Fatimah AzZahra
-
Upload
hanifa-tsany-hasna -
Category
Documents
-
view
26 -
download
0
description
Transcript of Fatimah AzZahra
![Page 1: Fatimah AzZahra](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082402/55cf859f550346484b90048b/html5/thumbnails/1.jpg)
Hanifa Tsany Hasna/ Pendidikan Ekonomi 2011
FATIMAH AZ-ZAHRA
Fatimah adalah putri yang paling dicintai Nabi Saw. sehingga beliau bersabda :"Fatimah
adalah darah dagingku, siapa yang menyusahkannya juga menyusahkanku dan siapa yang
mengganggunya juga menggangguku”.
Lahir pada hari Jum’at 20 Jumadil akhir tahun kelima sebelum Nabi Saw. menjadi Rasul.
Fatimah putri kesayangan Nabi Saw. mendapat gelar Assidiqah (wanita
terpercaya), Athahirah (wanita suci) al-Mubarakah (yang diberikahi Allah), al-
Muhadatsah (Yang diajak bicara Jibril as), Al-Batuul, yaitu yang memusatkan perhatiannya
pada ibadah atau tiada bandingnya dalam hal keutamaan, ilmu, akhlaq, adab, hasab dan
nasab. Dia populer dengan sebutan Fatimah Azzahra (bunga yang mekar
semerbak), sayyidatunnisa-i ahlil jannah (Penghulu para wanita di surga).
Lahir dan dibesarkan di bawah naungan wahyu Ilahi yang diterima oleh ayahandanya
Muhammad Saw. Fatimah dibesarkan ditengah atmosfir keluarga suci. Ayahnya adalah
manusia termulia dan Ibunya adalah bangsawan terhormat, istri tercinta Nabi, Khadijah al-
Kubro. Fatimah kecil tumbuh bersama ayahnya yang mulai menyebarkan Islam. Sebagai
anak yang lekat dengan ayahnya, Fatimah menyaksikan sendiri betapa halangan dan
ancaman selalu menerpa ayahnya. Pernah suatu ketika Nabi Saw. dihina, dicaci-maki. Tidak
hanya itu, orang-orang kafir melumuri tubuh suci Nabi dengan najis binatang ketika Nabi
S.a.w. sedang sujud, menyembah Allah Swt. Dalam tangis penuh kesedihan, fatimah kecil
membersihkan tubuh mulia ayahnya dari kotoran yang taburkan oleh kaum Quraish.
Sepeninggal isteri terkasih, Khadijah al-kubro, perlakuan kaum kafir semakin menjadi.
Sungguh bagaimanapun, Khadijah adalah salah seorang pelindung Nabi. Belum lagi ketika
paman Nabi Saw Abu Thalib bin Abdul Mutholib juga meninggal, duka Nabi semakin
memuncak. Inilah tahun kesedihan (yaumul huzn). Kaum kafir semakin mencengkeram,
membabi buta menyerang Nabi. Tetapi dalam masa duka tersebut, tumbuh sekuntum
bunga nan suci, penuh aroma surgawi menenteramkan hati Nabi Saw. Gadis kecil belia
kecintaan Muhammad Saw, setiap kali sang ayah dalam duka, dialah penghibur dan pelipur
Fatimah Az-Zahra Page 1
![Page 2: Fatimah AzZahra](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082402/55cf859f550346484b90048b/html5/thumbnails/2.jpg)
Hanifa Tsany Hasna/ Pendidikan Ekonomi 2011
lara. Dialah yang menggantikan peran Ibunya, kasihnya mengalir dalam derai air mata dikala
sang ayah diperlakukan tidak manusiawi oleh kaum kafir. Fatimah-lah yang kemudian dalam
sejarah oleh Nabi Saw dijuluki Ummu Abiiha (Ibu dari ayahnya).
Allah Swt. selalu meridhoinya. Dia telah memenuhi pendengaran, mata, hati dan jiwanya
dengan kesempurnaan. Fatimah adalah orang yang paling erat hubungannya dengan Nabi
Saw. dan paling menyayanginya. Ketika Nabi Saw. terluka dalam Perang Uhud, dia keluar
bersama wanita-wanita dari Madinah menyambutnya agar hatinya tenang. Ketika melihat
luka-lukanya, Fatimah langsung memeluknya. Dia mengusap darah darinya, kemudian
mengambil air dan membasuh mukanya.
Cinta Nabi Saw untuk Putri Terkasih
Nabi Muhammad Saw begitu mencintai Fatimah. Tidak ada di jagad ini yang lebih beliau
cintai ketimbang Fatimah. Setiap kali Rasulullah Saw hendak mengadakan perjalanan, rumah
terakhir yang beliau pamiti adalah rumah Fatimah. Dan ketika al-Musthafa pulang dari
perjalanan ke manapun, rumah pertama yang beliau datangi adalah rumah Fatimah.
Fatimah betul-betul buah cinta Nabi, belahan jiwanya dan Nabi tak pernah sanggup untuk
berpisah dengan putri tercintanya. Setiap kali Datang Fatimah dalam kondisi apapun, Nabi
selalu menyambutnya, menciumnya dan mendudukkannya di tempat yang mulia.
Imam Muslim menceritakan kepada kita tentang keutamaan-keutamaannya dan
meriwayatkan dari Aisyah'' r.a. dia berkata : "Pernah isteri-isteri Nabi SAW berkumpul di
tempat Nabi SAW. Lalu datang Fatimah r.a. sambil berjalan, sedang jalannya mirip dengan
jalan Rasulullah SAW. Ketika Nabi SAW melihatnya, beliau menyambutnya seraya
berkata :"Selamat datang, puteriku." Kemudian beliau mendudukkannya di sebelah kanan
atau kirinya. Lalu dia berbisik kepadanya. Maka Fatimah menangis dengan suara keras.
Ketika melihat kesedihannya, Nabi SAW berbisik kepadanya untuk kedua kalinya, maka
Fatimah tersenyum. Setelah itu aku berkata kepada Fatimah :Rasulullah SAW telah berbisik
kepadamu secara khusus di antara isteri-isterinya, kemudian engkau menangis!" Ketika Nabi
Saw. pergi, aku bertanya kepadanya :"Apa yang dikatakan Rasulullah Saw. kepadamu ?"
Fatimah menjawab :"Aku tidak akan menyiarkan rahasia Rasul Allah Saw." Aisyah
berkata :"Ketika Rasulullah Saw. wafat, aku berkata kepadanya :"Aku mohon kepadamu
Fatimah Az-Zahra Page 2
![Page 3: Fatimah AzZahra](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082402/55cf859f550346484b90048b/html5/thumbnails/3.jpg)
Hanifa Tsany Hasna/ Pendidikan Ekonomi 2011
demi hakku yang ada padamu, ceritakanlah kepadaku apa yang dikatakan Rasulullah Saw.
kepadamu itu ?" Fatimah pun menjawab :"Adapun sekarang, maka baiklah. Ketika berbisik
pertama kali kepadaku, beliau engabarkan kepadaku bahwa Jibril biasanya memeriksa
bacaannya terhadap Al Qur''an sekali dalam setahun, dan sekarang dia memerika bacaannya
dua kali. Maka, kulihat ajalku sudah dekat. Takutlah kepada Allah dan sabarlah. Aku adalah
sebaik-baik orang yang mendahuluimu." Fatimah berkata :"Maka aku pun menangis
sebagaimana yang engkau lihat itu. Ketika melihat kesedihanku, beliau berbisik lagi
kepadaku, dan berkata :"Wahai, Fatimah, tidakkah engkau senang menjadi pemimpin
wanita-wanita kaum Mukmin atau ummat ini ?" Fatimah berkata : "Maka aku pun tertawa
seperti yang engkau lihat."
Sesungguhnya dia adalah pemimpin wanita dunia dan penghulu wanita penghuni syurga,
puteri kekasih Robbil’alamiin, dan ibu dari Al-Hasan dan Al-Husein. Az-Zubair bin Bukar
berkata :"Keturunan Zainab telah tiada dan telah sah riwayat, bahwa Rasulullah SAW
menyelimuti Fatimah dan suaminya serta kedua puteranya dengan pakaian seraya berkata :
"Ya, Allah, mereka ini adalah ahli baitku. Maka hilangkanlah dosa dari mereka dan
bersihkanlah mereka sebersih-bersihnya." [Siyar A'laamin Nubala', juz 2, halaman 88]
Inilah Fatimah binti Muhammad SAW yang melayani diri sendiri dan menanggung berbagai
beban rumahnya. Thabrani menceritakan, bahwa ketika kaum Musyrikin telah
meninggalkan medan perang Uhud, wanita-wanita sahabah keluar untuk memberikan
pertolongan kepada kaum Muslimin. Di antara mereka yang keluar terdapat Fatimah. Ketika
bertemu Nabi SAW, Fatimah memeluk dan mencuci luka-lukanya dengan air, sehingga darah
semakin banyak yang keluar. Tatkala Fatimah melihat hal itu, dia mengambil sepotong tikar,
lalu membakar dan membubuhkannya pada luka itu sehingga melekat dan darahnya
berhenti keluar." (HR. Syaikha dan Tirmidzi).
Inilah dia, Fatimah Az-Zahra''. Dia hidup dalam kesulitan, tetapi mulia dan terhormat. Dia
telah menggiling gandum dengan alat penggiling hingga berbekas pada tangannya. Dia
mengangkut air dengan qirbah hingga berbekas pada dadanya. Dan dia menyapu rumahnya
hingg berdebu bajunya. Ali r.a. telah membantunya dengan melakukan pekerjaan di luar.
Dia berkata kepada ibunya, Fatimah binti Asad bin Hasyim :"Bantulah pekerjaan puteri
Fatimah Az-Zahra Page 3
![Page 4: Fatimah AzZahra](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082402/55cf859f550346484b90048b/html5/thumbnails/4.jpg)
Hanifa Tsany Hasna/ Pendidikan Ekonomi 2011
Rasulullah SAW di luar dan mengambil air, sedangkan dia akan mencukupimu bekerja di
dalam rumah : yaitu membuat adonan tepung, membuat roti dan menggiling gandum."
Tatkala suaminya, Ali, mengetahui banyak hamba sahaya telah datang kepada Nabi Saw, Ali
berkata kepada Fatimah, "Alangkah baiknya bila engkau pergi kepada ayahmu dan meminta
pelayan darinya." Kemudian Fatimah datang kepada Nabi SAW. Maka beliau bertanya
kepadanya :"Apa sebabnya engkau datang, wahai anakku ?" Fatimah menjawab :"Aku
datang untuk memberi salam kepadamu." Fatimah merasa malu untuk meminta kepadanya,
lalu pulang. Keesokan harinya, Nabi SAW datang kepadanya, lalu bertanya : "Apakah
keperluanmu ?" Fatimah diam.
Ali r.a. lalu berkata :"Aku akan menceritakannya kepada Anda, wahai Rasululllah. Fatimah
menggiling gandum dengan alat penggiling hingga melecetkan tangannya dan mengangkut
qirbah berisi air hingga berbekas di dadanya. Ketika hamba sahaya datang kepada Anda, aku
menyuruhnya agar menemui dan meminta pelayan dari Anda, yang bisa membantunya
guna meringankan bebannya."
Kemudian Nabi SAW bersabda :"Demi Allah, aku tidak akan memberikan pelayan kepada
kamu berdua, sementara aku biarkan perut penghuni Shuffah merasakan kelaparan. Aku
tidak punya uang untuk nafkah mereka, tetapi aku jual hamba sahaya itu dan uangnya aku
gunakan untuk nafkah mereka.".
Maka kedua orang itu pulang. Kemudian Nabi SAW datang kepada mereka ketika keduanya
telah memasuki selimutnya. Apabila keduanya menutupi kepala, tampak kaki-kaki mereka,
dan apabila menuti kaki, tampak kepala-kepala mereka. Kemudian mereka berdiri. Nabi
SAW ... berdiri. Nabi SAW bersabda :"Tetaplah di tempat tidur kalian. Maukah
kuberitahukan kepada kalian yang lebih baik daripada apa yang kalian minta dariku ?"
Keduanya menjawab :"Iya." Nabi SAW bersabda: "Kata-kata yang diajarkan Jibril kepadaku,
yaitu hendaklah kalian mengucapkan : Subhanallah setiap selesai shalat 10 kali,
Alhamdulillaah 10 kali dan Allahu Akbar 10 kali. Apabila kalian hendak tidur, ucapkan
Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali dan takbir (Allahu akbar) 33 kali."
Fatimah Az-Zahra Page 4
![Page 5: Fatimah AzZahra](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082402/55cf859f550346484b90048b/html5/thumbnails/5.jpg)
Hanifa Tsany Hasna/ Pendidikan Ekonomi 2011
Hidup zuhud dan tekun beribadah adalah sifat yang dimiliki Fatimah Azzahra. Beliau
menghayati hubungan yang ikhlas dengan Allah s.w.t. Sifat mulia yang dimilikinya
sebagaimana telah diceritakan oleh Asma binti Umais, “Pada suatu hari aku berada dirumah
Siti Fatimah Azzahra.Tiba-tiba ketika itu Rasulallah s.a.w. datang ke rumah Siti Fatimah.
Ketika itu Sitti Fatimah memakai seuntai kalung emas pemberian suaminya Imam Ali bin Abi
Thalib k.w. Ketika Rasulullah melihat kalung itu, lalu Nabi s.a.w.bersabda, “Hai anakku
apakah engkau bangga disebut orang sebagai putri Muhammad, sedangkan engkau sendiri
memakai jaababirah ? “(perhiasan yang biasa dipakai oleh putri bangsawan). Ketika itu juga
Siti Fatimah melepaskan kalungnya itu, dan menjualnya. Hasil dari harga kalung tersebut Siti
Fatimah membeli seorang hamba dan hamba tersebut dimerdekakan. Ketika Rasulallah
s.a.w mendengar berita tersebut Nabi s.a.w. amat bergembira dan mendo’akan Fatimah
sekeluarga.
Itulah Sayyidah Fatimah Azzahra, wanita termulia sepanjang jaman. Dia adalah hasil
pendidikan sempurna madrasah Rasulullah Saw. Tidak ada orang yang sangat mirip jalan,
cara bicara, akhlak dan kemuliaanya dengan rasulullah Saw selain Fatimah. Fatimah adalah
sosok sempurna, cerdas, sederhana, berakhlak mulia dan dibebaskan dari segala dosa. Maka
tidak heran kalau Rasul saw bersabda: “Allah ridha dengan keridhaan Fatimah dan marah
karena kemarahannya,” . (Al-Hadits).
Fatimah Az-Zahra Page 5