Irgasi MLL
Transcript of Irgasi MLL
-
7/23/2019 Irgasi MLL
1/45
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Irigasi merupakan upaya yang diterapkan manusia untuk mengairi lahan
pertanian. Dalam dunia modern saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat
diterapkan oleh manusia. Pada zaman dahulu irigasi diterapkan dengan cara
mengairi sungai yang melimpah ke lahan pertanian. Namun demikian, irigasi
juga biasa diterapkan dengan membawa air lalu menggunakan wadah dan
kemudian menuangkan pada tanaman satu-persatu. Untuk irigasi dengan model
seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram.
ebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak
cara yang dapat diterapkan manusia untuk mengairi lahan pertaniannya. !isalnya
dengan cara irigasi permukaan, irigasi lokal, irigasi dengan penyemprotan, irigasi
tradisional dengan ember, irigasi pompa air, dan irigasi tanah kering dengan
terasisasi.
Di dalam perencanaan irigasi tahapan yang harus dikerjakan"dianalisis dan
die#aluasi meliputi, lokasi dan perkiraan daerah irigasi, garis besar rencana
pertanian, sumber daya air, prasarana in$rastruktur, skala prioritas pengembangan,
dan persyaratan pengembangan dari Dirjen Pengairan, dampak sosial ekonomi
dan lingkungan. %ahap perencanaan &tahap perencanaan pendahuluan, tahap
perencanaan akhir'. %ahap perencanaan pendahuluan meliputi pengukuran &peta
topogra$i, penelitian kemampuan tanah', menentukan letak bangunan, tata letak
jaringan, petak tersier, tipe bangunan, trase saluran, jaringan dan bangunan
pembuang, termasuk analisis hidrologi &waterbalance'. %ahap perencanaan akhir
&pengukuran dan peyelidikan hidrometri"hidrologi, topogra$i, geologi teknik,
model hidrolis dan laporan akhir'.
(
-
7/23/2019 Irgasi MLL
2/45
1.2 LOKASI PERENCANAAN
Untuk menentukan lokasi perencanaan terlebih dahulu harus diterapkan
sur#ey mengenai kondisi lapangan sekarang ini. ur#ey ini harus diterapkan
untuk menyelidiki sebab-sebab daerah tersebut memerlukan irigasi. Prosesnya
adalah sebagai berikut)
a. %entukan secara umum daerah yang dirancang untuk diairi.
b. %entukan daerah yang akan disur#ey, bila perlu diadakan
wawancara untuk mendapatkan data-data.
c. *dakan perbandingan dengan memeriksa debit sumber air, ukuran-
ukuran $asilitas yang telah ada.
+okasi perencanaan yang akan direncanakan adalah )
ambar peta irigasi ) D.I **UND/
ub Daerah Irigasi ) +0/U/N
kema 1aringan Irigasi ) +hoksukon, 2ukit entang, +ueng 2aro
+uas *real Irigasi ) 3453 0a
*ir normal ) (,43 +"det"0a
eadaan %anah ) %anah +iat
1ika daerah yang akan disur#ey sudah ditentukan, maka diadakan
$easibility study &studi kelayakan' tentang pengembangan daerah yaitu daerah
seperti)
a. Daerah tanpa $asilitas irigasi
b. Daerah yang menggunakan air secara
irasional.
c. Daerah yang pertahapan penggunaan
airnya tidak stabil.
6
-
7/23/2019 Irgasi MLL
3/45
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN IRIGASI TEKNIS
%ujuan utama irigasi teknis adalah merencanakan suatu sistem irigasi yang
tepat guna dan berhasil agar sawah-sawah dapat diairi dengan debit air yang
cukup dan dengan biaya yang seekonomis mungkin.
elain itu irigasi mempunyai tujuan-tujuan yang lain, yaitu)
a. !embasahi tanah, artinya jika hujan turun t idak menentu atau
curah hujan kurang maka tanah pertanian tidak akan sampai kekeringan.
b. !enyuburkan tanah, karena umumnya air yang dialirkan berasal
dari sungai, maka tanah akan menerima zat-zat yang diperlukan untuk
pertumbuhan dalam lumpur yang terbawa air. %anaman juga dirangsang
perna$asannya oleh air.
c. !empertinggi tanah yang rendah dengan sedimen atau lumpur
yang diendapkan oleh air.
d. !ewujudkan keman$aatan air yang menyeluruh, terpadu, dan
berwawasan lingkungan.
e. !eningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.
(.7 SASARAN YANG INGIN DICAPAI
*dapun sasaran yang ingin dicapai dari penulisan rancangan ini adalah
sebagai berikut)
a. Untuk memperluas pengetahuan penulis
secara nyata bagaimana merencanakan saluran dan jaringan irigasi di
lapangan, khususnya di daerah *rakundo, +hoksukon, 2ukit entang yang
luas areal irigasinya adalah 3453 0a.
b. Untuk menambah wawasan, mengadakan
pengamatan dan mempelajari hal yang baru mengenai perencanaan irigasi
di lapangan.
c. 2erguna bagi penulis untuk meningkatkan
kemampuan dalam hal tulisan ilmiah.
5
-
7/23/2019 Irgasi MLL
4/45
(.3 PRAKIRAAN HASIL
Perencanaan induk pengembangan irigasi di Pro#insi *ceh, abupaten
*ceh %imur Di aluran Induk 1ambu *ye disusun berdasarkan atas rencana
pengembangan sumber daya air dan rencana tata ruang wilayah serta
memperhatikan kelestarian sumber daya air dan ditetapkan dengan Pemda dan
juga didasarkan pada kesepakatan bersama antar sektor, antar wilayah, antar
Pemda, masyarakat, dan petani, serta pihak lain yang berkepentingan.
Dari penjelasan di atas diharapkan perencanaan irigasi yang diterapkan di
daerah *rakundo, +hoksukon, 2ukit entang ini akan terlaksana dengan baik dan
memberikan hasil yang maksimal dan dapat menguntungkan semua pihak
khususnya para pengguna irigasi &petani'.
elain itu, hasil yang ingin dicapai dalam perencanaan ini adalah untuk
terpenuhinya kebutuhan air normal terhadap tanaman, sesuai dengan pola tanam
dan tercapainya e$isiensi dalam perencanaan dimensi saluran.
7
-
7/23/2019 Irgasi MLL
5/45
BAB II
PEMBAGIAN PETAK IRIGASI
Dalam merencanakan perencanaan irigasi perlu diterapkan pembagian
petak irigasi yang mencakup tentang tahap-tahap irigasi, pembagian daerah
irigasi, $aktor yang mempengaruhi kebutuhan air, rancangan sumber air dan
penyaluran air, perencanaan kebutuhan air, sistem irigasi, jenis saluran, jenis
bangunan irigasi.
2.1 TAHAP TAHAP PERENCANAAN IRIGASI
Dalam perencanaan irigasi maka perlu diadakan sur#ey terlebih dahulu,
mengenai kondisi tanah pertanian dan kebutuhan air serta sumber air yang
dibutuhkan didaerah penyaluran yang akan dialiri irigasi. %ahap yang terpenting
dalam perencanaan irigasi adalah pengambilan data-data dalam penyusunan
perencanaan.
aat ini permintaan masyarakat lokal untuk dibuatkan irigasi merupakan
hal yang paling pokok dalam perencanaan daerah irigasi. Dalam hal ini penulis
mencoba mengambil data pada lokasi)
ambar Peta Daerah Irigasi ) D.I **UND/
ambar ub Daerah Irigasi ) +0/U/N
kema 1aringan Irigasi ) +hoksukon, 2ukit entang, +ueng 2aro
+uas *real Irigasi ) 3453 0a
eadaan %anah ) %anah +iat
Data 8urah 0ujan ) (,9 !m"hari
0idrologi ) (,3 !m"hari
limatologi ) ( !eter
3
-
7/23/2019 Irgasi MLL
6/45
ebutuhan *ir Normal ) (,43 +"det"0a
Pola %anam ) 6 %ahun
2.1.1 Survey Me!e"# Ke"$"" Se%"r"!
ur#ey dilakukan untuk mengetahui sebab-sebab, Daerah tersebut
membutuhkan sarana irigasi agar pembangunan irigasi diterapkan tidak sia-sia
maka perlu ditinjau beberapa proses yaitu )
a. !enentukan luas daerah yang akan dialiri oleh irigasi.
b. !enentukan daerah yang akan disur#ey serta wawancara dengan
masyarakat tani untuk mendapatkan data-data yang akurat terhadap
kebutuhan sarana irigasi yang dibutuhkan daerah pertanian baik secara
teknis perencanaan maupun kebutuhan masyarakat tani.
c. !emeriksa dan membuat perbandingan debit sumber air serta ukuran-
ukuran $asilitas yang telah ada dengan kebutuhan.
*dapun hal-hal yang mempengaruhi produkti$itas pertanian yang layak
untuk diperhatikan dalam perencanaan adalah )
(. Pengaruh Iklim
Iklim mempunyai kaitan dengan suhu udara yang berpengaruh pada
penguapan &e#aporasi' dan transpirasi. %erjadinya perbedaan suhu udara
merupakan salah satu sebab terjadinya angin terhadap lajunya penguapan.
6. iklus *ir
0idrologi membuktikan adanya siklus air yang terjadi. ebutuhan airuntuk pengairan tanaman pertanian dengan kwalitas dan kwantitas yang
tepat guna sasaran dapat meningkatkan produksi tanaman petani secara
maksimal menurut waktu yang diharapkan oleh kalangan petani.
2erhubung sirkulasi dan distribusi air di alam tidak merata atau tidak
sesuai dengan kebutuhan tanaman ditiap-tiap daerah pertanian maka
timbulah pemikiran agar irigasi dapat membagi rata kebutuhan air menurut
kebutuhan tanaman petani. Dengan adanya irigasi maka yang memerlukan
4
-
7/23/2019 Irgasi MLL
7/45
air dapat mengalirkan air ke pertanian yang dibutuhkan sedangkan yang
airnya berlebih dapat membuangnya melalui drainase sehingga usaha dan
hasil produkti#itas pertanian dapat diterapkan secara maksimal.
5. %opogra$i
%opogra$i daerah yang kurang menguntungkan mengakibatkan air hujan
yang jatuh dipermukaan tanah sebagian besar mengalir menuju tempat
yang rendah akibatnya tempat yang rendah berlebihan air, ehingga saat
dataran yang lebih tinggi memerlukan air maka harus mengambil air dari
daerah yang rendah sedangkan pengambilan air dari daerah yang rendah
membutuhkan tenaga besar oleh sebab itu timbulah pemikiran bahwa
pembuatan irigasi sangat dibutuhkan oleh pertanian.
2.1.2 Survey Ke&u'u(" A#r
ur#ey ini dibagi 6 &dua' bagian yaitu )
a. ebutuhan *ir Di Persawahan
ebutuhan air untuk persawahan di Daerah yang kecil diperkirakan dari
dalamnya kebutuhan air di kali dengan luas daerah irigasi dan ditambah
dengan kehilangan air dalam saluran.
b. ebutuhan *ir Di +adang
ebutuhan air diladang diperkirakan dengan mengalihkan e#apotranspirasi
dengan luas daerahnya.
2.1.3 Survey S")ur" Ir#!"*# D" Dr"#"*e Y"! A$"
ur#ey diterapkan untuk mengambil data mengenai air agar diketahuibanyaknya air yang tersedia untuk pertanian dan yang sanggup di buang melalui
drainase. ondisi lokasi keadaan tanah di saluran +hoksukon adalah tanah liat
dengan ele#asi 67 meter dari ketinggian air laut, di areal tersebut memiliki curah
hujan (,9 !m"hr dan data hidrologis yang didapat adalah (,3 !m"hr. Irigasi dan
drainase mempunyai $ungsi yang saling mendukung dalam usaha mencapai hasil
produkti#itas yang optimal bagi pertanian. Penetapan jaringan irigasi erat
kaitannya dengan jaringan drainase dan pada kondisi tertentu jaringan irigasi dan
9
-
7/23/2019 Irgasi MLL
8/45
drainase dibuat terpisah.
aluran irigasi yang ber$ungsi ganda sebagai saluran pemberi dan saluran
drainase akan menimbulkan kesulitan pengoperasian. !engingat dasar penentuan
kapasitas antara saluran pemberi dan saluran drainase memang berbeda maka baik
saluran maupun bangunan yang mempunyai $ungsi ganda akan menjadi sukar
perhitungannya dan mahal biaya pembuatannya. 1adi pada keadaan umum sebagai
prinsip dikehendaki adanya jaringan irigasi dan jaringan drainase yang terpisah.
arena saluran drainase ditentukan berdasarkan jumlah #olume air pada suatu
daerah yang harus dibuang dalam jangka waktu tertentu sedangkan saluran irigasi
ditentukan berdasarkan kebutuhan air maksimal untuk tanaman pertanian dengan
memperhatikan koe$esiensi kehilangan air saat mencapai tujuannya.
2.1.+ Survey D"'" H#$r,),!# D" Me',$,),!#
Data-data yang perlu dikumpul yaitu )
a. Data meteorologi meliputi curah hujan, suhu e#aporasi, kecepatan angin,
suhu udara, kelembaban, lamanya penyinaran matahari.
b. ur#ey air tanah.
c. ur#ey kwalitas karena terkadang mengandung unsur berbahaya, bagi
tanaman dan suhu air yang terlalu dingin juga akan merusak hasil produksi
tanaman.
2.2 PEMBAGIAN DAERAH IRIGASI
aluran induk adalah saluran yang mengambil air langsung dari bangunan
penangkap air yaitu bendung pada sungai. Daerah pengairan yang dilayani saluran
induk ini merupakan daerah irigasi yang disebut petak primer. aluran sekunder
mengambil air dari saluran induk atau saluran primer dan melayani sebagian
daerah dalam petak primer. Daerah yang dilayani saluran sekunder disebut petak
skunder. aluran tersier mengambi air dari bangunan pembagi pada saluran
skunder maupun pada saluran primer dan melayani suatu satuan luas yang disebut
:
-
7/23/2019 Irgasi MLL
9/45
petak tersier. 8abang saluran tersier ini merupakan saluran kwarter dan melayani
petak kwarter. Dalam suatu daerah irigasi, pembagian daerah kedalam petak yang
lebih kecil dengan maksud mencapai pembagian daerah yang ideal untuk
mendukung pengelolaan air yang e$ekti$ tidak selalu mudah berhubung keadaan
daerah yang sudah punya batas alam yang tidak beraturan. *gar pembagian air di
tiap sektor menjadi baik maka dibuat saluran sub untuk melayani petak sub
tersebut. aluran kwarter dalam pembicaraan irigasi sering disebut dengan saluran
distribusi. Pengelolaan air pada tingkat tersier pada umumnya diterapkan oleh
petani dan kontrolnya diterapkan pemerintah.
2.3 -AKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN AIR
2anyaknya kebutuhan air tergantung pada )
a. 1enis %anaman.
Padi membutuhkan lebih banyak air daripada jenis tanaman lainnya.
b. 1enis %anah.
%anah liat mempunyai kapasitas menahan air lebih tinggi dan
permeabilitas kecil. Pasir mempunyai kapasitas menahan air yang lebih
kecil dan permeabilitas yang lebih tinggi. %anah liat membutuhkan air
lebih sedikit dibandingkan dengan tanah pasir, tanah pada daerah
+hoksukon adalah %anah liat.
c. %opogra$i.
Daerah yang permukaan tanahnya miring membutuhkan air yang lebih
banyak dibandingkan dengan dataran yang tanahnya datar sebab pada
daerah miring air yang mengalir dipermukaan lebih besar dari pada yang
meresap kedalam tanah. edangkan pada daerah datar yang terjadi adalah
sebaliknya.
d. Iklim.
;aktor iklim yang dominan dalam mempengaruhi kebutuhan air adalah
suhu. emakin tinggi suhu maka semakin tinggi penguapan dan makin
besar pula kebutuhan air. Iklim pada daerah +hoksukon adalah iklim tropis
yang berdominan panas dan dingin. Di areal ini memiliki curah hujan (,9
!m"hr dan hidrologinya adalah (,3 !m"hr.
-
7/23/2019 Irgasi MLL
10/45
e. 8ara 2ercocok %anam.
Penanaman secara bergilir &rotasi', membutuhkan lebih sedikit air
maksimum yang harus dialirkan kesuatu lokasi disbanding dengan
penanaman serentak.
2.+. RANCANGAN SUMBER AIR DAN PENYALURAN AIR
8ara pemberian air harus diselidiki dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut )
a. 1enis dan lokasi sumber air.
b. 8ara penyaluran air dan $asilitas penyaluran air.
c. ambungan sumber air dengan $asilitas penyaluran air dan besarnya air yang
dialirkan.
d. 8ara memperbaiki suhu air, kwalitas air dan letak $asilitas-$asilitasnya.
2.+.1 Su&er A#r D" C"r" Pe!")"y"
Pemilihan sumber air hendaknya berdasarkan beberapa kondisi dasar
antara lain )
a. Debit minimum air yang tersedia cukup besar.
b. 1umlah air yang tersedia cukup besar.
c. walitas dan suhu air yang baik.
2.+.2 Pey")ur" D" D#*'r#&u*# A#r
Penyaluran dapat digunakan dengan membuat saluran dan air secara
alamiah mengalir ke lokasi yang lebih rendah atau bersamaan dengan
pemompaan. 1ika lokasi yang dialiri letaknya lebih tinggi dari sumber air, maka
terpaksa harus digunakan pompa untuk menaikkan air.
2./ PERENCANAAN KEBUTUHAN AIR
*da beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah )
a. 8ara penentuan besarnya keperluan air, biasanya ditentukan berdasarkan
hasil yang diukur sebenarnya.
b. Penentuan air yang diperlukan untuk pengelolaan tanah.
(=
-
7/23/2019 Irgasi MLL
11/45
c. eperluan air untuk daerah yang luas.
d. ebutuhan air normal yang direncanakan (,43 +iter"dt"0a.
2.0 SISTEM IRIGASI
*da 3 &lima' jenis sistem irigasi yang telah ada, sistem yang akan dipakai
tergantung pada keadaan topogra$i, biaya serta teknologi yang ada.
2.0.1 Ir#!"*# Gr"v#'"*# Gr"v#'y Irr#!"'#,
istem ini adalah sistem irigasi yang telah meman$aatkan gaya tarik bumi
untuk mengalirkan air. *ir mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang
lebih rendah karena gaya gra#itasi. 1enis irigasi yang termasuk dalam sitem irigasi
gra#itasi adalah )
a. Irigasi genangan liar.
*ir dialirkan kepermukaan sawah melalui sedikit bangunan pengatur,
terdiri dari beberapa jenis yaitu )
(. Irigasi tanah lebak &lebak tanah yang lebih rendah disepanjang sisi
sungai'.
6. Irigasi banjir.
5. Irigasi pasang surut &tidak dikendalikan'.
b. Irigasi genangan dari saluran.
Pemberian dan pembuangan air dapat dikendalikan sepenuhnya, terbagi
beberapa jenis pula yaitu )
(. Irigasi genangan.
6. Irigasi petak jalur.
5. Irigasi petak.
7. Irigasi alur dan gelombang.
*ir dialirkan melalui alur-alur yang berada di sisi deretan tanaman.
2.0.2 Ir#!"*# B""( T""( Su& Sur4"5e Irr#!"'#,
*ir tanah dialiri melalui bawah permukaan tanah. *ir dialirkan melalui
saluran-saluran dari sisi petak sawah. *kibat adanya air ini, muka air tanah pada
((
-
7/23/2019 Irgasi MLL
12/45
petak-petak sawah akan naik, kemudian air tanah akan mencapai zona akaran
secara kapiler. Dengan demikian tanaman memperoleh air.
2.0.3 Ir#!"*# Te'e*" Tr#5%)e Irr#!"'#,
istem irigasi disalurkan melalui jaringan pipa dan di teteskan tepat di
sekitar perakaran tanaman. Irigasi ini juga menggunakan mesin pompa air sebagai
tenaga penggerak.
2.0.+ Ir#!"*# S#r"" C),*e$ Gr"v#'"'#, Irr#!"'#,
Pada sistem ini air disalurkan melalui jaringan pipa, kemudian
disemprotkan ke permukaan tanaman. Irigasi ini juga menggunakan mesin pompa
air sebagai tenaga penggerak.
2.0./ Ir#!"*# P"*"! Suru'
istem irigasi ini meman$aatkan terjadinya surut air laut untuk mengairi
sawah, berbeda dengan irigasi pasang surut genangan liar, irigasi pasang surut ini
dapat dikendalikan sepenuhnya. ra#itasi sistem irigasi yang dipakai dalam
pengerjaan tugas ini adalah sistem irigasi dengan jenis saluran irigasi genangan.
*ir di salurkan ke saluran pembawa, dari saluran pembawa ini air disadap
menggenangi petak sawah tertinggi, kemudian mengalirkannya sampai kepetak
sawah yang paling rendah. *ir yang berlebihan yaitu air sisa yang mengalir dari
petak sawah paling bawah"akhir dari suatu petak tersier dibuang melalui saluran
pembuang &drainase'. ldealnya setiap sawah mempunyai tempat penyadapan danpembuangan sendiri.
2.6 JENIS SALURAN
*ir yang dialiri dari sumbernya ke petak-petak sawah, dari petak sawah ke
saluran pembuangan seluruhnya melalui saluran irigasi. Dilihat dari $ungsinya,
saluran dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok.
(6
-
7/23/2019 Irgasi MLL
13/45
2.6.1 S")ur" Pe&""
!engaliri air dari sumber ke petak sawah, dilihat dari tingkat
percabangannya, saluran pembawa dibedakan menjadi )
a. aluran primer, mengaliri air dari sumbernya dan membagikan ke saluran -
saluran sekunder.
Irigasi dari sungai biasanya diterapkan dengan mendirikan bendung
untuk menaikkan muka air dan menyadapnya melalui saluran yang
mengalirkan air kesaluran primer. Pertama dibahas dulu dari peta situasi yang
telah dibuat apakah kita memerlukan sebuah saluran primer atau lebih. 1ika
lokasi yang akan dialiri terletak disepanjang sisi sungai saja, maka cukupdibuat satu saluran primer saja.
+ain halnya jika lokasi itu berbentuk memanjang, yang menjurus ke
arah sungai, dalam hal ini sebaiknya beberapa saluran primer masing-masing
menerima air langsung dari sungai.
2iaya pembuatan akan bertambah tetapi akan tertutup dibanding
murahnya dengan biaya pembuatan saluran, karena saluran akan lebih kecil
dimensinya. elain itu sebuah saluran primer yang harus melayani lokasi
yang panjang sekali harus berukuran besar dan kehilangan energinyapun
besar. elanjutnya untuk saluran yang demikian itu, biasanya memotong
sungai atau saluran-saluran kecil dan titik potong itu terpaksa di buat
bangunan yang mahal untuk mengalirkan saluran primer. *dapun daerah yang
harus di alirkan mempunyai kemiringan yang agak kecil sehingga air dapat
langsung di sadap dari sungai.
b. aluran sekunder, membawa air dari saluran primer dan membagikannya
kesaluran-saluran tersier.
Dari saluran primer air akan disadap oleh saluran-saluran sekunder
untuk dialirkan daerah yang sedapat mungkin dikelilingi oleh saluran-saluran
alam dan digunakan untuk membuang air yang berlebihan. 1alan raya, jalan
kereta api dapat merupakan batas-batas yang baik sebab dengan
menggunakan jalan raya sebagai batas kita dapat sekaligus menggunakannya
(5
-
7/23/2019 Irgasi MLL
14/45
sebagai jalan inspeksi dari saluran sekunder. Untuk mengalirkan petak
sekunder yang jauh dari bangunan sadap, kita dapat menggunakan saluran
muka sehingga kita tidak perlu membuat bangunan yang mahal. aluran
punggung yaitu saluran yang memotong"melintang terhadap garis tinggi
sedemikian rupa sehingga melalui titik tertinggi dari daerah sekitar.
c. aluran tersier, membawa air dari saluran sekunder dan membagikan
kepetak -petak sawah.
Dari saluran sekunder, air disadap oleh saluran tersier untuk petak
dengan luas yang sesuai dengan perencanaannya. sebagai batas petak tersier
yang terletak di sepanjang saluran primer dan menerima langsung dari saluran
tersier maka di gunakan saluran-saluran alam, jalan-jalan, jalan kereta api dan
tanah-tanah tinggi. Dalam hal ini, saluran menerima air tanpa melalui saluran-
saluran sekunder. 1ika saluran tersier disadap dari saluran sekunder yang
merupakan saluran garis tinggi maka saluran tersier dapat mengalirkan air
dalam dua arah.
2.6.2 S")ur" Pe&u"!
aluran pembuang digunakan untuk membuang air yang berlebihan dari
petak sawah ke sungai. aluran lembah yaitu saluran yang memotong melintang
terhadap garis tinggi, saluran lembah melalui lembah dari ketinggian tanah-tanah
setempat. ungai-sungai atau saluran pembuang biasanya merupakan saluran
lembah.
2.7 JENIS BANGUNAN IRIGASI
*ir dibagikan kesaluran-saluran atau petak sawah melalui bangunan-bangunan irigasi, bangunan irigasi di kelompokkan dalam 6 &dua' kelompok.
2.7.1 B"!u" P,%,%
a. 2angunan penangkap air yang $ungsinya menghimpun air, misalnya
waduk dan bendungan.
b. 2angunan bagi yaitu bangunan tempat saluran yang lebih besar
membagikan air ke saluran-saluran yang lebih kecil.
c. 2angunan sadap yaitu bangunan tempat saluran primer atau sekunder
(7
-
7/23/2019 Irgasi MLL
15/45
membagikan air ke petak sawah.
d. 2angunan pengukur untuk mengukur air yang dibagikan"disadap di
bangunan pembagi.
2.7.2. B"!u" Pe)e!%"8
a. 2angunan persilangan yaitu sarana irigasi yang memotong sungai untuk
melintaskan air menyeberangi sungai atau jalan raya.
b. 2angunan terjun atau bangunan jungkir ber$ungsi sebagai pemusnah
energi berlebihan yang timbul akibat perbedaan tinggi muka air yang
besar.
c. Pintu bilas yaitu untuk menghanyutkan endapan ke saluran.
d. 2angunan peluap untuk membuang kelebihan debit air.
2.7.3 N,e%)"'ur
Nomenklatur adalah nama petunjuk &indeks' yang jelas dan singkat dari
suatu objek, yaitu petak atau saluran ataupun bangunan. ehingga akan
memudahkan dalam pelaksanaan aksploitasi dan pemeliharaan dari tiap-tiap
bagian dari jaringan irigasi syarat-syarat dalam penentuan indeks adalah sebagai
berikut )
a. ebaiknya terdiri dari satu huru$.
b. 0uru$ harus dapat menyatakan petak, saluran atau bangunan.
c. +etak objek dan saluran beserta arahnya.
d. 1enis saluran pengangkut dan pembuang.
e. 1enis bangunan untuk pembagian dan pemberian air dan talang siphon.
$. 1enis petak, primer atau sekunder.
C"r"95"r" 8e&er#" "" :
(' 2angunan utama ) bendung, rumah pompa, pengambilan bebas dengan
namanya sesuai dengan nama kampung terdekat lokasi irigasi. ungai
yang disadap airnya dengan kodenya.
6' aluran induk namanya sesuai dengan nama sungai atau kampung terdekat
dan di imbuhi indeks angka (, 6, 5 dan seterusnya yang menyatakan ruas
(3
-
7/23/2019 Irgasi MLL
16/45
salurannya.
5' aluran sekunder namanya yang sesuai dengan nama kampung, desa atau
kota terdekat.
7' 2angunan bagi"sadap dengan namanya sesuai dengan nama saluran
dihulunya dan di imbuhi indeks angka (, 6, 5 dan seterusnya.
3' 2angunan silang seperti gorong-gorong, talang, jembatan dan siphon
namanya sesuai dengan letak bangunan pada ruas saluran.
4' Di dalam petak tersier diberi kotak berukuran panjang 5 cm dan lebar (,3
cm. Dalam kotak ini diberi kode dari saluran mana petak tersebut
mendapat air irigasi. *rah saluran tersier kanan atau kiri dari bangunan
bagi"sadap dilihat dari aliran air kotak dibagi menjadi dua bagian, atas dan
bawah. 2agian bawah dibagi dua yaitu kanan dan kiri kolom sebelah kiri
menunjukkan luas petak dalam hektar dan kolom sebelah kanan
menunjukkan besar debit air yang diperlukan untuk menentukan dimensi
saluran tersier dalam liter"detik.
8ontoh )
Untuk mendapatkan debit normal air yang akan dialiri keseluruh areal persawahan
adalah )
> &jumlah air bersih &N;' ? luas total areal persawahan' ) e saluran
> &(,4= +"det"ha ? 3453' " =, (=55= +"det
.+.n
3453 0a (,43 +"det"0a
Dimana )
.+.n > Nama aluran
6 > Nomor 2angunan
n > *rah ebelah anan
3453 0a > +uas petak dalam hektar
(,43 > 2esar debit dalam +"det"0a
(4
-
7/23/2019 Irgasi MLL
17/45
BAB III
METODOLOGI
aluran yang direncanakan dalam tugas ini adalah saluran Primer,
ekunder dan %ersier.
3.1 PERENCANAAN
Dalam hal Perencanaan saluran $aktor - $aktor yang harus diperhatikan
dalam perencanaan saluran adalah)
a. Dimensi saluran didasarkan pada kapasitas terbesar, yaitu kapasitas
pada musim kemarau.
b. +etak saluran pembawa harus sedemikian rupa sehingga seluruh areal
dapat dialiri. Untuk itu sedapat mungkin saluran di letakkan di
punggung bukit.
c. aluran pembawa sedapat mungkin dipisahkan dari saluran
pembuang. ecepatan pada saluran pembawa kecil sedangkan saluran
pembuang kecepatan besar.
d. aluran primer mempunyai syarat @ syarat )
('.aluran primer tidak terlalu panjang.
6'.emiringan saluran harus kecil.
5'.Usahakan aliran selalu lurus.
3.1.1. K"8"*#'"* S")ur"
2esarnya kapasitas saluran tergantung dari luas daerah yang akan dialiri.
apasitas saluran dapat dihitung dengan rumus )
aluran Induk " Primer )rsiersaluran teskundersaluraninduksalurantotal e?e?e
a* ?
e
a* ?A ==
(9
-
7/23/2019 Irgasi MLL
18/45
aluran ekunder )rsiersaluran teskundersalurantotal e?e
a* ?
e
a* ?A ==
aluran %ersier )rsiersaluran tetotal e
a* ?
e
a* ?A ==
Dimana ) A > Debit aluran &m5"detik'.
* > +uas areal yang dialiri &ha'.
N; > ebutuhan bersih &netto' air sawah
a > ebutuha air normal &(,43 lt"dt"ha'.
e total > B$$isiensi irigasi secara keseluruhan.
e aluran induk"primer > =, =, =,:
3.1.2. Mee'u%" Mu%" A#r T#"8 S")ur"
(. aluran %ersier
%inggi muka air pada saluran tersier, ditentukan oleh letak sawah
tertinggi yang akan dialiri pada petak tersier, tinggi air yang tergenang
disawah diambil setinggi =,(= m di tambah dengan panjang saluran
yang di alirkan dengan kemiringannya.
6. aluran kunder dan aluran Primer
Untuk menetukan tinggi muka air saluran skunder adalah tergantung
tinggi muka air saluran tersier yang akan dialirkan oleh salurannya
dan tinggi muka air di hilir ditambah panjang saluran dikali
kemiringan salurannya dengan rumus sebagai berikut )
0u > 0h > &+ ? I'
Dimana ) 0u > %inggi muka air dihulu saluran.
0h > %inggi muka air di hilir saluran.
+ > Panjang saluran Primer dan kunder.
I > emiringan saluran.
(:
-
7/23/2019 Irgasi MLL
19/45
3.2. MENENTUKAN DIMENSI TIAP SALURAN
apasitas aliran di suatu saluran dihitung dengan rumus trickler )
(' C > k. 6"5. I("6
Dimana ) C > ecepatan *liran, &m5"dt'
> 1ari-jari 0idrolis, &m'
I > emiringan aluran
k > oe$isien kekasaran strickler, untuk k > 73
0arga k > 73 dapat dilihat pada tabel dibawah ini )
%abel. 0arga oe$isien ekasaran trickler Untuk aluran %anah
ecara praktis dapat digunakan rumus )
6' C > =,76 . A =,(:6
umus untuk menghitung"mendesain dimensi saluran dapat digunakan )
5' > * " P
* > &b m.h'. h b > n.h untuk +uas penampang saluran
* > &n.h m.h'. h
* > &n m'. h6
7' P > b 6.h (m6 +
3' A > C.*
( +ebar Dasar &m'
h > %inggi *ir &m'
m > emiringan %alut & ( Certikal ) m horizontal '
3.3 PERENCANAAN BANGUNAN SADAP;BAGI
Untuk kepentingan pembagian air diperlukan bangunan bagi dan bangunan
sadap. 2angunan bagi adalah bangunan ditempat saluran induk menyabang
menjadi saluran@saluran sekunder atau bangunan ditempat saluran induk
memberikan air kepada saluran sekunder. 2angunan sadap adalah bangunan yang
memberikan air dari saluran induk " sekunder kepada saluran tersier.
+azimnya pada bangunan@bangunan tersebut, agar dapat menguasai peil
muka air dihulunya, dibuatkan konstruksi penebat, konstruksi penebat itu dapat
dipersatukan dan dapat pula terpisah, tidak bergandeng dengan bangunan bagi "
sadap, asalkan tidak jauh letaknya, berhubung mempunyai $ungsi lain, misalnya
sebagai bangunan terjun.
2angunan bagi " sadap perlu diperlengkapi dengan konstruksi pengukurair, agar supaya pembagian " pemberian air menurut jatah dapat diterapkan dengan
teliti.
3.+ MENENTUKAN DIMENSI PINTU
6=
-
7/23/2019 Irgasi MLL
21/45
z
h h ma?
ttp
h air
Plat Injak
%uas " -oda PenggerakPintu
=,3 m7,== m
=,5m
Dalam tugas perencanaan ini, pintu yang dipakai hanyalah pintu jenis
omijn. Dimana pemilihan jenisnya tergantung lebar dasar saluran dan debit air
saluran.
eterangan )
h > %inggi muka air diudik pintu
h maks > %inggi muka air maksimun diatas bangunan.
h air > %inggi muka air diatas bangunan.
tp > %inggi pada kedudukan terendah diukur dari dasar saluran
normal
t > %inggi lantai
3./ CARA PEMBUATAN TABEL
(. olom ( ) No uasDiisi dengan no ruas saluran Primer, sekunder, dimulai dari saluran
yang paling jauh dari bendung.
6. olom 6 ) %inggi *ir &h'
%inggi air yang akan digunakan dilapangan &disesuaikan'.
5. olom 5 ) +ebar Dasar aluran &b'
6(
-
7/23/2019 Irgasi MLL
22/45
+ebar dasar saluran yang akan digunakan dilapangan &harga b ini
adalah pembulatan ke 3 cm terdekat'
- untuk aluran Primer b > 6h
- untuk saluran ekunder b > h
5. olom 7 ) emiringan talud &m'
emiringan talud diambil ( ) (
7. olom 3 ) +uas penampang rencana &*'
Didapat dari b dan h dengan menggunakan rumus )
A < & = ( ( untuk menentukan luas penampang pintu
Dimana ) * > +uas Penampang &m6
'
b > +ebar Dasar aluran &m'
h > %inggi *ir &m'
3. olom 4 ) eliling 2asah &P'
Untuk keliling basah dipakai rumus )
P < 2( 2=&
4. olom 9 ) 1ari @ jari hidrolik &'
Untuk jari @ jari hidrolik dipakai rumus )
R < P
A
h
hhb=
++
&66
'&
9. olom : ) 1ari @ jari hidrolik &6"5 '
:. olom < ) emiringan aluran &i'
emiringan saluran ini telah ditentukan ) =,===3
-
7/23/2019 Irgasi MLL
23/45
ecepatan air pada saluran dengan dimensi yang telah dibulatkan
dengan mengggunakan rumus )
> < % . R2;3. #1;2
Dimana )
k > koo$esien trickler &ditentukan > 73'
> 1ari@jari hidrolis &m'
i > emiringan saluran &ditentukan > =,===3'
(6. olom (5 ) %inggi jagaan &w'
%inggi jagaan ini disuaikan dengan tinggi air
(7. olom (7 ) Debit encana &A'
Untuk tinggi jagaan dipakai rumus )
? < A . >
Dimana ) * > +uas Penampang &m6'
C > ecepatan *liran &m"dtk'
65
-
7/23/2019 Irgasi MLL
24/45
BAB I>
PERHITUNGAN
Dalam merencanakan suatu saluran Irigasi kita perlu mencari luas dalam
setiap petak@petak sawah. Dalam tugas rancangan ini luas setiap petak setelah
dicari dari peta situasi adalah )
U'u% )u"* *")ur" 8r#er :
* > 36: 756 4
-
7/23/2019 Irgasi MLL
25/45
+.1 PERHITUNGAN DEBIT SALURAN
Untuk menentukan debit disetiap saluran dapat di gunakan rumus )
e
aAQ
=
Dimana )
A > Debit *ir &m"det'
* > +uas area yang dialiri &0a'
a > ebutuhan air Normal &(,43 lt"dt"ha'
e > - al. Primer > =, =,< - al. %ersier > =,:
+.1.1 S")ur" Pr#er
3453 . (,43
uas * A > -------------- > (=55=,: lt"dt"ha > (=,55=: m5"dt
=, -------------- > (=55=,: lt"dt"ha > (=,55=: m5"dt
=, ------------- > (=:< lt"dt"ha > (,=:< m5"dt
=,:
756 . (,43
%*.5.*. A > -------------- > : =,: -------------- > ((:(,:( lt"dt"ha > (,(:(:( m5
"dt
63
-
7/23/2019 Irgasi MLL
26/45
=,:
:5: . (,43
%*.3 A > -------------- > (96:,59 lt"dt"ha > (,96:59 m5"dt
=,:
7 -------------- > (=(:,:9 lt"dt"ha > (,=(::9 m5"dt
=,:
(6( . (,43
%*.( A > -------------- > 67 =,67 -------------- > 5(3,34 lt"dt"ha > =,5(33 m5"dt
=,:
599 . (,43
%*.9 A > -------------- > 999,34 lt"dt"ha > =,99934 m5"dt
=,:
((4< . (,43
%*.: A > -------------- > 67((,=4 lt"dt"ha > 6,7(( m5"dt
=,:
+.2 PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN
Dalam menentukan Dimensi aluran ada beberapa langkah @ langkah yang
harus dibuat dengan menggunakan rumus @ rumus tertentu, untuk mencari lebar
dasar saluran &b' dan tinggi muka air &h' dapat kita coba @ coba.
*dapun rumus @ rumus yang dipakai adalah )
h > dicoba - coba
b > 6h & Untuk aluran Primer '
b > h & Untuk aluran ekunder"%ersier '
* > &bh'h
P > 6h 6 b
64
-
7/23/2019 Irgasi MLL
27/45
>bh +
+
66
h'h&b
C > k . 6"5. i("6
A > * . C
k > 73 oe$isien kekasaran strickler m("5"dtk
m > ( ) ( & kemiringan talud hor #ert '
i > =,===3 & emiringan dasar saluran '
w > =,6= @ =,5= m
+.2.1 S")ur" Pr#er SP
Dicoba )
k > 73
h > (.4 m
b > 6h
> 6. (.4 > 5.6 m
* > &bh'h > &5.6 (.4' (.4' > 9.4 m
P > 6h 6 b
> 6. (.4 6 5.6 > 9.9 m
> *"P
> 9.9 " 9.9 > ( m
C > k.6"5 . i("6
C > 73 . (6"5 . =.===3("6
C > ( m
A > *.C
A > 9.9 . (
69
h
b
-
7/23/2019 Irgasi MLL
28/45
A > 9.9 m5"dtHHHHcocok.
7.6.6 S")ur" Se%u$er SS
(. &uas *'
Dicoba )
k > 73
h > =,: m
b > h > =,: m
* > &bh'h
> &=,: =,:' =,: > (,9 m
P > 6h 6 b
> 6 . =,: 6 =,: > 5,5 m
> *"P
> (,9 " 5,5 > =,7 m
C > k.6"5
. i("6
C > 73 . =,76"5 . =.===3("6
C > =,4 m
A > *.C
A > (,3 . =,4
A > =,< m5"dtHHHHHcocok.
6:
(.4 m
5.6 m
=.5= m
-
7/23/2019 Irgasi MLL
29/45
=.: m
=.: m
=.5= m
=.3 m
=.3 m
=.6= m
7.6.5 S")ur" 'er*#er ST
(. &uas *' %*.6
Dicoba )
k > 73
h > =,3 m
b > h > =,3 m
* > &bh'h
> &=,3 =,3' =,3 > =,3 m
P > 6h 6 b
> 6. =,3 6 =,3 > (,< m
> *"P
> =,3 " (,< > =,6 m
C > k.6"5 . i("6
C > 73 . =,66"5 . =.===3("6
C > =,7 m
A > *.C
A > =,3 . =,7
A> =,6 m5
"dtHHHHHcocok.
6
-
7/23/2019 Irgasi MLL
30/45
+.3. PINTU ROMINJ
Pelaksanaan tugas ini,pintu yang di pakai hanyalah pintu jenis rominj
dimana pemilihan jenisnya tergantung lebar saluran dan debit air pada saluran.
Dimana )
h > tinggi muka air
h !a? > tinggi muka air ma?imum diatas bangunan
h ada > tinggi muka air diatas bangunan
> tinggi lantai
%p > tinggi pintu dari dasar saluran
0 >
5"6
..9(.(
bm
Q
cara menguji dapat tidaknya pintu rominj dipakai
Dimana )
A > Debit *ir
m > emiringan %alut b > +ebar aluran
Perhitungan dapat tidaknya pintu rominj dipakai untuk ruas &primer'
A > 9,9m5"dt
m > (
b > 5,6 >>>>>>>>>>>>>>>h !a? > (,
-
7/23/2019 Irgasi MLL
31/45
* > b ? h
> 5,6 ? (,4 > 3,( m6
C >(,3
9,9=
A
Q> (,3 m6"dt
A >6
9,9
6=
Q> 5,< m6"dt
0J >
5"6
9(,(
bxmx
Q
>
5"6
6,5(9(,(
9,9
xx
> (,6
Untuk pintu rominj h !a? > (,>>>>>>>>>>>>>>pintu rominj dapat dipakai
+.+. PERHITUNGAN BANGUNAN SADAP
+.+.1 B"!u" S"$"8 Pr#er
Dimensi Pintu (
Dimana )
A > ( m5"dtk
K > (= cm > =.( m
k > =,73 m
0 > h"=.:
> =,:"=.:
5(
A > 9,9 m"dtk
b > 5,6 mh > (,4 m
Pintu
(
Pintu 6
A > ( m"dtkb > =,: m
h > =,: m
A > ( m"dtk
b > =,: m
h > =,: m
-
7/23/2019 Irgasi MLL
32/45
A > =,< m"dtk
b > =,: m
h > =,: m
A > =,6 m"dtk
b > =,3 mh > =,3 m
A > =,< m"dtk
b > =,: m
h > =,: m
Pintu (
Pintu 6
> (
!aka )
2 >zgxHxk
Q
..6
2 >(,=:(, =,= =,6 m5"dtk
K > (= cm > =.( m
k > =,73 m
0 > h"=.:
> =,3"=.:
> =,4 m
!aka )
2 >zgxHxk
Q
..6
2 >(,=:(, =,3 m
!aka pintu yang diambil > =,4 m ? =,3 m
+.+.3 B"!u" S"$"8 Ter*#er
56
Pintu 2
A > =,5 m"dtkb > =,4 mh > =,4 m
A > =,< m"dtkb > =,: mh > =,: m
A > =,6 m"dtkb > =,3 mh > =,3 m
Pintu 1
-
7/23/2019 Irgasi MLL
33/45
Dimana )
A > =,6 m5"dtk
K > (= cm > =.( m
k > =,73 m
0 > h"=.:
> =,4"=.:
> =,: m
!aka )
2 >
zgxHxk
Q
..6
2 >(,=:(, =,3 m
!aka pintu yang diambil > =,: m ? =,3 m
+./. KOLAM OLAKAN DAN BANGUNAN TERJUN
Dimana )
h > (,4 m &didapat dari h tertinggi dari perhitungan dimensi saluran'
C > ( m6"dtk
g > 5,6 m
maka )
K > 0 K
0 > h &&C6' " &6 ? g''
> (,4 &&(6' " &6 ? (,4 m
K > =,5
K > 0 K
> (,4 =,5
> (,< m
55
-
7/23/2019 Irgasi MLL
34/45
8 > =,7
> 0 8
> (,4 =,7
> 6 m
4,(
(,6 m
!aka digunakan rumus )
("5 F K"0 F 7"5
=,5 F (,6 F (,5
D > &=,4 ? 0' &(,79 ? K'> &=,4 ? (,4' &(,: ?(, &(:,3 ? 9,9("6' " & 9,9 ( m
57
-
7/23/2019 Irgasi MLL
35/45
t > &6,7 ? dc' &=,7 ? K '
> &6,7 ? (' &=,7 ? (,
-
7/23/2019 Irgasi MLL
36/45
( )7(=
.. dNSbSa
( )(kk
e
e
S
MT
/.1. Per(#'u!" P,)" T""
ebutuhan air untuk pengolahan lahan padi.
ebutuhan air untuk penyiapan dapat ditentukan berdasarkan kedalaman
tanah dan porositas tanah di sawah.
PL > Pd ;i
Dengan )
PL > kebutuhan air untuk penyiapan lahan & mm '
a > derajat kejenuhan tanah setelah penyiapan lahan &M'
b > derajat kejenuhan tanah sebelum penyiapan lahan &M'
N > porositas tanah, dalam M rata-rata per kedalaman tanah
d > asumsi kedalaman tanah setelah pekerjaan penyiapan lahan &mm'
Pd > kedalaman genangan setelah pekerjaan penyiapan lahan &mm'
;i > kehilangan air di sawah selama ( hari &mm'
ebutuhan air untuk penyiapan lahan dapat ditentukan secara empiris
sebesar 63= mm, meliputi kebutuhan untuk penyiapan lahan dan untuk lapisan ait
awal setelah transplatasi selesai.
edangkan untuk lahan yang sudah lama tidak ditanami, kebutuhan air
untuk penyiapan lahan dapat ditentukan sebesar 5== mm, yaitu untuk persemaian
termasuk dalam kebutuhan air untuk penyiapan lahan.
*nalisis kebutuhan air selama pengolahan lahan dapat menggunakan
metoda seperti yang diusulkan oleh Can de oor dan Kiljstra &( kebutuhan air untul mengganti kehilangan air akibat e#aporasi
dan perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan &mm"hari'
Bo > B#aporasi potensial &mm"hari'
P > perkolasi &mm"hari'
k > konstanta
54
-
7/23/2019 Irgasi MLL
37/45
% > jangka waktu pengolahan &hari'
> kebutuhan air untuk penjenuhan &mm'
e > bilangan eksponen ) 6,9(:6
Diketahui data-data sebagai berikut )
ebutuhan air untuk menjenuhkan adalah 63= mm, Perkolasi sebesar 6
mm"hr, waktu pengolahan adalah 5= hari dan e#aporasi potensial sebesar 7 mm"hr.
2erapakah kebutuhan air untuk pengolahan lahan
Penyelesaian )
Diketahui ) > 63= mm
P > a ( > (,43 ( > 6,43 mm"hr
% > 5= hr
Bo > 6,3= mm"hr
e > 6.9(:6
Ditanya ) I...
1awab )
!enghitung air untuk mengganti e#aporasi dan perkolasi )
! > Bo P
! > 6,3= 6,43 > 3,(3 mm"hr
!enghitung konstanta )
k >63=
5=(3,3 x
S
MT= > =,4(:
!enghitung kebutuhan air untuk pengolahan lahan )
I >(k
k
e
eM > 3,(3 ?
'(9(:6,6&
9(:6,64(:,=
4(:,=
> ((,=36 mm"hr
1adi kebutuhan air selama pengolahan lahan adalan sebesar ((,=36 mm"hr.
- Penggunaan konsumti$
B% > kc . Bto
Bto > Bpan ? kpan
Dengan )
B% > e#apotranspirasi tanaman &mm"hari'
59
-
7/23/2019 Irgasi MLL
38/45
kc > koe$isien tanaman
Bto > e#aporasi tetapan"tanaman acuan &mm"hari'
Bpan > pembacaan panci e#aporasi
kpan > koe$isien panci
/.2. B#' D#8#$"( L"8"! Tr"*8)"'"*# Le( A")
2ibit padi ditransplantasi saat dua daun telah muncul pada batang muda,
biasanya saat berumur :-(3 hari. 2enih harus disemai dalam petakan khusus
dengan menjaga tanah tetap lembab dan tidak tergenang air. aat transplantasi dari
petak semaian, perlu kehati-hatian dan sebaiknya dengan memakai cethok, serta
dijaga tetap lembab. 1angan bibit dibiarkan mengering. ekam &sisa benih yang
telah berkecambah' biarkan tetap menempel dengan akar tunas, karena
memberikan energi yang penting bagi bibit muda. 2ibit harus ditransplantasikan
secepat mungkin setelah dipindahkan dari persemaian sekitar O jam, bahkan lebih
baik (3 menit. aat menanam bibit di lapangan, benamkan benih dalam posisi
horisontal agar ujung-ujung akar tidak menghadap ke atas &ini terjadi bila bibit
ditanam #ertikal ke dalam tanah'. Ujung akar membutuhkan keleluasaan untuk
tumbuh ke bawah. %ransplantasi saat bibit masih muda secara hati-hati dapat
mengurangi guncangan dan meningkatkan kemampuan tanaman dalam
memproduksi batang dan akar selama tahap pertumbuhan #egetati$. 2ulir padi
dapat muncul pada malai &misalnya kupingJ bulir terbentuk di atas cabang, yang
dihasilkan oleh batang yang subur'. +ebih banyak batang yang muncul dalam satu
rumpun, dan dengan metode IP, lebih banyak bulir padi yang dihasilkan oleh
malai.
/.3. B#' D#'"" S"'u S"'u D"r#8"$" Se5"r" Beru8u
2itit ditransplantasi satu-satu daripada berumpun, yang terdiri dari dua
atau tiga tanaman. Ini dimaksudkan agar tanaman memiliki ruang untuk menyebar
dan memperdalam perakaran. ehingga tanaman tidak bersaing terlalu ketat untuk
memperoleh ruang tumbuh, cahaya, atau nutrisi dalam tanah. istem perakaran
menjadi sangat berbeda saat tanaman ditanam satu-satu.
5:
-
7/23/2019 Irgasi MLL
39/45
/.+. J"r"% T"" Y"! Le&"r
Dibandingkan dengan baris yang sempit, bibit lebih baik ditanam dalam
pola luasan yang cukup lebar dari segala arah. 2iasanya jarak minimalnya adalah
63 cm ? 63 cm.
ebaiknya petani berani mencoba berbagai jarak tanam dalam berbagai
#ariasi, karena jarak tanam yang optimum &yang mampu menghasilkan rumpun
subur tertinggi per m6' tergantung kepada struktur, nutrisi, suhu, kelembaban dan
kondisi tanah yang lain. Pada prinsipnya tanaman harus mendapat ruang cukup
untuk tumbuh. !ungkin *nda pernah juga menggunakan metode lain selain IP,
namun jarang yang jarak tanam terbaiknya di bawah 6= cm ? 6= cm. 0asil panen
maksimum diperoleh pada sawah subur dengan jarak tanam 3= ? 3= cm sehingga
hanya 7 tanaman per m6.
Untuk membuat jarak tanam yang tepat &untuk memudahkan
pendangiran', petani dapat meletakkan tongkat-tongkat di pinggir sawah, lalu di
antaranya diikatkan tali melintas sawah. %ali harus diberi tanda inter#al yang
sama, sehingga dapat menanam dalam pola segi empat. Dengan jarak tanam yang
lebar ini, memberi kemungkinan lebih besar kepada akar untuk tumbuh leluasa,
tanaman juga akan menyerap lebih banyak sinar matahari, udara dan nutrisi.
0asilnya akar dan batang akan tumbuh lebih baik &juga penyerapan nutrisi'. Pola
segi empat juga memberi kemudahan untuk pendangiran &+ihat no. 4 di bawah'.
1ika petani sudah lebih berpengalaman, mereka dapat menghemat waktu
dengan hanya menandai titik persilangan tali di petak sawah dengan lidi atau alat
lain. Dalam metod IP kebutuhan benih jauh lebih sedikit dibandingkan metode
tradisional, salah satu e#aluasi IP menunjukkan bahwa kebutuhan benih hanya 9kg"0a, dibanding dengan metode tradisional yang mencapai (=9 kg"0a. 2elum
lagi hasil panen yang diperoleh berlipat ganda karena setiap tanaman
memproduksi lebih banyak padi.
/./. K,$#*# T""( Te'"8 Le&"& T"8# T#$"% Ter!e"! A#r
ecara tradisional penanaman padi biasanya selalu digenangi air. !emang
benar bahwa padi mampu bertahan dalam air yang tergenang. Namun, sebenarnya
5
-
7/23/2019 Irgasi MLL
40/45
air yang menggenang membuat sawah menjadi hypo?ic &kekurangan oksigen'
bagi akar dan tidak ideal untuk pertumbuhan. *kar padi akan mengalami
penurunan bila sawah digenangi air, hingga mencapa Q total akar saat tanaman
mencapai masa berbunga. aat itu akar mengalami die back &akar hidup tapi
bagian atas mati'. eadan ini disebut juga senescenceJ, yang merupakan proses
alami, tapi menunjukkan tanaman sulit berna$as, sehingga menghambat $ungsi
dan pertumbuhan tanaman.
Dengan IP, petani hanya memakai kurang dari O kebutuhan air pada
sistem tradisional yang biasa menggenangi tanaman padi. %anah cukup dijaga
tetap lembab selama tahap #egetati$, untuk memungkinkan lebih banyak oksigen
bagi pertumbuhan akar. esekali &mungkin seminggu sekali' tanah harus
dikeringkan sampai retak. Ini dimaksudkan agar oksigen dari udara mampu masuk
ke dalam tanah dan mendorong akar untuk mencariJ air. ebaliknya jika sawah
terus digenangi, akar akan sulit tumbuh dan menyebar, serta kekurangan oksigen
untuk dapat tumbuh dengan subur.
ondisi tidak tergenang, yang dikombinasikan dengan pendaringan
mekanis, akan menghasilkan lebih banyak udara masuk ke dalam tanah dan akar
berkembang lebih besar sehingga dapat menyerap nutrisi lebih banyak.
Pada sawah yang tergenang air, di akar padi akan terbentuk kantung udara
&aerenchyma' yang ber$ungsi untuk menyalurkan oksigen. Namun, karena
kantung udara ini mengambil 5=-7=M korteks akar, maka dapat berpotensi
menghentikan penyaluran nutrisi dari akar ke seluruh bagian tanaman. elain itu,
penggenangan air paling baik dilakukan pada sore hari &bila pada hari itu tidak
hujan', sehingga air yang berada di permukaan mulai mengering keesokan
harinya. Perlakuan ini membuat sawah mampu untuk menyerap udara dan tetaphangat sepanjang hariR sebaiknya sawah yang digenangi air justru akan
memantulkan kembali radiasi matahari yang berguna, dan hanya menyerap sedikit
panas yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman. Dengan IP, kondisi tak
tergenangi hanya dipertahankan selama pertumbuhan #egetati$. elanjutnya,
setelah pembungaan, sawah digenangi air (-5 cm seperti yang diterapkan di
praktek tradisional. Petak sawah dialiri secara tuntas mulai 63 hari sebelum panen.
7=
-
7/23/2019 Irgasi MLL
41/45
ebagai tambahan untuk 7 prinsip ini, 6 praktek lain sangat penting dalam
metode IP. eduanya tidak berlawanan dan telah lama dikenal oleh petani dalam
bercocok tanam.
/.0. Pe$"r#!"
Pendaringan &membersihkan gulma dan rumput' dapat dilakukan dengan
tangan atau alat sederhana. Para petani di !adagaskar beruntung setelah
menggunakan alat pendaringan yang telah dikembangkan International ice
esearch Institute sejak tahun (
-
7/23/2019 Irgasi MLL
42/45
miskin jika tidak di pupuk kimia, secara otomatis perlu diberikan masukan nutrisi
lain. Pedomannya) dengan hasil panen yang tinggi, sesuatu perlu dikembalikan
untuk menyubukan tanah.
Ke5e8"'" "!# $#"'"* 8eru%"" '""( 2/ ;$'%
1anuari ) $ &u' >67
'& axhariu +>
67
'43,(5(&3=,6 x+> 6,65 m"dtk
;ebuari ) $ &u' >67
'& axhariu +>
67
'43,(6:&3=,6 x+> 6,=5 m"dtk
!aret ) $ &u' >67
'& axhariu +>
67
'43,(5(&3=,6 x+> 6,65 m"dtk
*pril ) $ &u' >67
'& axhariu +>
67
'43,(5=&3=,6 x+> 6,(9 m"dtk
!ay ) $ &u' >67
'& axhariu +>
67
'43,(5(&3=,6 x+> 6,65 m"dtk
1uni ) $ &u' >67
'& axhariu +>
67
'43,(5=&3=,6 x+> 6,(9 m"dtk
1uli ) $ &u' >67
'& axhariu +>
67
'43,(5(&3=,6 x+> 6,65 m"dtk
*gustus ) $ &u' >67
'& axhariu +>
67
'43,(5(&3=,6 x+> 6,65 m"dtk
eptember ) $ &u' >67
'& axhariu +>
67
'43,(5=&3=,6 x+> 6,(9 m"dtk
/ktober ) $ &u' >67
'& axhariu +>
67
'43,(5(&3=,6 x+> 6,65 m"dtk
No#ember ) $ &u' >67
'& axhariu +>
67
'43,(5=&3=,6 x+> 6,(9 m"dtk
Desember ) $ &u' >67
'& axhariu + >67
'43,(5(&3=,6 x+ > 6,65 m"dtk
Tabe !ece"atan Angin #m$dtk%
2ulan 1an ;eb !art *prl !ay 1uni 1uli *gst ep /kt No# Des
Perata 6,65 6,=5 6,65 6,(9 6,65 6,(9 6,65 6,65 6,(9 6,65 6,(9 6,65
Btc > 2ulan ? (,(
Btc > 6,(9 ? (,( > 6,5:9 mm"hari
D > Buanx
x
N&'
47,:43,=
76
-
7/23/2019 Irgasi MLL
43/45
> (9,647,:43,=
43,(x
x> =,459 l"dtk"h
A > BuanxAx('
(===
> (9,6(===
3453459,=x
x> 9,9:< m5"dtk
Perhitungan debit intake &A' untuk luas areal sawah &*' 3453 0a
Periode Btc N; D A
Nop( 6,5:9 (.43= =,459 9,9: