Hiv

8
HIV-AIDS (SUSUNAN SARAF PUSAT) DEFINISI Definisi WHO untuk AIDS di Asia Tenggara adalah pasien yang memenuhi kriteria A dan B dibawah ini : A. Hasil positif untuk antibody HIV dari dua kali test yang menggunakan dua antigen yang berbeda. B. Salah satu dari kriteria yang dibawah ini : 1. - Berat badan menurun 10% atau lebih yang tidak diketahui sebabnya. - Diare kronik selama 2 bulan terus menerus atau periodik. 2. Tuberulosis milier atau menyebar. 3. Kandidiasis esophagus yang dapat didiagnosis dengan adanya kandidiasis mulut yang disertai disfagia / odinofagia. 4. Gangguan neurologis disertai gangguan aktifitas sehari- hari, yang tidak diketahui sebabnya. 5. Sarkoma Kaposii. Infeksi HIV akan menimbulkan penyakit yang kronik dan progresif sehingga setelah bertahun-tahun tampaknya mengancam jiwa. Pengobatan yang tersedia sekarang dapat memperpanjang masa hidup dan kualitas hidup dengan cara memperlambat penurunan sistem imun dan mencegah infeksi oportunistik. Terdapat variasi yang luas dari respon imun terhadap efek patologik HIV. Karena itu mungkin saja sebagian dari mereka tetap hidup dan sehat dalam jangka panjang sedangkan sekitar 40-50% dari mereka menjadi AIDS dalam waktu 10 tahun. PATOFISIOLOGI HIV merupakan virus RNA (retrovirus). HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual dan non seksual. Didalam tubuh HIV akan menginfeksi sel yang mempunyai reseptor CD4 seperti sel limfosit, monosit dan makrofag dan beberapa sel tertentu lain, walaupun tidak mempunyai reseptor CD4 misalnya sel-sel gila dan sel langerhans. Secara umum ada dua kelas sel dimana HIV ber-replikasi sel T limfosit dan didalam sel makrofag, karena itu disebut T-tropik atau syncytium inducing isolates dan Makrofag- tropik atau non-syncytium inducing isolates. Isolat M-tropik lebih sering tertular, tetapi isolate T-tropik terlihat pada 50% dari infeksi HIV stadium lanjut dan menimbulkan

description

hiv

Transcript of Hiv

HIV-AIDS (SUSUNAN SARAF PUSAT) DEFINISIDefinisi WHO untuk AIDS di Asia Tenggara adalah pasien yang memenuhi kriteria A dan B dibawah ini :A. Hasil positif untuk antibody HIV dari dua kali test yang menggunakan dua antigen yang berbeda.B. Salah satu dari kriteria yang dibawah ini :1.- Berat badan menurun 10% atau lebih yang tidak diketahui sebabnya. Diare kronik selama 2 bulan terus menerus atau periodik.2. Tuberulosis milier atau menyebar.3. Kandidiasis esophagus yang dapat didiagnosis dengan adanya kandidiasis mulut yang disertai disfagia / odinofagia.4. Gangguan neurologis disertai gangguan aktifitas sehari-hari, yang tidak diketahui sebabnya.5. Sarkoma Kaposii.

Infeksi HIV akan menimbulkan penyakit yang kronik dan progresif sehingga setelah bertahun-tahun tampaknya mengancam jiwa. Pengobatan yang tersedia sekarang dapat memperpanjang masa hidup dan kualitas hidup dengan cara memperlambat penurunan sistem imun dan mencegah infeksi oportunistik. Terdapat variasi yang luas dari respon imun terhadap efek patologik HIV. Karena itu mungkin saja sebagian dari mereka tetap hidup dan sehat dalam jangka panjang sedangkan sekitar 40-50% dari mereka menjadi AIDS dalam waktu 10 tahun.

PATOFISIOLOGIHIV merupakan virus RNA (retrovirus). HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual dan non seksual. Didalam tubuh HIV akan menginfeksi sel yang mempunyai reseptor CD4 seperti sel limfosit, monosit dan makrofag dan beberapa sel tertentu lain, walaupun tidak mempunyai reseptor CD4 misalnya sel-sel gila dan sel langerhans. Secara umum ada dua kelas sel dimana HIV ber-replikasi sel T limfosit dan didalam sel makrofag, karena itu disebut T-tropik atau syncytium inducing isolates dan Makrofag-tropik atau non-syncytium inducing isolates. Isolat M-tropik lebih sering tertular, tetapi isolate T-tropik terlihat pada 50% dari infeksi HIV stadium lanjut dan menimbulkan progresivitas penyakit yang sangat cepat. Bahkan diketahui bahwa yang menimbulkan perbedaan tropisme adalah kadar ko-reseptor yang penting yaitu CXCR4 dan CCR5.

Sebagai akibatnya akan terjadi dua kelompok gejala utama yaitu :1. Akibatnya penekanan pada sistim kekebalan tubuh, sehingga mudah terjadi infeksi, nyeri kepala yang spesifik dan penurunan berat badan yang drastis.2. Disfungsi neurologik baik susunan saraf pusat maupun susunan saraf perifer.

KRITERIA DIAGNOSIS Fase I- Infeksi HIV primer (infeksi HIV akut) Fase II- Penurunan imunitas dini (sel CD4 > 500 / ul) Fase III- Penurunan imunitas sedang (sel CD4 500 200 / ul) Fase IV- Penurunan imunitas berat (sel CD4 < 200 / ul)

Kriteria diagnosis presumtif untuk indikator AIDS :a. Kandidiasis Esofagus : nyeri retrosternal saat menelan dan bercak putih diatas dasar kemerahan.b. Retinitis virus sitomegaloc. Micobakteriosisd. Sarkoma Kaposi : bercak merah atau ungu pada kulit atau selaput mukosa.e. Pnemonia Pnemosistis karini : Riwayat sesak napas / batuk nonproduktif dalam 3 bulan terakhir.f. Toksoplasmosis otak

Pemeriksaan Penunjang : Enzym-linked immunosorbent assay (ELIZA) dan aglutinasi partikel. Western Blot Analysis, indirect immunofluorescence assays (IFA) dan radioimmunoprecipitation assays (RIPA) Biakan darah, urin dan sifilis Antigen / antibody HIV Lymphosit cell CD 4 dan CD 8 Viral load Serologi sifilis, antigen kriptokokus Lumbal Pungsi Pemeriksaan tinta India cairan cerebrospinal . Brain CT scan, MRI Electromyography (EMG) Memory test Roentgen thorax Mikroskopis dan biakan dahak.

DIAGNOSIS BANDING Massa intrakranial TBC Polineuropathy karena penyebab lain Demensia karena penyebab lain

TERAPIAntiretroviral (rekomendasi WHO 2004)ARV first line: d4T/3TC/NVP (Stavudin/lamifudin/Nevirapin) d4T/3TC/ELV (Stavudin/lamifudin/Evavirens) AZT/3TC/NVP (Zidovudin/Lamifudin/Nevirapin) AZT/3TC/EFV (Zidovudin/Lamifudin/Efavirens)

Dosis Anti retroviral untuk ODHA dewasa (Pedoman Nasional 2004)Gol / Nama obatDosisNucleoside RTIAbacavir (ABC)300 mg setiap 12 jamDidanoside400 mg sekali sehari250 mg@12 jam (BB < 60kg)Atau 250 mg sekali sehari bila diberi bersama TDFLamivudine (3TC)150 mg setiap 12 jam atau 300 mg sekali sehariStavudine (d4T)30mg@12jam (BB < 60 kg)Zidovudine (ZDV atau AZT)300 mg@12jamNucleotide RTITenofovir (TDF)300mg sekali sehariNon-nucleoside RTIsEfavirenz (EFV)600mg sekali sehariNevirapine (NVP)200mg sekali sehari (14hari) kemudian 200mg @12 jamProtease InhibitorsIndinavir / Ritonavir (IDV/r)800mg/100mg @ 12 jamLopinavir / Ritonavir (LPV/r)400mg/100mg @ 12 jamNelfinavir (NFV)1250mg @ 12 jamSquinavir / Ritonavir (SQV/r)1000mg/100mg@12jam atau1600mg/200mg sekali sehariRitonavir (RTV/r)capsule 100mg,larutan oral 400mg/5ml

Infeksi Oppotunistik1. Sitomegalovirus pada HIV : Pada funduskopi = Retinitis sitomegalovirus Gansiklovir 5 mg/kgBB dua kali sehari parenteral selama 14-21 hari.Selanjutnya 5 mg/kgBB sekali sehari dianjurkan sampai CD4 lebih dari 100 sel/ml2. Ensefalitis ToksoplasmaPirimetamin 50-75 mg perhari dengan Sulfadiazin 100 mg/kgBB/hariAsam Folat 10-20 mg perhariAtau :Fansidar 2-3 tablet per hari dan klindamisin 4 x 600 mg perhariDisertai leukovorin 10 mg perhari.(Fansidar mengandung : Pirimetamine 25mg + Sulfadoksin 500mg)Untuk mencegah kekambuhan : Kotrimoksazol 2 tab perhari3. Meningitis CryptoccocusTerapi primer fase akut : Amfoterisin B 0,7 mg/kgBB/hari iv - 2 mingguSelanjutnya Fluconazole 400 mg per hari peroral selama 8-10 minggu

Terapi pencegahan kekambuhan :Fluconazole 100 mg perhari seterusnya selama jumlah sel CD 4 masih dibawah 300 sel/mL

PENYULIT / KOMPLIKASI1. Drug toxicity2. AIDP3. CIDP4. Mononeuropathy5. Focal brain iesions6. Distal Symmetric Polineuropathy7. Inflammatory demyelinating polyneuropathy8. Progressive polyradiculopathy9. Mononeuritis multiplex10. Spinal cord syndrome / vacuolar myelopathy

KONSULTASIPokja HIV-AIDS RS Setempat, VCT Clinic

JENIS PELAYANANRawat inap dan Rawat Jalan

TENAGA STANDAR:Spesialis Saraf, Spesialis Penyakit Dalam, Perawat terlatih

PROGNOSISAngka kekambuhan tinggiAngka kematian tinggi

Gambar 1 : Algoritme penatalaksanaan keluhan intraserebral pada penderita HIV/AIDS

Keluhan IntraserebralMRICT ScanNormalAtrofiMeningeal enchancemeHidrosefalusLesi desak ruangEvaluasi CSFShunt(kalau perlu)Efek massa (-)Lesi massaGambar 2*PositifNegatifTerapi sesuaiObservasi

Gambar 2 : Algoritme penatalaksanaan lesi massa intrakranial pada penderita HIV/AIDS

Lesi Masa Intrakranial Alert-lethargic Stabil Stupor-coma Perburukan cepat Massa besar dengan risiko herniasiLesi multipelLesi tunggalSerologiToksoplasmaObat antitoksoplasmaPerbaikanObatAntitoksoplasma seumur hidupBiopsistereotaktikTerapi sesuai etiologiDekompresi biopsi terbukaAncaman Herniasi

Steroid ?

+ -

ya tidak