FORMULASI SEDIAAN GEL NANOPARTIKEL LIPID EKSTRAK …
Transcript of FORMULASI SEDIAAN GEL NANOPARTIKEL LIPID EKSTRAK …
i
FORMULASI SEDIAAN GEL NANOPARTIKEL LIPID EKSTRAK
TEMPE TERSTANDARISASI GENISTEIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Kezia Grace Kamea
NIM : 158114019
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
FORMULASI SEDIAAN GEL NANOPARTIKEL LIPID EKSTRAK
TEMPE TERSTANDARISASI GENISTEIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Kezia Grace Kamea
NIM : 158114019
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Halaman Persembahan
“Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor,
engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan
perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan
dengan setia”
-Ulangan 28 : 13-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana
layaknya karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini,
maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 29 Agustus 2019
Penulis
Kezia Grace Kamea
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Kezia Grace Kamea
Nomor Mahasiswa : 158114019
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Formulasi Sediaan Gel Nanopartikel Lipid Ekstrak Tempe Terstandarisasi
Genistein
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-
ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 29 Januari 2020
Yang menyatakan
( Kezia Grace Kamea )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Prakata
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus atas segala berkat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Formulasi Sediaan Gel Nanopartikel Lipid Ekstrak Tempe Terstandarisasi
Genistein”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm), Program Studi Farmasi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari campur
tangan banyak pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa
terimakasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus sebagai Bapa dan Sahabat yang setia, senantiasa
memberikan kekuatan dan memperhatikan.
2. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma dan DPA yang selalu menuntun dan
memberikan saran serta semangat selama di perkuliahan.
3. Ibu Dr. Christine Patramurti, M.Si, Apt selaku Ketua Program Studi S1
Farmasi Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si, M.Sc selaku Kepala Laboratorium
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin
dalam penggunaan fasilitas laboratorium selama penelitian.
5. Ibu Dr. Rini Dwiastuti., Apt selaku dosen pembimbing yang selalu
menuntun dan memberikan saran selama penelitian dan penyusunan
skripsi.
6. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani., Apt selaku dosen penguji yang bersedia
memberikan kritik dan saran bagi penelitian ini hingga skripsi ini boleh
tersusun.
7. Ibu Dr. Agatha Budi Susiana Lestari., Apt selaku dosen penguji yang
bersedia memberikan kritik dan saran bagi penelitian ini hingga skripsi ini
boleh tersusun.
8. Bapak Yohanes Wagiran, Bapak Musrifin, Bapak Agung, Bapak Iswandi,
Bapak Heru, dan Bapak Bimo selaku laboran Laboratorium Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma yang sudah membantu penulis dalam
menyelesaikan penelitian.
9. Keluarga penulis, yang terkasih Freyn Heyd Kamea dan Yuni sebagai
orang tua yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil dan
adik Naomi Feybe Kamea yang juga senantiasa memberikan semangat dan
menjadi tempat keluh kesah penulis.
10. Clinton Lumban Gaol yang senantiasa mendukung, memberi semangat,
menegur, dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Ria Nonita dan Debora Purwasista Ciptasari yang senantiasa menjadi
sahabat dan memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak
langsun kepada penulis.
12. PMK Apostolos sebagai keluarga yang senantiasa mendukung,
mendoakan, dan menemani perjuangan selama perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
13. Serta pihak-pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Penulis berharap penelitian ini bisa menjadi sumber pengetahuan pada
bidang farmasi formulasi. Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan dalam skripsi ini dan dengan senang hati penulis menerima kritik
serta saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata, penulis ucapkan
terima kasih, semoga penelitian ini dapat bermanfaat.
Yogyakarta, 29 Agustus 2019
Kezia Grace Kamea
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN JUDUL MANUSKRIP ...................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi
PRAKATA .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ........................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv
ABSTRAK .............................................................................................. 1
ABSTRACT .............................................................................................. 2
PENDAHULUAN .................................................................................. 3
METODE PENELITIAN ........................................................................ 5
Alat ......................................................................................................... 5
Bahan....................................................................................................... 6
Pembuatan Nanopartikel Lipid ............................................................... 6
Karakteristik Nanopartikel Ekstrak Tempe ............................................. 7
Pembuatan Gel ........................................................................................ 8
Uji Sifat Fisik Sediaan Gel ...................................................................... 8
Uji Dengan Franz Difussion Cell ............................................................ 9
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 10
Pembuatan Nanopartikel Lipid ............................................................... 10
Karakterisasi Nanopartikel Ekstrak Tempe ............................................ 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Pembuatan Gel ........................................................................................ 13
Uji Sifat Fisik Sediaan Gel ...................................................................... 14
KESIMPULAN ....................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 21
LAMPIRAN ............................................................................................ 24
BIOGRAFI PENULIS ............................................................................ 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Formula Nanopartikel Lipid...................................................... 6
Tabel 2. Acuan Indeks Polidispersitas .................................................... 7
Tabel 3. Formula Gel .............................................................................. 8
Tabel 4. Hasil Uji PSA ............................................................................ 12
Tabel 5. Data Uji pH 48 dan 72 jam ....................................................... 14
Tabel 6. Hasil Uji Daya Sebar 48 dan 72 jam ......................................... 15
Tabel 7. Hasil Uji Viskositas 48 dan 72 jam ........................................... 16
Tabel 8. Hasil Penetapan Kadar Genistein .............................................. 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Penampakan Fisik Liposom Dengan Variasi
Jumlah soy lecithin .................................................................................. 11
Gambar 2. Sediaan Gel Nanopartikel Lipid Ekstrak Tempe
Variasi soy lecithin .................................................................................. 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Dokumentasi Proses Pembuatan Gel .................................. 23
Lampiran 2. Uji Daya Sebar 48 jam ....................................................... 24
Lampiran 3. Uji Daya Sebar 72 jam ....................................................... 24
Lampiran 4. Data Uji pH 48 jam ............................................................. 25
Lampiran 5. Data Uji pH 72 jam ............................................................. 25
Lampiran 6. Data Uji Viskositas 48 jam ................................................. 26
Lampiran 7. Data Uji Viskositas 72 jam ................................................. 32
Lampiran 8. Kromatogram Sampel Gel Nanopartikel Ekstrak Tempe ... 38
Lampiran 9. Data Perhitungan Kadar Genistein ..................................... 47
Lampiran 10. Hasil Pengujian PSA ........................................................ 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
ABSTRAK
Produk olahan kedelai yang paling banyak mengandung genistein adalah
tempe, namun karena kelarutan genistein yang rendah dalam air membatasi
penggunaan secara klinis. Sistem nanopartikel dengan menggunakan lipid dapat
dikembangkan baik dalam bentuk topikal maupun oral dan dapat digunakan pada
senyawa aktif yang bersifat hidrofilik, salah satunya adalah genistein. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi soy lecithin yang dapat digunakan
untuk menghasilkan sistem nanopartikel lipid ekstrak tempe dengan ukuran
partikel <100 nm, sehingga dapat menghasilkan formula sediaan gel yang
memenuhi persyaratan kualitas fisik meliputi daya sebar, pH, viskositas, dan
pelepasan zat aktif.
Penelitian eksperimental ini menggunakan particle size analyser (PSA)
dengan metode Dynamic Light Scattering (DLS) untuk mengetahui ukuran
partikel dan indeks polidispersitas dari sistem nanopartikel lipid ekstrak tempe
yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Franz Difussion Cell untuk uji
disolusi sediaan gel yang dibuat serta menggunakan high performance liquid
chromatography untuk mengukur kadar genistein yang terdapat dalam sediaan
gel.
Hasil uji PSA menunjukkan dari ke-enam formula yang dibuat, lima
formula memiliki ukuran partikel sesuai dengan range yaitu <100 nm, sedangkan
satu formula memiliki ukuran partikel >100 nm. Hasil uji sifat fisik sediaan gel
yang dibuat menunjukkan bahwa enam formula memiliki hasil daya sebar yang
baik yaitu berada di kisaran 3-5 cm. Hasil uji viskositas menunjukkan enam
formula yang dibuat memiliki nilai viskositas yang baik yaitu berada di kisaran
200-300 d.Pa.s. Hasil uji disolusi menunjukkan beberapa sampel menunjukkan
peak pada menit ke-10, kadar terkecil adalah 0,727 ug/mL dan kadar terbesar
adalah 0,800 ug/mL.
Kata kunci : genistein, nanopartikel lipid, gel, ukuran partikel, sifat fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ABSTRACT
The most processed soybean product that contains the most genistein is
tempeh, but due to the low solubility of genistein in water limits its clinical use.
The nanoparticle system using lipids can be developed both in topical and oral
form and can be used in active compounds which are hydrophilic, one of which is
genistein.
This study aims to determine the concentration of soy lecithin which can be used
to produce tempeh extract lipid nanoparticles with particle size <100 nm, so as to
produce a gel preparation formula that meets the physical quality requirements
including spreadability, pH, viscosity, and release of active substances .
This experimental study used a particle size analyzer (PSA) with
Dynamic Light Scattering (DLS) method to determine the particle size of the
tempeh extract lipid nanoparticle system produced. This study uses Franz
Difussion Cell to test the dissolution of gel preparations made and use high
performance liquid chromatography to measure the levels of genistein contained
in gel preparations.
PSA test results showed that of the six formulas made, five formulas had
a particle size in accordance with a range of <100 nm, while one formula had a
particle size> 100 nm. The physical test results of the gel preparations made
showed that the six formulas had good homogeneity test results and I spread.
Viscosity test results are not in accordance with the standards, this can be caused
by the nature of genistein. Dissolution test results showed several samples showed
peak at the 10th minute, the smallest level was 0.727 μg / mL and the largest
content was 0.800 μg / mL. Samples that did not show the peak of genistein in the
10th minute due to the genistein contained in the preparation were not all
successfully removed from the lipid nanoparticle system.
Keywords: genistein, lipid nanoparticles, gel, particle size, physical properties
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
PENDAHULUAN
Pengembangan teknologi untuk terapi farmasetis mempertimbangkan
tiga faktor utama yaitu menciptakan sistem yang efektif (effectiveness), menekan
efek bahaya pada sistem jika diaplikasikan (safety), dan membuat agar sistem
dapat diterima dengan baik oleh pasien (acceptability). Tiga pertimbangan ini
mengantarkan usaha pengembangan teknologi penghantaran obat hingga pada
kemajuan yang pesat. Saat ini telah banyak teknologi penghantaran obat
diperkenalkan sebagai upaya melahirkan obat baru dengan sifat yang ideal.
(Martien dkk., 2012). Teknologi nanopartikel menjadi salah satu tren penelitian
khususnya untuk pengembangan sistem penghantaran obat dalam dunia farmasi.
Hal ini dikarenakan teknologi nanopartikel pada umumnya memiliki beberapa
keuntungan terkait sistem penghantaran obat.
Nanopartikel adalah partikel berukuran 1-100 nanometer. Dalam bidang
farmasi, terdapat dua pengertian nanopartikel yaitu senyawa obat melalui suatu
cara dibuat berukuran nanometer (nanokristal) dan suatu obat dienkapsulasi dalam
suatu sistem pembawa berukuran nanometer yaitu nanocarrier. Terdapat
bermacam-macam nanocarrier seperti nanotube, liposom, misel, dan lain-lain
(Abdassah). Nanopartikel lipid dapat didefinisikan sebagai partikel berukuran
nano yang tersusun atas komponen molekul lipid. Nanopartikel berbasis lipid
memiliki beberapa keunggulan seperti memiliki toksisitas yang rendah untuk uji
in vivo, memiliki kemampuan untuk memperbaiki sifat fisik, meningkatkan
efisiensi enkapsulasi obat, dan mempunyai potensi yang besar dalam pelepasan
obat (Puri, 2010). Nanopartikel lipid berkembang pesat di bidang teknologi
nanopartikel karena potensi dan manfaatnya dalam sistem pengiriman obat,
perawatan klinis, dan pengembangan penelitian sistem penghantaran obat
(Attama, 2012). Sistem penghantaran obat dengan menggunakan nanopartikel
lipid dapat dikembangkan baik dalam bentuk pemberian topikal maupun oral.
Sistem nanopartikel lipid dapat digunakan pada senyawa aktif obat yang sedikit
larut dalam air, salah satunya adalah genistein.
Genistein adalah senyawa isoflavon yang pertama kali diisolasi dari
kedelai pada tahun 1931. Genistein atau 4’,5,7-trihydroxyisoflavon merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
salah satu dari 3 senyawa aglikon selain daidzein dan glysitein (Hong et al.,
2012). Genistein telah menarik perhatian karena mempunyai efek yang
menguntungkan pada pencegahan gangguan metabolisme terkait dengan penyakit
kardiovaskular (CVD), obesitas, kanker, diabetes (Kim and Liem, 2013), fungsi
kognitif (Orhan et al., 2007) dan osteoporosis (Kordy and Alshahrani, 2015).
Kelarutan genistein yang rendah dalam air membatasi penggunaannya secara
klinis. Beberapa studi terdahulu melaporkan bahwa untuk meningkatkan kelarutan
dan laju disolusi genistein dapat dilakukan dengan cara pembuatan nanopartikel
dan mikropartikel dengan polimer hidrofilik, pembuatan kompleks inklusi dan
formulasi polimerik misel (Tang, dkk., 2011 ; Xavier, dkk., 2010 ; Kwon, dkk.,
2007).
Tempe merupakan produk fermentasi dari kedelai asli Indonesia yang
diketahui banyak mengandung sumber isoflavon (Yuliani et al., 2016). Jenis
isoflavon yang banyak di temukan dalam produk makanan kedelai adalah
genistein dan daidzein. Proses fermentasi dalam proses pembuatan tempe dapat
meningkatkan kandungan isoflavon. Ariani dan Hastuti (2009) telah melakukan
penelitian tentang jumlah senyawa isoflavon yang dihasilkan pada fermentasi
tempe kedelai selama 48 dan 72 jam, hasilnya menunjukkan bahwa isoflavon pada
fermentasi tempe selama 72 jam lebih banyak daripada fermentasi selama 48 jam.
Tempe mengandung genistein dengan konsentrasi tertinggi dibandingkan dengan
produk makanan olahan kedelai lain seperti tahu (Yuliani et al., 2016).
Gel merupakan sediaan semisolid yang mengandung larutan bahan aktif
tunggal maupun campuran dengan pembawa senyawa hidrofilik atau hidrofobik
(Dirjen POM, 1995). Pada penelitian ini formulasi yang dipilih untuk ekstrak
genistein adalah gel. Genistein sedikit larut dalam air dan sedikit larut dalam
minyak sehingga tergolong senyawa semipolar. Dengan kelarutan tersebut,
genistein tetap dapat dengan mudah diformulasikan dalam fase air sehingga dapat
dibuat dalam bentuk sediaan gel. Bentuk sediaan tersebut memiliki cara
pembuatan yang lebih praktis (Daniel, dkk., 2009).
Sifat fisik dan stabilitas suatu gel ditentukan oleh gelling agent dan
humectant yang digunakan. Semakin banyak gelling agent yang digunakan maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
akan berpengaruh pada peningkatan viskositas sediaan (Zats dan Kushla, 1996).
Humectant berfungsi untuk menjaga kandungan air pada sediaan gel karena
humectant dapat menarik kelembaban dari lingkungan sehingga kepadatan dan
kelekatan dari sediaan tetap terpelihara dan permukaan kulit tetap basah (Barel,
Paye, Maibach, 2009). Pada penelitian ini dilakukan formulasi nanopartikel lipid
dengan ekstrak genistein sebagai zat aktif dengan tujuan untuk melihat berapa
jumlah lipid dan ekstrak yang dapat memberikan hasil berupa ukuran partikel
yang paling baik dan sifat fisik gel yang sesuai.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental murni
untuk mengetahui konsentrasi soy lecithin yang dapat digunakan untuk
menghasilkan nanopartikel lipid ekstrak tempe dengan ukuran partikel <100 nm,
sehingga dapat menghasilkan formula sediaan gel yang memenuhi persyaratan
kualitas fisik meliputi pH, daya sebar, viskositas, dan pelepasan zat aktif.
Alat
Alat yang digunakan untuk pembuatan sistem nanopartikel lipid sampai
pengukuran sistem nanopartikel lipid yaitu mortir dan stamper, gelas ukur 50 mL,
pipet tetes, batang pengaduk, sendok, timbangan analitik (Metler Toledo AB
204)), termometer, cawan porselen, flacon, blender laboratorium (Waring), ultra
turrax, water purificator (Easypure II), Ultrasonic, Particle Size Analyser (PSA)
dengan Particle size : Dynamic Light Scattering (DLS) Universitas Islam
Indonesia.
Alat yang digunakan untuk pembuatan gel sampai dengan pengujian gel
yaitu mortir dan stamper, gelas beker 100 mL, gelas beker 200 mL, labu ukur 200
mL, gelas ukur 100 mL, gelas ukur 5 mL, pipet tetes, pH test (Ohaus), kaca
bundar berskala, kaca berskala, beban total 125 g, stopwatch, viscometer Rheosys
dengan temperatur 25°C dan kecepatan 10,0 rpm, franz diffusion cell (Logan
VTC-300) dengan temperatur ±37°C , magnetic stirrer, High Performance Liquid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Chromatography (Shimadzu LC-2010 CHT), milipore, micropipette 0-10 µm, blue
tip, tabung reaksi, vial.
Bahan
Bahan yang digunakan yaitu ekstrak tempe, aquabidest yang diperoleh
dari Laboratorium Kimia Analisik Instrumen Universitas Sanata Dharma, Soy
Lecithin (Nacalai) serbuk, carbopol, triethanolamin (TEA) (Brataco Chemika),
propylene glycol yang diperoleh dari PT.Multi Kimia Raya Nusantara, glycerol,
membrane filters (Durapore) filter type 0,22µm GV, methanol PA yang diperoleh
dari General Labora, NaCl, Natrium Fosfat, Potassium Dihydrogen Phosphate.
Pembuatan Nanopartikel Lipid
Tabel 1. Formula Nanopartikel Lipid
Formula Soy lecithin Ekstrak etanol tempe
FA 3 g 2,5 g
FB 3,5 g 2,5 g
FC 4 g 2,5 g
FD 4,5 g 2,5 g
FE 5 g 2,5 g
FE* 5 g -
* = formula nanopartikel lipid tanpa ekstrak.
Tiap formula nanopartikel lipid dibuat dengan cara mendispersikan serbuk
soy lecithin dalam 100 mL aquadest dengan suhu 60°C . Serbuk soy lecithin
ditimbang sebanyak 3; 3,5 ; 4 ; 4,5 ; dan 5 gram dengan menggunakan cawan
porselen. Serbuk soy lecithin dimasukkan ke dalam mortir, tambahkan aquadest
dengan suhu 60°C sebanyak 50 mL. Serbuk digerus hingga terdispersi dan tidak
membentuk gumpalan, kemudian dituang ke dalam gelas beaker. Sisa soy lecithin
di dalam mortir dibilas dengan menggunakan 50 mL aquadest 60°C kemudian
dimasukkan ke dalam beaker yang sama. Hasil dispersi soy lecithin ini disebut
liposom. Pada setiap tahap, pastikan suhu liposom tetap pada 60°C. Selanjutnya
liposom diblender selama 1 menit dengan kecepatan high (high = 22.000 rpm).
Setelah diblender, liposom di ultra turrax selama 1 menit dengan kecepatan skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
5. Zat aktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol tempe.
Penambahan zat aktif ekstrak etanol tempe dilakukan sebelum proses sonikasi
dijalankan dengan menambahkan ekstrak etanol tempe sebanyak 2,5 gram.
Campuran liposom dan ekstrak etanol tempe disonikasi dengan menggunakan
bath sonicator selama 30 menit dengan suhu 50°C.
Karakteristik Nanopartikel Ekstrak Tempe
Karakterisasi nanopartikel dilakukan agar dapat mengetahui
kualitas dari nanopartikel yang dibuat. Kualitas nanopartikel ini dapat dilihat dari
pengukuran ukuran partikel dan nilai indeks polidispersitas. Pengukuran ukuran
partikel dilakukan untuk melihat seberapa besar partikel yang terbentuk agar
didapat besaran ukuran yang sesuai.
Liposom yang terbentuk diukur menggunakan metode dynamic light
scattering (DLS) pada alat particle size analyser (PSA) karena alat ini mampu
mengukur partikel berkisar 0,02 nm sampai 2000 nm (Hossaen, 2000). PSA dapat
digunakan untuk menganalisis partikel suatu sampel yang bertujuan menentukan
ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel dari sampel. Pengujian ini dilakukan
di LPOMK UII.
Nilai polydispersity index (PI) menggambarkan distribusi ukuran partikel.
Nilai PI yang baik menunjukkan stabilitas jangka panjang yang baik (Meitria,
2017). Acuan nilai indeks polidispersitas dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Acuan Indeks Polidispersitas (Meitria, 2017)
Nilai PI Keterangan
<0,05 Monodispersi
<0,08 Hampir monodispersi
0,08 – 0,7 Nilai tengah dari PI, ini adalah kisaran atas
yang mana algoritma distribusi beroperasi
paling baik
>0,7 Sangat polidispersi dan menunjukkan
distribusi yang sangat luas dari ukuran
partikel. Kemungkinan terjadi sedimentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Pembuatan Gel
Tabel 3. Formula Gel
Formula FA FB FC FD FE FE* Aquabidest
ad 100 mL
Carbopol
0,5 g
TEA
1,2 g
Propylene
glycol 2,8
g
Glycerol
34,2 g
F1 - - - - -
F2 - - - - -
F3 - - - - -
F4 - - - - -
F5 - - - - -
F5* - - - - -
* = formula gel menggunakan nanopartikel lipid tanpa ekstrak.
Formula yang digunakan mengacu pada International Journals of
Pharmaceutical Compounding dengan judul Gel Compounding. Nanopartikel
lipid A, B, C, D, E, dan E* masing-masing ditambah aquabidest hingga mencapai
volume 100 mL. Campuran nanopartikel lipid dan aquabidest dimasukkan ke
dalam wadah pot plastik kemudian ditaburkan carbopol 0,5 gram pada bagian
permukaan dan ditutup. Carbopol dikembangkan didalam campuran bahan selama
24 jam. Setelah dikembangkan, campuran bahan dimasukkan ke dalam mortir,
kemudian ditambahkan TEA 1,2 gram; propylene glycol 2,8 gram; dan glycerol
34,2 gram sambil diaduk hingga membentuk gel. Gel kemudian disimpan di
dalam wadah pot plastik yang kemudian akan diuji secara fisik.
Uji Sifat Fisik Sediaan Gel
a. Uji pH
Uji ini dilakukan dengan cara mengencerkan 1 gram gel nanopartikel
lipid ekstrak tempe dengan 10 mL aquadest, kemudian diukur
menggunakan pH meter. Uji ini dilakukan pada 48 dan 72 jam setelah
pembuatan sediaan.
b. Uji Daya Sebar
Uji daya sebar gel bertujuan untuk melihat daya sebar/kemampuan
sebar suatu gel. Sebanyak 1,0 gram gel diletakkan ditengah kaca berskala
dan ditimpa beban dengan total 125 gram selama 1 menit kemudian dicatat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
diameter penyebarannya. Uji ini dilakukan pada 48 dan 72 jam setelah
pembuatan sediaan.
c. Uji Viskositas
Uji viskositas gel dilakukan menggunakan viskometer Rheosys dengan
temperatur 25°C dan kecepatan 10,0 rpm. Sebanyak 1 gram gel diletakkan
di atas plate pada alat, kemudian cone di turunkan sehingga menekan gel
pada plate. Alat di jalankan dengan meng-klik “on” pada monitor
komputer. Alat akan berhenti secara otomatis dan memberikan hasil
berupa nilai viskositas gel.
d. Uji Pelepasan
Pembuatan Buffer Fosfat pH 7,4
Aquabidest 200 mL dimasukkan ke dalam gelas gelas beker 500
mL, kemudian ditambahkan 2,0454 g NaCl, 8,6596 g Na2HPO4, dan
5,3075 g KH2PO4 diaduk dengan pengaduk magnetik hingga terlarut
sempurna (Cahyani, 2014).
Uji Dengan Franz Difussion Cell
Buka penjepit dan penutup chamber kemudian masukkan stirrer ke dalam
chamber. Sebanyak 15 mL medium dimasukkan ke dalam chamber hingga
mencapai meniskus. Membran filter yang telah dijenuhkan dengan medium
diletakkan menutupi chamber, pastikan tidak terdapat gelembung dibawah
membran. Sekitar 0,1 g gel diletakkan ditengah membran lalu diratakan. Chamber
ditutup dan penjepit dipasang. Tombol ON pada badan alat ditekan untuk
mengaktifkan stirrer. Suhu dipertahankan pada 37 ± 0,50°C. Sampel ditarik tiap
15 menit selama 60 menit sebanyak 1 mL dan masukkan medium pengganti
setelah penarikan sejumlah sampel yang dicuplik yaitu 1 mL, pastikan tidak
terdapat gelembung (Csizmazia, 2011). Sampel kemudian ditambahkan etil asetat
sebanya 1 mL dan diuapkan hingga kering. Sampel yang sudah mengering
kemudian ditambahkan metanol PA sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke dalam
vial pengujian HPLC. Sebelum dimasukkan ke dalam tray HPLC, sampel terlebih
dulu didegassing selama 15 menit. Metode yang digunakan untuk mengukur kadar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dalam sampel adalah HPLC dengan alat Shimadzu LC-2010, menggunakan
detector UV dengan panjang gelombang 261 nm, fase gerak metanol-aquabidest
(60 : 40), volume injeksi 10 uL.
Hasil dan Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa jumlah lipid
yang dapat memberikan hasil berupa ukuran partikel <100 nm dan sifat fisik gel
yang sesuai. Tahapan dalam penelitian ini meliputi pembuatan nanopartikel lipid,
pengukuran ukuran nanopartikel lipid, pembuatan gel, uji sifat fisik gel meliputi :
a) uji pH, b) uji daya sebar, c) uji viskositas, dan d) uji pelepasan.
Pembuatan Nanopartikel Lipid
Metode pembuatan liposom ini mengacu pada hasil penelitian Putri (2016)
dimana penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa suhu optimum untuk
pembuatan liposom dengan metode pemanasan adalah 60°C dan lama sonikasi 30
menit. Lipid yang digunakan dalam penelitian ini adalah soy lecithin (Nacalai)
serbuk. Pada tahap pembuatan sistem nanopartikel lipid atau liposom, serbuk soy
lecithin didispersikan dengan menggunakan aquadest 60°C di dalam mortir
hingga terdispersi dan tidak membentuk gumpalan. Liposom diblender selama 1
menit kemudian di ultra turrax selama 1 menit dengan tujuan untuk memastikan
bahwa serbuk soy lecithin sudah benar-benar terdispersi sehingga tidak ditemukan
serbuk yang membentuk gumpalan. Sebanyak 2,5 g ekstrak etanol tempe
ditambahkan ke dalam sistem nanopartikel lipid kemudian di sonikasi selama 30
menit. Tujuan dilakukan sonikasi adalah untuk memperkecil ukuran liposom yang
terbentuk. Penambahan ekstrak etanol dilakukan sebelum proses sonikasi
mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Putri (2016), dimana penambahan
ekstrak sebelum proses sonikasi diharapkan dapat memerangkap ekstrak kedalam
liposom pada saat proses pengecilan ukuran partikel. Hasilnya didapatkan berupa
liposom yang kemudian diukur partikelnya dengan menggunakan particle size
analyser (PSA).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Gambar 1. Penampakan fisik liposom dengan variasi jumlah soy lecithin
a. liposom dengan jumlah soy lecithin 3 g
b. liposom dengan jumlah soy lecithin 3,5 g
c. liposom dengan jumlah soy lecithin 4 g
d. liposom dengan jumlah soy lecithin 4,5 g
e. liposom dengan jumlah soy lecithin 5 g
Hasil liposom yang dibuat berwarna kuning keruh, liposom dengan warna
keruh dapat dimungkinkan karena tidak semua lecithin yang ditambahkan
membentuk liposom dengan sempurna, dan masih berupa dispersi koloid atau
misel (Putri, 2016).
Karakterisasi Nanopartikel Ekstrak Tempe
Karakterisasi nanopartikel dilihat dari ukuran partikel dan indeks
polidispersitas yang didapat. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan particle
size analyzer (PSA). Ukuran partikel dan indeks polidispersitas keenam formula
dapat dilihat pada tabel 4.
A B E D C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Tabel 4. Hasil Uji PSA
Formula Ukuran Partikel (nm) Indeks Polidispersitas
FA 88,7 0,243
FB 116,8 0,156
FC 92,6 0,150
FD 99,0 0,186
FE 92,1 0,318
FE* 91,8 0,154
Keterangan :
FA : Formula nanopartikel ekstrak tempe dengan soy lecithin 3 gram
FB : Formula nanopartikel ekstrak tempe dengan soy lecithin 3,5 gram
FC : Formula nanopartikel ekstrak tempe dengan soy lecithin 4 gram
FD : Formula nanopartikel ekstrak tempe dengan soy lecithin 4,5 gram
FE : Formula nanopartikel ekstrak tempe dengan soy lecithin 5 gram
FE* : Formula nanopartikel tanpa ekstrak dengan soy lecithin 5 gram
Berdasarkan hasil pengukuran dengan PSA dapat dilihat bahwa variasi
jumlah lipid yang digunakan pada pembuatan liposom tidak menunjukkan adanya
peningkatan ukuran partikel. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Purnami
(2015), karakteristik fisika liposom dapat dipengaruhi oleh komposisi bahan
penyusun membran liposom dan metode pembuatan yang digunakan. Perbedaan
metode pembuatan liposom akan menentukan jenis liposom yang akan terbentuk.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nugrahini (2009) dengan variasi lesitin
100 mg, 300 mg, dan 500 mg, semakin banyak komposisi lesitin yang digunakan
semakin banyak zat aktif atau obat yang terjerap dalam liposom. Sehingga, hasil
penelitian yang tidak menunjukkan adanya peningkatan ukuran partikel dapat
disebabkan karena salah satu faktor yang menentukan ukuran liposom adalah
komposisi bahan penyusun bukan banyaknya bahan yang digunakan.
Indeks polidispersitas adalah ukuran dari distribusi massa molekul dalam
sampel tertentu. Semakin kecil nilai indeks polidispersitas maka menggambarkan
semakin stabil juga formula dari suatu sediaan yang dibuat, hal ini dikarenakan
semakin besar nilai indeks polidispersitas menunjukkan partikel yang terbentuk
tidak seragam, sehingga formula akan terflokulasi dengan cepat. Nilai indeks
polidispersitas yang diperoleh pada penelitian ini dapat dikatakan baik karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
masuk ke dalam rentang 0,08 – 0,7 yang merupakan nilai tengah indeks
polidispersitas secara umum. Indeks polidispersitas dikatakan kurang baik jika
memiliki ukuran > 0,7 karena sangat polidispersi dan menunjukkan distribusi
yang sangat luas dari ukuran partikel, sehingga kemungkinan terjadi sedimentasi.
Pembuatan Gel
Gambar 2. Sediaan gel nanopartikel lipid ekstrak tempe variasi soy lecithin
a. sediaan gel dengan jumlah soy lecithin 3 g + 2,5 gram ekstrak tempe
b. sediaan gel dengan jumlah soy lecithin 3,5 g + 2,5 gram ekstrak tempe
c. sediaan gel dengan jumlah soy lecithin 4 g + 2,5 gram ekstrak tempe
d. sediaan gel dengan jumlah soy lecithin 4,5 g + 2,5 gram ekstrak tempe
e. sediaan gel dengan jumlah soy lecithin 5 g + 2,5 gram ekstrak tempe
e* sediaan gel dengan jumlah soy lecithin 5 g (*formula gel nanopartikel lipid tanpa
ekstrak tempe)
Gel dibuat dengan komposisi carbopol, triethanolamin (TEA),
propilenglikol, glycerol, dan sistem nanopartikel lipid dengan ekstrak tempe.
Carbopol digunakan sebagai basis gel hidrofilik, TEA merupakan basa lemah
yang berfungsi untuk menetralisasi larutan carbopol dan menambah konsistensi
larutan carbopol. Propilenglikol dan gliserin digunakan sebagai humektan untuk
menjaga kelembaban sediaan dan kelembaban kulit saat diaplikasikan.
Pada tahap pembuatan gel, carbopol dikembangkan terlebih dahulu di
dalam sistem nanopartikel lipid dengan ekstrak tempe selama 24 jam. Carbopol
dikembangkan terlebih dahulu selama 24-48 jam untuk memaksimalkan hidrasi
dan mencapai viskositas serta kejernihan yang maksimum. Carbopol
membutuhkan netralisasi atau peningkatan pH untuk membentuk gel setelah
didispersikan dalam air, oleh karena itu dalam formula ditambahkan
triethanolamin (TEA) sebagai agen peningkat pH (Lulu, 2010). Penambahan TEA
pada carbopol akan membentuk garam yang larut. Hasilnya adalah ion yang tolak
a e* e d c b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menolak dari gugus karboksilat dan polimer menjadi kaku dan rigid, sehingga
meningkatkan viskositas (Osborne, 1990). Pada penelitian ini digunakan
kombinasi gliserin dan propilenglikol yang berfungsi sebagai humektan.
Penggunaan humektan bertujuan untuk menghindari pengeringan gel serta untuk
melembabkan kulit pada saat gel diaplikasikan. Penggunaan gliserin sebagai
humektan biasanya menimbulkan rasa berat dan tacky ketika diaplikasikan
sehingga perlu digunakan kombinasi humektan. Gel yang dihasilkan pada
penelitian ini memiliki warna kuning bening. Warna kuning tersebut disebabkan
oleh penggunaan soy lecithin sebagai bahan pembuatan liposom.
Uji Sifat Fisik Sediaan Gel
a. Uji pH
Uji pH dilakukan untuk menyesuaikan pH sediaan gel yang dibuat dengan
pH standar kulit manusia yaitu 4,5-6,5 sehingga pada saat digunakan gel tidak
mengiritasi kulit apabila pH-nya terlalu asam atau basa. Hasil uji pH pada 48 dan
72 jam disajikan dalam tabel 5.
Tabel 5. Data Uji pH 48 dan 72 jam
48 jam 72 jam
Formula pH Formula pH
F1 5,87 ± 0,0577 F1 6,73 ± 0,1154
F2 5,87 ± 0,0577 F2 7,03 ± 0,0577
F3 6,60 ± 0,1000 F3 7,23 ± 0,0577
F4 6,83 ± 0.0577 F4 7,03 ± 0,0577
F5 6,83 ± 0,1527 F5 7,17 ± 0,0577
F5* 6,90 ± 0,1000 F5* 7,23 ± 0,0577
* = formula nanopartikel lipid tanpa ekstrak.
Berdasarkan hasil pengukuran pada 48 jam, pH yang masuk dalam rentang
yang diharapkan adalah F1 dan F2. Hasil pengukuran pada 72 jam menunjukkan
pH keenam formula sediaan tidak masuk dalam rentang 4,5-6,5. Selama
penyimpanan, perubahan pH dapat terjadi karena adanya bakteri maupun fungi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Adanya mikroba dapat menurunkan pH dan adanya fungi dapat meningkatkan pH.
Perubahan pH ini akan mempengaruhi sifat fisik (viskositas) maupun keamanan
penggunaannya. Perubahan pH yang terlalu besar sehingga menjadi terlalu asam
atau terlalu basa akan dapat mengiritasi kulit saat pengaplikasiannya.
b. Uji Daya Sebar
Uji daya sebar dilakukan dengan tujuan untuk melihat kemampuan suatu
sediaan gel menyebar secara merata pada tempat aplikasi. Sediaan gel yang baik
harus mudah tersebar secara merata pada kulit ketika diaplikasikan. Daya sebar
yang optimum untuk sediaan yang bersifats semistiff berada pada kisaran 3-5 cm.
Daya sebar adalah karakteristik yang berguna untuk memperhitungkan
kemudahan saat digunakan, pengeluaran dari wadah, serta mempengaruhi
penerimaan konsumen (Anjalicca, 2014). Hasil uji daya sebar pada 48 jam dan 72
jam dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Hasil Uji Daya Sebar 48 dan 72 jam
48 jam 72 jam
Formula Daya Sebar (cm) Formula Daya Sebar (cm)
F1 3,57 ± 0,221 F1 3,35 ± 0,580
F2 3,32 ± 0,206 F2 3,42 ± 0,499
F3 3,62 ± 1,001 F3 3,32 ± 0,377
F4 3,40 ± 0,523 F4 3,25 ± 0,331
F5 3,30 ± 0,455 F5 3,35 ± 0,602
F5* 3,60 ± 0,440 F5* 3,37 ± 0,613
* = formula nanopartikel lipid tanpa ekstrak.
Berdasarkan data yang diperoleh, daya sebar yang dihasilkan semua
formula gel sudah sesuai dengan teori sehingga dapat dikatakan bahwa sediaan
yang dibuat termasuk dalam sediaan semistiff. Sediaan gel yang dibuat tidak
terlalu cair dan tidak terlalu kental sehingga dapat dengan mudah diaplikasikan
dan menyebar dengan rata dikulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Uji Viskositas
Uji viskositas dilakukan untuk melihat kekentalan gel yang dibuat.
Viskositas dapat diartikan sebagai tahanan untuk mengalir. Viskositas berbanding
terbalik dengan kemampuan alir dimana semakin besar viskositas maka
kemampuan untuk mengalir akan semakin kecil, begitu pula sebaliknya.
Viskositas sediaan semisolid yang baik adalah 200-300 d.Pa.s. Hasil uji viskositas
pada 48 dan 72 jam dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Hasil Uji Viskositas 48 dan 72 jam
48 jam 72 jam
Formula Viskositas
(d.Pa.s) Formula
Viskositas
(d.Pa.s)
F1 206,98 ± 2,94 F1 410,60 ± 9,17
F2 332,40 ± 6,12 F2 287,86 ± 23,18
F3 260,01 ± 2,89 F3 312,97 ± 17,68
F4 306,58 ± 5,35 F4 318,04 ± 3,38
F5 278,90 ± 25,64 F5 326,07 ± 6,25
F5* 221,60 ± 10,28 F5* 281,66 ± 1,11
* = formula gel nanopartikel lipid tanpa ekstrak.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, tidak semua hasil viskositas keenam
formula pada 48 dan dan 72 jam pengujian masuk dalam rentang 200-300 d.Pa.s.
Viskositas F2 mengalami penurunan pada pengujian 72 jam, sementara itu
formula lainnya mengalami peningkatan pada pengujian 72 jam. Peningkatan dan
penurunan viskositas sediaan gel yang cukup signifikan ini kemungkinan dapat
disebabkan oleh adanya pengaruh polimer terhadap perubahan suhu. Dimana
ketika suatu gel disimpan pada suhu dingin maka rantai polimer akan memendek
dan akan saling bergabung dan lama kelamaan gel akan mengkisut (entangle)
sehingga terjadi perubahan viskositas (Mursyid, 2017) sediaan yang berbeda-beda
pada saat dilakukan pengukuran viskositas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
d. Uji Pelepasan Sediaan
Uji pelepasan sediaan dilakukan dengan menggunakan franz diffusion cell
selama 60 menit, sampel dicuplik pada menit ke 15, 30, 45, dan 60 menit.
Cuplikan sampel kemudian diukur dengan menggunakan instrumen HPLC untuk
melihat apakah pada setiap pencuplikan kadar genistein mengalami akumulasi.
Pengukuran dengan HPLC diawali dengan melakukan pengukuran terhadap 7 seri
kadar baku genistein yang diproduksi oleh Sigma Aldrich. Tujuan dilakukannya
pengukuran terhadap baku genistein ini adalah untuk melihat waktu retensi (tR)
yaitu waktu yang ditempuh antara proses injeksi sampel dan munculnya puncak
maksimum sebagai respon dari zona sampel yang terelusi. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Restiana (2018), tR baku genistein berada pada menit ke-
10,661. Setelah dilakukan injeksi baku genistein pada HPLC, akan didapatkan
data Area Under Curve (AUC). Kadar baku genistein dan AUC selanjutnya dapat
digunakan untuk mencari persamaan linear kurva baku. Persamaan linear yang
didapatkan yaitu y = 86486x – 61405 dengan koefisien korelasi r = 0,9984
(Restiana, 2018). Data AUC dari sediaan gel ekstrak tempe dihitung dengan
menggunakan persamaan linear kurva baku y = 86486x – 61405, dimana y
sebagai AUC sehingga didapatkan kadar genistein dalam sediaan gel nanopartikel
lipid ekstrak tempe. Pada penelitian ini, tidak semua sampel hasil pencuplikan
menunjukkan tR genistein pada menit ke- 10 (Lampiran 8). Data hasil penetapan
kadar genistein dapat dilihat pada tabel 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Tabel 8. Hasil Penetapan Kadar Genistein pada Gel Nanopartikel Ekstrak
Tempe
Formula Waktu pencuplikan AUC Kadar Genistein
(ug/mL)
Kumulatif
Kadar
F1
15 menit 4291 0,760 0,760
30 menit 2069 0,734 1,494
45 menit 2551 0,739 2,233
60 menit - - 2,233
F2
15 menit 4622 0,763 0,763
30 menit 1494 0,727 1,490
45 menit 1621 0,729 2,219
60 menit 4429 0,761 2,980
F3
15 menit 3321 0,748 0,748
30 menit 7842 0,800 1,548
45 menit 2302 0,732 2,280
60 menit 2846 0,743 3,023
F4
15 menit - - -
30 menit - - -
45 menit - - -
60 menit 4534 0,762 0,762
F5
15 menit 3873 0,755 0,755
30 menit - - 0,755
45 menit - - 0,755
60 menit - - 0,755
Hasil menunjukkan kadar genistein terukur yang terkecil adalah 0,727
ug/mL dan kadar terukur yang terbesar adalah 0,800 ug/mL. Pencuplikan sampel
tidak semuanya menunjukkan peak genistein pada menit ke-10, hal ini dapat
disebabkan karena proses pemecahan liposom yang kurang sempurna sehingga
mengakibatkan ekstrak tempe tidak semuanya dapat terdeteksi pada saat
dilakukan pengukuran kadar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, dapat disimpulkan bahwa
variasi jumlah soy lecithin yang digunakan tidak mempengaruhi ukuran liposom
yang dihasilkan. Faktor yang dapat mempengaruhi ukuran liposom adalah suhu
dan durasi sonikasi serta komposisi lipid. Sediaan gel yang dibuat menunjukkan
formula gel tersebut memiliki hasil kualitas fisik yang baik untuk daya sebar dan
viskositas, sedangkan kualitas fisik berupa pH yang dihasilkan kurang baik. Kadar
ekstrak yang terdapat didalam gel belum terdeteksi sepenuhnya.
Saran
1) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait pengaruh ukuran partikel
liposom pada sifat fisik sediaan yang dibuat.
2) Perlu dilakukan karakterisasi menyeluruh terhadap nanopartikel yang
dihasilkan selain ukuran partikel. Perlu diketahui karakter morfologi
partikel dengan scanning electron microscopy (SEM) atau transmission
electron microscopy (TEM), dan nilai potensial zeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
DAFTAR PUSTAKA
Anjalicca, O.C., 2014. Pembuatan dan Evaluasi Gel Anti-Ageing Ekstrak Tempe
dengan Gliserin Sebagai Chemical Penetration Enhancer. Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta
Attama, A.A., Momoh, M.A. & Builders, P.F., 2012. Lipid Nanoparticulate Drug
Delivery Systems : A Revolution in Dosage Form Design and
Development. In Recent Advances in Novel Drug Carrier Systems.
Croatia - EUROPEAN UNION: INTECH, pp. 107–140.
Cita, Meitria., 2017. Preparasi dan Karakterisasi Nanoaprtikel Isolat
Andrografolida dengan Variasi Perbandingan PVA (Polyvinyl Alcohol).
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Daniel, S., Reto, M., Fred, Z., 2009. Dermatological Application of Soy
Isoflavones to Prevent Skin Ageing in Postmenopausal Women.
Mibelle AG Cosmetics, Switzerland.
Dirjen POM, 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Departemen Kesehatan RI,
Jakarta, pp 712,721
Hong, G. E., Mandal, P. K., Lim, K. W., and Lee, C. H., 2012. Fermentation
Increases Isoflavone Aglycone Contents in Black Soybean Pulp, Asian
Journal of Animal and Veterinary Advances, 7 (6), 1121-1126.
Kim, M., J., and Lim, Y., 2013. Protective Effect of Short-Term Genistein
Supplementation on the Early Stage in Diabetes-Induced Renal
Damage, Research Article, 2013, 1-14.
Kordy, E., A., L., and Alshahrani, A., M., 2015. Effect of Genistein, A Natural
Soy Isoflavone, on Pancreatic β-Cells of Streptozotocin-Induced
Diabetic Rats:Histological and Immunihistochemical Study, Journal of
Microscopy and Ultrastructure, 3 (2015), 108-119.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Kwon, S. H., Kim, S. Y., Ha, K. W., Kang, M. J., Huh, J. S., Kim, Y. M., & Lee,
J., 2007. Pharmaceutical Evaluation of Genistein-Loaded Pluronic
Micelles for Oral Delivery. Archives of Pharmacal Research, 30 (9),
1138-1143.
Martien, R. et al., 2012. Perkembangan teknologi nanopartikel sebagai sistem
penghantaran obat. Majalah Farmaseutik, 8(1), pp.133–144.
Martien, R., Adhyatmika., Iramie, D.K. Irianto., Verda, F., Dian, P.S., 2012.
Perkembangan Teknologi Nanopartikel Sebagai Sistem Penghantaran
Obat. Majalah Farmaseutik, 8 (1), pp. 133-140.
Mursyid, A.M., 2017. Evaluasi Stabilitas Fisik dan Profil Difusi Sediaan Gel
(Minyak Zaitun). Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 4 (1), pp. 209.
Nugrahini, Lestari., 2009. Pengaruh Konsentrasi Lesitin Terhadap Penjerapan
Ibuprofen dalam Liposom yang Dibuat dengan Metode Hidrasi Lapis
Tipis. Universitas Indonesia, Depok.
Orhan, I., Ozcelik, B., Kartal, M., Aslan, S., Sener, B., Ozguven, M., 2007.
Quantification of Daidzein, Genistein and Fatty Acids in Soybean and
Soy Sprouts, and Some Bioactivity Studies, Acta Biologica
Cracoviensia Series Botanica, 49 (2), 61-68.
Puri, A. et al., 2010. Lipid-Based Nanoparticles as Pharmaceutical Drug Carriers :
From Concepts to Clinic. National Institute of Health Public Access.,
26 (6) : pp 523-580.
Restiana, F.R, 2018, Pengaruh Lama Maserasi Terhadap Kadar Genistein Pada
Ekstraksi Tempe, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Tang, J., Xu, N., Ji, H., Liu, H., Wang, Z., & Wu, L., 2011. Eudragit
Nanoparticles Containing Genistein : Formulation, Development, and
Bioavailability Assesment. International Journal of Nanomedicine, 6,
2429-2435.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Yuliani, S.H. &Istyastono, E.P., 2016. The Cytotoxic Activity on T47D Breast
Cancer Cell of Genistein-Standardized Ethanolic Extract of Tempeh - A
Fermented Product of Soybean ( Glycine max ). Oriental Journal of
Chemistry, 32(3), pp.1619–1624.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 1. Dokumentasi Proses Pembuatan Gel
Proses pengembangan carbopol selama 24 jam
Proses pencampuran bahan gel
Hasil Akhir Bentuk Sediaan Gel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 2. Uji Daya Sebar 48 jam
Berat Kaca = 60,108 g
Total beban = 125 g
Sediaan yang diambil = 1 g
Sediaan I II III IV Rata2 SD
3g + e 3,8 cm 3,5 cm 3,3 cm 3,7 cm 3,57 cm 0,221
3,5g + e 3,5 cm 3,5 cm 3,1 cm 3,2 cm 3,32 cm 0,206
4g + e 3,5 cm 5,0 cm 3,4 cm 2,6 cm 3,62 cm 1,001
4,5g + e 3,9 cm 3,8 cm 2,9 cm 3,0 cm 3,40 cm 0,523
5g + e 3,8 cm 3,4 cm 2,7 cm 3,3 cm 3,30 cm 0,455
5g – e 3,8 cm 4,1 cm 3,4 cm 3,1 cm 3,60 cm 0,440
Lampiran 3. Uji Daya Sebar 72 jam
Berat Kaca = 60,108 g
Total beban = 125 g
Sediaan yang diambil = 1 g
Sediaan I II III IV Rata2 SD
3g + e 3,8 cm 3,9 cm 2,9 cm 2,8 cm 3,35 cm 0,580
3,5g + e 3,8 cm 3,9 cm 3,1 cm 2,9 cm 3,42 cm 0,499
4g + e 3,6 cm 3,7 cm 3,0 cm 3,0 cm 3,32 cm 0,377
4,5g + e 3,5 cm 3,5 cm 3,2 cm 2,8 cm 3,25 cm 0,331
5g + e 4,0 cm 3,7 cm 3,0 cm 2,7 cm 3,35 cm 0,602
5g – e 4,0 cm 3,7 cm 2,6 cm 3,2 cm 3,37 cm 0,613
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 4. Data Uji pH 48 jam
Replikasi F1 F2 F3 F4 F5 F5*
1 5,9 5,8 6,7 6,8 7,0 6,9
2 5,8 5,9 6,5 6,8 6,7 7,0
3 5,9 5,9 6,6 6,9 6,8 6,8
Mean ±
SD
5,87 ±
0,0577
5,87 ±
0,0577
6,60 ±
0,1
6,83 ±
0.0577
6,83 ±
0,1527
6,90 ±
0,1
Lampiran 5. Data Uji pH 72 jam
Replikasi F1 F2 F3 F4 F5 F5*
1 6,8 7,0 7,3 7,0 7,2 7,2
2 6,8 7,1 7,2 7,0 7,1 7,3
3 6,6 7,0 7,2 7,1 7,2 7,2
Mean ±
SD
6,73 ±
0,1154
7,03 ±
0,0577
7,23 ±
0,0577
7,03 ±
0,0577
7,17 ±
0,0577
7,23 ±
0,0577
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 6. Data Uji Viskositas 48 jam
F1 (3 gram + ekstrak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
F2 (3,5 g + ekstrak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
F3 (4 g + ekstrak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
F4 (4,5 g + ekstrak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
F5 (5 g + ekstrak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
F6 (5 g – ekstrak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Lampiran 7. Data Uji Viskositas 72 jam
F1 (3 g + ekstrak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
F2 (3,5 g + ekstrak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
F3 (4 g + ekstrak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
F4 (4,5 g + ekstrak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
F5 (5 g + ekstrak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
F6 (5 gram – ekstrak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Lampiran 8. Kromatogram Sampel Gel Nanopartikel Ekstrak Tempe
1. 3 gram + ekstrak
15 menit
30 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
45 menit
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. 3,5 gram + ekstrak
15 menit
30 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
45 menit
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3. 4 gram + ekstrak
15 menit
30 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
45 menit
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4. 4,5 gram + ekstrak
15 menit
30 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
45 menit
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
5. 5 gram + ekstrak
15 menit
30 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
45 menit
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Lampiran 9. Data Perhitungan Kadar Genistein
y = 86486x – 61405
F1 15 menit
4291 = 86486x – 61405
86486x = 61405 + 4291
86486x = 65696
x = 0,760
F1 30 menit
2069 = 86486x – 61405
86486x = 61405 + 2069
86486x = 63474
x = 0,734
F1 45 menit
2551 = 86486x – 61405
86486x = 61405 + 2551
86486x = 63956
x = 0,739
F2 15 menit
4622 = 86486x – 61405
86486x = 61405 + 4622
86486x = 66027
x = 0,763
F2 30 menit
1494 = 86486x – 61405
86486x = 61405 + 1494
86486x = 62899
x = 0,727
F2 45 menit
1621 = 86486x – 61405
86486x = 61405 + 1621
86486x = 63026
x = 0,729
F2 60 menit
4429 = 86486x – 61405
86486x = 61405 + 4429
86486x = 65834
x = 0,761
F3 15 menit
3321 = 86486x – 61405
86486x = 61405 + 3321
86486x = 64726
x = 0,748
F3 30 menit
7842 = 86486x – 61405
86486x = 61405 + 7842
86486x = 69247
x = 0,800
F3 45 menit
2302 = 86486x – 61405
86486x = 61405 + 2302
86486x = 63707
x = 0,732
F3 60 menit
2846 = 86486x – 61405
86486x = 61405 + 2846
86486x = 64251
x = 0,743
F4 60 menit
4534 = 86486x – 61405
86486x = 61405 + 4534
86486x = 65939
x = 0,762
F5 15 menit
3873 = 86486x – 61405
86486x = 61405 + 3873
86486x = 65278
x = 0,755
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Lampiran 10. Hasil Pengujian PSA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Formulasi
Sediaan Gel Nanopartikel Lipid Ekstrak Tempe
Terstandarisasi Genistein” memiliki nama
lengkap Kezia Grace Kamea. Dilahirkan di
Kebumen, 17 Juni 1997 dari pasangan Freynd
Heyd Kamea dan Magdalena Juni. Penulis
merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Penulis menempuh pendidikan di SD Negeri 4
Karanganyar pada tahun 2003 hingga 2005 dan
kemudian pindah ke Tahuna, Sulawesi Utara dan melanjutkan pendidikan
di SD Negeri 1 Tahuna pada tahun 2005 hingga 2009. Penulis menempuh
pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Tahuna pada tahun 2009
hingga 2012, dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Tahuna
pada tahun 2012 hingga 2015. Penulis melanjutkan pendidikan tinggi di
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2015 hingga
2019. Selama masa perkuliahan penulis cukup aktif dalam beberapa
kegiatan kemahasiswaan seperti pernah menjabat sebagai sekretaris PMK
Apostolos periode 2016/2017, Koordinator PMK Apostolos periode
2017/2018, volunteer Faction pada tahun 2016 dan 2017. Penulis juga
pernah menjadi Asisten Dosen Praktikum Botani Farmasi pada tahun
2016 dan 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI