Fungsi Produksi
description
Transcript of Fungsi Produksi
Fungsi Produksi
Adi Cahyono 10503020Alamsyah Trimuzakki 10503020Intan Fitriani 10503020Noor Firlyana 10503020Zakky Zamrudi 105030201121014
Fungsi Produksi
Input OutputFungsi Produksi
tingkat teknologi pabrikPeralatanTenaga kerjaBahan-bahan baku Factor produksi lain
Fungsi produksi menghubungkan input dengan output.
Fungsi Produksi
Input 1 (X)
Input 2 (Y)
Sifat dasar fungsi produksi dapat diketahui melalui analisis fungsi produksi sederhana 2 input – 1 output
Fungsi Produksi Output (Q)
Bila dinyatakan dalam suatu fungsi maka pernyataan diatas akan berbentuk:
Q= f(X, Y)
Fungsi Produksi
Jumlah
Y
Jumlah Output
10 52 71 87 101 113 122 127 129 130 131
9 56 74 89 102 111 120 125 127 128 129
8 59 75 91 99 108 117 122 124 125 126
7 61 77 87 96 104 112 117 120 121 122
6 62 72 82 91 99 107 111 114 116 117
5 55 66 75 84 92 99 104 107 109 110
4 47 58 68 77 85 91 97 100 102 103
3 35 49 59 68 76 83 89 91 90 89
2 15 31 48 59 68 72 73 72 70 67
1 5 12 35 48 56 55 53 50 46 40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah X
Data produlsi diskrit yang ditunjukkan tabel diatas bisa digeneralisasikan bahwa fungsi produksi yang mendasarinya adalah kontinyu.
Fungsi Produksi
Dalam mempelajari fungsi produksi, ada 2 macam hubungan antara Input dan output yang berguna dalam pengambilan keputusan manajerial:
1. Hubungan antara output dengan beberapa input yang digunakan secara
bersama-sama (return to scale)
2. Hubungan antara output dengan variasi dari satu input yang digunakan.
Produk Total, Rata-rata, dan Marginal
Produk total merupakan jumlah output total yang dihasilkan dari penggunaan sejumlah sumberdaya tertentu dalam suatu sistem produksi. Konsep ini diguanakan untuk menggambarkan hubungan antara output dengan hanya satu input yang berubah-ubah.
Misal Y adalah input tetap sebesar 2, dan X adalah variable yang berubah-ubah.Maka persamaannya adalah Q= f(X|Y=2)
Produk Total….
Produk Total, Rata-rata, dan MarginalRata-rata dan Marjinal…
Y=2 kuantitas(X)
Produk total dari input X
(Q)
produk marginal
produk rata-rata
1 15 15 15.02 31 16 15.53 48 17 16.04 59 11 14.75 68 9 13.66 72 4 12.07 73 1 10.48 72 -1 9.09 70 -2 7.8
10 67 -3 6.7
MPx= APx=
The Law of Diminishing Return
Hukum ini menyatakan bahwa MP dari faktor produksi akan menurun jika input variabelnya dikombinasikan dengan satu input atau lebih yang tetap.
IsoquantIstilah isokuan, berasal dari kata iso yang berarti sama dan quant yang berarti kuantitas, menggambarkan sebuah kurva yang menunjukkan semua kombinasi input yang berbada yang dikombinasikan secara efisien untuk menghasilkan sejumlah output tertentu.
Jumlah
Y
Jumlah Output
10 52 71 87 101 113 122 127 129 130 131
9 56 74 89 102 111 120 125 127 128 129
8 59 75 91 99 108 117 122 124 125 126
7 61 77 87 96 104 112 117 120 121 122
6 62 72 82 91 99 107 111 114 116 117
5 55 66 75 84 92 99 104 107 109 110
4 47 58 68 77 85 91 97 100 102 103
3 35 49 59 68 76 83 89 91 90 89
2 15 31 48 59 68 72 73 72 70 67
1 5 12 35 48 56 55 53 50 46 40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah X
IsoquantIstilah isokuan, berasal dari kata iso yang berarti sama dan quant yang berarti kuantitas, menggambarkan sebuah kurva yang menunjukkan semua kombinasi input yang berbada yang dikombinasikan secara efisien untuk menghasilkan sejumlah output tertentu.
IsoquantSubstabilitas penggunaan input
Dalam sistem produksi, input-input tertentu bisa dengan mudah digantikan dengan input lainnya. Misalnya dalam produksi tenaga listrik, bahan bakar minyak yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik bisa merupakan contoh input yang bisa digantikan.
• Pada sisi lain dari substitutabilitas input ini adalah sistem produksi di mana input saling melengkapi secara sempurna satu sama lain
IsoquantSubstabilitas penggunaan input
• Gambar dibawah menunjukkan keadaan tengah-tengah (intermediate) dan proses produksi dimana input bisa saling menggantikan, tetapi substitutabilitasnya tidak sempurna.
IsoquantSubstabilitas penggunaan input
Marginal rate of technical substitution
Hubungan perubahan input Y dibagi dengan perubahan input X disebut marginal rate of technical substitution (MRTS)
Marginal rate of technical substitution
MRTS dapat dinyatakan dengan
MRTS = = Slope isokuan
MRTS adalah sama dengan minus satu dikalikan dengan perbandingan (ratio) produk marginal (MP) faktor-faktor
produksi.
input Y dikurangi (yang bisa menurunkan
output)
input X harus ditambah secukupnya untuk mempertahankan
tingkat output pada tingkat semula
Q = MPy x ∆Y (a)
Perubahan Q yang disebabkan oleh kenaikan pengguna input X
Q = MPx x ∆Y (b)
Untuk penggantian X dan Y sepanjang isokuan
Nilai absolut Q dalam persamaan (a) dan (b)
harus sama
perubahan output yang sesuai dengan penurunan
input Y tersebut secara tepat harus ditutup oleh
perubahan output
kenaikan input X
Q dalam persamaan (a) dan (b) harus sama
besarnya tetapi mempunyai tanda yang
berlawanan
- MPy x ∆Y = MPx x ∆X (c)
Dengan mentransposekan variable-variabel dalam persamaan (c) tersebut
diperoleh hubungan sebagai berikut
(d)
Peranan Penerimaan dan Biaya dalam Produksi
. Perubahan dari hubungan fisik ke
hubungan ekonomi
mengalikan MP input dengan MR (penerimaan marginal) yang diperoleh
dari penjualan output (barang-barang/jasa-jasa)
akan mendapatkan besaran yang dikenal
sebagai marginal revenue product (MRP) dari input
Marginal Revenue Product dari input X
= MRPx= (Marginal Product)x x (Marginal Revenue)Q
= MPx x MRQ
Penggunaan Input Tunggal yang optimal
satu input variabel yang digunakan yaitu L (tenaga kerja) untuk menghasilkan output tunggal Q
kaidah maksimasi laba mensyaratkan bahwa produksi harus terjadi pada tingkat dimana MR = MC
Karena dalam sistem produksi tersebut hanya ada satu input variabel yaitu L
MCQ = (e)• =
Karena MR harus disamakan dengan MC untuk menghasilkan tingkat
output yang maksimum, maka MRQ
bisa diganti dengan MCQ dalam persamaan (e)
PL = MRPLPL= MRQ MPL
MRQ=
Kombinasi Optimal untuk Input Berganda
Salah satu pendekatan yang paling umum dan sederhana untuk hal ini adalah penggunaan kurva isokuan dan isokos
Proporsi input yang optimal tersebut bisa disajikan secaragrafis untuk suatu sistemproduksi 2input-1output
dengan menambahkan sebuah kurva isokos pada diagram isokuan yang ada
Setiap titik pada kurva isokos menunjukkan berbagai kombinasi penggunaan input
Persamaan dari sebuah kurva isokos menunjukkan berbagai kombinasi input yang bisa dibeli dengan tingkat pengeluaran tertentu
E = Px . Py . Y
Y =
Persamaan (i) ini bisa dilukiskan secara grafis seperti tampak pada gambar 7.13
RETURNS TO SCALE
konstan
Increasing returns to scale
Decreasing returns to scale
Tiga kemungkinan
Elastisitas Output dan Returns to Scale
Elastisitas output (eQ) adalah persentase perubahan output
yang disebabkan oleh perubahan semua input sebesar satu persen
Jika X merupakan semua input yang digunakan maka:
eQ = =
Jika maka Returns to scale
% perubahan Q > % perbahan X eQ > 1 Increasing
% perubahan Q = % perubahan X eQ = 1 Constant
% perubahan Q < % perubahan X eQ < 1 Decreasing
Jika X merupakan semua input yang digunakan, misalnya X = modal + tenaga kerja + energy dan
seterusnya maka:
semua input dalam fungsi produksi Q = f(X,Y,Z) dikalikan dengan konstanta k
semua input akan meningkat secara proporsional sebesar faktor k (k = 1,01 untuk kenaikan sebesar 1 persen, k + 1,02 untuk kenaikan sebesar 2 persen, dan seterusnya)
hQ = f(kX,kY,kZ)
jika h < k Jika h = k Jika h > k
Hubungan dari persamaan diatas
Fungsi Produksi Empiris
bsifat yang sangat bermanfaat , yakni :
1. Mengetahui produktifitas marginal dari input tertentu yang tergatung pada tingkat penggunaan semua input, suatu kedaan yang sering terjadi dalam system produksi yang actual.
2. Dapat dilinearkan dengan cara melogaritmakannya, oleh sebab itu mudah dianalisis menggunakan analisa regresi linier yang dapat di ubah menjadi
Q = a Log Q = log a + b log X + c log Y.
1. Fungsi Pangkat
Ada banyak bentuk bentuk fungsi lainnya yang dapat digunakan
dalam kajian produk secara empiris, namun pemilihan bentuk
tersebut harus disesuaikan dengan data untuk menentukam bentuk yang mana yang paling sesuai dengan keadaan actual.
2. Pemilihan bentuk fungsi untuk kajian kajian Empiris
Metoda Pengadaan Input
1. Pemebelian input secara langsung di pasar (spot exchange)
2. Pembelian Input secara Kontrak3. Memproduksi Input secara Internal
Biaya Transaksi
Sebuah biaya tambahan diluar biaya yang sebenarnya yang dibayarkan kepada penjual input yang meliputi :
• Biaya untuk mencari pemasok yang bersedia menjual input tertentu (searching costs)
• Biaya untuk menegosiasikan harga input yang akan dibeli dari penjual input (negotiating costs). Seperti opoturnitas dari waktu, biaya pengacara, dan sebagainya.
• Investasi dan pengeluaran pengeluaran lain yang diperlukan untuk memfasilitasi jual-beli.
Investasi khusus sering kali memunculkan berbagai bentuk, yakni
Kekhususan pabrik (site specificity)
Kekhususan aset fisik (physical-asset specificity)
Aset terdedikasi (dedicated asset)
Modal insani (human capital)
Implikasi Investasi Khusus
Investasi khusus akan meningkatkan
biaya transaksi, karena :
1. Biaya tawar menawar yang mahal (costly barganing)2. Investasi yang tidak ekonomis (underinvestement)3. Masalah oportunisme dan hold-up
PENGADAAN INPUT YANG OPTIMAL
Pembelian secara langsung di pasar (Spot
exchange)
Integrasi vertikalKontrak
Pembelian secara langsung di pasar (Spot exchange)
• Salah satu cara termudah untuk mendapatkan input dalam proses produksi ialah dengan pembelian langsung di pasar.
Kontrak
• Cara ini dapat digunakan jika pada pasar input terjadi hold-up dan keharusan untuk selalu menawar harga jika akan membeli barang input.
• Suatu perjanjian kontrak dapat menetapkan harga input sebelum kedua belah pihak melakukan investasi khusus.
• Dengan adanya jaminan harga yang dapat diterima kedua belah pihak selama jangka waktu tertentu, sebuah kontrak akan mengurangi insentif baik untuk pembeli maupun penjual untuk melakukan penghematan pada investasi khusus yang diperlukan.
Integrasi vertikal
• Cara ini adalah cara yang digunakan saat investasi khusus menimbulkan biaya-biaya transaksi dan ketika produk yang dibeli sangat komplek atau lingkungan ekonomi dilingkungi ketidakpastian, sehingga kesepakatan kontrak kan sangat mahal bahkan tidak mungkin dibuat.
Keunggulan
• Keunggulan dalam penerapan sistem integrasi vertikal ialah perusahaan dapat menggunakan perantara dalam memproduksi inputnya sendiri. Dengan ini dapat mengurangi masalah oportunisme dengan menyatukan perusahaan-perusahaan yang berbeda menjadi divisi-divisi dari suatu perusahaan tunggal yang terintegrasi.
Kekurangan
• Kekurangan dalam penerapan sistem ini ialah manajer harus mengganti disiplin pasar dengan suatu mekanisme pengaturan internal, serta perusahaan harus menanggung biaya untuk mendirikan fasilitas produksi untuk memproduksi suatu produk yang kemungkinan trebaiknya sangat kecil.
TRADE-OFF EKONOMIS
Metode untuk meminimalisir biaya untuk memperoleh input tergantung pada karakteristik input.
THANK YOU…