Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu...

299

Transcript of Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu...

Page 1: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran
Page 2: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

FilsafatILMU

Drs. H.MohammadAdib, MA.

Page 3: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

FilsafatILMU

Ontologi, Epistemologi,Aksiologi, dan Logika

Ilmu PengetahuanKata Pengantar: Prof. Dr. Suhartono Taat

Putra, dr., MS.

PERPUSTAKAAN UINSUNAN KALIJAGA

APBN: _/ DEC 2011

PUSTAKA PELAJAK

Page 4: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Katalog dalam Terbitan (KDT)Drs. H. Mohammad Adib, MA.

FILSAFAT ILMU Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan,Edisi ke 2, Cetakan I Yogyakarta: Pustaka Pelajar xxv + 280 hal.; 21 cm

FILSAFAT ILMUOntologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan

Edisi ke-2Cetakan I Februari 2010 Cetakan II Februari 2011

PenulisDrs. H. Mohammad Adib, MA.

Desain CoverDigi Art YogyaTata Aksara

DimaswidsPenerbit

PUSTAKA PELAJAR Celeban Timur UH III/548 Yogyakarta 55167 Telp. (0274) 381542;Fax (0274) 383083 E-mail: [email protected]

ISBN: 978-602-8479-93-6

Page 5: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Pengantar Penulis

Telah lebih dari dua dekade terakhir, bergulat dalam pembelajaran sebagai pengajardan penanggung jawab mata kuliah Filsafat Ilmu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Airlangga, dan sejumlah perguruan tinggi lainnya. Sesungguhnya, kajian-kajian tentang Filsafat Ilmu yang penulis lakukan dalam kurun waktu tersebut, terasasemakin bermakna apabila disusun dalam uraian tulisan dan penjelasan yang detail.

Uraian buku ini merupakan sejumlah materi yang telah dikembangkan, diluaskan,dan didalamkan pada mata kuliah tersebut, yang sebelumnya telah diterbitkan (2007 dan2008) dengan judul Filsafat Ilmu dan Logika. Pada penerbitan ini, judul diubah sesuaidengan isi yang terdapat di dalamnya, sehingga judul yang dipilih adalah Filsafat Ilmu:

Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan. Judul ini terasa lengkapsebagai landasan utama dalam membahas filsafat ilmu, melalui empat pilar

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 6: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

utamanya.Buku di hadapan pembaca ini dipilahkan dalam empat belas bab yang masing-

masingnya terdapat sub-bab yang kesemuanya menjelaskan judul buku yakni Filsafat Ilmu.Pada masing-masing bab diuraikan tentang deskripsi pokok bahasan, tujuan pembelajaran,bagian isi dan diakhiri dengan ringkasan. Pencantuman sumber pustaka yang dijadikanrujukan dalam pembahasan, disajikan dalam bagian akhir buku ini yakni setelah bab yangke- 14. Pencantuman daftar pustaka, diharapkan dapat dilakukan penelusuran lebih lanjut.

Pada bab pertama buku ini, menjelaskan tentang sejarah perkembangan ilmupengetahuan, dilanjutkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan setelah abad ke- 17,aspek-aspek positif semangat renaissance, pandangan David Hume tentang sains is power.

Bab kedua buku ini menjelaskan tentang objek studi filsafat dan ilmu pengetahuanyang dijelaskan objek dan sudut pandang filsafat, kegunaan filsafat bagi manusia,pengertian ilmu pengetahuan, objek dan sudut pandang pengetahuan, pengertian dan asalfilsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak-corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran zaman patristik,sumbangan pemikiran Filsafat Islam pada abad pertengahan, dan perbedaan pemikiranzaman modern dan kontemporer.

Pada bab ketiga, dijelaskan tentang filsafat, ilmu, dan filsafat ilmu yang dijabarkandalam pengertian dan kegunaan filsafat baik secara etimologi maupun secara terminologi,

Pengantar Penulis

vi

Page 7: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dilanjutkan dengan kegunaan filsafat, cabang-cabang filsafat, ruang lingkup filsafat,karakteristik pemikiran kefilsafatan, pengertian ilmu dan filsafat ilmu, definisi ilmu,cabang-cabang ilmu, macam-macam ilmu pengetahuan, objek material dan objek formalilmu, filsafat ilmu, sejarah filsafat ilmu, ruang lingkup filsafat ilmu, serta perbedaanfilsafat, ilmu, dan filsafat ilmu. Uraian pada bab ini diakhiri dengan menjelaskan tujuanpendidikan filsafat dan filsafat ilmu.

Bab keempat, dijelaskan tentang landasan penelaahan ilmu yang dibahas: ontologi,epistemologi, dan aksiologi, yang diakhiri pada signifikansi ilmu pengetahuan kembali kefilsafat.

Bab kelima, menjelaskan tentang struktur atau bangunan ilmu pengetahuan yangterdiri atas: metode ilmiah; teori, hipotesis, logika, data-informasi, pembuktian, evaluasi,dan paradigma.

Bab keenam, menjelaskan tentang teori kebenaran ilmu pengetahuan denganmembahas teori kebenaran: koherensi, korespondensi, positivisme, pragmatism, esensial-isme, konstruktivisme, dan religiusisme.

Bab ketujuh dibahas tentang logika ilmu dan metode berpikir ilmiah yang diuraikantentang hakikat berpikir dan medote berpikir ilmiah, pengertian metode berpikir ilmiahlogika, pengertian logika dan penalaran ilmiah, macam-macam logika, kegunaan logika,bahasa keilmuan, model dan kriteria metode berpikir ilmiah, kelemahan- kelemahanmetode berpikir ilmiah, metode berpikir rasional: asas dalam berpikir, serta hal-hal yangharus diper-

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 8: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

hatikan dalam penggunaan metode rasional.Bab kedelapan dijelaskan tentang logika yang secara spesifik dibahas pola penalaran

langsung dan tidak langsung dengan menguraikan implisit dan eksplisit suatu term dalamproposisi, jenis pola penalaran tidak langsung terdiri dari: converse, obverse, kontraposisi,dan inverse.

Bab kesembilan menjelaskan tentang pola penalaran induksi yang dibahas pengertianpenalaran induksi, prinsip-prinsip penalaran induksi, generalisasi induksi dan analogiinduksi, generalisasi induksi, analogi induksi, faktor probabilitas, dalam penalaran induksi,jumlah fakta sebagai faktor probabilitas, faktor analogi sebagai faktor probabilitas, faktordis-analogi sebagai faktor probabilitas, luas dan sempitnya kesimpulan sebagai faktorprobabilitas, dan diakhiri dengan bahasan sejumlah studi kasus.

Bab kesepuluh, dijelaskan tentang kesesatan dalam berpikir ilmiah yang diuraikanklasifikasi kesesatan berpikir formal dan material, kesesatan bahasa, kesesatan relevansi,

dan relevansi kesesatan berpikir dengan ilmu pengetahuan.Bab kesebelas diuraikan tentang etika ilmu, hubungan antara ilmu dan etika,

membangun masyarakat ilmiah, jalan menuju sains yang normal, sifat dan perlunyarevolusi sains, revolusi sebagai perubahan pandangan atas dunia, kemajuan melaluirevolusi, menuju masyarakat berbudaya ilmu pengetahuan, kebudayaan dan pendidikan,ilmu pengetahuan dan pengembangan kebudayaan, nilai ilmiah dan pengembangankebudayaan nasional, dampak intelektual, dampak sosial praktis, watak intelektual, dankecenderungan pragmatis.

Pengantar Penulis

Page 9: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab kedua belas, dijelaskan tentang filsafat ilmu dan teknologi, pengertian filsafatteknologi, teori kuda liar teknologi, hakikat efisiensi, hakikat kualitas produk, danhubungan teknologi dan civility.

Bab ketiga belas menjelaskan tentang moralitas ilmu pengetahuan tanggung jawabilmuwan, problem etika ilmu pengetahuan, ilmu apakah bebas nilai atau tidak bebas nilai,sikap ilmiah yang harus dimiliki ilmuwan, moralitas ilmu pengetahuan, pengingkaran danperlawanan etika, dan masalah kejahatan sempurna.

Bab keempat belas menjelaskan tentang filsafat, iptek, dan budaya denganmenguraikan tentang pengertian ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan, hubunganantara kebudayaan dengan teknologi, hubungan antara ilmu dengan teknologi, hubunganantara ilmu dengan kebudayaan.

Pada Cetakan kedua ini, dilakukan perbaikan-perbaikan antara lain penataan ataupenempatan kembali beberapa sub-bab yang relevan, terutama pada bagian pembahasanLogika. Perbaikan juga dilakukan berupa koreksi redaksional, juga penambahan sejumlahdaftar pustaka. Yang juga baru adalah Kata Pengantar dari Prof. Dr. Suhartono Taat Putra,dr., MS. Seorang dosen senior di FK Unair yang juga mengajar Filsafat Ilmu di berbagaiperguruan tinggi termasuk di Universitas Airlangga.

Buku ini bermanfaat bagi para pembelajar, dosen, mahasiswa, dan para pemerhati dibidang sosial, budaya, dan politik.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 10: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Tiada gading yang tak retak, materi inilah yang dapat disajikan dalam pembelajaranini.

Akhirnya, perkenankanlah saya menyampaikan terima kasih yang seagung-agungnyakepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyediaan buku ini. Terutamakepada teman dosen di Universitas Airlangga antara lain Drs. I Nyoman Naya Sujana, MA.,Drs. Budi Setiawan, MA., Listiyono Santoso, S.S., M.Hum., juga segenap mahasiswa yangberapresiasi dalam pelaksanaan pembelajaran filsafat ilmu. Terima kasih pula kepadaPenerbit Pustaka Pelajar yang berkenan menerbitkan buku ini. Manfaat yang signifikansemoga dapat ditumbuhkembangkan melalui buku ini.

Surabaya, April 2009 Mohammad Adib

Pengantar Penulisx

Page 11: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Kata Pengantar

Mengapa manusia itu berfilsafat? Ini pertanyaan mendasar yang melandasi manusiamemikirkan filsafat. Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat, yaitu rasakagum, keraguan, dan kesadaran akan keterbatasan diri. Bila pengetahuan dimulai darirasa ingin tahu, dan kepastian dimulai dari rasa ragu maka filsafat dimulai dari keduanya.Jelas kiranya bahwa filsafat merupakan kebutuhan manusia untuk memenuhi rasa ingintahu dan mendapatkan manfaat dari hidup dan kehidupannya.

Setelah lama rasa ingin tahu manusia dipenuhi dengan jawaban yang tidak rasional,berupa tahayul dan mitos maka mulai timbul dalam diri manusia rasa tidak puas denganjawaban demikian. Selanjutnya manusia mulai memberdayakan akalnya untuk mencaritahu dan memperoleh manfaat lebih. Pemberdayaan akal tersebut dilakukan dengan caramelakukan perenungan reflektif- intuitif yang mengarah ke rasional sebagai upaya mencari

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 12: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

kebenaran atas jawaban rasa ingin tahunya. Perkembangan filsafat bergerak dari dongengyang penuh dengan tahayul dan mistik menuju ke arah hasil pemikiran rasional.Selanjutnya perkembangan ini terus bergerak ke penalaran rasional ilmiah yangmemunculkan pemahaman sciense is power. Apakah perkembangan filsafat akan berakhirpada puncak hasil penalaran ilmiah, yang berupa ilmu pengetahuan dan teknologi danfilsafat sudah tidak diperlukan lagi?

Alam semesta ini selalu berubah dalam keteraturan, keberadaannya tentu ada yangmenciptakan dan mengatur. Siapa yang mengadakan dan mengatur dan kemanakah alamsemesta yang selalu berubah ini akan berakhir? Jawaban atas pertanyaan demikiandimulai dari dongeng, tahayul atau mitos. Pertama kali Filsuf Yunani yang keluar darimitos adalah Thales (624-548 SM) dengan pemikiran falsafahnya bahwa arche is water.

Filsuf ini melihat dan memahami bahwa semua makhluk hidup, baik manusia, hewanmaupun tumbuhan memerlukan air. Anaxi- mandros (610-540) mulai mengembangkanintuisinya sampai pada tataran ilahi yang kekal tak terubahkan. Hasil perenunganAnaximandros mendapatkan pemahaman bahwa arche atau azas alam semesta ini adalah to

apeiron, sesuatu yang paling awal dan abadi, yang tidak terbatas, bersifat ilahi, yang abadidan tidak terubahkan. Pemahaman demikian semakin dicerahkan oleh filsuf Xenopanes(580-470 SM) bahwa semua ini berasal dari satu, yang satu itu lebih tinggi dari apeiron,

yaitu Tuhan yang satu, yang memeluk makhluk sekalian alam semesta.

Pengantar Penulis

xii

Page 13: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Penjelajahan manusia dalam mencari kebenaran hidup dan kehidupan ini sampailahpada kesepahaman tentang suatu kebenaran. Pada tataran menyatakan kebenaran makaterjadi kesepakatan untuk tidak sepakat, karena muncul beberapa mashab, yaitu mashabrasionalis, emperis, dan kritisis. Mashab rasionalis menyatakan bahwa sesuatu dianggapbenar manakala logis. Mashab ini dipelopori oleh Thales dan mencapai puncak ketenaranpada zaman Socrates-Plato dan Aristoteles. Hal demikian berbada dengan mashab Emperis,yang menyatakan bahwa pengetahuan yang bermanfaat, pasti dan benar manakaladiperoleh lewat indera. Mashab yang dipelopori oleh Francis Bacon, Thomas Hobbes, JohnLocke dan David Hume (1561-1776) ini sepakat bahwa pengetahuan yang benar adalahyang indrawi. Menurut John Locke semua pengetahuan berasal dari pengalaman. Akalibarat kertas putih yang ditulisi pengalaman melalui proses kerjasama antara refleksi(pengenalan intuitif dari jiwa) dan sensasi (pengenalan dari luar) sehingga lahir ide.Immanuel Kant (1724-1804) sepakat mengakui peran akal dan empiri. Bila keduanyadipadukan dan difungsikan secara benar, empiri berfungsi menangkap objek dan akalberfungsi mengelola tangkapan objek tersebut secara benar maka akan diperolehpengetahuan yang benar dan akurat. Mashab tersebut telah banyak membantu manusiadalam mengembangkan pengetahuan dan ilmu pengetahuan.

Selanjutnya, apa, bagaimana dan untuk apa ilmu pengetahuan ada dalam kehidupanmanusia, pembaca saya persilahkan untuk membaca lanjut dalam buku Filsafat

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 14: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Ilmu yang ditulis oleh Saudara H Mohammad Adib, Drs, MA. Penulisan buku tersebut telahmenguraikan ontologi, epistemologi, aksiologi dan logika ilmu pengetahuan secara rinci danjelas. Selamat mencerahkan pikiran dan penalaran, terutama bagi pemula yang mulaimenyenangi Filsafat Ilmu.

Surabaya, 20 Oktober 2009Prof. Dr. Suhartono Taat Putra, dr, MS.

Ketua Grha Masyarakat Ilmiah (Gramik)Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Pengantar Penulisxiv

Page 15: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Daftar Isi

Pengantar Penulis — v Kata Pengantar

Prof. Dr. Suhartono Taat Putra, dr, MS. —xi

Daftar Isi—xv

Bab I Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Makna Positif Semangat

Renaisans — 1

1.1. Deskripsi — 11.2. Tujuan Pembelajaran — 21.3. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan —21.4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Setelah Abad ke-17 — 4

1.5. Aspek-Aspek Positif Semangat Renaissance — 61.6. David Hume: "Science is Power" — 111.7. Relevansinya Dengan Ilmu Antropologi — 13

1.8. Ringkaksan — 14

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 16: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab IIObjek Studi Filsafat dan Ilmu Pengetahuan — 15

2.1. Deskripsi — 152.2. Tujuan Pembelajaran — 16

2.2.1. Objek dan Sudut Pandang Filsafat — 16

2.2.2. Kegunaan Filsafat bagi Manusia — 172.2.3. Pengertian Ilmu Pengetahuan — 172.2.4. Objek dan Sudut Pandang Pengetahuan — 17

2.3. Pengertian dan Asal Filsafat — 18

2.3.1 Arti Filsafat — 18

2.3.2. Asal Filsafat — 18

2.4. Sejarah Filsafat — 192.5. Perkembangan Filsafat — 212.6. Perkembangan Ilmu Pegetahuan — 232.7- Corak-Corak Pemikiran Filsafat Zaman Yunani

Kuno — 262.7.1. Parmenides pada Abad ke-5 (+ 515 - 450 SM) - 272.7.2. Xenophanes pada Abad ke-6 (± 560 - 478 SM) - 27

2.7.3. Thales pada Abad ke-7 (±625 - 547 SM) — 272.7.4. Aristoteles pada Abad ke-4 (384-322 SM) —

28

2.7.5. Heraklitus (± 515 - 450) — 28

2.7.6. Phytagoras (± 581 - 507) - 29

2.8. Karasteristik Pemikiran Zaman Patristik — 292.9. Sumbangan Pemikiran Filsafat Islam Pada Abad

Pertengahan — 30

___________________________________________________________________Daftar Isi

Page 17: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

2.10. Perbedaan Pemikiran Zaman Modern dan Kontemporer — 31

2.11- Hubungan Antropologi dengan Filsafat Ilmu dan Ilmu Pengetahuan— 33

2.13. Ringkasan — 33

Bab IIIFilsafat, Ilmu, dan Filsafat Ilmu — 35

3.1. Deskripsi — 353.2. Tujuan Pembelajaran — 363.3. Pengertian dan Kegunaan Filsafat — 36

3.3.1. Pengertian Secara Etimologi — 36

3.3.2. Pengertian Secara Terminologi — 373.3.3. Kegunaan Filsafat — 393.3.4. Cabang-Cabang Filsafat — 40

3.3.5. Ruang Lingkup Filsafat — 42

3.3.6. Karakteristik Pemikiran Kefilsafatan — 443.4. Pengertian Ilmu dan Filsafat Ilmu — 45

3.4.1. Definisi Ilmu — 49

3.4.2. Cabang-Cabang Ilmu — 50

3.4.3. Macam-macam Ilmu Pengetahuan — 523.4.4. Objek Material dan Objek Formal Ilmu — 53

3.5. Filsafat Ilmu — 542.5.1. Sejarah Filsafat Ilmu — 553.5.2. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu — 553.5.3. Perbedaan Filsafat, Ilmu, dan Filsafat Ilmu — 563.5.4. Tujuan Pendidikan Filsafat dan Filsafat Ilmu — 58

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistimologi

Page 18: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

3.5.5. Hubungan Filsafat, Ilmu, Filsafat Ilmu dengan Antropologi— 59

3.5.6. Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Filsafat Ilmu dengan Ilmu Politik— 60

3.5.7. Hubungan Antara Ilmu Alam, Sosial, dan Humaniora — 623.6. Ringkasan — 64

Bab IV Landasan Penelaahan Ilmu: Ontologi, Epistemologi, danAksiologi —67

4.1. Deskripsi — 674.2. Tujuan Pembelajaran — 68

4.3. Landasan Penelaahan Ilmu — 68

4.3.1. Ontologi Ilmu — 694.3.2. Epistemologi Ilmu — 744.3.3. Aksiologi Ilmu — 78

4.4. Ilmu Pengetahuan Kembali ke Filsafat — 80

4.5. Relevansi Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi dengan Ilmu Politik —81

4.6. Relevansi Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi dengan IlmuAntropologi — 85

4.7. Ringkasan — 89

Bab V Struktur Ilmu Pengetahuan — 91

5.1. Deskripsi — 91

5.2. Tujuan Pembelajaran — 925.3. Bangunan Ilmu Pengetahuan — 92

5.4. 5.3.1. Metode Ilmiah — 93

Daftar Isi

Page 19: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

5.4. Ringkasan — 114

Bab VITeori Kebenaran Ilmu Pengetahuan — 7 77

6.1. Deskripsi — 1176.2. Tujuan Pembelajaran — 1176.3. Teori Kebenaran — 118

6.3.1. Koherensi — 1216.3.2. Korespondensi — 1216.3.3. Postivisme — 1226.3.4. Pragmatisme — 1236.3.5. Esensialisme — 1226.3.6. Konstruktivisme — 1246.3.7. Religiusisme — 124

6.4. Relevansinya dengan Antropologi — 1266.5. Ringkasan — 127Bab VII Logika Ilmu dan Metode Berpikir Ilmiah — 729

7.1. Deskripsi — 1297.2. Tujuan Pembelajajran — 130

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

5.3.2. Metode Ilmiah yang Bersifat Umum — 945.3.3. Metode Penyelidikan Ilmiah - 965.3.4. Teori — 975.3.5. Hipotesis —1005.3.6. Logika — 101

5.3.7. Data-informasi — 104

5.3.8. Pembuktian —105

5.3.9. Evaluasi — 108

5.3.10. Paradigma — 112

Page 20: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

7.3. Hakekat Berpikir dan Medote Berpikir Ilmiah — 130

7.3.1. Hakekat Berpikir — 130

7.3.2. Pengertian Metode Berpikir Ilmiah — 132

7.4. Bahasa Keilmuan — 135

7.5. Model dan Kriteria Metode Berpikir Ilmiah — 137

7.6. Kelemahan-kelemahan Metode Berpikir Ilmiah — 138

7.7. Metode Berpikir Rasional: Asas dalam Berpikir — 140

7.8. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Penggunaan Metode Rasional— 141

7.9. Ringkasan — 142

Bab VIIIPola Penalaran Langsung dan Tidak Langsung — 745

8.1. Deskripsi — 1458.2. Tujuan Pembelajaran — 1458.3. Pengertian Logika — 145

8.3.1. Pengertian Logika dan Penalaran Ilmiah —146

8.3.2. Macam-macam Logika — 148

8.3.3. Kegunaan Logika — 148

8.4. Penalaran Langsung — 149

8.5. Penalaran Tidak Langsung — 150

8.6. Implisit dan Eksplisit suatu Term dalam Proposisi — 150

8.7. Jenis Pola Penalaran Tidak Langsung — 151

8.7.1. Conversi — 152

8.7.2. Obversi — 155

8.7.3. Kontraposisi — 157

8.7.4. Inversi — 158

Daftar Isi

Page 21: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

8.8. Ringkasan — 162

Bab IXPola Penalaran Induksi — 165

9.1. Deskripsi — 165

9.2. Tujuan Pembelajaran — 166

9.3. Pengertian Penalaran Induksi — 166

9.4. Prinsip-prinsip Penalaran Induksi — 166

9.5. Generalisasi Induksi dan Analogi Induksi — 168

9.5.1. Generalisasi Induksi — 168

9.5.2. Analogi Induksi — 169

9.5.3. Faktor Probabilitas dalam Penalaran Induksi — 171

9.5.3.1. Jumlah Fakta sebagai Faktor Probabilitas —

171

9.5.3.2. Faktor Analogi sebagai Faktor Probabilitas —171

9.5.3.3. Faktor Dis-analogi sebagai Faktor Probabilitas — 172

9.5.3.4. Luas dan Sempitnya kesimpulan sebagai FaktorProbabilitas — 172

9.6. Studi Kasus — 173

9.7. Ringkasan — 175

Bab X Kesesatan Dalam Berpikir Ilmiah — 777

10.1. Deskripsi — 17710.2. Tujuan Pembelajaran — 177

10.3. Sesat Pikir — 178

10.3.1. Klasifikasi Kesesatan Berpikir — 181Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 22: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

10.3.1.1. Kesesatan Formal — 182

10.3.1.2. Kesesatan Material — 182

Kesesatan Bahasa — 182

10.4.1. Kesesatan Aksentuasi — 183

10.4.2. Kesesatan Aksentuasi Verbal — 183

10.4.3. Kesesatan Aksentuasi non-verbal — 183

10.4.4. Kesesatan Ekuivokasi — 184

10.4.4.1. Kesesatan Ekuivokasi Verbal - 184

10.4.4.2. Kesesatan Ekuivokasi Non-Verbal — 185

10.4.4.3. Kesesatan Amfiboli — 185

10.4.4.4. Kesesatan Metaforis — 186

Kesesatan Relevansi — 187

10.5.1. Argumentum ad Hominem 1 — 188

10.5.2. Argumentum ad Hominem 2 — 189

10.5.3. Argumentum ad Baculum — 190

10.5.4. Argumentum ad Misericordiam — 192

10.5.5. Argumentum ad Populum — 192

10.5.6. Argumentum Auctoritatis — 193

10.5.7. Argumentum ad Verecundiam — 194

10.5.8. Ignoratio Elenchi — 194

10.5.9. Argumentum ad Ignoratiam — 195

10.5.10. Petitio Principii — 195

10.5.11. Kesesatan non Causa Pro Causa (Post Hoc Ergo Propter Hoc/False

Cause) — 196

10.5.12. Kesesatan Aksidensi — 29710.5.13. Kesesatan karena Komposisidan Divisi — 197

Daftar Isi

10.4

10.5.

Page 23: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

10.5.14. Kesesatan karena Pertanyaan yang Kompleks — 198

10.6. Relevansi Kesesatan Berpikir dengan Ilmu Pengetahuan — 199

10.6.1. Relevansi dengan Ilmu Politik — 199

10.6.2. Relevansi dengan Antropologi — 200

10.7. Ringkasan — 200

Bab XIEtika Ilmu —203

11.1. Deskripsi — 203

11.2. Tujuan Pembelajaaran — 205

11.3. Pengertian Etika — 205

11.4. Hubungan antara Ilmu dan Etika — 208

11.5. Membangun Masyarakat Ilmiah — 209

11.6. Menuju Mayarakat Berbudaya Ilmu Pengetahuan — 211

11.6.1. Kebudayaan dan Pendidikan — 211

11.6.2. Ilmu Pengetahuan dan Pengembang Kebudayaan — 213

11.6.3. Nilai Ilmiah dan Pengembangan Kebudayaan Nasional —214

11.6.4. Dampak Intelektual — 216

11.6.5. Dampak Sosial Praktis — 218

11.6.6. Watak Intelektual — 218

11.6.7. Kecenderungan Pragmatis — 21911.7. Relevansi Etika Ilmu

dengan Ilmu Antropologi — 21911.8. Ringkasan — 221

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 24: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab XII Filsafat Ilmu dan Teknologi—223

12.1. Deskripsi — 22312.2. Tujuan Pembelajaran — 22312.3. Pengertian Filsafat Teknologi — 22412.4. Teori Kuda Liar Teknologi — 224

12.4.1. Hakikat Efisiensi — 22512.4.2. Hakikat Kualitas Produk — 225

12.5. Hubungan Teknologi dan Civility 1 — 22612.6. Ringkasan — 227

Bab XIIIMoralitas Ilmu Pengetahuan — 229

13.1. Deskripsi — 22913.2. Tujuan Pembelajaran — 22913.3. Tanggung Jawab Ilmuwan — 230

13.4. Problem Etika Ilmu Pengetahuan — 23613.5. Ilmu: Bebas Nilai atau Tidak Bebas Nilai — 237

13.6. Sikap Ilmiah yang Harus Dimiliki Ilmuwan — 240

13.7. Moralitas Ilmu Pengetahuan — 243

13.8. Pengingkaran dan Perlawanan Etika — 24513.9. Masalah Kejahatan Sempurna — 248

13.10. Ringkasan — 249

Bab XIV Filsafat, Ipteks, dan Budaya — 251

14.1. Deskripsi — 251

14.2. Tujuan Pembelajaran — 251

14.3. Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kebudayaan — 251

Daftar Isi

Page 25: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

14.4. Hubungan antara Kebudayaan dengan Teknologi — 253

14.5. Hubungan antara Ilmu dengan Teknologi — 1

14.6. Hubungan antara Ilmu dengan Kebudayaan — 25514.7. Ringkasan — 255

Daftar Pustaka — 259Indeks — 265Lampiran — 269Biodata Penulis — 279

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 26: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab 1

Sejarah Perkembangan IlmuPengetahuan dan Makna PositifSemangat Renaisans

1.1. Deskripsi

Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bersifatekstensial artinya sangat erat hubungannya dengan kehidupankita sehari-hari. Bahkan, dapat dikatakan filsafatlah yangmenjadi motor penggerak kehidupan kita sehari-hari sebagaimanusia pribadi maupun sebagai manusia kolektif dalambentuk suatu masyarakat atau bangsa.

Dalam konteks filsafat hidup, orang selalu memper-timbangkan hal-hal yang penting dan terpenting sebelummenetapkan keputusan untuk berperilaku. Hal-hal yangterpenting tersebut tergolong yang esensial. Dalam pengertianini hal-hal yang esensial terliput dalam pengertian filsafat.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu ..

Page 27: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

1.2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada topik ini adalah menjelaskan tentang(i) sejarah perkembangan ilmu pengetahuan;(ii) perkembangan ilmu pengetahuan setelah abad 17; dan(iii) aspek-aspek positif semangat renaissance.

1.3. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Dari sekilas data yang telah kami temukan pada sejumlahmedia, antara lain internet, diperoleh penjelasan bahwa dalam bukuHistory and Philosophy of Science karangan L.W.H. Hull (1950),diterangkan bahwa setidak nya sejarah filsafat dan ilmu pengetahuandapat dibagi dalam tiga periode atau masa yakni periode (i) filsafatYunani; (ii) Kelahiran Nabi Isa; dan Periode Kebangkitan Islam,termasuk di dalamnya tokoh-tokoh yang terkenal pada masa itu.

Pertama, masa yang paling dasar atau pertama adalah periodefilsafat Yunani (Abad 6 SM-0 M). Pada masa ini ahli filsafatnya adalahThales yang ahli filsafat, astronomi dan geometri. Dalampengembaraan intelektualnya menggunakan pola deduktif serta dalammasa transisi inilah, kemunculan ilmu sangat berkembang di kalanganpara masyarakat.

Kedua, adalah periode kelahiran Nabi Isa (Abad 0-6 M). Pada masaini pertentangan antara gereja yang diwakili oleh para pastur dan pararaja yang pro kepada gereja. Sehingga pada masa ini filsafat mengalamikemunduran. Para raja membatasi kebebasan berpikir sehingga filsafatseolah-olah telah mati suri. Ilmu menjadi beku, kebenaran

Sejarah PerkembanganIlmu Pengetahuan dan Makna Positif Semangat Renaisans

Page 28: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

hanya menjadi otoritas gereja, gereja dan para raja yang berhakmengatakan dan menjadi sumber kebenaran, Perkembangan ilmupengetahuan pada masa ini sempat mengalami keterpurukan,karena, terjadi pembatasan kebebasan seseorang dalam berpikir danberkarya.

Ketiga, adalah periode kebangkitan Islam (Abad 6-13 M), padamasa ini dunia Kristen Eropa mengalami kegelapan, ada juga yangmenyatakan periode ini sebagai periode pertengahan. Masa keemasanatau kebangkitan Islam ditandai dengan banyaknya ilmuwan-ilmuwan Islam yang ahli dibidang masing-masing, berbagai bukuilmiah diterbitkan dan ditulis. Di antara tokoh-tokoh tersebut adalahHanafi, Maliki, Syafii, dan Hanbali yang ahli dalam hukum Islam, Al-farabi ahli astronomi dan matematika, Ibnu Sina ahli kedokterandengan buku terkenalnya yaitu The Canon of Medicine. Al-kindi ahlifilsafat, Al-ghazali intelek yang meramu berbagai ilmu sehinggamenjadi kesatuan dan kesinambungan dan mensintesis antaraagama, filsafat, mistik dan sufisme.

Ibnu Khaldun ahli sosiologi, filsafat sejarah, politik, ekonomi,sosial dan kenegaraan. Anzahel ahli dan penemu teori peredaranplanet. Tetapi setelah perang salib terjadi umat Islam mengalamikemunduran, umat Islam dalam keadaan porak-poranda olehberbagai peperangan.

Keempat, adalah periode kebangkitan Eropa (Abadl4- 20). Padamasa ini Kristen yang berkuasa dan menjadi sumber otoritaskebenaran mengalami kehancuran, abad kemunduran umat Islamberbagai pemikiran Yunani muncul, alur pemikiran yang merekaanut adalah

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan LogikaIlmu

3

Page 29: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

4

empirisme dan rasionalitas. Peradaban Eropa bangkit melampauidunia Islam. Masa ini juga muncul intelektual Gerard Van Cromonayang menyalin buku Ibnu Sina The Canon of Medicine, FransiscanRoger Bacon, yang menganut aliran pemikiran empirismedanrealisme berusaha menentang berbagai kebijakan gereja danpenguasa pada waktu itu. Pada masa ini banyak muncul parailmuwan seperti Newton dengan teori gravitasinya, John Locke yangmenghembuskan perlawanan kepada pihak gereja denganmengemukakan bahwa manusia bebas untuk berbicara, bebasmengeluarkan pendapat, hak untuk hidup, hak untuk merdeka, hakberpikir. Hal serupa juga dilakukan oleh J.J. Rousseau mengecampenguasa dalam bukunya yang berjudul Social Contrak.

Hal berbeda terjadi di dunia Islam, pada masa ini umat Islamterlatih untuk bangkit dari keterpurukan spiritual. Intelektual Islamyang gigih menyeru umat Islam untuk kembali pada ajaran al-Qurandan Hadis.

1.4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Setelah Abad ke-17

Sebenarnya pada abad ke 17 seorang filsuf Skotlandia bernamaDavid Hume pernah mengungkapkan Problem of Induction, problemyang terkandung dalam metode induksi atau disebut juga metodegeneralisasi. Hume me- nyatakan bahwa data representatif,seberapapun persen- tasenya, tidak dapat secara logis dipakai untukmengambil kesimpulan terhadap seluruh populasi.

Misal, ada sepuluh apel. Anda makan satu, terasa

Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan MaknaPositif Semangat Renaisans

Page 30: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

masam. Anda ambil lagi dan mencicipi, terasa masam juga, andaambil satu lagi dan setelah dicicipi maka terasa masam juga. Andalakukan terus hal tersebut hingga apel kesembilan dan semuanyaterasa masam. Tinggal satu apel, Anda cenderung akan meyakinibahwa apel terakhir itu juga akan terasa masam. Apakah ini logis?Jelas tidak. Apel terakhir dapat masam, tetapi dapat juga manis.Bahwa apel sebelumnya terasa masam tidak berarti bahwa apelterakhir terasa masam juga.

Meski demikian dalam kondisi tersebut tentu kita akancenderung berpendapat bahwa apel terakhir terasa masam, walaukita belum mencicipinya.

Perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat lepas dari induksi.Pengembangan teori juga tidak pernah lepas dari induksi. Artinyailmu pengetahuan dan teori juga mengandung problem.

Sewaktu Hume mengungkapkan Problem of Induction tersebut,dunia ilmu pengetahuan geger... untuk sementara... kemudian tenanglagi. Mengapa? Karena meskipun Problem of Induction itu secara nalarnyata adanya, namun dianggap tidak memengaruhi perkembanganilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi meskipun berproblem, ilmu penge-tahuan tetap dapat berkembang dan menghasilkan teknologi yangberguna untuk kehidupan manusia.

Artinya, ilmu pengetahuan memang mempunyai banyak celahuntuk kesalahan. Karena sesungguhnya ilmu pengetahuan dapatmencapai kebenaran pada tataran probabilitas (kemungkinan).

Kesimpulannya, mencari kebenaran adalah hal yang

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan LogikaIlmu

5

Page 31: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

tidak mudah dan dapat berbahaya, namun lebih berbahaya lagi jikakita berasumsi bahwa kebenaran mutlak sudah ada di tangan kita.1.5. Aspek-Aspek Positif Semangat Renaissance

Renaisans adalah suatu periode sejarah yang mencapai titikpuncaknya kurang lebih pada tahun 1500. Perkataan "renaisans"berasal dari bahasa Prancis Renaissance yang artinya adalah "lahirkembali" atau "kelahiran kembali". Yang dimaksudkan adalahkelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno danbudaya Romawi Kuno yang dapat melakukan kegiatan pemikiransecara bebas tentang segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara, termasuk kehidupan bertuhan.

Masa ini ditandai oleh kehidupan yang cemerlang di bidang seni,pemikiran maupun kesusastraan yang menge-

luarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan. Masarenaissance bukan suatu perpanjangan yang berkembang secara alamidari abad pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatureaksi terhadap kakunya pemikiran serta tradisi Abad pertengahan.

Dilihat dari definisinya, kata "renaissance" menyiratkan sebuahpembangunan kembali atau kebangkitan. Periode yang dikenalsebagai renaissance dipandang sebagai penemuan kembali cerahnyaperadaban Yunani dan Romawi (yang dianggap sebagai "klasik")ketika keduanya mengalami masa keemasan. Faktanya, sekalipunsemasa Renaissance banyak orang membaca kesusastraan klasik danmempertimbangkan kembali pemikiran klasik, esensi

6 Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Makna PositifSemangat Renaisans

Page 32: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

yang sebenarnya dari renaissance adalah lahirnya banyak pembaruanmaupun penciptaan. Universitas tumbuh menjamur di seanteroEropa, dan penyebaran gagasan tiba- tiba muncul serempak.

Abad Renaisans (Bahasa Prancis/Bahasa Inggris: Renaissance;

Bahasa Italia: Rinascimento; arti harfiah: kelahiran kembali) adalahsebuah gerakan kebudayaan antara abad ke-14 hingga abad ke-17,bermula di Italia pada akhir Abad Pertengahan dan kemudianmenyebar ke seluruh Eropa. Gerakan ini mencakup kebangkitanpengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik, tumbuhnyapanutan pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun, perkem-bangan gaya perspektif dalam seni lukis, dan kemajuan ilmupengetahuan. Gerakan Masa Pencerahan memberikan efek yang luarbiasa pada semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,tapi mungkin yang paling terkenal adalah kemajuan dari segikesenian dan kontribusi dari para polymath (orang yang memilikiilmu yang tinggi dalam berbagai macam hal) seperti Leonardo da Vinci

dan Michelangelo, yang menyebabkan munculnya sebutan Renaissance

Men.

Renaisans pertama kali diperkenalkan di Eropa Barat, dikawasan Italia. Hal ini dipicu kekalahan tentara salib dalam perangsuci. Kekalahan tersebut membuat para pemikir dan senimanmenyingkir dari Romawi Timur menuju Eropa Barat.

Mereka menyadari telah dimulainya masa mesiu peledak danuntuk menguasai teknologi tersebut mereka harus melepaskan diridari pengaruh mistisisme zaman

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 33: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

pertengahan dengan kembali kepada sains zaman klasik yangsebelumnya dilarang karena dianggap pelanggaran terhadap misiketuhanan.

Potret keluarga Medici oleh Ghirlandaio. Perkembanganpertama renaisans terjadi di kota Firenze. Keluarga Medici yangmemiliki masalah dengan sistem pemerintahan kepausan menjadipenyokong keuangan dengan usaha perdagangan di wilayahMediterania. Hal ini membuat para intelektual dan seniman memilikikebebasan besar karena tidak lagi perlu memikirkan masalah ke-uangan dan mendapatkan perlindungan dari kutukan pihak gereja.Keleluasaan ini didukung oleh tidak adanya kekuasaan dominan diFirenze. Kota ini dipengaruhi secara bersama oleh bangsawan danpedagang.

Dengan kebebasan besar itu, seniman dapat berkumpul danmendirikan gilda-gilda seni yang mengangkat nama banyak senimanterkenal. Melalui gilda ini seniman mendelegasikan pekerjaan,bekerja sama, hingga mendidik bakat-bakat baru.

Abad Renaisans memiliki sebuah sejarah yang panjang danrumit, dan selalu muncul perdebatan di antara para sejarawanmengenai kegunaan kata 'Masa Pencerahan' sebagai sebuah katarujukan dan sebagai sebuah masa sejarah. Beberapa di antara merekamempertanyakan apakah Masa Pencerahan benar-benar sebuahkemajuan kebudayaan dari Abad Pertengahan, atau hanyamelihatnya sebagai suatu periode pesimisme dan nostalgia atas eraklasik.

Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Makna PositifSemangat Renaisans

Page 34: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Walau sejarawan abad ke-19 lebih suka untuk menekankanbahwa Abad Renaisans merupakan perubahan yang jelas dari polapemikiran dan kelakuan Abad Pertengahan, beberapa sejarawanmodern belakangan lebih memerhatikan nilai kesinambungan antarakedua era tersebut. Saat ini sudah lumrah untuk menganggap bahwapenilaian akan satu era lebih baik atau lebih buruk dari era yang lainmerupakan hal yang salah. Hal ini menyebabkan beberapa sejarawanuntuk menyerukan agar mengakhiri penggunaan kata 'MasaPencerahan' tersebut yang dianggap sebagai sebuah hasil pemikiranpresentisme.

Zaman renaissance adalah zaman kelahiran kembali. Dalamzaman renaissance kebudayaan klasik dihidupkan kembali.Kasusastraan, seni dan filsafat mencari inspirasi mereka dalamwarisan Yunani-Romawi. Pembaruan terpenting yang kelihatandalam filsafat renaissance itu adalah "antropo-sentrisme"nya. Pusatperhatian pemikiran itu tidak lagi kosmos, seperti dalam zamankuno, atau tuhan, seperti dalam abad pertengahan, melainkanmanusia. Mulai zaman renaisance, manusialah yang dianggapsebagai titik fokus dari kenyataan.

Pada zaman renaissance manusia dipandang sebagai pusatsejarah, pusat pemikiran, pusat kehendak, kebebasan dan dunia.Zaman renaissance juga memperlihatkan dalam seni dan dalamberbagai ilmu yang lahir yang mempunyai kenyataan manusiawi,sebagai objeknya: Ekonomi, sosiologi, psikologi, psikoanalisis, dansebagainya.

Pada masa renaisance terdapat metode yang efektif dalam caraberpikir yaitu dengan melalui pendekatan ilmu

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 9

Page 35: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

10

secara sistematis. Satu-satunya metode yang efektif dalam caraberpikir secara sistematis dalam zaman Yunani dan Romawi inidisebut metode pendekatan silogistik.

Bangsa Yunani dianggap sebagai perintis pertama dalammendekati perkembangan ilmu secara sistematis. Keberhasilantersebut kemudian diikuti oleh bangsa Babylonia dan Hindu yangmemberikan sumbangan yang berharga meskipun tidak seintensifkegiatan bangsa Mesir. Setelah ini muncul bangsa Yunani yangmenitikberatkan pada pengorganisasian ilmu di mana mereka bukansaja menyumbangkan perkembangan ilmu dengan astronomi,kedokteran, dan sistem klasifikasi Aristoteles, namun juga silogismeyang menjadi dasar bagi penjabaran secara deduktif pengalaman-pengalaman manusia. Terlepas dari tendensi mereka untukmenitikberatkan teori —dengan sering melupakan pengalamanempiris —dan kurang memerhatikan percobaan sebagai sumber buktikeilmuan, bangsa Yunani dapat dianggap sebagai perintis dalammendekati perkembangan ilmu secara sistenetis.

Aspek positif semangat renaisance adalah; (i) bermaknakebangkitan; (ii) kembali percaya akan kekuatan akal; (iii) tokohnyaRene Descartes yang menyatakan manusia makhluk berpikir (Cogitoergo Sum); (iv) Ilmu pengetahuan dengan metode skeptik; (v)bangkitnya paham rasionalisme; (vi) perlawanan pemikiran bebasterhadap agama; (vii) Penelitian filsafat alam yang meragukan konsepgeosentris; (viii) mazhab Itali dan temuan heliosentris; (ix)perkembangan empirisme dan positivism; (x) lahirnya ilmupengetahuan; (xi) filsafat vs. ilmu

Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan MaknaPositif Semangat Renaisans

Page 36: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

pengetahuan; (xii) bercerainya filsafat dengan ilmu pengetahuan(abad ke-17 hingga abad ke-20).

1.6. David Hume dan Saince Is Power

David Hume, seorang skeptis tulen dari Inggris memakaipenemuan angsa hitam ini untuk menjelaskan sikap skeptisnyaterhadap kebenaran absolut, "No amount of observations of white swans

can allow the inference that all swans are white, but the observations of a

single black swan is sufficient to refute that conclusion."

Bagi seorang skeptis tulen seperti Hume, di dunia ini tidak adakebenaran mutlak, meski yang diperoleh dari metode deduksisekalipun. Menurut Hume, semua deduk- si sebenarnya adalahinduksi yang belum menemukan 'angsa hitam'nya. Bahkan, premisyang selama ini diterima sebagai kebenaran, seperti "Semua manusiapasti akan mati" dapat saja terbukti salah. Siapa yang dapatmemastikan tidak ada manusia-manusia baka seperti dalam kisahHighlander yang hidup di antara kita? Walau peradaban manusiasudah melahirkan puluhan miliar anak manusia, cukup satu orangmanusia baka saja yang dibutuhkan untuk membalikkan kebenaranpremis bersangkutan.

Hukum-hukum alam yang diperoleh dari sains juga tidak dapatdianggap memiliki kebenaran kekal. Kita melihat bagaimana HukumNewton ternyata tidak dapat dipakai pada skala makrokosmos(digantikan oleh teori relativitas Einstein) dan pada skalamikrokosmos (digantikan oleh teori mekanika kuantum). Teorigeosentris yang sempat dianut ribuan tahun akhirnya terbukti salahdan

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 11

Page 37: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

digantikan oleh teori heliocentris berkat jasa Nicolaus Copernicus danGalileo Galilei. Siapa di antara kita yang dapat menjamin baik teorirelativitas, mekanika kuantum, dan heliocentris sebenarnya hanyamerupakan hipotesis sementara sampai ditemukan lagi teori-teoribaru yang lebih mendekati kebenaran absolut?

Inti pandangan David Hume, dan Berkeley adalah "iaberkeyakinan bahwa kekuatan ilmu yang akan mengubah danmengontrol alam dan kehidupan manusia. Yang mengubah danmengontrol alam dan dunia ini bukan agama atau lembaga agama!"

Sejak revolusi industri abad ke 17, kepercayaan manusia akanscience is power semakin kuat, dan membuat umat manusia lebihmeyakini bahwa IPTEKS yang mengubah peradaban umat manusia.

Agama diyakini hanya sebagai kekuatan pendamping "hatimanusia" saja. Agama dianggap tidak mampu melakukan perubahan-perubahan besar kehidupan manusia, terutama yang bersifat fisikseperti pembangunan dan perubahan berdasarkan teknologi.

Dalam mencari kebenaran, kita tentu tidak perlu sampai skeptisHume. Skeptisme membutuhkan energi yang besar dan bila kitaskeptis terhadap segala sesuatu, kita tidak akan mampu menyisihkanwaktu untuk menikmati keindahan hidup. Induksi, dengan segalakekurangannya tetap diperlukan. Tetapi berbekal pengetahuantentang kelemahan induksi, kita dapat mengurangi risiko yangditimbulkannya. Misalnya saja, bila Anda percaya bahwa kemaraubulan Juli tidak akan menurunkan hujan,

Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Makna PositifSemangat Renaisans

Page 38: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Anda dapat merencanakan piknik kebun pada bulan tersebut.Namun, dengan menyadari bahwa kesimpulan tersebut adalahkesimpulan induksi, Anda dapat bersiap- siap bila hujan ternyataturun, misalnya dengan mempersiapkan payung besar atau mencarilokasi yang berdekatan dengan ruang tertutup. Dalam permainansaham, Anda dapat memakai strategi hedging atau metode stop loss

untuk mengurangi kerugian bila analisis Anda ternyata salah.

1.7. Relevansinya Dengan Ilmu Antropologi

Di dalam Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang telahdipaparkan sebelumnya, konteks seluruh ilmu pengetahuansebenarnya tercipta dari tahapan-tahapan yang sangat panjang,semua ilmu pengetahuan yang tersedia sampai saat ini, adalah suatuproses pembelajaran bagi manusia agar tetap selalu berpikir rasional,karena bukan tidak mungkin, pemikiran yang rasional itu, dapatmenciptakan ilmu pengetahuan baru, yang belum ada sebelumnya.Dalam hal ini khususnya pada ilmu Antropologi, ilmu antropologiadalah ilmu yang mempelajari tentang manusia besertakehidupannya, ilmu antropologi pada dasarnya dapat tercipta, karenaperkembangan penemuan ilmu pengetahuan yang tersebar dalamberbagai bidang, ilmu filsafat adalah rujukan pertama dari segalailmu yang ada di dunia ini, maka tidak salah bila ilmu filsafat dijuluki"Mother of Science “ atau ibu ilmu pengetahuan, maka tidak dapatdipungkiri bahwa sedikit banyaknya ilmu antropologi juga bersumberpada ilmu filsafat, ilmu sosiologi, ilmu biologi, dan ilmu-ilmu yangmem-

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

13

Page 39: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

14

pelajari manusia adalah dasar penerapan ilmu antropologi, sehinggaterjadi hubungan yang sinergis antara ditemukannya ilmu-ilmupengetahuan dengan munculnya ilmu antropologi sampai saat ini.

1.8. Ringkasan

Dari berbagai sumber yang telah didapatkan ternyata dapatdiketahui bahwa sejarah perkembangan ilmu pengetahuan menariksekali untuk dikaji, hal ini dapat di buktikan dengan adanya faktayang salah satunya berisi hukum-hukum alam yang diperoleh darisains juga tidak bisa dianggap memiliki kebenaran kekal. Kitamelihat bagaimana Hukum Newton ternyata tidak bisa dipakai padaskala makrokosmos (digantikan oleh teori relativitas Einstein) danpada skala mikrokosmos (digantikan oleh teori mekanika kuantum).Teori geosentris yang sempat dianut ribuan tahun akhirnya terbuktisalah dan digantikan oleh teori heliocentris berkat jasa NicolausCopernicus dan Galileo Galilei. Siapa di antara kita yang bisamenjamin baik teori relativitas, mekanika kuantum, dan heliocentric,

hal ini menggambarkan bahwa segala aspek tentang perkembanganilmu pengetahuan sangat beragam untuk dicerna.

Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan MaknaPositif Semangat Renaisans

Page 40: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab II

Objek Studi Filsafat dan IlmuPengetahuan

2.1. Deskripsi

Antara teologi dan ilmu pengetahuan terletak dalam suatudaerah tidak bertuan. Daerah ini diserang baik oleh teologi maupunilmu pengetahuan. Daerah tidak bertuan ini disebut "Filsafat"(Bertrand Russell). Makin banyak manusia tahu, makin banyak pulapertanyaan yang timbul. Manusia ingin tahu tentang asal-usul dantujuan, tentang dia sendiri tentang nasibnya, tentang kebebasan dankemungkinan-kemungkinannya. Namun, dengan ke- majuan Ilmupengetahuan yang luas, sejumlah pertanyaan manusia masih tetapterbuka dan sama aktualnya seperti pada ribuan tahun yang lalu.Seperti diungkapkan dalam sajak kuno:

Aku datang — entah dari mana Aku ini —entah siapa Aku pergi — entah kemana

Aku akan mati —entah kemana

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu15

Page 41: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Aku heran bahwa aku bergembira

Pertanyaan tentang asal dan tujuan, tentang hidup dan mati,tentang hakikat manusia tidak terjawab oleh ilmu pengetahuan danmungkin juga tidak akan pernah akan terjawab oleh filsafat. Namun,filsafat adalah tempat di mana pertanyaan-pertanyaan dikumpulkan,diterangkan dan diteruskan. Filsafat adalah suatu ilmu tanpa batas.Filsafat tidak menyelidiki salah satu dari kenyataan saja melainkanapa-apa yang menarik perhatian manusia.

Perbedaan antara filsafat dan ilmu pengetahuan antara laindapat digambarkan sebagai berikut, (i) Filsafat adalah pengetahuanmetodis, sistematis dan koheren tentang seluruh kenyataan;sedangkan (ii) Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan metodis,sistematis dan koheren ("bertalian") tentang suatu bidang tertentudari kenyataan.2.2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada bagian ini adalah menjelaskantentang: (i) perbedaan objek studi dan sudut pandang antara filsafatdan ilmu pengetahuan; (ii) pengertian, sejarah, dan perkembanganfilsafat; (iii) serta dasar-dasar pemahaman ilmu pengetahuan; (iv)aspek-aspek positif semangat renaisans bagi perkembangan ilmu; (v)perbedaan pemikiran zaman modem dan kontemporer.2.2.1. Objek dan Sudut Pandang Filsafat

Filsafat memiliki 2 objek yang disebut, objek formal(lapangannya) dan objek material (sudut pandang) dan objek materialfilsafat adalah segala sesuatu yang dipermasalahkan oleh filsafat.Menurut DR. Oemar Amien16Objek Studi Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

Page 42: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Hosein, objek material filsafat adalah segala bentuk pemikiranmanusia tentang sesuatu yang ada dan mungkin ada. Sedangkanmenurut DR. Mr. D.C. Mulder, objek material filsafat adalah segalapersoalan pokok yang dihadapi manusia saat dia berpikir tentangdirinya dan tempatnya di dunia. Menurut Louis Kattsoff (1992) objekmaterial filsafat adalah segala pengetahuan manusia serta apa yangingin diketahui manusia.2.2.2. Kegunaan Filsafat bagi Manusia

Dengan adanya filsafat, manusia dimungkinkan dapat melihatkebenaran tentang sesuatu di antara kebenaran yang lain. Hal inimembuat manusia mencoba mengambil pilihan, di antara alternatifyang ada saat itu, sehingga manusia mampu menghadapi masalah-masalah yang ada dan belajar untuk menjadi bijaksana.

Di samping itu filsafat memberikan petunjuk dengan metodepemikiran reflektif agar kita dapat menyerasikan antara logika, rasa,rasio, pengalaman dan agama untuk pemenuhan kebutuhan hidupyang sejahtera.2.23. Pengertian Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah suatu pengetahuan tentang objektertentu yang disusun secara sistematis sebagai hasil penelitiandengan menggunakan metode tertentu.2.2.4. Objek dan Sudut Pandang Ilmu Pengetahuan

Seperti halnya dengan filsafat, ilmu pengetahuan juga memilikiobjek penelitian, tetapi objek yang diteliti dalam ilmu pengetahuanlebih bersifat khusus tentang alam dan

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 43: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

manusia. Kedua objek tersebut disebut objek formal.2.3. Pengertian dan Asal Filsafat

2.3.1. Arti Filsafat

Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani dan berarti "cinta akanhikmat" atau "cinta akan pengetahuan" seorang "filsuf" adalahseorang "pecinta", "pencari" ("philos") hikmat atau pengetahuan("sophia”). Kata "philosophos" diciptakan untuk menekankan sesuatupemikiran Yunani seperti Pythagoras (582-496 SM) dan Plato (428-328 SM) yang mengkritik para "sofis" (sophists) yang berpendapatbahwa mereka tahu jawaban untuk semua pertanyaan. KataPythagoras "hanya Tuhan yang mempunyai hikmah yang sungguh-sungguh". Manusia harus puas dengan tugasnya di dunia ini yaitu"mencari hikmat", "mencintai pengetahuan".2.3.2. Asal Filsafat

Terdapat tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafatantara lain didorong oleh rasa keheranan, kesangsian, dan kesadaranakan keterbatasan.

Pertama, Keheranan. Sejumlah Filsuf menunjukkan rasa heranmisalnya: (i). Plato yang menyatakan "maka kita melakukanpengamatan pada bintang-bintang, matahari dan langit"; (ii).Immanuel Kant (1742-1804) yang pada batu nisan di kuburannyatertulis "coelum stellatum supra me lex moralis inkra me", kedua gejalayang paling mengherankan menurut Kant adalah "Langit berbintang-bintang di atasnya." dan "hukum moral dalam hatinya"

Objek Studi Filsafat dan Ilmu Pengetahuan18

Page 44: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Kedua, kesangsian. Filsuf-filsuf lain seperti Augustinus (354-430)dan Descartes (1596-1650) menunjukkan kesangsian sebagai sumberutama pemikiran. Sikap ini disebut sikap Skeptis (penyelidikan)berguna untuk suatu titik pangkal yang berfungsi sebagai dasaruntuk semua ilmu pengetahuan lebih lanjut.

Ketiga, kesadaran akan keterbatasan. Filsuf-Filsuf lain lagimengatakan bahwa manusia mulai berfilsafat kalau ia menyadaribetapa kecil dan lemah ia, dibandingkan dengan alam semestasekelilingnya.

Ketiga jenis abstraksi tersebut sebagaimana dibedakan olehAristoteles masih tetap berguna untuk menerangkan hubunganantara filsafat dan ilmu pengetahuan.

Filsafat datang sebelum dan sesudah ilmu pengetahuan.Sebelum, dalam pengertian bahwa semua ilmu khusus telah mulaisebagai bagian dari filsafat yang kemudian menjadi dewasa, sepertimasih kelihatan pada Aristoteles. Sedangkan filsafat datangsesudahnya, dalam pengertian bahwa semua ilmu menghadapipertanyaan- pertanyaan yang mengatasi batas-batas spesialisasimereka.2.4. Sejarah Filsafat

Dalam sejarah filsafat biasa dibedakan menjadi tiga area besar,yakni (i) Filsafat India, (ii) Filsafat Cina, dan (iii) Filsafat Barat.

Pertama, Filsafat India. Cara berpikir India diuraikan denganbaik oleh Filsuf dan sastrawan Rabindranath Tagore (1816-1941).Menurut Tagore filsafat India berpangkal pada keyakinan bahwaterdapat kesatuan fundamental

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 19

Page 45: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

antara manusia dan alam, harmoni antara individu dan kosmos.Filsafat India dapat dipilahkan dalam lima periode besar: (a) ZamanWeda (2000-600 SM), masa terbentuknya Literus suci, Masa ritekorban dan spekulasi mengenai korban, dan masa refleksi filsafatdalam Upanisad; (b) Zaman Skeptisisme (200 SM-300 M) terdiri darireaksi terhadap ritualisme dan spekulasi; Buddhisme dan jainisme;dan "kontrareformasi" dalam bentuk enam sekolah ortodoks"Saddaharsana"; (c) Zaman Puranis (300-1200) terdiri dariperkembangan karya-mitologi, terutama berhubungan dengan Shiwadan Wisnu; (d) Zaman Muslim (1200-1757); (e) Zaman Modern terdiridari renaisance dari nilai-nilai India sebagai reaksi terhadappengaruh-pengaruh dari luar.

Kedua, Tema pokok dari filsafat dan kebudayaan Cina itu"perikemanusiaan" pemikiran Cina yang lebih antroposentrisdaripada filsafat India dan filsafat Barat. Filsafat Cina juga lebihpragmatis: selalu diajarkan bagaimana manusia harus bertindaksupaya keseimbangan antara surga dan dunia tercapai. Filsafat Cinadibagi menjadi atas empat periode, yakni (a) Zaman Klasik (600-200SM) terdiri dari Zaman seratus sekolah filsafat, dengan-sebagaisekolah-sekolah terpenting-konfusianisme. Taoisme, Yin- Yang

moisme, dialektik, dan legalisme; (b) Zaman Neo- taoisme danbudhisme (200-1000 SM); (c) Zaman Neo- Konfusianisme (1000-1900);dan (d) Zaman Modern (setelah 1900) berisi tentang pengaruh filsafatBarat, renaisance dari filsafat klasik Cina, Marxisme dan Maoisme.Ketiga, Filsafat Barat. Dalam sejarah filsafat Barat

Objek Studi Filsafat dan Ilmu Pengetahuan20

Page 46: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dibedakan menjadi empat (4) periode terdiri dari: (i) Zaman kuno, (ii)Zaman Patristik dan skolastik, (iii) Zaman modern, dan (iv) Zamansekarang.

Filsafat Barat Zaman kuno (600-400 SM), terdiri dari Filsafat praSocrates di Yunani; Zaman keemasan Yunani: Socrates, Plato,Aristoteles; dan Zaman Hellenisme.

Filsafat Barat Zaman Patristik dan Skolastik (400- 1500), terdiridari pemikiran Bapa Gereja; dan puncak filsafat abad pertengahandalam Skolastik.

Filsafat Barat Zaman Modem (1500-1800) terdiri dari Zamanmodern (renaisance), Zaman Barak, Zaman Fajarbudi, dan ZamanRomantik.

Filsafat Barat Zaman sekarang (setelah ±1800) yaitu Filsafatabad kesembilan belas dan dua puluh.

Satu hal yang menonjol ialah baik di India, Cina, maupun dalamdunia Barat hidup intelektual menjadi dewasa, (dengan melepaskandiri dari corak berpikir "mistis") dalam periode antara 800 dan 200SM. Itu antara lain kelihatan dalam seni dan dalam berbagai ilmuyang lahir sejak zaman renaisance yang mempunyai kenyataanmanusiawi sebagai objeknya: ekonomi, sosiologi, psikologi,psikoanalisis, dan seterusnya. Semua ini telah menghasilkan ilmupengetahuan yang luas tentang manusia.

2.5. Perkembangan Filsafat

Filsafat adalah mencintai kebijaksanaan, konsep Plato memberiistilah dialektika yang berarti seni berdiskusi, konsep Ciceromenyebutnya sebagai ibu dari semua seni, konsep Al Farabi adalahmenyelidiki hakikat sebenarnya

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan LogikaIlmu

21

Page 47: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dari segala yang ada, konsep Rene Descartes menyatakankumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam dan manusiamenjadi pokok penyelidikan. Dari keragaman pengertian filsafattersebut. Penulis memberikan suatu konsep bahwa filsafatmempunyai pengertian yang multidimensi.

Filsafat dikatakan sebagai ilmu karena filsafat mengandungempat pertanyaan ilmiah yaitu: bagaimana, mengapa, kemana danapa. Pertanyaan bagaimana mengandung sifat yang dapat ditangkapatau tampak oleh indra, jawaban yang diperoleh bersifat deskriptif.Pertanyaan mengapa mengandung sebab (asal mula) suatu objek,jawaban yang diperoleh bersifat kausalitas. Pertanyaan kemana

menanyakan tentang apa yang terjadi di masa lampau, sekarang danyang akan datang, pengetahuan yang diperoleh adalah: pengetahuanyang timbul dari hal yang selalu berulang dapat dijadikan sebagaipedoman, pengetahuan yang terkandung dalam adat istiadat ataukebiasaan yang berlaku dalam masyarakat dan pengetahuan yangtimbul dari pedoman yang dipakai (hukum) sebagai suatu hal yangdijadikan pegangan. Pertanyaan apakah menanyakan tentanghakikat atau inti mutlak dari suatu hal, jawaban yang diperolehmengetahui hal-hal yang sifatnya sangat umum, universal danabstrak.

Pada dasarnya filsafat merupakan sebuah cara berpikir yangradikal dan menyeluruh, yaitu suatu cara berpikir yang mengupassesuatu sedalam-dalamnya. Tidak ada satu hal pun yangbagaimanapun kecilnya terlupa dari pengamatan kefilsafatan. Tidakada suatu pernyataan yang

Objek Studi Filsafat dan Ilmu Pengetahuan22

Page 48: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

bagaimanapun sederhananya yang kita terima begitu saja tanpapengkajian yang saksama. Filsafat menanyakan segala sesuatu darikegiatan berpikir kita dari awal sampai akhir seperti dinyatakan olehSocrates. Dalam perkembangannya kemajuan manusia dalamberfilsafat bukan saja diukur dari jawaban yang di berikan, namunjuga dari pertanyaan yang diajukannya. Yaitu membahas tentang apayang ingin kita ketahui seberapa jauh kita ingin tahu atau denganperkataan lain suatu pengkajian mengenai teori tentang "ada".Hingga saat ini perkembangan filsafat masih terus berlanjut demiuntuk kesempurnaannya sehingga melahirkan berbagai cabang barudalam kajiannya yaitu dengan dasar-dasar pengajian yang meliputihal- hal berikut, yakni ontologi, epistemologi, dan aksiologi (Sumantri:2003).

2.6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yangkita ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk ke dalamnyaadalah ilmu. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yangdiketahui oleh manusia di samping berbagai pengetahuan lainnyaseperti seni dan agama. Pengetahuan merupakan khazanah kekayaanmental yang secara langsung atau tidak langsung turut memperkayakehidupan kita. Sukar untuk dibayangkan bagaimana kehidupanmanusia seandainya pengetahuan itu tidak ada, sebab pengetahuanmerupakan sumber jawaban bagi berbagai pertanyaan yang munculdalam kehidupan. Apa yang harus kita lakukan sekiranya anak kitademam panas

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 23

Page 49: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dan menderita kejang? Lagu "nina bobo" apa yang harus kitanyanyikan agar dia tertidur lelap?

Pada masyarakat yang masih sederhana (primitif), pembedaanantara berbagai organisasi masyarakat belum tampak, seorang ketuasuku umpamanya, dapat merangkap hakim, penghulu, atau bahkanseorang guru besar. Pada kurun waktu tersebut tidak terdapatpembedaan antara berbagai pengetahuan. Pokoknya segala apa yangkita ketahui adalah pengetahuan. Apakah itu cara mengobati sakitgigi, menentukan kapan mulai bercocok tanam atau biografi paradewa di kahyangan. Pokoknya semua adalah satu apakah ituobjeknya, metode atau kegunaannya.

Dalam berkembangnya abad penalaran maka konsep dasarberubah dari kesamaan kepada pembedaan. Mulailah terdapatpembedaan yang jelas antara berbagai pengetahuan yangmengakibatkan timbulnya spesialisasi pekerjaan* dankonsekuensinya mengubah struktur kemasyarakatan. Pohonpengetahuan mulai dibeda-bedakan tidak berdasarkan pada apa yangdiketahui, bagaimana cara mengetahui, dan untuk apa pengetahuanitu dipergunakan.

Setiap jenis ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri yang spesifikmengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa

(aksiologi) pengetahuan tersebut disusun. Ketiga landasan ini salingberkaitan; jadi ontologi ilmu terkait dengan epistemologi ilmu danepistemologi ilmu terkait dengn aksiologi ilmu dan seterusnya. Jadikalau kita ingin membicarakan epistemologi ilmu, maka hal ini harusdikaitkan dengan ontologi dan aksiologi ilmu.Berdasarkan landasan ontologi dan aksiologi seperti

Objek Studi Filsafat dan Ilmu Pengetahuan24

Page 50: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

itu maka bagaimana sebaiknya, kita mengembangkan landasanepistemologi yang cocok? Persoalan utama yang dihadapi oleh tiapepistemologi pengetahuan pada dasarnya adalah bagaimanamendapatkan pengetahuan yang benar dengan memperhitungkanaspek ontologi dan aksiologi masing-masing. Demikian halnya denganmasalah yang dihadapi epistemologi keilmuan yakni bagaimanamenyusun pengetahuan yang benar untuk menjawab permasalahanmengenai dunia empiris yang digunakan sebagai alat untukmeramalkan dan mengontrol gejala alam.

Enam sumber-sumber pengetahuan yakni: (i) pengalaman indra;(ii) nalar, (iii) otoritas, (iv) intuisi; (v) wahyu, dan (vi) keyakinan.

Pengalaman indra. Pengindraan adalah alat yang paling vitaldalam memperoleh pengetahuan. Karena memang dalam hidupmanusia, pengindraan adalah satu- satunya alat untuk menyerapsegala objek yang ada di luar diri manusia.

Nalar adalah salah satu corak berpikir untuk menggabungkandua pemikiran atau lebih dengan maksud untuk mendapatkanpengetahuan baru dengan memperhatikan asas-asas pemikiran, yaitu:(i) principium identitas, (ii) principium contradictionis, (iii)

principiumtertii exclusi, dan (iv) principium kompromi.

Otoritas adalah kekuasaan sah yang dimiliki oleh seseorang dandiakui oleh kelompoknya. Otoritas menjadi salah satu sumberpengetahuan karena kelompoknya memiliki pengetahuan. Karenaseseorang yang mempunyai kewibawaan dalam pengetahuan. Jadikesimpulannya

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

MILIK PERPUSTAKAAN UINSUNAN KALIJAGA

Page 51: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

adalah bahwa pengetahuan karena adanya otoritas terjadi melaluiwibawa seseorang sehingga orang lain mempunyai pengetahuan.

Intuisi berperan sebagai sumber pengetahuan karena adanyakemampuan dalam diri manusia yang dapat melahirkan pernyataan-pernyataan berupa pengetahuan.

Wahyu, merupakan salah satu sumber pengetahuan karena kitamengenal atau tahu sesuatu misalnya akhirat, surga dan neraka,melalui ajaran wahyu Tuhan.

Keyakinan adalah kemampuan yang ada pada diri manusia yangdiperoleh melalui kepercayaan. Sesungguhnya antara sumberpengetahuan berupa wahyu dan keyakinan ini sangat sukar untukdibedakan. Adapun keyakinan melalui kemampuan kejiwaanmanusia merupakan pematangan dari kepercayaan.

2.7. Corak-Corak Pemikiran Filsafat Zaman Yunani Kuno

Periode Yunani kuno disebut periode filsafat alam, karena padaperiode ini ditandai dengan munculnya ahli pikir alam di mana arahdan perhatian pemikirannya pada alam sekitarnya. Pernyataan-pernyataan yang dibuat bersifat filsafati (berdasar akal pikir) dantidak berdasar pada mitos. Ahli pikir alam antara lain, adalah Thales,Anaximandros, dan Pythagoras.

Filsafat Yunani muncul dari pengaruh mitologi, mistisisme,matematika, dan persepsi yang kental begitu rupa sehinggasegalanya nyaris tidak jelas dan seakan mengacaukan pandangandunia. Para Filsuf Yunani awal menemukan dirinya dalam kenyataanyang patut ditiru.

Objek Studi Filsafat dan Ilmu Pengetahuan26

Page 52: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Kebudayaan mereka kaya dan kreatif, namun dikelilingi oleh orang-orang yang sportif dan kompetitif. Muncul beberapa pemikiranfilosofis pada masa Yunani kuno antara lain, Parmenides,Xenophanes, Thales, Aristoteles, Heraklitus, dan Phytagoras.2.7.1. Parmenides pada Abad ke-5 (± 515 - 450 SM)

Usaha-usaha yang dilakukannya sebagai suatu cara berpikirbaru mengenai hakikat "pengada" (being as such). Klaim-klaim danargumen Parmenides ini bersifat abstrak dalam cara yang berbedasama sekali. Misalnya "yang kita dapat bicarakan dan pikirkanpastilah yang ada, sementara yang tiada tidak dapat. Pikirkanlahitu".2.7.2. Xenophanes pada Abad ke-6 (± 560 - 478 SM)

"Jika banteng, kuda, dan singa mempunyai tangan dan dapatmelukis seperti manusia, kuda akan melukis para dewa berupa kuda,dan banteng akan melukis wujud para dewa seperti sapi jantan,masing-masing melukis tubuh para dewa seperti tubuhnya sendiri." Iamenganjurkan kira-kira sama dengan apa yang tertulis dalam kitabpertama Alkitab Ibrani (atau Perjanjian Lama), kepercayaan pada"satu dewa, yang terbesar di antara para dewa dan manusia, yang takserupa dengan hal-hal fana terdapat pada tubuh dan pikiran".2.7.3. Thales pada Abad ke-7 (±625 - 547 SM)

Bahwa dunia dikelilingi oleh air pada akhirnya, berasal dari air.Ide yang sangat mungkin berasal dari Kosmogoni purba Yunani dankebudayaan-kebudayaan lainnya. Tetapi

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 53: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

tidak beranggapan bahwa segala sesuatu terbuat dari air.2.7.4. Aristoteles pada Abad ke-4 (384-322 SM)

Aristoteles adalah seorang ilmuwan dan filsuf terbesar di duniakuno. Adalah seorang animis dan salah satu dari sekian idenya yangmenarik adalah bahwa dunia sebagai suatu keseluruhan, kosmos,pada dasarnya hidup dan bersifat illahi. Thales dan Aristotelesbergerak di antara tiga klaim animis secara berbeda. Ketiga haltersebut adalah; (i) Segala sesuatu hidup (bahkan batuan, binatang,dan air); (ii) segala yang hidup terkait hukum sebab akibat(kausalitas); dan (iii) Kosmos sebagai keseluruhan adalah hidup.

2.7.5. Heraklitus (±515 — 450)

Heraklitus terkenal karena pengamatannya yang jelas padapemikiran kedua menjadi teka-teki mendalam dan dapat jadi kaburyang menyatakan "alam mencintai keter- sembunyiannya(concealment)". Ia sendiri mencintai teka- teki, paradoks-paradoks danpermainan kata yang dapat mengundang pemikiran yang mendalamuntuk mengungkapkan maknanya. Pada pemikiran kedua menjaditeka- teki yang mendalam dan kabur semisal, "jalan naik dan jalanbelakang adalah sama". Untuk kehidupan sesudah mati, "segala yangkita lihat di saat bangun adalah kemati- an", dan "orang janganberharap atau membayangkan apa yang menantikan mereka dalamkematian". Untuk sebuah peradaban yang putus asa danmendambakan perdamaian karena perang yang berkepanjangan, iamenegaskan "perang adalah bapa dan raja dari segalanya".

Objek Studi Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

28

Page 54: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

2.7.6. Phythagoras (± 581 - 507)

Di antara banyak hal, rancangan dan pembuktian suatu teoremaPhythagoras, salah satu dari basis geometri, dalam bangun segitigayang benar, ia menghasilkan kuadrat sisi miring (sisi miring yangsering anda lupakan) sama panjangnya dengan jumlah kuadrat keduasisinya. Penemuan penting yang lain dalam matematika, termasukpengertian "bilangan-bilangan irasional" bilangan-bilangan yangtidak dapat dibagi rata dengan satu bilangan bulat menjadi bilanganbulat lainnya. Filsuf yang mempesona, yang mempunyai berbagaiteori tentang hakikat alam semesta dan yang membuat musik, yangmempunyai keyakinan eksotis tentang hakikat roh dan cara terbaikmenjalani kehidupan (banyak di antaranya di datangkan dari Mesir,bersama banyak konsep geometris). Selanjutnya, Phythagorasmemakai teori mengenai perimbangan (proportion) untukmenjelaskan, di antara hal-hal lain, hakikat musik dan gerakanbintang-bintang.

2.8. Karakteristik Pemikiran Zaman Patristik

Patristik (dari kata Latin "patres", Bapa-bapa Gereja) dipilahkanatas Patristik Yunani (Patristik Timur) dan Patristik Latin (PatristikBarat). Ajaran filsafi-teologi dari bapa-bapa Gereja menunjukkanpengaruh Platinos. Mereka berusaha untuk memperlihatkan bahwaiman sesuai dengan pikiran-pikiran paling dalam dari manusia.Mereka berhasil membela ajaran kristiani terhadap tuduhan daripemikir-pemikir kafir. Tulisan Bapa-bapa Gereja merupakan suatusumber yang kaya dan luas yang

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 55: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

sekarang masih memberi inspirasi baru.Masa Patristik, para ahli pikir beragam pemikirannya: ada yang

menolak filsafat Yunani dan ada yang menerimanya. Yang menolakadalah karena mereka sudah mempunyai sumber kebenaran yaitufirman Tuhan dan tidak dibenarkan mencari kebenaran lain sepertifilsafat Yunani. Sedang yang menerima beranggapan bahwa walautelah ada sumber kebenaran, tetapi tidak ada salahnya menggunakanfilsafat Yunani, yang diambil tata cara berpikirnya, ahli pikirPatristik antara lain: Justinus Martir, Klemens, Tertullianus, danAugustinus.

2.9. Sumbangan Pemikiran Filsafat Islam pada AbadPertengahan

Filsafat Islam dibagi dalam beberapa periode (a) PeriodeMutazilah yaitu periode yang mendahulukan pemakaian akal pikiran,kemudian diselaraskan dengan Al-Quran dan Al-Hadits. Menurutmereka, Al-Quran dan Al-Hadits tidak mungkin bertentangan denganakal pikiran; (b). Periode Filsafat Pertama. Upaya pendahuluannyaadalah dilakukan pengumpulan naskah-naskah filsafat Yunani,kemudian diterjemahkan; (c). Periode Kalam Asy'ari adalah periodememperkokoh akidah Islam; (d) Periode filsafat kedua merupakanprestasi besar dan sebagai mata rantai hubungan Islam dari Timur keEropa. Inilah sumbangan Islam terhadap Eropa yang dapat membawakebebasan berpikir.

Sumbangan pemikiran umat Islam yaitu pola berpikir secaraempiris yang berasal dari sarjana-sarjana Islam dan

Objek Studi Filsafat dan Ilmu Pengetahuan30

Page 56: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

kemudian terkenal di dunia Barat lewat tulisan Francis Bacon(1561-1626) dalam bukunya (Nouum Organum) yang terbit tahun1620. Pola berpikir Barat rasional sebenarnya dikenal oleh ahli-ahli pikir filsafat Barat lewat pembahasan ahli-ahli filsafat Islamterhadap filsafat Yunani yang dilakukan antara lain oleh Al-Kindi(809-873), Al-Farabi (881-961), Ibnu Sina (980-1037) dan IbnuRusyd (1126- 1198) di samping ahli Filsafat mereka ini juga ahlidalam bidang keilmuan dan filsafat, Ibnu Rusyd mempunyaipengarah besar dalam dunia pemikiran filsafat di Barat yangterkenal sebagai Averroisme. Sarjana Islam juga menyumbangkankemajuan ilmu dengan pengembangan Aljabar oleh Al-Khowarizmi, Geometri oleh Al-Battani serta penggunaan angkadesimal yang digunakan sampai sekarang.

2.10. Perbedaan Pemikiran Zaman Modern danKontemporer

Pemikiran zaman modem yaitu dengan cara metodependekatan Induktif-Deduktif yaitu menggabungkan metodeInduktif dari Bacon dart deduksi Aristoteles, metode gabungan inimerupakan kegiatan beranting antara induksi dan deduksi yangmula-mula seorang penyelidik mempergunakan metode induksidalam menghubungkan antara pengamatan dengan hipotesis.Kemudian secara deduktif hipotesis ini dihubungkan denganpengetahuan yang ada untuk melihat kecocokan dan implikasinya.Setelah lewat berbagai perubahan yang dirasa perlu makahipotesis ini kemudian diuji melalui serangkaian data yang

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 57: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dikumpulkan untuk mengetahui sah atau tidaknya (benar atautidaknya) hipotesis tersebut secara empiris.

Pendekatan ini merupakan esensi dari metode keilmuan moderndan menandai kemajuan terakhir dari manusia dalam menjabarkanilmu yang bersifat empiris. Dalam perjalanan ke arah ini manusiatelah mengembangkan cerita-cerita rakyat dan mistik, dogma dantradisi, pengamatan yang tidak sistematis dan akhirnya sampai padapengamatan yang sistematis. Meskipun pada dasarnya proses metodekeilmuan ini merupakan kegiatan beranting antara induksi dandeduksi, namun secara sederhana biasanya seseorang secara induktiflangsung mengembangkan hipotesis dari pengalaman dan hipotesisini kemudian dikaji lebih lanjut secara terperinci untuk mengetahuiaspek-aspeknya yang dapat diuji.

Ilmuwan modern tidaklah semata-mata menggantungkan dirikepada metode induksi, namun juga mempergunakan secara deduktifpengetahuan yang telah ada dalam mengkaji hipotesis. Diamempergunakan fakta dan teori sebagai alat untuk memperkuat satusama lain untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas darimasalah yang dihadapinya. Pendekatan yang bersifat ganda iniadalah perlu sebab meskipun seorang ilmuwan ingin suatu ke-simpulan yang bersifat umum, namun dalam penyelidikannya diatidak mungkin untuk mengamati secara keseluruhan. Hal inimengharuskan dia untuk mengamati hanya jumlah yang terbatas darisini dia mengambil kesimpulan yang bersifat umum.

Objek Studi Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

Page 58: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

2.11. Hubungan Antropologi dengan Filsafat Ilmu danIlmu Pengetahuan

Ilmu antropologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuanmetafisika khusus yang merupakan bagian dari filsafat tentangkeseluruhan kenyataan yang merupakan cabang-cabang darifilsafat ilmu yang menjelaskan tentang kisi-kisi manusia secaraumum dan luas.

Setiap filsafat mengandung secara eksplisit dan implisitsuatu pandangan tentang manusia, tentang tempatnya dalamkosmos, tentang hubungannya dengan dunia. Dengan sesama dandengan transendensi. Menurut Immanuel Kant pertanyaan"manusia siapa dia itu?". Merupakan pertanyaan satu-satunyadari filsafat.

Manusia hidup dalam banyak dimensi sekaligus. Manusiaadalah sekaligus materi dan hidup, badan dan jiwa. Ia mempunyaikehendak dan pengertian, manusia merupakan seorang individu,tetapi ia tidak dapat hidup lepas dari orang lain. Dalam manusiaterdapat pertemuan antara kebebasan dan keharusan, antaramasa lampau yang tetap dan masa depan yang masih terbuka.

Pertanyaan tentang manusia tentu saja mempunyai sejarahyang panjang. Tetapi baru saja sejak zaman renaissance sekitartahun 1500, manusia betul-betul menjadi titik pusat dari filsafat,pusat sejarah, pusat pemikiran, pusat kehendak, kebebasan dandunia.

2.12. Ringkasan

Sejarah perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan terdiridari berbagai periode, antara lain periode atau masa

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 59: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Aristoteles, Phythagoras, Heraklitus, Thales, Xenophanes, danParmenides yang keseluruhannya merupakan periode dari masa lalu.Selanjutnya, deskripsi tentang ilmu pengetahuan dan filsafatmengalami perkembangan, terutama dalam segi pandangan dan carapemikiran. Aspek positif dari Renaisance dan sumbangan pemikiranfilsafat Islam (pada abad pertengahan). Yang kesemuanya sebagaisatu kesatuan dalam kajian ilmu sehingga terbentuklah suatu badandari filsafat itu sendiri sampai masa sekarang ini.

Berbagai perbedaan pemikiran antara zaman modern dan zamankontemporer menjadi wujud dari perubahan itu sendiri, di mana padazaman modern corak pemikiran yang berlandaskan pada metodependekatan induktif- deduktif (menggabungkan metode induktif dariBacon dan metode induksi dari Aristoteles). Sehingga terwujudsinkro- nisasi dalam pohon ilmu pengetahuan yang dihubungkandengan pengamatan dan hipotesis. Kemudian secara deduktifhipotetis ini dihubungkan dengan perkembangan pengetahuan yangada untuk melihat signifikansi dan implikasinya.

Objek Studi Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

34

Page 60: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab III

Filsafat, Ilmu, dan Filsafat Ilmu

3.1. Deskripsi

Untuk mengetahui perbedaan antara filsafat, ilmu, dan filsafatilmu, ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahui definisi-definisifilsafat, ilmu, dan filsafat ilmu.

Filsafat adalah suatu pengetahuan yang bersifat eksistensialartinya sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari.Bahkan, dapat dikatakan filsafatlah yang menjadi motor penggerakkehidupan kita sehari-hari baik sebagai manusia pribadi maupunsebagai manusia kolektif dalam suatu masyarakat atau bangsa.

Kata ilmu merupakan terjemahan dari kata "science" artinya "to

know". Dalam pengertian yang sempit science diartikan untukmenunjukkan ilmu pengetahuan alam yang bersifat kuantitatif danobjektif. Ilmu dikatakan rasional, karena ilmu merupakan hasil dariproses berpikir dengan menggunakan akal, atau hasil berpikir secararasional.

Filsafat ilmu merupakan bagian epistemologi (filsafatpengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 61: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

(pengetahuan ilmiah) atau dengan kata lain filsafat ilmu adalahsegenap pemikiran reflektif terhadap persoalan- persoalan mengenaisegala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmudengan segala segi kehidupan manusia.

3.2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada bab ini menjelaskan tentangpengertian filsafat dan cabang-cabangnya, ilmu, filsafat ilmu yangselalu melakukan pencarian dan penemuan hakikat dari seluruhkenyataan (reality). Pembahasan dari uraian ini diharapkan dapatberguna sebagai kerangka dalam mengenal dan memahami filsafat,ilmu, filsafat ilmu.

3.3. Pengertian dan Kegunaan Filsafat

Dalam sejarah perkembangan pemikiran kefilsafatan, antara satuahli filsafat dan ahli filsafat lainnya selalu berbeda dan hampir sama.Pengertian filsafat dapat dipilahkan ke dalam dua garis besar, yaitusecara etimologi dan secara terminologi.

3.3.1. Pengertian Secara Etimologi

Kata filsafat, yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilahfalsafah dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Philosophy

adalah berasal dari bahasa Yunani philosophia. Kata philosophia

terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia yangberarti kebijaksanaan (wisdom). Sehingga pengertian etimologis dariistilah filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau love of wisdom dalamarti yang sedalam-dalamnya.

36 Filsafat, Ilmu, dan Filsafat Ilmu

Page 62: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

3.3.2. Pengertian Secara TerminologiPengertian terminologis merupakan uraian yang menjelaskan

berdasarkan batasan-batasan definisi yang disusun oleh sejumlahfilsuf dan ahli filsafat. Pengertian terminologis tentang filsafatadalah (i) upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangansistematik dan lengkap tentang seluruh realitas; (ii) upaya untukmelukiskan hakikat realitas akhir dan dasar secara nyata; (iii)upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengeta-huannya: sumbernya, hakikatnya, keabsahannya, dan nilainya;(iv) penyelidikan kritis atas pengandaian-peng- andaian danpernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang ilmupengetahuan; (v) disiplin ilmu yang berupaya untuk membantukita melihat apa yang kita katakan dan untuk mengatakan apayang yang kita lihat.

Adapun pengertian terminologis filsafat yang diuraikan lebihlanjut adalah definisi filsafat menurut Plato, Aristoteles, ReneDescartes, Immanuel Kant, Ali Mudhofir, dan Notonagoro, HaroldH Titus, Ibnu sina dan Driyarkara

Para filsuf dan ahli filsafat itu mendefinisikan tentang.Plato berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahuan yang

mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yangasli. Menurut Aristoteles, filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yangmeliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmumetafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika(filsafat keindahan). Menurut Rene Descartes filsafat adalahkumpulan semua pengetahuan di mana Tuhan, alam, danmanusia menjadi pokok penyelidikan; Immanuel Kant, filsafat

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 63: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

adalah ilmu atau pengetahuan yang menjadi pangkal dari semuapengetahuan yang di dalamnya tercakup masalah epistemologi(filsafat pengetahuan) yang menjawab persoalan apa yang dapat kitaketahui; Menurut Notonagoro, Guru Besar UGM, filsafat menelaahhal-hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak danyang terdalam, yang tetap, dan yang tidak berubah yang disebuthakikat; Sedangkan menurut Ali Mudhofir, seorang ahli filsafatyang juga dosen UGM, filsafat diartikan sebagai: (i) suatu sikap; (ii)suatu metode; (iii) kelompok persoalan; (iv) kelompok teori atausistem pemikiran; (v) analis logis tentang bahasa dan penjelasanmakna istilah; dan (vi) usaha untuk mendapatkan pandangan yangmenyeluruh.

Dalam pengertian lain, filsafat diartikan sebagai interpretasiatau evaluasi terhadap apa yang penting atau yang berarti bagihidup. Di pihak lainnya ada yang beranggapan, bahwa filsafatmerupakan cara berpikir yang kompleks, suatu pandangan atau teoriyang tidak memiliki kegunaan praktis, tetapi mendasar bagi lmupengetahuan.

Harold H. Titus, mengemukakan pengertian filsafat dalam artisempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, filsafat diartikansebagai ilmu yang berhubungan dengan metode logis atau analisislogika bahasa dan makna-makna. Filsafat diartikan sebagai "science of

science", dengan tugas utamanya memberikan analisis kritis terhadapasumsi- asumsi dan konsep-konsep ilmu, dan mensistematisasikanpengetahuan. Dalam arti luas, filsafat mencoba mengintegrasikanpengetahuan manusia dari berbagai pengalaman manusia yangberbeda-beda dan menjadikan suatu

Filsafat, Ilmu, dan Filsafat Ilmu

Page 64: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

pandangan yang komprehensif tentang alam semesta, hidup, danmakna hidup.

Ibnu Sina, mengemukakan bahwa filsafat adalah pengetahuanotonom yang perlu ditimba oleh manusia sebab ia dikaruniai akal olehAllah.

Prof. Dr. N. Driyarkara S.J., seorang filsuf besar dan ulungIndonesia yang dalam bukunya Percikan Filsafat yang menyatakanbahwa, filsafat adalah pikiran manusia yang radikal, artinya denganmengesampingkan pendirian dan pendapat "yang diterima saja"mencoba memperlihatkan pandangan yang merupakan akar dari lain-lain pandangan dan sikap praktis.

Oleh karena itu, kami cenderung untuk memberikan definisifilsafat itu sebagai berikut: "Filsafat adalah ilmu pengetahuan yangmengenai segala sesuatu dengan memandang sebab-sebab terdalam,tercapai dengan budi murni" (philosophy is the science which by the

natural light of reason studies the first causes or hightest principles of all

things).3.3.3. Kegunaan Filsafat

Kegunaan belajar filsafat pada peradaban dunia mutakhir iniadalah karena dunia sedang dilanda krisis peradaban dan ilmupengetahuan dengan indikator sebagaimana dinyatakan oleh paraahli: (i) The End of Ideology (Daniel Bell 1971); (ii) The End of History

and The Last Man (F. Fukuyama, 1997); (iii) The Death of Education

(Neil Postman, 2000); (iv) The Death of Science (John Horgan, 1997).

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 39

Page 65: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Krisis ilmu pengetahuan ditandai oleh: (i) tidak ada temuan barusetelah temuan C. Darwin dan A. Einstein. Semua temuan dan teoribaru merupakan turunan teori- teori Evolusi Darwin dan teoriRelativitas Einstein; (ii) Ilmu dengan teori-teorinya gagal atau tidakmampu menjelaskan gejala alam dan non-alam (gagal menjelaskankrisis-krisis kemanusiaan); (iii) terjadi krisis moralitas dan kejahatandalam dunia ilmu yang terus meluas.

Dengan belajar filsafat semakin menjadikan orang mampuuntuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar manusia yangtidak terletak dalam wewenang metode-metode ilmu khusus. Jadi,filsafat membantu manusia mendalami pertanyaan asasi manusiatentang makna realitas dan ruang lingkupnya. Kemampuan itudipelajari melalui dua jalur, yaitu secara sistematik dan secarahistoris.

Kegunaan filsafat dapat dibagi dua, yakni kegunaan secaraumum dan secara khusus. Kegunaan secara umum dimaksudkanmanfaat yang dapat diambil oleh orang yang belajar filsafat denganmendalam sehingga mampu memecahkan masalah-masalah secarakritis tentang segala sesuatu. Kegunaan secara khusus dimaksudkanuntuk memecahkan suatu objek di Indonesia. Jadi, khusus diartikanterikat oleh ruang dan waktu, umum dimaksudkan tidak terikat olehruang dan waktu.3.3.4. Cabang-Cabang Filsafat

Cabang filsafat yang diuraikan pada bagian ini adalah: (i)Epistemologi; (ii) Metafisika; (iii) Logika; (iv) Etika; dan (v). Estetika.

Filsafat, Ilmu, dan Filsafat Ilmu40

Page 66: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Epistemologi adalah suatu cabang filsafat yang bersangkut pautdengan teori pengetahuan. Istilah epistemologi berasal dari bahasaYunani yang terdiri dari kata, yaitu episteme (pengetahuan) danlogos (kata, pikiran, pendapat, percakapan, atau ilmu). Jadi,Epistemologi berarti kata, pikiran, percakapan tentang ilmupengetahuan.

Metafisika berasal dari bahasa Yunani meta physhika (sesudahfisika). Kata metafisika ini juga memiliki berbagai arti. Metafisikadapat berarti upaya untuk mengkarakteris- tikkan eksistensi ataurealita sebagai suatu keseluruhan. Namun secara umum metafisikaadalah suatu pembahasan filsafat yang komprehensif mengenaiseluruh realitas atau tentang segala sesuatu yang ada.

Logika. Secara etimologi, logika adalah suatu pertimbanganakal atau pikiran yang dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu,logika disebut juga logike episteme atau logica scientica yang berartiilmu logika, namun sekarang hanya disebut logika saja.

Etika. Etika sering kali disebut sebagai filsafat moral. Istilahetika berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani — ethos danethikos. Ethos berarti sifat, watak, kebiasaan, tempat yang biasa.Ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yangbaik.

Estetika adalah cabang filsafat yang membahas tentang senidan keindahan. Istilah estetika berasal Yunani- aisthesis, yangberarti pencerapan indrawi, pemahaman intelektual, ataupengamatan spiritual. Adapun istilah art (seni) berasal dari bahasaLatin ars, yang berarti seni, keterampilan, ilmu, dan kecakapan.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu41

Page 67: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

3.3.5. Ruang Lingkup Filsafat

Seperti halnya pengetahuan, maka filsafat pun dapat ditentukanruang lingkupnya yang dipilahkan dalam dua objek yaitu, objekmaterial (lapangan) dan objek formalnya (sudut pandangnya). Objekmaterial filsafat ialah segala sesuatu yang dipermasalahkan olehfilsafat.

Menurut Prof. DR. M.J. Langeveld: ".... bahwa hakikat filsafatitu berpangkal pada pemikiran keseluruhan sarwa sekalian secararadikal dan menurut sistem". Maka keseluruhan sarwa itu ada. Iaadalah pokok dari yang dipikirkan orang dalam filsafat; Ada jugapemikiran itu sendiri yang terdapat dalam filsafat sebagai alat untukmemikirkan pokoknya; Pemikiran itu pun adalah bagian dari kese-luruhan, terdapat dalam filsafat sebagai alat dan sebagai keseluruhansarwa sekalian.

DR. Oemar Amin Hoesin menulis tentang lapangan penyelidikanfilsafat sebagai berikut: "Oleh karena manusia mempunyai pikiranatau akal yang aktif maka ia mempunyai kecenderungan hendakberpikir tentang segala sesuatu dalam alam semesta, terhadap segalayang ada dan yang mungkin ada. Objek seperti ini disebut sebagaiobjek material filsafat".

DR.Mr. D.C. Mukler menulis, "Tiap-tiap manusia yang mulaiberpikir tentang diri sendiri dan tentang tempatnya dalam dunia,akan menghadapi beberapa persoalan yang begitu penting".

Louis Kattsoff menulis bahwa "Lapangan kerja filsafat itubukan main luasnya, yaitu meliputi segala sesuatu apa

Filsafat, Ilmu, dan Filsafat Ilmu42

Page 68: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

saja yang ingin diketahui manusia".DR. A.C. Ewing dalam bukunya, the Fundamental Questions of

Philosophy, tentang pertanyaan-pertanyaan pokok filsafat ialah truth

(kebenaran), matter (materi), mind (budi), the relation of matter and

mind (hubungan materi dan budi), space and time (ruang dan waktu),cause (sebab), freedom (kemerdekaan), monism versus pluralism

(monisme lawan Pluralisme) dan god (Tuhan).AL-Kindi ahli pikir pertama dalam filsafat Islam yang

memberikan pengertian filsafat di kalangan umat Islam danmembaginya menjadi tiga,yaitu: (i) Ilmu fisika sebagai tingkatanrendah; (ii) Ilmu matematika sebagai tingkatan menengah; dan (iii)Ilmu Ke-Tuhanan sebagai tingkatan tertinggi.

Setelah menguraikan tentang ruang lingkup kajian filsafat daripara ahli, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa objek materialdari filsafat itu adalah segala sesuatu (realita).

Adapun mengenai objek formal filsafat, adalah bersifat non-fragmentaris, karena filsafat mencari pengertian realita secara luasdan mendalam. Sebagai konsekuensi pemikiran ini, maka seluruhpengalaman manusia antara lain: etika, estetika, teknik, ekonomi,sosial, budaya, religius dan lain-lain. Dalam hal ini pemikiran filsafatmenuntut bahwa seorang ahli filsafat adalah seorang pribadi yangberkembang secara harmonis dan memiliki pengalaman secaraauthentik yang diperoleh dari dunia realita.

Jadi objek formal filsafat itu bersifat mengasaskan atau

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 43

Page 69: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

berprinsip dan oleh karena mengasas, maka filsafat itumengkonstatir prinsip-prinsip kebenaran dan ketidakbenaran.3.3.6. Karakteristik Pemikiran Kefilsafatan

Karakteristik atau ciri-ciri pemikiran kefilsafatan antara lain: (i)pemikiran yang bebas dan sebebas bebasnya; (ii) pemikiran yangrasional dan kritis; (iii) pemikiran yang esensial; (iv) pemikiran yangabstrak; (v) pemikiran yang radikal; (vi) pemikiran yang holistic, (vii)pemikiran yang kontinu; (viii) pemikiran yang "inquiry"; (ix)pemikiran yang questioning; (x) pemikiran yang analisis dan diskon-struksi; (xi) pemikiran spekulatif; (xii) pemikiran yang inventif; dan(xiii) pemikiran yang sistematik.

Berfilsafat berarti melakukan suatu pemikiran bebas dansebebas-bebasnya sebagai lawan dari otoriterisme, ke- percayaan,agama ideologi, dan pemikiran yang tertutup. Ilmu pengetahuanmembutuhkan kebebasan berpikir yang sangat luas baik dalam kelasmaupun di luar kelas, dalam rangka mencari hakikat pengetahuandan kebenaran. Kebebasan akademis harus menjadi kebebasanberpikir yang luas.

Pendidikan dan proses pembelajaran dalam lembaga pendidikandi Indonesia belum menjamin dan memberikan kesempatan adanyakebebasan berpikir kepada peserta didik atau mahasiswa. Denganfilsafat, kita memiliki peluang (probability) untuk mengembangkankebebasan berpikir yang seluas-luasnya.

Filsafat, Ilmu, dan Filsafat Ilmu44

Page 70: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

3.4. Pengertian Ilmu dan Filsafat Ilmu

Perkembangan ilmu mencapai puncak kejayaannya pada masaNewton. Ilmuwan Inggris melalui, antara lain, teori gaya berat dankaidah-kaidah mekanika dalam karya tulisnya berjudul Philosophiae

Naturalis Principia Mathe- matica (asas-asas matematik dari filsafatalam) terbit tahun 1687.

Pengetahuan sebagai produk berpikir merupakan obor dansemen peradaban di mana manusia menemukan dirinya danmenghayati hidup dengan lebih sempurna. Berbagai peralatandikembangkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnyadengan jalan menerapkan pengetahuan yang diperolehnya. Prosespenemuan dan penerapan itulah yang menghasilkan kapak dan batuzaman dulu sampai komputer hari ini. Berbagai masalah memasukibenak pemikiran manusia dalam menghadapi kenyataan hidupsehari-hari dan beragam buah pemikiran telah dihasilkan sebagaibagian dari sejarah kebudayaannya. Meskipun kelihatannya betapabanyak dan beraneka ragamnya buah pemikiran itu, namun padahakikatnya upaya manusia dalam memperoleh pengetahuan di-dasarkan pada tiga masalah pokok yakni: Apakah yang ingin kitaketahui? (Ontologi) Bagaimanakah cara kita memperolehpengetahuan? (Epistemologi) Dan apakah nilai pengetahuan tersebutbagi kita? (Aksiologi)

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 71: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Diagram 3.1. Hubungan Pengetahuan dan Berpikir

Pertanyaan tersebut kelihatannya sederhana, tetapimencakup sebuah permasalahan besar yang menyangkut hak asasi. Berbagaibuah pemikiran besar sebenarnya banyak dihasilkan dari serangkaian tigapertanyaan tadi. Ilmu merupakan salah satu dari buah pemikiran manusiadalam menjawab pertanyaan ini. Ilmu merupakan salah satu daripengetahuan manusia. Sehingga ilmu pengeta-

huan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari pengetahuanyang terkoordinasi mengenai pokok pemikiran tertentu.Hubungan pengetahuan dan berpikir tersebut dapat dilihatpada diagram (Diagram 3.1.)

Pengertian ilmu juga dapat dirujukkan pada kata 'ilm(Arab), science (Inggris), watenschap (Belanda), dan wissenschaf

(Jerman). R. Harre menulis ilmu adalah a collection of well-tested

theories which explain the patterns regularities and irregularities

among carefully studied phenomena, atau kumpulan teori yangsudah diuji coba yang menjelaskan tentang pola-pola yangteratur atau pun tidak teratur di antara fenomena yangdipelajari secara hati- hati.

46Filsafat, Ilmu, dan Filsafat Ilmu

Bagan 1 Hubungan Pengetahuan dan Berpikir,Pengetahuan yang diperoleh selalu

bersinggungan dengan cara kita berpikiratau pikiran kita.

Page 72: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Secara umum (science in general) berarti segenap pengetahuan ilmiahyang dipandang sebagai suatu kebulatan atau ilmu merupakan bidangpengetahuan ilmiah yang mempelajari pada bidang-bidang kajian tertentuseperti cabang ilmu antropologi, biologi, geografi, atau sosiologi. Lebih lanjut,Harre menjelaskan bahwa ada dua komponen utama yang dapat digunakanuntuk menginvestigasi ilmu. Kita bertanya tentang fenomena sesuatu yangmana dianjurkan untuk mengetahuinya, dan bertanya tentang subject matter

dan content dari pengetahuan teorinya.Dalam pengertian yang lain, ilmu merupakan perkataan yang memiliki

makna ganda, artinya mengandung lebih dari satu arti. Sering kali ilmudiartikan sebagai pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan dapatdinamakan sebagai ilmu, melainkan pengetahuan yang diperoleh dengancara-cara tertentu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan.

Pengetahuan yang dapat disepakati sehingga menjadi suatu "ilmu",menurut Archie J. Bahm dapat diuji dengan enam komponen utama yangdisebut dengan six kind of science, yang meliputi: (i)problems, (ii) attitude, (iii)method, (iv) activity, (v)conclusions, dan (vi) effects.

Dari pendapat Bahm tersebut dapat diartikan bahwa ilmu lahir daripengembangan suatu permasalahan-per- masalahan (problems) yang dapatdijadikan sebagai kegelisahan akademik (kasus ilmiah atau objek ilmu). Atasdasar problem, para kreator akan melakukan suatu sikap (attitude) untukmembangun suatu metode-metode dan

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu47

Page 73: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

kegiatan-kegiatan (method and activity) yang bertujuan untuk melahirkansuatu penyelesaian-penyelesaian kasus (conclusions) dalam bentuk teori-teori.Konklusi-konklusi dapat diuji (diterima) dengan mempertimbangkan dariakibat-akibat yang ditimbulkan oleh teori (effects). Setiap individu yangberpotensi ilmiah dapat diketahui dari pengkayaan attitude yang meliputicuriosity (keingintahuan), speculativeness (berani bereksperimen), sertawillingness to be objective, suatu sikap untuk selalu objektif.

Objek ilmu meliputi objek material dan objek formal. Objek materialadalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti tubuh manusiaadalah objek material ilmu kedokteran. Adapun objek formal adalah carapandang tertentu tentang objek material tersebut, seperti pendekatanempiris dan eksperimen dalam ilmu kedokteran.

Jika sudah menjadi ilmu pengetahuan, maka klasifikasi ilmuberkembang secara umum menjadi beragam cabang: (i) natural sciences,seperti ilmu fisika, kimia, astronomi, biologi, botani; (ii) social sciences sepertiilmu sosiologi, ekonomi, politik, antropologi; serta humanity science sepertiilmu bahasa, agama, kesusastraan, kesenian, dan filsafat.

Dari beberapa penjelasan di atas, ilmu merupakan suatu perangkatfundamental dalam penciptaan peradaban. Dalam ilmu termuatpengetahuan manusia yang bersifat alamiah (natural) kemudiandikonstruksi menjadi teori-teori yang dapat memberikan konklusi bagi setiappersoalan-persoalan kehidupan.

Filsafat, Ilmu, dan Filsafat Ilmu

Page 74: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

3.4.1. Definisi Ilmu

Istilah ilmu atau science merupakan suatu kata yang sering diartikandengan berbagai makna, atau mengandung lebih dari satu arti. Science dalamarti sebagai natural science, biasanya dimaksud dalam ungkapan "sains danteknologi". Dalam kamus istilah ilmiah dirumuskan pengertian sciences and

technology sebagai "the study of the natural sciences and the application of the

knowledge for practical purpose", yang artinya adalah penelaahan dari ilmualam dan penerapan dari pengetahuan ini untuk maksud praktis.

Seorang filsuf John G. Kemeny juga menggunakan ilmu dalam artisemua pengetahuan yang dihimpun dengan perantara metode ilmiah (all

knowledge collecled by means of the scientific method).

Charles Singer merumuskan bahwa ilmu adalah proses yangmembuat pengetahuan (science is the process which makes knowledge).

Prof. Harold H. Titus, banyak orang telah mempergunakan istilahilmu untuk menyebut suatu metode guna memperoleh pengetahuan yangobjektif dan dapat diperiksa kebenarannya.

Pada zaman Yunani kuno episteme atau pengetahuan rasionalmencakup filsafat maupun ilmu. Thales sebagai seorang filsuf jugamempelajari astronomi dan topik-topik pengetahuan yang termasuk fisika.Fisika adalah pengetahuan teoretis yang mempelajari alam. Pengetahuan inijuga disebut filsafat alam.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 75: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Menurut Jujun S. Suriasumantri, pengertian ilmu adalah salah satudari buah pemikiran manusia dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan. Ilmumerupakan salah satu dari pengetahuan manusia. Untuk dapat menghargaiilmu sebagaimana mestinya sesungguhnya kita harus mengerti apakahhakikat ilmu itu sebenarnya. Seperti kata peribahasa Prancis, "Mengertiberarti memanfaatkan segalanya", maka pengertian yang mendalamterhadap hakikat ilmu, bukan akan mengikat apresiasi kita terhadap ilmunamun juga membuka mata kita terhadap berbagai kekurangannya.

Dapat disimpulkan bahwa ilmu adalah kumpulan pengetahuan yangdisusun secara sistematis, konsisten dan kebenarannya telah teruji secaraempiris.3.4:2 Cabang-Cabang Ilmu

Ilmu berkembang pesat, demikian juga dengan cabang-cabangnya. Padadasarnya cabang-cabang ilmu tersebut berkembang dari dua cabang utamayakni, filsafat alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (the

natural science) dan filsafat moral yang kemudian berkembang ke dalamcabang-cabang ilmu sosial (the social science).

Ilmu alam membagi diri menjadi dua kelompok lagi yakni ilmu alam(the physical sciences) dan ilmu hayat (the biologycal sciences). Ilmu alambertujuan mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan alamkemudian bercabang lagi menjadi Fisika (mempelajari massa dan energi),Kimia (mempelajari substansi zat), Astronomi (mempelajari benda-bendalangit), dan Ilmu bumi atau

Filsafat, llmu, dan Filsafat Ilmu50

Page 76: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

the earth science (mempelajari bumi kita ini).Tiap-tiap cabang kemudian membuat ranting-ranting baru seperti

fisika berkembang menjadi mekanika, hidrodinamika, bunyi, cahaya, panas,kelistrikan, dan magnetisme, fisika nuklir dan kimia fisik. Sampai tahap inimaka kelompok ilmu ini termasuk ke dalam ilmu-ilmu murni. Ilmu murniberkembang menjadi ilmu terapan.

Pada ilmu sosial berkembang agak lambat dibandingkan ilmu alam.Pada intinya ilmu sosial meliputi Antropologi (mempelajari manusia dalamperspektif waktu dan tempat), Psikologi (mempelajari proses mental dankelakuan manusia), Ekonomi (mempelajari manusia dalam memenuhikebutuhan hidupnya lewat proses pertukaran), Sosiologi (mempelajaristruktur organisasi sosial manusia), Ilmu politik (mempelajari sistem danproses dalam kehidupan manusia berpemerintahan dan bernegara).

Cabang utama ilmu sosial ini mempunyai cabang- cabang lagi seperti:antropologi fisik, linguistik, etnologi, dan antropologi sosial atau kultural.Dari ilmu tersebut di atas yang dapat digolongkan seperti ilmu murni meski-pun tidak sepenuhnya. Perkembangan ilmu sosial merupakan aplikasiberbagai konsep dari ilmu-ilmu sosial murni kepada suatu bidang telaahansosial tertentu. Demikian manajemen menerapkan konsep psikologi,ekonomi, antropologi, dan sosiologi.

Di samping ilmu alam dan ilmu sosial pengetahuan mencakuphumaniora dan matematika. Humaniora terdiri dari seni, filsafat, agama,sejarah, dan bahasa. Matematika mencakup tentang aritmatika, geometri,teori bilangan,

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu

Page 77: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

aljabar, trigonometri, geometri analitik, persamaan diferensial, kalkulus,topologi, geometri non euclid, teori fungsi, probabilitas dan statik logika danlogika matematis.3.4.3. Macam-macam llmu Pengetahuan

Sehubungan dengan adanya berbagai sumber, sifat- sifat, karakter, dansusunan ilmu pengetahuan, maka dalam pandangan tentang ilmupengetahuan itu orang mengutarakan pembagian ilmu pengetahuan(classification).

Pembagian ilmu pengetahuan tergantung kepada cara dan tempat paraahli itu meninjaunya. Pada Zaman Purba dan Abad Pertengahan pembagianilmu pengetahuan berdasarkan kesenian yang merdeka, yang terdiri dari duabagian yaitu: (i) trivium, dan (ii) oudrivium.

Trivium atau tiga bagian ialah: (a) gramatika, bertujuan agar manusiadapat menyusun pembicaraan dengan baik; (b) dialektika, bertujuan agarmanusia dapat berpikir dengan baik, formal, dan logis; (c) retorika, bertujuanagar manusia dapat berbicara dengan baik.

Qudrivium atau empat bagian terdiri dari: (a) aritma- tika, adalah ilmuhitung; (b) geometrika, adalah ilmu ukur; (iii) musika, adalah ilmu musik;dan (iv) astronomia, adalah ilmu perbintangan.

Menurut pembagian klasik, maka ilmu pengetahuan dibedakan atasnatural sciences (kelompok-kelompok ilmu alam) dan social sciences (kelompok-kelompok ilmu sosial).

Sedang C.A. Van Peurson membedakan ilmu pengetahuan atas: (i) ilmupengetahuan kemanusiaan; (ii) ilmu pengetahuan alam; (iii) ilmupengetahuan hayat; dan (iv)

Filsafat, llmu, dan Filsafat Ilmu

Page 78: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Ilmu pengetahuan logika-deduktif.Di dalam Undang-Undang Pokok Pendidikan tentang Perguruan Tinggi

Nomor 22 Tahun 1961 di Indonesia mengklasifikasikan ilmu pengetahuanatas empat kelompok ilmu sebagai berikut: (i) ilmu agama/kerohanian, (ii)ilmu kebudayaan, (iii) ilmu sosial, dan (iv) ilmu eksakta.

Ilmu agama/kerohanian, meliputi ilmu agama dan ilmu jiwa; Ilmukebudayaan, yang meliputi: (a) ilmu sastra; (b) ilmu sejarah; (c) ilmupendidikan; dan (d) ilmu filsafat, ilmu sosial, yang meliputi: (a) ilmu hukum;(b) ilmu ekonomi; (c) ilmu sosial politik; (d) ilmu ketatanegaraan danketataniagaan. Ilmu eksakta dan teknik, meliputi: (a) ilmu hayat; (b) ilmukedokteran; (c) ilmu farmasi; (d) ilmu kedokteran hewan; (e) ilmu pertanian;(f) ilmu pasti alam; (g) ilmu teknik; (h) ilmu geologi; dan (i) ilmu oceanografi.3.4.4. Objek Material dan Objek Formal llmu

Metode ilmiah yang digunakan dalam ilmu tertentu tergantung dariobjek formal bagi ilmu yang bersangkutan. Sebaliknya sesuai dengan metodeyang dipergunakan, juga tampaklah objek formal yang selaras denganmetode itu. Misalnya, adanya Tuhan tidak pernah akan ditemukan denganalat indra, atau dengan perpanjangan seperti mikroskop. Tetapi denganbegitu, apakah manusia sudah dapat dipertanggungjawabkan, bahwa iatidak percaya atas kebenaran Tuhan? Kenyataan ini menunjukkan bahwapendekatan yang tepat untuk setiap ilmu adalah berbeda tarafnya.

Sesungguhnya cara dan mencari kebenaran itu ber-

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu53

Page 79: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

beda-beda, bahkan dalam banyak hal tertentu harus berbeda. Justru itulahmerupakan penghampiran menurut objek formal. Sebaliknya tentang objekmateriil, objeknya jelas sehingga metode yang digunakanpun jelas dan tidakbanyak mengalami ketimpangan.

Apa yang merupakan objek dan ruang lingkup ilmu? Ilmu membatasilingkup pada batasan pengalaman manusia juga disebabkan metode yangdipergunakan dalam menyusun kebenaran yang secara empiris. Secaraontologis ilmu membatasi diri pada pengkajian yang berada dalam lingkuppengalaman manusia.

Objek dari ilmu itu sendiri adalah ilmu merupakan suatu berkahpenyelamat bagi umat manusia. Ilmu itu sendiri bersifat netral, ilmu tidakmengenal baik buruk, dan si pemilik pengetahuan itulah yang mempunyaisikap. Atau dengan kata lain, netralitas ilmu terletak pada epistemologinya,jika hitam katakan hitam, jika putih katakan putih; tanpa berpihak pada siapa

pun selain kebenaran.3.5. Filsafat llmu

Filsafat dan ilmu yang dikenal di dunia Barat berasal dari zamanYunani Kuno. Pada zaman itu keduanya termasuk dalam pengertianepisteme. Kata philosophia merupakan suatu kata padanan dari episteme.

Istilah lain dari filsafat ilmu adalah theory of science (teori ilmu), meta

science (adi-ilmu), science of science (ilmu tentang ilmu).The Liang Gie mendefinisikan bahwa filsafat ilmu

Filsafat, llmu, dan Filsafat Ilmu

Page 80: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan- persoalan mengenaisegala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengansegala segi kehidupan manusia.

Filsafat ilmu dapat dibagi menjadi dua, yaitu: (i) Filsafat ilmu dalamarti luas, yaitu menampung permasalahan yang menyangkut berbagaihubungan luar dari kegiatan ilmiah; dan (ii) Filsafat ilmu dalam arti sempityaitu menampung permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan kedalam yang terdapat dalam ilmu yaitu pengetahuan ilmiah dan cara-caramengusahakan serta mencapai pengetahuan ilmiah.3.5.1. Sejarah Filsafat llmu

Lahir pada abad ke-18 cabang filsafat yang disebut sebagai filsafatpengetahuan di mana logika, filsafat bahasa, matematika, metodologi,merupakan komponen-kompo- nen pendukungnya. Melalui cabang filsafat iniditerangkan sumber dan sarana serta tata cara untuk menggunakanpengetahuan ilmiah. Diselidiki pula syarat-syarat yang harus dipenuhi bagiapa yang disebut kebenaran ilmiah dan batas validitasnya.3.5.2. Ruang Lingkup Filsafat llmu

Filsafat ilmu sampai tahun sembilan puluhan telah berkembang pesatsehingga menjadi bidang pengetahuan yang amat luas dan sangatmendalam. Ruang lingkup sebagaimana yang dibahas para filsuf dapatdikemukakan secara ringkas oleh sejumlah ahli antara lain (i). PeterAngeles; (ii) A. Cornelius Benjamin; (iii) Israel Scheffler;

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 81: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dan (iv) J.J.C.Smart.Pertama, menurut Peter Angeles, ilmu mempunyai empat bidang

konsentrasi yang utama: (i) Telah mengenai berbagai konsep,pranggapan dan metode ilmu berikut analisis, perluasan, danpenyusunannya dalam memperoleh yang lebih baik dan cermat; (ii)Telaah dan pembenaran mengenai proses penalaran dalam ilmu berikutstrukturnya; (iii) Telaah mengenai saling kaitan di antara berbagai ilmu;dan (iv) Telaah mengenai akibat pengetahuan ilmiah bagi hal-hal yangberkaitan dengan penerapan dan pemahaman manusia.

Kedua, A. Cornelius Benjamin. Filsuf ini membagi pokok soal filsafatilmu dalam 3 bidang: (i) Logika ilmu yang berlawanan denganepistemologi ilmu; (ii) Filsafat ilmu kealaman yang berlawanan denganfilsafat ilmu kemanusiaan; (iii) Filsafat ilmu yang berlawanan dengantelaah masalah filsafati dari sesuatu ilmu khusus; dan (iv) Filsafat ilmuyang berlawanan dengan sejarah ilmu.

Ketiga, Israel Scheffler. Lingkupannya dibagi menjadi tiga bidangyaitu: (i) Peranan ilmu dalam masyarakat; (ii) Dunia sebagaimanadigambarkan oleh ilmu; dan (iii) Landasan-landasan ilmu.

Keempat, J.J.C. Smart. Filsuf ini mengganggap filsafat ilmumempunyai dua komponen utama yaitu, (i) Bahasan analitis danmetodologis tentang ilmu; (ii) Penggunaan ilmu untuk membantupemecahan problem.3.5.3. Perbedaan Filsafat, llmu, dan Filsafat llmu

Filsafat merupakan cara berpikir yang kompleks,

Filsafat, Ilmu, dan Filsafat llmu

Page 82: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

suatu pandangan atau teori yang sering tidak bertujuan praktis, tetapiteoretis. Filsafat selalu memandang sebab- sebab terdalam, tercapai denganakal budi murni. Filsafat membantu untuk mendalami pertanyaan asasimanusia tentang makna realitas dan ruang lingkupnya yang dapat dipelajarisecara sistematik dan historis.

Ilmu merupakan salah satu dari pengetahuan manusia. Ilmu membukamata kita terhadap berbagai kekurangan. Ilmu tidak mengikat apresiasi kitaterhadap ilmu itu sendiri. Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yangdisusun secara konsisten dan kebenarannya telah teruji secara empiris. Ilmuharus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harusdilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itumendatangkan pengetahuan yang sistematis. Kesatuan dari interaksi diantara aktivitas, metode, dan pengetahuan dapat digambarkan sebagaibagan segitiga penyusun menjadi ilmu.

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran yang reflektif terhadappersoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmumaupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafatilmu merupakan suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan olehilmu tertentu terhadap lambang-lambang dan struktur penalaran tentangsistem lambang yang digunakan. Filsafat ilmu adalah upaya untuk mencarikejelasan mengenai dasar-dasar konsep, sangka wacana dan postulatmengenai ilmu. Filsafat ilmu merupakan studi gabungan yang terdiri atasbeberapa studi yang beraneka macam yang ditunjukkan untuk menetapkanbatas yang

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

57

Page 83: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

tegas mengenai ilmu tertentu.

3.5.4. Tujuan Pendidikan Filsafat dan Filsafat llmu

Pendidikan filsafat diharapkan dapat mencapai kompetensi sebagaiberikut: (i) menghargai kedudukan akal (pikiran manusia); (ii) filsafatmerupakan sumber perenungan yang dalam dan kontinu; (iii) meyakinihasil pemikiran sebagai sumber kebenaran; (iv) pemikiran bebas dansebebas-bebasnya; (v) pemikiran rasional kritis; (vi) tidak dibelengguideologi; (vii) tidak dibelenggu oleh kepercayaan/agama; (viii)mewaspadai atau menolak kebenaran hegemonik; (ix) menolak gagasankebenaran absolut; (x) konstruktivisme bebas dalam pikiran; (xi)rekonstruksi konsep dan teori; (xii) merespons adanya krisis ilmu; (xiii)menumbuhkembangkan moralitas ilmu pengetahuan; (xiv) membangunkreativitas inventif ilmu; (xv) Tuhan dan wahyu; (xvi) pengetahuanfilsafat bersifat abstrak; (xvii) filsafat memiliki konsep dan teori-teorifilosofis tentang segala sesuatu; dan (xviii) filsafat memiliki paradigmadan metode-metode tersendiri.

Adapun tujuan dilaksanakan pembelajaran filsafat ilmu adalah: (i)kembali kepada kesadaran berpikir kefilsafatan; (ii) merespons isu krisisilmu pengetahuan; (iii) mengoreksi Paham Positivisme dan Pragmatisme;(iv). memberi dasar-dasar filosofis bagi ilmu yang baru; (v) melakukanfalsifikasi terhadap ilmu; (vi) membangun paradigma baru; (vii)mengoreksi konsep dan teori lama; dan (viii) menumbuhkembangkanmoralitas dan integritas manusia mendasarkan pada ilmu pengetahuanyang

Filsafat, llmu, dan Filsafat llmu

Page 84: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dikuasainya.3.5.5. Hubungan Filsafat, llmu, Filsafat llmu dengan

Antropologi

Antropologi membahas segala aspek hubungan manusia. Filsafatmenelaah segala yang mungkin dipikirkan oleh manusia. Manusiaadalah homo oeconomicus bagi manajemen yang tujuannya menelaahkerja sama antar manusia.

Ilmu hanya dapat maju apabila masyarakat dan peradabanberkembang. Antropologi membahas manusia dan kebudayaan dari suatumasyarakat yang pada masa lalu hingga masa kini. Kebudayaandidefinisikan untuk pertama kali oleh E.B. Taylor pada tahun 1871, didalam kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan yang mencakuppengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuandan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggotamasyarakat.

Manusia dalam kehidupannya mempunyai kebutuhan yang banyak.Adanya kehidupan inilah yang mendorong manusia untuk melakukanberbagai tindakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan. MenurutAshley Montagu, kebudayaan mencerminkan tanggapan manusiaterhadap kebutuhan dasar hidupnya.

Menurut Maslow mengidentifikasikan lima kelompok kebutuhanmanusia yakni kebutuhan fisiologi, rasa aman, afiliasi, harga diri, danpengembangan potensi. Pada hakikatnya, menurut Mavies dan JohnBiesanz, kebudayaan merupakan alat penyelamat kemanusiaan di

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 85: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

muka bumi. Manusia mempunyai budi yang merupakan pola kejiwaan yangdi dalamnya terkandung "dorongan- dorongan hidup" yang dasar, insting,perasaan, dengan pikiran, kemauan, dan fantasi. Budi inilah yangmenyebabkan manusia mengembangkan suatu hubungan yang bermaknadengan alam sekitarnya dengan jalan memberi penilaian terhadap objek dankelebihan.

Nilai-nilai budaya ini adalah dari kebudayaan dan menjadi dasar darisegenap wujud kebudayaan. Kebudayaan diwujudkan dalam bentuk tatahidup yang merupakan kegiatan manusia yang mencerminkan nilai budayayang terkandung. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan pendidikansebab semua materi yang terkandung dalam suatu kebudayaan diperolehmanusia secara sadar lewat proses belajar. Dari kegiatan belajar ituditeruskan kebudayaan dari generasi yang satu kepada generasi selanjutnya,dari waktu ke waktu. Kebudayaan yang lalu bereksistensi pada masa kinidan disampaikan pada masa yang akan datang.3.5.6. Hubungan Filsafat, llmu, dan Filsafat llmu dengan llmu

Politik

Politik dapat dikatakan sebagai filsafat karena dalam mempelajaripolitik diperlukan cara berpikir yang kompleks sistematis serta politikadalah sebuah ilmu yang menyangkut salah satu aspek kehidupan manusiaberkaitan dengan kemenangan yang perlu di analisis secara kritis.

Politik juga dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena politikmemenuhi syarat sebagai sebuah ilmu. Van Dyke

Filsafat, llmu, dan Filsafat llmu60

Page 86: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

menyatakan politik sebagai ilmu dengan mengemukakan tiga syarat yakni (i)variability, (ii) sistematis, dan (iii) generality.

Pertama, variability. Politik dapat diuji oleh banyak spesialis dalambidang ilmu yang bersangkutan sehingga menimbulkan keyakinan yangmantap, baik bobot maupun pengakuan dan dapat menjadi dasar bagiprediksi.

Kedua, sistematis. Pengetahuan dikatakan sistematis jika diorganisir kedalam pola/struktur dengan hubungan yang jelas, kepedulian terhadapsistem berarti para ahli ingin meneruskan dari fakta-fakta yang khusus keyang umum, dari pengetahuan fakta-fakta yang terpisah menujupengetahuan hubungan antara fakta-fakta tersebut. Hal ini sesuai dengantujuan ilmu yaitu mencapai suatu hubungan antarfakta yang sistematis.

Ketiga, generality. Alasan untuk menekankan pada generality iniberkaitan dengan tujuan utama karya ilmiah yaitu memberikan eksplanasidan prediksi. Eksplanasi dan prediksi membutuhkan penggunaangeneralisasi yang implisit (misalnya, acuan pada peraturan, hukum, atauteori). Objek dalam ilmu adalah untuk mengembangkan generalisasisehingga eksplanasi dan prediksi dapat terjadi dengan tingkat kemungkinanyang maksimal.

Politik adalah sebuah ilmu yang memerlukan segenap pemikiranreflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yangmenyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi darikehidupan manusia. Selain itu politik suatu bidang pengetahuan campuranyang eksistensi pemekarannya bergantung pada hubungan

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 87: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

timbal balik dan saling pengaruh antara filsafat dan ilmu sehingga terjadirelevansi antara politik dan filsafat ilmu.3.5.7. Hubungan Antara llmu Alam, Sosial, dan Humaniora

Selama bertahun-tahun, ilmu-ilmu sosial telah menjadi arena bagisejumlah kritik, di mana kritik yang dilontarkan bermacam-macam, mulaidari keraguan tentang kegiatan ahli ilmu sosial karena "tidak mungkin"sampai pada kebenaran pasti. Pembahasan ini mencoba memberikangambaran terhadap pokok permasalahan penting yang disuarakan oleh parakritikus yang ragu terhadap status keilmuan dari ilmu-ilmu sosial.

Argumentasi mereka yang berpendapat bahwa gejala sosial adalahterlalu rumit untuk diselidiki secara keilmuan, suatu kritik yang kadang-kadang dimulai dengan suatu pendapat bahwa hukum ilmu-ilmu sosial, jikamemang ada, paling jauh hanya berupa "semata-mata kemungkinan".Kadang orang menganggap bahwa kegagalan ilmu dalam menerapkanhukum yang non-probabilitas adalah disebabkan oleh rumitnya gejala yangharus dihadapi, suatu hal yang kontras sekali bila dibandingkan denganbidang keilmuan dari disiplin-disiplin lain yang lebih beruntung. Adakahdasar bagi kritik ini?

Sebenarnya kritik ini agak sukar untuk dinilai karena beberapakritikus yang melontarkannya mempunyai pendapat yang berbeda-beda.Sebagai contoh, beberapa kritikus tidak saja menyerang rumitnya gejalasosial sebagai dasar untuk menyimpulkan bahwa ilmu-ilmu sosial adalahtidak mungkin, namun juga menyerang ilmu yang me-

Filsafat, Ilmu, dan Filsafat Ilmu

Page 88: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

nurut mereka tidak mungkin karena rumitnya suatu gejala. Dalam hal inimaka bukan hanya perilaku manusia yang terlalu kompleks, namun didalamnya juga termasuk ilmu yang bukan sosial, seperti liku-liku dari polasehelai daun, permainan cahaya dan bayang-bayang. Ada baiknya untukmeninggalkan thesis tersebut sebelum mempelajari tuduhan serupa yanghanya menempatkan ilmu-ilmu sosial dalam suatu kedudukan yang kurangmenguntungkan ini. Sedangkan untuk ilmu humaniora, Elwood mendefinisi-kan 'humaniora' sebagai seperangkat perilaku moral manusia terhadapsesamanya. Ia juga percaya bahwa definisi ini juga mengisyaratkan bahwamanusia adalah makhluk yang mempunyai kedudukan di dalam ekosistem,namun sekaligus juga amat tergantung pada ekosistem itu dan dia sendirimerupakan bagiannya. Oleh karena itu, pengertian humaniora menjadihubungan trisula atau bercabang tiga, yakni: (i) Hubungan manusia dengansang Khalik; (ii) Hubungan manusia dengan sesamanya, dan dengan alam;(iii) Hubungan manusia dengan alam baik makhluk yang jasad-jasad hidup,maupun benda-benda mati.

Argumentasi mengenai ketidakmungkinan semua ilmu maupun ilmusosial ditinjau dari segi deskripsi yang kasar, keunikan maupun objek,abstraksi, pemutarbalikan penelaah keilmuan dan ketidakmampuan untukmenangkap kenyataan, semua didasarkan untuk menangkap kenyataan,yang umumnya didasarkan pada anggapan salah tentang hakikat ilmu.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu

63

Page 89: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

3.6. Ringkasan

Filsafat, secara etimologi berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom)

dalam pengertian yang sedalam-dalamnya. Secara terminologi, filsafatadalah ilmu pengetahuan mengenai segala sesuatu dengan memandangsebab-sebab terdalam tercapai dengan budi murni.

Ruang lingkup filsafat dipilahkan dalam dua objek yaitu: (i) objekformal, dan (ii) objek material.

Filsafat adalah segala sesuatu yang nyata. Ilmu adalah kumpulanpengetahuan yang disusun secara konsisten dan kebenarannya telah terujisecara empiris.

Objek dan ruang lingkup ilmu membatasi pada pengkajian. Cabang-cabang ilmu berkembang dari dua cabang utama yaitu (i) filsafat alam, dan(ii) filsafat moral.

Filsafat alam yang kemudian menjadi kumpulan ilmu- ilmu alam (the

natural science). Sedangkan filsafat moral yang kemudian berkembang dalamcabang-cabang ilmu sosial (the social science).

Filsafat ilmu adalah teory of science (teori ilmu), meta science (adi-ilmu),science of science (ilmu tentang ilmu).

Filsafat ilmu menampung permasalahan yang menyangkut berbagaihubungan keluar dan kedalam yang terdapat dalam kegiatan ilmiah.

Ruang lingkup filsafat ilmu menurut para filsuf antara lain: (i) ilmumempunyai empat bidang konsentiasi yang utama (Peter Angeles); (ii) ilmumempunyai beberapa bidang yaitu logika ilmu, ilmu kealaman (A. CoeneliusBenjamin); (iii) ada tiga bidang filsafat ilmu (Israel

Filsafat, Ilmu, dan Filsafat Ilmu64

Page 90: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Scheffler); dan (iv) filsafat ilmu dianggap mempunyai dua komponen utama(U.C Smart).

Perbedaan filsafat, ilmu, dan filsafat ilmu antara lain adalah: (i) Filsafatitu membahas akal budi murni dan memandang sebab tersebut secaramendalam; (ii) Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secarakonsisten, sistematis, dan empiris; (iii) Filsafat ilmu membahas segala halyang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segalakehidupan manusia.

Hubungan filsafat, ilmu, filsafat ilmu dengan antropologi dan ilmupolitik antara lain: (i) antropologi membahas segala aspek tentang manusiasedangkan filsafat menelaah tentang segala yang mungkin dipikirkanmanusia. Ilmu hanya dapat maju apabila masyarakat berkembang danberperadaban; dan (ii) dalam antropologi dibahas tentang manusia dankebudayaannya dalam suatu masyarakat. Filsafat ilmu merupakan metodepenalaran dari suatu lambang atau struktur penalaran dari suatu bidangstudi, misalnya studi antropologi.

Ilmu politik mempelajari salah satu aspek kehidupan manusia antaramanusia tentang kewenagan sehingga diperlukan analisis yang jelas dalammenelaahnya dan menurut van Dyike politik memenuhi syarat sebagai suatuilmu karena memiliki variability, systematic, dan generality.

Selain itu, ilmu politik merupakan suatu bidang pengetahuan campuranyang pengembangannya bergantung pada hubungan timbal balik dan salingpengaruh antara filsafat dan ilmu, sehingga terjadi relevansi antara politikdan filsafat ilmu.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu65

Page 91: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

BAB IV

Landasan Penelaahan Ilmu:Ontologi, Epistemologi, danAksiologi

4.1. Deskripsi

Filsafat ilmu merupakan kajian atau telaah secara mendalamterhadap hakikat ilmu. Filsafat ilmu hendak menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai hakikat ilmu tersebut, antara lain: (i) objek apayang ditelaah ilmu; (ii) bagaimana memperoleh ilmu; dan (iii) untuk apailmu digunakan.

Pertama, sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan objekyang ditelaah ilmu antara lain: bagaimana wujud hakiki objek tersebut?Bagaimana hubungan objek dengan daya tangkap manusia (misalnyaberpikir, merasa, dan mengindra)?

Kedua, bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanyapengetahuan yang berupa ilmu antara lain dengan pertanyaan:bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kitamendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itusendiri? Apa

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 92: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

kriterianya? Cara, teknik, atau sarana apa yang membantu kita dalammendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?

Ketiga, untuk apa ilmu itu dipergunakan antara lain diperkaya denganpertanyaan-peranyaan: bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebutdan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berda-sarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana hubungan antara teknikprosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dan norma-norma moral/profesional?

Keempat, kelompok pertanyaan tersebut merupakan landasan-landasanilmu, yakni kelompok pertama merupakan landasan ontologi, kelompokkedua merupakan landasan epistemologi, dan kelompok yang terakhirmerupakan landasan aksiologi ilmu pengetahuan.

4.2. Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran pada topik ini adalah menjelaskan tentang landasanpenelaahan ilmu terdiri dari ontologi ilmu, epistemologi ilmu, dan aksiologiilmu. Ketiga hal tersebut diuraikan dalam upaya untuk menggambarkanhakikat keberadaan ilmu.

4.3. Landasan Penelaahan llmu

Secara singkat uraian landasan ilmu itu adalah sebagai berikut: (i)Landasan ontologis adalah tentang objek yang ditelaah ilmu. Hal ini berartitiap ilmu harus mempunyai objek penelaahan yang jelas. Karenadiversivikasi ilmu terjadi atas dasar spesifikasi objek telaahannya maka tiapdisiplin ilmu mempunyai landasan ontologi yang berbeda; (ii) Landasanepistemologi adalah cara yang digunakan

Landasan Penelaahan Ilmu: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi68

Page 93: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

untuk mengkaji atau menelaah sehingga diperolehnya ilmu tersebut. Secaraumum, metode ilmiah pada dasarnya untuk semua disiplin ilmu yaitu berupaproses kegiatan induksi-deduksi-verifikasi seperti telah diuraikan di atas;dan (iii) Landasan aksiologi adalah berhubungan dengan penggunaan ilmutersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Dengan perkataanlain, apa yang dapat disumbangkan ilmu terhadap pengembangan ilmu itudalam meningkatkan kualitas hidup manusia.4.3.1. Ontologi llmu

Ontologi terdiri dari dua suku kata, yakni ontos dan logos. Ontos berartisesuatu yang berwujud dan logos berarti ilmu. Jadi ontologi dapat diartikansebagai ilmu atau teori tentang wujud hakikat yang ada. Menyoal tentangwujud hakiki objek ilmu dan keilmuan (setiap bidang ilmu dalam jurusandan program studi) itu apa? Objek ilmu atau keilmuan itu adalah duniaempirik, dunia yang dapat dijangkau pancaindra. Jadi objek ilmu adalahpengalaman indrawi. Dengan kata lain, ontologi adalah ilmu yangmempelajari tentang hakikat sesuatu yang berwujud (yang ada) denganberdasarkan pada logika semata.

Ontologi sebagai cabang filsafat yang membicarakan tentang hakikatbenda bertugas untuk memberikan jawaban atas pertanyaan "apasebenarnya realitas benda itu? apakah sesuai dengan wujud penampakannyaatau tidak?" "Apakah kedudukan ilmu dalam ruang yang-ada ini?"."Benarkah ilmu itu ada?" "Apakah konsep ilmu sebagai kajian tentangkausalitas itu bermakna di tengah ruang

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu69

Page 94: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

yang-ada yang tidak terbatas itu?" "Kausalitas (ilmiah) yang terlaluterbatas!" IPTEK baru mampu mengeksplorasi alam semesta ini sekitar 1%saja, dan 99% alam semesta ini masih misteri (Feyerebend).

Dari teori hakikat (ontologi) ini kemudian muncullah beberapa alirandalam filsafat, antara lain: (i) Filsafat Materialisme; (ii) Filsafat Idealisme;(iii) Filsafat Dualisme; (iv) Filsafat Skeptisisme; dan (v) FilsafatAgnostisisme.

Jujun S. Suriasumantri menyatakan bahwa pokok permasalahan yangmenjadi objek kajian filsafat mencakup tiga segi, yakni (a) logika (benar-salah), (b) etika (baik- buruk), dan (c) estetika (indah-jelek). Ketiga cabangutama filsafat ini lanjut Suriasumantri, kemudian bertambah lagi yakni,pertama, teori tentang ada: tentang hakikat keberadaan zat, hakikat pikiranserta kaitan antara zat dan pikiran yang semuanya terangkum dalammetafisika; kedua, kajian mengenai organisasi sosial/pemerintahan yangideal, terangkum dalam politik. Kelima cabang filsafat ini-logika, etika,estetika, metafisika dan politik-menurut Suriasumantri, kemudianberkembang lagi menjadi cabang-cabang filsafat yang mempunyai bidangkajian lebih spesifik lagi yang disebut filsafat ilmu.

Argumen ontologis ini pertama kali dilontarkan oleh Plato (428-348SM) dengan teori ideanya. Menurut Plato, tiap-tiap yang ada di alam nyataini mesti ada ideanya. Idea yang dimaksud oleh Plato adalah definisi ataukonsep universal dari tiap sesuatu. Plato mencontohkan pada seekor kuda,bahwa kuda mempunyai idea atau konsep universal yang berlaku untuk

tiap-tiap kuda yang ada di

Landasan Penelaahan Ilmu: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi70

Page 95: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

alam nyata ini, baik itu kuda yang berwarna hitam, putih ataupun belang,baik yang hidup ataupun yang sudah mati. Idea kuda itu adalah paham,gambaran atau konsep universal yang berlaku untuk seluruh kuda yangberada di benua mana pun di dunia ini.

Demikian pula manusia punya idea. Idea manusia menurut Platoadalah badan hidup yang kita kenal dan dapat berpikir. Dengan kata lain,idea manusia adalah "binatang berpikir". Konsep binatang berpikir inibersifat universal, berlaku untuk seluruh manusia besar-kecil, tua- muda,lelaki-perempuan, manusia Eropa, Asia, India, Cina, dan sebagainya. Tiap-tiap sesuatu di alam ini mempunyai idea. Idea inilah yang merupakanhakikat sesuatu dan menjadi dasar wujud sesuatu itu. Idea-idea itu berada dibalik yang nyata dan idea itulah yang abadi. Benda-benda yang kita lihatatau yang dapat ditangkap dengan pancaindra senantiasa berubah. Karenaitu, ia bukanlah hakikat, tetapi hanya bayangan, kopi atau gambaran dariidea-idea- nya. Dengan kata lain, benda-benda yang dapat ditangkap denganpanca-indra ini hanyalah khayal dan ilusi belaka.

Argumen ontologis kedua dimajukan oleh St. Augustine (354-430 M).Menurut Augustine, manusia mengetahui dari pengalaman hidupnya bahwadalam alam ini ada kebenaran. Namun, akal manusia terkadang merasabahwa ia mengetahui apa yang benar, tetapi terkadang pula merasa ragu-ragu bahwa apa yang diketahuinya itu adalah suatu kebenaran.Menurutnya, akal manusia mengetahui bahwa di atasnya masih ada suatukebenaran tetap (kebenaran yang tidak berubah-ubah), dan itulah yang

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

71

Page 96: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

menjadi sumber dan cahaya bagi akal dalam usahanya mengetahui apa yangbenar. Kebenaran tetap dan kekal itulah kebenaran yang mutlak. Kebenaranmutlak inilah oleh Augustine disebut Tuhan.

Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kunodan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yangbersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifatontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles. Pada masanya,kebanyakan orang belum membedakan antara penampakan (apreance)

dengan kenyataan (reality). Thales terkenal sebagai filsuf yang pernahsampai pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalam yangmerupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialahpendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satusubstansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak dapat dianggap ada berdirisendiri).

Hakikat kenyataan atau realitas memang dapat didekati ontologidengan dua macam sudut pandang: (i) kuantitatif, yaitu denganmempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak? (ii) Kualitatif,yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) tersebutmemiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang memiliki warnakehijauan, bunga mawar yang beraroma harum.

Ontologi, secara sederhana dapat dirumuskan sebagai ilmu yangmempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis. Aspek ontologidari ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan antara lain secara: (a)

Metodis; menggunakan cara ilmiah; (b) Sistematis; saling berkaitan satu

Landasan Penelaahan Ilmu: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi72

Page 97: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

sama lain secara teratur dalam suatu keseluruhan; (c) Koheren; unsur-unsurnya tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan; (d) Rasional;harus berdasar pada kaidah berpikir yang benar (logis); (e) Komprehensif;melihat objek tidak hanya dari satu sisi/sudut pandang, melainkan secaramultidimensional-atau secara keseluruhan (holistik); (f) Radikal; diuraikansampai akar persoalannya, atau esensinya; (g) Universal; muatan kebe-narannya sampai tingkat umum yang berlaku di mana saja.

Beberapa aliran dalam ontologi, yakni realisme, naturalisme, danempirisme. Istilah-istilah terpenting yang terkait dengan ontologi adalah: (i)yang-ada (being); (ii) kenyataan/ realitas (reality); (iii) eksistensi (existence);

(iv) esensi (essence); (v) substansi (substance); (vi) perubahan (change); (vii)tunggal (singular, one); dan (viii); jamak (plural/many).

Adapun karakteristik (ontologi) ilmu pengetahuan antara lain adalah:(i) ilmu berasal dari riset (penelitian); (ii) tidak ada konsep wahyu; (iii)adanya konsep pengetahuan empiris; (iv) pengetahuan rasional, bukankeyakinan; (v) pengetahuan objektif; (vi) pengetahuan sistematik; (vii)pengetahuan metodologis; (viii) pengetahuan observatif (observable); (ix)menghargai asas verifikasi (pembuktian); (x) menghargai asas eksplanatif(penjelasan); (xi) menghargai asas keterbukaan dan dapat diulang kembali;(xii) menghargai asas skeptikisme yang radikal; (xiii) melakukan pembuktianbentuk kausalitas (causality); (xiv) mengakui pengetahuan dan konsep yangrelatif (bukan absolut); (xv) mengakui adanya logika-logika ilmiah; (xvi)

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 98: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

memiliki berbagai hipotesis dan teori-teori ilmiah; (xvii) memiliki konseptentang hukum-hukum alam yang telah dibuktikan; (xviii) pengetahuanbersifat netral atau tidak memihak; (xix) menghargai berbagai metodeeksperimen, dan (xx) melakukan terapan ilmu menjadi teknologi.

Ontologi ilmu, layak dipelajari bagi orang yang ingin memahami secaramenyeluruh tentang dunia ini dan berguna bagi studi ilmu-ilmu empiris(misalnya antropologi, sosiologi, ilmu kedokteran, ilmu budaya, fisika, ilmuteknik dan sebagainya).4.3.2. Epistemologi llmu

Epistemologi berasal dari kata episteme yang berarti pengetahuan danlogos yang berarti ilmu. Jadi epistemologi adalah ilmu yang membahastentang pengetahuan dan cara memperolehnya. Epistemologi disebut jugateori pengetahuan, yakni cabang filsafat yang membicarakan tentang caramemperoleh pengetahuan, hakikat pengetahuan dan sumber pengetahuan.Dengan kata lain, epistemologi adalah suatu cabang filsafat yang menyorotiatau membahas tentang tata-cara, teknik, atau prosedur mendapatkan ilmudan keilmuan. Tata cara, teknik, atau prosedur mendapatkan ilmu dankeilmuan adalah dengan metode non-ilmiah, metode ilmiah dan metodeproblem solving. Pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan/metodenon-ilmiah adalah pengetahuan yang diperoleh dengan cara penemuansecara kebetulan; untung-untungan (trial and error); akal sehat (common

sense); prasangka; otoritas (kewibawaan); dan pengalaman biasa.

Landasan Penelaahan Ilmu: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

74

Page 99: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Metode ilmiah adalah cara memperoleh pengetahuan melaluipendekatan deduktif dan induktif. Sedangkan metode problem solving adalahmemecahkan masalah dengan cara mengidentifikasi permasalahan;merumuskan hipotesis; mengumpulkan data; mengorganisasikan danmenganalisis data; menyimpulkan dan conlusion; melakukan verifikasi, yaknipengujian hipotesis. Tujuan utamanya adalah untuk menemukan teori-teori,prinsip-prinsip, generalisasi dan hukum-hukum. Temuan itu dapat dipakaisebagai basis, bingkai atau kerangka pemikiran untuk menerangkan,mendeskripsikan, mengontrol, mengantisipasi atau meramalkan sesuatukejadian secara lebih tepat.

Epistemologi derivasinya dari bahasa Yunani yang berarti teori ilmupengetahuan. Epistemologi merupakan gabungan dua kalimat episteme,

pengetahuan; dan logos, teori. Epistemologi adalah cabang ilmu filasafat yangmenjelaskan masalah-masalah filosofis yang mengitari teori ilmupengetahuan.

Epistemologi bertalian dengan definisi dan konsep- konsep ilmu, ragamilmu yang bersifat nisbi dan niscaya, dan relasi eksak antara 'alim (subjek)dan ma'lum (objek). Dengan kata lain, epistemologi adalah bagian filsafatyang meneliti asal usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimanamemperoleh pengetahuan menjadi penentu penting dalam menanyakan apayang dapat kita ketahui sebelum menjelaskannya. Pertanyakan dulu secarakritis, baru diyakini. Ragukan dulu bahwa sesuatu itu ada, kalau terbuktiada, baru dijelaskan. Berpikir dulu, baru yakini atau tidak. Ragukan dulu,baru yakini atau tidak.

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

75

Page 100: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Pertanyaan utama epistemologi jenis ini adalah, apa yang benar-benarsudah kita ketahui dan bagaimana cara kita mengetahuinya? Epistemologiini tidak peduli apakah batu di depan mata kita adalah penampakan ataubukan. Yang ia urus adalah bahwa ada batu di depan mata kita dan kitateliti secara sainstifik, kemudian menentukan sebuah model filsafat. Denganpengertian ini epistemologi tentu saja menentukan karakter pengetahuan,bahkan menentukan "kebenaran" macam yang dianggap patut diterima danapa yang patut ditolak. Menurut Keith Lehrer secara historis terdapat tigaperspektif dalam epistemologi yang berkembang di Barat, yaitu: (i) dogmatic

epistemology; (ii) critical epistemology; dan (iii) scientific epistemology.

Pertama, dogmatic epistemology adalah pendekatan tradisional terhadapepistemologi, terutama Plato. Dalam perspektif epistemologi dogmatik,metaphysics (ontologi) diasumsikan dulu ada, baru kemudian ditambahkanepistemologi. Setelah realitas dasar diasumsikan ada, baru kemudianditambahkan epistemologi untuk menjelaskan bagaimana kita mengetahuirealitas tersebut. Pertanyaan utama epsitemologi jenis ini: Apa yang kitaketahui? Lalu bagaimana cara kita mengetahuinya? Singkatnya,epistemologi dogmatik menetapkan ontologi sebelum epistemologi.

Untuk melihat contoh cara kerja epistemologi jenis ini, silakan lihatkarya Plato, Theaetetus, terutama ketika ia menganalisis pengetahuansebagai opini yang benar, forms sebagai the ultimate reality yang bermuarapada definisi bahwa pengetahuan adalah sebagai kesadaran intuitif

Landasan Penelaahan Ilmu: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

76

Page 101: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

terhadap forms.

Kedua, critical epistemology. Revolusi dari epistemologi dogmatik keepistemologi kritis diperkenalkan oleh Rene Descartes. Descartes membalikepistemologi dogmatik dengan menanyakan apa yang dapat kita ketahuisebelum menjelaskannya. Pertanyakan dulu secara kritis, baru diyakini.Ragukan dulu bahwa sesuatu itu ada, kalau terbukti ada, baru dijelaskan.Berpikir dulu, baru yakini atau tidak. Ragukan dulu, baru yakini atau tidak.Descartes menganut the immediacy theses, bahwa apa yang kita ketahuiadalah terbatas pada ide-ide yang adalah jiwa kita (our own minds). MetodeDescartes disebut juga metode skeptis. Yakni, skeptis bahwa kita dapatmengetahui secara langsung objek di luar diri kita tanpa melalui jiwa kita.Tesis ini dikembangkan oleh David Hume dengan teori primary qualities dansecondary qualities. Pertanyaan utama epistemologi jenis ini: Apa yang dapat

kita ketahui? Dapatkah kita mengetahuinya? Mungkinkah kita dapatmengetahui sesuatu di luar diri kita? Singkatnya, epistemologi kritismenetapkan ontologi setelah epistemologi.

Reid menolak tesis ini dengan berargumen bahwa kita mempunyaipengetahuan langsung tentang dunia luar (the external world). Menurut Reid,kita tidak melihat penampakan objek, tapi objek itu sendiri.

Contoh karya Descartes, Meditations, dan karya Hume, Inquiry Into the

Human Understanding (terutama "The Sections on Perception and Scepticism”).

Karya Reid, Inquiry and Essays (Selected Sections on Perception).

Ketiga, scientific epistemology. I argue that there is a third

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 102: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

approach to epistemology where theories about what we can know and theories

about what is real are given equal status, that is, neither is assumed to be prior to

the other. Consequently, a theory of knowledge should explain how we know those

things which we most clearly do know and at the same time provide a critical

standard of evaluation for knowledge claims. Pertanyaan utama epistemologijenis ini adalah, apa yang benar-benar sudah kita ketahui danbagaimana cara kita mengetahuinya? Epistemologi ini tidak peduliapakah batu di depan mata kita adalah penampakan atau bukan. Yangia urus adalah bahwa ada batu di depan mata kita dan kita teliti secarasainstifik.

Epistemologi juga disebut teori pengetahuan atau kajian tentangjustifikasi kebenaran pengetahuan atau kepercayaan. Untukmenemukan kebenaran dilakukan sebagai berikut (AR Lacey): (i)Menemukan kebenaran dari masalah; (ii) Pengamatan dan teori untukmenemukan kebenaran; (iii) Pengamatan dan eksperimen untuk mene-mukan kebenaran; (iv) Falsification atau operasionalism (experimental

operation, operation research); (v) Konfirmasi kemungkinan untukmenemukan kebenaran; (vi) Metode hipotetico-deduktif; (vii) Induksi danpresuposisi/teori untuk menemukan kebenaran fakta.

4.3.3. Aksiologi llmu

Aksiologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentangorientasi atau nilai suatu kehidupan. Aksiologi disebut juga teori nilai,karena ia dapat menjadi sarana orientasi manusia dalam usaha

menjawab suatu pertanyaan

Landasan Penelaahan Ilmu: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi78

Page 103: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

yang amat fundamental, yakni bagaimana manusia harus hidup danbertindak? Teori nilai atau aksiologi ini kemudian melahirkan etika danestetika. Dengan kata lain, aksiologi adalah ilmu yang menyoroti masalahnilai dan kegunaan ilmu pengetahuan itu. Secara moral dapat dilihat apakahnilai dan kegunaan ilmu itu berguna untuk peningkatan kualitaskesejahteraan dan kemaslahatan umat manusia atau tidak. Nilai-nilai(values) bertalian dengan apa yang memuaskan keinginan atau kebutuhanseseorang, kualitas dan harga sesuatu, atau appreciative responses.

Landasan aksiologi adalah berhubungan dengan penggunaan ilmutersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Dengan perkataanlain, apa yang dapat disumbangkan ilmu terhadap pengembangan ilmu itudalam meningkatkan kualitas hidup manusia.

Ilmu pengetahuan itu hanya alat (means) dan bukan tujuan (ends).

Substansi ilmu itu bebas nilai (value-free), tergantung pada pemakaiannya.Karena itu, sangat dikhawatirkan dan berbahaya jika ilmu dan pengetahuanyang sarat muatan negatif dikendalikan atau jatuhnya ke orang- orang yangberakal picik, sempit, dan sektarian; berjiwa kerdil, kumuh dan jahat,bertangan besi dan kotor. Sekarang coba kita lihat, di berbagai bidang terjadikrisis: ketidakberdayaan, kemerosotan, kebodohan, keresahan, kemiskinan,kesakitan, keterbelakangan, ketidakpercayaan, dan lainnya sebagai dampakmissmanagement, missdirec- tion, missmanipulation, dan lain sebagainya.

Tujuan dasarnya adalah menemukan kebenaran atas fakta "yang ada"atau sedapat mungkin ada kepastian ke-

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 104: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

benaran ilmiah.Contoh: pada Ilmu Mekanika Tanah dikatakan bahwa kadar air tanah

memengaruhi tingkat kepadatan tanah tersebut. Setelah dilakukanpengujian laboratorium dengan simulasi berbagai variasi kadar air ternyataterbukti bahwa teori tersebut benar. Ilmu ini bermanfaat meningkatkankesejahteraan dalam bidang pertanian

4.4. llmu Pengetahuan Kembali ke Filsafat

Mengapa disarankan kembali menyinergikan lagi kepada induk ilmupengetahuan yakni filsafat? (i) Ilmu pengetahuan pada zaman modern telahberkembang begitu pesatnya sampai terperangkap pada krisis ilmupengetahuan (John Horgan), sehingga terdapat banyak saran untukmendorong ilmu kembali bersatu dengan filsafat; (ii) Setelah adanyaperseteruan yang panjang antara Ilmu dengan Agama, terutama pada zamanabad pertengahan dan membias sampai sekarang, disarankan ilmu kembalike filsafat; (iii) positivisme gagal menjelaskan gejala alam dan non-alam,diusulkan ilmu kembali menyatu dengan filsafat, ilmu-ilmu humaniorasangat keberatan dengan konsep dan teori-teori dari paradigma positivisme(Bertrand Russell, dan Thomas Kuns). (iv) keharusan melakukan revolusiilmu dengan melakukan peninjauan terhadap paradigma; keharusanmengkritisi positifisme; (v) peninjauan verifikasi kausalitas; (vi)berkembangnya teori clonning dalam biologi; (vii) spesialisasi ilmu danintegrasi ilmu; (viii) ilmu terapan dan teknologi; (ix) terus berkembangperadaban baru dan iptek; (x) teknologi dunia maya

Landasan Penelaahan Ilmu: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

80

Page 105: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

atau komputer atau internet.

4.5. Relevansi Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi dengan llmuPolitik

Ontologi adalah ilmu pengetahuan atau ajaran tentang segala sesuatuyang berada. Ontologi memiliki banyak pembagian baik itu berdasarkanjumlah, sifat, maupun berdasarkan proses. Epistemologi adalah merupakansalah satu cabang filsafat yang mempelajari secara mendalam dan radikaltentang asal mula pengetahuan, struktur, metode, dan validitaspengetahuan. Aksiologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentangorientasi atau nilai suatu kehidupan. Atau dapat juga diartikan ilmu yangmenyoroti masalah nilai dan kegunaan ilmu pengetahuan.

Relevansi Ilmu Politik dengan ketiganya (ontologi, epistemologi, danaksiologi) adalah sama-sama mempelajari tentang hakikat manusia dalammasyarakat politik. Ilmu politik berelevansi dengan ontologi karena ontologimempelajari sesuatu yang berada, misalnya Ilmu Politik mempelajaritentang semua teori politik pada masa yang lalu, sekarang, dan yang akandatang. Dalam ontologi membahas segala sesuatu ada berdasarkan beberapaaliran, ada yang mengemukakan bahwa segalanya berasal dari satu sumber.Thales mengungkapkan kenyataan yang terdalam adalah substansi, yaituair. Anaximander berkeyakinan bahwa yang merupakan kenyatan terdalamadalah apeiron yaitu sesuatu yang tidak batas, tidak dapat ditentukan dantidak memiliki persamaan dengan salah satu benda yang ada dalam dunia.Filsuf modern yang meng-

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

81

Page 106: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

anut aliran ini adalah B. Spinoza berpendapat bahwa hanya ada satusubstansi yaitu Tuhan. Aliran yang demikian disebut aliran Monisme.

Aliran yang menyatakan bahwa ada dua substansi disebut Dualisme,tokoh-tokohnya adalah Plato, Rene Descrates, Leibinz, Imanuel Kant yangmemilahkan bahwa ada dua dunia, yaitu dunia sesungguhnya dengan duniamungkin. Aliran yang ketiga adalah Pluralisme yang menyatakan bahwa adabanyak substansi. Para filsuf yang termasuk pluralisme adalah Empedokles,Anaxagoras. Sedangkan yang mempelajari tentang segala sesuatu yangberhubungan dengan religi adalah aliran spiritualisme. Spiritualisme di sinimemiliki banyak arti, di antaranya bahwa kenyataan yang terdalam adalahroh. Dapat juga digunakan untuk istilah keagamaan.

Mempelajari Ilmu Politik diperlukan suatu ilmu pengetahuan,informasi, penalaran, maka di sinilah peran Epistemologi. Pengetahuandidapat dari pengamatan. Di dalam pengamatan indrawi tidak dapatditetapkan apa yang subjektif dan apa yang objektif. Dikatakan bahwa sifatpengamatan adalah konkret seperti halnya Ilmu Politik yang mempelajarisesuatu yang konkret artinya isi yang diamati adalah sesuatu yang benar-benar dapat diamati dan terjadi dalam kehidupan manusia.

Dasar ontologis ilmu. Pada latar filsafat diperlukan dasar ontologis dariilmu politik. Adapun aspek realitas yang dijangkau teori dan ilmu politikmelalui pengalaman pancaindra ialah dunia pengalaman manusia secara em-piris. Objek materiil ilmu politik ialah manusia seutuh-

Landasan Penelaahan Ilmu: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi82

Page 107: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

nya, manusia yang lengkap aspek-aspek kepribadiannya, yaitu manusia yangberakhlak mulia dalam situasi pendidikan atau diharapkan melampauimanusia sebagai makhluk sosial mengingat sebagai warga masyarakat iamempunyai ciri warga yang baik (good citizenship atau kewarganegaraanyang sebaik-baiknya). Agar ilmu politik dalam praktek terbebas dari keragu-raguan, maka objek formal ilmu tersebut dibatasi pada manusia seutuhnyadi dalam fenomena atau situasi manusia dan politik.

Di dalam situasi sosial manusia itu sering berperilaku tidak utuh,hanya menjadi makhluk berperilaku individual dan atau makhluk sosialyang berperilaku kolektif. Hal itu boleh-boleh saja dan dapat diterimaterbatas pada ruang lingkup pendidikan makro yang berskala besarmengingat adanya konteks sosio-budaya yang terstruktur oleh sistem nilaitertentu. Akan tetapi pada latar mikro, sistem nilai harus terwujud dalamhubungan inter dan antarpribadi yang menjadi syarat mutlak (conditio sine

qua non) bagi terlaksananya kegiatan politik dan manusia, yaitu kegiatanyang berskala mikro.

Hal itu terjadi mengingat pihak pendidik yang berkepribadian sendirisecara utuh memperlakukan peserta didiknya secara terhormat sebagaipribadi pula, terlepas dari faktor umum, jenis kelamin ataupunpembawaannya. Jika pendidik tidak bersikap afektif utuh demikian makamenurut Gordon (1975: Ch. I) akan terjadi mata rantai yang hilang (the

missing link) atas faktor hubungan tersebut. Dengan begitu manusia danpolitik hanya akan terjadi secara kuantitatif sekalipun bersifat optimal.

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu

83

Page 108: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Dasar epistemologis ilmu politik dan antropologi. Dasar epistemologisdiperlukan oleh para politisi untuk mengembangkan ilmunya secaraproduktif dan bertanggung jawab. Sekalipun pengumpulan data di lapangansebagian dapat dilakukan oleh tenaga pemula, namun telaah atas objekformil ilmu politik memerlukan pendekatan fenomenologis yang menjalinstudi empirik dengan studi kuali- tatif-fenomenologis. Pendekatanfenomenologis itu bersifat kualitatif, artinya melibatkan pribadi dan diripeneliti sebagai instrumen pengumpul data secara pascapositivis- me.Karena itu, penelaah dan pengumpulan data diarahkan oleh politisi atauilmuwan sebagai pakar yang jujur dan menyatu dengan objeknya. Karenapenelitian tertuju tidak hanya pemahaman dan pengertian (verstehen,Bodgan & Biklen, 1982) melainkan unuk mencapai kearifan (kebijaksanaanatau wisdom) tentang fenomena pendidikan maka validitas internal harusdijaga betul dalam berbagai bentuk penelitian dan penyelidikan sepertipenelitian koasi eksperimental, penelitian tindakan, penelitian etnografisdan penelitian expost facto.

Inti dasar epistemologi ini adalah agar dapat ditentukan bahwa dalammenjelaskan objek formalnya, telaah ilmu politik dan antropologi tidakhanya mengembangkan ilmu terapan melainkan menuju kepada telaah teoridan ilmu politik dan sebagai ilmu otonom yang mempunyi objek formilsendiri atau problematika sendiri sekalipun tidak dapat hanyamenggunakan pendekatan kuantitatif ataupun eksperimental (Campbell &Stanley, 1963). Dengan demikian uji kebenaran pengetahuan sangat diper-

Landasan Penelaahan llmu: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

Page 109: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

lukan secara korespondensi, secara koheren dan sekaligus secara praktis danatau pragmatis (Randall &Buchler,1942).

Dasar aksiologis ilmu politik. Kemanfaatan teori politik tidak hanyaperlu sebagai ilmu yang otonom, tetapi juga diperlukan untuk memberikandasar yang sebaik-baiknya bagi pendidikan sebagai proses pembudayaanmanusia secara beradab. Oleh karena itu, nilai ilmu politik tidak hanyabersifat intrinsik sebagai ilmu seperti seni untuk seni, melainkan juga nilaiekstrinsik dan ilmu untuk menelaah dasar-dasar kemungkinan bertindakdalam praktik melalui kontrol terhadap pengaruh yang negatif dan me-ningkatkan pengaruh yang positif dalam politik. Dengan demikian ilmu-ilmutersebut tidak bebas nilai mengingat hanya terdapat batas yang sangat tipis.Dalam hal ini relevan sekali untuk memerhatikan politik sebagai bidangyang sarat nilai seperti dijelaskan oleh Phenix (1966). Namun, harus diakuibahwa ilmu politik belum jauh pertumbuhannya dibandingkan dengankebanyakan ilmu sosial dan ilmu perilaku, khususnya di Indonesia.Implikasinya ialah bahwa ilmu politik lebih dekat kepada ilmu perilakukepada ilmu-ilmu sosial, dan harus menolak pendirian lain bahwa di dalamkesatuan ilmu-ilmu terdapat unifikasi satu-satunya metode ilmiah (KarlPearson, 1990).

4.6. Relevansi Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologidengan llmu Antropologi

Relevansi Antropologi dengan ketiganya adalah sama- samamempelajari tentang manusia. Antropologi berele- vansi dengan ontologikarena ontologi mempelajari sesuatu

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu

Page 110: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

yang berada. Misalnya Antropologi mempelajari tentang semua kebudayaanmanusia dulu, sekarang, dan yang akan datang. Dalam Ontologi membahassegala sesuatu ada berdasarkan beberapa aliran, ada yang mengemukakanbahwa segalanya berasal dari satu sumber. Thales mengungkapkankenyataan yang terdalam adalah substansi, yaitu air. Anaximanderberkeyakinan bahwa yang merupakan kenyataan terdalam adalah Apeiron

yaitu sesuatu yang tidak terbatas, tidak dapat ditentukan dan tidak memilikipersamaan dengan salah satu benda yang ada dalam dunia. Filsuf modernyang menganut aliran ini adalah B. Spinoza berpendapat bahwa hanya adasatu substansi yaitu Tuhan. Aliran yang demikian disebut aliran monisme.

Perhatikan ilustrasi ini. Jika seseorang melihat sesuatu kemudianmengatakan tentang sesuatu tersebut, dikatakan ia telah mempunyaipengetahuan mengenai sesuatu. Pengetahuan adalah sesuatu yang tergambardi dalam pikiran kita. Misalnya, ia melihat manusia, kemudian menga-takan itu adalah manusia. Ini berarti ia telah mempunyai pengetahuantentang manusia. Jika ia meneruskan bertanya lebih lanjut mengenaipengetahuan tentang manusia, misalnya: dari mana asalnya, bagaimanasusunannya, ke mana tujuannya, dan sebagainya, akan diperoleh jawabanyang lebih terperinci mengenai manusia tersebut. Jika titik beratnyaditekankan kepada susunan tubuh manusia, jawabannya berupa ilmu tentang

manusia dilihat dari susunan tubuhnya atau antropologi fisik. Jikaditekankan pada hasil karya manusia atau kebudayaannnya, jawabannyaberupa ilmu manusia dilihat dari kebudayaannya atau

Landasan Penelaahan llmu: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

86

Page 111: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

antropologi budaya. Jika ditekankan pada hubungan antara manusia yangsatu dengan manusia yang lainnya, jawabannya berupa ilmu manusia dilihatdari hubungan sosialnya atau antropologi sosial.

Dari contoh di atas tampak bahwa pengetahuan yang telah disusunatau disistematisasi lebih lanjut dan telah dibuktikan serta diakuikebenarannya adalah ilmu. Dalam hal di atas, ilmu tentang manusia.

Selanjutnya, jika seseorang masih bertanya terus mengenai apamanusia itu atau apa hakikat manusia itu, maka jawabannya berupa suatu"filsafat". Dalam hal ini yang dikemukakan bukan lagi susunan tubuhnya,kebudayaannya dan hubungannya dengan sesama manusia, tetapi hakikat

manusia yang ada di balik tubuh, kebudayaan dan hubungan tadi. Alm.Anton Bakker, dosen Fakultas Filsafat Universitas Gajah Madamenggunakan istilah "antropologi metafisik" untuk memberi nama kepadamacam filsafat ini. Jawaban yang dikemukan antara lain: (i) monisme; (ii)dualisme; (iii) triadisme, dan (iv) pluralisme.

Monisme, yang berpendapat manusia terdiri dari satu asas. Jenis asasini juga bermacam-macam, misalnya jiwa, materi, atom, dan sebagainya. Halini menimbulkan aliran spiritualisme, materialisme, atomisme. Dualisme,

yang mengajarkan bahwa manusia terdiri atas dua asas yang masing-masingtidak berhubungan satu sama lain, misalnya jiwa-raga. Antara jiwa dan ragatidak terdapat hubungan. Triadisme, yang mengajarkan bahwa manusiaterdiri atas tiga asas, misalnya badan, jiwa dan roh. Pluralisme, yangmengajarkan bahwa manusia terdiri dari banyak asas,

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu 87

Page 112: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

misalnya api, udara, air dan tanah.Di samping itu, ada beberapa pernyataan mengenai manusia yang

dapat digolongkan sebagai bernilai filsafati, antara lain: (i) Aristoteles; dan(ii) Ernest Cassirer.

Aristoteles. Menurutnya Manusia adalah animal rationale. Karena,menurutnya, terdapat beberapa tahap perkembangan:1. Benda mati (—> tumbuhan -> binatang -> manusia).2. Tumbuhan = benda mati + hidup (—> tumbuhan memiliki jiwa hidup).3. Binatang = benda mati + hidup + perasaan (—> binatang memiliki jiwa

perasaan).4. Manusia = benda mati + hidup + akal (—> manusia memiliki jiwa

rasional).Manusia adalah zoon poolitikon, makhluk sosial. Manusia adalah

"makhluk hylemorfik", terdiri atas materi dan bentuk-bentuk.Ernest Cassirer. Manusia adalah animal simbolikum Manusia ialah

binatang yang mengenal simbol, misalnya adat-istiadat, kepercayaan,bahasa. Inilah kelebihan manusia jika dibandingkan dengan makhluklainnya. Itulah sebabnya manusia dapat mengembangkan dirinya jauh lebihhebat daripada binatang yang hanya mengenal tanda dan bukan simbol.

Telah disebutkan beberapa contoh mengenai bentuk jawaban yangberupa filsafat. Dari contoh tersebut, filsafat adalah pendalaman lebih lanjutdari ilmu (hasil pengkajian filsafat selanjutnya menjadi dasar bagi eksistensiilmu). Di sinilah batas kemampuan akal manusia. Dengan akalnya

Landasan Penelaahan Ilmu: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

Page 113: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

ia tidak dapat menjawab pertanyaan yang lebih dalam lagi mengenaimanusia. Dengan akalnya, manusia hanya mampu memberi jawaban dalambatas-batas tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat Immanuel Kantdalam kritiknya terhadap rasio yang mumi, yaitu manusia hanya dapatmengenal fenomena belaka, sedang bagaimana nomena-nya ia tidak tahu.

Mempelajari Antropologi diperlukan suatu ilmu pengetahuan,informasi, penalaran, maka disinilah peran Epistemologi. Pengetahuandidapat dari pengamatan. Di dalam pengamatan indrawi tidak dapatditetapkan apa yang subjektif dan apa yang objektif. Dikatakan bahwa sifatpengamatan adalah konkret seperti halnya Ilmu Politik dan Antropologiyang mempelajari sesuatu yang konkret artinya isi yang diamati adalahsesuatu yang benar-benar dapat diamati dan terjadi dalam kehidupanmanusia.4.7. Ringkasan

Landasan ilmu adalah sebagai berikut, pertama, landasan ontologisadalah tentang objek yang ditelaah ilmu. Hal ini berarti tiap ilmu harusmempunyai objek penelaahan yang jelas. Karena diversivikasi ilmu terjadiatas dasar spesifikasi objek telaahannya maka tiap disiplin ilmu mempunyailandasan ontologi yang berbeda.

Kedua, landasan epistemologi adalah cara yang digunakan untukmengkaji atau menelaah sehingga diperolehnya ilmu tersebut. Secara umum,metode ilmiah pada dasarnya untuk semua disiplin ilmu yaitu berupa proseskegiatan induksi-deduksi-verifikasi.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu89

Page 114: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Ketiga, landasan aksiologi adalah berhubungan dengan penggunaanilmu tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Denganperkataan lain, apa yang dapat disumbangkan ilmu terhadap pengembanganilmu itu serta dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.

Keempat, landasan logika ilmu. Ilmu pengetahuan diciptakan dandiperuntukkan bagi dapat diterima oleh penalaran manusia (logis), rasional,atau masuk akal. Prinsip-prinsip umum logika dipilahkan dalam logikadeduksi (silogisme), dan logika induksi.

Relevansi Ilmu Politik dan Antropologi dengan ketiganya adalah sama-sama mempelajari tentang hakikat manusia. Ilmu politik dan Antropologimempunyai relevansi dengan ontologi karena ontologi mempelajari sesuatuyang- ada. Mempelajari Ilmu Politik dan Antropologi diperlukan suatu llmupengetahuan, informasi, dan penalaran. Di sinilah peran epistemologi.Pengetahuan didapat dari pengamatan. Di dalam pengamatan indrawi tidakdapat ditetapkan apa yang subjektif dan apa yang objektif. Sifat pengamatanadalah konkret seperti halnya Ilmu Politik dan Antropologi yangmempelajari sesuatu yang konkret artinya isi yang diamati adalah sesuatuyang benar-benar dapat diamati dan terjadi dalam kehidupan manusia.

Landasan Penelaahan Ilmu: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

Page 115: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab V

Struktur Ilmu Pengetahuan

5.1. Deskripsi

Pengetahuan merupakan khazanah kekayaan mental yang secaralangsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita. Sukardibayangkan bagaimana kehidupan manusia seandainya pengetahuan itutidak ada, sebab pengetahuan merupakan sumber jawaban bagi berbagaipertanyaan yang muncul dalam kehidupan kita.

Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segalaperbuatan manusia untuk memahami objek yang dihadapinya, hasil usahamanusia untuk memahami suatu objek tertentu. Ilmu pengetahuan diambildari bahasa Inggris science, yang berasal dari bahasa Latin scientia daribentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui. Pertumbuhanselanjutnya pengertian ilmu mengalami perluasan arti sehingga menunjukpada segenap pengetahuan sistematik.

The Liang Gie memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitaspenelaahan yang mencari penjelasan

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan LogikaIlmu

91.

Page 116: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dankeseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yangingin dimengerti manusia.

Pengetahuan ilmiah mempunyai 5 (lima) ciri pokok sebagai berikut: (i)empiris; (ii) sistematis; (iii) objektif; (iv) analitis; (v) verifikatif.

5.2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada topik ini adalah menjelaskan tentang: (i)bangunan (konstruksi) struktur ilmu pengetahuan; (ii) cara memperoleh ilmupengetahuan melalui metode ilmiah.

5.3. Bangunan llmu Pengetahuan

Terdapat suatu anggapan yang luas bahwa ilmu pada dasarnya adalahmetode induktif-empiris dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Memangterdapat beberapa alasan untuk mendukung penilaian yang populer ini,karena ilmuwan mengumpulkan fakta-fakta yang tertentu, melakukanpengamatan, dan mempergunakan data indrawi. Walaupun begitu, analisisyang mendalam terhadap metode keilmuwan akan menyingkapkan kenyata-an, bahwa apa yang dilakukan oleh ilmuwan dalam usahanya mencaripengetahuan lebih tepat digambarkan sebagai suatu kombinasi antaraprosedur empiris dan rasional. Epistemologi keilmuan adalah rumit danpenuh kontroversi, namun akan diusahakan di sini, untuk memberikananalisis filosofis yang singkat dari metode keilmuan, sebagai suatu teoripengetahuan.

Struktur Ilmu Pengetahuan

92

Page 117: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa metode keilmuan adalahsuatu cara dalam memperoleh pengetahuan. Suatu rangkaian prosedurtertentu harus diikuti untuk mendapatkan jawaban tertentu dari pertanyaanyang tertentu pula. Mungkin epistemologi dari metode keilmuan akan lebihmudah dibicarakan, jika kita mengarahkan perhatian kita kepada sebuahrumus yang mengatur langkah- langkah proses berpikir sekaligus menjadiunsur-unsur dalam ilmu pengetahuan, yang diatur dalam suatu urutantertentu.

Kerangka dasar prosedur ini dapat diurutkan dalam delapan langkahsebagai berikut: (a) metode ilmiah; (b) teori; (c) hipotesis; (d) logika; (e) data-informasi; (f) pembuktian; (g) evaluasi; dan (h) paradigma.5.3.1. Metode Ilmiah

Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuanyang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkanlewat metode ilmiah. Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu sebabilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhisyarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatupengetahuan dapat disebut ilmu tercantum dalam apa yang dinamakanmetode ilmiah. Metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahuisesuatu, yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis. Metodologimerupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalammetode tersebut. Jadi metodologi ilmiah merupakan pengkajian dariperaturan-

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

93

Page 118: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

peraturan yang terdapat dalam metode ilmiah. Metodologi ini secara filsafatitermasuk dalam apa yang dinamakan epistemologi. Epistemologi merupakanpembahasan mengenai bagaimana kita mendapatkan pengetahuan; Apakahsumber-sumber pengetahuan? Apa hakikat, jangkauan dan ruang lingkuppengetahuan? Apakah manusia dimungkinkan untuk mendapatkanpengetahuan? Sampai tahapan mana pengetahuan yang mungkin untukditangkap manusia?

Seperti diketahui berpikir adalah kegiatan mental yang menghasilkanpengetahuan. Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerjapikiran. Dengan cara bekerja ini maka pengetahuan yang dihasilkandiharapkan mempunyai karakteristik tertentu yang diminta oleh ilmupengetahuan, yaitu sifat rasional dan teruji yang memungkinkan. tubuhpengetahuan yang disusunnya merupakan pengetahuan yang dapatdiandalkan. Dalam hal ini maka metode ilmiah mencoba menggabungkancara berpikir deduktif dan cara berpikir induktif dalam membangun tubuhpengetahuannya.

Secara garis besar metode ilmiah ada dua macam, yaitu yang bersifatumum dan metode penelitian ilmiah.

5.3.2. Metode ilmiah yang Bersifat Umum

Metode ilmiah yang bersifat umum dibagi dua, yaitu metode analitiko-sintesis dan metode nondeduksi. Metode analitiko-sintesis merupakangabungan dari metode analisis dan metode sintesis. Metode nondeduksimerupakan gabungan dari metode deduksi dan metode induksi.

Struktur Ilmu Pengetahuan94

Page 119: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Apabila kita menggunakan metode analisis, dalam babak terakhir kitaakan mendapatkan pengetahuan analitis. Pengetahuan analitis itu ada duamacam, yaitu pengetahuan analitik apriori dan pengetahuan analitik apos-teriori. Metode analisis adalah cara penanganan terhadap suatu objek ilmiahtertentu dengan cara memilah-milah- kan pengertian yang satu dengan yanglainnya. Pengetahuan analitis apriori misalnya, definisi segitiga mengatakanbahwa segitiga itu merupakan suatu bidang yang dibatasi oleh tiga garislurus saling beririsan yang membentuk sudut berjumlah 180 derajat.Pengetahuan analitis aposteriori berarti bahwa kita dengan menerapkanmetode analisis terhadap sesuatu bahan yang terdapat di alam empiris ataudalam pengalaman sehari-hari memperoleh sesuatu pengetahuan tertentu.Misalnya, setelah kita mengamati sejumlah kursi yang ada, kemudian kitaberusaha untuk menentukan apakah yang dinamakan kursi itu? Definisinyamisalnya, kursi adalah perabot kantor atau rumah tangga yang khususdisediakan untuk tempat duduk.

Pengetahuan yang diperoleh dengan menerapkan metode sintesis dapatberupa pengetahuan sintesis apriori dan pengetahuan sintesis aposteriori.Metode sintesis adalah cara penanganan terhadap sesuatu objek tertentudengan cara menggabungkan pengertian yang satu dengan yang lainnyasehingga menghasilkan suatu pengetahuan yang baru. Pengetahuan sintesisapriori misalnya, pengetahuan bahwa satu ditambah satu sama dengan dua.Aposteriori menunjuk kepada hal-hal yang adanya berdasarkan atauterdapat melalui pengalaman atau dapat dibuktikan de-

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

95

Page 120: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

ngan melakukan sesuatu tangkapan indrawi. Pengetahuan aposteriori itumerupakan pengetahuan yang diperoleh dengan cara menggabung-gabungkan pengertian yang satu dengan yang lainnya menyangkut hal-halyang terdapat dalam alam tangkapan indrawi atau yang adanya dalampengalaman empiris.

Metode deduksi adalah cara penanganan terhadap sesuatu objektertentu dengan jalan menarik kesimpulan mengenai hal-hal yang bersifatkhusus berdasarkan atas ketentuan hal-hal yang bersifat umum. Metodeinduksi adalah cara penanganan terhadap suatu objek tertentu dengan jalanmenarik kesimpulan yang bersifat lebih umum berdasarkan ataspemahaman atau pengamatan terhadap sejumlah hal yang lebih khusus.

5.3.3. Metode Penyelidikan Ilmiah

Metode penyelidikan ilmiah dapat dibagi menjadi dua, yaitu metodepenyelidikan yang berbentuk daur/ metode siklus empiris dan metodevertikal atau yang berbentuk garis lempang/metode linier.

Yang dinamakan metode siklus-empiris adalah suatu cara penangananterhadap suatu objek ilmiah tertentu yang biasanya bersifat empiris-kealaman dan penerapannya terjadi di tempat yang tertutup, seperti didalam laboratorium, dan sebagainya.

Metode vertikal/berbentuk garis tegak lurus atau metodelinier/berbentuk garis lempang digunakan dalam penyelidikan yang padaumumnya mempunyai objek materialnya hal-hal yang pada dasarnyabersifat kejiwaan,

Struktur llmu Pengetahuan96

Page 121: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

yaitu yang lazimnya berupa atau terjelma dalam tingkah laku manusiadalam berbagai bidang kehidupan seperti dalam biang politik, ekonomi,sosial, dan sebagainya. Penerapan metode seperti ini apabila dikatakanmengambil bentuk bentuk garis tegak lurus berarti suatu proses yangbertahap dan apabila dikatakan mengambil bentuk garis lempang berartiproses yang bersifat setapak demi setapak. Penerapan metode ini diawalidengan pengumpulan bahan penyelidikan secukupnya, kemudian bahan itudikelompokkan menurut suatu pola atau suatu bagan tertentu. Dalam babakterakhir kita menarik kesimpulan yang umum berdasarkan ataspengelompokan bahan semacam itu dan apabila dipandang perlu kita dapatpula mengadakan peramalan/prediksi yang menyangkut objek penyelidikanyang bersangkutan. Penyelidikan semacam ini biasanya dilakukan di alambebas atau di alam terbuka, yaitu kelompok manusia tertentu.5.3.4. Teori

Ilmu dimulai dengan fakta dan diakhiri dengan fakta, Einstein berkata,apa pun juga teori yang menjembatani antara keduanya. Teori yangdimaksudkan di sini adalah penjelasan mengenai gejala yang terdapat dalamdunia fisik tersebut. Teori merupakan suatu abstraksi intelektual di manapendekatan secara rasional digabungkan dengan pengalaman empiris.Artinya, teori ilmu merupakan suatu penjelasan rasional yang berkesesuaiandengan objek yang dijelaskannya. Suatu penjelasan, biar bagaimanapunmeyakinkannya, tetap harus didukung oleh fakta empiris untuk

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

97

Page 122: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dapat dinyatakan dengan benar.Teori merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan

mengenai suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan. Sebenarnyatujuan akhir dari tiap disiplin keilmuan adalah mengembangkan sebuahteori keilmuan yang bersifat utuh dan konsisten, namun hal ini baru dicapaioleh beberapa disiplin keilmuan saja seperti umpamanya fisika. Bila dalamfisika saja keadaannya sudah seperti ini maka dapat dibayangkanbagaimana situasi perkembangan penjelasan teoretis pada disiplin-disiplinkeilmuan dalam bidang sosial. Ilmu sosial pada kenyataannya terdiri dariberbagai teori yang tergabung dalam suatu disiplin keilmuan yang satusama lain belum membentuk suatu perspektif teoretis yang bersifat umum.Teori-teori ini sering mempergunakan postulat dan asumsi yang berbedasatu sama lain.

Sebuah teori biasanya terdiri dari hukum-hukum. Hukum padahakikatnya merupakan pernyataan yang menyatakan hubungan antara duavariabel atau lebih dalam suatu kaitan sebab akibat. Pernyataan yangmencakup hubungan sebab akibat ini, atau dengan perkataan lain hubungankasualitas, memungkinkan kita untuk meramalkan apa yang akan terjadisebagai akibat dari sebuah sebab. Secara mudah maka dapat kita katakanbahwa teori adalah pengetahuan ilmiah yang memberikan penjelasantentang "mengapa" suatu gejala-gejala terjadi. Sedangkan hukummemberikan kemampuan kepada kita untuk meramalkan tentang "apa"yang mungkin terjadi. Pengetahuan ilmiah yang berbentuk teori dan hukumini harus mempunyai

Struktur Ilmu Pengetahuan

98

Page 123: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

tingkat keumuman yang tinggi, atau secara idealnya, harus bersifatuniversal. Dalam usaha mengembangkan tingkat keumuman yang lebihtinggi ini maka dalam sejarah perkembangan ilmu kita melihat berbagaicontoh di mana teori-teori yang mempunya tingkat keumuman yang lebihrendah disatukan dalam suatu teori umum yang mampu mengikatkeseluruhan teori tersebut. Makin tinggi tingkat keumuman sebuah konsep,maka makin "teoretis" konsep tersebut. Pengertian teoretis di sini dikaitkangejala fisik yang dijelaskan oleh konsep yang dimaksud. Artinya makinteoritis sebuah konsep maka makin jauh pernyataan yang dikandungnya biladikaitkan dengan gejala fisik yang tampak nyata.

Di sinilah pendekatan rasional digabungkan dengan pendekatan empirisdalam langkah-langkah yang disebut metode ilmiah. Secara rasional makailmu menyusun pengetahuannya secara konsisten dan kumulatif, sedangkansecara empiris ilmu memisahkan antara pengetahuan yang sesuai denganfakta dengan yang tidak. Secara sederhana maka hal ini berarti bahwasemua teori ilmiah harus memenuhi dua syarat utama yaitu 1) Haruskonsisten dengan teori-teori sebelumnya yang memungkinkan tidakterjadinya kontradiksi dalam teori keilmuan secara keseluruhan: dan 2)Harus cocok dengan fakta-fakta empiris sebab teori yang bagaimanapunkonsistennya sekiranya tidak didukung oleh pengujian empiris tidak dapatditerima kebenarannya secara ilmiah.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

99

Page 124: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

5.3.5. Hipotesis

100

Fakta tidak berbicara untuk diri mereka sendiri. Dalamdunia yang ditelaah ilmu, sekelompok molekul atau sel tidakmeloncat-loncat, melambaikan tangan, bersuit- suit, danmengatakan, "Hai, lihat saya! Di sini! Saya adalah batu, ataupohon, atau kuda." Apanya suatu benda tergantung kepadamerek yang diberikan manusia kepada benda tersebut.Bagaimana suatu benda dapat dijelaskan tergantung kepadahubungan konseptual yang dipakai menyorot benda tersebut.Kenyataan ini membawa kita kepada salah satu segi yangpaling sulit dari metodologi keilmuan yakni peranan darihipotesis.

Hipotesis adalah pernyataan sementara tentang hubunganantar variabel. Hubungan hipotesis ini diajukan dalam bentukdugaan kerja, atau teori, yang merupakan dasar dalammenjelaskan kemungkinan hubungan tersebut. Hipotesisdiajukan secara khas dengan dasar coba- coba (trial-and-error).

Hipotesis hanya merupakan dugaan yang beralasan, ataumungkin merupakan perluasan dari hipotesis terdahulu yangtelah teruji kebenarannya, yang kemudian diterapkan padadata yang baru. Dalam kedua hal di atas, hipotesis berfungsiuntuk mengikat data sedemikian rupa, sehingga hubunganyang diduga dapat kita gambarkan, dan penjelasan yangmungkin dapat kita ajukan. Sebuah hipotesis biasanya diajukandalam bentuk pernyataan "jika X, maka Y". Jika kulit manusiakekurangan pigmen, maka kulit itu mudah terbakar saatdisinari matahari. Hipotesis ini memberikan penjelasansementara paling tidak tentang beberapa hubungan antarapigmentasi

Struktur Ilmu Pengetahuan

MILIK PERPUSTAKAANUIN SUNAN KAUJAGA

Page 125: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dengan sinar matahari. Hipotesis ini juga mengungkapkankepada kita syarat mana yang harus dipenuhi dan pengamatanapa yang diperlukan jika kita ingin menguji kebenaran daridugaan kerja tersebut.

Oleh karena itu, maka sebelum teruji kebenarannya secaraempiris semua penjelasan rasional yang diajukan statusnyahanyalah bersifat sementara. Sekiranya kita menghadapi suatumasalah tersebut, kita dapat mengajukan hipotesis yangmerupakan jawaban sementara dari permasalahan tersebut.Secara teoretis maka sebenarnya kita dapat mengajukanhipotesis sebanyak-banyaknya sesuai dengan hakikatrasionalisme yang bersifat pluralistik. Hanya di sini dari sekianhipotesis yang diajukan itu hanya satu yang diterimaberdasarkan kriteria kebenaran keorespondensi yakni hipotesisyang didukung oleh fakta- fakta empiris.5.3.6.Logika

Penalaran merupakan suatu proses berpikir yangmembuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkanpenalaran itu mempunyai dasar kebenaran maka prosesberpikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu. Suatupenarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau prosespenarikan kesimpulan itu dilakukan menurut cara tertentu.Cara penarikan kesimpulan ini disebut logika, di mana logikasecara luas dapat didefinisikan sebagai "pengkajian untukberpikir secara sahih". Lapangan dalam logika adalah asas-asasyang menentukan pemikiran yang lurus, tepat, dan sehat. Agardapat berpikir

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan LogikaIlmu

101

Page 126: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

lurus, tepat, dan teratur, logika menyelidiki, merumuskan sertamenerapkan hukum-hukum yang harus ditepati. Berpikiradalah objek material logika. Berpikir di sini adalah kegiatanpikiran, akal budi manusia. Dengan berpikir, manusia'mengolah', 'mengerjakan' pengetahuan yang telahdiperolehnya. Dengan mengolah dan mengerjakannya, initerjadi dengan mempertimbangkannya, menguraikan,membandingkan, serta menghubungkan pengertian yang satudengan pengertian lainnya. Dalam logika berpikir dipandangdari sudut kelurusan dan ketepatannya. Karena berpikir lurusdan tepat, merupakan objek formal logika.

Logika menurut The Liang Gie (1980) dapat digolongkanmenjadi lima macam, yaitu (i) logika dalam pengertian luas dansempit; (ii) logika deduktif dan logika induktif; (iii) logika formaldan logika material; (iv) logika mumi dan logika terapan; dan (v)logika filsafati dan logika matematik.

Pertama, logika makna luas dan logika makna sempit.Dalam arti sempit istilah tersebut dipakai searti dengan logikadeduktif atau logika formal. Sedangkan dalam arti yang lebihluas, pemakaiannya mencakup kesimpulan- kesimpulan dariberbagai bukti dan tentang bagaimana sistem penjelasandisusun dalam ilmu alam serta meliputi pula pembahasanmengenai logika itu sendiri.

Kedua, logika deduktif dan logika induktif. Logika deduktifadalah suatu ragam logika yang mempelajari asas- asaspenalaran yang bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yangmenurunkan suatu kesimpulan sebagai kemestian

Struktur llmu Pengetahuan102

Page 127: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dari pangkal pikirnya sehingga bersifat betul menurutbentuknya saja. Logika induktif merupakan suatu ragam logikayang mempelajari asas-asas penalaran yang betul dari sejumlahhal khusus sampai pada kesimpulan umum yang bersifat bolehjadi (probabiliti).

Ketiga, logika formal dan logika material. Logika formalmempelajari asas, aturan atau hukum-hukum berpikir yangharus ditaati, agar orang dapat berpikir dengan benar danmencapai kebenaran. Logika material mempelajari langsungpekerjaan akal, serta menilai hasil-hasil logika formal danmengujinya dengan kenyataan praktis yang sesungguhnya.Logika material mempelajari sumber- sumber dan asalnyapengetahuan, alat-alat pengetahuan, proses terjadinyapengetahuan, dan akhirnya merumuskan metode ilmupengetahuan itu. Logika formal dinamakan juga logika minor,sedangkan logika material dinamakan logika mayor. Yangdisebut logika formal adalah ilmu yang mengandung kumpulankaidah cara berpikir untuk mencapai kebenaran.

Keempat, logika murni dan logika terapan. Logika mumimerupakan suatu pengetahuan mengenai asas dan aturanlogika yang berlaku umum pada semua segi dan bagian daripernyataan-pernyataan dengan tanpa mempersoalkan artikhusus dalam sesuatu cabang ilmu dari istilah yang dipakaidalam pernyataan dimaksud. Logika terapan adalahpengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu,bidang-bidang filsafat, dan juga dalam pembicaraan yangmempergunakan bahasa sehari-hari.

Kelima, logika filsafati dan logika matematik.Logika

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

103

Page 128: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

filsafati dapat digolongkan sebagai suatu ragam atau bagianlogika yang masih berhubungan sangat erat denganpembahasan dalam bidang filsafat, seperti logika kewajibandengan etika atau logika arti dengan metafisika. Adapun logikamatematik merupakan suatu ragam logika yang menelaahpenalaran yang benar dengan menggunakan metode matematikserta bentuk lambang yang khusus dan cermat untukmenghindarkan makna ganda atau kekaburan yang terdapatdalam bahasa biasa.5.3.7. Data-informasi

Tahap ini merupakan sesuatu yang paling dikenal dalammetode keilmuan. Disebabkan oleh banyaknya kegiatankeilmuan yang diarahkan kepada pengumpulan data, makabanyak orang yang menyamakan ilmuwan denganpengumpulan fakta. Hasil observasi ini kemudian dituangkandalam bentuk pernyataan-pernyataan. Pengamatan yang telitiyang dimungkinkan oleh terdapatnya berbagai alat, yang dibuatmanusia dengan penuh akal, memberikan dukungan yangdramatis terhadap konsep keilmuan sebagai suatu proseduryang pada dasarnya adalah empiris dan induktif. Tumpuanterhadap persepsi indra secara langsung atau tidak langsung,dan keharusan untuk melakukan pengamatan secara telitiseakan menyita perhatian kita terhadap segi empiris daripenyelidikan keilmuan tersebut.

Penyusunan dan klasifikasi data. Tahap metode keilmuanini menekankan kepada penyusunan fakta dalam kelompok-kelompok, jenis-jenis, dan kelas-kelas. Dalam

Struktur llmu Pengetahuan104

Page 129: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

semua cabang ilmu, usaha untuk mengidentifikasi, meng-analisis, membandingkan, dan membedakan fakta-fakta yangrelevan tergantung kepada adanya sistem klasifikasi disebuttaksonomi, dan ilmuwan modern terus berusaha untukmenyempurnakan taksonomi khusus bidang keilmuan mereka.

Deskripsi dan klasifikasi memang suatu hal yang pokokdalam ilmu, tetapi adalah menyesatkan bila kita mengacaukandeskripsi dan penyusunan ini dengan seluruh urutan kegiatanyang merupakan metode keilmuan.5.3.8. Pembuktian

Langkah selanjutnya sesudah penyusunan hipotesis adalahmenguji hipotesis tersebut dengan mengonfron- tasikannyadengan dunia fisik yang nyata. Sering sekali dalam hal ini kitaharus melakukan langkah perantara yakni menentukan faktor-faktor apa yang dapat kita uji dalam rangka melakukanverifikasi terhadap keseluruhan hipotesis tersebut. Prosespengujian ini seperti yang telah kita singgung sebelumnyamerupakan pengumpulan fakta- fakta yang relevan denganhipotesis yang diajukan. Fakta- fakta ini kadang-kadangbersifat sederhana yang dapat kita tangkap secara langsungdengan pancaindra kita. Kadang- kadang kita memerlukaninstrumen yang membantu pancaindra kita umpamanyateleskop atau mikroskop. Tidak jarang pula beberapapembuktian ilmiah memerlukan alat yang rumit sekali,sehingga sering terjadi bahwa hipotesis baru dapat dibuktikanberapa lama kemudian setelah ditemukan alat yang dapatmembantu mengum-

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logikallmu

105

Page 130: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

pulkan fakta yang dibutuhkan. Hal ini pulalah yang me-nyebabkan penelitian ilmiah menjadi berharga mahal, yangdisebabkan bukan oleh penyusunan teorinya, melainkan dalampembuktiannya. Pembuktian inilah sebenarnya yang memberivonis terhadap teori ilmiah apakah pernyataan-pernyataanyang dikandungnya dapat diterima kebenarannya atau ditolaksecara ilmiah.

Seorang ilmuwan pada mulanya selalu bersifat skeptis.Dia selalu meragukan segala sesuatu. Jika kita mengemukakankepadanya suatu teori tertentu maka keraguan itu akantercermin dalam sebuah pertanyaan: Jelaskan kepada saya lalu

berikan buktinya. Jadi pertama-tama dia memerlukanpenjelasan yang masuk akal dan tidak bersifat kontradiktifdengan pengetahuan ilmiah yang telah diketahuinya. Setelahitu dia minta pembuktian sebab konsistensi secara logis sajabaginya tidak cukup, dia menghendaki verifikasi secaraempiris. Baru setelah penjelasan itu ternyata didukung olehfakta-fakta dalam dunia fisik yang nyata maka dia akanpercaya. Jadi secara sederhana proses berpikir seorangilmuwan dapat disimpulkan sebagai sesuatu yang dimulai

dengan ragu-ragu dan diakhiri dengan percaya atau tidak percaya.

Hal ini berbeda dengan penelaahan pada bidang lain,umpamanya agama, di mana pengkajian agama tidak dimulaidengan ragu-ragu melainkan dimulai dengan percaya dan

diakhiri dengan makin percaya atau malah menjadi ragu.

Mengapa agama mesti dimulai dengan rasa percaya sedangkanilmu dengan ragu-ragu? Kunci jawabannya terletak padadaerah penjelajahan agama yang menjangkau

106Struktur llmu Pengetahuan

Page 131: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

ke luar daerah pengalaman manusia. Dalam keadaan seperti inimaka pengetahuan agama yang diwahyukan Tuhan harusditerima dulu sebagai "hipotesis" yang kebenarannya kemudiandiuji oleh kita. Proses pengujian ini adalah tidak sama denganpengujian ilmiah yang berdasarkan kepada tangkapanpancaindra sebab pengujian kebenaran agama harus dilakukanoleh seluruh aspek kemanusiaan kita seperti penalaran,perasaan, intuisi, imajinasi di samping pengalaman. Demikianjuga tidak semua pernyataan keagamaan dapat diverifikasiseperti adanya malaikat dan hari kemudian sebab hal ini beradadi luar jangkauan pengalaman. Dengan demikian makakepercayaan keagamaan sangat bersifat personal dan subjektif,berbeda dengan ilmiah yang bersifat impersonal dan objektif.Kedua pengetahuan ini bersifat saling melengkapi danmemperkaya kehidupan kita sesuai dengan hakikat dankegunaannya masing-masing.

Pengujian kebenaran dalam ilmu berarti mengetesalternatif-alternatif hipotesis dengan pengamatan kenyataanyang sebenarnya atau lewat percobaan. Dalam hubungan inimaka keputusan terakhir terletak pada fakta. Jika fakta tidakmendukung satu hipotesis, maka hipotesis yang lain dipilih dandiproses ulang kembali. Hakim yang terakhir dalam hal iniadalah data empiris: kaidah yang bersifat umum, atau hukum,haruslah memenuhi persyaratan pengujian empiris. Tetapikaum rasionalis tidak menyerah dalam tahap pengujiankebenaran ini. Mereka mengemukakan bahwa suatu hipotesishanya baru dapat diterima secara keilmuan bila dia konsistendengan

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan LogikaIlmu

107

Page 132: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

hipotesis-hipotesis yang sebelumnya telah disusun dan terujikebenarannya.

5.3.9. Evaluasi

Evaluasi dalam hal ini yaitu penarikan kesimpulan yangmerupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukanitu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujianhipotesis terdapat fakta yang mendukung maka hipotesis ituditerima. Sebaliknya sekiranya dalam proses pengujian tidakterdapat fakta yang cukup mendukung maka hipotesis ituditolak. Hipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadibagian dari pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhipersyaratan keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasanyang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya sertatelah teruji kebenarannya. Pengertian kebenaran di sini harusditafsirkan secara pragmatis artinya bahwa sampai saat inibelum terdapat fakta yang menyatakan sebaliknya.

Evaluasi juga dapat berupa penjelasan dari seluruhrangkaian metode ilmiah. Setelah ilmuwan melakukanpengamatan, membuat deskripsi dan mencatat data yangmenurut dia adalah relevan dengan masalahnya, diamenghadapi salah satu segi yang terpenting dari usahanya,yakni memberikan penjelasan. Seperti kita lihat, keragamanmanusia dalam alam menyebabkan timbulnya beragammasalah. Keragaman masalah ini menyebabkan kebutuhanuntuk mengembangkan berbagai alat untuk bermacampengamatan dan deskripsi, juga di samping itu, cara pe-ngumpulan data yang berbeda akan menghasilkan pen-

Struktur Ilmu Pengetahuan108

Page 133: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

jelasan yang berbeda pula yang dapat diterima dalam sistemilmu. Penjelasan dalam ilmu pada dasarnya adalah menjawabpertanyaan "mengapa". Terdapat empat cara berbeda yangdigunakan dalam ilmu untuk menjawab pertanyaan ini, yaknipenjelasan (i) deduktif, (ii) pro- babilistik, (iii) genetis, dan (iv)fungsional. Tiap-tipe penjelasan ini menjawab mengenaimengapa namun untuk pertanyaan yang berbeda-beda.

Pertama, penjelasan deduktif adalah sebuah penjelasanyang terdiri dari serangkaian pertanyaan di mana kesimpulantertentu disimpulkan setelah menetapkan aksioma ataupostulat. Contoh yang klasik adalah sebagai berikut: Semuamanusia adalah fana. Socrates adalah manusia. Oleh sebab itu,Socrates adalah fana. Fakta bahwa Socrates adalah fanamerupakan konsekuensi langsung karena dia adalah manusia.Jadi pertanyaan "Mengapa Socrates fana?" dalam carapenjelasan ini adalah karena dia manusia. Ilmuwan, jikamenerima fakta semua manusia fana, dan dia menemukan faktabahwa Socrates adalah manusia, maka dia dapat melakukandeduktif bahwa Socrates adalah fana. Walaupun begitu, seorangilmuwan tidak akan berhenti sampai di sini, dia akan berusahauntuk mengembangkan beberapa tes untuk melihat apakahSocrates secara fakta adalah fana. Penjelasan deduktif,meskipun merupakan alat yang sangat berguna dalam beberapacabang ilmu, dapat menyesatkan kita karena cara itu hanyamemperhatikan beberapa karakteristik dari gejala. Terlebihlagi, hubungan logika belum tentu berlaku untuk hubunganantarmanusia. Ahli ilmu sosial tidak

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu109

Page 134: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

pernah menerima argumentasi deduktif tanpa pertama- tamamemeriksa benar tidaknya premis yang dipergunakan,umpamanya, bahwa semua orang, faktanya memang fana-sebelum menguji bahwa Socrates secara fakta adalah seorangmanusia. Akhirnya, dia akan melakukan pengujian tersendiriuntuk melihat apakah Socrates memang benar- benar fana.

Penjelasan deduktif menjawab pertanyaan "mengapa"dengan melakukan abstraksi dari karakteristik tertentu dansecara jelas merumuskan hubungan antara tiap karakteristiktersebut. Penyusunan model adalah usaha untuk meng-abstraksikan beberapa sifat semua gejala yang terdapat dankebanyakan model dalam ilmu mempergunakan metodededuksi.

Kedua, penjelasan probabilistik (kemungkinan). Terdapatsemacam pertanyaan dalam ilmu yang tidak dapat dijawabsecara pasti seperti yang dilakukan dalam metode deduktif.Pertanyaan semacam ini hanya mungkin dijawab dengan kata-kata seperti "mungkin", "hampir pasti", atau "dalam batas 5%"dan jawaban ini disebut probabilistik. Hal ini terjadi bila kitaberurusan dengan sejumlah besar manusia, atau individudengan bermacam tingkah lakunya, di mana kita tidak tahusemua faktor yang memengaruhi tindakan mereka.

Ketiga, penjelasan genetis. Penjelasan genetis menjawabpertanyaan "mengapa" dengan apa yang telah terjadisebelumnya. Umpamanya jika kita ingin menerangkan mengapaseorang anak mempunyai tipe rambut tertentu maka carapenjelasan genetis dapat dipakai di sini, yakni

Struktur Ilmu Pengetahuan110

Page 135: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dengan memakai faktor keturunan yang dihubungkan dengankarakteristik orang tua si anak tersebut. Ahli ilmu jiwa seringsekali memergunakan penjelasan genetis ini. Mengapa manusiamelakukan tindakan tertentu? Jawaban yang baik terhadappertanyaan ini mungkin didasarkan pada apa yang terjadipadanya semasa kecil. Mengapa manusia melihat warna?Mengapa manusia melihat? Pertanyaan semacam ini dapatdijawab dengan penjelasan genetis dengan berusahamenerangkan hal-hal yang terjadi sebelumnya. Karena halinilah maka penjelasan genetis ini sering disebut penjelasanhistoris.

Keempat, penjelasan fungsional. Bentuk penjelasan lainyang sering dijumpai dalam ilmu, adalah penjelasan fungsional,yang memberikan jawaban terhadap pertanyaan "mengapa"dengan jalan menyelidiki tempat dari objek yang sedang ditelitidalam keseluruhan sistem di mana objek tersebut berada. Jadijika kita bertanya mengapa anak-anak sekolah menghormatibendera, penjelasan fungsional antara lain memberikanjawaban bahwa penghormatan tersebut akan menjadikan anak-anak itu lebih patriotik, dan sifat lebih patriotik akan menjaminkelangsungan bangsa dan cita-citanya. Patut ditandaskan disini bahwa dari semua cara penjelasan yang telah disebutkan diatas, tidak satu pun yang dapat menjawab semua pertanyaanyang diajukan oleh ilmu. Oleh sebab itu, maka para ilmuwanmempergunakan cara yang berbeda pula untuk menjelaskanmasalah yang berbeda. Kadang-kadang penelaahan keilmuantelah selesai sebelum kita sempat menjelajahi semua bagiandari sistem yang telah kita kem-

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu

111

Page 136: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

bangkan. Suatu masalah yang relatif sederhana, dengan suatupengamatan yang baik, mungkin dapat dijelaskan secarasederhana pula, di mana secara langsung hipotesis dapatditolak atau diterima kebenarannya.5.3.10. Paradigma

Secara umum pengertian paradigma adalah seperangkatkepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorangdalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkanmenurut Guba, paradigma dalam ilmu pengetahuanmempunyai definisi bahwa seperangkat keyakinan mendasaryang memandu tindakan-tindakan manusia dalam keseharianmaupun dalam penyelidikan ilmiah. Paradigma dalam hal inidibatasi pada paradigma pencarian ilmu pengetahuan (discipline

inquiry paradigm), yaitu suatu keyakinan dasar yang digunakanberbagai kalangan untuk mencari kebenaran realitas menjadisuatu ilmu atau disiplin ilmu pengetahuan. Dalammengembangkan suatu paradigma ilmu kita harus dapatmelihat cara pandang yang menjadi aspek filosofis danmetodologis dalam menemukan ilmu pengetahuan, yaitu:dimensi ontologis, dimensi epistemologis, dimensi aksiologis,dimensi retorik dan dimensi metodologis.

Ada empat paradigma ilmu pengetahuan yang dikem-bangkan dalam menemukan hakikat realitas atau ilmupengetahuan yaitu: Positivisme, Postpositivisme (Classical

Paradigm, Conventionalism Paradigm), Critical Theory (Realism)

dan Constructivism. Dalam ilmu sosial perubahan terjadi secaracepat dan dinamis, tergantung pada bukti

Struktur llmu Pengetahuan112

Page 137: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

empiris yang diyakini. Berikut dipaparkan berbagai unsur yangdilihat sebagai indikator adanya perubahan dalampengembangan ilmu. Keragaman paradigmatik dapat terjadikarena perbedaan pandangan filosofis, konsekuensi logis dariperbedaan teori yang digunakan dan sifat metodologi yangdigunakan untuk mencapai kebenaran.

Ada empat cara berpikir berdasarkan dikotomi pengaruhantar individu dan masyarakat: (i) dikotomi muncul akibatasumsi umum bahwa individu dapat membentuk ataumengubah masyarakat; (ii) dikotomi muncul akibat asumsiumum bahwa "individu merupakan produk dari masyarakat"(individual is created society); (iii) Dikotomi dari kedua pendapatitu disintesiskan oleh Peter Berger, dalam model yang memilikiperspektif yang tersangkut paut dengan hubungan antaraanggota masyarakat; (iv) model terakhir itu akan mneghasilkangambaran yang menyambung. Di satu sisi berlangsung prosessocialization yang terjadi ketika individu mendapat pengaruhkuat dari lingkungan sosial, individu akan menyesuaikan diridengan pola-pola yang berlaku di masyarakatnya.

Pandangan tentang paradigma ilmu pengetahuantampaknya berubah antarwaktu. Perkembangan substansiparadigmatik dalam tulisan ini akan dikupas lengkap, berawaldari paradigma positivisme, postpositivisme, critical theory dankonstruktivisme. Perubahan paradigma dalam ilmupengetahuan mencakup seluruh aspek paradigma. Daribeberapa kasus perubahan paradigma ilmu pengetahuan yangtelah dipaparkan, arah yang dicapai memang diutamakanberupa perkembangan. Kemapanan dan

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu

UIN

SU

NA

NN

SU

NA

NS

UN

AN

NA

NN

KA

LIJ

AG

AK

AL

IJA

GA

LIJ

AG

AJA

GA

GA

Page 138: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

munculnya spesialisasi ilmu menjadi harapan dari perubahantersebut. Perubahan tersebut berhubungan timbal balik denganperubahan kehidupan manusia yang menjadi pendukungnya,termasuk terutama perkembangan di kalangan ilmuwan.

5.4. Ringkasan

Secara sistematik dan kumulatif pengetahuan ilmiahdisusun setahap demi setahap dengan menyusun argumentasimengenai sesuatu yang baru berdasarkan pengetahuan yangsudah ada. Dengan demikian maka ilmu merupakan tubuhpengetahuan yang tersusun dan terorganisasikan dengan baik.Penemuan yang tidak teratur dapat diibaratkan sebagai "rumahatau batu bata yang bercerai-berai".Secara singkat dapat dikatakan bahwa metode keilmuan

adalah sebuah teori pengetahuan yang dipergunakan manusiadalam memberikan jawaban tertentu terhadap suatupernyataan. Metode ini menitikberatkan kepada suatu urutanprosedur yang saksama di mana diperoleh sekumpulanpengetahuan yang diperluas secara terus menerus serta bersifatmengoreksi diri sendiri. Metode keilmuan mendasarkan diripada anggapan bahwa, terdapat keteraturan yang dapatditemukan dalam hubungan antara gejala-gejala, dan bahwaalat pancaindra manusia, (atau alat yang dibuat secara teliti),pada dasarnya dapat berfungsi secara layak. Lewatpengorganisasian yang sistematis dan pengujian pengamatan,manusia telah mampu mengumpulkan pengetahuan secarakumulatif, walaupun

Struktur Ilmu Pengetahuan114

Page 139: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

yang terus-menerus bertumbuh dan mempunyai peluangbesar untuk benar. Walaupun begitu, metode keilmuan tidakmengajukan diri sebagai metode yang membawa manusiakepada suatu kebenaran akhir yang takkan pernah berubah.

Dapat disimpulkan bahwa ilmu merupakan kumpulanpengetahuan yang disusun secara konsisten dan kebe-narannya telah teruji secara empiris. Dalam hal ini harusdisadari bahwa proses pembuktian dalam ilmu tidaklahbersifat absolut. Sekiranya sekarang kita dapat mengum-pulkan fakta-fakta yang mendukung hipotesis kita makabukan berarti bahwa untuk selamanya kita akan men-dapatkan hal yang sama. Mungkin saja sewaktu-waktu, baiksecara kebetulan maupun karena disebabkan kemajuandalam peralatan pengujian, maka kita akan mendapatkanfakta yang menolak hipotesis yang selama ini kita anggapbenar. Jadi pada hakikatnya suatu hipotesis dapat kitaterima kebenarannya selama tidak didapatkan fakta yangmenolak hipotesis tersebut. Hal ini membawa dimensi barukepada hakikat ilmu yakni sifat pragmatis dari ilmu. Ilmutidak bertujuan untuk mencari kebenaran melainkankebenaran yang bermanfaat bagi manusia dalam tahapperkembangan tertentu. Hipotesis-hipotesis yang sampaisaat ini tidak ditolak kebenarannya, dan mempunyaimanfaat bagi kehidupan kita, kita anggap sebagaipengetahuan yang sahih. Dalam proses keilmuan bahwahipotesis ini kemudian hari ternyata tidak benar, bagi kitahal itu tidaklah terlalu penting selama hipotesis inimempunyai kegunaan. Seperti ucapan Santayana,maka

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

115

Page 140: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dalam ilmu sekiranya kita menemukan kebenaran baru, kitatidak lalu "menyalahkan pendahulu itu, kita cuma mengucapkan

selamat jalan".

Struktur llmu Pengetahuan116

Page 141: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab VI

Teori Kebenaran IlmuPengetahuan

6.1. Deskripsi

Manusia sebagai makhluk pencari kebenaran dalamperenungannya akan menemukan tiga bentuk eksistensi, yaituagama, ilmu pengetahuan, dan filsafat. Agama mengantarkanpada kebenaran, dan filsafat membuka jalan untuk mencarikebenaran.

Filsafat dipahami sebagai suatu kemampuan berpikirdengan menggunakan rasio dalam menyelidiki suatu objek ataumencari kebenaran yang ada dalam objek yang menjadi sasaran.Kebenaran itu sendiri belum pasti melekat dalam objek.Terkadang hanya dapat dibenarkan oleh per- sepsi-persepsibelaka, tanpa mempertimbangkan nilai-nilai universal dalamfilsafat.6.2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada topik ini adalah menjelaskantentang teori kebenaran dalam ilmu pengetahuan terdiri atas:(i) koherensi; (ii) korespondensi; (iii) positivistik; (iv) pragmatik;(v) esensialisme; (vi) konstruktivisme; danFilsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan LogikaIlmu

117

Page 142: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

(vii) religiusisme.6.3. Teori Kebenaran

Pertanyaan-pertanyaan berikut tentu membuka wawasankita, bisa jadi selama ini hanya merupakan kesan- kesan yangkita biarkan berlalu. Untuk keperluan pembelajaran filsafatilmu, sengaja diangkat lagi agar memperoleh wacana yangmemadai dalam konteks untuk menemukan kebenaran.Pertanyaan-pertanyaan itu adalah; (i) Apakah kebenaran ituada?; (ii) Apakah kebenaran ada atau tidak ada? (iii) Kebenaranitu apakah kecil atau kebenaran besar; (iv) Bagaimanakebenaran yang terdapat di dalam filsafat, agama, ilmu, danseni; (v) Bagaimana pandangan kaum skeptis, relatif, dansubjektif, dan kaum nihilis tentang kebenaran; (vi) Bagaimanapaham diterminis dan inditerminis (konseptual, atau konseptualyang kacau) tentang kebenaran; dan (vii) Bagaimana teori- teoriontologi kebenaran.

Sejumlah teori yang telah dikemukakan oleh para filsufdengan senyatanya membuka mata kita antara lain yangdikemukakan: (i) teori idealisme Plato yang berpusat pada"idea"; (ii) teori Rasionalisme R.Decartes, yang berpusat padarasio dan kesadaran; (iii) teori Immanuel Kant yang berpusatpada akal atau rasio mumi (Reinen Vernunft, Praktisen Vernunft).

(iv) teori-teori wahyu/revalasi dari kalangan teolog (dari TuhanYME) yang menyatakan bahwa the truth is created by the God

yang dilawan oleh teori evolusi; (v) teori coherence (coherence

theory) yang menyatakan bahwa kebenaran itu suatu nilai inter-

Teori Kebenaran llmu Pengetahuan

118

Page 143: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

subjektif, ada nilai disepakati bersama antara subjek dengansubjek yang lain. Bahkan, Kebenaran yang bermaknahumanistik; (vi) Correspondence theory yang menyatakan bahwakebenaran itu adalah sesuatu sesuai hukum alam (natural laws).

Oleh sebab itu ilmu harus mencari atau menemukan hukumalam; (vii) teori pragmatisme yang menyatakan bahwakebenaran adalah sesuatu yang berguna atau bermanfaat bagimanusia di dunia ini. Atau paham teori utilitiarisme, yangbenar itu yang memberikan faedah atau keuntungan bagimanusia; (viii) Teori Esensialisme yang menyatakan bahwakebenaran itu sesuatu yang abstrak dan yang bermakna sebagaihal yang esensial atau yang terdalam dari pikiran manusia; (ix)teori eksistensialisme yang menyatakan bahwa kebenaran itusuatu yang sangat kontektual, sesuai dengan ruang dan waktu.Oleh sebab itu kebenaran yang absolut tidak pernah ada; (x)teori metafisisontology yang menyatakan bahwa kebenaran itusuatu hal yang ontologis, diketahui atau tidak, kebenaran ituada dalam ruang yang-ada. Kebenaran ada di dunia metafisisdan bukan dalam dunia empiris; (xi) teori ilmupengetahuan/teori ilmiah yang menyatakan bahwa kebenaranitu sesuai dengan asas-asas yang ada dalam ilmu pengetahuan(merupakan kebenaran dari pembuktian terhadap hipotesis).(xii) teori perenial- isme yang menyatakan bahwa kebenaranmerupakan sesuatu yang muncul dari hati nurani manusia,yang sifatnya abstrak; (xiii) teori penomenologi (E.Husserl) yangmenyatakan bahwa kebenaran itu adalah sesuatu yang tetapdan abstrak bernama "neumenon" jauh dibalik

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

119

Page 144: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

penomenon (gejala); (xiv) teori konstruktivisme yangmenyatakan bahwa kebenaran itu suatu hasil konstruksipikiran manusia yang bebas, dan selalu berubah, dan sangatsubjektif; (xvi) teori post-modernisme menyatakan bahwakebenaran itu bukan suatu yang tetap, selalu berubah, dan akalmanusia menciptakan secara bebas dan tidak pernah samadengan yang lalu, terdapat kecenderungan bahwa kebenarantidak dapat diungkapkan dalam bahasa; (xvii) teoriprogresivisme menyatakan bahwa kebenaran yang tidak pernahstatik, melainkan selalu berubah ke depan (ke masa yang akandatang) sesuai perkembangan manusia dan zaman. Paham inimenolak paham-paham warisan tradisi dan konservatif; (xviii)teori kritik (Critical theory of truth) menyatakan kebenaran itusuatu hasil pemikiran manusia yang terbuka dan kritissepanjang zaman, dan kebenaran lahir dari dialog, diskusi, dandiskursus yang kontinu (Jurgen Hebernas); (xix) teori nihilismmenyatakan bahwa sesungguhnya tidak pernah ada kebenarandi dunia ini, yang ada hanya power, who holds the power, he is able

to creat the truth and jaustice (F. Nietzsche).Menurut Jujun S. Suriasumantri dalam tulisannya yang

berjudul Hakikat Dasar Keilmuan, ilmu merupakan suatupengetahuan yang menjelaskan rahasia alam agar gejalaalamiah tersebut tidak lagi merupakan misteri. Ilmu membatasiruang jelajah kegiatan pada daerah pengalaman manusia.Artinya, objek penjelajahan keilmuan meliputi segenap gejalayang dapat ditangkap oleh pengalaman manusia lewatpancaindranya.

Teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan120

Page 145: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Secara epistemologi, ilmu memanfaatkan dua kemampuanmanusia dalam mempelajari alam, yakni pikiran dan indra.Epistemologi keilmuan pada hakikatnya merupakan gabunganantara pikiran secara rasional dan berpikir secara empiris.Kedua cara berpikir tersebut digabungkan dalam mempelajarigejala alam untuk menemukan kebenaran.

Ilmu, dalam menemukan kebenaran, menyandarkandirinya kepada kriteria atau teori kebenaran antara lain: (i)koherensi; (ii) korespondensi; (iii) positivistik; (iv) pragmatik; (v)esensialisme; (vi) konstruktivisme; dan (vii) religiusisme.6.3.1. Koherensi

Koherensi merupakan teori kebenaran yang menegaskanbahwa suatu proposisi (pernyataan suatu pengetahuan,pendapat, kejadian, atau informasi) akan diakui sahih/ dianggapbenar apabila memiliki hubungan dengan gagasan-gagasan dariproporsi sebelumnya yang juga sahih dan dapat dibuktikansecara logis sesuai dengan kebutuhan- kebutuhan logika. Teoriini juga mendasarkan diri kepada kriteria konsistensi suatuargumentasi. Teori ini melihat sesuatu itu dengan benar ketikaterdapat adanya konsistensi yang ditangkap subjek yang satudengan subjek lainnya tentang suatu realita yang sama. Makinkonsisten ide-ide atau kesan yang ditangkap beberapa subjektentang sesuatu objek yang sama, makin benarlah ide-ide ataukesan itu.6.3.2. Korespondensi

Korespondensi merupakan teori kebenaran yang

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan LogikaIlmu

121

Page 146: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

mengatakan bahwa suatu pengetahuan itu sahih apabilaproporsi bersesuaian dengan realitas menjadi objekpengetahuan itu. Kesahihan korespondensi itu memilikipertalian yang erat dengan kebenaran dan kepastian indrawi.Dengan demikian, kesahiahan pengetahuan itu dapatdibuktikan secara langsung. Teori ini juga mendasarkan dirikepada kriteria tentang kesesuaian antara materi yangdikandung oleh suatu pernyataan dengan objek yang dikenaipernyataan tersebut. Sesuatu dianggap benar apabila apa yangdiungkapkan (pendapat, kejadian, informasi) sesuai denganfakta (kesan, ide-ide) di lapangan.6.3.3. Positivisme

Positivisme dirintis oleh August Comte (1798-1857), yangdianggap sebagai Bapak ilmu Sosiologi Barat. Positivismeadalah cara pandang dalam memahami dunia denganberdasarkan sains. Positivisme sebagai perkembanganEmpirisme yang ekstrem, adalah pandangan yang menganggapbahwa yang dapat diselidiki atau dipelajari hanyalah "data-datayang nyata/empirik", atau yang mereka namakan positif. Nilai-nilai politik dan sosial menurut Positivisme dapatdigeneralisasikan berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh daripenyelidikan terhadap kehidupan masyarakat itu sendiri. Nilai-nilai politik dan sosial juga dapat dijelaskan secara ilmiah,dengan mengemukakan perubahan historis atas dasar caraberpikir induktif. Jadi, nilai-nilai tersebut tumbuh danberkembang dalam suatu proses kehidupan dari suatumasyarakat itu sendiri. Penganut paham positivisme meyakinibahwa

Teori Kebenaran llmu Pengetahuan122

Page 147: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

hanya ada sedikit perbedaan (jika ada) antara ilmu sosial danilmu alam, karena masyarakat dan kehidupan sosial berjalanberdasarkan aturan-aturan, demikian juga alam.

6.3.4. Pragmatisme

Pragmatisme merupakan teori kebenaran yang men-dasarkan diri kepada kriteria tentang fungsi atau tidaknyasuatu pernyataan dalam lingkup ruang dan waktu tertentu.Teori Pragmatisme berbeda dengan teori koherensi dankorespondensi yang keduanya berhubungan langsung denganrealita objektif, pragmatisme berusaha menguji kebenaran ide-ide melalui konsekuensi-konsekuensi daripada praktik ataupelaksanaannya. Artinya, ide-ide itu belum dikatakan benaratau salah sebelum diuji.

6.3.5. Esensialisme

Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepadanilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradabanumat manusia. Esensialisme muncul pada zaman Renaissance

dengan ciri-ciri utama yang berbeda dengan progresivisme.Perbedaannya yang utama ialah dalam memberikan dasarberpijak pada pendidikan yang penuh fleksibilitas, di manaserta terbuka untuk perubahan, toleran dan tidak adaketerikatan dengan doktrin tertentu. Esensialisme memandangbahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memilikikejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dannilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.Esensialisme berpendapat bahwa dunia ini dikuasai oleh tatayang tiada cela yang mengatur dunia beserta isinya dengantiada cela pula.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 123

Page 148: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Esensialisme didukung oleh idealisme modern yang mem-punyai pandangan yang sistematis mengenai alam semestatempat manusia berada. Esensialisme juga didukung olehidealisme subjektif yang berpendapat hahwa alam semestaitu pada hakikatnya adalah jiwa/spirit dan segala sesuatuyang ada ini nyata ada dalam arti spiritual.

6.3.6. Konstruktivisme

Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pem-belajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan menciptasesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivismesebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yangdilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakanhimpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman.Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan danmenjadi lebih dinamis.

Konstruktivisme dianggap berusaha menghilangkanaspek power dalam memahami nilai. Nilai dianggap sebagaisesuatu yang netral dan tidak punya bias ataupun basiskekuasaan. Dalam artian ini, konstruktivisme kehilangantujuan utama pemikiran kritis, yakni emansipasi. Jadi,sekalipun memahami realitas bukan sebagai sesuatu yangbeku, alamiah dan abadi melainkan sebagai produk dariinteraksi, konstruktivisme tidak memaknai interaksi antarnilai ini sebagai sebuah proses politik yang sangat berpe-ngaruh pada aspek keadilan, kesederajatan dan kebebasan.

6.3.7. Religiusisme

Teori Religiusisme memaparkan bahwa manusiabukanlah semata-mata makhluk jasmaniah, tetapi juga

Teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan124

Page 149: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

makhluk rohaniah. Oleh karena itu, muncullah teori religiusini yang kebenarannya secara ontologis dan aksiologisbersumber dari sabda Tuhan yang disampaikan melaluiwahyu.

Secara pasti, kita tidak akan mendapatkan kebenaranmutlak, dan untuk mengukur kebenaran dalam filsafatsesungguhnya tergantung kepada kita oleh metode-metodeuntuk memperoleh pengetahuan itu. Jika apa yang kitaketahui ialah ide-ide kita, maka pengetahuan hanya dapatterdiri dari ide-ide yang dihubungkan secara tepat, dankebenaran merupakan keadaan saling berhubungan diantara ide-ide tersebut.

Bertrand Russell dalam bukunya The Problems of

Philosophy, menulis "Kebenaran dan Kesesatan". Dualismeini sepanjang sejarah kehidupan tidak akan pernahterpisahkan, karena anggapan kebenaran berkaitan denganadanya kesesatan. Suatu kebenaran muncul saat asumsikesesatan itu mengiringinya. Keyakinan-keyakinan yangkeliru sering kali dipegang teguh sebagaimana keyakinan-keyakinan yang benar, sehingga menjadi suatu pertanyaanyang sulit bagaimana keyakinan-keyakinan itu dibedakandari keyakinan-keyakinan yang benar.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, manusiasebagai makhluk pencari kebenaran dalam perenungannyaakan menemukan tiga bentuk eksistensi, yaitu agama, ilmupengetahuan, dan filsafat. Agama mengantarkan padakebenaran, dan filsafat membuka jalan untuk mencari ke-benaran. Sedangkan ilmu pengetahuan pada hakikatnyaadalah kebenaran itu sendiri, karena manusia menuntut

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu

Page 150: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

ilmu dengan tujuan mencari tahu rahasia alam agar gejalaalamiah tersebut tidak lagi menjadi misteri.6.4. Relevansinya dengan Antropologi

Filsafat dikatakan sebagai mater scientiarum, yakni induksemua ilmu pengetahuan. Setiap orang yang ingin belajarpengertian hidup dan kehidupan harus mengetahui ilmufilsafat. Dalam bukunya, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar, (Dr.Surajiyo, 2005) menyatakan berfilsafat tidak lain adalah hidupberpikir dan pemikiran sedalam-dalamnya tentang hidup dankehidupan itu (living thought and thoughtfull living).

Filsafat ilmu bukanlah sekadar metodologi ataupun tatacara penulisan karya ilmiah. Filsafat ilmu merupakan refleksisecara filsafati akan hakikat ilmu yang tidak akan mengenaltitik henti dalam menuju sasaran yang akan dicapai, yaitukebenaran dan kenyataan. Memahami filsafat ilmu berartimemahami seluk-beluk ilmu pengetahuan sehingga segi-segidan sendi-sendinya yang paling mendasar, untuk dipahami pulaperspektif ilmu, kemungkinan pengembangannya, sertaketerjalinan antar cabang ilmu yang satu dengan yang lain.

Jadi, dalam mempelajari antropologi kita juga tidak dapatlepas dari filsafat, khususnya teori kebenaran dan kesesatanpengetahuan. Antropologi sebagai ilmu yang mempelajaritentang manusia secara keseluruhan, baik dari segi fisikmaupun budaya, memiliki teori-teori yang dicetuskanberdasarkan kriteria kebenaran. Kita tidak dapat mencetuskanteori-teori baru begitu saja tanpa

Teori Kebenaran llmu Pengetahuan126

Page 151: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

didasari oleh salah satu dari ketujuh kriteria kebenarantersebut, sebab dapat jadi teori kita dapat menyesatkan publik.

6.5. Ringkasan

Dari penjelasan di atas, kita dapat menarik suatukesimpulan bahwa manusia sebagai makhluk pencarikebenaran akan menemukan tiga bentuk eksistensi, yaituagama, ilmu pengetahuan, dan filsafat. Agama mengantarkanpada kebenaran dan filsafat membuka jalan untuk mencarikebenaran. Sedangkan ilmu pengetahuan pada hakikatnyaadalah kebenaran itu sendiri, karena manusia menuntut ilmudengan tujuan mencari tahu rahasia alam agar gejala alamiahtersebut tidak lagi menjadi misteri.

Secara pasti, tidak ada kebenaran yang absolut di duniaini. Kebenaran dan kesesatan ilmu pengetahuan itu sendiritergantung kepada kita yang berusaha mencari tahu denganmenggunakan metode kriteria kebenaran yang terdiri dari:koherensi, korespondensi, positivisme, pragmatisme,esensialisme, konstruktivisme, dan religiusisme.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 152: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab VII

Logika Ilmu dan Metode BerpikirIlmiah

7.1. Deskripsi

Di era postmodern saat ini telah begitu banyak dite-mukan inovator baru dalam ilmu pengetahuan. Penemuan-penemuan tersebut dapat kita rasakan hampir dalam segalabidang dan lingkungan di mana kita berada. Misalnya,keberadaan teknologi informasi yang semakin hari semakincanggih.

Hasil penemuan baru tersebut tentunya melalui se-jumlah proses yang memakan waktu cukup relatif panjang.Hal ini (semakin pesatnya penemuan-penemuan baru)merupakan suatu yang tidak dapat dielakkan lagi, karena iamerupakan tuntutan dari keberadaan manusia itu sendiri,yakni keberadaan kebutuhan dan keinginan manusia yangsemakin tinggi dan beragam.

Di dalam proses penemuan sains tersebut kita menge-nal yang namanya metode ilmiah sebagai jalan untukmeraih hasil yang sesuai "standar" keilmuan. Sains yang

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 153: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

terus berkembang dapat dikatakan merupakan dampak darirevolusi industri yang terjadi di Eropa. Revolusi industrimembawa perubahan besar dalam berbagai aspek. Corak-corakmetodologis yang dikembangkan menyebabkan ilmu pengetahuanbersifat positivistik, deterministik, dan evolusionistik. Sehinggasegala sesuatu harus dijelaskan dengan metode kuantitatif daneksperimental melalui observasi.

Dewasa ini, ada kecenderungan-kalau tidak mau dikatakansepenuhnya—yang dilakukan oleh para pemikir atau ilmuwanyang berpersepsi bahwa metode ilmiah merupakan satu-satunyametode yang diterapkan dalam mendapatkan pengetahuan yangdisebut ilmu. Bahkan, ia juga dijadikan landasan atau sebagaiasas dalam berpikir. Lebih dari itu, terjadi pensakralanterhadapnya.

7.2, Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada bagian ini menjelaskan logikailmu terdiri atas; (i) hakikat berpikir; (ii) pengertian dan kriteriametode berpikir ilmiah; logika ilmiah; bahasa keilmuan; modelmetode berpikir ilmiah; hal-hal yang harus diperhatikan dalampenggunaan Metode Rasional.

7.3. Hakikat Berpikir dan Medote Berpikir Ilmiah

7.3.1. Hakikat Berpikir

Dalam aktivitas keseharian kita, ketika beraktivitas dalamlingkungan masing-masing, dapat dipastikan bahwa kita tidakdapat lepas dari yang namanya berpikir. Hanya saja memang,tingkat daya pikir tersebut masing-masing

Logika Ilmu dan Metode Berpikir Ilmiah

Page 154: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

berbeda pada setiap orang. Berpikir dapat dikatakan me-rupakan suatu aktivitas yang sangat penting. Karena tanpa-nya, manusia berada dalam suasana yang gelap dan hampa.Manusia tidak mampu mengenal lingkungan tempat diatinggal, siapa pencipta alam jagat raya ini, bahkan ia pun tidakmampu mengenal dirinya dan hakikat keberadaannya di duniatanpa melalui sebuah aktivitas berpikir.

Berpikir juga dapat dikatakan suatu hal yang alamiah(fitrah atau natural) bagi setiap manusia-yang sehat atau tidakgila-dikarenakan adanya "unsur-unsur" ciptaan yang telahdiciptakan oleh Allah SWT. Dalam proses berpikir, sejatinyamelibatkan unsur-unsur tertentu, yakni: (i) otak yang sehat; (ii)pancaindra; (iii) informasi sebelumnya; dan (iv) adanya fakta.

Dari empat unsur di atas dapat kita rangkai sebuahdefinisi sebagai berikut: "pemindahan pengindraan terhadapfakta melalui pancaindra ke dalam otak yang disertai adanyainformasi-informasi terdahulu yang digunakan untukmenafsirkan fakta tersebut". Definisi ini sekaligus jugamerupakan definisi bagi akal, pemikiran, proses berpikir.

Apakah sebenarnya berpikir? Secara umum maka tiapproses dalam idea, konsep dan sebagainya dapat disebutberpikir. Umpamanya, jika seseorang bertanya kepada saya,"apakah yang sedang kamu pikirkan?" mungkin sayamenjawab, "Saya sedang memikirkan keluarga saya." Hal iniberarti bayangan, kenangan dan sebagainya hadir dan ikut-mengikuti dalam kesadaran saya. Karena itu, maka definisiyang paling umum dari

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 155: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

berpikir adalah proses idea dan konsep.7.3.2. Pengertian Metode Berpikir Ilmiah

Pemikiran ilmiah bukanlah pemikiran biasa. Pemikiranilmiah adalah pemikiran yang sungguh-sungguh. Artinya,suatu cara yang berdisiplin, di mana seseorang yang tidakakan membiarkan idea dan konsep yang sedang dipikirkannyaberkelana tanpa arah, namun kesemuanya itu diarahkan padasatu tujuan tertentu. Tujuan tertentu dalam hal ini adalahpengetahuan. Berpikir keilmuan, atau berpikir sungguh-sungguh adalah cara berpikir yang disiplinkan dan diarahkankepada pengetahuan.

Dalam Kamus Besar BahasaIndonesia disebutkan, bahwametode adalah cara yang teraturdan terpikir. baik-baik untukmencapai maksud (dalam ilmupengetahuan) atau cara kerjayang bersistem untukmemudahkan pelaksanaan suatukegiatan guna mencapai tujuanyang ditentukan.

Peter R. Senn mengatakan, metode merupakan suatuprosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyailangkah-langkah sistematis. Metodologi merupakan suatupengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam

132 Logika Ilmu dan Metode Berpikir Ilmiah

Gambar 7.1. Simbol Berpikir

Page 156: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

metode tersebut. Dari dua macam pendapat di atas dapat kitapadukan menjadi: metode adalah suatu cara yang sistematisuntuk mencapai dan mengetahui maksud atau tujuan yangtelah ditentukan secara efektif, efisien, dan optimal.

Istilah metode berpikir ilmiah ini juga dibahas olehTaqiyuddin an-Nabhani (2001) dalam bukunya at-Tafkir. Iamenyebut metode ilmiah dengan metode berpikir ilmiah.Penelitian sebagai suatu rangkaian aktivitas mengandungprosedur tertentu, yakni serangkaian cara dan langkah tertibyang mewujudkan pola tetap. Rangkaian cara dan langkah inidalam dunia keilmuan disebut metode untuk menegaskanbidang keilmuan itu seringkali dipakai istilah metode ilmiah(scientific method).

Dictionary of Behavioral Science memberikan definisi metodeilmiah dengan "teknik-teknik dan prosedur- prosedurpengamatan dan percobaan yang menyelidiki alam yangdipergunakan oleh ilmuwan-ilmuwan untuk mengolah fakta-fakta, data, dan penafsirannya sesuai dengan asas-asas danaturan-aturan tertentu.

Arturo Rosenblueth mengatakan "metode ilmiah adalahsuatu prosedur dan ukuran yang dipakai oleh ilmuwan-ilmuwan dalam penyusunan dan pengembangan cabangpengetahuan khusus mereka".

Selanjutnya, James B. Conant memberikan rumusanmetode ilmiah menjadi delapan langkah, yakni sebagai berikut:(i) kenali bahwa suatu situasi yang tidak menentu ada. Inimerupakan suatu situasi bertentangan atau kabur yangmengharuskan penyelidikan; (ii) nyatakanmasalah

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

133

Page 157: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

itu dalam istilah spesifik; (iii) rumuskan suatu hipotesis kerja; (iv)rancang suatu metode penyelidikan yang ter- kendalikan denganjalan pengamatan atau dengan jalan percobaan ataupun kedua-duanya; (v) kumpulkan dan catat bahan pembuktian atau data'kasar'; (vi) olah data kasar ini menjadi suatu pernyataan yangmempunyai makna; (vii) tibalah pada suatu penegasan yang dapatdipertanggungjawabkan. Kalau penegasan itu betul, ramalan-ramalan dapat dibuat darinya; (viii) satu padukan penegasan yangdapat dipertanggungjawabkan itu, kalau terbukti merupakanpengetahuan baru dalam ilmu, dengan kumpulan pengetahuanyang telah mapan.

Makna penelitian ini secara sederhana ialah bagaimanakahmengetahui sesuatu yang dilakukan melalui cara tertentu denganprosedur yang sistematis (Gama, 2000:1). Proses sistematis initidak lain adalah langkah-langkah metode ilmiah. Jadi pengertiandari metodologi penelitian itu dapat diartikan sebagai pengkajianatau pemahaman tentang cara berpikir dan cara melaksanakanhasil berpikir menurut langkah-langkah ilmiah.

Terhadap cara untuk mengetahui dan memahami sesuatu,Babbie (1992) berpendapat:" ... science is a method of inquiry-away of

learning-and knowing things about the world around us". Dengandemikian untuk memahami dan mempelajari sesuatu yang terjadidi sekeliling kita terdapat banyak cara. Walaupun demikian ilmutetap memiliki ciri tertentu, yang sesungguhnya ciri tersebutberada dalam berbagai aktivitas yang dilakukan sehari-hari.Menurut Pierce (dalam Kerlinger, 1973) terdapat

Logika Ilmu dan Metode Berpikir Ilmiah134

Page 158: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

empat metode untuk memahami sesuatu (methods of knowing)

yaitu: (i) the method of tenacity (wahyu), (ii) the method of

authority (otoritas), (iii) the a priory method (intuisi) dan (iv) the

method of science (metode ilmiah). Penelitian termasuk ke dalammetode ilmiah, sebagai metode memahami yang paling baikguna memperoleh kebenaran ilmiah.7.4. Bahasa Keilmuan

Bahasa keilmuan adalah suatu sarana yang digunakandalam komunikasi keilmuan. Terdapat unsur-unsur yangterlibat dalam komunikasi keilmuan, seperti juga unsur- unsurdari kebanyakan bentuk komunikasi antara lain adalah: (i)lambang (termasuk kata-kata dan tanda-tanda); (ii) definisi;dan (iii) pernyataan dan logika.

Analisis singkat dari peranan unsur-unsur ini meng-gambarkan pada kita hakikat masing-masing unsur tersebut.

Terdapat berbagai tujuan dan bentuk bahasa komunikasimulai dari bahasa estetik, bahasa sehari-hari, bahasa hukumsampai bahasa keilmuan. Sebagai contoh "dibandingkan dengannegara-negara lain, semasa periode 1965- 1973 laju tumbuhperekonomian Indonesia termasuk yang tinggi (7,6%) rata-ratapertahun. Tingkat tersebut hanya dilampaui oleh Brazil dengan(9,1%) rata-rata pertahun. Apakah terdapat keraguan dalampikiran orang yang membaca atau mendengar berita ini?Apakah terdapat konflik penafsiran dalam komunikasitersebut? Mungkin sekali tidak. Pernyataan ini adalah tepat.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 159: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Contoh yang kontras ini bukanlah dikemukakan dengantujuan untuk memuji yang satu dan mengutuk yang lain. Maksudkita hanyalah memperlihatkan dua aspek dari komunikasi: yangsatu estetik dan yang lain bersifat mengemukakan kenyataan.Bahasa sebagai alat kenikmatan, untuk tujuan-tujuan estetik,berfungsi sebagai alat kegiatan dengan membawa pembaca untukmembangun gambaran yang dapat dinikmati oleh dirinya sendiri.

Dalam ilmu, benar dan salah merupakan nilai yang bersifatrelatif. Pernyataan hanyalah kita terima atau kita tolak. Ilmuyang mempelajari hubungan pernyataan-per- nyataan ini kapandianggap benar, atau kapan dianggap salah, dan menetapkansecara deduktif apakah suatu hubungan adalah benar atau salah.Komunikasi keilmuan adalah komunikasi logis. Tiap teorikeilmuan adalah suatu sistem kalimat yang dianggap benar danbiasa disebut hukum atau pernyataan.

Bahasa keilmuan juga merupakan bahasa yang digunakandalam penulisan-penulisan ilmiah atau dalam penulisan dalamilmu pengetahuan.

Tujuh ciri ragam bahasa keilmuan adalah: (i) cendekia; (ii)lugas; (iii) jelas (iv) formal; (v) objektif; (vi) konsisten; (vii) bertolakdari gagasan; serta (viii) ringkas dan padat.

Pertama, cendekia. Bahasa yang cendekia mampu membentukpernyataan yang tepat dan saksama, sehingga gagasan yangdisampaikan penulis dapat diterima pembaca.

Kedua, lugas. Paparan bahasa yang lugas dapat menghindarikesalahpahaman dan kesalahtafsiran isi kalimat

Logika Ilmu dan Metode Berpikir Ilmiah136

Page 160: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dapat dihindari. Penulisan bernada sastra perlu dihindari.Ketiga, jelas. Gagasan akan mudah dipahami apabila bahasa

yang dituangkan secara jelas dan hubungan antara gagasan yangsatu dengan yang lainnya juga jelas.

Keempat, formal. Bahasa yang digunakan dalam komunikasiilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan dapat dilihat pada kosakata, bentukan kata, dan kalimatnya.

Kelima, objektif. Sifat objektif tidak cukup dengan hanyamenempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi jugadiwujudkan dalam penggunaan kata.

Keenam, konsisten. Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah,sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka untuk selanjutnyadigunakan secara konsisten.

Ketujuh, bertolak dari gagasan. Bahasa keilmuan digunakandengan orientasi gagasan. Pilihan kalimat yang lebih cocok adalahkalimat pasif, sehingga kalimat aktif perlu dihindari.

Kedelapan, ringkas dan padat. Ciri padat merujuk padakandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur- unsurbahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadaidengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, cirikepadatan sudah terpenuhi.

7.5. Model dan Kriteria Metode Berpikir Ilmiah

Pada dasarnya, ditinjau dari sejarah berpikir manusia,terdapat dua pola berpikir ilmiah. Yang pertama adalah berpikirsecara rasional, di mana berdasarkan paham rasionalisme ini, ideatentang kebenaran sebenarnya sudah ada. Pikiran manusia dapatmengetahui idea tersebut,

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 161: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

namun tidak menciptakannya, dan tidak pula mempelajarinyalewat pengalaman. Dengan kata lain, idea tentang kebenaran,yang menjadi dasar bagi pengetahuan, diperoleh lewat berpikirrasional, terlepas dari pengalamanmanusia.

Cara berpikir ilmiah yang kedua adalah empirisme. Berbedadengan orang-orang yang berpikir secara rasional. Menurut orang-orang yang berpaham empirisme ini, pengetahuan ini tidak adasecara apriori di benak kita, melainkan harus diperoleh lewatpengalaman.

Adapun kriteria metode berpikir ilmiah antara lain: (i)berdasarkan fakta; (ii) bebas dari prasangka; (iii) menggunakanprinsip-prinsip analisis; (iv) menggunakan hipotesis; (v)menggunakan ukuran objektif; dan (vi) menggunakan teknikkuantifikasi.7.6. Kelemahan-kelemahan Metode Berpikir Ilmiah

Kelemahan metode ilmiah dapat kita lihat dari segi (i)cakupan atau jangkauan dari kajiannya, (ii) asumsi yangmelandasinya, dan (iii) kesimpulannya bersifat relatif.

Pertama, metode ilmiah tidak dapat digunakan kecuali padapengkajian objek-objek material yang dapat di indra. Metode inikhusus untuk ilmu-ilmu eksperimental. Ia dilakukan dengan caramemperlakukan materi (objek) dalam kondisi-kondisi dan faktor-faktor baru yang bukan kondisi dari faktor yang asli. Melakukanpengamatan terhadap materi tersebut serta berbagai kondisi danfaktornya yang ada, baik yang alami maupun yang telahmengalami perlakuan. Dari proses terhadap materi ini, kemudian

Logika Ilmu dan Metode Berpikir Ilmiah

Page 162: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

ditarik suatu kesimpulan berupa fakta material yang dapatdiindra.

Kedua, metode ilmiah mengasumsikan adanya penghapusanseluruh informasi sebelumnya tentang objek yang dikaji, danmengabaikan keberadaannya. Kemudian memulai pengamatandan percobaan atas materi. Ini dikarenakan metode inimengharuskan kita untuk menghapuskan diri dari setiap opini dankeyakinan si peneliti mengenai subjek kajian. Setelah melakukanpengamatan dan percobaan, maka selanjutnya adalah melakukankomparasi dan pemeriksaan yang teliti, dan akhirnya me-rumuskan kesimpulan berdasarkan sejumlah premis ilmiah.

Ketiga, kesimpulan yang didapat ini adalah bersifat spekulatifatau tidak pasti (dugaan). Kelemahan-kelemahan yang ada padametode ilmiah ini juga diungkapkan dalam literatur lain.Misalnya, "...Pertama-tama ilmu menyadari bahwa masalah yangdihadapinya adalah masalah yang bersifat konkret yang terdapatdalam dunia fisik yang nyata. Secara ontologi, ilmu membatasidirinya pada pengkajian yang berada pada ruang lingkuppengalaman manusia. Hal inilah yang membedakan antara ilmudan agama...perbedaan antara lingkup permasalahan yangdihadapinya juga menyebabkan perbedaan metode dalammemecahkan masalah tersebut".

Dinyatakan pula, "...proses pengujian ini tidak sama denganpengujian ilmiah yang berdasarkan kepada tangkapan pancaindra,sebab pengujian kebenaran agama harus dilakukan oleh seluruhaspek kemanusiaan kita

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 163: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

seperti penalaran, perasaan, intuisi, imajinasi di sampingpengalaman". "Metode ilmiah tidak dapat diterapkan kepadapengetahuan yang tidak termasuk ke dalam kelompokilmu...demikian juga halnya dengan bidang sastra yang termasukdalam humaniora yang jelas tidak mempergunakan metode ilmiahdalam penyusunan tubuh pengetahuannya".

Muhammad Abdurrahman dalam bukunya at-Tafkeer jugamenyatakan hal senada dengan yang telah disebutkan di atas. Iamenyatakan, bahwa metode ilmiah tidak dapat diterapkan padailmu yang termasuk dalam humaniora, hal ini dikarenakanbidang-bidang yang termasuk ke dalam humaniora tidakmembahas perkara-perkara fisik yang dapat diukur dandiujicobakan. Meskipun demikian, beberapa aspek pengetahuantersebut dapat menerapkan metode ilmiah dalam pengkajiannya,misalnya saja aspek pengajaran bahasa sastra dan matematika.Dalam hal ini masalah tersebut dapat dimasukkan ke dalamdisiplin ilmu pendidikan yang mengkaji secara ilmiah berbagaiaspek proses belajar-mengajar.

7.7. Metode Berpikir Rasional: Asas dalam Berpikir

Metode rasional adalah metode tertentu dalam pengkajianyang ditempuh untuk mengetahui realitas suatu yang dikaji,dengan jalan memindahkan pengindran terhadap fakta melaluipancaindra ke dalam otak, disertai dengan adanya sejumlahinformasi terdahulu yang digunakan untuk menafsirkan faktatersebut. Selanjutnya, otak memberikan penilaian terhadap faktatersebut. Penilaian

Logika llmu dan Metode Berpikir Ilmiah140

Page 164: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

ini adalah pemikiran atau kesadaran rasional.Tidak sebagaimana halnya metode ilmiah, metode rasional

dapat diterapkan pada objek-objek material yang dapat diindra,namun, juga dapat diterapkan pada objek non-material atau yangdikenal dengan namanya humaniora dan pemikiran-pemikiran.Metode berpikir rasional adalah suatu proses berpikir tentangrealitas atau masalah yang dihadapi sebagaimana adanya.

Metode rasional identik dengan definisi dari akal itu sendiri.Dengan menggunakan metode ini, manusia akan mencapai sebuahkesadaran tentang hal apa pun. Metode ini merupakan satu-satunya metode berpikir. Adapun metode ilmiah (scientific method)

dan yang disebut dengan metode logika (logical method) adalahmerupakan cabang dari metode rasional atau merupakan salahsatu cara yang dituntut dalam pengkajian sesuatu.

7.8. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalamPenggunaan Metode Rasional

Dalam menggunakan metode berpikir rasional ada beberapahal yang patut untuk kita perhatikan, yakni: (i) Dalampendefinisian metode rasional: dan (ii) dalam melakukanpenyimpulan.

Pertama, dalam pendefinisian metode rasional harusmembedakan antara opini (pendapat) terdahulu tentang sesuatudengan informasi terdahulu tentang sesuatu atau tentang apayang berkaitan dengan sesuatu itu. Yang ada pada metode rasionalharuslah informasi terdahulu bukan opini terdahulu ataupendapat. Opini terdahulu tidak boleh

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi,dan Logika llmu

141

Page 165: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

masuk dalam aktivitas berpikir, apabila ini terjadi-yakni adanyainformasi terdahulu dalam berpikir-maka mengakibatkankekeliruan dalam memahami sesuatu.

Kedua, dalam penyimpulan (konklusi). Penyimpulan yangtelah dihasilkan dari metode berpikir rasional harus dilihatterlebih dahulu berkenaan dengan penilaian terhadap objek yangmenjadi penilaian. Jika kesimpulan tersebut adalah hasil daripenilaian atas keberadaan (eksistensi) sesuatu, makakesimpulannya adalah bersifat pasti (definite).

Adapun, jika kesimpulan tersebut adalah hasil dari penilaianatas realitas (al-Haqiqah) dari sesuatu, atau sifat (karakteristik)dari sesuatu, maka kesimpulan tersebut bersifat dugaan, yangmengandung kemungkinan salah. Akan tetapi, kesimpulan yangada tetap merupakan pemikiran yang tepat hingga terbuktikesalahannya.

7.9: Ringkasan

Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik- baikuntuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan) atau carakerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatukegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan secara efektif,efisien, dan hasil yang optimal.

Metode berpikir ilmiah, layak untuk dijadikan sebagai asasbagi metode berpikir. Hal ini disebabkan, ia dapat diterapkan padaobjek-objek material yang dapat diindra, dan kesimpulan yangdihasilkan darinya tidaklah bersifat (probability) pasti. Dengankata lain, metode ilmiah hanya dapat diterapkan pada ilmu yangsifatnya adalah eksperi-

Logika Ilmu dan Metode Berpikir Ilmiah

Page 166: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

mental atau non-humaniora. Metode ilmiah tidak dapat digunakankecuali pada pengkajian objek material yang dapat diindra,khususnya untuk ilmu eksperimental.

Kriteria metode berpikir ilmiah adalah cara yang teratur danterpikir baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan,dan sebagainya) atau cara kerja yang bersistem untukmemudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuanyang ditentukan. Kriteria metode berpikir ilmiah antara lain:berdasarkan fakta, bebas dari prasangka, menggunakan prinsipanalisis, menggunakan hipotesis, menggunakan ukuran objektifdan menggunakan teknik kuantifikasi.

Pemikiran ilmiah adalah pemikiran yang sungguh- sungguh.Artinya, suatu cara yang berdisiplin, di mana seseorang yangtakkan membiarkan idea dan konsep yang sedang dipikirkannyaberkelana tanpa arah, namun kesemuanya itu diarahkan padasatu tujuan tertentu. Model berpikir ilmiah pada dasarnya,ditinjau dari sejarah berpikir manusia, terdapat dua pola berpikirilmiah. Yang pertama adalah berpikir secara rasional, dan yangkedua secara empirisme.

Bahasa keilmuan adalah bahasa yang digunakan dalampenulisan-penulisan ilmiah atau dalam penulisan dalam ilmupengetahuan. Ciri ragam bahasa keilmuan adalah: cendekia, lugas,formal, objektif, konsisten, bertolak dari gagasan, ringkas danpadat.

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi,dan Logika llmu

143

Page 167: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab VIII

Logika: Pola Penalaran Langsungdan Tidak Langsung

8.1. Deskripsi

Logika dapat diartikan sebagai pengetahuan yang membahastentang simpul-menyimpulkan penalaran yang diperoleh darisejumlah premis atau pangkal pikir secara tepat atau valid. Unsur-unsur utama dalam simpul-menyimpulkan suatu penalaran ituadalah term atau konsep, proposisi (kalimat pernyataan), danpenyimpulan (inter- versi). Dalam simpul menyimpulkan suatupenalaran dapat dilakukan secara langsung dari proposisi sebagaipangkal pikirnya, namun dapat juga dilakukan secara tidak lang-sung yang harus melalui premis-premis dalam proposisi yangtersedia. Pada bagian ini dijelaskan tentang pola penalaran yanglangsung disimpulkan dari proposisi yang tersedia.

8.2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran dalam topik ini menjelaskan

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan LogikaIlmu

145

Page 168: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

tentang (i) pengertian logika (ii) pengertian penalaran langsungdan penalaran tidak langsung; (iii) term dan proposisi; (iv) polapenalaran tidak langsung (a), konversi; (b) obvers; (c), inversi; dan(d) kontraposisi. Bagian-bagian tersebut merupakan uraian dasartentang logika.

8.3. Logika

8.3.1. Pengertian Logika dan Penalaran Ilmiah

Logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berartihasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dandinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu, logika disebut denganlogike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmupengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secaralurus, tepat, dan teratur.Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk

mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budiuntuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logisyang dipergunakan tersebut dapat juga diartikan dengan masukakal.

Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan di mana objekmaterialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/ prosespenalaran) dan objek formal logika adalah berpikir/ penalaranyang ditinjau dari segi ketepatannya. Sebagai cabang filsafat,logika merupakan cabang filsafat yang praktis. Praktis di siniberarti logika dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat diYunani. Dalam usaha untuk memperkenalkan pemikiran danpendapat-pendapatnya, para filsuf Yunani kuno tidak

Pola Penalaran Langsung dan Tidak Langsung

Page 169: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

jarang mencoba membantah pikiran yang lain denganmenunjukkan kesesatan penalarannya.

Logika dapat didefinisikan sebagai: pengkajian untuk berpikir

secara sahih. Logika dipakai untuk menarik kesimpulan dari suatuproses berpikir berdasar cara tertentu, yang mana proses berpikirdi sini merupakan suatu penalaran untuk menghasilkan suatupengetahuan.

Logika secara garis besar dapat dipilahkan dalam dua bagian,yaitu: induksi dan deduksi. Induksi merupakan suatu cara berpikirdi mana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai

kasus yang bersifat individual. Deduksi adalah suatu cara berpikirdi mana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan

yang bersifat khusus.Contoh suatu pemikiran induksi: fakta memperlihatkan,

kambing mempunyai mata, gajah mempunyai mata, begitu pulasinga, kucing dan binatang-binatang lainnya. Secara induksi dapatdisimpulkan secara umum bahwa: semua binatang mempunyaimata.

Contoh suatu pemikiran deduksi: contoh berikut memakaipola berpikir yang dinamakan silogismus, suatu pola berpikir yangsering dipakai dalam menarik kesimpulan secara deduksi.Semua makhluk mempunyai mata (Premis mayor)

Si Polan adalah seorang makhluk (Premis minor)

Jadi si Polan mempunyai mata (Kesimpulan)

Penarikan kesimpulan secara deduksi harus memenuhisyarat: Premis mayor harus benar. Premis minor harus benar.Kesimpulan harus sahih (mempunyai keabsahan).

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan LogikaIlmu

147

Page 170: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Selain dua macam logika seperti di atas, masih terdapat jenis-jenis logika lainnya yaitu: (i) logika deontik; (ii) logika dialektis;(iii) logika formal; (iv) logika informal; (v) logika kategoristradisional; (vi) logika kombinatoral; (vii) logika matematis atausimbolis; (viii) logika modal; (ix) logika probabilitas; dan (x) logikasimbolik.8.3.2. Macam-macam Logika

Logika dipilahkan dalam logika alamiah dan logika ilmiah.Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikirsecara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecende- rungan yang subjektif.Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir. Sedangkanlogika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akalbudi.Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan asas-asas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkatpertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja denganlebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika ilmiahdimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak,mengurangi kesesatan.8.3.3. Kegunaan Logika

Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logikamengatakan yang bentuk inferensi yang berlaku dan yang tidak.Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filosofi, tetapijuga dapat dianggap sebagai cabang matematika.

Adapun kegunaan logika secara terperinci antara lain: (i)Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk

Pola Penalaran Langsung dan Tidak Langsung148

Page 171: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dankoheren; (ii) Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak,cermat, dan objektif; (iii) Menambah kecerdasan danmeningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri; (iv)Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri denganmenggunakan asas- asas sistematis; (v) Meningkatkan cinta akankebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir,kekeliruan serta kesesatan; dan (vi) Mampu melakukan analisisterhadap suatu kejadian.

8.4. Penalaran Langsung

Penalaran langsung merupakan penalaran yang premisnyahanya sebuah proposisi dan langsung disusul dengan proposisi lainsebagai kesimpulannya. Penalaran langsung ditarik hanya darisatu premis saja. Penarikan konklusi secara langsung dapatmemberikan keterangan yang lengkap tentang proposisi yangdiberikan, yaitu dengan menyatakan secara eksplisit apa-apa yangtelah dinyatakan secara implisit di dalam premis.Contoh : semua bintang film memakai sabun Lux (S=P)

jadi, sebagian pemakai sabun Lux adalah bintang film.Istilah "penalaran langsung" berasal dari Aristoteles untuk

menunjukkan penalaran, yang premisnya hanya terdiri darisebuah proposisi saja. Konklusinya ditarik langsung dari proposisiyang satu itu dengan membandingkan subjek dan predikatnya.

Sistem logika yang mengenai penalaran langsung itudidasarkan atas proposisi kategorik bentuk S=P seperti

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan LogikaIlmu

149

Page 172: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dijelaskan di atas. Dalam bentuk proposisi kategorik yangdemikian itu baik term untuk subjek maupun untuk predikatnyamenunjuk kepada sesuatu substantif, dan dalam bahasa berupakata benda. Kaitan antara subjek dan predikat berdiri sendiri dandisebut kopula.

Contoh : Kerbau itu binatangKerbau (subjek)Itu (kopula)Binatang (kata benda)

8.5. Penalaran Tidak Langsung

Pada penalaran tidak langsung dapat diuraikan per-bedaannya dengan penalaran langsung. Di dalam penalaran tidaklangsung, penarikan konklusinya atas lebih dari satu proposisi.Apabila konklusinya ditarik dari dua proposisi yang diletakkansekaligus, maka bentuknya dinamakan silogisme. Oleh karenasilogisme, merupakan penarikan konklusi secara tidak langsung,konklusi ditarik dari dua premis, tidak dari satu premis seperti didalam penalaran langsung.Contoh : Semua mahasiswa adalah anak pintar.

Dina adalah mahasiswa.Dina adalah anak pintar.

8.6. Implisit dan Eksplisit suatu Term dalam Proposisi

Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yangterdapat di antara dua term. Suatu proposisi mempunyai tigabagian, yaitu subjek, predikat dan satu bagian lagi yangmerupakan suatu tanda yang menyatakan hubungan di antarasubjek dan predikat yang disebut kopula.

150 Pola Penalaran Langsung dan Tidak Langsung

Page 173: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Penarikan konklusi adalah proses mendapatkan suatuproposisi yang ditarik dari satu atau lebih proposisi, sedangkanproposisi yang diperoleh mestilah dibenarkan oleh proposisi atauproposisi-proposisi tempat menariknya, proposisi yang diperoleh inidisebut konklusi. Proposisi- proposisi yang diberikan disebutpremis dan proposisi yang ditarik dari premis itu disebut konklusi.

Penarikan suatu konklusi dapat bersifat induktif dandeduktif. Pada deduktif, konklusi tidak mungkin lebih umumsifatnya daripada premis atau premis-premisnya.

Ada ahli logika yang berpendapat bahwa penarikan konklusisecara langsung adalah suatu penarikan konklusi karena fungsipenarikan konklusi secara langsung adalah memberikanketerangan yang lengkap tentang proposisi yang diberikan, yaitudengan menyatakan secara eksplisit apa-apa yang dinyatakansecara implisit di dalam premis. Proposisi asli mungkin diketahui,tetapi keterangannya mungkin tidak. Inilah hal yang dinyatakandalam penarikan konklusi secara langsung. Karena itu, penarikankonklusi secara langsung baru merupakan penarikan konklusi bilamenyatakan secara eksplisit apa-apa yang dinyatakan secaraimplisit dalam premisnya hingga dengan demikian kita dapatmengetahui apa-apa yang tidak kita ketahui sebelumnya.

8.7. Jenis Pola Penalaran Langsung

Dalam proposisi kategorik standar kopula itu lambangnyadalam bahasa berupa kata-kata adalah itu, ialah, sama dengan, dansebagainya. Ada kalimat-kalimat

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 174: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

yang tidak memakai kopula, akan tetapi menggunakan term yangmenunjuk suatu aktivitas.

Misalnya: "Tidak semua burung berkicau""Ia sedang makan"

Aktivitas itu mesti ada yang melakukan dan karena yangmelakukannya itu sama dengan subjek proposisi, maka tanpamenimbulkan kesalahpahaman subjek yang melakukan aktivitasitu tidak diulangi. Untuk mengembalikan proposisi semacam itumenjadi berbentuk standar, subjek yang melakukan aktivitas ituharus dinyatakan secara eksplisit. Proposisinya yang standarmenjadi: "Tidak semua burung adalah burung yang berkicau" dan"Ia adalah orang yang sedang makan".

Penalaran langsung dilakukan dengan (i) conversi, (ii)obyersi, (iii) kontraposisi, (iv) inversi.8.7.1. Conversi

Conversi adalah sejenis penarikan konklusi secara langsungdalam mana terjadi transposisi antara subjek dan predikatproposisi itu.

Proposisi yang diberikan disebut CONVERTEND dankonklusi yang diambil dari proposisi yang diberikan itu disebutCONVERSE.

Konklusi yang diperoleh dengan conversi harus berdasarkanatas prinsip-prinsip: Subjek convertend menjadi predikat converse

Predikat convertend menjadi subjek converse

Kualitas converse sama dengan kualitas convertend, artinyakalau convertend afirmatif converse juga afirmatif

Pola Penalaran Langsung dan Tidak Langsung

Page 175: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dan kalau convertend negatif, converse juga negatif Term yang tidak tersebar dalam convertend, tidak dapat pula

tersebar dalam converse

Penggunaan prinsip ini pada keempat jenis proposisi:Conversi "A": conversi "A" memberikan “I”

Menurut prinsip conversi dari ' A" harus afirmatif, artinyasalah satu "A" atau “I". Conversi 'A" tidak mungkin “A" pula, sebabbila demikian, subjek conversi yang merupakan predikat converseakan tersebar dalam convertend tidak dapat pula tersebar dalamconverse. Dengan demikian conversi "A" haruslah “I".Convertend: Semua S adalah PConverse: Sebagian P adalah S

Semua orang adalah rasional.Sebagian yang rasional adalah orang.

Conversi "E": Conversi "E" adalah "E" pulaProposisi "E" adalah negatif dan karena itu converse- nya

haruslah negative pula. Kalau kita tarik proposisi "e" dari proposisi"E" dengan jalan conversi, tidak akan terjadi pelanggaranpenyebaran term sebab baik subjek maupun predikat dalamconvertend tersebar dan karena itu dapat pula tersebar dalamconverse.Convertend : Tidak satu pun S adalah PConverse : Tidak satu pun P adalah S

Tidak seorang pun manusia adalah kuda. Tidakseekor pun kuda adalah manusia. Conversi "I": Conversi “I"adalah “I" pula

Karena proposisi “I" adalah afirmatif, conversenya harusafirmartif pula. Conversenya tidak mungkin "A"

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logikallmu

153

Page 176: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

karena subjek dalam proposisi “A" tersebar. Jadi kalau kita tarikproposisi "A" dari proposisi "I" dengan conversi akan terjadipelanggaran terhadap prinsip keempat. Karena itu conversi dari“I" menghasilkan "I" pula.Convertend : Sebagian S adalah PConverse : Sebagian P adalah SConversi "O" : Conversi tidak dapat dilakukan pada

proposisi "O"

Karena proposisi "O" negatif, maka conversenya harus negatifpula. Subjek proposisi “O" tidak tersebar. Kalau proposisi “O"

diconversikan subjek akan jadi predikat converse dan dengandemikian akan menjadi tersebar oleh karena conversenya negatif.

Jadi dengan conversi "A" menjadi "I", "E" menjadi “E", "I"

menjadi "I" , dan "O" tidak dapat diconversikan.Ada dua macam conversi, yaitu conversi biasa dan conversi

dengan pembatasan.Dalam conversi biasa, kuantitas converse sama dengan

kuantitas convertend, sedangkan dalam conversi denganpembatasan kuantitasnya berubah. Jadi proposisinyadiconversikan peraksiden.

Converse proposisi "O” dengan negasi, artinya denganmengubah predikat menjadi negatif, dan dengan demikian berartipula mengubah "O" menjadi "I", tidak dapat disebut conversi olehkarena kualitas proposisi yang diperoleh berbeda dari kualitasproposisi yang diberikan. Lagi pula subjek proposisi itu bukanlahpredikat premis, tetapi kontadiktori.Socrates adalah suami Eksantippe.

Pola Penalaran Langsung dan Tidak Langsung154

Page 177: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Eksantippe adalah istri Socrates.8.7.2. Obversi

Obversi adalah sejenis penarikan konklusi secara langsungdalam mana terjadi perubahan kualitas proposisi, sedangkanartinya tetap sama. Dengan kata lain, obversi memberikanpersamaan dalam bentuk negatif bagi proposisi afirmatif, ataupersamaan dalam bentuk afirmatif bagi proposisi negatif.

Prinsip-prinsip obversi: Subjek obvertend sama dengan subjek obverse Predikat obverse adalah kontradiktori dari predikat obvertend Kualitas obverse kebalikan dari kualitas obvertend

Kuantitas obverse sama dengan kuantitas obvertend

Obversi "A": Obversi “A" adalah "E"Obvertend : Semua S adalah P

: Tidak satu pun S adalah bukan P Semua manusiaadalah mortal.Tidak seorang pun manusia adalah tidak mortal.Obversi "E" adalah "A"Tidak satu pun S adalah PSemua S adalah tidak PTidak seorang pun manusia adalah kuda.Semua manusia adalah tidak kuda.

Obversi "I" adalah "O"Sebagian S adalah PSebagian S adalah tidak P

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu

Obverse

Obversi "E"ObvertendObverse

Obversi "I" :ObvertendObverse

155

Page 178: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Sebagian manusia adalah bijaksana.Sebagian manusia tidaklah tidak bijaksana.

Obversi "O": Obversi "O" adalah "I"Obvertend: Sebagian S tidaklah PObverse : Sebagian S adalah P

Jadi dengan obversi A memberikan E, E memberikan A, Imemberikan O dan O memberikan I.8.7.3. Kontraposisi

Kontraposisi adalah sejenis penarikan konklusi secaralangsung dalam mana kita menarik konklusi dari satu proposisidengan subjek yang kontradiktoris dari predikat yang diberikan.Konklusi dalam kontraposisi disebut kontrapositif, sedangkanuntuk proposisi yang diberikan tidak ada nama yang tertentu.

Prinsip-prinsip yang berlaku dalam menarik konklusi dengankontraposisi adalah sebagai berikut:Subjek konklusi adalah kontradiktori predikat yang diberikan• Predikat konklusi adalah subjek proposisi yang diberikan• Kualitasnya berubah• Tidak ada term yang tersebar dalam konklusi jika tidak

tersebar pula dalam premis. Kalau penyebaran yang salahtidak terjadi, kuantitas konklusi sama dengan kuantitaspremis, sedangkan bila ada kemungkinan untuk penyebaranyang salah, konklusi menjadi khusus meskipun premisuniversal.

Kontraposisi adalah bentuk majemuk dari penarikan

Pola Penalaran Langsung dan Tidak Langsung156

Page 179: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

konklusi secara langsung yang mencakup obversi dan conversi.Dengan singkat prinsip kontraposisi adalah sebagai berikut: mula-mula obversikan, kemudian conversikan.Kontraposisi "A"

Proposisi "A" jika obversikan menjadi "E". Dan "E" jikadiconversikan menjadi "E" pula. Karena itu kontraposisi "A" adalah"E".

A-Semua S adalah PE- Tidak satu pun S adalah tidak PE- Tidak satu pun tidak P adalah S

Kontraposisi "E"

Proposisi "E" jika diobversikan menjadi "A", dan “A" kalaudiconversikan menjadi "I".

E- Tidak satu pun S adalah PA- Semua S adalah tidak PI- Sebagian tidak P adalah SDalam hal ini proposisi yang diberikan adalah universal,

sedangkan kontrapositifnya adalah khusus, karena itu kalau kitaberusaha menarik konklusi dalam bentuk proposisi universal makasubjek tidak P akan tersebar, sedangkan dalam premis yang keduatidak tersebar. Proposisi "I" jika diobversikan menjadi "O” danproposisi "O" tidak dapat diconversikan. Proposisi "O" jikadiobversikan menjadi “I", dan "I" jika dikonversikan menjadi "I"lagi, jadi kontraposisi "O" adalah "I".

0- Sebagian S tidaklah P1- Sebagian S adalah tidak PI- Sebagian tidak P adalah S

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 180: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Ringkasnya: dengan kontraposisi A menjadi E, E menjadi I, Omenjadi I dan I tidak ada kontraposisinya.

8.7.4. Inversi

Inverse adalah sejenis penarikan konklusi secara langsungdi mana subjek pada konklusi kontradiktori dari subjekproposisi yang diberikan. Proposisi yang diberikan disebutinvertend dan konklusi disebut inverse.

Ada dua jenis yaitu inverse, yaitu inversi penuh dan inversi

sebagian. Inversi penuh adalah inversi yang predikat inversenyaadalah kontradiktori dari predikat proposisi yang diberikan,dan inverse sebagian adalah inversi yang predikat inversenyasama dengan predikat inver- tendnya.

Peraturan-peraturan yang berlaku dalam inverse adalahsebagai berikut :1. Subjek inverse adalah kontradiktori dari subjek

invertendnya2. Dalam inversi sebagian predikat inverse sama dengan

predikat invertendnya, sedangkan dalam inversi penuhpredikat inverse adalah kontradiktori dari predikatinvertendnya.

3. Kuantitas invertend universal dan kuantitas inversekhusus. Jadi hanya proposisi-proposisi universal saja yangdapat diinversikan.

4. Dalam inverse penuh kualitas inverse sama dengankualitas invertend, sedangkan dalam inversi sebagiankualitas inverse berbeda dari kualitas invertend. Inversi,sebagaimana kontraposisi adalah bentuk

158 Pola Penalaran Langsung dan Tidak Langsung

Page 181: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

majemuk daripada penarikan konklusi secara langsung yang mencangkupobverse dan conversi. Tetapi berbeda dengan kontraposisi, dalam inversitidak ada urutan tertentu tentang penggunaan obverse dan inversi.Tujuannya hanyalah untuk mendapatkan konklusi yang merupakankontradiktori daripada subjek proposisi yang diberikan. Dengan tujuan initerus menerus kita menarik konklusi dengan conversi dan obversi berganti-ganti, sampai kita menemukan konklusi yang dikehendaki. Akan tetapi kalaukita mulai dengan obverse ternyata kita tidak dapat terus, maka kita harusmenghentikannya dan mulai lagi dengan conversi. Demikian pula sebaliknya.Inversi "A":

Inventend A : semua S adalah PObverse ( 1 ) E : Tidak satu pun S adalah tidak P

Converse ( 2 ) E : Tidak satu pun tidak P adalah SObverse ( 3 ) A : Semua tidak P adalah tidak S

Converse ( 4 ) 1 : Sebagian tidak S adalah tidak P (Inversi lengkap )Obverse ( 5 ) O : Sebagian tidak S adalah tidak P (Inversi sebagian)

Kalau kita telah mulai dengan konversi maka kita akan terhentisebelum sampai kepada hasilnya.Invertend A : Semua S adalah PInverse I : Sebagian P adalah SObverse O : Sebagian P tidaklah tidak S

Karena O tidak dapat diconversikan, maka proses inversi itu terhentisebelum kita sampai pada hasilnya. Jadi

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 182: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

A menjadi I dengan inverse penuh dan menjadi O dengan Inversi sebagian.Akan tetapi, haruskah diperhatikan bahwa dalam inverse sebagian Ptersebar, sedangkan dalam invertend tidak tersebar, tetapi karena tidak adakesalahan dalam proses obversi dan conversi sewaktu kita menarik konklusi,maka konklusi benar.Inversi "E" :

Invertend E : Tidak satu pun S adalah PConverse (1) E : Tidak satu pun P adalah SObverse (2) A: Semua P adalah tidak SConverse (3) I : Sebagian tidak S adalah P (Inversi bagian)Obverse (4) O : Sebagian tidak S tidaklah tidak P. (inverse penuh).

Karena itu, E memberikan O dengan inverse penuh dan memberikan Idengan inversi sebagian. Dalam hal ini, bila untuk pertama kali kita mulaidengan obversi, maka proses inversi ini tidak akan dapat kita lanjutkan.Invertend E : Tidak satu pun S adalah PObverse (1) A : Semua S adalah tidak PConverse (2) I: Sebagian tidak P adalah SObverse (3) O: Sebagian tidak P tidaklah tidak S

Karena O tidak dapat diconversikan maka inverse ini tidak dapatdilanjutkan.Inversi “I" :

Invertend I : Sebagian S adalah PConverse ( 1 ) I : Sebagian P adalah SObverse (2) O: Sebagian P tidaklah tidak S

O tidak dapat diconversikan, inverse ini harus kitaPola Penalaran Langsung dan Tidak Langsung

160

Page 183: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

hentikan dulu dan kita coba lagi mulai dengan obversi.Invertend I : Sebagian S adalah PObverse (1) O: Sebagian S tidaklah tidak P

Disini pun tidak dapat pula kita conversikan, dan akibatnya kitatidak dapat menginversikan I.Inversi "O" :Invertend O : Sebagian S tidaklah PObverse (1) I : Sebagian S adalah tidak PConverse (2) I: Sebagian tidak P adalah SObserve (3) O: Sebagian tidak P adalah -S

Akan tetapi proposisi kita O tidak dapat kita conversikan dan karenaitu sebaiknya kita coba mula-mula dengan converseInvertend : Sebagian S adalah tidak P

Proposisi O ini pun tidak dapat pula diconversikan, dan karena ituproses deduksi ini harus kita hentikan saja dan dengan demikian proposisi Oini tidak dapat diinversikan.

Dapatlah sekarang kita ringkas, bahwa dengan inverse penuh, Amemberikan I dan E memberikan O, dengan inverse sebagian, A memberikanO dan E memberikan I, dan O tidak dapat diinversikan.

Tabel 8.1. di bawah ini dapat memberikan gambaran tentang hasil-hasilpenarikan konklusi secara langsung:

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 184: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

8.8. Ringkasan

Penalaran langsung merupakan pola penyimpulan yang langsung dapatditentukan dari proposisi atau kalimat yang tersedia. Kalimat terdiri dariterm S (subjek) dan P (predikat). Melalui kalimat yang dinyatakan dalambahasa tersebut maka penyimpulan langsung dapat dilakukan dan dapatdibuktikan kebenarannya.

Para ahli pikir menggolongkan proposisi dalam empat jenis yaituproposisi: (i) A (universal afirmatif); (ii) E (universal negatif); (iii) I (particularafirmatif); dan O (particular negatif). Penyimpulan langsung dilakukandengan cara mempertukarkan proposisi berdasarkan kualitas afirmatif dannegative, letak S (subjek) dan P (prediket), dan menyimpulkan langsungmelalui kuantitas proposisi.

Empat jenis proposisi dapat dilakukan penyimpulan

Pola Penalaran Langsung dan Tidak Langsung

Tabel 8.1.Rangkuman Pola Penyimpulan Langsung Berdasarkan atasKuantitas, Kualitas, dan Posisi S (Subjek) dan P (Predikat) dalamSuatu ProposisiProposisi

yangdiberikan

Conversi

Obversi Kontraposisi

InversiPenuh

Inversisebagian

A Semua Sadalah P

I E E I O

E Tidaksatupun Sadalah P

E A I O I

I Sebagian Sadalah P

I O - - -

O Sebagian Stidaklah P

- I I - -

Page 185: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

langsung dengan teknik atau cara converse, obverse, kontraposisi, daninversi. Oleh sebab itu, terdapat 20 jenis penyimpulan langsung atas suatuproposisi. Dari 20 proposisi itu, sejumlah 15 proposisi yang penyimpulannyavalid. Lima penyimpulan langsung lainnya dinyatakan tidak valid atau tidakditemui kesimpulannya, atau tidak dapat disimpulkan dalam pemahamandan penalaran logika.

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu163

Page 186: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab IX

Pola Penalaran Induksi

9.1. Deskripsi

Pada topik ontologi ilmu telah dijelaskan bahwa padadasarnya hakikat ilmu adalah objek bahasannya yang empiristerdapat dalam kegiatan keseharian, dapat diamati (dipotret,dividco) yang karenanya lingkup ilmu pengetahuan adalah hal-hal yang dapat diukur (measurable), dan dapat diamati(observable). Objek empiris dari ilmu adalah mengandung gejalayang memiliki keserupaan yang satu dengan yang lain,karenanya pula dapat diidentifikasi kecenderungan-kecenderungan dari gejala yang diamati. Melalui metodepenelaahan yang cermat, maka dapatlah disusun teori yangtingkat kebenaran (logika)nya yang memiliki probabilitaskebenaran yang tinggi, sejauh tidak terdapat bukti baru yangmembantahnya.

Uraian berikut merupakan penjabaran dari logika induktifdengan menempatkan asumsi dasar objek empiris dalam ilmupengetahuan.

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, danLogika Ilmu

165

Page 187: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

9.2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada topik ini adalah menjelaskantentang: (i) pengertian induksi; (ii) prinsip dalam penalaraninduksi; (iii) generalisasi dan analogi induksi; dan (iv) faktor-faktor probabilitas.

9.3. Pengertian Penalaran Induksi

Filsuf pada zaman keemasan Yunani, Aristoteles me-nyatakan bahwa proses peningkatan dari hal-hal yang bersifatindividual kepada yang bersifat universal, disebut sebagai polapenalaran induksi. Di situ premisnya berupa proposisi-proposisisingular, sedangkan konklusinya sebuah proposisi universal,yang berlaku secara umum.

Menurut John Stuart Mill (1806-1873), induksi sebagaikegiatan budi, di mana kita menyimpulkan bahwa apa yang kitaketahui benar untuk kasus atau kasus-kasus khusus, juga akanbenar untuk semua kasus yang serupa dengan yang tersebuttadi dalam hal-hal tertentu.

(“... that operation of the mind, by which we infer that we know

to be true in particular case or cases, will be true in all cases

which resemble the former in certain assignable respects")

9.4. Prinsip-prinsip Penalaran Induksi

Misalnya, terdapat penalaran sebagai berikut:Apel 1 keras dan hijau adalah masam.Apel 2 keras dan hijau adalah masam.Apel 3 adalah keras dan hijau.Apel 4 adalah masam.

166 Pola Penalaran Induksi

Page 188: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Premis-premis dari induksi ialah proposisi empiris yanglangsung kembali kepada suatu observasi indra atau proposisidasar (basic statement). Proposisi dasar menunjuk kepada fakta,yaitu observasi yang dapat diuji kecocokannya dengantangkapan indra. Pikiran tidak dapat mempersoalkan benar-tidaknya fakta, akan tetapi hanya dapat menerimanya. Bahwaapel itu keras, hijau, dan masam, hanya indralah yang dapatmenangkapnya. Sekali indra mengatakan demikian, pikirantinggal menerimanya.

Konklusi penalaran induktif itu lebih luas daripada apayang dinyatakan di dalam premis-premisnya. Premis- premisnyahanya mengarahkan bahwa apel yang keras, hijau dan masamitu hanya dua, apel 1 dan 2. Itulah yang diobservasi dan itulahyang dirumuskan di dalam premis- premis itu. Kalau dikatakan,bahwa juga apel 3 itu masam, hal itu tidak didukung olehpremis-premis penalaran. Menurut kaidah-kaidah logika,penalaran itu tidak sahih. Pikiran tidak terikat untuk menerimakebenaran konklusinya.

Meskipun konklusi induksi itu tidak mengikat, akan tetapimanusia yang normal akan menerimanya, kecuali kalau adaalasan untuk menolaknya. Jadi konklusi penalaran induktif ituoleh pikiran dapat dipercaya kebenarannya atau denganperkataan lain: konklusi induksi itu memiliki kredibilitasrasional. Kredibilitas rasional disebut probabilitas. Probabilitasitu didukung oleh pengalaman, artinya konklusi induksi itumenurut pengalaman biasanya cocok dengan observasi indra,tidak mesti harus cocok.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 189: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Contoh:

Premis umum : Mata kuliah Filsafat Ilmu adalah mata kuliahwajib mahasiswa UNAIR semester II.

Premis khusus : Diana, Tyas, dan Tania adalah mahasiswaUNAIR semester II.

Kesimpulan : Diana, Tyas dan Tania harus mengambil matakuliah Filsafat Ilmu.

9.5. Generalisasi Induksi dan Analogi Induksi

9.5.1. Generalisasi Induksi

Telah dapat diketahui bahwa, penalaran yang menyim-pulkan suatu konklusi yang bersifat umum dari premis- premisyang berupa proposisi empirik itu disebut generalisasi.

Prinsip yang menjadi dasar penalaran generalisasi itudapat dirumuskan demikian: "apa yang beberapa kali terjadi

dalam kondisi tertentu, dapat diharapkan akan selalu terjadi

apabila kondisi yang sama terpenuhi

Hasil penalaran Generalisasi induktif itu sendiri jugadisebut generalisasi, generalisasi dalam arti ini berupa suatuproposisi universal, seperti; semua apel yang keras dan hijau,rasanya masam. Semua logam yang dipanasi memuai.

Generalisasi yang sebenarnya harus memenuhi tiga syaratantara lain;1. Generalisasi harus tidak terbatas secara numerik artinya

generalisasi tidak boleh terikat kepada jumlah tertentu.

2. Generalisasi harus tidak boleh terbatas secara spasio –

168 Pola Penalaran Induksi

Page 190: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

temporal. Artinya, tidak boleh terbatas dalam ruang danwaktu, jadi harus berlaku di mana saja dan kapan saja.

3. Generalisasi harus dapat dijadikan dasar pengandaianYang dimaksud dengan "pengandaian" di sini ialah dasardari yang disebut 'contary to-facts conditionals' atau'unfulfilled conditional'.

Generalisasi yang dapat dijadikan dasar untuk pengan-daian itu yang memenuhi syarat.Contoh:

Diana adalah mahasiswa UNAIR, rajin dan pandai. Makasetelah kita melihat karakter Diana yang ketiga memenuhikeadaan pintar dan rajin, dengan demikian kita dapatmenyimpulkan bahwa diharapkan Diana adalah mahasiswaUNAIR.

Kesimpulan tadi hanya suatu yang diharapkan, suatukepercayaan, karena seperti yang dikatakan tentang perumusanpenalaran Generalisasi yang diterangkan di atas, bahwakonklusi penalaran induktif tidak mengandung nilai kebenaranyang pasti, akan tetapi hanya berupa suatu probabilitas, suatupeluang.9.5.2. Analogi Induksi

Berbicara tentang analogi adalah berbicara tentang duahal yang berlainan, yang satu bukan yang lain, dan dua halyang berlainan itu dibandingkan yang satu dengan yang lain,dengan mengidentifikasi mencari persamaan. Analogi dapatdimanfaatkan sebagai penjelasan atau sebagai dasar penalaran.Sebagai penjelasan biasanya

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, danLogika Ilmu

169

Page 191: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

disebut perumpamaan atau persamaan.Pada dasarnya bentuk penalaran analogi induksi itu baik

faktor-faktor probabilitasnya maupun kaidah-kaidahnya adalahsama dengan generalisasi induksi. Tetapi dalam metodekeilmuan analogi induktif itu dapat digunakan untukmenentukan apakah suatu objek atau fakta itu, dan sifat-sifatapakah yang dapat diharapkan padanya, sedangkangeneralisasi induksi terutama digunakan untuk menemukanhukum, menyusun teori, atau hipotesis. Contoh:Calista mahasiswa UNAIR adalah anak yang rajin dan pandai

• Michelle mahasiswa UNAIR adalah anak yang rajin danpandai

• Tyas mahasiswa UNAIR adalah anak yang rajin danpandai

• Diana mahasiswa UNAIR• Jadi: Diana mahasiswa UNAIR adalah anak yang rajin

dan pandai.Jadi analogi induksi tidak hanya menunjukkan persamaan

di antara dua hal yang berbeda, akan tetapi menarikkesimpulan atas dasar persamaan itu. Dapat dilihat dari contohdiatas bahwa Calista, Michele, Tyas, adalah mahasiswa UNAIRyang pintar dan rajin, akan tetapi karena Diana dikumpulkansebagai mahasiswa UNAIR maka diambil kesimpulan bahwa iaadalah anak yang pintar dan rajin sesuai dengan kelompoknyapembanding tersebut.

Pola Penalaran Induksi

Page 192: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

9.5.3. Faktor Probabilitas dalam Penalaran Induksi9.5.3.1. Jumlah Fakta sebagai Faktor Probabilitas

Jumlah fakta dijadikan dasar penalaran induktif,kaidahnya dapat dirumuskan sebagai berikut: makin besar

jumlah fakta yang dijadikan dasar penalaran induktif makin tinggi

probabilitas konklusinya, dan sebaliknya.

Kaidah inilah yang menjadi dasar maka dalam usahauntuk menambah pengetahuan ilmiah, yaitu dalam penelitian,harus digunakan sebanyak mungkin fakta sebagai dasarpenalarannya. Yang ideal ialah kalau semua fakta dapatdirumuskan sebagai premis. Jumlah dari semua subjek yangditunjuk oleh konklusi yang berupa generalisasi dan berbentukproposisi universal itu dalam rangka penelitian disebutpopulasi. Penelitian yang menggunakan penalaran yangmenggunakan jumlah fakta yang dijadikan dasar premis-premisnya sama besarnya dengan populasi subjek yang ditelitiialah penelitian metode sensus. Berlainan dengan metodesampling, yang menggunakan penalaran yang premis-premisnya menunjuk kepada sebagian saja dari populasi yangbersangkutan.9.5.3.2. Faktor Analogi sebagai Faktor Probabilitas

Jika premis-premis kedua penalaran dibandingkan,maka di antara premis penalaran ada faktor yang sama yangdisebut faktor analogi. Konklusi menunjuk kepada suatupopulasi yang lebih besar daripada yang ditunjuk oleh premis-premisnya. Dengan adanya tambahan dua faktor analogi ituprobabilitas menurun.

Jadi jumlah faktor analogi itu adalah faktor probabilitas.Kaidahnya dapat dirumuskan: makin besar jumlah

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 171

Page 193: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

faktor analogi di dalam premis, makin rendah probabilitas

konklusinya dan sebaliknya. Jadi setiap generalisasi induktifhanya berlaku untuk populasi yang dimaksud oleh premis-premisnya.9.5.3.3. Faktor Dis-analogi sebagai Faktor Probabilitas

Makin besar jumlah faktor disanalogi di dalam suatu premis,

makin tinggi probabilitas konklusinya dan sebaliknya. Perbedaanmasing-masing faktor dalam premis penalaran disebut faktordis analogi. Probabilitas dalam suatu premis penalaran dapatdikatakan lebih tinggi atau lebih rendah tergantung daribanyak sedikitnya kesamaan dan perbedaan konklusipenalaran.

Hubungan antara faktor analogi dan dis-analogi itu secaraumum dapat dikatakan demikian: populasi yang ditunjuk olehgeneralisasi tidak boleh memiliki anggota yang tidak sesuaidengan adanya faktor analogi dan dis- analogi di dalam premis.9.5.3.4. Luas dan Sempitnya kesimpulan sebagai Faktor

ProbabilitasSemakin luas konklusi sebuah premis, semakin rendah

probabilitasnya dan sebaliknya. Apabila faktor analogi di dalamgeneralisasi sedikit, semakin besar kemungkinan generalisasiatau proporsi itu tidak sesuai lagi kalau anggotanya ada yangmemiliki faktor analogi lebih daripada yang disebut di dalamgeneralisasi atau proporsi itu.

Untuk membuktikan bahwa sebuah rumusan memilikiprobabilitas yang diharapkan, harus dicari fakta- fakta yangmengandung faktor-faktor analogi yang sesuai

Pola Penalaran Induksi172

Page 194: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dengan faktor-faktor yang terdapat di dalam rumusan tujuan.Usaha pengumpulan fakta ini dapat dilakukan dengan caramenyebar angket. Di dalam angket yang digunakan, harusdisebutkan faktor-faktor analogi yang dicari itu. Tanpamemahami fungsi faktor analogi ini, pengumpulan datamengenai ketentuan dari fakta yang dicari merupakan suatuusaha yang tidak mengarah. Faktor analogi jumlahnya tidakterbatas dan yang dicari adalah yang terpenting dan relevan.Kumpulan fakta tidak selalu dapat digunakan untukmenyimpulkan suatu generalisasi. Berapa pun fakta yang cocokyang telah terkumpul, karena penalarannya itu suatu induksi,kesimpulannya hanya mengandung probabilitas, sebaliknya bilaada satu fakta saja yang tidak cocok, kesimpulannya pasti salah.Ini yang disebut asimetri dalam induksi.

9.6. Studi Kasus

Pak Sastro seorang pegawai negeri yang dipindah-pindahkan dari tempat satu ke tempat yang lain. Ia baru sajadipindahkan ke Bogor dan ingin menyekolahkan anaknya yangkeempat di SMA Negeri di kota itu. Ditanya mengapa iamemilih sekolah negeri, jawabannya "anak saya yang pertamadi SMA Negeri Surabaya dan ia dapat meneruskan keUniversitas tanpa kesulitan. Anak saya yang kedua di SMANegeri Jakarta dan yang ketiga di SMA Negeri di Bandung,kedua-duanya dapat meneruskan ke Universitas tanpakesulitan. Jadi yang keempat saya sekolahkan di SMA Negerisupaya dapat meneruskan ke Universitas dengan lancar."

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 195: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Apakah probabilitasnya naik atau turun?, kalaudiadakan perubahan sebagai berikut:a. Ketiga anak Pak Sastro yang terdahulu itu semua di SMA

Negeri Surabaya.Pada konklusi penalaran di atas probabilitasnya akanturun. Hal ini dikarenakan jumlah faktor dis-analogisemakin sedikit. Terdapat pernyataan bahwa makin besarjumlah faktor dis-analoginya di dalam premis, makin tinggiprobabilitas konklusinya dan sebaliknya. Faktor dis-analogi yang rendah pada kasus di atas terjadi karenaketiga anak Pak Sastro semuanya bersekolah di SMANegeri di Surabaya.

b. Anak Pak Sastro tidak empat tetapi sepuluh orang, yangsembilan sudah di universitas, semuanya dari SMA Negeridi berbagai tempat. Yang kesepuluhhendak dimasukkan SMA Negeri di Bogor.Pada konklusi penalaran di atas probabilitasnya akannaik. Hal ini didasari atas faktor probabilitas yangpertama yaitu makin besar jumlah fakta yang dijadikandasar penalaran induktif, makin tinggi probabilitaskonklusinya. Jumlah fakta yang sebelumnya empatbertambah hingga sembilan mengakibatkan naiknyaprobabilitas.

c. SMA Negeri di Surabaya, Jakarta, dan Bandung itugedungnya mentereng, peralatannya lengkap, murid-muridnya dari golongan orang kaya atau dari masyarakatgolongan atas. Sedangkan di Bogor gedungnya sederhana,peralatannya lengkap, guru-gurunya berpengalaman, akantetapi karena Bogor kota kecil maka

Pola Penalaran Induksi

Page 196: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

murid yang kaya atau yang dari kelas atas masyarakattidak banyak. Kebanyakan muridnya dari kelas menengah.Pada konklusi penalaran di atas probabilitasnya akan

turun. Karena seperti yang telah kita ketahui, makin besarjumlah faktor analogi di dalam premis, maka makin rendahprobabilitas konklusinya. Pada contoh ini, faktor analoginyaterletak pada persamaan karakteristik antara SMA Negeri diSurabaya, Jakarta, dan Bandung yaitu gedungnya yangmentereng, peralatannya lengkap, murid- muridnya darigolongan orang kaya atau dari masyarakat golongan atas.

9.7. Ringkasan

Induksi merupakan pola penalaran untuk melakukanpenyimpulan dalam logika dari kasus-kasus individual ataupartikular menuju kepada kasus-kasus umum/ universal. Polapenalaran induksi seperti ini disebut sebagai generalisasiinduksi, kesimpulannya berupa pernyataan umum. Dalampenelitian melalui metode tertentu dilengkapi dengan sejumlahbukti maka pernyataan umum itu disebut tesis, dan teori,disebut hukum (law) apabila tingkat bukti kebenarannya tidakdapat dibantah lagi.

Dalam pola penalaran induksi juga terdapat analogiinduksi, yang kesimpulannya bukan berupa pernyataan umumseperti generalisasi induksi, namun berupa pernya- taan-pemyataan yang pembuktiannya mendasarkan pada unsur-unsur yang sama dengan mengabaikan perbedaan. Polapenalaran seperti ini disebut sebagai analogi induksi.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, danLogika Ilmu 175

Page 197: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Analogi atau kias, serupa dengan kasus-kasus tersebut makahal-hal yang dinyatakan itu umumnya mendekati ketepatanatau kebenaran.

Prinsip dasar dalam penyimpulan dalam penalaran induksiadalah objek empiris, tidak perlu mencapai kebenaran yangmutlak atau permanen, cukup dengan memiliki peluang(probabilitas) untuk benar atau tepat. Tingkat-tingkatkebenaran dalam pola penalaran induksi ditentukan olehsejumlah faktor probabilitas yang terdiri dari jumlah fakta,jumlah faktor analogi, jumlah faktor dis analogi, dan luassempitnya kesimpulan.

Pola Penalaran Induksi

Page 198: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab X

Kesesatan dalam Berpikir Ilmiah

10.1. Deskripsi

Upaya-upaya untuk dapat menemukan kesimpulan yangtepat atau benar dilakukan dengan menyusun polapenalaran sesuai dengan prinsip-prinsip panalaran yangtepat. Di sisi lain terdapat cara juga untuk menemukankesimpulan yang tepat itu dengan cara menghidari polapenalaran yang sesat. Inilah yang disebut dengan kesesatan(fallacy) dalam penalaran ilmiah sebagai bagian dalampembahasan tentang logika.

Dalam konteks tersebut maka pada bagian ini diuraikantentang: (i) pengertian, (ii) klasifikasi; (iii) kesesatan bahasa;(iv) kesesatan relevansi; (v) relevansi kesesatan berpikirdengan ilmu pengetahuan.

10.2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada bagian ini adalah men-jelaskan kesesatan berpikir ini meliputi: (i) pengertian, (ii)klasifikasi; (iii) kesesatan bahasa; (iv) kesesatan relevansi;

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 199: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

(v) relevansi kesesatan berpikir dengan ilmu pengetahuan.

10.3. Sesat Pikir

Kesesatan adalah kesalahan yang terjadi dalam aktivitasberpikir dikarenakan penyalahgunaan bahasa dan ataupenyalahan relevansi. Kesesatan merupakan bagian dari logika,dikenal juga sebagai fallacia/falacy, di mana beberapa jeniskesesatan penalaran dipelajari sebagai lawan dari argumentasilogis. Kesesatan terjadi karena dua hal:(i) ketidaktepatan bahasa: pemilihan terminologi yang salah.(ii) ketidaktepatan relevansi: pemilihan premis yang tidak tepat;

yaitu membuat premis dari proposisi yang salah. Proseskesimpulan premis yang caranya tidak tepat; premisnyatidak berhubungan dengan kesimpulan yang dicari.Mengikuti John Locke, psikolog dan ahli filsafat pendidikan

John Dewey yang mengidentifikasi beberapa kesesatan berpikiryang pada akhirnya termanifestasi dalam perilaku yang jugasesat (Dewey, 1933: 131-134).

Pertama, kesesatan yang terjadi karena subjek sesung-guhnya jarang berpikir sendiri dan berpikir atau bertindaksesuai dengan apa yang dipikirkan dan dilakukan orang lain. Inidilakukan terutama untuk mencari aman bagi diri sendiri.Subjek didik yang terbiasa dengan kultur pendidikan seperti initumbuh menjadi manusia bermoralitas heteronom layaknyasebuah robot berjalan.

Kedua, kesesatan di mana subjek bertindak seakan sangatmenghargai rasio, tetapi kenyataannya tidak menggunakanrasionya sendiri dengan baik. Rasionalitas hanya

Objek Studi Filsafat dan Ilmu Pengetahuan178

Page 200: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

muncul sebagai retorika tanpa pernah menjadi nyata secarasubstansial dalam cara berpikir dan bertindak. Subjek sepertiini juga tidak mendengarkan sungguh-sungguh alasan oranglain, kecuali mengikuti rasa humor, kepentingan, ataukelompoknya sendiri.

Ketiga adalah kesesatan yang terjadi akibat subjek tidakterbuka untuk melihat persoalan secara komprehensif; terpakuhanya pada pendapat atau pendekatan tertentu, orang tertentu,atau sumber tertentu. Kelompok orang seperti ini menggunakanrasionya dengan baik, tetapi karena perspektifnya sempit makacara menjawab persoalan pun tidak tepat. Sikap mengejartujuan dengan bertumpu pada sebuah pola tunggalmengindikasikan betapa subjek terpasung oleh keyakinan-keyakinan sesat akibat ketidakmampuan membuka diri danmelihat berbagai perspektif dan kemungkinan-kemungkinanberbeda dalam mengejar sebuah tujuan.

Dalam bahasa Francis Bacon, kesesatan berpikir yang padagilirannya berimbas pada perilaku yang sesat sesungguhnyaadalah buah dari keterperangkapan subjek dalam idols —

pengetahuan dan kebenaran yang sejatinya semu, tetapidigunakan begitu saja sebagai stand point karena luput darisikap kritis subjek. Kecenderungan menegakkan disiplin dengancara-cara kekerasan dan bukan lewat persuasi rasionalmengindikasikan betapa mereka yang mem- praktikkannyaterkolonisasi oleh keyakinan-keyakinan semu seperti itu.

Kemalasan berpikir. Kesesatan yang pada akhirnya berbuahkekerasan, entah fisik atau psikis, pada dasarnya

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 179

Page 201: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

bertumpu pada akar yang sama: kemalasan berpikir. Perilakudogmatis, kecenderungan memutlakkan sebuah pendekatan,ketidakmampuan membuka diri pada kemungkinan kebenaranlain, serta sikap fragmentaris dan meremehkan atau bahkanmengabaikan keberagaman perspektif dalam mencari danmenemukan kebenaran adalah anak-anak kandung yang baikdari kemalasan berpikir. Pemaksaan kehendak dan caraberpikir yang dapat berbuntut pada kekerasan adalah akibatdari ketidakmampuan subjek untuk bersikap kritis terhadapkeyakinan-keyakinannya sendiri.

Imbas negatif seperti itu mudah dipahami ketikakeyakinan-keyakinan sesat pada tingkat tertentu berubahmenjadi, meminjam istilah Dewey, kekuatan tidak kelihatan(invisible power) yang secara konstan mengendalikan (govern)

subjek dan memaksanya tunduk tanpa memberi ruangberkembangnya sikap rasional. Subjek yang terkolonisasi olehkeyakinan-keyakinan sesat pada akhirnya kehilangankemampuan distansi, kemampuan yang memungkinkan subjektidak begitu saja tunduk pada dorongan-dorongan instingtualirasional.

Karena itu perlu latihan berpikir, dengan sasaran utamamembantu subjek menyadari kemungkinan adanya keyakinan-keyakinan semu (idols) dalam pikirannya. Dengan kata lain,proses pendidikan seharusnya membantu subjek didikmelepaskan diri dari inner ideas- gagasan-gagasan yang diterimabegitu saja tanpa dilihat manfaatnya, tanpa diuji secara kritis,atau yang hanya diramu dalam kemasan menarik, namun tanpaunsur baru

Kesesatan dalam Berpikir Ilmiah180

Page 202: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

yang memperkaya cara berpikir dan karenanya mencerahkan(Whitehead, 1967:1-14).

Untuk menghilangkan sikap itu proses pendidikanharus mampu membangkitkan kesadaran dalam diri subjekdidik bahwa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologiserta berbagai pendekatan ilmiah yang mendasarinyabukanlah tujuan akhir (final ends) pendidikan. Penguasaanpengetahuan dan teori atau pendekatan ilmiah hanyalahtujuan antara (instrumental ends) yang hanya bermaknasejauh berkontribusi pada kesejahteraan manusia.

Itu sebabnya yang menjadi satu-satunya persoalan pokokdalam pendidikan, demikian Whitehead, adalah kehidupandengan segala manifestasinya. Itu berarti, pendidikanseharusnya diarahkan dan bermuara pada pengembangankemampuan subjek didik untuk menerapkan pengetahuannyasecara bijak dan tepat. "Education is the acquisition of the art of

the utilization of knowledge", kata Whitehead, sebuah seni yangpasti tidak mudah untuk ditanamkan tetapi kalau diusahakansecara sadar dan sistemik berbuah dalam bentuk perilaku yangberadab.10.3.1. Klasifikasi Kesesatan Berpikir

Dalam sejarah perkembangan logika terdapat berbagaimacam tipe kesesatan dalam penalaran. Walaupun modelklasifikasi kesesatan yang dianggap baku hingga saat ini belumdisepakati para ahli, mengingat cara bagaimana penalaranmanusia mengalami kesesatan, sangat bervariasi, namun secarasederhana kesesatan dapat dibedakan dalam

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan LogikaIlmu

181

Page 203: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dua kategori, yaitu kesesatan formal dan kesesatan material.10.3.1.1. Kesesatan Formal

Kesesatan formal adalah kesesatan yang dilakukan karenabentuk (forma) penalaran yang tidak tepat atau tidak sahih.Kesesatan ini terjadi karena pelanggaran terhadap prinsip-prinsip logika mengenai term dan proposisi dalam suatuargumen (lihat hukum-hukum silogisme).10.3.1.2. Kesesatan Material

Kesesatan material adalah kesesatan yang terutamamenyangkut isi (materi) penalaran. Kesesatan ini dapat terjadikarena faktor bahasa (kesesatan bahasa) yang menyebabkankekeliruan dalam menarik kesimpulan, dan juga dapat terjadikarena memang tidak adanya hubungan logis atau relevansiantara premis dan kesimpulannya (kesesatan relevansi). Setiapkata dalam bahasa memiliki arti tersendiri, dan masing-masingkata itu dalam sebuah kalimat mempunyai arti yang sesuaidengan arti kalimat yang bersangkutan. Maka, meskipun katayang digunakan itu sama, namun dalam kalimat yang berbeda,kata tersebut dapat bervariasi artinya. Ketidakcermatan dalammenentukan arti kata atau arti kalimat itu dapat menimbulkankesesatan penalaran.

10.4. Kesesatan Bahasa

Setiap kata dalam bahasa memiliki arti tersendiri, danmasing-masing kata dalam sebuah kalimat mempunyai artiyang sesuai dengan keseluruhan arti kalimatnya.Maka, meskipun kata yang digunakan itu sama, namun dalamkalimat yang berbeda, kata tersebut dapat

Kesesatan dalam Berpikir Ilmiah182

Page 204: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

bervariasi artinya. Ketidakcermatan dalam menentukan arti

kata atau arti kalimat itu dapat menimbulkan kesesatanpenalaran. Berikut ini adalah beberapa bentuk kesesatankarena penggunaan bahasa.10.4.1. Kesesatan Aksentuasi

Pengucapan terhadap kata-kata tertentu perlu diwaspadaikarena ada suku kata yang harus diberi tekanan. Pengubahandalam tekanan terhadap suku kata dapat menyebabkanpengubahan arti. Karena itu, kurangnya perhatian terhadaptekanan ucapan dapat menimbulkan perbedaan arti sehinggapenalaran mengalami kesesatan.10.4.2. Kesesatan Aksentuasi Verbal

Contoh:• Serang (kota) dan serang (tindakan menyerang dalam

pertempuran).• Apel (buah) dan apel bendera (menghadiri upacara

bendera).• Mental (kejiwaan) dan mental (terpelanting).• Tahu (masakan, makanan) dan tahu (mengetahui sesuatu).10.4.3. Kesesatan Aksentuasi non-verbal

Contoh sebuah iklan: "Dengan 2,5 juta dapat membawamotor". Mengapa bahasa dalam iklan ini termasuk kesesatanaksentuasi non-verbal (contoh kasus):

Karena motor ternyata baru dapat dibawa (pulang) tidakhanya dengan uang 2,5 juta, tetapi juga dengan menyertakansyarat-syarat lainnya seperti slip gaji, KTP,

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 183

Page 205: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

rekening listrik terakhir dan keterangan surat kepemilikanrumah.Contoh ungkapan: "...Apa" dan "Ha..."Memiliki arti yang berbeda-beda bila:• diucapkan dalamkeadaan marah• diucapkan dalamkeadaan bertanya• diucapkan untukmenjawab panggilan.10.4.4. Kesesatan Ekuivokasi

Kesesatan ekuivokasi adalah kesesatan yang disebabkankarena satu kata mempunyai lebih dari satu arti. Bila dalamsuatu penalaran terjadi pergantian arti dari sebuah kata yangsama, maka terjadilah kesesatan penalaran.10.4.4.1. Kesesatan Ekuivokasi Verbal

Adalah kesesatan ekuivokasi yang terjadi pada pem-bicaraan di mana bunyi yang sama, disalahartikan menjadi duamaksud yang berbeda.Contoh: bisa (dapat) dan bisa (racun ular).

Seorang pasien berkebangsaan Malaysia berjumpa denganseorang dokter Indonesia. Setelah diperiksa, dokter memberinasihat, "Ibu perlu menjaga makanannya."

Sang pasien bertanya, "Boleh saya makan ayam?". Sangdokter menjawab "Bisa."

Sang pasien bertanya, "Boleh saya makan ikan?". Sangdokter menjawab "Bisa."

Sang pasien bertanya, "Boleh saya makan sayur?". Sangdokter menjawab "Bisa."

Sang pasien marah lalu membentak "Kalau semua bisa(beracun), apa yang saya hendak makan ?"

Kesesatan dalam Berpikir Ilmiah184

Page 206: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

• teh (tumbuhan, jenis minuman) dan teh (bahasa Sunda,kata imbuhan).

• buntut (ekor) dan buntut (anak kecil yang mengikuti kemana pun seorang dewasa pergi).

• menjilat (es krim) dan menjilat (ungkapan yang dikenakanpada seseorang yang memuji berlebihan dengan tujuantertentu).

10.4.4.2. Kesesatan Ekuivokasi Non-VerbalKesesatan ekuivokasi non-verbal melalui contoh

berikut: (i) menggunakan kain atau pakaian putih-putih berartiorang suci. Di India wanita yang menggunakan kain sari putih-putih umumnya adalah janda; (ii) bergandengan sesama jenispasti homo; (iii) menggelengkan kepala (berarti tidak setuju),namun di India menggelengkan kepala dari satu sisi ke sisi yanglain menunjukkan kejujuran.10.4.4.3. Kesesatan Amfiboli

Kesesatan Amfiboli (gramatikal) adalah kesesatan yangdikarenakan konstruksi kalimat sedemikian rupa sehinggaartinya menjadi bercabang. Ini dikarenakan letak sebuah kataatau term tertentu dalam konteks kalimatnya. Akibatnya timbullebih dari satu penafsiran mengenai maknanya, padahal hanyasatu saja makna yang benar sementara makna yang lain pastisalah.Contoh: "Dijual kursi bayi tanpa lengan".Arti 1: Dijual sebuah kursi untuk seorang bayi tanpa lengan.Arti 2: Dijual sebuah kursi tanpa dudukan lengan khusus untuk

bayi.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 207: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Penulisan yang benar adalah: Dijual kursi bayi, tanpalengan kursi.Contoh lain: "Kucing makan tikus mati".Arti 1: Kucing makan, lalu tikus matiArti 2: Kucing makan tikus lalu kucing tersebut matiArti 3: Kucing sedang memakan seekor tikus yang sudahmati."(en) Panda eat shoots and leaves"Arti 1: Panda makan, lalu menembak, kemudian pergi.Arti 2: Seekor panda memakan pucuk bambu dan dedaunan."Ali mencintai kekasihnya, dan demikian pula saya!"Arti 1: Ali mencintai kekasihnya, dan saya juga mencintai

kekasih Ali.Arti 2: Ali mencintai kekasihnya dan saya juga mencintai

kekasih saya.10.4.4.4. Kesesatan Metaforis

Disebut juga (fallacy of metaphorization) adalahkesesatan yang terjadi karena pencampuradukan arti kiasandan arti sebenarnya. Artinya, terdapat unsur persamaan dansekaligus perbedaan antara kedua arti tersebut. Tetapi biladalam suatu penalaran arti kiasan disamakan dengan artisebenarnya maka terjadilah kesesatan metaforis, yangdikenal juga kesesatan karena analogi palsu. Contoh:"Pemuda adalah tulang punggung negara"

Penjelasan kesesatan: Pemuda di sini adalah arti se-benarnya dari orang-orang yang berusia muda, sedangkantulang punggung adalah arti kiasan karena negara tidakmemiliki tubuh biologis dan tidak memiliki tulang

Kesesatan dalam Berpikir Ilmiah186

Page 208: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

punggung layaknya makhluk vertebrata.

Pencampuradukan arti sebenarnya dan arti kiasan darisuatu kata atau ungkapan ini sering kali disengaja seperti yangterjadi dalam dunia lawak. Kesesatan metaforis ini dikenal puladengan nama kesesatan karena analogi palsu.

Lelucon di bawah ini adalah contoh dari kesesatanmetaforis:Pembicara 1: Binatang apa yang haram?Pembicara 2: BabiP 1 : Binatang apa yang lebih haram dari binatang yang haram?P 2 : ?P 1 : Babi hamil! Karena mengandung babi. Nah,

sekarang binatang apa yang paling haram? Lebih haramdaripada babi hamil?

P 2 : ?P 1 : Babi hamil diluar nikah! Karena anak babinya anak

haram..

10.5. Kesesatan Relevansi

Kesesatan relevansi adalah sesat pikir yang terjadi karenaargumentasi yang diberikan tidak tertuju kepada persoalanyang sesungguhnya, tetapi terarah kepada kondisi pribadi dankarakteristik personal seseorang (lawan bicara) yangsebenarnya tidak relevan untuk kebenaran atau kekeliruan isiargumennya.

Kesesatan ini timbul apabila orang menarik kesimpulanyang tidak relevan dengan premis nya. Artinya secara

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu 187

Page 209: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

logis kesimpulan tersebut tidak terkandung dalam/ atau tidakmerupakan implikasi dari premisnya.

Jadi penalaran yang mengandung kesesatan relevansitidak menampakkan adanya hubungan logis antara premisdan kesimpulan, walaupun secara psikologis menampakkanadanya hubungan, namun kesan adanya hubungan secarapsikologis ini sering kali membuat orang terkecoh.

Kesesatan relevansi ini terdiri dari: (i)Argumentum adHominem, (ii) Argumentum ad Baculum, (iii) Argumentum adPopulum, (iv) Argumentum Auctoritatis, (v) Argumentum adVerecundiam, (vi)Ignoratio Elenchi, (vii) Argumentum adIgnoratiam, (viii) Petitio Principii, (ix) Kesesatan non Causa Pro

Causa (Post Hoc Ergo Propter Hoc/False Cause) (x) KesesatanAksidensi (xi) Kesesatan karena Komposisi dan Divisi (xii)Kesesatan karena Pertanyaan yang Kompleks.10.5.1.Argumentum ad Hominem 1

Argumentum ad hominem adalah argumen diarahkan untukmenyerang manusianya secara langsung. Penerapan argumenini dapat menggambarkan tindak pelecehan terhadap pribadiindividu yang menyatakan sebuah argumen.

Hal ini keliru karena ukuran logika dihubungkan dengankondisi pribadi dan karakteristik personal seseorang yangsebenarnya tidak relevan untuk kebenaran atau kekeliruan isiargumennya. Argumen ini juga dapat menggambarkan aspekpenilaian psikologis terhadap pribadi seseorang. Hal ini dapatterjadi karena perbedaan

Kesesatan dalam Berpikir Ilmiah

Page 210: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

pandangan.Ukuran logika (pembenaran) pada sesat pikir argumentum

ad hominem 1 adalah kondisi pribadi dan karakteristik personalyang melibatkan: gender, fisik, sifat, dan psikologi.Contoh 1:

"Tidak diminta mengganti bohlam (bola lampu) karenaseseorang itu pendek".Kesesatan: tingkat keberhasilan pergantian sebuah bola

lampu dengan menggunakan alat bantu tangga tidaktergantung dari tinggi/ pendeknya seseorang.Contoh 2:

"Seorang juri lomba menyanyi memilih kandidat yangcantik sebagai pemenang, bukan karena suaranya yangbagus tapi karena parasnya yang lebih cantikdibandingkan dengan kandidat lainnya, walaupun suarakandidat lain ada yang lebih bagus".

10.5.2. Argumentum ad Hominem 2

Berbeda dari argumentum ad hominem 1, argumentum ad

hominem 2 menitikberatkan pada hubungan yang ada diantarakeyakinan seseorang dan lingkungan hidupnya. Pada umumnyaargumentum ad hominem 2 ini menunjukkan pola pikir yangdiarahkan pada pengutamaan kepentingan pribadi; yaitu: suka-tidak suka, kepentingan kelompok-bukan kelompok, dan hal-halyang berkaitan dengan SARA.Contoh 3:

Pembicara G: Saya tidak setuju dengan apa yang

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 211: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Pembicara S katakan karena ia bukan orang X.Kesesatan: ketidaksetujuan bukan karena hasil penalaran

dari argumentasi, tetapi karena lawan bicara berbeda agamaatau kelompok.

Bila ada dua orang yang terlibat dalam sebuah konflikatau perdebatan, ada kemungkinan masing-masing pihak tidakdapat menemukan titik temu dikarenakan mereka tidakmengetahui apakah argumen masing-masing itu benar ataukeliru. Hal ini terjadi ketika masing-masing pihak berargumenatas dasar titik tolak dari ruang lingkup yang berbeda satusama lain.Contoh 4:

"Argumentasi apakah Isa adalah Tuhan Yesus (Kristen)ataukah seorang nabi (Islam)."Ini adalah sebuah contoh argumentasi yang tidak me-

nemukan titik temu karena berangkat dari keyakin- an danilmu agama yang berbedaContoh 5:

"Dosen yang tidak meluluskan mahasiswanya karenamahasiswanya berasal dari suku yang ia tidak suka dansering protes di kelas, bukan karena prestasi akademiknyayang buruk."Argumentum ad hominem 1 dan argumentum ad hominem2 adalah argumentasi-argumentasi yang mengarah kepadahal-hal negatif dan biasanya melibatkan emosi.

10.5.3. Argumentum ad Baculum

Argumentum ad baculum (latin: baculus berarti tongkat

Kesesatan dalam Berpikir Ilmiah

Page 212: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

atau pentungan) adalah argumen ancaman mendesak oranguntuk menerima suatu konklusi tertentu dengan alasan bahwajika ia menolak untuk membawa akibat yang tidak diinginkan.

Argumentum ad baculum banyak digunakan oleh orang tuaagar anaknya menurut pada apa yang diperintahkan, contohmenakut-nakuti anak kecil:

"Bila tidak mau mandi nanti didatangi oleh wewe gombel

(sejenis hantu yang mengerikan)."Argumen ini dikenal juga dengan argumen ancaman yang

merupakan pernyataan atau keadaan yang mendesak oranguntuk menerima suatu konklusi tertentu dengan alasan jikamenolak membawa akibat yang tidak diinginkan.Contoh argumentum ad baculum:1. Seorang anak yang belajar bukan karena ia ingin lebih

pintar tapi karena kalau ia tidak terlihat sedang belajar,ibunya akan datang dan mencubitnya.

2. Pengendara motor yang berhenti pada lampu merah bukankarena ia menaati peraturan tetapi karena ada polisi yangmengawasi dan ia takut ditilang.

3. Pegawai bagian penawaran yang berbohong kepadapembeli agar produk yang ia jual laku, karena ia takutdipecat bila ia tidak melakukan penjualan.Jenis argumentum ad baculum yang juga dapat terjadi

adalah mengajukan gagasan (yang sering kali bersifat tuntutan)agar didengar dan dipenuhi oleh pihak penguasa, namungagasan itu didasari oleh penalaran yang sama sekali irasionaldan argumen yag dikemukakan tidak memper-

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 213: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

lihatkan hubungan logis antara premis dan kesimpulannya."Penolakan mahasiswa akan skripsi sebagai syarat

kelulusan dengan alasan skripsi mahal dan menjadi akal-akalan dosen."10.5.4, Argumentum ad Misericordiam

Misericordiam berasal dari bahasa Latin misericordia

artinya belas kasihan merupakan sesat pikir yang sengajadiarahkan untuk membangkitkan rasa belas kasihan lawanbicara dengan tujuan untuk memperoleh pengampunan/keinginan.Contoh:1. Pengemis yang membawa anak bayi tanpa celana dan

digeletakkan tidur di trotoar.2. Pencuri motor yang beralasan bahwa ia miskin dan tidak

dapat membeli sandang dan pangan.10.5..5. Argumentum ad Populum

Populum berasal dari bahasa Latin: populus berarti rakyatatau massa. Argumentum ad populum adalah argumen yangdibuat untuk menghasut massa, rakyat, kelompok untukmembakar emosi mereka dengan alasan bahwa pemikiran yangmelatarbelakangi suatu usul atau program adalah demikepentingan rakyat atau kelompok itu sendiri. Argumen inibertujuan untuk memperoleh dukungan atau membenarkantindakan si pembicara.

Di sini pembuktian logis tidak diperlukan atau tidakdigunakan. Yang dipentingkan ialah menggugah perasaanmassa pendengar, membangkitkan semangat dan membakaremosi orang banyak agar menerima suatu pernyata-

Kesesatan dalam Berpikir Ilmiah

Page 214: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

an tertentu.10.5.6. Argumentum Auctoritatis

Auctoritatis dari bahasa Latin: auctoritas berarti ke-wibawaan adalah sesat pikir di mana nilai penalaran ditentukanoleh keahlian atau kewibawaan orang yang mengemukakannya.Jadi suatu gagasan diterima sebagai gagasan yang benar hanyakarena gagasan tersebut dikemukakan oleh seorang yang sudahterkenal karena keahliannya.

Sikap semacam ini mengandaikan bahwa kebenaran bukansesuatu yang berdiri sendiri (otonom), dan bukan berdasarkanpenalaran sebagaimana mestinya, melainkan tergantung darisiapa yang mengatakannya (kewibawaan seseorang).Argumentasi ini sangat mirip dengan argumentum ad hominem,

bedanya dalam argumentum ad hominem yang menjadi acuanadalah pribadi orang yang menyampaikan gagasan (dilihat daridisenangi atau tidak disenangi), maka dalam argumentumauctoritatis ini dilihat dari siapa (posisinya dalammasyarakat/keahliannya/kewibawaannya) yangmengemukakan.Contoh: Apa yang dikatakan ulama A pada kampanye itu pasti benar. Apa yang dikatakan pastor B dalam iklan itu pasti benar. Apa yang dikatakan Rhoma Irama pasti benar. Apa yang dikatakan pak dokter pasti benar. "Saya yakin apa yang dikatakan beliau adalah baik dan

benar karena beliau adalah seorang pemimpin

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 215: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

yang brilian, seorang tokoh yang sangat dihormati, danseorang dokter yang jenius"

10.5.7. Argumentum ad Verecundiam

Argumentum ad verecundiam adalah argumentasi yangdiberikan dengan sengaja tidak terarah kepada persoalan yangsesungguhnya, tetapi dibuat sedemikian rupa untukmembangkitkan perasaan malu si lawan bicara.Contoh 1:Pembicara G: "Saya merasa aneh mengapa Pembicara S tidaksetuju dengan pernyataan saya."Pembicara S: "Memang kamu orang aneh.."

Argumentum ad verecundiam juga digunakan sebagaipembenaran, dan sering dipakai dalam iklan:

Contoh 2: "Orang pintar pasti minum jamu tolak angin!"Contoh 3: "Bila anda benar-benar seorang pembela

kebenaran maka anda pasti akan membenarkan apa yang sayakatakan karena yang saya katakan ini adalah benar"

10.5.8. Ignoratio Elenchi

Ignoratio elenchi adalah kesesatan yang terjadi saatseseorang menarik kesimpulan yang sebenarnya tidak memilikirelevansi dengan premisnya. Loncatan sembarangan dari premiske kesimpulan yang memiliki hubungan semu (tidak benar-benar berhubungan) biasanya dilatarbelakangi oleh prasangka,emosi, dan perasaan subjektif. Igno- ration elenchi juga dikenalsebagai kesesatan penggambaran seseorang (image), "halo

impact", atau stereotyping.

Contoh:1. Orang yang baru keluar dari penjara pasti jahat.

Kesesatan dalam Berpikir Ilmiah194

Page 216: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

2. Orang Madiun pasti komunis.3. Si Ucup kalau datang pasti hendak berutang.4. Orang Sagitarius pasti playboy.

5. Anak bungsu pasti manja.6. Seorang wanita terlihat di lokalisasi pasti pelacur

(padahal ia pedagang nasi bungkus).Ignoratio elenchi mirip dengan generalisasi, namun

pernyataan yang dapat digolongkan ke dalam kesesatan inilompatan kesimpulannya sangat jauh.10.5.9. Argumentum ad Ignoratiam

Argumentum ad ignoratiam adalah kesesatan yang terjadidalam suatu pernyataan yang dinyatakan benar karenakesalahannya tidak terbukti salah, atau mengatakan sesuatuitu salah karena kebenarannya tidak terbukti ada.Contoh 1: "Tuhan, setan, dan hantu itu tidak ada karena...

belum pernah lihat."Contoh 2: "Seorang tersangka pencuri didakwa bersalah karena

pada saat kejadian ia sedang tidur sendirian dirumahnya dan tidak memiliki alibi atau orangyang bersaksi yang melihat bahwa ia benar sedangtidur."

Contoh 3: "Dinosaurus itu tidak ada karena...dinosaurus itu apasih?"

Pernyataan di atas merupakan sesat pikir karena belumtentu bila seseorang tidak mengetahui sesuatu itu ada atautidak bukan berarti sesuatu itu benar-benar tidak ada.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu195

Page 217: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

10.5.10. Petitio Principii

Petitio principii adalah kesesatan yang terjadi dalamkesimpulan atau pernyataan pembenaran di mana di dalamnyapremis digunakan sebagai kesimpulan dan sebaliknya,kesimpulan dijadikan premis. Sehingga meskipun rumusan(teks/kalimat) yang digunakan berbeda, sebetulnya samamaknanya.Contoh: "Belajar logika berarti mempelajari cara berpikir tepat,karena di dalam berpikir tepat ada logika.""Guru: "Kelas dimulai jam 7:30 kenapa kamu datang jam 8:30?"Murid: "Ya, karena saya terlambat.."

Kesesatan petitio principii juga dikenal karena pernyataanberupa pengulangan prinsip dengan prinsip.10.5.11. Kesesatan non Causa Pro Causa (Post Hoc

Ergo Propter Hoc/False Cause)

Kesesatan yang dilakukan karena penarikan penyimpulansebab-akibat dari apa yang terjadi sebelumnya adalah penyebabsesungguhnya suatu kejadian berdasarkan dua peristiwa yangterjadi secara berurutan. Orang lalu cenderung berkesimpulanbahwa peristiwa pertama merupakan penyebab bagi peristiwakedua, atau peristiwa kedua adalah akibat dari peristiwapertama —padahal urutan waktu saja tidak dengan sendirinyamenunjukkan hubungan sebab-akibat.

Kesesatan ini dikenal pula dengan nama kesesatan post-

hoc ergo propter hoc (sesudahnya maka karenanya).Contoh: "Seorangpemuda setelah diketahui baru putus

Kesesatan dalam Berpikir Ilmiah

Page 218: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

cinta dengan pacarnya, esoknya sakit. Tetang-ganya menyimpulkan bahwa sang pemuda sakitkarena baru putus cinta."

Kesesatan: Padahal diagnosis dokter adalah si pemuda terkenaradang paru-paru karena kebiasaannya merokoktanpa henti sejak sepuluh tahun yang lalu.

10.5.12. Kesesatan AksidensiAdalah kesesatan penalaran yang dilakukan oleh seseorang

bila ia memaksakan aturan-aturan atau cara-cara yang bersifatumum pada suatu keadaan atau situasi yang bersifataksidental; yaitu situasi yang bersifat kebetulan, tidakseharusnya ada atau tidak mutlak.Contoh:1. Gula baik karena gula adalah sumber energi, maka gula

juga baik untuk penderita diabetes.2. Orang yang makan banyak daging akan menjadi kuat dan

sehat, karena itu vegetarian juga seharusnya makan banyakdaging supaya sehat.

10.5.13. Kesesatan karena Komposisi dan Divisi

Kesesatan karena komposisi terjadi bila seseorang berpijakpada anggapan bahwa apa yang benar (berlaku) bagi individuatau beberapa individu dari suatu kelompok tertentu pasti jugabenar (berlaku) bagi seluruh kelompok secara kolektif.Contoh:1. Badu ditilang oleh polisi lalu lintas di sekitar jalan Sudirman

dan Thamrin dan polisi itu meminta uang

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan LogikaIlmu

197

Page 219: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

sebesar Rp. 100.000 bila Badu tidak ingin ditilang, maka semua polisi lalulintas di sekitar jalan Sudirman dan Thamrin adalah pasti pelaku pemalakan.2. Maulana W. Kusuma anggota KPU sekaligus dosen kriminologi di UImelakukan korupsi, maka seluruh anggota KPU yang juga dosen di UI pastikoruptor. Kesesatan karena divisi terjadi bila seseorang beranggapan bahwaapa yang benar (berlaku) bagi seluruh kelompok secara kolektif pasti jugabenar (berlaku) bagi individu-individu dalam kelompok tersebut.Contoh 1: "Banyak pejabat pemerintahan korupsi. Yahya Zaini adalah anggota

DPR, maka Yahya Zaini juga korupsi."Contoh 2: Umumnya pasangan artis-artis yang baru menikah pasti lalu

bercerai.Dona Agnesia dan Darius adalah pasangan artisyang baru menikah, pasti sebentar lagi mereka bercerai.10.5.14. Kesesatan karena Pertanyaan yang Kompleks

Kesesatan karena pertanyaan yang kompleks ini bersumber pada pertanyaanyang sering kali disusun sedemikian rupa sehingga sepintas tampak sebagaipertanyaan yang sederhana, namun sebetulnya bersifat kompleks. Olehkarena itu pertanyaan tersebut sulit untuk dijawab dengan sekedarmengatakan ya atau tidak.Contoh: "Bagaimana, masih senang begituan?" "Kamu sedang itu ya?"

198 Kesesatan dalam Berpikir Ilmiah

Page 220: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

10.6. Relevansi Kesesatan Berpikir dengan ilmuPengetahuan

10.6.1. Relevansi dengan llmu Politik

Sama halnya dengan ilmu sosial lainnya, metode ilmiah yang digunakandalam ilmu politik menggunakan model deduksi, yaitu melihat hal-hal yangbersifat umum dahulu kemudian baru melihat hal-hal yang bersifat khusus(deduksi). Ruang lingkup yang dipelajari ilmu politik sangat luas. Tidak hanyamasalah-masalah mengenai negara saja, tetapi juga banyak mempelajaritentang kekuasaan, cara mengelolanya, kebaikan bersama danmasalah lainnya yang saling berkaitan. Oleh karena itu paraahli ilmu politik melihat sebuah permasalahan dari hal- hal yang bersifatumum atau cakupan yang luas, baru kemudian mengambil beberapa masalahyang dibahas lebih spesifik.

Pada ilmu politik terdapat sejumlah perdebatan mengenai pendekatan-pendekatan yang digunakan. Ada yang berpendapat tentang pendekatannormatif yang membahas baik buruk dan pendekatan perilaku yangmemusatkan pada tingkah laku perilaku manusia pada perilaku politiknya.

Namun kebanyakan ahli menggunakan pendekatan perilaku dalammetode pengamatannya. Dengan pendekatan tersebut para ahli dapatmemprediksi gejala-gejala politik yang akan terjadi melalui tingkah laku aktorpolitik dan masyarakat.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 221: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

10.6.2. Relevansi dengan AntropologiSama halnya dengan ilmu politik, antropologi juga

menggunakan model deduksi dalam melihat permasalahan.Perbedaannya hanya pada ruang lingkup pembahasannya.Antropologi lebih banyak mempelajari budaya- budaya dimasyarakat baik itu yang bersifat materiil ataupun yangbersifat non-materiil.

Perbedaan yang lain adalah adanya metode observasidengan melakukan penggalian. Penggalian tersebutdimaksudkan untuk memperoleh benda-benda yang dapatdijadikan sumber pengetahuan tentang budaya danperkembangannya.

Antropologi juga lebih banyak menggunakan metodeempiris. Alasan digunakannya metode tersebut adalah karenabanyak pengetahuan dalam Antropologi yang diperoleh daripengalaman-pengalaman dan pengamatan- pengamatan.

10.7. Ringkasan

Kesesatan adalah kesalahan yang terjadi dalam aktivitasberpikir dikarenakan penyalahgunaan bahasa dan ataupenyalahan relevansi. Kesesatan merupakan bagian dari logika,dikenal juga sebagai fallacia/falaccy, di mana beberapa jeniskesesatan penalaran dipelajari sebagai lawan dari argumentasilogis. Kesesatan terjadi karena dua hal: (i) ketidaktepatanbahasa: pemilihan terminologi yang salah; dan (ii)ketidaktepatan relevansi.

Macam-macam atau klasifikasi kesesatan disebabkan olehbahasa adalah (i) kesesatan aksentuasi terdiri dari (a)

Page 222: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Kesesatan aksentuasi verbal dan (b) kesesatan aksentuasi non-verbal; (ii)kesesatan ekuivokasi yang terdiri dari (a) kesesatan ekuivokasi verbal dan (b)kesesatan Ekuivokasi non-verbal; (iii) kesesatan amfiboli; dan (iv) kesesatanmetaforis.

Macam-macam atau klasifikasi kesesatan disebabkan oleh Relevansiadalah (i) argumentum ad Hominem 1; (ii) argumentum ad Hominem 2; (iii)

argumentum ad baculum; (iv) argumentum ad misericordiam; (v) argumentum ad

populum; (vi) argumentum auctoritatis; (vii) argumentum ad verecundiam; (viii)

ignoratio elenchi; (ix) argumentum ad ignoratiam; (x) petitio principii; (xi)

kesesatan non causa pro causa (post hoc ergo propter hoc/ false cause); (xii)kesesatan aksidensi; (xiii) kesesatan karena komposisi dan divisi; dan (xiv)kesesatan karena pertanyaan yang kompleks.

Kesesatan, menurut John Locke terjadi karena subjek sesungguhnyajarang berpikir sendiri atau bertindak sesuai dengan apa yang dipikirkan dandilakukan orang lain.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 223: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Page 224: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab XI

Etika Ilmu

11.1. Deskripsi

Pembahasan tentang hubungan antara ilmu dan etika,membangun masyarakat ilmiah, dan menuju masyarakatberbudaya ilmu pengetahuan semuanya berhubungan padacabang filsafat ilmu. Ilmu merupakan pengetahuan yang kitakenal sejak bangku sekolah dasar sampai pendidikan lanjutandan perguruan tinggi. Berfilsafat tentang ilmu berarti kitaberterus terang kepada diri kita sendiri. Dari sub-sub pokokbahasan itulah maka kita perlu membahas secara lebih dalamtentang unsur-unsur ilmu dan etika seperti kehendak manusiayang bebas, tujuan dari suatu perilaku cara atau jalan yangdigunakan untuk mencapai tujuan, akibat yang ditimbulkanoleh masyarakat, tentang adanya pilihan bebas atau tidak,pemahaman tentang ada batas atau tidak ada batas nilai baikdan buruk itu, konsep tentang kesadaran moralitas adanyahakikat manusia, adanya hakikat Tuhan, perlawanan etisterhadap nilai baik dan buruk, dinamika diri manusia, yangmana

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan LogikaIlmu 203

Page 225: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

mencari keseimbangan moral, sifat keras kepala dan hilangnyarasa malu dan dosa dari perilaku manusia.

Yang penting adalah bahwa prosesnya, baik dalamanalisis maupun pembuktiannya, kita dapat memisahkanspekulasi mana yang dapat diandalkan dan mana yang tidak.Dari serangkaian spekulasi ini kita dapat memilih buah pikiranyang dapat diandalkan sebagai titik awal dari penjelajahanpengetahuan tanpa menetapkan kriteria tentang apa yangdisebut benar maka tidak mungkin pengetahuan lainberkembang di atas kebenaran, tanpa menetapkan apa yangdisebut baik atau buruk maka kita tidak mungkin berbicaratentang moral.

Untuk membangun masyarakat ilmiah menujumasyarakat berbudaya ilmu pengetahuan dan hubungan antarailmu dan etika yang merupakan bagian dari ilmu humaniorabelum memperoleh perhatian dari masyarakat atau parapeneliti (sarjana). Dari sisilah masyarakat luas sangatmembutuhkan terbentuknya konsep etika dan ilmu yang dapatmengembangkan sikap dan perilaku yang baik di satu pihakdan menghilangkan, melenyapkan sikap dan perilaku burukseperti perilaku penyimpangan dan kejahatan.

Suatu ilmu dan etika adalah suatu sumber pengetahuanyang diharapkan dapat meminimalakan dan menghentikanperilaku menyimpang di kalangan masyarakat. Untuk itu,pengkajian kita difokuskan pada usaha meningkatkan perananilmu sebagai sumber moralitas dalam mendukungpengembangan kebudayaan.

Etika Ilmu204

Page 226: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

11.2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada topik ini adalah menjelaskantentang (i) pengertian etika ilmu; (ii) hubungan ilmu dan etika;(iii) membangun masyarakat ilmiah; (iv) menuju masyarakatberbudaya ilmu pengetahuan; dan (v) relevansi etika ilmu.11.3. Pengertian Etika

Dalam bahasa Inggris etika disebut ethic (singular) yangberarti a sistem of moral principles or rules of behaviour, atausuatu sistem, prinsip moral, aturan atau cara berperilaku. Akantetapi, terkadang ethics (dengan tambahan huruf s) dapatberarti singular. Jika ini yang dimaksud maka ethics berarti the

branch of philosophy that deals with moral principles, suatucabang filsafat yang memberikan batasan prinsip-prinsip moral.Jika ethics dengan maksud plural (jamak) berarti moralprinciples that govern or influence a person's behaviour, prinsip-prinsip moral yang dipengaruhi oleh perilaku pribadi.

Dalam bahasa Yunani, etika berarti ethikos mengandungarti penggunaan, karakter, kebiasaan, kecenderungan, dansikap yang mengandung analisis konsep-konsep seperti harus,mesti, benar-salah, mengandung pencarian ke dalam watakmoralitas atau tindakan-tindakan moral, serta mengandungpencarian kehidupan yang baik secara moral.

Dalam bahasa Yunani Kuno, etika berarti ethos, yangapabila dalam bentuk tunggal mempunyai arti tempat tinggalyang biasa, padang rumput, kandang, adat, akhlak,

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu |

Page 227: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

watak perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak (ta

etha) artinya adalah adat kebiasaan. Jadi, jika kita membatasidiri pada asal usul kata ini, maka "etika" berarti ilmu tentangapa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.Arti inilah yang menjadi latar belakang bagi terbentuknyaistilah "etika" yang oleh Aristoteles (384-322 SM.) sudahdipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Etika secara lebihdetail merupakan ilmu yang membahas tentang moralitas atautentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas.Penyelidikan tingkah laku moral dapat diklasifikasikan dalam(i) etika deskriptif; (ii) etika normatif; (iii) metaetika.

Pertama, etika deskriptif yang mendeskripsikan tingkahlaku moral dalam arti luas, seperti adat kebiasaan, anggapantentang baik dan buruk, tindakan-tindakan yangdiperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Objek penyelidi-kannya adalah individu-individu, kebudayaan- kebudayaan.

Kedua, etika normatif. Dalam hal ini, seseorang dapatdikatakan sebagai participation approach karena yangbersangkutan telah melibatkan diri dengan mengemukakanpenilaian tentang perilaku manusia, la tidak netral karenaberhak untuk mengatakan atau menolak suatu etika tertentu.

Ketiga, metaetika. Awalan meta (Yunani) berarti"melebihi", "melampaui". Metaetika bergerak seolah-olahbergerak pada taraf lebih tinggi daripada perilaku etis, yaitupada taraf "bahasa etis" atau bahasa yang digunakan di bidangmoral.

Etika Ilmu206

Page 228: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Dari beberapa definisi di atas, tampak jelas bahwa kajiantentang etika sangat dekat dengan kajian moral. Etikamerupakan sistem moral dan prinsip-prinsip dari suatuperilaku manusia yang kemudian dijadikan sebagaistandardisasi baik-buruk, salah-benar, serta sesuatu yangbermoral atau tidak bermoral. Merujuk pada hubungan yangdekat antara etika dengan moral, berikut sedikit dibahastentang ragam pengertian moral.

Moral berarti concerned with principles of right and wrong

behaviour, or standard of behaviour, sesuatu yang menyangkutprinsip benar dan salah dari suatu perilaku dan menjadistandar perilaku manusia.

Moral berasal dari bahasa Latin moralis (kata dasar mos,

moris) yang berarti adat istiadat, kebiasaan, cara, dan tingkahlaku. Bila dijabarkan lebih lanjut moral mengandung empatpengertian; (i) baik-buruk, benar-salah, tepat- tidak tepatdalam aktivitas manusia, (ii) tindakan benar, adil, dan wajar,(iii) kapasitas untuk diarahkan pada kesadaran benar-salah,dan kepastian untuk mengarahkan kepada orang lain sesuaidengan kaidah tingkah laku yang dinilai benar-salah, dan (iv)sikap seseorang dalam hubungannya dengan orang lain.

Etika juga berarti "timbul dari kebiasaan" adalah cabangutama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas. Etikamencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah,baik, buruk dan tanggung jawab.

Etika sering kali disebut filsafat moral. Etika dan moralsama artinya, tetapi dalam penilaian sehari-hari ada sedikitperbedaan. Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan

Page 229: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

yang sedang dinilai. Adapun etika dapat dipakai untukpengkajian sistem nilai yang ada. Istilah moral berasal darikata Latin mores, yang merupakan bentuk jamak dari mos yangberarti adat istiadat atau kebiasaan.

11.4. Hubungan antara llmu dan Etika

Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran. Jadi,etika dan ajaran moral tidak berada di tingkat yang sama.Yang mengatakan bagaimana bila harus hidup, bukanlah etikamelainkan ajaran moral. Ilmu dan etika sebagai suatupengetahuan yang diharapkan dapat meminimalkan danmenghentikan perilaku penyimpangan dan kejahatan dikalangan masyarakat. Di samping itu, ilmu dan etikadiharapkan mampu mengembangkan kesadaran moral dilingkungan masyarakat sekitar agar dapat menjadicendekiawan yang memiliki moral dan akhlak yang baik/mulia.

Sebagai suatu subjek, etika berkaitan dengan konsep yangdimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakahtindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah ataubenar, buruk atau baik. Dengan begitu dalam prosespenilaiannya ilmu sangat berguna dalam menentukan arahdan tujuan masing-masing orang.

Etika sebagai ilmu ketertiban di mana pokok masalahmoralitas dipelajari. Singkatnya, ilmu tata susila adalah ilmumoralitas. Ilmu secara moral harus ditujukan untuk kebaikanmanusia tanpa merendahkan martabat seseorang. Masalahmoral tidak dapat dilepaskan dengan tekad manusia untukmenemukan kebenaran, sebab untuk

Etika Ilmu

Page 230: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

menemukan kebenaran dan juga mempertahankan kebenarandiperlukan keberanian moral.

Etika memberikan semacam batasan maupun standaryang mengatur pergaulan manusia di dalam kelompoksosialnya. Etika ini kemudian dirupakan ke dalam bentukaturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat ber-dasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saatdibutuhkan dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimisegala macam tindakan yang secara logika-rasional umum(common sense) dinilai menyimpang dari kode etik.Ilmu sebagai asas moral atau etika mempunyai kegunaankhusus yakni kegunaan universal bagi umat manusia dalammeningkatkan martabat kemanusiaan.

11.5. Membangun Masyarakat Ilmiah

Dalam membangun masyarakat yang ilmiah, kitamemerlukan sifat ilmiah karena sikap ilmiah itu adalahsikap kritis yang tidak hanya mencari verifikasi atas teori-nya, melainkan juga tes-tes yang merefleksikan, meskitidak akan pernah mengukuhkannya.

Di dalam membangun masyarakat ilmiah juga diperlukan suatu tujuanagar tercipta masyarakat yang memiliki kemampuan berpikir kritis danrasional sehingga kehidupan masyarakat semakin maju dengan ilmupengetahuan.Ilmu pengetahuan dapat mengangkat manusia justru karena dengan ilmupengetahuan manusia dapat berbuat banyak. Dampak ilmu pengetahuanterhadap cara berpikir manusia dan masyarakat dewasa ini sungguh dahsyat.Rasionalitas ilmu pengetahuan itu tidak hanya mengubah

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu 209

Page 231: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

cara pandang tradisional kita tetapi juga teologi yang sering terlalu teosentris.Manfaat ilmu pengetahuan bagi kemajuan umat manusia seperti

mengurangi hal-hal buruk. Setiap orang mengembangkan diri sesuai dengantuntutan masyarakat ilmiah pada umumnya, yaitu taat pada adanya rasio.Inilah watak intelektual nomor satu dan satu-satunya. Salah satu ciri yaituadanya keinginan untuk mengetahui fakta-fakta penting dan keenggananuntuk terlibat ilusi-ilusi yang menyenangkan (yang disajikan oleh obat bius).Setiap orang harus memiliki keingintahuan untuk memahami fakta-faktapenting bagi kehidupan manusia dan siap membuka diri bagi kebenaran-kebenaran penting lainnya.

Membangun masyarakat ilmiah dengan berilmu pengetahuan adalah halterpenting yang harus dilakukan. Maka dari itu ilmu pengetahuan akhirnyaberguna bagi kehidupan manusia, yakni bahwa ilmu pengetahuan bergunabagi manusia untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalamhidupnya. Jadi, ilmu pengetahuan bukan dikembangkan demi ilmupengetahuan semata, melainkan juga demi menjawab berbagai persoalan hidupmanusia.

Kebenaran ilmiah itu tidak hanya bersifat logis- rasional dan empiris,melainkan juga bersifat pragmatis, yaitu bahwa kebenaran itu berguna untukmenjawab berbagai persoalan hidup manusia. Berkaitan dengan itu, harusdikatakan bahwa ilmu pengetahuan mempunyai daya tarik luar biasa besarsekarang ini, tidak hanya karena kecenderungan empiris dalam ilmupengetahuan modern

Etika Ilmu

210

Page 232: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

sekarang ini. Melainkan juga karena sifat pragmatis dari ilmu pengetahuanitu sendiri, yaitu karena ternyata ilmu pengetahuan berhasil menjawabberbagai persoalan hidupnya. Oleh karena itu, manusia modern sedemikianbergairah mengembangkan terus ilmu pengetahuan sekarang ini.

11.6. Menuju Masyarakat Berbudaya ilmu Pengetahuan

Salah satu ciri mayarakat berbudaya ilmu pengetahuan adalah adanyatradisi berpikir atau merenung yang sangat luas dan dalam masyarakatdianjurkan untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir yang bebasdan kritis. Masyarakat sendirilah yang harus mengembangkan kemampuanberlogika, juga harus memiliki kemampuan yang mendalam dan reflektif.Salah satu cara untuk mengembangkan masyarakat berbudaya ilmupengetahuan adalah dengan dibiasakannya masyarakat tersebut denganmembaca buku, sebab dengan membaca masyarakat dapat memperluaspengetahuan dan mendorong masyarakat untuk melakukan suatuperenungan.

Untuk membahas ini berikut diuraikan tentang: (i) kebudayaan danpendidikan; (ii) ilmu pengetahuan dan pengembangan kebudayaan; (iii) nilaiilmiah dan pengembangan kebudayaan nasional; (iv) dampak intelektual;(v) dampak sosial praktis; (vi) watak intelektual; dan (vii) kecenderunganpragmatis.

11.6.1. Kebudayaan dan Pendidikan

Suatu masyarakat dapat berbudaya ilmu pengetahu-

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu211

Page 233: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

an apabila masyarakat telah menempuh dan menerapkan pendidikan. Nilaikebudayaan dan pendidikan berpengaruh erat. Setiap kebudayaan mempunyaiskala hierarki mengenai mana yang lebih penting dan mana yang kurangpenting dari nilai-nilai tersebut di atas serta mempunyai penilaian tersendiridari tiap-tiap kategori. Permasalahan dari pendidikan adalah menetapkannilai-nilai budaya apa saja yang harus dikembangkan. Hal tersebut harusdilakukan, karena disebabkan oleh dua hal. Pertama, nilai-nilai budaya yangharus dikembangkan. Kedua, usaha pendidikan yang sadar dan sistematismengharuskan kita untuk lebih eksplisit dan definitif tentang hakikat nilai-nilai budaya tersebut.

Untuk menentukan nilai-nilai mana yang patut men- dapatkan perhatiankita sekarang ini, maka pertama sekali kita harus memperkirakan skenariodari masyarakat kita di masa yang akan datang. Skenario masyarakatIndonesia di masa akan datang tersebut memerhatikan indikator danperkembangan yang sekarang ada, yang mempunyai karakteristik sebagaiberikut: (i) memerhatikan tujuan dan strategi pembangunan nasional kitamaka masyarakat akan beralih dari masyarakat tradisional yang rural agrarismenjadi masyarakat urban yang bersifat industri; (ii) pengembangankebudayaan kita dituju ke arah perwujudan peradaban yang bersifat khasberdasarkan filsafat dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

Karakteristik pertama, mengharuskan kita untuk memusatkan perhatiankepada nilai-nilai yang relevan dengan masyarakat modern yang sedangdikembangkan diban-

Etika Ilmu

Page 234: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dingkan dengan masyarakat tradisional, maka masyarakat modern mempunyaiindikator-indikator, seperti lebih bersifat analitik dan lebih bersifat individualdaripada komunal, terutama ditinjau dari segi pengembangan manusiawi yangsurvival.

Suatu masyarakat modern yang berasaskan efisiensi bertumpu kepadailmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan utamanya. Semua aspekkehidupan bermasyarakat ditata secara rasional berdasarkan analisis kekuat-an berpikir bersifat dominan dan mendesak kebelakang cara penarikankesimpulan. Dalam masyarakat sekarang ini bersifat terbalik secara bertahap.Masyarakat tradisional yang berorientasi kepada status akan beralih menjadimasyarakat modern yang berorientasi pada prestasi yang didasarkan pada ilmupengetahuan. Persaingan akan lebih tampak, umpamanya saja dalam mencaritempat dan sistem pendidikan yang berorientasi pada ilmu pengetahuanTeknologi.11.6.2. llmu Pengetahuan dan Pengembangan Kebudayaan

Ilmu merupakan pengetahuan dan pengetahuan merupakan suatu unsurdari kebudayaan. Sehingga ilmu pengetahuan merupakan bagian darikebudayaan. Ilmu pengetahuan dan kebudayaan berada dalam posisi yangsaling bergantung dan saling memengaruhi. Pada satu pihak pengembanganilmu pengetahuan dalam suatu masyarakat tergantung dari kondisikebudayaannya, sedangkan di pihak lain pengembangan ilmu pengetahuan

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 235: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

memengaruhi jalannya kebudayaan.Dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional ilmu pengetahuan

mempunyai peranan ganda yakni: (i) ilmu pengetahuan merupakan sumbernilai yang mendukung terselenggaranya pengembangan kebudayaan nasional;dan (ii) ilmu pengetahuan merupakan sumber nilai yang mengisi pembentukanwatak suatu bangsa.

Pada kenyataannya kedua fungsi ini terpadu satu dengan yang lainnyasehingga sukar untuk dibedakan. Pengkajian pengembangan kebudayaannasional tidak dapat dilepaskan dari pengembangan ilmu pengetahuan. Dalamkurun dewasa ini yang dikenal sebagai kurun ilmu pengetahuan dan teknologi,kebudayaan kita pun tidak terlepas dari pengaruh ilmu pengetahuan danteknologi dan mau tidak mau harus memperhitungkan faktor ini. Untuk itumaka pengkajian kita difokuskan pada usaha untuk meningkatkan perananilmu pengetahuan sebagai sumber nilai yang mendukung pengembangankebudayaan nasional, sehingga menciptakan masyarakat berbudaya ilmupengetahuan.11.6.3. Nilai Ilmiah dan Pengembangan Kebudayaan Nasional

Dalam pembentukan karakter bangsa sekiranya bangsa Indonesiabertujuan untuk menjadi suatu bangsa yang modern, dalam artian bangsayang telah memiliki kemajuan dalam ilmu pengetahuan. Permasalahan dalambidang kemasyarakatan, teknologi dan pendidikan yang membutuhkan carapemecahan masalah secara kritis, rasional, logis, objektif dan terbuka.Sedangkan sifat men-

214 Etika Ilmu

Page 236: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

junjung kebenaran dan pengabdian universal merupakan faktor yangpenting dalam pembinaan suatu bangsa terlebih lagi masyarakat.

Pengembangan kebudayaan nasional pada hakikatnya adalahperubahan dari kebudayaan yang sekarang bersifat konvensional ke arahsituasi kebudayaan yang lebih mencerminkan aspirasi dan tujuan nasional.Proses pengembangan kebudayaan nasional ini pada dasarnya adalahpenafsiran kembali dari nilai-nilai konvensional agar lebih sesuai dengantuntutan zaman serta penumbuhan nilai-nilai baru yang fungsional.Sekiranya dapat diterima bahwa ilmu pengetahuan bersifat mendukungpengembangan kebudayaan nasional. Harus disadari bahwa keadaanmasyarakat sekarang ini masih jauh dari tahap masyarakat yangberorientasi kepada ilmu pengetahuan. Bahkan, dalam masyarakat yangterdidik sekalipun ilmu pengetahuan masih merupakan koleksi teori-teoriyang bersifat akademik yang sama sekali tidak fungsional terhadapkehidupan sehari-hari.

Ilmu pengetahuan merupakan bagian dari kebudayaan dan oleh sebabitu langkah-langkah ke arah peningkatan peranan dan kegiatan keilmuanharus memerhatikan situs kebudayaan masyarakat kita. Hakikat ilmupengetahuan sendiri adalah bersifat universal namun peranannya dalamkehidupan tidaklah terlepas dari matriks kebudayaan secara keseluruhan.Pada hakikatnya semua unsur kebudayaan harus diberi otonomi dalammenciptakan paradigma mereka sendiri. Suatu paradigma agar dapatberkembang dengan baik membutuhkan dua syarat yakni

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 215

Page 237: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

kondisi rasional dan kondisi psikososial kelompok.11.6.4. Dampak Intelektual

Persoalan mengenai dampak ilmu pengetahuan atas life-world merupakansuatu persoalan lama. Dunia ilmu pengetahuan merupakan dunia fakta,sedangkan life-world mencakup pengalaman subjektif yang praktis. Apakahdengan munculnya ilmu pengetahuan manusia modern dengan sendirinyamenggunakan simbol-simbol ilmu pengetahuan menggantikan simbol-simbolyang sudah lama berakar kuat dalam tradisi. Ilmu pengetahuan merupakanproduk dari kebudayaan enlightement (pencerahan).

Penelitian antropologi membuat kita sadar banyaknya kepercayaan tidakberdasar yang memengaruhi kehidupan masyarakat tradisional. Hal tersebutmenandakan bahwa manusia membutuhkan waktu sangat lama untukmencapai atau mengubah cara pandang tersebut. Ilmu pengetahuan dilihatsebagai salah satu faktor yang paling menentukan. Satu persatu gejala alamditerangkan dalam ilmu pengetahuan. Maka sebagai sistem berpikir rasional,ilmu pengetahuan menjadi sebab terdalam dari lenyapnya banyak kepercayaantradisional. Secara umum dapat dikatakan 4 hal baru dari ilmu pengetahuanyang menyebabkan lenyapnya kepercayaan tradisional, yakni sebagai berikut:(i) pengamatan lawan otoritas; (ii) otonomi dunia fisik; (iii) disingkatnya konseptujuan; dan (iv) tempat manusia dalam alam.

Pertama, pengamatan lawan otoritas. Ilmu pengetahuan tidak didasarkanpada otoritas melainkan pada peng-

Etika Ilmu

Page 238: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

amatan. Ilmu pengetahuan merintis jalan kepada kemandirian dalam berpikirberdasarkan pada pengamatan terhadap gejala-gejala alam atau sosial. Tentuharus diakui di sini bahwa sikap menghargai pengamatan, sebagai lawantradisi dan otoritas, adalah sesuatu yang sulit. Ilmu pengetahuan menuntutagar orang tidak mudah percaya begitu saja pada tradisi atau otoritas tetapipercaya pada pengamatan dengan teknik-teknik yang rasional.

Kedua, otonomi dunia fisik. Bahwa ilmu pengetahuan berangkat darisuatu filosofi alam sebagai sesuatu yang otonom, yang memiliki hukum sendiri.Dunia fisik mengikuti hukum-hukum fisika, tidak ada pengaruh roh-roh halus.Peranan dewa-dewi sebagaimana dianut oleh banyak agama tradisional lenyapdengan sendirinya jika ilmu pengetahuan diterima secara konsekuen.

Ketiga, disingkatnya konsep tujuan. Bahwa ilmu pengetahuan hanyamengenal sebab efisien dari suatu peristiwa. Bagi ilmu pengetahuan masalampau lebih penting dari masa depan. Sebab final tidak diberi tempat dalampandangan ilmiah tentang dunia. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan lebihmemerhatikan konsep kausalitas dibandingkan dengan konsep formalitas.Masyarakat yang dicerahi ilmu pengetahuan lebih percaya pada Darwinisme.

Keempat, tempat manusia dalam alam. Dari segi kontemplasi tampaknyailmu pengetahuan merendahkan manusia. Namun, dari segi praktis ilmupengetahuan dapat mengangkat manusia, justru karena dengan ilmupengetahuan manusia dapat memeroleh kekuasaan dan dapat berbuat banyak.Kekuasaan dapat diperoleh manusia

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 239: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dengan memahami hukum-hukum alam.Ilmu pengetahuan membantu proses emansipasi manusia terhadap

dewa-dewi tradisional dan Tuhan Allah. Ilmu pengetahuan membangunsuatu rasionalitas yang berbeda dari rasionalitas kepercayaan-kepercayaantradisional dan agama.

11.6.5. Dampak Sosial Praktis

Dalam konteks yang sama kita juga dapat berbicara tentang manfaatilmu pengetahuan adalah dalam memperbesar kekuasaan manusia. Makateori-teori ilmiah, melalui tehnik, dapat menjadi instrumen yang ampuhuntuk memperbesar kekuasaan manusia atas alam dan atas masyarakat.Kekuatan-kekuatan teknik ilmiah itu semakin menjadi nyata ketikadikembangkan dalam interaksi komunitas manusia.

Kemampuan untuk mengontrol atau kemampuan untuk berkuasa tidaksama dengan kekuatan untuk hidup dan bertindak sebagaimana diharapkanorang-orang yang dididik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkem-bangan teknologi mengandaikan kepentingan sosial yang berkembang dalammasyarakat, dan itu berarti hal tersebut membutuhkan komunikasi antarakepentingan dalam masyarakat.

11.6.6. Watak Intelektual

Ilmu pengetahuan, sampai sekarang selalu didasarkan padapengamatan dan tidak pernah pasti benar, melainkan hanya mengklaimprobabilitas berdasarkan bukti yang ada. Efektivitas dari ilmu pengetahuanuntuk memberikan

218 Etika Ilmu

Page 240: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

harapan itu tidak diragukan lagi. Ilmu pengetahuan dapat menawarkankemungkinan kesejahteraan hidup yang jauh lebih baik bagi umat manusiasehingga dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan dapat menciptakansuatu masyarakat yang enlightened, hanya bila masyarakat itu mengikutirasionalitas ilmu pengetahuan yang taat pada rasio.11.6.7. Kecenderungan Pragmatis

Kecenderungan pragmatis beranggapan bahwa ilmu pengetahuandikembangkan demi mencari dan memperoleh penjelasan tentang berbagaipersoalan dalam alam semesta ini. Ilmu pengetahuan memang bertujuan me-nemukan kebenaran, tetapi bagi mereka ilmu pengetahuan tidak berhentisampai di situ saja, yang terpenting adalah bahwa ilmu pengetahuan padaakhirnya berguna bagi kehidupan manusia.11.7. Relevansi Etika ilmu dengan llmu Antropologi

Hubungan antara antropologi dan etika ilmu bersifat timbal balik.Antropologi pun perlu bantuan ilmu-ilmu lain dan sebaliknya ilmu-ilmu lainjuga memerlukan bantuan antropologi. Perkembangan ilmu antropologi sejakfase- fase perkembangan yang dahulu juga mengumpulkan beratus-ratus sukubangsa yang tersebar di muka bumi ini. Etika yang sering kali berupa daftarkata-kata, catatan tentang tata bahasa, bahkan seringkali juga pelukisanlengkap tentang mengembangkan teori-teori tentang berbagai asas, oleh suatuetika ilmu bagian dari antropologi.

Etika pun seringkali disebut dengan filsafat moral diFilsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu 219

Page 241: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

mana di setiap masyarakat pastilah terdapat etika-etika keilmuan yang sudahtertanam, contoh yang kecil saja, seperti yang terjadi di kalangan masyarakatmisalnya tata cara pergaulan di kalangan anak muda perkotaan menjadi lebihbebas. Di mana tradisi, adat istiadat, budaya luhur dan nilai-nilai kesopanandalam pergaulan mulai ditinggalkan dengan seiring perkembangan teknologi.Kehidupan modem dan gaya hidup di negara-negara Barat atau negara majulebih permisif dan bebas. Timbulnya anak- anak "punk" di daerah perkotaanlebih cenderung disebabkan oleh tayangan televisi. Tentunya kita mudahmengerti bagaimana baik buruknya suatu metode-metode dan teori-teori dalametika ilmu yang berhubungan langsung dengan antropologi.

Latar belakang etika ilmu dengan peristiwa-peristiwa yang sukardiketahui hanya dari sumber-sumber, konsep- konsep tentang kehidupanmasyarakat yang dikembangkan oleh antropologi dan ilmu-ilmu sosial lainnya,memberi pengertian banyak kepada seorang ahli sejarah. Dalam halmengumpulkan keterangan komparatif antropologi sangat berguna, dari ilmuitu telah menyadari kepentingan antropologi sebagai ilmu bantu dalampenelitian.

Metode-metode antropologi untuk menyelami latar belakang kehidupan didalam masyarakat yang mana pada zaman krisis dunia sekarang ini.Pengertian tentang yang sangat diperlukan dalam perilaku dan tindakanmanusia yang diteliti oleh antropologi. Oleh karena itu, ilmu dan etika adalahsebagai suatu pengetahuan yang diharapkan dapat menghambat danmenghentikan perilaku penyim-

Etika llmu

Page 242: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

pangan dari kejahatan di kalangan masyarakat, maka antara ilmu antropologidan etika ilmu saling berhubungan erat yang mana ilmu antropologi adalahilmu yang mempelajari tentang aspek kehidupan manusia.

11.8. Ringkasan

Ilmu pengetahuan sesungguhnya merupakan alat bagi manusia. Ilmudiciptakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia.Dengan ilmu dapat diciptakan suasana yang lebih baik dan dengan demikianmelalui ilmulah manusia dapat lebih mudah mencapai tujuan untukmeningkatkan kesejahteraan.

Sebagai suatu subjek, etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki olehindividu ataupun kelompok-kelompok yang menilai apa tindakan-tindakanyang telah dikerjakan. Di mana etika memberikan semacam batasan maupunstandar yang mengatur manusia di dalam kelompok sosial lainnya. Dalam etikailmu ini dianggap sebagai sumber ilmu pengetahuan yang berkaitan dengankonsep yang dimiliki oleh manusia.

Dalam hal ini paradigma merupakan istilah yang sangat erat dengan sainsyang normal. Suatu paradigma bersama telah membebaskan masyarakat sainsdari kebutuhan penelitian ulang secara konstan. Masyarakat sains tahu benarmasalah-masalah mana yang telah dipecahkan beberapa ilmuwan akan mudahdipersuasi untuk menerima pandangan baru.

Dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional ilmu pengetahuanmempunyai peranan ganda. Pengkajian

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 221

Page 243: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

pengembangan kebudayaan nasional ini tidak dapat dilepaskan dariperkembangan ilmu pengetahuan. Maka etika ilmu yang ada pada masyarakatjauh lebih luas di mana mencakup segala sesuatu yang diketahui manusia tanpaperlu dibakukan secara sistematis.

Dalam mempelajari etika ilmu diharapkan dapat bermanfaat bagikehidupan masyarakat kita. Pentingnya kita mempelajari etika ilmu ini adalahsupaya kita mampu memahami dan menelaah segala fenomena yang terjadi didunia ini yang berlandaskan etika dan ilmu. Selain itu dapat juga ditujukanuntuk kebaikan manusia mengenai segala tingkah laku dan perbuatan agardapat diatur sesuai dengan moral dan berilmu pengetahuan.

Setiap individu diharapkan dapat berpikir kritis dan rasional denganberbekal ilmu pengetahuan yang luas. Dengan begitu setiap individu memilikiwawasan yang luas sehingga dapat mengontrol segala yang diperbuat dandapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu ilmu ini sangat berguna bagimasyarakat kita, khususnya dalam rangka mempertinggi kualitas SDMmasyarakat.

Etika Ilmu22 2

Page 244: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab XII

Filsafat Ilmu dan Teknologi

12.1. Deskripsi

Seiring perkembangan filsafat yang begitu pesat, maka munculnyaberbagai pertanyaan berkaitan dengan hakikat filsafat ilmu dan filsafatteknologi. Hal itu dikarenakan perkembangan sebuah ilmu yang begitu besarpastilah membuat lahirnya teknologi-teknologi dalam masyarakat menjadibegitu pesat. Namun, perkembangan itu tidak diiringi dengan dasarpemahaman dari filsafat ilmu dan filsafat teknologi itu sendiri yang membuatmanusia menjadi tidak paham hakikat yang sebenarnya dari ilmu danteknologi yang sesungguhnya, sehingga tidak dapat mendudukan keduanyasesuai dengan yang seharusnya.

12.2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada topik ini adalah menjelaskan tentang filsafatdalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), perkembanganteknologi ini sangat berpengaruh bagi perkembangan suatu masyarakat.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu223

Page 245: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

12.3. Pengertian Filsafat Teknologi

Teknologi atau sering disebut sebagai pertukangan memiliki lebih darisatu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat,mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalah-nya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik.

Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yangmenggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan.Akan tetapi, penemuan yang sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi.

Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat daristatus pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkansumber daya Untuk memproduksi produk yang diinginkan (dan penge- tahuankita tentang apa yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihatperubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.

Teknologi juga didefinisikan sebagai penerapan sistematis daripengetahuan-pengetahuan ilmiah untuk memudahkan kehidupan manusia.

Definisi filasafat teknologi: adalah analisis kritis tentang suatu hasilciptaan manusia melalui proses berpikir untuk menciptakan suatu artefakyang berguna bagi kehidupan manusia.

12.4. Teori Kuda Liar Teknologi

Substansi dari Teori Kuda Liar IPTEK adalah rasa keingintahuanmanusia yang tidak ada habisnya dengan kata

224 Filsafat Ilmu dan Teknologi

Page 246: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

lain, selalu ingin tahu dan selalu mencari kebenaran yang lebih konkretkebenarannya daripada kebenaran yang ada sebelumnya. Seperti sifat dasardari manusia yaitu curiousity yaitu selalu memiliki rasa/kebutuhan untukmemenuhi rasa ingin tahu. Sifat keingintahuan dalam mencari hakikat ilmudan teknologi ini diibaratkan dengan kuda liar.12.4.1. Hakikat Efisiensi

Efisiensi dalam istilah ekonomi didefinisikan sebagai pengeluaranterbesar dibanding dengan ongkos yang serendah-rendahnya. Dalam mengukurefisiensi dapat memasukkan standar-standar kualitatif bagi apa yang telahdihasilkan dalam proses produksi. Misalnya, kita dapat memasukkan fungsimanusiawi dalam penilaian biaya-biaya. Artinya apa pengaruh terhadap pria,wanita, air, udara, dan sistem sosial bila kita memproduksi barang- barangtersebut.

Efisiensi menurut kamus bahasa Indonesia adalah suatu proses/kegiatandalam rangka mendayagunakan semua potensi yang ada. Maksudnya jikadihubungkan dengan kondisi suatu masyarakat adalah apabila masyarakattersebut menyediakan modal, memanajemen adanya pihak-pihak yangmendesain, merencanakan, berproduksi, mendistribusi, memasarkan suatubarang atau jasa berupa hasil teknologi dalam rangkaian kegiatan ekonomi.12.4.2. Hakikat Kualitas Produk

Kualitas produk jika didefinisikan secara harfiah ekonomi adalah suatupenilaian baik ataupun buruk terhadap hasil produksi baik barang ataupunjasa yang

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu

Page 247: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dibutuhkan manusia yang mempunyai nilai (value) tertentu.

12.5. Hubungan Teknologi dan Civility

Kehidupan sosial di masyarakat senantiasa tidak terlepas dariperkembangan teknologi. Masyarakat yang maju senantiasa dinilai daribanyaknya teknologi yang dihasilkan karena pada dasarnya teknologisenantiasa mencerminkan kualitas sumber daya manusia di dalamnya.Teknologi tidaklah senantiasa membawa kebaikan semata dalam masyarakat,meski tujuan teknologi sendiri lahir untuk memecahkan/mempermudahmasalah masyarakat. Misalkan saja lahirnya teknologi komunikasi (hand

phone) yang bertujuan untuk mempermudah komunikasi jarak jauh denganlebih cepat. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat yang tidak siapdengan perkembangan teknologi yang begitu cepat justru akan semakinmerasakan dampak negatif dari teknologi itu sendiri. Misal: teknologi internetyang menjadi prioritas bagi masyarakat yang selama ini diharapkan dapatmemecahkan problem informasi justru membawa masyarakat yang kurang siapmenerima dampak negatifnya seperti kemudahan akses pornografi danlengkapnya informasi yang dimuat membuat sebagian masyarakat justrumenjadi masyarakat yang hedonis, tingkat kekerasan/pemerkosaan meningkatserta masyarakat lebih memilih praktis internet daripada membaca buku,bahkan tidak jarang masyarakat yang tidak menyaring lagi info yang didapatdari internet sehingga mengakibatkan degradasi nilai pada masyarakat

Filsafat llmu dan Teknologi

226

Page 248: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

itu sendiri.Masyarakat sekarang sangat menggantungkan hidupnya pada teknologi,

ketergantungan yang terus menerus menjadikan dirinya terlena dari eksistensidiri manusia sendiri sebagai makhluk bebas dan kreatif. Masyarakat kemudianmenjadi tidak sadar bahwa mereka dipenjarakan oleh teknologi (tidak kreatifdan reflektif lagi) itu sendiri bila tidak memahami hakikat teknologi yangsesungguhnya. Pada dasarnya teknologi hadir di masyarakat semata- matauntuk sarana memudahkan urusan bukan sebagai tujuan.

12.6. Ringkasan

Filsafat ilmu berisi tentang analisis atau metodologi tentang ilmusedangkan filsafat teknologi analisis tentang suatu hasil ciptaan manusiamelalui proses berpikir untuk menciptakan suatu barang dan atau jasa yangberguna bagi kehidupan manusia. Dengan kata lain antara filsafat ilmu denganfilsafat teknologi amat berkaitan, dilihat dalam proses pencarian suatuteknologi atau hasil karya tertentu.

Ketika kita memahami filsafat dari ilmu dan teknologi maka kita dapatmendudukkan hakikat sebenarnya dari ilmu dan teknologi itu sendiri.

Pada dasarnya manfaat lain bagi kehidupan kita bila kita memahamifilasafat ilmu dan teknologi adalah kita dapat memanfaatkan teknologi itusendiri secara efisien, serta dalam mengembangkannya kita dapat seimbangsehingga tidak menjadi bumerang bagi masyarakat.

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu 227

Page 249: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab XIII

Moralitas Ilmu Pengetahuan

13.1. Deskripsi

Penerapan dari ilmu pengetahuan membutuhkan dimensi etis sebagaipertimbangan dan kadang-kadang mempunyai pengaruh pada prosesperkembangan ilmu pengetahuan. Tanggung jawab etis, merupakan hal yangmenyangkut kegiatan maupun penggunaan ilmu pengetahuan. Dalam hal iniberarti ilmuwan dalam mengemban ilmu pengetahuan harus memerhatikankodrat dan martabat manusia, menjaga keseimbangan ekosistem, bertanggungjawab kepada kepentingan umum, dan generasi mendatang, serta bersifatuniversal karena pada dasarnya ilmu pengetahuan adalah untukmengembangkan dan memperkokoh eksistensi manusia bukan untuk menghan-curkan eksistensi manusia.

13.2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada topik ini adalah menjelaskan tentang: (i)tanggung jawab ilmu ilmuwan; (ii) prinsip ilmu pengetahuan itu; (iii)pengingkaran dan perlawanan

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 250: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

etika; dan (iv) kejahatan yang sempurna yang dilakukan oleh ilmuwan.

13.3. Tanggung Jawab Ilmuwan

llmu menghasilkan teknologi yang diterapkan pada masyarakat.Teknologi dan ilmu pengetahuan dalam penerapannya dapat menjadi berkahdan penyelamat bagi manusia, tetapi juga bisa menjadi bencana bagi manusia.Di sinilah pemanfaatan pengetahuan dan teknologi perlu diperhatikan sebaik-baiknya.

Dihadapkan dengan masalah moral dan ekses ilmu dan teknologi yangbersifat merusak, para ilmuwan dapat dipilahkan ke dalam dua golonganpendapat, yaitu: (i) golongan yang berpendapat bahwa ilmu harus bersifatnetral terhadap nilai-nilai baik itu secara ontologis maupun aksiologi. Dalamhal ini ilmuwan hanyalah menemukan pengetahuan dan terserah kepada oranglain untuk mempergunakannya, apakah akan digunakan untuk tujuan yangbaik ataukah untuk tujuan yang buruk. Golongan ini ingin melanjutkan tradisikenetralan ilmu secara total, seperti pada waktu era Galileo, dan (ii) golonganyang berpendapat bahwa netralisasi ilmu hanyalah terbatas pada metafisikakeilmuan, sedangkan dalam penggunaannya harus berlandaskan nilai-nilaimoral.

Golongan yang kedua ini mendasarkan pendapatnya pada tiga hal, yakni:(i) ilmu secara faktual telah dipergunakan secara destraktif oleh manusia, yangdibuktikan dengan adanya dua perang dunia yang mempergunakan teknologikeilmuan yaitu terjadi Bom Atom; (ii) ilmu telah

Moralitas llmu Pengetahuan

Page 251: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

berkembang dengan pesat dan makin esoteric hingga kaum ilmuwan lebihmengetahui tentang ekses-ekses yang mungkin terjadi bila terjadipenyalahgunaan; dan (iii) ilmu telah berkembang sedemikian rupa di manaterdapat kemungkinan bahwa ilmu dapat mengubah manusia dankemanusiaan yang paling hakiki seperti pada kasus revolusi genetika danteknik pembuatan sosial.

Proses transformasi ilmu pengetahuan yang dimanfaatkan olehmasyarakat tidak terlepas dari ilmuwan. Seorang ilmuwan akan dihadapkanpada kepentingan- kepentingan pribadi ataukah kepentingan masyarakat akanmembawa pada persoalan etika keilmuan serta masalah bebas nilai. Fungsiilmuwan tidak berhenti pada penelaah dan keilmuan secara individual namunjuga ikut bertanggung jawab agar produk keilmuannya sampai dan dapatdimanfaatkan masyarakat (Suriasumantri, 1984).

Ilmu merupakan hasil karya perseorangan yang dikomunikasikan dandikaji secara terbuka oleh masyarakat. Jika hasil karya itu memenuhi syaratkeilmuan maka ia diterima sebagai bagian dari kumpulan ilmu pengetahuandan digunakan oleh masyarakat. Dengan kata lain, pen- ciptaan ilmu bersifatindividual namun komunikasi dan penggunaan ilmu adalah bersifat sosial.Peranan individu inilah yang menonjol dalam kemajuan ilmu, yang dapat sajamengubah wajah peradaban. Jelas bahwa seorang ilmuwan mempunyaitanggung jawab sosial yang terpikul di bahunya.

Implikasi penting dari tanggung jawab sosial seorang ilmuwan, adalahbahwa setiap pencarian dan penemuan

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu 231

Page 252: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

kebenaran secara ilmiah harus disertai dengan landasan etis yang kukuh.Menurut Suriasumantri (1984), proses pencarian dan penemuan

kebenaran ilmiah yang dilandasi etika, merupakan kategori moral yangmenjadi dasar sikap etis seorang ilmuwan. Ilmuwan bukan saja berfungsisebagai penganalisis materi kebenaran tersebut, tetapi juga harus menjadiprototipe moral yang baik. Aspek etika dari hakikat keilmuan ini kurangmendapat perhatian dari para ilmuwan itu sendiri.

Contoh kecil dalam pengembangan ilmu kedokteran. Sekelompok kecilorang membutuhkan organ tertentu, kelompok orang lainnya menjadi korban,dan ilmuwan serta praktisinya menjadi perantara aktif dalam transaksi itu.Hakikatnya, ilmuwan itu telah mengabaikan prinsip moral dan agama yangdianut masyarakat. Fenomena ini, yang cenderung menjadi faktor palingfundamental yang mendorong berdirinya berbagai lembaga yang mengkajidan berupaya menegakkan etika biomedis.

Tanggung jawab ilmuwan tidaklah ringan. Dapatkah seorang ilmuwanmemikul tanggung jawab sedemikian itu, jika batas moral yang berlaku tidakbersifat universal? Hal etis, yang diharapkan menjadi landasan utamategaknya tanggungjawab moral para ilmuwan, memang tidak pernahmemiliki sifat umum dan universal. Artinya, etika tidak dapat memberikanaturan universal yang konkret untuk setiap masa, kebudayaan, dan situasi(Peursen dkk, 1990).

Hal ini yang mendorong, setiap kebudayaan atau suatu negaramengembangkan etika profesi dan aturan

232Moralitas llmu Pengetahuan

Page 253: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

hukum yang dapat dikatakan sebagai pedoman dari perwujudan tanggungjawab sosial para ilmuwan dan juga praktisi.

Di Indonesia, dengan diberlakukannya Undang- undang No. 23 tahun1992, tentang Kesehatan, maka pedoman bagi pengembangan tanggung jawabsosial ilmuwan kedokteran dan praktisinya sudah semakin jelas.

Undang-undang No. 23 tahun 1992, tentang Kesehatan, merupakan normayang menjadi pedoman perilaku, yang mengharuskan bagi setiap orangmematuhinya dan apabila tidak mematuhi, undang-undang tersebut jugasudah mengatur akibat hukum atau sanksi (Koeswadji, 1996).

Khusus untuk kalangan profesi medik di Indonesia, telah pula dilengkapidengan Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI). KODEKI telah menjadidasar pengembangan tanggung jawab para ilmuwan dan praktisi kedokteran diIndonesia, baik secara spesifik untuk tanggung jawab pengembangan ilmukedokteran maupun pemanfaatan ilmu kedokteran bagi peningkatan derajatkesehatan masyarakat.

Berdasar mukadimah Kodeki, dapat diketahui bahwa landasan utamaproses pencarian dan penemuan kebenaran ilmiah (pengembangan ilmukedokteran) oleh para ilmuwan Indonesia adalah etika yang bersumber ajaranTuhan Yang Maha Esa. Etika yang bersumber dari ajaran agama, merupakankategori moral yang menjadi dasar sikap etis seorang ilmuwan dan praktisikedokteran di Indonesia.

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

233

Page 254: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Kaum ilmuwan tidak boleh picik dan menganggap ilmu dan teknologiadalah segala-galanya, masih terdapat banyak lagi sendi-sendi lain yangmenyangga peradaban manusia yang baik. Demikian juga masih terdapat ke-benaran-kebenaran lain di samping kebenaran keilmuan yang melengkapiharkat kemanusiaan yang hakiki. Jika kaum ilmuwan konsekuen denganpandangan hidupnya, baik secara intelektual maupun secara moral, makasalah satu penyangga masyarakat modem ini, yaitu ilmu pengetahuan, akanberdiri dengan kukuh. Berdirinya pilar penyangga keilmuan ini merupakantanggung jawab sosial kaum ilmuwan (Suryasumantri, 1984).

Ilmuwan mempunyai kewajiban sosial untuk menyampaikan kepadamasyarakat dalam bahasa yang mudah dicerna. Tanggung jawab sosial seorangilmuwan adalah memberikan perspektif yang benar, untung dan rugi, baik danburuknya, sehingga penyelesaian yang objektif dapat dimungkinkan.

Dengan kemampuan pengetahuannya seorang ilmuwan harus dapatmemengaruhi opini masyarakat terhadap masalah-masalah yang seyogianyamereka sadari. Dalam hal ini, berbeda dengan saat menghadapi masyarakat,ilmuwan yang elitis dan esoterik, dia harus berbicara dengan bahasa yangdapat dicerna oleh orang awam. Untuk itu ilmuwan bukan saja mengandalkanpengetahuannya dan daya analisisnya namun juga integritas kepribadiannya.

Seorang ilmuwan pada hakikatnya adalah manusia yang biasa berpikirdengan teratur dan teliti. Seorang ilmuwan tidak menolak dan menerima

sesuatu secara begitu

Moralitas llmu Pengetahuan234

Page 255: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

saja tanpa pemikiran yang cermat. Di sinilah kelebihan seorang ilmuwandibandingkan dengan cara berpikir orang awam. Kelebihan seorang ilmuwandalam berpikir secara teratur dan cermat. Inilah yang menyebabkan dia mem-punyai tanggung jawab sosial.

Di bidang etika tanggung jawab sosial seorang ilmuwan bukan lagi hanyamemberi informasi namun memberi contoh. Dia harus tampil di depanbagaimana caranya bersifat objektif, terbuka, menerima kritikan, menerimapendapat orang lain, kukuh dalam pendirian yang dianggap benar dan beranimengakui kesalahan. Tugas seorang ilmuwan harus menjelaskan hasilpenelitiannya sejernih mungkin atas dasar rasionalitas dan metodologis yangtepat.

Seorang ilmuwan secara moral tidak akan membiarkan hasil penelitianatau penemuannya dipergunakan untuk menindas bangsa lain meskipun yangmempergunakan bangsanya sendiri. Sejarah telah mencatat para ilmuwanbangkit dan bersikap terhadap politik pemerintahnya yang menurut anggapanmereka melanggar asas- asas kemanusiaan.

Pengetahuan merupakan kekuasaan, kekuasaan yang dapat dipakaiuntuk kemaslahatan manusia atau sebaliknya dapat pula disalahgunakan.Untuk itulah tanggung jawab ilmuwan haruslah "dipupuk" dan berada padatempat yang tepat, tanggung jawab akademis dan tanggung jawab moral.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapatlah dihipotesis- kan, jika ilmuwantelah dapat memenuhi tanggung jawab

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 235

Page 256: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

sosialnya, maka ilmu pengetahuan itu akan berkembang pesat, ilmupengetahuan itu akan dapat memberi manfaat besar bagi kehidupan manusia,dan ilmu pengetahuan itu tidak akan menimbulkan konflik di masyarakatnya.Dapatkah hipotesis di atas terbukti? Jawaban atas pertanyaan ini jugamerupakan bagian dari tanggung jawab sosial ilmuwan. Menurut Suriasumatri(1984) kita tidak bisa lari daripadanya (tanggung jawab sosial) sebab hal inimerupakan bagian dari hakikat ilmu itu sendiri. Biar bagaimanapun kita tidakakan pernah bisa melarikan diri dari diri kita sendiri.

13.4. Problem Etika llmu Pengetahuan

Penerapan dari ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan dimensietis sebagai pertimbangan dan kadang-kadang mempunyai pengaruh padaproses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanggung jawab etis,merupakan hal yang menyangkut kegiatan maupun penggunaan ilmupengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini berarti ilmuwan dalam mengembanilmu pengetahuan dan teknologi harus memerhatikan kodrat dan martabatmanusia, menjaga keseimbangan ekosistem, bertanggung jawab kepadakepentingan umum, dan generasi mendatang, serta bersifat universal karenapada dasarnya ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk mengembangkandan memperkokoh eksistensi manusia bukan untuk menghancurkan eksistensimanusia.

Tanggung jawab etis tidak hanya menyangkut upaya penerapan ilmupengetahuan dan teknologi secara tepat

Moralitas Ilmu Pengetahuan236

Page 257: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dalam kehidupan manusia. Akan tetapi, menyadari juga apa yang seharusnyadikerjakan atau tidak dikerjakan untuk memperkokoh kedudukan sertamartabat manusia, baik dalam hubungan sebagai pribadi, dengan lingkungan-nya maupun sebagai makhluk yang bertanggung jawab terhadap khalik-Nya.

Jadi, sesuai dengan pendapat van Melsen (1985) bahwa perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi akan menghambat ataupun meningkatkankeberadaan manusia tergantung pada manusianya itu sendiri, karena ilmupengetahuan dan teknologi dilakukan oleh manusia dan untuk kepentinganmanusia dalam kebudayaannya. Kemajuan di bidang teknologi memerlukankedewasaan manusia dalam arti yang sesungguhnya, yakni kedewasaan untukmengerti mana yang layak dan yang tidak layak, yang buruk dan yang baik.

Tugas terpenting ilmu pengetahuan dan teknologi adalah menyediakanbantuan agar manusia dapat sungguh- sungguh mencapai pengertian tentangmartabat dirinya. Ilmu pengetahuan dan teknologi bukan saja sarana untukmengembangkan diri manusia. Tetapi juga merupakan hasil perkembangandan kreatifitas manusia itu sendiri.13.5. llmu: Bebas Nilai atau Tidak Bebas Nilai

Rasionalitas ilmu pengetahuan terjadi sejak Rene Descartes bersikapskeptik sebagai metode yang meragukan segala sesuatu, kecuali dirinya yangsedang ragu-ragu (cogito ergo sum). Sikap ini berlanjut pada masa aufklarung,suatu era yang merupakan usaha manusia untuk mencapai

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 237

Page 258: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

pemahaman rasional tentang dirinya dan alam.Persoalannya adalah ilmu-ilmu berkembang dengan pesat apakah bebas

nilai atau justru tidak bebas nilai. Bebas nilai yang dimaksudkan sebagaimanaJosep Situmorang (1996) menyatakan bahwa bebas nilai artinya tuntutanterhadap setiap kegiatan ilmiah agar didasarkan pada hakikat ilmupengetahuan itu sendiri. Ilmu pengetahuan menolak campur tangan faktoreksternal yang tidak secara hakiki menentukan ilmu pengetahuan itu sendiri.

Minimal terdapat tiga faktor sebagai indikator bahwa ilmu pengetahuanitu bebas nilai, yaitu: (i) ilmu harus bebas dari pengaruh eksternal sepertifaktor politis, ideologis, agama, budaya, dan unsur kemasyarakatan lainnya; (ii)perlunya kebebasan ilmiah, yang mendorong terjadinya otonomi ilmupengetahuan. Kebebasan itu menyangkut kemungkinan untuk menentukandiri sendiri; (iii) penelitian, ilmiah tidak luput dari pertimbangan etis (yangsering dituding menghambat kemajuan ilmu), karena nilai etis itu sendiribersifat universal.

Sosiolog, Weber, menyatakan bahwa ilmu sosial harus bebas nilai, tetapiia juga mengatakan bahwa ilmu-ilmu sosial harus menjadi nilai yang relevan.Weber tidak yakin ketika para ilmuwan sosial melakukan aktivitasnya sepertimengajar atau menulis mengenai bidang ilmu sosial itu, mereka tidakterpengaruh oleh kepentingan tertentu. Nilai- nilai itu harus diimplikasi kedalam bagian-bagian praktis ilmu sosial jika praktik itu mengandung tujuanatau rasional. Tanpa keinginan melayani kepentingan orang, budaya, makailmu sosial tidak beralasan untuk diajarkan.

Moralitas Ilmu Pengetahuan

238

Page 259: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Suatu sikap moral yang sedemikian itu tidak mempunyai hubunganobjektivitas ilmiah (Rizal Mustansyir dan Misnal Munir, 2001).

Kehati-hatian Weber dalam memutuskan apakah ilmu itu bebas nilai atautidak, bisa dipahami mengingat di satu pihak objektivitas merupakan cirimutlak ilmu pengetahuan, sedangkan di pihak lain subjek yangmengembangkan ilmu dihadapkan pada nilai-nilai yang ikut menentukanpilihan atas masalah dan kesimpulan yang dibuatnya.

Tokoh lain Habermas sebagaimana yang ditulis oleh Rizal Mustansyir(2001) berpendirian teori sebagai produk ilmiah tidak pernah bebas nilai.Pendirian ini diwarisi Habermas dari pandangan Husserl yang melihat faktaatau objek alam diperlukan oleh ilmu pengetahuan sebagai kenyataan yangsudah jadi. Fakta atau objek itu sebenarnya sudah tersusun secara spontan danprimordial dalam pengalaman sehari-hari, dalam Lebenswelt atau duniasebagaimana dihayati. Setiap ilmu pengetahuan mengambil dari Lebenswelt itusejumlah fakta yang kemudian diilmiahkan berdasarkan kepentingan praktis.

Habermas menegaskan lebih lanjut bahwa ilmu pengetahuan alamterbentuk berdasarkan kepentingan teknis. Ilmu pengetahuan alam tidaklahnetral, karena isinya tidak lepas sama sekali dari kepentingan praktis. Ilmusejarah dan hermeneutika juga ditentukan oleh kepentingan praktis kendatidengan cara yang berbeda. Kepentingan ialah memelihara serta memperluasbidang aling pengertian antarmanusia dan perbaikan komunikasi. Setiap ke-giatan teoretis yang melibatkan pola subjek selalu

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu 239

Page 260: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

mengandung kepentingan tertentu. Kepentingan itu bekerja pada tiga bidang,yaitu pekerjaan, bahasa, dan otoritas. Pekerjaan merupakan kepentingan ilmupengetahuan alam, bahasa merupakan kepentingan ilmu sejarah danhermeneutika, sedangkan otoritas merupakan kepentingan ilmu sosial.

13.6. Sikap Ilmiah yang Harus Dimiliki Ilmuwan

Ilmu bukanlah pengetahuan yang datang demikian saja sebagai barangyang sudah jadi dan datang dari dunia khayal. Akan tetapi, ilmu merupakansuatu cara berpikir tentang suatu objek yang khas dengan pendekatan yangkhas pula sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang berupa pengetahuanilmiah. Ilmiah dalam arti bahwa sistem dan struktur ilmu dapatdipertanggungjawabkan secara terbuka. Oleh karena itu, ia terbuka untukdiuji oleh siapa pun.

Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang di dalam dirinya memilikikarakteristik kritis rasional, logis, objektif dan terbuka. Hal ini merupakansuatu keharusan bagi seorang ilmuwan untuk melakukannya. Namun, jugamenjadi masalah mendasar yang dihadapi ilmuwan setelah ia membangunsuatu yang kokoh dan kuat, yakni masalah kegunaan ilmu bagi kehidupanmanusia. Memang tidak dapat disangkal bahwa ilmu telah membawa manusiake arah perubahan yang cukup besar. Akan tetapi, dapatkah ilmu yang kokoh,kuat, mendasar itu menjadi penyelamat manusia bukan sebaliknya. Di siniletak tanggung jawab seorang ilmuwan, masalah

Moralitas Ilmu Pengetahuan

240

Page 261: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

moral dan akhlak amat diperlukan.Manusia sebagai makhluk Tuhan bersama-sama dengan alam berada di

dalam alam itu. Manusia akan menemukan pribadi dan membudayakandirinya bila mana manusia hidup dalam hubungan dengan alamnya. Manusiayang merupakan bagian alam tidak hanya bagian yang terlepas darinya.Manusia senantiasa berintegrasi dengan alamnya. Sesuai dengan martabatnya,manusia yang merupakan bagian alam harus senantiasa menjadi pusat darialam itu. Dengan demikian, tampaklah bahwa di antara manusia dengan alamada hubungan yang bersifat keharusan dan mutlak. Oleh sebab itu, manusiaharus senantiasa menjaga kelestarian alam dalam keseimbangannya yangbersifat mutlak pula. Kewajiban ini merupakan kewajiban moral tidak jugasebagai manusia biasa lebih- lebih seorang ilmuwan dengan senantiasamenjaga kelestarian dan keseimbangan alam yang bersifat mutlak.

Para ilmuwan sebagai orang yang profesional dalam bidang keilmuantentu perlu memiliki visi moral khusus sebagai ilmuwan. Moral inilah di dalamfilsafat ilmu disebut sikap ilmiah (Abbas Hamami M., dalam Tim DosenFilsafat Ilmu Fak. Filsafat UGM, 1996).

Sikap ilmiah harus dimiliki oleh setiap ilmuwan. Karena sikap ilmiahadalah suatu sikap yang diarahkan untuk mencapai pengetahuan ilmiah yangbersifat objektif. Sikap ilmiah bagi seorang ilmuwan bukanlah membahastentang tujuan dari ilmu, melainkan bagaimana cara untuk mencapai suatuilmu yang bebas dari prasangka pribadi. Di samping itu, ilmu tersebut dapatdipertanggungjawab-

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu241

Page 262: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

kan kepada Tuhan. Artinya, selaras antara kehendak manusia dengankehendak Tuhan.

Sikap ilmiah yang perlu dimiliki para ilmuwan menurut Abbas HamamiM., (1996) terdapat enam hal sebagai berikut: (i) tidak ada rasa pamrih(disinterestedness), artinya suatu sikap yang diarahkan untuk mencapai penge-tahuan ilmiah yang objektif dengan menghilangkan pamrih atau kesenanganpribadi; (ii) Bersikap selektif, yaitu suatu sikap yang bertujuan agar parailmuwan mampu mengadakan pemilihan terhadap berbagai hal yang dihadapi.Misalnya, hipotesis yang beragam, metodologi yang menunjukkan kekuatannyamasing-masing, atau cara penyimpulan yang satu cukup berbeda walaupunmasing-masing menunjukkan akurasinya; (iii) ada rasanya percaya yang layakbaik terhadap kenyataan maupun terhadap alat-alat indra serta budi (mind);

(iv) adanya sikap yang berdasar pada suatu kepercayaan (belief) dan denganmerasa pasti (conviction) bahwa setiap pendapat atau teori yang terdahulutelah mencapai kepastian; (v) adanya suatu kegiatan rutin bahwa seorangilmuwan harus selalu tidak puas terhadap penelitian yang telah dilakukansehingga selalu ada dorongan untuk riset dan riset sebagai aktifitas yangmenonjol dalam kehidupannya; (vi) seorang ilmuwan harus memiliki sikap etis(akhlak) yang selalu berkehendak untuk mengembangkan ilmu untukkebahagiaan manusia, lebih khusus untuk pembangunan bangsa dan negara.

Norma-norma umum bagi etika keilmuan sebagaimana yang dipaparkansecara normatif tersebut berlaku bagi semua sistem. Hal ini karena padadasarnya seorang

Moralitas llmu Pengetahuan242

Page 263: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

ilmuwan tidak boleh terpengaruh oleh sistem budaya, sistem politik, sistemtradisi, atau apa saja yang hendak menyimpangkan tujuan ilmu. Tujuan ilmuyang dimaksud adalah objektivitas yang berlaku secara universal dan komunal.

Di samping sikap ilmiah berlaku secara umum tersebut, padakenyataannya masih ada etika keilmuan yang secara spesifik berlaku bagikelompok ilmuwan tertentu. Misalnya etika kedokteran, etika bisnis, etikapolitisi, serta etika-etika profesi lainnya yang secara normatif berlaku dandipatuhi oleh kelompoknya itu. Taat asas dan patuh terhadap norma etis yangberlaku bagi para ilmuwan diharapkan akan menghilangkan kegelisahan sertaketakutan manusia terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Bahkan,diharapkan manusia akan semakin percaya pada ilmu yang membawanya padasuatu keadaan yang membahagiakan dirinya sebagai manusia. Hal ini sudahtentu jika pada diri para ilmuwan tidak ada sikap lain kecuali pencapaianobjektivitas demi kemajuan ilmu untuk kemanusiaan.13.7. Moralitas llmu Pengetahuan

Manusia sebagai manipulator dan artikulator dalam mengambil manfaatdari ilmu pengetahuan. Dalam psikologi, dikenal konsep diri dan Freudmenyebut sebagai "id", "ego" dan "super-ego". "Id" adalah bagian kepribadianyang menyimpan dorongan-dorongan biologis (hawa nafsu dalam agama) danhasrat-hasrat yang mengandung dua instink: libido (konstruktif) dan thanatos

(destruktif

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu243

Page 264: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

dan agresif). "Ego" adalah penyelaras antara "id" dan realitas dunia luar."Super-ego" adalah polisi kepribadian yang mewakili ideal, hati nurani(Jalaluddin Rakhmat, 1985). Dalam agama, ada sisi destruktif manusia, yaitusisi angkara murka (hawa nafsu).

Ketika manusia memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk tujuan praktis,mereka dapat saja hanya memfungsikan "id"-nya, sehingga dapat dipastikanbahwa manfaat pengetahuan mungkin diarahkan untuk hal-hal yangdestruktif. Misalnya dalam pertarungan antara id dan ego, di mana ego kalahsementara super-ego tidak berfungsi optimal, maka tentu—atau juga nafsuangkara murka yang mengendalikan tindak manusia menjatuhkan pilihandalam memanfaatkan ilmu pengetahuan —amatlah nihil kebaikan yangdiperoleh manusia, atau malah mungkin kehancuran. Kisah dua kali perangdunia, kerusakan lingkungan, penipisan lapisan ozon, adalah pilihan "id" darikepribadian manusia yang mengalahkan "ego" maupun " super-ego" -nya.

Oleh karena itu, pada tingkat aksiologis, pembicaraan tentang nilai-nilaiadalah hal yang mutlak. Nilai ini menyangkut etika, moral, dan tanggungjawab manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk dimanfaatkanbagi sebesar-besar kemaslahatan manusia itu sendiri. Karena dalampenerapannya, ilmu pengetahuan juga punya bias negatif dan destruktif, makadiperlukan patron nilai dan norma untuk mengendalikan potensi "id" (libido)dan nafsu angkara murka manusia ketika hendak bergelut denganpemanfaatan ilmu pengetahuan. Di sinilah etika

Moralitas Ilmu Pengetahuan

244

Page 265: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

menjadi ketentuan mutlak, yang akan menjadi well- supporting bagipemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan derajathidup serta kesejahteraan dan kebahagiaan manusia. Hakikat moral, tempatilmuwan mengembalikan kesuksesannya.

Etika adalah pembahasan mengenai baik (good), buruk (bad), semestinya(ought to), benar (right), dan salah (wrong). Yang paling menonjol adalah tentangbaik atau good dan teori tentang kewajiban (obligation). Keduanya bertaliandengan hati nurani. Bernaung di bawah filsafat moral (Herman Soewardi1999). Etika merupakan tatanan konsep yang melahirkan kewajiban itu,dengan argumen bahwa kalau sesuatu tidak dijalankan berarti akan men-datangkan bencana atau keburukan bagi manusia. Oleh karena itu, etika padadasarnya adalah seperangkat kewajiban tentang kebaikan (good) yangpelaksananya (executor) tidak ditunjuk. Executor-nya menjadi jelas ketika sangsubjek berhadap opsi baik atau buruk—yang baik itulah materi kewajibanexekutor dalam situasi ini.

13.8. Pengingkaran dan Perlawanan Etika

Etika sebagai modal dasar dalam pembentuk pengembangan ilmupengetahuan yang lebih baik dan dapat dipertanggungjawabkan, tentunyatidak terlepas dari beberapa pengingkaran dan perlawanan etika sendiri. Atauyang biasa disebut dengan pelanggaran etika.

Prinsip etika keilmuan yang berdasarkan kepada prinsip bebas nilai yangmengharuskan ilmu pengetahuan menolak campur tangan faktor eksternal,sudah tidak

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu245

Page 266: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

menjadi prinsip yang dinomorsatukan.Berikut merupakan empat hal pengingkaran dan perlawanan terhadap

etika yakni (i) kejujuran; (ii) taksonomi ketidakjujuran; (iii) penyalahgunaandalam penggunaan data; (iv) permasalahan dalam publikasi.

Pertama, kejujuran dalam etika. Kejujuran merupakan hal yang sangatmendasar dari manusia yang akan sangat berpengaruh dalam kehidupanmasyarakat. Kejujuran pasti diajarkan oleh seluruh agama melalui kitab-kitabnya. Kejujuran dan keadilan merupakan kunci pokok dalam berbuat,bekerja dan berinteraksi dengan lingkungan. Hal ini sangat disadarimengingat suatu hasil kerja bila tidak dilandasi dengan kejujuran, harusdiwaspadai sebagai suatu awal yang buruk dan malapetaka.

Kedua, taksonomi ketidakjujuran yakni (i) bohong; (ii) kecurangan sengaja;(iii) mempergunakan data orang lain; (iv) menahan informasi; dan (v) tidakmenyebarkan informasi.

Bohong. Seseorang dikatakan berbohong apabila dia mengetahuiinformasi sebagaimana mestinya, tetapi tidak mengatakan demikian. Atau bilaterjadi suatu kesalahan yang dia ketahui, tetapi dia tidak mau melakukanupaya untuk menyampaikan koreksi.

Kecurangan sengaja. Hal ini terjadi, misalnya bila pada kondisi melamarpekerjaan, dan dia menyampaikan sesuatu yang tidak mempunyaipengalaman. Namun masih saja dilakukan agar dapat memperoleh pekerjaan.

Mempergunakan data orang lain/klien. Sering kali seorang ahli dengansengaja mempergunakan data/infor-

Moralitas Ilmu Pengetahuan246

Page 267: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

masi yang nyata-nyata bukan hasil karyanya, meskipun mungkindata/informasi tersebut didapat dari mantan kliennya.

Menahan informasi. Informasi yang sebenarnya harus disampaikan malahdisimpan atau tidak disampaikan. Misalnya seorang atasan tidak memberiinformasi pada bawahan dan sebaliknya.

Tidak menyebarkan Informasi. Tujuan pokok seorang ahli berada ditengah-tengah masyarakat adalah untuk melindungi dan menjaga keamananserta kesejahteraan masyarakat. Untuk itu diperlukan penyebaran informasikepada masyarakat yang memang membutuhkan informasi tersebut, bukanmalah tidak menyebarkannya, apalagi bila informasi itu sangat berharga danmendesak bagi masyarakat.

Ketiga, penyalahgunaan penggunaan data. Dalam istilah keilmuanpenyalahgunaan ini dibagi menjadi empat macam: (i) trimming; (ii) cooking; (iii)

forging; dan (iv) plagiat.

Trimming, juga dikenal dengan sebutan smoothing, yakni memperhalusdata sehingga tampilannya tampak lebih akurat dan baik.

Cooking, merupakan usaha untuk membuat atau merekayasa datasedemikian rupa sehingga menjadi "fit- cook" (sesuai) dengan suatu theorematau teori yang sudah ada. Sehingga nyaris terlihat keasliannya.

Forging, pengertian sederhana forging adalah merekayasa data seolah-olah telah melakukan eksperimen. Data yang ada sebagian atau seluruhnyadibuat seolah-olah didapat dari hasil eksperimen.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu247

Page 268: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Plagiat, kasus inilah yang sering mucul di kalangan masyarakat, di manaseseorang mengambil, memakai data/ hasil karya orang lain tanpa seizin orangyang membuatnya.

Keempat, permasalahan dalam publikasi. Dalam publikasi hasil karyabiasanya terjadi pelanggaran-pelanggaran yang tidak mengindahkan etika,misalnya: (i) plagiat; (ii) referencing; serta (iii) authorship dan kontribusi.

Plagiat. Sudah dijelaskan di atas. Referencing, merupakan bentukkecurangan berupa penukilan dalam penulisan karya ilmiah tetapi tidakmencantumkan nama pengarang atau sumber penukilan itu diambil. Haltersebut sangat bertentangan dengan etika. Authorship dan kontribusi,permasalahan muncul pada saat menetapkan siapa yang akan dicantumkandalam penulis hasil penelitian baik dalam report ataupun paper-paper.Problem ini makin tampak sewaktu penelitian dikerjakan oleh grup dan diantara mereka ada yang tidak aktif, pertanyaan yang muncul apakah orangtersebut pantas untuk dicantumkan namanya dalam karya itu.

13.9. Masalah Kejahatan Sempurna

Istilah kejahatan sempurna atau bisa disebut The Perfect Crime, mungkinmemang jarang sekali dipakai atau didengar dalam istilah-istilah fenomenkejahatan.

Jean Baudrilland, dalam bukunya The Perfect Crime (1992), yangmenjelaskan kejahatan menjadi hyper ketika ia melampaui berbagai realitas(hukum, moralitas, akal sehat, dan budaya). Ketika ia telah berkembangsedemikian

Moralitas llmu Pengetahuan

Page 269: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

rupa menuju tingkatannya yang sempurna (hyper criminality). Artinya,kejahatan telah menjadi satu wacana yang direncanakan diorganisir dandikontrol secara sempurna melalui teknologi tinggi, manajemen tinggi danpolitik tinggi, sehingga ia melangkahi otoritas hukum, melewati kemampuanakal sehat, dan melompati jangkauan nilai-nilai budaya dan moralitas.

Terdapat minimal tiga cara menuju kekerasan atau kejahatan sempurna:(i) ketika kejahatan (negara) atau pengadilan begitu kolosal dan masif,sehingga melampuai kemampuan perangkat hukum untuk mengusutnya; (ii)ketika kejahatan ditutupi oleh simulacra of crime yaitu ketika kejahatan begiturapi direncanakan, diorganisir, dan dikontrol, sehingga ia melampuaijangkauan perangkat hukum, seolah-olah tidak ada barang bukti, tidak adapelaku, tidak ada korban; (iii) Ketika kejahatan kekerasan berlangsung dengantingkat ketidakterlihatan (invisibility) yang sangat tinggi

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kejahatan sempurnaadalah: kejahatan yang dengan sistematis membunuh realitas, yang menikamkebenaran, yang menusuk keadilan, kejahatan yang begitu rapi direncanakan,diorganisir, dan dikontrol.

13.10. Ringkasan

Proses pencarian dan penemuan kebenaran ilmiah yang dilandasi etika,merupakan kategori moral yang menjadi dasar sikap etis seorang ilmuwan.Ilmuwan bukan saja berfungsi sebagai penganalisis materi kebenaran

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu249

Page 270: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

tersebut, tetapi juga harus menjadi prototipe moral yang baik. Fungsi ilmuwantidak berhenti pada penelaah dan keilmuan secara individual namun juga ikutbertanggung jawab agar produk keilmuannya sampai dan bermanfaat bagimasyarakat.

Setiap kegiatan ilmiah agar didasarkan pada hakikat ilmu pengetahuanitu sendiri. Ilmu pengetahuan menolak campur tangan faktor eksternal yangtidak secara hakiki menentukan ilmu pengetahuan itu sendiri.

Pengingkaran atau perlawanan etika dalam ilmu pengetahuan adalahpelanggaran terhadap prinsip-prinsip etika keilmuan. Seperti sikap-sikapburuk yang dilakukan oleh peneliti atau adanya campur tangan faktoreksternal yang mengakibatkan ilmu sendiri diragukan validitasnya.

- Kejahatan sempurna adalah : kejahatan yang dengan sistematismembunuh realitas, yang menikam kebenaran, yang menusuk keadilan,kejahatan yang begitu rapi direncanakan, diorganisir, dan dikontrol.

Moralitas Ilmu Pengetahuan250

Page 271: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Bab XIV

Filsafat, Iptek, dan Budaya

14.1. Deskripsi

Pada bab ini diuraikan tentang pengertian ilmu pengetahuan, teknologidan kebudayaan serta relevansinya terhadap ilmu Politik. Topik-topik tersebuttelah menjadi pembicaraan dan tidak henti-hentinya diperbincangkan. Baikpolitik maupun ilmu pengetahuan, Teknologi dan Kebudayaan, keduanyamempunyai hubungan yang saling mendasari perkembangan satu dan lainnya.Dapat dikatakan bahwa ilmu, teknologi dan kebudayaan dipengaruhi daripemikiran politik saat ini.

14.2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada bagian ini adalah (i) pengertian ilmupengetahuan, teknologi dan kebudayaan; dan (ii) hubungan antara ilmupengetahuan, teknologi, dan kebudayaan.

14.3. Pengertian llmu Pengetahuan,Teknologi, danKebudayaan

Ilmu pengetahuan pada dasarnya bersumber pada rasio dan fakta.Mereka yang berpendapat bahwa rasio

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan LogikaIlmu

251

Page 272: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

adalah sumber kebenaran, telah mengembangkan paham yang disebutrasionalisme. Sedang mereka yang menyatakan bahwa fakta yang tertangkaplewat pengalaman manusia merupakan sumber kebenaran, telah mengem-bangkan paham empirisme.

Kaum rasionalisme menyatakan alam nyata dan gaib adalah ilmupengetahuan, sedang kaum empirisme menganggap bahwa yang nyata sajayang termasuk ilmu pengetahuan sedang yang gaib bukan ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan berdasar objeknya dapat diklasifikasikan sebagaiberikut: (i) objek vertikal (trancendental) menyangkut sang pencipta dan sifat-sifatnya, "kata-kata" sang pencipta; (ii) objek horisontal menyangkut ciptaannya seperti manusia, alam binatang, alam tumbuh-tumbuhan, alam bendamateri, dan alam jagat raya; dan (iii) objek "alam rekayasa" merupakan buatanmanusia.

Dari objek-objek di atas dapat dikaji tiga hal sebagai berikut: (i) religious

studies; (ii) (2) science; dan (iii) engineering and technology.

Pengertian teknologi yang tertua, sangat sederhana dan paling umumdikenal orang ialah barang buatan manusia, konsep kedua pengertianteknologi adalah kegiatan manusia yang efisien dan bertujuan jelas.

Efisiensi sendiri adalah konsep yang menunjukkan perbandingan lurusantara suatu kerja dengan hasilnya. Bertujuan berarti kegiatan manusia itudilakukan untuk memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah atau mengatasikesulitan tertentu. Konsep ketiga tentang teknologi adalah kumpulanpengetahuan.

Filsafat Ipteks dan Budaya

Page 273: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Sifat dasar teknologi merupakan persoalan filsafati kedua. Harvey Brooksmenegaskan tugas pokok teknologi dalam masyarakat manusia ialah perluasandunia kemungkinan manusia yang bersifat praktis. Jadi teknologi mempunyaiperanan memperluas dan memperbesar potensi manusia untuk memenuhikebutuhan praktisnya.

Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluksosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungandan pengalamannya, serta menjadi kerangka landasan untuk mewujudkan danmendorong terwujudnya kelakuan. Dalam definisi ini, kebudayaan dilihatsebagai "mekanisme kontrol" bagi kelakuan dan tindakan-tindakan manusia(Geertz, 1973a), atau sebagai "pola-pola bagi kelakuan manusia" (Keesing &Keesing, 1971).

Dengan demikian kebudayaan merupakan serangkaian aturan, petunjuk-petunjuk, resep, rencana, dan strategi, yang terdiri atas serangkaian modelkognitif yang digunakan secara kolektif oleh manusia yang memilikinya sesuaidengan lingkungan yang dihadapinya (Spradley, 1972). Kebudayaanmerupakan pengetahuan manusia yang diyakini kebenarannya oleh yangbersangkutan dan yang diselimuti serta menyelimuti perasaan-perasaan danemosi- emosi manusia serta menjadi sumber bagi sistem penilaian sesuatu yangbaik dan yang buruk, sesuatu yang berharga atau tidak, sesuatu yang bersihatau kotor, dan sebagainya.

14.4. Hubungan antara Kebudayaan dengan Teknologi

Kebudayan adalah dasar dari teknologi. Kebudayaan

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 253

Page 274: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

menentukan jenis teknologi yang berkembang di suatu daerah. Semakin majukebudayaannya, semakin berkembang teknologinya. Teknologi sendirimerupakan perkembangan dari kebudayaan yang maju dengan pesat. Halinilah yang menjadi kunci hubungan antara teknologi dan kebudayaan.

Dengan sedikit penjelasan dapat diartikan bahwa teknologi dapatmemengaruhi tingkah laku sekelompok orang, apakah mereka lebih sukaberkumpul bersama, atau lebih senang menyendiri tanpa terganggu.

14.5. Hubungan antara llmu dengan Teknologi

Dilihat dari perkembangan ilmu pengetahuan sendiri, diandaikan bahwailmu pengetahuan yang mampu menerjemahkan produk pengetahuannyamenjadi teknologi lebih maju taraf perkembangannya dari ilmu pengetahuantanpa teknologi. Teknologi sangat membantu perkembangan dan pertumbuhanekonomi, sambil memberi lebih banyak waktu luang kepada manusia, yangsudah dibebaskan dari kerja fisik. Teknologi dari dirinya dianggap mempunyaisuatu watak yang liberal.

Dari perkembangan rasionalitas, maka diandaikan bahwa masyarakatyang telah dimasuki oleh teknologi, akan semakin menyesuaikan dirinyadengan tuntutan dari rasionalitas tersebut. Di sini sering dilupakankemungkinan lain bahwa kebudayaan suatu masyarakat yang belum cukupdisiapkan untuk menerima teknologi, justru menyerap teknologi itu tidaksesuai dengan tuntutan rasionalitas teknologi tetapi sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan

Filsafat Ipteks dan Budaya254

Page 275: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

yang ada dalam kebudayaan itu, yang menyebabkan teknologi itu tidakberfungsi optimal atau mengalami disfungsi.

14.6. Hubungan antara Ilmu dengan Kebudayaan

Dilihat dalam sejarah perkembangan umat manusia diandaikanbahwa kebudayaan dengan perkembangan ilmu, adalah kebudayaan yanglebih tinggi taraf perkembangannya dari kebudayaan tanpa ilmu, karenadengan adanya perkembangan ilmu alam raya semakin dapat dikuasai.

Kebudayaan yang memakai pesawat terbang, komputer, dan telepondianggap lebih maju dari masyarakat yang hanya memakai kuda, penadan tinta atau berbicara dari mulut ke mulut. Hal ini menyebabkandistingsi yang kadang-kadang dibuat antara kebudayaan tinggi dan ke-budayaan rendah, atau antara kebudayaan dan peradaban.

Dalam suatu masyarakat, bukan saja kehidupan alam dapat diaturdengan bantuan teknologi, tetapi juga dengan bantuan perkembanganilmu. Engineering dalam dunia fisika dianggap dapat diterjemahkan kedalam dunia sosial dalam bentuk sosial engineering. Demikian pula kontrolterhadap masyarakat dapat dilakukan dengan cara-cara yang menirukontrol dalam perkembangan ilmu.

14.7. Ringkasan

Penerapan teknologi tidak cukup hanya mengandalkan technical

know-how, tetapi selayaknya dan semestinya didukung oleh pengetahuanmengenai keadaan sosial-

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu ,

Page 276: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

budaya yang cukup mengenai tempat di mana teknologi itu diterapkan.Penerapan teknologi tanpa pengetahuan sosial-budaya dapat mempunyai duaakibat. Kemungkinan satu, penerapan itu tidak berhasil. Kemungkinanlainnya, sekali pun penerapannya berhasil, akibat sampingan begitu tinggi,sehingga efek sosial yang muncul mungkin jauh lebih besar daripada manfaatyang dibawa oleh teknologi itu.

Teknologi menjadi tempat di mana dipertaruhkan dua kepentingan ilmupengetahuan yaitu unsur kebenaran pengetahuan dan manfaat pengetahuan.Hubungan di antara keduanya penuh dengan dilema sehingga menganggapbahwa pengembangan ilmu selalu harus dihubungkan kegunaannya, mungkinakan membuat perkembangan ilmu justru tidak produktif.

Untuk teknologi tinggi, keahlian teknis para teknolog hendaknya disertaisuatu etos profesi yang tinggi. Kontrol sosial terhadap para ahli sendiri danrekan-rekan mereka sendirilah yang harus mengontrol diri mereka sendiri,karena kontrol sosial oleh masyarakat tidak mungkin dilakukan karenamengandaikan suatu tingkat pengetahuan teknis yang tinggi, yang justru tidakdipunyai oleh anggota masyarakat yang bukan ahli.

Kemampuan menerima suatu teknologi, tidak hanya mengandalkantingkat kecerdasan, tetapi juga tingkat disiplin. Kekeliruan dalam menjalankanteknologi tidak selalu disebabkan karena seorang kurang tahu, tetapi jugakarena dia kurang perhatian dan belum mempunyai kebiasaan (habit) untukmengikuti disiplin dan bukan me-

Filsafat Ipteks dan Budaya256

Page 277: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

langgarnya.Pengandaian bahwa teknologi hanya mengubah dunia materiil, pada taraf

sekarang tidak benar seluruhnya, karena teknologi langsung mengubah alampikiran dan tanggapan. Dunia materiil diubah dengan memproduksi benda-benda, dunia tanggapan diubah dengan memproduksi tanda-tanda.

Semakin besarnya peranan para ahli dalam politik, dapat membawa kitakepada oligarki para ahli, yang dapat menggeser partisipasi masyarakat luasdalam suatu sistem politik yang demokratis.

Berfungsinya teknologi tidak saja tergantung kepada sifat teknologi itusendiri, tetapi juga sangat tergantung kepada wacana tentang teknologi.Penyelidikan tentang wacana ini besar manfaatnya untuk melihat peraturan-per- aturan yang dianut dalam kalangan teknologi untuk menjalankanfungsinya, dan apa yang terdapat di balik peraturan-peraturan itu, yang seringkali memperlihatkan dirinya dalam topeng-topeng ilmiah dan filosofis, yangmemerlukan kritik untuk mengungkapkannya dan meninjau atau kalau perlumendekonstruksinya sekalian.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 278: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Daftar Pustaka

Abdurrahman, M. 2005. At-Tafkeer. Alih bahasa oleh Abu Faiz, Cet. I Bogor:Pustaka Thariqul Izzah, Hal. 34.

Adib, Mohammad. 2009. Jatidiri Unair Telah Berhasil Disusun dalamhttp://madib.blog.unair.ac.id/ethics/ jatidiri-ua-telah-berhasil-disusun/

Adib, Mohammad. 2007. Bahan Ajar Filsafat Ilmu dan Logika. Surabaya:Laboratorium Humaniora Tingkat Persiapan Bersama (TPB) UniversitasAirlangga.

Adib, Mohammad. 2007. Filsafat Ilmu: Diskursus tentang Filsafat, Ilmu dan

Agama dalam Ilmu Keperawatan, Kedokteran Gigi, serta Psikologi. Surabaya:Laboratorium Humaniora Tingkat Persiapan Bersama (TPB) UniversitasAirlangga.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.Asmadi, AsmoroDrs. Filsafat Umum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 279: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Athiyat, Ahmad. 2004 At-Thariq, Alih Bahasa oleh Dede Koswara, Cet. I.Bogor: Pustaka Thariqul Izzah. Bakhtiar, Amsal. 2007. Filsafat Ilmu.

Jakarta: Rajawali Pers. Bakker, Anton. 1990. Metodologi Penelitian Filsafat.

Yogyakarta: Kanisius.Beerling, Kwee, Mooij Van Peursen. 1986. Pengantar Filsafat Ilmu.

Jogjakarta: PT Tiara Wacana Yogya.1997. Ensiklopedia Ilmu-Ilmu. Yogyakarta: PUBIB.1998. Lintasan Sejarah Ilmu. Yogyakarta: PUBIB.

Brower, dalam Tim Dosen Filsafat Ilmu. 2001 Filsafat Ilmu.

Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Hal. 129.Budiardjo, Miriam. 2006 Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.Chalmers, A.F. 1983 Apa Itu Yang Dinamakan Ilmu?.

Jakarta: Hasta Mitra.Dato, A. dan S. Morgenbesser. 1960 Philosophy of Science.

New York: Meridian Books.Gie, The Liang. 1991. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty.Gie. The Liang. 2004. Pengantar Filsafat Ilmu, Edisi II (Yogyakarta: LibertyYogyakarta, 2004), Hal. 110. Departemen Pendidikaan dan Kebudayaan. 1977.Kamus Besar Bahasa Indonesia Cet IX (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), hal. 652.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Terbuka. 1985 Materi

Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V, 1985.Hamami M., Abbas. 1976. Filsafat (Suatu Pengantar Logika Formal - Filsafat

Pengetahuan). Yogyakarta: Yayasan

Daftar Pustaka

Page 280: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Pembinaan Fakultas Filasafat UGM.Hamersa, Harry, 1992. Pintu Masuk ke Dunia Filsafat.

Yogyakarta: Kanisus.Horgan, John. 2001. Matinya Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Gramedia.Ismail, Muhammad. 2003. Al-fikru al- Islamy, alih bahasa oleh A. Haidar, Cet.I (Bangil: Al- Izzah, 2004), Hal, 95. Lihat Juga Muhammad Husain Abdullah.Mafahim Islamiyah; Menajamkan Peahaman Islam, Cet. I (Bangil: Al-Izzah,2003), Hal. 29-33 Kattsoff, Louis O.1992 Pengantar Filsafat. Yogyakarta: TiaraWacana.Keraf, A. Sonny dan Mikhael Dua. 2001. Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan

Filisofis. Yogyakarta:Kanisius. Kleden, Ignas. 1987. Sikap Ilmiah dan Kritik

Kebudayaan.Jakarta: LP3ES.

Koentjaraningrat.1990. Pengantar Ilmu Antropologi.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi.

Jakarta: Aksara Baru.Kuhn, Thomas. 1976. The Structure Of Scientific Revolution.

Chicago: University Of Chicago Press.Kuhn, Thomas S. 2002. The Structure Of Scientific Revolutions: Peran Paradigma

Dalam Revolusi Sains. Bandung: Remaja Rosdakarya.Mangunwijaya,J.B. 1987. Teknologi dan Kebudayaan.

Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. 1987

Mehra, Partap Sing dan Burhan, Jazir. 1988. Pengantar Logika Tradisional.Bandung: Bina Cipta.

Filsafat Ilmu: Ontologi. Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 281: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Mustansyir, Rizal dan Misnal Munir. 2001. Filsafat Ilmu.

Yogyakarta: Pustaka BelajarNaya Sujana, I Nyoman. 2004. Pengetahuan Dasar Bagi Mahasiswa Baru

Memasuki Perguruan Tinggi. Surabaya:PT. Bina Ilmu.Rapar, Jan Hedrik. 1996. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.Salam, Burhanudin. 2005. Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara.Santoso, Heri dan Listiyono Santoso. 2003. Filsafat Ilmu Sosial, Ikhtiar Awal

Pribumisasi Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gama Media.Siswomihardjo, Koento Wibisono, dkk,. 1997. Filsafat Ilmu.

Klaten: Intan Pariwara.Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Soekadijo, R.G. 1983. Logika Dasar: Tradisional, Simbolik dan Induktif. Jakarta:

Gramedia.Solomon, Robert C. 2002. Sejarah Filsafat. Jogjakarta: Bentang.Subechi, Achmad. The Soul and Spirit of Mankind Makna Kebenaran:

http://bechipersda.blogspot.com Suppe, Frederick, (ed.). 1977. The Structure of

Scientific Theories. Chicago: University of Illinois Press. Surajiyo. 2005. Ilmu

Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara.Surajiyo. 2007. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi

Aksara.Suriasumantri, Jujun. 1985. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar

Daftar Pustaka262

Page 282: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Populer. Jakarta: Sinar Harapan.Suriasumantri, Jujuri S. 2003. Ilmu Dalam Perspektif.

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Suriasumantri, Jujun S. 2005. Filsafat

Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.Dimensi Etik dan Asketik illmu Pengetahuan Manusia:

Kajian Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat Islam (LESFI)1985. Susunan Ilmu Pengetahuan Sebuah Pengantar

Filsafat Ilmu. Jakarta: Gramedia.Suseno dan Magnis, Franz. 1992. Filsafat sebagai llmu Kritis.

Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI)Taryadi, Alfons. 1989. Epistemologi Pemecahan Masalah: Menurut Karl Popper.

Jakarta: Gramedia.Taqiyuddin an-Nabhani. 2003. At-Tafkir, alih bahasa oleh Taqiyuddin as-Siba'I,Cet. I (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2003), Hal. 31Van Melsen, A.G.M. 1985. Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita.

Terjemahan K. Bertens, Judul Asli Wetenschap en Verantwoordelijkheid. Jakarta:GramediaVerhaak, C. dan R. Haryono, Imam. 1989. Filsafat Ilmu Pengetahuan: Telaah

Atas Kerja Ilmu. Jakarta: Gramedia.Wallace, Walter L. 1984. Metoda Logika Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.Wiener. P.P. 1953. Reading in Philosophy of Science. New York: Charles Scribner'sSons.

http://www.insistnet.com - INSISTS - Institute for The Study of IslamicThought and Civilization Powered

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu

Page 283: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

by Mambo Generated www.wikipedia.com/Aspek-Aspek positifsemangat Renaisance bagi perkembangan ilmu. http://id.google.com/teknologi sebagai produk budaya. http://amronroy.blogspot.com/2007/09/humanismekemanusiaan.html

264 Daftar Pustaka

Page 284: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Indek

A

Aksiologi 78A.C. Ewing 43Abbas Hamami M 242activity 47aksiologi 23, 81Al-Battani 31

Al-farabi 3, 21, 31Al-ghazali 3

Al-Khowarizmi 31Al-kindi 3, 31, 41

Ali Mudhofir 38aliran monisme 86Amfiboli 185

Anaxagoras 82Anaximander 81, 86

Anaximandros 26Angeles, Peter 55

Anton Bakker 87

antropologi 13, 59Anzahel 3AR Lacey 78Argumentum ad baculum

190Argumentum ad hominem

188argumentum ad hominem 2

189Argumentum ad ignoratiam

195Argumentum ad

verecundiam 194Aristoteles 19, 27, 31, 34, 37,72, 88, 149, 166, 206attitude 47Augustinus 19, 30Averroisme 31

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 285: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

BB. Spinoza 82, 86Babbie 134Bacon 31

Bacon, Francis 31, 179Baudrilland, Jean 248Benjamin, A, Cornelius 55Berger, Peter 113Berkeley 12Biesanz, John 59

Brooks, Harvey 253CCA. Van Peurson 52Cassirer, Ernest 88Cicero 21Comte, August 122Conant, James B. 133

conclusions 47Copernicus 12DDarwinisme 217David Hume 4Descartes, Rene 10, 19, 22, 37,77, 82118, 237Dewey, John 178E

E.B. Taylor 59effects 47Einstein 97eksistensialisme 119Elwood 63

Empedokles 82empirisme 73epistemologi 23, 41, 74, 75, 81

Esensialisme 123

Ffilsafat ilmu 70Fransiscan Roger Bacon 4Freud 243GG. Kemeny, John 49 Galilei,Galileo 12H. Gerard Van Cromona 4Gordon 83Guba 112HH. Titus, Harold 38, 49Habermas 239Hanafi 3Hanbali 3Hebernas, Jurgen 120Heraklitus 27, 28, 34homo oeconomicus 59

266 Daftar Pustaka

Page 286: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Horgan, John 80Hume 5, 11, 12, 77

Husserl 239I

Ibnu Khaldun 3Ibnu Rusyd 31Ibnu Sina 3, 4, 31, 39

Ignoratio elenchi 194Induksi 145, 147J

J. Bahm, Archie 47J.J. Rousseau 4J.J.C.Smart 56John Locke 4Josep Situmorang 238

Jujun S. Suriasumantri 50,70, 120KKant, Immanuel 18, 33, 37,82, 89, 118Kattsoff, Louis 17, 42Kebudayaan 253Klemens 30Koherensi 121Konstruktivisme 124Korespondensi 121Kuns, Thomas 80

LLehrer, Keith 76Leibinz 82Leonardo da Vinci 7Locke, John 178, 201MM.J. Langeveld 42Maliki 3Martir, Justinus 30Maslow 59Mavies 59

Metafisika 41metafisisontology 119method 47Michelangelo 7Mill, John Stuart 166monisme 82Montagu, Ashley 59Mr. D.C. Mukler 42

Muhammad Abdurrahman140NN. Driyarkara S.J., 39naturalisme 73Newton 4, 45

Notonagoro 38

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu267

Page 287: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

OOemar Amin Hoesin 42ontologi 23, 69, 72, 81P

Parmenides 27 34penomenologi 119perenialisme 119Petitio principii 196Phenix 85 Phytagoras 27, 34Pierce 134Plato 18, 21, 37, 70, 72, 76, 82,118Positivisme 122Pragrmatisme 123Pyhtagoras 26, 29R

R. Harre 46rasionalisme 252realisme 73Reid 77Religiusisme 124Rizal Mustansyir 239

Rosenblueth, Arturo 133Russell, Bertrand 80, 125S

Scheffler, Israel 55Senn, Peter R. 132silogistik 10

Singer, Charles 49Skeptisme 12

St. Augustine 71Surajiyo 126Suriasumantri 232Syafii 3

T

Tagore, Rabindranath 19Taqiyuddin an-Nabhani 133teori Evolusi Darwin 40

teori Relativitas Einstein 40Tertullianus 30

Thales 2, 26, 27, 28, 34, 49,72, 81, 86

The Liang Gie 54, 91, 102

V

van Dyike 60,65

Van Melsen 237

W

Weber 238

Whitehead, 181

X

Xenophanes 27, 34

Daftar Pustaka268

Page 288: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Lampiran-lampiran

Lampiran 1: Islam, Renaissance, dan llmu Pengetahuan

Oleh: Hamdan Maghribihttp://kotasantri.com/mimbar.php?aksi=Detail&sid=419

KotaSantri.com: Teknologi dan segala kemajuan yang dicapainyatidak akan terlepas dari ilmu pengetahuan dan kemajuannya. Makaamatlah penting bila kita melihat peran ajaran Islam bagi perkembanganilmu pengetahuan, karena para ilmuwan Barat melihat bahwasanyasegala kemajuan yang telah dicapai oleh ilmu pengetahuan tidak adakaitannya dengan Agama -di Barat maupun Timur- dengan argumenbahwasanya agama yang absolut ajarannya bersifat statis, sedangkanilmu pengetahuan bersifat dinamis dan progresif, dengan perbedaantersebut - menurut ilmuwan Barat- agama tidak dapat mengikutikemajuan yang dicapai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Seperti yang telah diketahui, Yunani adalah tempat di mana lahirfilsafat dan ilmu pengetahuan, sekitar 600

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 289: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

tahun sebelum masehi. Dalam pemikiran alam sekitar mereka, parafilosof Yunani seperti Thales, Anaximenes, Anaximandros, Heraklitus,Demokritus yang diikuti oleh Phytagoras, Socrates, Plato, dan Aristotelesbanyak memakai akal dalam melahirkan dan mengembangkan ilmupengetahuan. Selanjutnya, ditangan para filosof Yunani ilmupengetahuan berkembang demikian pesatnya. Perlu ditegaskan di sini,pada waktu itu ilmu dan filsafat merupakan satu kesatuan dan belumterpisahkan sebagaimana hari ini. Maka akal dalam ilmu pengetahuan,sama dengan filsafat, mempunyai kedudukan dan peran yang sangatpenting sekali.

Selama ini ada asumsi bahwa antara agama (yang mempunyaiajaran absolut dan dogma yang diwahyukan dari Tuhan) dan ilmupengetahuan yang banyak bergantung pada akal yang kebenarannyarelatif dan dinamis, terdapat pertentangan keras. Lembaran-lembaransejarah menunjukkan bahwa di Barat pada era medieval terjadipertentangan yang sangat sengit antara ilmu pengetahuan dan agama; diTimur juga kita jumpai hal serupa pada masa antara abad 13 dan 20.

Di sini timbul pertanyaan bagaimana sebenarnya sikap agama(baca: Islam) terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan serta perkembangantekhnologi? Jawaban pertanyaan ini terletak pada hakikat kedudukanakal dalam agama yang bersangkutan. Agama yang menjunjung tinggiakal tidak akan kesulitan dalam menjawab segala perubahan danmodernisasi karena ia tidak akan berbenturan dengan ilmu pengetahuandan teknologi. Keduanya akan

Lampiran-lampiran270

Page 290: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

mempunyai hubungan yang harmonis dan akur.Krisis Relevansi Antropologi di Indonesia

Apa relevansi antropologi untuk Indonesia saat ini? Pertanyaan iniseolah smash bola voli dari umpan tarik tidak terduga. Adalah dosensenior antropologi Amri Marzali yang melontarkannya. Tampil sebagaikeynote speaker dalam 4th International Symposium of Jurnal AntropologiIndonesia di Universitas Indonesia, 12-15 Juli 2005, Amri merasa gelisahdan prihatin terhadap krisis relevansi yang sedang menerpa disiplinantropologi, khususnya di Indonesia.

Menurutnya, krisis relevansi itu mencakup tiga hal. Pertama,

berkaitan dengan konsep utilitas dalam ilmu ekonomi atau kurang lebihasas manfaat seperti dalam ilmu ekonomi. Hal ini berhubungan dengankeadaan bahwa saat ini antropologi berkembang dalam masyarakat yangberorientasi pasar. Kedua, berkaitan dengan kekuatan explanatory,

sampai seberapa jauh antropologi dapat menjelaskan masalah-masalahsosial di lingkungannya secara ilmiah. Ketiga, berhubungan dengan moralsignificance yang menyangkut cara dan tujuan penggunaan antropologi.Tentu saja ini berhubungan dengan etika keilmuan, yang menyangkutuntuk apa dan siapa kegiatan keilmuan dilakukan, untuk kejahatankemanusiaan atau kemaslahatan.

Tulisan ini hendak memberikan beberapa catatan mengenai krisisrelevansi seperti yang telah diungkapkan. Pertama, kenyataan dilapangan menunjukkan, belakangan

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu

Page 291: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

kajian-kajian yang menggunakan antropologi sebagai alat analisissemakin banyak. Hal ini ditunjukkan dengan terbitnya buku-bukukajian keislaman di Indonesia yang ditulis baik oleh sarjana Baratataupun Timur, termasuk Indonesia. Beberapa proyek departemen,seperti Depdiknas, sebagian penelitiannya menggunakan pendekatanantropologi untuk memperoleh penjelasan terhadap beberapa masalahpendidikan di Indonesia. Sebagian LSM juga menggunakan jasa ilmuini dalam riset- riset yang mereka lakukan.

Sayangnya, pada saat yang sama, secara institusional danakademik, antropologi tidak menjadi jurusan atau program studi yangmarketable. Banyak perguruan tinggi negeri yang tersebar di seluruhIndonesia tapi tidak punya jurusan antropologi. Apalagi untuk swasta,penulis belum mendengar ada yang berani membuka jurusanantropologi. Ini memperlihatkan adanya kekhawatiran, membukajurusan ini tidak akan memberikan keuntungan apa-apa karena tidakada peminatnya. Bandingkan dengan jurusan akuntansi, manajemen,psikologi, atau yang sedang menjadi tren sekarang ilmu komunikasi.

Alasan yang mudah diduga mengapa hanya sedikit mahasiswayang memilih jurusan antropologi adalah karena lulusan jurusan initidak mudah dalam memperoleh pekerjaan. Faktor prospek masa depanadalah pertimbangan yang sangat wajar dan realistis.

Banyak mahasiswa antropologi yang penulis jumpai mengakumemilih jurusan antropologi sebagai pilihan kedua atau ketiga ketikamengikuti ujian masuk perguruan

272Lampiran-lampiran

Page 292: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

tinggi. Artinya, selain dianggap tidak terlalu menjanjikan disatu sisi, juga bahwa antropologi belum bisa mempromosikandirinya sendiri sebagai pilihan favorit.

Kedua, selama ini antropologi masih menjadi disiplin yanglebih berorientasi pada keilmuan an sich, dalam hal ini sebagaiilmu humaniora atau sosial, yang basis utamanya penelitianlapangan. Sudah saatnya untuk dipikirkan, selain berorientasikeilmuan, antropologi juga mengembangkan diri denganberorientasi antropolog sebagai profesi. Istilah sepertiantropolog, sosiolog, bahkan juga geolog dan beberapa yanglain pengertiannya bukanlah profesi, tetapi secara lazimberkonotasi pada kepakaran atau keahlian.

Mereka biasanya berprofesi sebagai dosen dan ataupeneliti. Bandingkan dengan disiplin psikologi yang selainberorientasi keilmuan dengan melahirkan para sarjanapsikologi, juga mencetak profesi psikolog. Oleh karena itu,bukan sesuatu yang mengada-ada bagi antropologi untukmemperluas orientasi akademisnya.

Tentu saja ini tidak semudah membalik telapak tangan.Yang dibutuhkan adalah kerja keras, sehingga pada saatnyamasyarakat akan melihat antropologi sebagai pilihan yangmenjanjikan. Hal ini kiranya tidak jauh dari harapan AmriMarzali agar antropologi tidak mengenyam- pingkan appliedanthropology, yang menurutnya sebagian ahli antropologimengkhawatirkan akan menurunkan gengsi disiplin ini.

Catatan lain, bahwa para sarjana antropologi jugamempunyai pekerjaan rumah untuk menggeser citra yang

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 293: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

telanjur melekat pada benak masyarakat awam bahwa disiplin ini adalahilmu yang hanya mempelajari masyarakat primitif.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa antropologi memang belumdipromosikan secara maksimal. Bahwa cakupan kajian antropologi kinitelah sedemikian luasnya sehingga merambah pada kehidupan komunitasperkotaan yang kosmopolit, hal ini merupakan kenyataan yang tidakdapat dipungkiri. Poin ini juga mempunyai hubungan dengan antropologiterapan yang semestinya mempunyai sensitivitas terhadap berbagaimasalah yang timbul dalam masyarakat sebagai dampak globalisasi.

Akhir kata, penulis berharap catatan ini bisa menyambung lidahkelu Amri Marzali, salah satu mursyid antropologi di Indonesia saat ini,yang telah memperjuangkan kemajuan disiplin antropologi agar bisamemberi kontribusi lebih besar kepada bangsa ini.

(Mohammad Rozi, Alumnus Program StudiAntropologi pada Pascasarjana UGM).

Lampiran-lampiran

Page 294: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Lampiran 2. Slank Sindir DPR dengan Lagu Gossip Jalanan

April 10, 2008, Slank Sindir DPR dengan Lagu Gossip Jalanan Posted byhipmala under Politik I Tag: Politik & Hukum I

Dewan perwakilan rakyat hari-hari ini disibukkan dengan Laguyang dirilis oleh Slank.Mereka menganggap lagu tersebut. Senin ini (7/4),Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR, Gayus Lumbuun, usai rapatkonsultasi tertutup antara BK DPR dengan Ketua DPR, Agung Laksono,mewakili lembaganya menyatakan bahwa lirik lagu itu menyakiti DPRdan DPR tengah mengkajinya, apakah lirik tersebut termasuk penistaanterhadap lembaga dan layak ditindaklanjuti secara hukum.

Gosip Jalanan (Oleh: Slank)

Pernah kah lo denger mafia judi Katanya banyak

uang suap polisi tentara jadi pengawal pribadi Apa

lo tau mafia narkoba keluar masuk jadi bandar di

penjara terhukum mati tapi bisa ditunda

Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu 275

Page 295: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Siapa yang tau mafia selangkangan Tempatnya lendir2

berceceran Uang jutaan bisa dapat perawan Kacau balau ...

2x negaraku ini ...

Ada yang tau mafia peradilan

tangan kanan hukum di kiri pidana

dikasih uang habis perkara

Apa bener ada mafia pemilu

entah gaptek apa manipulasi data

ujungnya beli suara rakyat

Mau tau gak mafia di senayan

kerjanya tukang buat peraturan

bikin UUD ujung2nya duit

Pernahkah gak denger triakan Allahu Akbar

pake peci tapi kelakuan bar bar

ngerusakin bar orang ditampat2

Jadi pantaskah anggota DPR menggugat ? Bukankah selama ini DPRtidak ada yang mengawasi ? Adakah lembaga formal yang mengawasiDPR ? sekali lagi tidak ada. Yang mengawasi adalah Rakyat ...sudahpasti, rakyat kecil, wong cilik, mahasiswa, LSM, seniman, dan Slankadalah seniman bagian dari rakyat. Apa yang disampaikan Kaka dkkadalah cuma gosip semata...sesuai judulnya bukan? Gosip artinya "masihkatanya", "mungkin", "barangkali" yang masih bisa ditepis dengan bukti-bukti yang bisa ditunjukkan. Kenapa musti repot ? anggap saja Slank inianak-anak yang iseng bin jahil...Kenapa musti ditanggapi dengansewot...benar-benar kurang kerja- ankah?

Lampiran-lampiran

Page 296: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Apa bedanya dengan lirik lagu "wakil rakyat" dari Iwan Fals ?bukankah sama ? Dan kalau anggota DPR yang terhormat tidak merasaseperti yang DIGOSIPKAN (bukan yang dituduhkan), kan bisa cueksaja...

Sebenarnya reaksi anggota DPR ini sangat berlebihan, merekamenganggap bahwa dirinya orang yang paling berkuasa di negeri ini.Memang, jika kita lihat dari tugas dan wewenangnya mereka mengawasipemerintah, membuat undang undang, menentukan gubernur BI,memang akhir akhir ini porsi mereka cukup banyak di dunia perpolitikan,tetapi ketika giliran digosipin (bukan dikritik, bukan diawasi), merekasudah kebakaran jenggot. Padahal bisa kita lihat di media televisi, tidaksedikit dari mereka yang tidur ketika rapat. Padahal mereka DIGAJI olehrakyat. Apa ga punya malu....

Tapi memang tidak semua..dan bagi anggota DPR yang bekerjadengan benar pasti gossip dari SLANK akan dianggap sebagai pemicuuntuk menjadi lebih baik lagi. Mestinya gosip dari slank dianggap sajasebagai semacam kritikan yang membangun saja, itu kalo mereka mauberpikir positif...Coba deh kalau mereka mau jujur, mau melihat denganhati nurani, mau merenung dalam dalam, apakah mereka sudah berbuatbanyak untuk rakyat ? sudah memberi yang terbaik ? kita bisa menilaisendiri.

jadi wajar jika rakyat mengkritik dan memberi saran, orang merekayang milih kita ko', apa mungkin saking banyaknya pekerjaan sehinggamereka lupa akan dirinya sendiri. MJR ( Mak Jelas Remang-Remang).dari berbagai sumber

FiIsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika llmu

Page 297: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Biodata Penulis

Drs. H. Mohammad Adib,MA. Lahir di Jombang, pada 28 November1960, adalah Lulusan Filsafat Barat FakultasFilsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.Pendidikan S-2 dangelar MA nya diperoleh di

Departemen Antropologi Universitas Indonesia KampusSalemba Jakarta. Ia adalah dosen pada DepartemenAntropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UniversitasAirlangga sejak tahun 1987. Jabatan fungsionalnya adalahLektor Kepala; Ketua Komisi Kependudukan LPPM UNAIR(2008-2010); Pengurus LLI (Lembaga Lansia Indonesia)Provinsi Jawa Timur (2003- sekarang); Pengurus Komda(Komisi Daerah) Lansia Provinsi Jawa Timur (2007-2010);Pemimpin Redaksi Jurnal Berkala Ilmiah Kependudukan

(Scientific Population Journal ISSN: 979-9471-10-9.Terakreditasi: Dirjen Dikti No. 49/ Dikti/Kep/2003) di LPPMUniversitas Airlangga (2003-2007 dan 2008-sekarang).

Filsafat llmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu

Page 298: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran

Tulisan-tulisannya tentang filsafat antara lain. Bahan Ajar Filsafat

Ilmu dan Logika (2007), Filsafat Ilmu: Diskursus tentang Filsafat, Ilmu dan

Agama dalam llmu Keperawatan, Kedokteran Gigi, serta Psikologi (2007), Etika

Sosial Politik (2009), Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi (Editor, 2009),dan Kebangsaan Indonesia: Mengurai Jatidiri dan Menemukan Solusi (Editor,2009)., Etnografi Timor Tengah (2009) dan Etnografi Madura (2009).

Tulisan lainnya adalah Syahwat (Meningkatkan Kesejahteraan) Lansia

(2009), Optimalisasi Fungsi Komisi Lansia (Editor, 2008), dan Isu-isu

Kontemporer dan Kesaksian Lansia Aktif (Editor, 2009). Revitalisasi Program

Keluarga Berencana Nasional (Editor, 2009), Studi Daya Dukung dan Daya

Tampung Penduduk Jawa Timur (1993); Faktor Sosial- Ekonomi Lansia di Panti

Wredha di Jawa Timur (1994), Studi Eksplanatif terhadap Panti Wredha yang

Berbudaya Indonesia (1996). Tahun 2009 ini sedang melakukan PenelitianStrategis Nasional tentang Meningkatkan Well Being Lansia Melalui

Dukungan Sosial Berbasis Komunitas.

Tulisan-tulisan tersebut umumnya merupakan pe- redaksiankemabali dari sejumlah tulisan yang pernah dimuat di berbagai mediamassa seperti Jawa Pos, Surya, Surabaya Post, Pelita, Berita Buana, Republika,dan Kompas.

Penulis ini beralamat tempat tinggal di Jl. Gebang Putih(Puskesmas) 64 Surabaya 60117. Email: [email protected]. Tulisandan diskusi dapat diakses di WebBlog: http://madib.blog.unair.ac.id.Phone cell yang dapat dihubungi di GSM: 081-551-M-ADIB (6-2342), danCDMA: 031-60-7676-70.

Lampiran-lampiran

MILIK PERPUSTAKAAN UINSUNAN KALIJAGA

Page 299: Filsafat Ilmu DONE...filsafat, arti filsafat, sejarah filsafat, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, corak corak pemikiran filsafat zaman Yunani kuno, karakteristik pemikiran