IBM TEH KLARAS SEBAGAI INOVASI BARU DALAM UPAYA ...

6
42 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk IBM TEH KLARAS SEBAGAI INOVASI BARU DALAM UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN JATEN Anif Nur Artanti 1 , Fea Prihapsara 1 , 1 Program Studi Farmasi/ Universitas Sebelas Maret, Surakarta Alamat Korespondensi : Jl. Ir. Sutami No. 36A, Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Sebelas Maret Telp.(0271) 663375 E-mail: 1) [email protected] Abstrak Pemberdayaan kegiatan masyarakat mengenai penanaman tanaman obat telah dirintis di Desa Brujul yang terletak di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Saat ini terdapat kelompok pemberdayaan masyarakat yakni PKBM Al Hikmah di Dusun Soka, Desa Brujul (UKM Mitra 1) dan CV Andromeda selaku UKM mitra 2 yang bersama-sama melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya dalam bentuk pengenalan inovasi baru maupun diversifikasi usaha masyarakat dalam bidang obat tradisional. Permasalahan di lapangan menunjukkan bahwa banyak ditemukan daun pisang kering (klaras) baik di pekarangan masyarakat maupun yang tumbuh liar di sepanjang jalan yang tidak termanfaatkan. Daun pisang kering tersebut akan membusuk apabila tidak digunakan dan menjadi limbah. Daun pisang kering mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin dengan senyawa utama adalah alantoin yang dapat dimanfaatkan sebagai antiradang. Hasil dari program pengabdian masyarakat ini antara lain: Produk teh klaras yang dibuat setelah diuji antioksidan memiliki potensi yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 70,90 ppm, pelatihan pembuatan teh dalam kemasan kantong teh celup, sanitasi higiene dan dokumentasi; dan transfer teknologi dengan metode pengeringan daun pisang dengan oven sehingga lebih higienis dan suhu pengeringan yang stabil. Melalui program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan alternatif usaha perekonomian baru di masyarakat. Kata kunci : teh klaras, diversifikasi, teknologi tepat guna. 1. PENDAHULUAN Penyakit tidak menular memiliki dampak negatif yang sangat besar karena merupakan penyakit yang memberikan efek kronis kepada penderitanya. Hal ini menyebabkan produktivitas masyarakat terganggu, keterbatasan aktivitas masyarakat serta memerlukan biaya pengobatan yang tinggi. Adapun yang tergolong dalam penyakit tidak menular adalah jantung koroner, hipertensi, stroke, diabetes mellitus, kanker serta akibat kecelakaan lalu lintas. Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2012), melaporkan bahwa jumlah kasus penyakit yang tidak menular (penyakit jantung dan pembuluh darah) mengalami penurunan dari total 634.860 (72,13%) kasus pada tahun 2011 menjadi 554.771 (67,57%) pada tahun 2012. Ironisnya, penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian tertinggi dibandingkan penyakit yang menular. Penyakit ini berlangsung dalam waktu yang lama, tidak dapat disembuhkan, namun hanya bisa dikendalikan. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar (2016) menunjukkan bahwa terdapat 23.929 kasus hipertensi, 1.113 kasus stroke dan 5.112 kasus penyakit diabetes mellitus. Kasus ini menjadi keprihatinan kita semua mengingat Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu lokasi yang strategis dan potensial untuk budidaya tanaman obat. Hal ini didukung dengan area yang luas serta pekerjaaan masyarakat yang umumnya bekerja sebagai petani. Salah satu jenis tanaman obat yang banyak sekali ditemukan dan bahkan menjadi limbah karena tidak termanfaatkan, yaitu daun pisang kering (klaras). Daun pisang kering (klaras) banyak ditemukan baik di pekarangan masyarakat maupun yang tumbuh liar di sepanjang jalan yang tidak termanfaatkan. Daun pisang kering tersebut akan membusuk apabila tidak digunakan dan menjadi limbah. Daun pisang kering mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin dengan senyawa utama adalah allantoin yang dapat

Transcript of IBM TEH KLARAS SEBAGAI INOVASI BARU DALAM UPAYA ...

Page 1: IBM TEH KLARAS SEBAGAI INOVASI BARU DALAM UPAYA ...

42 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

IBM TEH KLARAS SEBAGAI INOVASI BARU DALAM UPAYA

PEMANFAATAN LIMBAH DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI

KECAMATAN JATEN

Anif Nur Artanti1, Fea Prihapsara1,

1Program Studi Farmasi/ Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Alamat Korespondensi : Jl. Ir. Sutami No. 36A, Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Sebelas

Maret Telp.(0271) 663375

E-mail: 1)[email protected]

Abstrak

Pemberdayaan kegiatan masyarakat mengenai penanaman tanaman obat telah dirintis di Desa

Brujul yang terletak di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Saat ini terdapat kelompok

pemberdayaan masyarakat yakni PKBM Al Hikmah di Dusun Soka, Desa Brujul (UKM Mitra 1) dan

CV Andromeda selaku UKM mitra 2 yang bersama-sama melakukan edukasi kepada masyarakat

khususnya dalam bentuk pengenalan inovasi baru maupun diversifikasi usaha masyarakat dalam

bidang obat tradisional. Permasalahan di lapangan menunjukkan bahwa banyak ditemukan daun

pisang kering (klaras) baik di pekarangan masyarakat maupun yang tumbuh liar di sepanjang jalan

yang tidak termanfaatkan. Daun pisang kering tersebut akan membusuk apabila tidak digunakan

dan menjadi limbah. Daun pisang kering mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin dengan

senyawa utama adalah alantoin yang dapat dimanfaatkan sebagai antiradang. Hasil dari program

pengabdian masyarakat ini antara lain: Produk teh klaras yang dibuat setelah diuji antioksidan

memiliki potensi yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 70,90 ppm, pelatihan pembuatan teh dalam

kemasan kantong teh celup, sanitasi higiene dan dokumentasi; dan transfer teknologi dengan metode

pengeringan daun pisang dengan oven sehingga lebih higienis dan suhu pengeringan yang stabil.

Melalui program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan alternatif usaha

perekonomian baru di masyarakat.

Kata kunci : teh klaras, diversifikasi, teknologi tepat guna.

1. PENDAHULUAN

Penyakit tidak menular memiliki dampak negatif yang sangat besar karena merupakan

penyakit yang memberikan efek kronis kepada penderitanya. Hal ini menyebabkan produktivitas

masyarakat terganggu, keterbatasan aktivitas masyarakat serta memerlukan biaya pengobatan yang

tinggi. Adapun yang tergolong dalam penyakit tidak menular adalah jantung koroner, hipertensi,

stroke, diabetes mellitus, kanker serta akibat kecelakaan lalu lintas. Menurut data dari Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2012), melaporkan bahwa jumlah kasus penyakit yang tidak

menular (penyakit jantung dan pembuluh darah) mengalami penurunan dari total 634.860 (72,13%)

kasus pada tahun 2011 menjadi 554.771 (67,57%) pada tahun 2012. Ironisnya, penyakit tidak

menular merupakan penyebab kematian tertinggi dibandingkan penyakit yang menular. Penyakit ini

berlangsung dalam waktu yang lama, tidak dapat disembuhkan, namun hanya bisa dikendalikan. Data

dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar (2016) menunjukkan bahwa terdapat 23.929 kasus

hipertensi, 1.113 kasus stroke dan 5.112 kasus penyakit diabetes mellitus.

Kasus ini menjadi keprihatinan kita semua mengingat Kabupaten Karanganyar merupakan

salah satu lokasi yang strategis dan potensial untuk budidaya tanaman obat. Hal ini didukung dengan

area yang luas serta pekerjaaan masyarakat yang umumnya bekerja sebagai petani. Salah satu jenis

tanaman obat yang banyak sekali ditemukan dan bahkan menjadi limbah karena tidak termanfaatkan,

yaitu daun pisang kering (klaras). Daun pisang kering (klaras) banyak ditemukan baik di pekarangan

masyarakat maupun yang tumbuh liar di sepanjang jalan yang tidak termanfaatkan. Daun pisang

kering tersebut akan membusuk apabila tidak digunakan dan menjadi limbah. Daun pisang kering

mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin dengan senyawa utama adalah allantoin yang dapat

Page 2: IBM TEH KLARAS SEBAGAI INOVASI BARU DALAM UPAYA ...

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 43

dimanfaatkan sebagai antiradang khususnya saluran pernafasan. Oleh karena itu diharapkan

pengolahan pasca panen daun pisang kering (klaras) menjadi produk teh klaras yang berkhasiat

sebagai obat dapat meningkatkan nilai jual komoditas tersebut dari masyarakat setempat sekaligus

sebagai upaya pengendalian limbah tersebut di Kabupaten Karanganyar. Pengembangan inovasi teh

klaras berawal dari ide pengembangan dan penggunaan produk non kimiawi yang saat ini lebih

diminati masyarakat karena rendah efek samping. Trend di banyak kalangan adalah menjalani

kehidupan yang “back to nature” menjadi suatu penciptaan pangsa pasar yang strategis dalam

pemasaran produk teh klaras yang berkhasiat.

Salah satu wilayah di Kabupaten Karanganyar yang menjadi lokasi mitra dalam kegiatan ini

adalah Kecamatan Jaten yang secara geografis terletak pada 7°34'41"S 110°53'51"E. Batas wilayah

Kecamatan Jaten di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Kebakkramat, sebelah selatan

dengan Kecamatan Mojolaban dan Kecamatan Polokarto, sebelah barat dengan Kecamatan Jebres

dan Kecamatan Gondangrejo sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tasikmadu.

Kecamatan Jaten memiliki topografi berupa aluvial dan grumasol kelabu dengan ketinggian rata-

rata 200 mdpl. Kecamatan Jaten memiliki 8 desa yaitu Brujul, Dagen, Jetis, Sroyo, Ngringo, Suruh

Kalang, Jati dan Jaten.

Secara administratif, home industry obat tradisional yang dikelola oleh UKM mitra terletak di

dukuh Soka dan Duwet, Desa Brujul. Pada umumnya mata pencaharian penduduk desa Brujul,

Kecamatan Jaten adalah bertani, buruh pabrik dan jasa, namun sebagian besar merupakan ibu rumah

tangga yang tidak bekerja. Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah berjalan saat ini berpusat

di PKBM Al Hikmah (UKM 1) dibawah naungan Ibu Bakti Sri Rahayu yang berlokasi di Dusun

Soka , Desa Brujul. Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada

masyarakat khususnya ibu rumah tangga melalui pengelolaan tanaman obat keluarga. Kegiatan yang

berlangsung merupakan wadah bagi kegiatan pemberdayaan masyarakat dari segi pendidikan

maupun pengajaran melalui pelatihan kepada masyarakat dan pengembangan usaha kecil

masyarakat. Kegiatan yang diusulkan dalam IbM ini merupakan kelanjutan dari kegiatan penanaman

tanaman obat keluarga (yang telah diawali dengan kegiatan Hibah Bupati Karanganyar 2012) yang

pemanfaatannya secara ekonomi belum optimal. Oleh karena itu perlu untuk melakukan diversifikasi

usaha untuk memanfaatkan daun pisang kering yang banyak tumbuh di pekarangan warga sebagai

bahan pembuatan teh klaras inovatif berkhasiat. Sementara itu, kegiatan yang dilakukan di CV

Andromeda(UKM 2) adalah produksi dan pembuatan minuman teh dalam kemasan kantong celup

yang selama ini bahan pembuatannya dibantu masyarakat sekitar. UKM 2 tersebut dikelola oleh

Bapak Urip Setiawan yang berlokasi di Dusun Duwet, Desa Brujul. Kegiatan yang dilakukan di

kedua UKM pada saat ini adalah sebatas memberikan pelatihan berupa keterampilan pemanfaatan

tanaman obat keluarga, namuan untuk produksi dan pemasaran serta pengembangan usaha

pengelolaan tanaman obat belum dilakukan secara optimal. Kegiatan IbM ini adalah memberikan

pelatihan pembuatan teh klaras dalam kemasan kantong teh celup, sanitasi higiene dan dokumentasi;

dan transfer teknologi dengan metode pengeringan daun pisang dengan oven sehingga lebih higienis

dan suhu pengeringan yang stabil. Melalui program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat

memberikan alternatif usaha perekonomian baru di masyarakat.

2. METODE

Metode pelaksanaan IbM untuk meningkatkan nilai tambah daun pisang kering (klaras)

menjadi produk teh klaras yang berkhasiat telah direalisasikan dengan mekanisme sebagai berikut:

a. Sosialisasi Program

b. Trial and error dalam pembuatan teh klaras

c. Uji antioksidan produk teh klaras

d. Pelatihan pembuatan teh klaras

e. Pengajuan izin usaha kecil obat tradisional

f. Introduksi alat

Kegiatan utama adalah pemanfaatan daun pisang kering (klaras) untuk dijadikan produk yang

memiliki nilai tambah yang tinggi. Pelatihan pembuatan teh klaras diikuti oleh mitra IbM. Pelatihan

Page 3: IBM TEH KLARAS SEBAGAI INOVASI BARU DALAM UPAYA ...

44 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

yang diadakan selama 2 hari. Praktek secara mandiri oleh kelompok mitra didampingi oleh Tim

Pelaksana dan dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan praktis para anggota PKBM Al Hikmah

dan CV Andromeda. Adapun metode pendekatan dan prosedur kerja dalam pengabdian masyarakat

ini adalah sebagai berikut: Tabel 1. Bentuk Kegiatan Pengabdian Masyarakat

No. Kegiatan Output

1 Sosialisasi Program dan

Pengelompokan anggota

Pemahaman terhadap kegiatan yang akan dilakukan dan

pembagian kelompok peserta

2 Trial and error dalam pembuatan teh

klaras

Didapatkan formula optimal, komposisi yang sesuai

sehingga produk layak untuk dipasarkan

3 Uji antioksidan produk teh klaras

Uji antioksidan sebagai pembuktian ilmiah bahwa produk

tersebut memiliki khasiat yang bagus

4 Pelatihan pembuatan teh klaras

Kemampuan melakukan proses teh klaras dan tehnik

pengemasan agar menghasilkan produk yang berkualitas

5 Pengajuan izin usaha kecil obat

tradisional

Mitra IbM yang belum memiliki izin produksi secara

legal maka dibantu untuk memperoleh izin usaha yang

legal, selanjutnya dengan izin produksi keluar sehingga

dapat digunakan untuk mengajukan izin edar produk

6 Introduksi Alat Introduksi alat berupa oven dengan dimensi 60x60x110

cm berbahan stainless steel

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian masyarakat diawali dengan melakukan observasi dan pengamatan di

lokasi mitra. Pengabdian yang telah dilakukan memberikan dampak yang lebih baik bagi masyarakat

khususnya mitra yakni PKBM Al Hikmah dan CV Andromeda, sebagaimana uraian berikut ini :

3.1 Sosialisasi Program

Dalam sosialisasi program pengabdian ini, dihadiri para peserta dari kedua mitra IbM (PKBM

Al Hikmah dan CV Andromeda). Kedua mitra diberikan pemahaman bahwa kegiatan ini

bertujuan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dengan membuat produk inovasi sekaligus

diharapkan dapat menjadi komoditas ekonomi masyarakat dengan sasaran adalah anggota

PKBM Al Hikmah yang berkolaborasi dengan CV Andromeda untuk pembuatan produk teh

klaras.

Gambar 2. Kegiatan Sosialisasi Pengabdian Masyarakat

3.2 Trial and Error dalam Pembuatan Teh Klaras

Kegiatan ini dilakukan di CV Andromeda Dusun Duwet, Desa Brujul. Dalam pembuatan teh

klaras perlu dilakukan trial and error terlebih dahulu untuk mendapatkan formulasi yang sesuai,

warna, rasa, dan aroma produk. Dicoba beberapa perbandingan klaras dengan berbagai merk

teh. Setelah dilakukan trial and error selama kurang lebih 2 minggu didapatkan formula sebagai

berikut:

Page 4: IBM TEH KLARAS SEBAGAI INOVASI BARU DALAM UPAYA ...

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 45

Tabel 2. Formula Teh Klaras dalam Kemasan

Komposisi Kadar

Klaras 40%

Teh Melati (merk dirahasiakan) 60%

Prosedur pembuatan teh klaras:

Daun pisang dikeringkan pada suhu 40-50 OC dengan oven selama 4-6 jam. Tanda bahwa daun

pisang sudah kering adalah mudah diremas dan menjadi serbuk kering. Daun pisang kering

digiling/diblender dengan rata-rata ukuran serbuk 10-40 mesh. Campur daun pisang kering

(klaras) dengan teh melati sesuai komposisi formula. Kemas dalam kantong teh @ 2,5 gram.

Masukkan dalam kemasan sekunder berupa boks karton. Lapisi boks karton dengan plastic

shrink dengan dipanaskan dengan dryer.

Gambar 3. Kegiatan Trial and Error Pembuatan Teh Klaras

3.3 Uji antioksidan klaras

Pengujian antioksidan dilakukan dengan metode pewarnaan DPPH. Berikut tabel hasil nilai

IC50 berbagai jenis daun pisang kering.

Jenis Daun Pisang IC50

Daun Pisang Kepok 17 ppm

Daun Pisang Seribu 855 ppm

Daun Pisang Susu 111 ppm

Dari uji antioksidan diketahui bahwa nilai IC50 infusa daun pisang kepok memiliki potensi

antioksidan kuat dengan nilai 17 ppm.

3.4 Pelatihan pembuatan teh klaras

Pelatihan pembuatan teh klaras dilakukan di PKBM Al Hikmah Dusun Soka, Desa Brujul,

dipandu oleh Tim Pegabdian dan Mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Pelatihan diikuti oleh

25 peserta yang merupakan anggota PKBM Al Hikmah. Dari kegiatan pelatihan ini sebagian

besar peserta mampu melakukan proses produksi teh klaras dan tehnik pengemasan agar

menghasilkan produk yang berkualitas

Gambar 4. Pelatihan pembuatan teh klaras di PKBM Al Hikmah

Page 5: IBM TEH KLARAS SEBAGAI INOVASI BARU DALAM UPAYA ...

46 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

3.4 Pengajuan izin usaha kecil obat tradisional

Pengajuan izin edar produk baru sampai pada tahap pengajuan izin usaha obat tradisional.

Adapun tahapan yang sudah dilakukan adalah:

a. Pengajuan izin usaha ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM

PTSP) Kabupaten Karanganyar

b. Pengajuan rekomendasi CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) ke Balai

POM Semarang.

c. Pendaftaran izin kecil usaha obat tradisional melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Jawa Tengah.

d. Izin usaha kecil obat tradisional dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Jawa Tengah dengan nomor 503/7561/2017 .

Setelah izin usaha keluar maka tahapan selanjutnya adalah pengajuan izin edar produk. Teh

klaras dapat didaftarkan sebagai obat tradisional dengan kriteria jamu.

3.5 Penyerahan Alat

Introduksi alat berupa oven . Oven dengan kapasitas 20 kg bahan basah tiap proses. Oven dibuat

di bengkel Urip Mulyo dengan dimensi (WxDxH = 60x60x110 cm). Oven terbuat dari bahan

stainless steel tebal 1 mm. Oven terdiri dari 4 rak dengan tenaga pengering berupa kompor gas

dengan nyala kecil. Oven dilengkapi dengan dua thermometer, double jacket dilapisan bawah

dan ventilasi udara di bagian atas.

Gambar 5. Introduksi Alat berupa Oven

Meskipun pelaksanaan pengabdian masyarakat ini sudah terlaksana sesuai dengan perencanaan

program, akan tetapi tim pengabdian masyarakat selalu membina secara berkesinambungan agar

kegiatan produksi teh klaras yang dilakukan oleh mitra IbM akan tetap bertahan dengan selalu

melakukan langkah perbaikan sistem untuk memenuhi aturan persyaratan produk sehingga akan

dihasilkan produk yang tetap aman, stabilitasnya baik, dapat diterima dan berkhasiat. Kelompok

PKBM Al Hikmah dan UKM CV Andromeda, sebagai mitra berpartisipasi aktif dalam diversifikasi

pengolahan tanaman daun pisang kering menjadi produk yang bernilai jual. Setelah pelatihan dan

praktek, secara bertahap dan sistematis mereka mampu mengolah produk dengan standarisasi mutu

mulai dari penyediaan bahan baku, proses produksi hingga pengemasan, pelabelan dan pemasaran.

Permasalahan yang dihadapi dalam transfer paket teknologi akan dikaji bersama-sama dalam

evaluasi kegiatan serta umpan balik dari kelompok masyarakat PKBM Al Hikmah dan CV

Andromeda. Adapun masalah yang belum dapat dipecahkan akan dikonsultasikan lebih lanjut kepada

narasumber yang kompeten.

Page 6: IBM TEH KLARAS SEBAGAI INOVASI BARU DALAM UPAYA ...

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 47

4. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari program pengabdian ini sebagai berikut:

1. Adanya sistem sanitasi dan dokumentasi yang lebih baik di CV Andromeda untuk menjaga

keberlangsungan produksi dimana sebelumnya belum diterapkan dengan baik, antara lain:

pembuatan sekat antara ruang produksi dan rumah tangga untuk menghndari kontaminasi

2. Izin produksi telah dikeluarkan oleh dinas terkait pada bulan Agustus 2017

3. Kegiatan masyarakat anggota bertambah dengan adanya pembuatan teh klaras sekaligus mampu

meningkatkan perekonomian masyarakat.

4. Teh klaras yang produksi masyarakat menjadi salah satu produk identitas Desa Brujul.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih kepada Universitas Sebelas Maret atas dukungan finansial berupa hibah pengabdian

PNBP tahun 2017 sehingga pengabdian ini dapat terlaksana dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Kementerian Perindustrian, 2014, Kosmetika dan Herbal Menghadapi MEA 2015, Jakarta.

[2] Pemkab Karanganyar, 2013, Karanganyar Dalam Angka tahun 2013, Kabupaten

Karanganyar.

[3] Badan Pengawas Obat dan Makanan R.I, 2010, Acuan Sediaan Herbal, Vol 5, Badan POM

RI Jakarta.

[4] Anonim, 2010, Herbal Indonesia Berkhasiat, Vol.10, Trubus, Jakarta, Indonesia.

[5] Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009, Farmakope Herbal Indonesia,

Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

[6] Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2012, Petunjuk Operasional Penerapan Cara

Pembuatan Obat yang Baik, Jilid 2, Badan POM RI, Jakarta.