dua filsafat

4
 Ada dua aliran fi lsafat yang saling bertentangan. Di pihak yang satu berfaham bahwa manusia itu sama sekali tidak mempunyai ikhtiar apa-apa, Tuhanlah Yang aktif. Aliran ini menempatkan manusia dalam keadaan pasif sebenar-benarnya . Inilah Jabariyah, Fatalisme. Sedangkan pada pihak yang lain, adalah faham Qadariyah. Faham ini mengangga p Tuhan dalam keadaan pasif, manusialah yang aktif dalam berkeinginan dan berikhtiar. Jadi setingkat di bawah faham Deisme, yang mengingkari adanya wahyu (komunikasi antara Tuhan dengan makhlukNya). Bagaimana sesungguhn ya? ء ا ش ي ن م ه ر و  ل د     ي     ع ء       ك ب   س ا  ل   ا ث م     ض ي   (S. AnnuR, 24:35), dibaca: yahdi-lLahu li-nnurihi ma-yyasya-u wa yadlribu-lLahu- lamtsala li-nnas wa-lLahu bikulli syaiin’alim , artinya: Allah membimbing kepada cahaya-Nya kepada siapa yang mau, dan Allah memperbuat perumpamaan-perump amaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. uraiannya: yahdi = kata kerja present, artinya = memberi hidayah ALLAH = Allah li-nnurihi = dengan CahayaNya man = siapa yasya = ka ta kerj a pres ent, artinya = mau ALLAH adalah mubtada' (subyek) sekaligus fa'il (Pelaku). YAHDY adalah khabar (predikat), Linnurihi adalah keterangan, MAN YASya adalah maf'ul (obyek) dalam wujud anak kalimat (anak kalimat yang menjadi obyek). Kalau anak kalimat itu diuraikan pula, maka: MAN = siapa adalah mubtada' sekaligus pula fa'il dan YASya = (yang) mau, adalah khabar (predikat). Maka ayat itu berarti: -- Allah memberi hidayah dengan CahayaNya kepada siapa yang mau. Atau ini:   ق ت   م ط   ص ى ل إ ء ا ش ي ن م د   ي   kita kaji apa arti: wa-lLahu yahdi ma-y yasya-u ila shiratha-lmustaqiem (s. albaqarah 2:..213). ada dua kalimat disini, Allahu yahdi dan man yasya, induk dan anak kalimat. wa-lLahu = (wa = dan) Allah adalah mubtada' (subyekt) sekaligus fa'il (pelaku), yahdi ma-y yasya-u:

description

dua dasar berpikir

Transcript of dua filsafat

Page 1: dua filsafat

5/12/2018 dua filsafat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dua-filsafat 1/4

 

Ada dua aliran filsafat yang saling bertentangan.Di pihak yang satu berfaham bahwa manusia itu sama sekali tidak mempunyai ikhtiar apa-apa, Tuhanlah Yang aktif. Aliran ini menempatkan manusia dalam keadaan pasif sebenar-benarnya. Inilah Jabariyah, Fatalisme.Sedangkan pada pihak yang lain, adalah faham Qadariyah. Faham ini menganggap

Tuhan dalam keadaan pasif, manusialah yang aktif dalam berkeinginan dan berikhtiar.Jadi setingkat di bawah faham Deisme, yang mengingkari adanya wahyu (komunikasiantara Tuhan dengan makhlukNya).

Bagaimana sesungguhnya?

ء  شا  ره  من  ي   ل و د       ي  ع ء        ك   ب   س     ل ا  م ثا      ض   ي(S. AnnuR, 24:35), dibaca: yahdi-lLahu li-nnurihi ma-yyasya-u wa yadlribu-lLahu-lamtsala li-nnas wa-lLahu bikulli syaiin’alim , artinya:

Allah membimbing kepada cahaya-Nya kepada siapa yang mau, dan Allahmemperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahuisegala sesuatu.

uraiannya:yahdi = kata kerja present, artinya = memberi hidayahALLAH = Allahli-nnurihi = dengan CahayaNyaman = siapayasya = kata kerja present, artinya = mau

ALLAH adalah mubtada' (subyek) sekaligus fa'il (Pelaku).YAHDY adalah khabar (predikat),Linnurihi adalah keterangan,MAN YASya adalah maf'ul (obyek) dalam wujud anak kalimat (anak kalimat yangmenjadi obyek).Kalau anak kalimat itu diuraikan pula, maka:MAN = siapa adalah mubtada' sekaligus pula fa'il danYASya = (yang) mau, adalah khabar (predikat).

Maka ayat itu berarti:-- Allah memberi hidayah dengan CahayaNya kepada siapa yang mau.

Atau ini:

  ق    ت  ط  م   ء إ لى  ص  شا  د  من  ي     ي  

kita kaji apa arti:wa-lLahu yahdi ma-y yasya-u ila shiratha-lmustaqiem (s. albaqarah 2:..213).ada dua kalimat disini, Allahu yahdi dan man yasya, induk dan anak kalimat.

wa-lLahu = (wa = dan) Allah adalah mubtada' (subyekt) sekaligus fa'il (pelaku), yahdima-y yasya-u:

Page 2: dua filsafat

5/12/2018 dua filsafat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dua-filsafat 2/4

 

yahdi = yahdi- (=menunjuki, memberi petunjuk), adalah khabar (predikat, atau katakerja), ma-y yasya-u

man yasya-u = adalah maf'ul (obyek) dalam wujud anak kalimat (anak kalimat yang

menjadi obyek).

kalau anak kalimat itu diuraikan pula,man = siapayasya = yang mau

makaman (= siapa dalam anak kalimat ini, sebagai subyekt) adalah mubtada' sekaligus pulafa'il danadapun yasya-u (= mau) adalah khabar (predikat, atau kata kerja).

maka ayat itu berarti: Allah menunjuki siapa yang mau untuk mendapatkan petunjuk atau hidayah.

adapun taufiq sukses itu tentu bagi mereka yang mau menerima hidayah tadi.

sejak kapan hidayah itu untuk ummat sekarang diturunkan?

sejak rasulu-lLah SAW dilantik jadi rasulNya.

Bandinkan dengan ini:

 ن    ظا ل ل    و  ق  د  ل     ي  

dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim (albaqarah2:258)

Coba perhatikan ini:

       ف      ما  ب أ  غ     ح تى  ي  و  ق    ما  ب  غ    ي   إ(S.ALR'AD, 13:11), dibaca: inna-lLaha la yughayyiru ma bi qaumin hatta

yughayyiru ma bianfusihim, artinya:-- Sesunggunya Allah tidak akan mengubah apa (yang ada) atas suatu kaum, hinggamereka mengubah apa atas diri mereka.

Dan ini:

       ف أ ب  ام     غ     ح تى  ي  و   ى ع ا        ة         غ     م    ي   ل      ب أ  ذ ل

(S.ALANFAL, 8:53), dibaca: dzalika bianna-lLaha lam yaku mughayyiran ni'matanan'amaha 'ala qaumin hatta yughayyiru ma bianfusihim, artinya:-- Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang

Page 3: dua filsafat

5/12/2018 dua filsafat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dua-filsafat 3/4

 

dianugerahkanNya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa atas dirimereka sendiri

HIDAYAH

saya dapat kirim dari kawan, tuk menghadiri pengajian dengan emble2 yang terterademikian, dibawah ini, dan sinkatan jawaban saya lebih bawah lagi.:

Sering kali kita mendengar orang berujar :"Maaf, saya tidak ada waktu untuk Ngaji, maklum belum dapat HIDAYAH"…

"Suatu saat saya pasti pakai jilbab, tapi tidak sekarang. Soalnya saya belum dapathidayah" ….."Saya belum sempat naik haji tahun ini, kelihatannya saya belum dapat hidayahya?", ...ataupun ungkapan lainnya yang terkadang sering menghampiri diri kitaataupun kita dengar dari orang-orang disekitar kita. Di mana, ungkapan-ungkapan itusenantiasa mengajak kita untuk "menyalahkan" HIDAYAH, Kita belum soleh-lah,

 belum ber-Islam secara baik-lah yang kemudian bermuara pada HIDAYAH TIDAK MENGHAMPIRI KITA.

Allah selalu memberi petunjuk kepada siapa saja yang mencari kebenaran, di mana pun hamba-Nya berada, di biara sekali pun. Itulah yang terjadi pada Irena Handono,mantan biarawati yang mendapat hidayah justru saat mencari kelemahan Islam.Ketika membaca surat Al Ikhlas hatinya tunduk akan keesaan Allah SWT. Iamengakui bahwa tak ada yang paling berkuasa dan patut disembah di jagad raya iniselain Sang Khalik. (Sumber : http://cafe.degromiest.nl/)

Pertanyaan besar yang kemudian muncul adalah, HIDAYAH itu, DIJEMPUT atauMENJEMPUT?

saya faham hidayah itu seperti air hujan.turun untuk semua isi alam ini, manusia, tanaman ataupun hewan atau hanya tanahsekalipun, agar tanah yang mati itu dengan datangnya hujan jadi hidup.Seperti disebutkan dalam quran diantaranya:

 ا  و   د  م      ب  ر    ح ا  ب ء  من  ماء   أ  ا   ل ن     م    ز Artinya: Allah turunkan dari langit air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi yangasalnya mati

Kita lihat, perhatikan air hujan ini ternyata ada yang menampungnya ada juga yanghanya melewatkannya begitu saja.menampung misalnya, tanah: kolam2 tanah2 subur. adapun yang melewatkan begitusaja batu2 itu, basah ketika itu saja!

 begitu juga tanam2an ada yang meresapnya ada juga yang "mengambil" seperlunyasaja.nach sekarang kita perhatikan manusia, kita lihat: ada yang menapungnya pake tongyang gede, atau hanya ember, ada juga yang hanya dengan setelapak tangannya

 bahkan ada juga yang malah menggerutu, khan? Bedebah... atau setidaknyamengatakan sialan hujan lagi, hujan lagi.

Page 4: dua filsafat

5/12/2018 dua filsafat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dua-filsafat 4/4

 

mereka yang menapung air hujan waktu turun akan memanfatakannya walaupunhanya dengan setelapak tangan, dia dapat seteguk air! Untuk diminumnya! pelepasdahaga.mereka yang punya ember, bukan hanya untuk minum, malah tuk cuci muka, wudlu!apalagi yang punya bak atau tong besar, bisa mandi dari situ khan?

 begiitu juga hidayah!sudah diturunkan hidayah ini, diterjemahkan dalam pertama kitabu-lLah alquran dan

 perikehidupan rasulu-lLah SAW yaitu yang disebut sunnahnya , yang dua itu adalahitu hidayah.tapi kita lihatlah: quran misalnya, ada yang hanya dipajankan dilemari ruang tamunya.ada yang dipake "penolak" kecelakaan dipajangkan di autonya -- hati2 ini bisa2 malahsyirik lhoh!!!! --ada yang baca azza, baca doang, hatta saya dengar diperlombakan bacaannya pula.ayat2 Allah ini hanya sampe ditenggorokkannya saja. kaya kera ngagugulung kalapakata orang sunda. Atau keledai membawa kitab.dan......ada yang ayat2 quran ini dipikirkannya, ditadaburi, direnukan tuk dijadikan pedomandan pegangan hidupnya.inilah ayat2 yang turun kekalbunya, dijabarkan dalam peri kehidupannya. pedoman

 bergerak sehari2nya.lain kata dengan kosa kata yang keren: jadi way of live.

 Nach sekarang….mereka mereka yang mana kita ini?kita masing2 bisa menjawabnya.