Hepatitis PADA Kehamilan
-
Upload
jokry-purwa-anto -
Category
Documents
-
view
225 -
download
32
Transcript of Hepatitis PADA Kehamilan
dr.. HABIB WICAKSONO SpPD
KASUS
Seorang perempuan, 27 thn,160 cm,56 Kg baru saja menjalani test darah, dan hasilnya mengidap menyakit hepatitis B. saat ini pasien tengah mengandung dengan usia kehamilan 7 minggu.
Apakah kehamilan saya dapat diteruskan? dan bagaimana mengobati penyakit tersebut ?
PENGERTIAN Hepatitis merupakan suatu peradangan pada sel-
sel hati bersifat akut dan disertai ikterus Hepatitis dapat disebabkan berbagai penyebab
yaitu :fisik, kimia, bakteri maupun virus. Penyebab non-infeksi seperti obat-obatan, alkohol,
dan penyakit autoimun, Penyebab infeksi : adanya infeksi misalnya virus Virus yang dpt menimbulkan hepatitis akut adalah
virus hepatitis A (VHA), virus hepatitis B (VHB), virus hepatitis C (VHC), Yellow fever virus maupun Ebstein Barr Virus (EBV)
Hepatitis pada Kehamilan
Penyakit hepatitis atau inflamasi organ hati yang terjadi pada saat ibu hamil
Masalah khusus penyakit infeksi pada kehamilan:1. penyakit infeksi mungkin mengakibatkan komplikasi atau penyulit bagi kehamilan. Komplikasi kehamilan akibat penyakit infeksi : kematian janin, cacat congenital, penularan kuman langsung dari ibu ke janin (transmisi vertikal), dan proses patologis kehamilan lain
2. kehamilan memperburuk perjalanan penyakit infeksi, meningkatkan mobiditas & mortalitas ibu akibat penyakit 3. penatalaksanaan infeksi pada kehamilan memerlukan penyesuaian.
HEPAR DALAM KEHAMILANHepar ternyata TIDAK mengalami pembesaran.
Hal ini bertentangan dgn penelitian pd binatang yg menunjukkan bahwa hepar membesar pd waktu kehamilan
Bila kehamilan sdh capai Trim III, sukar untuk melakukan palpasi pada hepar hepar
tertutup oleh pembesaran rahim
Bila pd kehamilan trim III hepar dpt dgn mudah diraba, berarti sdh terdapat kelainan2 yg sgt bermakna
Pengaliran darah ke dlm hepar tdk mengalami perubahan,meskipun tjadi perubahan yg sgt menyolok pd sist.
kardio vaskuler
Dua jenis hepatitis virus infeksi pada kehamilan :
1. Hepatitis B, dianggap penting karena berpotensi
transmisi vertikal ke janin,maupun transmisi ke
petugas medis.
2. Hepatitis E, penting karena jenis hepatitis ini
berpotensi berkembang menjadi hepatitis fulminan
(hepatitis berat) bila terjadi pada kehamilan.
Pada tabel dirangkum berbagai jenis hepatitis virus, jalur transmisi, gambaran klinis, penanda virus, maupun
usaha pencegahan
PERBEDAAN VIRUS HEPATITIS
Proses penyakit wanita hamil dengan hepatitis virus
terjadi infeksi virus hepatitis secara kebetulan (ko-insidensi)
bersifat akut.
kejadian ini relatif lebih sering
Kehamilan tidak menambah berat
hepatitis virus, kecuali untuk hepatitis virus E.
( tgt status nutrisi yg buruk, t.u. defisiensi protein)
terjadi pada wanita yang sebelumnya sudah menderita hepatitis virus.
bersifat kronis.
lebih jarang,.
risiko morbiditas/mortalitas meningkat sejalan dengan
beratnya hepatitis kronis4.
Gejala dan Tanda klinis hepatitis
demam, mual dan muntah, kelemahan, sklera berwarna kuning (ikterik), BAK berwarna seperti air teh, dan pembesaran hati saat palpasi
Kepastian diagnosis didapatkan dengan pemeriksaan laboratorium, yaitu peninggian SGOT, SGPT, dan (umumnya) bilirubin serum. Pemerisaan penanda virus (viral marker) yang positif memastikan jenis virus penyebab hepatitis.
Transmisi Ibu - Janin Apabila tes ibu positif untuk hepatitis B maka ada
kemungkinan ibu akan menularkan virus ini kepada janin yang dikandung.
Berdasarkan The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) :
apabila ibu mengalami hepatitis pada awal
kehamilan maka kemungkinan janin terinfeksi
adalah 10%.
Apabila ibu mengalami hepatitis pada akhir
kehamilan maka kemungkinan janin terinfeksi
adalah 90%.
Penularan Hepatitis Hepatitis B dapat ditularkan secara vertikal dari ibu ke
janin, namun sebenarnya jarang terjadi karena plasenta biasanya dapat menjadi penghalang yang efektif terhadap penularannnya.
Penularan hepatitis terjadi jika terdapat kebocoran plasenta akibat abortus atau sebab lain.
Penularan hepatitis B dapat dicegah jika ibu telah mendapat vaksinasi sedangkan untuk
Penularan hepatitis C dapat dicegah dengan menjaga kondisi diri dan lingkungan dengan bergaya hidup sehat.
Bayi dilahirkan Ibu Hepatitis Bayi yang terinfeksi memiliki risiko sekitar 90% untuk
menjadi karier (membawa virus Hepatitis B). Untuk mencegah bayi terinfeksi :
ketika bayi lahir dalam waktu 12 jam setelah lahir bayi harus memperoleh vaksin hepatitis B dosis
pertama dan satu dosis Hepatitis B Imunoglobulin
(HBIG). Ibu juga tetap dapat memberikan ASI ke bayi ibu karena
penularan virus melalui ASI kemungkinannya kecil. Hepatitis kronik aktif yang sudah mengalami sirosis
dapat mempengaruhi risiko abortus spontan, kelahiran prematur, dan kematian maternal
Pencegahan
Tindakan preventif hanya dapat dilakukan untuk hepatitis virus A dan B, untuk individu yang belum pernah terkena infeksi virus tersebut.
Pencegahan transmisi ke janin dilakukan dengan skrining HBsAg untuk semua ibu hamil selanjutnya pemberian imunoglobulin anti hepatitis B pada bayi baru lahir dalam 24 -72 jam pertama untuk ibu dengan HBsAg (+).
Pencegahan
Virus hepatitis B penularannya dapat ditekan dengan pemberian antiviral seperti lamivudin atau telbivudin dengan pertimbangan khusus
Pemberian ASI pada ibu penderita hepatitis B kronik hendaknya dihindari terutama bila puting susu ibu luka.
Pemberian ASI dapat dilakukan bila bayi telah mendapatkan HBIG dan vaksin hepatitis B pada 24 jam kelahiran dan ibu yang menyusui puting susunya tidak mengalami trauma/luka
Pengobatan
Prinsip pengobatan pasien hepatitis virus bersifat suportif, meliputi antara lain istirahat yang cukup, pemberian suplemen, dan pada kondisi khusus obat anti viral (misal lamivudine pada hepatitis B).
Pasien dengan keadaan umum lemah, atau nilai SGOT, SGPT, dan bilirubin cukup tinggi sebaiknya dirawat di RS.
Komplikasi Komplikasi terhadap ibu dengan hipertensi
yang berat dapat terjadi pada hampir separuh masa kehamilan.
Komplikasi tersebut dapat berupa perdarahan varises esophagus, gagal hati, ensefalopati, dan malnutrisi.
Oleh karena itu, jika ibu mengalami hepatitis kronik maka kehamilan harus direncanakan.