GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan...
Transcript of GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 2.1.1 ...II-1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografis dan...
II-1
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Aspek Geografis dan Demografi
2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah
2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro merupakan Kabupaten
Otonom baru, yang secara yuridis formal pembentukannya berdasarkan Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007 tentang
pembentukan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro di Provinsi Sulawesi
Utara. Luas wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 3.066,95 Km2
yang terdiri dari, luas daratan 275,95 Km2 (9%) dan luas lautan 2.791 Km2 (91%).
Tabel 2.1
Luas Wilayah Per Kecamatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro
No. Kecamatan Luas Wilayah
(Km2) (%)
1. Biaro 20,85 7,56
2. Tagulandang Selatan 21,63 7,84
3. Tagulandang Utara 55,53 20,12
4. Tagulandang 17,92 6,49
5. Siau Barat Selatan 15,10 5,47
6. Siau Timur Selatan 24,06 8,72
7. Siau Barat 34,92 12,65
8. Siau Tengah 11,80 4,28
9. Siau Timur 55,94 20,27
10. Siau Barat Utara 18,20 6,60
Kep. Siau Tagulandang Biaro 275,95 100,00
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2018
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mempunyai batas-batas
wilayah sebagai berikut.
Di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Di sebelah Timur berbatasan dengan Laut Maluku.
Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Utara.
Di sebelah Barat berbatasan dengan Laut Sulawesi.
II-2
2.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro merupakan salah satu daerah
kepulauan yang berada pada bagian utara dari Semenanjung Pulau Sulawesi, yang
secara astronomi terletak di antara 2007’48”–204’36” LU dan 125009’36”–125029’24”
BT.
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terangkai dari tiga gugusan
pulau besar dan beberapa gugusan pulau kecil, yang dikelompokkan dalam lima
klaster pengembangan yaitu, Klaster Siau, Klaster Tagulandang, Klaster Biaro,
Klaster Pahepa dan Klaster Makalehi, yang merupakan salah satu pulau terluar
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang termuat dalam Peraturan Presiden
Nomor 78 Tahun 2005.
2.1.1.3 Topografi
Kondisi topografi Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang dan Biaro pada
umumnya memiliki bentuk wilayah yag berbukit dan bergunung serta memiliki
kemiringan lereng yang curam. Meskipun curam, wilayah ini masih dimanfaatkan
penduduk untuk ditanami dengan tanaman perkebunan seperti pala, kelapa, dan
cengkih. Sedangkan daerah dataran relatif sempit dan umumnya hanya terdapat di
pesisir pantai yang dijadikan tempat pemukiman penduduk. Luas dan penyebaran
dari kemiringan lereng Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang dan Biaro dapat
dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Luas dan Penyebaran Kemiringan Lereng
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
No Kemiringan Lereng Luas
Ha (%)
1. 0 – 80 5.693 26,06
2. 8 – 150 831 3,80
3. 15 – 250 2.412 10,58
4. 25 – 400 4.181 20,13
5. > 400 8.614 39,43
Jumlah 21.849 100,00
Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034
Ketinggian tempat di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
bervariasi antara 0 sampai 1.784m dpl, yang merupakan puncak Gunung
Karangetang, sedankan Kota Ondong sebagai ibu kota kabupaten terletak pada
ketinggian +25m dpl.
II-3
2.1.1.4 Hidrologi dan Sumber Daya Air
Pada umumnya drainase di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
berpola radial. Ini disebabkan karena hampir semua pulau yang ada di wilayah
kabupaten tersebut merupakan kerucut vulkan yang terbentuk akibat kegiatan
vulkanik. Kondisi hidrologi sangat dipengaruhi oleh adanya air permukaan seperti
aliran sungai dan danau. Alur sungai sebagian besar kering dan hanya berair pada
saat hujan. Sungai dan danau dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai
sumber air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu, sumber air bersih
masyarakat berasal dari sumur artesis.
Di Pulau Siau terdapat Sumber Air, yang berasal dari danau Kapeta dan
sumber mata air Akelabo. Kedua sumber air ini dijadikan sebagai sumber air bersih
utama bagi penduduk di sekitarnyaserta terdapat tiga mata air lainnya yang
potensial yang dijadikan sumber air bersih bagi kebutuhan penduduk, yakni mata
air Tumbio, Biau, dan Tumbule. Ketiga mata air tersebut terletak di lereng Gunung
Karangetang dan Gunung Tamata.
Di Pulau Tagulandang terdapat Sungai Minanga dan Sungai Ake Kuta yang
juga dimanfaatkan sebagai sumber air bersih. Selanjutnya, di Pulau Biaro tidak
terdapat alur sungai yang berair sepanjang tahun yang dapat dimanfaatkan sebagai
sumber air bersih. Sampai dengan akhir tahun 2018 di Pulau Biaro telah dibangun
6 (enam) sumur artesis yang tersebar di 5 (lima) Kampung.
2.1.1.5 Klimatologi
Berdasarkan pendekatan tipe iklim Oldeman untuk data 9 tahun terakhir
(2005-2013) Siau Tagulandang Biaro dan sekitarnya termasuk dalam tipe iklim B2
(7 bulan basah berturut-turut dan 2 bulan lembab berturut-turut). Bulan basah
adalah bulan yang memiliki curah hujan >200 mm, bulan kering adalah bulan yang
memiliki curah hujan <100 mm, bulan lembab adalah bulan yang memiliki curah
hujan antara 100 mm dan 200 mm. Rata-rata curah hujan bulanan yang dicatat
oleh Stasiun Tagulandang pada umumnya tertinggi terdapat di bulan Januari.
Bulan basah berlangsung selama 5 bulan, terjadi pada bulan November hingga
Maret. Bulan kering terjadi sekitar bulan September.
2.1.1.6 Penggunaan Lahan
Luas lahan menurut penggunaannya di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro dijelaskan pada Tabel 2.3. Berdasarkan data statistik tahun
2014, total luas lahan pertanian 79,28%, sedangkan di tahun 2015-2017 luas
lahan pertanian menurun menjadi sebesar 70,56% atau berkurang sebesar 8,68%
yang dialihfungsikan menjadi lahan nonpertanian.
II-4
Tabel 2.3
Luas Lahan Menurut Penggunaannya
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Penggunaan Lahan Luas%
2014 2015 2016 2017
1. Lahan Pertanian: 79,28 70,56 70,56 70,56
a. Lahan Sawah 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Lahan Bukan
Sawah 79,28 70,56 70,56 70,56
2. Lahan Non
Pertanian 20,72 29,44 29,44 29,44
TOTAL 100 100 100 100
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2018
Beberapa faktor penting yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yakni sebagai berikut.
1. Faktor eksternal merupakan faktor Adanya dinamika pertumbuhan daerah
baik demografi maupun ekonomi.
a. Pembangunan kawasan perumahan baik di Pulau Biaro, Pulau
Tagulandang, dan Pulau Siau.
b. Pembangunan infrastuktur publik antara lain pembangunan bandar
udara Pihise, jalan lingkar Pulau Biaro, Pulau Siau dan Pulau
Tagulandang, serta berbagai fasilitas publik lainnya.
2. Faktor internal dimana faktor ini jauh lebih melihat sisi yang disebabkan oleh
kondisi sosial-ekonomi rumah tangga pertanian pengguna lahan.
3. Faktor kebijakan merupakan aspek regulasi yang dikeluarkan oleh
pemerintah pusat maupun daerah yang berkaitan dengan perubahan fungsi
lahan pertanian. Kelemahan pada aspek regulasi atau peraturan itu sendiri
terutama terkait dengan masalah kekuatan hukum, sanksi pelanggaran dan
akurasi objek lahan yang dilarang konservasi.
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah
2.1.2.1 Kawasan Pertanian
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro merupakan salah satu daerah
penghasil pala dengan kualitas nomor 1 (satu) dunia dan telah mendapatkan
Sertifikat Indikasi Geografis dari Kementrian Hukum dan HAM, sehingga
memberikan implikasi pada perekonomian daerah.
II-5
Luas lahan garapan pertanian dan perkebunan Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro 11.920,43Ha dengan lahan pertanian pala mencapai
5.370,74Ha atau sebesar 45,05% (Sitaro Dalam Angka Tahun 2017). Selain pala,
pemanfaatan lahan pertanian dan perkebunan oleh masyarakat juga didominasi
dengan cengkih, kelapa, dan tanaman hortikultura lainnya yang dijadikan
komoditas pendukung perekonomian masyarakat Kabupaten Kepuluan Siau
Tagulandang Biaro Pemetaan wilayah pemanfaatan lahan pertanian dapat dilihat
pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4
Pemetaan Wilayah Pemanfaatan Lahan Pertanian
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
NO. KAWASAN
PERUNTUKAN
SPESIFIKASI JENIS
PENGEMBANGAN WILAYAH PENGEMBANGAN
1 Tanaman Pangan Padi Ladang Kec. Siau Timur Selatan dan
Kec. Siau Tengah
2
Hortikultura
- Buah Salak
- Buah Pisang
- Buah Durian
- Buah Nangka
- Buah Kedondong
- Buah Kenari
- Palawija
Kec. Tagulandang dan Kecamatan Tagulandang Utara
Kec. Biaro, Kec. Tagulandang dan Kec. Siau Barat
Pulau Siau dan Pulau Tagulandang
Pulau Siau dan Pulau
Tagulandang Pulau Siau
Seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro Pulau Siau, Pulau
Tagulandang dan Pulau Biaro
3 Perkebunan
- Pala
- Cengkih
- Kelapa
Pulau Siau dan Pulau
Tagulandang Seluruh wilayah kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Seluruh wilayah kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro
4 Peternakan
- Unggas
- Sapi
- Babi
Pulau Siau, Pulau
Tagulandang dan Pulau Biaro Pulau Siau, Pulau
Tagulandang dan Pulau Biaro Pulau Siau, Pulau
Tagulandang dan Pulau Biaro Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034
2.1.2.2 Kawasan Perikanan
Luas wilayah perairan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro adalah
3.066,95 Km2 dengan sisa luas daratan sekitar 275,95 Km², maka dari itu
optimalisasi potensi kelautan dan kebaharian menjadi skala prioritas untuk
II-6
dikembangkan dan dipandang akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Searah dengan kebijakan pemerintah pusat yang tengah berupaya
mengeksplorasi potensi kelautan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) serta sejumlah regulasi yang dibuat untuk mendukung percepatan
pembangunan kawasan pesisir dan terluar dari NKRI maka hal tersebut menjadi
suatu peluang yang kemudian dianalisis serta dilakukan perumusan program dan
kegiatan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaroagar arah
pengembangan sumber daya alam laut tidak hanya menjadi sumber ekonomi
alternatif melainkan menjadi penggerak utama roda ekonomi dikabupaten ini.
Pemetaan potensi perikanan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro,baik perikanan tangkap, perikanan air laut, perikanan air tawar, pengolahan
perikanan, pemasaran perikanan hingga pada pengelolaan ruang wilayah laut
sesuai dengan RTRW 2014-2023 dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5
Pemetaan Kawasan Strategis Perikanan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
NO. KAWASAN PERUNTUKAN WILAYAH PENGEMBANGAN
1 Perikanan Tangkap Ulu Siau - Kec. Siau Timur, Sawang -
Kec. Siau Timur Selatan, Talawid - Kec.
Siau Barat Selatan, Makalehi - Kec. Siau Barat, Mohongsawang - Kec.
Tagulandang, Kisihang - Kec. Tagulandang Selatan,
Buang - Kec. Biaro
2 Perikanan Budidaya
- Budidaya Laut
- Budidaya air tawar
Pulau Biaro, Pulau Buhias, Pulau
Tagulandang dan Pulau Pasige Danau Makalehi di Pulau Makalehi -
Kec. Siau Barat dan Danau Kapeta - Kec. Siau Barat Selatan
3 Pengolahan perikanan Seluruh klaster pengembangan
4 Pemasaran Perikanan Klaster Siau, Klaster Tagulandang
5 Pengeleloaan ruang wilayah laut Penetapan Zonasi Wilayah Pesisir dan
pulau-pulau kecil Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034
2.1.2.3 Pariwisata
Pariwisata Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro didominasi oleh
objek wisata bahari karena posisi geografis kabupaten ini sebagian besar dikelilingi
dengan lautan. Destinasi wisata pantai menjadi daya tarik bagi para wisatawan
yang datang berkunjung ke daerah ini. Kondisi pesisir pantai di daerah Kabupaten
II-7
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro masih sangat alami dan memberi kesan
eksotik.
Selain wisata pantai, terdapat pula banyak diving point yang sangat menarik
untuk dijadikan referensi penyelaman bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi
laut dan terumbu karang yang ada di daerah ini. Kabupaten ini juga menawarkan
objek wisata vulkanologi berupa pendakian ke Gunung Api Karangetang yang
hingga saat ini menjadi salah satu gunung api teraktif di dunia. Berbagai potensi
pariwisata Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat dilihat pada Tabel
2.6.
Tabel 2.6
Potensi Pariwisata dan Wilayah Pengembangannya
NO. KAWASAN
PERUNTUKAN
SPESIFIKASI JENIS
PENGEMBANGAN WILAYAH PENGEMBANGAN
1 Pariwisata Budaya
Kawasan Budaya dan Purbakala
- Bukit tengkorak Pulau Makalehi
- Bukit tengkorak Birarikei
- Bukit Tengkorak Tanganga
Kec. Siau Barat
Kec. Tagulandang Selatan
Kec. Siau Barat Selatan
Kawasan wisata budaya dan
Sejarah
- Makam raja-raja Siau
- Makam panglima Hengkeng
U Naung
- Makam Pendeta Paul Kelling - Makam pendeta F. Kelling
- Makam raja H. P. H. Jacobs
- Ake Sio
Kec. Siau Barat dan Kec. Siau Timur
Kec. Siau Barat Utara
Kec. Siau Timur
Kec. Tagulandang
Kec. Tagulandang Kec. Siau Tengah
2 Pariwisata Alam
Ekowisata
- Danau Makalehi
- Danau Kapeta
Kec. Siau Barat
Kec. Siau Barat Selatan
Agrowisata
- Perkebunan Pala
- Perkebunan Salak
Pulau Siau
Pulau Tagulandang
Wisata Pantai Gugusan Pantai
Wilayah Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Wisata Hutan
Mangrove Hutan Mangrove
Pulau Tagulandang, Pulau Pasighe, Pulau Biaro dan
Pihise - Kec. Siau Barat
Selatan
Pemandian Air
Panas
- Air Panas Lehi
- Air Panas Bulangan
Lehi - Kec. Siau Barat Bulangang - Kec. Tagulandang
Utara
Geowisata - Pegunungan Karangetang
- Gunung Ruang
Kec. Siau Timur
Kec. Tagulandang
3 Pariwisata Bahari Wisata Diving, snorkling, surfing
Pulau Mahoro, Pulau Ruang,
Pulau Tagulandang, Pulau
Salangka, Pulau Biaro, Pantai Kiawang dan seluruh wilayah
kabupaten yang memiliki
potensi wisata bahari
4 Pariwisata Buatan Kearifan Lokal/ Kampung
Wisata
disesuaikan dengan potensi kabupaten
Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034
II-8
2.1.2.4 Permukiman
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro melalui Peraturan
Daerah Nomor 4 Tahun2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro menetapkan zonasi permukiman. Zona
pemukiman tersebut mencakup Permukiman Perkotaan dan Permukiman
Kampung.
Permukiman perkotaan secara umum dipahami sebagai wilayah permukiman
yang merupakan lokasi pusat aktivitas pemerintahan, perdagangan dan
pendidikan, sedangkan permukiman perkampungan merupakan lokasi tinggal
sebagian besar penduduk yang wilayahnya berada di sekitar permukiman
perkotaan yang juga memiliki peran sebagai pendukung permukiman perkotaan itu
sendiri.Sebaran permukiman di daerah ini digambarkan melalui Tabel 2.7.
Tabel 2.7
Potensi Sebaran Pemukiman dan Wilayah Pengembangan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
NO. KAWASAN
PERUNTUKAN SPESIFIKASI JENIS PENGEMBANGAN
WILAYAH PENGEMBANGAN
Permukiman
Permukiman Perkotaan
Kawasan Perkotaan Ulu,
Kawasan Perkotaan Ondong
dan Kawasan Perkotaan Buhias
Permukiman Perkampungan
Tersebar diseluruh wilayah
kepulauan Siau
Tagulandang Biaro
Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034
2.1.2.5 Industri
Industri di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro masih sangat
terbatas pada kegiatan industri rumahan atau home industry dengan jumlah
Industri Kecil Mikro (IKM) berkisar pada 190 IKM dengan jenis usaha pengolahan
turunan pala. Industri pengolahan non polutan ini diolah tanpa menggunakan alat-
alat industri pabrikan namun masih menggunakan cara-cara konvensional atau
handmade. Untuk sebaran industri tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8
Sebaran Industri dan Wilayah Pengembangan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
NO. KAWASAN
PERUNTUKAN
SPESIFIKASI JENIS
PENGEMBANGAN
WILAYAH PENGEMBANGAN
1
Industri Pengolahan Non
Polutan
Pengolahan Pala Kec. Siau Barat, Kec. Siau Barat Utara, Kec. Siau Timur dan Kec.
Siau Tengah
II-9
NO. KAWASAN PERUNTUKAN
SPESIFIKASI
JENIS PENGEMBANGAN
WILAYAH PENGEMBANGAN
2
Industri
Pengolahan Non
Polutan
Pengolahan Kelapa
Kec. Siau Barat, Kec. Siau Barat
Utara, Kec. Siau Timur, Kec. Siau
Tengah dan Kec. Tagulandang
3 Industri Pengolahan Non
Polutan
Pengolahan Salak Kec. Tagulandang Utara dan Kec.
Tagulandang
4
Industri
Pengolahan Non
Polutan
Pengolahan ikan
(Ikan Beku, Ikan Kayu, Ikan Kaleng
dan Tepung Ikan)
Klaster Siau, Makalehi, Pahepa dan Klaster Biaro
Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034
2.1.2.6 Pertambangan
Pertambangan di daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
sebagian besar merupakan tambang pasir dan batu belah. Erupsi dua gunung api
aktif yakni Gunung Api Karangetang di Pulau Siau dan Gunung Api Ruang di Pulau
Ruang berbarengan dengan keluarnya material vulkanik seperti pasir dan batu
banyak dijumpai beberapa wilayah yang sempat menjadi jalur aliran lava.
Masyarakat sekitar jalur aliran lava banyak yang menekuni profesi sebagai
penambang batu belah. Hal tersebut didukung dengan banyaknya permintaan batu
dan pasir sebagai material bangunan seiring dengan gencarnya pembangunan
infrastruktur di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro memiliki, Wilayah
sebaran pertambangan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat
dilihat di Tabel 2.9.
Tabel 2.9
Sebaran Wilayah Pengembangan Pertambangan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
NO. KAWASAN
PERUNTUKAN SPESIFIKASI JENIS PENGEMBANGAN
WILAYAH PENGEMBANGAN
1
Pertambangan
Mineral Logam
- Biji besi
- Pasir Besi Titan
- Mineral Logam
Kanang - Kec. Siau Timur
Kec. Tagulandang Kec. Biaro
2 Pertambangan Mineral bukan
Logam
- Besalt
- Batu setengah permata
- Batu Belah
- Pasir Hasil Endapan Gunung Api Karangetang
- Pasir Hasil Endapan Gunung Api Ruang
- Batuan Koalin
Bebali - Kec. Siau Timur Pulau Tagulandang
Bebali - Kec. Siau Timur dan
Pulau Ruang Kec. Tagulandang
Bebali - Kec. Siau Timur Pulau Ruang - Kec.
Tagulandang Kec. Siau Timur Selatan
Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034
II-10
2.1.2.7 Kawasan Peruntukan Lainnya
Kawasan peruntukkan lain sebagaimana dijelaskan pada Perda RTRW
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro tahun 2014-2034 adalah kawasan
peruntukan pertahanan dan keamanan. Rencana pengembangan kawasan
peruntukan pertahanan dan keamanan meliputi: Pembangunan Kantor Kepolisian
Resort (POLRES) di Ondong Kecamatan Siau Barat, Pembangunan Kantor Komando
Distrik Militer (KODIM) di Ondong Kecamatan Siau Barat dan Pembangunan Pos
Pengamanan Wilayah Laut di Makalehi Kecamatan Siau Barat.
2.1.2.8 Kawasan Strategis
Suatu kawasan strategis adalah suatu kawasan ekonomi yang secara
potensial memiliki efek ganda (multiplier effect) yang signifikan dan mampu
menggerakkan secara efektif perkembangan ekonomi sektor-sektor lainnya,
perkembangan wilayah di sekitarnya serta kemampuan menggerakkan ekonomi
masyarakat secara luas, dalam arti tidak terbatas ekonomi masyarakat kelas-kelas
tertentu saja. Kawasan strategis tersebut antara lain:
1. kawasan strategis nasional;
2. kawasan strategis provinsi; dan
3. kawasan strategis kabupaten
Sebaran kawasan strategis di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
dapat dilihat di Tabel 2.10.
Tabel 2.10
Sebaran Wilayah Pengembangan Kawasan Strategis
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
NO. KAWASAN PERUNTUKAN WILAYAH PENGEMBANGAN
1 Kawasan Strategis Nasional Makalehi - Kec. Siau Barat
2 Kawasan Strategis Provinsi Kawasan Pengembangan Ekonomi Sangihe termasuk Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro didalamnya, yang
merupakan kawasan strategis dari sudut kepentingan pengembangan ekonomi.
3 Kawasan Strategis Kabupaten
a. Kawasan Startegis Dari Sudut Kepentingan Ekonomi
Kawasan Pusat Perdagangan dan
Jasa
Kawasan Perkotaan Ulu Siau Kecamatan Siau
Timur dan Buhias Kecamatan Tagulandang
Kawasan Perkebunan Komoditi
Pala Pulau Siau dan Pulau Tagulandang
Kawasan Perkebunan Komoditi
Salak
Kecamatan Tagulandang Utara dan
Kecamatan Tagulandang
Kawasan Sentra Perikanan
Tangkap
Semua Klaster Pengembangan Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Kawasan Budidaya Laut
Pulau Biaro Kecamatan Biaro, Pulau Buhias
Kecamatan Siau Timur Selatan dan Pulau
Pasighe Kecamatan Tagulandang
II-11
NO. KAWASAN PERUNTUKAN WILAYAH PENGEMBANGAN
Kawasan Minapolitan
Pulau Makalehi Kecamatan Siau Barat, Ulu Kecamatan Siau Timur, Buhias Kecamatan
Siau Barat dan Kecamatan Biaro
Kawasan Pelabuhan Perikanan
(PPI)
Ulu Kecamatan Siau Timur, Humbia Kecamatan Tagulandang Selatan, Pulau
Makalehi Kecamatan Siau Barat, dan
Dalinsaheng Kecamatan Biaro
Kawasan Wisata Bahari
Pulau Biaro, Pulau Salangka, Pulau Ruang,
Pulau Tagulandang, Pulau Makalehi, dan Pulau Mahoro
Kawasan Reklamasi
Pantai Ulu Kecamatan Siau Timur, Pantai Ondong di Kecamatan Siau Barat, Pantai
Pihise di Kecamatan Siau Barat Selatan dan
Pantai Buhias di Kecamatan Tagulandang.
Kawasan Agropolitan
Agropolitan Pala di Pulau Siau dan Kawasan Agropolitan Salak di Pulau Tagulandang.
b Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Sosial Budaya
Kawasan Perkantoran Pusat
Pemerintahan Kabupaten Ondong Kecamatan Siau Barat
Kawasan Bukit Tengkorak
Pulau Makalehi Kecamatan Siau Barat, Birarikei Kecamatan Tagulandang Selatan,
Tanganga Kecamatan Siau Barat Selatan
Kawasan Makam Raja dan
Pendeta
Makam Raja Lokongbanua Kecamatan Siau
Barat, Kawasan Makam Panglima
Hengkengnaung Kecamatan Siau Barat Utara, Kawasan Makam Raja Siau lainnya di
Kecamatan Siau Barat dan Siau Timur,
Kawasan Makam Pendeta F. Kelling di Kecamatan Siau Timur
Kawasan Makam Raja H.P.H Jacobs, Ratu
Lohoraung, dan Makam Panglima Walandungo di Kecamatan Tagulandang.
Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
Kawasan Hutan Lindung 1. Kawasan Hutan Lindung Bulude Tamata ±
1.006 ha terletak di Kecamatan Siau Barat
Selatan, Kecamatan Siau Timur Selatan, Kecamatan Siau Barat, Kecamatan Siau
Tengah dan Kecamatan Siau Timur
2. Kawasan Hutan Lindung Gunung
Begambalo dengan luas ±735 ha terletak di Kecamatan Siau Timur Selatan dan
Kecamatan Siau Barat Selatan
3. Kawasan Hutan Lindung Pulau Tagulandang dengan luas ± 337 ha terletak
di Pulau Tagulandang
4. Kawasan Hutan Lindung Pulau Tagulandang Lokasi 2 (dua) dengan luas ±
419 ha terletak di Pulau Tagulandang
5. Kawasan Hutan Lindung Gunung Ruang dengan luas ± 622 ha terletak di Kecamatan
Tagulandang
6. Kawasan Resapan Air Puncak Gunung
Karangetang, Bulude Kalai, Bulude Tamata, Bulude Begangbalo, Bulude Tontonbulo,
Bulude Baliang, Bulude Masio, Bulude
Papalamang terletak di Pulau Siau. 7. Kawasan Resapan air Wulure Balinge,
Wuluru Kaloko, Wuluru Panentean, Wuluru
Wangkulang, Wuluru Kalongan, Wuluru Siwohi, Wuluru Hinginte, Huluru
Walangake, Wuluru Bongkongkaka, Wuluru
Timbang terletak di pulau Tagulandang
II-12
65284
6568265827
65976
64800
65000
65200
65400
65600
65800
66000
66200
2014 2015 2016 2017
NO. KAWASAN PERUNTUKAN WILAYAH PENGEMBANGAN
8. Kawasan Resapan Air Wuluru Bukide, Bukiri Himbang, Bukiri Bulo, terletak di
Pulau Biaro.
9. Kawasan Pantai Berhutan Bakau,
berterumbu karang dan berpadang lamun di Tanaki dan Kapeta Kecamatan Siau Barat
Selatan, Pulau Biaro dan hutan bakau
Pulau Pasighe, Pulau Tagulandang, Pulau Pahepa.
Sumber: RTRW Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2034
2.1.3 Demografi
2.1.3.1 Jumlah Penduduk
Tahun 2017 jumlah penduduk mencapai 65.976 jiwa, dengan jumlah
terbesar di Kecamatan Siau Timur yaitu sebesar 17.209 jiwa dan kecamatan Siau
Tengah dengan jumlah paling sedikit yaitu 1.967 jiwa. Peningkatan jumlah
penduduk dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2018
Gambar 2.1
Perkembangan Jumlah Penduduk Kab. Kep. Sitaro
2.1.3.2 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
Jumlah penduduk di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada
tahun 2017 yang berjenis kelamin perempuan adalah sebanyak 33.400 jiwa dan
laki-laki sebanyak 32.576 jiwa. Secara keseluruhan sex ratio per kecamatan berada
dibawah angkah 100 yang berarti pada setiap kecamatan di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan
jumlah penduduk laki-laki sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.11.
II-13
Tabel 2.11
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio per Kecamatan Tahun
2014-2017 di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2014-2018
2.1.3.3 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun
2017 mencapai 239,09 jiwa/Km2. Angka ini mengalami kenaikan sejak tahun
2014 dan berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk. Jumlah
penduduk dan kepadatan berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.12.
Tabel 2.12
Tingkat Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2014-2017
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Kecamatan
2014 2015 2016 2017
L P Sex
Ratio L P
Sex Ratio
L P Sex
Ratio L P
Sex Ratio
Biaro 1,506 1,528 98.56 1,481 1,500 98.73 1,450 1,477 98.00 1,424 1,442 98,75
Tagulandang Selatan
2,079 2,203 94,37 2,092 2,213 94.53 2,094 2,229 94.00 2,106 2,230 94,44
Tagulandang 5,656 5,888 96.06 5,650 5,867 96.30 5,615 5,865 96.00 5,602 5,824 96.19
Tagulandang Utara
1,920 2,023 94.91 1,909 2,008 95.07 1,899 1,999 94.00 1,877 1,977 95.94
Siau Timur 8,255 8,423 98.01 8,363 8,512 98.25 8,429 8,631 98.00 8,530 8,691 98,15
Siau Timur
Selatan 3,768 3,821 98.61 4,072 4,075 99.93 4,082 4,110 99.00 3,860 3,908 98,77
Siau Barat 4,041 4,055 99.65 1,934 1,981 97.63 1,928 1,985 97.00 4,107 4,117 99,76
Siau Tengah 953 979 97.34 963 987 97.57 969 998 97.00 978 1,003 97,51
Siau Barat Selatan
2,100 2,173 96.64 2,126 2,192 96.99 2,140 2,219 96.00 2,162 2,233 96,82
Siau Barat Utara
1,931 1,982 97.43 3,807 3,850 98.88 3,826 3,892 98.00 1,930 1,975 97,72
JUMLAH 32,209 33,075 97.38 32,397 33,185 97.63 32,422 33,405 97.00 32,576 33,400 97,53
Kecamatan Luas
Jml Penduduk
Kepadatan
Jml Penduduk
Kepadatan
Jml Penduduk
Kepadatan
Jml Penduduk
Kepadatan
2014 2015 2016 2017
Biaro 20.85 3,034 145.52 2,981 142.97 2,927 140.38 2,866 137.46
Tagulandang
Selatan 21.63 4,282 197.97 4,305 199.03 4,323 199.86 4,336 200.46
Tagulandang 55.53 11,544 207.89 11,517 207.40 11,480 206.74 11,426 205.76
Tagulandang
Utara 17.92 3,943 220.03 3,917 218.58 3,888 216.96 3,854 215.07
Siau Timur 55.94 16,678 298.14 16,875 301.66 17, 060 304.97 17,221 307.85
Siau Timur
Selatan 24.06 7,589 315.42 8,147 338.61 8,192 340.48 7,768 322,86
Siau Barat 34.92 8,096 231.84 3,915 112.11 3,913 112.06 8,224 235,51
II-14
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2010-2018
2.1.3.4 Angka Beban Ketergantungan (ABK)
Pada tahun 2017, komposisi penduduk menurut umur di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro didominasi oleh penduduk usia produktif.
Penduduk usia produktif ini mengalami peningkatan dari tahun 2014-2017. Angka
beban ketergantungan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahum
2014 adalah sebesar 46,65%, dan terus mengalami penurunan sampai dengan
tahun 2017 menjadi sebesar 46,43%.
Tabel 2.13
Penduduk Menurut Usia dan Angka Beban Ketergantungan (ABK)
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
Penduduk 2014 2015 2016 2017
Usia Tidak Produktif (Jiwa) 20.767 20.851 20.875 20.971
Usia Produktif (Jiwa) 44.517 44.831 44,952 45.169
ABK 46,65 46,51 46,44 46,43
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2018
2.1.4 Pemerintahan
Sejak tahun 2012, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro memiliki
10 kecamatan, 83 desa, dan 10 kelurahan. Pada Tabel 2.14 dan 2.15 diperlihatkan
tentang kecamatan, desa, dan kelurahan di kabupaten ini.
Tabel 2.14
Jumlah Kecamatan, Kampung/Kelurahan dan Ibu Kota
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
No. Kecamatan Jumlah
Ibu Kota Kelurahan Kampung
1. Biaro - 5 Lamanggo
2. Tagulandang 2 13 Buhias
3. Tagulandang Utara - 6 Bawoleu
4. Tagulandang Selatan - 6 Kisihang
5. Siau Timur 5 12 Ulu
6. Siau Timur Selatan - 14 Sawang
7. Siau Tengah - 4 Beong
8. Siau Barat 3 9 Ondong
9. Siau Barat Utara - 7 Hiung
Siau Tengah 11.8 1,932 163.73 1,950 165.25 1,967 166.69 1,981 167.88
Siau Barat
Selatan 15.1 4,273 282.98 4,318 285.96 4,359 288.68 4,395 291,06
Siau Barat Utara
18.2 3,913 215.00 7,657 420.71 7,718 424.07 3,905 214,56
Jumlah 275.95 65.284 236.58 65,682 238.02 65,827 238.55 65,976 239.09
II-15
No. Kecamatan Jumlah
Ibu Kota Kelurahan Kampung
10. Siau Barat Selatan - 7 Talawid
Jumlah 10 83 93
Sumber : Sitaro Dalam Angka 2018
Tabel 2.15
Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
No Kecamatan Desa / Kelurahan
1. Biaro Buang
Lamanggo
Dalinsaheng
Karungo
Tope
2. Tagulandang Selatan Humbia
Kisihang
Birakiama
Buha
Batumawira
Birarikei
3. Tagulandang Laingpatehi
Pumpete
Bahoi
Mahangiang
Tulusan
Haasi
Boto
Balehumara
Lesah
Mulengen
Mohonsawang
Apengsala
Lesah Rende
Barangkaa Pehe
Pahiama
4. Tagulandang Utara Bulangan
Minanga
Wo
Karungo
Lumbo
Bawo
5. Siau Barat Selatan Tanaki
Kapeta
Talawid
Makoa/Mekar Sari
Laghaeng
Batusenggo
Mahuneni
6. Siau Timur Selatan Tapile
Buhias
Balirangen
Biau
II-16
No Kecamatan Desa / Kelurahan
Bandil
Sawang
Pangirolong
Mala
Binalu
Kalihiang
Lahopang
Pahepa
Matole
Biau Seha
7. Siau Barat Pelingsawang
Peling
Paseng
Paniki
Ondong
Kanawong
Lehi
Makalehi
Bumbiha
Pehe
Makalehi Timur
Makalehi Utara
8. Siau Tengah Lai
Salili
Beong
Dompas
9. Siau Timur Bahu
Akesimbeka
Bebali
Tarorane
Tatehadeng
Dame
Karalung
Buise
Kanang
Lia
Deahe
Apelawo
Bukide
Dame 1
Karalung 1
Lia 1
10. Siau Barat Utara Kinali
Hiung
Kiawang
Kawahang
Batubulan
Nameng
Mini
Winangun
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2018
II-17
2.1.5 Karakteristik Utama Wilayah
2.1.5.1 Kawasan Rawan Bencana
Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro merupakan kawasan yang sering berpotensi mengalami bencana alam yang
meliputi.
1. Kawasan rawan bencana gunung berapi
a. Rawan bencana Gunung berapi Gunung Karangetang di Kecamatan Siau
Barat, Siau Tengah, Siau Timur dan Siau Barat Utara.
b. Rawan bencana gunung berapi Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang.
Rencana pengelolaan kawasan rawan gunung berapi di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro adalah berupa:
- peruntukan ruang sebagai kawasan lindung;
- kegiatan non fisik dengan pendekatan konsep penyesuaian lingkungan;
- kegiatan budidaya yang berdampak tinggi pada fungsi lindung; dan
- meningkatkan pemahaman masyarakat melalui penyuluhan baik secara
langsung maupun melalui media massa.
2. Kawasan rawan gelombang laut dan tsunami adalah kawasan yang berada di
pesisir seluruh pulau di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, dengan
rencana pengelolaan kawasan rawan gelombang laut dan tsunami adalah:
a. membangun infrastruktur penahan ombak dan revitalisasi hutan bakau;
b. penatagunaan lahan dengan intensitas pemanfaatan lahan, jumlah
bangunan dan penggunaannya dan fungsi ruang terbuka pada daerah
potensi gelombang pasang/tsunami tinggi;
c. dalam sejarah penempatan permukiman pada ketinggian tertentu yang
wilayah tersebut tidak pernah terlanda gelombang pasang;
d. menyediakan jalur-jalur evakuasi bencana;
e. menyiapkan lokasi evakuasi bencana; dan
f. meningkatkan pemahaman masyarakat melalui penyuluhan baik secara
langsung maupun melalui media massa.
4. Kawasan rawan tanah longsor tersebar di seluruh wilayah kabupaten,dengan
rencana pengelolaan berupa:
a. peruntukan ruang sebagai kawasan lindung;
b. kegiatan non fisik dengan pendekatan konsep penyesuaian lingkungan;
c. kegiatan budidaya yang berdampak tinggi pada fungsi lindung;
II-18
d. kegiatan-kegiatan pertanian/perkebunan, hutan kota, dan hutan rakyat,
dapat dilaksanakan dengan beberapa persyaratan seperti pemilihan vegetasi
dan pola tanam yang tepat, sistem terasering dan drainase lereng yang tepat,
rencana jalan untuk kendaraan roda empat yang ringan hingga sedang;
e. tutupan vegetasi yang tinggi dari perkebunan kelapa, cengkih dan pala yang
ada di kawasan ini harus tetap dipertahankan untuk melindungi tanah
terhadap erosi dan longsor;
f. meningkatkan pemahaman masyarakat melalui penyuluhan baik secara
langsung maupun melalui media massa.
5. Kawasan rawan banjir tersebar di seluruh wilayah kabupaten dengan rencana
meliputi:
a. menegaskan peruntukan ruang sebagai kawasan lindung;
b. beberapa kegiatan terutama non fisik diarahkan pendekatan konsep
penyesuaian lingkungan;
c. meningkatkan pemahaman masyarakat lewat penyuluhan baik secara
langsung maupun melalui media massa;
d. kegiatan budidaya yang berdampak tinggi pada fungsi lindung;
e. kegiatan–kegiatan pertanian/perkebunan, hutan kota dan hutan rakyat,
dilaksanakan dengan beberapa persyaratan seperti pemilihan vegetasi, pola
tanam tepat, sistem terasering drainase lereng yang tepat, rencana jalan
kendaraan roda empat; dan
f. tutupan vegetasi yang tinggi dari perkebunan kelapa, cengkih dan pala yang
ada di kawasan ini harus tetap dipertahankan untuk melindungi tanah
terhadap erosi dan tanah longsor.
6. Kawasan rawan gempa bumi tektonik dan vulkanik di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro tersebar di seluruh wilayah kabupaten karena
dipengaruhi dua lempeng besar yaitu Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik
serta dua lempeng kecil yaitu Lempeng Sangihe dan Lempeng Laut Maluku serta
Gunung Api Karangetang dan Gunung Api Ruang dengan rencana pengelolaan
meliputi:
a. perencanaan yang efektif dalam mengurangi resiko gempa bumi;
b. pengorganisasian dan pemanfaat ruang untuk kawasan budidaya mengacu
pada fungsi ruang yang fleksibel;
c. mempelajari perilaku bangunan dalam menerima beban gempa; dan
d. meningkatkan pemahaman masyarakat lewat penyuluhan baik
secaralangsung maupun melalui media massa.
II-19
2.1.5.2 Sebagai Daerah/Kawasan Terluar
Posisi geografis Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang sangat
strategis dalam jalur perdagangan, pariwisata, bahkan geopoliti ketahanan regional
di kawasan Pasifik yang semakin pesat perkembangan perekonomiannya dewasa
ini. Oleh sebab itu, sangat memungkinkan daerah ini untuk melakukan berbagai
terobosan dibidang ekonomi dan pembangunan pada umumnya yang bersifat
outward looking, mengingat di bagian utara dan barat terdapat beberapa negara
yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia seperti: Jepang,
Korea, Cina, Taiwan, Malaysia, Brunai, dan Singapura, tanpa mengesampingkan
keberadaan negara tetangga Philipina serta aktivitas inward looking (regional dan
nasional).
Namun harus diakui bahwa sebagai daerah terluar, daerah ini juga
diperhadapkan pada berbagai tantangan yang tidak bisa diabaikan, seperti isu-isu
negatif yang sangat merugikan kepentingan nasional dan daerah, antara lain:
menjadi wilayah transit terorisme internasional, praktik penyelundupan barang-
barang terlarang, pelanggaran imigrasi dan bea cukai, serta pengrusakan
lingkungan/eksploitasi potensi sumber daya laut (perikanan) berupa illegal fishing
oleh warga negara asing yang telah berlangsung sejak puluhan tahun lamanya.
2.1.5.3 Sebagai Daerah/Kawasan Kepulauan
Karakteristik wilayah kabupaten ini memberi petunjuk dan konsekuensi
sebagai berikut.
1. Keterpisahan secara geografis yang dikategorikan sebagai Daerah Maritim.
2. Tingkat kesulitan yang tinggi disertai kebutuhan biaya operasional yang
besar.
3. Eksploitasi kekayaan alam laut terutama sumber daya ikan dalam jumlah
yang sangat besar dan tidak bertanggung jawab oleh pihak-pihak tertentu
(nelayan asing).
4. Arus pergerakan dan distribusi barang produksi dan konsumsi dari dan ke
tiap-tiap pulau (konsumen) serta mobilitas manusia di dalam wilayah maupun
keluar masuk wilayah Kabupaten ini sangat lemah.
5. Aktivitas perekonomian lebih berorientasi bahkan terserap ke pusat-pusat
perekonomian/perdagangan seperti Kota Manado dan Bitung.
2.1.5.4 Sebagai Daerah Berpotensi Maju
Pada Tahun 2014 Kementerian Daerah Tertinggal menetapkan Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro melalui Surat Keputusan Menteri
Pembangunan Daerah Tertinggal, sebagai Daerah berpotensi maju namun masih
II-20
akan dilakukan pendapingan dari pemerintah pusat untuk pembangunan beberapa
sektor, seperti: prasarana dan sarana transportasi, telekomunikasi, lembaga
perekonomian, serta fasilitas umum pelayanan masyarakat yang belum memadai.
Hal ini tentu saja untuk mendorong pemerintah daerah dalam memaksimalkan
pengelolaan segenap potensi unggulan daerah.
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
2.2.1.1 Pertumbuhan PDRB
Untuk perhitungan PDRB-ADHK dan ADHB Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro menggunakan tahun dasar baru yakni Tahun Dasar 2010 yang
sebelumnya menggunakan tahun dasar 2000. Perkembangan PDRB-ADHK dan
PDRB-ADHB dapat dilihat pada Tabel 2.16. Rincian PDRB-ADHK berdasarkan
lapangan usaha dapat dilihat pada Tabel 2.17. Sementara pertumbuhan ekonomi
dapat dilihat pada Tabel 2.18. Selanjutnya rincian PDRB-ADHB berdasarkan
lapangan usaha diperlihatkan pada Tabel 2.19.
Tabel 2.16
Perkembangan PDRB ADHB Dan ADHK Tahun 2014-2017
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
TAHUN ADHB
(Dalam Juta Rp)
Pertumbuhan
(%)
ADHK (Dalam Juta
Rp)
Pertumbuhan
(%)
2014 1.380.749,80 13,16 1.143.055,30 7,56
2015 1.572.345,50 14,28 1.223.203.30 7,01
2016 1.765.051,30 12,26 1.309.022.00 7,02
2017 1.950.875,80* 10.48* 1.400.572.29* 6,99 Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2018
Tabel 2.17
PDRB Seri 2010 Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
Kate
gori Uraian 2014 2015 2016 2017*
A Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan 418.988,3 434.742,8 457.984 489.911
B Pertambangan dan Penggalian 35.626,6 38.197,1 40.935,7 43.764,3
C Industri Pengolahan 10.405,0 10.791,0 11.053,5 11.546,2
D Pengadaan Listrik dan Gas 785,8 863,7 926,1 997,1
E Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah Daur Ulang 1.002,0 1.060,7 1.121,7 1.135,6
F Konstruksi 113.987,3 123.927,6 134.297,9 146.001,4
G
Perdagangan Besar dan Eceran
Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor
167.612,1 179.967,5 194.024,7 208.675,6
H Transportasi dan Pergudangan 100,430.9 107.742,4 116.066,3 124.351,5
I Penyediaan Akomodasi dan 8.059,9 8.740,5 9.575,9 10.263,4
II-21
Kate
gori Uraian 2014 2015 2016 2017*
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 7.127,2 7.693,3 8.426,0 8.947,5
K Jasa Keuangan dan Asuransi 14.790,1 15.058,6 17.405,4 18.794,5
L Real Estate 48.424,1 52.665,0 57.304,3 61.734,9
MN Jasa Perusahaan 306,6 333,0 359,0 381,9
0
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
140.111,7 159.651,3 170.664,6 182,699.5
P Jasa Pendidikan 9.625,1 10.333,3 11.087,7 11.775,1
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial 64.409,6 70.018,4 76.256,7 82.959,6
RSTU Jasa Lainnya 1.314,8 1.416,5 1.528,4 1.638,2
PDRB 1.143.055,2 1.223.203,0 1.309.022,00 1.400.572,40
PDRB TANPA MIGAS 1.143.055,2 1.223.203,0 1.309.022,00 1.400.572,40
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2014-2017
Ket: * Angka Sementara Badan Pusat Statistik Kab. Kep Sitaro 2018
Tabel 2.18
Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2014-2017 Menurut Lapangan Usaha
Kategori
Uraian 2014
% 2015
% 2016
% 2017*
%
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,72 3,75 5,35 5,88
B Pertambangan dan Penggalian 4,76 7,22 7,17 6,91
C Industri Pengolahan 7,34 3,71 2,43 4,45
D Pengadaan Listrik dan Gas 9,45 7,93 7,22 7,67
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
Daur Ulang 5,82 5,85 5,75 1,16
F Konstruksi 5,65 8,72 8,37 8,71
G Perdagangan Besar dan Eceran Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor 11,32 7,37 7,81 7,55
H Transportasi dan Pergudangan 10,36 7,28 7,73 7,14
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 8,67 8,44 9,56 7,17
J Informasi dan Komunikasi 8,17 7,94 9,52 6,19
K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,7 1,82 15,58 7,96
L Real Estate 10,61 8,76 8,81 7,73
M.N Jasa Perusahaan 9,07 8,61 7,80 6,38
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 9,21 13,95 6,90 7,05
P Jasa Pendidikan 3,94 7,36 7,30 6,20
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,73 8,71 8,91 8,79
RSTU Jasa Lainnya 5,91 7,73 7,90 7,19
PDRB 7,56 7,01 7,02 6,99
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2014-2017
Tabel 2.19
PDRB-ADHB Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017 (Dalam Juta Rupiah)
Kategori
Uraian 2014 2015 2016 2017*
A Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan 455.170,90 487.133,00 549.163,5 610.546,0
B Pertambangan dan Penggalian 45.786,50 51.157,00 57.214,8 60.889,0
II-22
Kate
gori Uraian 2014 2015 2016 2017*
C Industri Pengolahan 11.980,70 13.213,20 14.193,5 15.624,0
D Pengadaan Listrik dan Gas 630,5 795,0 853,4 1.039
E Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah Daur Ulang 1.249,60 1.426,20 1.597,8 1,660,0
F Konstruksi 139.781,20 165.614,70 184.304,4 206,718,0
G Perdagangan Besar dan Eceran Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor
194.713,50 224.623,40 252.168,9 282,567,0
H Transportasi dan Pergudangan 135.509,50 164.853,20 186.650,9 202,325,0
I Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum 9.452,90 11.053,50 12.661,8 13.771,0
J Informasi dan Komunikasi 7.279,10 8.243,30 9.309,1 10.324,0
K Jasa Keuangan dan Asuransi 17.801,40 18.999,30 22.717,8 25.829,0
L Real Estate 64.752,30 73.370,80 80.743,3 87.964,0
M.N Jasa Perusahaan 384,6 447,3 515,4 581,0
O
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
206.918,30 248.866,60 277.535,3 304.369,0
P Jasa Pendidikan 13.011,60 14.788,40 16.377,6 17,603,0
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial 74.715,20 85.948,60 96.990,7 106.746,0
RSTU Jasa Lainnya 1.602,90 1.862,30 2.102,5 2,320,0
PDRB 1.380.740,6 1.572.478,8 1.765.100,8 1.950.876,0
PDRB PERKAPITA 21,15 23,98 26.81 29,57
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2014-2017
Ket: * Angka Sementara Badan Pusat Statistik Kab. Kep Sitaro 2018
2.2.1.2 Struktur Ekonomi
Struktur ekonomi di dalam suatu wilayah dapat dilihat dari besaran
kontribusi sektor-sektor ekonomi atau setiap kategori lapangan usaha terhadap
pembentukan PDRB ADHB di wilayah tersebut. Sektor yang paling besar
menyumbang pembentukan nilai perekonomian (PDRB) merupakan sektor terbesar
dalam wujud struktur ekonomi di wilayah tersebut atau menunjukkan lapangan
usaha yang menjadi penggerak ekonomi dan selanjutnya akan menjadi primadona
perekonomian di wilayah tersebut. Pemusatan pengembangan lapangan usaha
tersebut tentu akan dengan mudah meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan. Struktur ekonomi Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
diperlihatkan pada Tabel 2.20.
Tabel 2.20
Struktur Ekonomi (%) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
Kategori
Uraian 2014 2015 2016 2017*
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 32,97 30,98 31,11 31,30
B Pertambangan dan Penggalian 3,32 3,25 3,24 3,12
C Industri Pengolahan 0,87 0,84 0,80 0,80
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,05 0,05 0,05 0,05
II-23
Kateg
ori Uraian 2014 2015 2016 2017*
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
Daur Ulang 0,09 0,09 0,09 0,09
F Konstruksi 10,12 10,53 10,44 10,60
G Perdagangan Besar dan Eceran Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor 14,10 14,29 14,29 14,48
H Transportasi dan Pergudangan 9,81 10,48 10,57 10,37
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,68 0,70 0,72 0,71
J Informasi dan Komunikasi 0,53 0,52 0,53 0,53
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,29 1,21 1,29 1,32
L Real Estate 4,69 4,67 4,57 4,51
M.N Jasa Perusahaan 0,03 0,03 0,03 0,03
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
14,99 15,83 15,72 15,60
P Jasa Pendidikan 0,94 0,94 0,93 0,90
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5,41 5,47 5,49 5,47
RSTU Jasa Lainnya 0,12 0,12 0,12 0,12
PDRB 100 100 100 100
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2014-2017 Ket: * Angka Sementara Badan Pusat Statistik Kab. Kep Sitaro 2018
Berdasarkan data pada Tabel 2.20 di atas, secara umum struktur ekonomi
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun 2017 masih
didominasi oleh Sektor Pertanian. Kendati selama beberapa tahun sebelumnya
memiliki tren yang cenderung melemah, namun pada tahun 2017 sedikit menguat
dengan kontribusi sebesar 31,30% dari total nilai perekonomian Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
Sebaliknya Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan jaminan
sosial wajib sedikit mengalami penurunan hingga 15,60%, sedangkan di posisi
ketiga, kategori Perdagangan Besar, Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
sedikit menguat di 14,48%. Sektor Konstruksi memiliki kontribusi sebesar 10,60%,
Transportasi dan Pergudangan memberikan kontribusi sebesar 10,37%. Sektor
yang paling kecil kontribusinya adalah Sektor Jasa Perusahaan yang hanya
menyumbang sebesar 0,03% terhadap perekonomian kabupaten ini.
2.2.1.3 PDRB Perkapita
Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran Gross National Product (GNP)
maupun Gross Domestic Product (GDP) yang dalam ukuran daerah adalah PDRB,
merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang telah lama digunakan untuk
mengukur pertumbuhan ekonomi. Dalam perspektif makro ekonomi, indikator ini
juga dapat menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan
merupakan bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur. Berdasarkan data
pada Gambar 2.2, PDRB perkapita Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
II-24
2115000023980000
2681000029570000
0
5000000
10000000
15000000
20000000
25000000
30000000
35000000
2014 2015 2016 2017
11.0810.93
10.5810.33
9.87
9
9.5
10
10.5
11
11.5
2014 2015 2016 2017 2018
terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017 telah mencapai angka Rp
29,57 juta rupiah.
Sumber : Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2018
Gambar 2.2
Perkembangan PDRB Perkapita ADHB Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
2.2.1.4 Inflasi
Data inflasi di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro bukan
berdasarkan kondisi riil kabupaten ini, melainkan menggunakan inflasi Kota
Manado sesuai metode BPS. Pada tahun 2014, tingkat inflasi Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar 9,67% dan cenderung menurun pada
beberapa tahun terakhir dimana pada tahun 2018 sebesar 3,83%.
2.2.1.5 Kemiskinan
Data Kemiskinan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro tahun 2018
dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap kemiskinan.
Gambar 2.3 dan 2.4 memperlihatkan tingkat kemiskinan dan jumlah penduduk
miskin di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro periode 2014-2018.
Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018,
Berita Resmi Statistik Kab. Kep. Sitaro Tahun 2018
Gambar 2.3
Tingkat Kemiskinan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2018
II-25
7.21 7.15
6.966.81
6.31
5.8
6
6.2
6.4
6.6
6.8
7
7.2
7.4
2014 2015 2016 2017 2018
Tahun 2018, tingkat kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro adalah sebesar 9,87% dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 6.310
orang. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,46% dibandingkan dengan tahun
2017 yaitu sebesar 10,33% dengan jumlah penduduk miskin 6.810 orang. Dilihat
untuk lima tahun terakhir, angka kemiskinan ini cenderung menurun, dimana
pada tahun 2014 tingkat kemiskinan daerah ini sebesar 11,08% dan terus turun
hingga di akhir tahun 2018 menjadi sebesar 9,87%.
Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018,
Berita Resmi Statistik Kab. Kep. Sitaro Tahun 2018
Gambar 2.4
Jumlah Penduduk Kemiskinan (Ribu Jiwa)
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2018
Selanjutnya indeks kedalaman kemiskinan (poverty gap indeks) untuk
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro tahun 2018 menunjukan angka
indeks sebesar 1.38 yang artinya bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin di
daerah ini semakin mendekat kea rah garis kemiskinan. Kemudian indeks
keparahan kemiskinan (poverty severity indeks) daerah ini pada tahun 2018
menunjukan angka indeks 0.29 yang artinya bahwa tingkat keparahan kemiskinan
dalam hal kesenjangan pengeluaran di antara penduduk miskin di daerah ini
semakin kecil sehingga dalam penanganan pengentasan kemiskinan sedikit lebih
mudah. Untuk jelasnya mengenai perkembangan indeks kedalaman kemiskinan
dan indeks keparahan kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro dapat diperhatikan pada gambar 2.5 dan 2.6.
Garis kemiskinan masyarakat miskin di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro pada tahun 2018 sebesar Rp 280.000 per kapita/bulan. Ini
artinya pada tahun 2018 setiap penduduk miskin yang ada di daerah ini
pengeluaran dalam sebulan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya baik makanan
dan non makanan tidak melebihi nilai sebesar Rp 280.000. Dengan kata lain bahwa
II-26
1.5
1.171.44
1.581.38
0
0.5
1
1.5
2
2014 2015 2016 2017 2018
0.260.22
0.310.35
0.29
0
0.1
0.2
0.3
0.4
2014 2015 2016 2017 2018
setiap penduduk yang tingkat pengeluaran konsumsi untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya di bawah nilai tersebut berkategori penduduk miskin.
Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018,
Berita Resmi Statistik Kab. Kep. Sitaro Tahun 2018
Gambar 2.5
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2018
Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018,
Berita Resmi Statistik Kab. Kep. Sitaro Tahun 2018
Gambar 2.6
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2018
Dibandingkan tahun sebelumnya nilai garis kemiskinan ini mengalami
peningkatan sebesar 1,16% dari tahun 2017. Kenaikan tersebut menunjukkan
terjdinya inflasi atau kenaikan harga dari barang konsumsi kebutuhan pokok
penduduk miskin baik bahan makanan maupun non makanan. Ini artinya jika
nilai konsumsi masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya ataupun hanya
meningkat sedikit saja maka persentase penduduk miskin di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro akan semakin besar berkurangnya. Untuk itu
pengendalian inflasi di daerah ini khususnya untuk bahan-bahan kebutuhan
pokok mutlak dilakukan. Untuk jelasnya mengenai perkembangan garis
kemiskinan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari Tahun 2014-2018
dapat diperhatikan pada Gambar 2.7.
II-27
234.440245.388
264.632
276.800 280.000
200000
220000
240000
260000
280000
300000
2014 2015 2016 2017 2018
0.3
0.32
0.35 0.35 0.35
0.26
0.28
0.3
0.32
0.34
0.36
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018,
Berita Resmi Statistik Kab. Kep. Sitaro Tahun 2018
Gambar 2.7
Garis Kemiskinan (Rupiah)
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2018
2.2.1.6 Indeks Gini
Manfaat Koefisien Gini adalah untuk mengukur tingkat ketimpangan
pendapatan secara menyeluruh. Standar penilaian ketimpangan Koefisien Gini
ditentukan dengan menggunakan kriteria < 0,35 kategori rendah; 0,35-0,5, kategori
sedang; dan > 0,5 kategori tinggi. Perkembangan Koefisien Gini Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada tahun 2010-2017 dapat dilihat pada
Gambar 2.8.
Sumber : Sulawesi Utara Dalam Angka Tahun 2015-2018
Gambar 2.8
Perkembangan Indeks Gini Tahun 2014-2018
Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro
Gambar 2.8 memperlihatkan bahwa pada periode 2014-2016, Koefisien Gini
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro berada pada angka 0,30-0,35.
Artinya selama kurun waktu tersebut, tingkat ketimpangan distribusi pendapatan
masyarakat berada pada Kategori Rendah. Sedangkan tahun 2017-2018 Indeks
Gini masih sama dengan angka tahun 2016 yaitu 0,35. Hal ini harus menjadi
perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro ke
depan dikarenakan percuma jika pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi tidak merata
II-28
atau hanya dinikmati segelintir orang saja sehingga kurang berdampak pada
kesejahteraan masyarakat.
2.2.1.7 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Komponen Penyusun IPM yaitu.
1. Angka Harapan Hidup (AHH)
2. Harapan Lama Sekolah (EYS)
3. Rata-Rata Lama Sekolah (MYS)
4. Rata-Rata Pengeluaran Perkapita.
Angka Harapan Hidup Tahun 2018 yakni sebesar 69,85 artinya bayi yang
lahir mempunyai peluang hidup hingga 69,85 tahun jika dibandingkan tahun
sebelumnya angka ini meningkat sebesar 0,13 tahun
Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah penduduk Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro mencapai 8,71 tahun pada tahun 2018. Ini memberikan
gambaran bahwa rata-rata masyarakat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro bersekolah sampai kelas 3 SMP. Peluang penduduk mengenyam pendidikan
dapat dilihat pada Harapan Lama Sekolah. Pada tahun 2018, Harapan Lama
Sekolah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar 11,32 tahun. Ini
bermakna bahwa masyarakat memiliki peluang untuk dapat meneruskan studi
selama 11,32 tahun ke depan dari posisi studi saat ini.
Memperhatikan perkembangan data pada Tabel 2.21 terlihat bahwa IPM di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2018 terus mengalami
peningkatan sampai berada pada angka 66,03. Meski demikian, capaian ini masih
berada pada kategori sedang, yaitu dalam kisaran 60 hingga kurang dari 70.
Tabel 2.21
Indeks Pembangunan Manusia
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2018
Komponen 2014 2015 2016 2017 2018
AHH 69,29 69,59 69,72 69.85 69.85
Harapan Lama Sekolah 10,89 11,06 11,24 11.32 11.32
Rata-Rata Lama Sekolah 8,18 8,26 8,45 8.56 8,71
Pengeluaran Riil Perkapita 7.442 7.537 7.742 7.812 7.812
IPM 64,35 65,00 65,66 66.03 66.03
Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2017dan Berita Resmi
Statistik Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018
II-29
99.64
99.37 99.40
99.45
99.2
99.3
99.4
99.5
99.6
99.7
2014 2015 2016 2017
2.2.1.8 Angka Melek Huruf
Angka melek huruf adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang
dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. Angka melek huruf di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro tahun 2014-2017 dapat disajikan
pada Gambar 2.9.
Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018 dan Dinas Pendidikan Tahun 2018
Gambar 2.9
Angka Melek Huruf
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014 - 2017
Pada Tahun 2015, Angka Melek Huruf Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro mencapai angka 99.37%. Nilai ini sedikit menurun jika
dibandingkan dengan tahun 2014 yang berada pada angka 99,64%. Namun angka
ini kembali mengalami kenaikan pada tahun 2016, yakni sebesar 99,40% dan
kembali meningkat ditahun 2017 menjadi 99,45%. Hal ini menunjukan bahwa
hampir seluruh penduduk usia 15 tahun ke atas telah mampu membaca dan
menulis latin dan/atau huruf lainnya hanya sekitar 0,55% yang belum bisa
membaca dan menulis.
2.2.1.9 Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Angka Rata-rata lama sekolah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
dalam kurun waktu lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Hal ini
menunjukan bahwa minat penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh
jenjang pendidikan yang lebih tinggi semakin meningkat.
Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.21 memperlihatkan pada tahun 2014
adalah sebesar 8,18 tahun dan terus mengalami peningkatan sampai dengan tahun
2018 sebesar 8,71 tahun atau meningkat sebesar 0,54 tahun.
II-30
2.2.1.10 Angka Harapan Lama Sekolah (HLS)
Harapan Lama Sekolah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada
tahun 2018 adalah sebesar 11,32 tahun. Artinya bahwa lamanya sekolah yang
diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu (7 tahun ke atas) di
masa mendatang adalah selama 11,32 tahun atau setara dengan mengenyam
pendidikan sampai dengan SLTA (tepatnya kelas 2). Berdasarkan Tabel 2.25
sebelumnya dapat diketahui bahwa HLS di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro periode tahun 2014–2018 menunjukkan adanya peningkatan
sebesar 0,43 tahun.
2.2.1.11 Angka Harapan Hidup
Angka Harapan Hidup (AHH) adalah perkiraan rata-rata usia yang dapat
dicapai oleh seseorang selama hidup. Indikator ini sering digunakan untuk evaluasi
kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk.AHH dihitung
menggunakan pendekatan tidak langsung. Ada 2 (dua) jenis data, yaitu anak lahir
hidup dan anak masih hidup. Besarnya nilai maksimum dan nilai minimum untuk
masing-masing komponen ini merupakan nilai besaran yang telah disepakati oleh
semua negara (195 negara). Pada komponen ini untuk AHH tertinggi batas atas
untuk perhitungan indeks dipakai 85 tahun dan terendah 25 tahun.
Mengacu pada Tabel 2.25 sebelumnya, Usia Harapan Hidup di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro selalu mengalami peningkatan. AHH tahun
2014 sebesar 69,29 tahun meningkat pada tahun 2015 menjadi 69,59 tahun. Pada
tahun 2016 kembali meningkat dan berada pada angka 69,72 tahun dan
meningkat lagi di tahun 2017 dan konstan sampai dengan tahun 2018 pada angka
69,85 tahun.
2.2.1.12 Desa Siaga Aktif
Desa Siaga Aktif merupakan pengembangan dari Desa Siaga, yaitu Desa atau
Kelurahan yang penduduk yang mudah mengakses pelayanan kesehatan dasar
setiap hari melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yang
ada di wilayah tersebut, seperti Pusat Kesehatan Pembantu (Pustu), Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), atau sarana kesehatan lainnya. Pada tahun
2016 jumlah desa yang termasuk kategori Desa Siaga Aktif di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebanyak 27 desa atau sebesar 32.26%, dan
meningkat menjadi 43 desa atau sebesar 51.80% pada tahun 2017 dan meningkat
menjadi 53 desa atau sebesar 56,99% ditahun 2018.
II-31
57.11 56.756.65
65.99
4.21 6.25 2.86 30
10
20
30
40
50
60
70
2014 2015 2017 2018
Sum of sitaro
Sum of sulut
2.2.1.13 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Pengangguran
Pada periode 2013-2017, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro cenderung menurun. Angka
tertinggi TPAK Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mencapai 62.67%
pada tahun 2012, dan terus mengalami penurunan hingga tahun 2017 menyentuh
angka 56.65%.
Selama beberapa tahun terakhir Berdasarkan data dari BPS Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
cenderung menurun. Angka tertinggi TPAK Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro mencapai 62.67 Pada tahun 2012, dan terus mengalami
penurunan hingga tahun 2017 menyentuh angka 56.65.
Sementara itu tingkat pengangguran terbuka cenderung mengalami
penurunan dengan angka tertinggi terjadi pada tahun 2015 dengan 6.21%, namun
pada akhir tahun 2017 tingkat pengangguran berada pada kisaran angka 2.86.
Penurunan angka pengangguran terbuka di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro sangat dipengaruhi oleh adanya proyek padat karya di setiap
desa sebagai implikasi dari pengelolaan Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa
yang pada setiap tahun terus mengalami peningkatan pengalokasian anggaran.
Hasil evaluasi angka pengangguran terbuka memperlihatkan tingkat
pengangguran sangat dipengaruhi oleh proyek padat karya. Oleh sebab itu,
operasionalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) sangat diperlukan untuk menciptakan
tenaga kerja terampil yang siap bersaing. Ini untuk menghindarkan
ketergantungan para pencari kerja pada kegiatan-kegiatan padat karya yang hanya
bersifat sementara. Gambaran tentang TPAK dan Tingkat Pengangguran Terbuka
diperlihatkan pada Gambar 2.10.
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2018 dan Berita Resmi Statistik 2018
Gambar 2.10
TPAK Dan Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2014-2018
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dan Prov. Sulut
II-32
2.2.2 Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Tabel 2.22
Kontribusi Komponen PAD
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
Tahun Pajak Daerah
(%)
Retribusi
Daerah (%)
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan (%)
Lain-lain PAD yang
Sah
2014 14.00 19.26 3,09 63,66
2015 18.25 21.44 1,46 58,85
2016 22,52 23.45 1,63 52,40
2017 21.11 29,30 2,09 47,50
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah, 2017 (Diolah)
Tabel 2.23
Kontribusi PAD Terhadap Pendapatan 2014-2017
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Tahun Realisasi Pendapatan (Rp) Realisasi PAD (Rp) Kontribusi
(%)
2014 465.875.029.279 20.681.159.632 4.44
2015 545.356.276.599 20.818.151.553 3.82
2016 654.269.725.412 19.538.293.862 2.99
2017 637.364.725.788 20.140.815.196 3.16
Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah, 2017 (Diolah)
Dari Tabel 2.22 dan 2.23 di atas dapat dijelaskan bahwa porsi PAD
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terhadap total anggaran
pendapatan dari tahun 2014-2017 masih dibawah 5% yang artinya tingkat
kemandirian fiskal Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
masih rendah atau masih sangat tergantung pada dana transfer Pemerintah Pusat.
2.2.3 Opini Badan Pemeriksa Keuangan Terhadap Laporan Keuangan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dalam hal penyampaian
Laporan Pengelolaan Keuangan Daerah selang 5 (lima) tahun atau sejak tahun
anggaran 2013 hingga pengelolaan keuangan daerah pada tahun anggaran 2017
telah mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan hasil audit
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI).
II-33
2.2.4 Indeks Kepuasan Masyarakat
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang
tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan
dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara
harapan dan kebutuhannya.
Pada tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik melalui surat kesepakatan bersama
nomor 07.a/MOU/X-2017/P.933a/BPS/7108.92820/10/2017 melaksanakan
survei Indeks Kepuasan Masyarakat unit penyelenggaraan pelayanan publik pada 4
perangkat daerah di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dengan hasil
dapat diperhatikan pada Tabel 2.24.
Tabel. 2.24
Hasil Survei IKM pada Empat Perangkat Daerah
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017
No Instansi/Lembaga Nilai IKM Kategori
1 Dinas Dukcapil 71,29 Baik
2 DPMPTSP 67.11 Baik
3 UPTD RS Sawang 70.31 Baik
4 UPTD RS Tagulandang 71.12 Baik
Sumber: BPS Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2018
2.2.5 Kontribusi Sektor-sektor Terhadap PDRB
Dengan proporsi hampir sepertiga dari total PDRB, kategori pertanian,
perkebunan, kehutanan dan perikanan menjadi kontributor terbesar dalam
pembentukan nilai tambah. Pada tahun 2017, kontribusinya atas dasar harga
berlaku mencapai 31,30%. Kontribusi Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
terhadap PDRB Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro jika dikaji secara
tren dari tahun ke tahun, cenderung menurun sebagaimana diperlihatkan pada
Tabel 2.25. Pada tahun 2014, sektor ini masih memberikan kontribusi sebesar
39,97%, namun pada tahun 2017 hanya sebesar 31,30%.
Tabel. 2.25
Kontribusi Sektor-sektor Terhadap PDRB
No Sektor TAHUN
2014 2015 2016 2017
1. pertanian, perkebunan,
kehutanan dan
perikanan
32,97 30,98 31,11 31,30
2. Perdagangan 14,10 14,29 14,29 14,48
3. Industri Pengolahan 0,87 0,84 0,80 0,80
4. Pertambangan dan
Penggalian 3,32 3,25 3,24 3,12
II-34
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017
2.3. Aspek Pelayanan Umum
2.3.1. Layanan Urusan Wajib Dasar
2.3.1.1. Pendidikan
Menurut Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 bahwa, urusan
pemerintahan terdiri dari 3 urusan, yakni urusan pemerintahan absolut, urusan
pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum. Terkait urusan
konkuren, pemerintah pusat dan pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota)
dibagi berdasarkan pada prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan eksternalitas, serta
kepentingan strategis nasional. Sub Urusan pemerintahan bidang pendidikan
terdiri dari manajemen pendidikan, kurikulum, akreditasi, pendidik, tenaga
pendidikan, perizinan pendidikan, serta bahasa dan sastra.
2.3.1.1.1. Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro untuk jenjang pendidikan untuk SD atau usia 7-12 tahun pada tahun 2017
sudah berada pada angka 98,86% artinya hanya ada sekitar 1.14% anak usia
sekolah tersebut tidak bersekolah tepat waktu. Untuk usia 13-15 tahun atau
SMP/MTs/Paket B pada tahun 2017 sebesar 80,00% dan selanjutnya untuk usia
16-18 tahun atau SMA/MA/Paket C Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
berada pada angka 70.53%. Lihat Tabel 2.26.
Tabel 2.26 Angka Partisipasi Murni
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
Tahun
APM
SD/MI Paket A (%)
7-12 Tahun
SMP/Mts Paket B
13 – 15 Tahun
SMA/MA Paket C
16 – 18 Tahun
2014 96,93 62,86 68,39
2015 96,02 74,38 63,36
2016 94,96 79,97 68,50
2017 96,86 80,00 70,53
Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018 dan Statistik Kesejahteraan Rakyat 2017
2.3.1.1.2 Angka Partisipasi Sekolah (APS)
APS pendidikan dasar di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
dalam kurun waktu 2014-2017 khususnya SD/MI terus mengalami peningkatan
bahkan pada tahun 2017 sudah mencapai angka 100%. Selanjutnya, APS SMP/Mts
dan SMU/MA masih perlu mendapatkan perhatian lebih karena pada tahun 2017
5. Pengadaan Listrik dan
Gas 0,05 0,05 0,05 0,05
II-35
APS SMP/Mts masih berada pada angka 96,03 sedangkan APS SMU/MA berada
pada angka 71,49. Data selengkapnya diperlihatkan pada Tabel 2.27.
Tabel 2.27
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Kabupaten KepulauanSiau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017
Jenjang Pendidikan 2014 2015 2016 2017
SD/MI (7-12 Tahun) 100 100 100 100
SMP/MTs (13-15 Tahun) 95,29 96,21 94,58 96,03
SMU/MA (16-18 Tahun) 70,75 69,36 72,62 71.49
Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015-2018 dan Statistik Kesejahteraan Rakyat Tahun 2017
2.3.1.1.3 Angka Putus Sekolah
Angka Putus Sekolah (APS) adalah proporsi anak menurut kelompok usia
sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu
jenjang pendidikan tertentu. Adapun kelompok umur yang dimaksud adalah
kelompok umur 7-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-18 tahun. APS Kabupaten
Kepulauan Siau Taguladang Biaro diperlihatkan pada Tabel 2.28.
Tabel 2.28 Perkembangan Angka Putus Sekolah
Kabupaten KepulauanSiau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017
No Jenjang Pendidikan Target
2014 2015 2016 2017
1 SD/MI 0,04 0,03 0,02 0,00
2 SMP/MTs 0,66 0,60 0,59 0,55
3 SMA/SMK 1,21 1,20 1,11 -
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2018 dan Statistik Kesejahteraan Rakyat 2017
2.3.1.1.4 Angka Partisipasi Kasar
Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa, berapapun usianya,
yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk
kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Perkembangan
APK di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Tabel
2.29.
Tabel 2.29 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017
No Jenjang Pendidikan Realisasi
2014 2015 2016 2017
1 PAUD 80.91 82.25 85.18 89.28
2 SD/MI 101.82 105.52 110.77 107.54
3 SMP/MTs 97.06 90.29 93.35 85.72
4 SMA/SMK 86.15 79.22 82.60 94.92
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2017, Statistik Kesejahteraan Rakyat 2017 dan Kemedikbud dan Kemenag Sulawesi Utara. www. Apkapm.kemdikbud.go.id 2015-2017
II-36
2.3.1.1.5 Angka Kelulusan
Tabel 2.30 memperlihatkan perkembangan angka kelulusan Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dalam berbagai jenjang pendidikan baik
pendidikan dasar hingga pendidikan menengah dalam delapan tahun terakhir telah
mencapai 100% sehingga hal tersebut akan terus dipertahankan sambil terus
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan.
Tabel 2.30
Perkembangan Angka Kelulusan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017
No Jenjang Pendidikan Target
2014 2015 2016 2017
1 SD/MI 100 100 100 100
2 SMP/MTs 100 100 100 100
3 SMA/SMK 100 100 100 100
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2018 dan Dinas Pendidikan 2018
2.3.1.1.6 Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terdiri
dari TK, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas,
baik yang berupa sekolah yang berstatus sebagai sekolah negeri ataupun swasta
disajikan pada Tabel 2.31.
Berdasarkan data pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa hampir seluruh
Kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sudah
memiliki sarana pendidikan baik TK, SD dan SMP, namun untuk SMU/SMK dari
10 Kecamatan yang ada, masih ada 2 Kecamatan yang belum memiliki sarana
tersebut yakni Kecamatan Siau Tengah dan Kecamatan Siau Barat Utara.
A. Persentase Bangunan Sekolah Dalam Kondisi Baik
Persentase bangunan sekolah (SD, SMP dan SMU/SMK) dalam kondisi baik
berdasarkan data dari Dinas Pendidikan sampai dengan tahun 2017 sudah
mencapai angka 94,10% dari total bangunan. Ini berarti masih terdapat 5,90%
atau sebanyak 16 bangunan sekolah dalam kondisi kurang baik. Sedangkan
persentase sekolah yang sudah memiliki laboratorium IPA dll (SD, SMP, SMU/SMK)
sebesar 96% yang artinya masih terdapat 4% sekolah yang belum memiliki
laboratorium.
B. Akreditasi Sekolah
Tabel 2.32 memperlihatkan bahwa jumlah sekolah TK yang terakreditasi A
pada Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun 2017
II-37
berjumlah 6 sekolah atau hanya sebesar 4.76% dari total 126 TK yang ada. Untuk
SD sebanyak 32 sekolah atau sebesar 31.37% dari total 102 SD yang ada. SMP
sebanyak 15 sekolah atau sebesar 60% dari total 25 SMP yang ada. Untuk
SMA/SMK sebanyak 5 sekolah atau sebesar 45.45% dari total 11 SMA/SMK yang
ada.
Jumlah sekolah yang berstandar nasional di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro sampai dengan tahun 2017 untuk tingkat pendidikan SD/MI
sebanyak 2 sekolah atau sebesar 1.96% dari total SD yang ada. Untuk SMP/MTs
terdapat 2 sekolah atau sebesar 8% dari jumlah SMP/MTs yang ada, dan
SMA/SMK sebanyak 2 sekolah atau sebesar 18.18% dari total SMA/SMK yang ada.
Untuk jelasnya mengenai perkembangan sekolah di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro yang berstandar nasional dapat dilihat pada Tabel 2.56.
2.3.1.1.7 Rasio Murid Guru
2.3.1.1.7.1 Rasio Murid Guru TK
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014
tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah mengatur beberapa hal
penting, antara lain standar pengelolaan PAUD. Permendikbud tersebut
mencantumkan rasio ideal antara jumlah guru dan anak didik. Untuk lembaga
PAUD dengan anak didik berusia hingga 2 tahun, yakni Taman Penitipan Anak
(TPA), Rasio Guru:Anak yang harus dipenuhi adalah 1:4, artinya satu orang guru
melayani maksimal empat orang anak didik.
Tabel 2.31
Jumlah Sarana Pendidikan (Sekolah) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017
Kecamatan TK SD/MI SMP/MTS SMA/SMK/MA JUMLAH
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta TK SD SMP SMA
Biaro 0 4 3 3 2 0 1 0 4 7 2 1
Tagulandang
Selatan 0 9 4 2 2 0 1 0 9 5 2 1
Tagulandang 1 18 9 6 4 0 1 0 19 15 4 1
Tagulandang
Utara 0 10 3 4 1 1 1 0 10 7 2 1
Siau Barat
Selatan 1 9 4 4 2 0 1 0 10 8 2 1
Siau Timur
Selatan 1 15 1 12 2 0 1 0 16 13 2 1
Siau Barat 1 18 5 8 3 0 2 0 19 13 3 2
Siau Tengah 1 4 1 3 1 0 0 0 5 4 1 0
Siau Timur 1 24 10 11 4 1 3 0 25 21 5 3
Siau Barat
Utara 1 8 2 7 2 0 0 0 9 9 2 0
II-38
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2018 dan Dinas Pendidikan 2018
Tabel 2.32
Perkembangan Akreditasi Sekolah
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2018 dan Dinas Pendidikan 2018
Tabel 2.33
Perkembangan Jumlah Sekolah Berstandar Nasional
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017
No Jenjang Pendidikan Realisasi
2014 2015 2016 2017
1 SD/MI 0 1 2 2
2 SMP/MTs 0 1 2 2
3 SMA/SMK 0 1 2 2
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2015-2018 dan Dinas Pendidikan 2018
Untuk PAUD dengan anak didik usia 2-4 tahun rasio Guru:Anak maksimal 1:
8.Sementara untuk PAUD dengan anak didik berusia 4-6 Tahun, yakni untuk
jenjang Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK), rasio Guru terhadap
Anak maksimal 1:15. Artinya, satu orang guru KB ataupun TK sebaiknya tidak
melayani lebih dari 15 orang anak didik.
Berdasarkan data pada Tabel 2.34 dapat dilihat bahwa pada tahun 2016,
untuk TK, rata-rata seorang guru mengajar sebanyak 12 murid. Beban ini
berkurang bila dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12-13 siswa bagi
seorang pengajar. Apabila dibandingkan dengan rasio Guru:Anak maksiman 1:15,
maka rasio TK di kabupaten ini sudah mendekati maksimal. Pemerintah
Kabupaten, khususnya Dinas Pendidikan harus mampu mengantisipasi adanya
kenaikan dengan menambah jumlah guru agar ratio ini tidak melampaui batas
maksimal yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah melalui Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD).
Jumlah 7 119 42 60 23 2 11 0 126 102 25 11
No Jenjang Pendidikan Realisasi
2014 2015 2016 2017
1 TK 6 6 6 6
2 SD/MI 20 25 29 32
3 SMP/MTs 6 8 9 15
4 SMA/SMK 2 3 4 5
II-39
Tabel 2.34
Perkembangan Rasio Murid Terhadap Guru Taman Kanak-Kanak
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio
1 Biaro 5 67 7 9,57
2 Tagulandang Selatan 6 104 7 14,86
3 Tagulandang 14 232 22 10,55
4 Tagulandang Utara 7 102 11 9,27
5 Siau Barat Selatan 8 120 8 15,00
6 Siau Timur Selatan 9 118 14 8,43
7 Siau Barat 8 141 9 15,67
8 Siau Tengah 4 89 5 17,80
9 Siau Timur 21 283 22 12,86
10 Siau Barat Utara 7 89 7 12,71
2017 89 1.345 112 12,01
2016 89 1.984 161 12.42
2015 126 1.984 161 12.42
2014 N.a 1.228 133 9,23
Sumber: Sitaro Dalam Angka, 2015-2017 dan Dinas Pendidikan 2018
2.3.1.1.7.2 Rasio Murid Guru SD/SMP
Pada Tabel 2.35 terlihat bahwa di tahun 2017, untuk SD, rata-rata seorang
guru mengajar 12 murid. Beban ini meningkat bila dibandingkan tahun
sebelumnya yang mencapai 9-11 per pengajar. Hal ini disebabkan terjadinya
penurunan jumlah guru karena sudah memasuki masa pensiun. Dengan angka
rasio murid-guru yang tidak melampaui batas rasio minimal, menandakan bahwa
proses belajar-mengajar jenjang SD di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro seharusnya sudah cukup efektif.
Tabel 2.35
Perkembangan Rasio Murid Terhadap Guru Sekolah Dasar
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017
Kecamatan Sekolah
Murid Guru Rasio Murid-
Guru Negeri Swasta
1. Biaro 3 3 300 30 10,00
2. Tagulandang
Selatan 4 2 411 43 9,56
3. Tagulandang 9 6 1142 100 11,42
4. Tagulandang Utara 3 4 338 42 8,05
5. Siau Barat Selatan 4 4 352 38 9,26
6. Siau Timur Selatan 1 12 725 52 13,94
7. Siau Barat 3 10 682 68 10,03
8. Siau Tengah 1 3 197 20 9,85
9. Siau Timur 10 11 1.461 123 11,88
10. Siau Barat Utara 2 7 340 34 10,00
2017 42 60 5.948 550 10,81
2016 40 62 5.861 500 11,72
2015 41 61 6.423 690 9,31
2014 41 61 7.029 579 12,13
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2017 dan Dinas Pendidikan 2018
II-40
Berdasarkan data pada Tabel 2.36 dapat dilihat bahwa pada tahun 2016,
untuk jenjang pendidikan SMP, rata-rata seorang guru mengajar sebanyak 9-10
murid kemudian meningkat menjadi 12 murid pada tahun 2017. Terjadinya
peningkatan ini dikarenakan adanya penurunan jumlah guru karena sudah
memasuki masa pensiun. Dengan angka rasio Murid:Guru yang tidak melampaui
batas rasio maksimal pada jenjang SMP dan MTs yang maksimal 20 dan 15 per
satu murid, menandakan bahwa proses belajar-mengajar jenjang SMP di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro seharusnya sudah cukup efektif
dan efesien.
Tabel 2.36
Perkembangan Rasio Murid Terhadap Guru Sekolah Menengah Pertama
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017
Kecamatan Sekolah
Murid Guru Rasio Murid-
Guru Negeri Swasta
1. Biaro 2 - 146 20 7,30
2. Tagulandang Selatan 2 - 139 21 6,62
3. Tagulandang 4 - 661 61 10,84
4. Tagulandang Utara 1 1 213 20 10,65
5. Siau Barat Selatan 2 - 197 17 11,59
6. Siau Timur Selatan 2 - 305 27 11,30
7. Siau Barat 3 - 418 46 9,09
8. Siau Tengah 1 - 83 10 8,30
9. Siau Timur 4 1 901 74 12,18
10. Siau Barat Utara 2 - 169 19 8,89
2017 23 2 3.232 315 10,26
2016 23 2 2.698 285 9,47
2015 23 2 3.398 357 9,52
2014 23 2 3.231 286 11,30
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2010-2017
2.3.1.1.7.3 Rasio Murid Guru SMA
Rasio murid guru jenjang pendidikan SMA di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Tabel 2.37. Tabel tersebut memperlihatkan
bahwa rasio Murid:Guru SMA di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
masih sangat ideal dimana pada tahun 2016 sebesar 11,79:1. Angka ini masih di
bawah angka maksimal yang diizinkan untuk SMA, yaitu 20 siswa per guru.
Berdasarkan rasio murid-guru yang ada sebenarnya kabupaten ini memiliki tidak
masalah dengan jumlah guru melainkan penyebarannya yang tidak merata.
Tabel 2.37
Perkembangan Rasio Murid Terhadap Guru
Sekolah Menengah Umum Kabupaten KepulauanSiau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017
Kecamatan Sekolah
Murid Guru Rasio Murid-
Guru Negeri Swasta
1. Biaro 0 0 0 0 0.00
2. Tagulandang Selatan 0 0 0 0 0.00
3. Tagulandang 1 0 528 42 12,57
II-41
Kecamatan Sekolah
Murid Guru Rasio Murid-
Guru Negeri Swasta
4. Tagulandang Utara 0 0 0 0 0.00
5. Siau Barat Selatan 0 0 0 0 0.00
6. Siau Timur Selatan 0 0 0 0 0.00
7. Siau Barat 2 0 487 43 11,33
8. Siau Tengah 0 0 0 0 0.00
9. Siau Timur 2 0 606 52 11.65
10. Siau Barat Utara 0 0 0 0 0.00
2017 5 0 1.621 137 11.83
2016 5 0 1604 136 11.79
2015 5 0 1604 136 11.79
2014 5 0 1.540 125 12,32
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2017 dan Dinas Pendidikan 2018
2.3.1.1.7.4 Rasio Murid Guru SMK
Rasio Murid:Guru untuk jenjang pendidikan SMK di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Tabel 2.38. Tabel tersebut
memperlihatkan bahwa rasio Murid:Guru di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro masih sangat ideal, yaitu di bawah angka maksimal 15:1.
Berdasarkan rasio murid-guru yang ada sebenarnya kabupaten ini memiliki tidak
masalah dengan jumlah guru melainkan penyebarannya yang tidak merata.
Tabel 2.38
Perkembangan Rasio Murid Terhadap Guru
Sekolah Menengah Kejuruan
Kabupaten KepulauanSiau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017
Kecamatan Sekolah
Murid Guru Rasio Murid-
Guru Negeri Swasta
1. Biaro 1 0 104 8 13,00
2. Tagulandang Selatan 1 0 191 17 11,24
3. Tagulandang 0 0 0 0 0
4. Tagulandang Utara 1 0 187 15 12,47
5. Siau Barat Selatan 1 0 96 19 5,05
6. Siau Timur Selatan 1 0 49 9 5,44
7. Siau Barat 0 0 0 0 0
8. Siau Tengah 0 0 0 0 0
9. Siau Timur 1 0 598 42 14,24
10. Siau Barat Utara 0 0 0 0 0
2017 6 0 1225 110 11,14
2016 6 0 1.100 108 10.19
2015 6 0 1.100 108 10.19
2014 6 0 1.201 103 11,66
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2017
2.3.1.1.8 Perkembangan Pencapaian Kinerja SPM Urusan Pendidikan
SPM merupakan tolok ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar, sekaligus
sebagai acuan dalam perencanaan program dan penganggaran pencapaian target
masing-masing daerah kabupaten/kota. SPM urusan pendidikan di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Tabel 2.39.
II-42
Tabel 2.39 Hasil Pelaksanaan Standarisasi Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pendidikan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017
NO Indikator Kinerja TARGET
(%)
CAPAIAN
2017 (%)
1 Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu 3 km untuk
sd/mi dan 6 km untuk SMP/MTS
100 100
2
Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan
belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. untuk
setiap rombongan belajar tersedia 1 ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup
untuk peserta didik dan guru serta papan tulis
100 100
3
Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium
ipa yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal 1 set
peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik.
100 88.5
4
Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang
guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru kepala sekolah dan staf
kependidikan lainnya: dan di setiap SMP/MTs
tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru.
100 100
5
Di setiap SD/MI tersedia 1 orang guru untuk setiap
32 peserta didik dan 6 orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4
orang guru setiap satuan pendidikan
100 71.84
6
Di setiap SMP /MTs tersedia 1 orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus
tersedia 1 orang guru untuk setiap rumpun mata
pelajaran
100 84,61
7
Di setiap SD/MI tersedia 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan
2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik
100 77.67
8
Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan
kualifikasi akademik S-1 atau D-1V sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35%) dari keseluruhan
guru) telah memiliki sertifikat pendidik, untuk
daerah khusus masing masing 40% dan 20%
100 80.77
9
Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA,
Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris dan PKN
100 92.41
10 Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/MI
berkualifikasi akademik S-1 dan D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
100 66.99
11 Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SMP/MTs
berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
100 100
12
Di setiap Kabupaten/Kota semua pengawas
sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
100 89.47
II-43
3
5
9
4
0
2
4
6
8
10
2014 2015 2016 2017
NO Indikator Kinerja TARGET
(%)
CAPAIAN
2017 (%)
13
Pemerintah Kab/Kota memiliki rencana dan
melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif
100 90
14
Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan
dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk
melakukan supervise dan pembinaan
100 100
Sumber: Dinas Pendidikan 2018
2.3.1.2 Kesehatan
2.3.1.2.1 Mortalitas
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu.
2.3.1.2.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Pada Gambar 2.11 diperlihatkan bahwa di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro pada tahun 2015 Infant Mortality Rate atau Angka Kematian
Bayi (AKB) yakni sebanyak 5 kasus dibanding 3 kasus pada tahun 2014. Pada
tahun 2016 angka kematian balita menjadi 9 kasus, namun pada tahun 2017
mengalami penurunan menjadi 4 kasus.
.
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2018
Gambar 2.11
Perkembangan Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2009-2017
2.3.1.2.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA)
AKABA adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan
meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000
kelahiran hidup.Nilai normatif AKABA> 140 sangat tinggi, antara 71-140 tinggi, 20-
70 sedang dan < 20 rendah. AKABA menggambarkan peluang terjadinya kematian
pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Berdasarkan data dari
Dinas Kesehatan, untuk tahun 2017 terdapat 1 (satu) kematian balita sedangkan
tahun 2016 terdapat 2 kematian balita. Gambaran perkembangan AKABA
II-44
0
3
2
1
0
1
2
3
4
2014 2015 2016 2017
2
4
3
2
0
1
2
3
4
5
2014 2015 2016 2017
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, pada tahun 2014-2017 disajikan
pada Gambar 2.12.
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2018
Gambar 2.12
Perkembangan Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
2.3.1.2.1.3 Angka Kematian Ibu (AKI)
Gambar 2.13 terlihat bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada tahun 2015 meningkat, yakni terdapat 4
kasus kematian yang terjadi di Puskesmas Sawang, Talawid, Ulu dan Kisihang.
Pada tahun 2016 terjadi penurunan kasus yakni sebanyak 3 kasus. Dan pada
tahun 2017 angka ini kembali menurun menjadi 2 kasus, itupun penyebab
kematiannya karena penyakit penyerta. Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro terus berupaya agar kematian ibu dapat ditekan sampai
angka nol (0).
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2017
Gambar 2.13
Perkembangan Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
2.3.1.2.2 Angka Kematian Neonatal
Data pada Gambar 2.14 memperlihatkan bahwa angka kematian neonatal di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, masih relatif rendah. Pada tahun
2014 sebanyak 11 kasus, kemudian menurun di tahun 2015 menjadi 2 kasus dan
II-45
11
2
10
6
0
2
4
6
8
10
12
2014 2015 2016 2017
2014 2015 2016 2017
pada tahun 2016 naik menjadi 10 kasus. Walaupun masih tergolong rendah,
namun persoalan kematian neonatal perlu menjadi perhatian terutama memberi
fokus pada ibu yang sedang mengandung.
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2014-2016
Gambar 2.14
Angka Kematian Neonatal
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
2.3.1.2.3 Fasilitas Kesehatan
Data fasilitas kesehatan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Tahun 2017 menunjukan bahwa Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
masih tetap memiliki 2 unit rumah sakit, apabila dibandingkan dengan jumlah
penduduk di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro maka setiap rumah
sakit yang ada mampu melayani 36.536 penduduk.
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro juga terdapat 13 unit
puskesmas inti. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro maka setiap puskesmas inti dapat melayani
5.621 penduduk.
Selain puskesmas inti juga ada Puskesmas Pembantu (Pustu), keberadaan
Pustu sangat membantu pelayanan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro. Unit Pustu pada tahun 2017 adalah sebanyak 23 unit sehingga
jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada, maka setiap Pustu dapat
melayani 3.177 penduduk. Data selengkapnya mengenai fasilitas kesehatan di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Tabel 2.40.
II-46
Tabel 2.40
Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017
Kecamatan Rumah
Sakit
Rumah Bersa-
lin
Puskes
mas
Pos-
yandu Klinik
Polind
es
Puskes
mas
pem-
bantu
1. Biaro 0 0 1 5 0 0 1
2. Tagulandang
Selatan 0 0 1 8 0 0 1
3. Tagulandang 1 0 1 19 0 0 4
4. Tagulandang Utara 0 0 1 6 0 0 1
5. Siau Barat Selatan 0 0 1 10 0 0 2
6. Siau Timur Selatan 1 0 2 20 0 0 4
7. Siau Barat 0 0 2 13 0 0 2
8. Siau Tengah 0 0 1 5 0 0 1
9. Siau Timur 0 0 2 17 1 0 4
10. Siau Barat Utara 0 0 1 8 0 0 3
2017 2 0 13 111 1 0 23
2016 2 0 13 115 0 0 23
2015 2 13 23
2014 2 13 28 23
Sumber : Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2017, Dinas Kesehatan 2017
2.3.1.2.4 Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk
Sarana pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit yang ada di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terdiri dari 2 Unit, dimana kedua rumah sakit
tersebut adalah Rumah Sakit Daerah yakni Rumah Sakit Daerah Lapangan Sawang
dan Rumah Sakit Daerah Tagulandang. Rasio rumah sakit per satuan penduduk
sebagimana diperlihatkan pada Tabel 2.41 adalah jumlah rumah sakit per 1.000
penduduk. Rasio ini mengukur ketersediaan fasilitas rumah sakit berdasarkan
jumlah penduduk. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk dari tahun 2009
sampai dengan 2017 cenderung tidak berubah yang disebabkan oleh pertumbuhan
penduduk yang sangat rendah dan juga jumlah rumah sakit tidak bertambah.
Tabel 2.41
Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2014-2017
No Uraian 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah Rumah Sakit 2 2 2 2
2 Jumlah Penduduk 65.284 65.682 65.827 65.976
Rasio 0,03 0,03 0,03 0,03
1:32642 1:32841 1:32913 1:32988
Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Kesehatan
Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2017
II-47
2.3.1.2.5 Rasio Dokter per satuan penduduk
Jumlah Dokter yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
pada tahun 2017 berjumlah 49 dokter yang terdiri dari 37 dokter umum, 12 dokter
ahli/spesialis dengan rasio sebesar 0,74% atau 1 dokter di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro melayani sebanyak 1.346 penduduk. Rasio ini masih ideal
karena rasio dokter ideal menurut WHO, yakni 1 dokter maksimal untuk 2.400
penduduk. Tabel 2.42 memperlihatkan rasio Dokter per Penduduk di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro tahun 2014-2017.
Tabel 2.42
Jumlah Dokter Tahun 2014-2017
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
No Uraian 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah Dokter 34 51 45 49
2 Jumlah Penduduk 65.284 65.682 65.827 65.976
3 Rasio 0,52 0,78 0,68 0,74
1:1920 1:1287 1:1371 1:1346
Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Kesehatan
Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2017
2.3.1.2.6 Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk
Berdasarkan Tabel 2.43 diketahui bahwa mulai tahun 2014 rasio tenaga
medis per satuan penduduk semakin baik, namun pemerataan tenaga medis masih
dibutukan mengingat kabupaten ini merupakan kabupaten kepulauan. Pentingnya
pemerataan tenaga medis sesuai dengan jumlah penduduk supaya tidak ada
kesenjangan pelayanan kesehatan.
Tabel 2.43
Rasio Tenaga Kesehatan Tahun 2014-2017
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
No Uraian 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah Tenaga Kesehatan 392 392 393 391
2 Jumlah Penduduk 65.284 65.682 65.827 65.976
Rasio 1:166 1:167 1:167 1:168
Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2017
2.3.1.2.7 Desa Universal Child Immunization (UCI)
Berdasarkan Gambar 2.15 dapat dilihat bahwa desa di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro yang mencapai Universal Child Imunization pada tahun
II-48
95.7
76
91.495.7
0
20
40
60
80
100
120
2014 2015 2016 2017
0
2
1
00
0.5
1
1.5
2
2.5
2014 2015 2016 2017
2017 sebesar 95,7% yang mengalami kenaikan yang signifikan dalam dua tahun
terakhir.
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
Gambar 2.15
Desa Universal Child Immunization
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
2.2.1.2.8 Balita Gizi Buruk
Status gizi buruk yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro tahun 2016 sebanyak 1 kasus yang terdapat di wilayah Tagulandang. Namun
di tahun 2017, tidak ditemukan kasus gizi buruk. Untuk jelasnya gambaran gizi
buruk di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro tahun 2014-2017 pada
Gambar 2.16.
Cakupan balita gizi buruk di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2017 yang mendapat perawatan mencapai
target 100 %. Meski berhasil menekan angka balita gizi buruk, namun diakui
masih banyak terdapat kasus angka kematian ibu yang terjadi pada tahun 2017,
sebesar 2 kasus. Sementara angka kematian bayi sebesar 4 kasus.
Sumber : Dinas Kesehatan, 2009-2018
Gambar 2.16
Perkembangan Balita Gizi Buruk
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
2.3.1.2.9 Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan
II-49
100 100 100100
0
20
40
60
80
100
120
2014 2015 2016 2017
100 100 100100
0
20
40
60
80
100
120
2014 2015 2016 2017
Cakupan balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2014-2017 telah mencapai angka
100% artinya setiap kasus balita gizi buruk yang ditemukan langsung ditangani
atau langsung mendapat perawatan melalui 2 pendekatan seperti yang telah
diuraikan di atas. Untuk melihat perkembangan cakupan balita gizi buruk yang
mendapat perawatan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari tahun
2014-2017 dapat diperhatikan pada Gambar 2.17.
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2015-2017
Gambar 2.17
Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
2.3.1.2.10 Cakupan Kecamatan Bebas Rawan Gizi
Kecamatan bebas rawan gizi adalah kecamatan dengan prevalensi gizi kurang
dan gizi buruk pada balita sama dengan 15 pada kurun waktu tertentu.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, dari total 10 kecamatan yang ada di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro semuanya dikategorikan bebas
rawan gizi artinya tidak ada satupun kecamatan yang prevalensi gizi kurang dan
gizi buruk pada balita sama dengan 15. Selengkapnya lihat Gambar 2.18.
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2015-2017
Gambar 2.18
Cakupan Kecamatan Bebas Rawan Gizi
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
II-50
2.3.1.2.11 Baduta Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM)
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan pada tahun 2016 jumlah balita 0-23
bulan dengan berat badan di bawah garis merah sebanyak 2,30% dari total baduta
yang ditimbang 1.773 atau sebanyak 36 baduta. Angka ini terus menurun jika
dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya dimana pada tahun 2015 sebanyak
43 baduta atau sebesar 2.6% dari total baduta yang ditimbang 1.686. Pada tahun
2017 angka ini terus menurun dimana berdasarkan data terakhir dari profil
kesehatan jumlah baduta di bawah garis merah hanya sebesar 1,0% atau sebanyak
16 baduta dari total 1.260 baduta yang ditimbang. Untuk jelasnya mengenai
perkembangan baduta dengan berat badan di bawah garis merah dapat dilihat
pada Tabel 2.44.
Tabel 2.44
Baduta (0-23 Bulan) Dengan Berat Badan di Bawah Garis Merah
Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
Tahun Jumlah Baduta
Ditimbang
Jumlah Baduta Dengan Berat Badan di
Bawah Garis Merah %
2014 1.195 12 1,0
2015 1.686 43 2,6
2016 1.559 36 2,30
2017 1.260 16 1,0
Sumber : Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan 2014-2016
2.3.1.2.12 Balita Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM)
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan pada tahun 2017 jumlah balita
dengan berat badan di bawah garis merah sebanyak 0,84% dari total balita 3.690
atau sebanyak 31 balita. Angka ini terus menurun jika dibandingkan dengan tahun
tahun sebelumnya dimana pada tahun 2015 sebanyak 72 balita atau sebesar 1,8%
dari total baduta 4.662. untuk jelasnya mengenai perkembangan balita dengan
berat badan di bawah garis merah dapat dilihat pada Tabel 2.45.
Tabel 2.45 Persentase Balita Dengan Berat Badan di Bawah Garis Merah
Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
Tahun Jumlah Balita Dilaporkan Jumlah Balita Dengan Berat
Badan di Bawah Garis Merah
%
2014 3.713 23 0,6
2015 4.089 72 1,8
2016 3.845 55 1,4
2017 3.690 31 0,84
Sumber : Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan 2014-2017
II-51
2.3.1.2.13 Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif
Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif
berdasarkan data dari dinas kesehatan dalam buku profil kesehatan yakni 21,8 %
dari total 975 bayi 0-6 pada tahun 2016 kemudian meningkat sedikit menjadi
sebesar 23,74 % atau sebanyak 232 bayi dari total 977 bayi pada tahun 2017.
Angka ini terus mengalami penurunan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun
dimana pada tahun 2014 sebesar 97,1% dari total 725 bayi kemudian menurun
menjadi 59,4% dari total 725 bayi pada tahun 2015. Untuk jelasnya mengenai
perkembangan persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan yang Mendapat ASI
Eksklusif dapat diperhatikan pada Tabel 2.46.
Tabel 2.46
Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif Kab. Kep. Siau
Tagulandang Biaro 2014-2017
Tahun Jumlah bayi 0-6
bulan Dilaporkan
Jumlah Bayi Usia <6 Bulan Yang
Mendapat ASI Eksklusif
%
2014 725 704 97.1
2015 725 431 59.4
2016 975 213 21.8
2017 977 232 23,74
Sumber : Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan 2014-2017
2.3.1.2.14 Proporsi Penduduk Dengan Asupan Kalori Minimum di Bawah 2.100
kkal/kapita/hari
Proporsi penduduk Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dengan
asupan kalori Minimum di Bawah 1.400 kkal/kapita/hari dari tahun ke tahun
terus mengalami penurunan Tahun 2017, proporsi penduduk di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dengan asupan kalori Minimum di Bawah
1.400 kkal/kapita/hari adalah sebesar 10,33% dengan jumlah penduduk sebanyak
6.810 orang. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,25 poin dibandingkan
dengan tahun 2016 sebesar 10,58% dengan jumlah penduduk dengan asupan
kalori Minimum di Bawah 2.100kkal/kapita/hari 6.960 orang. Untuk tujuh tahun
terakhir, angka kemiskinan ini cenderung menurun, dimana pada tahun 2009
sebesar 12,21% danterus turun hingga di akhir tahun 2017 sebesar 10,33%.
Selengkapnya lihat Gambar 2.19.
II-52
11.0310.93
10.58
10.33
9.8
10
10.2
10.4
10.6
10.8
11
11.2
2014 2015 2016 2017
Gambar
2.19
Perkembangan Proporsi Penduduk dengan asupan kalori Minimum di Bawah 2.100
kkal/kapita/hari,
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
2.3.1.2.15 Morbiditas
Berdasarkan data dari BPS pada tahun 2017 ada 10 besar penyakit yang
menonjol di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang didominasi oleh
penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas) sebanyak 7.031 kasus
dan diikuti oleh Hypertensi sebesar 3.407 kasus. Hal tersebut, mungkin
dipengaruhi oleh lingkungan dan musim yang berubah-ubah, pola hidup dan pola
makan yang masih kurang baik serta debu vulkanik Gunung Karangetang yang
masih aktif.
Satu penyakit yang harus mendapat perhatian lebih dari Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yakni penyakit Diabetes Melitus
dimana pada tahun 2016 terdapat 243 kasus kemudian meningkat tajam pada
tahun 2017 menjadi 421 kasus. Hal ini diakibatkan karena pola konsumsi
masyarakat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang tidak teratur.
Data mengenai jumlah kasus penyakit terbanyak di Di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Tabel 2.47.
Tabel 2.47
Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2015-2017
No Jenis Penyakit Jumlah Kasus
2015
Jumlah Kasus
2016
Jumlah Kasus
2017
1 Infeksi Akut pada saluran
pernapasan bagian atas 5.200 3.332 7.031
2 Hypertensi 3.411 2002 3.407
3 Gastristis 1.857 1223 1.713
4
Penyakit pada sistem otot
dan jaringan pengikat
(Tulang belakang, radang
sendi, termasuk rematik)
1.387 696 1.492
5 Tonsilitis 1.091 474 603
6 Kecelakaan dan Rudapaksa 589 500 322
7 Penyakit kulit alergi 521 721 1.091
II-53
No Jenis Penyakit Jumlah Kasus
2015 Jumlah Kasus
2016
Jumlah
Kasus
2017
8 Bronchitis 467 716 475
9 Penyakit kulit infeksi 297 -
10 Karies Gigi - 136 -
11 DM 243 287 421
Total 15.063 10.067 16.555
Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2017
2.3.1.2.15.1 Penyakit Menular
Sebagai daerah tropis dengan musim panas dan hujan, aliran air pada
selokan ataupun drainase jalan yang relatif banyak, maka Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro menghadapi permasalahan penyakit menular diantaranya
Tuberkulosis (TB), Malaria dan sebagainya.Tabel 2.48 memperlihatkan bahwa
penyakit yang menular yang paling sering diderita oleh masyarakat Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yaitu Diare sebanyak 1499 kasus, TBC
sebanyak 131 kasus, malaria 205 kasus.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan bahwa dari 72 penderita penyakit
TBC yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, tercatat 75%
adalah mereka yang berusia produktif secara ekonomi (15-54 Tahun), serta pada
kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah. Hal tersebut berdampak pada
sumber daya secara ekonomi berkurang, tingkat produktivitas ekonomi menurun
sehingga terjadi penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat. Di samping hal
tersebut di atas pada tahun 2017 berdasarkan data dari dinas kesehatan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, sudah terdeteksi 2 kasus HIV
AIDS.
Tabel 2.48 Jumlah Kasus Penyakit Menular HIV/AIDS, IMS, DBD, Diare, TB, dan Malaria
Menurut Kecamatan
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
Kecamatan HIV/A
IDS IMS DBD DIARE TB MALARIA KUSTA
1. Biaro 0 0 0 75 5 0
26
2. Tagulandang
Selatan 0 0 3 102 2 39
3. Tagulandang 0 0 1 265 25 132
4. Tagulandang
Utara 0 0 0 88 13 5
5. Siau Barat
Selatan 0 0
3
96 3 1
II-54
14.26
33.69
86.81 93.94
0
20
40
60
80
100
2014 2015 2016 2017
Kecamatan HIV/A
IDS IMS DBD DIARE TB MALARIA KUSTA
6. Siau Timur
Selatan 0 0 5 178 22 13
7. Siau Barat 0 0 8 203 23 3
8. Siau Tengah 0 0 0 43 5 0
9. Siau Timur 0 0 1 357 21 10
10. Siau Barat
Utara 0 0 0 92 12 2
Jumlah 0 0 21 1499 131 205 26
2017 0 0 0 436 93 20 54
2015 0 0 37 319 77 61 26
2014 0 - - 486 97 117 20
Sumber: Sitaro Dalam Angka 2015-2017, Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018
2.3.1.2.15.1.1 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC
dan Basil Tahan Asam (BTA)
Pada tahun 2014 cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
TBC dan BTA di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar 14.26%
kemudian meningkat pada tahun 2015 menjadi sebesar 33.69% dan terus
meningkat menjadi 86.81% pada tahun 2016 dan pada tahun 2017 terus
mengalami peningkatan menjadi sebesar 93.94%.
S
sumber : Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan 2014-2017
Gambar 2.20
Perkembangan Cakupan Penemuan dan Penanganan
Penderita Penyakit TBC BTA
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
2.3.1.2.15.1.2 Tingkat Kematian Karena Tuberkulosis (per 100.000 penduduk)
Angka kematian akibat Tuberkulosis Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun dimana pada
tahun 2014 terdapat 4 orang/100.000 meningkat menjadi 6/100.000 pada tahun
2015 kemudian kondisi ini sedikit menurun menjadi 3/100.000 pada tahun 2016
dan tahun 2017. Untuk jelasnya menegenai perkembangan tingkat kematian akibat
tuberculosis di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat diperhatikan
pada Gambar 2.21.
II-55
4
6
3 3
0
2
4
6
8
2014 2015 2016 2017
90.79
98.77 96.00
93.06
85
90
95
100
2014 2015 2016 2017
Sumber : Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan 2014-2017
Gambar 2.21
Perkembangan Tingkat Kematian Karena Tuberkulosis
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
2.3.1.2.15.1.3 Proporsi Kasus Tuberkulosis yang Diobati dan Sembuh Dalam
Program DOTS (Angka Keberhasilan Pengobatan)
Angka keberhasilan pengobatan adalah angka yang menunjukan persentase
pasien baru TB paru terkonfirmasi bakteriologis yang menyelesaikan pengobatan
(baik yang sembuh maupun pengobatan lengkap) di antara pasien baru TB paru
terkonfirmasi bakteriologis tercatat. Dengan demikian angka ini merupakan
penjumlahan dari angka kesembuhan dan angka pengobatan lengkap. Gambar
2.22 memperlihatkan angka keberhasilan pengobatan di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2014-2017 sudah mencapai angka di atas 90%
artinya capaian ini telah melampaui target yang ditetapkan oleh WHO (85%).
Sumber : Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan 2014-2017
Gambar 2.22 Perkembangan Proporsi Kasus Tuberkulosis yang Diobati dan Sembuh Dalam
Program DOTS (Angka Keberhasilan Pengobatan) Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
2.3.1.2.15.1.4 Prevalensi HIV/AIDS (%) dari Total Populasi
Sampai dengan tahun 2017 di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro berdasarkan data baik dari Dinas Kesehatan maupun BPS belum ditemukan
satupun penderita HIV/AIDS hal ini tentunya merupakan suatu keberhasilan bagi
Pemerintah dan masyarakat dalam mengupayakan pencegahan penyakit menular
II-56
67.7 67.7
75.34
78.2
60
65
70
75
80
2014 2015 2016 2017
tersebut. Namun seiring dengan perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini
Pemerintah Daerah harus terus berupaya mempertahankan kondisi ini dengan
terus melakukan berbagai sosialisasi dan pembinaan pada seluruh masyarakat
khususnya pada generasi muda tentang penyakit HIV/AIDS.
2.3.1.2.16 Persentase Rumah Tangga Berprilaku Hidup Bersih dan Sehat
Persentase rumah tangga berprilaku hidup bersih dan sehat di Kabupaten
Kepulauan Biaro sampai dengan tahun 2017 sudah mencapai 78.2% angka ini
terus meningkat dari tahun ke tahun dimana pada tahun 2014 sebesar 67.7
kemudian meningkat menjadi sebesar 75,34% pada tahun 2016 dan menjadi
sebesar 78.2% pada tahun 2017. Perkembangan indikator ini dari tahun 2014
sampai tahun 2017 diperhatikan pada Gambar 2.23.
Sumber : Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan 2014-2017
Gambar 2.23
Perkembangan Persentase Rumah Tangga Berprilaku Hidup Bersih dan Sehat
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
2.3.1.2.17 Pelayanan Jamkesda
Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) adalah program jaminan bantuan
pembayaran biaya pelayanan kesehatan yang diberikan Pemerintah Daerah
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro kepada masyarakat. Sasaran
Program Jamkesda adalah seluruh masyarakat miskin Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro yang belum memiliki jaminan kesehatan berupa Jamkesmas,
BPJS Mandiri, dan asuransi kesehatan lainnya.
Berdasarkan data dari dinas sosial, hingga tahun 2017, jumlah masyarakat
miskin yang layak untuk menerima bantuan Jamkesda, yakni sebanyak 8.961.
Realisasi pelayanan Jamkesda yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun 2018 sebanyak 8.297
atau melebihi jumlah masyarakat miskin.
II-57
2.3.1.2.18 Perkembangan Pencapaian Kinerja SPM Urusan Kesehatan
Pencapaian hasil pelaksanaan SPM bidang kesehatan Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro Tahun 2013-2016 dapat dilihat pada Tabel 2.49.
Sementara target dan capaian untuk 2017 diperlihatkan pada Tabel 2.50.
Tabel 2.49 Hasil Pelaksanaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2013-2016
NO Indikator Kinerja CAPAIAN
2013 2014 2015 2016
1 Cakupan Ibu Hamil K4 88.1 88.1 93 75
2 Cakupan Kompilasi Kebidanan Yang
Ditangani 100 100 100 95
3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes
Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 83.3 83.3 90 81
4 Cakupan Pelayanan Nifas 83.3 83.3 99 83
5 Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang
Ditangani 89.4 89.4 82 21
6 Cakupan Kunjungan Bayi 87.3 87.3 92 65
7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
95.7 95.7 76 91
8 Cakupan Pelayanan Anak Balita 64.9 64.9 72 64
9 Cakupan Pemberian MP-ASI Pada Anak Usia
6-24 Bulan Keluarga Miskin 86.0 86.0 89 72
10 Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat
Perawatan 100 100 100 100
11 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
57.9 57.9 100 100
12 Cakupan Peserta KB Aktif 77.0 77.0 65 56
13 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
a AFP Rate per 100.000 Penduduk <15 Tahun
Tidak
Ada
Kasus
Tidak
Ada
Kasus
Tidak
Ada
Kasus
Tidak
Ada
Kasus
b Penemuan Penderita Pneumonia Balita Tidak Ada
Kasus
Tidak Ada
Kasus
Tidak Ada
Kasus
Tidak Ada
Kasus
c Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 79.0 79.0 54 62
d Penderita DBD yang Ditangani 100 100 100 63
e Penemuan Penderita Diare 12.0 16.0 5 18
14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin
100 100 100 100
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Pasien Masyarakat Miskin 100 100 100 100
2 Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan RS
Kab/Kota
100 100 100 100
Penyelidikan Epidemologi dan Penanggulangan KLB
1 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemologi <
24 Jam
100 Tidak Ada
Kasus
Tidak Ada
Kasus
Tidak Ada
Kasus
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1 Cakupan Desa Siaga Aktif 100 100 100 100
Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2017
II-58
Tabel 2.50 Hasil Pelaksanaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017
NO NAMA INDIKATOR HASIL TARGET %
1
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Jumlah semua ibu Hamil diwilayah Kab/Kota
tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang sama 1.055 1.032 102,2
2
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Jumlah semua Ibu Bersalin yang asa diwilayah
Kab/Kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun 925 985 93,9
3
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Jumlah semua bayi baru lahir diwilayah Kab/Kota
tersebut dalam kurun waktu satu tahun 924 885 104,4
4
Pelayanan Kesehatan Balita
Jumlah Balita 0-59 bulan yang ada diwilayah kerja
dalam kurun waktu satu tahun yang sama 3.562 3.888 91,6
5
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar
Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1
dan 7 yang ada diwilayah kerja diwilayah Kab/Kota teersebut dalam kurun waktu satu tahun ajaran
1.630 1.778 91,7
6
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif
Jumlah warga negara usia 15-59 tahun yang ada
diwilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang
sama
7
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut
Jumlah semua penduduk berusia usia 60 tahu
keatas yang ada diwilayah Kab/Kota tersebut dalam
kurun waktu satu tahun perhitungan
11.834 12.873 91,9
8
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Jumlah estimasi penderita hipertensi berdasarkan
angka prevalensi Kab/Kota dalam kurun waktu satu
tahun pada tahun yang sama
2.126 2.126 100,0
9
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)
Jumlah penyandang DM berdasarkan angka
prevalensi DM Nasional diwilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama
358 358 100,0
10
Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Jumlah ODGJ berat(Psikotik) yang ada diwilayah kerja Kab/Kota dalam kurun waktu satu tahun yang
sama
24 24 100,0
11
Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Tuberkulosis (TB)
Jumlah orang dengan TB yang ada diwilayah kerja
pada kurun waktu satu tahun yang sama 111 98 113,3
12
Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Resiko Terinfeksi HIV
Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun
yang sama
2 3 66,7
Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018
2.3.1.3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Urusan pekerjaan umum dilaksanakan untuk menyediakan dan memenuhi
pelayanan yang mendasar dan mutlak yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam
kehidupan sosial, ekonomi, dan pemerintahan seperti sumberdaya air, jalan, air
minum, dan sanitasi lingkungan yang berhak diperoleh setiap warga secara
minimal.
II-59
2.3.1.3.1. Jaringan Jalan Kabupaten dan Provinsi
Jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peran penting
dalam bidang ekonomi, budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan
keamanan. Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa merupakan urat
nadi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Pada Tabel 2.51 diperlihatkan
bahwa panjang jaringan jalan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biarodalam kondisi Mantap pada tahun 2017 adalah sepanjang198,37 Km atau
sebesar 76,50% dari total 259.29 Km panjang jalan kabupaten.
Sementara, panjang jalan kabupaten dalam kondisi Baik adalah19,27 Km,
Rusak Ringan sepanjang 11,29 Km, serta Rusak Berat sepanjang 30,37 Km. Lebih
lanjut, pada tahun yang sama, panjang Jalan Provinsi yang sudah tergangun di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sepanjang 21,80 Km meningkat
sebesar 11,80 Km dari tahun 2012. Namun ke depan yang harus menjadi perhatian
khusus bagi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yakni
sampai dengan tahun 2017 belum ada ruas jalan baik jalan provinsi maupun jalan
Kabupaten yang beralih status menjadi jalan Nasional.
Tabel 2.51
Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Tahun 2011-2017
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
No Kondisi Jalan Panjang Jalan (Km)
2014 2015 2016 2017
1 Kondisi Mantap 152,05 184,05 213,8 198,37
2 Kondisi Baik 41,15 30,07 20,77 19,27
3 Kondisi Rusak Ringan< 30% 36,77 22,82 9,13 11,29
4 Kondisi Rusak Berat> 30% 46,90 39,30 33,17 30,37
Total Jalan Kabupaten 276,87 276,87 276,87 259,299
Jalan Provinsi 21,80 21,80 21,80 21,80
Jalan Nasional - - - -
Sumber: Sitaro Dalam Angka 2010-2012, Dinas Pekerjaan Umum Sitaro, 2013-2018.
2.3.1.3.2 Infrastruktur Jembatan
Dalam kurun waktu 2008-2014 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan
Kawasan Permukiman telah membangun sebanyak 30 buah jembatan atau
sepanjang 264 meter dengan jembatan yang masih memerlukan perbaikan karena
kondisi rusak masih ada sebanyak 25 buah atau sepanjang 220 meter. Sampai
II-60
3035
4650
0
10
20
30
40
50
60
2014 2015 2016 2017
dengan tahun 2017 secara akumulasi jembatan yang terbangun di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebanyak 50 buah. Data selengkapnya dapat
dilihat pada Gambar 2.24.
Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Pekerjaan Umum Sitaro, 2018.
Gambar 2.24
Jumlah Jembatan Tahun 2014 – 2017
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
2.3.1.3.3 Drainase, Talud/Turap/Bronjong, Normalisasi Sungai, Pemecah
Ombak
Pada periode 2014-2017, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro telah dapat membangun drainase sepanjang 7.753 Meter,
talud/turap/bronjong sepanjang 4.932,01 Meter, dan normalisasi sungai yang
telah berhasil dilakukan sepanjang 9.892,48 Meter. Selanjutnya, sampai dengan
tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro telah
berhasil membangun pemecah ombak sepanjang 10.368,94 Meter. Data
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.52.
Tabel 2.52
Panjang Drainase, Talud/Turap/Bronjong, Normalisasi Sungai,
Pemecah Ombak Tahun 2014-2017
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
No Uraian 2014 2015 2016 2017
1 Panjang Drainase (m) 4.428 5.926 7.065 7.753
2 Panjang
Talud/Turap/Bronjong (m) 2.831 3.725 4.228 4.932.01
3 Normalisasi Sungai (m) 4.901 6.051 8.519 9.892.38
4 Pemecah Ombak/Penahan
Pantai (m) 7.841 8.938 9.770 10.368.94
Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2017
2.3.1.3.4 Akses Air Bersih Layak
Untuk menjamin keberhasilan pencapaian target Universal Access 2019,
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bersama seluruh pemangku kepentingan
II-61
menganggarkan pembiayaan pembangunan air minum dan sanitasi tiga kali lipat
dari total anggaran 2010-2014.
Persentase penduduk dengan akses air bersih layak Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan
Ruang Pemukiman dan Kawasan Permukiman, tahun 2014 sebesar 65.74 %
meningkat menjadi 86.99 % pada tahun 2015 kemudian pada tahun 2017 sudah
berada pada angka 87.46 % atau meningkat 0.47 % dari tahun 2015. Hal ini
tentunya menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah dan sudah diangkat menjadi
prioritas daerah ini sangat penting dikarenakan akses terhadap air minum dan
sanitasi akan sangat berpengaruh langsung pada Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), terutama terkait angka harapan hidup. IPM merupakan indikator penting
untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia
dan daya saing daerah. Oleh karena itu, kontribusi dari masyarakat khususnya
masyarakat desa melalui Pemerintah Desa serta pihak swasta sangat diperlukan
dalam sistem penyediaan air minum serta sanitasi. Dalam hal ini, seperti
pembangunan sambungan rumah air dari jaringan distribusi air minum.
2.3.1.3.5 Akses Sanitasi Layak
Target Nasional untuk akses air minum dan sanitasi pada tahun 2019 yakni
100% (Universal Access). Selain itu, Pemerintah Pusat menargetkan dalam 5 tahun
kedepan akan ada peningkatan sebesar 40% di bidang sanitasi layak dan 30%
akses air minum aman. Akses sanitasi layak Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang
Pemukiman dan Kawasan Permukiman,sampai dengan tahun 2017 baru mencapai
65.2% capaian ini menurun dari tahun 2016 sebesar 85.5 %. Kedepanya
Pemerintah Daerah akan fokus pada pendataan kembali terhadap capaian
indikator ini agar nantinya dalam perumusan arah kebijakan maupun program dan
kegiatan akan tepat sasaran.
Perkembangan penduduk dengan akses sanitasi layak di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biarodari tahun 2014-2017 ditampilkan pada Tabel
2.53.
Tabel 2.53
Penduduk Dengan Akses Terhadap Sanitasi Layak Tahun 2014-2017
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
No Kecamatan Penduduk
Penduduk dengan
akses sanitasi layak
%
1 Siau Barat (Ondong) 6.944 3.643 52.5
2 Siau Barat (Makalehi) 1.389 6.00 43.2
3 Siau Barat Utara (Hiung) 4.317 3.605 83.5
II-62
No Kecamatan Penduduk
Penduduk dengan
akses sanitasi
layak
%
4 Siau Barat Selatan (Talawid) 4.495 3.890 86.5
5 Siau Tengah (Salili) 2.024 1.855 91.7
6 Siau Timur (Ulu) 13.538 11.737 86.7
7 Siau Timur (Lia) 2.958 2.858 96.6
8 Siau Timur Selatan (Sawang) 6.013 6.013 100
9 Siau Timur Selatan (Buhias) 2.291 1.067 46.6
10 Tagulandang (Tagulandang) 12.390 1.779 14.4
`11 Tagulandang Selatan (Kisihang) 4.413 694 15.7
12 Tagulandang Utara (Minanga) 4.115 4.115 100.0
13 Biaro (Lamanggo) 3.517 2.754 78.3
Jumlah 68.404 44.610 65.2
2016 67.149 57.410 85.5
2015 67.972 57.026 83.9
2014 61.107 28.670 46.9
Sumber: Dinas PUPR Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017.
2.3.1.3.6 Penataan Ruang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan dokumen perencanaan
pembangunan daerah yang berkekuatan hukum serta berfungsi utama sebagai
arahan investasi pemerintah, swasta, dan masyarakat. Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro sudah memiliki Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2014 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Tahun 2014-2034.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
telah menetapkan pembagian kawasan strategis sehingga pada Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro, kawasan tersebut tetap menjadi acuan dalam pengembangan kewilayahan
daerah menurut peruntukan sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan
Daerah Tentang RTRW diperlihatkan pada Tabel 2.54.
Tabel 2.54 Kawasan Strategis
Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro
Jenis Kawasan Spesifikasi/Nilai Strategis
Kawasan Detail Wilayah
Kawasan strategis
Ekonomi
Pusat Perdagangan dan
Jasa
Perkotaan Ulu Siau-Kec. Siau Timur,
Buhias-Kec. Tagulandang
Perkebunan Komoditi Pala Pulau Siau dan Pulau Tagulandang
Perkebunan Komoditi Salak Kec. Tagulandang Utara, Kec.
Tagulandang
Sentra Perikanan Tangkap Di semua klaster pengembangan
Kab. Ke. Siau Tagulandang Biaro
Budidaya Laut
Pulau Biaro-Kec. Biaro, Pulau
Buhias-Kec. Siau Timur Selatan, Pulau Pasighe-Kec. Tagulandang.
II-63
Jenis Kawasan Spesifikasi/Nilai Strategis
Kawasan Detail Wilayah
Minapolitan Pulau Makalehi-Kec. Siau Barat, Ulu-Kec. Siau Timur, Buhias-
Kec.Tagulandang dan Pulau Biaro
Pelabuhan Perikanan
Ulu-Kec. Siau Timur, Humbia-Kec.
Tagulandang Selatan, Pulau
Makalehi-Kec. Siau Barat, Dalingsaheng-Kec. Biaro
Wisata Bahari Pulau Biaro, Pulau Salangka, Pulau Ruang, Pulau Tagulandang, Pulau
Makalehi, Pulau Mahoro
Reklamasi
Pantai Ulu-Kec. Siau Timur, Pantai
Ondong-Kec. Siau Barat, Pantai Pihise-Kec. Siau Barat Selatan,
Pantai Buhias-Kec. Tagulandang
Agropolitan Pala Pulau Siau
Agropolitan Salak Pulau Tagulandang
Kawasan Strategis Sosial Budaya
Perkantoran Ondong-kec. Siau Barat
Bukit Tengkorak
Pulau Makalehi-Kec. Siau Barat,
Birarikei-Kec. Tagulandang Selatan, Tanganga-Kec. Siau Barat Selatan
Makam Raja Lokong Banua Kec. Siau Barat
Makam Panglima Hengkeng u Naung
Kec. Siau Barat Utara
Makam Raja Siau Lainnya Kec. Siau Barat dan Kec. Siau Timur
Makam Pendeta Paul Kelling Kec. Siau Timur
Makam Pendeta F. Kelling
dan Makam Raja H. P. H. Jacobs
Kec. Tagulandang
Kawasan Makam Raja Tagulandang lainnya,
Makam Ratu Lohoraung dan
Makam Panglima Walandungo
Kec. Tagulandang
Kawasan Strategis
fungsi dan Daya
Dukung
Lingkungan Hidup
Hutan Lindung Bulude-
Tamata
Kec. Siau Barat Selatan, Kec. Siau
Timur Selatan, Kec. Siau Barat, Kec.
Siau Tengah dan Kec. Siau Timur
Hutan Lindung Gunung
Begambalo
Kec. Siau Timur Selatan dan Kec.
Siau Barat Selatan
Hutan Lindung Pulau
Tagulandang Pulau Tagulandang
Hutan Lindung Gunung
Ruang Kec. Tagulandang
Resapan Air Puncak Gunung Karangetang,
Bulude Kalai, Bulude
Tamata, Bulude Bengangbalo, Bulude
Tontonbulo, Bulude Baliang,
Bulude Masio, Bulude
Papalamang
Pulau Siau
Resapan Air Wuluru Balinge,Wuluru kaloko,
Wuluru Panentean, Wuluru
Wangkulang, Wuluru
Kalongan, Wuluru Siwohi, Wuluru Hinginte, Wuluru
Walangke, Wuluru
Bongkongkaka, Wuluru Timbang
Pulau Tagulandang
Resapan Air Wuluri Bukide,
Bukiri Himbang, Bukiri Bulo Pulau Biaro
II-64
Jenis Kawasan Spesifikasi/Nilai Strategis
Kawasan Detail Wilayah
Pantai Berhutan Bakau,
Berterumbu karang dan Berpadang Lamun
Tanaki dan Kapeta - Kec. Siau Barat
Selatan, Pulau Biaro, Pulau Pasighe,
Pulau Tagulandang dan Pulau
Pahepa
Sumber : RTRW Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2014-2034
2.3.1.4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Besarnya jumlah penduduk Indonesia perlu didukung dengan ketersediaan
perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar utama. Kesenjangan antara
kebutuhan dan ketersediaan tempat tinggal (backlog) di Indonesia pada tahun
2014 diperkirakan mencapai sekitar 17,2 juta unit. Angka ini diproyeksikan dari
angka 13,6 juta unit pada tahun 2010 dan 4,3 juta unit pada tahun 2000
(berdasarkan sensus BPS yang diadakan setiap 10 tahun sekali). Kebutuhan ini
setiap tahunnya terus mengalami penambahan. Rata-rata pertumbuhan kebutuhan
akan rumah sebesar 930 unit setiap tahunnya. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, pemerintah memasukkan pembangunan perumahan menjadi salah satu
skala prioritas pembangunan. Langkah awal yang diambil pemerintah adalah
menetapkan target pembangunan perumahan. Target pembangunan tersebut
tertuang dalam RPJMN 2015-2019.
Berdasarkan RPJMN 2015-2019, target hunian yang akan dibangun oleh
pemerintah adalah sebesar 2,2 juta hunian dalam jangka waktu 5 tahun. Namun
target pembangunan rumah rakyat pada tahun 2015 direvisi karena dinilai terlalu
lambat untuk dapat menutupi kebutuhan rakyat akan perumahan. Target semula
ditetapkan sebesar 172.650 rumah di tahun 2015, kini disesuaikan menjadi 1 juta
unit perumahan pertahunnya.
Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Permukiman
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sampai
dengan tahun 2017 persentase rumah layak huni Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biarosudah mencapai 97% dari total rumah 20.110 jumlah rumah
yang ada atau sebanyak 19.507 yang masuk pada kategori layak huni. Sedangkan
sisanya sekitar 3% atau sejumlah 603 rumah di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro yang nantinya akan menjadi target kinerja Pemerintah Daerah
baik Jangka Panjang, menengah dan jangka pendek. Perkembangan persentase
rumah layak huni di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari tahun
2009-2017 dapat diperhatikan pada Gambar 2.25.
II-65
90.9
93.34
95.22
97
86
88
90
92
94
96
98
2014 2015 2016 2017
Dinas PUPR Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2009-2018
Gambar 2.25
Perkembangan Persentase Rumah Layak Huni
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
2.3.1.5 Capaian Standar Pelayanan Minimal Perumahan Rakyat
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Perumahan Rakyat yang
berkaitan dengan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
pada tahun 2017 diperlihatkan pada Tabel 2.55. Berdasarkan data pada tabel
tersebut, kabupaten ini belum menjadi target tahun 2017. Faktor penyebab utama
belum tercapainya target tersebut adalah kendala anggaran yang kecil. Namun
demikian, pada tahun 2018, Pemerintah Pusat telah menetapkan untuk
merenovasi 150 rumah di kabupaten ini untuk menjadi Rumah Tinggal Layak
Huni dan akan ditambah pada tahun-tahun berikutnya. Demikian harapan ke
depan bisa mencapai SPM Perumahan Rakyat yang terkait kesehatan sebesar
100%.
Tabel 2.55 Hasil Pelaksanaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan Minimal (SPM) Urusan
Perumahan Rakyat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017
NO Indikator Kinerja TARGET (%) CAPAIAN
2017 (%)
1 Cakupan Ketersediaan Rumah
Layak Huni 100 97
2 Cakupan Layanan Rumah
Layak Huni Yang Terjangkau 70
70% (Melalui BSPS Bantuan RTLH, Rumah Nelayan dan Rumah
Khusus)
3 Cakupan Lingkungan Yang
Sehat dan Aman dari PSU 100 -
Dinas PUPR Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2009-2018
2.3.1.6 Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro berdasarkan data dari Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik serta Dinas Satuan Polisi Pamong Praja menunjukkan
bahwa kondisi ketentraman dan ketertiban umum relatif aman.
II-66
Sementara itu untuk cakupan pelayanan bencana kebakaran sampai dengan
tahun 2017 di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro baru memiliki 1
mobil pemadam kebakaran yang khusus melayani Pulau Siau disamping itu juga
Pemerintah Daerah belum memiliki petugas pemadam kebakaran yang terlatih.
Hal ini tentunya akan menjadi perhatian khusus Pemerintah Daerah kedepan
dikarenakan masalah pelayanan bencana kebakaran merupakan pelayanan dasar
bagi masyarakat luas. Data mengenai hasil pelaksanaan SPM urusan Ketentraman,
Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat diperlihatkan pada Tabel 2.56.
Tabel 2.56
Hasil Pelaksanaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan Minimal (SPM) Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017
NO Indikator Kinerja TARGET (%) CAPAIAN
2017 (%)
1 Cakupan penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di Kab/Kota
100 Belum Tersedianya Perda
Terkait Keamanan dan Ketertiban.
2 Cakupan Patroli Siaga Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat
3x Patroli
Sehari 1x Patroli
3 Cakupan Rasio Petugas
Perlindungan Masyarakat di Kab. Kota
1 Org/RT -
4 Tingkat Waktu Tanggap (Responsife Time Rate) daerah
layanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK)
Maksimal 15
Menit 0
5 Persentase Aparatur Pemadam
Kebakaran Yang Memenuhi Standar Kualifikasi
80% 0
6 Jumlah Mobil Pemadam Kebakaran di Atas 3000-5000
Liter pada WMK
10/Kecamatan 1 Buah (10%)
Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018
2.3.1.7 Sosial
Tabel 2.57 dan 2.58 menjelaskan perkembangan data penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS) di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
tahun 2013-2017 serta hasil pelaksanaan SPM urusan sosial tahun 2009-2017.
Tabel 2.57 Perkembangan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2013-2017
No Jenis PMKS TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017
1 Balita Terlantar 8 7 6 7 7
2 Anak Terlantar 38 36 36 35 17
3 Anak Yang Berhadapan Dengan
Hukum
0 0 0 0 0
4 Anak Jalanan 0 0 0 0 0
II-67
No Jenis PMKS TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017
5 Anak Dengan Kedisabilitasan (ADK)
42 40 40 40 47
6 Anak Yang Menjadi Korban Tindak
Kekerasan
0 0 0 0 0
7
Anak Yang
Memerlukan Perlindungan Khusus
0 0 1 1 0
8 Lanjut Usia Terlantar 495 465 460 463 561
9 Penyandang
disabilitas 370 360 355 292 356
10 Tuna Susila 0 0 0 0 0
11 Gelandangan 0 0 0 0 0
12 Pengemis 0 0 0 0 0
13 Pemulung 0 0 0 0 0
14 Kelompok Minoritas 0 0 0 0 0
15
Bekas Warga Binaan Lembaga
Permasyarakatan
(BWLP)
16 16 15 15 15
16 Orang Dengan
HIV/AIDS 0 0 0 0 0
17
Korban
Penyalagunaan NAPZA
0 0 0 0 0
18 Korban Trafficking 0 0 0 0 0
19 Korban Tindak Kekerasan
4 3 2 2 0
20
Pekerja Migran
Bermasalah Sosial
(PMBS)
0 0 0 0 0
21 Korban Bencana Alam 45 37 36 35 4
22 Korban Bencana
Sosial 4 2 1 1 0
23 Perempuan Rawan
Sosial Ekonomi 55 50 48 46 50
24 Fakir Miskin (000) 7.4 7.2 7.15 6.96 6.81
25 Keluarga Bermasalah
Sosial Psikologis 5 4 3 3 0
26 Komunitas Adat
Terpencil 0 0 0 0 0
Dinas Sosial Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2013-2018
Tabel 2.58
Hasil Pelaksanaan Standarisasi Pelayanan
Kesehatan Minimal (SPM) Urusan Sosial
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2010-2017
NO Indikator Kinerja
CAPAIAN
2009-
2010
2011-
2015 2016 2017
1 Persentase PMKS yang memperoleh
Bantuan Sosial 50.03 61.18 66.15 71.14
2 Persentase PMKS yang Tertangani 25.50 37.09 41.32 45.9
3
Persentase PMKS skala yang
memperoleh bantuan sosial untuk
pemenuhan kebutuhan dasar
1.51 2.09 2.7 4.50
4
Persentase panti sosial yang
menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok usaha
bersama (KUBe) atau kelompok sosial
ekonomi sejenis lainnya
20.50 30.71 34.59 37.35
II-68
NO Indikator Kinerja
CAPAIAN
2009-
2010
2011-
2015 2016 2017
5
Persentase penyandang cacat fisik
dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima
jaminan social
15.70 21.80 42.34 58.62
6
Persentase Korban Bencana yang
menerima bantuan sosial selama
masa tanggap darurat
59.69 78.39 80.56 81.03
Dinas Sosial Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018
2.3.2. Layanan Urusan Wajib Non Dasar
2.3.2.1 Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran, TPAK, TPT
Tabel 2.59 memperlihatkan perkembangan jumlah penduduk di atas 15
tahun di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Pada tabel tersebut
terlihatbahwa jumlah angkatan kerja di kabupaten kepulauan Siau Tagulandang
Biaro pada tahun 2017 meningkat menjadi 28.120 dibandingkan pada tahun 2016
sebesar 28.572. Jumlah angkatan kerja tersebut terus meningkat seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk. Semakin besar jumlah penduduk maka angkatan
kerja jadi semakin besar. Hal itu dapat menjadi beban tersendiri bagi
perekonomian, Jika meningkatnya angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan
bertambahnya lapangan kerja akan menyebabkan masalah pengangguran.
Pada tahun 2015 angka pengangguran terbuka Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro sebanyak 1.774 orang kemudian menurun menjadi 824 pada
tahun 2017. Pada tahun 2015 angka pengangguran terbuka seebesar 1.774 ini
disebabkan adanya kemarau panjang sebagai efek dari El Nino yang mengganggu
perkebunan di kabupaten ini.
Tabel 2.59
Perkembangan Jumlah Penduduk 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan
Selama Seminggu yang Lalu
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2013-2017
Uraian Banyaknya Penduduk Usia 15 Tahun Keatas
2013 2014 2015 2017
ANGKATAN KERJA 28.645 26.805 28.572 28.947
1. Bekerja/Employed 28.156 25.676 26.798 28.120
2. Pengangguran Terbuka 1.203 1.129 1.774 827
3. Pengangguran (%) 4,2 4,21 6,21 2.86
BUKAN ANGKATAN KERJA 20.990 23.139 21.816 22.153
1. Sekolah 3.000 3.965 3.549 3.526
2. Mengurus Rumah Tangga 15.404 16.163 14.485 15.728
3. Lainnya 2.486 3.011 3.782 2.899
Jumlah 49.635 49.944 50.388 51.100
Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2014-2018
II-69
2.3.2.2 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
Tingkat kesempatan kerja adalah persentase penduduk berumur 15 tahun ke
atas yang bekerja terhadap angkatan kerja. Angka Tingkat Kesempatan Kerja di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, berdasarkan data BPS, pada tahun
2017 adalah sebesar 97.14 dimana jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang
bekerja sebanyak 28.120 sedangkan jumlah angkatan kerja sebanyak 28.947
artinya masih ada sebanyak 827 yang belum bekerja.
2.3.2.3 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Pembangunan gender juga ditunjukkan dengan indikator Gender
Empowerment Measurement (GEM) atau Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) yang
diukur melalui partisipasi perempuan dalam bidang ekonomi, politik dan
pengambilan keputusan. Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, jumlah
pekerja perempuan di lembaga pemerintah pada tahun 2017 sebanyak 3.182 orang
dari jumlah keseluruhan pekerja perempuan sebanyak 9.310 orang, dengan
Persentase pekerja perempuan di lembaga pemerintah sebesar 34,17%.
Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.60 dan 2.61.
Tabel 2.60
Perkembangan Persentase Pekerja Perempuan di Lembaga Pemerintah,
di Kabupaten KepulauanSiau Tagulandang Biaro, 2014-2016
TAHUN
Jumlah Pekerja
Perempuan di Lembaga Pemerintah
Jumlah Pekerja
Perempuan
Persentase Pekerja
Perempuan di Lembaga Pemerintah
2014 1.659 6.584 25,20
2015 1.659 7.300 22,73
2016 1.659 7.866 21,09
2017 3.182 9.310 34.17
Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas PPPAPPKBKab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2017
Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPRD Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro berdasarkan hasil pemilu 2009 dan 2014 terus mengalami
perkembangan dimana pada tahun 2009-2013, dari 20 kursi yang ada 5 kursi
diduduki perempuan atau sebesar 25% meningkat menjadi 7 kursi atau sebesar
35% pada tahun 2014-2017.
Tabel 2.61
Banyaknya Anggota DPRD Berdasarkan Hasil Pemilu 2011 dan 2014
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
No Fraksi Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Fraksi PDI-P 5 2 7
2 Fraksi Golkar 3 1 4
II-70
87.22 87.75 88.25
72.3379.00 81.00
60
70
80
90
100
2014 2015 2016
Indeks Pembangunan Gender Indeks Pemberdayaan Gender
No Fraksi Laki-Laki Perempuan Jumlah
3 Fraksi PAN 1 3 4
4 Fraksi Gardenas 4 1 5
2014 13 7 20
2013 15 5 20
2012 15 5 20
2011 15 5 20
Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2010-2018
Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
terus mengalami kenaikan, tahun 2014 IPG berada pada angka 87,22 dan
menyentuh angka 88,25 pada akhir tahun 2016. Untuk Indeks Pemberdayaan
Gender pada tahun 2014 berada pada angka 72,43 dan mengalami kenaikan
hingga angka 81,00 pada tahun 2016. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar
2.43 dan Tabel 2.85.
Dalam hal perlindungan anak, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro tengah berupaya menyediakan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA)
untuk menciptakan lingkungan sosial yang mendukung perkembangan mental
spiritual anak. Selain itu Pemerintah Daerah juga mengupayakan
pembangunan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan
Anak (P2TP2A) untuk melindungi hak-hak perempuan dan anak dan sebagai
tempat rehabilitasi terhadap perempuan dan anak yang mengalami tindak
kekerasan.
Sumber: Sitaro Dalam Angka 2015-2017
Gambar 2.26
Perkembangan Indeks Pemberdayaan Gender & Indeks
Pembangunan Gender
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
2.3.2.4 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan di Kabupaten Siau
Tagulandang Biaro dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dimana pada
tahun 2013 berdasarkan data dari BPS adalah sebesar 31.91 % pada tahun 2015
II-71
menjadi 32.72 % kemudian kembali meningkat menjadi sebesar 36.94 pada tahun
2017. Hal ini mengindikasikan peran perempuan untuk memproduksi barang dan
jasa dalam perekonomian Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro semakin
besar. Untuk jelasnya mengenai perkembangan TPAK Perempuan dari tahun 2013-
2017 dapat diperhatikan pada Tabel 2.62.
Tabel 2.62
Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2011-2017
DAERAH TAHUN
2013 2014 2015 2017
Perkotaan 60.94 53.90 61.97 65.54
Perdesaan 56.81 53.61 54.82 53.15
JUMLAH 57.71 53.67 56.70 56.65
JENIS KELAMIN
Laki-Laki 84.67 80.75 81.76 77.24
Perempuan 31.91 27.84 32.72 36.94
JUMLAH 57.71 53.67 56.70 56.65
Sumber: BPS Sakernas 2012-2018
2.3.2.5. Pangan
Tanaman pangan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai
dengan tahun 2017mengalami penurunan produksi yang cukup signifikan dari
tahun-tahun sebelumnya. Produksi tanaman jagung pada tahun 2012-2013
sebesar 204 ton dengan tingkat produktivitas sebesar 6 ton/ha menurun menjadi
sebesar 200 ton pada tahun 2016 kemudian pada tahun 2017, produksi dari
komoditi ini hanya mencapai sebesar 4 ton. Begitu juga yang terjadi dengan
tanaman umbi-umbian dimana pada tahun 2012-2013 produksi dari komoditi ini
sebesar 1.420-2.010 ton, pada tahun 2017 menurun drastis menjadi hanya sebesar
150 ton.
Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas, Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro telah mengantisipasi dengan membangun lumbung-
lumbung pangan dimana sampai dengan tahun 2017, Pemerintah Daerah melalui
Dinas Pangan dan Pertanian telah membangun sebanyak 5 lumbung pangan yang
bertujuan untuk menghadapi musim panceklik karena ketersediaan pangan
berkurang serta perubahan iklim yang tidak menentuyang bisa menyebabkan
distribusi kebutuhan pangan utama pada seluruh masyarakat terputus.
Data Luas Panen, Produktivitas Tanaman Pangan di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2009-2017 dapat dilihat di Tabel 2.63.
II-72
Tabel 2.63
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2009 - 2017
N
o Komoditas
2014 2015 2016 2017
Luas
Pa-
nen
(Ha)
Prod
uksi
(Ton)
Produktiv
itas
(Ton
/Ha)
Luas
Pa-
nen
(Ha)
Prod
uksi
(Ton)
Prod
ukti
vitas
(Ton
/ Ha)
Luas
Pa-
nen
(Ha)
Prod
uksi
(Ton)
Prod
ukti
vi-
tas
(Ton/Ha)
Luas
Panen
(Ha)
Prod
uksi
(Ton)
Prod
ukti
vitas
(Ton
/ Ha)
1 Padi Sawah - - - - - - - - -
2 Padi Ladang 5 6 1,2 5 6 1,2 - - - 2 4 2
3 Jagung 12 150 12.4 12 175 14.5 6,9 200 28.9 1 4 4
4 Kacang
Tanah 13 9,1 0,7 13 9,1 0,7 - - - - - -
5 Umbi-umbian
13 75 5.7 13 120 9.2 51.6 150 2.9 51.6 150 2.9
Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2010-2017
2.3.2.6 Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan hal yang penting dan menjadi
prioritas pembangunan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, dengan
terciptanya lingkungan yang bersih akan membawa masyarakat hidup sehat dan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro.
2.3.2.6.1 Persentase Sampah yang Tertangani
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah sarana fisik untuk
berlangsungnya kegiatan pembuangan akhir sampah. TPA merupakan mata rantai
terakhir dari pengolahan sampah perkotaan sebagai sarana lahan untuk
menimbun atau mengolah sampah. Jumlah TPA di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro yakni sebanyak 2 buah,dimana 1 buah di Pulau Siau yang
terletak di kampung Tanaki Kecamatan Siau Barat Selatan dan 1 Buah di Pulau
Tagulandang baru sebatas pematangan lahan sedangkan untuk pulau Biaro belum
memiliki TPA.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, ditargetkan
persentasi jumlah sampah yang tertangani di wilayah perkotaan Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro akan mencapai 92% pada akhir tahun 2020
dan diproyeksi akan meningkat pada tahun 2025 mencapai 95% dibarengi dengan
peningkatan fasilitas pengelolaan persampahan dan peningkatan jumlah unit
kendaraan pengangkut sampah wilayah perkotaan.
II-73
2.3.2.6.2 Pengelolaan Limbah B3
Sampai dengan tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan terus
melakukan pengawasan terhadap perseorangan atau badan usaha, baik yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang menghasilkan limbah
B3 wajib melakukan pengelolaan terhadap limbah tersebut. Hal ini sesuai dengan
Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Adapun berbagai jenis limbah B3 yang dihasilkan oleh perseorangan atau
badan usaha di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro antara lain aki
bekas, olie bekas, lampu TL bekas, cartridge/ kemasan bekas tinta dan Kemasan
B3. Aki dan olie bekas (minyak pelumas bekas) biasanya bersumber dari
penggunaan kendaraan bermotor, seperti sepeda motor dan mobil atau truk, yang
lazim digunakan untuk transportasi dan distribusi atau kendaraan dinas
pemerintah.
2.3.2.6.3 Pengelolaan Sampah Terpadu (Reduce, Reuse, and Recycle)
Pengelolaan sampah terpadu 3R merupakan salah satu solusi untuk
mengatasi permasalahan sampah perkotaan. Program 3R ini dapat membantu
masyarakat dan pemerintah dalam usaha mengurangi volume sampah perkotaan
sehingga timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir dapat terkurangi. Bukan
hanya itu, program 3R bertujuan untuk mewujudkan upaya pemberdayaan
masyarakat dan mengembangkan kewirausahaan masyarakat lokal melalui produk
hasil daur ulang sampah non organik yang dapat diolah menjadi berbagai macam
produk yang mempunyai nilai ekonomis. Sampai dengan tahun 2017 di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, belum dibangun tempat pengelolaan sampah
terpadu produksi sampah masyarakat masih di angkut ke TPA.
2.3.2.6.4 Emisi Gas Rumah Kaca
Setiap tahun, volume kendaraan yang beroperasi di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro semakin bertambah khususnya wilayah Pulau Siau dan
Tagulandang yang menyebabkan emisi gas rumah kaca berupa CO2, CH4 dan N2O
dalam bahan bakar solar dan premium pastinya akan meningkat. Sementara
sampai dengan tahun 2017, upaya untuk mengestimasi udara baik studi maupun
pemantauan rutin belum dilakukan serta alat untuk mengevaluasi dampak negatif
akibat operasional angkutan juga belum diadakan. Oleh karena itu Pemerintah
II-74
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro ke depannya memandang penting
untuk mengkaji emisi udara didalam area yang padat akan aktivitas kendaraan.
2.3.2.6.5 Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati
Sampai dengan tahun 2017 Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
belum menyusun dokumen rencana pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai
tindak lanjut dari UU Nomor 5 tahun 1994. Hal ini tentunya akan menjadi
perhatian Pemerintah Daerah ke depan mengingat pentingnya dokumen ini yang
nantinya akan dijadikan acuan dalam pengelolaan kehati di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro.
2.3.2.6.6 Persentase Penyelesaian Tindak Pidana Lingkungan
Mengacu pada Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa suatu perbuatan dapat
dikatakan sebagai tindak pidana di lingkungan hidup apabila memenuhi unsur-
unsur sebagai berikut.
1. Setiap orang, orang perorangan atau badan hukum
2. Melawan hukum di bidang lingkungan hidup:
a. Dengan sengaja melakukan perbuatan yang dapat. menyebabkan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
b. Karena kealpaannya dapat menyebabkan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan
c. Melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sengaja
membuang zat, energi dan/atau komponen lain yang berbahaya atau
beracun masuk datas atau kedalam tanah, kedalam udara atau kedalm
air permukaan, melakukan impor, ekspor, memperdagangkan,
menganggkut, menyimpann barang tersebut, menjalankan instalasi yang
berbahaya, padahal mengetahui atau sangat beralasan unuk menduga
bahwa perbuatan tersebut dapat menimbulkan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan atu membahayakan kesehatan umum dan orang.
Unsur-unsur tindak pidana lingkungan hidup juga dijelaskan dalam pasal 69
ayat (1) bahwa setiap orang dilarang:
a. melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup;
b. memasukkan B3 yang dilarang menurut peraturan perundang-undangan ke
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
II-75
c. memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia ke media lingkungan hidup Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
d. memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
e. membuang limbah ke media lingkungan hidup;
f. membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkungan hidup;
g. melepaskan produk rekayasa genetic ke media lingkungan hidup yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau izin lingkungan;
h. melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar;
i. menyusun amdal tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun mdal;
dan/atau
j. memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan informasi,
merusak informasi, atau memberikan keterangan yang tidak benar.
Seiring itu pula Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
terus melakukan upaya pengawasan dan penegakan hukum bagi para perusak
atau pelaku pelanggaran kehutanan, maupun lingkungan hidup secara
keseluruhan. Sampai dengan tahun 2017 berdasarkan data dari Dinas Lingkungan
Hidup, ada 1 buah laporan pengrusakan lingkungan hidup, namun hal tersebut
dapat diselesaikan tanpa ada kasus tindak pidana lingkungan hidup sampai
dengan P21.
2.3.2.6.7 Persentase Penyelesaian Tindak Pidana Lingkungan Luas Lahan
Kritis
Lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif. Meskipun dikelola,
produktivitas lahan kritis sangat rendah, bahkan dapat terjadi hasil produksi yang
diterima jauh lebih sedikit daripada biaya produksinya. Lahan kritis bersifat
tandus, gundul, dan tidak dapat digunakan untuk usaha pertanian, karena tingkat
kesuburannya sangat rendah.
Masyarakat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro masih banyak
yang menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian, perkebunan dan
perikanan. Keberlangsungan ketiga sektor tersebut sangat bergantung pada kondisi
hutan sebagai penyedia air dan penyangga kehidupan dalam mencegah bencana di
masa depan. Isu kehutanan yang masih dihadapi saat ini adalah masih luasnya
lahan kritis dalam kawasan maupun di luar kawasan, pemanfaatan lahan untuk
kepentingan non kehutanan secara illegal dalam kawasan hutan, perambahan dan
pencurian kayu (illegal logging), alih fungsi kawasan hutan terkait tataruang serta
II-76
isu perubahan iklim terkait hutan. Luas lahan kritis (agak kritis sampai dengan
sangat kritis) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro saat ini adalah
18.281,14 ha. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.64.
Tabel 2.64
Kekritisan Lahan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2017
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2017
2.3.2.7 Administrasi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
2.3.2.7.1 Database Kependudukan
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) adalah suatu sistem
informasi yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan berbasis teknologi
informasi dan komunikasi yang bertujuan untuk menata sistem administrasi
kependudukan di Indonesia, sistem ini meliputi pendataan penduduk dan
pencacatan sipil. Data kependudukan antara lain : Nomor Induk Kependudukan
(NIK), Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akta Kelahiran, Akta
Kematian, Akta Nikah, dan sebagainya.Pendataan kependudukan dan catatan sipil
yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi pada mulanya dikenal
dengan istilah SIMDUK (Sistem Informasi Manajemen Kependudukan) pada tahun
1996. Namun pada pelaksanaannya dilapangan, sistem ini memiliki banyak
kelemahan sebagai sebuah sistem yang mengelola data kependudukan.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap SIMDUK, maka Pemerintah Indonesia
membuat SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) sebagai sistem yang
mengolah data kependudukan dan catatan sipil di Indonesia. Kelebihan dari SIAK
selain untuk mendata pendudukan secara akurat tetapi juga dapat memberikan
NIK yang secara otomatis dan tetap untuk satu penduduk, sehingga dapat
mengeliminasi terjadinya kepemilikan identitas ganda.
Pada Tahun 2015 sampai dengan sekarang Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil telah
menerapkan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dimana pada
tahun-tahun sebelumnya telah didahului dengan pemutahiran data serta
pemberian NIK.
KRITERIA Besaran
Ha %
Tidak Kritis 288.42 1.38
Potensial Kritis 2,387.40 11.39
Agak Kritis 6,335.74 30.23
Kritis 10,731.39 51.21
Sangat Kritis 1,214.01 5.79
Total 20,956.96 100
II-77
2.3.2.7.2 Cakupan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Kesadaran masyarakat dalam mengurus kepemilikan dokumen
kependudukan terutama Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk pada
umumnya sudah ada peningkatan akan tetapi perlu pengawasan secara berkala
dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro agar masyarakat tetap sadar akan pentingnya kepemilikan
dokumen kependudukan.
Data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro, memperlihatkan bahwa sampai dengan akhir tahun 2017
penerbitan KTP berjumlah 52.952 dari 56.534 penduduk yang wajib memiliki KTP
atau sebesar 93.94%. Perkembangan jumlah penerbitan KTP ber NIK di kabupaten
ini diperlihatkan pada Gambar 2.27.
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2015-2018
Gambar 2.27
Cakupan Penerbitan KTP Ber NIK
di Kabupaten KepulauanSiau Tagulandang Biaro, 2015-2017
Dari Gambar 2.27 di atas dapat dilihat bahwa data yang tersaji baru dari
tahun 2015 hal ini dikarenakan penerbitan KTP berbasis NIK baru dimulai pada
tahun tersebut. Sementara untuk tahun 2012-2014 Pemerintah Daerah masih
dalam tahapan pemutahiran data. cakupan penerbitan KTP ber NIK di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terus mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun dimana pada tahun 2015 sebesar 5.36% kemudian meningkat menjadi
84.23% pada tahun 2016 dan menjadi sebesar 93.94% pada akhir tahun 2017
artinya masih terdapat 3.582 penduduk wajib KTP yang belum memiliki KTP ber
NIK. Hal ini tentunya tetap menjadi fokus perhatian Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mengingat pentingnya data base
kependudukan seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya.
5.36
84.23 93.94
0
50
100
2015 2016 2017
II-78
2.3.2.7.3 Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran
Pemerintah pusat mempunyai target jika 2018 ini daerah bisa mencakup
82% pembuatan akta lahir. Namun bagi Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro bukanlah sebuah hal yang sulit, sebab 2017 lalu cakupan akta lahir
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sudah mencapai 85.38%.
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dalam
buku statistik kesejahteraan rakyat tahun 2015-2017, jumlah penduduk berumur
0-17 tahun yang memiliki akte kelahiran dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan dimana pada akhir tahun 2017 sudah sebesar 85,38% dan masih
terdapat sebanyak 14,62% atau masih ada sekitar 2.896 dari total 19.812
penduduk umur 0-17 tahun yang belum memiliki akte kelahiran. Adapun alasan
utama belum memiliki akte kelahiran berdasarkan hasil kajian BPS kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat diuraikan:
1. tidak mempunyai biaya;
2. tempat pengurusan akte jauh;
3. tidak tahu kelahiran harus dicatat/tidak tahu cara mengurusnya;
4. tidak merasa perlu/malas/tidak mau; dan
5. lainnya.
Untuk jelasnya mengenai perkembangan cakupan penerbitan akte kelahiran
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2011-2017 dapat
diperhatikan pada gambar Tabel 2.65.
Tabel 2.65 Persentase Penduduk Berumur 0-17 Tahun
Menurut Status Kepemilikan Akte Kelahiran Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2015-2017
Kepemilikan Akte Kelahiran dari
Kantor Catatan Sipil 2015 2016 2017
Ya Dapat Ditunjukan 74,33 72,18 85,38
Ya Tidak Dapat Ditunjukkan 9,48 13,18
Tidak Memiliki 15,69 14,63 14,62
Tidak Tahu 0,51 0,00 0
Jumlah 100 100 100
Sumber : Statistik Kesejahteraan Masyarakat BPS, 2015-2017
Cakupan penerbitan untuk Kartu Keluarga pada tahun 2017 yakni sebanyak
28,415 penerbitan sedangkan untuk akta kelahiran sampai dengan tahun 2017
sudah sebanyak 18.492 penerbitan.
II-79
2.3.2.8. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Pada Tabel 2.66 dapat dilihat bahwa capaian kinerja Pemerintah Daerah
untuk urusan pemberdayaan masyarakat desa dapat diukur dari 9 indikator yang
diwajibkan oleh Permendagri 86 Tahun 2017. Untuk Aparatur Pemerintahan Desa
yang Terlatih sudah mencapai 100% di tahun 2016. Juga seluruh desa yang ada di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sudah menetapkan RPJMDes. Ini
berarti perencanaan yang disusun oleh seluruh desa sudah sesuai dengan aturan
perundang-undangan yang berlaku.
Tabel 2.66
Capaian Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
NO INDIKITOR KINERJA PEMBANGUNAN
TAHUN
2014 2015 2016 2017
1 Aparatur Pemerintahan
Desa yang Terlatih (%) 78,12% 86,57% 100% 100%
2 Kelompok Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM) yang
mendapatkan
Pemberdayaan (%)
10,09% 19,68% 34,91% 37,62%
3 Desa yang menetapkan
RPJMDes dan RKPDes (%) 46,34% 72,05% 100% 100%
4
Cakupan Sarana dan
Prasarana Perkantoran Pemerintahan Desa yang
Baik
- 60.24% 78.26% 80.72%
5
Rata-Rata Jumlah
Kelompok Binaan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
- 7.05% 9.76% 10.65%
6 Persentase LPM berprestasi - - - -
7 Persentase PKK Aktif 100% 100% 100% 100%
8 Persentase Posyandu Aktif 77.97% 100% 47.83% (dari
115 posyandu)
Data Belum
Dirilis
Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa 2018 (Diolah)
2.3.2.9 Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas
Sampai dengan tahun 2017 jumlah Organisasi Masyarakat yang ada di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro berjumlah 20 unit diantaranya
Aliansi Kekeluargaan Mahasiswa Sitaro (AKM-SITARO), Himpunan Nelayan Seluruh
Indonesia (HNSI) Kabupaten Sitaro, dan sebagainya. Selanjutnya, LSM berjumlah
17 meningkat dari tahun 2016 yang hanya sebanyak 4 LSM. LSM tersebut
diantaranya Suara Masyarakat Karangetang (SUMAKA) Kabupaten Sitaro, Lembaga
Pemantau Pemberantasan Korupsi (LP2K) Kabupaten Sitaro, Lembaga Independen
Pemantau Pemilu (KIPP) Kabupaten Sitaro, dan lain-lain.
II-80
2.3.2.10 Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
2.3.2.10.1 Pertumbuhan Penduduk
Tabel 2.67 memperlihatkan bahwa dalam kurun waktu 2010-2017, laju
pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro adalah 0,43%. Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan
penduduk rata-rata per tahun pada kurun waktu sebelumnya, yaitu 2010-2016
yang besarnya 0.47% berarti terjadi penurunan laju pertumbuhan penduduk
0,04%. Angka ini jauh dibawah laju pertumbuhan penduduk nasional dimana
berdasarkan hasil SUPAS 2015 laju pertumbuhan penduduk Nasional adalah
sebesar 1,4% dan target perumbuhan penduduk nasional sampai dengan tahun
2020 menurun menjadi 1.2. hal ini mengindikasikan bahwa laju pertumbuhan
penduduk Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro masih sangat rendah.
Tabel 2.67
Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2000-2017
NO Kecamatan Pertumbuhan Penduduk/Population Growth
2000-2015
1 Biaro -1,61
2 Tagulandang Selatan 0,69
3 Tagulandang -0,07
4 Tagulandang Utara -0,48
5 Siau Timur 1,35
6 Siau Timur Selatan 1,06
7 Siau Barat 0,80
8 Siau Tengah 1,10
9 Siau Barat Selatan 1,22
10 Siau Barat Utara 0,20
0,53
2010-2016 0.47
2010-2017 0.43
Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2010-2017 dan SUPAS 2015
2.3.2.10.2 Age Specific Fertility Rate (ASFR)
ASFR Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro berdasarkan data
SUPAS 2015 adalah 56 artinya terdapat 56 kelahiran dari 1.000 penduduk wanita.
Angka ini masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan ASFR Nasional yang hanya
sebesar 28.
2.3.2.10.3 Persentase Pengguna Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Persentase MKJP di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
berdasarkan data hasil SUPAS 2015 sebesar 15,5% angka ini masih berada jauh
dari target nasional yang sebesar 25,3%.
II-81
2.3.2.10.4 Cakupan PUS yang Ingin Ber-KB Tidak Terpenuhi (Unmet Need)
Unmet need dapat didefinisikan sebagai kelompok yang belum terpenuhi
kebutuhan kontrasepsinya, mencakup semua pria atau wanita usia subur yang
sudah menikah atau hidup bersama dan dianggap aktif secara seksual yang tidak
menggunakan metode kontrasepsi, baik yang tidak ingin punya anak lagi ataupun
menunda kelahiran berikutnya. Hasil Supas 2015 menunjukkan bahwa angka
unmet need kontrasepsi di Indonesia sebesar 9,45%, sedangkan Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar 9,41% masih berada di bawah angka
Nasional.
2.3.2.10.5 Usia Kawin Pertama (UKP)
Usia Kawin Pertama di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
berdasarkan hasil SUPAS 2015 yakni 20 tahun. Rata-rata usia kawin pertama di
Daerah ini masih dibawah target nasional yakni 21 tahun.
2.3.2.10.6 Cakupan Peserta KB Aktif
Peserta KB aktif pada tahun dua tahun terakhir mengalami penurunan
dimana pada tahun 2014 adalah 10.206 menurun pada tahun 2015 menjadi
sebesar 7.176 dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2016 yakni sebesar
6.145. Untuk jelasnya dapat diperhatikan pada Tabel 2.68.
Tabel 2.68 Perkembangan Pencapaian Peserta KB Aktif
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
No Kecamatan 2014 2015 2016 2017
1 Biaro 542 350 387 563
2 Tagulandang Selatan 675 498 446 810
3 Tagulandang 1.781 1.208 1.198 2.025
4 Tagulandang Utara 687 493 211 700
5 Siau Barat Selatan 551 391 224 748
6 Siau Timur Selatan 1.191 978 866 1.285
7 Siau Barat 1.592 865 705 1.278
8 Siau Tengah 222 198 106 315
9 Siau Timur 2.317 1.733 1.677 2.902
10 Siau Barat Utara 548 462 325 720
Jumlah/Total 10.206 7.176 6.145 11.346
Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Kesehatan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2017
II-82
0
10
20
2016
2017
6.02 13.25
2.3.2.10.7 Kampung Keluarga Berencana (KB)
Sejak dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 januari tahun
2016 Kampung KB di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terus
mengalami pertumbuhan dimana berdasarkan data dari Badan Pemberdayaan
Perempuan, Keluarga Berencana dan Pengendalian Penduduk, pada tahun 2016
jumlah kampung KB yang dibentuk sebanyak 5 kampung dari 83 desa yang ada
atau sebesar 6.02 % dan terus meningkat menjadi sebanyak 10 kampung atau
sebesar 13,25%. Perkembangan Kampung KB di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Gambar 2.28.
Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana dan Pengendalian Penduduk Tahun 2017-2018.
Gambar 2.28
Perkembangan Pembentukan Kampung KB,
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2016-2017
2.3.2.11 Perhubungan
2.3.2.11.1 Perhubungan Darat
Jumlah kendaraan angkutan perdesaan dan perkotaan menurut trayek di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun 2017
berdasarkan data dari Dinas Perhubungan sebanyak 198 angkutan perdesaan dan
101 angkutan perkotaan. Mereka melayani berbagai trayek, dimana masih terdapat
54 angkutan perdesaan yang masih belum mengurus surat ijin trayek atau sebesar
37,5% dan 68 angkutan perkotaan atau sebesar 32,67%. Untuk jelasnya mengenai
jumlah kendaraan angkutan perdesaan dan perkotaan di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro diperlihatkan Tabel 2.69 dan 2.70.
Tabel 2.69
Jumlah Kendaraan Angkutan Perdesaan Menurut Trayek
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Tahun 2017
No Trayek Jumlah Angkutan Yang Mengurus
Ijin Keterangan
1 Ulu-Sawang-Biau 24 17 70,83%
2 Ulu-Kanang 14 5 35,71%
3 Ulu-Lia 5 5 100,00%
II-83
No Trayek Jumlah Angkutan Yang Mengurus
Ijin Keterangan
4 Ulu-Kalihiang-Balirangen 4 4 100,00%
5 Ulu-Pangilorong 4 4 100,00% 6 Ulu-Makoa 1 0 0,00%
7 Ulu-Lai 3 3 100,00% 8 Ulu-Ondong-Peling 41 27 65,85%
9 Ulu-Ondong-Laghaeng 5 5 100,00%
10 Ulu-Ondong-Dompase 3 1 33,33%
11 Ulu-Ondong-Tanaki 11 11 100,00%
12 Ulu-Ondong-Hiung 20 13 65,00%
13 Ulu-Talawid-Ondong 0 0 100,00%
14 Buhias-Birarikei 2 2 100,00%
15 Buhias-Bulangan-
Minanga 18 14 77,78%
16 Buhias-Kisihang 12 9 75,00%
17 Buhias-Buha 11 8 72,73%
18 Buhias-Mohonsawang 4 2 50,00%
19 Buhias-Bulangan 9 8 88,89%
20 Buhias-Mulengen 4 4 100,00%
21 Buhias-Lesah 3 2 66,67%
TOTAL 198 144 72,73%
Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Perhubungan, 2017
Dari data pada Tabel 2.69 dan 2.70 dapat dilihat bahwa masih terdapat
beberapa desa khususnya di wilayah pulau Siau yang belum bisa dilalui oleh
kendaraan angkutan perdesaan dan perkotaan, khususnya desa-desa di wilayah
Kecamatan Siau Timur bagian Utara dan Kecamatan Siau Barat Utara (Nameng,
Bukide, Batu Bulan dan Apelawo). Sedangkan untuk wilayah Pulau Biaro belum
ada Angkutan Perdesaan yang melayani aktivitas masyarakat.
Tabel 2.70
Jumlah Kendaraan Angkutan Perkotaan Menurut Trayek
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Tahun 2017
No. Trayek Pelayanan Jumlah
Angkutan
Yang Mengurus
Ijin Keterangan
1 Pusat Kota Ulu-Bahu 14 10 71,43%
2 Pusat Kota Ulu-Buao 2 1 50,00%
3 Pusat Kota Ulu-Bebali 10 7 70,00%
4 Pusat Kota Ulu-Dame 55 41 74,55%
5 Pusat Kota Ulu-Lansi 1 0 0,00%
6 Pusat Kota Ulu-Tampuna 4 2 50,00%
7 Pusat Kota Ondong-Paseng 11 6 54,55%
8 Pusat Kota Ondong-Pehe 3 1 33,33%
9 Pusat Kota Ondong-Kanawong 1 0 0,00%
Jumlah 101 68 67,33%
Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Perhubungan, 2018
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun
2017belum memiliki terminal tipe C yang ada masih sebatas sebagai pelataran
yang terdapat di Ulu Siau dan Tagulandang. Sementara untuk ibu kota Kabupaten
II-84
yakni Kelurahan Ondong Kecamatan Siau Barat, sampai dengan saat ini juga
belum memiliki terminal/pelataran.
Tabel 2.71
Jumlah Kendaraan Wajib Uji Menurut, Jenis Kendaraan dan Kecamatan di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2016
No Kendaraan Jenis Kendaraan Jumlah
Total Bus Pick Up Truck
1 Biaro 0 0 0 0
2 Tagulandang Selatan 15 2 0 17
3 Tagulandang 26 8 11 45
4 Tagulandang Utara 13 3 5 21
5 Siau Barat Selatan 22 3 0 25
6 Siau Timur Selatan 37 3 8 48
7 Siau Barat 7 0 0 7
8 Siau Tengah 7 0 0 7
9 Siau Timur 107 23 13 143
10 Siau Barat Utara 19 3 2 24
Jumlah/Total 300 48 44 392
Sumber: Sitaro Dalam Angka 2017, Dinas Perhubungan , 2017
2.3.2.11.2 Fasilitas Perlengkapan Jalan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun
2017terus berusaha melengkapi berbagai perlengkapan jalan yang diharuskan oleh
UU No 22, adapun perkembangan kelengkapan jalan dapat dilihat pada Tabel 2.72.
Tabel 2.72
Perkembangan Fasilitas Perlengkapan Jalan
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2015-2017
No Nama Perlengkapan Target Realisasi %
2015 2016 2017
1 Pengadaan Cermin
Tikungan 93 bh 10 bh - 20 bh 21,51
2 Pengadaan Deliniator
(plastic) 979 bh 100 bh - 100 bh 10,21
3 Pengadaan Gurdraill 20.989 M 540 M 668 M 1.128 M 5,37
4 Pengadaan Rambu Lalu
Lintas 575 bh 75 bh - 107 bh 18,61
5 Pengadaan Marka Jalan 89.900 - 9.360 M 19.460 M 21.65
6 Pengadaan Paku Jalan
Wilayah Siau - - 140 bh 140 bh -
7 Pengadaan ZOSS (zebra
cross) 1.375 - - - -
Dinas Perhubungan, 2018
2.3.2.11.3 Perhubungan Laut
Jumlah armada kapal penumpang maupun kapal barang yang melayani rute
Manado↔Biaro↔Tagulandang↔Siau sampai dengan tahun 2017 berdasarkan data
dari Dinas Perhubungan yakni sebanyak 9 armada. Untuk menunjang aktivitas
II-85
transportasi laut di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mempunyai 9
pelabuhan yang tersebar pada 3 pulau besar yakni 3 di Pulau Siau, 1 di Pulau
Makalehi, 2 di Pulau Tagulandang dan 2 Pelabuhan di Pulau Biaro serta 1 di Pulau
Gunatin.
2.3.2.11.4 Perhubungan Udara
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sejak tahun 2012 telah
melakukan sejumlah tahapan dalam rangka pembangunan Bandar Udara.
Pembangunan Bandara tersebut teralokasi pada APBN dan didukung oleh APBD.
Luas Bandar Udara Pihise diperkirakan sekitar 65 hektar (650.000m²) dan
ditargetkan pekerjaan pembangunan ini akan tuntas pada tahun 2018 serta akan
beroperasi pada tahun 2019.
2.3.2.12 Komunikasi dan Informatika
2.3.2.12.1 Cakupan Layanan Telekomunikasi
Jumlah jaringan komunikasi di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro sampai dengan tahun 2017 tercatat ada 22 tower yang tersebar untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal komunikasi dan informatika yang
disediakan PT Daya Mitra Telekomunikasi. Sementara itu yang perlu mendapat
perhatian serius dari Pemerintah Daerah khususnya Dinas Komunikasi dan
Informatika yakni masih terdapat 28 lokasi atau masih sebesar 31.11 % dari total
desa/kelurahan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang belum
terjangkau jaringan telekomunikasi. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.73.
Tabel 2.73
Data Wilayah Pulau, Kecamatan dan Desa/Kampung Yang Belum Terjangkau
Jaringan Telekomunikasi Seluler
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
NO Wilayah Pulau Blank Spot Area (Kecamatan/Kampung)
1. Pulau Tagulandang Kec. Tagulandang Selatan
1. Kampung Kisihang
2. Kampung Bira Kiama
3. Kampung Buha
2. Pulau Siau A. Kec. Siau Barat Utara
1. Kampung Mini
2. Kampung Kinali
3. Kampung Hiung
4. Kampung Kiawang
5. Kampung Kawahang
6. Kampung Batu Bulan
7. Kampung Nameng
B. Kec. Siau Barat
II-86
NO Wilayah Pulau Blank Spot Area (Kecamatan/Kampung)
1. Kampung Pehe
2. Kampug Kanawong
3. Kampung Lehi
A. Kec. Siau Timur
1. Kampung Apelawo
2. Kampung Bukide
3. Kampung Deahe
B. Kec. Siau Tengah
1. Kampung Beong
2. Kampung Salili
3. Kampung Dompase
4. Kampung Lai
Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018
Sementara itu untuk jumlah pemanfaatan sub domain sitarokab.go.id sampai
dengan tahun 2017 berdasarkan data dari Dinas Komunikasi dan Informatika baru
dimanfaatkan oleh 10 SKPD atau sebesar 21,27%, untuk sub domain desa.go.id
belum dimanfaatkan sama sekali.
Sementara itu untuk persentase penduduk Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro berumur 5 tahun ke atas yang mengakses internet berdasarkan
data dari BPS, terus mengalami peningkatan dimana pada tahun 2015 sebanyak
11,28% kemudian meningkat menjadi 16,49% pada tahun 2016 dan menjadi
17,99% pada tahun 2017. Untuk jelasnya mengenai perkembangan persentase
penduduk berumur 5 tahun ke atas yang dapat mengakses internet dapat
diperhatikan pada Tabel 2.74.
Tabel 2.74
Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun Ke Atas Yang Mengakses Internet Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015-2017
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Jenis Kelamin 2015 (%) 2016 (%) 2017 (%)
Laki-Laki 10,98 16,32 17,03
Perempuan 11,58 16,65 18,92
Laki-Laki + Perempuan 11,28 16,49 17,99
Statistik Kesejahteraan Rakyat 2015-2017
2.3.2.12.2 Cakupan Layanan Informasi
Sampai dengan akhir tahun 2017, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
yang terbentuk di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro baru 1 kelompok
Kecamatan dari total 10 Kecamatan, 10 Kelurahan dan 83 Desa.
2.3.2.10.3 Jaringan Tulang Punggung Serat Optik
Palapa Ring adalah suatu proyek pembangunan jaringan serat optik nasional
yang akan menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh
II-87
Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan kabel di
daratan adalah sejauh 21.807 kilometer.Pada tahun 2018 serat optik sudah
mencapai wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang nantinya
akan di fungsikan pada tahun 2019 sesuai dengan apa yang ditargetkan pada
RPJMN 2015-2019.
2.3.2.12.4 Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
PPID adalah kepanjangan dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi,
dimana PPID berfungsi sebagai pengelola dan penyampai dokumen yang dimiliki
oleh badan publik sesuai dengan amanat UU 14/2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik. Dengan keberadaan PPID maka masyarakat yang akan
menyampaikan permohonan informasi lebih mudah dan tidak berbelit karena
dilayani lewat satu pintu.Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan,
pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di badang publik.
2.3.2.13 Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terus berupaya
melakukan pembinaan terhadap koperasi-koperasi tersebut agar dalam
prakteknya tetap mengacu pada prinsip-prinsip dasar koperasi sehingga koperasi-
koperasi yang ada tidak menyimpang dari tujuan utamanya yakni mensejahterakan
anggota. Di samping itu juga Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro melakukan Revitalisasi Koperasi dalam mengupayakan agar Koperasi yang
Tidak Aktif dapat menjadi Koperasi aktif, dan Koperasi Aktif menjadi Koperasi yang
lebih besar.
Pada tahun 2017 jumlah koperasi yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro sebanyak 33 Koperasi dengan klasifikasi koperasi aktif sehat
berjumlah 9 koperasi sedangkan koperasi aktif tidak sehat berjumlah 15 koperasi,
dan koperasi tidak aktif sebanyak 9 Koperasi. Selengkapnya diperlihatkan pada
Tabel 2.75.
Tabel 2.75
Gambaran Koperasi
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017
No Tahun Jumlah Koperasi
Keadaan Koperasi
Aktif/Sehat Aktif/Tidak
Sehat Tidak Aktif
1 2016 55 29 - 26
2 2017 33 9 15 9
Sumber: Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kab. Kep. Sitaro, 2018
II-88
Sampai dengan tahun 2017 berbagai upaya pembinaan telah dilakukan
terhadap kegiatan Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) sehingga setiap tahunnya mengalami peningkatan. IKM maupun UMKM
telah diikut sertakan pada berbagai kegiatan pelatihan, baikdi tingkat kabupaten,
provinsi maupun nasional dan juga berbagai kegiatan promosi seperti pameran
baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional. Data tentang perkembangan IKM dan
UMKM di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro ditampilkan pada Tabel
2.76.
Tabel 2.76
Perkembangan IKM dan UMKM
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
No IKM/UMKM 2014 2015 2016 2017
1 IKM 106 156 190 190
2 UMKM 1.398 1.403 1.489 1.240 Sumber: Dinas Perindagnaker Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2017
2.3.2.14 Penanaman Modal
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, sub sektor industri
pengolahan masih belum berkembang dengan maksimal. Sedangkan sektor
pertanian terutama perkebunan pala dan cengkih masih sangat dominan menjadi
andalan masyarakat.
Pada tahun 2011 terdapat 118 perusahaan dengan penyerapan tenaga kerja
248 pekerja dengan nilai investasi sebesar Rp 1.726.650.000.Tiga tahun berselang,
jumlah perusahaan telah jauh lebih banyak. Tercatat ada peningkatan hampir
21,19%, tepatnya menjadi 143 perusahaan. Seiring dengan penambahan tersebut,
banyaknya pekerja yang menekuni bidang industri pun turut berkembang, dan kini
sudah berjumlah 329 orang atau meningkat sekitar 32,66%. Namun demikian,
meski jumlah perusahaan dan serapan tenaga kerja meningkat, besarnya investasi
di sektor ini relatif kecil, yaitu Rp 1,73 miliar di tahun 2011, dan semakin menurun
dari tahun ke tahun dan hanya tersisa tidak lebih dari Rp 1,64 miliar pada tahun
2014. Kemudian pada tahun 2017 nilai investasi meningkat tajam yakni sebesar Rp
51.414.756.000 dengan jumlah perusahaan sebanyak 174 dengan penyerapan
tenaga kerja sebanyak 806 orang.
Angka tersebut bisa saja kurang akurat karena OPD penanggung jawab
kurang melakukan pendataan di lapangan serta investor, terutama investor lokal
tidak terbuka dalam memberikan informasi. Data tentang hal ini disajikan pada
Tabel 2.77.
II-89
Tabel 2.77
Banyaknya Perusahaan, Tenaga Kerja, dan Nilai Investasi Perusahaan Industri
Formal Menurut Kecamatan
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2011-2017
No Kecamatan Perusahaan Tenaga Kerja Investasi
(000)
1 Tagulandang 35 170 15.768.636
2 Biaro 5 24 3.939.500
3 Tagulandang Utara 4 21 3.691.080
4 Tagulandang Selatan 3 20 5.400.000
5 Siau Timur 63 242 14.790.490
6 Siau Timur Selatan 13 61 2.871.850
7 Siau Barat 36 177 2.075.400
8 Siau Barat Selatan 12 55 1.035.800
9 Siau Barat Utara 2 15 292.500
10 Siau Tengah 1 21 1.549.500
2017 174 806 51.414.756
2014 143 329 1.634.459
2013 - - -
2012 - - -
2011 118 248 1.726.650 Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2012-2018
Untuk Menunjang investasi di Daerah, maka Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro telah memilki Master Plan Penanaman Modal
dan akan pula ditindaklnjuti dengan penyusunan Rencana Umum Penanaman
Modal Daerah yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019 yang akan
ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
2.3.2.14.1 Pembentukan Modal Total Bruto
Untuk mengatasi permasalahan data dari OPD penanggung jawab, maka
perhitungan investasi didekati dengan menggunakan data Pembentukan Modal
Tetap Bruto (PMTB) dari BPS. Perkembangan investasi di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro dapat dilihat dari PMTB pada Tahun 2017 sebesar Rp
582.687Miliar, meningkat dari Rp 289,477 Miliar pada Tahun 2010. Data PMTB
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.78.
Tabel 2.78
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Menurut
pengeluaran
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017 (juta rupiah)
No Komponen
Pengeluaran 2014 2015 2016 2017
1 Pengeluaran Konsumsi
Rumah Tangga 885.364 1.011.211 1.102.466 1.220,02
II-90
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT
91.455 99.255 113.459 127,32
3 Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah 592.894 696.534 783.694 866,26
4 Pembentukan Modal Tetap Bruto
417.351 494.207 529.699 582,69
a. Bangunan 369.627 442.367 472.897 521.432
b. Non-Bangunan 47.724 51.740 56.801 61.255
5 Perubahan Inventori 275 210 233 -21
6 Ekspor 326.390 364.386 451.737 506,882
7 Impor 932.979 1.093.458 1.216.285 1.352,284
PDRB 1.380.750 1.572.445 1.765.101 1.950,876
Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2018
2.3.2.14.2 Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro telah menyelenggarakan
pelayanan perizinan terpadu satu pintu sejak tahun 2011. Sejak saat itu pula,
seluruh pelayanan perizinan dilaksanakan oleh kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu dan pasca perubahan perangkat daerah. Saat ini pelayanan terkait hal
tersebut telah menjadi tugas dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
2.3.2.15 Kebudayaan
Kebudayaan adalah salah satu urusan wajib yang didesentralisasikan kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota, termasuk didalamnya Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro. Pembangunan kesenian dan kebudayaan dilaksanakan melalui
upaya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan seni-budaya untuk
kesejahteraan masyarakat. Capaian kinerja urusan wajib kebudayaan Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2009-2017 dapat diperhatikan pada
tabel 2.79.
Tabel 2.79
Capaian Kinerja Urusan Wajib Kebudayaan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
No Indikator
Kondisi
Kinerja Kebudayaan
pada awal
perioade
RPJMD
Capaian Kinerja
2009-2012 2013 2014 2015 2016 2017
1
Jumlah
Penyelenggaraan Festival Seni Budaya
16 24 24 30 32 34
2 Jumlah Benda Cagar 1 5 5 15 27 41
II-91
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Kebudayaan pada awal
perioade
RPJMD
Capaian Kinerja
2009-2012 2013 2014 2015 2016 2017
Budaya, situs budaya
dan/atau peninggalan arkeologi yang
dilestarikan
3
Jumlah jenis adat
budaya, tradisi, dan
warisan kearifan local yang Dilestarikan dan
Dikembangkan
1 1 2 2 2 2
4
Jumlah Kekayaan
Seni Musik
Tradisional yang Dilestarikan
2 2 2 3 4 5
5 Jumlah Kekayaan Seni Tari Tradisional
Yang Dilestarikan
5 5 5 9 12 13
6
Jumlah Benda Koleksi
Museum yang
dilestarikan
0 0 10 20 30 40
7
Jumlah perkembangan
Sanggar-sanggar Seni
local
25 25 27 28 29 135
8
Jumlah
perkembangan seniman, budayawan,
pentua adat
30 30 31 42 45 48
9 Group Kesenian Aktif 62 62 55 57 59 60
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Periwisata Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018
2.3.2.16 Kepemudaan dan Olahraga
2.3.2.16.1 Jumlah Organisasi Pemuda
Organisasi pemuda adalah sekelompok pemuda yang bekerjasama dengan
suatu perencanaan kerja dan peraturan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Jumlah organisasi pemuda dihitung dari jumlah organisasi pemuda yang aktif
sampai dengan tahun pengukuran. Berdasarkan data Badan Kesbangpol organisasi
kepemudaan yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai
dengan tahun 2016 berjumlah 18 organisasi. Organisasi kepemudaan tersebut,
diantaranya Ikatan Putra-Putri Indonesi (IPPI) Sitaro, Komite Nasional Pemuda
Indonesia (KNPI) Kabupaten Kepulauan Sitaro, dan lain sebagainya.
2.3.2.16.2 Jumlah Organisasi Olahraga dan Gedung Olahraga
Organisasi Olahraga adalah Organisasi formal yang dibentuk oleh
sekelompok masyarakat olahraga yang bekerjasama dengan suatu perencanaan
II-92
kerja dan peraturan, untuk mencapai suatu tujuan pembangunan dunia olahraga.
Jumlah organisasi olahraga dihitung dari jumlah organisasi olahraga yang aktif
sampai dengan tahun pengukuran. Untuk jumlah organisasi olahraga yang ada di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun 2017
berdasarkan data dari Dinas Pendidikan tahun 2017 berjumlah 46 organisasi.
Sedangkan gedung olahraga yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro, baik yang dibangun oleh Pemerintah Daerah maupun pihak swasta sampai
dengan tahun 2017 berjumlah 1 Gedung di Pulau Tagulandang.
2.3.2.17 Statistik
Indikator untuk pelayanan urusan statistik yakni ketersediaan buku daerah
dalam angka maupun buku PDRB Kabupaten. Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2011-2017 melalui Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik maupun pihak
akademisi telah menyediakan buku-buku tersebut. Berdasarkan data dari
Bappeda, tercatat sudah menerbitkan 9 Buku Daerah Dalam Angka dan 30 Buku
Kecamatan Dalam Angka, serta 9 Buku PDRB Kabupaten dimana mulai tahun
2015 sudah bisa di download melalui website Badan Pusat Statistik (BPS) dengan
alamat website https://sitarokab.bps.go.id/. Bahkan pada tahun 2016 Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah sudah menyediakan aplikasi e-information dan
website resmi yang bisa diakses oleh seluruh SKPD dan masyarakat Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro untuk memperoleh informasi tentang data-data
statistik baik tingkat Kabupaten, Provinsi maupun nasional serta dokumen-
dokumen hasil kajian, dengan alamat website bappeda.sitarokab.go.id. Disamping
itu, di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro telah ada website resmi
Badan Pusat Statistik yang terus mengeluarkan buku-buku maupun dokumen-
dokumen data dan informasi daerah yang bisa langsung diakses oleh seluruh
masyarakat dengan alamat website www.sitarokab.bps.go.id.
2.3.2.18 Perpustakaan
Jumlah perpustakaan yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro, baik perpustakaan desa maupun perpustakaan sekolah setiap tahun terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 berjumlah 163 unit yang terdiri dari 44
perpustakaan kampung dan 118 perpustakaan sekolah dan 1 perpustakaan
daerah. Selanjutnya pada tahun 2015, 2016 dan 2017 kembali meningkat menjadi
164 Unit yang terdiri dari 45 perpustakaan kampung, 118 perpustakaan sekolah
dan 1 perpustakaan daerah. diperlihatkan pada Tabel 2.80.
II-93
Tabel 2.80
Perkembangan Jumlah Perpustakaan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
No Jenis Perpustakaan 2014 2015 2016 2017
1 Perpustakaan Desa 44 45 45 45
2 Perpustakaan Sekolah 118 118 118 118
3 Perpustakaan Umum Kabupaten 1 1 1 1
Total/Jumlah 163 164 165 165
Sumber : Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018.
Di samping itu, berdasarkan data dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
jumlah pengunjung perpustakaan terus mengalami peningkatan dari tahun 2014
sampai dengan tahun 2017 dimana pada tahun 2014 total pengunjung sebanyak
12.486 kemudian menjadi 16.896 pada tahun 2017. Untuk jelasnya mengenai
perkembangan capaian indikator kinerja perpustakaan dari tahun 2014-2017
diperlihatkan pada Tabel 2.81.
Tabel 2.81
Perkembangan Capaian Kinerja Urusan Perpustakaan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
No Jenis Perpustakaan 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah Pengunjung Perpustakaan Per Tahun
22.71 22.81 26.81 30.53
2 Koleksi Buku Yang Tersedia Dia
Perpustakaan 0.25 3.074 0.71 0.2
3 Jumlah Rata-Rata Pengunjung
Perpustakaan Per Tahun 12.486 12.579 14.829 16.896
4 Jumlah Koleksi Judul Buku
Perpustakaan 9.136 12.210 14.072 14.337
5 Jumlah Pustakawan Teknis dan
Penilai Yang Memiliki Sertifikasi
-
-
-
-
Sumber : Daerah Dalam Angka. Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2014-2018.
2.3.2.19 Kearsipan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro khususnya Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan terus berupaya melakukan pembinaan dan penataan
terhadap pengelolaan arsip diseluruh perangkat daerah. Sampai dengan tahun
2017 Perangkat Daerah yang telah melakukan penataan arsip secara baku
sebanyak 39 Perangkat Daerah atau 85%. Adapun kendala dalam hal pengelolaan
arsip yang sesuai dengan standart yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan yakni belum tersedianya depo arsip dan
tenaga arsiparis yang bersertifikat ANRI. Perkembangan Perangkat Daerah yang
II-94
60
8085
0
20
40
60
80
100
2010 2015 2017
Perangkat Daerah yang mengelola arsip secara baku
mengelola arsip secara baku Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2010-
2017 diperlihatkan pada Gambar 2.29.
Gambar 2.29
Perkembangan Perangkat Daerah yang mengelola arsip secara baku
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2010-2017
2.3.3 Urusan Pemerintahan Pilihan
2.3.3.1 Kelautan Dan Perikanan
2.3.3.1.1 Produksi Perikanan
Berdasarkan data dari BPS tahun 2016 (Sitaro Dalam Angka 2016), dan
data dari Perikanan tahun 2017, perkembangan hasil produksi kelautan dan
perikanan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 produksi perikanan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar 16.145.85 ton. (Dinas
Perikanan, 2015).
Produksi perikanan ini meningkat pada tahun 2015 menjadi 16.882 ton
atau meningkat sebesar 736.15 ton dari tahun 2014. Terjadi peningkatan produksi
perikanan kembali pada tahun 2016 dan 2017 masing-masing menjadi sebesar
17.727 ton dan 18.274 ton. Perkembangan produksi perikanan Tahun 2014-2017
dapat disajikan dalam bentuk Tabel 2.82 berikut.
Tabel 2.82 Perkembangan Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Laut Menurut
Jenis Ikan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
NO Jenis Ikan
2014 2015 2016 2017
Produksi (Ton)
Nilai Produksi
(000)
Produksi (Ton)
Nilai Produksi (000)
Produksi (Ton)
Nilai Produksi
(000)
Produksi (Ton)
Nilai Produksi
(000)
1 2 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Kakatua 128,68 4.503.975 151,68 4.702.882 184 4.888.072 144.480
2 Biji Nangka 21,05 126.312 44,05 325.219 76 510.409 0
3 Lolosi 35,76 0 35,76 - 36 - 27.560
4 Kerapu 41,39 1.034.750 64,39 1.233.657 96 1.418.847 53.860
5 Maming 0 0 - -
- - 0
II-95
NO Jenis Ikan
2014 2015 2016 2017
Produksi
(Ton)
Nilai Produksi
(000)
Produksi
(Ton)
Nilai Produksi
(000)
Produksi
(Ton)
Nilai Produksi
(000)
Produksi
(Ton)
Nilai Produksi
(000)
1 2 9 10 11 12 13 14 15 16
6 Kakap 176,57 4.944.100 199,57 5.143.007 232 5.328.197 72.640
7 Kurisi 21,05 126.312 44,05 325.219 76 510.409 12.380
8 Swangi 23,99 143.802 46,99 342.709 79 527.899 6.400
9 Hiu 0 0 - - - - 11.860
10 Cucut 0 0 - - - - 0
11 Pari 0 0 - - - - 582
12 Bawal hitam 15,38 444.540 38,38 643.447 70 828.637 4.560
13 Bawal putih 13,67 382.872 36,67 581.779 69 766.969
2.851
14 Layang 2.149,48 29.017.920 2.472,48 29.216.827 2.204 29.402.017
392
15 Selar 1.359,76 23.116.226 1.382,76 23.315.133 1.415 23.500.323
263.422
16 Kuwe 26,70 534.000 49,70 732.907 82 918.097
37.560
17 Daun bambu 0 0 - - -
-
0
18 Ikan terbang 275,39 1.652.446
298,39 1.851.253 330 2.036.443
20.132
19 Belanak 0,00 0 - - - -
1.360
20 Julung-julung
166,94 1.013.622 189,94 1.212.429 222 1.397.719
10.320
21 Teri 3,49 27.912 26,49 226.819 58 412.009 0
22 Japuh 0 0 - - - - 0
23 Tembang 212,71 1.276.254 235,71 1.475.161 268 1.660.351
8.740
24 Kembung 1.676,70 14.671.125 1.699,70 14.870.032 1.732 15.055.222
3.840
25 Tenggiri 127,11 5.084.320 150,11 5.283.227 182 5.468.417
8.740
26 Layar 118,20 2.415.152 141,20 2.414.059 173 2.699.249
0
27 Albacora 0 0 - - - -
0
28 Madidihang 1.660,81 41.520.200 1.683,81 41.719.107 1.716 41.904.297
2.520
29 Tuna sirip biru selatan
98,56 3.326.366 121,56 3.525.273 154 3.710.463
296.956
30 Mata besar 0 0 - - - - 0
31 Cakalang 3.389,14 49.820.490 3.412,14 50.019.397 3.544 50.204.587 611.592
32 Tongkol komo
2.744,54 15.428.850 2.767,54 15.627.757 2.875 15.812.947
4.044.200
33 Lamadang 125,49 1.079.257 148,49 1.278.164 180 1.463.354
23.320
34 Ikan boronang
35,17 40.996 58,17 239.903 90 425.093
45.820
35 Cumi-cumi 22,91 687.420 45,91 886.327 78 1.071.517
5.286
36 Gurita 15,33 306.700 38,33 505.607 70 690.797
15.160
37 Sotong 90,19 0
90,19 - 90 -
0
38 Penyu 0 0 - - - - 0
39 Binatang air lainnya
1.290,43 11.504.284 1.313,43 11.703.191 1.345 11.888.381
4.260
40 Kulit Pasir 0 0
- - -
0
41 Udang Lobster
0 0 -
- -
0
42 Rumput laut 0 0 - - -
0
II-96
NO Jenis Ikan
2014 2015 2016 2017
Produksi
(Ton)
Nilai Produksi
(000)
Produksi
(Ton)
Nilai Produksi
(000)
Produksi
(Ton)
Nilai Produksi
(000)
Produksi
(Ton)
Nilai Produksi
(000)
1 2 9 10 11 12 13 14 15 16
-
16.145 214.130.103 16.882 219.500.603 17.727 224.502.738 18.274 5.776.613
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2018, Dinas Perikanan 2018
2.3.3.1.2 Rumah Tangga Perusahaan Perikanan
Pada tahun 2016-2017, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro sudah membangun Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang
bertempat di Ulu Siau dan membangun Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI).
Selanjutnya telah menetapkan kawasan seputaran pasar Ulu Siau sebagai kawasan
Minapolitan. Namun hal penting yang masih belum terealisasi sampai dengan
tahun 2017, yaitu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Khusus Nelayan.
Kelembagaan nelayan yang telah ada sebanyak 2 koperasi nelayan,
persoalan yang ada, yaitu belum terlayaninya seluruh nelayan dengan kartu
nelayan. Berdasarkan data dari Dinas Perikanan, dari total 4.092 nelayan sampai
dengan tahun 2017 masih 3.436 yang belum memiliki kartu nelayan atau baru
1004 nelayan yang memiliki kartu nelayan. Perkembangan rumah tangga
perusahaan perikanan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2013-
2017 diperlihatkan pada Tabel 2.83.
Tabel 2.83
Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Perusahaan Perikanan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
Tahun Jukung
Perahu Tanpa Motor
Motor
Tempel
Kapal
Motor Total
Perahu Papan
Kecil Sedang Besar
2014 70 405 66 15 2.880 23 3.459
2015 70 418 81 17 2.885 28 3.499
2016 70 499 100 14 2.920 43 3.646
2017 70 584 120 14 3.219 85 4.092
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2016, Dinas Perikanan 2018
2.3.3.1.3 Asuransi Nelayan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro lewat Dinas
Perikanan mulai melaksanakan pemberian asuransi nelayan sejak tahun 2016
II-97
dimana berdasarkan data dari dinas perikanan, pada tahun 2016 sudah sebanyak
400 nelayan dari total 4092 nelayan yang ada atau sebesar 9.77% yang menerima
asuransi nelayan. Untuk tahun 2017 pemerintah daerah telah menambah jumlah
nelayan yang terdaftar asuransi yakni sebanyak 604 jika diakumulasikan sudah
sebanyak 1.204 nelayan yang terdaftar atau sebesar 29.42%
2.3.3.2 Pariwisata
Sebagai wilayah kepulauan, objek wisata di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro didominasi oleh objek wisata alam seperti pantai, taman bawah
laut, pantai air panas, juga gunung. Selain itu, terdapat wisata budaya dan sejarah
seperti fosil dan makam-makam kuno. Pada Tabel 2.84 dapat dilihat berbagai objek
wisata baik wisata alam maupun wisata budaya yang ada di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro.
Tabel 2.84
Objek Wisata Alam Menurut Kecamatan
Kabupaten KepulauanSiau Tagulandang Biaro
No Kecamatan Objek Wisata Alam
1 Biaro
a. Pantai Kalakuhi
b. Pantai Tumora c. Teluk Tope
d. Teluk Buang e. Diving Point Kawasan Bawah Laut Gugusan
Pulau Biaro
2 Tagulandang Selatan a. Pantai Kisihang b. Pantai Watu Tumipu
3. Tagulandang
a. Diving Point Kawasan Bawah Laut Pulau Ruang
b. Pulau Pasige c. Pulau Ruang (Gunung Ruang).
4 Tagulandang Utara Pantai Bulangan
5 Siau Barat Selatan
a. Nyare Pantai Pasir Putih Talawid
b. Pantai Pasir Putih Tanganga c. Pantai Bahu Tanaki
d. Danau Kapeta
6 Siau Timur Selatan
a. Nyare Pantai Pahepa
b. Pantai Kalihiang c. Diving Point Kawasan Bawah Laut Gugusan
Pulau Mahoro-Pahepa-Manumpitaeng
7 Siau Barat
a. Tanjung Senggelohe b. Diving Point Kawasan Bawah Laut Pulau
Makalehi
c. Pantai Lehi (Air Panas) d. Pantai Timboko
e. Hutan Lindung Gunung Tamata f. Danau Makalehi (Danau Cinta)
g. Air Terjun (Peling)
8 Siau Tengah Ake Sio (Tempat Pemandian)
II-98
Objek yang menjadi daya tarik dari para wisatawan baik mancanegara
maupun lokal Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro adalah wisata alam
bawah laut. Pada tahun 2017 ada satu diving center yang melayani para wisatawan
untuk melakukan penyelaman di seluruh diving spot yang ada. Limanggu diving
center ini merupakan binaan dari dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang secara resmi didirikan pada tahun 2015.
Adapun diving point di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebanyak 18
titik (RIPPDA) disajikan melalui Tabel 2.85.
Tabel 2.85
Diving Spot (Titik-Titik Penyelaman)
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
No Nama Objek Wisata Lokasi Jenis Posisi Geografis
1 Kolokohi Pulau Biaro Selatan Bawah air 2º04’01 LU
(Underwater) 125º20’58 BT
2 Zaccharles Rock Pulau Biaro Selatan Bawah air 2º04’46 LU
(Underwater) 125º21’57 BT
3 Bomb Rock Pulau Biaro Selatan Bawah air 2º05’23 LU
(Underwater) 125º22’55 BT
4 Sweetlips city Pulau Biaro Timur Bawah air 2º06’28 LU
(Underwater) 125º24’42 BT
5 Labbyrinth Pulau Biaro Utara Bawah air 2º08’05 LU
(Underwater) 125º24’19 BT
6 Tope Pulau Biaro Barat Bawah air 2º06’31 LU
(Underwater) 125º20’29 BT
7 Old Lava flow Pulau Ruang Timur Bawah air 2º17’57 LU
(Underwater) 125º23’02 BT
8 New Lava flow Pulau Ruang Timur Bawah air 2º18’31 LU
(Underwater) 125º23’12 BT
9 Pasige Silva point
Pulau Pasige Selatan Bawah air 2º20’25 LU
(Underwater) 125º18’12 BT
10 Pahepa (paul) reef Pulau Pahepa
Selatan
Bawah air 2º38’24 LU
(Underwater) 125º27’47 BT
11 Batu Jendela Pulau
Pahepa/Mahoro
Bawah air
(Underwater)
2º39’49 LU
125º28’35 BT
12 Muka kampong Pulau Buhias Bawah air 2º40’25 LU
(Underwater) 125º27’11 BT
13 Pangkalan Pulau Siau Selatan Bawah air 2º37’58 LU
(Underwater) 125º23’49 BT
14 Batu lehi Pulau Siau Barat Bawah air 2º39’29 LU
(Underwater) 125º22’32 BT
15 Eddi’s point Pulau Siau Barat Bawah air 2º46’10 LU
(Underwater) 125º22’07 BT
16 Tanjung batu bulan Pulau Siau Barat Bawah air 2º47’14 LU
(Underwater) 125º22’09 BT
17 Lia point Pulau Siau Barat Bawah air 2º47’59 LU
(Underwater) 125º22’34 BT
18 Makalehi Pulau Makalehi Bawah air 2º43’25 LU
Selatan (Underwater) 125º10’21 BT
Sumber: RIPPIDA Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2017
II-99
Wisata budaya adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari daya tarik budaya dengan memanfaatkan potensi budaya dari tempat
yang dikunjungi tersebut. Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
disamping dikenal dengan wisata alamnya juga memiliki beberapa objek wisata
budaya yang sering dikunjungi oleh para wisatawan, baik lokal maupun
mancanegara. Objek-objek wisata budaya di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro tersebar di 10 Kecamatan yang ada. Rinci objek-objek wisata
budaya yang ada disajikan pada Tabel 2.86.
Tabel 2.86
Objek Wisata Budaya Menurut Kecamatan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017
No Kecamatan Objek Wisata Alam Keterangan
1 Biaro -
2 Tagulandang a. Tugu Lohoraung b. Makam Panglima Walandungo
Desa Tulusan Desa Tulusan
3. Tagulandang Makam misionaris Fredrick
Kelling Balehumara
4 Tagulandang Utara Monumen Salak dan Makam Pahlawan Salak E.B Mudeni
Bawoleu
5 Siau Barat Selatan - -
6 Siau Timur Selatan Patung Yesus Memberkati Balirangen
7 Siau Barat
a. Gua Tengkorak Misterius b. Monumen Kedaulatan NKRI
c. Monumen Adikarya d. Makam Raja Lokongbanua
e. Makam Raja Ismail Jacobus f. Makam Korban Pembantaian
Tentara Jepang
g. Monumen Merah Putih
Makalehi Makalehi
Makalehi Paseng
Ondong
Makalehi
Peling
8 Siau Tengah a. Batu Siau, Ake Sio Beong
9 Siau Timur
a. Monumen Sitaro b. Makam Raja Aling Janis
c. Makam Raja Anthony Jafet Kansil Bogar
d. Makam Raja Manalang Dulag Kansil
e. Makam Penginjil Paul Kelling
Ulu Siau Ulu Siau
Ulu Siau
Ulu Siau
Ulu Siau
10 Siau Barat Utara Makam Panglima Hengkeng U
Naung Kiawang
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2018
2.3.3.2.1 Jumlah Kunjungan Wisata
Selama tahun 2017 jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro sebanyak 3.238 orang yang terdiri dari 2.776 wisatawan
domestik dan 462 wisatawan mancanegara yang berasal dari beberapa negara
seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Perancis, Rusia, RRC, Jepang dll.
II-100
Selang beberapa tahun terakhir jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan hal
tersebut menandakan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro semakin
dikenal, baik di skala nasional maupun internasional. Hal ini tidak lepas dari
usaha Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dalam
mempromosikan potensi kegiatan wisata yang ada, baik melalui website, media
sosial, maupun lewat even-even yang diselenggarakan di tingkat daerah provinsi
maupun nasional. Disamping itu juga perbaikan sarana dan prasarana serta iklim
keamanan yang kondusif menjadi faktor kunci dalam upaya meningkatkan sektor
pariwisata. Gambar 2.30 memperlihatkan jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara
dan Mancanegara Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2010-2017
Sumber : Sitaro Dalam Angka 2017 dan Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, 2018
Gambar 2.30
Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2010-2017
Peningkatan jumlah wisatawan harus diikuti juga dengan peningkatan
sarana dan prasarana yang memadai bagi wisatawan yang berkunjung. Salah satu
sarana penting untuk menunjang peningkatan jumlah wisatawan adalah
penginapan/hotel. Pada tahun 2017 terjadi penambahan. Jumlah
penginapan/hotel. Jumlah penginapan/hotel dari sebelumnya 9 unit menjadi 13
unit pada tahun 2017 sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2.87.
Tabel 2.87
Jumlah Hotel/Penginapan Menurut Kecamatan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017
NO Kecamatan Nama Hotel/Penginapan Jumlah
Kamar
Jumlah Tempat
Tidur
1 Biaro - 0 0
2 Tagulandang Selatan - 0 0
2880
685 787 791 846
1196 1268
2776
71 34 64 117 134 228 235462
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Nusantara Mancanegara
II-101
NO Kecamatan Nama Hotel/Penginapan Jumlah Kamar
Jumlah
Tempat Tidur
3 Tagulandang
- Penginapan Berkat
- Penginapan Florensia
- Penginapan Claudy Inn
- Penginapan Anggrek
- Penginapan Berkat
- Penginapan Platinum inn
10
17 6
9 7
15
10
20 9
10 7
8
4 Tagulandang Utara - - -
5 Siau Barat Utara - - -
6 Siau Barat Selatan - - -
7 Siau Timur Selatan - 0 0
8 Siau Barat
- Penginapan Grenda
- Penginapan Tasumaro
- Penginapan Agra
- Penginapan Blesing
19
8 10
8
22
9 10
8
9 Siau Tengah - 0 0
10 Siau Timur
- Hotel Jakarta
- Penginapan Welgi
- Penginapan Bahari
- Penginapan Little House
23
18 14
31
22 17
Tahun 2017 13 92 111
Tahun 2016 13 92 111
Tahun 2015 9
Tahun 2014 9 Sumber : Sitaro Dalam Angka 2018 dan Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, 2018
2.3.3.2.2 Pulau Makalehi sebagai wilayah Perbatasan dan Potensi Pariwisata
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro memiliki salah satu pulau
terluar NKRI yakni pulau Makalehi yang ditetapkan dalam Peraturan Badan
Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk
Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2015–2019. Luas pulau makalehi sekitar
304 Ha dengan titik tertinggi kira-kira 180m diatas permukaan laut (dpl) yang
berada pada kawasan pulau bagian tenggara. Pulau Makalehi merupakan bagian
dari wilayah Kecamatan Siau Barat dan memiliki 3 (tiga) kampung, yakni:
Makalehi, Makalehi Utara dan Makalehi Timur.
Jumlah penduduk di pulau Makalehi sekitar 1.400 jiwa, yang terdiri atas 690
jiwa jumlah penduduk laki-laki dan 710 jiwa penduduk perempuan. Dengan
jumlah penduduk tersebut, maka kepadatan penduduk di wilayah Pulau Makalehi
adalah 4,61 jiwa/ha. Untuk jumlah rumah tangga di Pulau Makalehi sebanyak 401
kepala keluarga, maka secara umum angka rata-rata setiap rumah tangga terdiri
atas 3,5 jiwa per rumah tangga atau dengan kata lain banyak rumah tangga yang
ada hanya merupakan pasangan suami-isteri dengan memiliki anak satu atau
pasangan suami-isteri tanpa ada anggota keluarga yang lain.
Saat ini potensi pariwisata Pulau Makalehi terdiri dari ekowisata dan wisata
bahari serta Wisata Budaya. Wisata alam yang tersaji di Pulau Makalehi adalah
II-102
adanya danau yang berada di tengah pulau yang pada perspektif tertentu danau
tersebut dipandang berbentuk hati. Kemudian pada sisi wisata bahari, Pulau
Makalehi yang dikelilingi lautan memiliki potensi pemandangan bawah laut yang
dijadikan diving spot karena terdapat terumbu karang hingga keberadaan beberapa
jenis ikan yang cukup langkah. Selain wisata alam dan bahari, pulau makalehi
menyajikan wisata Budaya dimana terdapat sebuah bukit yang memiliki goa dan
berisikan tengkorak. Rincian objek wisata di pulau makalehi dapat dilihat pada
Tabel 2.88.
Tabel 2.88
Potensi Pariwisata Pulau Makalehi
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2018
No Jenis Wisata Potensi Wisata Lokasi
1. Budaya dan
Purbakala
- Bukit tengkorak Pulau
Makalehi Makalehi utara
2. Ekowisata - Danau Makalehi Makalehi utara
3. Bahari - Diving point, snorkling Makalehi, Makalehi Timur
Sumber : Sitaro Dalam Angka 2018 dan Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, 2018
2.3.3.2.3 Potensi Wisata Pulau Mahoro
Pulau Mahoro merupakan salah satu gugusan pulau yang berada di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Gugusan Pulau Mahoro dan pulau-
pulau kecil diantaranya sering disebut dengan Cluster Buhias. Diantara gugusan
pulau-pulau kecil ada sebagian pulau yang tidak berpenghuni, termasuk Pulau
Mahoro dan berada di paling ujung gugusan Cluster buhias.
Pulau Mahoro merupakan bagian wilayah pemerintahan Kecamatan Siau
Timur Selatan. Pulau Mahoro berjarak ± 9,5 dari pelabuhan Ulu-Siau, dengan
waktu tempu sekitar 45 menit dengan menggunakan speedboat. Luas pulau
mahoro ± 7km² dengan panjang garis pantai ± 200m.
Selain pantai dengan pasir putih yang ada, pulau mahoro juga memiliki goa
burung walet yang menambah kesan eksotisme pada pulautersebut. Selain itu,
pantai pada pulau Mahoro masih relatif bersih disebabkan kunjungan wisatawan
asing maupun domestik yang masih kurang karena akses untuk menjangkau pulau
tersebut masih sangat terbatas.
Pengembangan potensi wisata pada pulau Mahoro selain sedang diupayakan
oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, saat ini pulau
kecil tersebut telah masuk sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata
Provinsi Sulawesi Utara sehingga kedepannya pembangunan kepariwisataan di
II-103
Pulau ini akan dapat secara simultan dilakukan baik oleh pemerintah daerah
maupun pemerintah provinsi.
Kawasan wisata pulau mahoro saat ini juga merupakan kawasan unggulan
pariwisata daerah yang belum banyak disentuh dengan pembangunan
infrastruktur karena adanya paradigma bahwa pembangunan fasilitas yang
berlebihan dapat menurunkan kesan eksotisme yang selama ini melekat pada
seluruh wisatawan yang datang di wilayah tersebut.
2.3.3.2.4 Potensi Pengembangan Kawasan Pariwisata
Pengembangan kawasan prioritas pariwisata Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
(RIPPDA) yaitu penentuan kawasan prioritas dilakukan dengan pertimbangan
sebagai berikut.
1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendanaan mengingat kawasan
pengembangan pariwisata sangat luas dan pembangunan secara bertahap
menjadi pilihan yang rasional untuk dilakukan.
2. Memanfaatkan kawasan dengan koridor yang telah terbuka bagi pariwisata
baik secara independen maupun terintegrasi dengan kawasan lainnya.
Berikut adalah arahan kawasan prioritas di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro.
2.3.3.3 Pertanian
2.3.3.3.1 Pala
Pala Siau merupakan pala dengan kualitas terbaik di dunia, seperti tingkat
produksinya yang tinggi (panen per-kuartal), rendemen minyak atsirinya yang
tinggi serta memiliki aroma khas sehingga sangat diminati pangsa pasar
internasional. Pada tahun 2015, pemerintah daerah menerima penghargaan dari
Kementerian RI Hukum dan HAM yaitu sertifikat Indikasi Geografis yang
mempatenkan merk “Pala Siau”.
Luas areal tanaman pala dari tahun 2014-2017 terus mengalami
peningkatan dimana luas areal tanaman pala pada tahun 2014 berdasarkan data
dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yakni
sebesar 5.370,74ha meningkat menjadi 4.587,66 ha atau meningkat 550,26 ha
(13,62%). Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.89.
II-104
Tabel 2.89
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Tanaman Pala
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014 – 2017
N
o Kecamatan
2014 2015 2016 2017
Luas
Areal
(ha)
Produk-
si
(ton)
Luas
Areal
(ha)
Produk=
si
(Ton)
Luas
Areal
(ha)
Produk-
si
(ton)
Luas
Areal
(ha)
Produk
si
(ton)
1 Biaro 51,83 52,55 51,83 8,43 44,49 8,43 44,49 8,43
2 Tagulandang Selatan
418,99 428,86 418,99 244,92 389,19 244,92 404,19 244,92
3 Tagulandang 496,89 503,85 496,89 268,76 445,32 268,76 525,32 268,76
4 Tagulandang Utara
309,06 313,39 309,06 174,45 246,06 174,45 311,06 174,45
5 Siau Barat Selatan
594,93 603,26 594,93 279,24 453,59 279,24 497,59 279,24
6 Siau Timur
Selatan 588,52 596,64 588,52 381,56 549,60 381,56 597,60 381,56
7 Siau Barat 635,18 644,07 635,18 360,63 509,73 360,63 607,73 360,63
8 Siau Tengah 428,42 434,42 428,42 243,39 344,89 243,39 425,89 243,39
9 Siau Timur 971,54 985,13 971,54 679,75 999,12 679,60 1.080,12 679,60
10 Siau Barat Utara
875,38 887,64 875,38 544,85 605,67 549,85 698,67 549,85
Jumlah 5.370,74 5.445,81 4.499,04 3.195,98 4.587,66 3.190,83 5.192,66 3.190,83
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2017, Dinas Pangan Pertanian dan Perkebunan, 2018
Produksi pala Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada tahun
2014 sebesar 5.445.81 ton. Namun pada tahun 2016 dan 2017 produksi pala di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mengalami penurunan yang sangat
signifikan, dimana pada tahun 2015 produksi pala menurun sebesar 2.249,83 ton
atau menjadi sebesar 3.195,98 dan pada tahun 2017 produksi pala kembali
menurun menjadi hanya sebesar 3.190,83 ton.
2.3.3.3.2 Kelapa
Luas lahan kelapa tahun 2014 meningkat sangat tajam yang mencapai
lebih dari 30% tepatnya 1.363,17 ha. Namun demikian, produksi kelapa justru
sedikit mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2013
produksi kelapa tercatat sebesar 3.324.,24 ton menjadi 3.248,93 ton pada tahun
2014. Pada tahun 2015 berdasarkan data dari Dinas Pangan Pertanian dan
Perkebunan produksi kelapa mengalami peningkatan sebesar 97,07 ton menjadi
3.346 ton namun pada tahun2016 produksi kelapa kembali mengalami penurunan
sebesar 15 ton dari tahun 2015. Namun pada tahun 2017 produksi tanaman
kelapa mengalami peningkatan sebesar 3.247,45 ton.Perkembangan produksi
tanaman kelapa dapat diperlihatkan pada Gambar 2.31.
II-105
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2018, Dinas Pangan Pertanian dan Perkebunan, 2017
Gambar 2.31
Perkembangan Jumlah Produksi Kelapa
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2011-2017
Kecamatan Tagulandang merupakan kecamatan yang memiliki luas areal dan
jumlah produksi kelapa terbesar di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
Luas areal tanaman kelapa Kecamatan Tagulandang yakni sebesar 857,901 dengan
produksi rata-rata per tahun sebesar 707,81 ton. Untuk jelasnya mengenai luas
areal dan produksi tanaman kelapa per Kecamatan disajikan pada Tabel 2.90.
Tabel. 2.90
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Jenis Tanaman Kelapa
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
NO Kecamatan
2014 2015 2016 2017
Luas
Areal
(ha)
Produksi (ton)
Luas
Areal
(ha)
Produksi (Ton)
Luas
Areal
(ha)
Produksi (ton)
Luas
Areal
(ha)
Produksi (ton)
1 Biaro 265,78 128,29 265,78 137,954 265,78 136,5 203.10 123,83
2 Tagulandang
Selatan 930,35 621,49 930,35 631,154 930,35 629,7 711,98 609,15
3 Tagulandang 1.119,82 724,30 1.119,82 733,964 1.119,82 732,51 857,90 707,81
4 Tagulandang
Utara 646,40 421,31 646,40 430,974 646,40 429,52 485,69 392,49
5 Siau Barat Selatan
452,52 230,70 452,52 240,364 452,52 238,91 345,80 225,32
6 Siau Timur
Selatan 443,81 117,90 443,81 127,564 443,81 126,11 339,35 206,55
7 Siau Barat 461,191 210,63 461,191 220,294 461,191 218,84 354,10 203,86
8 Siau Tengah 296,08 151,21 296,08 160,874 296,08 159,42 225,80 147,58
9 Siau Timur 570,36 312,77 570,36 322,434 570,36 320,98 436,18 307,95
10 Siau Barat
Utara 621,27 330,33 621,27 339,994 621,27 338,54 475,15 322,91
JUMLAH 5.808,30 3.248,93 5.808,30 3.345,57 5.808,30 3331,03 4.435,05 3.247,45
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2016, Dinas Pangan Pertanian dan Perkebunan, 2017
0%
20%
40%
60%
80%
100%
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
3,418.74 3,324.13 3,324.24 3,248.93 3,345.57 3331.03 3247.45
II-106
2.3.3.3.3 Cengkih
Pada tahun 2014 penambahan areal tanaman cengkih sebesar 180,21ha
(32,11%) dapat menambah produksi sekitar 18%. Namun pada tahun 2015 dan
2016, produksi tanaman ini mangalami penurunan produksi sama dengan tanaman
pala. Hal ini disebabkan karena adanya panas yang berkepanjangan sepanjang
tahun 2015 akibat dari pengaruh El Nino. Pada tahun 2017 produksi tanaman
cengkih mengalami peningkatan sebesar 350.75 ton.
Luas areal dan produksi terbesar untuk tanaman cengkih di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro adalah Kecamatan Siau Barat Utara dengan
luas areal 140,15 atau sebesar 18,90% dari total luas areal dengan produksi rata-
rata per tahun sebesar 68,59 ton. Untuk jelasnya mengenai luas areal dan produksi
tanaman cengkih per Kecamatan disajikan pada Tabel 2.91.
Tabel 2.91
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Jenis Tanaman Cengkih
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
NO Kecamatan
2014 2015 2016 2017
Luas
Areal
(ha)
Produksi
(ton)
Luas
Areal
(ha)
Produksi
(Ton)
Luas
Areal
(ha)
Produksi
(ton)
Luas
Areal
(ha)
Produksi
(ton)
1 Biaro 39,62 5,37 39,62 3,709 39,62 2,957 68,94
2 Tagulandang
Selatan 75,49 49,87 75,49 48,209 75,49 47,457 58,08
3 Tagulandang 80,73 54,49 80,73 52,829 80,73 52,077 62,10
4 Tagulandang
Utara 59,25 37,80 59,25 36,139 59,25 35,387 43,33
5 Siau Barat
Selatan 29,73 17,43 29,73 15,769 29,73 15,017 22,87
6 Siau Timur
Selatan 57,91 33,55 57,91 31,889 57,91 31,137 39,60
7 Siau Barat 70,86 28,89 70,86 27,229 70,86 26,477 54,52
8 Siau Tengah 51,06 20,91 51,06 19,249 51,06 18,497 35,90
9 Siau Timur 136,59 46,62 136,59 44,959 136,59 44,207 51,97
10 Siau Barat
Utara 140,15 78,26 140,15 76,599 140,15 75,847 137,82
741,39 373,19 741,39 356,58 741,39 349,06 575,13 350.75
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2018, Dinas Pangan Pertanian dan Perkebunan, 2017
1.3.3.4 Perdagangan
2.3.3.4.1 Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB
Sebagai wilayah kepulauan, perdagangan menjadi salah satu penggerak
utama perekonomian Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.Hal ini
diakibatkan oleh posisi geografis yang terpisah dari pulau Sulawesi, serta
II-107
14.1
14.29
14.29
14.48
13.9
14
14.1
14.2
14.3
14.4
14.5
14.6
2014 2015 2016 2017
rendahnya produksi barang-barang di sektor industri, sehingga pemenuhan
kebutuhan sehari-hari diperoleh melalui perantaraan perdagangan. Dibanding
tahun sebelumnya, pengumpulan nilai tambah di kategori ini telah meningkat 7, 55
% sedangkan rata-rata pertumbuhan selama 5 tahun terakhir, mencapai rata-rata
8,87%.
Sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi, kategori ini memiliki andil 1,12 %
dan berada di posisi kedua setelah kategori A (Pertanian). Hal ini menunjukan
bahwa masyarakat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro secara perlahan
mulai beralih dari sektor primer ke sektor tersier terutama disebabkan oleh
semakin terbukanya konektivitas di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
dalam beberapa tahun terakhir. Gambar 2.32 memperlihatkan Kontribusi Sektor
Perdagangan Terhadap PDRB Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro,
2010-2017
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2015-2018
Gambar 2.32
Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
2.3.3.4.2 Fasilitas Perdagangan
Jumlah fasilitas perdagangan di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro
didominasi oleh warung dengan pertumbuhan yang sangat tinggi pada periode
2014-2016. Pasar tradisional hanya bertambah 1 unit pada periode yang sama.
Selanjutnya jumlah ruko/toko berfluktuasi sedangkan pasar modern stagnan.
Namun demikian, jumlah mini market mengalami pertumbuhan walaupun lambat.
Selengkapnya lihat pada Tabel 2.92.
Tabel 2.92
Perkembangan Fasilits Perdagangan, 2014-2017
DiKabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Fasilitas Perdagangan Tahun
2014 2015 2016 2017
Jumlah Ruko/Toko 120 129 131 147
Jumlah Warung 482 501 906 906
II-108
107.72
101.21
160.84150.55
0
50
100
150
200
2014 2015 2016 2017
Fasilitas Perdagangan Tahun
2014 2015 2016 2017
Pasar Tradisional 9 10 10 10
Pasar Modern 2 2 2 2
Mini Market 11 13 15 15
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2017
2.3.3.5 Energi dan Sumber Daya Mineral
2.3.3.5.1 Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik
Persentase Rumah Tangga pengguna Listrik di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro sampai dengan tahun 2017 sebesar 96.94%, persentase
tersebut terus mengalami penurunan sejak tahun 2015. hal ini disebabkan oleh
peningkatan jumlah kepala keluarga baru yang terus bertambah dan tidak
sebanding dengan peningkatan jumlah rumah tangga pelanggan listrik.
Tabel 2.93
Rumah Tangga yang Terlayani Listrik
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2015-2017
Sumber Penerangan Utama 2015 (%) 2016 (%) 2017 (%)
Listrik PLN 92,34 92,44 90,22
Listrik Non-PLN 5,50 6,28 6,72
Bukan Listrik 2,16 1,28 3,06
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber : Statistik Kesejahteraan Masyarakat BPS, 2015-2018
2.3.3.5.2 Rasio Ketersediaan Daya Listrik
Data dari Perusahaan Listrik Negara wilayah Siau, rasio elektrifikasi
Kabupaten Kepualauan Siau Tagulandang Biaro pada tahun 2017 sebesar 150.5%
artinya ketersediaan daya listrik surplus namun karena Kabupaten Kepulauan
Siau Tagulandang Biaro merupakan daerah kepulauan sehingga pembagian
ketersediaan daya listrik tidak merata, hal ini mengakibatkan pada beberapa
wilayah belum menikmati jaringan listrik secara maksimal.
Sumber : Sitaro Dalam Angka Tahun 2017
Gambar 2.33
Rasio Ketersediaan Listrik
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
II-109
2.3.4 Urusan Penunjang
2.3.4.1 Perencanaan Pembangunan Daerah
Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro melalui
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah telah menyusun berbagai dokumen
perencanaan selang periode 2013-2017.
Pencapaian kinerja pelayanan bidang urusan perencanaan pembangunan di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro diperlihatkan pada Tabel 2.94.
Tabel 2.94
Pencapaian Kinerja Pelayanan Bidang
Urusan Perencanaan Pembangunan
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2013-2017
NO Dokumen Perencanaan Realisasi S/D
2017
1 RPJPD 2008-2028 1 Dok
2 RTRW 2014-2034 1 Dok
3 RPJMD 2013-2018 1 Dok
4 RPJMD-P 2013-2018 1 Dok
5 RKPD dan RKPD Perubahan 6 Dok
6 Kebijakan Umum APBD dan Perubahan 6 Dok
7 Prioritas Plafon Anggaran Sementara dan Perubahan 6 Dok
8 Buku Profil Daerah dan Daerah Dalam Angka 7 Dok
9 Kajian Indikator Ekonomi Daerah 4 Dok
10 Kajian Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir 1 Dok
11 Perencanaan Pengembangan Pendapatan Ekonomi Masyarakat Kepulauan
1 Dok
12 Perencanaan Pengembangan Pendapatan Asli Daerah 1 Dok
13 Studi Kelayakan Jembatan Balirangen-Buhias-Buhias-Pahepa 1 Dok
14 Dokumen Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Minum (Rispam) Wil. Siau
1 Dok
15 Penyusunan Peta Wilayah Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 1 Dok
16 Strategi Sanitasi Kabupaten 1 Dok
17 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah
(LPPKD) 1 Dok
18 Masterplan Penanaman Modal 1 Dok
19 Master Plan Penanggulangan Kemiskinan 1 Dok
20 Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh Wilayah Pahepa dan Sekitarnya
1 Dok
21 RAD Pangan dan Gizi 1 Dok
22 Masterplan Reklamasi Pantai Ondong 1 Dok
Sumber: Bappelitbangda Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Beberapa dokumen perencanaan yang nantinya akan disusun oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik
(BPS) menyangkut bidang urusan perencanaan yakni Analisis Gini Ratio Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Nilai Tukar Petani (NTP), Master Plan
Ketenagalistrikan, Master Plan Infrastruktur, Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh
Pulau Tagulandang, Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)
Wilayah Tagulandang Biaro, serta penerapan aplikasi e-planning, e-data dan e-
II-110
information (amanat Permendagri 86 tahun 2017) pada penyusunan berbagai
dokumen perencanaan.
2.3.4.2 Keuangan
2.3.4.2.1 Persentase SiLPA Terhadap APBD
Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya merupakan
penerimaan pembiayaan yangdigunakan untuk menutupi defisit anggaran berjalan
apabila realisasi pendapatan lebih kecil daripada realisasi belanja dan mendanai
pelaksanaan kegiatan lanjutan atas beban belanja langsung.
Perkembangan persentase SiLPA terhadap APBD Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro Tahun 2014-2016 dapat diperhatikan pada Tabel 2.95.
Tabel 2.95
Persentase SiLPA terhadap APBD
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
Tahun Total SiLPA (Rp) Total APBD (Rp) Persentase
2014 73.151.075.053,91 459.354.481.529,00 15,92
2015 53.534.621.669,91 562.441.333.202,00 9,52
2016 25.851.090.413,91 679.738.509.847,00 3,80
2017 13.365.484.725,91 672.030.172.305,91 1.99
Sumber: Badan Pengelolah Keuangan dan Aset Daerah, 2018
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 persentase SiLPA
terhadap APBD Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar 15,92%
kemudian menurun menjadi sebesar 9,52% pada tahun 2015. Terakhir pada tahun
2017 persentase SiLPA terhadap APBD menurun tajam menjadi hanya sebesar
1,99%.
2.3.4.2.2 Tax Ratio
Tax ratio Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2014-
2017 masih berada di bawah 1% dari total PDRB atau masuk dalam kategori
rendah.
Tabel 2.96
Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Total PDRB
di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2014-2017
Tahun Realisasi Pajak
Daerah (Rp) PDRB ADHB (Rp) Kontribusi (%)
2014 2,894,429,129.00 1,375,905,300,000.00 0.21
2015 3,798,668,673.00 1,572,378,800,000.00 0.24
2016 4.400.184.875,00 1,765,100,000,000.00 0.25
2017 4.251.434.814,00 1,950,195,000,000.00 0.22
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah, 2018 (Diolah)
II-111
2.3.4.3 Pengawasan
Perkembangan kinerja Inspektorat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro tahun 2014-2017 disajikan dalam Tabel 2.97
Tabel. 2.97
Capaian Kinerja Inspektorat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Tahun 2014 – 2017
No Indikator Kinerja Capaian
2010 2011-2015 2016-2017
1 Persentase tindak lanjut temuan 71.15% 77.91% 77.34%
2 Jumlah Temuan BPK 52 249 128
Sumber: Inspektorat Daerah 2018
2.3.4.3.1 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (SAKIP)
Skor SAKIP Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro hingga tahun 2016 berada pada nilai C dan meningkat menjadi CC pada
penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2017. Pemerintah daerah
menargetkan skor B pada Tahun 2018, dan mencapai BB pada tahun 2019-2025.
Ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro untuk terus memperbaiki nilai
SAKIP sesuai dengan arahan Kementerian PAN RB yaitu sebagai berikut.
1. Akuntabilitas yang meliputi proses perencanaan, pelaksanaan kegiatan,
hingga monitoring dan evaluasi.
2. Efisiensi penggunaan anggaran perlu diikuti dengan outcome atau hasil
yang baik dan mampu berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.
3. Komitmen yang kuat dari Pimpinan Daerah, Kepala Perangkat Daerah,
Kepala Bidang, Kepala Seksi dan seluruh staf
4. Manajemen kinerja.
2.3.4.3.2 Indeks Reformasi Birokrasi
Pelaksanaan reformasi birokrasi, terutama di kabupaten/kota memang masih
belum sesuai dengan harapan. Akan tetapi, dalam perkembangannya terlihat ada
peningkatan. Indeks reformasi birokrasi kabupaten/kota pada 2015 sebesar 42,97,
sementera itu tahun lalu capaiannya meningkat sebesar 13,26 poin menjadi 56,23.
Ada tiga sasaran reformasi birokrasi, seperti, mewujudkan birokrasi yang
bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien, serta birokrasi yang
memiliki pelayanan publik yang berkualitas.Sampai dengan tahun 2017 Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro merupakan daerah percontohan Reformasi
Birokrasi di samping itu juga Pemerintah Daerah telah membuat RAD Reformasi
II-112
Birokrasi yang telah diinput dalam sistem Kementerian PAN RB tinggal menunggu
penilaian Indeks Reformasi Birokrasi jika semua kelengapan sudah terinput dalam
system yang secara otomatis akan dinilai oleh sistem sesuai dengan kriteria yang
sudah ditetapkan.
2.3.4.4 Sekretariat Dewan
2.3.4.4.1 Alat Kelengkapan DPR
Sekretaris DPRD secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada
kepala daerah melalui sekretaris daerah. Fungsi sekretariat DPRD adalah sebagai
berikut:
1. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD.
2. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD.
3. Penyelenggaraan rapat-rapat DPRD.
4. Penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.
Alat kelengkapan tetap DPRD Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
terdiri dari:
1. Pimpinan DPR
2. Komisi dan Sub Komisi;
3. Badan Musyawarah (Bamus);
4. Badan Urusan Rumah Tangga (BURT);
5. Badan Legislasi;
6. Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP);
7. Panitia Anggaran.
Sedangkan alat kelengkapan yang bersifat sementara terdiri dari:
1. Dewan Kehormatan;
2. Panitia-panitia, seperti panitia kerja (Panja)
3. Panitia khusus (Pansus).
2.4. Aspek Daya Saing Daerah
2.4.1.Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita
Pengeluaran per kapita digunakan sebagai representasi dalam
menggambarkan dimensi Standar Hidup Layak (SHL) dalam perhitungan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Pada tahun 2017, pengeluaran ratarata per kapita
penduduk Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar Rp 797.312 per
bulan.
II-113
Pola konsumsi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
masih didominasi oleh pengeluaran dari Kelompok Makanan. Pada tahun 2017,
pengeluaran rata-rata penduduk Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
untuk Kelompok Makanan adalah sebesar Rp 466.981 setiap bulan atau sebesar
58,57% dari total pengeluaran. Sebaliknya, pengeluaran rata-rata untuk Kelompok
Bukan Makanan adalah sebesar Rp 330.331 per bulan atau 41,43% dari total
pengeluaran.
Komoditas Kelompok Makanan yang paling mendominasi pengeluran
penduduk adalah kelompok makanan dan minuman jadi, yaitu sebesar 12,31%,
padi-padian sebesar 10,68%, sayur-sayuran 7,95%, ikan/udang 7,27%, dan rokok
sebesar 5,80%. Sementara itu, komoditi yang mendominasi pengeluaran di
Kelompok Bukan Makanan adalah komoditas perumahan dan fasilitas rumah
tangga sebesar 24,92% dan aneka barang dan jasa sebesar 9,01%. Distribusi
pengeluaran per kapita setiap komoditi dapat dilihat dalam Tabel 2.98 dan 2.99.
Tabel 2.98
Rata-Rata Pengeluaran (Rupiah) Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang dan
Kuintil Pengeluaran
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2017
No
Kuintil Pengeluaran
Kelompok Barang Kuintil
1 Kuintil
2 Kuintil
3 Kuintil
4 Kuintil 5
Rata-Rata
1 Padi-padian 54.011 64.669 83.539 98.791 124.530 85.129
2 Umbi-umbian 6.226 6.797 10.527 10.634 27.828 12.300
3 Ikan/Udang/Cumi/Kerang 27.414 37.644 49.302 65.603 109.723 57.955
4 Daging 643 1.536 2.131 13.825 42.288 12.102
5 Telur dan Susu 6.991 10.669 15.168 31.049 48.594 22.420
6 Sayur-Sayuran 28.888 44.243 51.798 74.167 117.593 63.361
7 Kacang-Kacangan 655 1.081 2.381 3.793 8.824 3.369
8 Buah-buahan 3.680 6.844 11.384 17.585 36.960 15.298
9 Minyak dan Kelapa 9.449 12.152 15.613 19.851 18.870 17.192
10 Bahan Minuman 10.732 14.144 17.979 24.972 32.809 20.137
11 Bumbu-bumbuan 3.215 4.089 5.697 7.349 14.051 6.882
12 Konsumsi Lainnya 1.807 2.473 4.132 7.370 15.175 6.177
13 Makanan dan minuman
Jadi 26.040 45.036 79.624 115.306 224.681 98.181
14 Rokok dan Tembakau 12.633 20.493 40.918 70.820 86.252 46.278
Jumlah Makanan 192.484 271.771 390.293 561.115 918.179 466.981
15 Perumahan dan fasilitas
rumah tangga 75.556 113.615 143.658 237.511 422.330 198.678
16 Aneka Barang dan jasa 26.467 30.109 46.663 74.449 181.391 71.854
17 Pakaian, Alas Kaki, dan
tutup kepala 5.225 7.216 11.778 21.590 54.199 20.015
18 Barang Tahan Lama 1.580 4.805 5.708 9.437 54.800 15.263
19 Pajak, Pungutan, dan
Asuransi 4.710 6.901 6.992 8.497 27.717 10.961
20 Keperluan Pesta dan
Upacara/Kenduri 4 1.633 1.288 5.199 59.696 13.561
Jumlah Bukan Makanan 113.542 164.278 216.087 356.683 800.233 330.331
II-114
No
Kuintil Pengeluaran
Kelompok Barang Kuintil
1
Kuintil
2
Kuintil
3
Kuintil
4 Kuintil 5
Rata-
Rata
Jumlah 305.926 436.049 606.381 917.798 1.718.412 797.312
Sumber: BPS Kab. Kep. Sitaro, Statistik Kesejahteraan Masyarakat, 2018
Tabel 2.99
Distribusi Pengeluaran Per Kapita Menurut Kelompok Komoditas dan Golongan
Pengeluaran
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2017
NO
Kuintil Pengeluaran
Kelompok Barang Kuintil
1
Kuintil
2
Kuintil
3
Kuintil
4
Kuintil
5
Rata-
Rata
1 Padi-padian 17,65 14,83 13,78 10,76 7,25 10,68
2 Umbi-umbian 2,04 1,56 1,74 1,16 1,62 1,56
3 Ikan/Udang/Cumi/Kerang 8,96 8,63 8,13 7,15 6,39 7,27
4 Daging 0,21 0,35 0,35 1,51 2,46 1,52
5 Telur dan Susu 2,29 2,45 2,50 3,38 2,83 2,82
6 Sayur-Sayuran 9,44 10,15 8,54 8,08 6,84 7,95
7 Kacang-Kacangan 0,21 0,25 0,41 0,41 0,51 0,42
8 Buah-buahan 1,20 1,57 1,88 1,92 2,15 1,92
9 Minyak dan Kelapa 3,09 2,79 2,57 2,16 1,68 2,16
10 Bahan Minuman 3,51 3,24 2,96 2,72 1,91 2,53
11 Bumbu-bumbuan 1,05 0,94 0,94 0,80 0,82 0,86
12 Konsumsi Lainnya 0,59 0,54 0,68 0,80 0,88 0,77
13 Makanan dan minuman
Jadi 8,51 10,33 13,13 12,56 13,07 12,31
14 Rokok dan Tembakau 4,13 4,70 6,75 7,72 5,02 5,80
Jumlah Makanan 62,89 62,33 64,36 61,14 53,43 58,57
15 Perumahan dan fasilitas rumah tangga
24,70 26,06 23,69 25,88 24,58 24,92
16 Aneka Barang dan jasa 8,65 6,90 7,70 8,11 10,56 9,01
17 Pakaian, Alas Kaki, dan tutup kepala
1,71 1,65 1,94 2,35 3,15 2,51
18 Barang Tahan Lama 0,52 1,10 0,94 1,03 3,19 1,91
19 Pajak, Pungutan, dan
Asuransi 1,54 1,58 1,15 0,93 1,61 1,37
20 Keperluan Pesta dan Upacara/Kenduri
0,00 0,37 0,21 0,57 3,47 1,70
Jumlah Bukan Makanan 37,11 37,67 35,64 38,86 46,57 41,43
Jumlah 100 100 100 100 100 100
Sumber: BPS Kab. Kep. Sitaro, Statistik Kesejahteraan Masyarakat, 2018
Pada tahun 2017, rata-rata pengeluaran makanan untuk 20% penduduk
berpengeluaran terendah (kuantil 1) adalah 62,89%. Sementara nonmakanan 37,11
%. Angka pengeluaran ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan jika
dibandingkan dengan 20 % penduduk berpengeluaran tinggi (kuantil 5). Pada
penduduk di kuantil 5, persentase pengeluaran untuk makanan juga masih lebih
besardibandingkan dengan pengeluaran non makanan. Namun persentase
pengeluaran untuk makanan cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan
penduduk di kuantil 1. Jika dibandingkan antara penduduk di kuantil 1 dan
kuantil 5, maka terdapat perbedaan sekitar 9 % baik untuk kelompok pengeluaran
makanan maupun non makanan. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.34.
II-115
41.62
44.93
41.43
58.38
55.0758.57
0
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017
Non Makanan Makanan
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2018 Ket: *Angka Sementara BPS Sitaro 2018
Gambar 2.34
Persentase Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2017
Data tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 menunjukkan bahwa belum
ada pergeseran yang berarti dalam pola konsumsi masyarakat di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Proporsi pengeluaran rata-rata penduduk
masih didominasi oleh kelompok makanan. Bahkan, kelompok pengeluaran ini
cenderung meningkat di tahun 2017. Pada tahun 2016, pengeluaran rata-rata
untuk kelompok makanan adalah 55,07% dari total pengeluaran, lebih kecil jika
dibandingkan dengan pengeluaran yang sama di tahun 2017. Sedangkan kelompok
bukan makanan adalah sebesar 44,93%, lebih besar dibandingkan dengan jenis
pengeluaran yang sama di tahun 2017. Persentase pengeluaran rata-rata penduduk
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dari tahun 2015-2017 disajikan
dalam Gambar 2.35.
Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2018
Ket: *Angka Sementara BPS Sitaro 2018
Gambar 2.35
Persentase Rata-Rata Pengeluaran Rata-rata Penduduk Sebulan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, 2015-2017
54.43
61.14
64.36
62.33
62.89
46.57
38.86
35.64
37.67
37.11
0 10 20 30 40 50 60 70
Kuntil 5
Kuntil 4
Kuntil 3
Kuntil 2
Kuntil 1
Non Makanan Makanan
II-116
7.4427.532
7.742
7.973
7
7.2
7.4
7.6
7.8
8
8.2
2014 2015 2016 2017
Pola pengeluaran masyarakat yang masih didominasi oleh pengeluaran dari
kelompok makanan, perlu dipahami secara hati-hati. Hal ini tidak dapat langsung
diartikan bahwa semua lapisan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro masih belum mapan atau belum makmur. Kondisi wilayah yang
secara ekonomi dan infrastruktur masih terbatas juga dapat mempengaruhi
kecenderungan pengeluaran masyarakat, seperti sangat terbatasnya tempat
hiburan, taman, tempat rekreasi, dan lain sebagainya. Tentu saja hal ini sedikit
banyak memiliki pengaruh negatif pada pengeluaran masyarakat di kelompok non
makanan. Perkembangan pengeluaran perkapita Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro periode 2014-2017 diperlihatkan pada Gambar 2.36.
Sumber: Sitaro Dalam Angka Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, 2018
Gambar 2.36
Pengeluaran Perkapita Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2014-2017
Dari Gambar 2.36 terlihat bahwa pengeluaran perkapita setiap tahun
mengalami kenaikan dimana pada tahun 2010 sebesar Rp 6,624 juta, dan terus
mengalami peningkatan dimana pada tahun 2017 menjadi Rp 7.973 juta. Namun
demikian masih lebih rendah dibanding rata-rata kabupaten/kota di Sulawesi
Utara.
2.4.2. Pertumbuhan Ekonomi
Secara umum pada periode 2010-2017, pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mengalami fluktuasi sebagaimana
diperlihatkan pada Tabel 2.91 tersebut. Pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar 7,22%. Pada tahun 2011
mengalami perlambatan namun meningkat kembali pada tahun 2012, yaitu
sebesar 8,19% yang merupakan pertumbuhan tertinggi pada kurun waktu tersebut.
Pada tahun 2015 dan 2016 terjadi perlambatan pertumbuhan yang cukup
signifikan yaitu menjadi 7,02%. Namun pada tahun 2017 kembali mengalami
penurunan menjadi 6,99%.
II-117
Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada tahun 2015 dan 2016
disebabkan oleh terjadinya kemarau panjang di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro yang menyebabkan kurangnya produksi sektor perkebunan,
khususnya produksi pala yang merupakan komoditas unggulan perekonomian
kabupaten ini.
2.4.3. Status Desa
Status desa terdiri dari, Desa Swadaya, Desa Swakarya, dan Desa
Swasembada yang masing-masing memiliki karakteristik masing-masing. Desa
yang termaju adalah Desa Swasembada. Perkembangan status desa di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro periode 2011-2016 diperlihatkan pada Tabel
2.100.
Tabel 2.100
Tipe Desa/Kelurahan, Status dan Jumlah dusun/Lindongan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 2016
No Desa Tipe Desa/
Kelurahan
Status Desa Jumlah
Dusun/ Lindongan Swadaya Swakarya Swasembada
1 Bawoleu Kampung √ 4
2 Minanga Kampung √ 2
3 Bulangan Kampung √ 2
4 Wo Kampung √ 2
5 Lumboi Kampung √ 2
6 Bawo Kampung √ 2
7 Humbia Desa √ 2
8 Kisihang Desa √ 4
9 Birakiama Desa √ 3
10 Buha Desa √ 3
11 Batumawirea Desa √ 2
12 Birarikei Desa √ 3
13 Laingpatehi Desa √ 3
14 Pumpete Desa √ 2
15 Bahoi Kelurahan √ 6
16 Mahangiang Desa √ 2
17 Tulusan Desa √ 3
18 Haasi Desa √ 3
19 Boto Desa √ 2
20 Balehumara Kelurahan √ 6
21 Lesah Desa √ 3
22 Mulengen Desa √ 2
23 Mohonsawang Desa √ 3
24 Apengsala Desa √ 2
25 Lesah Rende Desa √ 2
26 Barangkaa Pehe
Desa √ 3
27 Pahiama Desa √ 3
28 Tapile Kampung √ 4
29 Buhias Kampung √ 4
30 Balirangen Kampung √ 3
31 Biau Kampung √ 3
32 Bandil Kampung √ 3
33 Sawang Kampung √ 4
II-118
No Desa Tipe Desa/ Kelurahan
Status Desa Jumlah
Dusun/
Lindongan Swadaya Swakarya Swasembada
34 Pangirolong Kampung √ 4
35 Mala Kampung √ 5
36 Binalu Kampung √ 3
37 Kalihiang Kampung √ 3
38 Lahopang Kampung √ 4
39 Pahepa Kampung √ 3
40 Matole Kampung √ 3
41 Biau Seha Kampung √ 3
42 Bahu Kelurahan √ 7
43 Akesimbeka Kelurahan √ 5
44 Bebali Kelurahan √ 8
45 Tarorane Kelurahan √ 5
46 Tatehadeng Kelurahan √ 6
47 Dame Kampung √ 5
48 Karalung Kampung √ 4
49 Buise Kampung √ 3
50 Kanang Kampung √ 5
51 Lia Kampung √ 4
52 Deahe Kampung √ 4
53 Apelawo Kampung √ 4
54 Bukide Kampung √ 4
55 Dame 1 Kampung √ 4
56 Karalung 1 Kampung √ 4
57 Lia 1 Kampung √ 4
58 Lai Desa √ 3
59 Salili Desa √ 3
60 Beong Desa √ 4
61 Dompas Desa √ 3
62 Kinali Desa √ 2
63 Hiung Desa √ 3
64 Kiawang Desa √ 3
65 Kawahang Desa √ 4
66 Batubulan Desa √ 3
67 Nameng Desa √ 3
68 Mini Desa √ 2
69 Winangun Desa √ 2
70 Tanaki Desa √ 3
71 Kapeta Desa √ 4
72 Talawid Desa √ 4
73 Mahuneni Desa √ 4
74 Batusenggo Desa √ 3
75 Laghaeng Desa √ 3
76 Makoa Desa √ 2
77 Pelingsawang Desa √ 4
78 Peling Desa √ 5
79 Bumbiha Desa √ 3
80 Paseng Kelurahan √ 3
81 Paniki Kelurahan √ 4
82 Ondong Kelurahan √ 2
83 Pehe Desa √ 2
84 Kanawong Desa √ 3
85 Lehi Desa √ 2
86 Makalehi Desa √ 3
87 Makalehi timur Desa √ 3
88 Makalehi utara Desa √ 3
89 Buang Desa √ 5
90 Lamanggo Desa √ 5
91 Dalinsaheng Desa √ 4
92 Karungo Desa √ 4
93 Tope Desa √ 3
II-119
No Desa Tipe Desa/ Kelurahan
Status Desa Jumlah
Dusun/
Lindongan Swadaya Swakarya Swasembada
2016 31 26 36
311 2015 68 17 8
2014 68 17 8
2013 68 17 8
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Dalam Angka, 2014-2017
2.4.4 Penanggulangan Bencana dan Mitigasi Iklim
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Nomor 7 Tahun 2010 memiliki tugas sebagai
penyelenggara penanggulangan bencana di daerah yang dilakukan secara terarah,
terkoordinasi dan terpadu mulai sejak penetapan kebijakan pembangunan yang
beresiko timbulnya bencana.
2.4.4.1 Desa Tangguh Bencana
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro,
sampai dengan tahun 2017 sudah terdapat 16 desa yang dibentuk menjadi desa
tangguh bencana dari total 61 desa yang merupakan daerah rawan bencana atau
desa yang berada pada zona merah.
2.4.4.2 Indeks Resiko Bencana
Berdasarkan hasil analisis tahun 2015 BNPB mengeluarkan data indeks
resiko multi ancaman untuk berbagai jenis bencana di masing-masing
Kabupaten/Kota. Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang memiliki 5
potensi bencana memiliki kerentanan beragam untuk setiap jenis potensi bencana.
Kerentanan bencana ditinjau dari komponen sosial budaya, fisik, ekonomi dan
lingkungan. Penghitungan kerentanan suatu kawasan bila terpapar oleh suatu
ancaman bencana terdiri dari 3 indeks kerentanan. Indeks tersebut adalah Indeks
Penduduk Terpapar (dalam satuan jiwa), Indeks Kerugian (dalam satuan Rupiah)
dan Indeks Kerusakan Lingkungan (dalam satuan hektar). Berdasarkan hasil
kajian diperoleh data bahwa indeks kerugian fisik dan ekonomi di Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada kategori skala tinggi, dan tingkat
ancaman multibencana pada kategori skala sedang, maka dapat ditentukan
tingkat kerugian dengan matriks penentuan tingkat kerugian sebagaimana pada
Tabel 2.101 s/d Tabel 2.102.
II-120
Tabel 2.101
Matriks Resiko Bencana Multi Ancaman Gempa Bumi
Sulawesi Utara Tahun 2015
N
o.
Provinsi/
Kabupaten/
Kota
Sosial (Jiwa) Fisik (Rp. Juta) Ekonomi (Rp. Juta)
Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
1. Kep. Talaud
778
-
86.759
- -
931.225
-
-
164.535
2. Kota Bitung
17.422
169.140
19.028
-
1.556.896
85.267
-
9.637
3
3. Kota
Kotamobagu
3.828
115.500
72
-
424.044
884
-
37.845
-
4. Kota Manado
35.265
372.520
17.722
-
4.071.852
84.098
-
94.785
19.308
5. Kota
Tomohon
17.487
82.751
88
-
217.542
341
-
7.010
-
6. Minahasa
79.366
239.268
10.058
-
931.924
72.281
-
108.899
92.679
7. Minahasa Selatan
49.686
148.006
7.100
-
844.892
50.829
-
180.441
1.868
8. Minahasa
Tenggara
16.808
81.655
5.915
-
271.210
34.641
-
88.241
9.292
9. Minahasa
Utara
28.026
167.873
2.046
-
873.271
12.441
-
140.120
3.892
10
.
Siau
Tagulandang
Biaro
38.728
24.389
1.376
-
109.173
18.672
-
8.004
1.528
Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana, IRBI 2015
Tabel 2.102
Matriks Resiko Bencana Multi Ancaman Tsunami
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015
No.
Provinsi/
Kabupaten/
Kota
Sosial (Jiwa) Fisik (Rp. Juta) Ekonomi (Rp. Juta)
Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
1. Minahasa 778
-
86.759
- -
931.225
-
-
164.535
2. Minahasa Selatan
17.422
169.140
19.028 -
1.556.896
85.267
-
9.637
3
3. Minahasa
Tenggara 3.828
115.500
72
-
424.044
884
-
37.845
-
4. Minahasa
Utara 35.265
372.520
17.722
-
4.071.852
84.098
-
94.785
19.308
5.
Siau
Tagulandang
Biaro
17.487
82.751
88
-
217.542
341
-
7.010
-
6. Minahasa 79.366
239.268
10.058
-
931.924
72.281
-
108.899
92.679
7. Minahasa
Selatan 49.686
148.006
7.100
-
844.892
50.829
-
180.441
1.868
Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana, IRBI 2015
II-121
Tabel 2.103
Matriks Resiko Bencana Multi Ancaman Gunung Berapi
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015
No. Provinsi/ Kabupaten/Kota Sosial (Jiwa) Fisik (Rp. Juta) Ekonomi (Rp. Juta) Lingkungan (Ha)
Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
1. Sulawesi Utara
309.905
45.271
3.829 -
149.121 31.231 - 143 42 - 6.144 6.398
2. Bolaang Mongondow
6.815
110 - - 404 - - 1 - -
24 -
3. Bolaang Mongondow Timur
21.058
8.328 - -
17.208 - - 19 - -
283
549
4. Kep. Sangihe
10.239
18.827 - -
68.198 - - 70 - - 2.542 -
5. Kota Bitung
44.185
4.900
708 -
15.495 5.558 - 19 10 - 1.382
732
6. Kota Kotamobagu
5.290 -
- - -
- - - - - - -
7. Kota Manado
23.989 -
- - -
- - - - - - -
8. Kota Tomohon
89.838
8.509
136 -
22.516
888 - 8 4 -
142
309
9. Minahasa
62.848
48 - - 123 - - 5 - -
881
576
10. Minahasa Selatan
12.071
95 - - 345 - - 1 - -
378 1.432
11. Minahasa Tenggara
31.882
- - -
- - - 9 5 -
193 1.297
12. Siau Tagulandang Biaro
21.910
8.454
2.987 -
24.832 24.787 - 11 23 -
319 1.503
Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana, IRBI 2015
II-122
Tabel 2.104
Matriks Resiko Bencana Multi Ancaman Banjir Bandang
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015
No. Provinsi/ Kabupaten/Kota Sosial (Jiwa) Fisik (Rp. Juta) Ekonomi (Rp. Juta) Lingkungan (Ha)
Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
1. Sulawesi Utara 8.126 31.095 76.079 - 98.600 415.617 - 204.927 753.109 - 568 7.380
2. Bolaang Mongondow 1.210 4.960 11.462 - 18.110 72.792 - 192.391 690.663 - 103 1.741
3. Bolaang Mongondow Selatan 123 600 731 - 2.302 5.520 - 267 1.214 - 131 1.532
4. Bolaang Mongondow Timur 103 590 1.784 - 1.763 9.100 - 258 1.502 - 41 742
5. Bolaang Mongondow Utara 848 2.848 3.995 - 9.775 24.470 - 5.716 24.403 - 104 1.279
6. Kep. Sangihe 18 802 1.777 - 4.105 20.216 - 135 1.311 - 10 190
7. Kep. Talaud 44 479 717 - 1.424 4.201 - 393 2.098 - 56 468
8. Kota Kotamobagu 95 98 84 - 591 1.490 - 640 1.824 - - -
9. Kota Manado 3.325 8.455 21.430 - 21.159 85.836 - 1 - - - -
10. Kota Tomohon - 89 281 - 261 1.449 - - 8 - - -
11. Minahasa 80 1.463 4.903 - 5.023 29.121 - 640 5.453 - - 12
12. Minahasa Selatan 886 3.214 7.856 - 10.107 37.255 - 385 4.832 - 77 660
13. Minahasa Tenggara 674 3.104 5.024 - 11.017 29.289 - 2.597 12.864 - 8 37
14. Minahasa Utara 457 3.264 10.364 - 8.301 42.222 - 1.417 5.744 - 24 281
15. Siau Tagulandang Biaro 263 1.129 5.671 - 4.662 52.656 - 87 1.197 - 14 440
Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana, IRBI 2015
II-123
Tabel 2.105
Matriks Resiko Bencana Multi Ancaman Longsor
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2015
No. Provinsi/
Kabupaten/Kota
Sosial (Jiwa) Fisik (Rp. Juta) Ekonomi (Rp. Juta) Lingkungan (Ha)
Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
1. Sulawesi Utara 486 151.189 115.175 - 583.480 770.704 - 439.296 591.572 - 96.927 334.390
2. Bolaang Mongondow - 9.883 6.751 - 46.407 55.058 - 184.433 294.311 - 22.026 117.768
3. Kep. Sangihe - 44.214 21.345 - 189.287 160.033 - 21.990 18.776 - 2.989 6.274
4. Kep. Talud - 6.415 913 - 33.146 5.736 - 21.173 6.126 - 10.943 4.992
5. Kota Bitung - 11.864 5.857 - 36.698 34.501 - 3.713 13.259 - 1.529 4.132
6. Kota Kotamobagu - - 3.158 - - 19.552 - 166 896 - - -
7. Kota Manado - 6.151 318 - 16.586 1.089 - 879 530 - 147 529
8. Kota Tomohon - 1.840 9.973 - 3.455 44.810 - 2.044 9.392 - 27 1.132
9. Minahasa 418 14.532 19.833 - 37.484 119.972 - 6.564 54.092 - 1.151 9.125
10. Minahasa Selatan 68 18.451 4.253 - 84.058 24.248 - 50.949 50.910 - 8.662 13.462
11. Minahasa Tenggara - 5.455 2.116 - 27.518 19.603 - 26.531 18.803 - 1.501 6.282
12. Minahasa Utara - 5.830 7.955 - 18.134 45.156 - 10.213 42.103 - 810 13.029
13. Siau Tagulandang Biaro - 9.753 28.729 - 43.914 211.613 - 3.163 13.544 - 287 3.596
14. Bolaang Mongondow Utara - 1.290 2.082 - 6.219 17.336 - 21.419 34.153 - 9.154 73.194
15. Siau Tagulandang Biaro - 9.241 1.188 - 34.581 4.616 - 35.961 21.684 - 28.380 57.778
16. Siau Tagulandang Biaro - 6.870 1.108 - 25.993 7.379 - 70.098 12.993 - 9.361 23.097
Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana, IRBI 2015
II-124
2.4.4.3 Pencapaian Kinerja Penanggulangan Bencana
Sejumlah program dan kegiatan yang merupakan upaya konkrit yang
dilakukan pemerintah daerah diantaranya pemasangan rambu rawan bencana
mencakup jalur evakuasi terhadap bahaya gunung berapi dan tanah longsor pada
seluruh wilayah rawan bencana, peningkatan persentase penanganan dampak
bencana yang ditargetkan mencapai 80% pada akhir tahun 2020 dan 100% pada
tahun 2025, pembentukan Sekolah Tangguh Bencana di daerah lawan bencana
serta pembangunan shelter sebagai tempat pengungsian sementara terhadap
masyarakat yang terdampak langsung bencana.
Untuk jelasnya mengenai upaya dan pencapaian kinerja penanggulangan
bencana di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sampai dengan tahun
2017 dapat diperhatikan pada Tabel 2.106.
Tabel 2.106
Pencapaian Kinerja Penanggulangan Bencana
Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2017
No Indikator Realisasi s/d 2017
Target S/D 2025
Capaian (%)
1 Persentase Pembentukan Desa Tangguh
Di Daerah Rawan Bencana 16
61 (Desa Zona
Merah) 26.22%
2 Jalan/Jalur Evakuasi Bencana Gunung
Berapi (km) 4,2 8 52.5%
3
Persentase Kelompok Masyarakat yang
mendapat sosialisasi pengetahuan penanggulangan bencana
80 305 26.22%
4 Persentase Desa Zona Merah yang Mendapat Simulasi Berbasis Bencana
16 61 (Desa Zona
Merah) 26.22%
5 Persentase Daerah Rawan Bencana yang Terpetakan (Gunung Api)
61 61 100%
6 Ketersediaan Peta Resiko Bencana - 1 0
7 Pembentukan Sekolah Tangguh Bencana di Daerah Rawan Bencana
1 10 10%
8 Ketersediaan Dokumen Strategi Pengurangan Resiko Bencana
0 1 0%
9 Pengukuran Indikator Indeks Resiko
Bencana 0 Ada 0%
Sumber : BPBD Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 2018
2.4.4.4 Bencana yang terjadi dan Penanggulangannya
Kejadian bencana di kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
ditunjukan pada Tabel 2.107.
II-125
Tabel 2.107
Kejadian bencana di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
No Tanggal Jenis
Bencana/Kejadian
Lokasi Jenis Kerusakan
Korban
Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec
Data Kejadian Tahun 2014
1 13-Jan Gelombang Pasang Kel. Ondong Kec. Siau Barat
- - - - - 9 KK 20 Jiwa
Kampung Peling
Kec. Siau Barat - - - - - 8 KK 18 Jiwa
2 25-Jan Tanah Longsor Kampung Bukide,
Kec. Siau Timur
1 Rumah RS ; Jalan
Putus 250m ;
Jembatan Hanyut 50m ; 5 Perahu
- - - - -
Kampung Lia,
Kec. Siau Timur
1 Kantor Kampung RB ; Jalan Putus
100m ; Jembatan
Hanyut 720m
- - - - -
Kampung Lia 1, Kec. Siau Timur
1 Rumah RR ; 4
Rumah RS ; Jalan Putus 300m ; Talud
Pengaman 1080m
- - - - -
Kampung Ingge,
Kec. Siau Timur
1 Rumah RB ; 4
Rumah RR ; Jalan Putus 100m
- - - - -
Kampung Apelawo
Kec. Siau Timur
1 Rumah RS ; Jalan Putus 50m ;
Jembatan Hanyut
20m ; Talud 810m ; 18 Perahu Hilang ; 3
Speedboat Rusak
- - - - -
Kampung
Karalung Kec.
Siau Timur
1 Gedung Pala ; SAB 500 M
- - - - -
II-126
No Tanggal Jenis
Bencana/Kejadian
Lokasi Jenis Kerusakan
Korban
Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec
Kampung Nameng
Kec. Siau Timur
1 Rumah RB ;
Jalanputus 300m ;
Jembatan Hilang 60m ; 3 Perahu
Hilang
- 11 Jiwa 3 Jiwa 29 Jiwa -
3 22-Mar Banjir Lahar Dingin Kel. Tatahadeng
Kec. Siau Timur
1 Unit Jembatan
Tertimbun - - - - -
4 16-Jun Tanah Longsor
Kampung Bira
Kec. Tagulandang Selatan
Drainase RR - - - - -
Kampung Balirangeng Kec.
Siau Timur
Selatan
1 Rumah RR - - - - -
Kampung Lia 1 Kec. Siau Timur
1 Rumah RB - - - - 1 KK 4 Jiwa
5 17-Jun Tanah Longsor
Kampung Batusenggo Kec.
Siau Barat
Selatan
1 Rumah RR ; Talud
Jalan 20 M - - - - -
6 13-Jul Kebakaran
Kampung
Kanawong Kec. Siau Tengah
1 Rumah RB - - - - 1 KK 3 Jiwa
7 3-Aug Banjir Lahar Dingin Kel. Tatahadeng Kec. Siau Timur
- - - - - -
Data Kejadian Tahun 2015
1 7-Jan Erupsi GAPI Karangetang Kel. Tatahadeng Kec. Siau Timur
- - - - - 70 KK 389
Jiwa
2 7-May Erupsi Dan Awan Panas
GAPI Karangetang
Kel. Bebali (Kola-Kola) Kec. Siau
Timur
54 Rumah RB - - - - 106 KK 388
Jiwa
3 18-Jun Banjir Lahar Dingin Kel. Bebali Kec. 4 Rumah RR - - - - 4 KK 15 Jiwa
II-127
No Tanggal Jenis
Bencana/Kejadian
Lokasi Jenis Kerusakan
Korban
Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec
Siau Timur
4 3-Jul Kebakaran Hutan TPA Kampung Beong Kec. Siau
Tengah
- - - - - -
5 24-Jul Kebakaran Hutan
TPA Kampung
Beong Kec. Siau
Tengah
- - - - - -
6 30-Jul Kebakaran Hutan TPA Kampung Beong Kec. Siau
Tengah
- - - - - -
7 10-Aug Kebakaran Hutan
TPA Kampung
Beong Kec. Siau
Tengah
- - - - - -
8 10-Aug Kebakaran Hutan Pulau Ruang Kec.
Tagulandang - - - - - -
9 13-Aug Kebakaran Hutan TPA Kampung Beong Kec. Siau
Tengah
- - - - - -
10 22-Aug Kebakaran Hutan
TPA Kampung
Beong Kec. Siau
Tengah
- - - - - -
11 24-Aug Kebakaran Hutan
TPA Kampung
Beong Kec. Siau Tengah
- - - - - -
12 2-Sep Kebakaran Hutan Kampung Mini Kec. Siau Barat
Utara
- - - - - -
13 5-Sep Kebakaran Hutan
TPA Kampung
Beong Kec. Siau Tengah
- - - - - -
14 9-Sep Kebakaran Hutan TPA Kampung Beong Kec. Siau
Tengah
- - - - - -
II-128
No Tanggal Jenis
Bencana/Kejadian
Lokasi Jenis Kerusakan
Korban
Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec
15 21-Sep Kebakaran Hutan Kampung Salili
Kec. Siau Tengah - - - - - -
16 29-Sep Kebakaran Hutan
TPA Kampung
Beong Kec. Siau Tengah
- - - - - -
17 30-Sep Kebakaran Hutan Kampung Kanawong Kec.
Siau Barat
- - - - - -
18 2-Oct Kebakaran Hutan Kel. Bebali Kec.
Siau Timur - - - - - -
19 5-Oct Kebakaran Hutan
Kampung
Mahuneni Kec. Siau Barat
Selatan
- - - - - -
20 9-Oct Kebakaran Hutan Kampung Lia Kec.
Siau Timur - - - - - -
21 21-Oct Kebakaran Hutan
Kampung Talawid
Kec. Siau Barat
Selatan
- - - - - -
22 1 Juli S/D
30 November Kekeringan
Kec. Siau Barat Utara : Kampung
Kinali, Kampung
Batubulan,
Kampung Hiung, Kampung
Kiawang,
Kampung Kawahang,
Kampung Mini
- - - - - -
Kec. Siau
Tengah :
Kampung Salili, Kampung Beong,
- - - - - -
II-129
No Tanggal Jenis
Bencana/Kejadian
Lokasi Jenis Kerusakan
Korban
Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec
Kampung Lai,
Kampung
Dompase
Kec. Siau Timur : Kel. Tarorane,
Kel. Tatahadeng
- - - - - -
Kec. Siau Barat :
Kampung Lehi,
Kampung Kanawong
- - - - - -
Kec. Tagulandang :
Kampung
Mulengen, Kampung
Apengsala,
Kampung Mohongsawang,
Kampung
Pahiama, Kampung Lesah,
Kampung Lesah
Rende, Kampung
Botto, Kampung Laingpatehi,
Kampung
Pumpente
- - - - - -
Kec. Biaro : Kampung Buang,
Kampung
Karungo,
Kampung Lamanggo,
Kampung
- - - - - -
II-130
No Tanggal Jenis
Bencana/Kejadian
Lokasi Jenis Kerusakan
Korban
Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec
Dalinsaeng,
Kampung Tope
Data Kejadian Tahun 2016
1 22-Feb Tanah Longsor Kampung Lehi
Kec. Siau Barat
Jalan Tertutup
Longsor - - - -
Kampung Tumbira Kec. Siau
Timur
Jalan Tertutup
Longsor - - - -
2 18-Apr Kebakaran Hutan Kel. Ondong Kec.
Siau Barat - - - - - -
3 21-Jun Gelombang Pasang Kampung Peling
Kec. Siau Barat - - - - - -
Kampung Paseng
Kec. Siau Barat 1 Rumah RR - - - - 1 KK 4 Jiwa
Kel. Balehumara
Kec. Tagulandang 2 Rumah RR - - - - 2 KK 11 Jiwa
Tanah Longsor Kampung Lehi Kec. Siau Barat
Jalan Tertutup Longsor
- - - - -
Kampung Biau Jalan Tertutup Longsor
- - - - -
Banjir Lahar Dingin Kampung Kinali Kec. Siau Barat
Utara
Jalan Tertutup
Longsor - - - -
13 KK 27
Jiwa
Kampung
Kiawang Kec. Siau
Barat Utara
Jembatan Putus - - - - -
Kel. Bebali Kec. Siau Timur
Jalan Tertutup Longsor
- - - - -
4 25-Nov Angin Kencang Kel. Tarorane Kec. Siau Timur
1 Rumah RB - - - - -
II-131
No Tanggal Jenis
Bencana/Kejadian
Lokasi Jenis Kerusakan
Korban
Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec
5 6-Dec Tanah Longsor
Kampung
Mahuneni Kec.
Siau Barat Selatan
Jalan Tertutup
Longsor - - - - -
6 7-Dec Tanah Longsor
Kampung Kapeta
Kec. Siau Barat
Selatan
Jalan Tertutup Longsor
- - - - -
7 10-Dec Pohon Tumbang
Kampung
Pangilorong Kec. Siau Timur
Selatan
Jalan Tertutup Pohon
- - - - -
Data Kejadian 2017
1 4-Jan Tanah Longsor
Kampung
Mahuneni Kec.
Siau Barat Selatan
Jalan Tertutup
Longsor - - - -
2 5-Jan Tanah Longsor Kampung Buise Kec. Siau Timur
Jalan Tertutup Longsor
- - - - -
Kampung Lahopang Kec.
Siau Timur
Selatan
Jalan Dan Talud
Rusak - - - - -
3 6-Jan Tanah Longsor
Kampung Tanaki
Kec. Siau Barat Selatan
Jalan Tertutup
Longsor - - - - -
4 8-Jan Pohon Tumbang Kel. Akesimbeka
Kec. Siau Timur 1 Rumah RS - - - - -
Angin Putting Beliung Kel Bahoi Kec.
Tagulandang 5 Rumah RS - - - - 6 KK 23 Jiwa
Tanah Longsor Kampung Tope
Kec. Biaro
Jalan Tertutup
Longsor - - - - -
II-132
No Tanggal Jenis
Bencana/Kejadian
Lokasi Jenis Kerusakan
Korban
Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec
5 9-Jan Tanah Longsor
Kampung Haasi
Kec. Tagulandang
Selatan
Jalan Tertutup
Longsor - - - - -
6 12-Jan Pohon Tumbang Kampung Kanawong Kec.
Siau Barart
Jalan Tertutup
Pohon - - - - -
7 13-Jan Pohon Tumbang Kampung Tulusan
Kec. Tagulandang 3 Rumah RB - - - - 4 KK 10 Jiwa
8 25-Jan Pohon Tumbang Kel. Bahu Kec.
Siau Timur 1 Rumah RR - - - - 1 KK 4 Jiwa
Kel. Tarorane Kec.
Siau Timur 1 Rumah RR - - - - -
Tanah Longsor Kampung Lia,
Kec. Siau Timur 1 Rumah RS - - - - 1 KK 3 Jiwa
Pohon Tumbang Kampung Beong
Kec. Siau Tengah
Jalan Tertutup
Pohon - - - - -
9 26-Jan Pohon Tumbang Kampung Beong
Kec. Siau Tengah
1 Rumah RB ; 1
Rumah RR - - - - 2 KK 10 Jiwa
10 26-Jan Banjir Lahar Hujan Kel. Bebali Kec.
Siau Timur
Jalan Tertutup
Banjir - - - - -
11 11-Feb Angin Putting Beliung Kel. Bebali Kec.
Siau Timur 1 Rumah RR - - - - -
12 12-Feb Gelombang Pasang
Kampung
Minanga Kec. Tagulandang
Utara
Dermaga Pelabuhan RS ; Talud Pantai
- - - - -
13 16-Feb Pohon Tumbang Kampung Beong
Kec. Siau Tengah 1 Rumah RS - - - - -
14 21-Feb Pohon Tumbang
Kampung
Pangilorong Kec. Siau Timur
Selatan
1 Rumah RB - - - - 1 KK 2 Jiwa
II-133
No Tanggal Jenis
Bencana/Kejadian
Lokasi Jenis Kerusakan
Korban
Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec
15 9-Mar Pohon Tumbang
Kampung Binalu
Kec. Siau Timur
Selatan
1 Rumah RR - - - - -
16 15-Mar Pohon Tumbang Kampung Salili Kec. Siau Tengah
1 Rumah RR - - - - -
17 21-Mar Tanah Longsor Kampung Hiung Kec.Siau Barat
Utara
2 Unit Rumah RR - - - - -
18 10-Apr Pohon Tumbang Kampung Tulusan
Kec. Tagulandang 1 Rumah RR - - - - -
19 8-Jul Banjir Bandang Kel. Bahu Kec.
Siau Timur 11 Rumah RR - - - -
11 KK 32
Jiwa
Kel. Bebali Kec.
Siau Timur
Jembatan Tertutup
Material Banjir - - - - -
20 17-Jul Tanah Longsor Dan Banjir
Kampung Pehe Kec. Siau Barat
Jalan Tertutup Longsor
- - - - -
Kampung Laghaeng Kec.
Siau Barat
Selatan
3 Rumah RR - - - - 3 KK 16 Jiwa
21 18-Jul Tanah Longsor Dan
Banjir
Kel. Paniki Kec.
Siau Barat 1 Rumah RR - - - - -
22 20-Jul Tanah Longsor
Kampung Kinali
Kec. Siau Barat Utara
2 Rumah RR - - - - -
23 19-Aug Angin Putting Beliung
Kampung
Makalehi Kec.
Siau Barat
3 Rumah RR - - - - -
24 16-Oct Angin Putting Beliung Kampung Lia,
Kec. Siau Timur 1 Rumah RB - - - - 1 KK 3 Jiwa
Kampung
Karalung Kec. Siau Tmur
1 Rumah RR - - - - -
II-134
No Tanggal Jenis
Bencana/Kejadian
Lokasi Jenis Kerusakan
Korban
Luka Ringan Luka Berat Meninggal Hilang Mengungsi Desa/Kel/Kec
25 17-Oct Angin Putting Beliung Kel. Ondong Kec.
Siau Barat 1 Rumah RR - - - - -
Kel. Tatahadeng
Kec. Siau Timur 1 Rumah RR - - - - -
Kel. Bahu Kec.
Siau Timur 5 Rumah RR - - - - -
Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2014-2017