PENENTUAN BIAYA PESANAN
-
Upload
arasy-alam-nurmansyah -
Category
Documents
-
view
325 -
download
52
description
Transcript of PENENTUAN BIAYA PESANAN
Disusun Oleh :
1. Angga Astariza 14 12 11 00012. Alex Sandra 14 12 11
02113. Arasy Alam Nurmansyah 12 12 11
01524. Firmansyah S. 14 12 11 01195. Imam Permadi 14 12 11 0226
PENENTUAN BIAYA PESANAN
Pendahuluan
Bab ini akan menguraikan penentuan biaya pesanan (Job order costing).Pembahasan akan dilakukan dengan menguraikan cara mengakumulasi biaya produksi. Uraian meliputi gambaran umum tentang penentuan biaya pesanan, pembuatan jurnal, penggunaan tarif overhead pabrik, pembuatan kartu biaya pesanan, perlakuan akuntansi untuk sisa bahan, produk cacat, dan produk rusak, dan penentuan biaya pesanan untuk perusahaan jasa.
Penentuan Biaya PesananPenentuan biaya pesanan dilakukan oleh perusahaan
yang melakukan produksi berdasarkan pesanan. Contoh perusahaan yang menggunakan penentuan biaya pesanan adalah perusahaan percetakan, reparasi mobil, konstruksi, pembuatan pesawat terbang, dan kantor angkuntan publik.
Dalam penentuan biaya pesanan, ketiga elemen biaya produksi – biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik – diakumulasikan untuk setiap pesanan. Ketiga biaya produksi dicatat di kartu biaya pesanan. Kartu biaya pesanan berguna untuk perhitungan total biaya per pesanan dan biaya per unit. Walaupun kartu biaya pesanan untuk setiap perusahaan bisa berbeda tampilan dan isinya, kartu biaya minimal berisi tiga elemen biaya produksi.
Contoh Kartu Biaya Pesanan :
Akuntansi Biaya BahanPenyelenggaraan administrasi untuk bahan
antara satu perusahaan dan perubahan yang lain bisa berbeda. Ada perusahaan yang menggunakan satu akun bahan yang digunakan untuk mencatat semua transaksi bahan baku dan bahan penolong pabrik. Tetapi, ada juga perusaahaan yang memisahkan akun bahan menjadi akun bahan baku dan akun bahan penolong.
Pencatatan semua transaksi bahan baku dimasukan ke dalam akun bahan baku dan pencatatan semua transaksi bahan penolong pabrik dimasukan ke dalam akun bahan penolong pabrik
Akuntansi Biaya Bahan BakuAkuntansi Pembelian Bahan Tanggal 1 Maret 2012 perusahaan membeli
5000 unit bahan baku dan 1000 unit bahan baku pembantu dengan harga masing-masing Rp. 5 juta dan Rp. 500ribuPersediaan bahan baku & pembantu Rp. 5.500.000
Kas/Hutang Rp. 5.500.000
Pembelian bahan baku utama dan pembantu tidak dipisahkan, karena umumnya saat beli salalu bersamaan.
Akuntansi Biaya Bahan Baku lanjutan……….Akuntansi Penggunaan Bahan Perusahaan menggunakan 1000 unit bahan
baku dan 250 unit bahan pembantu dengan harga pokok 1 juta dan 125ribu
BDP – bahan baku Rp. 1.000.000 BOP sesungguhnya Rp. 125.000
!!!! Pencatatan penggunaan bahan baku pembantu BOP rill
Akuntansi Biaya Tenaga KerjaUmumnya, perusahaan menggunakan kartu hadir dan kartu jam kerja. Kartu hadir digunakan untuk mencatat kehadiran karyawan. Kartu jam kerja digunakan untuk mencatat waktu yang digunakan karyawan untuk mengerjakan pesanan tertentu. Kedua kartu ini merupakan sumber bagi pencatatan biaya tenaga kerja.
Biaya Tenaga KerjaPerusahaan harus membayar gaji dan upah karyawan karena mereka telah bekerja untuk kepentingan perusahaan. Pembayaran gaji dan upah karyawan bisa dilakukan harian, mingguan, bulanan, ataupun sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Pembayaran gaji dan upah secara tunai bisa saja berbeda waktunya dengan saat pencatatan untuk gaji dan upah.
Pendistribusian Biaya Tenaga Kerja
Pendistribusian biaya tenaga kerja dilakukan berdasarkan golongan biaya. Biaya tenaga kerja langsung akan dibebankan ke akun Barang dalam proses dan dicatat pada kartu biaya pesanan.
Akuntansi Biaya Tenaga KerjaAkuntansi Pembebanan Gaji dan Upah
Untuk membuat produk, dikeluarkan biaya gaji dan upah sebesar 1,6 juta sebagai BTKL dan 4ooribu sebagai BTKTL
BDP – BTKL Rp. 1.600.000BOP – sesungguhnya Rp. 400.000 Hutang gaji dan upah Rp. 2.000.000
! BTKTL di catat sebagai komponen BOP rill
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik terdiri atas semua biaya produksi yang tidak dapat ditelusuri langsung ke pesanan dan bukan merupakan biaya pemasaran serta administrasi dan umum. Sebagai contoh adalah bahan penolong, tenaga kerja tidak langsung, biaya depresiasi pabrik, dan lain-lain. Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. Biaya overhead pabrik yang dibebankan ke pesanan dicatat di akun Biaya Overhead Pabrik Dibebankan. Perhitungannya menggunakan tarif
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Terjadi
Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya tergantung pada jenisbiayanya. Jika biaya overhead pabrik tersebut adalah biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja langsung, pencatatannya dilakukan pada saat terjadinya biaya tersebut. Jika biaya overhead pabrik tersebut adalah biaya depresiasi dan asuransi pabrik, pencatatannya dilakukan tiap akhir periode
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik menyebabkan perusahaaan harus mengambil kebijakan untuk dapat membebankan biaya overhead pabrik ke pesanan. Kebijakan ini diharapkan dapat dengan adil membebankan biaya overhead pabrik. Terjadinya biaya overhead pabrik yang berbeda – beda waktunya menyulitkan perusahaan jika harus membebankan biaya overhead pabrik sampai semua biaya overhead pabrik yang terjadi diketahui.
Adanya permasalahan di atas menyebabkan perusahaan harus membuat kebijakan untuk membebankn biaya overhead pabrik ke pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
Tarif Biaya Overhead Pabrik = Tarif BOP x Dasar Pembebanan Sesungguhnya
Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
BOP rill tidak dibebankan ke produkDalam suatu periode tertentu, BOP rill yang dikeluarkan
berupa :Penyusutan 100.000 Asuransi
50.000Bahan pembantu 125.o00 Lain-lain
100.000BTKTL 400.000 Total
775.000
BOP – sesungguhnya Rp. 250.000 Biaya Penyusutan Rp. 100.000 Biaya Asuransi Rp. 50.000 Lain-lain Rp. 100.000
Biaya Overhead Pabrik Lanjutan…..
Akuntansi BOP Yang Dibebankan
Tarif BOP/JKL Rp. 1000Jumlah jam kerja langsung 800 jamBOP yang dibebankan 800 JKL x Rp.
1000/JKLRp. 800.000
BDP – BOP Rp. 800.000 BOP yang dibebankan Rp. 800.000
BOP Rill vs Dibebankan sebagai PengendalianSelisih BOP dihitung tiap akhir periodeDari contoh terdahulu :Jumlah BOP rill Rp. 775.000Jumlah BOP yang dibebankan Rp. 800.000 Terjadi selisih BOP Rp. 25.000
Pencatatan selisih :BOP yang dibebankan Rp. 800.000 BOP rill Rp. 775.000 Selisih BOP (menguntungkan) Rp. 25.000
Selisih BOP Rp. 25.000 Laba dari selisih BOP Rp. 25.000
Akuntansi Untuk Pesanan Selesai dan PenjualanBiaya pesanan yang sudah selesai dikerjakan akan dipindahkan dari akun Barang Dalam Proses ke akun Barang Jadi. Biaya pesanan yang belum selesai dikerjakan akan tetap berada pada akun Barang Dalam Proses.
Akuntansi PenjualanPenjualan / saat terjadi kesepakatan penjualan :
Harga pokok penjualan Rp. 3.400.000 Persediaan barang jadi Rp. 3.400.000
Saat barang pesanan dibayarKas / piutang Rp. 5.000.000 Persediaan barang jadi Rp. 5.000.000
Akuntansi Sisa Bahan, Produk Cacat, dan Produk RusakSaat melakukan kegiatan produksi, perusahaan dalam mengalami kerugian yang disebabkan adanya sisa bahan, produk cacat, dan produk rusak. Timbulnya keadaan tersebut dapat disebabkan karena sifat pengerjaan pesanan yang sulit atau keadaan keteledoran. Apapun penyebabnya, keadaan tersebut harus dilaporkan. Jika penyebabnya merupakan keteledoran, laporan tersebut menjadi pemicu mananjemen untuk menindaklanjuti supaya terjadi peningkatan kualitas yang tujuan akhirnya untuk meminimalkan kerugian.
Terima Kasih