File 8 Bab I Pendahuluan · Pemesanan obat dari apotek menuju supllier masih menggunakan cara . 2...

19
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan dunia bisnis setiap perusahan memiliki strategi mereka masing-masing, untuk membantu manusia dalam melaksanakan pekerjaan sehingga menjadi lebih mudah, cepat serta akurat. Apotek adalah salah satunya karena apotek merupakan suatu perusahan yang berjalan dalam bidang jasa dengan penjualan obat-obataan. Untuk memajukan perusahannya apotek memiliki beberapa strategi salah satunya adalah dengan persedian obat-obatan. Sehingga apotek harus mencari supllies dalam menyediakan berbagai macam jenis obat-obatan. Penjualan, pembelian atau persedian obat pada pada apotek merupakan alur sistem berjalan pada apotek. Apotek yang masih masih menggunakan sistem yang manual atau pencatatan menggunakan buku, baik itu penjualan obat maupun pembelian obat untuk persedian kepada supplier.Apotek yang belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi akan mengalami kesulitan saat pengolahan data khususnya masalah pembelian atau persedian obat. Proses pengolahan data persedian obat pada apotek yang masih kurang efisien dan efektif, karena transaksi yang dilakukan masih dilakukan secara manual dari pembelian, retur pembelian dan pembuatan laporan. Hal inilah yang menyebabkan apotek kesulitan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan data obat dari jumlah stok obat yang tersedia dan obat yang sudah tidak layak pakai atau kadaluarsa (Kurniawan, 2018). Pemesanan obat dari apotek menuju supllier masih menggunakan cara

Transcript of File 8 Bab I Pendahuluan · Pemesanan obat dari apotek menuju supllier masih menggunakan cara . 2...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam persaingan dunia bisnis setiap perusahan memiliki strategi

mereka masing-masing, untuk membantu manusia dalam melaksanakan

pekerjaan sehingga menjadi lebih mudah, cepat serta akurat. Apotek adalah

salah satunya karena apotek merupakan suatu perusahan yang berjalan

dalam bidang jasa dengan penjualan obat-obataan. Untuk memajukan

perusahannya apotek memiliki beberapa strategi salah satunya adalah

dengan persedian obat-obatan. Sehingga apotek harus mencari supllies dalam

menyediakan berbagai macam jenis obat-obatan.

Penjualan, pembelian atau persedian obat pada pada apotek merupakan

alur sistem berjalan pada apotek. Apotek yang masih masih menggunakan

sistem yang manual atau pencatatan menggunakan buku, baik itu penjualan

obat maupun pembelian obat untuk persedian kepada supplier.Apotek yang

belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi akan mengalami

kesulitan saat pengolahan data khususnya masalah pembelian atau persedian

obat. Proses pengolahan data persedian obat pada apotek yang masih kurang

efisien dan efektif, karena transaksi yang dilakukan masih dilakukan secara

manual dari pembelian, retur pembelian dan pembuatan laporan. Hal inilah

yang menyebabkan apotek kesulitan untuk mendapatkan informasi yang

berhubungan dengan data obat dari jumlah stok obat yang tersedia dan obat

yang sudah tidak layak pakai atau kadaluarsa (Kurniawan, 2018).

Pemesanan obat dari apotek menuju supllier masih menggunakan cara

2

yang manual, dengan membuat berupa surat pesanan obat, Sehingga

membuat proses pencarian data menjadi terkendala (Sari & Nuari, 2017).

Sistem persediaan data obat hingga saat ini masih dilakukan dengan cara

manual. Cara manual yang dimaksud adalah setiap melakukan pendataan

laporan persediaan obat masuk dan obat keluar masih menggunakan

lembaran kertas. Dengan demikian pemilik membutuhkan waktu yang lama

untuk mendata laporan obat masuk dan obat keluar (Ristanto, Zuriati, & W,

2017).

Sistem pengolahan data di Apotek yang masih di tangani secara

konvensionan dimana setiap data-datanya diarsip menggunakan buku besar

dan sistem microsoft office. Kekurangannya adalah lamanya proses dan

kemungkinan banyaknya kesalahan yang terjadi. Dalam melakukan aktifitas

stok obat pada sebuah Apotek memerlukan keakuratan data dan tepat waktu

saat obat diperlukan demi kepuasan konsumen. Oleh karena itu, sangat

diperlukan suatu sistem informasi guna mencegah kesalahan yang mungkin

terjadi. (Dan et al., 2016).

Permasalahan yang sering terdapat pada apotek yaitu adanya obat yang

expired date yang tidak diketahui cepat oleh apotek karena tidak adanya

pemberitahuan untuk hal tersebut, sedangkan untuk melihat stok obat yang

ada harus mencari satu persatu obat pada catatan data obat, kurang cepatnya

untuk pencarian obat dan jumlah persedian obat(Studi, Bidan, & Kesehatan,

2017)

Pada Apotek banyak data-data obat, data transaksi, dan lain - lain yang

tidak mungkin dihafalkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah sistem yang

3

dapat mendata daftar-daftar data tersebut dengan melakukan perbaikan

dalam pengelolaan sebuah system pengolahan data, baik dari segi pendataan

barang persediaan, pencatatan data transaksi, dan proses yang lainnya yang

berhubungan dengan aktivitas pada Apotek yang bersangkutan. Solusi

permasalahan yang timbul dari pengolahan data diatas secara manual yaitu

dengan merubah sistem menjadi terkomputerisasi, diharapkan pengelolaan

persediaan obat diapotek dalam pendataan menjadi lebih efektif dan efisien,

serta penyajian laporan persediaan barang menjadi lebih akurat dan tepat

waktu.

1.2. Analisa Kebutuhan Sistem

Pada saat melakukan perancagan sistem, terlebih dahulu dilakukan

analisa kebutuhan sistem yaitu dengan cara melakukan wawancara kepada

responden. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengatasi ketidak suaian antara

aplikasi yang dirancang dengan kebutuhan penguna.

Adapun dalam aplikasi ini terdapat dua pengguna yang dapat saling

berinteraksi antara lain bagian karyawan, dan pemilik. Kedua pengguna

tersebut memiliki karakteristik interaksi yang berbeda-beda dan memiliki

kebutuhan yang berbeda-beda pula seperti berikut :

A. Skenario Kebutuhan Bagian karyawan

1. Karyawan melakukan login dengan username dan password

2. Mengelola data obat

3. Mengelola transaksi pemesanasupplier.

4. Mengecek stok obat

5. Mebuat laporan

4

6. Mencetak laporan

B. Skenario Kebutuhan Pemilik

1. Pemilik melakukan login dengan username dan password

2. Membuat surat permohonan/pesanan obat

3. Dapat melihat laporan

4. Pemilik dapat melakukan logout

C. Kebutuhan Sistem

1. Pengguna harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat

mengakses aplikasi ini dengan memasukkan username dan

password agar dapat bisa pada aplikasi tersebut.

2. Pengguna harus melakukan logout setelah selesai menggunakan

aplikasi.

3. Sistem melakukan kalkulasi stok barang.

1.3. Rancangan Diagram Use Case

Diagram use case menggambarkan aktifitas apa saja yang dilakukan oleh

suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar. Diagram use case berguna

dalam 3 hal :

1. Menjelaskan fasilitas yang ada.

2. Komunikasi dengan klien.

3. Membuat test dari kasus-kasus secara umum.

Usecase diagram user/admin menggambarkan kegiatan-kegiatan

apoteker dan pegawai apotek yang akan diproses oleh sistem seperti

mengolah data obat, mengolah data obat kadaluarsa,membuat pesanan

obat, mengelola data supplier, mengolah data penerimaan obat,

5

permintaan obat, mengolah data user, dan membuat laporan transaksi,

seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Rancangan Diagram Usecase Persedian Obat

Tabel I.1

6

Deskripsi Use Case Data Barang

Use Case Name Persedian obat

Requirements User dapat melihat menu menu

diaplikasi

Goal User dapat mengelola menu master,

menu trasnsaksi, menu laporan secara

terpiih

Pre-Conditions User dapat melakukan login dengan

username dan password

Post-Conditions User dapat mengaksek aplikasi

Actors User

Invariant 1. User memilih kriteria

2. User menambahkan data obat,

supplier

3. User menghapus data obat, supplier

4. User membuat laporan

5. User mencetak laporan

6. User dapat menganti password

7

1.4. Rancangan Diagram Aktivitas

Diagram Aktivitas atau Activity Diagram menggambarkan workflow

(alirankerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Hal yang

perlu di perhatikan di sini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan

aktivitas sistem bukan apa yang di lakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat

dilakukan oleh sistem, diagram aktiviti mendukung prilaku pararel. Seperti

gambar di bawah ini :

a. Rancangan Diagram Aktiviti Login

act Form Login

SistemUser

Membuka Sistem Menampikan Form Login

Input Username dan Password

Klik Tombol Login

Proses Validasi

Menampilkan Menu Utama

Salah

Benar

8

b. Rancangan Diagram Aktiviti Master Obat

act Master Obat

UserSistem

Menampilkan Menu Utama

Klik Menu Lalu Pilih Menu Data Obat

Menampilkan Master Obat

Menampilkan form Tambah Data Obat

Menampilkan Table Data Obat

Mencari Data Obat

Menginput Data Obat

Menyimpan Data Obat

Menampilkan Data Obat Pada Tabel

klik tambah

Klik Batal

Klik Simpan

Pilih Data Obat Untuk di Edit pada tabel obat Klik Edit

Input Tanggal Kadaluarsa

Klik UpdateMenampilkan Massage Data berhasil DiUpdate

Klik Keluar

Menampilkan Massage Data Berhasil di Simpan

tidak

ya

9

c. Rancangan Diagram Aktiviti Data User

act Master User

UserSistem

Menampilkan Menu Utama

Klik Menu Lalu Pilih Data User

Menampilkan Master User

Menampilakan Form Data User

Menampilkan Tabel Data User Mencari Data User

Klik Tambah Input Data User

SimpanKlik Batal

Klik Simpan

Menyimpan Data UserMenampilkan Massage Data Berhasil di Simpan

Menampilkan Data User Pada Tabel

Pilih Data User di Tabel User Untuk di Edit Kllik Edit

Input Data User

Klik UpdateMenampilkan Massage Data Berhasil Disimpan

Klik Keluar

tidak

Ya

10

d. Rancangan Diagram Aktiviti Supplier

act Master Supplier

UserSistem

Menampilkan Menu Utama

Pilih Menu Klik Data Supplier

Menampilkan Master Supplier

Menampilkan Form Data Supplier

Menampilkan Tabel Supplier Mencari Data Supplier

Klik Tambah Input Data Supplier

SimpanKlik Batal

Klik SimpanMenampilkan Massage Data Berhasil Disimpan

Klik Keluar

Menampilkan Data Supplier Pada Tabel

Pilih Data Supplier di Tabel User Untuk di Edit Klik Edit

Input Data Supplier

Klik UpdateMenampilkan Massage Data Berhasil Diupdate

Klik Keluar

ya

tidak

11

e. Rancangan Diagram Aktiviti Transaksi Pemesanan.

12

f. Rancangan Diagram Aktiviti Obat Masuk

13

g. Rancangan Diagram Aktiviti Retur

act Retur

UserSistem

Menampilkan menu utama

Pilih Menu Klik Retur Pembelian

Menampilkan Menu Retur Obat

Menampilkan Tabel Retur Menampilkan Tabel Sementara Retur

Menampillkan Form Input Retur

Klik Tambah

Input Data Retur Obat Klik Enter

Menampilkan Data Pada Tabel Sementara Retur

Obat

Tambah Pemesanan

Simpan Klik Batal

Klik SimpanMenampilkan Data Pada Tabel Retur Obat

Klik Keluar

YaTidak

14

h. Rancangan Diagram Aktiviti Laporan Pemesanan

act Laporan

UserSistem

Menampilkan Menu Utama

Pilih Menu Klik Laporan Pemesanan

Menampilkan Menu Laporan Pemesanan

Menampilkan Perbulan

Menampilkan Perperiode

Pilih Bulan Dan Tanggal Yang Diinginkan

Klik Laporan Perbulan

Pilih Tanggal Awal dan Tanggal Akhir

Klik Laporan Periode

Klik Keluar

15

i. Rancangan Diagram Aktiviti Laporan Obat Masuk

act Laporan 02

Menampilkan Menu Utama

Pilih Menu Klik Laporan Obat Masuk

Menampilkan Menu Laporan Obat Masuk

Menampilkan Perbulan Menampilkan PerperiodePilih Bulan Dan Tanggal

Yang DiinginkanKlik Laporan Perbulan

Pilih Tanggal Aw al dan Tanggal Akhir

Klik Laporan Periode

Klik Keluar

16

j. Rancangan Diagram Aktiviti Laporan Stok Obat

1.5. Entity Relationship Digram (ERD)

Entity Relationship Diagram adalah pemodelan data utama dan akan

membantu mengorganisasikan data dalam suatu proyek ke dalam entitas-

entitas dan menentukan hubungan antar entitas.ERD (Entity Relational

Diagram) adalah gambar atau diagram yang menunjukan informasi dibuat,

disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis.

act Laporan 02

Menampilkan Menu Utama

Pilih Menu Klik Laporan Stok Obat

Menampilkan Menu Laporan Stok Oba

Menampilkan Perbulan Menampilkan PerperiodePilih Bulan Dan Tanggal

Yang DiinginkanKlik Laporan Perbulan

Pilih Tanggal Awal dan Tanggal Akhir

Klik Laporan Periode

Klik Keluar

17

Entity Relationship Diagram (ERD)untuk perancangan sistem informasi

Apotek Serambi 1 Bantar Gebang terdapat pada gambar dibawah ini.

User

Detail

TransaksiPesananTransaksi

Pemesanan

Mengelolah

Memiliki

Mengolah

No_transpsn

Id supplier

kd_obatjenis

No_trans

tgl_masuk

Total_bayar

Kode user

Nama_user

Alamat

username

password

No_transpsn

kode_userTgl_pesan

totjumlah

1 M

1

M

M

M

Return_ObatDetail

Obat_Masuk

Obat_Masuk

Id_user

Obat

jumlah

Supplier

Memiliki

Id supplier

nama_supplier

Alamat

No_telp

1

Memiliki

Memiliki

Mengelolah

1

M

M

1

M

Kode_Obat

Nama_Obat

Jenis_obat

Jenis_obat

No Retur

keterangan

kode_obat No_trans

Id_supplier

Kode_Obat

Harga

subtotal

1

M

Tgl_kadaluarsa

nm_pengirim

M

Tgl_masuk

Id_supplier

alamat

No_transmasuk

Tgl_retur

Jenis_obat

Jumlah_retur

Memiliki

M

Entity Relationship Diagram (ERD) Persediaan Obat

1.6. Logic Relationship Structure (LRS)

LRS (Logical Record Structure) terdiri dari link-link diantara tipe

record- record.Link ini menunjukan arah dari satu tipe record lainnya.

18

Banyak link dari Logical Record Structure yang diberi tanda field-field yang

kelihatan pada kedua link tipe record. Penggambaran Logical Record

Structure mulai dengan menggunakan model yang dimengerti. Dibawah ini

merupakan LRS dari pada sistem informasi persedian obat.

user

kode_userPK

username

nama_user

password

alamat

no_telp

trans_pesanan

no_transpsnPK

tgl_psn

id_userFK

detail_transpesanan

no_transpsnFK

id_supplierFK

totjumlah jenis

jumlah

supplier

id_supplierPK

nama_supplier

alamat

no_telp

detail_obatmasuk

kode_obatFK

harga

subtotal

obat_masuk

no_transPK

tgl_masuk

id_userFK

total_bayar

no_transmasukFK

kode_obatFK

obat

kode_obatPK

nama_obat

jenis_obat

tgl_kadaluarsa

stok

return_obat

no_returPK

tgl_masuk

id_supplierFK

alamat

no_transmasuk

tgl_retur

kode_obatFK

jenis_obat

jumlah_retur

keterangan

id_supplierFK

M

1

1

1

1 M

M

1 1

1

M1

M M

M

M

M

1

M

Logic Relationship Structure (LRS)

1.7. Spesifikasi Hardware dan Software

1. Spesifikasi Kebutuhan Hardware

Perngkat keras (Hardware) adalah perangkat yang secara fisik keras,

19

terdiri dari piranti masukan, piranti proses, piranti keluaran, piranti

penyimpanan.

Spesifikasi minimal yang dibutuhkan :

a. PC / Laptop

a.) Prosesor 2,6GHz

b.) RAM 2 Gb

c.) Hardisk 500 Gb

b. Monitor 15” atau resolusi 1024x768

c. Mouse

d. Printer

2. Spesifikasi Kebutuhan Software

a. Sistem oprasi :Microsoft Windows7 atau Linux.

b. Aplikasi web broser :

a.) Mozilla Firefox

b.) Google Chrome

c.) Internet Explorer

c. Web server : Xampp v.3.2.2 yang terdiri :

a.) Apache server server v2

b.) MySql server server v5

c.) Aplikasi pphpMyAdmin v3

d. Software Java NetBeans IDE 8.1