Isi Makalah Gemeli
-
Upload
dewi-larasati -
Category
Documents
-
view
304 -
download
4
Transcript of Isi Makalah Gemeli
Kehamilan ganda
Kehamilan ganda adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih intrauteri. Kehamilan ini
dianggap mempunyai resiko tinggi karena bebrapa alasan berikut ini :
1. Kejadian komplikasi pada kehamilan ganda lebih tinggi :
a. Emesis Gravidarum yg berkembang menjadi hiperemesis gravidarum
b. Hipertensi dalam kehamilan
c. Sering terjadinya penyakit penyerta :
Diabetes mellitus
Pielonefritis
d. Kehamilan dengan hidramnion
e. Persalinan premature
f. Pertumbuhan mengalami hambatan :
IUGR
Pertumbuhan tidak sama
Terjadi transfuse antar janin
2. Dikaitkan dengan kelainan congenital
3. Memerlukan tindakan operasi persalinan
4. Menimbulkan trauma persalinan
5. Komplikasi post partum
a. Perdarahan post partum akibat atonia uteri
b. Infeksi puerperium
c. Subinvolusi uteri
6. Saat hamil dikaitkan dengan kejadian anemia tinggi karena nutrisi dan vitamin atau Fe
masih kurang.
Dengan pertimbangan bahwa kejadian mortalitas dan morbiditas akan lebih tinggi pada
kehamilan ganda daripada kehamilan tunggal, maka kehamilan ganda dianggap mempunyai
resiko tinggi atau digolongkan resiko tinggi.
Kematian perinatal yang tinggi sangat berkaitan dengan persalinan premature dan
kemungkinan kelainan congenital yang relative tinggi.
KEJADIAN KEHAMILAN GANDA
Kejadian kehamilan ganda pada setiap daerah tidak sama, tergantung dari :
1. Keadaan daerah dan negara bersangkutan : misalnya Finlandia tertinggi, sedangkan
jepang terendah
2. Bersifat herediter
3. Etnis Bangsa : Negro Amerika lebih tinggi daripada kulit putih
Beberapa ahli memperhatikan kejadian kehamilan ganda dan mengemukakan
pendapatnya :
Nama Ganda Triplet Kuadruplet Jumlah
Greulich
(1930)
Helin
Prawiroharjo
1:85
1:89
1:83
1:7.629
1:892
1:2715
1: 41.600.000
1: 893
16.288
12.000.000
Kejadian Kehamilan ganda sekitar 1% dari seluruh kehamilan yang dirawat disertai
perkiraan :
1. Kehamilan ganda dizigot 7,5 /1000
2. Kehamilan monozigot 3,5/1000
Faktor yang dapat memicu kejadian kehamilan ganda disamping yang bersifat umum, seperti ras,
herediter dan etnis, faktor lainnya diduga adalah :
1. Faktor usia :
a. Makin tinggi usia ibu hamil, makin besra kemungkinan mendapat kehamilan ganda.
b. Pada usia 40 tahun kejadiannya makin menurun
2. Faktor paritas :
a. Kejadian pada multipara akan makin tinggi
3. Faktor pemicu ovulasi :
a. Pemberian pemicu ovulasi dapat memberikan peluang terjadinya kehamilan ganda
lebih besar.
4. ART (Assited Reproduction Technology)
a. Pengambilan dan penanaman upaya ART selalu akan dilakukan lebih, sekitar 3-4
hasil konsepsi sehingga akan menghasilkan kehamilan ganda lebih tinggi jumlahnya.
PATOFISIOLOGI KEHAMILAN GANDA
Fisiologi kehamilan ganda dapat terjadi karena dua ovum yang dibuahi pada saat
hampir bersamaan atau berasal dari satu ovum yang mengalami pemecahan pada saat
dini, dijabarkan sebagai berikut.
1. Kehamilan ganda dari dua ovum – dyzigot.
Nama lainnya disebut juga :
a. Heterozigot
b. Binovuler
c. Fraternal
Pada kehamilan dizigotn dapat terjadi :
a. Jenis kelaminnya kebetulan dapat sama
b. Umumnya berbeda saperti pertumbuhan janin biasa yang berasal dari ovum-
spermatozoa berdeda.
Berkaitan dengan waktu terjadinya pembuahan terhadap ovum tersebut
dikemukakan tiga bentuk, yaitu :
a. Kembar dizigot : terjadi konsepsi terhadap ovum pada hubungan seksual
dengan waktu sama terhadap dua ovum.
b. Superfekundasi : terjadi konsepsi terhadap ovum dengan waktu yang relative
berdekatan oleh hubungan seksual suami dari suami sendiri atau orang
lainnya.
c. Superfetasi : kehamilan kedua terjadi pada waktu relative jauh,setelah
kehamilan pertama.
Syarat superfetasi adalah desidua kapsularis dan desidua parietalis belum
bersatu, sehingga masih terdapat peluang spermatozoa untuk masuk kavum
uteri, menuju tuba falopii dan berhasil terjadi konsepsi serta diikuti dengan
implantasinya.
Berkaitan dengan kehamilan kembar secara superfekundasi, Archer 1910 melaporkan kejadian
persalinan kehamilan ganda dengan perbedaan kulit hitam dan putih. Gambaran demikian sudah
pasti menunjukan bahwa laki-laki yang memberikan kehamilan ganda berbeda etnis dan
merupakan perselingkuhan yang terbukti dengan pasti.
Tumbuh kembang kehamilan ganda dizigot selalu akan mempunyai dua plasenta dengan
tempat implantasi yang relatif berbeda sehingga akan memberikan dampak pertumbuhan janin
yang berbeda. Perbedaannya dapat dibuktikan dengan berat badan yang berbeda akibat tempat
implantasi yang tidak mampu memberikan nutrisi,aliran darah dan O2 yang sama.
Perbedaan berat badan sekitar 50-800 gram. Perbedaan berat janin akibat :
a. Tempat implantasi yang berbeda tingkat kesuburannya
b. Ternyata hamil ganda dizigot plasentanya menjadi satu sehingga terjadi perjuangan untuk
mendapatkan nutrisi lebih dengan akibat terdapat perbedaan berat badan janin
Pada kehamilan ganda dizigot plasentanya menjadi satu sehingga terjadi komplikasi
antara lain terdapat pertumbuhan plasenta yang baik pada satu janin yang mengalahkan tumbuh
kembang lainnya. Sehingga dapat terjadi asfiksia sampai dengan kematiannya. Setelah mati,
janin ini dapat menjadi :
a. Fetus kompresus
b. Fetus papirasius
Kejadian ini sangat mungkin jika implantasi plasentanya berdekatan.
2.Kehamilan Ganda dari Satu Ovum – monozigot
Kejadian hamil ganda dari satu ovum lebih jarang daripada dua ovum. Selain itu,saat
pemecahannya akan menyebabkan terjadinya anomali pertumbuhan sehingga dapat terjadi
berbagai bentuk.
Morbiditas dan mortalitas hamil ganda dengan satu ovum, lebih tinggi daripada dua
ovum, berdasarka bentuk pemecahaannya dan terdapat retroplasentar sirkulasi tunggal, sehingga
dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang janin lainnya. Sebagai gambaran, tingkat dan
saat pemisahannya dijabarkan pada Tabel 6.33
Jika pemisahan terjadi setelah “diskus embrional terbentuk,akan terjadi bentuk terpisah
yang tidak lengkap dan terdapat bayi kembar siam”. Kejadian kembar siam sangat langka sekitar
1 dalam 70000 persalinan.
Pada kehamilan ganda monozigot dapat terjadi satu jantung lebih dominan sehingga
dapat menyerap darah lebih banyak dan dapat mengganggu pertumbuhannya.
Tabel 6.32 Perbandingan persalinan antara hamil ganda dan tunggal
Hasil Persalinan Tunggal Ganda
Wanita bersalin
Kelahiran
Lahir mati (/1000)
Kematian neonatal (/1000)
Kematian perinatal
BB lahir sangat rendah (< 1500 gram)
Hipertensi dalam kehamilan
14.053
14.053
85 (6)
57 (4)
142 (10)
1,4%
12 %
162
324
8 (25)
6 (18)
14 (43)
12%
20%
Seksio sesarea 19 % 60%
Tabel 6.33 Gambaran tingkat dan saat pemisahan
Saat pemisahan Keadaan saat itu Hasil pemisahan
0-72 jam Bentuk morula
Inner sel mass belum
terbentuk
Lapisan luar blastokist belum
membentuk korion
Dua embrio
Dua kantung amnion
Dua kantung korion
Plasenta dapat menjadi
satu atau terpisah
4-8 hari Inner sel mass terbentuk
Lapisan luar blastokist telah
menuju pembentukan korion
Amnion belum terbentuk
Terbentuk dua embrio
Dua kantung amnion,untuk
masing-masing janin
Diliputi oleh satu korion
8-12 hari Diskus embrional belum terbentuk
Amnion dan korion telah terbentuk
Pemisahan masih mungkin terjadi
Terbentuk dua embrio
Satu amnion dan satu
kantung korion
Setelah hari ke-12
dan ke-13 Diskus embrional telah terbentuk
Terjadi pemisahan tidak lengkap
Menimbulkan masalah
karena akan terjadi kembar
yang masih berhubungan
(conjoined twins)
Gambar hal 463-470
1. Jika terjadi setelah usia kehamilan 30 minggu, dapat menyebabkan gangguan tumbuh
kembang dalam bentuk IUGR,simetris atau asimetris
2. Jika terjadi sejak hamil muda maka tumbuh kembang satu janin akan sangat berbeda
bahkan tidak mempunyai bentuk jelas,disebut “akardiakus” :
a. Akardiakus asefalus : monster terdiri dari panggul dan ekstremitas bagian bawah
b. Akardiakus akornus : monster tanpa badan
c. Akardiakus amorfus :
Terdiri dari jaringan ikat dan berbagai alat yang mengalami pertumbuhan
rudimenter
Amorf = tidak berbentuk
3. Kejadian yang lebih ringan : sindroma transfusi
a. Janin dengan jantung lebih kuat mendapatkan :
Pertumbuhan janin lebih baik
Polisitemia
Hidroamnion
Terjadi edema
b. Janin donor :
Anemia
Pertumbuhannya kurang
Dehidrasi sampai ologihidroamnion
Asfiksia ringan, berat sampai meninggal
c. Setelah meninggal, janin ini dapat mengalami :
Fetus kompresus
Fetus papirasius
d. Ada kemungkinan terjadi gangguan tumbuh kembang sistem saraf pusat, yang dapat
menyebabkan gangguan IQ atau kematian karena beratnya gangguan pertumbuhan
Diagnosis Hamil Ganda
Diagnosis kehamilan ganda tidak terlalu sukar karena dapat ditetapkan sebagai berikut:
1. Anamnesis
a. Riwayat keluarga dengan kehamilan ganda
b. Gejala klinis hamil muda sudah manifestasi sejak usia kehamilan masih muda
c. Derajat gejala hamil muda lebih hebat daripada hamil tunggal.
2. Palpasi kehamilan
a. Tinggi fundus uteri melebihi hamil tunggal
b. Sering disertai dengan hidroamnion
c. Teraba banyak bagian kecil janin
d. Teraba dua bagian besar :
Berdekatan
Teraba dua bokong atau dua kepala janin
3. Auskultasi DJJ : terdengar dua punctum maksimum detak jantung janin
4. Pemeriksaan USG :
a. Dengan USG, dipastikan terjadi kehamilan ganda :
Dua kepala atau dua bokong
Dua punctum maksimum DJJ janin
Tampak satu janin mengalami hidroamnion atau tumbuh kembangnya
sukar,sehingga satu janin kecil dibandingkan yang lain
Dengan mempergunakan kombinasi antara ultrasonografi dengan pemeriksaan
konvensional, maka keberadaan kehamilan ganda tidak sulit ditetapkan.
Pengawasan Antenatal Hamil Ganda
Oleh karena dapat digolongkan kehamilan dengan risiko tinggi maka pengawasan ibu
hamil dengan hamil ganda sebagai berikut.
1. Diet Ibu Hamil Ganda
a. Memerlukan kalori yang lebih tinggi 300kal/Kg
b. Komposisi makanan sebaiknya 5 sempurna sehingga tumbuh kembang janin menjadi
lebih baik
c. Pemberian vitamin, Fe dan asam folat perlu mendapat perhatian sehingga tidak
menimbulkan cacat jasmani dan juga dapat mencapai IQ yang cukup
d. Kebutuhan protein dapat diatasi dengan tambahan satu telur setiap hari
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan antenatal dilakukan lebih sering dengan jadwal :
0-28 minggu setiap 3minggu
28-32 minggu setiap 2 minggu
33-40 minggu setiap minggu
b. Pemeriksaan laboratorium :
Dilakukan dengan lengkap saat pertama datang sehingga terdapat gambaran umum
Berdasarkan hasilnya nasehat diet dan tambahan vitamin atau Fe dapat dijadwalkan
c. Untuk meningkatkan nilai gizi,maka dengan mudah dapat dianjurkan agar menambah
makanan hanya dengan “satu telur” setiap hari
3. Pemeriksaan USG
a. Dilakukan untuk kepastian hamil ganda
b. Mengikuti tumbuh kembang janin intrauteri sehingga diketahui secara dini kemungkinan
komplikasi hamil ganda
c. Berdasarkan hasilnya dapat dilakukan sikap untuk dapat mencapai well born baby dan
well health mother
d. Jika perlu dilakukan pemeriksaan biofisik profil janin intrauteri
e. Dengan USG, kedudukan masing-masing janin sudah dapat dipastikan
Berbagai kombinasi kedudukan janin dalam uterus diperlihatkan pada gambar
6.45.Hanya dengan memperhatikan tingginya fundus uteri,kehamilan ganda mempunyai
beberapa diferensial diagnosis,antara lain :
1. Hidroamnion
2. Hamil dengan molahidatidosa
3. Hamil dengan janin makrosomia
4. Kesalahan mengingat hari pertama menstruasi
Gambar 472
Semua deferensial diagnosisnya dapat dengan pemeriksaan USG sehingga ibu hamil
dnegan hamil ganda dapat ditagakkan.
Dengan memperhatikan patofisiologi pertumbuhan kehamilan ganda monozigot atau dizigot,
komplikasi hamilan ganda dapat dijabarkan sebagai berikut.
Komplikasi terbesar terjadi pada kehamilan ganda monozigot, ,monoamniotic, karena dapat
terjadi :
1. gangguan pemisahan, sehingga terjadi komplikasi pertumbuhan menjadi kembar dempet
dengan berbagai variasi
2. gerak aktif janin dalam satu kantong amnion dapat terjadi :
a. intertwine umbilicus :
Jalinan tali pusat sehingga mengganggu aliran darah, asfiksia sampai kematian
intrauterine
b. entanglement tali pusat :
Tali pusat terjerat, aliran darah terganggu menimbulkan asfiksia dan kematian
intrauterine
Entanglement, artinya satu tali pusat melilit pada janin lainnya
3. dengan satu plasenta, kembar monoamniotik dapat menimbulkan transfuse darah antar janin
intrauterine, sehingga terjadi gangguan pertumbuhan salah satu janin.
Gangguan dapat menimbulkan kematian, menjadikan janin kompresus sampai fetus papiraseus.
Demikanlah penyulit dan resiko yang dihadapi kehamilan ganda terhadap morbiditas dan
mortalitas maternal sehingga pertolongan persalinan ganda memerlukan perhatian khusus agar
dapat mengatasi berbagai komplikasi.
Table dibawah ini menerangkan tentang penjabaran dan perkiraan kompliasi kehamilan
ganda
Komplikasi maternal Keterangan
Gejala hamil muda Bertambah dan makin dini :
Morning sickness
Emesis –hiperemesis
gravidarum
Kejadiannya makin meningkat
dibandingkan kehamilan tunggal
Keguguran meningkat Menurut penelitian kejadiaannya makin
meningkat dibandingkan dengan hamil
tunggal
Vanishing syndrome hamil ganda Terutama pada hamil ganda monozigot,
dengan retroplasenter sirkulasi tunggal
Jantung janin yang lebih berkembang
akan meyerap nutrisi dan O2 makin
besar, sedangkan janin kainnya
mengalami degenerasi mengecil sampai
mati dan direabsorbsi
Anemia Terjadi hemodilusi yang makin tinggi,
sehingga menyebabkan anemia relative
makin nyata
Kebutuhan janin ganda terhadap asam
folat makin tinggi sehingga timbul
anemia megaloblastik
Persalinan premature Dengan terjadi overdistensi, maka
retraksi akibat keregangan otot uterus
makin dini sehingga dimulailah proses
Braxton hicks, kontraksi makin sering
dan menjadi his persalinan
Akibatnya memerlukan rawat inap
dengan diberikan kombinasi:
Tirah baring
Tokolitik
Kortikosteroid
Hipertensi Kejadian hipertensi pada kehamilan
ganda makin meningkat :
Primigravida ( memiliki risiko
5x lebih besar daripada hamil
tunggal)
Multigravida ( memiliki resiko
10x lipat daripada multigravida
tunggal)
Kasus hamil ganda monozigot, akan
makin tinggi akibat teori hiperdistensi
uterus
Perdarahan antepartum Perkembangan plasenta yang
memerlukan bahan nutrisi dan oksigen
yang lebih tinggi, akan mencari tempat
melebar, sehingga tempat perlekatan
menjadi tipis dan luas
Hidramnion Kejadiannya sekitar 12 % pada hamil
ganda
Hidramnion akut dapat terjadi terutama
pada hamil ganda
Monozigot Dapat menimbulkan transfuse pada
hamil ganda, dengan segala resikonya
Hidramnion pada hamil ganda sering
menimbulkan persalinan premature
(teori overdistensi proses persalinan)
Rawat inap Karena sering terjadi komplikasi
kehamilan
Hiperemesis gravidarum
Hipertensi pada kehamilan
Persalinan premature
IUGR
Lebih sering memerlukan rawat inap
Tabel 6.34 Penjabaran dan perkiraan komplikasi kehamilan ganda
Komplikasi Maternal Keterangan
Kematian janin intrauteri Karena tumbuh kembang salah satu janin dominan, sehingga
terjadi transfuse silang yang dapat menyebabkan kematian
salah satu janinnya
Sebagian besar terjadi pada hamil ganda monozigot dengan
satu plasenta, memberikan peluang untuk mendapatkan
nutrisi dan O2 dominan kesalah satu janin, sehingga yang
lainnya mengalami asfiksia sampai mati
Perkembangan lebih lanjut dapat terjadi:
- Fetus kompresus
- Fetus papiraseus
Jika masih mampu bertahan hidup maka akan terjadi
perbedaan berat antara keduanya
Risiko persalinan dengan
operasi
Dibandingkan dengan kehamilan tunggal, maka indikasi
persalinan dengan seksio sesaria lebih banyak dijumpai pada
kehamilan ganda:
- Perdarahan antepartum
- Overdistensi sehingga HIS kurang adekuat
- Ketuban pecah dini
- Terdapat kelainan letak janin pertama, sehingga tidak
mungkin terjadi persalinan spontan
- Prolaps tali pusat
Risiko persalinan dengan tindakan operasi akan lebih tinggi
Perdarahan Postpartum Dengan keadaan overdistensi dan implantasi plasenta agak
luas, sering terjadi atonia uteri dan menimbulkan perdarahan
postpartum
Implantasi plasenta yang luas dan dalam untuk dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi dan oksigen, maka terjadi makin
dalam masuknya trofoblas, sehingga menyebabkan:
- Retensia plasenta
- Plasenta adesiva
- Plasenta akreta
- Plasenta inkreta
- Plasenta perkreta
Yang dapat menimbulkan perdarahan postpartum
Beban Psikologis Menghadapi beban dua bayi dapat terjadi hal-hal berikut.
- Menyenangkan karena mendapatkan dua bayi sekaligus
sehingga sangat membahagiakan keluarga
- Menjadi beban fisik karena harus memelihara dua bayi
sekaligus dan sangat memerlukan perhatian serius
- Timbul rasa khawatir karena:
Berat badannya sedikit rendah
Mudah terjadi infeksi karena daya tahannya relatif
rendah
Jika salah satu bayi sakit, akan diikuti oleh bayi
yang lain
Merupakan beban sosial ekonomi keluarga karena harus
menyiapkan biaya untuk dua orang
Komplikasi yang dihadapi bayi kehamilan ganda penting untuk mendapatkan perhatian,
sehingga tercapai tujuan: bayi lahir sehat dan ibu juga sehat.
Pertolongan Persalinan Kehamilan Ganda
Sebagian besar persalinan berlangsung sekitar usia kehamilan 37-38 minggu, sehingga terdapat
prematuritas janin relative berdasarkan usia kehamilan dan komposisi nutrisi. Diperkirakan
bahwa berat badan janin pada kehamilan ganda akan lebih kecil sekitar 50-800 gram, untuk
keduanya.
Dengan pertimbangan berat janin yang relative kecil, pertolongan persalinan pervaginam
tidaklah sulit dilakukan. Hal lain yang memerlukan perhatian khusus pada pertolongan
persalinan kehamilan ganda yaitu:
1. Posisi janin pertama:
a. Sebaiknya membujur dengan presentasi verteks atau keduanya dalam posisi verteks
b. Posisi janin pertama membujur dengan letak bokong, dapat terjadi interlocking, saat
persalinan kepala janin pertama.
2. Keadaan prematuritas janin, sehingga pertolongan persalinan harus dilakukan tanpa
trauma yang berarti
3. Keadaan lain diantaranya ketuban pecah dini:
a. Keadaan overdistensinya menyebabkan hamil ganda merupakan kontra indikasi untuk
persalinan dengan induksi
b. Prolaps tali pusat pada pembukaan kecil.
c. Akibat overdistensi uterus, waktu persalinan memanjang
Berdasarkan pertimbangan, pertolongan persalinan kehamilan ganda hanya dapat
dilakukan pervaginam jika:
1. Anak pertama dalam posisi verteks dan proses persalinannya berjalan dengan normal
2. Setelah anak pertama lahir, perlu diperhatikan kemungkinan terdapat uni plasenta.
Oleh karena itu, tali pusat anak pertama harus diklem dengan baik sehingga tidak
mengganggu retroplasenter janin kedua dalam pemberian nutrisi dan O2.
3. Perlu diperhatikan bahwa terdapat kemungkinan “solusio plasenta” karena telah
terjadi retraksi otot uterus, yang menyebabkan plasenta lepas sebagian seluruhnya.
Penyulit bayi kehamilan
ganda
Keterangan
IUF/Kematian neonatus Kehamilan ganda menyebabkan kematian perinatal sekitar
10%
Jika berat janin yang masih kecil ikut dimasukkan,
kejadinnya akan meningkat
Persalinan preterm Persalinan prematur pada kehamilan ganda sekitar 30-45%
dari keseluruhan persalinan ganda sehingga sangat
bervariasi ditengah masyarakat
Pertumbuhan janin
terhambat
Pertumbuhan dua janin dalam uterus sering kurang
mencukupi nutrisi dan O2, sehingga terjadi IUGM
Kejadiannya bervarisi antara 25-33%, tergantung dari
keadaan social ekonomi keluarga serta pendidikannya
Kelainan congenital Sering terjadi kelainan congenital janin pada kehamilan
ganda khususnya monozigot
- Janin kembar siam 1/200
- Akardia 1/300
Kelainan congenital lainnya:
- Defek tuba neuralis
- Atresia usus
- Anomali jantung
Usia maternal yang makin tua akan memberikan kontribusi
yang lebih tinggi.
Transfuse hamil ganda Pada monozigot-monokorionik terjadi hubungan
anastomosis arteriovenosa dapat menimbulkan komplikasi
yang serius pada tumbuh kembang janin intrauteri
Kejadiannya sekitar 1%
Bentuknya bervariasi, antara lain:
- Salah satu akan terjadi keadaan:
Anemia, hipovolemia
Pertumbuhan terhambat
Dapat terjadi asfiksia sampai kematian
intrauteri
- Pertumbuhan lainnya terjadi:
Polisitemia,hipervolemia
Poliuri dan hidramnion
Terjadi asites,efusi pleura
Efusi oerikardium
Kejadian mendadak dapat menyebabkan kematian pada
minggu ke 18-26 sekitar 75-100%
Kemungkinan terjadi koagulasi intravascular diseminata
(DIC), perubahan hemodinamik akibat kematian salah satu
janin kerusakan pada serebral dan ginjal
Kehamilan ganda macet Keadaan kehamilan yang masing-masing berbeda
Satu dengan oligohidramnion dan lainnya hidramnion
Kejadiannya 8% dari seluruh kehamilan ganda , tetapi 35%
dari hamil monozigot, system diamniotik
Dapat disebabkan transfusi hamil ganda , sehingga
kematiannya tinggi sekitar 80%
Hidramnion Sering menimbulkan persalinan prematur
Dapat terjadi hanya satu hidramnion :
- Kehamilan ganda macet
- Transfusi hamil ganda
- Hidrofetalis
- Atresia GI bagian atas
- Gangguan pertumbuhan jantung janin
Dapat terjadi hidramnion pada keduanya
Overdistensi uterus menyebabkan persalinan premature
dengan AKP yang tinggi
Prolaps tali pusat dan cedera
tali pusat lainnya (cord
accident)
Sering terjadi ketuban pecah dini, akibar overdistensi dan
di ikuti oleh prolaps tali pusat:
- Kematian janinnya tinggi
- Dapat merupakan indikasi tindakan persalinan
operatif
- Pada kehamilan ganda monoamniotik dan
monohoriotik kejadian prolaps tali pusat sekitar 2-
3%
Asfiksia intrauteri Asfiksia janin merupakan penyebab tertinggi dari kematian
pada kehamilan ganda:
- Transfusi antar janin
- Kehamilan ganda macet
- Prolaps tali pusat
- Merupakan indikasi persalinan operatif,dan
keterlambatan tindakan dapat menyebabkan AKP
tinggi
Kematian janin kehamilan
ganda
Kejadian kematian Janin pada trimester 2,monokorionik
lebih tinggi daripada dikorionik hamil ganda
Kejadiannya sekitar 0,5-0,8%
Dampak kematian 1 janin akan mengancam janin lainnya
dengan kemungkinan kematian sekitar 20%
Entrapmen hamil ganda Kejadiannya sangat jarang 1 dalam 800-1000 persalinan
hamil ganda
Kejadiannya terutama pada monozigot-monoamniotik
Dampak entrapmen hamil ganda dapat menyebabkan
asfiksia sampai dengan kematian,akibat tekhnik persalinan
yang lambat dan sulit
Gambar 476-478
Gejala solution plasenta adalah :
a. Abdomen menjadi tegang dan nyeri
b. Janin mengalami gawat janin
4. Pertolongan persalinan janin kedua dengan kelainan letak, antara lain :
a. Dilakukan versi luar menuju letak kepala
b. Pada letak sungsang dapat dilakukan pertolongan dengan cara Brach
c. Posisi janin kedua letak lintang, masih diperkenankan untuk melakukan versi ekstraksi.
Operasi versi ekstraksi pada janin kedua kehamilan ganda adalah satu-satunya tindakan yang
masih dapat diperkenankan, dengan pertimbangan janin relative kecil dan ruangan dalam uterus
relative luas sehingga memudahkan tindakan.
Keberadaan posisi janin pada kehamilan ganda selain janin dalam posisi vertex sebaiknya
dilakukan pertolongan persalinan dengan seksio caesaria, sehingga tercapai hasil well born baby
dan well born mother.
Pertolongan persalinan plasenta memerlukan perhatian karena ada kemungkinan :
1. Plasenta lebar, tipis, dan sangat melekat pada desidua sehingga dapat menimbulkan retensio
plasenta atau plasenta rest.
2. Dapat terjadi plasenta terpisah sehingga setelah lahir yang pertama ternyata masih ada plasenta
janin lainnya yang dapat menimbulkan perdarahan postpartum.
3. Overdistensi uterus pada kehamilan ganda, lebih besar menimbulkan perdarahan postpartum,
dengan perbedaan sekitar 300-400 cc dari kehamilan dengan satu janin.
4. Untuk mengurangi kemungkinan perdarahan postpartum dan retensio plasenta sebaiknya
dilakukan tindakan proaktif dalam pertolongan kala III, dengan suntikan oksitosin segera setelah
bayinya lahir.
Masa peurperium masih memerlukan perhatian karena ada kemungkinan akan terjadi :
1. Infeksi puerperium makin tinggi
2. Involusi uteri agak terlambat.
3. Kemungkinan terjadi phlebitis akan semakin besar
Dalam batas yang wajar maka konsep “early mobilisation” masih dapat diterapkan sehingga
mengurangi kemungkinan komplikasi postpartum.
Dapat dikemukakan bahwa kehamilan ganda merupakan kehamilan dengan resiko tinggi yang
berarti bahwa sejak diketahui kehamilan ganda sudah dicanangkan upaya preventif, promotif,
dan kuratif yang adekuat sehingga tercapai well born baby dan well born mother.
Masa puerperium harus diperhatikan untuk dapat menunda kehamilan berikutnya dengan
tenggang waktu yang cukup.