Faktor yang Berhubungan (Sulastri Rahayu) 1

10

Transcript of Faktor yang Berhubungan (Sulastri Rahayu) 1

Faktor yang Berhubungan .... (Sulastri Rahayu) 1

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN MAKANANJAJANAN SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI GENTAN

RELATED FACTORS WITH SELECTION OF STUDENTS FOOD IN GENTAN ELEMENTARYSCHOOL

Oleh: Sulastri RahayuUniversitas Negeri [email protected]. Badraningsih Lastariwati, M.Kes

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang makanan jajanan, kebiasaansarapan, kebiasaan membawa bekal, ketersediaan makanan jajanan, uang saku, peran orang tua, teman sebaya,tokoh idola, dan media masa dengan pemilihan makanan jajanan siswa kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar NegeriGentan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan survei. Populasipenelitian adalah siswa kelas 4 dan 5 SD N Gentan dengan jumlah 104 siswa dan sampel sebanyak 100 siswa.Desain penelitian yang dilakukan adalah survey crossectional dengan menggunakan angket. Jenis angket yangdigunakan merupakan angket campuran antara angket terbuka dan angket tertutup. Analisis data dilakukandengan metode Korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yangbermakna antara pengetahuan tentang makanan jajanan responden (p=0,046), kebiasaan sarapan (p=0,006),kebiasaan membawa bekal (p=0,002), ketersediaan makanan jajanan (p=0,040), uang saku (p=0,015), peranorang tua (p=0,036), teman sebaya (p=0,042), tokoh idola (p=0,013), dan media masa (p=0,024) denganpemilihan makanan jajanan siswa kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri Gentan.Kata Kunci: Pemilihan makanan jajanan, kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri Gentan

Abstract

The purpose of this study was to determine the relationship of knowledge about snack foods, breakfasthabits, the habit of bringing supplies, the availability of snack foods, pocket money, the role of parents, peers,idols, and mass media with the selection of food snacks students of grade 4 and 5 Gentan Elementary School.This research is a quantitative descriptive research using survey. The study population is students in grade 4and 5 Gentan Elementary School with the number of 104 students and the sample of 100 students. Theresearch design is a cross sectional survey using questionnaire. The type of questionnaire used is a mixedquestionnaire between open questionnaires and closed questionnaires. Data analysis was done by MomentProduct Correlation method. The results showed that there was a significant relationship between respondentknowledge about snack foods(p=0,046), breakfast habits (p=0,006), the habit of bringing supplies (p=0,002),the availability of snack foods (p=0,040), pocket money (p=0,015), the role of parents (p=0,036), peers(p=0,042), idols (p=0,013), and mass media (p=0,024), with the selection of food snacks students of grade 4and 5 Gentan Elementary School.Keywords: selection of snack food, grade 4 and 5 Gentan Elementary School

PENDAHULUAN

Anak-anak terutama usia Sekolah Dasarsangat sulit dipisahkan dari makanan jajanan. Saatini makanan jajanan memiliki perkembangan yangpesat seiring dengann inovasi produsen makananjajanan. Makanan jajanan memiliki kontribusi yangcukup besar terhadap pemenuhan gizi anak. Anakpada usia 10-12 tahun membutuhkan energi sekitar2.000 kkal untuk laki-laki dan 1.900 kkal untuperempuan (Ari Istiany, 2013: 31). Sedangkanmakanan jajaan memberikan kontribusi kebutuhan

gizi anak sebesar 22,9% energi dan 15,9% protein(Rahmi dan Muis, 2005: 55). Akan tetapi tidaksemua makanan jajanan yang beredar dapatmemenuhi kebutuhan gizi anak.

Masih banyak makanan jajanan yangmengandung bahan tambahan berbahaya yangberedar dipasaran seperti temuan yang berasal daripenelitian Yhona Paratmanitya dan Veriani Aprilia(2016: 50) menghasilkan data sebanyak 22,4%makanan jajanan di Kabupaten Bantul mengandungbahan kimia berbahaya dengan 15 sampel

Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 20182

mengandung boraks, 25 sampel mengandungformalin, dan 7 sampel mengandung rhodamin-B.

Kebiasaan anak menghabiskan waktunyauntuk menonton televisi dan bermain alatkomunikasi merupakan salah satu faktor yangberhubungan dengan pemilihan makanan anak.Sebuah survei yang dlakukan di Amerika Serikatmenunjukkan anak rata-rata menonton televisi 23,6jam/minggu dan 3 jam diantaranya adalah acaraiklan (Ali Khomsan, 2010: 30). Banyaknya iklanyang terdapat di televisi membuat anak tertarikuntuk membelinya. Terlebih lagi apabila tokoh yangmengiklankan produk tersebut merupakan tokohyang disukai oleh anak- anak.

Anak usia sekolah memiliki banyak aktifitassehingga seringkali melewatkan waktu makanterutama makan pagi dan siang. Dan sebagaigantinya anak akan lebih sering mengkonsumsimakanan jajanan. Melewatkan makan pagi akanmembuat anak kekurangan suplai energi danmenurunkan konsentrasi anak ketika belajar danmelakukan aktifitas (Ali Khomsan, 2010: 31).

Kebiasaan anak dalam membawa bekalmasih kurang saat ini. Orang tua seringkali lebihmemilih memberikan uang saku guna membeli jajananak daripada memberikan makan bekal untuk anak.Hal tersebut dapat terjadi karena orang tuaterkadang kurang memiliki waktu untukmembuatkan anaknya bekal. Padahal denganmemberikan bekal kepada anak dapat mengontrolpola konsumsi makanan jajanan anak dan dapatmengurangi intensitas jajan.

Faktor lain yang berhubungan denganpemilihan makanan anak adalah uang saku. Jumlahuang saku yang diberikan orang tua dapat menjadipenentu pemilihan makanan jajanan anak sepertiapabila anak diberikan uang saku yang berlebihmaka dapat membuat anak menjadi leluasa dalammemilih makanan jajanan. Disinilah peran orang tuaseharusnya mengarahkan anak dalammendistribusikan uang yang diberikan oleh orangtua. Pengertian dari orang tua mengenai penggunaanuang jajan yang tepat disertai saran untukmenyisihkan uang guna menabung merupakan halyang perlu ditanamkan pada anak. Selain itu peranorang tua juga diperlukan dalam mengontrolkebiasaan jajan anak ketika di rumah. Seringkaliketika bermain dengan teman sebaya di lingkungan

tempat tinggal juga terdapat penjaja makananjajanan keliling. Ketika anak melihat temandisekelilingnya membeli sesuatu maka anak tersebutjuga akan ikut tertarik untuk membelinya.

Pemilihan makanan jajanan anak usia SDmulai terbentuk ketika anak sudah cukup lamaberada dalam suatu lingkungan. Oleh karenanyadalam penelitian ini menggunakan responden kelas 4dan 5. Siswa yang telah berada di kelas 4 dirasasudah dapat mengenl lingkungannya dengan baik.Menurut Behram, dkk (2000: 854) menyatakanbahwa siswa pada jenjang kelas 4 SD memilikiperkembangan kognitif dan lingustik pada tahapyang lebih baik.

Sekolah Dasar Negeri (SD N) Gentanmerupakan salah satu sekolah yang memiliki penjualmakanan jajanan yang cukup banyak. Terdapatkantin sekolah, penjual tetap seperti toko, penjualyang menetap disekitar sekolah, serta penjualkeliling yang datang pada waktu jam istirahat saja.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganantara pengetahuan tentang makanan jajananresponden, kebiasaan sarapan, kebiasaan membawabekal, ketersediaan makanan jajanan, uang saku,peran otang tua, teman sebaya, tokoh idola danmedia masa dengan pemilihan makanan jajanansiswa kelas 4 dan 5 SD N Gentan.

METODE PENELITIANJenis Penelitian

Jenis metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif. MenurutJalaludin Rakhmat (2000:25), penelitian deskriptifbertujuan mengumpulkan informasi aktual secaraterperinci. Jenis penelitian ini menyajikan datasecara deskriptif (penggambaran) yang berupa fakta-fakta tertulis maupun setiap perilaku orang-orangyang dicermati. Metode pengumpulan data dalampenelitian ini adalah metode survei.

Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian ini dilaksanakan pada bulan

Januari- Juli 2017 di Sekolah Dasar Negeri Gentanyang beralamat di Gentan, Sinduharjo, Ngaglik,Sleman, Yogyakarta.

Faktor yang Berhubungan .... (Sulastri Rahayu) 3

Target/Subjek Penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 4dan 5 SD N Gentan. Perhitungan sampel dengantaraf kesalahan 5% sehingga diperoleh jumlahsampel sebanyak 83 siswa. Penentuan sampelpenelitian ini menggunakan teknik sampling jenuhyaitu teknik penentuan sampel bila semua anggotapopulasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono,2006: 61). Pada saat pengambilan data terdapat 100siswa yang hadir sehingga subjek penelitian inisebanyak 100 siswa.

Intrumen, dan Teknik Pengumpulan DataData yang dikumpulkan adalah data

kuantitatif menggunakan angket atau kuesionerdengan pendekatan crossectional. Pendekatancrossectional merupakan penelitian untukmempelajari dinamika korelasi antara faktor resikodengan efek dengan pendekatan observasipengumpulan data sekaligus pada suatu saat(Soekidjo Notoatmodjo, 2002: 92). Instrumenpenelitian menggunakan angket tertutup soal BenarSalah dan Skala Likert dengan 4 tingkatan.

Teknik Analisis DataUji validitas instrumen dilakukan dengan

mengujikan kuesioner kepada expert judgement dan30 konsumen diluar penelitian. Uji reliabilitasinstrumen menggunakan Alpha Cronbach yangdihitung menggunakan SPSS 16. Analisis datamenggunakan perhitungan berdasarkan kategoripenilaian jawaban menurut Saifuddin Azwar, 2013:149) pada tabel 1.

Tabel 1. Kategori PenilaianNo Interval Kategori1 X≥M+SD Baik2 M-SD≤X<M+SD Cukup3 X<M-SD Kurang

Keterangan:

M : ½ ( skor max + skor min )

SD :⅙ ( skor max - skor min )Selanjutnya data diolah menggunakan alat uji

Korelasi Produk Momen untuk mencari ada tidaknyahubungan antar variabel dependen dan variabelindependen. Apabila hasil p value ≤ 0,05, makahubungan kedua variabel adalah signifikan ( NanangMartono, 2010: 187).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHasil PenelitianHubungan Pengetahuan Tentang MakananJajanan dengan Pemilihan Makanan Jajanan

Hasil analisis hubungan pengetahuan tentangmakanan jajanan dengan pemilihan makanan jajanansiswa kelas 4 dan 5 SD N Gentan sebesar 86% siswamemiliki pengetahuan makanan jajanan yang baik.Sebesar 30% siswa yang memiliki pengetahuanmakanan jajanan yang baik memilih makananjajanan yang baik pula. Sebesar Hasil pemetaananalisis hubungan disajikan pada diagram berikutini:

Gambar 1. Grafik Hasil Analisis HubunganPengetahuan Makanan Jajanan denganPemilihan Makanan Jajanan

Berdasarkan hasil analisis hubungan antarapengetahuan makanan jajanan responden denganpemilihan makanan jajanan diperoleh data bahwaterdapat hubungan yang bermakna antarapengetahuan makanan jajana siswa denganpemilihan makanan jajanan (p=0,046).

Hubungan Kebiasaan Sarapan dengan PemilihanMakanan Jajanan

Hasil analisis hubungan kebiasaan sarapandengan pemilihan makanan jajanan siswa kelas 4dan 5 SD N Gentan sebesar 60% siswa memilikikebiasaan sarapan yang baik atau dilakukan setiaphari. Sebesar 27% siswa dengan kebiasaan sarapanyang baik memilih makanan jajanan yang baik.Hasil pemetaan analisis hubungan kebiasaan sarapandengan pemilihan makanan jajanan disajikan padadiagram berikut ini:

Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 20184

Gambar 2. Grafik Hasil Analisis HubunganKebiasaan Sarapan dengan PemilihanMakanan Jajanan

Berdasarkan hasil analisis hubungan antarakebiasaan sarapan responden dengan pemilihanmakanan jajanan diperoleh data bahwa terdapathubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapandengan pemilihan makanan jajanan (p=0,006).

Hubungan Kebiasaan Membawa Bekal denganPemilihan Makanan Jajanan

Hasil analisis hubungan kebiasaan membawabekal dengan pemilihan makanan jajanan siswakelas 4 dan 5 SD N Gentan sebesar 86% siswamemiliki pengetahuan makanan jajanan yang baik.Sebesar 30% siswa yang memiliki pengetahuanmakanan jajanan yang baik memilih makananjajanan yang baik pula. Sebesar Hasil pemetaananalisis hubungan disajikan pada diagram berikutini:

Gambar 3. Grafik Hasil Analisis HubunganKebiasaan Membawa Bekal denganPemilihan Makanan Jajanan

Berdasarkan hasil analisis hubungan antarakebiasaan membawa bekal responden denganpemilihan makanan jajanan diperoleh data bahwaterdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaanmembawa bekal siswa dengan pemilihan makananjajanan (p=0,002).

Hubungan Ketersediaan Makanan Jajanandengan Pemilihan Makanan Jajanan

Hasil analisis hubungan ketersediaanmakanan jajanan dengan pemilihan makanan jajanansiswa kelas 4 dan 5 SD N Gentan sebesar 49% siswa

menyatakan ketersediaan makanan jajanandilingkungan sekolah cukup. Sebesar 13% siswamemiliki pemilihan makanan jajanan yang baik,27% memiliki pemilihan yang cukup dan 7%memilih makanan jajanan kurang baik. Hasilpemetaan analisis hubungan ketersediaan makananjajanan dengan pemilihan makanan jajanandisajikan pada diagram berikut ini:

Gambar 4. Grafik Hasil Analisis HubunganKetersediaan Makanan Jajanan denganPemilihan Makanan Jajanan

Berdasarkan hasil analisis hubungan antaraketersediaan makanan jajanan dengan pemilihanmakanan jajanan diperoleh data bahwa terdapathubungan yang bermakna antara ketersediaanmakanan jajanan dengan pemilihan makanan jajanan(p=0,040).

Hubungan Uang Saku dengan PemilihanMakanan Jajanan

Hasil analisis hubungan uang saku denganpemilihan makanan jajanan siswa kelas 4 dan 5 SDN Gentan menghasilkan data sebesar 62% siswamemiliki jumlah uang saku yang baik. Sebesar 32%siswa yang memiliki jumlah uang saku yang baikmemilih makanan jajanan dengan baik pula.Sedangkan siswa dengan jumlah uang saku yangcukup sebesar 13% diantaranya memilih makananjajanan dengan cukup. Hasil pemetaan analisishubungan uang saku dengan pemilihan makananjajanan disajikan pada diagram berikut ini:

Gambar 5. Grafik Hasil Analisis Hubungan UangSaku dengan Pemilihan Makanan Jajanan

Berdasarkan hasil analisis hubungan antarauang saku responden dengan pemilihan makanan

Faktor yang Berhubungan .... (Sulastri Rahayu) 5

jajanan diperoleh data bahwa terdapat hubunganyang bermakna antara uang saku dengan pemilihanmakanan jajanan (p=0,015).

Hubungan Peran Orang Tua dengan PemilihanMakanan Jajanan

Hasil analisis hubungan peran orang tuadengan pemilihan makanan jajanan siswa kelas 4dan 5 SD N Gentan menghasilkan data sebesar 25%siswa memiliki peran orang tua yang baik. Sebesar57% siswa memiliki peran orang tua yang cukup.Sebesar 10% siswa yang memiliki peran orang tuayang baik memilih makanan jajanan yang baik juga,sebesar 25% siswa dengan peran orang tua yangcukup memilih makanan jajanan yang baik. Hasilpemetaan analisis hubungan disajikan pada diagramberikut ini:

Gambar 6. Grafik Hasil Analisis Hubungan PeranOrang Tua dengan Pemilihan MakananJajanan

Berdasarkan hasil analisis hubungan antaraperan orang tua responden dengan pemilihanmakanan jajanan diperoleh data bahwa terdapathubungan yang bermakna antara peran orang tuadengan pemilihan makanan jajanan (p=0,036).Hubungan Peran Teman Sebaya denganPemilihan Makanan Jajanan

Hasil analisis hubungan peran teman sebayadengan pemilihan makanan jajanan siswa kelas 4dan 5 SD N Gentan menghasilkan data sebesar 36%siswa memiliki peran teman sebaya yang baik.Sebesar 52% siswa memiliki peran teman sebayayang cukup. Sebesar 22% siswa yang memilikiperan orang tua yang baik memilih makanan jajananyang baik juga, sebesar 22% siswa dengan peranorang tua yang cukup memilih makanan jajananyang baik. Hasil pemetaan analisis hubungandisajikan pada diagram berikut ini:

Gambar 7. Grafik Hasil Analisis Hubungan PeranTeman Sebaya dengan PemilihanMakanan Jajanan

Berdasarkan hasil analisis hubungan antaraperan teman sebaya responden dengan pemilihanmakanan jajanan diperoleh data bahwa terdapathubungan yang bermakna antara peran teman sebayadengan pemilihan makanan jajanan (p=0,042).

Hubungan Peran Tokoh Idola dengan PemilihanMakanan Jajanan

Hasil analisis hubungan peran tokoh idoladengan pemilihan makanan jajanan siswa kelas 4dan 5 SD N Gentan menghasilkan data sebesar 19%siswa memiliki peran tokoh idola yang baik. Sebesar78% siswa memiliki peran tokoh idola yang cukup.Sebesar 7% siswa yang memiliki peran tokoh idolayang baik memilih makanan jajanan yang baik juga,sebesar 37% siswa dengan peran tokoh idola yangcukup memilih makanan jajanan yang baik. Hasilpemetaan analisis hubungan disajikan pada diagramberikut ini:

Gambar 8. Grafik Hasil Analisis Hubungan PeranTokoh Idola dengan Pemilihan MakananJajanan

Berdasarkan hasil analisis hubungan antaraperan tokoh idola responden dengan pemilihanmakanan jajanan diperoleh data bahwa terdapathubungan yang bermakna antara peran tokoh idoladengan pemilihan makanan jajanan (p=0,013).

Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 20186

Hubungan Peran Media Masa dengan PemilihanMakanan Jajanan

Hasil analisis hubungan peran media masadengan pemilihan makanan jajanan siswa kelas 4dan 5 SD N Gentan menghasilkan data sebesar 84%siswa memiliki peran media masa yang baik.Sebesar42% siswa yang memiliki peran media masayang baik memilih makanan jajanan yang baik juga,sebesar 32% siswa dengan peran media masa yangbaik memilih makanan jajanan yang cukup. Hasilpemetaan analisis hubungan disajikan pada diagramberikut ini:

Gambar 9. Grafik Hasil Analisis Hubungan PeranMedia Masa dengan Pemilihan MakananJajanan

Berdasarkan hasil analisis hubungan antaraperan media masa responden dengan pemilihanmakanan jajanan diperoleh data bahwa terdapathubungan yang bermakna antara peran media masadengan pemilihan makanan jajanan (p=0,024).

Rangkuman HasilDari keseluruhan hasil uji korelasi yang telah

dilakukan menggunakan alat uji korelasi productmoment dirangkum dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Rangkuman Hasil

Uji Hubungan Hasil Sig.Pengetahuan tentang makanan jajanan denganpemilihan makanan jajanan

0,046

Kebiasaan Sarapan dengan pemilihanmakanan jajanan

0,006

Kebiasaan membawa bekal dengan pemilihanmakanan jajanan

0,002

Ketersediaan makanana jajanan denganpemilihan makanan jajanan

0,040

Uang saku dengan pemilihan makananjajanan

0,015

Peran orang tua dengan pemilihan makananjajanan

0,036

Peran teman sebaya dengan pemilihanmakanan jajanan

0,042

Peran tokoh idola dengan pemilihan makananjajanan

0,013

Peran media masa dengan pemilihan makananjajanan

0,024

Berdasarkan data yang terlihat pada tabeltersebut dapat diketahui bahwa hubungan yangpaling dekat dengan pemilihan makanan jajanansiswa adalah kebiasaan membawa bekal ke sekolahdengan nilai signifikansi sebesar 0,002. Hal tersebutterjadi karena bekal sekolah yang dibawa oleh siswamenjadi pengontrol utama anak ketika akan membelimakanan jajanan. Apabila kebutuhan anak akanmakanan dapat terpenuhi dengan bekal yang dibawamaka anak akan menurangi porsi jajan atau bahkantidak membeli makanan jajanan ketika di sekolah.Hal tersebut sesuai dengan penelitian yangdilakukan olen Bondika Ariandi Aprilia (2011: 18)yang menghasilkan data bahwa frekuensi membawabekal makanan memiliki hubungan yang palingdekat dengan pemilihan makanan jajanan dengannilai p=0,009.

PembahasanPemilihan Makanan Jajanan

Pemilihan makanan jajanan siswa kelas 4dan 5 SD N Gentan menurut hasil uji distribusi datayang telah dilakukan sebesar 47% respondenmemilih makanan jajanan yang baik, sebanyak 41%responden memilih makanan jajanan dengankategori cukup, dan sebesar 12% responden memilihmakanan jajanan dengan kategori kurang baik.Jumlah pemilihan makanan jajanan siswa yangkurang baik tergolong lebih sedikit dari penelitiansebelumnya yang dilakukan oleh Safriana (2012: 46)yang menghasilkan data sebanyak 54% siswa SDGarot Kabupaten Aceh Besar memilih makananjajanan yang tidak baik. Makanan jajanan yangdisukai atau paling diminati oleh siswa kelas 4 dan 5SD N Gentan merupakan makanan berat seperti nasidan mie. Terdapat berbagai jenis makanan beratyang tersedia diantaranya nasi kucing, nasi sayur,bakso, soto, mie goreng, dan mie kuah. Berbagaimacam makanan tersebut dibandrol dengan kisaranharga Rp 500 hingga Rp 2.000 saja sehingga dapatterjangkau dengan jumlah uang saku siswa usiaSekolah Dasar.

Hubungan Pengetahuan Tentang MakananJajanan dengan Pemilihan Makanan Jajanan

Pengetahuan terhadap makanan jajananmerupakan faktor yang berperan dalam menentukansikap dalam memilih makanan yang akan

Faktor yang Berhubungan .... (Sulastri Rahayu) 7

dikonsumsi. Dari hasil analisis menghasilkan datasebanyak 39% siswa kelas 4 dan 5 SD N Gentanyang memiliki pengetahuan tentang makananjajanan yang baik memilih makanan jajanan yangbaik pula. Hasil uji statistik menunjukkan adanyahubungan yang bermakna antara pengetahuantentang makanan jajanan responden denganpemilihan makanan jajanan. Hal tersebut sejalandengan penelitian yang dilakukan olah Cahya NingFitri (2012: 56) di SD N Rawamangun yangmenunjukkan adanya hubungan yang bermaknaantara pengetahuan makanan jajanan dan gizidengan kebiasaan konsumsi makanan jajanan.

Hubungan Kebiasaan Sarapan dengan PemilihanMakanan Jajanan

Sebanyak 60% siswa kelas 4 dan 5 SD NGentan memiliki kebiasaan sarapan yang baik ataudilakukan setiap hari. Hasil analisis uji hubunganmenunjukkan hasil terdapat hubungan yangbermakna antara kebiasaan sarapan denganpemilihan makanan jajanan. Hal tersebut sejalandengan penelitian sebelumnya yang dilakukan olehImam Aulia (2012: 69) yang menunjuukan bahwaada hubungan yang bermakna antara kebiasaansarapan dengan konsumsi makanan jajanan. Denganmelakukan sarapan maka dapat memenuhikebutuhan energi pada saat beraktifitas sehinggatidak mudah lapar. Sedangkan apabila anak tidakmelakukan sarapan akan meningkatkan peluanganak untuk lebih sering jajan (Ali Khomsan, 2003:16). Ketika jam istirahat tiba, anak yang tidakmelakukan sarapan pada pagi harinya akancenderung membeli makanan jajanan lebih banyakdibandingkan dengan anak yang melakukan sarapan.

Hubungan Kebiasaan Membawa Bekal denganPemilihan Makanan Jajanan

Kebiasaan membawa bekal siswa kelas 4 dan5 SD N Gentan berada dalam kategori cukup sebesar68%. Hal tersebebut menjadikan siswa memilikikebiasaan membeli makanan jajanan yang tinggi.Dari hasil uji ststistik menghasilkan terdapathubungan yang bermakna antara kebiasaanmembawa bekal dengan pemilihan makanan jajanananak. Dengan membawa bekal ke sekolah makaanak dapat mengurangi intensitas membeli makananjajanan. Menurut Sjahmien Moehji (2002: 11)

pemberian bekal pada anak dapat menghindarkananak dari kebiasaan jajan yang sekaligusmenghindarkan anak dari gangguan penyakit akibatmakanan yang tidak bersih.

Hubungan Ketersediaan Makanan Jajanandengan Pemilihan Makanan Jajanan

Menurut hasil uji ststistik terdapat hubunganyang berakna antara ketersediaan makanan jajanandengan pemilihan makanan jajanan. Apabilamakanan jajanan yang terdapat di lingungan sekolahbaik maka pemilihan makanan jajanan siswamenjadi baik pula. Sedangkan apabila di lingkungansekitar anak terdapat penjaja makanan jajanan yangkurang baik maka terdapat peluang anak memilihmakanan yang kurang baik tersebut. MenurutSetiawan (2010: 2) perlu adanya koordinasi antarapihak sekolah dan orang tua murid dengan lembagakesehatan setempat sehingga dapat menyajikanmakanan jajanan yang baik pada waktu istirahatsehingga kebuuhan gizi dan porsi makan dapatterpenuhi dengan baik.

Hubungan Uang Saku dengan PemilihanMakanan Jajanan

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 62%siswa kelas 4 dan 5 memiliki jumlah uang saku yangbaik setiap harinya. Berdasarkan hasil uji statistikterdapat hubungan yang bermakna antara jumlahuang saku dengan pemilihan makanan jajanan anak.Hal tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnyayang dilakukan oleh Rohmatan Lil Alamin, dkk(2014: 1) dan Rina Yuliastuti (2012: 50) yangmenyatakan bahwa terdapat hubungan yangbermakna antara uang saku dengan kebiasaankonsumsi makanan jajanan. Responden yangmemiliki uang saku lebih besar memiliki daya beliyang lebih baik, sedangkan siswa yang memilikiuang saku lebih kecil akan menimbulkanketerbatasan siswa dalam memilih makanan jajananyang akan dibeli dan cenderung membeli makananyang memiliki harga sesuai dengan uang yangdimiliki.

Hubungan Peran Orang Tua dengan PemilihanMakanan Jajanan

Hasil uji statistik menunjukkan adanyahubungan yang bermakna antara peran orang tua

Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 20188

dengan pemilihan makanan jajanan siswa. Haltersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yangdilakukan oleh Safriana (2012: 82) yangmenunjukkan bahwa ada hubungan yang bermaknaantara dukungan orang tua dengan perilaku memilihmakanan jajanan siswa. Pola makan anak sangatdipengaruhi dengan kebiasaan orang tua dalammemberikan jenis makanan kepada anak. Apabilaorang tua mampu mengontrol makanan yangdikonsumsi anaknya sejak dini untuk memakanmakanan yang sehat dan bergizi maka anak akanterbiasa dengan makanan yang baik. Sedangkanapabila orang tua sejak dini sering memanjakan anakdengan makanan jajanan yang berlimpah akanmembuat anak menjadi leluasa.Hubungan Peran Teman Sebaya denganPemilihan Makanan Jajanan

Hasil uji statistik menunjukkan adanyahubungan yang bermakna antara peran teman sebayadengan pemilihan makanan jajanan. Teman sebayamampu berperan dalam pemilihan makanan jajanananak dikarenakan anak memiliki sifat yang mudahterpengaruh dengan lingkungan sekitar. Seseorangyang berada didalam kelompok sepertii kelompokpertemanan, lama kelamaan akan mengadopsi danterpengaruh oleh kebiasaan yang seringkalidilakukan teman dalam satu kelompoknya termasukdidalamnya kebiasaan makan dan jajan (Silvis,2002: 15)

Hubungan Peran Tokoh Idola dengan PemilihanMakanan Jajanan

Hasil uji statistik menunjukkan adanyahubungan yang bermakna antara peran tokoh idoladengan pemilihan makanan jajanan. Peran idoladalam pemilihan makanan jajanan anak iniberhubungan dengan makanan yang disukai tokohidola maupun iklan yang dibawakan oleh tokoh idolaanak. Sebagian besar anak menyukai produk yangdiiklankan karena iklannya menarik, sertamenggunakan model iklan yang mereka idolakan(Budi Teguh Raharjo, 2008: 52)

Hubungan Peran Media Masa dengan PemilihanMakanan Jajanan

Dari hasil uji statistik yang telah dilakukanmengenai hubungan antara peran media masadengan pemilihan makanan jajanan menunjukkan

bahwa terdapat hubunganyang bermakna. Haltersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yangdilakukan oleh Imam Aulia (2012: 72) yangmenunjukkan terdapat hubungan yang bermaknaantara pengaruh media masa dengan kebiasaanmengkonsumsi makanan jajanan anak. Hal tersebutdikarenakan anak banyak menghabiskan waktunyadidepan televisi maupun bermain alat komunikasiseperti handphone yang juga terdapat layananinternet yang dapat menyampaikan iklan berbagaimacam produk makanan jajanan.

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Terdapat hubungan yang bermakna antarapengetahuan tentang makanan jajanan responden,kebiasaan sarapan, kebiasaan membawa bekal,ketersediaan makanan jajanan, jumlah uang saku,peran orang tua, peran teman sebaya, peran tokohidola, dan peran media masa dengan pemilihanmakanan jajanan siswa kelas 4 dan 5 Sekolah DasarNegeri Gentan.

SaranPeserta didik disarankan agar dapat menjadi

konsumen yang cerdas dalam memilih makananjajanan yang dikonsumsi baik saat di sekolahmaupun di lingkungan rumah. Selain itu pesertadidik disarankan untuk lebih sering membawa bekalke sekolah. Untuk pihak sekolah diharapkan dapatberperan aktif dalam menyediakan makanan jajananyang sehat. Selain itu disarankan pihak sekolahmembuat program “3 hari wajib bekal” yangbertujuan untuk membiasakan siswa untukmembawa bekal dan mengurangi kebiasaan jajan.Pihak sekolah diharapkan memberikan pendidikangizi kepada siswa melalui penyuluhan yang bekerjasama dengan pihak terkait.

Selain itu pihak sekolah diharapkan dapatbekerja sama dengan penjaja makanan jajanan yangada di lingkungan sekolah untuk membatasimakanan jajanan yang kurang sehat. Bagi penelitiselanjutnya diharapkan tidak hanya meneliti satusekolah saja akan tetapi dapat meneliti ruang lingkupyang lebih luas seperti dalam satu Kabupaten. Selainitu diharapkan penelitian selanjutnya dilakukan lebihkonklusif seperti eksperimen sehingga dapatmemastikan hubungan sebab akibat.

Faktor yang Berhubungan .... (Sulastri Rahayu) 9

DAFTAR PUSTAKAAli Khomsan. (2003). Pangan dan Gizi untuk

Kesehatan. Jakarta: PT Grafindo Persada.. (2010). Pangan dan Gizi Kesehatan.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Ari Istiany. (2013). Gizi Terapan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.Behrman, Kliegen & Arvin. (2000). Nelson Ilmu

Kesehatan. Jakarta: Electocardiogram.Bondika Ariandani Aprillia. (2011). Faktor yang

Berhubungan dengan Pemilihan MakananJajanan pada anak Seolah Dasar. Skripsi,Naskah Publikasi Fakultas Kedokteran.Universitas Diponegoro Semarang.

Budi Teguh Raharjo. (2008). Pengaruh MakananRingan Terhadap Sikap Konsumtif Anak-Anak SD Lampun. Skripsi, dipublikasikan.Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip UniversitasLampung.

Cahya Ning Fitri. (2012). Faktor-Faktor yangBerhubungan dengan Kebiasaan KonsumsiMakanan Jajanan pada Siswa Sekolah Dasardi SD N Rawamangun 01 Pagi JakartaTimur. Skripsi, tidak dipublikasikan.Universitas Indonesia. Depok

Imam Aulia. (2012). Hubungan Antara KarakteristikSiswa, Pengetahuan, Media Massa, danTeman Sebaya dengan Konsumsi MakananJajanan Pada Siswa SMA Negeri 68 Jakarta.Skripsi , dipublikasikan .Fakultas KesehatanMasyarakat Universitas Indonesia.

Jalaludin Rakhmat. (2001). Metode PenelitianKomunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nanang Martono. (2010). Metode PnelitianKuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Rahmi A.A. & Muis S.F. (2005). KontribusiMakanan Jajanan Terhadap TingkatKecukupan Energi dan Protein Serta StatusGizi Anak Sekolah Dasar SiliwangiSemarang. Semarang: Media Medika Muda.

Rina Yuliastuti. (2012). Analisis KarakteristikSiswa, Karakteristik Orang Tua dan Perilaku

Konsumsi Jajanan pada Siswa-Siswi SD NRambutan 04 Pagi Jakarta Timur Tahun2011. Skripsi, dipublikasikan. UniversitasIndonesia.

Rohmatun Lil Alamin, Agustin Syamsianah,Mufnaetty. (2014). Hubungan Sarapan Pagidi Rumah dan Jumlah Uang Saku denganKonsumsi Makanaan Jajanan di Sekolahpada Siswa SD N Sukorejo 02 semarang.Jurnal Gizi Universitas MuhammadiyahSemarang (Vol. 3 No. 1).

Safriana. (2012). Perilaku Memiliha Jajanan padaSiswa Sekolah Dasar di SD N GarotKecamatan Darul Imarah Kabupaten BandaAceh. Skripsi, dipublikasikan FakultasKesehatan Masyarakat. UniversitasIndonesia.

Saifuddin Azwar. (2008). Sikap Manusia Teori danPengukurannya. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Setiawan. (2010). Hati- hati Jangan JajanSembarangan. Warta Gizi dan KIA. Diaksestanggan 5 Juni 2017 darihttp://www.gizikia.depkes.go.id/archives/837

Silvis, Katherine A. (2002). Determinants ofAdolescent Snacking Behavior. Skripsi,dipublikasikan. The University of Georgia.

Sjahmien Moehji. (2002). Ilmu Gizi I PengetahuanDasar Ilmu Gizi. Jakarta: Papas SinarSinanti.

Soekidjo Notoatmodjo. (2002). Prinsip- PrinsipDasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta:PT Rineka Cipta.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian KuantitatifKualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Yhona Paratmanitya, Veriani Aprilia. (2016).Kandungan Bahan Tambahan PanganBerbahaya Pada Makanan Jajanan AnakSekolah Dasar di Kabupaten Bantul. AbstrakPenelitia, Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia(Vol.4 No.1). Yogyakarta. Universitas AlmaAta.