Ibrahim G.*, Dedi Suryadi**, B.H.Sasangka*, dan …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
-
Upload
truonglien -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Transcript of Ibrahim G.*, Dedi Suryadi**, B.H.Sasangka*, dan …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
PENENTUAN KANDUNGAN MINERAL DI DALAM RUMPUT LAPANGANSEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA, DI PASAR JUM~T
Ibrahim G.*, Dedi Suryadi**, B.H.Sasangka*, dan Abidin Z.*
ABSTRAK
PKHENTUAN KANDUNCAK MINERAL DI DALAM RUI1PUT LAPAKCAK SBBAGAI PAJ[AJ( TERMAK
RUMINANSIA. Penentuan kadar Ca, Mg, Mn, Fe, Cu, Cr, Zn, dan Co di dalam ru.put la
pangan telah dilakukan. Penganalisisan dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer
serapan atom (Ca, Mg, Mn dan Cu) dan dengan aktivasi neutron (Fe, Cr, Zn dan Co).
Hasil percobaan menunjukkan bahwa unsur Ca, Mg, Mn, Cu dan Zn mempunyai hubungan
yang negatip dengan bahan kering, tetapi untuk unsur Cr, Fe dan Co tidak ada hubung
annya dengan bahan kering.
ABSTRACT
DETERMINATION OF I1INKRAL CONTENT IN THE NATIVE GRASS AS DIET FOR RUMINANT. The
determination of Ca, Mg, Mn, Cu, Fe, Cr, Zn and Co in the native grass has been
done. The samples were analyzed by atomic absorption spctrophoto~ter (Ca, Mg, Mn,
and Cu) and by neutron activation (Fe, Cr, Zn and Co). The result indicated that
Ca, Mg, Mn, Cu and Zn content in the sample has a negative correlation with dry ma
ter, but the Cr, Fe and Co has no correlation with the dry matter.
PENDAHULUAN
Rumput lapangan merupakan salah satu hijauan pakan ternak yang
sering diberikan pada ternak sebagai pakan basal. Bahan pakan ini
banyak dan mudah didapat, tetapi kualitas hijauan ini sangat berva
riasi tergantung dari jenis, umur, musim dan lokasi rumput tersebut
tumbuh. Rumput yang masih muda pada umumnya kualitasnya lebih baik.
Begitu juga halnya dengan jenis tanahj pada tanah yang subur
kuali tas rumput lapangan lebih baik dari pada yang tumbuh di
daerah tandus.
* Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN
** Pusat Penelitian Teknik Nuklir, BATAN
659
Pada peternak tradisional, hijauan merupakan pakan utama
yang diberikan pada ternaknya, dan jarang sekali memberikan pakan
Pernah dijumpai gangguan berupa kejang-kejang pada ternak yang
digembalakan di padang rumput. Beberapa peneli ti menduga bahwa ke
adaan tersebut erat sekali hubungannya dengan nutrisi dalam bentuk
mineral yang tersedia di hijauan itu.
Bila ternak banyak memakan tanaman yang kandungan Mg-nya ren
dah akan tampak gangguan berupa kejang-kejang atau sering disebut
dengan "grass tetani" (1, 2). Berdasarkan atas informasi ini maka
bahan pakan/rumput yang akan diberikan pada ternak perlu dianalisis
kandungan mineralnya yang dikaitkan dengan jumlah bahan kering yang
terdapat dalam rumput. Dengan harapan dapat membantu peternak dalam
menentukan per lu tidaknya penambahan mineral pada saat saat ter
tentu bagi ternak.
Analisis mineral dalam rumput dapat dilakukan dengan beberapa
cara antara lain titrasi, spektroflurometer, spektrofotometer serap
an atom atau aktivasi netron. Cara yang penulis lakukan adalah
dengan analisis spektrofotometer serapan atom (pengatoman) "dan akti
vasi netron.
BAHAN DAN METODE
Bahan peneli tian yang digunakan adalah rumput lapangan yang
diperoleh di sekitar desa Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta
Selatan. Rumput tersebut diambil sebanyak kurang lebih 2 kg be rat
basah, diukur kadar airnya dengan menimbang kurang lebih 2 gram,
kemudian dipanaskan pada suhu 1050 C selama 1 x 24 jam. Sampel
sampel yang sudah diketahui kadar airnya kemudian dihaluska~.
Persiapan Analisis dengan Spektrofotometer Serapan Ato •. Sampel
bahan kering kurang lebih 2 gram diabukan pada suhu 5000 C selama
5 jam, di dalam cawan porselin, didestruksi sampai sempurna dengan
50 ml H CL 10 %, kemudian dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml dan
diencerkan dengan aguadest sampai tanda batas. Sampel-sampel terse
but diukur kadar mineralnya dengan menggunakan lampu "hollow catode"
pada panjang gelombang 324,8 nmi 422,7 nmi 285,2 nmi 279,5 nmi
660
masing-masing untuk unsur Cu, Ca, Mg dan Mn, dengan menggunakan pro
sedur dari AOAC (3).
Persiapan Analisis Secara Aktivasi Neutron. Sampel bahan kering
seberat 0,5 gram, dimasukkan ke dalam tabung polyethylen dan ditutup
rapat dengan cara melelehkan tutupnya. Tabung yang berisi sampel
tersebut dimasukkan ke dalam kontainer aluminium bersama dengan
standar (orchard leave) dan diradiasi dengan berkas netron dalam
reaktor Triga Mark II, pada fluks netron 1011 n cm2 s-1 selama 36
jam. Setelah irradiasi, sampel didinginkan kemudian dicacah dengan
menggunakan peneaeah saluran ganda yang telah dikalibrasi dengan
GOCo.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis bahan kering dan kandungan mineral di dalam rumput la
pangan dilakukan seeara periodik dengan 8 kali ulangan. Komposisi
bahan kering rumput lapangan dan curah hu,jan terlihat pada Tabel 1.
Hasil analisis dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom di
peroleh unsur-unsur Ca, Mg, Mn, dan Cu sedangkan secara aktivasi
neutron diperoleh unsur Cr, Co, Zn dan Fe. Hasil analisis unsur
unsur secara pengatoman terlihat pada Tabel 2, dan secara aktivasi
neutron terlihat pada Tabel 3.
Kadar Ca di dalam rumput setiap priode cenderung menurun (Tabel
2). Penurunan kadar ini ternyata erat hubungannya dengan bahan ke
ring yang terdapat dalam rumput tetapi masih dalam batas norma!
(4). Menurut Me DONALD (5) apabila bobot badan rata-rata 250 kg ter
nak ruminansia dan diberi rumput !apangan segar antara 20 - 25 kg
maka jumlah kalsium yang masuk ke dalam tubuh antara 15 - 20 g per
hari. Rumput sebagai sumber kalsium saja belum cukup maka per lu
diberikan tambahan kalsium untuk mendapatkan konsentrasi kalsium
yang optimal sebagai pakan ternak.
Kasus yang sering dijumpai pada ternak yang digembalakan di
padang rumput adalah kejang-kejang yang disebabkan oleh nutrisi
yang menu run. Menurut beberapa peneliti, penyebab utama dari geja!a
kejang-kejang tersebut adalah rendahnya kandungan Mg di dalam rumput
(1, 2). Ternak yang terlalu lama mengkonsumsi rumput dengan kandung
an Mg rendah akan mudah terserang kejang-kejang, gejala tersebut
661
sering disebul dengan GI:1!SStetani. Hasil analisis kandungan unsur
magnesium dalam rumput yang digunakan pada peneli tian ini untuk
:wtiap prriQQr juga cenderung menurun dan umumnYll kekuranglln mineral
yang akan mengakibatkan kehilangan bobot badan, produksi susu
dan juga kelumpuhan, ANGGORDI (1979) yang disitasi oleh ENDAH (6).
Grass tetani akan tampak gejalanya apabila kadar Mg didalam darah
sekitar 0.10 % (1). Ternyata gejala lumpuh tidak tampak pada ter
nak di Pasar Jumat, sebab ketersediaan mineral bagi ternak tidak
hanya d itentukan oleh kadar mineral dalam rumput saja tetapi juga
oleh kesanggupan ternak secara biologis menggunakan mineral itu.
Kandungan Mn di dalam rumput lapangan periode I, II, dan III,
masing masing 396 ppm, 409 ppm,dan 341 ppm, kandungan ini masih da
lam batas normal ( 60 - 800 ppm ). Kandungan Mn di dalam tanaman
sangat bervariasi dan biasanya dipengaruhi oleh jenis tanaman, jenis
tanah dan jenis pupuk yang digunakan. Bahan pakan asal biji-bijian
kandungan Mn berkisar antara 8 - 120 ppm (7).
Cu adalah unsur renik yang sangat esensial bagi tubuh dan
berperan dalam sistem metaloenzim, seperti cytochrome oxidase.
uricase. tyrosinase dan lysil oxidase. Cu sangat erat sekali hubung
annya dengan Fe. Apabila Cu di dalam pakan kurang akan mengakibat
kan absorbsi . Fe rendah dan total Fe di dalam tubuh menu run yang
berakibat terjadinya anemia hypochromic (1). Dari hasil anal isis,
kandungan Cu di dalam rumput lapangan Priode I, II dan III. , masing
masing sebesar 10,66 ppm, 12,43 ppm dan 7,16 ppm.
Menurut McDonald (5) hijauan dengan konsentrasi Co di bawah
0,10 ppm dapat menimbulkan defisiensi pada anak domba dan pedet.
Pemberian rumput lapangan pada ternak perlu dikomhinasikan dengan
bahan pakan lain untuk mencegah defisiensi Co, karena kandungan Co
di dalam rumput rendah. Unsur Co sangat diperlukan untuk pembentukan
vitamin B-12 oleh mikroorganisme di dalam rumen (5,8).
Manfaat unsur ~r hagi tubuh hewan telah dipelajari heberapa ta
hun terakhir ini. Unsur Cr termasuk golongan "newer trace element".
Cr sangat berperan dalam metaholisme lemak dan karbohidrat di dalam
tubuh. Hasil analisis kadar Cr di dalam rumput lapangan nampaknya
masih dalam batas normal.
Unsur Zn sangat diperlukan untuk pertumbuhan yang normal.
Kekurangan unsur Zn dapat mengakibatkan gangguan reproduksi, tertun-
662
danya mas a dewasa kelamin, kerusakan kulit, dan pada ternak tertentu
dapat terjadi parakeratosis (2, 5, 7). Kebutuhan Zn bagi ternak
berkisar antara 40 - 100 ppm di dalam pakannya. Kandungan Zn dalam
rumput lapangan priode I, II, III dan IV masing-masing sebesar
61,559 ppm, 48,82 ppm, 46,68 ppm dan 41,74 ppm. Rumput lapangan
yang digunakan dalam percobaan ini belum merupakan sumber Zn maka
diper lukan penambahan makanan yang mengandung sumber mineral yang
sarna. Peneli ti terdahulu membuktikan dengan penambahan suplemen
pakan ternak dan nilai gizi yang cukup akan meningkatkan bobot badan
dan produksi susu (9). Dengan tersedia zat-zat nutrisi seperti asam
nukleat, asam amino ataupun mineral (antara lain fosfor) secara in
traktif akan mendukung peningkatan pertumbuhan mikroba rumen (10).
Hubungan regresi bahan kering rumput dengan kandungan mineral
yang dianalisis disajikan pada Lampiran 1.
KESIMPULAN
Kadar Ca, Mg, Cu, Mn dan Zn dalam rumput ternyata terkait de
ngan jumlah bahan kering dalam rumput sedangkan kadar Fe Cr dan Co
kadungan dalam rumput dari periode I, II, II dan IV tidak terkait
dengan jumlah bahan kering dalam rumput. Hal ini perlu penelitian
yang lebih lanjut. Hasil anal is is rumput lapangan di sekitar lebak
bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan memperlihatkan kadar
mineral yang bel' ubah untuk setiap periode pengamatan. Hal ini ke
mungkinan disebabkan oleh tempat pengambilan, cuaca dan umur rumput
yang berbeda.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ny.C.Hendratno dan
staf Kelompok Nutrisi Ternak PAIR, BATAN yang telah membimbing
penulis hingga selesainya makalah ini. Juga kepada Bapak Haryoto
beserta staf Lab. Kimia PPTN-BATAN, Bandung yang telah menyediakan
fasilitas untuk meradiasi dan menganalisis sampel.
663
DAFTAR PUSTAKA
1. UAV~lQD, l.A., lOOQI,J.[., UI~~~, U.P., anJ W!D~~D, D.O., !nImal
Nutrisi, 7th. ed., McGraw Hill, New Y?rk (1979).
2. ANONYMOUS, R.G., Mineral Tolerance of Domestic Animals, NationalAcademy of Sciences,' Washington, D.C. (1980).
3. AOAC, Official Methods of Analysis, Arlington, Virginia (1984).
4. FICK, K.R., MCDOWELL, L.R., MILES,P.H., WILKINSON, N.S., FUNK,J.D and CONRAD, J.H., Methodes of Mineral Analysis Plant and
Animal Tissues, 2 tho ed., University of Florida Gainesville,Florida (1979).
5. McDONAL, P., EDWARDS, R.A., and GREENHALGH, J.F.D., Animal Nu
trition, 7th ed., Oliver and Boyd, Edenburgh (1973).
VENDAH, R.P., Neraca mineral kalsium, fosfor, dan magnesium dalamberbagai tingkat pemberian urea molase blok terhadap pertam
bahan bobot bad an kerbau, Fakultas Peternakan, IPB, Bogor(1989).
7. UNDER.WOOD,E.J., Trace Elemen in Human and Animal nutri tion,4th.ed., Academy Press, New York (1977).
8. IAEA, Elemental Analysis of Biological Material Current Problems
and Techniques With Special Reference to Trace Element (Technical Reports Series No. 197 , IAEA, Vienna (1980).
9. BENDRATNO, C., "Pengembangan teknologi molases blok", LokakaryaBasil Pengujian Molases Blok, Ciawi-Bogor (1987).
10. HENDRATNO,C., SUBARYONO., ABIDIN, Z., BAHRUDIN, R., dan SOFIAN,
L.A. "Laju pertumbuhan mikroba rumen dalam kaitan dengankemanfaatan biologi pakan", Ris. Simp. IV Jakarta, 1989),BATAN, Jakarta (1990) 1097.
664
Tabel 1. Kandungan air, bahan kering dan abu di dalam
rumput lapangan dan curah hujan selama pengamatan
Per i 0 d e
Kandungan -----------------------------------------I II III IV
Air% 79,0276,7473,4374,43
bahan kedng %
20,9823,2626,5725,57
Abu
% 14 ,2111 ,2411,7212,81
(bahan kering)
curah hujan mm
1170,17529,32759,82528,82
Tabel 2. Hasil rata-rata kadar Ca, Mg, Mn dan Cu
bahan kering rumput lapangan
Waktu Ca (% )Mg (% )Mn (ppm)Cu (ppm)-------------------------------------------------------------
Pedode I
0,602±O,05O,534±O,04396±44,911 ,66±2, 88
Periode II
O,375±O,04O,294±0,06409±62,912,43±2,77
Periode III O,261±O,05
O,086±0.01341±29,707,16±1,55
665
666
Tabel 3. Hasil rata-rata kadar Cr, Fe, Co dan Zn
bahan kering rumput lapangan
---------------------------------------------------------
Waktu Cr-51Fe-59Co-60Zn-65(ppm)
(ppm)(ppm)(ppm)---------------------------------------------------------
Periode I
2,092780,2010,10561,55
Periode II
4,239751,40,10248,82
Periode III
2,915404,730,06346,68
Periode IV
1,6391180,640,14941,74
----------------------------------------------------------
(j)(j)--1
Lampiran 1. Hubungan regresi bahan kering rtIIrput rengan kandungan mineral
Waktu
Bahan kering ~ti.neralnIDI> ut
Ca~tg~hCuCrFeCoZn
Periode I
20,980,60170,534139611,662,09780,200,10561,56Peri ode II
23,260,37520,293640912,434,24751,40,10248,82Periode III
26,572,26090,0863417,162,92404,70,06346 ,68Periode IV
25,57 1,641180 ,640,14941,74
Nilai r Ca
_-0,957r Cu-0,8508 r Co-0,1388r ~jg
-0,989 r Cr-0,1585 rZn-0,8757r ~h
-0,826 rFe-0,1323
DISKUSI
B. HARYANTO
Bagaimana perbandingan metode analisis spectrophotometry dengan
neutron activation terhadap ketepatan penentuan kadar mineral yang
diamati. Bagaimana korelasinya ?
IBRAHIM GOBEL
- Metode spektrophotometry pengukuran dilakukan dengan sok merubah
sifat mineral atau kimia ?
- Metode aktivasi neutron pengukuran dilakukan dengan radiasi neu
tron sehingga mineral yang tak aktif menjadi aktif.56 .. 59Fe -----> Fe
- Korelasinya penentuan dengan aktivasi neutron lebih akurat karena
tak melalui distruksi sampel.
- Namun, kami tak membandingkan hasi I yang di dapat antara metode
spectrophotometry serapan atom dan aktivasi neutron.
SUGIARTO
Rumput yang Anda periksa adalah khas untuk daerah itu, sehingga
mungkin tidak dapat berlaku di daerah lain. Mengapa Anda tidak
memperluas sebaran sumber rumput, atau memakai rumput yang ditanam
secara khusus yang akan dipakai sebagai rumput pakan standar ?
IBRAHIM GOBEL
Kami akan mencoba dan sebagai standar
gajah.
BOKI
kam i akan memakai rumpu t
Apakah semua unsur dapat diukur dengan neutron aktivasi ?
IBRAHIM GOBEL
Dapat, harus diperhatikan umur peluruhnya karena ada radionuklida
yang mempunyai orde peluruhan dalam detik, menit, dan jam.
GGB
NURHAYATI T.
Dapatkah Anda menjelaskan apa sebabnya kadar (%) mineral yang di
amati Makin turun ?
IBRAHIM GOBEl,
Kandungan mineral mungkin tetap hasil periode I, II dan III akan
tetapi bahan organik naik.
SUWIRMA SJ.
1. Pada waktu melakukan destruks i dengan HCI 10 %, bagai mana Anda
mengetahui bahwa destruksi sudah sempurna. karena praktis rumput
tersebut tidak larut secara sempurna dalam HCI 10% ?
2. Apa sebabnya terjadi penurunan kandungan mineral dalam rumput
selama periode pengamatan ? Dan apa maksud periode I, II dan III?
IBRAHIM GOBEL
1. Destruksi sudah sempurna apabila warna kuning sudah berubah be
ning. Sehingga diharapkan mineral Ca, Mg, Mn, Cr telah terlarut
dengan HCl.
2. Kandungan mineral mungkin tetap hasil periode I, II dan III akan
tetapi bahan organik naik. periode = tenggang waktu.
ARWAN SUGIHARTO
Mengapa unsur Ca, Mg, Mo, Cu dan Zn mempunyai hubungan yang negatif
dengan bahan kering ?
IBRAHIM CJtlBEJ.
Kandungan mineral mungki n tetap hasi 1 periode I, II dan III akan
tetapi bahan organik naik.
SUKARDJI
Mengapa dalam kandungan mineral ini silenium (Sn) tidak ikut
dideteksi ? Saya rasa unsur tersebut juga sangat penting.
IBRAHIM GOBEL
Terima kasih, lain waktu kami akan mencoba.
669
KUSWANDI
I. Apa sebab kandungan Ca dan P makin rendah dengan makin tingginya
kadar bahan kering rumput ?
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kandungan mineral dalam
rumput ?
IBRAHIM GOBEr.
1. Kandungan mineral mungkin tetap has i1 periode I, II dan III
akau tetapi bahan organik naik.
2. Jenis, umur, musim, dan di mana rumput tumbuh.
DEWI
1. Radionuklida apa saja yang dianalisis ?
2. Apakah ada radionuklida yang mengganggu ? eara mengatasinya
bagaimana ?
I BnAHI M GOBEL
1. 51Cr, 59Fe, 60Co, dan 65Zn
2. Tidak ada, sampel dan standar setelah diradiasi didiamkan atau
didinginkan selama dua hari setelah keluar dari reaktor, sehingga
gangguan spektro dari radionuklida yang berumur pendek (orde
detik, men it dan jam) clapat diabaikan.
L. AMALIA SOFYAN
1. Mengapa hubungan unsur Ca, Mg, Mn, Cu dan Zn mempunyai hubungan
negatif dengan bahan kering ?
2. Sedangkan Cr, Fe dan Co tidak mempunyai hubungan dengan bahan
kering.
IBRAHIM GOBEL
1. Terjawab pada pertanyaan Ibu Hariyati.
2. Mineral Ci, Fe dan Co tidak dipengaruhi oleh kenaikan bahan
organiknya.
670