Fix

19
TATA CARA PENCABUTAN GIGI RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH 1. Posisi pasien Untuk memastikan visualisasi dan kenyamanan yang memadai selama berbagai manipulasi yang diperlukan untuk ekstraksi gigi, kursi gigi (dental chair) harus selalu diposisikan dengan benar. Untuk ekstraksi gigi rahang atas, mulut pasien harus berada pada ketinggian yang sama dengan bahu dokter gigi dan sudut antara kursi gigi dan bidang horizontal (lantai) harus sekitar 120°. Selain itu, permukaan oklusal gigi rahang atas harus berada pada sudut 45° dibandingkan dengan horizontal saat mulut terbuka. Selama ekstraksi pada gigi mandibula, kursi diposisikan lebih rendah, sehingga sudut yang dihasilkan antara dental chair dan bidang horizontal sekitar 110°. Selain itu, permukaan oklusal gigi rahang bawah harus sejajar dengan bidang horisontal ketika mulut pasien terbuka.

description

Fix

Transcript of Fix

Page 1: Fix

TATA CARA PENCABUTAN GIGI RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH

1. Posisi pasien

Untuk memastikan visualisasi dan kenyamanan yang memadai selama

berbagai manipulasi yang diperlukan untuk ekstraksi gigi, kursi gigi (dental

chair) harus selalu diposisikan dengan benar. Untuk ekstraksi gigi rahang

atas, mulut pasien harus berada pada ketinggian yang sama dengan bahu

dokter gigi dan sudut antara kursi gigi dan bidang horizontal (lantai) harus

sekitar 120°.  Selain itu, permukaan oklusal gigi rahang atas harus berada pada

sudut 45° dibandingkan dengan horizontal saat mulut terbuka. Selama

ekstraksi pada gigi mandibula, kursi diposisikan lebih rendah, sehingga sudut

yang dihasilkan antara dental chair dan bidang horizontal sekitar 110°.

Selain itu, permukaan oklusal gigi rahang bawah harus sejajar dengan bidang

horisontal ketika mulut pasien terbuka.

Posisi dokter gigi selama ekstraksi menggunakan tang ada di depan dan

di sebelah kanan pasien sedangkan untuk dokter gigi kidal harus berada di

depan dan di sebelah kiri pasien. Untuk ekstraksi gigi mandibular anterior

dokter gigi harus berada di depan pasien atau di belakang mereka dan di

sebelah kanan mereka ; dokter gigi kidal harus di depan mereka atau di

belakang mereka dan ke kiri mereka

Page 2: Fix

2. Ekstraksi

Ekstraksi terbagi menjadi dua tahap, yaitu pertama gigi dipisahkan dari

jaringan lunak sekitarnya menggunakan desmotome atau elevator dan kedua

gigi diangkat dari socket menggunakan tang atau elevator.

2.1 Memisahkan gigi dari jaringan lunak

1. Memutuskan perlekatan jaringan lunak

Langkah pertama dalam ekstraksi gigi adalah memutuskan atau

melonggarkan jaringan lunak sekitar gigi. Dua instrumen yang

diperlukan untuk memutuskan jaringan lunak adalah desmotomes lurus

dan melengkung. Desmotome lurus digunakan untuk enam gigi

anterior rahang atas, sedangkan desmotome melengkung digunakan

untuk sisa gigi rahang atas dan semua gigi rahang bawah. Desmotome

dipegang pada tangan dominan, dengan pegangan pena lalu diposisikan

di bagian bawah sulkus gingiva, digunakan untuk memutuskan ligamen

periodontal. Hal ini dilakukan dalam satu gerakan berkelanjutan, mulai

dari permukaan distal gigi dan bergerak menuju permukaan mesial,

dimulai dari bukal dan kemudian lingual atau palatal. Disaat yang

Page 3: Fix

bersamaan, jari telunjuk dan ibu jari dari tangan yang tidak dominan

yang diposisikan di bukal dan palatal atau jari telunjuk dan jari tengah

posisikan di bukal dan lingual, hal ini bertujuan untuk melindungi

jaringan lunak dari cedera (lidah, pipi dan palatum)

Page 4: Fix

2. Merendahkan jaringan lunak atau gingiva sekitar gigi dengan dua

instrumen yang disebut Chompret Elevator. Elevator ini digunakan

untuk mendorong atau sedikit merendahkan gingiva disekitar gigi.

Beberapa orang menyarankan bahwa merendahkan jaringan lunak

tidak diperlukan karena mereka memutuskan sudah cukup, sementara

yang lain menganggap bahwa merendahkan jaringan lunak adalah

prosedur yang lebih tepat dibandingkan dengan memutuskan jaringan

lunak. Faktanya tetap bahwa memutuskan jaringan lunak adalah

prosedur kurang traumatis dibandingkan dengan prosedur ini. Prosedur

ini dilakukan dengan cara yang sama seperti memutuskan jaringan

lunak tetapi dengan gerakan yang sedikit berbeda yaitu dengan sedikit

tekanan dan dalam ke arah luar.

3. Ekstraksi dengan teknik forceps

Teknik ini mengajarkan cara yang benar untuk memegang tang dan

gigi itu sendiri, memasukan tang pada gigi, dan arah gerakan selama

ekstraksi. Tang ekstraksi dipegang di tangan dominan, sedangkan ibu

jari secara bersamaan ditempatkan diantara pegangan tepat di belakang

engsel, sehingga tekanan pada gigi dikendalikan Tangan yang tidak

dominan juga memainkan peran penting dalam prosedur ekstraksi.

Page 5: Fix

2.2 Ekstraksi dengan teknik forcep

Setelah melepaskan gigi dari jaringan lunak, paruh-paruh forsep

diposisikan di garis serviks gigi sejajar dengan sumbu panjang, tanpa

menggenggam tulang atau gingiva pada waktu yang sama. Gerakan

ekstraksi awal harus dengan sangat lembut diawali dari bukal dan

kemudian palatal atau lingual.

Gerakan harus semakin besar secara bertahap dan tekanan bukal lebih

besar dari palatal dan lingual, hal ini dikarenakan tulang labial atau

bukal lebih tipis dan lebih elastis dibandingkan dengan palatum atau

lingual. Jika anatomi akar tunggal dan kerucut gaya rotasi dapat

diterapkan selain buccopalatal atau tekanan buccolingual. Gerakan-

gerakan ini memperluas tulang alveolar dan juga memutuskan semua

Page 6: Fix

serabut periodontal. Gaya tarik ringan juga digunakan pada saat yang

sama.

Selama proses akhir dari ekstraksi, gaya tarik tidak dipernolehkan

karena resiko kerusakan akibat pencabutan gigi secara tibatiba dan

resiko forsep mengetuk gigi yang berlawanan. Untuk menghindari

kemungkinan seperti itu, gerakan ekstraksi akhir harus ke arah labial

atau bukal dan arah melengkung yang keluar dan ke atas untuk rahang

atas , dan ke luar dan ke bawah untuk mandibula .

Sebelum gigi dikeluarkan dari soket , jaringan lunak antara gigi dan

gusi harus diperiksa untuk melihat kemungkinan jaringan lunak masih

melekat pada gigi. Jika hal ini terjadi, gingiva harus benar-benar

dipisahkan dari gigi karena ada risiko merobek jaringan.

Teknik ekstraksi untuk gigi rahang atas

1. Gigi incisivus Rahang Atas

Gigi incisivus RA diekstraksi menggunakan upper universal forceps

(no. 150) walau pun forceps lain bisa digunakan. Gerakan awal pada

ekstraksi ini harus pelan, konstan dan tegas pada arah labial yang akan

memperluas crestal buccal bone. Setelah itu dilakukan gerakan

memutar yang lebih pelan. Gerakan memutar tersebut harus

diminimalisasi pada ekstraksi gigi insisif lateral terutama jika ada

lekukan pada gigi.

Page 7: Fix

2. Gigi kaninus rahang atas

Untuk ekstraksi gigi caninus rahang atas, dianjurkan untuk

menggunakan upper universal forceps (no. 150). Gerakan awal

ekstraksi gigi caninus dilakukan pada aspek buccal dengan tekanan ke

arah palatal. Sedikit gaya berputar pada forceps mungkin berguna

untuk memperluas socket gigi,terutama jika gigi sebelahnya tidak atau

telah di ekstraksi. Setelah gigi terluksasi dengan baik, gigi bisa di cabut

dari socket ke arah labial-incisal dengan labial tractional forceps

Page 8: Fix

3. Gigi premolar 1 Rahang Atas

Ekstraksi gigi ini dilakukan dengan upper universal forceps (no. 150).

Sebagai alternatif, bisa juga digunakan forceps no. 150A. gigi harus

diluksasi sebanyak mungkin dengan menggunakan elevator lurus.

Gaya berputar harus dihindari pada gigi ini agar tidak terjadi fraktur

akar.

Page 9: Fix

4. Gigi premolar 2 Rahang Atas

Forceps yang direkomendasikan untuk ekstraksi gigi ini adalah forceps no.

150 atau 150 A. gigi ini memiliki akar yang kuat, sehingga pergerakan yang

kuat bisa diberikan pada ekstraksi gigi ini.

Page 10: Fix

5. Gigi molar Rahang Atas

Forceps no. 53 R dan 53 L biasanya digunakan untuk ekstraksi gigi molar

rahang atas. Paruh pada forceps ini memiliki bentuk yang pas pada bifurkasi

buccal. Beberapa dokter gigi memilih untuk menggunakan forceps no. 89 dan

90 atau yang biasa disebut upper cowhorn forceps. Kedua forceps tersebit

biasa digunakan untuk gigi molar yang memiliki karies yang besar atau

restorasi yang besar. Untuk mengekstraksi gigi molar ketiga yang sudah

erupsi, biasanya menggunakan forceps 210 S yang bisa dgunakan untuk

sebelah kiri atau kanan.

Pergerakan dasar ekstraksi gigi molar biasanya menggunakan tekanan yang

kuat buccal dan palatal, akan tetapi gaya yang diberikan pada buccal lebih

besar dibandingkan yang ke arah palatal. Gaya rotational tidak digunakan pada

ekstraksi gigi ini karena gigi molar rahang atas memiliki 3 akar.

Teknik ekstraksi gigi Rahang Bawah

ekstraksi Rahang bawah dianjurkan untuk menggunakan bite block. Selain itu, tangan

operator juga harus selalu menyokong rahang bawah

1. Gigi anterior rahang bawah

Page 11: Fix

Lower universal forceps (no. 151) biasanya digunakan untuk ekstraksi gigi

rahang bawah anterior. Pergerakan ekstraksi biasanya dilakukan ke arah labial

dan lingual, dengan menggunakan tekanan yang sama besar. Gigi dicabut

menggunakan tractional forceps pada arah labial-incisal.

2. Gigi premolar rahang bawah

Pada ekstraksi gigi premolar rahang bawah, biasanya digunakan juga forceps

no. 151. Akan tetapi forceps no. 151A bisa dijadikan alternatif. Pergerakan

awal diarahkan ke aspek buccal lalu kembali ke aspek lingual dan akhirmya

berotasi. Pergerakan rotasi sangat diperlukan pada ekstraksi gigi ini.

3. Gigi molar Rahang Bawah

Page 12: Fix

Forceps no. 17 biasanya digunakan untuk ekstraksi gigi ini. Pergerakan kuat

pada arah buccolingual digunakan unutuk memperluas socket gigi dan

memberikan kemudahan gigi untuk di ekstraksi pada arah buccoocclusal.

Untuk mengekstraksi gigi molar ketiga yang telah erupsi, biasanya digunakan

forceps no. 222

INSTRUKSI PASCA EKSTRAKSI

Yang pertama yang harus di instruksikan adalah pasien diintruksikan menggigit

tampon selama kurang lebih 30 menit, jika minum jangan mengunakan sedotan

Page 13: Fix

selama 24 jam pertama, sikat gigi seperti biasa akan tetapi jangan menggunakan

mouthwash pada hari ekstraksi, minumlah obat penghilang rasa sakit yang telah

diresepkan sebelumnya oleh dokter gigi dan jika rasa sakit bertambah setelah 48

jam atau ada perubahan abnormal, segera hubungi dokter.

Menurut fragiskos, instruksi pasca ekstraksi atau bedah minor:

1. Istirahat : Setelah operasi, pasien harus tinggal di rumah dan tidak pergi

bekerja selama 1 atau 2 hari, tergantung pada sejauh mana luka bedah dan

kondisi fisik pasien.

2. Analgesia : Ambil obat penghilang rasa sakit ( tapi tidak salisilat dan

aspirin) setiap 4 jam atau selama rasa sakit terus berlanjut.

3. Edema : Setelah prosedur operasi, kompres dingin ( es dibungkus handuk )

di atas daerah bedah dianjurkan . Ini harus berlangsung selama 10-15 menit

pada suatu waktu , dan diulang setiap setengah jam , setidaknya 4-6 jam .

4. Pendarahan : Pasien harus menggigit kuat pada kasa ditempatkan di atas

luka selama 30-45 menit . Dalam kasus pendarahan berlanjut , kasa lain

ditempatkan di atas luka untuk jam lebih lanjut .

5. Antibiotik : ini diresepkan hanya jika pasien memiliki kondisi medis

tertentu atau peradangan

6. Diet : Pasien dianjurkan untuk memakan makanan atau minuman dingin

dan cair ( puding , yoghurt , susu , sup dingin , jus jeruk , dll ) .

7. Kebersihan Oral : Berkumur dengan kencang dan berkali kali tidak

diperbolehkan setelah esktraksi atau pembedahan. Mulut dapat dibilas

dengan chamomile hangat atau air garam, tiga kali sehari selama 3-4 hari.

Gigi harus disikat dengan sikat gigi dan dental floss, tetapi pasien harus

menghindari daerah operasi.

Page 14: Fix

8. Penghapusan jahitan : Jika jahitan ditempatkan pada luka , pasien harus

memiliki mereka dihapus seminggu kemudian