febri jamur.doc
description
Transcript of febri jamur.doc
INFEKSI JAMUR SISTEMIK
Jamur dalam kehidupan sehari-hari berguna dan menguntungkan secara
komersial dan pengobatan Namundemikian jamur juga dapat menimbulkan
berbagai problem bagi manusia Beberapa jenis jamur pathogen seperti
Cryptococcus histoplasma blastomyces dan coccidiolides immitis dapat
menginfeksi manusia dan meyebabkan gejala lokal maupun penyakit yang
disseminata termasuk infeksi susunan saraf pusat Jamur terdiri dari 2 macam
bentuk yaitu bentuk molds dan yeast Mold terbentuk sebagai filamen tubular dan
kadang-kadang bercabang yang disebut hifa sedangkan yeast merupakan
organisme uniselular yang mempunyai dinding sel yang tebal yang dikelilingi
oleh kapsul yang bentuknya tegas Jamur jamur patogen yang opertunistik seperti
aspergillus dan candida dapat mengancam jiwa pasien immunocopmpromised
termasuk neonatus pasien psot operasi dan pasien dengan keganasan
transplantasi organ atau acquired immunodeficiency (AIDS)
11 KLASIFIKASI MIKOSIS
Ada 3 pembagian utama jamur yaitu
1 Infeksi jamur superfisial (superfisial mycoses) menyerang kulit dan selaput
mukosa (pityriasis versicolor dermatophytosis superficial candidosis)
2 Inteksi jamur subkutan (subcutaneus mycoses) menyerang jaringan
subkutan dan struktur sekitarnya termasuk kulit dan tulang (mycetoma
chromomycosis sporotricosis)
3 Infeksi jamur systemik (sistemic mycoses) menyerang jaringan organ di
dalam tubuh (deep viscera)
Infeksi jamur sistemik adalah infeksi jamur yang menyerang organ dalam
misalnya paru hati limpa traktus gastrointestinal dan menyebar lewat aliran
darah atau getah bening Penyakit jamur paru termasuk kelompok infeksi jamur
sistemik Dapat disebabkan oleh 2 kelompok jamur yaitu
1 JAMUR PATOGEN SISTEMATIK
Jamur ini dapat menginovasi dan berkembang pada jaringan host normal tanpa
adanya predisposisi Jumlahnya lebih sedikit Infeksi jamur patogen sistemik pada
paru yang sering terjadi adalah
1048766 Histoplasmosis disebabkan Histoplasma capsulatum
1048766 Koksidioidornikosis disebabkan oleh Coccidioides immitis
1048766 Parakoksidioidornikosis disebabkan oleh Paracoccidioides brasiliensis
1048766 Blastomikosis disebabkan oleh Blastomyces dermatitidis
1048766 Kriptokokosis disebabkan oleh Cryptococcus neoformans
2 JAMUR OPORTUNISTIK
Organisme Oportunistik artinya dalam keadaan normal sifatnya non patogen
tetapi dapat berubah menjadi patogen bila keadaan tubuh melemah dimana
mekanisme pertahanan tubuh terganggu
lnfeksi jamur oportunistik temyata lebih sering terjadi dibandingkan infeksi jamur
patogen sistemik lnfeksi ini umumnya terjadi pada penderita defisiensi sistem
pertahanan tubuh atau pasien-pasien dengan keadaan umum yang lempah patient
lnfeksi jamur paru oportunistik yang sering terjadi adalah
1 Kandidiasis paru
2 Aspergilosis paru
12 EPIDEMIOLOGI MIKOSIS PARU
Meskipun beberapa jamur cenderung untuk berada atau tumbuh pada suatu
daerah geografis tertentu seperti misalnya di Inggris jamur yang paling banyak
dijumpai ialah aspergillus kandida actinomyces dan cryptococcus Demikian
pula jamur-jamur seperti histoplasma coccidioides dan blastomyces distribusinya
secara geografis amat terbatas namun transportasi yang semakin lancar dan arus
perpindahan penduduk yang makin cepat menyebabkan inteksi jamur yang
tadinya langka disesuatu daerah menjadi tidak langka lagi dan ini berarti resiko
terinfeksi jamur bagi mereka yang berkecimpung dalam pekerjaan di laboratorium
akan semakin meningkat pula Kecuali aktinomikosis dan kandidiasis penyakit
jamur paru umumnya terjadi akibat menghirup spora jamur Hampir seluruh jamur
merupakan organisme yang hidup di atas tanah (soil) Beberapa dari jamur
tersebut untuk pertumbuhannya memerlukan kondisi-kondisi khusus
Pada umumnya jamur memilih hidup dan tumbuh di daerah yang basah
atau lembab H capsulatum dan B dermatitides misalnya suka hidup di rawa-rawa
dekat sungai-sungai sedangkan H capsulatum dan Cryptococcus neoformans
tumbuh subur pada tanah yang telah terkontaminasi kotoran burung ataupun
kotoran kelelawar (seperti di gua-gua yang banyak kelelawarnya) Satu-satunya
jamur yang memilih hidup subur di tanah yang padat dan kering ialah
Coccidioides immitis Berbeda dengan kebanyakan jamur pada umumnya maka
Kandida dan actinomyces hidup komensal di dalam rongga pipi (buccal cavity)
manusia Infeksi pada paru oleh kedua jenis jamur ini hanya terjadi apabila daya
tahan tubuh menurun Oleh adanya kedua jamur tersebut yang hidup komensal di
rongga mulut maka seseorang yang sputumnya akan diambil untuk atau sebagai
spesimen bagi pemeriksaan jamur diharuskan berkumur-kumur beberapa kali
dengan air bersih sebelum sputumnya diambil Meskipun spora jamur mudah
menyebar kemana-mana namun sangat jarang terjadi penularan penyakit jamur
paru dari seseorang ke orang lain Satu-satunya yang pernah dilaporkan ialah
epidemi koksidioidomikosis yang mengenai 6 kasus dan diduga terjadinya melalui
penularan orang ke orang Tidak terdeteksinya adanya penularan pada jamur paru
boleh jadi karena penyakit ini rnemberi gambaran subklinis artinya dengan gejala
yang tidak khas dan tak menonjol Baik Actinomyces israeli dan Candida albicans
masing-masing menyebabkan candidiasis dan actinomycosis Sebagaimana telah
dikemukakan keduanya bersifat parasitik yang obligatoir dan mengadakan
simbiose dengan tuan rumahnya sampai suatu saat terjadi atau terdapat faktor-
faktor predisposisi tertentu terutama proses-proses devitalisasi (mendapat terapi
antibiotika atau steroid atau radiomimetik jangka panjang ataupun menderita
penyakit-penyakit kronis berat) Pada keadaan-keadaan tersebut mekanisme
pertahanan tubuh yang dalam keadaan normal mampu mengontrol pertumbuhan
dan patogenitas jamur menjadi berkurang dan dalam hal seperti ini jamur candida
yang tadinya bersifat saprofit menjadi patogen dan terjadilah suatu infeksi
opportunistik
Spora dari jamur-jamur yang menyebabkan histoplasmosis
coccidioidomycesis kriptokokosis dan aspergilosis dihasilkan di permukaan tanah
(soil) terbawa dan tersebar kemana-mana oleh angin lalu terhirup manusia dan
menimbulkan infeksi Hingga saat ini hanya 2 jenis jamur yang menimbulkan
infeksi paru yang tidak dijumpai hidup diatas permukaan tanah yaitu
Blastomyces dermatitidis dan Paracoccidioides brasiliensis Distribusi geografis
jamur Coccidioides imitis dibatasi oleh kondisi iklim lnfeksi oleh jamur ini biasa
dijumpai di Amerika Serikat bagian Barat Daya Mexico dan Venezuela yaitu
daerah-daerah yang kering sebab sebagaimana dikemukakan diatas tadi jamur ini
suka hidup di permukaan tanah yang padat dan kering Penderita infeksi jamur ini
banyak dari suku-suku Indian Amerika yang diam di daerah-daerah tersebut
Histoplasma capsulatum dan Cryptococcus neoformans suka hidup di
lingkungan yang tercemar kotoran burung atau kelelawar Histoplasma
capsulatum menimbulkan penyakit infeksi jamur dengan gejala mirip influenzae
pada penyelidik-penyelidik di Venezuela dan Afrika Selatan sehingga disebut juga
dengan penyakit Cave disease Diperlukan masa bertahun tahun sejak seseorang
terinfeksi dengan jamur Histoplasma capsulatum sampai terjadinya penyakit
muncul dengan gejala klinis yang jelas
Kriptokokosis atau penyakit yang disebut infeksi jamur cryptococus
neoformans terjadi bila seseorang termakan buah-buahan atau terminum susu
yang telah tercemari atau terkontaminasi dengan kotoran burung yang
mengandung jamur tersebut Mastitis pada lembu bisa pula akibat infeksi jamur
Cryptoccus neoformans sehingga terminum susu lembu yang mengidap mastitis
bisa pula mengundang infeksi jamur tersebut
13 INSIDENSI
lnsidensi atau kejadian infeksi jamur paru belum diketahui secara pasti
Yang jelas ialah bahwa kejadian infeksi jamur di paru semakin sering dengan
makin meningkatnya penggunaan jangka panjang berbagai antibiotika
kortikosteroid radiomimetik Infeksi Candida albicans secara lokal seperti di
mulut esotagus usus dan vagina nampak makin sering sedangkan kandidiasis
sistemik relatif masih jarang
Aktinomikosis bisa dijumpai di banyak negara namun sejak
diketemukannya penisilin penyakit ini makin jarang terutama aktinomikosis yang
kronis dengan pembentukan sinus-sinus sudah semakin langka Di daerah-daerah
endemik koksidioidomikosis hampir 100 populasi terinfeksi namun hanya
sekitar 25 yang memperlihatkan gejala klinis dan sebagian besar hanya berupa
mirip influensa saja dan hanya 02 menunjukkan histoplasmosis sistemik
Aspergillus fumigatus telah dilaporkan dijumpai pada sekitar 10
penderita dengan bronkhitis dan pada persentasi yang lebih banyak lagi dijumpai
pada penderita asma Jamur ini merupakan kontaminan yang sering
dilaboratorium-laboratorium sehingga bila jamur ini berhasil di isolir dari suatu
spesimen belum berarti bahwa jamur ini memang sebagai penyebab suatu
penyakit atau kelainan namun bila dijumpai kultur berulang-ulang tetap hasilnya
positif maka hal ini suatu sugestif dan memang bukti-bukti menyatakan bahwa
Aspergilosis bronkopulmonal lebih sering dari yang diperkirakan sebelumnya
Angka kekerapan mikosis paru di dunia dan di Indonesia belum diketahui
secara pasti Walaupun infeksi jamur lokal seperti pada mulut esofagus usus dan
vagina cukup sering namun yang bersifat sistemik termasuk di paru tidak
sebanyak itu Begitu pula walaupun pada daerah endemik infeksi oleh
koksidioidomikosis dapat mencapai 100 tapi yang sakit secara klinik mungkin
hanya 20Masalah lain adalah karena sulitnya mendiagnosis mikosis paru
Sediaan apus sputum biakan jamur pemeriksaan histologik paru dan uji
serologikpun kadang hasilnya membingungkan Dan penyakit-penyakit infeksi
jamur paru tersebut yang banyak diketemukan di Indonesia adalah Kandidiasis
paru namun belum diketahui berapa besar prevalensinya Namun demikian
adanya kecenderungan peningkatan beberapa penyakit jamur paru akibat berbagai
situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan hal-hal sebagai berikut
1 Masih tingginya kekerapan TB paru yang dengan obat anti TB dapat
disembuhkan namun sering meninggalkan lesi sisa seperti kavitas
bronkiektasisdestroyed lung dsb
2 Penggunaan steroid sistemik dan aerosol yang merupakan pengobatan
utama pada penderita asma dapat menimbulkan infeksi jamur sekunder
3 Masih tingginya kekerapan bronkiektasis yang sering mendapat terapi
antibiotika berulang
4 Meningkatnya kasus kanker paru akhir-akhir ini disertai penurunan daya
tahan tubuh memudahkan tumbuhnya jamur
5 Keadaan-keadaan immunocompromized akibat penyakit lain
meningkatkan resiko infeksi jamur sistemik atau lokal di paru
Aspergilosis primer sangat jarang ditemukan yang banyak ditemukan
adalah Aspergilosis sekunder akibat adanya kelainan pada paru seperti TB paru
bronkiektasis asma bronkial PPOM asbestosis kanker paru kelainan sistemik
seperti leukemia anemia plastik DMAIDS transplantasi organ
Di Indonesia data angka kejadian penyakit jamur paru belum ada hanya
beberapa laporan mengenai infeksi jamur paru telah dilaporkan Namun demikian
adanya kecenderungan peningkatan kekerapan penyakit jamur paru akibat
berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya
kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun
meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan
sebagainya
Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan
yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah
selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan
pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila
infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit
jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa
pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur
penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk
pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu
14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU
Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan
aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia
epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik
dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat
dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan
manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara
patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun
sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan
dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih
mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum
Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides
mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik
sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian
memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik
lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur
oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini
terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian
obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama
kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis
dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan
terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis
krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh
Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut
saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita
dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan
meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas
yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi
maupun defek imunologi
Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada
bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh
penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam
diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis
ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme
tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang
berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam
pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun
seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini
didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV
adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis
yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal
Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora
mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap
pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan
anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai
pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora
normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit
granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif
paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat
menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya
Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan
latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau
kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan
diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada
15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU
151 KANDIDIASIS
Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik
menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas
garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison
Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi
penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia
anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah
Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan
kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada
media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida
dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau
sistem imunnya tertekan
Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan
vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan
imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada
penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada
penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling
sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75
Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah
dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya
kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan
Kandidiasis paru
Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh
plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada
Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk
keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti
susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa
Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga
mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida
albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang
menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan
organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali
pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun
paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru
Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit
mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe
sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak
jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi
pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan
jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar
Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang
152 ASPERGILLOSIS PARU
Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat
Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan
lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak
ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat
menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp
fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim
paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi
membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang
terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-
organ lain
Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease
(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis
abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis
fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit
manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling
sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang
menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus
flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula
menyebabkan Alveolitis alergika
Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal
1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)
Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan
asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis
proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen
Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering
dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan
merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder
2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma
Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran
nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap
tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi
terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya
adalah batuk darah
3 Aspergilosis Nekrotikans
Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif
Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang
mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga
udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru
menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas
4 Aspergilosis lnvasif
Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita
dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang
pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar
ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari
normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan
noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika
sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi
meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif
merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3
minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan
mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering
terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus
dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat
153 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada
daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan
gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu
Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi
jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang
sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah
sekali berkembang kebentuk progresif
Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan
pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran
radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar
limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit
dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh
cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis
pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik
paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis
Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang
makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya
granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik
klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis
progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih
mungkin diperoleh
Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik
sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru
disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA
Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
1 JAMUR PATOGEN SISTEMATIK
Jamur ini dapat menginovasi dan berkembang pada jaringan host normal tanpa
adanya predisposisi Jumlahnya lebih sedikit Infeksi jamur patogen sistemik pada
paru yang sering terjadi adalah
1048766 Histoplasmosis disebabkan Histoplasma capsulatum
1048766 Koksidioidornikosis disebabkan oleh Coccidioides immitis
1048766 Parakoksidioidornikosis disebabkan oleh Paracoccidioides brasiliensis
1048766 Blastomikosis disebabkan oleh Blastomyces dermatitidis
1048766 Kriptokokosis disebabkan oleh Cryptococcus neoformans
2 JAMUR OPORTUNISTIK
Organisme Oportunistik artinya dalam keadaan normal sifatnya non patogen
tetapi dapat berubah menjadi patogen bila keadaan tubuh melemah dimana
mekanisme pertahanan tubuh terganggu
lnfeksi jamur oportunistik temyata lebih sering terjadi dibandingkan infeksi jamur
patogen sistemik lnfeksi ini umumnya terjadi pada penderita defisiensi sistem
pertahanan tubuh atau pasien-pasien dengan keadaan umum yang lempah patient
lnfeksi jamur paru oportunistik yang sering terjadi adalah
1 Kandidiasis paru
2 Aspergilosis paru
12 EPIDEMIOLOGI MIKOSIS PARU
Meskipun beberapa jamur cenderung untuk berada atau tumbuh pada suatu
daerah geografis tertentu seperti misalnya di Inggris jamur yang paling banyak
dijumpai ialah aspergillus kandida actinomyces dan cryptococcus Demikian
pula jamur-jamur seperti histoplasma coccidioides dan blastomyces distribusinya
secara geografis amat terbatas namun transportasi yang semakin lancar dan arus
perpindahan penduduk yang makin cepat menyebabkan inteksi jamur yang
tadinya langka disesuatu daerah menjadi tidak langka lagi dan ini berarti resiko
terinfeksi jamur bagi mereka yang berkecimpung dalam pekerjaan di laboratorium
akan semakin meningkat pula Kecuali aktinomikosis dan kandidiasis penyakit
jamur paru umumnya terjadi akibat menghirup spora jamur Hampir seluruh jamur
merupakan organisme yang hidup di atas tanah (soil) Beberapa dari jamur
tersebut untuk pertumbuhannya memerlukan kondisi-kondisi khusus
Pada umumnya jamur memilih hidup dan tumbuh di daerah yang basah
atau lembab H capsulatum dan B dermatitides misalnya suka hidup di rawa-rawa
dekat sungai-sungai sedangkan H capsulatum dan Cryptococcus neoformans
tumbuh subur pada tanah yang telah terkontaminasi kotoran burung ataupun
kotoran kelelawar (seperti di gua-gua yang banyak kelelawarnya) Satu-satunya
jamur yang memilih hidup subur di tanah yang padat dan kering ialah
Coccidioides immitis Berbeda dengan kebanyakan jamur pada umumnya maka
Kandida dan actinomyces hidup komensal di dalam rongga pipi (buccal cavity)
manusia Infeksi pada paru oleh kedua jenis jamur ini hanya terjadi apabila daya
tahan tubuh menurun Oleh adanya kedua jamur tersebut yang hidup komensal di
rongga mulut maka seseorang yang sputumnya akan diambil untuk atau sebagai
spesimen bagi pemeriksaan jamur diharuskan berkumur-kumur beberapa kali
dengan air bersih sebelum sputumnya diambil Meskipun spora jamur mudah
menyebar kemana-mana namun sangat jarang terjadi penularan penyakit jamur
paru dari seseorang ke orang lain Satu-satunya yang pernah dilaporkan ialah
epidemi koksidioidomikosis yang mengenai 6 kasus dan diduga terjadinya melalui
penularan orang ke orang Tidak terdeteksinya adanya penularan pada jamur paru
boleh jadi karena penyakit ini rnemberi gambaran subklinis artinya dengan gejala
yang tidak khas dan tak menonjol Baik Actinomyces israeli dan Candida albicans
masing-masing menyebabkan candidiasis dan actinomycosis Sebagaimana telah
dikemukakan keduanya bersifat parasitik yang obligatoir dan mengadakan
simbiose dengan tuan rumahnya sampai suatu saat terjadi atau terdapat faktor-
faktor predisposisi tertentu terutama proses-proses devitalisasi (mendapat terapi
antibiotika atau steroid atau radiomimetik jangka panjang ataupun menderita
penyakit-penyakit kronis berat) Pada keadaan-keadaan tersebut mekanisme
pertahanan tubuh yang dalam keadaan normal mampu mengontrol pertumbuhan
dan patogenitas jamur menjadi berkurang dan dalam hal seperti ini jamur candida
yang tadinya bersifat saprofit menjadi patogen dan terjadilah suatu infeksi
opportunistik
Spora dari jamur-jamur yang menyebabkan histoplasmosis
coccidioidomycesis kriptokokosis dan aspergilosis dihasilkan di permukaan tanah
(soil) terbawa dan tersebar kemana-mana oleh angin lalu terhirup manusia dan
menimbulkan infeksi Hingga saat ini hanya 2 jenis jamur yang menimbulkan
infeksi paru yang tidak dijumpai hidup diatas permukaan tanah yaitu
Blastomyces dermatitidis dan Paracoccidioides brasiliensis Distribusi geografis
jamur Coccidioides imitis dibatasi oleh kondisi iklim lnfeksi oleh jamur ini biasa
dijumpai di Amerika Serikat bagian Barat Daya Mexico dan Venezuela yaitu
daerah-daerah yang kering sebab sebagaimana dikemukakan diatas tadi jamur ini
suka hidup di permukaan tanah yang padat dan kering Penderita infeksi jamur ini
banyak dari suku-suku Indian Amerika yang diam di daerah-daerah tersebut
Histoplasma capsulatum dan Cryptococcus neoformans suka hidup di
lingkungan yang tercemar kotoran burung atau kelelawar Histoplasma
capsulatum menimbulkan penyakit infeksi jamur dengan gejala mirip influenzae
pada penyelidik-penyelidik di Venezuela dan Afrika Selatan sehingga disebut juga
dengan penyakit Cave disease Diperlukan masa bertahun tahun sejak seseorang
terinfeksi dengan jamur Histoplasma capsulatum sampai terjadinya penyakit
muncul dengan gejala klinis yang jelas
Kriptokokosis atau penyakit yang disebut infeksi jamur cryptococus
neoformans terjadi bila seseorang termakan buah-buahan atau terminum susu
yang telah tercemari atau terkontaminasi dengan kotoran burung yang
mengandung jamur tersebut Mastitis pada lembu bisa pula akibat infeksi jamur
Cryptoccus neoformans sehingga terminum susu lembu yang mengidap mastitis
bisa pula mengundang infeksi jamur tersebut
13 INSIDENSI
lnsidensi atau kejadian infeksi jamur paru belum diketahui secara pasti
Yang jelas ialah bahwa kejadian infeksi jamur di paru semakin sering dengan
makin meningkatnya penggunaan jangka panjang berbagai antibiotika
kortikosteroid radiomimetik Infeksi Candida albicans secara lokal seperti di
mulut esotagus usus dan vagina nampak makin sering sedangkan kandidiasis
sistemik relatif masih jarang
Aktinomikosis bisa dijumpai di banyak negara namun sejak
diketemukannya penisilin penyakit ini makin jarang terutama aktinomikosis yang
kronis dengan pembentukan sinus-sinus sudah semakin langka Di daerah-daerah
endemik koksidioidomikosis hampir 100 populasi terinfeksi namun hanya
sekitar 25 yang memperlihatkan gejala klinis dan sebagian besar hanya berupa
mirip influensa saja dan hanya 02 menunjukkan histoplasmosis sistemik
Aspergillus fumigatus telah dilaporkan dijumpai pada sekitar 10
penderita dengan bronkhitis dan pada persentasi yang lebih banyak lagi dijumpai
pada penderita asma Jamur ini merupakan kontaminan yang sering
dilaboratorium-laboratorium sehingga bila jamur ini berhasil di isolir dari suatu
spesimen belum berarti bahwa jamur ini memang sebagai penyebab suatu
penyakit atau kelainan namun bila dijumpai kultur berulang-ulang tetap hasilnya
positif maka hal ini suatu sugestif dan memang bukti-bukti menyatakan bahwa
Aspergilosis bronkopulmonal lebih sering dari yang diperkirakan sebelumnya
Angka kekerapan mikosis paru di dunia dan di Indonesia belum diketahui
secara pasti Walaupun infeksi jamur lokal seperti pada mulut esofagus usus dan
vagina cukup sering namun yang bersifat sistemik termasuk di paru tidak
sebanyak itu Begitu pula walaupun pada daerah endemik infeksi oleh
koksidioidomikosis dapat mencapai 100 tapi yang sakit secara klinik mungkin
hanya 20Masalah lain adalah karena sulitnya mendiagnosis mikosis paru
Sediaan apus sputum biakan jamur pemeriksaan histologik paru dan uji
serologikpun kadang hasilnya membingungkan Dan penyakit-penyakit infeksi
jamur paru tersebut yang banyak diketemukan di Indonesia adalah Kandidiasis
paru namun belum diketahui berapa besar prevalensinya Namun demikian
adanya kecenderungan peningkatan beberapa penyakit jamur paru akibat berbagai
situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan hal-hal sebagai berikut
1 Masih tingginya kekerapan TB paru yang dengan obat anti TB dapat
disembuhkan namun sering meninggalkan lesi sisa seperti kavitas
bronkiektasisdestroyed lung dsb
2 Penggunaan steroid sistemik dan aerosol yang merupakan pengobatan
utama pada penderita asma dapat menimbulkan infeksi jamur sekunder
3 Masih tingginya kekerapan bronkiektasis yang sering mendapat terapi
antibiotika berulang
4 Meningkatnya kasus kanker paru akhir-akhir ini disertai penurunan daya
tahan tubuh memudahkan tumbuhnya jamur
5 Keadaan-keadaan immunocompromized akibat penyakit lain
meningkatkan resiko infeksi jamur sistemik atau lokal di paru
Aspergilosis primer sangat jarang ditemukan yang banyak ditemukan
adalah Aspergilosis sekunder akibat adanya kelainan pada paru seperti TB paru
bronkiektasis asma bronkial PPOM asbestosis kanker paru kelainan sistemik
seperti leukemia anemia plastik DMAIDS transplantasi organ
Di Indonesia data angka kejadian penyakit jamur paru belum ada hanya
beberapa laporan mengenai infeksi jamur paru telah dilaporkan Namun demikian
adanya kecenderungan peningkatan kekerapan penyakit jamur paru akibat
berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya
kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun
meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan
sebagainya
Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan
yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah
selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan
pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila
infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit
jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa
pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur
penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk
pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu
14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU
Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan
aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia
epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik
dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat
dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan
manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara
patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun
sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan
dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih
mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum
Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides
mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik
sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian
memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik
lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur
oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini
terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian
obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama
kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis
dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan
terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis
krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh
Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut
saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita
dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan
meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas
yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi
maupun defek imunologi
Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada
bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh
penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam
diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis
ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme
tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang
berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam
pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun
seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini
didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV
adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis
yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal
Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora
mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap
pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan
anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai
pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora
normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit
granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif
paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat
menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya
Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan
latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau
kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan
diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada
15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU
151 KANDIDIASIS
Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik
menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas
garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison
Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi
penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia
anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah
Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan
kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada
media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida
dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau
sistem imunnya tertekan
Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan
vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan
imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada
penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada
penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling
sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75
Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah
dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya
kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan
Kandidiasis paru
Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh
plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada
Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk
keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti
susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa
Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga
mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida
albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang
menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan
organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali
pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun
paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru
Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit
mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe
sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak
jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi
pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan
jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar
Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang
152 ASPERGILLOSIS PARU
Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat
Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan
lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak
ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat
menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp
fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim
paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi
membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang
terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-
organ lain
Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease
(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis
abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis
fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit
manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling
sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang
menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus
flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula
menyebabkan Alveolitis alergika
Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal
1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)
Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan
asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis
proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen
Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering
dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan
merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder
2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma
Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran
nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap
tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi
terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya
adalah batuk darah
3 Aspergilosis Nekrotikans
Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif
Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang
mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga
udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru
menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas
4 Aspergilosis lnvasif
Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita
dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang
pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar
ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari
normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan
noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika
sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi
meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif
merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3
minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan
mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering
terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus
dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat
153 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada
daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan
gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu
Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi
jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang
sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah
sekali berkembang kebentuk progresif
Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan
pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran
radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar
limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit
dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh
cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis
pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik
paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis
Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang
makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya
granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik
klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis
progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih
mungkin diperoleh
Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik
sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru
disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA
Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
12 EPIDEMIOLOGI MIKOSIS PARU
Meskipun beberapa jamur cenderung untuk berada atau tumbuh pada suatu
daerah geografis tertentu seperti misalnya di Inggris jamur yang paling banyak
dijumpai ialah aspergillus kandida actinomyces dan cryptococcus Demikian
pula jamur-jamur seperti histoplasma coccidioides dan blastomyces distribusinya
secara geografis amat terbatas namun transportasi yang semakin lancar dan arus
perpindahan penduduk yang makin cepat menyebabkan inteksi jamur yang
tadinya langka disesuatu daerah menjadi tidak langka lagi dan ini berarti resiko
terinfeksi jamur bagi mereka yang berkecimpung dalam pekerjaan di laboratorium
akan semakin meningkat pula Kecuali aktinomikosis dan kandidiasis penyakit
jamur paru umumnya terjadi akibat menghirup spora jamur Hampir seluruh jamur
merupakan organisme yang hidup di atas tanah (soil) Beberapa dari jamur
tersebut untuk pertumbuhannya memerlukan kondisi-kondisi khusus
Pada umumnya jamur memilih hidup dan tumbuh di daerah yang basah
atau lembab H capsulatum dan B dermatitides misalnya suka hidup di rawa-rawa
dekat sungai-sungai sedangkan H capsulatum dan Cryptococcus neoformans
tumbuh subur pada tanah yang telah terkontaminasi kotoran burung ataupun
kotoran kelelawar (seperti di gua-gua yang banyak kelelawarnya) Satu-satunya
jamur yang memilih hidup subur di tanah yang padat dan kering ialah
Coccidioides immitis Berbeda dengan kebanyakan jamur pada umumnya maka
Kandida dan actinomyces hidup komensal di dalam rongga pipi (buccal cavity)
manusia Infeksi pada paru oleh kedua jenis jamur ini hanya terjadi apabila daya
tahan tubuh menurun Oleh adanya kedua jamur tersebut yang hidup komensal di
rongga mulut maka seseorang yang sputumnya akan diambil untuk atau sebagai
spesimen bagi pemeriksaan jamur diharuskan berkumur-kumur beberapa kali
dengan air bersih sebelum sputumnya diambil Meskipun spora jamur mudah
menyebar kemana-mana namun sangat jarang terjadi penularan penyakit jamur
paru dari seseorang ke orang lain Satu-satunya yang pernah dilaporkan ialah
epidemi koksidioidomikosis yang mengenai 6 kasus dan diduga terjadinya melalui
penularan orang ke orang Tidak terdeteksinya adanya penularan pada jamur paru
boleh jadi karena penyakit ini rnemberi gambaran subklinis artinya dengan gejala
yang tidak khas dan tak menonjol Baik Actinomyces israeli dan Candida albicans
masing-masing menyebabkan candidiasis dan actinomycosis Sebagaimana telah
dikemukakan keduanya bersifat parasitik yang obligatoir dan mengadakan
simbiose dengan tuan rumahnya sampai suatu saat terjadi atau terdapat faktor-
faktor predisposisi tertentu terutama proses-proses devitalisasi (mendapat terapi
antibiotika atau steroid atau radiomimetik jangka panjang ataupun menderita
penyakit-penyakit kronis berat) Pada keadaan-keadaan tersebut mekanisme
pertahanan tubuh yang dalam keadaan normal mampu mengontrol pertumbuhan
dan patogenitas jamur menjadi berkurang dan dalam hal seperti ini jamur candida
yang tadinya bersifat saprofit menjadi patogen dan terjadilah suatu infeksi
opportunistik
Spora dari jamur-jamur yang menyebabkan histoplasmosis
coccidioidomycesis kriptokokosis dan aspergilosis dihasilkan di permukaan tanah
(soil) terbawa dan tersebar kemana-mana oleh angin lalu terhirup manusia dan
menimbulkan infeksi Hingga saat ini hanya 2 jenis jamur yang menimbulkan
infeksi paru yang tidak dijumpai hidup diatas permukaan tanah yaitu
Blastomyces dermatitidis dan Paracoccidioides brasiliensis Distribusi geografis
jamur Coccidioides imitis dibatasi oleh kondisi iklim lnfeksi oleh jamur ini biasa
dijumpai di Amerika Serikat bagian Barat Daya Mexico dan Venezuela yaitu
daerah-daerah yang kering sebab sebagaimana dikemukakan diatas tadi jamur ini
suka hidup di permukaan tanah yang padat dan kering Penderita infeksi jamur ini
banyak dari suku-suku Indian Amerika yang diam di daerah-daerah tersebut
Histoplasma capsulatum dan Cryptococcus neoformans suka hidup di
lingkungan yang tercemar kotoran burung atau kelelawar Histoplasma
capsulatum menimbulkan penyakit infeksi jamur dengan gejala mirip influenzae
pada penyelidik-penyelidik di Venezuela dan Afrika Selatan sehingga disebut juga
dengan penyakit Cave disease Diperlukan masa bertahun tahun sejak seseorang
terinfeksi dengan jamur Histoplasma capsulatum sampai terjadinya penyakit
muncul dengan gejala klinis yang jelas
Kriptokokosis atau penyakit yang disebut infeksi jamur cryptococus
neoformans terjadi bila seseorang termakan buah-buahan atau terminum susu
yang telah tercemari atau terkontaminasi dengan kotoran burung yang
mengandung jamur tersebut Mastitis pada lembu bisa pula akibat infeksi jamur
Cryptoccus neoformans sehingga terminum susu lembu yang mengidap mastitis
bisa pula mengundang infeksi jamur tersebut
13 INSIDENSI
lnsidensi atau kejadian infeksi jamur paru belum diketahui secara pasti
Yang jelas ialah bahwa kejadian infeksi jamur di paru semakin sering dengan
makin meningkatnya penggunaan jangka panjang berbagai antibiotika
kortikosteroid radiomimetik Infeksi Candida albicans secara lokal seperti di
mulut esotagus usus dan vagina nampak makin sering sedangkan kandidiasis
sistemik relatif masih jarang
Aktinomikosis bisa dijumpai di banyak negara namun sejak
diketemukannya penisilin penyakit ini makin jarang terutama aktinomikosis yang
kronis dengan pembentukan sinus-sinus sudah semakin langka Di daerah-daerah
endemik koksidioidomikosis hampir 100 populasi terinfeksi namun hanya
sekitar 25 yang memperlihatkan gejala klinis dan sebagian besar hanya berupa
mirip influensa saja dan hanya 02 menunjukkan histoplasmosis sistemik
Aspergillus fumigatus telah dilaporkan dijumpai pada sekitar 10
penderita dengan bronkhitis dan pada persentasi yang lebih banyak lagi dijumpai
pada penderita asma Jamur ini merupakan kontaminan yang sering
dilaboratorium-laboratorium sehingga bila jamur ini berhasil di isolir dari suatu
spesimen belum berarti bahwa jamur ini memang sebagai penyebab suatu
penyakit atau kelainan namun bila dijumpai kultur berulang-ulang tetap hasilnya
positif maka hal ini suatu sugestif dan memang bukti-bukti menyatakan bahwa
Aspergilosis bronkopulmonal lebih sering dari yang diperkirakan sebelumnya
Angka kekerapan mikosis paru di dunia dan di Indonesia belum diketahui
secara pasti Walaupun infeksi jamur lokal seperti pada mulut esofagus usus dan
vagina cukup sering namun yang bersifat sistemik termasuk di paru tidak
sebanyak itu Begitu pula walaupun pada daerah endemik infeksi oleh
koksidioidomikosis dapat mencapai 100 tapi yang sakit secara klinik mungkin
hanya 20Masalah lain adalah karena sulitnya mendiagnosis mikosis paru
Sediaan apus sputum biakan jamur pemeriksaan histologik paru dan uji
serologikpun kadang hasilnya membingungkan Dan penyakit-penyakit infeksi
jamur paru tersebut yang banyak diketemukan di Indonesia adalah Kandidiasis
paru namun belum diketahui berapa besar prevalensinya Namun demikian
adanya kecenderungan peningkatan beberapa penyakit jamur paru akibat berbagai
situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan hal-hal sebagai berikut
1 Masih tingginya kekerapan TB paru yang dengan obat anti TB dapat
disembuhkan namun sering meninggalkan lesi sisa seperti kavitas
bronkiektasisdestroyed lung dsb
2 Penggunaan steroid sistemik dan aerosol yang merupakan pengobatan
utama pada penderita asma dapat menimbulkan infeksi jamur sekunder
3 Masih tingginya kekerapan bronkiektasis yang sering mendapat terapi
antibiotika berulang
4 Meningkatnya kasus kanker paru akhir-akhir ini disertai penurunan daya
tahan tubuh memudahkan tumbuhnya jamur
5 Keadaan-keadaan immunocompromized akibat penyakit lain
meningkatkan resiko infeksi jamur sistemik atau lokal di paru
Aspergilosis primer sangat jarang ditemukan yang banyak ditemukan
adalah Aspergilosis sekunder akibat adanya kelainan pada paru seperti TB paru
bronkiektasis asma bronkial PPOM asbestosis kanker paru kelainan sistemik
seperti leukemia anemia plastik DMAIDS transplantasi organ
Di Indonesia data angka kejadian penyakit jamur paru belum ada hanya
beberapa laporan mengenai infeksi jamur paru telah dilaporkan Namun demikian
adanya kecenderungan peningkatan kekerapan penyakit jamur paru akibat
berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya
kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun
meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan
sebagainya
Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan
yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah
selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan
pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila
infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit
jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa
pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur
penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk
pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu
14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU
Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan
aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia
epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik
dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat
dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan
manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara
patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun
sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan
dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih
mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum
Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides
mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik
sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian
memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik
lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur
oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini
terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian
obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama
kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis
dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan
terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis
krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh
Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut
saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita
dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan
meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas
yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi
maupun defek imunologi
Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada
bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh
penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam
diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis
ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme
tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang
berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam
pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun
seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini
didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV
adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis
yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal
Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora
mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap
pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan
anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai
pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora
normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit
granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif
paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat
menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya
Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan
latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau
kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan
diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada
15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU
151 KANDIDIASIS
Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik
menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas
garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison
Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi
penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia
anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah
Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan
kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada
media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida
dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau
sistem imunnya tertekan
Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan
vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan
imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada
penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada
penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling
sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75
Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah
dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya
kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan
Kandidiasis paru
Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh
plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada
Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk
keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti
susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa
Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga
mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida
albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang
menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan
organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali
pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun
paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru
Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit
mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe
sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak
jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi
pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan
jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar
Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang
152 ASPERGILLOSIS PARU
Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat
Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan
lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak
ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat
menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp
fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim
paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi
membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang
terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-
organ lain
Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease
(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis
abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis
fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit
manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling
sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang
menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus
flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula
menyebabkan Alveolitis alergika
Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal
1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)
Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan
asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis
proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen
Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering
dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan
merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder
2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma
Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran
nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap
tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi
terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya
adalah batuk darah
3 Aspergilosis Nekrotikans
Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif
Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang
mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga
udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru
menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas
4 Aspergilosis lnvasif
Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita
dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang
pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar
ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari
normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan
noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika
sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi
meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif
merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3
minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan
mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering
terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus
dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat
153 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada
daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan
gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu
Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi
jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang
sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah
sekali berkembang kebentuk progresif
Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan
pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran
radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar
limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit
dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh
cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis
pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik
paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis
Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang
makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya
granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik
klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis
progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih
mungkin diperoleh
Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik
sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru
disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA
Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
yang tidak khas dan tak menonjol Baik Actinomyces israeli dan Candida albicans
masing-masing menyebabkan candidiasis dan actinomycosis Sebagaimana telah
dikemukakan keduanya bersifat parasitik yang obligatoir dan mengadakan
simbiose dengan tuan rumahnya sampai suatu saat terjadi atau terdapat faktor-
faktor predisposisi tertentu terutama proses-proses devitalisasi (mendapat terapi
antibiotika atau steroid atau radiomimetik jangka panjang ataupun menderita
penyakit-penyakit kronis berat) Pada keadaan-keadaan tersebut mekanisme
pertahanan tubuh yang dalam keadaan normal mampu mengontrol pertumbuhan
dan patogenitas jamur menjadi berkurang dan dalam hal seperti ini jamur candida
yang tadinya bersifat saprofit menjadi patogen dan terjadilah suatu infeksi
opportunistik
Spora dari jamur-jamur yang menyebabkan histoplasmosis
coccidioidomycesis kriptokokosis dan aspergilosis dihasilkan di permukaan tanah
(soil) terbawa dan tersebar kemana-mana oleh angin lalu terhirup manusia dan
menimbulkan infeksi Hingga saat ini hanya 2 jenis jamur yang menimbulkan
infeksi paru yang tidak dijumpai hidup diatas permukaan tanah yaitu
Blastomyces dermatitidis dan Paracoccidioides brasiliensis Distribusi geografis
jamur Coccidioides imitis dibatasi oleh kondisi iklim lnfeksi oleh jamur ini biasa
dijumpai di Amerika Serikat bagian Barat Daya Mexico dan Venezuela yaitu
daerah-daerah yang kering sebab sebagaimana dikemukakan diatas tadi jamur ini
suka hidup di permukaan tanah yang padat dan kering Penderita infeksi jamur ini
banyak dari suku-suku Indian Amerika yang diam di daerah-daerah tersebut
Histoplasma capsulatum dan Cryptococcus neoformans suka hidup di
lingkungan yang tercemar kotoran burung atau kelelawar Histoplasma
capsulatum menimbulkan penyakit infeksi jamur dengan gejala mirip influenzae
pada penyelidik-penyelidik di Venezuela dan Afrika Selatan sehingga disebut juga
dengan penyakit Cave disease Diperlukan masa bertahun tahun sejak seseorang
terinfeksi dengan jamur Histoplasma capsulatum sampai terjadinya penyakit
muncul dengan gejala klinis yang jelas
Kriptokokosis atau penyakit yang disebut infeksi jamur cryptococus
neoformans terjadi bila seseorang termakan buah-buahan atau terminum susu
yang telah tercemari atau terkontaminasi dengan kotoran burung yang
mengandung jamur tersebut Mastitis pada lembu bisa pula akibat infeksi jamur
Cryptoccus neoformans sehingga terminum susu lembu yang mengidap mastitis
bisa pula mengundang infeksi jamur tersebut
13 INSIDENSI
lnsidensi atau kejadian infeksi jamur paru belum diketahui secara pasti
Yang jelas ialah bahwa kejadian infeksi jamur di paru semakin sering dengan
makin meningkatnya penggunaan jangka panjang berbagai antibiotika
kortikosteroid radiomimetik Infeksi Candida albicans secara lokal seperti di
mulut esotagus usus dan vagina nampak makin sering sedangkan kandidiasis
sistemik relatif masih jarang
Aktinomikosis bisa dijumpai di banyak negara namun sejak
diketemukannya penisilin penyakit ini makin jarang terutama aktinomikosis yang
kronis dengan pembentukan sinus-sinus sudah semakin langka Di daerah-daerah
endemik koksidioidomikosis hampir 100 populasi terinfeksi namun hanya
sekitar 25 yang memperlihatkan gejala klinis dan sebagian besar hanya berupa
mirip influensa saja dan hanya 02 menunjukkan histoplasmosis sistemik
Aspergillus fumigatus telah dilaporkan dijumpai pada sekitar 10
penderita dengan bronkhitis dan pada persentasi yang lebih banyak lagi dijumpai
pada penderita asma Jamur ini merupakan kontaminan yang sering
dilaboratorium-laboratorium sehingga bila jamur ini berhasil di isolir dari suatu
spesimen belum berarti bahwa jamur ini memang sebagai penyebab suatu
penyakit atau kelainan namun bila dijumpai kultur berulang-ulang tetap hasilnya
positif maka hal ini suatu sugestif dan memang bukti-bukti menyatakan bahwa
Aspergilosis bronkopulmonal lebih sering dari yang diperkirakan sebelumnya
Angka kekerapan mikosis paru di dunia dan di Indonesia belum diketahui
secara pasti Walaupun infeksi jamur lokal seperti pada mulut esofagus usus dan
vagina cukup sering namun yang bersifat sistemik termasuk di paru tidak
sebanyak itu Begitu pula walaupun pada daerah endemik infeksi oleh
koksidioidomikosis dapat mencapai 100 tapi yang sakit secara klinik mungkin
hanya 20Masalah lain adalah karena sulitnya mendiagnosis mikosis paru
Sediaan apus sputum biakan jamur pemeriksaan histologik paru dan uji
serologikpun kadang hasilnya membingungkan Dan penyakit-penyakit infeksi
jamur paru tersebut yang banyak diketemukan di Indonesia adalah Kandidiasis
paru namun belum diketahui berapa besar prevalensinya Namun demikian
adanya kecenderungan peningkatan beberapa penyakit jamur paru akibat berbagai
situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan hal-hal sebagai berikut
1 Masih tingginya kekerapan TB paru yang dengan obat anti TB dapat
disembuhkan namun sering meninggalkan lesi sisa seperti kavitas
bronkiektasisdestroyed lung dsb
2 Penggunaan steroid sistemik dan aerosol yang merupakan pengobatan
utama pada penderita asma dapat menimbulkan infeksi jamur sekunder
3 Masih tingginya kekerapan bronkiektasis yang sering mendapat terapi
antibiotika berulang
4 Meningkatnya kasus kanker paru akhir-akhir ini disertai penurunan daya
tahan tubuh memudahkan tumbuhnya jamur
5 Keadaan-keadaan immunocompromized akibat penyakit lain
meningkatkan resiko infeksi jamur sistemik atau lokal di paru
Aspergilosis primer sangat jarang ditemukan yang banyak ditemukan
adalah Aspergilosis sekunder akibat adanya kelainan pada paru seperti TB paru
bronkiektasis asma bronkial PPOM asbestosis kanker paru kelainan sistemik
seperti leukemia anemia plastik DMAIDS transplantasi organ
Di Indonesia data angka kejadian penyakit jamur paru belum ada hanya
beberapa laporan mengenai infeksi jamur paru telah dilaporkan Namun demikian
adanya kecenderungan peningkatan kekerapan penyakit jamur paru akibat
berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya
kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun
meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan
sebagainya
Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan
yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah
selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan
pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila
infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit
jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa
pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur
penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk
pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu
14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU
Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan
aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia
epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik
dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat
dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan
manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara
patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun
sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan
dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih
mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum
Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides
mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik
sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian
memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik
lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur
oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini
terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian
obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama
kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis
dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan
terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis
krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh
Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut
saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita
dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan
meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas
yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi
maupun defek imunologi
Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada
bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh
penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam
diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis
ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme
tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang
berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam
pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun
seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini
didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV
adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis
yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal
Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora
mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap
pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan
anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai
pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora
normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit
granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif
paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat
menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya
Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan
latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau
kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan
diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada
15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU
151 KANDIDIASIS
Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik
menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas
garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison
Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi
penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia
anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah
Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan
kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada
media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida
dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau
sistem imunnya tertekan
Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan
vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan
imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada
penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada
penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling
sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75
Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah
dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya
kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan
Kandidiasis paru
Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh
plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada
Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk
keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti
susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa
Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga
mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida
albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang
menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan
organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali
pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun
paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru
Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit
mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe
sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak
jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi
pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan
jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar
Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang
152 ASPERGILLOSIS PARU
Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat
Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan
lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak
ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat
menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp
fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim
paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi
membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang
terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-
organ lain
Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease
(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis
abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis
fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit
manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling
sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang
menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus
flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula
menyebabkan Alveolitis alergika
Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal
1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)
Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan
asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis
proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen
Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering
dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan
merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder
2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma
Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran
nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap
tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi
terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya
adalah batuk darah
3 Aspergilosis Nekrotikans
Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif
Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang
mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga
udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru
menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas
4 Aspergilosis lnvasif
Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita
dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang
pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar
ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari
normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan
noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika
sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi
meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif
merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3
minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan
mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering
terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus
dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat
153 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada
daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan
gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu
Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi
jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang
sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah
sekali berkembang kebentuk progresif
Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan
pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran
radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar
limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit
dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh
cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis
pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik
paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis
Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang
makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya
granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik
klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis
progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih
mungkin diperoleh
Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik
sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru
disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA
Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
Spora dari jamur-jamur yang menyebabkan histoplasmosis
coccidioidomycesis kriptokokosis dan aspergilosis dihasilkan di permukaan tanah
(soil) terbawa dan tersebar kemana-mana oleh angin lalu terhirup manusia dan
menimbulkan infeksi Hingga saat ini hanya 2 jenis jamur yang menimbulkan
infeksi paru yang tidak dijumpai hidup diatas permukaan tanah yaitu
Blastomyces dermatitidis dan Paracoccidioides brasiliensis Distribusi geografis
jamur Coccidioides imitis dibatasi oleh kondisi iklim lnfeksi oleh jamur ini biasa
dijumpai di Amerika Serikat bagian Barat Daya Mexico dan Venezuela yaitu
daerah-daerah yang kering sebab sebagaimana dikemukakan diatas tadi jamur ini
suka hidup di permukaan tanah yang padat dan kering Penderita infeksi jamur ini
banyak dari suku-suku Indian Amerika yang diam di daerah-daerah tersebut
Histoplasma capsulatum dan Cryptococcus neoformans suka hidup di
lingkungan yang tercemar kotoran burung atau kelelawar Histoplasma
capsulatum menimbulkan penyakit infeksi jamur dengan gejala mirip influenzae
pada penyelidik-penyelidik di Venezuela dan Afrika Selatan sehingga disebut juga
dengan penyakit Cave disease Diperlukan masa bertahun tahun sejak seseorang
terinfeksi dengan jamur Histoplasma capsulatum sampai terjadinya penyakit
muncul dengan gejala klinis yang jelas
Kriptokokosis atau penyakit yang disebut infeksi jamur cryptococus
neoformans terjadi bila seseorang termakan buah-buahan atau terminum susu
yang telah tercemari atau terkontaminasi dengan kotoran burung yang
mengandung jamur tersebut Mastitis pada lembu bisa pula akibat infeksi jamur
Cryptoccus neoformans sehingga terminum susu lembu yang mengidap mastitis
bisa pula mengundang infeksi jamur tersebut
13 INSIDENSI
lnsidensi atau kejadian infeksi jamur paru belum diketahui secara pasti
Yang jelas ialah bahwa kejadian infeksi jamur di paru semakin sering dengan
makin meningkatnya penggunaan jangka panjang berbagai antibiotika
kortikosteroid radiomimetik Infeksi Candida albicans secara lokal seperti di
mulut esotagus usus dan vagina nampak makin sering sedangkan kandidiasis
sistemik relatif masih jarang
Aktinomikosis bisa dijumpai di banyak negara namun sejak
diketemukannya penisilin penyakit ini makin jarang terutama aktinomikosis yang
kronis dengan pembentukan sinus-sinus sudah semakin langka Di daerah-daerah
endemik koksidioidomikosis hampir 100 populasi terinfeksi namun hanya
sekitar 25 yang memperlihatkan gejala klinis dan sebagian besar hanya berupa
mirip influensa saja dan hanya 02 menunjukkan histoplasmosis sistemik
Aspergillus fumigatus telah dilaporkan dijumpai pada sekitar 10
penderita dengan bronkhitis dan pada persentasi yang lebih banyak lagi dijumpai
pada penderita asma Jamur ini merupakan kontaminan yang sering
dilaboratorium-laboratorium sehingga bila jamur ini berhasil di isolir dari suatu
spesimen belum berarti bahwa jamur ini memang sebagai penyebab suatu
penyakit atau kelainan namun bila dijumpai kultur berulang-ulang tetap hasilnya
positif maka hal ini suatu sugestif dan memang bukti-bukti menyatakan bahwa
Aspergilosis bronkopulmonal lebih sering dari yang diperkirakan sebelumnya
Angka kekerapan mikosis paru di dunia dan di Indonesia belum diketahui
secara pasti Walaupun infeksi jamur lokal seperti pada mulut esofagus usus dan
vagina cukup sering namun yang bersifat sistemik termasuk di paru tidak
sebanyak itu Begitu pula walaupun pada daerah endemik infeksi oleh
koksidioidomikosis dapat mencapai 100 tapi yang sakit secara klinik mungkin
hanya 20Masalah lain adalah karena sulitnya mendiagnosis mikosis paru
Sediaan apus sputum biakan jamur pemeriksaan histologik paru dan uji
serologikpun kadang hasilnya membingungkan Dan penyakit-penyakit infeksi
jamur paru tersebut yang banyak diketemukan di Indonesia adalah Kandidiasis
paru namun belum diketahui berapa besar prevalensinya Namun demikian
adanya kecenderungan peningkatan beberapa penyakit jamur paru akibat berbagai
situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan hal-hal sebagai berikut
1 Masih tingginya kekerapan TB paru yang dengan obat anti TB dapat
disembuhkan namun sering meninggalkan lesi sisa seperti kavitas
bronkiektasisdestroyed lung dsb
2 Penggunaan steroid sistemik dan aerosol yang merupakan pengobatan
utama pada penderita asma dapat menimbulkan infeksi jamur sekunder
3 Masih tingginya kekerapan bronkiektasis yang sering mendapat terapi
antibiotika berulang
4 Meningkatnya kasus kanker paru akhir-akhir ini disertai penurunan daya
tahan tubuh memudahkan tumbuhnya jamur
5 Keadaan-keadaan immunocompromized akibat penyakit lain
meningkatkan resiko infeksi jamur sistemik atau lokal di paru
Aspergilosis primer sangat jarang ditemukan yang banyak ditemukan
adalah Aspergilosis sekunder akibat adanya kelainan pada paru seperti TB paru
bronkiektasis asma bronkial PPOM asbestosis kanker paru kelainan sistemik
seperti leukemia anemia plastik DMAIDS transplantasi organ
Di Indonesia data angka kejadian penyakit jamur paru belum ada hanya
beberapa laporan mengenai infeksi jamur paru telah dilaporkan Namun demikian
adanya kecenderungan peningkatan kekerapan penyakit jamur paru akibat
berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya
kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun
meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan
sebagainya
Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan
yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah
selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan
pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila
infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit
jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa
pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur
penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk
pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu
14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU
Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan
aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia
epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik
dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat
dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan
manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara
patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun
sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan
dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih
mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum
Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides
mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik
sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian
memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik
lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur
oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini
terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian
obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama
kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis
dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan
terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis
krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh
Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut
saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita
dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan
meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas
yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi
maupun defek imunologi
Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada
bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh
penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam
diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis
ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme
tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang
berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam
pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun
seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini
didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV
adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis
yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal
Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora
mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap
pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan
anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai
pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora
normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit
granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif
paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat
menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya
Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan
latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau
kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan
diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada
15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU
151 KANDIDIASIS
Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik
menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas
garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison
Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi
penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia
anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah
Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan
kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada
media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida
dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau
sistem imunnya tertekan
Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan
vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan
imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada
penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada
penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling
sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75
Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah
dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya
kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan
Kandidiasis paru
Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh
plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada
Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk
keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti
susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa
Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga
mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida
albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang
menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan
organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali
pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun
paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru
Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit
mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe
sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak
jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi
pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan
jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar
Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang
152 ASPERGILLOSIS PARU
Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat
Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan
lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak
ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat
menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp
fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim
paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi
membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang
terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-
organ lain
Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease
(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis
abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis
fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit
manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling
sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang
menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus
flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula
menyebabkan Alveolitis alergika
Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal
1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)
Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan
asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis
proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen
Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering
dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan
merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder
2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma
Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran
nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap
tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi
terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya
adalah batuk darah
3 Aspergilosis Nekrotikans
Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif
Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang
mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga
udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru
menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas
4 Aspergilosis lnvasif
Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita
dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang
pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar
ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari
normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan
noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika
sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi
meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif
merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3
minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan
mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering
terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus
dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat
153 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada
daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan
gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu
Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi
jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang
sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah
sekali berkembang kebentuk progresif
Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan
pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran
radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar
limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit
dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh
cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis
pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik
paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis
Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang
makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya
granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik
klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis
progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih
mungkin diperoleh
Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik
sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru
disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA
Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
Aktinomikosis bisa dijumpai di banyak negara namun sejak
diketemukannya penisilin penyakit ini makin jarang terutama aktinomikosis yang
kronis dengan pembentukan sinus-sinus sudah semakin langka Di daerah-daerah
endemik koksidioidomikosis hampir 100 populasi terinfeksi namun hanya
sekitar 25 yang memperlihatkan gejala klinis dan sebagian besar hanya berupa
mirip influensa saja dan hanya 02 menunjukkan histoplasmosis sistemik
Aspergillus fumigatus telah dilaporkan dijumpai pada sekitar 10
penderita dengan bronkhitis dan pada persentasi yang lebih banyak lagi dijumpai
pada penderita asma Jamur ini merupakan kontaminan yang sering
dilaboratorium-laboratorium sehingga bila jamur ini berhasil di isolir dari suatu
spesimen belum berarti bahwa jamur ini memang sebagai penyebab suatu
penyakit atau kelainan namun bila dijumpai kultur berulang-ulang tetap hasilnya
positif maka hal ini suatu sugestif dan memang bukti-bukti menyatakan bahwa
Aspergilosis bronkopulmonal lebih sering dari yang diperkirakan sebelumnya
Angka kekerapan mikosis paru di dunia dan di Indonesia belum diketahui
secara pasti Walaupun infeksi jamur lokal seperti pada mulut esofagus usus dan
vagina cukup sering namun yang bersifat sistemik termasuk di paru tidak
sebanyak itu Begitu pula walaupun pada daerah endemik infeksi oleh
koksidioidomikosis dapat mencapai 100 tapi yang sakit secara klinik mungkin
hanya 20Masalah lain adalah karena sulitnya mendiagnosis mikosis paru
Sediaan apus sputum biakan jamur pemeriksaan histologik paru dan uji
serologikpun kadang hasilnya membingungkan Dan penyakit-penyakit infeksi
jamur paru tersebut yang banyak diketemukan di Indonesia adalah Kandidiasis
paru namun belum diketahui berapa besar prevalensinya Namun demikian
adanya kecenderungan peningkatan beberapa penyakit jamur paru akibat berbagai
situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan hal-hal sebagai berikut
1 Masih tingginya kekerapan TB paru yang dengan obat anti TB dapat
disembuhkan namun sering meninggalkan lesi sisa seperti kavitas
bronkiektasisdestroyed lung dsb
2 Penggunaan steroid sistemik dan aerosol yang merupakan pengobatan
utama pada penderita asma dapat menimbulkan infeksi jamur sekunder
3 Masih tingginya kekerapan bronkiektasis yang sering mendapat terapi
antibiotika berulang
4 Meningkatnya kasus kanker paru akhir-akhir ini disertai penurunan daya
tahan tubuh memudahkan tumbuhnya jamur
5 Keadaan-keadaan immunocompromized akibat penyakit lain
meningkatkan resiko infeksi jamur sistemik atau lokal di paru
Aspergilosis primer sangat jarang ditemukan yang banyak ditemukan
adalah Aspergilosis sekunder akibat adanya kelainan pada paru seperti TB paru
bronkiektasis asma bronkial PPOM asbestosis kanker paru kelainan sistemik
seperti leukemia anemia plastik DMAIDS transplantasi organ
Di Indonesia data angka kejadian penyakit jamur paru belum ada hanya
beberapa laporan mengenai infeksi jamur paru telah dilaporkan Namun demikian
adanya kecenderungan peningkatan kekerapan penyakit jamur paru akibat
berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya
kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun
meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan
sebagainya
Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan
yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah
selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan
pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila
infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit
jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa
pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur
penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk
pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu
14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU
Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan
aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia
epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik
dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat
dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan
manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara
patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun
sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan
dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih
mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum
Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides
mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik
sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian
memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik
lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur
oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini
terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian
obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama
kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis
dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan
terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis
krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh
Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut
saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita
dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan
meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas
yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi
maupun defek imunologi
Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada
bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh
penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam
diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis
ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme
tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang
berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam
pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun
seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini
didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV
adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis
yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal
Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora
mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap
pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan
anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai
pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora
normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit
granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif
paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat
menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya
Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan
latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau
kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan
diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada
15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU
151 KANDIDIASIS
Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik
menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas
garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison
Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi
penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia
anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah
Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan
kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada
media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida
dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau
sistem imunnya tertekan
Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan
vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan
imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada
penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada
penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling
sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75
Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah
dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya
kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan
Kandidiasis paru
Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh
plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada
Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk
keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti
susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa
Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga
mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida
albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang
menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan
organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali
pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun
paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru
Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit
mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe
sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak
jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi
pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan
jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar
Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang
152 ASPERGILLOSIS PARU
Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat
Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan
lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak
ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat
menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp
fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim
paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi
membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang
terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-
organ lain
Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease
(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis
abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis
fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit
manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling
sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang
menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus
flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula
menyebabkan Alveolitis alergika
Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal
1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)
Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan
asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis
proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen
Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering
dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan
merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder
2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma
Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran
nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap
tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi
terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya
adalah batuk darah
3 Aspergilosis Nekrotikans
Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif
Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang
mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga
udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru
menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas
4 Aspergilosis lnvasif
Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita
dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang
pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar
ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari
normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan
noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika
sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi
meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif
merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3
minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan
mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering
terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus
dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat
153 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada
daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan
gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu
Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi
jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang
sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah
sekali berkembang kebentuk progresif
Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan
pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran
radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar
limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit
dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh
cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis
pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik
paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis
Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang
makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya
granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik
klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis
progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih
mungkin diperoleh
Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik
sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru
disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA
Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
Angka kekerapan mikosis paru di dunia dan di Indonesia belum diketahui
secara pasti Walaupun infeksi jamur lokal seperti pada mulut esofagus usus dan
vagina cukup sering namun yang bersifat sistemik termasuk di paru tidak
sebanyak itu Begitu pula walaupun pada daerah endemik infeksi oleh
koksidioidomikosis dapat mencapai 100 tapi yang sakit secara klinik mungkin
hanya 20Masalah lain adalah karena sulitnya mendiagnosis mikosis paru
Sediaan apus sputum biakan jamur pemeriksaan histologik paru dan uji
serologikpun kadang hasilnya membingungkan Dan penyakit-penyakit infeksi
jamur paru tersebut yang banyak diketemukan di Indonesia adalah Kandidiasis
paru namun belum diketahui berapa besar prevalensinya Namun demikian
adanya kecenderungan peningkatan beberapa penyakit jamur paru akibat berbagai
situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan hal-hal sebagai berikut
1 Masih tingginya kekerapan TB paru yang dengan obat anti TB dapat
disembuhkan namun sering meninggalkan lesi sisa seperti kavitas
bronkiektasisdestroyed lung dsb
2 Penggunaan steroid sistemik dan aerosol yang merupakan pengobatan
utama pada penderita asma dapat menimbulkan infeksi jamur sekunder
3 Masih tingginya kekerapan bronkiektasis yang sering mendapat terapi
antibiotika berulang
4 Meningkatnya kasus kanker paru akhir-akhir ini disertai penurunan daya
tahan tubuh memudahkan tumbuhnya jamur
5 Keadaan-keadaan immunocompromized akibat penyakit lain
meningkatkan resiko infeksi jamur sistemik atau lokal di paru
Aspergilosis primer sangat jarang ditemukan yang banyak ditemukan
adalah Aspergilosis sekunder akibat adanya kelainan pada paru seperti TB paru
bronkiektasis asma bronkial PPOM asbestosis kanker paru kelainan sistemik
seperti leukemia anemia plastik DMAIDS transplantasi organ
Di Indonesia data angka kejadian penyakit jamur paru belum ada hanya
beberapa laporan mengenai infeksi jamur paru telah dilaporkan Namun demikian
adanya kecenderungan peningkatan kekerapan penyakit jamur paru akibat
berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya
kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun
meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan
sebagainya
Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan
yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah
selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan
pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila
infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit
jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa
pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur
penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk
pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu
14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU
Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan
aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia
epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik
dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat
dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan
manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara
patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun
sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan
dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih
mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum
Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides
mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik
sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian
memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik
lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur
oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini
terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian
obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama
kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis
dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan
terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis
krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh
Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut
saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita
dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan
meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas
yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi
maupun defek imunologi
Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada
bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh
penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam
diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis
ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme
tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang
berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam
pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun
seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini
didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV
adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis
yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal
Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora
mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap
pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan
anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai
pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora
normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit
granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif
paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat
menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya
Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan
latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau
kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan
diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada
15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU
151 KANDIDIASIS
Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik
menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas
garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison
Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi
penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia
anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah
Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan
kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada
media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida
dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau
sistem imunnya tertekan
Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan
vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan
imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada
penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada
penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling
sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75
Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah
dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya
kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan
Kandidiasis paru
Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh
plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada
Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk
keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti
susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa
Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga
mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida
albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang
menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan
organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali
pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun
paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru
Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit
mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe
sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak
jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi
pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan
jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar
Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang
152 ASPERGILLOSIS PARU
Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat
Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan
lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak
ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat
menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp
fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim
paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi
membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang
terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-
organ lain
Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease
(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis
abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis
fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit
manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling
sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang
menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus
flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula
menyebabkan Alveolitis alergika
Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal
1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)
Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan
asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis
proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen
Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering
dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan
merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder
2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma
Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran
nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap
tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi
terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya
adalah batuk darah
3 Aspergilosis Nekrotikans
Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif
Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang
mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga
udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru
menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas
4 Aspergilosis lnvasif
Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita
dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang
pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar
ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari
normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan
noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika
sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi
meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif
merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3
minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan
mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering
terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus
dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat
153 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada
daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan
gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu
Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi
jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang
sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah
sekali berkembang kebentuk progresif
Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan
pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran
radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar
limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit
dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh
cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis
pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik
paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis
Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang
makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya
granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik
klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis
progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih
mungkin diperoleh
Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik
sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru
disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA
Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
berbagai situasi di Indonesia harus diantisipasi berdasarkan masih tingginya
kekerapan TB paru yang dengan obat anti tuberkulosa dapat disembuhkan namun
meninggalkan lesi sisa seperti kavitas bronkiektasis destroyed lung dan
sebagainya
Terjadinya infeksi sekunder dengan jamur akan menimbulkan keluhan
yang mirip gejala klinis TB paru sehingga walaupun masa pengobatan TB sudah
selesai masih ada keraguan untuk menghentikan pengobatan yang menyebabkan
pengobatan TB menjadi berkepanjangan Hal ini tentunya dapat dihindari bila
infeksi jamur paru terdiagnosa dan diberikan pengobatan Diagnosis penyakit
jamur biasanya diduga dari gambaran klinis dan lesi-lesi yang terjadi Diagnosa
pasti hanya dapat ditegakkan secara laboratoris dengan menemukan jamur
penyebab penyakit pada lesi atau eksudat yang berasal dari penderita Untuk
pembiakan jamur membutuhkan waktu 1-5 minggu
14 PATOGENESIS MIKOSIS PARU
Seluruh infeksi jamur dari jenis apapun pada umumnya menimbulkan
aneka ragam reaksi keradangan yang dalam hal ini bisa dijumpai hiperplasia
epitel granuloma histiositik arteritis trombotik campuran reaksi radang piogenik
dan granulomatous granuloma pengkejuan fibrosis dan kalsifikasis Hampir dapat
dikatakan bahwa jamur apapun bila menginfeksi baik diparu atau pada jaringan
manapun didalam tubuh menimbulkan gambaran granuloma yang secara
patologik sulit dibedakan dengan granuloma yang terjadi pada TBC ataupun
sarkoidosis Meskipun dikemukakan bahwa diagnosa patologik ditegakkan
dengan isolasi organisme jamur dari jaringan yang terlibat namun ini masih
mempunyai problem yaitu bahwa beberapa jamur seperti H Capsulatum
Sporothricum Schenkii Torulapsis glabrata Blastomyces clan Coccidioides
mempunyai sel-sel berbentuk mirip ragi (Yeast like cells) yang secara histologik
sukar dibedakan satu dengan lainnya Diagnosa pasti dengan demikian
memerlukan pemeriksaan kultur (biakan) dan pemeriksaan serologik
lnfeksi jamur paru ternyata lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur
oportunistik kandidia dan aspergilus Sebagai infeksi oportunistik jamur ini
terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian
obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama
kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis
dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan
terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis
krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh
Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut
saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita
dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan
meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas
yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi
maupun defek imunologi
Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada
bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh
penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam
diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis
ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme
tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang
berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam
pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun
seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini
didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV
adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis
yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal
Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora
mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap
pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan
anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai
pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora
normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit
granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif
paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat
menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya
Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan
latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau
kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan
diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada
15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU
151 KANDIDIASIS
Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik
menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas
garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison
Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi
penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia
anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah
Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan
kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada
media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida
dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau
sistem imunnya tertekan
Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan
vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan
imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada
penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada
penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling
sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75
Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah
dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya
kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan
Kandidiasis paru
Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh
plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada
Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk
keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti
susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa
Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga
mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida
albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang
menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan
organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali
pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun
paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru
Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit
mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe
sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak
jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi
pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan
jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar
Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang
152 ASPERGILLOSIS PARU
Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat
Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan
lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak
ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat
menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp
fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim
paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi
membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang
terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-
organ lain
Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease
(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis
abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis
fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit
manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling
sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang
menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus
flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula
menyebabkan Alveolitis alergika
Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal
1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)
Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan
asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis
proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen
Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering
dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan
merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder
2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma
Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran
nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap
tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi
terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya
adalah batuk darah
3 Aspergilosis Nekrotikans
Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif
Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang
mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga
udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru
menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas
4 Aspergilosis lnvasif
Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita
dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang
pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar
ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari
normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan
noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika
sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi
meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif
merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3
minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan
mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering
terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus
dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat
153 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada
daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan
gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu
Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi
jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang
sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah
sekali berkembang kebentuk progresif
Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan
pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran
radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar
limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit
dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh
cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis
pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik
paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis
Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang
makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya
granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik
klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis
progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih
mungkin diperoleh
Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik
sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru
disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA
Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
terdapat dimana-mana dan sering menginfeksi pada penderita dengan pemakaian
obat antibiotik secara luas atau dalam jangka waktu yang cukup lama
kortikosteroit disamping munculnya faktor predisposisi seperti penyakit kronis
dan penyakit keganasan Timbulnya infeksi skunder pada jamur paru disebabkan
terdapatnya kelainan paru seperti kavitas tuberkulosa bronkiektasis
krasinomabronkus yang sering menurunkan daya tahan tubuh
Jamur kandida albikans merupakan flora normal dalam rongga mulut
saluran cerna dan vagina pada individu normal dan dapat menginvasi penderita
dengan imunokompromi atau keadaan netropenia yang lamar Koloni akan
meningkat pada penderita dengan mendapat pengobatan antibiotika secara luas
yang menekan flora normal dan penyakit yang menimbulkan defek anatomi
maupun defek imunologi
Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada
bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh
penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam
diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis
ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme
tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang
berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam
pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun
seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini
didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV
adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis
yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal
Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora
mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap
pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan
anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai
pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora
normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit
granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif
paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat
menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya
Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan
latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau
kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan
diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada
15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU
151 KANDIDIASIS
Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik
menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas
garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison
Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi
penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia
anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah
Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan
kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada
media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida
dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau
sistem imunnya tertekan
Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan
vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan
imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada
penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada
penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling
sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75
Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah
dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya
kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan
Kandidiasis paru
Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh
plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada
Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk
keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti
susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa
Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga
mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida
albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang
menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan
organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali
pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun
paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru
Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit
mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe
sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak
jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi
pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan
jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar
Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang
152 ASPERGILLOSIS PARU
Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat
Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan
lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak
ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat
menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp
fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim
paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi
membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang
terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-
organ lain
Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease
(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis
abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis
fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit
manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling
sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang
menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus
flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula
menyebabkan Alveolitis alergika
Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal
1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)
Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan
asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis
proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen
Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering
dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan
merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder
2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma
Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran
nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap
tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi
terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya
adalah batuk darah
3 Aspergilosis Nekrotikans
Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif
Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang
mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga
udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru
menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas
4 Aspergilosis lnvasif
Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita
dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang
pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar
ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari
normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan
noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika
sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi
meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif
merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3
minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan
mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering
terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus
dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat
153 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada
daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan
gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu
Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi
jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang
sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah
sekali berkembang kebentuk progresif
Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan
pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran
radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar
limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit
dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh
cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis
pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik
paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis
Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang
makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya
granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik
klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis
progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih
mungkin diperoleh
Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik
sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru
disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA
Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
Kandidiasis paru dapat disebabkan oleh invasi langsung infeksi pada
bronkopulmoner atau terjadi secara endogen karena jamur telah ada dalam tubuh
penderita terutama di usus selanjutnya mengadakan invasi ke alat-alat dalam
diseluruh tubuh melalaui aliran darah Perkembangan penyakit kandidiasis
ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara patogenisitas internal organisme
tersebut dan mekanisme pertahanan pejamu Mekanisme pertahanan pejamu yang
berperan adalah imun dan non Imun Faktor imun yang berperan dalam
pertahanan terhadap jamur yaitu respon imun humoral dan seluler Faktor imun
seluler diperkirakan mempunyai peranan yang lebih penting Bukti-bukti ini
didapat dari pengalaman pada kandidiasis mukokutaneus kronik dan infeksi HIV
adanya defek imunitas selurer tersebut menyebabkan kandidiasis superfisialis
yang luas walaupun sistem imunitas humoral normal
Faktor non imun yang berperan antara lain interaksi dengan flora-flora
mikrobial lain pada kulit dan mukosa yang merupakan efek protektif terhadap
pertumbuhan patogen jamur oportunistik sekresi saliva dan keringat merupakan
anti fungal alamiah Pada penderita TbParu dengan defek anatomi paru disertai
pemberian obat anti tuberkulosa dalam waktu lama yang akan menekan flora
normal sehingga pertumbuhan jamur oportunistik tidak terhambat Penyakit
granulomatous kronik juga merupakan predisposisi terhadap aspergilosi invasif
paru Terinhalasi spora jamur aspergilus dalam jumlah banyak dapat
menimbulkan peneunitis akut divus dan dapat sembuh dengan sendirinya
Aspergilus dapat membentuk kolonisasi pada bronkus dan kavitas paru dengan
latar belakang penyakit Tb Paru Bola jamur bisa terdapat pada rongga kista atau
kavitas yang disebut aspergiloma biasanya terdapat pada logus atas paru dengan
diameter beberapa sentimeter dan dapat terlihat pada foto dada
15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU
151 KANDIDIASIS
Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik
menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas
garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison
Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi
penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia
anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah
Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan
kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada
media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida
dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau
sistem imunnya tertekan
Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan
vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan
imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada
penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada
penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling
sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75
Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah
dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya
kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan
Kandidiasis paru
Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh
plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada
Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk
keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti
susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa
Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga
mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida
albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang
menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan
organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali
pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun
paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru
Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit
mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe
sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak
jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi
pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan
jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar
Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang
152 ASPERGILLOSIS PARU
Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat
Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan
lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak
ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat
menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp
fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim
paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi
membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang
terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-
organ lain
Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease
(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis
abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis
fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit
manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling
sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang
menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus
flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula
menyebabkan Alveolitis alergika
Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal
1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)
Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan
asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis
proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen
Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering
dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan
merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder
2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma
Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran
nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap
tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi
terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya
adalah batuk darah
3 Aspergilosis Nekrotikans
Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif
Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang
mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga
udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru
menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas
4 Aspergilosis lnvasif
Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita
dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang
pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar
ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari
normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan
noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika
sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi
meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif
merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3
minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan
mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering
terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus
dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat
153 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada
daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan
gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu
Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi
jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang
sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah
sekali berkembang kebentuk progresif
Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan
pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran
radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar
limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit
dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh
cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis
pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik
paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis
Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang
makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya
granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik
klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis
progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih
mungkin diperoleh
Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik
sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru
disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA
Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
15 PENYAKIT-PENYAKIT MIKOSIS PARU
151 KANDIDIASIS
Beberapa keadaan yang mempredisposisi terjadinya kandidiasis sistemik
menurut Winner dan Hurley ialah kehamilan trauma lokal seperti bekas bekas
garukan akibat alergi pada kulit berbagai gangguan endokrin (DM Adison
Disease hipoparatiroid hipotiroid) pancreatitis malnutrisi malabsorbsi
penggunaan antibiotika dan steroid yang lama kelainan kelainan darah (leukimia
anemia plastik agranulusitosis) berbagai penyakit keganasan dan paska bedah
Kandida albikans merupakan species kandida yang paling sering menyebabkan
kandidiasis pada manusia baik kandidiasis superfisialis maupun sistemik Pada
media agar khusus akan terlihat struktur hyphae pseudohypae dan ragi Kandida
dapat menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau
sistem imunnya tertekan
Kandida albikan merupakan flora normal rongga mulut saluran cerna dan
vagina pada individu normal dan hanya menginvasi penderita dengan
imunokompromise atau kedaaan netropenia yang lama Koloni meningkat pada
penderita yang mendapat pengobatan antibiotika yang berspektrum luas dan pada
penderita diabetes melitus Kandida albikans merupakan species yang paling
sering menginfeksi manusia yaitu sekitar 75
Pada pasien yang menderita sesuatu penyakit yang berat dan kronis pernah
dilaporkan terjadi pneuomouni akibat Kandida albikans Dalam garis besarnya
kandidiasis paru terdiri dari dua bentuk yaitu Kandidiasis bronkial dan
Kandidiasis paru
Pada kandidiasis bronkial dinding mukosa bronkus tampak diselaputi oleh
plak plak sama seperti yang menutupi mukosa mulut dan tenggorokan pada
Kandidiasis mulut dan Kandidiasis tenggorokan Pasien mengeluh batuk batuk
keras dahak sedikit dan mengental dan berwarna seperti
susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa
Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga
mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida
albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang
menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan
organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali
pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun
paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru
Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit
mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe
sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak
jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi
pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan
jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar
Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang
152 ASPERGILLOSIS PARU
Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat
Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan
lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak
ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat
menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp
fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim
paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi
membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang
terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-
organ lain
Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease
(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis
abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis
fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit
manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling
sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang
menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus
flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula
menyebabkan Alveolitis alergika
Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal
1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)
Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan
asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis
proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen
Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering
dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan
merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder
2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma
Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran
nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap
tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi
terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya
adalah batuk darah
3 Aspergilosis Nekrotikans
Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif
Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang
mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga
udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru
menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas
4 Aspergilosis lnvasif
Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita
dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang
pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar
ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari
normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan
noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika
sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi
meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif
merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3
minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan
mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering
terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus
dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat
153 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada
daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan
gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu
Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi
jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang
sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah
sekali berkembang kebentuk progresif
Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan
pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran
radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar
limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit
dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh
cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis
pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik
paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis
Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang
makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya
granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik
klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis
progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih
mungkin diperoleh
Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik
sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru
disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA
Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
susu didalam dahak bisa dijumpai Kandida albikans namun perlu diingat bahwa
Kandida albicans dalam keadaan normal bisa dijumpai sebagai saprofit dirongga
mulut dan pipi Pada sekitar 50 penderita Tb paru bisa dijumpai Kandida
albikans dalam dahak mereka sehingga untuk menetapkan bahwa seseorang
menderita Kandidiasis bronkial harus diperiksa dan dijumpai kepositipan
organisme ini di dahak secara berulang ulang Jadi tidak cukup sekali
pemeriksaan Gambaran radiologik foto dada biasanya normal saja ataupun
paling dijumpai pengaburan berupa garis dilapangan tengah dan bawah paru
Pasien yang menderita Kandidiasis paru biasanya tampak lebih sakit
mengeluh demam dengan pernapasan dan nadi yang cepat Batuk-batuk hemaptoe
sesak dan nyeri dada Pada foto dada biasa tampak pengaburan dengan batas tidak
jelas terutama dilapangan bawah paru Bayangan lebih padat atau bahkan efusi
pleura bisa juga terjadidijumpai pada foto dada Diagnosa dengan menemukan
jamur Kandida di sputum serta kultur yang positip dengan medium agar
Sabouraud pada pemeriksaan berulang-ulang
152 ASPERGILLOSIS PARU
Aspergillosis jarang sekali mengenai individu yang normal dan sehat
Penyakit ini selalu mengenai orang-orang yang memang sudah sakit parah dan
lama Penyakit ini disebabkan oleh jamur kontaminan yang terdapat banyak
ditumpukan sampah dan jerami Diketahui ada tujuh spesies yang dapat
menginfeksi manusia namun penyebab infeksi paru-paru 90 adalah Asp
fumigatus Gambaran klinis bisa berupa pneumonitis brolootis Dalam parenkim
paru-paru terjadi lesi-lesi granulomatus yang dapat sembuh dan terjadi klasifikasi
membentuk ldquocoin lesion Sputum biasanya mukopurulen dan kadang-kadang
terdapat bercak darah Penyebaran secara hematogen biasanya keginjal dan organ-
organ lain
Aspergilosis paru-paru biasanya adalah suatu secondary disease
(superinfection) pada penderita dengan kelainan menahun seperti tuberkulosis
abses paru-paru bronkiectasis tumor paru dan kelainan bronkus Aspergilosis
fumigatus terbukti menghasilkan endotoksin yang mampu menghemolisa eritrosit
manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling
sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang
menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus
flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula
menyebabkan Alveolitis alergika
Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal
1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)
Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan
asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis
proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen
Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering
dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan
merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder
2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma
Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran
nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap
tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi
terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya
adalah batuk darah
3 Aspergilosis Nekrotikans
Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif
Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang
mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga
udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru
menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas
4 Aspergilosis lnvasif
Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita
dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang
pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar
ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari
normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan
noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika
sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi
meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif
merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3
minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan
mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering
terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus
dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat
153 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada
daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan
gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu
Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi
jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang
sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah
sekali berkembang kebentuk progresif
Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan
pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran
radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar
limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit
dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh
cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis
pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik
paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis
Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang
makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya
granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik
klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis
progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih
mungkin diperoleh
Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik
sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru
disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA
Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
manusia dan hewan Jamur A fumigatus ternyata memang merupakan yang paling
sering menimbulkan aspergilosis pada manusia Jamur Aspergillus lain yang
menyebabkan Aspergillosis pada manusia ialah Aspergillus niger Aspergillus
flavus dan Aspergillus nidulans Temyata jamur Aspergillus clavatus bisa pula
menyebabkan Alveolitis alergika
Ada empat jenis Aspergllosis Bronkhopulmonal
1 Allergic Bronkhopulnlonary Aspergillosis (ABPA)
Penyakit ini umumnya ditemukan pada penyandang asma bronkhial dan
asma pada penderita ini kambuh pada eksaserbasi demam Aspergillosis
proliferasi pada mukus yang pekat dan biasanya intiltrat terlihat pada rota rontgen
Mucous plug diekspektorasikan dan eosinofili pada darah verner sering
dijumpai Eksaserbasi berulang Aspergillosis alergik secara bertahap akan
merusak mukosa bronkhus clan menyebabkan terjadinya bronkiekatasis sekunder
2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma
Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran
nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap
tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi
terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya
adalah batuk darah
3 Aspergilosis Nekrotikans
Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif
Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang
mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga
udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru
menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas
4 Aspergilosis lnvasif
Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita
dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang
pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar
ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari
normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan
noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika
sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi
meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif
merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3
minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan
mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering
terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus
dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat
153 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada
daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan
gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu
Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi
jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang
sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah
sekali berkembang kebentuk progresif
Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan
pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran
radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar
limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit
dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh
cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis
pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik
paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis
Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang
makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya
granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik
klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis
progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih
mungkin diperoleh
Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik
sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru
disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA
Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
2 Bola jamur (fungus ball) atau Aspergiloma
Aspergillus dapat tumbuh pada kavitas yang berhubungan dengan saluran
nafas Kavitas ini umumnya merupakan lesi residu sekunder terhadap
tuberkulosis penyakif jamur karsinoma atau bronkiektasis Reaksi inflamasi
terjadi disekitar kavitas tapi jamur tidak menginvasinya Gejala klinis umumnya
adalah batuk darah
3 Aspergilosis Nekrotikans
Bentuk ini adalah bentuk antara Aspergiloma dan Aspergillosis invasif
Infeksi umumnya terjadi pada penderita usia menengah atau perokok lama yang
mengalami kerusakan jaringan paru akibat rokok Jamur tumbuh pada rongga
udara yang abnormal dan perlahan-perlahan menginvasi dan merusak paru
menyebabkan terjadinya kavitas fibrotik yang biasanya terdapat pada lobus atas
4 Aspergilosis lnvasif
Aspergilosis dengan bentuk invasif ini sering dijumpai pada penderita
dengan gangguan immun dan netropeni merupakan faktor predisposisi yang
pentingSpora terinhalasi menyebabkan pneumonia jamur yang dapat menyebar
ketempat-tempat yang jauh Gambaran rontgen dapat berubah secara cepat dari
normal menjadi abnormal lnfiltrat biasanya bilaterlal berbentuk bulat dan
noduler Area infiltrat ini dengan cepat mengalami kavitasi khususnya jika
sumsum tulang pulih dan proses sitotoksit dan hitung lekosit darah tepi
meningkat Batuk darah dapat terjadi pada saat ini Aspergilosis invasif
merupakan penyakit progresif dan kematian akan terjadi dalam waktu 1-3
minggu Reagresivitas tergantung dari beratnya supresi sistem immun dan
mungkin saat dimulainya terapi antifungal Aspergilosis invasif tidak sering
terjadi pada penderita sakit paru yang menggunakan kortikosteroid tapi harus
dipikirkan bila terjadi pneumonia atau kavitas dengan infiltrat
153 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatum yang hidup diatas permukaan tanah (soil) pada
daerah daerah geografis tertentu kalau terhirup sporanya akan menyebabkan
gangguan pada sistem retikuloendotelial Muncul dalam 2 bentuk yaitu
Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi
jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang
sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah
sekali berkembang kebentuk progresif
Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan
pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran
radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar
limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit
dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh
cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis
pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik
paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis
Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang
makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya
granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik
klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis
progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih
mungkin diperoleh
Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik
sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru
disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA
Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
Histoplasmosis primer yang relatif jinak dan histoplasmosis progresif Infeksi
jamur histoplasma capsulatum bersifat oportunistik sehingga orang orang tua yang
sudah lama sakit mudah sekali terkena Pada anak anak bila terinteksi mudah
sekali berkembang kebentuk progresif
Histoplasmosis primer selalu tanpa gejala dan selalu diagnosa ditegakkan
pada pemeriksaan foto atau uji kulit histoplasmin yang positif Gambaran
radiologi berupa pengaburan yang difus ataupun gambaran miliair dengan hilar
limphadenopati Histoplasmosis primer dengan gejala malaise anoreksi sakit
dada demam demam batuk batuk dan hemoptisis Keadaan ini bisa menyembuh
cepat bisa pula bertahan berbulan-bulan menyerupai gambaran bronkitis
pneumoni atau Tb kronis Penyembuhan bisa berakibat seluruh lesi radiologik
paru menjadi bersih total ataupun sesekali terjadi kalsifikasi dan fibrosis
Pada Histoplasmosis progresif akut dijumpai gejala klinis badan yang
makin kurus demam anemi lekopeni hepatosplenomegali serta adanya
granuloma mukokutan (selaput lendir dan kulit) dan dimulut Pada anak-anak baik
klinis maupun radiologik amat mirip dengan Tb miliair Prognosa Histoplasmosis
progresif akut ini pada anak anak selalu jelek meskipun kesembuhan masih
mungkin diperoleh
Pada Histoplasmosis progresif kronis gambaran klinis maupun radiologik
sangat mirip dengan Tb paru kronis sehingga banyak kasus yang justru
disangkakan menderita Tb paru dan dirawat di Rumah sakit Tb di USA
Gambaran kaverne dan fibrosis sangat sering dijumpai Satu hal yang perlu
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
dicatat ialah Histoplasmosis progresif ini selalu menjadi penyulit dari Tb paru dan
sarkoidosis retikulosis dan leukemia Sekitar 01 penderita Histoplasma
berkembang menjadi progresif Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya
organisme dalam sputum secra pulasan salngsung dan dikonfoirmasi dengan
kultur Pemeriksaan inokulasi bahan yang terinfeksi kepada tikus berakibat fatal
(bagi tikus percobaan) dengan terjadinya infeksi retikuloendotelial
154 KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Infeksi jamur Coccidioides terjadi akibat menghirup spora jamur ini yang
terdapat didebu dengan ukuran 2 x 5 micron Diparu spora ini dindingnya
menebal sehingga ukuran menjadi berdiameter 20-80 micron yang dinamakan
dengan sporangis atau spherules Sporangis ini kemudian berisis endospora yang
bila terbebas akan menjadi sporangis yang baru pula dijaringan Ada 2 bentuk
Koksidioidomikosis ini yaitu bentuk primer dan progresif Koksidioidomikosis
paru primer yang terjadi setelah 10-18 hari infeksi pertama dengan jamur ini
biasanya tanpa gejala namun kadang-kadang ada juga dengan gejala yang mirip
influensa dan nasoparingitis Pada sekitar 5 kasus dijumpai eritemanodosum dan
eritemamultiforme
Gambaran radiologik foto dada selalu berupa pengaburan berupa
kelompok-kelompok (Patchy opacities) yang tersebar luas dan selalu disertai
bayangan hilar adenopathy yang bilateral Efusi pleura bisa juga dijumpai Hampir
semua kasus Koksidioidomikosis primer sembuh tanpa cacat dalam masa 1 ndash 2
bulan Kelainan radiologik bisa bertahan lebih lama dengan gambaran mirip
infiltrat Tb paru atau mirip tumor ataupun tuberkuloma paru Hanya sekitar 01
kasus dengan Koksidioidomikosis paru primer yang berlanjut menjadi
Koksidioidomikosis paru progresif dan ini memakan masa beberapa bulan
kemudian setelah infeksi primer Gejala klinis ialah demam anoreksia badan
makin kurus serta adanya tanda bronkopneumoni Progresifitas kearah bentuk
miliair akut dan menyebar dapat berakibat fatal dalam 3 bulan Yang lebih sering
perjalanan penyakit menjadi kronis dan terjadilah reaksi granulasi dikulit tulang
dan paru serta kelenjar kelenjar limfe dan meningen ataupun otak Gambaran
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
radiologi paru berupa pengaburan yang berkumpul(confluent) ataupun tersebar
(patchy) bayangan bayangan miliair serta rongga rongga (cavity) berdinding tipis
Diagnosa laboratorium ialah dijumpainya sporangis didahak aspirasi bronkus
ataupun bilasan lambung Diagnosa cepat juga dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fluorescent antibodies Uji Coccidioidin (mirip uji Tuberkulin)
apabila posistif (umumnya 1 bulan setelah infeksi) menunjukkan infeksi baru atau
telah pernah terinfeksi
155 BLASTOMIKOSIS
Blastomikosis America Utara disebabkan Blastomyces dermatitides
sedangkan Blastomikosis Amerika Selatan oleh Paracoccidioides brasiliensis
Gejala klinis pada keduanya tidak khas bisa dijumpai gejala batuk-batuk kronis
namun pada Blastomikosis Amerika Utara selalu juga dijumpai gejala mirip
pneumoni sub akut dengan demam-demam yang tak seberapa tinggi sesak dan
batuk-batuk dengan sputum yang purulen dan kadang kadang bercampur darah
Gejala nyeri dada dan pleuritis dengan efusi bisa terjadi pada perkembangan
selanjutnya dari penyakit ini
156 KRlPTOKOKOSIS (Torulosis)
Penyakit ini biasanya suatu infeksi jamur yang oportunistik dan bisa sub
akut ataupun kronis pada paru kulit dan tulang yang paling disukai ialah otak
dan meningen Kriptokokosis paru sering asimptomatik ataupun gejalanya ringan
saja seperti mirip flu tapi bisa juga nyeri dada demam dan batuk berdahak campur
darah sehingga mirip Tb paru Gambaran radiologik bervariasi bisa berupa
infiltrat seperti Tb paru ataupun bayangan padat seperti tumor paru
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
Diagnosa dengan menemukan organisme dalam dahak baik secara langsung
ataupun dengan kultur
16 DlAGNOSA MIKOSIS PARU
Sangat sulit untuk menentukan infeksi jamur di paru oleh karena sebagian
besar gejalanya mula-mula tidak mencolok dan seringkali seperti gejala flu biasa
atau infeksi paru oleh sebab lain Gejala jamur sistemik tidak khasspecific dan
dapat menyerupai penyakit lain juga susah untuk membedakan antara infeksi
bakteri dan infeksi jamur sehingga menambah kesulitan untuk mengenali infeksi
jamur sistemik Kesadaran akan kemungkinan penyakit jamur terutama bila
terdapat faktor presdiposisi ditindak lanjuti dengan pemeriksaan bahan klinik
yang tepat akan membawa diagnosis yang pasti Kendala lain ialah meskipun
banyak terdapat laboratorium klinik jarang yang melakukan pemeriksaan untuk
mikosis sistemik Mungkin ini disebabkan oleh tidak terdapatnya tenaga
pemeriksaan terdidik atau peralatan antigen tidak terdapat dilaboratorium tersebut
Permasalahan lain dalam mendiagnosa infeksi oleh jamur paru yaitu kita harus
dapat menentukan apakah jamur hanya bersifat koloni atau telah terjadi
infeksipatogen Ha ini perlu dapat dipastikan oleh karena pengobatan dengan anti
jamur dapat menimbulkan efek toksis sehingga sedapat mungkin dibuat sediaan
biopsi jaringan jamur dapat ditemukan dalam bentuk ragi pseudohifa dan hifa
Menurut Jan Susilo diagnosa infeksi jamur dapat tercapai bila
kemungkinan infeksi jamur difikirkan pengambilan bahan klinik tepat cara
pengiriman bahan klinik tepat bahan klinik sampai dilaboratorium dalam keadaan
baik dan perlakuan bahan klinik tersebut dilaboratorium dilakukan dengan baik
dan tepat
Pada pasien dengan immunokompromise sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnostik sistemik fungal infeksi secara dini Keberhasilan
diagnosis dan terapi dari infeksi jamur pada pasien-pasien dengan keadaan umum
yang lemah sangat tergantung pada kerjasama dari team work antara lain ahli
mikrobiologi onkologist histopatologist ahli penyakit infeksi dan staff
laboratorium
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
Penyakit jamur dikatakan positif apabila dapat dibuktikan adanya fungi
penyebabnya baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun melalui biakan
Disamping itu dapat pula dilakukan uji serologi komplemen fiksation test uji
hewan percobaan dan uji fermentasi Pemeriksaan laboratorium untuk diagnostik
jamur paru dapat pula dilakukan dengan pemeriksaan spesimen dahak Dahak
dikeluarkan oleh penderita setelah sebelumnya berkumur-kumur dengan air bersih
berkali-kali untuk menyingkirkan kontaminan kandida Actinomyces israeli yang
hidup komensal dimulut dan rongga pipi Tanpa pengawet dahak dikirim
secepatnya untuk pemeriksaan Dengan pemeriksaan langsung dibawah
mikroskop biasanya dapat dikenali dan nampak sporahipa clan blastospore
Pengenalan akan lebih mudah dan jelas bila dilakukan penetesan sediaan dengan
KOH 20 ataupun dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Giemsa
Infeksi jamur pada paru tidak memberikan gejalagambaran klinis dan
radiologik yang khas Untuk menegakkan diagnosa klinis jamur paru dalam
anamnese perlu ditanyakan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur pada paru seperti adakah riwayat menderita
DM riwayat penyakit paru kronis riwayat pemakaian obat-obat antibiotika
steroid atau radiomimetik (antineoplastik) jangka panjang Juga ditanyakan
mengenai hobi pasien apakah hobi memelihara unggas hobi bertualang
memasuki gua-gua Pada pemeriksaan jasmani juga tidak dijumpai gambaran
yang khas pasien bisa anemis demam pembesaran kelenjar limfe
hepatosplenomegali ulkus dimulut laring dan sebagainya
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
Pada pemeriksaan fota dada yang perlu diperhatikan ialah adanya fungus
ball yang bisa dijumpai pada aspergilosis paru sedangkan pada kriptokokosis bisa
dijumpai bayangan seperti tumor Bayangan infiltrat efusi pleura dan kalsifikasi
bisa saja dijumpai ada berbagai infeksi jamur paru
Spesimen lain selain dahak dapat juga bilasan atau cucian bronkus dari
pemeriksaan bronkoskopi Pemeriksaan bronkoskopi disamping untuk melihat
langsung keadaan saluran nafas juga dapat dilakukan pengambilan spesimen
secara biopsi atau bilasan bronkus
Secara umum diagnosis jamur paru ditegakkan melalui
1 Kecurigaan yang tinggi terhadap kemungkinan infeksi jamur di paru
2 Pemeriksaan diagnostik yang lazim terhadap penyakit paru
1048766 Foto toraks PA dan lateral CT Scant toraks
1048766 Sputum mikroskopis jamur dan kultur
1048766 Bronkoskopi sekret bronkus bilasan bronkus transbronkial lung
biopsi
1048766 Aspirasi paru dengan jarum
3 Pemeriksaan laboratorium darah
1048766 Kultur darah
1048766 Pemeriksaan serologi
II JENIS JAMUR PENYEBAB INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
21 CRYPTOCOCCUS NEOFARMANS
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus)
yang ada dimana-mana di seluruh dunia Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis dahulu dikenal dengan nama Torula
histolitica Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur
dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan pada kotoran
burung (terutama merpati) tanah binatang juga pada kelompok manusia
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
(colonized human) Gejalanya seperti meningitis klasik yang melibatkan
meningitis secara difus Dengan adanya AIDS insiden cryptococcal meningitis
meningkat drastis Di Amerika meningitis ini termasuk lima besar penyebab
infeksi oportunistik pada pasien AIDS
bull Klasifikasi
Kingdom Fungi
Phylum Basidiomycota
Subphylum Basidiomycotina
Class Urediniomycetes
Order Sporidiales
Family Sporidiobolaceae
Genus Filobasidiella (Cryptococcus)
Species Cryptococcus neoformans
Scientific name Cryptococcus neoformans
Synonym Filobasidiella neoformans
Other names Filobaxidiella neoformans
211 MIKOLOGI
Cryptococcus neofarmans merupakan yeast like fungus Pada jaringan
yang terinfeksi organisme ini membentuk kapsul polisakarida yang merupakan
antigenpenting yang dapat mempengaruhi tubuh host Kapsul ini terdiri dari
empat serotipe antigen yang telah dapat diisolasi yairu ABC dan D
Berdasarkan antigen kapsul ini Cryptococcus neofarmans dibagi menjadi dua
subgroup Vneofarmans var neofarmans (serotipe A dan D) dan Cneofarmans
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
var gatti (serotipe B dan C) Serotipe A merupakan serotipe yang paling sering
diisolasi dan yang terutama di Amerika Serotipe D biasanya ditemukan di Eropa
B dan C ditemukan di daerah tropis dan subtropis Pada pasien AIDS serotipe
yang paling sering ditemukan aialah serotipe B dan C Serotipe B dan C dapat
pula menginfeksi manusia (nonimmunosupressant host) dan lebih banyak
menginvasi parenkim otak menyebabkan lesi massa yang disebut toruloma
Isolasi jamur dapat dilakukan dengan membuat sediaan cairan serebrospinal yang
dicampur dengan tinta India kemudian diperiksa pada mikroskop Ukuran
diameter yeast 4-6 μm dengan kapsul berukuran 1-30 μm Jika pemeriksaan ini
dilakukan dengan hati-hati maka dapat positif pada lebih kurang setengah kasus
meningitis cryptococcal dan lebih tinggi pada penderita AIDS Perhitungan
kwantitatif pasien meningitis daro 103- 107 count forming unit (CFU)
perdarahan milimeter cairan serebrospinal
212 PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Infeksi pertama terbanyak terjadi akibat inhalasi yeast dari lingkungan
sekitar Pada saat dalam tubuh host Cryptococcus membentuk kapsul
polisakarida yang besar yang resisten terhadap fagositosis Produksi kapsul
distimulasi oleh konsentrasi fisiologis karbondioksida dalamparu Keadaan ini
meyebabkan jamur ini beradaptasi sangat baik dalam host mamalia Reaksi
inflamasi ini menghasilkan reaksi kompleks primer paru kelenjar limfe (primary
lung lymp node complex) yang biasanya membatasi penyebaran
organismeKebanyakan infeksi paru ini tanpa gejala tetapi secara klinis dapat
terjadi seperti gejala pneumonia pada infeksi pertama dengan gejala yang
bervariasi beratnya Keadaan ini biasanya membaik perlahan dalam beberapa
minggu atau bulan dengan atau tanpa pengobatan Pada pasien lainnya dapat
terbentuk lesi pulmonar fokal atau nodular Cryptococcus dapat dorman dalam
paru atau limfenodus sampai pertahanan host melemah Cryptococcus
neofarmans dapat menyebar dari paru dan limfenodus torakal ke aliran darah
terutama pada host yang sistem kekebalannya terganggu Keadaan ini dapat
terjadi selama infeksi primer atau selama masa reaktivasi bertahun-tahun
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
kemudian Jika terjadi infeksi jauh maka tempat yang paling sering terkena
adalah susunan saraf pusat Keadaan dimana predileksi infeksi ini terutama pada
ruang subarakhnoid belum dapat diterangkan Ada beberapa faktor yang
berperanan dalam patogenesis infeksi Cryptococcus neofarmans pada susunan
saraf pusat Jamur ini mempunyai beberapa fenotif karakteristik yang diaktakan
berhubungan dengan invasi pada susunan saraf pusat seperti produksi
phenoloxidase adanya kapsul polisakaridadan kemampuan untuk berkembang
dengan cepat pada suhu tubuh hostInformasi terakhir mengatakan bahwa
melanin bertindak sebagai antioksidan yang melindungi organisme ini dari
mekanisme pertahanan tubuh host Faktor karakteristik lainnya yaitu kemampuan
kapsul untuk melindungi jamur dari pertahanan tubuh terutama fagositosis
dankemampuan jamur untuk hidup dan berkembang pada suhu tubuh manusia
213 PATOLOGI
Ada tiga pola dasar infeksi jamur pada susunan saraf pusat yaitu
meningitis kronisvaskulitis daninvasi parenkimalpada infeksi Cryptococcal
jaringan otak menunjukkan adanya meningitis kronis pada leptomeningen bsal
yang dapat menebal dan mengeras oleh reaksi jaringan penyokong dan dpt
mengobstruksi aliran likuor dari foramen Luschka dan Magendi sehingga terjadi
hidrosefalus Pada jaringan otak terdapat substansi gelatinosa pada ruang
subarakhnoid dan kista kecil didalam parenkim yang terletak terutama pada
ganglia basilis pada distribusi arteri lentikulostriata Lesi parenkimal terdiri dari
agregasi atau gliosis Infiltrat meningen terdiri dari sel-sel ingflamasi dan
fibroblast yang bercampur dengan Cryptococcus Bentuk granuloma tidak sering
ditemukan pada beberapa kasus terlihat reaksi inflamasi kronis danreaksi
granulomatosa sama dengan yang terlihat pada Mtuberculosa dengan segala
bentuk komplikasinya Menurut Prockopperubahan susunan saraf pusat
termasuk infiltrasi meningen oleh sel mononuklear dan organisma Organisma ini
dapat tersebar pada parenkim otak dengan reaksi inflamasi yang minimal atau
tanpa reaksi inflamasi Kadang-kadang terdapat abses pada jaringan otak dan
granuloma pada meningen otak dan medula spinalis Gejala klinis infeksi jamur
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
pada susunan saraf pusat tidak spesifik seperti akibat infeksi bakteri Pasien
paling sering mengalami gejala sindroma meningitis atau sebagai meningitis
yang tidak ada perbaikan atau semakin progresif selama observasi (paling kurang
empat minggu) Manifestasi klinis lainnya berupa kombinasi beberapa gejala
seperti demam nyeri kepala letargi confise mual muntah kaku kuduk atau
defisit neurologik Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapat
ditemukan pada gejala awal Misalnya pasien datang ke klinis hanya dengan
keluhan demensia subakut tanpa gejala lainnya Waktu terjadinya penyakit
sangat vital dan penting dalam mempertimbangkan diagnosis meningitis jamur
Beberapa kasus sebagai meningitis akutkebanyakan subakut dan beberapa
kronis Gambaran klinis selain meningitis yang sering ditemukan yaitu gambaran
ensefalitis Sering kali pasien didagnosa sebagai meningitis TBC sampai
akhirnya ditemukan diagnosa yang benar dengan ditemukannya jamur dalam
cairan serebrospinal Diagnosa meningitis jamur dapat ditegakkan dengan kultur
dalam medium sabouraud Granuloma besar pada serebrum serebrum atau
batang otak memberikan gejala seperti space occupaying lesion lainnya
Diagnosa granuloma dapat ditegakkan dari pemeriksaan CT scan dan MRI
214 DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tambahan
seperti laboratorium cairan serebrospinal Gambaran cairan serebrospinal infeksi
Cryptococcus sama dengan meningitis tuberkulosa Tekanan biasanya meningkat
terdapat peningkatan jumlah sel dari 10-500 selmm3 protein meningkat dan
glukosa menurun biasanya sekitar 15-35 mg Diagnosa dapat dibuat dengan
menemukan organisme ini dalam cairan serebrospinal dengan pewarnaan tinta
India kultur dalam media sabouraud dan berasarkan hasil inokulasi pada hewan
percobaan Jamur ini juga dapat dikultur dari urine darah fases sputum dan
sum-sum tulang Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dan cairan
serebrospinal dapat menegakkan diagnosa dapat dikultur dari urine darah feses
sputum dan sum-sum tulang
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
215 TERAPI
Terapi dengan amphotericin B memperlihatkan hasil yang baik
Amphotericin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 05 mgkgdiberikan
enam sampai sepuluh minggu tergantung dari perbaikan klinis danekmbalinya
cairan serebrospinal kearah normal Peneliti lain memberikan amphotericin B
dengan 5-flurocytosine 150 mgkg perhari (dalam 4 dosis) Kombinasi ini
memberikan hasil yang lebih baik
216 PROGNOSA
Pada pasien yang tidak diobati biasanya fatal dalam beberapa bulan tetapi
kadang-kadang menetap sampai beberapa tahun dengan rekurenremisi dan
eksaserbasi Kadang-kadang jamur pada cairan serebrospinal ditemukan selama
tiga tahun atau lebih Telah dipalorkan beberapa kasus yang sembuh spontan
22 MUCORMYCOSIS
Serebral mucormycosis (phycomycosis) adalah penyakit akut jarang dapat
disembuhkan yang disebabkan oleh jamur klas phycomycetae khususnya genera
rhizopus Jamur ini terdapat diseluruh dunia pada tumbuhan busuk pupuk dan
makanan yang mengandung banyak gula Infeksi pada manusia hampir selalu
terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit utama termasuk diabetes melitus
yang tidak terkontrol keganasan darah lymfoma keadaan imunosupresif
penggunaan antibiotik jangka panjang dan penggunaan sitostatik Jamur ini
masuk ke dalam tubuh manusia yang rentan melalui hidung menyebabkan
sinusitas dan sellulitis orbitalis kemudian penetrasi ke arteri dan terjadi
trombosis arteri oftalmika danar karotis interna dan selanjutnya menyerang vena
dan saluran linfe Dapat terjadi penyakit yang desiminata pada mata
serebralparu danintestinal Gejala klinis biasanya dimulai dengan tanda-tanda
infeksi sinus paranasalis seperti hidung tersumbat sekret dari hdung kadang-
kadang berdarah nyeri pada daerah sinus dan demam Jika tidak diobati
penyakit ini akan menyebar keotak melalui lamina kribriformis atau setelah
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
terlibatnya tulang tengkorak Kemudian terjadi gejala-gejala lobus frontalis dan
meningen basalis bersama dengan penurunan kesadaran drowsyness nyeri kepala
perubahan status mental Gejala neurologis yang sering terjadi yaitu
proptiskelumpuhan mata dan hemiplegi yang mana keadaan ini berhubungan
dengan terlibatnya arteri arteri orbitalis dan karotis danjaringan disekitarnya
Organisme ini dapat menginvasi meningen atau dapat menembus otak sehingga
menimbulkan ensefalitis jamur dan dapat menyebabkan Infark dan perdarahan
otak Beberapa hifa terdapat didalam trombus dandinding pembuluh darah dan
sering sekali masuk ke dalam perinkim sekitarnya Biasanya penyakit ini cepat
berakibat fatal dalam beberapa hari atau minggu Diagnosa penyakit in
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sputum cairan serebrospinal atau eksudat
jaringan sinus paranasalis Kultur rhizopus dapat membantu tapi bukan
merupakan diagnostik oleh karena kebanyakan merupakan kontaminan Terapi
terdiri dari pemberian Amphotericin B dan kontrol faktor predisposisi seperti
diabetes melitus Juga diperlukan drainase lokal dan operasi jaringan nekrotik
secepatnya untuk mencegah penyebaran penyakit
23 CANDIDIASIS (MONILIASIS)
Spesies candida merupakan suatu flora mikrobial yang normal terdapat
dalam tubuh manusia Candidiasis kemungkinan merupakan infeksi jamur
oportunistik terbanyak Infasi ke susunan saraf pusat sebenarnya sangat jarang
kecuali terjadi kerusakan sistem kekebalan tubuh host Banyak faktor yang
menunjang terjadinya infeksi candida seperti terapi antibiotik spektrum luas luka
bakar berat nutrisi parental total prematuritas keganasan pemasangan kateter
terapi kortikosteroid neutropenia operasi abdomen diabetes mellitus dan
penggunaan obat parenteral yang tidak semestinya (parentral drug abuse) Bentuk
patologi infeksi susunan saraf pusat oleh candida berupa penyebaran mikro abses
intraparenkimal granuloma nonkaseosa abses besar meningitis dari ependimitis
Pada kebanyakan kasus diagnosis belum dapat ditegakkan pada saat pasien masih
hidup kemungkinan oleh karena sukarnya menemukan organisme pada cairan
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
serebrospinal Prognosis biasanya jelek walaupun dengan penggunaan
amphotericin B
24 ASPERGILOSIS
Aspergilosis fumigatus dan Aflavus dapat menyebabkaninf susunan saraf
pusat manusia Hal ini terjadi melalui penyebaran langsung dari sinus paranasalis
atau setelah traumakapitis operasi lumbal fungsi atau melalui penyebaran
hematogen pada orang dengan gangguan imunitas terutama yang mengalami
neutropenia dalam jangka waktu yang lama Penulis lain menyatakan bahwa
infeksi jamur ini terutama jika terjadi sinusitis kronis (khususnya spenodialis)
dengan osteomielitis basis tengkorak atau akibat komplikasi otitis dan
masstoiditis Manifestasi klinis penyakit ini berupa gangguan nevrus kranialis
pada sekitar daerah infeksi abses serebri granuloma kranial dan spinal pada
duramater Keadaan ini tidak bermanifestasi sebagai meningitis Pada beberapa
kasus penyakit ini didapat di rumah sakit ditandai dengan adanya gejala infeksi
paru yang tidak mempan terhadap antibiotik Diagnosis biasanya ditegakkan
dengan melakukan biopsi atau dengan kultur Terapi anti jamur seperti
ampotericin B dan kombinasi dengan limaflurocytosine dan imidazole masih
dipertanyakan keberhasilannya Jika obat-obatan ini diberikan setelah operasi
pengeluaran materi yang terinfeksi beberapa pasien dapat disembuhkan
25 COCCODIODOMYCOSIS
Penyakit infeksi jamur ini banyak didaerah Barat Daya Amerika Biasanya
hanya menyebabkan gejala influensa dengan infiltrat pada paru sebagai
pneumonia non bakterial Keadaan ini dapat berlangsung progresif menjadi
diseminata termasuk infeksi pada meningen Reaksi patologi dan gambaran
kliniknya pada meningen dan cairan serebrospinal sangat mirip dengan
meningitis tuberkulosa Terapi terdiri dari pemberian ampotericin B intravena
Ada juga yang menganjurkan pemberian ampotericin B intratekal Pemberian
melalui lumbal fungsi yaitu dengan campuran ampotericin B dalam glukosa 10
pasien dalam posisi kepala agak kebawah (head dowm position) ampotericin B
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
diberikan 3 kali seminggu selama 3 bulan atau sampai sel pada cairan
serebrospinal kurang dari 10 mm3 dan complement fixing menghilang dari
cairan likuor
26 HISTOPLASMOSIS
Histoplasma capsulatun terdapat pada daerah ohio dan daerah lembah
Missisipi tengah Amerika Infeksi terjadi setelah inhalasi spora Kebanyakan
pasien hanya memperlihatkan gejala yang minimal atau tanpa gejala selama
infeksi primer pada paru paru Perkembangan penyakit yang progresif
(desimilata) terjadi pada penderita gangguan pertahanan tubuh (cell mediated
immune defence) setengah dari penderita dengan gejala diseminata merupakan
pasien dengan terapi imunosupresif Lymphoma lymphocytic leukimia
gangguan limfa atau AIDS Jika terjadi keaadaan disseminata lokasi yang
terutama adalah susunan saraf pusat Terapi yang dianjurkan adalah pemberian
ampotericin B intravena 50 mghari pada orang dewasa dan 1 mgkgBBhari pada
anak-anak dengan berat badan kurang dari 50 kg selama 6-12 minggu dengan
dosis total sekitar 35
III PENCEGAHAN INFEKSI JAMUR
Infeksi jamur ini dapat kita cegah dengan membudayakan lima
Pencegahan Infeksi Jamur sebagaimana dirumuskan oleh Prof DR Dr Jan Susilo
SpMK Sp ParK (Spesialis Mikrobiologi Klinik dan Parasitologi Klinik) yakni
1 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena keringat
2 Jangan bertukar handuk dengan orang lain
3 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti setiap hari
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
4 Gunting kuku tangan dan kaki
5 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih