi, 1992, Etika Administrasi Negara, Jakarta : Rajawali Press
Mubyarto. 2004, Otonomi masyarakat Desa, Jakarta: Forum pengembangan partisipasi masyarakat.
Ndraha, Talizidhuhu, 1983. pembangunan masyarakat desa, Jakarta : Rireba Cipta
Ndraha, Talizidhuhu, 1987, Metodologi pembangunan Indonesia, Jakarta : PT. Bina Aksara
Nawawi, Hadari, 1992. Kepemimpinan yang efektif, Yokyakarta : UGM Press
Pambudi, Himawan Dkk, 2003, Politik Pemberdayaan, Jalan mewujudkan otonomi desa, Yokyakarta: LAPPERA PUSTA UTAM
Pratikno, 2002, komunikasi pembangunan, Bandung : PT. Alumni
Rnai, Veithzal, kepemimpinan dan perilaku Organisasi, Jakarta : Rajawali Press
Siagian P. Sondang ,1985 filsafat administrasi Raja , Jakarta : Gunung Agung.
Sajogjo, 1989, sosiologi pedesaan, Yokyakarta : Gajah Mada University Press
Singarimbun, Masri, 1955. Metode Penelitian Survei, Yokyakarta : LP3ES
43
Soekanto, Soerjono, 1981, Sosiologi suatu pengantar, Jakarta : Ul Press
Sastroepoetro, 1986, partisipasi, komunikasi, persuasi, clan disinipun dalam pembangunan nasional, Bandung : ALUMNI
Sutoro, 2001, Pembaharuan pemerintah desa, Yogyakarta : IRE Press
Widjaja, HAW, 2003, Otonomi Desa, merupakan otonomi ash, Bulat dan Utuh, Jakarta : Raja Grafmdo Persada
Winardi, DR. 1983, Asas-asas Manajemen, Bandung, Alumni Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah