Geografi lintas minat X MIA 2 - 2013/2014
-
Upload
okky-silvi -
Category
Education
-
view
840 -
download
102
Transcript of Geografi lintas minat X MIA 2 - 2013/2014
GEOGRAFIAnggota :
•Anisa Surya P
•Cindy Novita E.S
•Dana Krismonita
•Fitri Indah P
•Mahendra S
•Oki Tiana SEseman1s 2013/2014
LITOSFER
Litrosfer adalah lapisan terluar kulit bumi.
Bumi terdiri dari 3 lapisan :
1. Kerak Bumi Kulit bumi bagian luar atau permukaan bumi .
Terdiri dari dua lapisan :
• Lapisan Sial Silisium Alumunium.
• Lapisan Sima Silisium Magnesium.
2. Mantle / Lapisan pengantara / AstenosferLapisan yng berada dibawah kerak bumi.3. Inti bumi [ Barisfer]Inti bumi terdiri dari dua :
• Inti dalam [Inner Core]
Bersifat padat• Inti luar [ Outer Core]
Bersifat cair,sangat kental
Vulkanisme
Segala hal yang berhubugan dengan gunung berapi atau aktifitas magma.
Pada gejala Vulkanisme terjadi Instrusi dan Ekstrusi magma.
1.Intrusi Magma
Magma dari dapur magma yang naik tetapi tidak mencapai permukaan bumi.
Hasil Instrusi Magma
Keterangan :• Batolit : Batuan yang membeku didapur magma• Lakolit : Batuan beku yang menyusup diantara dua
lapisan litosfer , berbentuk lensa cembung.• Sill / Kepingan intrusi : berbentuk tipis, mendatar ,
dan sejaja dengan lapisan batuan.• Korok / Gang : berbentuk tipis, memanjang , dan
memotong litosfer dengan arah vertikal /miring• Kaldera : Kawah kepundan yang sangat besar, luas
dan bertebing curam.• Apofisis : semacam intrusi korok, cabang dari gang,• Diatrema : magma yg mengisi pipa letusan (pipa
kawah).
2.Ekstrusi MagmaKeluarnya magma yang sampai ke permukaan bumi. Berdasarkan kekuatan letusannya, ekstrusi dibedakan menjadi :
1. Erupsi Efusif
Keluarnya magma dengan meleleh atau menjalar , tidak menimbulkan ledakan.
2. Erupsi EksplosifKeluarnya magma yang menimbulkan ledakan. Akibatnya membentuk permukaan bumi yang berbentuk danau kawah besar.Berdasarkan celah / lubang keluar ekstrusi dibedakan menjadi :1. Erupsi Linear Magma keluar melalui celah atau retakan yang memanjang , membentuk deretan gunung api.2. Erupsi Areal Proses keluarnya magma dengan membakar lapisan diatasnya.3. Erupsi SentralKeluarnya magma melalui satu lubang , membentuk kerucut gunung api yang terpisah-terpisah.
Jenis Jenis Gunung Apia. Gunung Api Perisai/ Gunung Api Tameng
Ciri-ciri :
1) Sangat landai seperti perisai
2) Lavanya sangat cair
3) Tekanan gas rendah
4) Dapur magma dangkal
5) Magma keluar secara Efusif atau meleleh
Contoh : Gunung Kiauea , Gunung Maunaloa, Gunung Maunakea { Kep.Hawaii }
b. Gunung Api Maar
Ciri-ciri :
1) Letusan hanya sekali
2) Material letusan membentuk tanggul disekitar kepundan seingga membentuk danau
3) Bersifat eksplosif
Contoh : Gunung Ranu Klakah [Lereng Gunung Lamongan],
3. Gunung Api Strato
Ciri-ciri :
1) Berbentuk kerucut badannya berlapis
2) Letusan dan leleran silih berganti
3) Material hasil erupsi tertimbun didaerah sekitar kepundan.
4) Paling banyak didunia dan Indonesia.
Berdasarkan Erupsinya
Tipe Hawaiian
erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburanlava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana;
Gunung Kilauea
Tipe Strombolian
Erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua.
Tipe PlinianErupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar;
Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian,
kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut atau gunungapi yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya
sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi
riolitik.
Material gunung api1. Benda Padat
a) Bom
b) Kerikil
c) Lapili
d) Pasir vulkanik
e)Scoria
f) Abu vulkanik
g) Batu apung
EFFLATA
2. Benda caira. Lava.
b. Lahar panas.
c. Lahar dingin.
Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia
Status Makna Tindakan
AWAS
Menandakan gunung berapi yang segera atau
sedang meletus atau ada keadaan kritis yang
menimbulkan bencana
Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap
Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam
Wilayah yang terancam bahaya
direkomendasikan untuk
dikosongkan
Koordinasi dilakukan secara harian
Piket penuh
SIAGA
Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak
ke arah letusan atau menimbulkan bencana
Peningkatan intensif kegiatan seismik
Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat
segera berlanjut ke letusan atau menuju pada
keadaan yang dapat menimbulkan bencana
Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat
terjadi dalam waktu 2 minggu
Sosialisasi di wilayah terancam
Penyiapan sarana darurat
Koordinasi harian
Piket penuh
WASPADA
Ada aktivitas apa pun bentuknya
Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal
Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian
vulkanis lainnya
Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh
aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal
Penyuluhan/sosialisasi
Penilaian bahaya
Pengecekan sarana
Pelaksanaan piket terbatas
NORMAL Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma
Level aktivitas dasar
Pengamatan rutin
Survei dan penyelidikan
Tektonisme
Segala gerakan dari dalam bumi secara vertikal dan lateral mengakibatkan dislokasi dan deformasi. Kulit bumi mempunyai ketebalan relatif sangat tipis, mudah pecah-pecah menjadi potongan kulit bumi tidak teratur disebut lempeng tektonik.
Berdasar luas dan waktu terjadinya gerakan lempeng tektonik dibedakan menjadi:
a. Orogenesis
Tenaga endogen yang bergerak relatif cepat, mencakup wilayah sempit. Terjadi lipatan dan patahan.
1. Pembentukan lipatan
Gerakan yang tidak terlalu besar dan waktu yang lama, elastis menyebabkan lapisan kulit bumi melipat atau berkerut. Lipatan ini akan membentuk pegunungan lipatan.
Bagian Lipatan
2. Pembentukan Patahan (Sesar)
Adalah hasil dari gerakan tekanan horizontal dan tekanan vertikal menyebabkan bumi menjadi retak dan patah. Berdasarkan arah pergeserannya, sesar dibagi menjadi:
a. Sesar Normal/Sesar Turun : tertarik oleh tenaga endogen.
b. Sesar Naik: terjadi karena tenaga yang mendorong sehingga atap bergeser relatif ke atas.
c. Sesar mendatar: gerakannya mendatar atau horizontal.
Tipe sesar dapat menghasilkan bentuk permukaan bumi :
a. Horst (tanah naik)
b. Graben/Slenk (tanah turun)
Petunjuk ada tidaknya gejala sesar:
a. Suatu lapisan terputus/seperti hilang
b. Pembelokan sungai secara tiba-tiba
c. Adanya air terjun
d. Adanya dislokasi
Horst dan Graben
b. Epirogenesis
Pengangkatan dan penurunan benua. Mencakup wilayah yang luas dan membutuhkan waktu lama. Dibedakan menjadi dua :
1. Epirogenesis negatif
Mengakibatkan dataran naik dan air laut seolah-olah turun.
2. Epirogenesis positif
mengakibatkan dataran turun dan air laut seolah-olah naik.
Sedimentasi
Pengendapan material batuan yang di angkut oleh angin , air atau cairan gletser.
Macam macam proses sedimentasi :
1. Sedimentasi Fluvial
2. Sedimentasi Marine
3. Sedimentasi Glasial
4. Sedimentasi Aeolis
Sedimentasi Fluvial
Proses Pengendapan materi oleh air di sepanjang aliran sungai.
Hasil sedimentasinya :
Dataran Banjir
Kipas Aluvial
Tanggul alam
Gosong Sungai
Sedimentasi Marine
Proses pengendapan oleh gelombang laut.
Hasil sedimentasi Marine :
1. Tombolo
2. Spit
spit
Sedimentasi Glasial
Pengendapan materi oleh gletser
Hasil sedimentasi :
Bentuk lembah yang tadinya berbentuk V menjadi berbentuk U menjadi menjadi dangkal.
Sedimentasi Aeolis
Pengendapan materi oleh angin.
Hasil sedimentasi aeolis adalah gumuk pasir
Seisme / Gempa Bumi
Gempa bumi adalan getaran yang berasal dari dalam bumiyang merambat sampai ke permukaan bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen.
Klasifikasi Gempa bumi
a. Berdasarkan Faktor Penyebabnya
1) Gempa Bumi Runtuhan
Terjadi akibat dari runtuhnya batu-batu rakasasa di sisi gunung atau akibat runtuhnya gua-gua besar. Radius getaran tidak begitu besar atau tidak terasa.
2) Gempa bumi vulkanik
Terjadi akibat aktivitas gunung api. Dalam banyak peristiwa, gempa bumi ini mendahului erupsi gunung api, tetapi lebih sering terjadi secara bersamaan. Getarannya lebih terasa dibanding gempa runtuhan, getarannya terasa mencakup daerah yang cukup luas.
3) Gempa Bumi Tektonik
Gempa yang diakibatkan oleh pergerakkan lempeng-lempeng tektonik yang berasal dari gerakan astenosfer. Getarannya sangat besar dan meliputi daerah yang sangat luas.
b. Berdasarkan kedalaman hiposentrum
1) gempa dangkal
kedalaman hiposentrum kurang dari 100 km dibawah permukaaan bumi.
2) Gempa menengah
kedalaman hiposentrum antara 100 km-300km dibawah permukaan bumi.
3) Gempa dalam
kedalaman hiposentrum antara 300 km-700 km dibawahpermukaan bumi.
c. Berdasarkan intensitasnya
1) Makroseisme
gempa yang intesitasnya besar dan dapat dirasakan tanpa mengggunakan alat.
2) Mikroseisme
gempa yang intesitasnya kecil dan hanya dapat diketahui denga menggunakan alat perekam.
Istilah yang Berkaitan dengan seime• Seismologi : ilmu yang mempelajarai gempa bumi.
• Hiposentrum : pusat gempa yang terletak didalam bumi.
• Episentrum : pusat gempa dipermukaan bumi atau didasar laut.
• Seismograf : alat pencatat gempa.
• Pleistoseista : garis batas daerah yang mengalami kerusakan terberat.
• Isoseista : garis yang menhubungkan tempat-tempat yang mempunyai kerusakan fisik sama akibat gempa.
• Homoseista : garis permukaan bumi yang mencatat gelombang gempa primer pada waktu yang sama.
Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Eksogen
Tenaga Eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar muka bumi. Perombakan muka bumi akibat tenaga eksogen dapat disebabkan oleh proses, yaitu :
1)Pelapukan
adalah proses perusakan dan penghancuran massa batuan yang disebabkan oleh pengaruh-pengaruh cuaca, angin, dan organisme.
Dua hal yang mempengaruhi proses pelapukan yaitu batuan yang akan lapuk dan tenaga yang melapukkan
Kecepatan pelapukan dilihat dari daerahnya
a) Tingkat kekuatan dan kekompakan batuan.
b) Topografi/kemiringan lereng.
c) Keadaan vegetasi atau organisme yang lain.
d) Unsur unsur kimia yang terkandung dalam batuan.
Kecepatan pelapukan dilihat dari tenaga pelapuknya
a) Kekuatan air, angin, atau cairan gletser yang mengalir.
b) Unsur unsur kimia yang terkandung didalam tenaga pelapuk.
c) Organisme yang dapat merusak lahan.
d) Temperatur (suhu)
Pelapukan berdasarkan proses terjadinya
A. Pelapukan mekanis
proses penghancuran batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil tanpa mengubah susunan kimia batuan.
faktor yang mempengaruhi proses pelapukan mekanis :
a) perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam
b) Pembekuan air didalam celah-celah batuan
c) Mengkristalnya air garam
d) Akibat erosi didaerah pegunungan
B. Pelapukan kimiawi
Adalah proses pelapukan massa batuan yang disertai dengan perubahan susunan kimia batuan yang lapuk tersebut.
C. Pelapukan Organik
pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup yaitu binatang, tumbuhan, dan manusia.