Hecting – Penjahitan

43
Hecting – Penjahitan Luka Sandy H. S.kep.,Ners

Transcript of Hecting – Penjahitan

Page 1: Hecting – Penjahitan

Hecting – Penjahitan Luka

Sandy H. S.kep.,Ners

Page 2: Hecting – Penjahitan

Luka (Vulnus)

•Luka adalah kerusakan anatomi karena hilangnya kontinuitas jaringan oleh sebab dari luar.

•Luka terbagi menjadi dua : - Luka terbuka (Vulnus Appertum) dan - Luka tertutup (Vulnus Occlusum).

Page 3: Hecting – Penjahitan

1. Macam luka terbuka : - Luka iris (Scissum ) - Tusuk (Ictum), - Bakar (Combustio), - Lecet (Excoriasi/Abrasio), - Tembak (Sclopectorum), - Laserasi, Penetrasi, Avulsi, - Open Fracture dan - Luka Gigit (Vulnus Morsum).

Page 4: Hecting – Penjahitan

2. Macam luka tertutup : - Memar (Contusio), - Bula, Hematoma, Sprain, - Dislokasi, Close Fracture, - Laserasi organ dalam.

Page 5: Hecting – Penjahitan

Klasifikasi luka berdasar ada tidaknya kuman :

a. luka steril : luka dibuat waktu operasi.b. luka kontaminasi : luka mengandung kuman tapi

kurang dari 8 jam . (golden period)c. luka infeksi luka yg mengandung kuman dan

telah berkembangbiak dan telah timbul gejala lokal maupun gejala umum. (rubor, dolor, calor, tumor, fungsio lesa).

Page 6: Hecting – Penjahitan

Teknik Perawatan Luka Desinfeksi Irigasi Debridement Perawatan perdarahan Penjahitan Luka Balut Luka Angkat Jahitan

Page 7: Hecting – Penjahitan

Jahitan digunakan u/ hemostasis atau u/ menghubungkan struktur anatomi yg terpotong (Sabiston,1995).

Sodera dan Saleh (1991), jahitan merupakan hasil penggunaan bahan berupa benang u/ mengikat atau ligasi pembuluh darah dan menghubungkan antara dua tepi luka

Dapat disimpulkan bahwa penjahitan merupakan tindakan menghubungkan jaringan yg terputus atau terpotong u/ mencegah pendarahan dgn menggunakan benang.

Page 8: Hecting – Penjahitan

Prinsip Umum Penjahitan luka

Brown (1995), prinsip–prinsip umum yg harus dilaksanakan dlm penjahitan luka laserasi :

• Penyembuhan akan terjadi lebih cepat bila tepi-tepi kulit dirapatkan satu sama lain dgn hati-hati.

• Tegangan dari tepi–tepi kulit harus seminimal mungkin atau

k/ mungkin tdk ada sama sekali. Ini dpt dicapai dgn memotong atau merapikan kulit secara hati–hati sebelum dijahit.

• Tepi kulit harus ditarik dgn ringan, ini dilakukan dgn memakai traksi ringan pada tepi–tepi kulit dan lebih rentan lagi pada lapisan dermal daripada kulit yg dijahit.

Page 9: Hecting – Penjahitan

• Setiap ruang mati harus ditutup, baik dgn jahitan subcutaneus yg dpt diserap atau dgn mengikut sertakan lapisan ini pd waktu menjahit kulit.

• Jahitan halus tetapi banyak yg dijahit pada jarak

yg sama lebih disukai daripada jahitan yg lebih besar dan berjauhan.

• Semua luka harus ditutup sebersih mungkin.

• Pemakaian forsep dan trauma jaringan diusahakan seminimal mungkin.

Page 10: Hecting – Penjahitan

Komplikasi Menjahit Luka

• Overlapping • Nekrosis • Infeksi

• Perdarahan • Hematoma

• Dead space (ruang/rongga mati) • Sinus

• Dehisensi • Abses

Page 12: Hecting – Penjahitan

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PENJAHITAN

• Alat (Instrumen)

a. Tissue forceps ( pinset ) terdiri dari dua bentuk yaitu tissue forceps bergigi ujungnya ( surgical forceps)

dan tanpa gigi di ujungnya yaitu atraumatic tissue forceps dan dressing forceps. b. Scalpel handles dan scalpel blades c. Dissecting scissors ( Metzen baum ) d. Suture scissors e. Needleholders f. Suture needles ( jarum ) dari bentuk 2/3 circle, Vi circle , bentuk segitiga dan bentuk bulat

Page 13: Hecting – Penjahitan

g. Sponge forceps (Cotton-swab forceps) h. Hemostatic forceps ujung tak bergigi ( Pean) dan ujung bergigi (Kocher) i. Retractors, double ended j. Towel clamps

Page 17: Hecting – Penjahitan

CARA MEMEGANG ALAT

• Instrument tertentu seperti pemegang jarum, gunting dan pemegang kasa: yaitu ibu jari dan jari keempat sebagai pemegang utama, sementara jari kedua dan ketiga dipakai u/ memperkuat pegangan tangan. U/ membuat simpul benang setelah jarum ditembuskan pada jaringan, benang dilingkarkan pada ujung pemegang jarum.

• Pinset lazim dipegang dengan tangan kiri, di antara ibujari serta jari kedua dan ketiga. Jarum dipegang di daerah separuh belakang .

• Sarung tangan dipakai menurut teknik tanpa singgung.

Page 19: Hecting – Penjahitan

PERSIAPAN ALAT

Sterilisasi dan cara sterilisasi

Sterilisasi :tindakan u/ membuat suatu alat-alat atau bahan dlm keadaan steril.

Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara :a. Secara kimia : yaitu dgn bahan bersifat bakterisid , seperti

formalin, savlon, alkohol.b. Secara fisik yaitu dgn : 1) Panas kering ( oven udara panas )

♦ Selama 20 menit pada 200° C♦ Selama 30 menit pada 180° C♦ Selama 90 menit pada 160° C

Page 20: Hecting – Penjahitan

2. Uap bertekanan ( autoclave): selama 15 menit pada 120° C dan tekanan 2 atmosfer

3. Panas basah, yaitu di dlm air mendidih selama 30 menit. Cara ini hanya dianjurkan bila cara lain tdk tersedia.

Page 21: Hecting – Penjahitan

JENIS-JENIS BENANG

Benang yg dpt diserap (Absorbable Suture )

Alami ( Natural)1). Plain Cat Gut : Benang ini hanya memiliki daya serap pengikat selama

7-19 hari dan akan diabsorbsi secara sempurna dlm waktu 70 hari.

2). Chromic Cat Gut Dari bahan yg sama dgn plain cat gut , namum

dilapisi dgn garam Chromium u/ memperpanjang waktu absorbsinya sampai 90 hari.

Page 22: Hecting – Penjahitan

Buatan ( Synthetic )1) Benang yg dibuat dari bahan sintetis, seperti

Polyglactin ( merk dagang Vicryl atau Safil),2) Polyglycapron ( merk dagang Monocryl atau

Monosyn), dan 3) Polydioxanone ( merk dagang PDS II ). 4) Benang jenis ini memiliki daya pengikat lebih

lama , yaitu 2-3 minggu, diserap secara lengkap dlm waktu 90-120 hari.

Page 23: Hecting – Penjahitan

Benang yg tdk diserap ( nonabsorbable suture )

a. Alamiah ( Natural) Silk ( sutera ) yg dibuat dari protein organik bernama fibroin, yg terkandung di dlm serabut sutera hasil produksi ulat sutera.

b. Buatan ( Synthetic )kelompok ini terdapat benang dari bahan dasar nylon ( merk dagang Ethilon atau Dermalon ). Polyester ( merk dagang Mersilene) dan Poly propylene ( merk dagang Prolene ).

Page 24: Hecting – Penjahitan

TEKNIK PENJAHITAN KULIT

Prinsip yg harus diperhatikan :• Cara memegang kulit pd tepi luka dgn surgical

forceps harus dilakukan secara halus dgn mencegah trauma lebih lanjut pd jaringan tersebut.

• Ukuran kulit yg diambil dari kedua tepi luka harus sama besarnya.

• Tempat tusukan jarum sebaiknya sekitar 1-3 cm dari tepi luka.Khusus” daerah wajah 2-3mm.

• Jarak antara dua jahitan sebaiknya kurang lebih sama dgn tusukan jarum dari tepi luka.

• Tepi luka diusahakan dlm keadaan terbuka keluar ( evferted ) setelah penjahitan.

Page 25: Hecting – Penjahitan

Macam-macam jahitan luka

1. Jahitan Simpul Tunggal Jahitan Terputus Sederhana, Simple Inerrupted Suture• Merupakan jenis jahitan yg sering dipakai. digunakan juga u/

jahitan situasi.• Teknik : – Melakukan penusukan jarum dgn jarak antara setengah

sampai 1 cm ditepi luka dan sekaligus mengambil jaringan subkutannya sekalian dgn menusukkan jarum secara tegak lurus pd atau searah garis luka.

- Simpul tunggal dilakukan dgn benang absorbable dgn jarak antara 1cm.

- Simpul di letakkan ditepi luka pd salah satu tempat tusukan - Benang dipotong kurang lebih 1 cm.

Page 26: Hecting – Penjahitan

2. Jahitan matras Horizontal•Sinonim : Horizontal Mattress suture,

Interrupted mattress• Jahitan dgn melakukan penusukan seperti

simpul, sebelum disimpul dilanjutkan dgn penusukan sejajar sejauh 1 cm dari tusukan pertama.

•Memberikan hasil jahitan yg kuat.

Page 27: Hecting – Penjahitan

3. Jahitan Matras Vertikal• Sinonim : Vertical Mattress suture, Donati, Near to

near and far to far• Jahitan dgn menjahit secara mendalam dibawah

luka kemudian dilanjutkan dgn menjahit tepi-tepi luka.

• Biasanya menghasilkan penyembuhan luka yg cepat karena di dekatkannya tepi-tepi luka oleh jahitan ini.

Page 28: Hecting – Penjahitan

5. Jahitan Jelujur sederhana• Sinonim : Simple running suture, Simple

continous, Continous over and over• Jahitan ini sangat sederhana, sama dgn kita

menjelujur baju.• Biasanya menghasilkan hasil kosmetik yg baik,

tdk disarankan penggunaannya pd jaringan ikat yg longgar.

Page 29: Hecting – Penjahitan

6. Jahitan Jelujur Feston• Sinonim : Running locked suture, Interlocking

suture• Jahitan kontinyu dengan mengaitkan benang pd

jahitan sebelumnya, biasa sering dipakai pd jahitan peritoneum. Merupakan variasi jahitan jelujur biasa.

Page 30: Hecting – Penjahitan

7. Jahitan Jelujur horizontal• Sinonim : Running Horizontal suture• Jahitan kontinyu yg diselingi dgn jahitan arah

horizontal.

8. Jahitan Simpul Intrakutan• Sinonim : Subcutaneus Interupted suture,

Intradermal burried suture, Interrupted dermal stitch.

• Jahitan simpul pd daerah intrakutan, biasanya dipakai u/ menjahit area yg dlm kemudian pd bagian luarnya dijahit pula dgn simpul sederhana.

Page 31: Hecting – Penjahitan

9. Jahitan Jelujur Intrakutan•Sinonim : Running subcuticular suture,

Jahitan jelujur subkutikular• Jahitan jelujur yg dilakukan dibawah kulit,

jahitan ini terkenal menghasilkan kosmetik yg baik

Page 33: Hecting – Penjahitan

PENGANGKATAN LUKA JAHITAN

A. Pengertian• Pengangkatan jahitan luka adalah

mengangkat/membuka jahitan pd luka yg dijahit.

B. Tujuan 1. mencegah terjadinya infeksi dari benang 2. mencegah tertinggalnya benang

Page 34: Hecting – Penjahitan

Angkat Jahitan

Berdasarkan lokasi dan hari tindakan:• Muka atau leher hari ke 5• Perut hari ke 7-10• Telapak tangan 10• Jari tangan hari ke 10• Tungkai atas hari ke 10• Tungkai bawah 10-14• Dada hari ke 7• Punggung hari ke 10-14

Page 35: Hecting – Penjahitan

Peralatan

1. pinset anatomi : 2 buah, steril2. pinset sirurgis : 2 buah steril3. gunting angkat jahit : 1 buah, steril4. kasa steril5. mangkuk kecil : 3 buah, steril6. sarung tangan / gloves7. gunting verban8. plester9. alkohol 70% dalam tempatnya10. Iodin povidon sulution 10% atau sejenis11. Nacl 0,9%12. bengkok 2 buah, 1 beerisi cairan disinfektan13. kain pembalut atau veband secukupnya

Page 36: Hecting – Penjahitan

Prosedur Pelaksanaan

Tahap Pra Interaksi- melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada- mencuci tangan - menempatkan alat didekat pasien dgn benar

Tahap Orientasi- memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik- menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pd

keluarga/klien- menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan

dilakukan

Page 37: Hecting – Penjahitan

Tahap Kerja- Mengatur posisi klien sehingga luka dapat terlihat

jelas- Membuka peralatan- Memakai sarung tangan- Membasahi plester dengan alkohol/wash bensin

dan buka dengan menggunakan pinset- Membuka balutan lapis terluar- Membersihkan sekitar luka dan bekas plester- Membuka balutan tipis dalam- Menekan kedua tepi luka (sepanjang luka)

Page 38: Hecting – Penjahitan

- Membersihkan luka dgn menggunakan cairan NaCl- Mendisinfeksi luka dgn Iodine Povidone- Meletakkan kassa steril didekat luka- Menarik simpul jahitan sedikit keataas secara hati-

hati dgn memakai pinset sirurgis, shg benang yg berada didalam kulit kelihatan

- Menggunting benang dan tarik hati-hati, buang ke kassa

- Membilas dgn mengunakan cairan NaCl- Melakukan kompres betadine pada luka / memberi

obat / menutup dgn kassa steril- Memasang plester pd seluruh tepi kassa (4 sisi)

Page 39: Hecting – Penjahitan

Tahap Terminasi- Melakukan evaluasi tindakan- Berpamitan dengan klien- Membereskan alat-alat- Memcuci tangan- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan 

Page 42: Hecting – Penjahitan

1. Apa yang di maksud dengan luka kontaminasi ?

2. Apa saja komplikasi dari hecting ?

3. Apa yg dimaksud dengan Dead space (ruang/rongga mati) pada hecting

4. Hari ke berapa jahitan di tungkai bawah dapat dilakukan hecting aff.