Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan...

144
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Project Paket Pembelajaran dan Penilaian Kode Unit : BSDC-0755 PERAKITAN PELAT DAN BAJA LEMBARAN (Sheet and Plate Assembly)

Transcript of Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan...

Page 1: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Project

Paket Pembelajaran dan Penilaian

Kode Unit : BSDC-0755

PERAKITAN PELAT DAN BAJA LEMBARAN(Sheet and Plate Assembly)

( Juni 2002 )

Page 2: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Daftar IsiBAB 1 PENGANTAR..........................................................................................................1

Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !...................................................................1Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung............................1Definisi.........................................................................................................................1Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?........................................................................2Simbol..........................................................................................................................2Terminologi..................................................................................................................2

BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH.......................................................................................5

Peran Pelatih................................................................................................................5Strategi Penyajian........................................................................................................5Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini...................................5Peraturan.....................................................................................................................6Sumber-sumber untuk Mendapatkan Informasi Tambahan.........................................6

BAB 3 STANDAR KOMPETENSI.......................................................................................7

Judul Unit.....................................................................................................................7Deskripsi Unit...............................................................................................................7Kemampuan Awal........................................................................................................7Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja...........................................................................7Variabel........................................................................................................................8Pengetahuan dan Keterampilan Pokok.......................................................................9Konteks Penilaian........................................................................................................9Aspek Penting Penilaian..............................................................................................9Keterkaitan dengan Unit Lain.....................................................................................10Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini................................10Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini.....10

BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN.......................................................................................11

A Rencana Materi..................................................................................................11B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi............................................................13C Materi Pendukung untuk Pelatih.........................................................................17

Lembar Informasi............................................................................................18Tugas..............................................................................................................45Transparansi...................................................................................................73

BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI.......................................................................................88

Apa yang Dimaksud dengan Penilaian ?...................................................................88Apa yang Dimaksud dengan Kompeten?..................................................................88Pengakuan Kompetensi yang Dimiliki........................................................................88Kualifikasi Penilai.......................................................................................................88Ujian yang Disarankan...............................................................................................89Checklist yang Disarankan Bagi Penilai....................................................................95Lembar Penilaian.......................................................................................................96

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 3: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Daftar Isi

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 4: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 1 Pengantar

BAB 1 PENGANTAR

Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !Buku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan ditempat kerja, yakni suatu cara yang secara nasional sudah disepakati untuk penyampaian keterampilan, sikap dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran. Penekanan utamanya adalah tentang apa yang dapat dilakukan seseorang setelah mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik yang paling penting dari pelatihan yang berdasarkan kompetensi adalah penguasaan individu secara aktual di tempat kerja.

Pelatih harus menyusun sesi-sesi kegiatannya sesuai dengan : kebutuhan peserta pelatihan persyaratan-persyaratan organisasi waktu yang tersedia untuk pelatihan situasi pelatihan.

Strategi penyampaian dan perencanaan sudah dipersiapkan oleh pelatih untuk peserta pelatihan. Masalah yang disarankan akan memberikan suatu indikasi tentang apa yang harus dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi/mencapai standar kompetensi.

Strategi pembelajaran dan penilaian yang dipersiapkan dalam unit ini tidaklah bersifat wajib namun digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman industri mereka. Contoh-contoh produk industri lokal atau hasil pengembangan sumber-sumber yang mereka miliki, dapat membantu dalam menyesuaikan materi dan memastikan relevansi pelatihan.

Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & BerhitungUntuk melaksanakan pelatihan secara efektif dan agar dapat mencapai standar kompetensi diperlukan tingkat kemampuan minimal dalam membaca, menulis dan menghitung berikut:

Kemampuan membaca dan menulis

Kemampuan baca, interpretasi dan membuat teks.

Kemampuan menggabungkan informasi untuk dapat menafsirkan suatu pengertian

Kemampuan menghitung

Kemampuan minimal untuk menggunakan matematika dan simbol teknik, diagram dan terminologi dalam konteks umum dan yang dapat diprediksi serta dimungkinkan untuk mengkomunikasikan keduanya yaitu antara matematik dan teknik.

DefinisiSeseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan manamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan, anda dapat ditempatkan sebagai peserta, pelajar atau sebagai peserta, sehingga seorang pengajar kompetensi ini adalah sebagai pelatih. Sebaliknya, dalam situasi pelatihan anda juga dapat ditempatkan sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 1Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 5: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 1 Pengantar

Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?Dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya harus tertuju kepada pencapaian suatu kompeterisi/keahlian, bukan pencapaian pada pemenuhan waktu tertentu; dengan demikian dimungkinkan peserta pelatihan yang berbeda memerlukan waktu yang berbeda pula untuk mencapai suatu kompetensi tertentu.

SimbolDalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan tentang simbol :

Simbol Keterangan

HO Handout ( Pegangan Peserta )

OHTOverhead Transparansi yang dapat digunakan dalam penyampaian materi pelatihan

Penilaian Penilaian kompetensi yang harus dikuasai

Tugas Tugas / kegiatan atau aktivitas yang harus diselesaikan.

TerminologiAkses dan KeadilanMengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.

PenilaianProses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standard-standard yang dibutuhkan oleh industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap dan berkualitas) dalam kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.

PenilaiSeseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja di suatu area tertentu.

KompetenMampu melakukan pekerjaan dan memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja serta sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan.

Pelatihan Berdasarkan KompetensiPelatihan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menguasai suatu kompetensi/ keahlian secara terukur dan mengacu pada standard yang sudah ditetapkan.

Aspek Penting Penilaian

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 2Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 6: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 1 Pengantar

Menerangkan fokus penilaian dan poin-poin utama yang mendasari suatu penilaian.

Konteks PenilaianMenetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.

Elemen KompetensiElemen atau Sub-Kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun suatu unit kompetensi.

Acuan Penilaian Acuan penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit kompetensi harus dinilai.

AdilTidak merugikan para peserta tertentu.

FleksibelTidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.

Penilaian FormatifKegiatan penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan, yaitu untuk membantu dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan secara baik dan adanya umpan balik kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.

Kompetensi KunciKompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja dalam suatu pekerjaan. Ini meliputi: mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam sebuah tim, memecahkan masalah penggunaan teknologi, menggunakan ide-ide teknik-matematis .

Kompetensi-kompetensi ini digolongkan ke dalam tingkat yang berbeda sebagai berikut:

Strategi PenyajianStrategi panyajian adalah dengan menyediakan informasi yang diperlukan tentang bagaimana melaksanakan pelatihan berdasarkan program yang dilaksanakan di tempat kerja dan/atau di tempat pelatihan/ organisasi yang bersangkutan.

Keterkaitan dengan Unit Lain

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 3Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Tingkat kemampuan yang harus ditunjukkan dalam menguasai kompetensi ini

Tingkat Karakteristik

1 Tugas-tugas rutin dalam prosedur sudah tercapai dan secara periodik kemajuannya diperiksa oleh supervisor.

2 Tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan diri untuk menangani pekerjaan secara otonomi. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.

3 Bertanggung jawab atas aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin yang diarahkan dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Page 7: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 1 Pengantar

Menerangkan peran suatu unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi yang ditetapkan oleh industri. Hal ini juga memberikan pedoman tentang unit lain yang dapat dinilai bersama.

Standar Kompetensi NasionalKompetensi-kompetensi yang sudah disepakati secara nasional dan standar-standar penampilan kerja yang dijadikan acuan oleh segala fihak dalam melakukan suatu pekerjaan.

Kriteria Unjuk kerja Kriteria-kriteria atau patokan yang digunakan untuk menilai apakah seseorang sudah mencapai suatu kompetensi dalam suatu unit kompetensi.

VariabelPenjelasan tentang rincian tempat pelatihan dengan perbedaan konteks yang mungkin dapat diterapkan pada suatu unit kompetensi tertentu.

Reliabel Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan terhadap standar kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada seluruh konteks dan seluruh peserta pelatihan.

ValidPenilàian terhadap fakta-fakta dan kriteria unjuk kerja yang sama akan menghasilkan hasil akhir penilaian yang sama dari penilai yang berbeda.

Pengakuan Kemampuan yang Dimiliki (RCC- Recognition of Current Competence)Pengakuan akan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan sesseorang yang telah dicapainya. (lihat RPL)

Pengakuan Terhadap Pengalaman Belajar (RPL- Recognition of Prior Learning)Pengakuan terhadap hasil belajar sebelum mempelajari suatu unit kompetensi untuk mendukung pencapaian unit kompetensi tersebut. Hal tersebut biasanya adalah kompetensi yang berkaitan dengan standar kompetensi industi dan juga berkaitan dengan pembelajaran dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)

Penilaian SumatifPenilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai, yakni untuk memastikan bahwa peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.

Peserta Orang yang menerima / mengikuti pelatihan.

Pelatih Orang yang memberikan pelatihan.

Pengetahuan dan Keterampilan PokokDefinisi atau uraian tentang keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu keahlian/keterampilan pada tingkat yang telah ditetapkan

Deskripsi UnitGambaran umum tentang program pembelajaran/ kompetensi yang hendak dicapai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 4Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 8: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH

Peran PelatihSalah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada kompetensi ini dengan peserta pelatihan, pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan ketrampilah anda sendiri yang dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?

Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?

Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktik? Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan

pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan untuk melakukan pekerjaan mereka secara tepat?

Apakah anda menyadari ruang Iingkupan situasi industri dimana kompetensi ini mungkin diterapkan?

Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan membaca dan menulis serta keterampilan memahami dan menggunakan matematika peserta pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam standard kompetensi ini ?

Apakah anda menyadari tentang kemampuan membaca gambar peserta pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam standard kompetensi ini ?

Sudahkah anda pertimbangkan isu-isu yang wajar dan dapat diterima dalam merencanakan penyampaian program pelatihan ini?

Strategi PenyajianVariasi kegiatan pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :

pengajaran ( tatap muka ) tugas-tugas praktik melalui media (video, referensi, dll ) kerja kelompok kunjungan/ kerja industri

Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang diberikan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktik industri atau magang tidak memungkinkan, beragam simulasi, demonstrasi dan penggunaan multi media mungkin cukup memadai.

Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi IniRuang kelas atau ruang belajar memenuhi syarat minimum untuk penyampaian teori kepada peserta pelatihan, papan tulis, OHP dan kelengkapannya, flip chart dan kelengkapannya, dan alat-alat lain yang diperlukan.

PeraturanPerhatikan peraturan-peraturan atau hukum yang relevan serta panduan yang dapat mempengaruhi kegiatan anda, dan yakinkan bahwa peserta pelatihan anda mengikutinya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 5Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 9: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

Sumber-sumber untuk Mendapatkan Informasi TambahanSumber-sumber informasi meliputi beberapa kategori berikut ini :

Sumber bacaan yang dapat digunakan :

Judul: Sheet Metal Technologi

Pengarang: Budzik, Richard s.

Penerbit: Bobbs-Merrill Education Publishing Indianapolis

Tahun Terbit: 1980

Judul: Tool of Our ( Metal Working ) Trade

Pengarang: Smith, F.J.M

Penerbit: Wing Tai Cheng Printing Hongkong

Tahun Terbit: 1982

Judul: Teknologi Pelat Dasar

Pengarang: Drs. Rizal Sani

Penerbit: PPPG Teknologi Bandung

Tahun Terbit: 1999

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 6Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 10: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 3 Standar Kompetensi

BAB 3 STANDAR KOMPETENSIDalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau peserta untuk dapat :

mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan memeriksa kemajuan peserta pelatihan meyakinkan bahwa semua elemen ( Sub-Kompetensi ) dan kriteria unjuk

kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

Judul UnitPerakitan Pelat dan Baja Lembaran

Deskripsi Unit Unit ini merupakan unit lanjutan yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang teknisi kerja pelat memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja tentang aplikasi penggunaan peralatan tangan dam mesin-mesin kerja pelat dalam membuat benda kerja dari bahan pelat tipis serta memahami penerapannya di industri.

Kemampuan Awal Menggambar Teknik Mesin Peralatan Tangan dan Mesin-mesin Ringan Teknik Fabrikasi-1 Dasar Kerja Pelat

Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja Sub Kompetensi / Elemen Kriteria Unjuk Kerja

1.0 Menjelaskan proses-proses pengerjaan dan perakitan ( produksi ) benda kerja pelat.

1.1 Perancangan produksi dan alur kerjanya dijelaskan dan ditata secara efektif.

1.2 Benda kerja yang akan dibuat/ dirakit dikonfirmasikan agar sesuai dengan spesifikasi.

1.3 Peralatan dan mesin-mesin untuk proses pembuatan/ produksi dan perakitan pelat dipilih sesuai dengan benda kerja yang dibuat.

2.0 Menguraikan teknik-teknik pembuatan dan perakitan benda kerja pelat sesuai dengan spesifikasi.

2.1 Gambar kerja dibuat sesuai standar yang berlaku.2.2 Spesifikasi pekerjaan dijelaskan sesuai dengan gambar

kerja.2.3 Langkah kerja dan teknik-teknik pembuatan dan perakitan

benda kerja pelat diuraikan2.4 Kualitas kerja ditentukan dengan mengacu pada spesifikasi.

3.0 Membuat dan merakit benda kerja pelat sesuai dengan spesifikasi.

3.1 Bahan-bahan dan perlengkapan kerja disiapkan sesuai dengan gambar kerja

3.2 Pembuatan dan perakitan benda kerja pelat dilakukan sesuai SOP.

3.3 Proses kerja dilaksanakan dengan memperhatikan aturan keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 7Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 11: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 3 Standar Kompetensi

Sub Kompetensi / Elemen Kriteria Unjuk Kerja

3.4 Kualitas kerja diukur dengan mengacu pada spesifikasi.

Variabel

Unit ini bermaksud memberikan pengetahuan, sikap kerja serta keterampilan untuk keahlian kerja pelat .

a. Sasarannya adalah berbagai produk pelat tipis yang secara luas digunakan di bengkel pada industri-industri manufaktur di linkungan Pulau Batam dan Bintan serta Indonesia umumnya.

b. Penekanan dari unit ini adalah hal-hal yang mendasari pengetahuan dan keterampilan tentang proses pengerjaan dan perakitan benda kerja yang terbuat dari bahan pelat tipis di dunia industri/ manufaktur.

c. Pelatihan dapat dilaksanakan di ruang kelas dan/ atau bengkel atau di industri / lembaga diklat yang relevan dengan persyaratan ;

Tersedia ruang kelas dan bengkel kerja pelat dan ruang guru yang sebaiknya saling berdekatan.

Tersedia alat-alat tangan dan mesin-mesin kerja pelat.

Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran.

Lingkungan belajar yang sehat dan aman dengan ventilasi/ sirkulasi udara yang memadai.

Pencahayaan yang cukup.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 8Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 12: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 3 Standar Kompetensi

Pengetahuan dan Keterampilan PokokPokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang harus dinilai penguasaan dan penampilannya adalah sebagai berikut :

Proses-proses Produksi :- perencanaan produksi

- alur kerja

- proses-proses pengerjaan dan perakitan pelat

Teknik-teknik Pembuatan dan Perakitan :- interpretasi gambar kerja

- spesifikasi pekerjaan

- langkah kerja dan teknik-teknik pembuatan/ perakitan

- kualitas hasil kerja

Pembuatan dan Perakitan Benda Kerja Pelat :- latihan bembuatan dan perakitan benda kerja pelat menggunakan peralatan

tangan

- latihan bembuatan dan perakitan benda kerja pelat mesin-mesin kerja pelat.

Konteks PenilaianUnit ini dapat dilakukan penilaiannya oleh lembaga pelatihan, asosiasi atau industri tempat bekerja. Penilaian seharusnya meliputi penilaian pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan serta penilaian kemampuan unjuk kerja dengan beberapa metoda penilaian.

Aspek Penting PenilaianFokus penilaian unit ini akan tergantung pada kebutuhan sektor industri yang mencakup dalam program pelatihan, yaitu :

Adanya integrasi antara teori-praktik. Penekanan pelatihan adalah pemahaman secara utuh terhadap materi

serta pengaplikasiannya dalam pekerjaan pelat. Metode-metode penilain sebaiknya terdiri dari proses dan penerapan. Aplikasi seharusnya berhubungan dengan kegiatan penganalisaan suaru

pekerjaan konstruksi las dan fabrikasi logam.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 9Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 13: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 3 Standar Kompetensi

Keterkaitan dengan Unit LainUnit ini merupakan unit lanjutan yang merupakan penerapan pengetahuan dan keterampilan di bidang fabrikasi ringan yang meliputi penggunaan alat-alat tangan dan mesin-mesin kerja pelat serta pembuatan/ perakitan benda kerja dari bahan pelat atau baja lembaran.

Kondisi unjuk kerja akan membantu memenuhi maksud ini. Sedangkan untuk penyelenggaraan pelatihan bagi industri yang khusus, perlu diupayakan pelatihan khusus juga agar apa yang dibutuhkan industri tersebut dapat dipenuhi.

Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini

Kompetensi Umum dalam Unit Ini Tingkat Kompetensi Umum dalam Unit Ini Tingkat

Mengumpulkan, Mengelola dan Menganalisa Informasi

3 Menggunakan Ide-ide dan Teknik Matematika

3

Mengkomunikasikan Ide-ide dan Inforrnasi

3 Memecahkan Masalah 2

Merencanakan dan Mengorganisir Aktifitas-aktifitas

3 Menggunakan Teknologi 2

Bekerja dengan Orang Lain dan Kelompok

2

Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini

Tingkat Karakteristik1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada

pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.

2 Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan untuk pekeijaan yang dilakukan secara otonom. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.

3 Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 10Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 14: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian A Rencana Materi

BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN

A Rencana MateriCatatan: 1. Penyajian bahan, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar

kompetensi.

2. Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan .

Elemen Kriteria Unjuk Kerja Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan

1.0 Menjelaskan proses-proses pengerjaan dan perakitan ( produksi ) benda kerja pelat.

1.1 Perancangan produksi dan alur kerjanya dijelaskan dan ditata secara efektif.

1.2 Benda kerja yang akan dibuat/ dirakit dikonfirmasikan agar sesuai dengan spesifikasi.

1.3 Peralatan dan mesin-mesin untuk proses pembuatan/ produksi dan perakitan pelat dipilih sesuai dengan benda kerja yang dibuat.

Proses Produksi :- perencanaan produksi

- alur kerja

- proses-proses pengerjaan dan perakitan pelat

Penyajian Tanya-jawab Latihan

Handout OHT Tugas

2.0 Menguraikan teknik-teknik pembuatan dan perakitan benda kerja pelat sesuai dengan spesifikasi.

2.1 Gambar kerja dibuat sesuai standar yang berlaku.

2.2 Spesifikasi pekerjaan dijelaskan sesuai dengan gambar kerja.

2.3 Langkah kerja dan teknik-teknik pembuatan dan perakitan benda kerja pelat diuraikan

2.4 Kualitas kerja ditentukan dengan mengacu pada spesifikasi.

Teknik-teknik Pembuatan dan Perakitan :- interpretasi gambar kerja

- spesifikasi pekerjaan

- langkah kerja dan teknik-teknik pembuatan/ perakitan

- kualitas hasil kerja

Penyajian Tanya jawab Latihan

Handout OHT Tugas

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 11Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 15: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian A Rencana Materi

Elemen Kriteria Unjuk Kerja Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan

3.0 Membuat dan merakit benda kerja pelat sesuai dengan spesifikasi.

3.1 Bahan-bahan dan perlengkapan kerja disiapkan sesuai dengan gambar kerja

3.2 Pembuatan dan perakitan benda kerja pelat dilakukan sesuai SOP.

3.3 Proses kerja dilaksanakan dengan memperhatikan aturan keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.

3.4 Kualitas kerja diukur dengan mengacu pada spesifikasi.

Pembuatan dan Perakitan Benda Kerja Pelat :- latihan bembuatan dan perakitan

benda kerja pelat menggunakan peralatan tangan

- latihan bembuatan dan perakitan benda kerja pelat mesin-mesin kerja pelat.

Penyajian Tanya jawab Demonstrasi Latihan

Handout OHT Tugas

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 12Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 16: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi Sesi ini menunjukkan hand-out, tugas / praktik dan transparansi yang cocok/sesuai dengan standar kompetensi.

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki peserta.?

Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada peserta?

1.1 Perancangan produksi dan alur kerjanya dijelaskan dan ditata secara efektif.

Pelatih/ instruktor menjelaskan tentang perancangan produksi dan alur kerjanya

HO 1 & 3

OHT 1 & 2

Tugas 1 & 4

1.2 Benda kerja yang akan dibuat/ dirakit dikonfirmasikan agar sesuai dengan spesifikasi.

Pelatih/ instruktor menerangkan tentang benda kerja yang akan dibuat/ dirakit.

Tugas 4 - 12

1.3 Peralatan dan mesin-mesin untuk proses pembuatan/ produksi dan perakitan pelat dipilih sesuai dengan benda kerja yang dibuat.

Pelatih/ instruktor menerangkan dan memberi tugas tentang peralatan dan mesin-mesin untuk proses pembuatan/ produksi dan perakitan pelat

HO 4 – 9

OHT 3 - 5

Tugas 5 - 12

2.1 Gambar kerja dibuat sesuai standar yang berlaku.

Pelatih/ instruktor menerangkan dan memberi tugas tentang gambar kerja pada pengerjaan pelat.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 13Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 17: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki peserta.?

Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada peserta?

HO 10 - 22

OHT 6 - 12

Tugas 2 , 3, 7-10

2.2 Spesifikasi pekerjaan dijelaskan sesuai dengan gambar kerja.

Pelatih/ instruktor menjelaskan dan memberi tugas tentang spesifikasi pekerjaan

HO 22

OHT 6

Tugas 3

2.3 Langkah kerja dan teknik-teknik pembuatan dan perakitan benda kerja pelat diuraikan

Pelatih/ instruktor menjelaskan dan memberi tugas tentang langkah kerja dan teknik-teknik pembuatan dan perakitan benda kerja pelat.

HO 23 – 24

OHT 6 & 13

Tugas 1

2.4 Kualitas kerja ditentukan dengan mengacu pada spesifikasi.

Pelatih/ instruktor menerangkan dan memberi tugas tentang pentingnya kualitas kerja.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 14Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 18: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki peserta.?

Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada peserta?

HO 24 - 26

OHT 14 - 15

Tugas 5 & 12

3.1 Bahan-bahan dan perlengkapan kerja disiapkan sesuai dengan gambar kerja

Pelatih/ instruktor menerangkan dan memberi tugas tentang penyiapan bahan-bahan dan perlengkapan kerja yang sesuai dengan gambar kerja

Tugas 5-12

3.2 Pembuatan dan perakitan benda kerja pelat dilakukan sesuai SOP.

Pelatih/ instruktor memberikan tugas pembuatan dan perakitan benda kerja pelat sesuai SOP dengan mengacu pada gambar kerja.

Tugas 5-12

3.3 Proses kerja dilaksanakan dengan memperhatikan aturan keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.

Pelatih/ instruktor menjelaskan perlunya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam bekerja.

Tugas 5-12

3.4 Kualitas kerja diukur dengan mengacu pada spesifikasi.

Pelatih/ instruktor menjelaskan tentang pentingnya kualitas kerja yang mengacu pada spesifikasi pekerjaan serta memberi tugas yang relevan.

Tugas 5-12

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 15Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 19: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian C Materi Pendukung untuk Pelatih

C Materi Pendukung untuk PelatihMateri pendukung bagi guru dibagi dalam tiga hal, yaitu:

1. Lembar Informasi (Handout) : Merupakan pegangan peserta pelatihan yang berisi materi/teori penunjang dan informasi yang sesuai dengan kriteria unjuk kerja yang melingkupinya.

2. Tugas : Merupakan latihan keterampilan praktik yang harus dicapai berkenaan dengan kemampuan yang sesuai dengan rincian kompetensi pada deskripsi unit.

3. Transparansi (Overhead Transparancy /OHT) : Isinya melingkupi setiap kriteria unjuk kerja yang dilengkapi dengan pokok-pokok sajian dan/ atau gambar-gambar yang diperlukan untuk penyampaian materi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 16Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 20: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Lembar Informasi HO

PERAKITAN PELAT DAN BAJA LEMBARAN(Sheet and Plate Assembly)

BSDC-0755

Nama Peserta : ……………………No. Identitas : ………..…

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 17Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 21: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 1

1. PROSES-PROSES PRODUKSIa. Perencanaan Produksi dan Alur Kerja

Penguasaan teknologi merupakan faktor kunci untuk menghasilkan suatu produk yang bermutu. Namun dilain pihak, seluruh produk ( tidak terkecuali ) di bidang pekerjaan fabrikasi, baik fabrikasi berat maupun ringan membutuhkan perencanaan yang matang sebelum dilakukan suatu kegiatan produksi, yaitu mulai dari perencanaan pembuatan bagian-bagian/ komponen suatu benda kerja sampai dengan proses perakitan komponen, finishing dan perakitan akhir serta pengepakan.

Hal tersebut sangat diperlukan agar setiap proses produksi dapat dikontrol dengan baik, sehingga dengan demikian akan dapat menghasilkan produk yang bermutu.

Perencanaan pekerjaan fabrikasi ringan, khususnya pada pengerjaan pelat dan baja lembaran di industri-industri meliputi :

1. Gambar kerja, dapat berupa :

- Gambar sketsa ( freehand drawing ) : minimal dapat menginformasikan tentang bentuk dan ukuran benda kerja yang akan dibuat. Biasanya gambar sketsa ini dibuat oleh orang yang berpengalaman ( akan dikerja sendiri ), sehingga informasi proses kerja tidak perlu dijelaskan secara rinci.

Contoh Gambar Sketsa :

- Gambar kerja lengkap/ cetak biru ( blue print ) : merupakan gambar seluruh komponen atau bagian/ part dari produk secara detail dan memenuhi ketentuan-ketentuan gambar kerja untuk keperluan pembuatan.

( Format penyajian gambar dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing industri pengguna )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 18Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 22: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 2

Contoh ( sebagian ) Gambar Kerja / Blue Print :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 19Batam Institutional Development Projectdocument.doc

4

Page 23: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 3

2. Spesifikasi pekerjaan meliputi : selain yang tertera pada gambar kerja ( spt. bentuk dan ukuran ), juga dapat berisikan kualitas produk yang dikehendaki serta karakteristik tertentu/ khusus yang diminta.

3. Daftar komponen/ parts list : menunjukan/ menerangkan tidak saja bagian-bagian/ komponen yang harus dibuat sendiri tapi juga yang akan dibeli atau dibuat ditempat lain. Daftar komponen antara lain terdiri dari :

- Nomor komponen/ nomor gambar

- Nama bagian/ komponen

- Jumlah yang dibuat per komponen

4. Daftar bahan : merupakan data semua jenis bahan yang akan digunakan dalam produksi, lengkap dengan spesifikasinya.

5. Daftar/ data peralatan dan mesin-mesin yang diperlukan yang terdiri dari : nama alat/ mesin, lokasi dan waktu penggunaan. Hal ini diperlukan bila produk yang dibuat tersebut adalah pada skala besar dan melibatkan banyak unit kerja ( bengkel ) yang satu sama lain harus terkoordinasi.

6. Urutan produksi ( production route ) :

Urutan produksi ( alur kerja ) adalah untuk menunjukan langkah-langkah/ urutan pengerjaan dari seluruh komponen yang akan dibuat mulai dari bahan baku sampai ke produk jadi.

Urutan produksi ini sangat tergantung pada tingkat kesulitan dan/ atau jumlah proses yang diperlukan untuk pembuatan suatu produk. Jenis pekerjaan tertentu kadangkala memerlukan lembar operasi terpisah yang hanya menjelaskan satu proses saja. Dengan demikian, alur kerja yang sistematis akan berpengaruh besar terhadap kecepatan dan kualitas produksi.

Secara umum alur kerja pada pengerjaan pelat dan baja lembaran meliputi kegiatan-kegiatan seperti pada bagan berikut :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 20Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Pembuatan pola berdasarkan gambar kerja

Pemotongan bahan

Pembentukan

Penyambungan/ perakitan

Finishing

Page 24: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 4

b. Proses-proses Pengerjaan dan Perakitan Pelat

Proses-proses pengerjaan dan perakitan pelat sangat tergantung pada alur kerja yang telah disusun saat perencanaan produksi, yakni seberapa banyak jenis alat dan mesin-mesin yang akan digunakan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Pengerjaan pelat dan baja lembaran mempunyai variasi jenis pekerjaan lebih banyak bila dibandingkan dengan bidang-bidang pekerjaan yang lain. Hampir tidak ada produk pengerjaan pelat dan baja lembaran yang dapat dilakukan dengan hanya menggunakan satu macam alat saja.

Berikut ini adalah proses-proses yang perlu dilakukan dalam melakukan kegiatan produksi ( pengerjaan dan perakitan ) pada kerja pelat dan baja lembaran :

1. PenandaanUmumnya pekerjaan pelat atau baja lembaran membutuhkan proses penandaan saat dilakukan pembuatan pola, yakni sebelum melakukan pekerjaan lanjutan, antara lain penandaan untuk :

- garis potong

- garis tekuk/ lipat

- tanda/ titik untuk bor atau pon ( punch )

- tanda-tanda lain untuk penggunaan asesoris

Namun demikian, penggunaan tanda-tanda tersebut tidak perlu sepenuhnya dilakukan jika peralatan/ mesin yang digunakan adalah jenis mesin otomatis.

( Penerapan penggunaan alat-alat penanda disajikan pada Unit BSDC-0752 dan 0756 )

2. PemotonganPemilihan jenis peralatan potong yang digunakan pada pengerjaan pelat dan baja lembaran terutama adalah berdasarkan tingkat kepresisian dan tebal bahan yang akan dipotong. Oleh sebab itu, saat perencaan produksi harus terlebih dahulu dianalisis alat potong mana yang paling efisien dan ekonomis untuk mendapatkan hasil yang memenuhi standar yang ditetapkan.

Adapun alat-alat yang dapat digunakan untuk memotong antara lain adalah :

a. Gunting :Digunakan untuk pemotongan pelat yang relatif tipis ( maks. 0,8 mm ) dan bentuk-bentuk yag tidak bisa dilakukan oleh mesin potong, dengan tingkat ketelitian rendah.

b. Gergaji :Gergaji tangan ( hack saw ) dan gergaji pita tidak banyak dipakai/ disarankan untuk memotog pelat yang tipis, kecuali hanya untuk mencoak, pemotongan yang pendek atau pemotongan yang tidak bisa dilakukan dengan alat potong lain.

c. Guletin ( Guillotine ) :Mesin potong pelat ( guletin ) adalah salah satu mesin potong lurus yang paling banyak dipakai pada pengerjaan pelat dan baja lembaran, karena disamping dapat memotong secara cepat, juga lebih presisi bila dibandingkan dengan gunting dan gergaji.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 21Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 25: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 5

d. Mesin Pon ( Puncher ) :Mesin pon secara luas digunakan pada industri-indusri yang bergerak di bidang fabrikasi ringan, khususnya pengerjaan pelat-pelat tipis. Banyak sekali pilihan jenis dan tipe mesin pon, baik jenis teknologi yang digunakan ( hidrolik, pneumatik, mekanik, elektrik ) maupun kapasitas potongnya. Untuk itu, pemilihan yang tepat terhadap jenis dan tipe mesin pon akan berdampak langsung pada nilai produksi yang dihasilkan.

e. Mesin Coak ( Notcher ) :Fungsi pencoakan pada pengerjaan pelat dapat dikembangkan/ dimodifikasi dari penggunaan mesin pon, namun untuk pengerjaan yang lebih intensif, sebaiknya digunakan mesin coak khusus ( notcher ).

Untuk pengerjaan ringan atau skala kecil, biasanya digunakan tipe mesin coak manual ( hand operated ), tapi untuk pengerjaan dalam skala besar digunakan mesin coak elektrik/ pneumatik.

f. Mesin Bor :Pada pengerjaan pelat tipis mesin bor ( portable atau standar ) lebih banyak digunakan untuk proses perakitan, yakni untuk membuat lubang-lubang baut, persiapan lubang tap-ulir dan untuk lubang untuk sambungan keling.

3. PembentukanSetelah dilakukan proses pemotongan ( termasuk : pelubangan dan pencoakan ), sebagian besar produk kerja pelat akan memerlukan pekerjaan lanjutan, yakni proses pembentukan yang meliputi pekerjaan : menekuk/ melipat, mengerol, pres.

Adapun alat-alat dan mesin yang digunakan pada proses pembentukan adalah sbb :

a. Peralatan Tangan :Pembentukan pada pelat tipis, kadangkala tidak semuanya dapat dilakukan dengan menggunakan mesin atau alat-alat pembentuk. Oleh sebab itu penggunaan palu dan landasan masih banyak diterapkan, yakni untuk menekuk/ melipat, melengkungkan (membentuk silinder) atau membentuk tirus serta alur secara manual.

b. Mesin Tekuk/ Lipat :Secara umum proses-proses penekukan/ lipat pada pengerjaan fabrikasi berat dan ringan tidak berbeda; perbedaan hanya pada ukuran bahan dan kapasitas mesin yang digunakan dan pengaturan pada sepatu tekuk.

Semua tipe mesin tekuk dapat dipakai untuk pengerjaan penekukan/ lipat pada pengerjaan pelat dan baja lembaran, antara lain adalah : mesin lipat bangku, mesin lipat kotak, mesin lipat universal serta press brake.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 22Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 26: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 6

c. Mesin Rol :Pembentukan dengan menggunakan mesin rol adalah untuk melengkungkan atau membuat silinder atau bentuk tirus secara lebih presisi.

Berbagai tipe mesin rol dapat digunakan untuk pengerjaan pelat tipis atau baja lembaran, antara lain adalah : mesin rol bangku, mesin rol standar dan slip roll ( tipe mesin rol elektrik/ hidrolik tidak digunakan, karena kapasitasnya adalah untuk 3 mm atau lebih ).

d. Mesin Pres :Mesin pres digunakan secara luas pada pengerjaan pelat. Untuk pengerjaan pelat tipis biasanya digunakan jenis eccentric press atau pneumatic press, yaitu jenis mesin pres dengan kapasitas rendah. Proses pres ini dikembangkan untuk melakukan pengerjaan pemotongan, pelubangan, pencoakan ( terutama bentuk-bentuk sulit ), pembentukan dan peregangan/ penarikan secara cepat.

Jenis-jenis pekerjaan atau pengoperasian pada mesin pres tergantung pada cetakan (moulding) dan dies yang dipasangkan pada mesin pres tersebut. Oleh sebab itu perencanaan dan pengaturan yang baik akan berdampak pada efisiensi kerja, karena penggantian moulding dan dies yang terlalu sering akan memperlambat proses produksi.

4. Penyambungan dan PerakitanPekerjaan penyambungan dan perakitan adalah untuk menyatukan atau merangkaikan bagian/ sisi-sisi; dua bagian atau lebih benda kerja yang dibuat. Berbagai metode penyambungan/ perakitan dapat diterapkan dalam pengerjaan pelat dan baja lembaran, dimana hal tersebut tergantung pada disain atau gambar kerja dari benda kerja yang dibuat.

Adapun metode-metode penyambungan/ perakitan yang banyak diterapkan pada pengerjaan pelat tipis adalah sbb :

a. Sambungan Lipat :Sambungan lipat diterapkan untuk menyambung pelat-pelat yang relatif tipis ( di bawah 0,8 mm ). Bentuk-bentuk sambungan lipat yang biasa dipakai tergantung pada konstruksi yang dibuat, antara lain adalah : sambungan lipat tunggal ( grooved seam ), sambungan lipat pitttsburgh, sambungan lipat tegak, sambungan lipat sudut, dan sambungan lipat bilah ( slide seam ).

Dewasa ini penggunaan sambungan lipat masih banyak dipakai pada perakitan produk-produk peralatan rumah tangga, seperti kompor , oven kue atau produk-produk sederhana lainnya yang tidak menggunakan teknologi tinggi.

b. Sambungan Keling :Perakitan pelat dengan menggunakan sambungan keling, khususnya untuk pelat tipis adalah menggunakan paku keling dari bahan yang lunak, seperti aluminium, duraluminium, atau baja lunak. Untuk melakukan pekerjaan pengelingan diperlukan alat-alat khusus, baik secara manual maupun menggunakan mesin-mesin khusus yang dioperasikan dengan pneumatik atau elektrik, diantaranya adalah : rivet set, pengeling-pop ( blint rivet gun ), pneumatic rivet gun, dll.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 23Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 27: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 7

c. Sambungan Solder/ Patri :Jenis sambungan ini hanya diterapkan untuk menyambung/ merakit pelat yang tipis, terutama yang berlapis, misalnya pelat BJLS. Sambungan solder diterap terutama bukan karena kekuatannya, tapi lebih karena sifatnya yang kedap.

Sambungan solder kadangkala hanya digunakan untuk menambah sifat kedap dari sambungan yang lain, contohnya setelah dilakukan sambungan lipat atau las titik, kemudian dilakukan penyolderan agar sambungan tersebut menjadi kedap ( tidak bocor ).

d. Sambungan Baut-Mur :Sambungan baut-mur termasuk jenis sambungan tidak tetap. Penerapannya lebih banyak untuk menyatukan/ merangkai bagian-bagian benda kerja, baik pada proses pengerjaan yang bersifat sementara maupun pada tahap perakitan akhir.

Berbagai bentuk dan ukuran baut-mur dapat dipakai pada perakitan pelat dan baja lembaran, yakni tergantung pada kekuatan sambungan ( kebutuhan konstruksi ) dan estetika produk yang dibuat.

( Penerapan penggunaan alat-alat potong, pembentukan dan penyambungan dijelaskan pada Unit BSDC-0752, 0754 dan 0756 )

e. Sambungan Las :Berbagai jenis sambungan las dapat diterapkan pada perakitan pelat, yang meliputi : las tahanan ( las titik ), las oksi asetilin, las busur listrik ( SMAW, GMAW dan GTAW ), sedang proses las yang lain, seperti FCAW dan SAW hampir tidak dipakai pada pekerjaan penyambungan/ perakitan pelat-pelat tipis.

Berikut adalah proses-proses las yang biasa dipakai dalam menyambung/ merakit pada pekerjaan fabrikasi ringan, khususnya pada pengerjaan pelat tipis :

- Sambungan las titik ( spot welding ) adalah salah satu jenis sambungan las yang paling banyak dipakai untuk merakit benda-benda pelat pada pekerjaan fabrikasi ringan, karena jenis sambungan ini dapat dilakukan secara cepat, mudah, bersih dan relatif murah, namun kurang cocok untuk merakit benda kerja dengan bentuk yang rumit, dimana elektroda las tidak bisa menjepit pelat yang dilas.

- Penggunaan las oksi asetilin pada perakitan pelat tipis jarang dilakukan jika masih ada proses las lain yang dapat digunakan. Hal ini karena proses las oksi asetilin untuk pelat-pelat tipis memerlukan keterampilan khusus, waktu pengelasan lebih lama, distorsi yang tinggi dan biaya produksi lebih mahal.

- Las busur manual ( SMAW ) dan GMAW cukup banyak digunakan untuk perakitan pelat-pelat tipis, tetapi hanya terbatas untuk pengelasan yang pendek ( spot ), karena pengelasan yang panjang akan berdampak pada konstruksi benda kerja, yakni akan terjadi deformasi/ distorsi.

Keuntungan penggunaan SMAW dan GMAW adalah : disamping pengerjaan dapat dilakukan secara cepat, juga dapat menyambung/ merakit pada posisi-posisi sulit yang tidak dapat dilakukan oleh proses las yang lain ( misalnya dengan las titik ).

- Sedangkan penggunaan GTAW, terutama adalah untuk menyambung/ merakit bahan-bahan stainless steel atau logam non ferro, atau penyambungan yang menghendaki kualitas tinggi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 24Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 28: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 8

5. FinishingPekerjaan finishing pada pengerjaan pelat secara umum terdiri dari dua macam pekerjaan, yaitu : pengecatan atau pelapisan dan polishing.

Pada bahan yang terbuat dari pelat baja, dimana dibutuhkan pengerjaan akhir berupa pengecatan atau pelapisan, dibutuhkan beberapa tahap pengerjaan, yaitu :

a. Menghalusan dan meratakan permukaan/ sisi-sisi tajam :Pekerjaan ini dapat dilakukan pada tiap tahap pekerjaan atau setelah pekerjaan tersebut selesai. Pekerjaan-pekerjaan yang biasa dilakukan antara lain : penggerindaan, pengikiran, pengamplasan dan kadangkala memerlukan pekerjaan machining ( penggunaan mesin-mesin perkakas ).

b. Membersihan benda kerja :Walaupun sebagian besar benda kerja dapat dibersihkan saat penggerindaan dan pengamplasan, namun keseluruhan permukaan pelat/ bahan harus bebas dari kotoran dan bahan-bahan minyak, dll. Oleh sebab itu, metode-metode sederhana sampai dengan metode yang modern dapat diterapkan dalam membersihkan benda kerja tersebut. Dalam hal ini sangat tergantung pada tuntutan dan penerapan teknologi yang dipakai pada produk tersebut.

Salah satu cara sederhana untuk menghilangkan bahan-bahan berminyak adalah dengan menggunakan cairan yang dapat menghilangkan bekas minyak/ oli seperti : tiner, bensin dan bahan-bahan kimia lain.

c. Pelapisan ( cat, zat kimia, elektro plating, dll ) :Pada industri-industri maju, proses-proses ini dilakukan secara otomatis, yakni dengan menggunakan cairan kimia, mulai dari pencucian awal, menghilang bahan minyak/ lemak dan pelapisan anti karat sampai dengan pengeringan. Sehingga setelah tahap pembersihan ini benda kerja dapat langsung dicat atau dilakukan pelapisan dengan cara lain.

Adapun untuk bahan-bahan yang tidak membutuhkan pengecatan ( spt. bahan stainless steel, tembaga, kuningan ), maka secara umum proses penghalusan dan polishing merupakan tahap akhir pada pengerjaan finishing, tapi jika yang dibuat adalah benda-benda hiasan, maka sebelum atau sesudah polishing dapat dilakukan perlakuan tambahan, misalnya : memberi corak atau pewarnaan khusus.

Selanjutnya, setelah semua tahapan proses pengerjaan dan perakitan selesai, maka produk-produk dapat dikemas sesuai dengan kebutuhan pengiriman, yaitu : dikemas bagian per bagian atau dalam keadaan utuh.

Untuk lebih jelasnya keseluruhan proses pengerjaan dan perakitan pelat, maka berikut ini adalah salah satu contoh bagan penggunaan peralatan dan mesin-mesin pada suatu proses produksi :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 25Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 29: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 9

Contoh Bagan Penggunaan Peralatan dan Mesin-Mesin pada Pengerjaan Pelat :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 26Batam Institutional Development Projectdocument.doc

PENANDAAN PEMOTONGAN

PELUBANGAN & PENCOAKAN

PEMBENTUKAN & PENYAMBUNGAN/

PERAKITAN

Page 30: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 10

2. TEKNIK-TEKNIK PEMBUATAN DAN PERAKITAN

a. Interpretasi Gambar KerjaGambar kerja memegang peranan penting dalam proses pembuatan dan perakitan suatu benda kerja. Tanpa gambar kerja yang jelas dan pemahaman yang baik dalam menginterpretasikannya, maka akurasi dan kualitas suatu pekerjaan tidak dapat diukur atau dinilai.

Pada pengerjaan fabrikasi ringan, khususnya untuk pengerjaan pelat-pelat tipis banyak diaplikasikan gambar bentangan, baik untuk sistem saluran ( ducting system ) maupun untuk pengerjaan armatur/ kabinet ( cabinet making ).

Secara umum, pada gambar kerja untuk pengerjaan pelat terdiri dari :

- Gambar piktorial ( proyeksi aksonometri )

- Gambar proyeksi ortogonal

- Gambar bentangan

1. Gambar PiktorialGambar piktorial adalah gambar tiga dimensi yang menyajikan bentuk utuh dari suatu benda kerja yang akan dibuat; dapat ditampilkan benda kerja secara keseluruhan atau gambar bagian saja, yakni tergantung pada tingkat kesulitan atau seberapa detail benda kerja tersebut.

Contoh-contoh gambar piktorial adalah sbb :

Gambar 1 : Contoh-contoh Gambar Piktorial - Bagian

Gambar 2 : Contoh-contoh Gambar Piktorial - Keseluruhan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 27Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 31: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

2. Bodi Atas

298,5

597

25

1723,5

35

300

85

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 11

2. Gambar Proyeksi OrtogonalGambar proyeksi ortogonal diperlukan untuk menampilkan dan memberikan informasi secara detail dan lengkap dari suatu benda tiga dimensi, terutama bagian-bagian (part) benda kerja, ukuran dan tanda pengerjaan.

3. Gambar BentanganGambar bentangan adalah gambar benda kerja ( bukaan ) sebelum dilakukan pembentukan.

Penguasaan tentang gambar bentangan sangat diperlukan, karena hampir semua pembentuhan pelat ( khususnya pelat tipis ) dikerjakan dengan menggunakan gambar bentangan.

Berikut ini adalah contoh-contoh penerapan penggunaan gambar kerja pada pengerjaan pelat tipis yang meliputi : gambar piktorial, proyeksi ortogonal dan gambar bentangan :

a. Contoh Gambar Kerja – Bagian

Gambar Piktorial dan Proyeksi Ortogonal :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 28Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 32: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 12

Gambar Bentangan :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 29Batam Institutional Development Projectdocument.doc

597

297 15,522

25

17

1,5

23,5

300

85

6 x 7

148,5

35

17

Page 33: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 13

b. Contoh Gambar Kerja – Keseluruhan dan detail ( bagian ) – “ Rak Buku “

Gambar Piktorial dan Proyeksi Ortogonal :

698 252

1000

4

1

35

6

7

8

2

baut ‘self tapping’

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 30Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 34: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 14

Gambar Piktorial dan Bentangan– Bagian :

1. Bodi Samping

250

20

18

22

24817 1720

998

3 x 3

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 31Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 35: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 15

252

15

40

38 25014 1438

696

698

40

21

3939

2. Bodi Atas

10 x 3

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 32Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 36: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 16

250

20

40

38 24819 1938

691

693

40

21

3838

20

3. Bodi Bawah

19

3

19

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 33Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 37: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 17

4. Rak Atas dan Bawah

210

10

25

23

2089 923

64865

0

25 2323

10

99

10 16

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 34Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 38: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 18

5. Penguat Tengah

24

956

21 122112

90

45

23 28 102810

21

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 35Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 39: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 19

6. Penguat Sudut

998

48 1819 9

20

50 10

16

4024

222

545

16 x 10

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 36Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 40: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 20

7. Penguat Rak

692

( 640

)

118 14

120

15

14

22 x 6

101

( 75

)

49

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 37Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 41: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 21

8. Penguat Bawah

120

10

38

36 1189 936

649

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 38Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 42: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 22

Pembatas buku : Gantungan rak :25

0

b. Spesifikasi PekerjaanSpesifikasi pekerjaan berisikan tentang segala hal yang berhubungan dengan pembuatan suatu benda kerja, antara lain meliputi :

- uraian umum tentang benda kerja ( feature )

- jenis dan tebal bahan yang digunakan

- sifat konstruksi ( knock down atau fixed )

- finishing ( warna cat, dll )

Pada pekerjaan skala besar, semua spesifikasi dituangkan dalam kelengkapan gambar kerja, baik pada etiket gambar maupun pada lembar tersendiri. Namun untuk pembuatan dan perakitan benda kerja yang sederhana, maka spesifikasi tersebut cukup diberikan dalam bentuk lisan, catatan atau ditambahkan pada etiket gambar kerja.

Berikut ini contoh penulisan spesifikasi pekerjaan pada gambar kerja :

Gambar Kerja

Catatan : Spesifikasi : Order No : 003/ 06- 2002 TEDC BANDUNGTol : 0,8 mm Bahan : Pelat MS 1,2 mm Quant : 200 unit

Konst : knockdown PROYEK : Pembuatan Rak BukuSamb : baut self tapping Digambar : Rizal Sani

Cat dasar : epoxyTop cout : ducoWarna : abu tua

Diperiksa : Im

Disahkan : : Pb Gambar No : Lafalo - 0602

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 39Batam Institutional Development Projectdocument.doc

6

25

Page 43: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 23

c. Langkah Kerja dan Teknik-teknik Pembuatan/ PertakitanLangkah kerja dan teknik-teknik pembuatan/ perakitan hanya diperlukan pada tahap awal pengerjaan suatu produk, pada pembuatan proto-tipe atau pembuatan benda kerja khusus. Langkah kerja dan teknik-teknik pembuatan/ perakitan tersebut dapat berupa informasi lisan ( saat demonstrasi ) yang disampaikan oleh penanggung jawab teknik (foreman, perancang, sepervisor, dll.),.atau berupa uraian tertulis yang menerangkan bagaimana pekerjaan tersebut harus dilakukan.

Contoh-contoh langkah kerja dan teknik-teknik pengerjaan berikut adalah berdasarkan gambar kerja pembuatan “ Rak Buku “, yakni dari contoh penerapan gambar kerja :

Langkah Kerja Bagian 1 : Bodi Samping1. Menentukan kebutuhan bahan yang akan dipotong, yakni dengan menghitung

berdasarkan ukuran pada gambar bentangan 1 ( 322 x 998 mm ) sebanyak dua potong, yakni untuk bagian kiri dan kanan.

2. Memotong bahan menggunakan mesin potong/ guillotine dan memeriksa kesikuan hasil potongan.

3. Menentukan, melukis garis-garis tekukan dan memberi tanda untuk pembuatan lubang pengikat.

4. Membuat lubang menggunakan mesin bor ( 3 x 3mm).

5. Memeriksa sekali lagi, baik ukuran benda kerja ataupun garis tekukan sebelum melakukan penekukan benda kerja.

6. Melakukan penekukan benda kerja menggunakan mesin tekuk sesuai dengan garis lukis, kemudian memeriksa hasil tekukan setiap tahap penekukan menggunakan siku baja.

Catatan : Lakukan penekukan bagian terluar terlebih dahulu dan selesaikan penekukan pada satu sisi sebelum pada sisi yang lainnya.

7. Memeriksa hasil pekerjaan dengan mengacu pada gambar kerja.

Langkah Kerja Bagian 2 : Bodi Atas1. Menentukan kebutuhan bahan yang akan dipotong, yakni dengan menghitung

berdasarkan ukuran pada gambar bentangan 2 ( 354 x 774 mm ) sebanyak satu potong.

2. Memotong bahan menggunakan mesin potong/ gilotin dan memeriksa kesikuan hasil potongan.

3. Menentukan, melukis garis-garis tekukan dan garis untuk pencoakan serta memberi tanda untuk pembuatan lubang.

4. Membuat lubang menggunakan mesin bor ( 10 x 3 mm).

5. Mencoak sudut-sudut benda kerja menggunakan mesin pon atau mesin notcher.

6. Memeriksa sekali lagi, baik ukuran benda kerja ataupun garis tekukan sebelum melakukan penekukan benda kerja.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 40Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 44: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 24

7. Melakukan penekukan benda kerja menggunakan mesin tekuk sesuai dengan garis lukis, kemudian memeriksa hasil tekukan setiap tahap penekukan menggunakan siku baja.

8. Memeriksa hasil pekerjaan dengan mengacu pada gambar kerja.

Langkah Kerja Bagian 3 : Bodi Bawah1. Menentukan kebutuhan bahan yang akan dipotong, yakni dengan menghitung

berdasarkan ukuran pada gambar bentangan 3 ( 362 x 805 mm ) sebanyak satu potong.

2. Memotong bahan menggunakan mesin potong/ gilotin dan memeriksa kesikuan hasil potongan.

3. Menentukan dan melukis garis-garis tekukan dan memberi tanda untuk pencoakan.

4. Mencoak benda kerja menggunakan mesin pon dan/ atau gunting.

5. Memeriksa sekali lagi, baik ukuran benda kerja ataupun garis tekukan sebelum melakukan penekukan benda kerja.

6. Melakukan penekukan benda kerja menggunakan mesin tekuk sesuai dengan garis lukis, kemudian memeriksa hasil tekukan setiap tahap penekukan menggunakan siku baja.

7. Memeriksa hasil pekerjaan dengan mengacu pada gambar kerja.

d. Kualitas Hasil KerjaBagian terpenting dari pengerjaan suatu produk adalah kualitas hasil kerja sesuai standar yang telah ditetapkan sebelum produk tersebut dibuat. Oleh sebab itu, maka mulai dari proses awal dilakukan pengerjaan pembuatan ( memotong, membentuk, menyambung, dll.) sampai dengan merakit bagian-bagian benda kerja harus sesuai standar operasional prosedur ( SOP ) yang ditetapkan. Sehingga dengan terkontrolnya tiap tahapan dan proses kerja, maka kemungkinan terjadinya kesalahan pada akhir pekerjaan akan dapat dihindari.

Secara umum, kualitas kerja pada pengerjaan pelat dinilai berdasarkan hal-hal berikut :

1. Apakah ukuran tiap bagian/ komponen dan ukuran akhir benda kerja sesuai dengan ukuran yang ditetapkan pada gambar kerja ( sesuai toleransi ) ?

2. Apakah cacat yang terjadi pada permukaan ( benda kerja ) tidak berpengaruh pada kualitas fisik benda kerja secara keseluruhan ?

3. Apakah konstruksi secara umum terpasang dengan baik, kuat serta mudah untuk dibongkar-pasang ( jika konstruksinya sistem knockdown ) ?

4. Apakah finishing ( hasil cat/ pelapisan pelat ) sesuai dengan permintaan atau ketentuan yang berlaku ?

5. Apakah lama pengerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan/ kontrak kerja ?

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 41Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 45: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 25

Berikut ini adalah contoh penerapan penggunaan format pemeriksaan proses dan hasil pekerjaan yang dapat digunakan oleh para penanggung jawab pekerjaan ( foreman/ supervisor/ trainer ) di industri ataupun di lembaga Diklat :

( Bentuk dan kelengkapan format dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan/ penilaian

1. Format Pemeriksaan Proses Kerja ( Mengacu pada gambar kerja pembuatan/ perakitan “Rak Buku” – Bagian 1)

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIA

CHECK LIST

BENAR SALAH

1. Keselamatan kerja Memakai pakaian kerja yang sesuai ketentuan.

2. Persiapan alat Menyiapkan alat-alat yang diperlukan :

alat lukis dan ukur

memeriksa kesiapan mesin

3. Persiapan bahan Menyiapkan bahan sesuai dengan keperluan

( 322 x 998 mm )

4. Penggunaan alat Menggunakan peralatan/ mesin :

sesuai dengan fungsinya

sesuai dengan kapasitas

posisi kerja

teknik penggunaan alat

5. Akhir pekerjaan Peralatan tertata/ dikembalikan pada tempatnya dan bersih.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 42Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 46: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 26

2. Format Penilaian Hasil Kerja

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

CHECK LIST

BENAR SALAH

1. Ukuran benda kerja Penyimpangan maks. 0,4 mm

2. Hasil potongan Lurus dan tepat pada garis potong, penyimpangan maks. 0,25 mm.

3. Ukuran lubang 3 x 3mm, tol. 0,25mm

4. Tekukan Rata dan siku (90 , tol. 1)

5. Kerapian pekerjaan Bebas bekas pukulan

Tidak ada sisi yang tajam

Catatan dan Rekomendasi : ……………………………… ………………………… ……………………….

……………………………… ………………………… ……………………….

……………………………… ………………………… ……………………….

……………………………… ………………………… ……………………….

……………………………… ………………………… ……………………….

Tanggal : ………….. …..

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 43Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 47: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas

Tugas 1Proses-proses Produksi

Petunjuk :

1. Bentuklah grup kerja yang terdiri dari 2-3 orang.

2. Susunlah perencanaan produksi berdasarkan gambar kerja, yang meliputi : Alur kerja Perencanaan peralatan yang diperlukan ( daftar alat ) berdasarkan alur kerja Langkah kerja

3. Presentasikan perencanaan tersebut kepada grup lain/ pembimbing

Gambar Kerja :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 44Batam Institutional Development Projectdocument.doc

190

400

17

17

168

Page 48: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 2Interpretasi Gambar Kerja

Petunjuk :

Buatlah gambar bentangan berdasarkan gambar pada Tugas 1 , jika tebal pelat 1,0 mm (tanpa skala dan lengkapi dengan ukuran).

Tugas 3

Interpretasi Gambar Kerja dan Spesikasi Kerja

Petunjuk :

1. Perhatikan gambar piktorial di bawah ini !

2. Buatlah gambar piktorial bagian-bagian ( part ) berdasarkan gambar tersebut ( secara sketsa atau menggunakan alat gambar ).

3. Rencanakan alur kerja dan proses-proses pengerjaan untuk pembuatan benda kerja tersebut.

4. Tentukan spesifikasi pekerjaan yang sesuai dengan benda kerja tersebut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 45Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 49: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 4Pembuatan dan Perakitan - 1

Petunjuk :1. Perhatikan gambar piktorial dan gambar proyeksi ortogonal di bawah ini ( proto tipe

“Panel Listrik” ! 2. Susunlah rencana pembuatan dan perakitan benda kerja tersebut secara umum,

antara lain : alur kerja dan penggunaan alat-bahan.CATATAN : Benda kerja ini ( Panel Listrik ) dikerjakan dalam kerja kelompok, dimana tiap pekerjaan ( gambar kerja/ bagian ) dapat dilaksanakan oleh 1 - 2 orang peserta secara bersamaan.

25

300

900

600

2 3

1

4

5

7

las

25

3003

6

7

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 46Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 50: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 5Pembuatan dan Perakitan - 2

Petunjuk :Kerjakan benda kerja berikut sesuai dengan gambar kerja menggunakan bahan pelat MS ( cold rolled ) tebal 1,5 mm dan pelatan/ mesin-mesin yang paling efisien.

Gambar Kerja :

1. Bodi Panel100

600

17 25

300

900

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 47Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 51: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

17

25

600

300

900

597 29729722

15,5 15,522

(1266)

95ventilasi

3535

12255

270

lubang slot

Gambar Bentangan 1

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 48Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 52: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Keselamatan Kerja :

1. Gunakan perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai untuk pengerjaan pelat,

antara lain : sepatu kerja ( safety shoes ), kaca mata pengaman dan sarung tangan

( jika perlu ).

2. Hati-hati dengan sisi-sisi pelat ( yang tajam ), terutama saat pemindahan pelat,

pemotongan dan pembentukan, jika perlu gunakan alat-alat bantu untuk penanganan

pelat ( termasuk sarung tangan ).

3. Atur penggunaan mesin-mesin sesuai ketebalan bahan, karena pengaturan yang

salah akan merusak benda kerja dan bahan yang dikerjakan.

Langkah Kerja :

1. Menentukan kebutuhan bahan yang akan dipotong, yakni dengan menghitung

berdasarkan ukuran pada gambar bentangan 1 ( 900 x 1266 mm ).

2. Memotong bahan menggunakan mesin potong/ gilotin dan memeriksa kesikuan

hasil potongan.

3. Menentukan dan melukis garis-garis tekukan dan garis batas lubang ventilasi.

4. Melakukan pembuatan lubang slot kunci dan ventilasi meggunakan mesin pres atau

alat khusus.

Catatan : Jika peralatan pembuatan lubang ventilasi dan slot tidak ada, maka dapat diganti dengan lubang bentuk lain ( pengembangan sendiri ).

5. Memeriksa kembali ukuran benda kerja ataupun garis tekukan sebelum melakukan

penekukan benda kerja.

6. Melakukan penekukan benda kerja menggunakan mesin tekuk universal atau mesin

tekuk hidrolik sesuai dengan garis lukis serta melakukan pemeriksaan hasil tekukan

setiap tahap penekukan menggunakan siku baja.

7. Memeriksa hasil pekerjaan dengan mengacu pada kriteria penilaian bersama

pembimbing praktik /instruktor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 49Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 53: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Lembar Pemeriksaan Proses :

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIA

CHECK LISTBENAR SALAH

1. Keselamatan kerja Memakai pakaian kerja yang sesuai ketentuan.

2. Persiapan alat Menyiapkan alat-alat yang diperlukan : alat lukis dan ukur memeriksa kesiapan mesin

3. Persiapan bahan Menyiapkan bahan sesuai dengan keperluan (900 x 1266 mm)

4. Penggunaan alat Menggunakan peralatan/ mesin : sesuai dengan fungsinya sesuai dengan kapasitas posisi kerja teknik penggunaan alat

5. Akhir pekerjaan Peralatan tertata/ dikembalikan pada tempatnya dan bersih.

Lembar Penilaian Hasil :

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

ChecklistREKOMENDASIL TL

1. Ukuran benda kerja

- Sesuai dengan gambar kerja, tol. . 0,5mm

2. Lubang & coak - Sesuai dengan gambar kerja, tol. . 0,5mm

3. Tekukan - 90, tol. 1

4. Kerapian pekerjaan

- Permukaan pelat tidak ada yang cacat

- Tidak ada sisi yang tajam

L = Lulus TL = Tidak Lulus

Penilai,

------------------------------

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 50Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 54: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 6Pembuatan dan Perakitan - 3

Petunjuk :Kerjakan benda kerja berikut sesuai dengan gambar kerja menggunakan bahan pelat MS ( cold rolled ) tebal 1,5 mm dan pelatan/ mesin-mesin yang paling efisien.

Gambar Kerja :

2. Bodi Atas298,5

597

25

1723,5

35

300

85

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 51Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 55: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

597

297 15,522

25

17

1,5

23,5

30085

6 x 7

148,535

10

Gambar Bentangan 2

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 52Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 56: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Keselamatan Kerja :

1. Gunakan perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai untuk pengerjaan pelat,

antara lain : sepatu kerja ( safety shoes ), kaca mata pengaman dan sarung tangan

(jika perlu).

2. Hati-hati dengan sisi-sisi pelat ( yang tajam ), terutama saat pemindahan pelat,

pemotongan dan pembentukan, jika perlu gunakan alat-alat bantu untuk penanganan

pelat ( termasuk sarung tangan ).

3. Jika menggunakan mesin nibler dalam pengerjaan, yakinkan bahwa mata potong

nibler terpasang dengan kokoh dan rapat.

4. Atur penggunaan mesin-mesin sesuai ketebalan bahan, karena pengaturan yang

salah akan merusak benda kerja dan bahan yang dikerjakan.

Langkah Kerja :

1. Menentukan kebutuhan bahan yang akan dipotong, yakni dengan menghitung

berdasarkan ukuran pada gambar bentangan 2 ( 597x 334,5 mm ).

2. Memotong bahan menggunakan mesin potong/ gilotin dan memeriksa kesikuan hasil

potongan.

3. Menentukan dan melukis garis-garis tekukan dan garis untuk pembuatan lubang

kabel atas.

4. Melakukan pembuatan lubang kabel ( 300 x 85 mm ) dan lubang baut ( 6 x 7mm )

serta pencoakan sudut meggunakan mesin pon atau hand nibler dan mesin bor.

5. Memeriksa kembali ukuran benda kerja ataupun garis tekukan sebelum melakukan

penekukan benda kerja.

6. Melakukan penekukan benda kerja menggunakan mesin tekuk universal/kotak atau

mesin tekuk hidrolik sesuai dengan garis lukis serta melakukan pemeriksaan hasil

tekukan setiap tahap penekukan menggunakan siku baja.

7. Memeriksa hasil pekerjaan dengan mengacu pada kriteria penilaian bersama

pembimbing praktik /instruktor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 53Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 57: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Lembar Pemeriksaan Proses :

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIA

CHECK LISTBENAR SALAH

1. Keselamatan kerja Memakai pakaian kerja yang sesuai ketentuan.

2. Persiapan alat Menyiapkan alat-alat yang diperlukan : alat lukis dan ukur memeriksa kesiapan mesin

3. Persiapan bahan Menyiapkan bahan sesuai dengan keperluan (597x 334,5 mm)

4. Penggunaan alat Menggunakan peralatan/ mesin : sesuai dengan fungsinya sesuai dengan kapasitas posisi kerja teknik penggunaan alat

5. Akhir pekerjaan Peralatan tertata/ dikembalikan pada tempatnya dan bersih.

Lembar Penilaian Hasil :

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

ChecklistREKOMENDASIL TL

1. Ukuran benda kerja

- Sesuai dengan gambar kerja, tol. . 0,5mm

2. Lubang & coak - Sesuai dengan gambar kerja, tol. . 0,5mm

3. Tekukan - 90, tol. 1

4. Kerapian pekerjaan

- Permukaan pelat tidak ada yang cacat

- Tidak ada sisi yang tajam

L = Lulus TL = Tidak Lulus

Penilai,

------------------------------

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 54Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 58: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 7Pembuatan dan Perakitan - 4

Petunjuk :1. Buatlah gambar bentangan ( bahan pelat MS tebal 1,5 mm ) dan perhitungan

kebutuhan bahan berdasarkan gambar kerja berikut.

2. Kerjakan benda kerja tersebut sesuai dengan gambar kerja menggunakan pelatan/ mesin-mesin yang paling efisien.

Gambar Kerja :

3. Bodi Bawah

298,5

597

25

1723,5

35

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 55Batam Institutional Development Projectdocument.doc

3 x 30

Page 59: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Keselamatan Kerja :

1. Gunakan perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai untuk pengerjaan pelat,

antara lain : sepatu kerja ( safety shoes ), kaca mata pengaman dan sarung tangan

(jika perlu ).

2. Hati-hati dengan sisi-sisi pelat ( yang tajam ), terutama saat pemindahan pelat,

pemotongan dan pembentukan, jika perlu gunakan alat-alat bantu untuk penanganan

pelat ( termasuk sarung tangan ).

3. Jika menggunakan mesin pon ( punch ) untuk membuat lubang, maka pastikan

bahwa dies/ punch terpasang secara tegak lurus dan satu sumbu.

4. Atur penggunaan mesin-mesin sesuai ketebalan bahan, karena pengaturan yang

salah akan merusak benda kerja dan bahan yang dikerjakan.

Langkah Kerja :

1. Membuat gambar bentangan 3 mengacu pada gambar piktorial dan proyeksi

ortogonal, kemudian memeriksakan kepada pembimbing/ instruktor.

2. Menentukan kebutuhan bahan yang akan dipotong, yakni dengan menghitung

berdasarkan ukuran pada gambar bentangan 3 ( 597x 334,5 mm ).

3. Memotong bahan menggunakan mesin potong/ gilotin dan memeriksa kesikuan

hasil potongan.

4. Menentukan dan melukis garis-garis tekukan dan memberi tanda untuk lubang

kabel bawah.

5. Melakukan pembuatan lubang kabel ( 3 x 30mm ) dan pencoakan sudut

meggunakan mesin pon dan mesin bor.

6. Memeriksa kembali ukuran benda kerja ataupun garis tekukan sebelum melakukan

penekukan benda kerja.

7. Melakukan penekukan benda kerja menggunakan mesin tekuk universal/kotak atau

mesin tekuk hidrolik sesuai dengan garis lukis serta melakukan pemeriksaan hasil

tekukan setiap tahap penekukan menggunakan siku baja.

8. Memeriksa hasil pekerjaan dengan mengacu pada kriteria penilaian bersama

pembimbing praktik /instruktor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 56Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 60: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Lembar Pemeriksaan Proses :

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIA

CHECK LISTBENAR SALAH

1. Keselamatan kerja Memakai pakaian kerja yang sesuai ketentuan.

2. Persiapan alat Menyiapkan alat-alat yang diperlukan : alat lukis dan ukur memeriksa kesiapan mesin

3. Persiapan bahan Menyiapkan bahan sesuai dengan keperluan ( 597x 334,5 mm)

4. Penggunaan alat Menggunakan peralatan/ mesin : sesuai dengan fungsinya sesuai dengan kapasitas posisi kerja teknik penggunaan alat

5. Akhir pekerjaan Peralatan tertata/ dikembalikan pada tempatnya dan bersih.

Lembar Penilaian Hasil :

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

ChecklistREKOMENDASIL TL

1. Ukuran benda kerja

- Sesuai dengan gambar kerja, tol. . 0,5mm

2. Lubang & coak - Sesuai dengan gambar kerja, tol. . 0,5mm

3. Tekukan - 90, tol. 1

4. Kerapian pekerjaan

- Permukaan pelat tidak ada yang cacat

- Tidak ada sisi yang tajam

L = Lulus TL = Tidak Lulus

Penilai,

------------------------------

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 57Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 61: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 8Pembuatan dan Perakitan - 5

Petunjuk :1. Buatlah gambar bentangan ( bahan pelat MS tebal 1,5 mm ) dan perhitungan

kebutuhan bahan berdasarkan gambar kerja berikut.

2. Kerjakan benda kerja tersebut sesuai dengan gambar kerja menggunakan pelatan/ mesin-mesin yang paling efisien.

Gambar Kerja :

4. P intu Atas

600

25

300

100

3 x 22

3 x 66100

200

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 58Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 62: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Keselamatan Kerja :

1. Gunakan perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai untuk pengerjaan pelat,

antara lain : sepatu kerja ( safety shoes ), kaca mata pengaman dan sarung tangan

(jika perlu ).

2. Hati-hati dengan sisi-sisi pelat ( yang tajam ), terutama saat pemindahan pelat,

pemotongan dan pembentukan, jika perlu gunakan alat-alat bantu untuk penanganan

pelat ( termasuk sarung tangan ).

3. Jika menggunakan mesin pon ( punch ) untuk membuat lubang, maka pastikan

bahwa dies/ punch terpasang secara tegak lurus dan satu sumbu dan jika

menggunakan mesin nibler, yakinkan bahwa mata potong nibler terpasang dengan

kokoh dan rapat.

4. Atur penggunaan mesin-mesin sesuai ketebalan bahan, karena pengaturan yang

salah akan merusak benda kerja dan bahan yang dikerjakan.

Langkah Kerja :

1. Membuat gambar bentangan 4 mengacu pada gambar piktorial dan proyeksi

ortogonal, kemudian memeriksakan kepada pembimbing/ instruktor.

2. Menentukan kebutuhan bahan yang akan dipotong, yakni dengan menghitung

berdasarkan ukuran pada gambar bentangan 4 ( 375 x 675mm ).

3. Memotong bahan menggunakan mesin potong/ gilotin dan memeriksa kesikuan

hasil potongan.

4. Menentukan, melukis garis-garis tekukan, memberi tanda untuk lubang-lubang

komponen (3 x 22 & 3 x 66mm), dan lubang kunci serta coakan.

5. Melakukan pembuatan lubang-lubang komponen, lubang kunci dan mencoak sudut

meggunakan mesin pon atau hand nibler dan mesin bor.

6. Memeriksa kembali ukuran benda kerja ataupun garis tekukan sebelum melakukan

penekukan benda kerja.

7. Melakukan penekukan benda kerja menggunakan mesin tekuk universal/kotak atau

mesin tekuk hidrolik.

8. Mengelas sudut-sudut pintu dengan las busur manual atau las MIG/MAG.

9. Memeriksa hasil pekerjaan dengan mengacu pada kriteria penilaian bersama

pembimbing praktik /instruktor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 59Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 63: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Lembar Pemeriksaan Proses :

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIA

CHECK LISTBENAR SALAH

1. Keselamatan kerja Memakai pakaian kerja yang sesuai ketentuan.

2. Persiapan alat Menyiapkan alat-alat yang diperlukan : alat lukis dan ukur memeriksa kesiapan mesin

3. Persiapan bahan Menyiapkan bahan sesuai dengan keperluan (375 x 675mm)

4. Penggunaan alat Menggunakan peralatan/ mesin : sesuai dengan fungsinya sesuai dengan kapasitas posisi kerja teknik penggunaan alat

5. Akhir pekerjaan Peralatan tertata/ dikembalikan pada tempatnya dan bersih.

Lembar Penilaian Hasil :

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

ChecklistREKOMENDASIL TL

1. Ukuran benda kerja

- Sesuai dengan gambar kerja, tol. . 0,5mm

2. Lubang & coak - Sesuai dengan gambar kerja, tol. . 0,5mm

3. Tekukan - 90, tol. 1

4. Kerapian pekerjaan

- Permukaan pelat tidak ada yang cacat

- Tidak ada sisi yang tajam

L = Lulus TL = Tidak Lulus

Penilai,

------------------------------

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 60Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 64: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 9Pembuatan dan Perakitan - 6

Petunjuk :1. Buatlah gambar bentangan ( bahan pelat MS tebal 1,5 mm ) dan perhitungan

kebutuhan bahan berdasarkan gambar kerja berikut.

2. Kerjakan benda kerja tersebut sesuai dengan gambar kerja menggunakan pelatan/ mesin-mesin yang paling efisien.

Gambar Kerja :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 61Batam Institutional Development Projectdocument.doc

5. Pintu Bawah

600

25

597

Page 65: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Keselamatan Kerja :

1. Gunakan perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai untuk pengerjaan pelat, antara lain : sepatu kerja ( safety shoes ), kaca mata pengaman dan sarung tangan (jika perlu ).

2. Hati-hati dengan sisi-sisi pelat ( yang tajam ), terutama saat pemindahan pelat, pemotongan dan pembentukan, jika perlu gunakan alat-alat bantu untuk penanganan pelat ( termasuk sarung tangan ).

3. Jika menggunakan mesin pon ( punch ) untuk membuat lubang, maka pastikan bahwa dies/ punch terpasang secara tegak lurus dan satu sumbu dan jika menggunakan mesin nibler, yakinkan bahwa mata potong nibler terpasang dengan kokoh dan rapat.

4. Atur penggunaan mesin-mesin sesuai ketebalan bahan, karena pengaturan yang salah akan merusak benda kerja dan bahan yang dikerjakan.

Langkah Kerja :

1. Membuat gambar bentangan 5 mengacu pada gambar piktorial dan proyeksi

ortogonal, kemudian memeriksakan kepada pembimbing/ instruktor.

2. Menentukan kebutuhan bahan yang akan dipotong, yakni dengan menghitung

berdasarkan ukuran pada gambar bentangan 5 ( 672 x 675mm ).

3. Memotong bahan menggunakan mesin potong/ gilotin dan memeriksa kesikuan

hasil potongan.

4. Menentukan, melukis garis-garis tekukan dan memberi tanda untuk lubang kunci

serta coakan.

5. Melakukan pembuatan lubang kunci dan mencoak sudut meggunakan mesin pon atau

hand nibler dan mesin bor.

6. Memeriksa kembali ukuran benda kerja ataupun garis tekukan sebelum melakukan

penekukan benda kerja.

7. Melakukan penekukan benda kerja menggunakan mesin tekuk universal/kotak atau

mesin tekuk hidrolik.

8. Mengelas sudut-sudut pintu dengan las busur manual atau las MIG/MAG.

9. Memeriksa hasil pekerjaan dengan mengacu pada kriteria penilaian bersama

pembimbing praktik /instruktor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 62Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 66: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Lembar Pemeriksaan Proses :

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIA

CHECK LISTBENAR SALAH

1. Keselamatan kerja Memakai pakaian kerja yang sesuai ketentuan.

2. Persiapan alat Menyiapkan alat-alat yang diperlukan : alat lukis dan ukur memeriksa kesiapan mesin

3. Persiapan bahan Menyiapkan bahan sesuai dengan keperluan (672 x 675mm)

4. Penggunaan alat Menggunakan peralatan/ mesin : sesuai dengan fungsinya sesuai dengan kapasitas posisi kerja teknik penggunaan alat

5. Akhir pekerjaan Peralatan tertata/ dikembalikan pada tempatnya dan bersih.

Lembar Penilaian Hasil :

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

ChecklistREKOMENDASIL TL

1. Ukuran benda kerja

- Sesuai dengan gambar kerja, tol. . 0,5mm

2. Lubang & coak - Sesuai dengan gambar kerja, tol. . 0,5mm

3. Tekukan - 90, tol. 1

4. Kerapian pekerjaan

- Permukaan pelat tidak ada yang cacat

- Tidak ada sisi yang tajam

L = Lulus TL = Tidak Lulus

Penilai,

------------------------------

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 63Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 67: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 10Pembuatan dan Perakitan - 7

Petunjuk :1. Buatlah gambar bentangan ( bahan pelat MS tebal 1,5 mm ) dan perhitungan

kebutuhan bahan berdasarkan gambar kerja berikut.

2. Kerjakan benda kerja tersebut sesuai dengan gambar kerja menggunakan pelatan/ mesin-mesin yang paling efisien.

Gambar Kerja :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 64Batam Institutional Development Projectdocument.doc

6. Panel Dalam

540

17,5

840

4 x 7

Page 68: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Keselamatan Kerja :

1. Gunakan perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai untuk pengerjaan pelat, antara lain : sepatu kerja ( safety shoes ), kaca mata pengaman dan sarung tangan (jika perlu ).

2. Hati-hati dengan sisi-sisi pelat ( yang tajam ), terutama saat pemindahan pelat, pemotongan dan pembentukan, jika perlu gunakan alat-alat bantu untuk penanganan pelat ( termasuk sarung tangan ).

3. Jika menggunakan mesin pon ( punch ) untuk membuat lubang, maka pastikan bahwa dies/ punch terpasang secara tegak lurus dan satu sumbu.

4. Atur penggunaan mesin-mesin sesuai ketebalan bahan, karena pengaturan yang salah akan merusak benda kerja dan bahan yang dikerjakan.

Langkah Kerja :

1. Membuat gambar bentangan 6 mengacu pada gambar piktorial dan proyeksi ortogonal, kemudian memeriksakan kepada pembimbing/ instruktor.

2. Menentukan kebutuhan bahan yang akan dipotong, yakni dengan menghitung berdasarkan ukuran pada gambar bentangan 6 ( 569 x 869mm ).

3. Memotong bahan menggunakan mesin potong/ gilotin dan memeriksa kesikuan hasil potongan.

4. Menentukan, melukis garis-garis tekukan dan memberi tanda untuk lubang baut ( 4 x 7mm ) serta coakan sudut.

5. Membuat lubang dan mencoak sudut meggunakan mesin pon atau hand nibler.

6. Memeriksa kembali ukuran benda kerja ataupun garis tekukan sebelum melakukan penekukan benda kerja.

7. Melakukan penekukan benda kerja menggunakan mesin tekuk universal/kotak atau mesin tekuk hidrolik.

8. Mengelas sudut-sudut panel dengan las busur manual atau las MIG/MAG/ GMAW.

9. Memeriksa hasil pekerjaan dengan mengacu pada kriteria penilaian bersama pembimbing praktik /instruktor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 65Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 69: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Lembar Pemeriksaan Proses :

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIA

CHECK LISTBENAR SALAH

1. Keselamatan kerja Memakai pakaian kerja yang sesuai ketentuan.

2. Persiapan alat Menyiapkan alat-alat yang diperlukan : alat lukis dan ukur memeriksa kesiapan mesin

3. Persiapan bahan Menyiapkan bahan sesuai dengan keperluan (569 x 869mm)

4. Penggunaan alat Menggunakan peralatan/ mesin : sesuai dengan fungsinya sesuai dengan kapasitas posisi kerja teknik penggunaan alat

5. Akhir pekerjaan Peralatan tertata/ dikembalikan pada tempatnya dan bersih.

Lembar Penilaian Hasil :

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

ChecklistREKOMENDASIL TL

1. Ukuran benda kerja

- Sesuai dengan gambar kerja, tol. . 0,5mm

2. Lubang & coak - Sesuai dengan gambar kerja, tol. . 0,5mm

3. Tekukan - 90, tol. 1

4. Kerapian pekerjaan

- Permukaan pelat tidak ada yang cacat

- Tidak ada sisi yang tajam

L = Lulus TL = Tidak Lulus

Penilai,

------------------------------

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 66Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 70: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

INSTALASI LAFALOTEDC BANDUNG

Digambar : Rizal Sani

LF. KP. 07-08Engsel dan Gantungan

7. ( Engsel )

8. ( Gantungan )

32

35

5

10 8

22

1

2

1. 2.

106,5

6,5

+0-0,2

+0,2-0

102525

15

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 11Pembuatan dan Perakitan - 8

Petunjuk :Kerjakan benda kerja di baweah ini sesuai dengan gambar kerja menggunakan pelatan/ mesin-mesin yang paling efisien.

Gambar Kerja :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 67Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 71: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Keselamatan Kerja :

1. Gunakan perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai untuk pengerjaan pelat, antara lain : sepatu kerja ( safety shoes ), kaca mata pengaman dan sarung tangan (jika perlu ).

2. Hati-hati dengan sisi-sisi pelat ( yang tajam ), terutama saat pemindahan pelat, pemotongan dan pembentukan, jika perlu gunakan alat-alat bantu untuk penanganan pelat ( termasuk sarung tangan ).

3. Atur penggunaan mesin-mesin sesuai ketebalan bahan, karena pengaturan yang salah akan merusak benda kerja dan bahan yang dikerjakan.

Langkah Kerja :

Untuk bagian 7 ini dapat dikerjakan oleh unit kerja lain (dibeli), sehingga tidak perlu dikerjakan sendiri.

Bagian 8 :1. Menentukan kebutuhan bahan yang akan dipotong, yakni empat potong pelat

tebal 5mm ukuran 32 x 35mm.

2. Memotong bahan menggunakan mesin potong/ gergaji tangan atau gergaji pita.

3. Membentuk bagian 8 ( gantungan ) menggunakan bor dan gergaji serta kikir

sesuai dengan gambar kerja.

4. Memeriksa hasil pekerjaan dengan mengacu pada kriteria penilaian bersama

pembimbing praktik /instruktor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 68Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 72: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Lembar Pemeriksaan Proses :

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIA

CHECK LISTBENAR SALAH

1. Keselamatan kerja Memakai pakaian kerja yang sesuai ketentuan.

2. Persiapan alat Menyiapkan alat-alat yang diperlukan : alat lukis dan ukur memeriksa kesiapan mesin

3. Persiapan bahan Menyiapkan bahan sesuai dengan keperluan ( pelat tebal 5mm ukuran 32 x 35mm )

4. Penggunaan alat Menggunakan peralatan/ mesin : sesuai dengan fungsinya sesuai dengan kapasitas posisi kerja teknik penggunaan alat

5. Akhir pekerjaan Peralatan tertata/ dikembalikan pada tempatnya dan bersih.

Lembar Penilaian Hasil :

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

ChecklistREKOMENDASIL TL

1. Ukuran benda kerja

- Sesuai dengan gambar kerja, tol. . 1,0mm

2. Coakan - Sesuai dengan gambar kerja, tol. . 1,0mm

3. Kerapian pekerjaan

- Permukaan pelat tidak ada yang cacat

- Tidak ada sisi yang tajam

L = Lulus TL = Tidak Lulus

Penilai,

------------------------------

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 69Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 73: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 12Pemasangan dan Perakitan

Petunjuk :1. Pekerjaan pemasangan dan perakitan ini dilakukan secara bersama-sama

dalam satu grup kerja.

2. Lakukan pemasangan/ perakitan dengan mengacu pada gambar kerja lengkap (utuh) dan yakinkan tiap bagian sesuai dengan ukuran yang diharapkan.

3. Gunakan alat-alat bantu perakitan dan penyambungan yang sesuai.

4. Bertanyalah pada pembimbing/ instruktor jika ada hal-hal yang kurang difahami sebelum proses pemasangan/ perakitan dilakukan.

Langkah Kerja :

1. Merakit bagian 1 dengan bagian 2 dan 3 menggunakan sambungan las busur manual atau las MIG/MAG/ GMAW

Agar hasil perakitan dapat dilakukan secara baik, maka dapat digunakan klem ( bar clem )

2. Memasang engsel pada pintu dan bodi panel menggunakan las busur manual atau las MIG/MAG/ GMAW.

Engsel

Pintu Bodi Panel

Las

Las

3. Memasang gantungan menggunakan las busur manual atau las MIG/MAG/ GMAW.

4. Merakit baut pengikat panel dalam pada dinding belakang (4 buah).

5. Memeriksa hasil perakitan, baik penempatan maupun kepresisian perakitan sesuai dengan kriteria penilaian.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 70Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 74: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Lembar Pemeriksaan Proses :

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIA

CHECK LISTBENAR SALAH

1. Keselamatan kerja Memakai pakaian kerja yang sesuai ketentuan.

2. Persiapan alat Menyiapkan alat-alat yang diperlukan : Peralatan tangan Alat-alat ukur Alat-alat rakit ( termasuk kunci)

3. Penggunaan alat Menggunakan peralatan: sesuai dengan fungsinya sesuai dengan kapasitas posisi kerja teknik penggunaan alat

4. Akhir pekerjaan Peralatan tertata/ dikembalikan pada tempatnya dan bersih.

Lembar Penilaian Hasil :

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

ChecklistREKOMENDASIL TL

1. Ukuran benda kerja akhir

- Sesuai dengan gambar kerja, tol. . 1,0mm

2. Pemasangan Engsel/ pintu

- Sejajar

- Dapat bergerak lancar

- Posisi pintu sejajar dan rata

3. Kerapian pekerjaan

- Permukaan pelat tidak ada yang cacat

- Tidak ada sisi yang tajam

L = Lulus TL = Tidak Lulus

Penilai,

------------------------------

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 71Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 75: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 1

Transparansi

PROSES-PROSES PRODUKSI

a. Perencanaan Produksi dan Alur Kerja

Meliputi :1. Gambar kerja, dapat berupa :

- Gambar sketsa ( freehand drawing ) : minimal dapat menginformasikan tentang bentuk dan ukuran benda kerja yang akan dibuat. Biasanya gambar sketsa ini dibuat oleh orang yang berpengalaman ( akan dikerja sendiri ), sehingga informasi proses kerja tidak perlu dijelaskan secara rinci.

- Gambar kerja lengkap/ cetak biru ( blue print ) : merupakan gambar seluruh komponen atau bagian/ part dari produk secara detail dan memenuhi ketentuan-ketentuan gambar kerja untuk keperluan pembuatan.

2. Spesifikasi pekerjaan3. Daftar komponen/ parts list, antara lain meliputi :

- Nomor komponen/ nomor gambar- Nama bagian/ komponen- Jumlah yang dibuat per komponen

4. Daftar bahan5. Daftar/ data peralatan dan mesin-mesin yang diperlukan6. Urutan produksi ( production route )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 72Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 76: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 2

ALUR KERJA

Secara umum alur kerja pada pengerjaan pelat dan baja lembaran meliputi kegiatan-kegiatan seperti pada bagan

berikut :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 73Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Pembuatan pola berdasarkan gambar kerja

Pemotongan bahan

Pembentukan

Penyambungan/ perakitan

Finishing

Page 77: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 3

b. Proses-proses Pengerjaan dan Perakitan Pelat

1. Penandaan Umumnya pekerjaan pelat atau baja lembaran membutuhkan proses penandaan saat dilakukan pembuatan pola, yakni sebelum melakukan pekerjaan lanjutan, antara lain penandaan untuk :

- garis potong- garis tekuk/ lipat- tanda/ titik untuk bor atau pon ( punch )- tanda-tanda lain untuk penggunaan asesoris

2. Pemotongan, digunakan alat-alat sbb :a. Gunting :b. Gergaji :c. Guletin ( Guillotine ) :d. Mesin Pon ( Puncher ) :e. Mesin Coak ( Notcher ) :f. Mesin Bor :

3. Pembentukan, dapat dilakukan dengan alat / mesin-mesin berikut :a. Peralatan Tangan :b. Mesin Tekuk/ Lipat :c. Mesin Rol :d. Mesin Pres :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 74Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 78: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 4

4. Penyambungan dan Perakitana. Sambungan Lipat :b. Sambungan Keling :c. Sambungan Solder/ Patri :d. Sambungan Baut-Mur :e. Sambungan Las :

5. Finishinga. Menghalusan dan meratakan permukaan/

sisi-sisi tajam :b. Membersihan benda kerja c. Pelapisan ( pewajahan )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 75Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 79: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 5Contoh Bagan Penggunaan Peralatan dan Mesin-Mesin pada Pengerjaan Pelat :

OHT 6

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 76Batam Institutional Development Projectdocument.doc

PENANDAAN PEMOTONGAN

PELUBANGAN & PENCOAKAN

PEMBENTUKAN & PENYAMBUNGAN/

PERAKITAN

Page 80: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

TEKNIK-TEKNIK PEMBUATAN DAN PERAKITAN

a. Interpretasi Gambar KerjaGambar kerja memegang peranan penting dalam proses pembuatan dan perakitan suatu benda kerja. Tanpa gambar kerja yang jelas dan pemahaman yang baik dalam menginterpretasikannya, maka akurasi dan kualitas suatu pekerjaan tidak dapat diukur atau dinilai. Pada pengerjaan fabrikasi ringan, khususnya untuk pengerjaan pelat-pelat tipis banyak diaplikasikan gambar bentangan, baik untuk sistem saluran ( ducting system ) maupun untuk pengerjaan armatur/ kabinet ( cabinet making ).Secara umum, pada gambar kerja untuk pengerjaan pelat terdiri dari :

- Gambar piktorial ( proyeksi aksonometri )- Gambar proyeksi ortogonal - Gambar bentangan

b. Spesifikasi PekerjaanSpesifikasi pekerjaan berisikan tentang segala hal yang berhubungan dengan pembuatan suatu benda kerja, antara lain meliputi :

- uraian umum tentang benda kerja ( feature )- jenis dan tebal bahan yang digunakan- sifat konstruksi ( knock down atau fixed )- finishing ( warna cat, dll )

c. Langkah Kerja dan Teknik-teknik Pembuatan/ PertakitanLangkah kerja dan teknik-teknik pembuatan/ perakitan dapat berupa informasi lisan ( saat demonstrasi ) yang disampaikan oleh penanggung jawab teknik (foreman, perancang, sepervisor, dll.),.atau berupa uraian tertulis yang menerangkan bagaimana pekerjaan tersebut harus dilakukan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 77Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Berhubungan dengan :

Page 81: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 7

CONTOH-CONTOH GAMBAR PIKTORIAL

Gambar Piktorial - Bagian

Gambar Piktorial – Keseluruhan ( Utuh )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 78Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 82: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

2. Bodi Atas

298,5

597

25

1723,5

35

300

85

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 8

CONTOH GAMBAR KERJA – BAGIAN

Gambar Piktorial dan Proyeksi Ortogonal :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 79Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 83: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 9

Gambar Bentangan :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 80Batam Institutional Development Projectdocument.doc

597

297 15,522

25

17

1,5

23,5

30085

6 x 7

148,5

35

17

Page 84: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 10

CONTOH GAMBAR KERJA – KESELURUHAN DAN DETAIL ( BAGIAN ) – “ RAK BUKU “

Gambar Piktorial dan Proyeksi Ortogonal :

698 252

1000

4

1

35

6

7

8

2

baut ‘self tapping’

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 81Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 85: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 11

Contoh Gambar Bentangan ( dari Gambar Rak Buku ):

252

15

40

38 25014 1438

696

698

40

21

3939

2. Bodi Atas

10 x 3

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 82Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 86: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 12

PEMBUATAN & PERAKITAN PANEL LISTRIK

25

300

900

600

2 3

1

4

5

7

las

25

3003

6

7

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 83Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 87: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 13

Contoh Langkah Kerja ( dari Gambar Rak Buku Bagian 2 - Bodi Atas )

1. Menentukan kebutuhan bahan yang akan dipotong, yakni dengan menghitung berdasarkan ukuran pada gambar bentangan 2 ( 354 x 774 mm ) sebanyak satu potong.

2. Memotong bahan menggunakan mesin potong/ gilotin dan memeriksa kesikuan hasil potongan.

3. Menentukan, melukis garis-garis tekukan dan garis untuk pencoakan serta memberi tanda untuk pembuatan lubang.

4. Membuat lubang menggunakan mesin bor ( 10 x 3 mm).5. Mencoak sudut-sudut benda kerja menggunakan mesin

pon atau mesin notcher.6. Memeriksa sekali lagi, baik ukuran benda kerja ataupun

garis tekukan sebelum melakukan penekukan benda kerja.7. Melakukan penekukan benda kerja menggunakan mesin

tekuk sesuai dengan garis lukis, kemudian memeriksa hasil tekukan setiap tahap penekukan menggunakan siku baja.

8. Memeriksa hasil pekerjaan dengan mengacu pada gambar kerja.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 84Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 88: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 14

Kualitas Hasil Kerja

1. Format Pemeriksaan Proses Kerja ( Mengacu pada gambar kerja “Rak Buku” – Bagian 1)

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIA

CHECK LIST

BENAR SALAH

1. Keselamatan kerja Memakai pakaian kerja yang sesuai ketentuan.

2. Persiapan alat Menyiapkan alat-alat yang diperlukan :

alat lukis dan ukur

memeriksa kesiapan mesin

3. Persiapan bahan Menyiapkan bahan sesuai dengan keperluan

( 322 x 998 mm )

4. Penggunaan alat Menggunakan peralatan/ mesin :

sesuai dengan fungsinya

sesuai dengan kapasitas

posisi kerja

teknik penggunaan alat

5. Akhir pekerjaan Peralatan tertata/ dikembalikan pada tempatnya dan bersih.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 85Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 89: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 15

2. Format Penilaian Hasil Kerja ( Mengacu pada gambar kerja “Rak Buku” – Bagian 1)

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

CHECK LIST

BENAR SALAH

1. Ukuran benda kerja Penyimpangan maks. 0,4 mm

2. Hasil potongan Lurus dan tepat pada garis potong, penyimpangan maks. 0,25 mm.

3. Ukuran lubang 3 x 3mm, tol. 0,25mm

4. Tekukan Rata dan siku (90 , tol. 1)

5. Kerapian pekerjaan Bebas bekas pukulan

Tidak ada sisi yang tajam

Catatan dan Rekomendasi : ……………………………… ………………………… ……………………….

……………………………… ………………………… ……………………….

……………………………… ………………………… ……………………….

……………………………… ………………………… ……………………….

……………………………… ………………………… ……………………….

Tanggal : ………….. …..

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 86Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 90: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI

Apa yang Dimaksud dengan Penilaian ?Penilaian adalah proses pengumpulan bukti-bukti hasil ujian/pekerjaan dan pemberian nilai atas kemajuan peserta pelatihan dalam mencapai kriteria unjuk kerja seperti yang dimaksud dalam Standard Kompetensi. Bila pada nilai yang ditetapkan telah tercapai, maka dinyatakan bahwa kompetensi sudah dicapai . Penilaian lebih untuk mengidentifikasi pencapaian dan penguasaan kompetensi peserta pelatihan dari pada hanya untuk membandingkan prestasi peserta terhadap peserta lain.

Apa yang Dimaksud dengan Kompeten?Tanyakan pada diri Anda sendiri : “Kemampuan kerja apa yang benar-benar dibutuhkan oleh peserta pelatihan”?

Jawaban terhadap pertanyaan ini akan mengatakan kepada Anda tentang apa yang kita maksud dengan kata “kompeten”. Untuk menjadi kompeten dalam suatu pekerjaan yang berkaitan dengan keterampilan berarti bahwa orang tersebut harus mampu untuk :

menampilkan unjuk kerja pada level (tingkat) yang dapat diterima mengorganisikan tugas-tugas yang dibutuhkan. merespon dan bereaksi secara layak bila sesuatu salah memenuhi suatu peranan dalam sesuatu rangkaian tugas-tugas pada

pekerjaan mentransfer/mengimplementasikan keterampilan dan pengetahuan pada

situasi baru.Bila Anda menilai kompetensi ini Anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue di atas untuk mencerminkan sifat kerja yang nyata .

Pengakuan Kompetensi yang DimilikiPrinsip penilaian terpadu memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang ada tanpa memandang dari mana kompetensi tersebut diperoleh. Penilai mengakui bahwa individu-individu dapat mencapai kompetensi dalam berbagai cara:

kualifikasi terdahulu belajar secara informal.

Pengakuan terhadap kompetensi yang ada dengan mengumpulkan bukti-bukti kemampuan untuk dinilai apakah seseorang telah memenuhi standar kompetensi, baik memenuhi standar kompetensi untuk suatu pekerjaan maupun untuk kualifikasi formal.

Kualifikasi PenilaiDalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini . Untuk menilai unit ini mungkin Anda akan memilih metode yang ditawarkan dalam pedoman ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk melakukan penilaian. Para penilai harus memperhatikan petunjuk penilaian dalam standar kompetensi sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 87Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 91: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Ujian yang DisarankanUmumUnit Kompetensi ini, secara umum mengikuti format berikut:

(a) Menampilkan pokok pengetahuan untuk setiap sub-kompetensi/kriteria unjuk kerja.

(b) Berhubungan dengan sesi tugas untuk memperkuat teori

Hal ini penting sekali, di mana peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen kompetensi. Mereka tidak boleh melanjutkan unit berikutnya sebelum mereka benar-benar menguasai (kompeten) pada materi yang sedang dilatihkan .

Sebagai patokan disini seharusnya paling sedikit satu penilaian tugas untuk pengetahuan pokok pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi tugas seharusnya dinilai secara individu untuk tiap Sub-Kompetensi.

Tes pengetahuan pokok biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan ganda, komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Tes essay dapat juga digunakan dengan soal-soal atau pertanyaan yang relevan dengan unit ini.

Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:

pengetahuan dan keterampilan pokok hubungan dengan tugas.

Untuk penilaian unit “ Pengetahuan Bahan “ disarankan hal-hal sebagai berikut ::

Penilaian Pengetahuan Pokok

Penilaian Teori

Elemen 1 : Proses-proses ProduksiTes berdasarkan pada soal-soal berikut :

Jawablah pertanyan-pertanyaan berikut secara singkat dan tepat !

Fabrikasi berat maupun ringan membutuhkan perencanaan yang matang sebelum dilakukan suatu kegiatan produksi.

1. Berdasarkan pernyataan di atas, uraikan secara singkat hal-hal yang meliputi pekerjaan perencanaan tersebut !

………………………….. ………………….. …………….

………………………….. ………………….. …………….

………………………….. ………………….. …………….

………………………….. ………………….. …………….

………………………….. ………………….. …………….

………………………….. ………………….. …………….

2. Apa yang dimaksud dengan gambar kerja ?, uraikan dengan contoh-contoh !

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 88Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 92: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. ………………….. …………….

3. Gambarkan alur kerja secara umum pada pengerjaan pelat dan baja lembaran !

Proses-proses pengerjaan dan perakitan pelat sangat tergantung pada alur kerja yang telah disusun saat perencanaan produksi.

4. Uraikan secara singkat proses-proses kerja yang biasa dilakukan pada kegiatan produksi benda kerja pelat, berikan contoh-contoh penerapannya.

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. ………………….. …………….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 89Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 93: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. ………………….. …………….

5. Sebutkan peralatan-peralatan / mesin utama yang diperlukan untuk mengerjakan benda kerja berikut ( lihat gambar )

Elemen 2 : Teknik-teknik Pembuatan dan PerakitanTes berdasarkan pada soal-soal berikut :

Kerja soal-soal berikut secara singkat dan tepat !

1. Buatlah gambar-gambar berikut secara sketsa, dengan skala sekitar 2 : 1 !

2. Buatlah gambar kerja bagian/ part dari gambar berikut ( sesuai nomor bagian ), yang meliputi :

Gambar piktorial bagian Gambar proyeksi ortogonal bagian ( lengkapi dengan ukuran ), jika ukuran luar

keseluruhan benda kerja ( tinggi x lebar x tebal ) adalah : 1600 x 1000 x 400 mm dan tebal bahan 1,2 mm.

Gambar bentangan 2 bagian dari benda kerja tersebut.

( Kerja soal ini pada kertas yang terpisah )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 90Batam Institutional Development Projectdocument.doc

……………………… ……………………

……………………… ……………………

……………………… ……………………

……………………… ……………………

……………………… ……………………

……………………… ……………………

……………………… ……………………

Page 94: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Gambar :

3. Jelaskan langkah kerja pembuatan dan perakitannya ( secara umum ) benda kerja pada soal nomor 2 di atas ( cukup 2 bagian yang dibuatkan gambar bentangannya).

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. ………………….. …………….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 91Batam Institutional Development Projectdocument.doc

1

2

3

Page 95: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

4. Berdasarkan soal nomor 2 dan 3, tentukan spesifikasi pekerjaan dan kualitas kerja yang diharapkan dari benda kerja yang dibuat tersebut !

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

………………………….. …………………..…………….………………………….. ……….

Penilaian Keterampilan Pokok

Penilaian Praktik

Meliputi Tugas 1 s.d. 12Setiap pelaksanaan praktik hendaknya dinilai secara individual dan bila kriteria minimum yang ditetapkan belum tercapai, maka peserta pelatihan harus mengulang seluruh tes atau komponen tes yang belum tercapai tersebut, sehingga tingkat penguasaan suatu pengetahuan dan keterampilan dapat terpenuhi.

Bila melaksanakan penilaian praktik hal-hal berikut perlu dipertimbangkan :

Pemilihan komponen-komponen harus memenuhi keseluruhan kompetensi yang hendak dicapai.

Dalam mempersiapkan peralatan , MESIN-MESIN alat-alat bantu dan sebagainya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan SOP.

Tingkat disiplin dalam mengikuti prosedur kerja yang ditetapkan.

Langkah kerja yang benar.

Kriteria unjuk kerja yang ditetapkan harus mengacu pada standar yang jelas.

Penyelesaian seluruh tugas.

Menginterpretasikan hasil kerja dengan benar .

Apabila bekerja dalam satu tim (kelompok) pastikan bahwa setiap anggota telah memberikan kontribusi yang seimbang.

Pertanyaan-pertanyaan lisan dapat digunakan untuk melakukan tes secara individu dari setiap anggota kelompok atau untuk penekanan-penekanan terhadap bagian-bagian yang penting

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 92Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 96: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Ringkasan Penilaian Pengetahuan dan KeterampilanGunakan tugas-tugas ini untuk menetapkan apakah peserta pelatihan telah menguasai pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.

Pokok-pokok Pengetahuan dan

KeterampilanTugas-tugas Penilaian Ya Tidak

Perlu Latihan

Lanjutan1.0 Menjelaskan

proses-proses pengerjaan dan perakitan ( produksi ) benda kerja pelat.

1.1 Perancangan produksi dan alur kerjanya dijelaskan dan ditata secara efektif.

1.2 Benda kerja yang akan dibuat/ dirakit dikonfirmasikan agar sesuai dengan spesifikasi.

1.3 Peralatan dan mesin-mesin untuk proses pembuatan/ produksi dan perakitan pelat dipilih sesuai dengan benda kerja yang dibuat.

2.0 Menguraikan teknik-teknik pembuatan dan perakitan benda kerja pelat sesuai dengan spesifikasi.

2.1 Gambar kerja dibuat sesuai standar yang berlaku.

2.2 Spesifikasi pekerjaan dijelaskan sesuai dengan gambar kerja.

2.3 Langkah kerja dan teknik-teknik pembuatan dan perakitan benda kerja pelat diuraikan

2.4 Kualitas kerja ditentukan dengan mengacu pada spesifikasi.

3.0 Membuat dan merakit benda kerja pelat sesuai dengan spesifikasi.

3.1 Bahan-bahan dan perlengkapan kerja disiapkan sesuai dengan gambar kerja

3.2 Pembuatan dan perakitan benda kerja pelat dilakukan sesuai SOP.

3.3 Proses kerja dilaksanakan dengan memperhatikan aturan keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.

3.4 Kualitas kerja diukur dengan mengacu pada spesifikasi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 93Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 97: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Checklist yang Disarankan Bagi PenilaiModul : Perakitan Pelat dan Baja Lembaran

Nama Peserta : Nama Penilai :

Apakah telah memberikan bukti-bukti yang cukup yang menunjukkan bahwa peserta dapat : Catatan

Menjelaskan tentang Proses-proses Produksi :- perencanaan produksi

- alur kerja

- proses-proses pengerjaan dan perakitan pelat

….

….

….

Menjelaskan tentang Teknik-teknik Pembuatan dan Perakitan, yang meliputi :

- interpretasi gambar kerja

- spesifikasi pekerjaan

- langkah kerja dan teknik-teknik pembuatan/ perakitan

- kualitas hasil kerja

….

….

….

….

Melaksankan Pembuatan dan Perakitan Benda Kerja Pelat :- latihan bembuatan dan perakitan benda kerja pelat

menggunakan peralatan tangan

- latihan bembuatan dan perakitan benda kerja pelat mesin-mesin kerja pelat.

….

….

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 94Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 98: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewBuku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Lembar Penilaian

Unit : BSDC 0755 / Perakitan Pelat dan Baja Lembaran

Nama Perserta Pelatihan : ……………………………………

Nama Penilai : ………….………………..……….

Peserta yang Dinilai : Kompeten

Kompetensi yang Dicapai Umpan balik untuk Peserta:

Tanda tanganPeserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan mengambil keputusan

Tanda tangan Penilai:

Tanggal:

SAYA SUDAH DIBERITAHU TENTANG HASIL PENILAIAN DAN ALASAN MENGAMBIL KEPUTUSAN TERSEBUT.

Tanda tangan Peserta Pelatihan:

Tanggal:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 95Batam Institutional Development Projectdocument.doc