Ett Dan Trakeostomi
-
Upload
afrida-aryani-nst -
Category
Documents
-
view
463 -
download
29
Transcript of Ett Dan Trakeostomi
INTUBASI ENDOTRAKEAL
definisi
• Intubasi endotracheal adalah tindakan untuk memasukkan pipa endotracheal ke dalam trachea
MANFAAT
• Memelihara jalan nafas atas terbuka• Membantu pemberian oksigen konsentrasi
tinggi• Memfasilitasi pemberian ventilasi dengan
volume tidal yang tepat untuk memelihara pengembangan paru yang adekuat
• Mencegah jalan nafas dari aspirasi lambung• Mempermudah penyedotan dalam trakea• Sebagai alternatif untuk memasukkan obat
INDIKASI ETT
A. Henti jantung, bila ventilasi kantong nafas tidak memungkinkan atau tidak efektif
B. Pasien sadar dengan gangguan pernafasan dan pemberian oksigen yang tidak adekuat
C. Pasien yang tidak bisa mempertahankan jalan nafas (pasien koma)
PERSIAPAN ALAT• Alat-alat untuk suction (yakinkan berfungsi dengan baik)• Bag valve mask + slang O2 dan O2• Kateter suction• Laringoscope lengkap dengan blade sesuai ukuran
pasien dan lampu harus menyala dengan terang• Xyllocain jelly / xyllocain spray dan Ky jelly• Konektor yang cocok dengan tracheal tube yang
disiapkan• Stilet / mandrin• Magyll forcep• Oropharingeal tube (mayo tube)
Obat-obatan untuk intubasi• Sedasi
- Pentothal 25 mg / cc dosis 4-5 mg/kgbb- Dormicum 1 mg / cc dosis 0,6 mg/kgbb- Diprivan 10 mg/cc 1-2 mg/kgbb
• Muscle relaksan- Succynilcholin 20 mg / cc dosis 1-2 mg/kgbb- Pavulon 0,15 mg/kgbb- Tracrium 0,5-0,6 mg/kgbb- Norcuron 0,1 mg/kgbb
• Obat-obatan emergency (troley emergency)- Sulfas Atropine- Epedrine- Adrenalin / Epinephrin- Lidocain 2%
PERSIAPAN PASIEN
• Beritahukan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
• Mintakan persetujuan keluarga / informed consent• Berikan support mental• Hisap cairan / sisa makanan dari nasogastric tube• Yakinkan pasien terpasang IV line dan infus
menetes dengan lancar
Prosedur Pemasangan
• Mencuci tangan• Posisi pasien terlentang• Kepala diganjal bantal kecil setinggi 12 cm• Pilih ukuran pipa endotracheal yang akan
digunakan• Periksa balon pipa / cuff ETT dengan
mengembangkan dengan udara 10 cc.
• Pasang blade yang sesuai• Oksigenasi dengan bag and mask / ambu bag
dengan O2 100% minimal 30 detik• Masukkan obat-obat sedasi dan muscle relaxan• Buka mulut dengan cara cross finger dan tangan
kiri memegang laryngoscope.• Masukkan bilah laryngoscope dengan lembut
menelusuri mulut sebelah kanan, sisihkan lidah ke kiri.
• Masukkan bilah sedikit demi sedikit sampai ujung laryngoscope mencapai dasar lidah, perhatikan agar lidah atau bibir tidak terjepit di antara bilah dan gigi pasien
• Angkat laryngoscope ke atas dan ke depan dengan kemiringan 30-40O sejajar dengan aksis pegangan, jangan sampai menggunakan gigi sebagai titik tumpu
• Dorong blade sampai pangkal epiglottis• Lakukan penghisapan lendir bila banyak secret• Anestesi daerah laring dengan xyllocain spray (bila kasus
emergency tidak perlu dilakukan).
• Masukkan endotracheal tube yang sebelumnya sudah diberi jelly. Dari sebelah kanan mulut ke faring sampai bagian proximal dari cuff endotracheal tube melewati pita suara 1-2 cm atau pada orang dewasa kedalaman endotracheal tube 19-23cm. Waktu intubasi tidak boleh dari 30 detik.
• Cek apakah endotraceal sudah benar posisinya.
• Setelah bunyi nafas optimal dicapai, isi cuff dengan udara 5-10 cc, sampai kebocoran mulai tidak terdengar.
• Lakukan fiksasi dengan plester.• Pasang orofaring, untuk mencegah pasien
menggigit pipa ET jika korban mulai sadar• Lakukan ventilasi terus dengan oksigen 100%
(aliran 10-12 liter/menit) atau sesuai indikasi• Lakukan foto thorax jika diperlukan
PERAWATAN INTUBASI
a. Fiksasi harus baikb. Gunakan oropharing air way (guedel) pada pasien yang tidak kooperatifc. Hati-hati pada waktu mengganti posisi pasien.d. Jaga kebersihan mulut dan hidunge. Jaga patensi jalan napasf. Humidifikasi yang adekuatg. Pantau tekanan balonh. Observasi tanda-tanda vital dan suara paru-paru
• i. Lakukan fisioterapi napas tiap 4 jam.j. Lakukan suction setiap fisioterapi napas dan sewaktu-waktu bila ada suara lendirk. Yakinkan bahwa posisi konektor dalam kondisi baikl. Cek blood gas untuk mengetahui perkembangan.m. Lakukan foto thorax segera setelah intubasi dan dalam waktu-waktu tertentu.n. Observasi terjadinya empisema kutiso. Air dalam water trap harus sering terbuangp. Pipa endotracheal tube ditandai diujung mulut / hidung.
PERAWATAN INTUBASI
komplikasi
• a. Ringan :Tenggorokan serak, kerusakan pharyng, muntah, aspirasi, gigi copot/ rusak.
• b. Serius :Laringeal edema, obstruksi jalan napas, ruptur trachea perdarahan hidung, fistula tracheoesofagal granuloma, memar, laserasi akan terjadi dysfonia dan dysphagia, bradikardia, aritmia, sampai dengan cardiac arrest.
penyulit
a. Leher pendekb. Fraktur servicalc. Rahang bawah kecild. Osteoarthritis temporo mandibula jointe. Trismus.f. Ada masa di pharing dan laring
Trakea terbentang dari pinggir bawah cartilago cricoidea (berhadapan dengan korpus vertebra cervicalis VI) di leher sampai setinggi angulus sterni pada thorax.
Trakea terdapat di sebelah kanan garis tengah dengan bercabang menjadi bronchus principalis dexter dan sinister.
Pada pangkal leher trakea dapat diraba di garis tengah pada incisura jugularis.(Richard, 2006)
• Trakeostomi adalah tindakan membuat lubang pada dinding depan/anterior trakhea untuk benafas. Trakeostomi adalah tindakan membuat stoma agar udara dapat masuk ke paru-paru dengan memintas jalan nafas bagian atas (Harry, 2007)
• Trakeostomi adalah tindakan operasi untuk menghubungkan lubang trakea dengan dunia luar. Dengan demikian maka udara pernapasan dapat keluar masuk ke paru-paru lewat stoma pada trakeal tersebut.(FK UNAIR, 2007)
Tujuan Trakeostomi
Sebagai bypass pada obstruksi jalan napas.
Mengeluarkan sekresi trakeobronkhial. Memungkinkan penggunaan ventilasi
mekanik dalam jangka waktu lama. Mencegah aspirasi sekresi oral atau
gastrik pada pasien yang tidak sadar atau paralise (dengan menutup trakea dari esofagus).
Mengganti endotrakeal tube. Mengurangi rasa sakit/nyeri Menghilangkan ‘anatomicaal dead
space’ (±150cc). Mengurangi resistensi udara
pernapasan
Jenis Pipa Trakeostomi
1. Cuffed Tubes1. Cuffed Tubes 2. Uncuffed Tubes2. Uncuffed Tubes
3. Trakeostomi dua cabang(dengan kanul dalam)
3. Trakeostomi dua cabang(dengan kanul dalam)
Kanula luar (outer canula) Kanula dalam (inner cannula)
Indikasi Trakeostomi Kontraindikasi Trakeostomi
Keuntungan dan Kerugian Trakeostomi
• Mengurangi terjadinya dead space pada cabang trakeobronkial
• Cabang bronkial lebih mudah diaspirasi
• Penderita lebih bebas bernapas
• Filtrasi udara tidak sempurna
• Humidifikasi kurang sempurna
• Sering menimbulkan jaringan parut di leher
Teknik OperasiLokasi:
Diantara Cincin trakea ke-2 atau ke-3
Indikasi pelepasan trakeostomi
1. mampu bernafas dengan nyaman dengan trakeostomi yang sudah ditutup.
2. Analisis tekanan gas arteri normal.3. Kemampuan klien untuk batuk dan
mengeluarkan sekresi semakin meningkat
Komplikasi
• Pendarahan• Emfisema• Pneumothoraks• Bronkopneumonia• Stenosis Trakea• Fistula trakeo-esofagus• Kematian Mendadak
arigatogomawo
terima kasihmatur suwun
thank youmauli ate