FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS...
Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS...
1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS BANK
SYARIAH DI ASIA PASIFIK TAHUN 2010-2016
TESIS
Disusun oleh:
Anton Haryadi
21150850000007
MAGISTER PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019 M
2
3
4
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
1. Nama : Anton Haryadi
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 18 Januari 1986
3. Alamat : Perumahan The Orchid Green Park
Blok N No. 3 Rt 006 Rw 008, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan
Sawangan, Depok, 16519.
II. Pendidikan Formal
1. SDN Lagoa 02, Jakarta 1992 -1998
2. SLTPN 84, Jakarta 1998 - 2001
3. SLTAN 52, Jakarta 2001 - 2004
4. Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta 2004 - 2008
III. Latar Belakang Keluarga
1. Ayah : Pudjadi
2. Ibu : Supriatun
3. Kakak : Eko Yudi Rachman
4. Adik : Guntur Hardiansyah
Juliantoro Adi
ii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari Capital
Adequacy Ratio (CAR), Bank Size, Teknologi (Internet Banking) dan Gross
Domestic Product (GDP) terhadap profitabilitas atau Return On Asset (ROA)
bank syariah yang berada di wilayah Asia Pasifik pada tahun 2010 – 2016.
Sampel dalam penelitian ini menggunakan 6 Bank Syariah yang berada dikawasan
Asia Pasifik. Data untuk variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Bank Size
berdasarkan pada laporan keuangan tahunan dari 6 Bank Syariah. Data untuk
variabel Teknologi (Internet Banking) menggunakan variabel dummy dan data
untuk variabel Gross Domestic Product (GDP) berasal dari laporan keuangan
masing-masing negara. Metode yang digunakan penelitian ini adalah Ordinary
Least Square pada software Eviews 8.
Pada penelitian ini nilai signifikansi pada variabel Bank Size sebesar
0,0000. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 0,1085. Variabel
Teknologi (Internet Banking) sebesar 0,6561 dan variabel Gross Domestic
Product (GDP) sebesar 0,3057. Hanya variabel Bank Size yang memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset.
Nilai F-hitung sebesar 5,569962 > F-tabel sebesar 2,626052285 dan nilai
Probabilitas sebesar 0,000127 < 0,05 menunjukan bahwa Capital Adequacy Ratio
(CAR), Bank Size, Teknologi (Internet Banking) dan Gross Domestic Product
(GDP) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap Return On Asset
(ROA).
Nilai adjusted R square sebesar 0,500789. Maka persentase variabel
Return On Asset dapat dijelaskan oleh varibel Capital Adequacy Ratio (CAR),
Bank Size, Teknologi (Internet Banking) dan Gross Domestic Product (GDP),
yaitu sebesar 50%.
Kata Kunci : Capital Adequacy Ratio (CAR), Bank Size, Teknologi (Internet
Banking), Gross Domestic Product (GDP), Return On Asset (ROA)
iii
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of the Capital Adequacy Ratio
(CAR), Bank Size, Technology (Internet Banking) and Gross Domestic Product
(GDP) on profitability or Return On Assets (ROA) of Islamic banks in the Asia
Pacific region in 2010 - 2016. The sample in this study uses 6 Islamic Banks
located in the Asia Pacific region. Data for variable Capital Adequacy Ratio
(CAR) and Bank Size based on annual financial statements of 6 Islamic Banks.
Data for the Technology variable (Internet Banking) uses dummy variables and
data for the Gross Domestic Product variable (GDP) comes from the financial
statements of each country. The method used in this study is Ordinary Least
Square in Eviews 8 software.
In this study the significance value of the Bank Size variable is 0.0000.
Variable Capital Adequacy Ratio (CAR) of 0.1085. The technology variable
(Internet Banking) is 0.6561 and the Gross Domestic Product (GDP) variable is
0.3057. Only Bank Size variables have a positive and significant influence on
Return On Assets.
The F-count value is 5.569962>F-table of 2.626052285 and the
Probability value of 0.000127<0.05 indicates that the Capital Adequacy Ratio
(CAR), Bank Size, Technology (Internet Banking) and Gross Domestic Product
(GDP ) Simultaneously or jointly influence the Return On Assets (ROA).
The adjusted R square value is 0.500789. Then the percentage of Return
On Asset variables can be explained by the variable Capital Adequacy Ratio
(CAR), Bank Size, Technology (Internet Banking) and Gross Domestic Product
(GDP), which is 50%.
Keywords : Capital Adequacy Ratio (CAR), Bank Size, Teknologi (Internet
Banking), Gross Domestic Product (GDP), Return On Asset (ROA)
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil‟Alamiin penulis panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T
yang telah memberikan rahmat dan limpahan karunia-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS BANK
SYARIAH DI ASIA PASIFIK TAHUN 2010-2016 dengan lancar. Shalawat
serta salam terlimpahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, yang
telah memberikan ajaran Islam yang telah terbukti kebenarannya dan terus
terbukti kebenarannya.
Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk memenuhi syarat-syarat meraih
gelar Magister Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan rahmat petunjuk dan hidayah dari Allah
SWT, doa kedua orang tua, dukungan, bimbingan serta bantuan dari berbagai
pihak, sehingga pada akhirnya tesis ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini
terutama kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc., M.A selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
v
3. Bapak Dr. Herni Ali, HT, SE., MM selaku ketua prodi Magister Perbankan
Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis mengucapkan banyak
terima kasih atas waktu serta arahannya.
4. Bapak Ade Suherlan, SE, MM., MBA selaku Sekretaris Program Magister
Perbankan Syariah yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan
pengarahan dan masukan. Terima kasih atas pengarahan dan masukan
yang sangat membantu, semoga Allah SWT membalas kebaikan bapak.
5. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM. selaku Dosen Pembimbing tesis.
Terima kasih banyak penulis haturkan atas waktu yang telah diluangkan,
arahan, bimbingan serta masukan yang sangat membantu dalam
penyusunan tesis ini. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan
bapak dengan berlipat ganda.
6. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz, MM, HahSLM. Selaku dosen
penguji ahli. Terima kasih atas masukan, kritik serta saran yang sangat
membangun bagi penulis.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan ilmu dan pengalamannya dan seluruh Staf dan Karyawan
Universitas Islam Negeri yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
8. Keluarga Tercinta, Ayahanda Bapak Pudjadi dan Ibunda Supriatun yang
tiada hentinya memberikan dorongan semangat. Mas Eko Yudi Rahman
sebagai kakak, Adik Guntur Hardiansyah dan Adik Juliantoro Adi.
vi
9. Istri tercinta Dini Nur Setyorini yang selalu menemani dalam suka dan
duka semoga selalu bahagia dan putri tercinta Arsyila Shanum Putri
Haryadi yang memberikan semangat untuk menjadi ayah yang lebih baik.
10. Teman – teman seperjuangan MPS3 mas Banu, mba Acha, mba Aries, mas
Redho, mas Muttaqien, mas Permana, mba Putri, mas Sohib, mba Syifa,
mas Wahyu, mas Qary, mas Faruq, mba Rizka, mba Vina, mas Irfan dan
mba Evi terima kasih banyak atas perjalanan fisik, hati dan jiwa kita
selama ini dan semua pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu
per satu.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam tesis ini. Saran
dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk
perbaikan di masa yang akan datang.
Jakarta, 18 Desember 2018
Penulis
Anton Haryadi
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
DAFTAR RIWAYAT HIDUP i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................................... 12
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 15
A. Bank Syariah ....................................................................................................... 15
B. Profitabilitas ........................................................................................................ 16
C. Capital Adequacy Ratio ...................................................................................... 18
D. Bank Size ............................................................................................................. 19
E. Teknologi (Internet Banking) .............................................................................. 20
F. Gross Domestic Product ..................................................................................... 20
viii
G. Penelitian Terdahulu ........................................................................................... 21
H. Kerangka Pemikiran ............................................................................................ 34
I. Hipotesis Penelitian ............................................................................................. 36
1. Hipotesis 1 ..................................................................................................... 36
2. Hipotesis 2 ..................................................................................................... 36
3. Hipotesis 3 ..................................................................................................... 36
4. Hipotesis 4 ..................................................................................................... 36
5. Hipotesis 5 ..................................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN 37
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................... 37
B. Metode Penentuan Sampel .................................................................................. 37
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................................. 38
1. Field Research ............................................................................................... 38
2. Library Research ........................................................................................... 38
D. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 39
1. Estimasi Model Regresi Data Panel .............................................................. 40
a. Uji Chow ..................................................................................... 40
b. Uji Hausman ............................................................................... 40
c. Uji Lagrange Multiplier (LM) ..................................................... 41
2. Persamaan Regresi ........................................................................................ 42
3. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 43
a. Uji Normalitas ............................................................................. 43
b. Uji Heterokedastisitas ................................................................. 43
ix
c. Uji Multikolineritas ..................................................................... 44
d. Uji Autokorelasi .......................................................................... 44
4. Uji Statistik ................................................................................................... 45
a. Uji Parsial (Uji-t) ........................................................................ 45
b. Uji Fisher (Uji-F) ........................................................................ 46
c. Koefisien Determinasi (( ) ....................................................... 47
E. Operasional Variabel Penelitian .......................................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50
A. Deskripsi Objek Penelitian .................................................................................. 50
1. Bank Syariah Mandiri ................................................................................... 50
2. Bank Muamalat Indonesia............................................................................. 54
3. Bank Islam Malaysia Berhad ........................................................................ 57
4. Bank Islam Brunei Darussalam Berhad ....................................................... 59
5. Meezan Bank ................................................................................................. 60
6. Al-Arafah Islami Bank Limited .................................................................... 62
B. Hasil Analisis dan Pembahasan .......................................................................... 64
1. Statistik Deskriptif ........................................................................................ 64
C. Model Regresi Data Panel ................................................................................... 65
1. Uji Chow ....................................................................................................... 66
2. Uji Hausman ................................................................................................. 67
3. Uji Lagrange Multilier (LM) ......................................................................... 67
D. Hasil Analisis Data .............................................................................................. 68
1. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 68
x
a. Uji Normalitas ............................................................................. 68
b. Uji Heterokedastisitas (Glejser) ................................................. 69
c. Uji Multikolineritas ..................................................................... 70
d. Uji Autokorelasi .......................................................................... 72
2. Uji Statistik ................................................................................................... 74
a. Uji Parsial (Uji-t)......................................................................... 76
b. Uji Fisher (Uji-F) ........................................................................ 78
c. Uji Koefisien Determinasi ( ) .................................................. 79
E. Pembahasan ......................................................................................................... 79
1. Hipotesis 1 ..................................................................................................... 80
2. Hipotesis 2 ..................................................................................................... 80
3. Hipotesis 3 ..................................................................................................... 81
4. Hipotesis 4 ..................................................................................................... 81
5. Hipotesis 5 ..................................................................................................... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 83
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 83
B. Saran .................................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA 78
LAMPIRAN 83
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Peringkat Bank Syariah didunia 6
Tabel 1.2 Presentase pengguna Digital Banking 7
Tabel 2.1 Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil 15
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu 21
Tabel 3.1 Sampel Penelitian 38
Tabel 3.2 Durbin Watson (D-W) 45
Tabel 3.3 Variabel Penelitian 48
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif 64
Tabel 4.2 Chow Test 66
Tabel 4.3 Hausman Test 67
Tabel 4.4 Hasil uji Heterokedastisitas 70
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas 71
Tabel 4.6 Durbin-Watson 73
Tabel 4.7 D - W hitung 73
Tabel 4.8 Hasil Uji Model Fixed Effect 75
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Market Share Perbankan Syariah 2
Gambar 1.2 Profitabilitas Perbankan Syariah 4 7
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 29
Gambar 4.1 Nilai Perusahaan IDEAL 52
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas 63
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Observasi 83
Lampiran 2 Output Model Fixed Effect 85
Lampiran 3 Output Uji Normalitas 86
Lampiran 4 Output Uji Multikolinearitas 87
Lampiran 5 Output Uji Heterokedastisitas 88
Lampiran 6 Hasil Uji Autokorelasi 89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Industry perbankan syariah di dunia mengalami
pertumbuhan yang signifikan. Menurut Ahmad (2011) sejak didirikannya
Mit Ghamr Local Saving Bank of Egypt pada tahun 1963 di Mesir, bank
syariah telah berkembang dengan pesat di seluruh dunia) termasuk di
Indonesia. Perkembangan Industri perbankan syariah di Indonesia dimulai
pada tahun 1992 dengan didirikannya bank Muamalat sebagai bank
syariah pertama di Indonesia dan hingga tahun 2011 sudah terdapat 11
BUS, 24 UUS, dan 155 BPRS. Pada tahun 2015, jumlah BUS dan BPRS
terus meningkat menjadi 12 BUS dan 163 BPRS. Namun jumlah UUS
berkurang menjadi 22 dikarenakan tutupnya HSBC Syariah pada tahun
2013 dan BTPN Syariah yang melakukan spin-off pada Juli 2014. Jumlah
jaringan kantor perbankan syariah mulai dari tahun 2009 terdapat 1223
total jumlah kantor perbankan syariah sedangkan pada Juni 2015
meningkat signifikan ke angka 2.811 kantor (Otoritas Jasa Keuangan 2015
dalam Rola 2016). Data dari Otoritas Jasa Keuangan (2017) sampai
dengan tahun 2016, sebanyak 21 Unit Usaha Syariah dan 13 Bank Umum
Syariah telah didirikan di Indonesia.
Menurut Pratiwi (2012) eksistensi perbankan syariah di Indonesia
saat ini semakin meningkat sejak adanya Undang-Undang No 21 Tahun
2008 tentang Perbankan Syariah yang memberikan landasan operasi yang
2
lebih jelas bagi bank syariah. Laporan Perkembangan Keuangan Syariah
(2016) pada akhir tahun 2016, perbankan syariah Indonesia yang terdiri
dari Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) mencatatkan pertumbuhan aset,
pembiayaan yang diberikan (PYD) dan dana pihak ketiga (DPK) industri
perbankan syariah nasional tahun 2016 tumbuh signifikan, masing-masing
sebesar 20,28%, 16,41% dan 20,84%. Total aset, PYD dan DPK industri
perbankan syariah nasional Indonesia pada tahun 2016 masing-masing
mencapai Rp 365,6 triliun, Rp 254,7 triliun dan Rp 285,2 triliun.
Walaupun ada pertumbuhan aset yang cukup tinggi, market share industri
perbankan syariah di nasional masih jauh dibandingkan dengan industri
bank konvensional.
Gambar 1.1 : Market Share Perbankan Syariah
Sumber : Laporan Perkembangan Keuangan Syariah, 2016
3
Pada gambar 1.1 dapat dilihat bahwa market share untuk
Perbankan Syariah sampai dengan Desember 2016 berada di 5,33% dari
keseluruhan market share industri perbankan nasional. Komposisi aset
perbankan syariah nasional terdiri atas aset BUS sebesar 69,52% atau
sebesar Rp 254,2 triliun, UUS sebesar 27,98% atau sebesar Rp 102,3
triliun dan BPRS sebesar 2,5% atau sebesar Rp 9,1 triliun. Pertumbuhan
yang cukup tinggi tersebut salah satunya dipengaruhi oleh adanya konversi
BPD Aceh menjadi Bank Aceh Syariah pada bulan September 2016.
Dalam periode tahun 2016, aset BUS mengalami peningkatan
sebesar Rp 40,7 triliun atau tumbuh 19,10%, sementara aset UUS
meningkat sebesar Rp19,48 triliun atau tumbuh 23,51%, sedangkan aset
BPRS meningkat sebesar Rp1,48 triliun atau tumbuh 19,12% (Otoritas
Jasa Keuangan 2016). Berdasarkan laporan Perkembangan Keuangan
Syariah OJK (2016) laba bersih BUS-UUS di tahun 2016 tercatat sebesar
Rp 2,09 triliun atau meningkat sebesar 17,33% dibandingkan tahun
sebelumnya. Sementara itu, nilai Return On Assets (ROA) di tahun
laporan mengalami peningkatan dari 0,84% pada tahun 2015 menjadi
0,94% pada tahun laporan 2016, lebih baik dibandingkan dengan
perbankan nasional yang mengalami penurunan ROA dari 2,32% di 2015
menjadi 2,23% di 2016.
4
Gambar 1.2 : Profitabilitas Perbankan Syariah
Sumber : Laporan Perkembangan Keuangan Syariah OJK , 2016
Halim Alamsyah dalam milad ke 8 Ikatan Ahli Ekonomi Islam
menyatakan bahwa pengembangan keuangan syariah di Indonesia yang
lebih bersifat market driven dan dorongan bottom up dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sehingga lebih bertumpu pada sektor riil juga
menjadi keunggulan tersendiri. Berbeda dengan perkembangan keuangan
syariah di Iran, Malaysia, dan Arab Saudi, dimana perkembangan
keuangan syariahnya lebih bertumpu pada sektor keuangan, bukan sektor
riil, dan peranan pemerintah sangat dominan.
Keunggulan struktur pengembangan keuangan syariah di Indonesia
lainnya adalah regulatory regime yang dinilai lebih baik dibanding dengan
negara lain. Di Indonesia kewenangan mengeluarkan fatwa keuangan
syariah bersifat terpusat oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) – Majelis
5
Ulama Indonesia (MUI) yang merupakan institusi yang independen.
Sementara di negara lain, fatwa dapat dikeluarkan oleh perorangan ulama
sehingga peluang terjadinya perbedaan sangat besar. Di Malaysia, struktur
organisasi lembaga fatwa ini berada di bawah Bank Negara Malaysia
(BNM), tidak berdiri sendiri secara independen. Dalam publikasi Islamic
Financial Services Industry Stability Report (2016), disebutkan perbankan
syariah Indonesia saat ini menjadi salah satu kontributor perkembangan
perbankan syariah global yang diestimasi memiliki total aset sebesar $1,9
triliun di akhir tahun 2016 dengan kontribusi sebesar 2,5% dari total aset
keuangan syariah global. Sementara dalam laporan Asian Development
Bank tahun 2016 disebutkan bahwa Indonesia turut berkontribusi sebesar
13,4% dari seluruh aset perbankan syariah di Asia yang mencapai sebesar
$ 209,3 miliar. Global Islamic Finance Report 2016 dalam Laporan
Perkembangan Keuangan Syariah (2016) juga menyebutkan Indonesia
bersama UEA, Kuwait, Bahrain dan Qatar dikelompokkan menjadi
emerging leaders sebagai negara yang berpotensi untuk memiliki
pengaruh pada keuangan syariah global.
Berdasarkan laporan Maris Strategies & the Banker pada tahun
2016, Indonesia melalui Bank Syariah Mandiri berada di peringkat ke 4
dari 20 Bank syariah berdasarkan pertumbuhan asset selama 10 tahun
terakhir dan pada tahun 2017 Bank Syariah Mandiri menjadi The Best
Islamic Retail Bank dan The Strongest Islamic Bank in Asia Pacific
(Cambridge Analytica 2017).
6
Tabel 1.1 : Peringkat Bank Syariah di dunia
TOP 20 MOVERS BY ASSETS GROWTH OVER THE PAST 10 YEARS
Rank Institution Country 2007
ranking
2016
ranking
%
growth CAGR
1 Qatar Islamic Bank Qatar 4090,25 34.898 753,2% 23,91%
2 Eghtesad Novin Bank (EN
Bank) Iran 1591,60 12.823 706,67% 23,2%
3 Boubyan Bank Kuwait 1744,25 10.334 492,44% 19,47%
4 PT Bank Syariah Mandiri Indonesia 1019,96 5.109 400,88% 17,48%
5 Qatar International Islamic
Bank, Doha Qatar 2307,12 11,13700 382,72% 17,05%
6 Islami Bank Bangladesh
(IBBL) Bangladesh 2175,52 9.246 325% 15,57%
7 Bank Al Jazira Saudi
Arabia 4195,69 16.870 302,08% 14,93%
8 Bank Keshavarzi (Agri
Bank) Iran 5833,18 22.244 281,34% 14,32%
9 Sharjah Islamic Bank UAE 2190,36 8.135 271,40% 14,02%
10 Hong Leong Islamic Bank
Berhad Malaysia 1821,79 6361,75 249,20% 13,32%
11 Abu Dhabi Islamic Bank UAE 9881,67 32.229 226,15% 12,55%
12 Karafarin Bank Iran 1387,38 4.170 200,57% 11,63%
13 Al Rajhi Bank Saudi
Arabia 28.093,12 84.165 199,59% 11,60%
14 Refah Bank Iran 4669,80 12.950 177,31% 10,74%
15 BIMB Holdings Malaysia 4828,51 13.371 176,92% 10,72%
16
Bank Rakyat (Bank
Kerjasama Rakyat Malaysia
Berhad)
Malaysia 7784,77 21.537 176,66% 10,71%
17 Ithmar Bank Bahrain 3179,94 8138,64 155,94% 9,85%
18 Kuwait Finance House Kuwait 21.836,22 55.088 152,28% 9,70%
19 Faisal Islamic Bank of Egypt Egypt 2856,65 7014,70 145,56% 9,40%
20 Dubai Islamic Bank UAE 17.544,98 40.810 132,60% 8,81%
Sumber : Maris Strategies & the Banker
Sejalan dengan kemajuan industry perbankan syariah di Asia,
kemajuan teknologi informasi memberikan pengaruh terhadap perubahan
7
perilaku nasabah dalam bertransaksi perbankan dalam beberapa tahun ini.
Menurut Syarifudin dan Viverita (2014) dengan masuknya teknologi di
sektor jasa keuangan, penyebaran internet terjadi dengan cepat dan
membuat smartphone dan tablet melakukan transformasi banking
application untuk perangkat mobile hingga merevolusi electronic banking.
Industri perbankan menjadi salah satu sector yang memimpin dalam
penggunaan teknologi informasi.
Selama tiga dekade terakhir, perkembangan teknologi informasi
dalam industry keuangan telah berdampak pada cara baru bagaimana bank
melayani konsumen mereka (Syarifudin dan Viverita 2014). Otoritas Jasa
Keuangan (2017) menyebutkan jumlah pelanggan yang menggunakan
layanan e-banking (SMS banking, phone banking, mobile banking, dan
internet banking), melonjak 270 persen sebesar 50,4 juta di tahun 2016
dari 13,6 juta di tahun 2012 juga transaksi e-banking melonjak 169 %
sebesar 405,4 juta transaksi di tahun 2016 dari 150,8 juta transaksi di
tahun 2012. Namun jumlah tersebut masih rendah dibandingkan dengan
Negara Tiongkok.
Tabel 1.2 : Presentase pengguna Digital Banking
Digital Banking/Fintech*Service Used by Banking Customers in Select Countries in Asia-Pacific,2016. (www.eMarketer.com)
(% of respondents) China India Indonesia Malaysia Singapore Thailand
Payment/remittances 40% 20% 1% 1% 4% 1%
Insurance 35% 2% 1% 1% 2% 1%
Lending 14% 5% 2% 2% 2% 2%
Personal wealth 5% 3% 2% 1% 1% 1%
8
Dari perspektif konsumen, teknologi ini memberikan cara baru
dalam akses data serta analisis dan pengambilan keputusan mengenai
pengelolaan keuangan seseorang (Hoehle dan huff, 2009; Lee, 2009; Luo
et al, 2010 dalam Raynanda Syarifudin dan Viverita 2014). Otoritas Jasa
Keuangan sebagai regulator telah mengeluarkan Surat No.S-98/PB.1/2016
tanggal 21 Desember 2016 sebagai dasar hukum dan panduan bagi
industry perbankan dalam mengeluarkan layanan Digital Branches.
Layanan Digital Branches diharapkan dapat meningkatkan kinerja bank
sebagai lembaga intermediasi dan menjaga kesehatan profitabilitas bank.
Profitabilitas digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen
berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari pinjaman dan
investasi (Armereo 2015).
Hasan (2003) dalam Armereo (2015) menyatakan profitabilitas
adalah ukuran spesifik dari performance sebuah bank, dimana ia
merupakan tujuan dari manajemen perusahaan dengan memaksimalkan
nilai dari para pemegang saham, optimalisasi dari berbagai tingkat return,
dan meminimalisir risiko yang ada. Studi tentang profitabilitas merupakan
alat yang penting dalam meningkatkan performa, mengevaluasi
operasional bank dan menentukan rencana manajemen untuk membantu
dalam meningkatkan kesempatan bank bertahan dalam pasar yang
kompetitif (Rola 2016). Lebih lanjut lagi, studi tentang profitabilitas
perbankan syariah sangatlah penting sebagai pedoman terhadap
9
peningkatan ekonomi karena bank berkontribusi dalam pertumbuhan
ekonomi dan stabilitas (Muda et al 2013 dalam Rola 2016).
Profitabilitas bank dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal merupakan faktor yang
berasal dari luar bank, misalnya kondisi perekonomian, kondisi
perkembangan pasar uang dan pasar modal, kebijakan pemerintah, dan
peraturan Bank Indonesia. Sedangkan faktor internal merupakan faktor
yang bersumber dari bank itu sendiri, misalnya produk bank, kebijakan
suku bunga atau bagi hasil di bank syariah, kualitas layanan dan reputasi
bank (Rivai, 2007).
Menurut Rola (2016) salah satu indikator yang digunakan untuk
mengukur tingkat profitabilitas adalah Return On Asset (ROA). ROA
merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total asset. Rasio ini
mencerminkan kemampuan manajemen bank dalam menggunakan sumber
investasinya untuk meningkatkan pendapatan. Taswan (2010) dalam
Sholihah et al (2014) menyatakan bahwa Rasio keuangan yang
mempengaruhi besarnya ROA adalah Capital Adequacy Ratio (CAR),
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Non
Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Net
Income Margin (NIM). Azira Husain et al (2015) meneliti rasio keuangan
yang mempengaruhi ROA dalam penelitiannya, menggunakan rasio
keuangan antara lain Bank Size, Capital Adequacy, Liquidity, Deposits dan
Asset Quality. Rasio keuangan yang mempengaruhi profitabilitas yaitu
10
NPF, BOPO, NIM, FDR, PPAP Compliance, NPA, EA dan LIQD (Paulin
et al 2015).
Permodalan dapat diukur dengan Capital Adequacy Ratio. Hasil
penelitian dari Rola (2016) modal memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas. Hasil tersebut berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh Mawardi (2005) dalam Astohar (2009) memberikan
hasil bahwa capital adequacy ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap
profitabilitas bank. Sedangkan penelitian Astohar (2009) sendiri
menghasilkan bahwa capital adequacy ratio (CAR) mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap profitabilitas perbankan.
Sholihah (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa secara
parsial, CAR dan FDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA
pada bank syariah. Menurut Rashidah dalam Idris (2011) kecukupan
modal, risiko kredit, likuiditas dan manajemen pengeluaran telah gagal
memenuhi persyaratan signifikansi, karenanya, menunjukkan bahwa
variabel tersebut tidak dapat dianggap sebagai penentu absolut dari
profitabilitas perbankan Islam.
Al-Damir (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa bank size
memiliki pengaruh yang negative dan signifikan terhadap profitabilitas
perbankan. Rola (2016) menyatakan bahwa bank size memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Sejalan dengan penelitian
11
Nurul (2016)menyatakan bahwa Bank size memiliki hubungan yang positif
dan signifikan dengan ROA.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat, mempengaruhi hampir
disemua aspek kehidupan tidak terkecuali industry perbankan. Teknologi
informasi, merubah cara operasional bank. Saat ini layanan perbankan
tidak hanya dapat diberikan melalui kantor cabang saja, namun sudah
dapat dinikmati melalui Internet Banking. Farah Margaretha (2014)
menyatakan bahwa Bank- bank yang mengadopsi internet banking
memiliki ROA yang lebih besar dan signifikan dibandingkan non Internet
banking. Malhotra dan Singh (2009) justru menyatakan bahwa Internet
banking memiliki nilai negatif dan signifikan berdampak pada
profitabilitas bank sektor swasta khususnya sektor bank swasta baru. Hasil
penelitian Yang et al (2017), menunjukkan bahwa e-banking telah
berdampak positif secara signifikan terhadap kinerja bank dalam hal ROA,
ROE, dan margin operasional.
Wasiuzzaman (2010) mengidentifikasi pertumbuhan produk
domestik telah secara positif mempengaruhi profitabilitas bank. Sejalan
dengan hal tersebut Rola (2016) dalam penelitiannya menyatakan secara
parsial variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel profitabilitas. Bashir (2000) menemukan hubungan yang
sama antara GDP dan profitabilitas di delapan negara Timur Tengah.
12
Berdasarkan latar belakang persamaan dan perbedaan hasil
penelitian sebelumnya maka penelitian ini berfokus pada “Faktor-faktor
yang mempengaruhi profitabilitas Bank Syariah di Asia Pasifik pada tahun
2010-2016”, dengan pendekatan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR),
Bank Size, Teknologi (Internet Banking) dan Gross Domestic Product
(GDP).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial
terhadap profitabilitas Bank Syariah di Asia Pasifik pada tahun 2010-
2016?
2. Bagaimana pengaruh Bank Size secara parsial terhadap profitabilitas
Bank Syariah di Asia Pasifik pada tahun 2010-2016?
3. Bagaimana pengaruh Teknologi (Internet Banking) secara parsial
terhadap profitabilitas Bank Syariah di Asia Pasifik pada tahun 2010-
2016?
4. Bagaimana pengaruh Gross Domestic Product secara parsial terhadap
profitabilitas Bank Syariah di Asia Pasifik pada tahun 2010-2016?
5. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Bank Size,
Teknologi (Internet Banking) dan Gross Domestic Product secara
13
simultan terhadap profitabilitas Bank Syariah di Asia Pasifik pada
tahun 2010-2016?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisa pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR)
terhadap profitabilitas Bank Syariah di Asia Pasifik pada tahun 2010-
2016.
2. Untuk menganalisa pengaruh Bank Size terhadap profitabilitas Bank
Syariah di Asia Pasifik pada tahun 2010-2016.
3. Untuk menganalisa pengaruh Teknologi (Internet Banking) terhadap
profitabilitas Bank Syariah di Asia Pasifik pada tahun 2010-2016.
4. Untuk menganalisa pengaruh Gross Domestic Product (GDP)
terhadap profitabilitas Bank Syariah di Asia Pasifik pada tahun 2010-
2016.
5. Untuk menganalisa pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Bank
Size, Teknologi (Internet Banking) dan Gross Domestic Product
(GDP) secara simultan terhadap profitabilitas Bank Syariah di Asia
Pasifik pada tahun 2010-2016.
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis, untuk memperluas wawasan serta penerapan ilmu
perbankan syariah.
14
2. Bagi akademisi, sebagai referensi dalam pengembangan ilmu ekonomi
khususnya perbankan syariah.
3. Bagi bank syariah, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan terhadap kebijakan strategis sebagai antisipasi terhadap
kerugian.
4. Bagi pemilik modal, sebagai referensi dalam proses pengambilan
keputusan berinvestasi.
5. Bagi pemerintah, sebagai salah satu sumber referensi dalam proses
penyusunan undang-undang perbankan syariah.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bank Syariah
Mudrajad Kuncoro dan Suharjono mengemukakan bahwa “Bank
syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat
Islam, menghindari praktik yang mengandung unsur riba” (Wardiah,
2013:76 dalam Sandy 2017). Bank Syariah merupakan bank yang
kegiatannya mengacu pada hukum Islam, dan dalam kegiatannya tidak
membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah.
Imbalan yang diterima oleh bank syariah maupun dibayarkan kepada
nasabah tergantung dari akad dan perjanjian antara nasabah dan bank
(Ismail 2011:32).
Tabel 2.1 : Perbedaan antara Bunga dan Bagi Hasil
Bunga Bagi Hasil
Besarnya bunga ditetapkan pada saat
perjanjian dan mengikat kedua pihak
yang melaksanakan perjanjian dengan
asumsi bahwa pihak penerima
pinjaman akan selalu mendapatkan
keuntungan.
Bagi hasil ditetapkan dengan rasio
nisbah yang disepakati antara pihak
yang melaksanakan akad pada saat
akad dengan berpedoman adanya
kemungkinan keuntungan atau
kerugian.
Besarnya bunga yang diterima
berdasarkan perhitungan persentase
bunga dikalikan dengan jumlah dana
yang dipinjamkan.
Besarnya bagi hasil dihitung
berdasarkan nisbah yang
diperjanjikan dikalikan dengan
jumlah pendapatan dan/atau
keuntungan yang diperoleh.
Jumlah bunga yang diterima tetap,
meskipun usaha peminjam meningkat
atau menurun.
Jumlah bagi hasil akan dipengaruhi
oleh besarnya pendapatan dan/atau
keuntungan. Bagi hasil akan
berfluktuasi.
System bunga tidak adil, karena tidak
terkait dengan hasil usaha peminjam.
System bagi hasil adil, karena
perhitungannya berdasarkan hasil
usaha.
16
Eksistensi bunga diragukan oleh
semua agama.
Tidak ada agama satu pun yang
meragukan bagi hasil.
Sumber: Ismail (2011)
Pengertian bank syariah berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan syariah adalah bank
yang menjalankan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah.
Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya
disebut UUS adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum
Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit
yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah, atau unit
kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi
sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit
syariah.
B. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan perbandingan antara laba dengan aktiva
atau modal yang menghasilkan laba tersebut yang dinyatakan dalam
prosentase. Lebih lanjut karena pengertian profitabilitas sering
17
dipergunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal didalam
perusahaan, maka rentabilitas ekonomis sering pula dimaksudkan sebagai
kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya
untuk menghasilkan laba (Dendawijaya, 2005 dalam Astohar 2009).
Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan
bank pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan
dana maupun penyaluran dananya (Armero 2015) dan profitabilitas
merupakan indicator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu
bank (Sandy 2017). Menurut Rahman (2013) dalam Sandy (2017), tingkat
Return on Assets (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas bank
karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih
mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dari asset yang
dananya berasal dari sebagian besar dana simpanan masyarakat, semakin
besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai bank dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan
asset. Sandy (2017) menyatakan bahwa rasio Return On Asset (ROA)
digunakan untuk pengukuran bank dalam perbandingan memperoleh laba
dengan aktiva yang ada.
ROA merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total
asset (Rola 2016). Rasio ini mencerminkan kemampuan manajemen bank
dalam menggunakan sumber investasinya untuk meningkatkan pendapatan
(Flamini et al. (2009) dalam Abduh dan Yameen (2013: 206). Menurut
18
Kasmir (2012:201) dalam Sandy (2017) Rumus Return On Asset (ROA)
adalah:
Laba Setelah Pajak
ROA = X 100 %
Total Asset
C. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Menurut Kuncoro (2006:279) dalam Rola (2016) menyatakan
bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah kecukupan modal yang
menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang
mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi,
mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang
dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank.
CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukan kemampuan
bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta
menampung kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan dalam
opersional bank. Semakin besar rasio tersebut akan semakin baik posisi
modal (Achmad dan Kusumo 2003 dalam Armereo 2015).
Dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 10/15/PBI/2008
pasal 2 ayat 1 tercantum bank wajib menyediakan modal minimum
sebesar 8% dari asset tertimbang menurut risiko (ATMR) (Crytha 2015).
CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang
dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
19
menghasilkan risiko (Dendawijaya, 2005:122 dalam Hayati, Nur dan
Musdholifah 2014).
Capital Adequacy Ratio (CAR) dalam pengukuran kinerja
perbankan termasuk dalam rasio solvabilitas, yaitu analisis yang
digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban
jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban –
kewajiban jika terjadi likuidasi bank. Beberapa rasio yang termasuk dalam
rasio solvabilitas adalah capital adequacy ratio, debt to equity ratio dan
long term debt to total asset (Dendawijaya, 2005).
Rumus CAR yang digunakan dalam perhitungan sesuai Surat
Edaran BI No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 (Hayati, Nur dan
Musdholifah 2014 ) adalah sebagai berikut adalah :
Modal
CAR / KPMM =
ATMR
D. Bank Size
Rasio Bank Size diperoleh dari logaritma natural dari total asset
yang dimiliki bank (Rola 2016). Ukuran perusahaan adalah suatu skala
dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai
cara, antara lain : total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain.
Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu
perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (mediumsize) dan
perusahaan kecil (small firm). Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan
20
kepada total asset perusahaan (Machfoedz, 1994 dalam Suwito dan
Herawaty, 2005 dalam Astohar 2009). Umumnya semakin besar ukuran
bank, semakin tinggi tingkat profitabilitas (Abduh dan Idrees 2013).
E. Teknologi (Internet Banking)
Internet banking adalah salah satu pelayanan jasa bank yang
memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan
komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet
dan bukan merupakan Bank yang hanya menyelenggarakan layanan
perbankan melalui internet, sehingga pendirian dan kegiatan internet Only
Bank tidak diperkenankan (Bank Indonesia 2013 dalam Margaretha
2014). Sandy (2017) mendefinisikan Internet Banking adalah layanan
melalui saluran distribusi elektronik bank untuk mengakses rekening yang
dimiliki nasabah melalui jaringan internet dengan menggunakan
perangkat lunak browser pada computer atau perangkat lainnya yang
dimungkinkan untuk mengakses internet. Variabel dummy digunakan
untuk Internet Banking. Variabel ini bernilai 1 apabila bank memiliki
layanan Internet Banking dan bernilai 0 bila tidak memiliki layanan
Internet Banking.
F. Gross Domestic Product
Kinerja bank terkait dengan perubahan lingkungan dan kondisi
ekonomi mereka (Muda 2013). Pertumbuhan ekonomi yang dihitung
dengan menggunakan Gross Domestic Product (GDP), memiliki banyak
konsekuensi terhadap peningkatan aktivitas bank. Baik peningkatan
21
deposit nasabah maupun pembiayaan dan margin memiliki pengaruh
positif pada profitabilitas bank (Petria et al., 2015: 520 dalam Rola 2016).
Pos pendapatan nasional membagi GDP menjadi empat kelompok
yaitu Konsumsi (C); Investasi (I); Pembelian pemerintah (G); dan Ekspor
netto (NX) (Mankiw, 2003: 24 dalam Rola 2016).
Y = C + I +G +NX
G. Penelitian Terdahulu
Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam
penelitian ini :
Tabel 2.2 : Penelitian terdahulu
No Judul Variabel Alat
Analisis Hasil Kesamaan Perbedaan
1. Analisis
faktor-faktor
yang
mempengaru
hi
profitabilitas
bank umum
syariah di
Indonesia
pada tahun
2011-2015,
Nurul Fajria,
Rola (2016)
Y:ROA
(Return on
Asset)
X1:Modal
X2:Likuiditas
X3:Bank Size
X4:Inflasi
X5:Pertumbu
han Ekonomi
Purposive
Sampling,
Analisis
regresi
data panel
Generalize
d Least
Square
(GLS)
1.Modal
berpengaruh
positif dan
signifikan.
2.Likuiditas
berpengaruh
positif dan
signifikan.
3.Bank size
berpengaruh
positif dan
signifikan.
4.Inflasi
berpengaruh
positif dan
tidak
signifikan.
Variabel:
Modal,
Likuiditas, Bank
Size dan
Pertumbuhan
Ekonomi
Variabel
Independen:
Inflasi
22
5.Pertumbuha
n ekonomi
berpengaruh
positif dan
signifikan.
2. Factors
Influencing
the
Profitability
of Islamic
Banks of
Pakistan,
Akhtar,
Muhammad
Farhan, Ali,
Khizer &
Sadaqat,
Shama
(2011)
Y1:ROA
(Return on
Asset)
Y2:ROE
(Return on
Equity)
X1:Bank‟s
Size
X2:Gearing
Ratio
X3:NPLs
Ratio
X4:Asset
Management
X5:Operatin
g Efficiency
X6:Capital
Adequacy
Least
Square
Regressio
n,
Pearson-
Correlatio
n Test
1.Gearing
ratio
berpengaruh
positif dan
signifikan.
2.Capital
adequacy
ratio
berpengaruh
positif dan
signifikan.
3.Asset
management
berpengaruh
positif dan
signifikan di
model I dan
memiliki
pengaruh
positif dan
tidak
signifikan di
model II.
4.Bank‟s Size
berpengaruh
negative dan
tidak
signifikan
dikedua
model.
5.Operating
efficiency
berpengaruh
negative
dengan
return on
Variabel: Bank
Size, Capital
Adequacy Ratio
Variable
Dependen:
ROE,
Variabel
Independen:
Gearing Ratio,
NPLs Ratio,
Asset
Management
dan Operating
Efficiency
23
equity
(ROE).
6.NPLs ratio
berpengaruh
negatif dan
signifikan di
model I dan
tidak
signifikan di
model II.
3. Determinants
of Islamic
Banking
Profitability
in Malaysia,
Abduh,
Muhamad
and Yameen
Idrees (2013)
Y:ROA
(Return On
Asset)
Bank
Specific:
X1:Capital
Ratio
X2:Liquidity
Ratio
X3:Credit
Risk
X4:Financial
Risk
X5:Operatio
nal Efficiency
X6:Bank size
Industry
Specific
X7:
Financial
Market
Development
X8:Market
Concentratio
n
Macroecono
mic
X9:GDP
Growth Rate
X10:Inflation
Panel data
regression
techniques
1.Bank Size
berpengaruh
positif dan
signifikan.
2.GDP
berpengaruh
positif dan
signifikan
3.Market
Concentratio
n
berpengaruh
positif dan
signifikan.
4.Inflation
berpengaruh
positif dan
signifikan
5.Bank size
berpengaruh
positif dan
signifikan.
Variabel : Bank
Size, Capital
Ratio, GDP
Growth Rate
Variable
Independen:
Liquidity Ratio,
Credit Risk,
Financial Risk,
Operational
Efficiency,
Financial
Market
Development,
Market
Concentration,
Inflation
4. Faktor-faktor Y:ROA Ordinary 1.Rasio Metode Analisis Variabel
24
Internal yang
mempengaru
hi
Profitabilitas
Bank-bank
Syariah di
Asia, Umar
Irsyad,
Virsya and
Siswantoro,
Dodik (2013)
X1:Solvabilit
as
X2:Kecukupa
n Modal
X3:Kualitas
Asset
X4:Efisiensi
Operasional
Least
Square
(OLS)
solvabilitas,
Berpengaruh
negative dan
signifikan
2.Kualitas
asset
Berpengaruh
negative dan
signifikan
3.Efisiensi
operasional
berpengaruh
negative dan
signifikan
4.Kecukupan
modal
berpengaruh
positif dan
signifikan
Independen:
Solvabilita,
Kecukupan
Modal, Kualitas
Asset, Efisiensi
Operasional
5. Factors
Affecting The
Profitability
Of Islamic
Banks In
GCC
Countries,
Ahmed Saeed
Al-Damir,
Nasser
(2014)
Y1:ROA
Y2:ROE
Y3:NIM
Variabel
Internal
X1: Size
X2:Managem
ent Efficiency
X3: Loan
X4:Asset
Management
X5:Capital
Variabel
Eksternal
X6:Inflation
X7:GDP
Balanced
panel
data,
Regressio
n.
1.Efficiency
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
ROE.
2.Loan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
ROE.
3.GDP
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
ROE.
4.Asset
management
Variabel : Size
danGDP
Variabel
dependen: ROE
dan NIM
Variabel
Independen
Management
Efficiency
,Loan, Asset
Management
,Inflation
25
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
ROA, ROE
and NIM
5. Capital
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
ROA, ROE
and NIM
6.Inflation
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
ROA dan
NIM.
7.Size
berpengaruh
negative dan
signifikan
terhadap
ROA, ROE
and NIM
6. Determinan
Profitabilitas
Perbankan
Nasional di
Indonesia,
Hayati, Nur
dan
Musdholifah
(2014)
Y:ROA
(Return on
Asset)
X1:CAR
(Capital
Adequacy
Ratio)
X2:NPL
(Non
Performing
Loan)
X3:Rasio
Beban
Operasional
Analisis
regresi
berganda
1.CAR)
Capital
Adequacy
Ratio
berpengaruh
positif dan
signifikan.
2.Non
Performing
Loan (NPL)
tidak
berpengaruh.
3.Rasio
Variabel:CAR
(Capital
Adequacy Ratio)
Variabel
Independen
:NPL (Non
Performing
Loan), Rasio
Beban
Operasional
terhadap
Pendapatan
Operasional
(BOPO), Loan
to Deposit Ratio
(LDR), Net
Interest Margin
(NIM).
26
terhadap
Pendapatan
Operasional
(BOPO)
X4:Loan to
Deposit Ratio
(LDR)
X5:Net
Interest
Margin
(NIM).
Beban
Operasional
terhadap
Pendapatan
Operasional
(BOPO)
berpengaruh
negatif dan
signifikan.
4.Loan to
Deposit Ratio
(LDR) tidak
berpengaruh.
5.Net Interest
Margin
(NIM)
berpengaruh
positif dan
signifikan.
7. Determinant
of Islamic
Banking
Institutions‟
Profitability
in Malaysia, Idris, Asma
Rashidah,
Asari, Fadli
Fizari Abu
Hassan, Taufik,
Noor Asilah
Abdullah
, Salim, Nor
Jana, Mustaffa,
Rajmi & Jusoff,
Kamaruzaman. (2011)
Y:ROA
(Return on
Asset)
X1:Capital
adequacy
X2:Credit
risk
X3:Liquidity
X4:Bank size
X5:Managem
ent of
expenses
Generalize
d Least
Square
(GLS)
panel data
analysis
1.Bank Size
berpengaruh
positif dan
signifikan
Variabel: CAR
dan Bank Size
Variabel
Independen :
Credit risk,
Liquidity dan
Management of
expenses
8. The Impact of
E-Banking on
Bank
Profitability:
Evidence
from Jordan
Y1:ROA
(Return on
assets)
Y2:ROE
(Return on
equity)
Regressio
n analysis
1.Untuk bank
yang tidak
menerapkan
layanan e-
banking
melalui
Variabel ROA Variabel
Dependen :
ROA (Return
on assets)
, ROE (Return
on equity),
27
Khrawish,
Husni Ali
dan Mousa
Al-Sa'di,
Noor
(2011)
Y3:Margin of
Interest
X1:
Overhead
Ratio (OHR)
X2:Market
share
(Mshare)
X3:Deposit/A
ssets(D/A)
X4:Loan/Ass
ets (L/A)
X5:Lending
Rate (LR)
internet, tidak
menerapkan
Jasa tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
ROE dan
margin
sampel, tetapi
signifikan
dalam
ketentuan
ROA.
2.Untuk bank
yang
menerapkan
layanan
perbankan
elektronik
selama
kurang dari 2
tahun, tidak
ada yang
signifikan
efek dari
layanan ini
pada
pengembalia
n asset dan
laba atas
ekuitas tetapi
didirikan
untuk
menjadi
signifikan
pada margin.
3.Untuk bank
yang
menerapkan
layanan
perbankan
eletronik,
tidak ada
efek yang
Margin of
Interest.
Variabel
Independen :
Overhead Ratio
(OHR),
Market share
(Mshare),
Deposit/Assets(
D/A),
Loan/Assets
(L/A),
Lending Rate.
(LR)
28
signifikan
terhadap
profitabilitas
bank setelah
2 tahun
penerapan
pada sampel
teruji selama
periode 2000
– 2009.
9. Analisis
faktor-faktor
yang
mempengaru
hi
profitabilitas
perbankan di
Indonesia
(Studi pada
Bank
Domestik,
Bank
Campuran
dan Bank
Asing),
Astohar
(2009)
Y1:ROA
Y2:ROE
X1:Ukuran
(Size)
X2:CAR
X3:Pertumbu
han Deposito
X4:Loan to
deposit ratio
(LDR)
X5:Listed
(Kepemilikan
Saham Oleh
Publik)
X6:Intitusi
(Kepemilikan
Saham Oleh
Perusahaan)
X7:Nilai
tukar (kurs)
Analisis
regresi
berganda
1.Ukuran
(Size)
berpengaruh
positif dan
signifikan.
2.CAR
berpengaruh
positif dan
signifikan.
3.Pertumbuha
n Deposito
berpengaruh
positif dan
signifikan.
4.Loan to
deposit ratio
(LDR)
berpengaruh
positif dan
signifikan.
5.Listed
(Kepemilikan
Saham Oleh
Publik)
berpengaruh
positif dan
signifikan.
6.Intitusi
(Kepemilikan
Saham Oleh
Variabel Size
berpengaruh
positif dan
signifikan.
Variabel CAR
berpengaruh
positif dan
signifikan.
29
Perusahaan)
berpengaruh
negative dan
signifikan.
7.Nilai tukar
(kurs)
Berpengaruh
negatif dan
signifikan.
10. The Impact of
E- Banking
on The
Performance
of Jordanian
Banks,
Mohammad
O Al-Smadi
& Saad A.
Al-Wabel
(2011)
Y: ROE
X1:E-
banking
X2:Size
X3:Capital
X4:Credit
Risk
X5:Expense
Manajement
X6:Liquidity
X7:Inflation
X8:Economic
Growth
Pooled
Ordinary
Least
Squares
(OLS)
regression
Electronic
banking
Berpengaruh
negatif dan
signifikan.
Variabel:E-
banking, Size,
Capital dan
Economic
Growth
Variabel
Dependen: ROE
Variabel
Independen :
Credit Risk,
Expense
Management,
liquidity dan
Inflation
11. The Impact of
Internet
Banking on
Bank
Performance
and Risk: The
Indian
Experience, Malhotra,
Pooja &
Singh,
Balwinder (
2009)
Y1: ROA
Y2: ROE
Y3: NPA
X1: Internet
X2: Size
X3: Equity
X4: Loans
X5: Opcost
X6:
Niincome
X7: NPA
X8: Demand
X9: Spread
X10: Own
Pub
X11: Own
Pvt
X12: The
Annual
Ordinary
Least
Squares
(OLS)
, Multiple
regression
Bank yang
menggunaka
n Internet
Banking
lebih efisien ,
lebih
menguntungk
an, kualitas
aset yang
lebih baik
dari yang
tidak
menggunaka
n.
Variabel :
Internet, Size
Variabel
Independen :
Equity, Loans,
Opcost,
Niincome, NPA,
Demand,
Spread, Own
Pub, Own Pvt
dan The Annual
Inflation Rate
30
Inflation Rate
12. The Internal
Determinants
of Islamic
Banks‟
Profitability
in Malaysia,
Husain,
Azira,
Affandi,
Salwani,
Shukur,
Nabilah
Abdul (2015)
Y: ROA
X1:Bank size
X2:Capital
adequacy
Ratio
X3:Liquidity
X4:Deposits
X5:Asset
quality
Pooled
Generalize
d Least
Method
(PGLS)
Variabel
bank size dan
asset quality
berpengaruh
signifikan
terhadap
ROA
Variabel bank
size dan
Variabel
Capital
adequacy Ratio
Variabel
Liquidity,
Deposits dan
Asset quality
13. Determinants
of
profitability
in islamic
banks: Some
evidence
from the
middle east,
Bashir,
Abdel-
Hameed
M.(2003)
Y1: BTP/TA
Y2: ROA
Y3: ROE
Bank
Characteristi
c Indicators
X1:EQTA
X2:LONTA
X3: NIEATA
X4: CSTFTA
X5: OVRHD
X6: LATA
X7: FRGN
X8:EQAGDP
X9:LONGDP
X10:NIEAG
DP
X11:CSTFG
DP
X12:OVRGD
P
X13:FRGNG
DP
Macroecono
mic
Indicators
X14: GDPPC
X15:GDPGR
Data Panel Capital-to-
asset dan
loan-to-asset
ratios
memiliki
profitabilitas
yang tinggi.
Hasilnya juga
menunjukkan
bahwa
Foreign Bank
kemungkinan
besar menjadi
menguntungk
an.Implicit
dan explicit
taxes.
Kondisi
macroecono
mic
mempengaru
hi secara
positif.
stock markets
and banks
Variabel
Capital-to-asset
ratio.
Data Panel.
Middle east
region
31
X16: INF
Taxation
Indicators
X17: RES
X18:RESGD
P
X19: TAX
X20:
TXAGDP
Financial
Structure
Indicators
X21:BNK
X22:MCAP
X23:MCPGD
PPC
X24:MCPBN
K
X25:BNKGD
P
X26:MCPBK
GDP
X27:ASST
14. Determinants
of Islamic
Banking
Industry‟s
Profitability
in Pakistan
for the
Period 2004-
2012,
Siddique, M
Abubakar,
Khaleequzza
man, M, Atiq-
ur-Rehman
(2016)
Y1:ROA
Internal
Factor
X1:SIZE
X2:TETA
X3:TLTA
X4:PRTA
X5:EXTA
X6:NBR
X7:ADDEP
X8:DETA
X9:PRAD
Eksternal
Factors
X10:GDP
X11:M2
X12:INF
X13:INT
X14:MKTSH
General to
Specific
(GTS)
Hasilnya
menunjukkan
bahwa bank-
bank dengan
modal besar
lebih
menguntungk
an. Juga,
bank-bank
besar
cenderung
menikmati
skala
ekonomi
yang
berdampak
positif
terhadap
profitabilitas
mereka.
Variabel Size
dan GDP
Negara Pakistan
32
B
X15:COMPE
T
Manajemen
operasi bank
yang efisien
dapat
meningkatka
n
profitabilitas
bank. Bank
syariah harus
meningkatka
n
kemampuan
mereka untuk
memprediksi
inflasi dan
sebagai
hasilnya,
menyesuaika
n tingkat
pembiayaan
yang sesuai.
Jumlah
cabang dan
rasio deposito
terhadap aset
juga
menunjukkan
dampak
positif
terhadap
profitabilitas.
Teori skala
ekonomi
menjelaskan
hubungan
negatif antara
ukuran bank
dan ROA
yang
menyiratkan
bahwa
semakin
besar ukuran
bank,
semakin kecil
keuntungan
33
yang
dihasilkannya
15. Bank-specific
determinants
of islamic
banks
Profitability:
an empirical
study of the
Jordanian
market,
Ramadan,
Imad Z.
(2011)
Y1:ROA
X1:CAAD
X2:CRRI
X3:LIQ
X4:ASUT
X5:In(TOAS
)
X6:In(OPEX
)
X7:NIEA
X8:CONC
X9:BIS
X10:INF
X11:RGDP
Cross
section
time series
data
Kapitalisasi
baik bank,
manajemen
yang efisien,
dan risiko
kredit yang
lebih tinggi
menyebabkan
pengembalia
n aset yang
lebih tinggi.
Temuan lain
adalah risiko
kredit,
efisiensi
manajemen,
dan
manajemen
efisien biaya
operasional
secara positif
dan secara
signifikan
mempengaru
hi margin
keuntungan
Bank Islam
Yordania.
Hasil juga
menunjukkan
bahwa
dampak
Penentu
internal
profitabilitas
berbeda
secara
signifikan di
antara bank-
bank Islam
Yordania
34
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir adalah sebuah pemahaman yang paling
mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk
proses dari keseluruhan penelitian yang akan dilakukan (Uma sekaran
dalam Sugiyono 2011: 60 dalam Rola 2016). Kerangka pemikiran dalam
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
35
Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran
Y= Profitabilitas
(Return On Asset)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROFITABILITAS BANK SYARIAH DI ASIA PASIFIK
TAHUN 2012-2016
X1=Capital
Adequacy Ratio
X2=Bank Size
X3=Teknologi
(Internet Banking)
X4=Gross
Domestic Product
Model estimasi data panel.
Asumsi Klasik :
Uji Normalitas
Uji Heterokedastisitas
Uji Multikolineritas
Uji Autokorelasi
Uji Statistik :
Uji Parsial (Uji-t)
Uji Fisher (Uji-F)
Uji Koefisien Determinasi
(𝑅 )
Hasil pengujian dan
pembahasan
Kesimpulan dan saran
Uji Hausman Uji Chow Uji Lagrange Multiplier
(LM).
36
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan
jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan (Rola, 2016). Hipotesis
dalam penelitian ini diajukan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi profitabilitas perbankan syariah di asia pasifik periode
2010-2016. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Hipotesis 1
Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).
2. Hipotesis 2
Bank Size memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
Profitabilitas (ROA).
3. Hipotesis 3
Internet Banking memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
Profitabilitas (ROA).
4. Hipotesis 4
Gross Domestic Product (GDP) memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).
5. Hipotesis 5
Capital Adequacy Ratio (CAR), Bank Size, Internet Banking dan
Gross Domestic Product (GDP) secara simultan memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variable bebas
yaitu Capital Adequacy Ratio (X1), Bank Size (X2), Teknologi (Internet
Banking) (X3) dan Gross Domestic Product (X4) terhadap variable terikat
yaitu profitabilitas yang diproksikan dengan Indikator Return On Asset
(ROA). Data operasional yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan data runtut waktu (time series) (Syahrullah 2017).
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi merupakan kumpulan dari semua kemungkinan orang-
orang, benda-benda, dan ukuran lain, yang menjadi objek perhatian atau
kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian (Surhayadi dan Purwanto,
2009:7 dalam Sandy 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank
Syariah yang berada di wilayah Asia Pasifik. Sampel adalah suatu
himpunan bagian (subset) dari unit populasi yang diharapkan dapat
mewakili populasi penelitian (Kuncoro, 2009:118 dalam Syarullah 2017).
Metode pengambilan sampel adalah Purposive Sampling. Purposive
sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009: 219 dalam Rola 2016).
Kriteria Sampel yaitu :
38
1. Bank syariah yang telah menyampaikan serta mempublikasikan
laporan keuangan pada periode tahun 2010 – 2016.
2. Merupakan bank syariah yang berada di wilayah asia pasifik.
Sampel dalam penelitian ini adalah :
Tabel 3.1: Sampel Penelitian
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Field Research
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat
sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-
sumber yang telah ada (M. Iqbal 2001:33 dalam Shahrullah 2017).
2. Library research
Data yang digunakan dalam penelitiann ini adalah data
yang diperoleh dari membaca literature, buku, artikel, jurnal dan
No. Nama Bank Negara
1 Bank Syariah Mandiri Indonesia
2 Bank Muamalat Indonesia Indonesia
3 Bank Islam Malaysia Berhad Malaysia
4 Bank Islam Brunei Darussalam Brunei Darussalam
5 Meezan Bank Pakistan
6 Al-Arafah Islami Bank Limited Bangladesh
39
sejenisnya yang berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai
upaya untuk memperoleh data yang valid (Syahrullah 2017).
D. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi Panel Data. Data
panel merupakan gabungan antara data runtut waktu (time series) dan data
silang (cross section). Data runtut waktu biasanya merupakan data dari
satu objek/individu tetapi meliputi beberapa periode (bisa harian, bulanan,
kuartalan, atau tahunan). Data silang terdiri atas beberapa objek dengan
beberapa jenis data dalam periode tertentu. Beberapa keunggulan regresi
data panel menurut wibisono (2005) dalam sandy (2017) antara lain:
a. Panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu
secara eksplisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu.
b. Kemampuan mengontrol heterogenitas ini selanjutnya
menjadikan data panel dapat digunakan untuk dan membangun
model perilaku lebih kompleks.
c. Data panel mendasarkan diri pada observasi cross-section yang
berulang-ulang (time series), sehingga metode data panel
cocok digunakan sebagai study of dynamic adjustment.
d. Tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang
lebih informatif, lebih variatif, dan kolinieritas
(multikolinaritas) antara data semakin berkurang, dan derajat
kebebasan (degree of freedom/df) lebih tinggi sehingga dapat
diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien.
40
e. Data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model
perilaku yang kompleks.
f. Data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang
mungkin ditimbulkan oleh agregasi data individu.
1. Estimasi Model Regresi Data Panel
Terdapat tiga jenis model regresi yang dapat digunakan
pada regresi data panel, yaitu Common Effect, Fixed Effect dan
Random Effect. Untuk mengetahui teknik model regresi yang
sebaiknya digunakan, maka dapat digunakan beberapa uji statistik
sebagai berikut :
a. Uji Chow
Uji Chow digunakan untuk menentukan pendekatan model
yang paling sesuai antara model common effect dan model
fixed effect. Hipotesis dalam uji Chow adalah :
H0 : Model Common Effect
H1 : Model Fixed Effect
α = 0.05
Jika nilai Prob > α, maka H0 = Model Common Effect diterima.
Jika nilai Prob < α, maka H1 = Model Fixed Effect diterima.
b. Uji Hausman
Uji Hausman digunakan untuk menentukan pendekatan model
yang paling sesuai antara model Fixed Effect dan Random
Effect.
41
Hipotesis dalam uji Uji Hausman adalah :
H0 : Model Random Effect
H1 : Model Fixed Effect
α = 0.05
Jika nilai Prob > α, maka H0 = Model Random Effect diterima.
Jika nilai Prob < α, maka H1 = Model Fixed Effect diterima
c. Uji Lagrange Multiplier (LM)
Uji Lagrange Multiplier (LM) digunakan untuk menentukan
pendekatan model yang paling sesuai antara model Common
Effect dan Random Effect. Uji Lagrange Multiplier (LM)
dilakukan apabila terjadi ketidak sesuaian antara hasil uji F dan
uji Hausman. Ketidaksesuaian itu terjadi ketika pada uji Chow
menghasilkan model common effect yang paling tepat,
sedangkan pada uji Hausman menghasilkan model random
effect yang paling tepat. Untuk itu uji LM digunakan untuk
mengetahui apakah model random effect atau model common
effect yang paling tepat digunakan (Rola, 2016). Rumus Uji
Lagrange Multiplier (LM) adalah:
Keterangan:
n = Jumlah Perusahaan
T = Jumlah Periode
42
∑ē² = Jumlah rata-rata residual kuadrat
∑e² = Jumlah residual kuadrat
Uji LM ini didasarkan pada distribusi chi-squares dengan
degree of freedom sebesar jumlah variabel independen (Rola,
2016) dan alpha atau tingkat signifikansi sebesar 5% (0.05) yang
ditentukan dari awal penelitian.
Kriteria model yang tepat yaitu :
Jika LM hitung > Chi Squared table, maka model yang terbaik
adalah Random Effect.
Jika LM hitung < Chi Squared table, maka model yang terbaik
adalah Common Effect.
2. Persamaan Regresi
Untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas bank syariah di asia pasifik tahun 2010 - 2016, maka
digunakan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = β0 + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + et
Keterangan :
Y = Return on Asset
β1, β2.. β5 = Koefisien regresi
X1 = Capital Adequacy Ratio (CAR)
X2 = Bank size
43
X3 = Teknologi (Internet Banking)
X4 = Gross Domestic Product (GDP)
et = Komponen error
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai
residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi
normal atau tidak. Untuk menguji normalitas digunakan uji
Jarque-Bera. Uji ini mengukur skewness dan kurtosis data dan
dibandingkan dengan apabila datanya bersifat normal. Jika hasil
nilai Jarque-Bera lebih kecil tabel Chi Square, yang menunjukkan
bahwa data penelitian ini berdistribusi normal (Wiryono, 2015:
5.41 dalam Rola 2016). Uji normalitas pada dasarnya tidak
merupakan syarat BLUE (Best Linier Unbias Estimator) dan
beberapa pendapat tidak mengharuskan syarat ini sebagai sesuatu
yang wajib dipenuhi (Sandy 2017).
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
44
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas
(Astohar, 2009).
Dasar pengambilan keputusannya, adalah apabila hasilnya
signifikan terindikasi bahwa data terdapat problem
heteroskedastisitas (Ghozali 2005 dalam Astohar 2009).
c. Uji Multikolineritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen. Jika terjadi kolerasi, maka terdapat masalah
multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen. Ada tidaknya masalah
multikolinearitas digunakan correlation matriks untuk mengetahui
koefisien korelasi antara variabel bebas. Jika nilai koefisien
korelasi kurang dari 0,8 maka data tidak mengandung masalah
multikolinearitas (Wiryono, 2015: 5.3 dalam Rola 2016).
d. Uji Autokorelasi
Data yang digunakan untuk mengestimasi model regresi
linier merupakan data time series maka diperlukan asumsi bebas
autokorelasi. Guna memastikan apakah model regresi linier
terbebas dari autokorelasi, dapat menggunakan metode Brusch-
Godfrey atau LM (Lagrange Multiplier) Test. Model ini tidak dapat
diuji autokorelasinya karena datanya merupakan data panel dimana
dalam data ini terdapat dua model data yaitu data time series dan
45
cross section (Sandy 2017). Selain metode Brusch-Godfrey atau
LM (Lagrange Multiplier) Test, uji Autokorelasi dapat
menggunakan uji Durbin Watson (D-W). Penelitian ini akan
menggunakan uji Durbin Watson (D-W) untuk menguji
Autokorelasi.
Tabel 3.2 : Durbin Watson (D-W)
Tolak Ho,
berarti ada
Autokorelasi
positif
Daerah
meragukan
Terima Ho,
tidak ada
Autokorelasi
Daerah
meragukan
Tolak Ho,
berarti ada
Autokorelasi
negatif
0 Dl du 2 4du 4-dl 4
4. Uji Statistik
a. Uji Parsial
Uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah masing-
masing variable bebas memberi pengaruh secara signifikan
terhadap variable terikat. Hipotesis dalam pengujian uji t menurut
Rola (2016) adalah :
H0 : Secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
variable dependen.
H1 : Secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variable dependen.
Pengujian dalam uji parsial yaitu dengan membandingkan
hasil t hitung dengan t tabel. Uji ini dilakukan dengan syarat :
46
1. H0 diterima
Jika t hitung < t tabel dan signifikansi t > 0,05 maka
variabel independen secara parsial tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
2. H0 ditolak
Jika t hitung > t tabel dan signifikansi t < 0,05 maka
variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap
variabel dependen.
b. Uji Fisher (Uji-F)
Uji Fisher (Uji-F) digunakan untuk mengetahui apakah
seluruh variabel bebas (independen) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel terikat (dependen) pada tingkat
signifikansi 0.05 (5%) (Syahrullah 2017). Hipotesis dalam uji-F
adalah :
H0 : Secara simultan atau bersama-sama tidak
berpengaruh signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen.
H1 : Secara simultan atau bersama-sama berpengaruh
signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Pengujian menggunakan uji F yaitu dengan
membandingkan hasil F hitung dengan F tabel. Uji ini dilakukan
dengan syarat :
1. H0 diterima
47
Jika F hitung < F tabel dan signifikansi F > 0,05 yaitu
variabel-variabel independen secara simultan tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. H0 ditolak
Jika F hitung > F tabel dan signifikansi F < 0,05 yaitu
variabel-variabel independen secara simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen.
c. Koefisien Determinasi ( )
Koefisien Determinasi pada intinya untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Astohar 2009). Nilai Koefisien Determinasi
mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat dapat
diterangkan oleh variabel bebasnya (Sandy 2017). Semakin tinggi
koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas
dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya
(Rola 2016).
Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias
terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model
regresi dimana setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah
pengamatan dalam model akan meningkatkan nilai R2 meskipun
variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk mengurangi
48
kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang
telah disesuaikan, Adjusted R Square (R2 adj) (Rola 2016).
Nilai koefisien R2 atau (R2 adjusted) berkisar antara 0
sampai 1. Semakin mendekati 1, semakin baik (Syahrullah 2017).
Bila nilai Koefisien Determinasi sama dengan 0, artinya variasi
dari variabel terikat tidak dapat diterangkan oleh variabel-variabel
bebasnya sama sekali. Sementara bila nilai Koefisien Determinasi
sama dengan 1, artinya variasi variabel terikat secara keseluruhan
dapat diterangkan oleh variabel-variabel bebasnya. Dengan
demikian baik atau buruknya suatu persamaan regresi ditentukan
oleh R-squares-nya yang mempunyai nilai antara nol dan satu
(Sandy 2017).
E. Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.3 : Variabel Penelitian
NO. Variabel Definisi Operasional Sumber
1.
Capital
Adequacy
Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR)
adalah kecukupan modal yang
menunjukkan kemampuan bank
dalam mempertahankan modal
yang mencukupi dan kemampuan
manajemen bank dalam
mengidentifikasi, mengukur,
mengawasi, dan mengontrol
risiko-risiko yang timbul yang
dapat berpengaruh terhadap
besarnya modal bank (Kuncoro
2006:279 dalam Rola 2016).
Laporan
keuangan
masing-masing
bank
2. Bank size
Rasio Bank Size diperoleh dari
logaritma natural dari total asset
yang dimiliki bank (Rola 2016).
Umumnya semakin besar ukuran
bank, semakin tinggi tingkat
Laporan
keuangan
masing-masing
bank
49
profitabilitas ( Abduh dan Idrees
2013).
3.
Teknologi
(Internet
Banking)
Internet banking adalah salah satu
pelayanan jasa bank yang
memungkinkan nasabah untuk
memperoleh informasi,
melakukan komunikasi dan
melakukan transaksi perbankan
melalui jaringan internet dan
bukan merupakan Bank yang
hanya menyelenggarakan layanan
perbankan melalui internet,
sehingga pendirian dan kegiatan
internet Only Bank tidak
diperkenankan (Bank Indonesia
2013 dalam Margaretha 2014).
Sandy (2017) mendefinisikan
Internet Banking adalah layanan
melalui saluran distribusi
elektronik bank untuk mengakses
rekening yang dimiliki nasabah
melalui jaringan internet dengan
menggunakan perangkat lunak
browser pada computer atau
perangkat lainnya yang
dimungkinkan untuk mengakses
internet.
Penggunaan
variable
Teknologi
(Internet
Banking)
dibank syariah.
4.
Gross
Domestic
Product (GDP)
Pertumbuhan ekonomi yang
dihitung dengan menggunakan
Gross Domestic Product (GDP),
memiliki banyak konsekuensi
terhadap peningkatan aktivitas
bank. Baik peningkatan deposit
nasabah maupun pembiayaan dan
margin memiliki pengaruh positif
pada profitabilitas bank (Petria et
al., 2015: 520 dalam Rola 2016).
Pos pendapatan nasional membagi
GDP menjadi empat kelompok
yaitu Konsumsi (C); Investasi (I);
Pembelian pemerintah (G); dan
Ekspor netto (NX) (Mankiw,
2003: 24 dalam Rola 2016).
Bank Sentral
di masing-
masing negara
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Bank Syariah Mandiri
Krisis ekonomi dan moneter tahun 1998 yang melanda dihampir
seluruh negara tidak terkecuali Indonesia, telah memberikan dampak yang
negatif bagi perekonomian dunia. Industri perbankan nasional Indonesia
mengalami krisis luar biasa. Dalam kondisi tersebut pemerintah Republik
Indonesia melakukan restrukturisasi sebagian bank-bank di Indonesia. PT
Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan
Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga
terkena dampak krisis. PT Bank Susila Bakti (BSB) melakukan upaya
dengan mengundang investor asing serta melakukan merger dengan
beberapa bank. Pada tanggal 31 Juli 1999, pemerintah melakukan
penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi
Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT
Bank Mandiri (Persero).
Kebijakan merger tersebut menjadikan PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB. PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk selanjutnya membentuk Tim Pengembangan Perbankan syariah.
Dengan diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, memberi peluang bagi
bank konvensional untuk melayani transaksi syariah (dual banking
system). Dengan dibentuknya Tim Pengembangan Perbankan syariah
51
maka PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mempunyai dasar hukum untuk
mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan
Bank Mandiri. Dengan berdasarkan pada UU No. 10 tahun 1998, PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik saham mayoritas dari PT
Bank Susila Bakti (BSB), melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari
bank konvensional menjadi bank syariah.
Kegiatan usaha PT Bank Susila Bakti (BSB) yang berubah dari
bank konvensional menjadi bank beroperasi berdasarkan prinsip syariah,
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat
Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/
1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah
Mandiri(Persero) Tbk.
PT Bank Syariah Mandiri (Persero) Tbk secara resmi mulai
beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November
1999. Per Desember 2016 Bank Syariah Mandiri memiliki 765 kantor
layanan di seluruh Indonesia, 996 unit ATM Syariah Mandiri dengan
akses lebih dari 100.000 jaringan ATM. PT Bank Syariah Mandiri
(Persero) Tbk saat ini berkantor pusat di Wisma Mandiri I Jl. MH
Thamrin No. 5 Jakarta 10340 Indonesia. Kepemilikan Saham PT Bank
Syariah Mandiri (Persero) Tbk terdiri dari :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk : 99,9999998 %
PT Mandiri Sekuritas : 0,0000002 %.
52
PT Bank Syariah Mandiri (Persero) Tbk mempunyai visi dan misi
Visi :
Bank Syariah Terdepan dan Modern
1. Untuk Nasabah
BSM merupakan bank pilihan yang memberikan manfaat,
menenteramkan dan memakmurkan.
2. Untuk Pegawai
BSM merupakan bank yang menyediakan kesempatan untuk
beramanah sekaligus berkarir profesional.
3. Untuk Investor
Institusi keuangan syariah Indonesia yang terpercaya yang terus
memberikan value berkesinambungan.
Misi :
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata
industri yang berkesinambungan.
2. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah.
3. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
4. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
5. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang
sehat.
53
6. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
Dalam upaya untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, PT
Bank Syariah Mandiri (Persero) Tbk menerapkan nilai-nilai perusahaan
yang kemudian disebut BSM Shared Values. BSM Shared Values tersebut
adalah ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, dan Customer
Focus).
1. Excellence
Bekerja keras, cerdas, tuntas dengan sepenuh hati untuk
memberikan hasil terbaik.
2. Teamwork
Aktif, bersinergi untuk sukses bersama.
3. Humanity
Peduli, ikhlas, memberi maslahat dan mengalirkan berkah bagi
negeri.
4. Integrity
Jujur, taat, amanah dan bertanggung jawab.
5. Customer Focus
Berorientasi kepada kepuasan pelanggan yang berkesinambungan
dan saling menguntungkan.
2. Bank Muamalat Indonesia
54
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat Indonesia)
merupakan bank syariah pertama di Indonesia dan memulai perjalanan
bisnisnya sebagai Bank Syariah pada 1 November 1991 atau 24 Rabi‟us
Tsani 1412 H. Pendirian Bank Muamalat Indonesia merupakan hasil
gagasan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim. Kemudian gagasan tersebut
mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia.
Secara resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H,
Bank Muamalat Indonesia melakukan inovasi dengan mengeluarkan
produk produk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi
Takaful), Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK
Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance).
Produk tabungan Shar-e yang diluncurkan pada tahun 2004 menjadi
tabungan instan pertama di Indonesia. Pada tahun 2011 Produk Shar-e
Gold Debit Visa mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor
Indonesia (MURI) sebagai Kartu Debit Syariah dengan teknologi chip
pertama di Indonesia serta layanan e-channel seperti internet banking,
mobile banking, ATM, dan cash management. Seluruh produk-produk
tersebut menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan menjadi tonggak
sejarah penting di industri perbankan syariah. Pada 27 Oktober 1994,
Bank Muamalat Indonesia mendapatkan izin sebagai Bank Devisa dan
terdaftar sebagai perusahaan publik yang tidak listing di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
55
Bank Muamalat Indonesia mendapatkan izin untuk membuka
kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2009. Hingga saat
ini, Bank telah memiliki 363 kantor layanan termasuk 1 (satu) kantor
cabang di Malaysia. Operasional Bank didukung oleh jaringan layanan
yang luas berupa 1.337 unit ATM Muamalat, 120.000 jaringan ATM
Bersama dan ATM Prima, 103 Mobil Kas Keliling (mobile branch) serta
lebih dari 11.000 jaringan ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic
Payment (MEPS).
Pada tahun 2012, Bank Muamalat Indonesia melakukan
rebranding pada logo Bank bertepatan dengan usia Bank Muamalat
Indonesia yang ke -20 untuk semakin meningkatkan awareness terhadap
image sebagai Bank syariah Islami, Modern dan Profesional. Hingga saat
ini, Bank beroperasi bersama beberapa entitas anaknya dalam
memberikan layanan terbaik yaitu Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF)
yang memberikan layanan pembiayaan syariah, (DPLK Muamalat) yang
memberikan layanan dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga
Keuangan, dan Baitulmaal Muamalat yang memberikan layanan untuk
menyalurkan dana Zakat, Infakdan Sedekah (ZIS).
Sejak tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia bermetamorfosa
untuk menjadi entitas yang semakin baik dan meraih pertumbuhan jangka
panjang. Dengan strategi bisnis yang terarah Bank Muamalat Indonesia
akan terus melaju mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and
56
Top 10 Bank in Indonesia with Strong Regional Presence”. Kepemilikan
Saham PT Bank Muamalat Indonesia Tbk terdiri dari:
Islamic Development Bank : 32,74 %
National Bank Of Kuwait Group : 30,45 %
Saudi Economic and Development
Company (SEDCO) Group : 24,23%
Pemegang Saham lain : 12,58%
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mempunyai visi dan misi
Visi :
Menjadi bank syariah terbaik dan termasuk dalam 10 besar bank di
Indonesia dengan eksistensi yang diakui di tingkat regional.
Misi :
Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan
berkesinambungan dengan penekanan pada semangat
kewirausahaan berdasarkan prinsip kehatihatian, keunggulan
sumber daya manusia yang islami dan professional serta orientasi
investasi yang inovatif untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh
pemangku kepentingan.
Dalam upaya untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, PT
Bank Muamalat Indonesia Tbk menerapkan nilai-nilai perusahaan yang
57
kemudian disebut IDEAL (Islami, Modern dan Profesional) yang
terangkum dalam symbol berikut :
Gambar 4.1 : Nilai perusahaan IDEAL
3. Bank Islam Malaysia Berhad
Pendirian Bank Islam Malaysia Berhad berawal dari diadakannya
Kongres Ekonomi Bumiputera pada tahun 1980, dilanjutkan dengan
seminar tentang “Konsep Pembangunan Dalam Islam” pada tahun 1981.
Dukungan penuh dari Tabung Haji, PERKIM (sebuah organisasi
pemerintah yang berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan umat Islam
di seluruh negeri) dan Komite Pengarah Nasional untuk Bank Islam maka
berdirilah Bank Islam Malaysia Berhad. Bank Islam Malaysia Berhad
didirikan pada 1 Juli 1983 dan menjadi bank syariah pertama yang
didirikan di Malaysia.
58
Tujuan awal pendirian Bank Islam Malaysia Berhad adalah untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan keuangan berbasis syariah bagi
komunitas muslim di Malaysia. Kegiatan operasional Bank Islam
Malaysia Berhad pada tahun pertama setelah resmi didirikan, dimulai
dengan 30 staf. Pada akhir tahun keuangan pertama, Bank Islam Malaysia
Berhad sudah memiliki empat cabang operasi di Malaysia yaitu Kuala
Lumpur, Kuala Terengganu, Kota Bharu dan Alor Setar dengan 272
karyawan. Bank Islam Malaysia Berhad hingga saat ini telah memiliki
147 cabang serta 1100 jaringan selfservice dan berkantor pusat di Menara
Bank Islam Murni, yang terletak di tengah-tengah 'Segitiga Emas' Kuala
Lumpur.
Pada tahun 2017 Bank Islam Malaysia Berhad mendapatkan
penghargaan dari Retail Banker International dalam Retail Banker
International Asia Trailblazer Award 2017 sebagai “Highly Commended
Award for Best New Product, Service or Innovation Launch”. Bank Islam
Malaysia Berhad dipimpin oleh Khairul Kamarudin sebagai CEO pada 14
Juni 2017 sampai dengan saat ini.
Visi :
To be a global leader in Islamic Banking, “Global Leader” is
defined as being the ultimate guidance and source of reference for
innovative Shariah-based products and service.
Misi :
59
1. To continually develop and innovate universally accepted
financial solutions in line with Shariah principles.
2. To provide a reasonable and sustainable return to
shareholders.
3. To provide a conducive working environment and to become an
Employer of Choice for top talents in the market.
4. To deliver comprehensive financial solutions of global
standards using state-of-the-art technology.
5. To be a responsible and prudent corporate citizen.
4. Bank Islam Brunei Darussalam Berhad (BIBD)
Bank Islam Brunei Darussalam Berhad (BIBD) merupakan hasil
merger antara Islamic Bank of Brunei dan Islamic Development Bank of
Brunei yang dibentuk pada tahun 2005. Bank Islam Brunei Darussalam
merupakan bank dan lembaga keuangan Islam terbesar di Brunei
Darussalam. Kepemilikan saham Bank Islam Brunei Darussalam terdiri
dari Kementerian Keuangan Brunei, Sultan Haji Hassanal Bolkiah
Foundation, Fajr Capital Limited dan investor domestik.
Bank Islam Brunei Darussalam berkantor pusat di kota Bandar Seri
Begawan dan di pimpin oleh Dato Seri Setia Dr Awang Haji Mohd Amin
Liew bin Abdullah. Berdasarkan laporan tahunan yang dikeluarkan pada
tahun 2016, Bank Islam Brunei Darussalam telah mendirikan 16 cabang di
4 distrik strategis dan jaringan ATM terbesar di Brunei Darussalam.
Dengan 900 karyawan dan asset sebesar B$ 9.5 billion serta melayani
60
lebih dari 200,000 nasabah. Bank Islam Brunei Darussalam menjadi satu-
satunya bank di Brunei yang melayani semua segmen di pasar perbankan
retail.
Visi :
Serving Brunei through Islamic solution as its leading financial
institution. Benchmark Institution and Point of Reference –
Responsible for the fusion of Islamic Values, Real Economy and
Finance.
Misi:
To become The First Choice institution for employees, customers
and stakeholders.
Nilai-nilai perusahaan : Integrity, customer focus, unity, excellence.
5. Meezan Bank
Meezan Bank didirikan pada tahun 1997 dan merupakan bank
Islam pertama di Pakistan. Meezan Bank memulai beroperasi di tahun
2002, setelah dikeluarkannya lisensi perbankan komersial Islam pertama
oleh Bank Negara Pakistan. Sampai dengan tahun 2016, Meezan Bank
telah mendirikan lebih dari 570 cabang di lebih dari 140 kota dan
menempatkan Meezan Bank pada peringkat 8 terbesar di Pakistan dalam
hal jaringan cabang.
Meezan Bank berkantor pusat di Meezan House, serta dipimpin
oleh Riyadh S. A. A. Edrees sejak Oktober 2012. Pada 11 Januari 2018
61
Meezan Bank mendapatkan penghargaan sebagai „Best Islamic Retail
Bank‟ in the World and „Best Islamic Bank in Pakistan‟ oleh Islamic
Finance News – Malaysia.
Meezan Bank memiliki Visi dan Misi perusahaan yaitu :
Visi :
Establish Islamic banking as banking of first choice to facilitate the
implementation of an equitable economic system, providing a
strong foundation for establishing a fair and just society for
mankind.
Misi :
To be a premier Islamic bank, offering a one-stop shop for
innovative value-added products and services to our customers
within the bounds of Shariah, while optimizing the stakeholders‟
value through an organizational culture based on learning,
fairness, respect for individual enterprise and performance.
Nilai - nilai :
Core Values: Shariah-compliance, Integrity, Professionalism,
Innovation, Service Excellence, Social Responsibility.
Staff: Committed, motivated and professionally trained employees
who are empathic to their customers‟ needs.
Brand Personality: A sober and established, strong, empathic,
professional person; who is an extremely loyal and dependable
62
friend and business partner, and is committed to offering
comprehensive value-based Shariah-compliant financial solutions.
Relationships: Our relationships are long-term. We recognize and
value our customers‟ needs above all and strive to ensure their
fulfillment. All customers are treated with professionalism and in a
friendly manner. It is our endeavour to ensure that they receive
efficient and timely service. The Meezan Bank experience is a
unique one.
6. Al-Arafah Islami Bank Limited
Al-Arafah Islami Bank Limited didirikan pada 18 Juni 1995 di
Bangladesh. Kantor pusat Al-Arafah Islami Bank Limited didirikan pada
27 September 1995 di kota Motijheel Branch, Dhaka. Sampai dengan
akhir 2017, jumlah kantor cabang yang telah didirikan di Bangladesh
sebanyak 154 kantor cabang dengan total pemegang saham sampai
dengan 2017 berjumlah 30,386 pemegang saham. Al-Arafah Islami Bank
Limited sampai dengan saat ini dipimpin oleh Alhaj Abdus Samad Labu
sebagai CEO.
Dalam rangka diversifikasi bisnis, Al-Arafah Islami Bank Limited
mendirikan beberapa Subsidiary Companies guna menunjang bisnis
perusahaan induk yaitu :
1. AIBL Capital Market Services Limited.
2. AIBL Capital Management Limited.
3. Millennium Information Solution Limited.
63
4. AIBL Asset Management Co. Ltd.
Pada akhir tahun 2017, Al-Arafah Islami Bank Limited
memperoleh laba operasi sebesar Tk.6,955.77 juta. Untuk total aset pada
tahun 2017 ada pertumbuhan sebesar 16,99%, naik menjadi Tk 319.255,29
juta dari tahun sebelumnya.
Visi :
To be a pioneer in Islami Banking in Bangladesh and contribute
significantly to the growth of the national economy.
Misi :
1. Achieving the satisfaction of Almighty Allah both here & here after.
2. Proliferation of Shariah Based Banking Practices.
3. Quality financial services adopting the latest technology.
4. Fast and efficient customer service.
5. Maintaining high standard of business ethics.
6. Balanced growth.
7. Steady & competitive return on shareholders‟ equity.
8. Innovative banking at a competitive price.
9. Attract and retain quality human resources.
10. Extending competitive compensation packages to the employees.
11. Firm commitment to the growth of national economy.
12. Involving more in Micro and SME financing.
Komitmen :
64
1. Ours is a customer focused modern Islamic Banking making sound
and steady growth in both mobilizing deposit and making quality
Investment to keep our position as a leading Islami Bank in
Bangladesh.
2. To deliver financial services with the touch of our heart to retail,
small and medium scale enterprises, as well as corporate clients
through our branches across the country.
3. Our business initiatives are designed to match the changing trade
industrial needs of the clients.
B. Hasil Analisis dan Pembahasan
1. Statistik Deskriptif
Berikut ini adalah hasil pengolahan data statistik deskriptif dengan
menggunakan eviews 8.
Tabel 4.1 : Statistik Deskriptif
Tabel 4.1 menunjukkan hasil pengamatan pada periode tahun 2010
sampai dengan tahun 2016. Jumlah observasi dari masing-masing variabel
dalam penelitian ini sebanyak 42. Berdasarkan perolehan data diketahui
65
bahwa nilai rata-rata variabel paling besar terdapat pada variabel BS
(Bank Size) sebesar 27.06905 dengan standar deviasi sebesar 3.456039.
Nilai maksimum dan minimumnya yaitu 32.00000 dan 22.24000.
Nilai rata-rata variabel ROA yaitu sebesar 1.353810 dengan standar
deviasi sebesar 0.590593, sedangkan nilai maksimum dan minimumnya
yaitu sebesar 2.650000 dan 0.040000.
Nilai rata-rata variabel CAR yaitu 15.63595 dengan standar deviasi
sebesar 4.773063, sedangkan nilai maksimum dan minimumnya yaitu
29.10000 dan 10.60000.
Nilai rata-rata variabel IB yaitu 0.880952 dengan standar deviasi
sebesar 0.327770 sedangkan nilai maksimum dan minimumnya yaitu
1.000000 dan 0.000000.
Nilai rata-rata variabel GDP yaitu 4.826190 dengan standar deviasi
sebesar 1.644512 sedangkan nilai maksimum dan minimumnya yaitu
7.500000 dan 0.400000.
Berdasarkan pada hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa nilai
rata-rata variabel paling besar terdapat pada variabel Bank Size sebesar
27.06905 diikuti oleh variabel GDP sebesar 4.826190 dan nilai rata-rata
variabel paling kecil terdapat pada variabel IB yaitu sebesar 0.880952.
C. Model Regresi Data Panel
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, diperlukan
pengujian terhadap model regresi yang akan digunakan dalam penelitian
66
ini. Berikut ini adalah hasil uji untuk mengetahui teknik model regresi
yang akan digunakan.
1. Uji Chow
Uji Chow digunakan untuk menentukan pendekatan model
yang paling sesuai antara model common effect dan model fixed effect.
Hipotesis dalam uji Chow adalah :
H0 : Model Common Effect
H1 : Model Fixed Effect
α = 0.05
Jika nilai Prob > α, maka H0 = Model Common Effect diterima.
Jika nilai Prob < α, maka H1 = Model Fixed Effect diterima.
Tabel 4.2 : Chow test
Berdasarkan tabel 4.2, terlihat nilai Prob < α yaitu sebesar
0.0000 < 0.05, berdasarkan Chow Test, maka dapat disimpulkan
model Fixed Effect lebih tepat dibandingkan model Common Effect
dan H1 diterima.
67
2. Uji Hausman
Uji Hausman digunakan untuk menentukan pendekatan model
yang paling sesuai antara model Fixed Effect dan Random Effect.
Hipotesis dalam uji Uji Hausman adalah :
H0 : Model Random Effect
H1 : Model Fixed Effect
α = 0.05
Jika nilai Prob > α, maka H0 = Model Random Effect diterima.
Jika nilai Prob < α, maka H1 = Model Fixed Effect diterima.
Tabel 4.3 : Hausman Test
Berdasarkan tabel 4.3, didapatkan nilai Prob > α yaitu sebesar
0.0002 > 0.05, berdasarkan Haustman Test, maka dapat disimpulkan
model Fixed Effect lebih tepat dibandingkan model Random Effect
Fixed Effect dan H1 diterima.
3. Uji Lagrange Multilier (LM)
Uji Lagrange Multilier (LM) pada penelitian ini tidak perlu
dilakukan. Hal ini disebabkan pada uji Chow dan uji Hausman
menunjukan bahwa model Fixed Effect yang lebih tepat untuk
68
digunakan. Uji Lagrange Multilier (LM) akan digunakan apabila pada
uji Chow dan uji Hausman mendapatkan hasil model yang berbeda.
D. Hasil Analisis Data
Berikut ini adalah hasil pengolahan data dengan menggunakan uji
Asumsi Klasik dan Uji Statitik.
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah residual
dalam model regresi, berdistribusi normal atau tidak. Untuk
menguji normalitas, dapat digunakan uji Jarque – Bera. Hasil
pengujian didapat dengan membandingkan nilai antara uji Jarque –
Bera dengan tabel Chi Square. Jika hasil nilai Jarque-Bera lebih
kecil tabel Chi Square, yang menunjukkan bahwa data penelitian
ini berdistribusi normal (Wiryono, 2015: 5.41 dalam Rola, 2016)
atau jika probability lebih besar dari nilai derajat α = 0.05, maka
penelitian ini tidak ada permasalahan normalitas atau dengan kata
lain, data terdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai probability
lebih kecil dari nilai derajat kesalahan α = 0.05, maka dalam
penelitian ini ada permasalahan normalitas atau dengan kata lain,
data tidak berdistribusi normal (Syahrullah, 2017)
69
Gambar 4.2 : Hasil Uji Normalitas
Pada gambar 4.2 didapatkan nilai probability sebesar
0.535502 yang lebih besar dari derajat kesalahan α = 5% (0,05).
Sehingga dapat dinyatakan bahwa data dalam penelitian ini
berdistribusi normal.
b. Uji Heterokedastisitas (Glejser)
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika variance tidak konstan atau berubah
ubah disebut dengan Heterokedastisitas (Syahrullah, 2017).
70
Tabel 4.4 : Hasil uji Heterokedastisitas
Hypothesis dalam Uji heterokedastisitas yaitu :
Ho : Tidak ada masalah Heterokadestisitas
Ha : Ada masalah Heterokadestisitas
Kriteria ada atau tidak ada masalah Heterokadestisitas yaitu :
Probability ≤ Alpha (0.05), Ho ditolak, Ha diterima.
Probability > Alpha (0.05), Ha ditolak, Ho diterima.
Pada hasil Uji heterokedastisitas didapatkan nilai :
Probability CAR (0.3547) > Alpha (0.05), Ha ditolak, Ho diterima.
Probability BS (0.4160) > Alpha (0.05), Ha ditolak, Ho diterima.
Probability IB (0.7239) > Alpha (0.05), Ha ditolak, Ho diterima.
Probability GDP (0.3220) > Alpha (0.05), Ha ditolak, Ho diterima.
Variabel CAR, BS, IB dan GDP tidak mempunyai masalah
Heterokedastisitas.
71
c. Uji Multikolineritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi yang digunakan ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. Multikolinearitas berarti adanya hubungan
linier yang sempurna / pasti diantara beberapa atau semua variabel
yang menjelaskan (independen) dari model regresi. (Gujarati,
2006:62 dalam Syahrullah, 2017). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Jika
koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas lebih besar
dari 0,8 maka terjadi hubungan Multikolinearitas.
Tabel 4.5 : Tabel Multikolinearitas
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai koefisien Nilai
koefisien CAR terhadap BS sebesar -0.636182 < 0.8 maka tidak
terjadi multikolinieritas. Nilai koefisien CAR terhadap IB sebesar
0.152468 < 0.8 maka tidak terjadi multikolinieritas. Nilai koefisien
CAR terhadap GDP sebesar -0.624253 < 0.8 maka tidak terjadi
multikolinieritas.
Nilai koefisien BS terhadap IB sebesar 0.157506 < 0.8
maka tidak terjadi multikolinieritas. Nilai koefisien BS terhadap
GDP sebesar 0.471434 < 0.8 maka tidak terjadi multikolinieritas.
72
Nilai koefisien IB terhadap GDP sebesar -0.315343 < 0.8
maka tidak terjadi multikolinieritas.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu
observasi dengan residual observasi lainnya. Dalam
mengidentifikasi autokorelasi dapat diketahui dengan melakukan
uji Durbin-Watson. Uji D-W merupakan uji yang banyak dipakai
untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada model yang
digunakan. Pada uji D-W adanya autokorelasi positif jika nilai D-
W berada diantara 0 sampai dengan 1,10, serta autokorelasi negatif
jika nilai D-W berada diatas 2,90. Sedangkan jika model terbebas
dari masalah autokorelasi, nilai DW berada diantara 1,54 sampai
dengan 2,46. Model tidak dapat diputuskan terdapat autokorelasi
jika nilai DW berada diantara 1,10 sampai dengan 1,54, dan 2,46
sampai dengan 2,90 (Winarno, 2009 : 5.28 dalam Syahrullah,
2017). Kriteria pengujian Autokorelasi dengan Durbin-Watson:
1. DWhitung < dL, koefisien korelasi lebih besar daripada nol,
artinya “terjadi Autokorelasi positif”.
2. dL < DWhitung < dU, hasilnya tidak dapat disimpulkan.
3. dU < DWhitung < (4 – dU), koefisien korelasi sama dengan nol,
artinya “tidak terjadi Autokorelasi”.
4. (4 – dU) < DWhitung < (4 – dL), hasilnya tidak dapat
disimpulkan.
73
5. DWhitung > (4 – dL) koefisien korelasi lebih kecil besar
daripada nol, artinya “terjadi Autokorelasi negative”.
Kriteria Durbin-Watson dapat digambarkan oleh tabel
Durbin-Watson yang terdapat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 : Durbin-Watson
Tolak Ho,
berarti ada
Autokorelasi
positif
Daerah
meragukan
Terima Ho,
tidak ada
Autokorelasi
Daerah
meragukan
Tolak Ho,
berarti ada
Autokorelasi
negatif
0 dL du 2 4du 4-dl 4
Berikut ini adalah hasil perhitungan Durbin-Watson:
Tabel 4.7 : D - W hitung
Durbin – Watson 1.399935
dL = 1.3064
dU = 1.7202
4-dU = 2.6936
4-dL = 2.2798
DW hitung = 1.399935
74
Hasil perhitungan Durbin-Watson, didapatkan D-W hitung
sebesar 1.399935. Nilai D-W hitung berada di dL < D-W hitung < dU
atau 1.3064 < 1.399935 < 1.7202. Sehingga uji Durbin-Watson
hasilnya tidak dapat disimpulkan.
2. Uji Statistik
Uji statistik ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis
yang diajukan diterima atau ditolak secara statistik. Pengujian
hipotesis dilakukan melalui Uji-t, Uji-F dan Uji Koefisien Determinasi
( ) dengan menggunakan e-views 8.
75
Tabel 4.8 : Hasil Uji Model Fixed Effect
Berdasarkan hasil Pengujian Model Fixed Effect pada tabel
4.8, maka dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut :
ROA = 29.67460 – 0.069264 (CAR) – 1.029049 (BS) + 0.179125(IB)
+ 0.095270 (GDP)
Persamaan regresi diatas dapat didefinisikan yaitu Konstansta
sebesar 29.67460 menyatakan bahwa jika nilai dari CAR, BS, IB dan
GDP adalah konstan (0) maka nilai ROA adalah sebesar 29.67460.
76
Koefisien regresi CAR memiliki nilai sebesar -0.069264,
dengan arti bahwa setiap perubahan 1% rasio keuangan profitabilitas
CAR, maka ROA akan mengalami penurunan sebesar 0.06 persen.
Koefisien regresi BS memiliki nilai sebesar -1.029049, dengan
arti bahwa setiap perubahan 1% rasio keuangan profitabilitas BS,
maka ROA akan mengalami penurunan sebesar 1.02 persen.
Koefisien regresi IB memiliki nilai sebesar 0.179125, dengan
arti bahwa setiap perubahan 1% rasio keuangan profitabilitas IB, maka
ROA akan mengalami kenaikan sebesar 0.17 persen.
Koefisien regresi GDP memiliki nilai sebesar 0.095270,
dengan arti bahwa setiap perubahan 1% rasio keuangan profitabilitas
GDP, maka ROA akan mengalami kenaikan sebesar 0.09 persen.
a. Uji Parsial (Uji-t)
Uji Parsial digunakan untuk menguji apakah tiap variabel
independen secara individu memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependent pada tingkat signifikansi 0.05 (5%)
dengan menganggap variable independen bernilai konstan.
Bila probabilitas > α 5%, variabel bebas tidak signifikan atau Tidak
mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho terima, Ha
tolak).
77
Bila probabilitas < α 5%, variabel bebas signifikan atau
mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho tolak, Ha
terima) (Syahrullah, 2017).
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.8, maka :
a) Nilai koefisien variabel CAR sebesar -0,069264
dengan t hitung = -1,650914 < t tabel = 1,687 dan
signifikansi sebesar 0,1085 > tingkat signifikansi
0,05.
Hasil ini menunjukkan bahwa variabel CAR secara
parsial tidak signifikan atau tidak mempunyai
pengaruh terhadap variabel ROA.
b) Nilai koefisien variabel BS sebesar -1,029049
dengan t hitung -4,910024 < t tabel = 1,687 dan
signifikansi 0,0000 < tingkat signifikansi 0,05.
Hasil ini menunjukkan bahwa variabel BS secara
parsial signifikan atau mempunyai pengaruh
terhadap variabel ROA.
c) Nilai koefisien variabel IB sebesar 0,095270 dengan
t hitung 0,449493 < t tabel = 1,687 dan signifikansi
0,6561 > tingkat signifikansi 0,05.
Hasil ini menunjukkan bahwa variabel IB secara
parsial tidak signifikan atau tidak mempunyai
pengaruh terhadap variabel ROA.
78
d) Nilai koefisien variabel GDP sebesar 0,095270
dengan t hitung 1,041017 < t tabel = 1,687 dan
signifikansi 0,3057 > tingkat signifikansi 0,05.
Hasil ini menunjukkan bahwa variabel GDP secara
parsial tidak signifikan atau tidak mempunyai
pengaruh terhadap variabel ROA.
Hasil uji parsial dalam penelitian ini, hanya variabel Bank
Size saja yang secara individu memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap variabel ROA.
b. Uji Fisher (Uji-F)
Uji Fisher digunakan untuk mengetahui apakah seluruh
variabel bebas (independen) secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel terikat (dependen) pada tingkat signifikansi 0,05
(5%).
Berdasarkan pada tabel 4.8 diperoleh hasil F-hitung sebesar
5,569962 > F-tabel sebesar 2,626052285 maka H0 ditolak yaitu
variabel-variabel independen secara simultan atau bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai Prob (F-statistic)
didapatkan sebesar 0,000127. Hasil probabilitas (signifikansi) lebih
kecil dari nilai α = 0,05 (0,000127 < 0.05) maka dapat disimpulkan
bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR), Bank Size, Teknologi
(Internet Banking) dan Gross Domestic Product (GDP) secara
bersama-sama berpengaruh terhadap Return On Asset.
79
c. Uji Koefisien Determinasi ( )
Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar
prosentase variasi variabel independen yang digunakan dalam
model mampu menjelaskan variasi variabel dependen (Rola, 2016)
Berdasarkan pada tabel 4.8, didapatkan nilai adjusted R
square sebesar 0,500789. Maka persentase variabel Return On
Asset dapat dijelaskan oleh varibel Capital Adequacy Ratio (CAR),
Bank Size, Teknologi (Internet Banking) dan Gross Domestic
Product (GDP), yaitu sebesar 50%. Sedangkan sisa 50% ,
dijelaskan oleh variabel-variabel diluar penelitian ini.
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data diatas, hasil dari uji t hanya variabel
BS saja yang secara individu memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap variabel ROA. Variabel independen lainnya yaitu CAR, IB dan
GDP secara individu tidak signifikan atau tidak mempunyai pengaruh
terhadap variabel ROA.
Berdasarkan pada tabel 4.8 bahwa nilai Prob (F-statistic) sebesar
0,000127 < 0,05 dan F hitung sebesar 5,569962 > F-tabel sebesar
2,626052285 maka H0 ditolak yaitu variabel-variabel independen secara
simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Koefisien determinasi pada penelitian ini sebesar 0,500789. Sehingga
besarnya persentase variabel-variabel independen yaitu Capital
Adequacy Ratio (CAR), Bank Size, Teknologi (Internet Banking) dan
80
Gross Domestic Product (GDP) untuk menjelaskan profitabilitas adalah
sebesar 50% dan 50% sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel diluar
penelitian ini.
Berikut ini adalah pembahasan berdasarkan hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini :
1. Hipotesis 1
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah variabel
Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas. Penelitian ini menghasilkan nilai signifikansi
sebesar 0,1085 lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio
(CAR) tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
profitabilitas sehingga Hipotesis 1 ditolak.
2. Hipotesis 2
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah variabel
Bank Size berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Penelitian ini menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,0000 lebih
kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan
bahwa variabel Bank Size berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas sehingga Hipotesis 2 diterima.
81
3. Hipotesis 3
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah variabel
Internet Banking berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas. Penelitian ini menghasilkan nilai signifikansi sebesar
0,6561 lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa variabel Internet Banking tidak berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas sehingga Hipotesis
3 ditolak.
4. Hipotesis 4
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah variabel
Gross Domestic Product (GDP) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas. Penelitian ini menghasilkan nilai signifikansi
sebesar 0,3057 lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa variabel Internet Banking tidak berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas sehingga Hipotesis
4 ditolak.
5. Hipotesis 5
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah variable
Capital Adequacy Ratio (CAR), Bank Size, Internet Banking dan
Gross Domestic Product (GDP) secara simultan memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Penelitian ini
menghasilkan nilai probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari nilai α =
82
0,05 (0,000127 < 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
Capital Adequacy Ratio (CAR), Bank Size, Internet Banking dan
Gross Domestic Product (GDP) secara simultan memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA) sehingga
Hipotesis 5 diterima.
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian serta analisis yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas Bank Syariah di Asia Pasifik pada tahun 2010-
2016.
2. Variabel Bank Size berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas Bank Syariah di Asia Pasifik pada tahun 2010-2016.
3. Variabel Internet Banking tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas Bank Syariah di Asia Pasifik pada tahun 2010-2016.
4. Variabel Gross Domestic Product (GDP) tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas Bank Syariah di Asia Pasifik pada tahun 2010-
2016.
5. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Bank Size, Internet Banking
dan Gross Domestic Product (GDP) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas Bank Syariah di Asia Pasifik pada
tahun 2010-2016.
B. Saran
1. Bagi pemerintah agar membuat undang-undang perbankan syariah
yang lebih komprehensif.
2. Bagi bank syariah
84
a. Bank syariah yang memiliki total asset rendah, agar melakukan
merger dengan bank lain. Hal ini diperlukan untuk memperkuat
permodalan bank tersebut. Bank dengan aset yang besar
diasumsikan mampu untuk memproduksi output yang lebih
efisien.
b. Diharapkan bank syariah dapat merespon perkembangan
teknologi yang sangat cepat, terutama dengan adanya fenomena
fintech yang saat ini sedang berkembang.
3. Bagi peneliti
a. Menambah variabel penelitian yang dapat mempengaruhi
profitabilitas serta memperluas cakupan wilayah objek
penelitian Hal Ini bertujuan untuk membandingkan kinerja
perbankan syariah antar negara.
b. Menambah jangka waktu dari sampel yang digunakan.
85
DAFTAR PUSTAKA
Abduh, Muhamad & Yameen, Idrees. (2013). Determinants of Islamic Banking
Profitability in Malaysia, Australian Journal of Basic and Applied Sciences,
7(2): 204-210.
Armereo, Crystha. (2015). Analisis factor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas bank syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal
Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini Vol 06 No.01.
Ahmad, Nor Hayati & Noor, Mohamad Akbar. (2010). The Determinants
Efficiency and Profitability of World Islamic Banks.
Al-damir, Nasser Ahmed Saeed. (2014). Factors Affecting The Profitability of
Islamic Banks in GCG Countries, Universiti Utara Malaysia.
Al-Smadi, Mohammad Oqlah. (2011). The Impact of E-banking on The
performance of Jordanian Banks.
https://www.researchgate.net/profile/MohammadAlSmadi3/publication/289
005410 The Impact of E-banking on The Performance of Jordanian
Banks/links/56901ab108aec14fa557d4a4/The Impact of E Banking on The
Performance of Jordanian Banks.pdf (Last retrieved 06-04-2018)
Bashir, A. M. (2000). “Determinants of Profitability and rates of Return Margins
in Islamic Banks: Some Evidence from the Middle East”, paper presented at
the ERF Seventh Annual conference, Amman, Jordan, 26-29thOctober.
Bank Syariah Mandiri (2018). Peroleh penghargaan the strongest islamic retail
bank in asia pacific 2018. https://www.syariahmandiri.co.id/news-
update/siaran-pers/mandiri-syariah-peroleh-penghargaan-the-strongest-
islamic-retail-bank-in-asia-pacific. (Last retrieved 30.09.2018).
Emarketer (2016). Digital Banking Fintech Services Used by Banking Customers
Select Countries Asia Pacific 2016 of
respondents.https://www.emarketer.com/Chart/Digital-BankingFintech-
Services-Used-by-Banking-Customers-Select-Countries-Asia-Pacific-2016-
of respondents/202742. (Last retrieved 09-04-2018)
Haron, Sudin. (1997). Determinants of Islamic Bank Profitability: Some Evidence
1997. http://journalarticle.ukm.my/5271/1/814-1554-1-SM.pdf (last
retreived 06-04-2018)
Husain, Azira, Affandi, Salwani & Shukur, Nabilah Abdul. (2015). The Internal
Determinants of Islamic Banks‟ Profitability in Malaysia, Journal of Basic
and Applied Scientific Research.
86
Islamic Economic Studies (2003). Determinants of profitability in Islamic banks:
some evidence from the middle east 2003.
http:www.irti.org/English/Research/Document/IES/103.pdf (last retreived
06-04-2018)
Ismail. (2011). Perbankan Syariah. Jakarta : Kencana.
Irfan, Muhammad, Majeed, Yasir & Zaman, Khalid. (2014). The Performance and
Efficiency of Islamic Banking in South Asian Countries.
http://www.management.ase.ro/reveconomia/2014-2/3.pdf. (Last retrieved
20.12.2017)
Irsyad, Virsya Umari dan Dodik Siswantoro. (2013). Faktor-faktor Internal yang
Mempengaruhi Profitabilitas Bank-Bank Syariah di Asia, Department of
Accounting, Faculty of Economics, University of Indonesia.
Kemlu (2015). Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Kementerian Luar
Negeri. https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/asean/Pages/Masyarakat-
Ekonomi ASEAN-(MEA).aspx( Last retrieved 30.09.2018)
Khrawish, Husni Ali & Mousa Al-Sa‟di, Noor (2011). The Impact of E-Banking
on Bank Profitability: Evidence from Jordan.
https://pdfs.semanticscholar.org/6605/dc7878a7155b40b7f56425ca5631e3c
275b9.pdf (last retreived 06-04-2018)
Malhotra, Pooja & Singh, Balwinder. (2009). The Impact of Internet Banking on
Bank Performance and Risk: The Indian Experience.
https://core.ac.uk/download/pdf/25988647.pdf. (Last retrieved 16-04-2018)
Meihami, Bahram, Varmaghani, Zeinab & Meihami, Hussein (2013). The Effect
of Using Electronic Banking on Profitability of Bank. http://journal-
archieves31.webs.com/1299-1318.pdf (last retreived 12-04-2018)
Margaretha, Farah. (2014). Dampak Electronic Banking Terhadap Kinerja
Perbankan Indonesia, Vol.19 No. 3, 514–524.
https://media.neliti.com/media/publications/178702-ID dampak electronic-
banking-terhadap-kiner.pdf (last retreived 06-04-2018)
Muda. (2013). Determinants of Islamic Banking Profitability in
Malaysia.International Journal of Economics and Financial Issues Vol. 3,
No. 3, 2013, Hal559-569.
Nikmatus Sholihah dan Jaka Suryana. (2014). Profitabilitas bank syariah pada
kondisi biaya Operasional tinggi”, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Nurul fajria, Rola. (2016). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia pada tahun 2011-2015”,
Institut Agama Islam Negeri.Surakarta.
87
Nur Hayati dan Musdholifah. (2014). Determinan Profitabilitas Perbankan
Nasional Di Indonesia,Jurnal Bisnis, Manajemen & Perbankan Vol.1 No.1
Edisi Maret 2014:77-96.
OJK (2018). Press-Release-OJK-Issues-Digital Office Guidelines, toward Digital
Banking in Indonesia.http://www.ojk.go.id/en/berita-dan-
kegiatan/siaranpers/Document/Pages/ Press-Release-OJK-Issues-Digital-
Office-Guidelines,-Toward-DigitalBankinginIndonesia
/SP%2005%20DKNS%20OJK%202017-ENGLISH.pdf (Last retrieved 16-
04-2018)
Paulin, Okky and Sudarso Kaderi Wiryono. (2015). Determinants of Islamic
Bank‟s Profitability in Indonesia for 2009-2013, Journal of Business and
Management.
Rodoni, Ahmad & Ali, Herni. (2010). Manajemen Keuangan Modern.
Jakarta:Mitra Wacana Media.
Ramadan, Imad Z. (2011). Bank-Specific Determeinant of Islamic Banks
Profitability: an Empirical Study of The Jordanian Market, International
Journal of Academic Research Vol. 3. No. 6 November, 2011, I Part.
Raynanda Syarifudin, Viverita. (2014). Pengaruh Mobile Banking terhadap
Kinerja Perbankan Indonesia. Universitas Indonesia. Depok.
Rivai, Veitzal, et al. (2007). Bank and Financial Institution Manajement. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Shaikh, Salman Ahmed. (2013). Determinants of Islamic Banking Growth in
Pakistan, MPRA Paper No. 53798, 2013.
Syahrullah, Dio (2017). “Analisis Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Musyarakah,
Mudharabah, Murabahah, Inflasi, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah
(SBIS) Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia Periode
2009 – 2016.
Taswan. (2010). Manajemen Perbankan Konsep, Teknis & Aplikasi. UPP STIM
YKPN, Yogyakarta.
Ubaidillah. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas
Bank Syariah di Indonesia, Jurnal Ekonomi Islam (Islamic Economics
Journal) Vol.4, No.1 Januari - Juni.
Wasiuzzaman, S., dan H. Ahmed Tarmizi. (2010). Profitability of Islamic Banks
in Malaysia: An Empirical Analysis. Journal of Islamic Economics, Banking
and Finance.
88
Lampiran 1
Data Observasi
BANK Tahun ROA CAR BS IB GDP
Bank Syariah
Mandiri 2010 2.21
10.60
31.11 1 6.4
2011 1.95
14.57
31.52 1 6.2
2012 2.25
13.82
31.62 1 6
2013 1.53
14.10
31.79 1 5.6
2014 0.04
14.76
31.84 1 5
2015 0.56
12.85
31.88 1 4.9
2016 0.59
14.01
32.00 1 5
Bank
Muamalat
Indonesia
2010 1.54
13.26
30.69 1 6.4
2011 1.37
12.01
31.11 1 6.2
2012 1.54
11.57
31.42 1 6
2013 0.5
14.05
31.61 1 5.6
2014 0.17
13.91
31.76 1 5
2015 0.2
12.00
31.68 1 4.9
2016 0.22
12.74
31.65 1 5
Bank Islam
Malaysia
Berhad
2010 1.16
16.78
24.14 1 7.5
2011 1.5
16.31
24.20 1 5.3
2012 1.72
14.09
24.35 1 5.5
2013 1.7
13.97
24.48 1 4.7
2014 1.58
13.32
24.55 1 6
2015 1.43
15.28
24.63 1 5
89
2016 1.37
15.52
24.74 1 4.2
Bank Islam
Brunei
Darussalam
2010 1.66
29.10
22.24 1 2.7
2011 1.54
29.10
22.46 1 3.7
2012 2.21
27.10
22.45 1 0.9
2013 1.85
24.60
22.53 1 2.1
2014 1.5
23.50
22.71 1 2.5
2015 1.7
23.40
22.68 1 0.4
2016 1.5
20.80
22.92 1 2.5
Meezan Bank
2010 1.18
12.41
25.77 1 2.6
2011 1.9
14.89
26.02 1 3.6
2012 1.48
14.08
26.34 1 3.8
2013 1.31
12.48
26.52 1 3.7
2014 1.19
11.88
26.80 1 4.1
2015 1.04
10.98
27.00 1 4.1
2016 0.94
12.91
27.21 1 4.5
Al-Arafah
Islami Bank
Limited
2010 2.65
14.49
25.05 0 6
2011 2.06
13.47
25.36 0 6.5
2012 1.3
11.75
25.71 0 6.3
2013 1.31
14.66
25.86 0 6
2014 1.1
14.03
26.05 0 6.3
2015 1.08
16.65
26.14 1 6.8
2016 1.23
14.91
26.31 1 7.2
90
Lampiran 2
Output Model Fixed Effect
91
Lampiran 3
Output Uji Normalitas
92
Lampiran 4
Output Uji Multikolinearitas
93
Lampiran 5
Output Uji Heterokedastisitas
94
Lampiran 6
Hasil Uji Autokorelasi