Hasil Praktikum Patologi Klinik Blok 11

download Hasil Praktikum Patologi Klinik Blok 11

of 10

Transcript of Hasil Praktikum Patologi Klinik Blok 11

PENUNTUN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BLOK 11 SISTEM UROGENITALNAMA : Andre Hidayat NIM : 04101401083 SEMESTER : 4 (PDU NON REG 2010)

BAGIAN PATOLOGI KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRI PALEMBANG 2012

PEMERIKSAAN URINPemeriksaan urin dapat digunakan untuk mengetahui fakta-fakta tentang ginjal dan saluran urin. Selain itu pemeriksaan urin dapat juga untuk mengetahui keadaaan/kelainan dari hati, saluran empedu, pankreas dan sebagainya. Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan urin yang akurat perlu ditentukan jenis sampel urin apa yang dibutuhkan untuk suatu pemeriksaan. Jenis-jenis sampel urin antara lain: a. Urin sewaktu b. Urin pagi c. Urin post prandial d. Urin 24 jam Tugas Jelaskan masing-masing jenis sampel urin

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS URIN Alat-alat: a. b. c. d. e. f. g. h.

Mikroskop Kaca benda/kaca penutup Pipet tetes Asam asetat 6% Pembakar bunsen Sentrifus Tabung sentrifus/tabung reaksi Kertas saring

Sediaan sedimen: a. Kocoklah dahulu urin dalam botol b. Jika keruh karena fosfat (reaksi alkalis) asamkanlah sedikit dengan asam asetat encer, jika keruh karena urat (reaksi asam) panasilah sebentar hingga kembali jernih c. Kocok botol urin sekali lagi d. Masukkanlah 12-15 ml urin ke dalam tabung sentrifus e. Putarlah dengan kecepatan 1500-2000 rpm selama 5 menit f. Buanglah semua urin dengan pelan-pelan kecuali beberapa tetes terakhir guna mensuspensi sedimen g. Pindahkan dengan pipet tetes 1-2 tetes suspensi ke kaca benda yang bersih, tutuplah masing-masing tetesan tersebut dengan hati-hati hingga tak terjadi gelembunggelembung udara h. Periksalah di bawah mikroskop dengan kuantum cahaya yang minimum dan mulailah memeriksa dengan pembesaran kecil dilanjutkan dengan pembesaran besar i. Perhatikan dan gambarlah macam-macam sedimen yang terlihat (lihat kuliah) dan laporkanlah dengan menyatakan jumlahnya rata-rata/LPK atau LPB Hasil Praktikum:

Pembesaran 10x

Pembesaran 40x

Eritrosit (bulat kecil tidak berinti) = penuh/lp Hematuria (+)

Leukosit (bulat dan berinti) = 3/lp Leukosuria (+)

Interpretasi dan Pembahasan: .......................

. . . . . . . . . . . . . . . . . .

PEMERIKSAAN KIMIA URIN a. Pemeriksaan Protein Urin Prinsip: protein akan membentuk endapan atau menggumpal bila dipanaskan dalam suasana asam

Pemanasan dengan Asam Sulfosalisil Cara kerja: 1.) Dua tabung reaksi diisi masing-masing dengan 2 ml urin jernih 2.) Ke dalam salah satu tabung ditambah 8 tetes larutan asam sulfosalisil 20% lalu dikoocok 3.) Bandingkanlah isi tabung pertama dengan yang kedua, kalau tetap sama jernihnya berarti tes terhadap protein hasilnya negatif 4.) Jika tabung pertama lebih keruh daripada yang kedua panasilah tabung pertama itu di atas nyala api sampai mendidih dan kemudian dinginkanlah kembali dengan air mengalir: a.) Jika kekeruhan tetap ada pada waktu pemanasan dan tetap ada juga setelah dingin kembali, tes terhadap protein adalah positif. Protein itu mungkin albumin, mungkin globulin, mungkin kedua-duanya b.) Jika kekeruhan itu hilang pada waktu pemanasan tetapi muncul lagi setelah dingin mungkin sebabnya protein Bence Jones dan perlu diselidiki lebih lanjut Pemanasan dengan Asam Asetat Cara kerja: 1) Masukkanlah urin jernih ke dalam tabung reaksi sampai 2/3 penuh 2) Dengan memegang tabung reaksi itu pada ujung bawah, lapisan atas urin dipanasi di atas nyala api sampai mendidih selama 30 detik 3) Perhatikan terjadinya kekeruhan di atas lapisan urin itu dengan membandingkan kejernihannya dengan bagian bawah yang tidak dipanasi. Jika terjadi kekeruhan mungkin disebabkan oleh protein tetapi mungkin juga oleh kalsiumfosfat dan kalsiumkarbonat 4) Teteskanlah kemudian ke dalam urin yang masih panas itu 3-5 tetes larutan asam asetat 6%. Jika kekeruhan itu disebabkan oleh kalsiumfosfat kekeruhan itu akan lenyap. Jika kekeruhan disebabkan oleh kalsiumkarbonat kekeruhan akan hilang juga tetapi dengan pembentukan gas. Jika kekeruhan tetap ada atau menjadi lebih keruh lagi berarti tes terhadap protein adalah positif. 5) Panasilah sekali lagi lapisan atas itu sampai mendidih dan kemudian berilah penilaian semikuantitatif kepada hasilnya seperti diterangkan di bawah.

Hasil dan Interpretasi Pemeriksaan Simbol Kontrol Negatif (+) (++) (+++) (++++) Warna Jernih Kekeruhan sedikit sekali Kekeruhan sedikit (tanpa butir-butir) Kekeruhan jelas (berbutir-butir) Kekeruhan hebat (berkeping-keping) Menggumpal Nilai (mg%) < 10 10-50 50-200 200-500 >500 (Pemeriksaan 2) Hasil Pemeriksaan (Pemeriksaan 1)

Hasil Praktikum dan Pembahasan:

(Sampel urin jernih)

Sampel: Urine jernih dalam tabung reaksi sampai penuh. Pemeriksaan: 1. Lapisan atas urin dipanaskan sampai mendidih selama 30 detik = tidak keruh (proteinuria ()). 2. Urine jernih + 4 tetes putih telur dipanaskan lapisan atasnya sampai mendidih selama 30 detik = keruh (kekeruhan dapat disebabkan oleh protein, kalsiumfosfat atau kalsiumkarbonat). Kemudian urin panas tersebut ditambahkan 4 tetes asam astetat = tetap keruh (proteinuria (+), bila mengandung kalsiumfosfat kekeruhan akan lenyap, bila mengandung kalsiumkarbonat kekeruhan akan hilang juga tetapi dengan pembentukan gas). Dan dipanaskan sekali lagi lapisan atas itu sampai mendidih = menggumpal (proteinuria > 500 mg% (++++)).

(Pemeriksaan 1)

(Pemeriksaan 2)

Pembahasan: ..................................................

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .b. Pemeriksaan Glukosa Urin Cara Benedict Prinsip: menggunakan sifat glukosa sebagai zat pereduksi. Garam cupri yang terkandung dalam reagen Benedict akan berubah sifat dan warnanya jika direduksi oleh glukosa Cara kerja: 1) Masukkanlah 5 ml reagen benedict ke dalam tabung reaksi 2) Teteskan sebanyak 5-8 tetes urin (jangan lebih!) ke dalam tabung 3) Masukkanlah tabung itu ke dalam air mendidih selama 5 menit 4) Angkat tabung,kocoklah isinya dan bacalah hasil reduksi Hasil dan Interpretasi Pemeriksaan Simbol Negatif (+) (++) (+++) (++++) Warna Tetap biru jernih atau sedikit kehijau-hijauan dan agak keruh Hijau kekuning-kuningan dan keruh Kuning keruh Jingga atau warna lumpur keruh Merah keruh Nilai (%) Hasil Pemeriksaan (Pemeriksaan 1)

0,5-1 1-1,5 2-3,5 >3,5

(Pemeriksaan 2)

Hasil Praktikum dan Pembahasan: Sampel: Urine jernih

Pemeriksaan: 1. 2,5 ml reagen Benedict dalam tabung reaksi + 4 tetes urin jernih dipanaskan selama 5 menit dan kocok isinya = warna biru kehijau-hijauan dan sedikit keruh (glukosuria (-)). 2. 2,5 ml reagen Benedict dalam tabung reaksi + 4 tetes urin jernih + D-glucose anhydrous dipanaskan selama 5 menit dan kocok isinya = warna merah bata dan keruh (glukosuria > 3,5% (++++), garam cupri yang terkandung dalam reagen Benedict akan berubah sifat dan warnanya jika direduksi oleh glukosa, semakin merah dan semakin keruh urin maka semakin tinggi kadar glukosanya).

(Pemeriksaan 1)

(Pemeriksaan 2)

Pembahasan: ..................................................

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . .c. Pemeriksaan Carik Celup Urine Cara kerja: 1) Celupkan seluruh permukaan reagen carik celup dengan sampel urin dan tarik dengan segera 2) Ketukkan carik pada bibir gelas untuk mengurangi urin yang berlebihan 3) Pegang carik secara horizontal dan bandingkan dengan kertas warna yang terdapat pada label tabung dan catatlah hasilnya dengan waktu seperti yang tertera pada label tabung atau dimasukkan ke dalam alat otomatis

Hasil Praktikum:

Pemeriksaan: Glukosa Protein Bilirubin Urobilinogen pH Berat Jenis Darah Keton Nitrit Leukosit Calliberage

Hasil: Normal +1 (30) Normal Normal 6 1020 (-) (-) (-) (-) (-)

Interpretasi dan Pembahasan:

Pembahasan: .......................

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Palembang, 2012 Tanda tangan instruktur praktikum

(...................................................)