GLAUKOMA

10
GLAUKOMA Glaukoma berasal dari kata Yunani “glaukos” yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Glaukoma adalah suatu keadaan tekanan intraokuler atau tekanan dalam bola mata relatif cukup besar untuk menyebabkan kerusakan papil saraf optik dan menyebabkan kelainan lapang pandang. Di Amerika Serikat, glaukoma ditemukan pada lebih 2 juta orang, yang akan beresiko mengalami kebutaan. FAKTOR RESIKO Glaukoma lebih sering terjadi pada umur di atas 40 tahun. Beberapa faktor resiko lainnya untuk terjadi glaukoma, antara lain : - Faktor genetik, riwayat glaukoma dalam keluarga. - Penyakit hipertensi - Penyakit diabetes dan penyakit sistemik lainnya. - Kelainan refraksi berupa miopi dan hipermetropi - Ras tertentu KLASIFIKASI I. Glaukoma sudut terbuka (Open-angle glaucomas) A. Idiopatik Glaukoma kronik (primer) sudut terbuka

description

GLAUKOMA

Transcript of GLAUKOMA

Page 1: GLAUKOMA

GLAUKOMA

Glaukoma berasal dari kata Yunani “glaukos” yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan

kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Glaukoma adalah suatu keadaan tekanan

intraokuler atau tekanan dalam bola mata relatif cukup besar untuk menyebabkan kerusakan papil

saraf optik dan menyebabkan kelainan lapang pandang. Di Amerika Serikat, glaukoma ditemukan

pada lebih 2 juta orang, yang akan beresiko mengalami kebutaan.

FAKTOR RESIKO

Glaukoma lebih sering terjadi pada umur di atas 40 tahun. Beberapa faktor resiko lainnya untuk

terjadi glaukoma, antara lain :

-  Faktor genetik, riwayat glaukoma dalam keluarga.

-  Penyakit hipertensi

-  Penyakit diabetes dan penyakit sistemik lainnya.

-  Kelainan refraksi berupa miopi dan hipermetropi

-  Ras tertentu

KLASIFIKASI

I. Glaukoma sudut terbuka (Open-angle glaucomas)

A. Idiopatik

Glaukoma kronik (primer) sudut terbuka

Glaukoma tekanan normal

B. Akumulasi material yang menimbulkan obstruksi jalinan trabekula

1. Pigmentary glaucoma

2. Exfoliative glaucoma

Page 2: GLAUKOMA

3. Steroid-induced glaucoma

4. Inflammatory glaucoma

5. Lens-induced glaucoma

Phacolyticb.

Lens-particlec.

Phacoanaphylactic glaucomas,

dll

C. Kelainan lain dari jalinan trabekula

1. Posner-Schlossman (trabeculitis)

2. Traumatic glaukoma (angle recession)

3. Chemical burns

D. Peningkatan tekanan vena episklera

1. Sindrom Sturge–Weber

2. Tiroidopati

3. Tumor Retrobulbar

4. Carotid-Cavernous Fistula

5. Thrombosis Sinus Cavernosus

II. Glaukoma sudut tertutup (Angle closure glaucomas)

A.Blok pupil

1. Glaukoma primer sudut tertutup ( akut, subakut, kronik, mekanisme campuran)

2. Glaukoma dicetuskan lensa

Fakomorfik

Subluksasi lensa

Sinekia posterior

Page 3: GLAUKOMA

o Inflamasi

o Pseudofakia

o Iris-vitreous

B. Anterior displacement of the iris/lens

1. Aqueous misdirection

2. Sindrom iris plateu

3. Glaukoma dicetuskan dari kelainan lensa

4. Kista dan tumor iris dan korpus silier

5. Kelainan koroid-retina

C. Obstuksi membran dan jaringan

a. Glaukoma neovaskuler

b. Glaukoma inflamasi

c. Sindrom ICE

d. Pertumbuhan epitel dan serabut yang terganggu

e. dll

III. Kelainan perkembangan bilik mata depan

A. Glaukoma primer congenital

B. Glaukoma berhubungan dengan gangguan pertumbuhan mata

Aniridia

Axenfeld–Rieger syndrome

Peter’s anomaly

dll

Page 4: GLAUKOMA

PATOFISIOLOGI

Cairan aqueus diproduksi dari korpus siliaris, kemudian mengalir melalui pupil ke kamera okuli

posterior (COP) sekitar lensa menuju kamera okuli anterior (COA) melalui pupil. Cairan aqueus

keluar dari COA melalui jalinan trabekula menuju kanal Schlemm’s dan disalurkan ke dalam

sistem vena.

Gambar Aliran normal humor aqueus

Beberapa mekanisme peningkatan tekanan intraokuler :

a. Korpus siliaris memproduksi terlalu banyak cairan bilik mata, sedangkan pengeluaran pada

jalinan trabekular normal

b. Hambatan pengaliran pada pupil sewaktu pengaliran cairan bilik mata belakang ke bilik mata

depan

c. Pengeluaran di sudut bilik mata terganggu. Glaukoma sudut terbuka ditandai dengan sudut

bilik mata depan yang terbuka, dan kemampuan jalinan trabekula untuk mengalirkan

cairan aqueus menurun. Glaukoma sudut tertutup ditandai dengan tertutupnya trabekulum

oleh iris perifer, sehingga aliran cairan melalui pupil tertutup dan terperangkap di

belakang iris dan mengakibatkan iris mencembung ke depan. Hal ini menambah

terganggunya aliran cairan menuju trabekulum.

Page 5: GLAUKOMA

Gambar (A) Aliran humor aqueus pada glaukoma sudut terbuka, (B) Aliran humor aqueus pada

glaukoma sudut tertutup

Mekanisme utama kehilangan penglihatan pada glaukoma adalah apoptosis sel ganglion retina.

Optik disk menjadi atropi, dengan pembesaran cup optik. Efek dari peningkatan tekanan

intraokuler dipengaruhi oleh waktu dan besarnya peningkatan tekanan tersebut. Pada glaukoma

akut sudut tertutup, Tekanan Intra Okuler (TIO) mencapai 60-80 mmHg, mengakibatkan iskemik

iris, dan timbulnya edem kornea serta kerusakan saraf optik. Pada glaukoma primer sudut

terbuka, TIO biasanya tidak mencapai di atas 30 mmHg dan kerusakan sel ganglion retina

berlangsung perlahan, biasanya dalam beberapa tahun.

MANIFESTASI KLINIS

Pasien dengan glaukoma primer sudut terbuka (glaukoma kronik sudut terbuka) dapat tidak

memberikan gejala sampai kerusakan penglihatan yang berat terjadi, sehingga dikatakan sebagai

pencuri penglihatan. Berbeda pada glaukoma akut sudut tertutup, peningkatan tekanan TIO

berjalan cepat dan memberikan gejala mata merah, nyeri dan gangguan penglihatan.

Peningkatan TIO. Normal TIO berkisar 10-21 mmHg (rata-rata 16 mmHg). Tingginya

TIO menyebabkan kerusakan saraf optik tergantung beberapa faktor, meliputi tingginya

TIO dan apakah glaukoma dalam tahap awal atau lanjut. Secara umum, TIO dalam

rentang 20-30 mmHg biasanya menyebabkan kerusakan dalam tahunan. TIO yang tinggi

40-50 mmHg dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang cepat dan mencetuskan

oklusi pembuluh darah retina.

Halo sekitar cahaya dan kornea yang keruh. Kornea akan tetap jernih dengan terus

berlangsungnya pergantian cairan oleh sel-sel endotel. Jika tekanan meningkat dengan

Page 6: GLAUKOMA

cepat (glaukoma akut sudut tertutup), kornea menjadi penuh air, menimbulkan halo di

sekitar cahaya.

Nyeri. Nyeri bukan karakteristik dari glaukoma primer sudut terbuka.

Penyempitan lapang pandang. Tekanan yang tinggi pada serabut saraf dan iskemia kronis

pada saraf optik menimbulkan kerusakan dari serabut saraf retina yang biasanya

menghasilkan kehilangan lapang pandang (skotoma). Pada glaukoma stadium akhir

kehilangan lapang penglihatan terjadi sangat berat (tunnel vision), meski visus pasien

masih 6/6.

Gambar Penglihatan tunnel vision pada penderita Glaukoma

Perubahan pada diskus optik. Kenaikan TIO berakibat kerusakan optik berupa

penggaungan dan degenerasi papil saraf optik.

Oklusi vena

Pembesaran mata. Pada dewasa pembesaran yang signifikan tidak begitu tampak. Pada

anak-anak dapat terjadi pembesaran dari mata (buftalmus).

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Penderita dengan dugaan glaukoma harus dilakukan pemeriksaan sebagai berikut:

1. Perimetri. Alat ini berguna untuk melihat adanya kelainan lapang pandangan yang disebabkan

oleh kerusakan saraf optik. Beberapa perimetri yang digunakan antara lain :

Perimetri manual: Perimeter Lister, Tangent screen, Perimeter Goldmann

Perimetri otomatis

Perimeter Oktopus

Page 7: GLAUKOMA

2. Tonometri. Alat ini digunakan untuk pengukuran TIO. Beberapa tonometri yang digunakan

antara lain tonometer Schiotz, tonometer aplanasi Goldman, tonometer Pulsair, Tono-

Pen, tonometer Perkins, non kontak pneumotonometer.

3. Oftalmoskopi yaitu pemeriksaan untuk menentukan adanya kerusakan saraf optik berdasarkan

penilaian bentuk saraf optik. Rasio cekungan diskus (C/D) digunakan untuk mencatat

ukuran diskus otipus pada penderita glaukoma. Apabila terdapat peninggian TIO yang

signifikan, rasio C/D yang lebih besar dari 0,5 atau adanya asimetris yang bermakna

antara kedua mata, mengidentifikasikan adanya atropi glaukomatosa .

4. Biomikroskopi. Untuk menentukan kondisi segmen anterior mata, dengan pemeriksaan ini

dapat ditentukan apakah glaukomanya merupakan glaukoma primer atau sekunder.

5. Gonioskopi. Tujuan dari gonioskopi adalah mengidentifikasi kelainan struktur sudut,

memperkirakan kedalaman sudut bilik serta untuk visualisasi sudut pada prosedur

operasi.

6. OCT (Optical Coherent Tomography). Alat ini berguna untuk mengukur ketebalan serabut

saraf sekitar papil saraf

7. Fluorescein angiography

8. Stereophotogrammetry of the optic disc

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan penyakit glaukoma antara lain

a. Medikamentosa :

1. Penekanan pembentukan humor aqueus, antara lain:

β adrenegik bloker topikal seperti timolol maleate 0,25 - 0,50 % 2 kali sehari, betaxolol

0.25% dan 0.5%, levobunolol 0.25% dan 0.5%, metipranolol 0.3%, dan carteolol 1%

Apraklonidin

Inhibitor karbonik anhidrase seperti asetazolamid (diamox) oral 250 mg 2 kali sehari,

Page 8: GLAUKOMA

diklorofenamid, metazolamid

2. Meningkatkan aliran keluar humor aqueus seperti: prostaglandin analog, golongan

parasimpatomimetik, contoh: pilokarpin tetes mata 1 - 4 %, 4-6 kali sehari, karbakol,

golongan epinefrin

3. Penurunan volume korpus vitreus.

4. Obat-obat miotik, midriatikum, siklopegik

b. Terapi operatif dan laser

Iridektomi dan iridotomi perifer

Bedah drainase glaukoma dengan trabekulektomi, goniotomi.

Argon Laser Trabeculoplasty (ALT)