perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up...

90
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LAY UP TENGAH BOLA BASKET MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X TATA NIAGA SMK KRISTEN 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : DARPITO DWI SASONGKO K4608007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LAY UP TENGAH BOLA BASKET MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA

SISWA KELAS X TATA NIAGA SMK KRISTEN 1 SURAKARTA

SKRIPSI

Oleh :

DARPITO DWI SASONGKO K4608007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Darpito Dwi Sasongko

Nim : K4608007

Jurusan/Program Studi : POK/Penjaskesrek

Menyatakan bahwa skripsi saaya berjudul “ UPAYA MENINGKATKAN

PEMBELAJARAN LAY UP TENGAH BOLA BASKET MELALUI

PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS

X TATA NIAGA SMK KRISTEN 1 SURAKARTA ” ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka

Apabila pada kemudian hari terbit atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

Saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Darpito Dwi Sasongko

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

iii

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LAY UP TENGAH BOLABASKET MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARANPADA SISWA

KELAS X TATA NIAGASMK KRISTEN 1 SURAKARTA

Oleh : DARPITO DWI SASONGKO

K4608007

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Juli 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juli2012

Pembimbing I

Drs. AgusMukholid,M.Pd NIP. 19640131 198903 1 001

Pembimbing II

SinggihHendarto, S.Pd,M.Pd NIP. 19720414 200604 1 001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

v

PENGESAHAN

Skripsiinitelahdipertahankan di hadapan Tim

PengujiSkripsiFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitasSebelasMaret

SurakartadanditerimauntukmemenuhipersyaratanmendapatkangelarSarjanaPendid

ikan.

Pada hari : Jumat

Tanggal : 27 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Drs. H. Agus Margono, M.Kes __________________

Sekretaris : Djoko Nugroho, S.Pd.,M.Or __________________

Anggota I : Drs. Agus Mukholid, M.Pd __________________

Anggota II : SinggihHendarto, S.Pd.,M.Pd __________________

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n Dekan,

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si. NIP. 19660451 199103 1 0012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

vi

ABSTRAK Darpito Dwi Sasongko. UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LAY UP TENGAH BOLA BASKET MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X TATA NIAGA SMK KRISTEN 1 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli. 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan pembelajaran Lay Up tengah bola basket melalui pendekatan bermain bola melayang pada siswa kelas X Tata Niaga SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek data penelitian ini adalah siswa kelas X Tata Niaga SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012 berjumlah 28 orang yang terdiri atas 25 siswa putri dan 3 siswa putra. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan tes penilaian pembelajaran Lay Up tengah bola basket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kuantitatif dengan persentase.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa: pembelajaran melalui penggunaan alat bantu belajar, dapat meningkatkan pembelajaran Lay Up tengah bola basket pada siswa kelas X Tata Niaga SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012. Dari hasil analisis, diperoleh peningkatan yang signifikan dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Hasil belajar Lay Up tengah bola basket pada siklus 1 dalam kategori tuntas adalah 53,57% sama dengan 15 siswa dari kondisi awal yang sejumlah 7 siswa (24,99%). Pada siklus 2 terjadi peningkatan persentase hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 89,28% atau sebanyak 25 siswa. Kata Kunci: Pembelajaran lay up tengah, alat bantu pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

vii

ABSTRACT Darpito Dwi Sasongko. THE ATTEMPT OF IMPROVING THE BASKETBALL MIDDLE LAY UP LEARNING USING LEARNING TOOL IN THE X COMMERCE GRADERS OF SMK KRISTEN 1 SURAKARTA. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University. July 2012.

This research aims to improve the Basketball middle lay up learning Using Learning Tool in the X Commerce Graders of SMK Kristen 1 Surakarta in the school year of 2011/2012.

This study employed a Classroom Action Research (CAR) the subject of research data was the X Commerce Graders of SMK Kristen 1 Surakarta in the school year of 2011/2012 consisting of 28 students: 25 females and 3 males. Techniques of collecting data used were observation and test of Basketball middle lay up learning assessment. Technique of analyzing data used was a descriptive one based on the quantitative analysis with percentage.

Based on the result of research, it could be concluded that: the learning through Learning Tool could improve the Basketball middle lay up learning in the X Commerce Graders of SMK Kristen 1 Surakarta in the school year of 2011/2012. From the result of analysis, it could be found a significant improvement from prior condition, cycle 1 and cycle 2. The learning achievement of basketball middle lay up belonged to passing category was 53.57% in cycle 1 equaling to 15 students from 7 students (24.99%) in prior condition. In cycle 2 this figure increased to 89.28% or 25 students.

Key Word: Basketball middle lay up learning, learning tool

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

viii

MOTTO

# Tanah yang digadaikan bisa kembali dalam keadaan lebih berharga, tetapi

kejujuran yang pernah digadaikan tidak pernah bisa ditebus kembali #

# Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa bekerja

keras #

# Seorang sahabat adalah orang yang menjawab apabila kita memanggil dan

sering menjawab sebelum kita panggil #

# Cintailah kekasihmu secara wajar, boleh jadi akan menjadi musuhmu dihari

lain. Bencilah orang yang kau benci secara wajar boleh jadi di lain hari akan

menjadi cintamu #

# Cara terbaik keluar dari suatu persoalan adalah dengan cara memecahkannya #

# Kalau hari ini kita menjadi penonton bersabarlah menjadi pemain esok #

# Cara menjadi di depan adalah dengan memulai sekarang. Jika memulai

sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui,

dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu.

(William Feather)#

#Keluarlah dari zona nyaman Anda, karena di luar telah menunggu pengalaman

yang siap digali. (Wolay Backpacker)#

#Kaca, porselen dan nama baik adalah sesuatu yang gampang sekali pecah, dan

tak akan dapat direkatkan kembali tanpa meninggalkan bekas yang nampak.

(Benjamin Franklin)#

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, Kupersembahkan karya ini ini untuk :

v ”Bapak dan Ibuku Tersayang”

Terimakasih atas semua perhatian dan bimbinganya. Tak ada yang bisa aku

berikan, semoga ini bisa membuat bangga Bapak dan Ibu.

v ”Kakakku, Pekik Warnendya dan Fenti Hernawati”

Ayo kita buat bangga Bapak dan Ibu.

v ”Keluarga besar Karang Jambe dan Bancar

Keluarga cemara adalah keluarga Kita.

v ”Susan Timur Infantri”

Terimakasih telah menemani hari-hariku.

v ”Teman –teman Penjaskesrek JPOK UNS angkatan 2008”

Kejarlah cita-cita kalian walaupun harus berdarah-darah.

v ”Teman-teman Buffaloes Baseball-Softball Surakarta”

Tanpa semangat kalian, Aku tidak akan maju.Salam dua tanduk.

v ”Teman-teman Wolay Backpacker”

Indonesia itu indah kawan, Ayo kita jelajahi bersama.

v Ramagata (Persaudaraan Mahasiswa Purbalingga-Surakarta)

Pusakaning Perwira Ambangun Negara.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai

pihak.Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.,Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Mulyono, M.M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Waluyo, S. Pd, M. Or selaku Ketua Program Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Agus Mukholid, M.Pd selaku pembimbing I dan Singgih Hendarto,

S.Pd,.M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Sri Santoso Sabarini S.Pd,.M.Pd, selaku pembimbing akademik yang telah

mengiringi perjalanan penulis selama menempuh kuliah di POK.

6. Teman-teman Penjaskesrek 2008.Kejar mimpi kalian walaupun harus

sampai berdarah-darah.

7. Teman-teman Buffaloes Baseball-Softball Surakarta.Salam dua tanduk.

8. Kepala SMK Kristen 1 Surakarta Drs. Siwi Widi Asmoro, M.Pd beserta

para jajarannya.

9. Guru Penjas SMK Kristen 1 Surakarta Susanto,BA terima kasih atas

bantuan Bapak,serta tak lupa siswa kelas X Tata Niaga yang telah bersedia

menjadi subjek penelitian.

10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

xi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

xii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL .............................................................................................................. i

PERNYATAAN................................................................................................ ii

PENGAJUAN ................................................................................................... iii

PERSETUJUAN ............................................................................................... iv

PENGESAHAN ................................................................................................ v

ABSTRAK ........................................................................................................ vi

MOTTO ............................................................................................................ viii

PERSEMBAHAN ............................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................ 7

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 7

1. Pengertian Pembelajaran ........................................................... 7

2. Pendidikan Jasmani ................................................................... 18

3. Modifikasi Pembelajaran Penjas ............................................... 25

4. Alat Bantu Pembelajaran……………………………………… 24

5. Permainan Bola Basket ............................................................. 31

B. Kerangka Berfikir ............................................................................. 40

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 43

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 43

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

xiii

B. Subjek Penelitian .............................................................................. 44

C. Sumber Data ..................................................................................... 44

D. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data ................................................ 44

E. Uji Validitas Data ............................................................................. 45

F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 46

G. Prosedur Penelitian ........................................................................... 47

1. Rancangan Siklus I…………………………………………… . 48

a. Tahap Perencanaan………………………………………… 49

b. Pelaksanan Tindakan Siklus I……………………………… 49

c. Observasi……………………………………… .................. 49

d. Refleksi…………………………………………….. ........... 49

2. Rancangan Siklus II…………………………………………… 51

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tiap Siklus…………………………………………….. 52

1. Kondisi Awal (Pra Siklus)……………………………………. . 52

2. Siklus I………………………………………………………... . 54

a. Rencana Tindakan Siklus 1……………………………….. 55

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I……………………………. 56

c. Observasi Tindakan Pada Akhir Siklus I………………….. 59

d. Analisis dan Tindakan Siklus I……………………………. 61

3. Siklus 2………………………………………………………... 63

a. Rencana Tindakan Siklus 1……………………………….. 63

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I……………………………. 64

c. Observasi Tindakan Pada Akhir Siklus I………………….. 66

d. Analisis dan Tindakan Siklus I…………………………….. 68

B. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………… 69

BAB V. SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan…………………………………………………………... 71

B. Implikasi………………………………………………………….. 71

C. Saran……………………………………………………………… 73

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

xiv

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. . 74

LAMPIRAN…………………………………………………………………. 76

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.Langkah Kaki Lay Up ...................................................................... 37

Gambar 2.Lay Up Dengan Menggiring Bola .................................................... 39

Gambar 3. Alur Kerangka Berfikir ................................................................... 42

Gambar 4. Alur Tahap Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................ 48

Gambar 5. Diagram Hasil Tes Siklus 1 ............................................................. 61

Gambar 6. Diagram Hasil Siklus 2.................................................................... 67

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan………...........................43

Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ................................................. 45

Tabel 3. Indikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa ………………………… 50

Tabel 4. Deskripsi Kondisi Awal……………………………………………. 53

Tabel 5. Deskripsi Data Hasil Observasi Sikap Siswa (Siklus 1)…………… 60

Tabel 6. Deskripsi Data Hasil Observasi Sikap Siswa (Siklus 2)……………. 67

Tabel 7.Distribusi Frekuensi Nilai Siswa Pada Siklus 2…………………….. 69

Tabel 8. Pencapaian Aktivitas dan Pembelajaran Siswa…………………… 70

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1

Pertemuan Pertama ............................................................ 76

Lampiran 2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1

Pertemuan Kedua .............................................................. 84

Lampiran 3. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1

Pertemuan Ketiga .............................................................. 95

Lampiran 4. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2

Pertemuan Pertama ............................................................ 106

Lampiran 5. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus Pertemuan

Kedua ................................................................................. 117

Lampiran 6. Dukumentasi Penelitian .................................................... 128

Lampiran 7. Data Awal Lay Up Tengah Bola Basket………………… 131

Lampiran 8. Rekap Hasil Siklus I ……………………………...……. 132

Lampiran 9. Rekap Hasil Siklus 2……………………..……………… 133

Lampiran 10. Peningkatan Pembelajaran Lay Up Tengah Bola

Basket………………………………………………...…. 134

Lampiran 11. Hasil Tes Afektif…………………………………..……. 135

Lampiran 12. Hasil Tes Kognitif……………………………………….. 136

Lampiran 13. Hasil Tes Psikomotor Siklus I………………………….... 137

Lampiran 14. Hasil Tes Psikomotor Siklus 2………………………..…. 138

Lampiran 15. Surat Pengajuan Judul…………………………………… 139

Lampiran 16. Surat Validasi Proposal Skripsi………………………….. 140

Lampiran 17. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi………………. 141

Lampiran 18. Permohonan Surat Pengantar Ijin Penelitian …………… 142

Lampiran 19. Suran Ijin Penelitian Disdikpora Surakarta……………… 143

Lampiran 20. Surat Permohonan Ijin Reserch ……………….………… 145

Lampiran 21. Surat Ijin Penelitian Sekolah ………………………..….. 146

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani (Penjas) merupakan suatu proses pembelajaran

melalui aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untuk

meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik,

pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif serta kecerdasan

emosi. Tujuan yang ingin dicapai melalui Penjas mencakup pengembangan

individu secara menyeluruh. Artinya, cakupan Penjas tidak hanya pada aspek

jasmani saja tetapi juga aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Selain itu Penjas

juga mencakup aspek mental, emosional, sosial, dan spiritual. Penjas diajarkan

dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah

Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bahkan di

Perguruan Tinggi.

Penjas sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari

oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaanya pengajaran Penjas berjalan

belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran Penjas cenderung

konvensional, yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru saja, dimana siswa

dituntut untuk mengikuti perintah dari guru. Pada hal orientasi pembelajaran harus

disesuaikan dengan perkembangan anak, serta isi dan urusan materi serta cara

penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sebab

sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan

olahraga, tetapi perkembangan pribadi anak seutuhnya. Jadi konsep dasar Penjas

dan model pengajaran Penjas yang efektif perlu dipahami oleh mereka yang

hendak mengajar Penjas.

Materi pelajaran Penjas yang meliputi: pengalaman mempraktekan

ketrampilan dasar permainan dan olahraga disajikan untuk membantu siswa agar

memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan

secara aman, efisien ,efektif dan menyenangkan. Lewat program Penjas dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

2

diupayakan peranan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian

individu. Sumbangan nyata dari Penjas adalah untuk mengembangkan

keterampilan gerak (psikomotor). Karena itu posisi Penjas menjadi unik, sebab

berpeluang lebih banyak daripada mata pelajaran lainnya untuk membina

keterampilan-keterampilan lain, hal inilah yang membuat sekaligus

mengungkapkan kelebihan Penjas dari pelajaran-pelajaran lainnya. Jika pelajaran

lain lebih mementingkan pengembangan intelektual, maka melalui Penjas terbina

sekaligus aspek penalaran, sikap, dan keterampilan. Dalam pelaksanaan

pembelajaran Penjas, diajarkan beberapa macam cabang olahraga yang terangkum

dalam kurikulum Penjas pada tiap-tiap sekolah. Salah satu cabang olahraga yang

diajarkan adalah Bola Basket. Bola Basket adalah salah satu materi pokok yang

wajib diajarkan dalam Penjas. Secara garis besar permainan bola basket dilakukan

dengan mempergunakan tiga unsur teknik yang menjadi pokok permainan, yakni :

mengoper dan menangkap bola (pasing and catching) , menggiring bola

(dribbling), serta menembak Secara garis besar permainan Bola Basket dilakukan

dengan mempergunakan tiga unsur teknik yang menjadi pokok permainan, yakni :

mengoper dan menangkap bola (pasing and catching), menggiring bola Secara

garis besar permainan Bola Basket dilakukan dengan mempergunakan tiga unsur

teknik yang menjadi pokok permainan, yakni : mengoper dan menangkap bola

(pasing and catching), menggiring bola (dribbling), serta menembak (shooting).

Ketiga unsur teknik tadi berkembang menjadi berpuluh-puluh teknik lanjutan

yang memungkinkan permainan Bola Basket hidup dan bervariasi. Misalnya,

dalam teknik mengoper dan menangkap bola terdapat beberapa cara seperti :

tolakan dada (chest pass), tolakan di atas kepala (overhead pass), tolakan pantulan

Secara garis besar permainan bola basket dilakukan dengan mempergunakan tiga

unsur teknik yang menjadi pokok permainan, yakni : mengoper dan menangkap

bola (pasing and catching), menggiring bola (dribbling), serta menembak

(shooting). Ketiga unsur teknik tadi berkembang menjadi berpuluh-puluh teknik

lanjutan yang memungkinkan permainan Bola Basket hidup dan bervariasi.

Misalnya, dalam teknik mengoper dan menangkap bola terdapat beberapa cara

seperti : tolakan dada (chest pass), tolakan di atas kepala (overhead pass), tolakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

3

pantulan (bounce pass), dan lain sebagainya.Ketiga unsur teknik tadi berkembang

menjadi berpuluh-puluh teknik lanjutan yang memungkinkan permainan Bola

Basket hidup dan bervariasi. Misalnya, dalam teknik mengoper dan menangkap

bola terdapat beberapa cara seperti : tolakan dada (chest pass), tolakan di atas

kepala (overhead pass), tolakan pantulan (bounce pass), dan lain sebagainya.

(shooting). Ketiga unsur teknik tadi berkembang menjadi berpuluh-puluh teknik

lanjutan yang memungkinkan permainan Bola Basket hidup dan bervariasi.

Misalnya, dalam teknik mengoper dan menangkap bola terdapat beberapa cara

seperti : tolakan dada (chest pass), tolakan di atas kepala (overhead pass), tolakan

pantulan (bounce pass). Kemudian terdapat beberapa teknik gabungan seperti lay

up. lay up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan

dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan

tembakan melayang. Dimana teknik lay up juga dibagi menjadi tiga macam

diantaranya ada lay up kiri, lay up tengah dan lay up kanan. Berdasarkan ketiga

teknik lay up diatas penelitian ini akan mengkaji dan meneliti tentang lay up

tengah

Melalui pengamatan peneliti selama observasi terhadap guru Penjas di

SMK Kristen 1 Surakarta banyak siswa kelas X tahun ajaran 2011/2012 yang

belum maksimal dalam proses belajar terutama dalam melaksanakan lay up

tengah bola basket. Hal ini disebabkan ketika siswa mendapat materi lay up

tengah, guru cenderung mengajar secara konvensional. Hal tersebut menjadikan

pembelajaran pasif dan kaku sehingga siswa tidak begitu antusias terhadap

pelajarn penjas. Akibatnya hasil belajar siswa kurang maksimal. Hal itu

dikarenakan guru Penjas hanya mengejar bagaimana materi pelajaran tersebut

dapat selesai tepat waktu, tanpa memikirkan bagaimana pembelajaran itu

bermakna dan dapat diaplikasikan oleh siswa dalam kesehariannya. Tercermin

dari saat pelajaran dimulai siswa langsung diambil nilai oleh guru Penjas,

sehingga hasilnya pun kurang maksimal.

Dalam hal ini untuk mengatasi menurunnya tingkat motivasi siswa dalam

pembelajaran penjas dapat digunakan pendekatan bermain. Pendekatan bermain

adalah salah satu cara belajar yang dalam pelaksanaannya dilakukan melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

4

bentuk permainan. Dalam pendekatan bermain siswa diberi kebebasan untuk

mengekspresikan kemampuannya terhadap tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Dengan cara bermain diharapkan siswa dapat memiliki kreativitas dan

inisiatif untuk memecahkan masalah yang muncul selama proses pembelajaran

berlangsung. Melalui bermain dikembangkan juga unsur kompetitif, sehingga

siswa saling berlomba menunjukkan kemampuannya. Sesuai dengan karakteristik

siswa SMA dimana pada usia ini adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi

dewasa. Pada masa usia tersebut seluruh aspek perkembangan manusia baik itu

kognitif, psikomotorik dan afektif mengalami perubahan. Perubahan yang paling

mencolok adalah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis. Untuk itu

guru harus mampu mengembangkan pembelajaran yang efektif, menyenangkan

dan menerapkan pendekatan pembelajaran yang baik dan tepat, disamping itu juga

harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa. Dengan

pendekatan pembelajaran yang tepat, siswa akan mudah menerima materi

pelajaran dan hasilnya juga akan optimal.Dari data awal yang diperoleh ketika

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), diperoleh data dari 28 jumlah siswa kelas X

Tata Niaga yang melakukan ujian lay up bola basket, hanya 7 siswa yang bisa

dikatakan lulus.Berikut data awal yang diperoleh peneliti ketika melaksanakan

Praktik Pengalaman Mengajar (PPL) . Dari data yang peneliti kumpulkan didapat

data awal dimana 7 dari jumlah siswa keseluruhan berjumlah 28 siswa saja yang

bisa dikatakan lulus atau jika di prosentase kelulusan hanya berjumlah 24,99%

saja.

Melihat permasalahan seperti tersebut di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa salah satu penyebab munculnya permasalahan dalam kaitannya dengan

hasil belajar siswa dalam melakukan lay up tengah bola basket yang kurang

optimal dalam pencapaian nilai ketuntasan minimal adalah perlu adanya

penggunaan media pembelajaran yang berbeda, bervariasi, kreatif, inovatif dan

menyenangkan serta pendekatan yang efektif bagi siswa namun dalam

penyajiannya di setiap proses belajar mengajar dengan tidak lupa selalu

melibatkan siswa agar berperan aktif, yang mana pada akhirnya diharapkan dapat

memacu meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

5

Dengan menyadari arti pentingnya metode yang tepat dalam proses

pembelajaran bagi siswa, untuk itu penelitian ini mengambil judul

“Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lay Up Tengah Bola Basket

Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas X Tata Niaga

SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/ 2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

masalah yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimanakah penerapan Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran dapat

meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket pada siswa kelas X Tata

Niaga SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk :

Meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket pada siswa kelas X

Tata Niaga SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012, melalui

penggunaan alat bantu bembelajaran.

D. Manfaat Penelitian

Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dan dari hasil

penelitian manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Siswa di Sekolah Subyek Penelitian

Melalui metode pembelajaran yang akan digunakan dapat meningkatkan

dan memacu siswa untuk lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran

disekolah.

2. Bagi Guru di Sekolah Subyek Penelitian

Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru penjas di SMK Kristen

1 Surakarta, bahwa penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

6

meningkatkan penguasaan teknik siswa, sehingga dapat mendukung

pencapaian hasil belajar secara maksimal.

3. Bagi Peneliti di Sekolah Subyek Penelitian

Peneliti mendapatkan fakta penggunaan metode pembelajaran yang tepat

dapat meningkatkan penguasaan teknik dan hasil belajar atau materi

dalam proses pembelajaran

4. Bagi Sekolah Subyek Penelitian

sebagai bahan masukan, saran, dan informasi terhadap sekolah, untuk

mengembangkan metode pembelajaran yang tepat dalam rangka

meningkatkan kualitas proses dan kuantitas hasil belajar siswa maupun

lulusan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Istilah pembelajaran menurut Purwadarminta, bahwa “pembelajaran

sama dengan instruction atau pengajaran. Pengajaran mempunyai arti : Cara

(perbuatan) mengajar atau mengajarkan” 1776 (dalam H.J Gino et al 1993 :

30)

Bila pengajar diartikan sebagai perbuatan pengajar tentunya ada

yang mengajar yaitu guru dan ada yang diajar atau yang belajar yaitu siswa.

Dengan demikian pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar

mengajar. Kegiatan belajar-mengajar merupakan satu kesatuan dari dua

kegiatan yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan yang primer dalam

kegiatan belajar-mengajar tersebut, sedangkan mengajar merupakan kegiatan

sekunder yang dimaksudkan untuk dapat terjadi kegiatan belajar yang

optimal. Situasi yang memungkinkan terjadi kegiatan pembelajaran yang

optimal adalah situasi dimana siswa dapat berinteraksi dengan guru dan

bahan pengajaran ditem pat tertentu yang telah diatur dalam rangka

terciptanya tujuan. Situasi itu dapat dioptimalkan dengan menggunakan

metode dan media yang tepat. Agar dapat diketahui keefektifan kegiatan

belajar-mengajar, maka setaip proses dan hasilnya harus dievaluasi.

Menurut H.J Gino et al (1993) bahwa kegiatan belajar-mengajar

merupakan suatu kegiatan yang melibatkan beberapa komponen:

1) Siswa, adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan

penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan;

2) Guru adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelolah kegiatan belajar

mengajar, katalisator belajar-mengajar, dan peran lainnya yang

memungkinkan berlangsungnya kegaitan belajar-mengajar yang efektif ;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

8

3) Tujuan yakni penyataan tentang perubahan perilaku yang diinginkan

terjadi pada siswa setelah menikuti belajar-mengajar. Perubahan perilaku

tersebut mencakup perubahan kognitif, psikomotor, dan afektif.

4) Isi pembelajaran, yakni segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep

yang diperlukan untuk mencapai tujuan;

5) Metode, yakni cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan mereka untuk

mencapai tujuan;

6) Media, yakni bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang

digunakan untuk manyajikan informasi kepada para siswa agar mereka

dapat mancapai tujuan;

7) Evaluasi, yakni cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses

dan hasilnya. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen kegiatan

belajar-mengajar komponen-komponen kegiatan belajar-mengajar

tersebut selain berinteraksi satu dengan yang lain dan bermula serta

bermuara pada tujuan, sehingga merupakan suatu sistem (hlm. 30).

Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat

proses mengajar, membimbing, melatih, memberi contoh, dan atau mengatur

serta memfasilitasi berbagai hal kepada peserta didik agar bisa belajar

sehingga tercapai tujuan pendidikan. Pembelajaran juga diartikan sebagai

usaha sistematis yang memungkinkan terciptanya pendidikan.

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diambil kesimpulan

bahwa pengertian pembelajaran yaitu upaya yang direncanakan dan

dilakukan untuk memungkinkan terjadinya kegiatan belajar pada diri warga

berguna untuk mencapai tujuan belajar. Dengan melalui kegiatan

pembelajaran, pendekatan pembelajaran merupakan aspek yang sangat

penting dan mempunyai hubungan fungsional untuk mencapai tujuan

intruksional. Untuk itu seorang guru harus memilih atau menentukan

pendekatan pembelajaran mana yang sesuai untuk pembelajaran yang tepat

dan dapat memberikan peluang untuk terjadinya proses pembelajaran secara

efektif dalam kegiatan iteraksional. Pembelajaran yang tepat ditentukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

9

berdasarkan analisis terhadap hal-hal tertentu. Dengan demikian kegiatan

pembelajaran dengan sendirinya harus memperhatikan fektor-faktor internal

dan eksternal yang merupakan faktor yang penting dalam menentukan

pembelajaran.

2. Ciri–ciri Pembelajaran

Proses pembelajaran dialamis epanjang hayat seorang manusia serta

dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai

pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi

yang berbeda.Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik

dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif

yang ditentukan( aspek kognitif ), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap

(aspek afektif), serta keterampilan ( aspek psikomotor) seseorang peserta

didik. Pengajaran member kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu

pekerjaan guru saja.Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya

interaksi antara guru dengan peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, maka

dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri tertentu.

Menurut H. J. Gino (1993) menyatakan, “Ciri-ciri pembelajaran

terletak pada adanya unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa yaitu (1)

motivasi belajar, (2) bahan belajar, (3) alat bantu belajar, (4) suasana belajar

dan (5) kondisi subyek belajar” (hlm. 36).

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, ciri-ciri

pembelajaran terdiri dari lima macam yaitu, motivasi belajar, bahan belajar,

suasana belajar dan kondisi siswa belajar. Ciri-ciri pembelajaran tersebut

harus diperhatikan dalam proses belajar mengajar. Secara singkat ciri-ciri

pembelajaran dijelaskan sebagai berikut:

1) Motivasi Belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, bila ada seorang siswa,

misalnya tidak dapat berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka

perlu diselidiki, mungkin ia sakit, ada problem pribadi mungkin ia tidak

senang, dan sebagainya. Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

10

upaya yang dapat menentukan sebab-sebabnya dan kemudian mendorong

siswa itu mau melakukan pekerjaan tersebut yang seharusnya dilakukan.

Dengan kata lain siswa itu perlu diberi rangsangan agar tumbuh motivasi

pada dirinya, atau diberikan motivasi.

Menurut Aunurrahman mengemukakan (2010) “Motivasi dapat

bersifat internal dan external. Motivasi internal adalah dorongan dari

dalam diri individu untuk melakukan suatu aktivitas. Motivasi eksternal

adalah dorongan yang berasal dari luar diri individu” (hlm. 115).

Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin

melakukan sesuatu dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk

mengelakkan perasaan tidak suka tersebut. Jadi motivasi dapat

dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri

seseorang. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan

sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan dan

memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh siswa dapat tercapai.

2) Bahan Belajar

Bahan belajar merupakan isi dalam pembelajaran. Bahan atau

materi belajar perlu berorientasi pada tujuan yang akan dicapai siswa dan

memperhatikan karakteristik siswa agar dapat diminati siswa.

Dadang Sulaiman dalam H.J Gino et al (1993) menyatakan

bahwa “pemilihan materi belajar yang dilakukan dengan teliti serta

penggunaannya yang bijaksana, akan memberikan motivasi yang tinggi

kepada para siswa untuk merespon terhadap pengajaran” (hlm. 37).

Bahan pengajaran, yakni segala informasi yang berupa fakta,

prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Selain bahan yang berupa informasi, maka perlu

diusahakan isi pengajaran dapat merangsang daya cipta atau yang bersifat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

11

menantang agar menumbuhkan dorongan pada diri siswa untuk

menemukan atau memecahkannya, sehingga kelas menjadi hidup.

3) Alat Bantu Belajar

Alat bantu belajar atau media belajar merupakan alat yang

dapat membantu siswa belajar untuk mencapai tujuan belajar. Alat bantu

pembelajaran adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar dengan maksud menyampaikan pesan dari guru kepada siswa.

Perlu ditambahkan bahwa informasi yang disampaikan melalui media,

harus dapat diterima oleh siswa, dengan menggunakan salah satu atau

gabungan alat indra siswa mampu dan dapat menerima isi pesan yang di

sampaikan. Guru harus berusaha agar materi yang disampaikan atau

disajikan mampu diserap dengan mudah oleh siswa. Apabila pengajaran

disampikan dengan bantuan alat-alat yang menarik, maka siswa akan

merasa senang dan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

4) Suasana Belajar

Adanya Komunikasi Dua arah (antara guru-siswa, siswa dengan

siswa) yang intim dan hangat, sehingga hubungan guru-siswa yang

secara hakiki setara, dan dapat berbuat bersama. Dengan adanya

komunikasi yang intim dan hangat tersebut menunjukkan suasana yang

gembira dan bebas, sehingga akan memperlancar jalannya proses belajar-

mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

belajar. Moedjiono dan Moh. Dimiyati (1991) dalam H.J Gino (1993),

mengemukakan bahwa adanya kegairahan dan kegembiraan belajar.

Suasana belajar-mengajar yang dapat meningkatkan kegairahan dan

kegembiraan belajar akan terjadi apabila isi pelajaran yang disediakan

berkesesuaian dengan karakteristik siswa. Adanya kegairahan

dankegembiraan belajar pada diri siswa, akan memaksimalkan keaktifan

siswa yang belajar (hlm. 39).

5) Kondisi Siswa yang Belajar

Kondisi siswa memiliki sifat yang unik yang artinya, antara

anak satu dengan yang lainnya berbeda, tetapi juga memiliki kesamaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

12

yaitu memiliki langkah-langkah perkembangan dan memiliki potensi

yang perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran. Dengan kondisi siswa

yang demikian akan dapat berpengaruh pada partisipasi siswa dalam

proses belajar. Bahwa kondisi siswa dapat dipengaruhi oleh faktor dari

luar, yaitu segala sesuatu yang ada diluar diri siswa, termasuk situasi

belajar-mengajar yang diciptakan guru dan faktor dari dalam misalnya

motivasi. Untuk itu, kegiatan pengajaran lebih menekankan pada peranan

dan partisipasi siswa bukan peran guru yang dominan, tetapi lebih

berperan sebagai fasilitator, motivator dan sebagai pembimbing.

3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Belajar membawa sesuatu perubahan pada individu yang

belajar.Menurut S.Nasution dalam H.J Gino et al (1993) , bahwa Perubahan

akibat belajar tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga

dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat,

penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi

seseorang (hlm. 51) .

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa.

Untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam

proses pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat.

Untuk lebih jelasnya prinsip-prinsip pembelajaran tersebut diuraikan secara

singkat sebagai berikut:

1) Perhatian dan Motivasi Pembelajaran

Perhatian siswa waktu belajar akan sangat mempengaruhi hasil

belajar. Belajar dengan penuh perhatian (konsentrasi) pada materi yang

dipelajari akan lebih terkesan lebih mendalam dan tahan lama pada

ingatan. Dengan motivasi dimaksud usaha-usaha menyediakan kondisi-

kondisi sehingga anak itu mau, ingin melakukannya sesuatu. Di belakang

setiap perbuatan kita terdapat suatu motivasi yang mendorong kita

melakukannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

13

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002) menyatakan bahwa

motivasi mempunyai kaitan erat dengan minat. Siswa yang memiliki

minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik

perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasi untuk mempelajari

bidang studi tersebut (hlm. 43). Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai

yang dianggap penting dalam kehidupan. Perubahan nilai-nilai yang

dianut akan mengubah tingkah laku manusia dan motivasinya.

Karenanya, bahan-bahan pelajaran yang disajikan hendaknya disesuaikan

dengan minat siswa dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang

berlaku dalam masyarakat.

2) Keaktifan Pembelajaran

Dari semua unsur belajar, boleh dikatakan keaktifan

pembelajaraan prinsip terpenting karena belajar sendiri merupakan suatu

kegiatan. Tanpa adanya kegiatan tak mungkin seseorang belajar.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bermacam-macam

bentuknya. Hal ini sesuai dengan jenis atau masalah yang dipelajari

siswa.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002) bahwa dalam setiap

proses belajar, siswa selalu menempatkan keaktifan-keaktifan itu

beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah berupa

membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan

sebagainya. kita amaniti sampai kegiatan psikis yang susah diamati

berupa menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan

masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain,

menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain (hlm. 45).

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bermacam-macam

bentuknya. Hal ini sesuai dengan jenis atau masalah yang dipelajari

siswa. Menurut S. Nasution (1988) yang dikutip H.J. Gino et al. (1993)

macam-macam keaktifan belajar siswa antara lain: “Visual activities, oral

activities, listening activities, drawing activities, motor activities, mental

activities, emotional activities”(hlm.53).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

14

Keaktifan-keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tersebut

tidak terpisah satu dengan lainnya. Misalnya dalam keaktifan motoris

terkandung keaktifan mental dan disertai oleh perasaan tertentu. Dalam

setiap pelajaran dapat dilakukan bermacam-macam keaktifan.

3) Keterlibatan Langsung Siswa

Belajar adalah suatu proses yang terjadi dalam diri setiap siswa.

Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan organ-organ siswa

mengubah tingkah lakunya sebagai hasil pengalaman yang diperolahnya.

Kunci pengertian belajar adalah hasil pengalaman, sebab pengalaman-

pengalaman yang diperoleh itulah yang menentukan perubahan tingkah

laku siswa. Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1983 dalam H.J Gino

et al (1993) “peristiwa belajar terjadi apabila terjadi perubahan tingkah

laku pada diri siswa” (hlm. 53).

Belajar adalah tanggung jawab masing-masing siswa, sebab

belajar adalah hasil dari pengalaman yang diperoleh sendiri, bukan

pengalaman yang didapat oleh orang lain. Oleh karena itu kualitas hasil

belajar berbeda-beda antara siswa yang satu dengan yang lain, tergantung

pada pengalaman yang diperoleh dan kondisi serta kemampuan tiap-tiap

siswa. Dari kenyataan ini timbullah keyakinan bahwa tujuan pendidikan

hanya dapat dicapai apabila setiap siswa mandapatkan pengalaman

belajar sendiri sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang di miliki.

Maka dapat disimpulkan bahwa keterlibatan langsung siswa

dalam mendapatkan pengalaman-pengalaman belajar sangat berpengaruh

terhadap hasil belajar dan perubahan tingkah lakunya.

4) Penggulangan Belajar

Menurut H.J Gino et al (1993) bahwa salah satu prinsip belajar

adalah ulangan dan latihan itu perlu dalam proses belajar, tetapi harus

didahului oleh pemahaman. Dengan ulangan-ulangan dan latihan-latihan

dapat mempertinggi kesanggupan memperoleh pamahaman dalam

situasi-situasi yang bersama yang telah banyak dihadapi sebelumnya

(hlm. 54).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

15

Melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya

mengamat, menanggap, meningat, mengkhayal, merasakan, berpikir, dan

sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut

akan berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi

tajam, mala daya-daya yang dilatih dengan pengadaan pengulangan-

pengulangan akan menjadi sempurna.

5) Sifat merangsang dan menantang dari materi yang dipelajari

Materi yang dipelajari oleh siswa harus mempunyai sifat

merangsang atau menantang. Artinya, materi tersebut mengandung

banyak masalah-masalah yang merangsang untuk dipecahkan. Apabila

siswa dapat mengatasi masalah yang dihadapinya, maka ia akan

mendapatkan kepuasan

Menurut S. Nasution (1988) dalam H.J Gino et al (1993)

mengemukakan bahwa: manusia sanggup menghadapi dan memecahkan

suatu masalah dalam hatinya. Ini berkat bahasa karena itu manusia dapat

memperluas lapangan masalahnya di luar situasi yang konkrit, mengenai

waktu dan tempat. Karena itu manusia dapat memecahkan masalah

sebelum ia menghadapi secara konkrit. Dalam menghadapi masalah yang

pelik dapat diikutinya cara ilmiah (hlm. 55).

Dalam pendidikan kesanggupan untuk memecahakan soal harus

dipelajari oleh siswa. Kepada siswa harus diajarkan metode ilmiah, sebab

metode ini dapat digunakan untuk merangsang memecahkan masalah

yang pelik dalam pelajaran. Menggunakan metode ilmiah bererti

merangsang siawa untuk berpikir lebih sistematis, lebih logis, lebih

teratur dan lebih teliti.

6) Pemberian Balikan dan Penguatan Kepada Siswa

Pada umumnya pemberian balikan mempunyai pengaruh positif

dalam kehidupan siswa, yaitu mendorong siswa untuk memperbaiki

tingkah laku dan meningkatkan usaha belajarnya. Tingakah laku da usaha

belajar serta penampilan siswa yang baik, diberikan balikan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

16

bentuk senyuman ataupun kata-kata pujian yang merupakan penguatan

terhadap tingkah laku dan pembelajaran siswa

Menurut Gage dan Berliner (1984) dalam Dimyatin dan

Mudjiono (2002) , bahwa “dorongan belajar itu tidak saja oleh

penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak menyenangkan.

Atau dangan kata lain penguatan positif maupun negatif dapat

memperkuat belajar” (hlm. 48).

Penguatan (reinforcement) adalah respon terhadap tingkah laku

yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah

laku tersebut. Memberi penguatan dalam kegiatan belajar kelihatannya

sederhana sekali, yaitu tanda persetujuan guru terhadap tingkah laku

siswa. Namun demikian, penguatan ini sangat besar manfaatnya terhadap

peningkatan hasil belajar siswa.

7) Perbedaan individual

Siswa merupakan individu yang unik artinya tidak ada dua

orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan

yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian,

dan sifat-sifatnya. Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri

yang berbeda satu dengan lainnya. Karena hal inilah, setiap siswa belajar

menurut tempo atau kecepatannya masing-masing. Kesadaran bahwa

dirinya berbeda dengan siswa lain akan membantu siswa menentukan

cara belajar serta sasaran belajar bagi dirinya sendiri. Manfaat

pembelajaran akan lebih berarti jika proses pembelajaran yang

diterapkan, direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik dan

kondisi masing-masing siswa. Untuk mencapai hasil belajar yang

optimal, maka guru harus memperhatikan perbedaan setiap individu dan

dalam membelajarkannya harus disesuaikan dengan kemampuan masing-

masing individu.

Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar

siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru

dalam upaya pembelajaran. Sistem pendidikan klasikal yang dilakukan di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

17

sekolah kurang memperhatikan masalah perbedaan individual. Umumnya

pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan melihat siswa sebagai

individu dengan kemampuan rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih

sama, demikian pula dengan pengetahuannya.

4. Pendekatan Pembelajaran

Dalam kegiatan belajar-mengajar guru dihadapkan pada siswa. Hal

ini menunjukkan betapa pentingnya keterampilan mengorganisasikan siswa

agar belajar. Guru juga menghadapi bahan pengetahuan yang berasal dari

buku teks, dari kehidupan, sumber informasilain, atau kenyataan di sekitar

sekolah. Pembelajaran juga berarti meningkatkan kemampuan-kemampuan

kognitif, afektif, dan keterampilan siswa. Kemampuan-kemampuan tersebut

diperkembangkan bersama dengan memperoleh pengalaman belajar sesuatu.

Dengan menghadapi siswa, berbagai pesan yang terkandung dalam bahan ajar,

peningkatan kemampuan siswa, dan proses memperoleh pengalaman, maka

guru memerlukan pengetahuan tentang pendekatan pembelajaran. Suatu

prasyarat teknis untuk dapat membelajarkan adalah bahwa seorang guru sudah

pernah bertindak belajar itu sendiri.

Menurut Dimyati dan Mudjiono mengemukakan pendekatan

pembelajaran dapat berarti anutan pembelajaran yang berusaha meningkatkan

kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam

pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar. Dalam belajar tentang

pendekatan pembelajaran tersebut, orang dapat melihat pengorganisasian,

posisi guru-siswa dalam pengolahan pesan, dan pemerolehan kemampuan

dalam pembelajaran (2002: 185).

Dalam pembelajaran pada siswa terjadi peningkatan kemampuan.

Semula siswa memiliki kemampuan pra-belajar; dalam proses belajar pada

kegiatan belajar hal tertentu, siswa memperbaiki tingkat ranah-ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor. Keputusan tentang perbaikan tingkat ranah tersebut

didasarkan atas evaluasi guru dan unjuk kerja siswa dalam pemecahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

18

masalah. Penerapan metode pembelajaran yang dilakukan seorang guru akan

mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan

metode pebelajaran yang tepat akan dapat membangkitkan motifasi belajar

siswa, sehingga akan mendukung pencapaian hasil belajar lebih optimal.

5. Pendidikan Jasmani

a. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan

motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran penghayatan nilai-nilai

(sikap, mental, emosional, spiritual dan sosial), serta pembiasaan hidup sehat yang

bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang

.Menurut Soegito, Bambang Wijanarko dan Ismaryati (1994) bahwa“ Pendidikan

jasmani adalah metode pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dipilih dan terus

dilakukan dengan sepenuhnya memperhatikan nilai-nilai di dalam pertumbuhan,

perkembangan dan kelakuan manusia” (hlm.5). Sedangkan menurut Cholik

Mutohir yang dikutip dalam Samsudin (2008) :

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila (hlm. 2).

Dan menurut Samsudin (2008) menyatakan bahwa “Pendidikan jasmani

adalah proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk

meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan

emosi” (hlm. 2) . Sedangkan menurut Abdul Ghofur (1983) :

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan ketrampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

19

yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. (hlm. 8-9) Dengan demikian dapat disimpulkan pendidikan jasamani adalah

merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan

direncanakan secara sistematik yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan

kualitas individu dari segala aspek kehidupan.

Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat

langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain,

dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan

terencana.Pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus

membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Dalam proses pendidikan

jasmani, guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik

dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi serta prasarana dan sarana

olahraga.

b. Tujuan Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani mempunyai peranan penting untuk mendukung

pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan.Adapun tujuan pendidikan

jasmani menurut Soegito, Bambang Wijanarko dan Ismaryati (1994) dapat

dirumuskan sebagai berikut :

a. Meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan badan. b. Meningkatkan kesegaran jasmani. c. Meningkatkan kehidupan yang sehat. d. Meningkatkan ketangkasan/keterampilan. e. Meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan. f. Menampilkan rasa sosial, kehidupan yang kreatif dan rekreatif. g. Meningkatkan budi pekerti luhur. (hlm .5 )

Sedangkan dalam Samsudin (2008) menyebutkan tentang beberapa

tujuan pendidikan jasmani, diantaranya:

1) Meletakan landasan kuat yang melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani.

2) Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

20

3) Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran pendidikan jasmani.

4) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis melalui aktivitas jasmani.

5) Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmis, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (outdoor education)

6) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.

7) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga diri sendiri dan orang lain.

8) Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat.

9) Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif. (hlm.3) Sedangkan menurut Toho Cholik M. dan Rusli Lutan (2001)

pendidikan jasmani mempunyai beberapa tujuan diantaranya :

1) Perkembangan Pribadi a) Pertumbuhan fisik optimal b) Sehat fisik, mental dan sosial c) Kesegaran jasani optimal d) Cerdas e) Kreatif dan inovatif f) Terampil dalam gerak dan memecahkan masalah g) Jujur, disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab

2) Hubangan Antar Pribadi dan Lingkungan a) Hormat pada sesama b) Gotong royong c) Luwes (mudah menyesuaikan diri) d) Komunikatif dalam ide (konsep) dan pemikiran e) Etika (sopan santun) f) Menghargai kondisi lingkungan g) Melestarikan lingkungan yang sehat dan harmonis

3) Ketahanan Nasional Politik a) Cinta tanah air b) Demokrasi Pancasila c) Loyal pada Pancasila dan UUD 1945 Ekonomi a) Penguasaan teknologi dan informasi b) Etos kerja Sosial Budaya a) Tertib hukum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

21

b) Kesetiakawanan sosial Budaya a) Menghargai karya orang lain b) Berfikir kritis c) Toleransi penerapan Iptek Hankam a) Kesiapan membela negara b) Partisipasi dalam Hankamrata (hlm. 30)

c. Fokus Program Pembelajaran Penjas di Sekolah Menengah Atas

Program pendidikan jasmani menekankan tentang pentingnya latihan

sebagai akibat meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani siswa.Siswa ingin

belajar berbagai tingkat ketrampilan dan berbagai cabang olahraga.Siswa juga

ingin berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas yang bermanfaat baginya dalam

memanfaatkan waktu luang.Pada tingkat usia ini anak ingin bermain secara

harmonis dengan orang lain sebagai tempat dimana siswa dapat belajar

menghargai siswa lain. Program pendidikan jasmani harus memberikan suatu

perubahan langkah dalam kegiatan akademik. Menurut Bucher yang dikutip

Samsudin (2008) program pendidikan jasmani pada sekolah lanjutan meliputi hal-

hal berikut:

1) Mencintai olahraga tim dan regu 2) Kegembiraan dan minat dalam kepalatihan olahraga 3) Pengelompokan ke dalam bagian-bagian tentang pokok bahasan

(subject matter) 4) Kelompok siswa yang berminat untuk bekerja dan beraktivitas 5) Kepuasaan yang diperoleh dalam melihat siswa mentransfer

keterampilan dari kelas pendidikan jasmani kegiatan di dalam sekolah (intramural)

6) Tantangan yang membimbing siswa untuk melewati periode yang canggung, transisional dari ketidak tenangan dan ketidaktentuan pada masa sekolah lanjutan pertama

7) Inspirasi yang diperoleh dari bekerja dengan staf dan kolega professional yang lain

8) Mencintai makin banyak permainan dan aktivitas dengan organisasi tinggi. (hlm. 8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

22

d. Karakteristik Pembelajaran Penjas bagi Siswa Sekolah Menengah Atas

Setiap tingkatan sekolah pembelajaran Penjas mempunyai karakteristik

yang berbeda, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi mempunyai

karakterisitik tersendiri.Berikut karakteristik pembelajaran Penjas bagi siswa

sekolah menengah atas menurut Samsudin (2008) :

1) Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di SMA, yang mempelajari dan mengkaji gerak manusia secara indisipliner. Gerak manusia aktivitas jasmani yang dilakukan secara sadar untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan keterampilan motorik, mengembangkan sikap dan perilaku agar terbentuk gaya hidup yang aktif. Aktivitas jasmani yang dilakukan berupa aktivitas bermain, permainan, dan olahraga.

2) Pendidikan jasmani menggunakan pendekatan interdisipliner, karena melibatkan berbagai ilmu seperti anatomi, fisiologi, psikologi. Pendukung utama pendidikan jasmania dalamh ilmu keolahragaan yang mencakup filsafat olahraga, sejarah olahraga, sosiologi olahraga, fisiologi olahraga dan biomekanika olahraga.

3) Materi pendidikan jasmani merupakan kajian terhadap gerak manusia yang dikemas dalam muatan yang esensial, factual dan aktual. Materi ini disampaikan dalam rangka memberikan kesempatan bagi siswa untuk tumbuh kembangkan secara proporsional, rasional, psikomotorik, kognitif, dan afektif. Agar pencapaian tujuan tersebut, proses pembelajaran yang dilaksanakan harus menyenangkan, meng-gembirakan dan mencerdaskan siswa. (hlm. 107)

6. Modifikasi Pembelajaran Penjas Penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan

karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu, “Developmentally

Appropiate Practice”(DAP). Artinya adalah tugas ajar yang diberikan harus

memperhatikan perubahan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu

mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai

dengan tingkat perkembangan anak didik yang sedang belajar. Tugas ajar harus

mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik setiap

individu dan mampu mendorong ke arah perubahan yang lebih baik.

Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para

guru agar pembelajaran mencerminkan DAP. Esensi modifikasi adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

23

menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara

menuntunnya dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial dapat memperlancar

siswa dalam belajarnya. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan dan

membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak busa menjadi bisa, dari tingkat yang

tadinya rendak menjadi memiliki tingkat yang lebih tinggi. Cara-cara guru

memodifikasi pembelajaran akan tercermin dari aktifitas pembelajaran yang

diberikan guru dari mulai awal hingga akhir pelajaran. Beberapa aspek analisa

modifikasi ini tidak terlepas dari pengetahuan guru tentang tujuan, karakteristik

materi, kondisi lingkungan dan evaluasinya.

a. Modifikasi Kondisi Lingkungan Pembelajaran

Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan kondisi lingkungan

pembelajarannya. Modifikasi lingkungan pembelajaran ini dapat

diklasifikasikan ke dalam beberapa klasifikasi seperti yang diuraikan di

bawah ini :

1. Peralatan

Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat komfleksitas

dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang

dignakan untuk melakukan skill itu. Misalnya berat-ringannya, besar –

kecilnya, tinggi-rendahnya, panjang-pendeknya peralatan yang

digunakan.

2. Penataan ruang gerak dalam berlatih

Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat komfleksita dan

kesulitan tugas ajar dengan cara menata ruang gerak siswa dalam

berlatih. Misal Dribling, pas bawah atau lempar-tangkap di tempat,

bermain di ruang kecil atau besar.

3. Jumlah siswa yang terlibat

Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat komfleksitas

dan kesulitan tugas ajar dengan cara mengurangi atau menambah

jumlah siswa yang terlibat dalam melakukan tugas ajar. Misalnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

24

belajar pas bawah sendiri, berpasangan, bertiga, berempat dan lain

seterusnya.

4. Alat Bantu Pembelajaran

a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berpengaruh

terhadap penggunaan alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga

pendidikan lainnya. Bagi sekolah-sekolah yang sudah maju dan mampu, telah

menggunakan alat-alat tersebut sebagai alat bantu mengajar, sehingga

pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.

Dengan kemajuan teknologi, perkembangan pendidikan di sekolah

semakin lama semakin mengalami perubahan dan mendorong berbagai usaha

perubahan. Pendidikan di sekolah-sekolah kita telah menunjukkan

perkembangan pesat pada bidang kurikulum, metodologi, peralatan dan

penilaian. Begitu juga, telah terjadi perubahan pada bidang administrasi,

organisasi, personil (SDM) dan supervisi pendidikan. Maka secara

keseluruhan dapat dikatakan bahwa perubahan yang terjadi merupakan

pembaharuan dalam sistem pendidikan yang menyangkut semua aspek dan

komponen yang ada.

Sekarang ini, pembelajaran di sekolah mulai disesuaikan dengan

perkembangan teknologi informasi, sehingga terjadi perubahan dan

pergeseran paradigma pendidikan. Perkembangan pesat di bidang teknologi

dan informasi mempercepat aliran ilmu pengetahuan yang menembus batas-

batas dimensi ruang, birokrasi, kemapanan dan waktu.

Kemajuan dan peranan teknologi sudah sedemikian menonjol,

sehingga penggunaan alat, perlengkapan pendidikan, media pendidikan dan

pengajaran di sekolah-sekolah mulai disesuaikan dengan kemajuan.

Penggunaan alat bantu mengajar, alat-alat bantu peraga pendidikan, serta

dengan materi, metode, dan tingkat pembelajar (siswa) untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

25

Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi penggunaan

berbagai jenis media,sebagai alat bantudalam proses pembelajaran. Maka

pengajar diharapkan dapat menggunakan alat-alat atau perlengkapan tersebut

secara efektif dan efisien dalam pembelajan di kelas. Tapi di sisi lain,

pengajar juga diisyaratkan untuk dapat menggunakan berbagai alat-alat yang

murah, efektif, efisien, mampu dimiliki sekolah, baik yang dibuat sendiri oleh

pengajar, maupun alat-alat konvensional yang tersedia dan dimiliki sekolah,

serta tidak menolak kemungkinan menggunakan alat-alat yang sesuai dengan

tuntutan perkembangan kemajuan teknologi dalam pembelajaran.

Alat bantu adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam

menyanpaikan bahan pendidikan atau pengajaran. Alat bantu ini lebih sering

disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan memperagakan

sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran.

Alat bantu ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang

ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera.

Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima Sesutu maka

semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian atau pengetahuan yang

diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan

indera sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah

persepsi.

Seseorang atu masyarakat di dalam proses pendidikan dapat

memperoleh pengalaman atau pengetahuan melalui berbagai macam alat

bantu pembelajaran. Tetapi masing-masing alat mempunyai intensitas yang

berbeda-beda dalam membantu persepsi seseorang.

Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat

bantu untuk menciptakan proses belajar-mengajar yang efektif.Setiap proses

belajar dan mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsure antara lain

tujuan, bahan, metode, alat dan evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan

unsure yang tidak bias dipisahkan dari unsur lain yang berfungsi sebagai cara

atu teknik mengantarkan bahan pelajaran agar sampai pada tujuan. Dalam

pencapaian jalan tersebut, peranan alat bantu atau alat peraga memegang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

26

peranan yang penting sebab dengan adanya alat bantu ini dapat dengan

mudah dipahami oleh siswa. Alat tersebut berguna agar bahan pelajaran yang

disampaikan guru mudah dipahami siswa. Dalam proses belajar mengajar alat

bantu dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa

lebih efektif dan efisien.

b. Manfaat Alat Bantu Pembelajaran

Menurut Soekidjo yandikutip oleh Agus Kristiyanto (2010)

Secara terperinci, manfaat alat peraga antara lain adalah :

1) Menimbukan minat sasaran pendidikan. 2) Mencapai sasaran yang lebih banyak. 3) Membantu mengatasi hambatan bahasa. 4) Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan

kesehatan. 5) Membantu sasaran pendidikan untuk lebih banyak dan cepat. 6) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang

diterima kepada orang lain. 7) Mempermudah penyampaian bahan pendidikan atau informasi oleh

para pendidik pelaku pendidikan. 8) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.

(hlm. 129) Seperti diuraikan diatas bahwa pengetahuan yang ada pada seseorang

diterima melalui indera.

Menurut penelitian para ahli indera, yang paling banyak menyalurkan

pengetahuan ke otak adalah mata. Kurang lebih 75% sampai 87% dari

pengetahuan manusia diperoleh atau disalurkan melalui mata. Sedangkan 13%

sampai 25% lainnya tersalurkan melalui indera yang lain. Dari sini dapat

disimpulkan bahwa alat-alat visual lebih mempermudah cara penyampaian

dan penerimaan informasi atau bahan pendidikan.

Mendorong keinginan seseorang untuk mengetahui kemudian lebih

mendalami dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik. Orang yang

melihat sesuatu yang memang diperlukan akan menimbulkan perhatiannya.

Dan apa yang dilihat dengan penuh perhatian akan memberikan pengertian

baru baginya yang merupakan pendorong untuk melakukan atau memakai

sesuatu yang baru tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

27

Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh yang berarti

didalam menerima sesuatu yang baru, manusia mempunyai kecenderungan

untuk melupakan atau lupa. Untuk mengatasi hal tersebut, otak akn membantu

menegakkan pengetahuan-pengetahuan yang telah diterima oleh manusia

sehingga apa yamg diterima akan lebih lama tinggal atau disimpan di dalam

ingatan.

c. Fungsi Dan Nilai Alat Bantu (Peraga)

Menurut Nana Sudjana (2000) ada enam fungsi pokok dari alat peraga

atau alat bantu dalam proses belajar-mengajar. Keenam fungsi tersebut adalah:

1) Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar bukan merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif.

2) Penggunaan alat peraga atau alat bantu merupakan bagian yang integral dai keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat bantu merupakan salah satu unsure yang harus dukembangkan guru.

3) Alat peraga dalam pengajaran penggunanya integral dengan tujuan dan isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa pengguna alat peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.

4) Penggunaan alat bantu dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siwa.

5) Penggunaan alat bantu dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menagkap pengertian yang diberikan guru.

6) Penggunaan alat bantu dalam pengajaran digunakan untuk mempertinggi mutu belajar-mengajar. Dengan perkataan lain menggunakan alat bantu, hasil belajar yang dicapai akan tahan lama diingat siswa, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi. Disamping enam fungsi diatas penggunaan alat bantu dalam proses

belajar-mengajar mempunyai nilai-nilai di bawah ini:

1) Dengan peragaan dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berfikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme.

2) Dengan peragaan dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar

3) Dengan pergaan dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantab.

4) Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa.

5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

28

6) Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuan berbahasa.

7) Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.(hlm. 99)

d. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik

Suatu alat pembelajaran dapat dikatakan baik, apabila mempunyai

tujuan pendidikan untuk: mengubah pengetahuan atau pengertian, pendapat

dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku

atau kebiasaan yang baru. Selain itu, alat bantu harus efisien dalam

penggunaanya, dalam waktu yang singkat dapat mencakup isi yang luas dan

tempat yang diperlukan tidak terlalu luas. Penempatan alat bantu perlu

diperhatikan ketepatannya agar dapat diamati dengan baik oleh seluruh siswa.

Efektif artinya memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari segi

pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar. Sedangkan yang

dimaksud dengan komunikatif ialah bahwa media tersebut mudah untuk

dimengerti maksudnya, sehingga membuat siswa menjadi lebih mudah dalam

menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru.

e. Penerapan Alat Bantu dalam Pengajaran

Menurut Nana Sudjana (2000) dalam menggunakan alat bantu guru

memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan alat bantu tersebut

dapat mencapai hasi yang baik. Prinsip-prinsi ini adalah:

1) Menentukan jenis alat bantu dengan tepat, artinya sebaiknya guru memilih terlebih dulu alat bantu manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang hendak diajarkan.

2) Menetapkan atau memperhitungkan subjek yang tepat, artinya perlu diperhitungkan apakan penggunaan alat bantu itu sesuai dengan tingkat kematangan atau kemampuan anak didik.

3) Menyajikan alat bantu dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan alat bantu pembelajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana yang ada.

4) Menempatkan atau memperlihatkan alat bantu pada waktu, tempat, situasi yang tepat. Artinya kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar alat bantu digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

29

proses mengajar terus menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan alat bantu. (hlm. 99)

f. Klasifikasi Alat Bantu Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran ada tujuan hasil atau hasil yang ingin

dicapai. Untuk mencapai keinginan tersebut, diperlukan fasilitas. Karena

fasilitas berfungsi sebagai sarana penunjang untuk memudahkan pelaksanaan

proses pembelajaran. Di lingkungan pendidikan dan di sekolah, dikenal

dengan prasarana dan sarana pendidikan, yang diperlukan dalam proses

pembelajaran baik yang bergerak ,aupun tidak bergerak, agar pencapaian

tujuan pembelajaran dapat berjalan lancer, teratur, efektif dan efisien. Alat-

alat sarana tersebut dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Prasarana pendidikan, yakni sesuatu yang ada sebelum adanya sarana,

seperti bangunan sekolah, tanah dan gedung, meja, kursi, lemari dan alat-

alat kantor tata usaha.

2) Sarana pendidikan, yakni alat yang digunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran, seperti alat-alat pelajaran, alat-alat peraga, dan media

pembelajaran, apabila ditinjau dari sudut fungsinya atau peranannya dalam

proses pembelajaran.

Dalam pembicaraan sehari-hari, biasanya alat pelajaran, alat-alat

peraga, dan media pembelajara sering dicampuradukkan satu sama lain.

Sebuah alat mungkin saja dapat disebut sebagai alat pelajaran dan

sekaligus juga dapat dikatakan sebagai alat peraga, dan sebaliknya. Suatu

benda lain pada suatu saat menjadi alat pelajaran, tetapi disaat lain juga

berubah menjadi alat peraga.

Sebenarnya pemisahan alat pelajaran, alat peraga dan media

pembelajaran sesungguhnya dapat terjadi sewaktu benda tersebut telah

masuk kedalam salah satu jenis yang berhubungan dengan sebagian besar

dari fungsi alat tersebut atau karena benda tersebut sudah berfungsi tetap.

Contoh papan tulis belum dapat dikatakan sebagai media, tetapi sebagai

alat pelajaran. Apabila papan tulis tersebut telah digunakan untuk

menyampaikan pesan atau bahan pelajaran atau papan tulis tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

30

fungsinya sendiri etlah menyampaikan pesan atau informasi yang dapat

dipahami oleh penerima pesan.

Jadi klasifikasi alat peraga, alat pelajaran dan media pembelajaran,

sangat perlu dilihat dari fungsinya, karena dapat memudahkan kita untuk

memahami apakah alat-alat tersebut porsinya hanya sebagai alat semata

atau fungsinya telah berubah digunakan untuk menyampaikan pesan atau

fungsi tetapnya untuk menyampaikan informasi yang dapat dipahami oleh

penerima pesan. Itulah yang disebut dengan media pembelajaran, maka

untuk lebih jelasnya, kita perlu mengenal dan mengkaji klasifikasi ketiga

alat tersebut, yang dikenal dan digunakan dalam proses pembelajaran di

kelas yaitu:

1) Alat pelajaran

Alat atau benda yang digunakan secara langsung oleh pengajar

maupun pembelajar dalam proses pembelajaran. Alat-alat yang

dikategorikan sebagai alat pelajaran adalah:

a) Buku-buku di perpustakaan, buku pegangan dan buku

pembelajaran

b) Alat peraga, digunakan pengajar pada saat mengajar

c) Alat praktik, di laboratorium, bengkel, dan lain-lain

d) Alat tulis menulis, papan tulis, pensil, dan lain-lain

Kemudian lat-alat tersebut dapat juga dibedakan menurut

beberapa cara, yaitu menurut yang menggunakan dibedakan menjadi alat

pelajaran bersama-sama dan alat pembelajaran individual. Alat pelajaran

bersama-sama sebagai contoh papan tulis, bola dan sebagainya. Sedangkan

alat pembelajaran Individu digunakan oleh masing-masing pembelajar

sebagai contoh buku pelajaran, buku tulis.

2) Alat peraga

Alat-alat yang digunakan pengajar untuk mempergakan atau

memperjelas materi pelajaran atau alat bantu pendidikan dan

pengajaran yang berupa perbuatan-perbuatan dan benda-benda yang

memudahkan member pengertian kepada pmbelajar dari perbuatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

31

yang abstrak sampai kepada yang konkret. Bertitik tolak dari segi

fungsi alat-alat tersebut, maka alat peraga dapat dibedakan menjadi

tiga, yaitu:

a) Alat perga langsung, yaitu pengajar menerangkan dengan

menunjuk benda-benda sesungguhnya. Benda-benda tersebut dapat

dibawa ke kelas atau pembelajar diajak ke lokasi di mana alat

tersebut berada.

b) Alat peraga tidak langsung, yaitu pengajar mengadakan

penggantian terhadap benda yang sesungguhnya (benda tiruan atau

miniatur).

c) Alat peraga atau peragaan, berupa perbuatan pengajar atau kegiatan

yang dilakukan pengajar. Contoh jika pengajar menerangkan

bagaimana orang senam, membaca dan sebagainya, maka

pengajara tidak perlu menggunakan alat peraga, tetapi pengajar

langsung memperagakan perbuatan tersebut dalam pe,belajaran di

dalam maupun di luar kelas.

3) Media pembelajaran

Sarana yang dapat digunakan untuk menampilkan atau

menyampaikan pelajaran yang dalam pengertian lebih luas disebut

dengan media pembelajaran. Secara umum ada tiga jenis media yang

perlu diketahui, yaitu media audio (dapat didengar), media visual

(dapat dilihat). Dan media audio-visual ( didengar dan dilihat).

5. Permainan Bola Basket

a. Sejarah Bola Basket

Bola basket diciptakan oleh Dr. Jemas A. Naismith di Amerika pada

tahun 1891. Gagasan yang mendorong untuk menciptakan permainan baru itu

disebabkan adanya kenyataan pada waktu itu bahwa keanggotaan dan

pengunjung kegiatan olahraga pada perkumpulan YMCA ( young Men’s

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

32

Christian Association) semakin hari semakin sedikit bertambah merosot hal

itu disebabkan karena para anggotanya menjadi sedikit bosan dengan latihan-

latihan olahraga senam yang kaku latihan-latihannya. Juga kebutuhan yang

dirasakan dalam musim-musim dingin untuk tetap melakukan kegiatan

olahraga yang menarik, merupakan desakan yang semakin hari semakin

dirasakan Dr. Luther Gulick, pengawas kepala bagian olahraga pada Sekolah

Guru Pendidikan Jasmani YMCA dari Springfield, Masachusets menyadari

akan gejala-gejala kegiatan olahraga yang kurang baik itu, dan segera

menghubungi Dr. James A Naismith salah seorang rekan guru di Springfield

dan memberikan tugas padanya menyusun suatu kegiatan olahraga permainan

yang baru, yang dapat dimainkan di dalam ruangan tertutup diwaktu sore. Dr.

James A. Naismith menyambut tugas itu, dengan mulai menyusun suatu

gagasan permainan baru yang bentuknya akan dapat memenuhi syarat-syarat

yang dimintakanya.

Kemudian Dr. James A. Naismith mencoba dan menguji gubahan-

gubahan dari permainan-permainan football, baseball, lacrosse dan sepakbola,

terapi satupun tidak cocok dengan syarat dan tuntutannya, sebab di samping

sulit untuk di pelajari juga masih terlalu kasar untuk permainan di dalam

ruangan tertutup yang berlampu. Dari pengalaman eksperimen yang

dilakukan itu, timbullah inspirasi tentang bentuk dan gaya permainan yang

diidamkan itu. Bahwa permainan itu jelas harus dimainkan dengan bola yang

berbentuk bulat, tidak ada unsur menendang, tidak ada unsur membawa lari

bola, tanpa unsur menjegal dan harus menghilangkam gawang sebagai

sasaran tembakan, sebab hal yang terakhir ini akan merangsang terhadap

kepada unsur-unsur penggunaan kekuatan. Untuk menjinakan gerakan bola,

maka sebagai gantinya lari dengan bola seperti dalam football, maka

bergeraknya bola hanya dilakukan dengan mengoperkan atau mendribbel.

Untuk menjinakan tembakan ke arah sasaran sebagai puncak kegairahan,

maka gawang pun di ganti dengan sasaran yang sempit dan terletak diatas

para pemain. Sehingga dengan bentuk obyek sasaran yang demikian itu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

33

pengutamaan tembakan tidak dengan kekuatan, tetapi justru pada

ketepatannya.

b. Teknik Menembak (Shooting) Bola Basket

Menembak atau shooting merupakan bentuk keterampilan yang

memiliki unsur gerakan yang cukup kompleks. Dalam gerakan menembak

terdapat beberapa unsur gerakan yang saling berkaitan satu dengan lainnya.

Untuk memperoleh hasil tembakan yang baik unsur-unsur yang terlibat dalam

gerakan menembak dengan baik dan benar. Akros Abidin mengemukakan

hampir semua dalam permainan basket menembak (shooting) dengan

menggunakan 7 teknik dasar tembakan, yaitu: tembakan sat tengan, tembakan

bebas, tembakan sambil meloncat, tembakan tiga angka, tembakan mengkait,

lay-up, dan runner (1999: 59). Adapun mekanika dasar dari ketujuh tembakan

diatas akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Tembakan Satu Tangan

Untuk melakukan tembakan satu tangan posisi tangan

dipertahankan agar tetap seimbang sampai bola terlepas dari tengan.

Sedangkan kekuatan dorongan bola tergantung pada jarak tembakan,

yaitu antara penembak dengan ring basket. Untuk tembakan jarak dekat

memerlukan kelentukan pergelangan tangan dan jari memberikan

dorongan yang lebih kuat, sedangkan pada tembakan jarak jauh

memerlukan tenaga atau dorongan dari kedua kaki, punggung dan bahu.

2) Tembakan Bebas

Untuk melakukan keberhasilan terhadap tembakan bebas

diperlukan keyakinan, dan teknik yang benar, seta kepercayaan diri. Saat

menerima bola posisis kaki tepat ditengah garis tembakan bebas, atur

posisi kaki untuk melakukan tembakan dan bola segaris dengan ring

basket bagian tengah. Siap dengan sikap berdiri seimbang dan

memantulkan bola terlebih dahulu beberapa kali ke lantai. Gunakan

posisi tengah yang rileks dan searah dengan jari tengah pada sumbu bola.

Kemudian kontrolah perataan siku, sambil atur nafas untuk rileks.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

34

Visualisasi sebelum menembak agar dapat membuahkan tembakan yang

mulus dan pusatkan perhatian pada sasaran. Langakah yang penting

sebelum mengawali tembakan bebas adalah menghilangkan semua

gangguan dan pikiran dan pusatkan perhatian pada ring basket.

3) Tembakan Meloncat

Pada gerakan tembakan melompat harus disertai dengan lompatan

dan kemudian pada puncak lompatan tembakan, bola harus sudah

dilepaskan melalui lengan, pergelangan, dan jari tangan dengan seluruh

tenaga, kemudian angkat bola secara serentak dengan kaki, punggung

dan bahu serentak ke atas. Tembakan melompat bola harus diangkat

tinggi dan menembak setelah melompat, agar hasil tembakan mendekati

ring.

4) Tembakan Tiga Angka

Pada umumnya tembakan tiga angka dilakukan sambil

melakukan gerakan lompatan, baik dilakukan dengan satu tangan

maupun dengan menggunakan dua tangan. Sebelum melakukan

tembakan ini biasanya lutut sedikit di tekuk dan siap untuk mendorong

kedua kaki ke atas dan setelah melompat tinggi lepaskan bola yang telah

dikendalikan oleh jari-jari tangan. Biasanya tembakan yang diawali

dengan lompatan,akan lebih menguntungkan karena akan sulit di block

lawan. Gerakan ini akan berhasil apabila penembak memiliki power yang

baik.

5) Tembakan Mengait

Tembakan mengait hanya dilakukan apabila penembak dekat

denga ring basket yang jarak antara 3 sampai 4 meter. Gerakan dari

tembakan mengait diawali mulai dari sikap seimbang dengan punggung

menghadap ke ring basket, kaki direntangkan selebar bahu dan lutuu

sedikit tertekuk. Pandangan sasaran melalui bahu pada arah tembakan,

dengan sudut 45 derajat terhadap papan ring basket. Ketepatan terbantu

dengan menggunakan papan ring untuk melunakan tembakan. Gunakan

kaki berlawanan dengan sisi yang menembak, menyingkir dari penjagaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

35

lawan. Ketika melangkah peganglah bola kembali dan lindungi dengan

kepala dan bahu. Lakukan pivot dengan memutar tubuh ke arah ring,

angkat lutut pada sisi yang menembak dan lompat pada kaki yang

melakukan pivot atau tumpuaannya. Tembakan mengait yang gagal

dianggap sebagai operan pada diri sendiri, lawan yang berusaha

menghalai tembakan mengait tidak akan berada di luar lingkaran, karena

ia akan tetap berusaha keras untuk menghalangi lawan.

6) Lay Up

Tembakan lay up dilakukan dekat dengan ring basket, setelah

menggiring bola. Untuk dapat melakukan lompatan yang tinggi dalam

gerakan lay up, maka dibutuhkan kecepatan pada tiga atau empat langkah

terakhri mendapat bola. Melangkah dengan kaki, langkah sebelum

melakukan lay up harus pendek sehingga dapat segera membungkuk lalu

mangangkat lutut melakukan gerakan lompatan. Angkat lutut sambil

menembak dan bola lurus keatas sambil melompat di antara teling dan

bahu. Arahkan lengan, pergelangan, dan jari-jari lurus ke arah ring

basket, dengan sudut tengah dengan sentuhan halus. Lakukan gerakan

follow sthough dengan tetap mengangkat lengan dan lurus terentang pada

siku, telunjuk menunjukan lurus pada terget dan telapak tangan untuk

menembak menghadap kebawah.

7) Runner (lay up yang diperpanjang)

Tembakan lay up yang diperpanjang digunkan jauh dari ring

basket. Tembakan runner dilakukan dengan cara seperti lay up, kecuali

ancang-ancang melompat agak lebih jauh dari ring basket. Bila

menembak runner dilakukan pada irama yang teratur dan selesaikan

follaw through.

c. Lay Up

Tembakan lay up dilakukan dekat dengan ring basket, setelah

menggiring bola. Untuk dapat melakukan lompatan yang tinggi dalam

gerakan lay up, maka dibutuhkan kecepatan pada tiga atau empat langkah

terakhir mendapat bola. Melangkah dengan kaki, langkah sebelum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

36

melakukan lay up harus pendek sehingga dapat segera membungkuk lalu

mangangkat lutut melakukan gerakan lompatan. Angkat lutut sambil

menembak dan bola lurus keatas sambil melompat di antara telinga dan

bahu. Arahkan lengan, pergelangan, dan jari-jari lurus ke arah ring

basket, dengan sudut tengah dengan sentuhan halus. Lakukan gerakan

follow through dengan tetap mengangkat lengan dan lurus terentang pada

siku, telunjuk menunjukan lurus pada terget dan telapak tangan untuk

menembak menghadap kebawah. Latihan lay up dapat dilakukan dengan

dua tahap yaitu :

1) Latihan langkah, pada latihan ini tidak menggunakan bola. Cara

melakukan latihan ini adalah sebagai berikut :

a) Menolak dengan salah satu kaki, misalnya dengan kaki kiri

b) Langkah kaki kanan, kemudian kaki kiri lagi

c) Lakukan berulang-ulang

d) Setelah lancar latihan tersebut

Lakukan teknik tersebut di atas dengan berlari

a) Untuk langkah pertama harus panjang, badan condong ke depan

dan ntuk melatih langkah pertama itu dapat dipergunakan

rintangan supaya dapat merasakan saat melayang.

b) Langkah kedua pendek dilanjutkan dengan melakukan tolakan ke

atas setinggi mungkin sambil meluruskan kanan ke atas.

c) Mendarat dengan ke dua kaki mengeper.

d) Lakukan berulang-ulang sampai gerakan itu benar-benar dikuasai

2) Latihan langkah dilanjutkan dengan tembakan lay up dengan

menggunakan bola. Cara ini dapat dilakukan gerakan sebagai berikut :

a) Berlari kemudian melangkah, pada waktu badan melayang ambil

bola dari tangan kawan yang telah disediakan.

b) Lakukan dua irama langkah, langkah yang terakhir pendek dan

langsung menolak ke atas setinggi-tingginya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

37

c) Lurus lengan yang memegang bola, lepaskan bola ke papan pantul

tepat pada garis yang tegak lurus di atas ring, pandangan ke papan

pantul.

d) Kalau bola tepat mengenai garis yang tegak lurus dengan tidak

terlalu keras, maka bola akan masuk ke keranjang.

e) Mendarat dengan dua kaki.

f) Lakukan berulang- ulang sampai bola dikuasai.

Tembakan lay up adalah jenis tembakan yang efektif, sebab

dilakukan pada jarak yang sedekat-dekatnya dengan ring basket. Hal ini

menguntungkan karena menembak dari jarak yang jauh dapat diperdekat

ke ring basket dengan melakukan lompat – langkah – lompat. Pada

lompatan terakhir ini pada posisi setinggi-tingginya mendekati ring

basket, diteruskan dengan memasukan bola. Pada posisi tersebut

tembakan dapat dilakukan dengan mudah. Tembakan ini dimulai dari

menangkap bola sambil melayang kemudian menumpu satu kaki

diteruskan melangkah kaki yang lain kedepan dilanjutkan menumpu satu

kaki dan melompat setinggi-tingginya atau sedekat-dekatnya dengan ring

basket. Biasanya tembakan ini dilakukan dari sampaing (kiri,kanan atau

tengah) ring basket dan bola dipantulkan lebih dulu ke papan. Cara ini

adalah yang paling mudah dilakukan, tinggal memperhitungkan sudut

pantulan bola dan kekuatan tangan melepas bola. Momen-momen ini

dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Langkah kaki lay up

Sumber : Keven A. Prusak. (2007). Permainan Bola Basket 50

Kegiatan Membangun Keterampilan Bola Basket.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

38

Teknik tembakan lay up ada dua cara, yaitu :

1) Tembakan melalui operan kawan

Cara ini dilakukan melalui operan kawan secara tepat (bola

setinggi dada),siswa berusaha menjemput bola sambil melompat, dan

pada saat melayang inilah hendaknya penangkapan bola dilakukan.

Setelah itu menumpu kaki yang lain untuk melompat sambil membawa

bola untuk ditembak. Cara melatih tembakan lay up ini adalah tentukan

seorang pemain di bawah ring basket sambil memegang bola. Pemain

yang lain berderet di garis samping tengah lapangan . Satu dengan

menangkap bola dari teman (di bawah ring basket) dan diteruskan

dengan tembakan. Setelah menembak kemudian menggantikan pelempar

bola di bawah ring basket, dan pelempar pindah ke belakang sederet

pemain di dekat garis samping lapangan. Pemain urutan ke dua

melakukan lay up dan terus menggantikan sebagai pelempar. Begitu

seterusnya sehingga giliran latihan hampir sama bagi setiap pemain

lamanya latihan ini tergantung kepada pertimbangan guru sendiri.

2) Lay up dengan menggiring bola

Cara ini dilakukan dengan menggiring bola sendiri menuju ke

ring basket, setelah dekat ke ring basket kemudian melakukan tembakan

lay up tergantung pada perkiraan dan keterampilan masing-masing.

Penangkapan bola dilakukan dari pantulan bola dari lantai sambil

melayang (melompat), melangkah kemudian diteruskan dengan

melompat untuk menembak persis seperti tembakan lay up yang

dilakukan dengan bola dari teman. Bedanya hanyalah pada saat

menerima bola, yaitu dari teman dan dari diri sendiri disaat menggiring.

Tujuannya adalah sama, yaitu melekukan tembakan sedekat-dekatnya

pada basket. Cara melatihnya hampir sama dapat dilakukan dengan

formasi barisan, kemudian satu persatu menggiring bola dari tepi

lapangan menuju ke ring basket.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

39

Setelah sampai pada jarak tertentu dilakukan tembakan lay up.

Dibawah ini merupakan gambar gerakan lay up secara keseluruhan.

Gambar 2. Lay up dengan menggiring bola

Sumber : Keven A. Prusak. (2007). Permainan Bola Basket 50 Kegiatan

Membangun Keterampilan Bola Basket.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

40

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar yakni menggunakan kegiatan

siswa sendiri secara efektif di dalam pembelajaran. Siswa diarahkan untuk

menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sedang

dipelajari. Dalam hal ini peran guru hanya sebagai motivator dan fasilitator. Guru

bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa, siswa diberi kesempatan seluas-

luasnya untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menyelesaikan

masalah yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Permasalahan umum dalam pembelajaran Penjas adalah kurangnya

sarana atau peran aktif siswa dalam kegiatan belajar. Proses pembelajaran yang

berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa secara penuh. Di sini

siswa berperan sebagai objek pembelajaran, yang hanya mendengarkan dan

mengaplikasikan apa yang disampaikan oleh guru. Selain itu, proses pembelajaran

kurang mengoptimalkan penggunaan modifikasi pembelajaran serta pendekatan

yang efektif yang dapat memancing partisipasi siswa.

Penggunaan suatu model nyata yang dapat diamati dan dipegang secara

langsung oleh siswa memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam

kegiatan belajar. Model nyata yang dimaksud adalah alat bantu pembelajaran.

Penggunaan modifikasi pembelajaran memungkinkan siswa untuk lebih banyak

melakukan kegiatan seperti melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami

melalui modifikasi tesebut.

. Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat

bantu untuk menciptakan proses belajar-mengajar yang efektif.Setiap proses

belajar dan mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsure antara lain tujuan,

bahan, metode, alat dan evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsure yang

tidak bias dipisahkan dari unsur lain yang berfungsi sebagai cara atu teknik

mengantarkan bahan pelajaran agar sampai pada tujuan. Dalam pencapaian jalan

tersebut, peranan alat bantu atau alat peraga memegang peranan yang penting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

41

sebab dengan adanya alat bantu ini dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.

Alat tersebut berguna agar bahan pelajaran yang disampaikan guru mudah

dipahami siswa. Dalam proses belajar mengajar alat bantu dipergunakan dengan

tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien.

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini akan menggunakan beberapa alat

bantu yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar. Penggunaan alat

bantu dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya disesuaikan dengan topik materi

yang sedang dipelajari. Secara lebih rinci jenis-jenis alat bantu tersebut dijabarkan

dalam RPP tiap-tiap pertemuan.

Kurangnya kreatifitas guru yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil

belajar siswa antara lain kurang kreatifnya guru Penjas di sekolah dalam membuat

dan mengembangkan alat bantu pembelajaran sederhana, guru miskin akan akan

model-model pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani

di sekolah dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang monoton, guru hanya

menggunakan metode ceramah dan metode tugas,karena mereka hanya mengejar

bagaimana materi pelajaran tersebut dapat selesai tepat waktu, tanpa memikirkan

bagaimana pembelajaran itu bermakna dan dapat diaplikasikan oleh siswa dalam

kesehariannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

42

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat

digambarkan pada gambar sebagai berikut:

Kondisi awal

Tindakan

Kondisi akhir

Menerapkan model pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran.

Melalui penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket siswa (siswa lebih bersemangat dan prestasi belajar meningkat)

Siklus II :upaya perbaikan dari tindakan dari siklus I sehingga melalui penggunaan alat bantu pembelajaran, target ketuntasan siswa dalam pembelajaran lay up tengah bola

Siklus I: guru & peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket siswa.

- siswa kurang tertarik & cepat bosan dengan pelajaran lay up tengah bola basket

- hasil belajar lay up tengah bola basket rendah

Gambar 3.Kerangka Pemikiran

Guru belum memberikan penggunaan alat bantu pembelajaran masih menggunakan metode konvensional kepada siswa dalam melakukan lay up

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai

dengan bulan Juni 2012. Untuk lebih jelasnya rincian waktu dan jenis kegiatan

penelitian sebagai berikut:

Tabel 1: Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No Rencana Kegiatan Tahun 2012

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1. Persiapan

a. Observasi

b. Identifikasi Masalah

c. Penentuan tindakan

d. Pengajuan Judul

e. Penyusunan Proposal

f. Pengajuan Izin Penelitian

2. Pelaksanaan

a. Seminar proposal

b. Pengumpulan Data Penelitian

3. Penyusunan laporan

a. Penulisan Laporan

b. Ujian skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

44

2. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMK Kristen 1 Surakarta.

B. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa

kelas X Tata Niaga SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012, yang

berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 3 siswa laki laki dan 25 siswa perempuan.

C. Sumber Data

Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai

berikut:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang lay up tengah bola basket

melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada kelas X Tata Niaga

SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

2. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan

penggunaan alat bantu pembelajaran dalam pembelajaran lay up tengah

bola basket SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

D. Teknik Pengolahan Data

Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini diantaranya melalui

tes praktek, observasi lapangan. Teknik pengumpulan data dalam Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari; tes dan observasi.

1. Tes: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar lay up

tengah bola basket yang dilakukan siswa.

2. Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data

tentang aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar saat

melalui pendekatan bermain bola melayang dalam pembelajaran lay up

tengah bola basket.

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

45

Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1

Siswa

Hasil belajar siswa

Afektif Skala sikap melalui

observasi lapangan

(sesuai dengan

rubrik penilaian

aspek afektif pada

RPP)

Kognitif Soal tes (sesuai

dengan rubrik

penilaian aspek

kognitif pada RPP)

Psikomotor Unjuk kerja praktik

yang meliputi

kemampuan teknik

lay up tengah bola

basket (sesuai

dengan rubrik

penilaan aspek

psikomotorik pada

RPP)

E. Uji Validitas Data

Cara untuk mengembangkan validitas data penelitian. Triangulasi

merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatandatadalam

penelitian. Triangulasi yang digunakan yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

46

1. Triangulasi data

2. Triangulasi sumber

3. Triangulasi metode

Validitas data PTK ini menggunakan :

1. Triangulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila

digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

2. Triangulasi sumber yaitu mengkroscekkan datayang diperoleh dengan

informan atau nara sumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihak-

pihak lain (Kepala Sekolah, rekan guru guru, orang tua/wali murid).

3. Triangulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda

agar hasilnya lebih mantap (metode observasi, tes) sehingga didapat hasi yang

akurat mengenai subyek.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

adalah deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor Lexy yang dikutip J.

Moleong (2002) mendifinisikan “metodologi kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati”(hlm. 3). Menurut Lexy J. Moleong

(2002) mengemukakan bahwa “ analisis data kualitatif adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, katagori, dan satuan

uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja

seperti yang disarankan oleh data (hlm. 103).

Dari rumusan tersebut di atas dapat ditarik garis bawah analisis data

bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak

sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar penelitian, gambar, foto,

dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Analisis data dalam

hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokan, memberikan kode, dan

mengkatagorikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

47

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah – langkah yang harus dilalui oleh

peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian.

Langkah selanjutnya adalah menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan

dalam setiap siklus. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan

tindakan yang berlangsung secara terus menerus kepada subjek penelitian.

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Agus Kristiyanto

(2010) yakni “langkah-langkah Penelitaian Tindakan Kelas pada prinsipnya

meliputi empat langkah pokok pada setiap siklus. Keempat langkah tersebut

meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi

(hlm. 53). Penjelasan mengenai prosedur penelitian tindakan tersebut dipaparkan

memalui penjelasan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planing) adalah sebuah langkah paling awal. Langkah untuk

merencanakan tindakan yang telah dipilih untuk memperbaiki keadaan.

2. Penerapan Tindakan (Action) adalah tahap untuk melaksanakan hal-hal

yang telah direncanakan dalam tahap perencanaan.

3. Observasi (Observation) adalah tahap mengamati kejadian yang ada pada

saat pelaksanaan tindakan.

4. Refleksi (Reflection) adalah suatu bentuk perenungan yang sangat

mendalam dan lengkap atas apa yang telah terjadi, sehingga dapat

digunakan untuk merancang program penelitian pada siklus berikutnya.

Keempat tahap yang telah dipaparkan diatas merupakan rancangan

tindakan dalam satu siklus penelitian. Pada siklus berikutnya rancangan program

penelitian yang digunakan berpedoman pada hasil refleksi yang dihasilkan pada

siklus sebelumnya, begitu seterusnya hingga target penelitian tercapai. Adapun

tahapan siklus pada Penelitian Tindakan Kelas ini dapat diterangkan melalui

gambar sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

48

Gambar 4. Alur Tahapan Siklus Penelitian Tidakan Kelas

a. Rancangan Siklus 1

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun sekenario

pembelajaran yang terdiri dari :

a) Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan mengacu

pada tindakan yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran lay

up tengah bola basket.

b) Menyusun instrumen tes lay up tengah bola basket

c) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran

d) Menyusun lembar observasi

Tahap I

Perencanaan

Tahap II

Pelaksanaan

Tahap III

Pengamatan

Tahap IV

Refleksi Siklus I

Tahap I

Perencanaan

Tahap II

Pelaksanaan

Tahap III

Pengamatan

Tahap IV

Refleksi

Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

49

e) Menyiapkan lembar tes

f) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran

g) Menyiapkan tempat penelitian

h) Penetapan alokasi waktu pelaksanaan

i) Sosialisai kepada subyek

2) Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan sekenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

a) Melakukan Pemanasan.

b) Melakukan teknik shooting khususnya lay up tengah bola basket.

c) Melakukan bentuk-bentuk gerakan pendekatan bermain yang telah

disiapkan oleh guru dan penelitian.

d) Melaksanakan penenangan/pendinginan

3) Tahap Observasi

Kegiatan obeservasi dilakukan bersama dengan kegiatan

pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap

penerapan model pembelajaran langsung pendidikan jasmani model

penggunaan alat bantu pembelajaran yang diterapkan terhadap proses

pembelajaran lay up tengah bola basket.

4) Tahap Refleksi

Dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan interprestasi

sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja

yang perlu dipertahankan. Tahap ini mengemukakan hasil penemuan dari

pelaksanaan tindakan I yang memerlukan perbaikan pada siklus

berikutnya. Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada

tabel berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

50

Tabel 3. Idikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa

Aspek yang diukur Prosentase

target capaian Cara Mengukur

Sikap siswa dalam

mengikuti pelaksanaan

materi lay up tengah bola

basket

70%

Melalui skala sikap sesuai

dengan pedoman rubrik

penilaian RPP

Pemahaman siswa

terhadap materi lay up

tengah bola basket

70%

Melalui tes kemampuan

kognitif siswa sesuai dengan

pedoman rubrik penilaian

RPP

Kemampuan lay up tengah

bola basket pada siswa

70%

Diamati melalui proses

pembelajaran dan unjuk kerja

praktik sesuai dengan

pedoman rubrik penilaian

RPP

Ketuntasan hasil belajar

siswa

70%

Diukur melalui ketuntasan

belajar siswa pada materi lay

up tengah bola basket melalui

hasil penjumlahan (aspek

afektif, kognitif dan

psikomotorik) sesuai dengan

KKM sekolah : 70

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

51

b. Rancangan Siklus II

Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan

jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi

dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tiap Siklus

1. Kondisi Awal (Pra Siklus)

Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu

peneliti melakukan kegiatan survei awal dan pengambilan data awal dimana hal

itu digunakan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Hasil

kegiatan survei awal dan pengambilan data pada tanggal 10 dan 22

Oktober 2011 ketika praktek pengalaman lapangan (PPL) sedang

berlangsung adalah sebagai berikut:

a. Siswa kelas X Tata Niaga tahun pelajaran 2011/2012, yang mengikuti materi

Lay Up tengah bola basket adalah 28 Siswa, yang terdiri atas 3 siswa putra

dan 25 siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran, dapat dikatakan proses

pembelajaran Lay Up tengah bola basket dalam kategori kurang berhasil.

b. Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran Lay Up

tengah bola basket, sebab guru kurang memiliki metode mengajar yang tepat

dalam pembelajaran Lay Up tengah bola basket, dalam memberikan

pembelajaran bola basket khususnya Lay Up tengah bola basket. Seperti yang

diketahui Lay Up tengah bola basket memiliki 3 teknik yang mesti dikuasai

dalam pembelajarannya.

c. Dari hasil pengamatan peneliti, siswa putri lebih senang bergerombol dan

bercerita sendiri. Sedangkan siswa putra malah asik bermain sendiri, berlari-

larian di sisi lain lapangan.

d. Dari hasil pengamatan peneliti, ketika siswa melakukan gerakan Lay Up

tengah bola basket mereka seenaknya sendiri, tidak sesuai dengan instruksi

yang diberikan guru ketika memberi penjelasan di awal pembelajaran inti.

Selain itu, guru juga harus memberi koreksi yang sama pada setiap siswa yang

melakukan kesalahan yang sama, karena banyak siswa yang tidak

memperhatikan ketika guru mengoreksi siswa lain yang sedang melakukan.

Seharusnya siswa tidak mengulang kesalahan yang sama yang dilakukan oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

53

e. siswa lain apabila mereka memperhatikan guru ketika memberi penjelasan

atau mengoreksi gerakan siswa.

f. Penggunaan metode yang kurang tepat sehingga siswa kurang sungguh-

sungguh dalam mengikuti pembelajaran, bisa dikatakan siswa mengalami

kebosanan dalam proses belajar pembelajaran tersebut.

g. Dilihat dari hasil penilaian peneliti dan guru pendidikan jasmani pada materi

Lay Up tengah bola basket, kelas X Tata Niaga yang bisa dikatakan lulus

dalam melakukan teknik dasar Lay Up tengah bola basket hanya 7 siswa saja,

yang artinya hanya 24,99% saja dari 28 siswa. Dari hasil pengamatan,

kebanyakan dari siswa putra dan siswa putri yang aktif dan memperhatikan

guru yang lulus.

h. Guru kesulitan menemukan model dan media pembelajaran yang tepat. Model

pembelajaran yang monoton atau konvensional mengakibatkan motivasi

belajar siswa menurun, perhatian siswa pada pembelajaran pun kurang

sehingga akan berdampak pada rendahnya kemampuan dan hasil belajar Lay

Up tengah bola basket siswa.

Kondisi di atas dapat juga dilihat dari hasil penilaian guru pada materi

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Berikut merupakan hasil observasi nilai

yang ditunjukkan sebelum diberi tindakan berupa pengunaan pembelajaran

pendekatan bermain dalam kegiatan belajar mengajar (pra siklus), dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Deskripsi Kondisi Awal

Aspek yang Diukur Kondisi Awal Siswa yang Tuntas Persentase ketuntasan

Ketuntasan hasil belajar siswa (KKM : 70) 7 24,99%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

54

Dari data di atas dapat diketahui bahwa hanya 7 siswa saja yang mampu

melakukan rangkaian gerakan Lay Up tengah bola basket dengan baik atau

memperoleh nilai 70 atau 70 ke atas, artinya siswa tersebut tuntas dalam

pembelajaran Lay Up tengah bola basket. Untuk memperbaiki dan meningkatkan

pembelajaran siswa dalam proses pembelajaran Lay Up tengah bola basket, maka

akan dilakukan tindakan berupa penggunaan pembelajaran pendekatan bermain

bola melayang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang berlangsung.

Dari hasil observasi awal, ada dua siklus yang diterapkan untuk

menyelesaikan dan menjawab permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada

setiap siklus yang diterapkan masing-masing menggunakan pembelajaran

pendekatan bermain bola melayang yang sesuai dengan materi pembelajaran dan

juga menggunakan beberapa alat bantu yang tepat. Untuk mengetahui adanya

perubahan dari proses yang diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka evaluasi

dilakukan dengan cara melakukan observasi dan penilaian setiap tindakan

tersebut. Sehingga pengamatan (observasi) dan penilaian dilakukan bersamaan

dengan pelaksanaan tindakan. Dari hasil observasi dan penilaian tersebut

kemudian dilakukan analisa, evaluasi dan refleksi untuk merencanakan tindakan

selanjutnya. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing

masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan

Tindakan, (3) Observasi dan Interpretasi, (4) Analisis dan Refleksi.

2. Siklus 1

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan dan hasil pembelajaran Lay

Up tengah bola basket siswa kelas X Tata Niaga tahun pelajaran 2011/2012, maka

persentase nilai ketuntasan perlu ditingkatkan dengan pembelajaran yang tepat

yaitu membuat siswa tertarik, tidak bosan, tidak cepat lelah dan mudah

melakukannya dengan cara menggunakan pendekatan bermain bola melayang.

Pendekatan bermain bola melayang dalam pembelajarannya merupakan bentuk

pembelajaran yang dapat menimbulkan ketertarikan, kemudahan sehingga rasa

senang muncul pada peserta didik. Pada siklus pertama pembelajaran Lay Up

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

55

tengah bola basket menggunakan pendekatan bermain bola melayang.

Pembelajaran dengan pendekatan bermain bola melayang pada siklus 1 dilakukan

selama 3 kali pertemuan.

A. Rencana Tindakan Siklus 1

Kegiatan perencanaan tindakan 1 peneliti dan guru penjas yang

bersangkutan (mitra kolaboratif) mendiskusikan rancangan tindakan yang

akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada

siklus 1 termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 1.

Melalui RPP siklus 1 tersebut maka pelaksanaan tindakan siklus 1 terdapat 3

kali pertemuan. Peneliti dan kolaborator merancang rencana pelaksanaan

tindakan siklus 1 sebagai berikut:

1) Peneliti bersama kolaborator merancang model pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan bermain bola melayang dan beberapa alat bantu

pembelajaran untuk mengoptimalkan kemampuan dan pembelajaran Lay

Up tengah bola basket.

2) Peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Lay Up tengah bola basket dimana pelaksanaannya menggunakan

pendekatan bermain bola melayang.

3) Peneliti dan guru menyiapkan beberapa alat bantu pembelajaran penjas

yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran Lay Up

tengah bola basket dengan pendekatan bermain melayang.

4) Peneliti dan kolaborator menyusun instrument penelitian berupa tes dan

non tes serta lembar pengamatan (observasi) pembelajaran. Instrumen non

tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti

dan guru dengan mengamati aktivitas dan sikap siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung dan melalui formulir penilaian / rubrik

penilaian siswa yang tercantum dalam RPP.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

56

B. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Tindakan siklus 1 dilaksanakan tiga kali pertemuan, yakni pada jam

pelajaran penjas hari Jumat 13 April 2012 , 20 April 2012 dan 27 April 2012,

di lapangan basket SMK Kristen 1 Surakarta. Masing-masing pertemuan

dilaksanakan selama 2 x 45 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus 1 ini

pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang bersangkutan, dan

sekaligus melaksanakan observasi dan penilaian terhadap proses

pembelajaran.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus 1, pertemuan pertama pada

hari Jumat 13 April 2012 adalah mempraktekkan gerak dasar Lay Up tengah

bola basket melalui pendekatan bermain bola melayang. Selama tindakan 1

berlangsung, dilakukan juga pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas dan

gerakan siswa terkait dengan materi Lay Up tengah bola baket. Selama proses

pembelajaran berlangsung. Adapun urutan pelaksanaan tindakan yang telah

direncanakan dalam RPP adalah :

1) Siswa disiapkan, berdoa, presensi, memberi motivasi dan penjelasan

materi Lay Up tengah bola basket.

2) Pemanasan dengan permainan kompetisi bola kardus. Jumlah siswa dibagi

dua rata, dibariskan dua berbanjar ke belakang.Semua siswa dibekali

dengan 1 bola tenis.Di depan siswa terdepan terdapat rintangan berupa

hula hop dengan jumlah 2 dan satu kardus bekas.Cara permainan siswa

melakukan gerakan menyerupai Lay Up dengan melangkah masuk hula

hop kemudian melompat pada saat kardus terakhir.Pada saat kardus

terakhir terdapat masing – masing teman yang sudah membawa kardus

kosong diatas kepala, sehingga setelah salah sat siswa melompat pada

kardus terakhir langsung memasukkan bola yang dipegang kearah teman

yang di depannya membawa kardus kosong sebagai ring pengganti.Tim

yang menang adalah tim yang memasukkan bola paling banyak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

57

3) Siswa melakukan latihan teknik dasar Lay Up tengah bola basket dengan

koordinasi yang baik. Tiap teknik tersebut diajarkan melalui per bagian

dengan berbagai pendekatan bermain bola melayang sesuai RPP.

4) Siswa mencoba gerakan Lay Up sesungguhnya pada ring basket.

5) Evaluasi pelaksanaan pembelajaran dan mengkoreksi kesalahan-kesalahan

yang terjadi selama pembelajaran.

6) Siswa berdoa dan dibubarkan.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus 1, pertemuan ke dua Jumat

20 April 2012 adalah mengulangi materi pada pertemuan pertama, dengan

ditambah level ketinggian serta jarak hula hop sebelum melewati kardus

bekas. Hal tersebut untuk menambah semangat dan antusiasme siswa. Setelah

pengulangan materi, siswa mencoba melakukan langkah ke dalam hula hup

serta melompatai kardus dan yang teakhir menyentuh bola yang sudah

tergantung di atasnya. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti dan

kolaborator melakukan pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas dan

gerakan-gerakan setiap siswa untuk melihat proses pembelajaran siswa.

Urutan pelaksanaan tersebut :

1) Siswa dibariskan, berdoa, presensi dan memberi penjelasan materi.

2) Siswa melakukan pemanasan permainan ular-ular.Siswa dibagi

dua.kemudian membuat satu berbanjar ke belakang dengan cara

memegang pundak teman yang ada di depannya menyerupai tubuh

ular.Cara bermain siswa terdepan berusaha memegang siswa paling ujung

dari tim lawan.

3) Siswa mengulang teknik dasar Lay Up tengah bola basket dengan

pendekatan bermain bola melayang sesuai dengan RPP.

4) Siswa mencoba gerakan Lay Up sesungguhnya pada ring basket.

5) Siswa dikumpulkan, untuk istirahat sejenak sambil diberikan evaluasi

tentang pembelajaran yang telah berlangsung.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

58

6) Setelah selesai siswa kembali dievaluasi, sekaligus pendinginan dengan

duduk melemaskan kaki.

7) Siswa berdoa dan dibubarkan.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus 1, pertemuan ke tiga Jumat

27 Mei 2012 adalah mengulangi materi pada pertemuan pertama, dengan

ditambah level ketinggian bola serta jarak hula hop sebelum melewati kardus

bekas. Hal tersebut untuk menambah semangat dan antusiasme siswa. Setelah

pengulangan materi, siswa mencoba melakukan langkah ke dalam hula hup

serta melompati kardus dan yang teakhir menyentuh bola yang sudah

tergantung di atasnya. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti dan

kolaborator melakukan pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas dan

gerakan-gerakan setiap siswa untuk melihat proses pembelajaran siswa.

Urutan pelaksanaan tersebut :

1) Siswa dibariskan, berdoa, presensi dan memberi penjelasan materi.

2) Siswa melakukan pemanasan permainan rintangan.Siswa dibagi dua,

kemudian dari dua tim itu dibagi lagi setengah berada di seberang.Untuk

rintangannya menggunakan masing-masing tim 2 kardus bekas. Cara

bermain dimulai dari barisan sebelah kanan lari melompati kardus yang

terdapat di depannya kemudian setelah melompati siswa bergantian

melompati kardus dengan teman satu tim yang ada di seberang dengan

cara tos.Yang menang adalah tim yang paling cepat melompati kardus.

Siswa mengulang teknik dasar Lay Up tengah bola basket dengan

pendekatan bermain bola melayang sesuai dengan RPP.

3) Siswa dikumpulkan, untuk istirahat sejenak sambil diberikan evaluasi

tentang pembelajaran yang telah berlangsung.

4) Penilaian hasil belajar siswa akhir siklus 1 untuk melihat kemajuan dari

pembelajaran yang telah dilakukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

59

5) Setelah selesai siswa kembali dievaluasi, sekaligus pendinginan dengan

duduk melemaskan kaki.

6) Siswa berdoa dan dibubarkan.

C. Observasi Tindakan Pada Akhir Siklus 1

Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi dan

penilaian terhadap aktivitas siswa. Observasi dilakukan dengan cara

pengamatan langsung terkait materi Lay Up tengah bola basket pada akhir

pembelajaran tiap siklus. Dari hasil observasi keterampilan teknik dasar Lay

Up tengah bola basket yang dilakukan siswa, masih banyak yang mengalami

kesulitan terutama pada teknik awalan dan saat melayang di udara sehingga

belum terlihat maksimal.

Dari hasil pengamatan guru bahwa pembelajaran siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Jasmani pokok bahasan Lay Up tengah bola basket setelah

menggunakan pendekatan bermain bola melayang selama pembelajaran ternyata

dari kondisi awal (pra siklus) pada akhir siklus I mengalami peningkatan.

Walaupun belum keseluruhan siswa, tetapi hal ini dirasa cukup, sebab target

sebesar 70% siswa kelas X Tata Niaga tuntas dalam pokok bahasan Lay Up

tengah bola basket, seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Deskripsi Data Hasil Observasi Sikap Siswa (Siklus 1)

Aspek yang Diukur

Kondisi Awal Akhir siklus 1 Siswa yang

Tuntas Persentase ketuntasan

Siswa yang Tuntas

Persentase ketuntasan

Ketuntasan hasil belajar siswa (KKM : 70)

7 24,99% 15 53,57%

Dari kondisi tersebut pada kenyataannya belum bisa dikatakan

berhasil, sebab hanya 15 siswa dari 28 siswa yang tuntas pada pembelajaran

ini. Tetapi mengingat yang terjadi saat pendekatan bermain diterapkan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

60

pembelajaran Lay Up tengah bola basket pada siklus 1, peneliti dan guru

kolaborator optimis akan lebih baik pada siklus 2.

Gambar 5. Hasil Tes Siklus 1

D. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus 1

Berdasarkan hasil pengamatan guru dan hasil belajar yang diperoleh

siswa pada siklus pertama diperoleh hal-hal sebagai berikut:

1) Keberhasilan guru/siswa:

Pertemuan pertama pada siklus 1 menunjukkan keaktifan dan

sikap siswa dari yang sangat kurang sehingga mempengaruhi nilai afektif

siswa. Hal ini disebabkan, siswa masih asing dengan peneliti, beberapa

siswa ada yang menyepelekan, bertingkah seenaknya sendiri. Kemudian

pada pertemuan kedua siklus 1 peneliti mengubah cara mengajar dengan

adanya aturan-aturan yang telah disepakati diakhir pertemuan pertama

seperti adanya reward dan punishment terhadap perilaku siswa. Sehingga

pada pertemuan kedua terjadi perubahan sikap yang ditunjukkan siswa.

Berdasarkan pada kondisi awal, siswa menunjukkan pembelajaran Lay Up

tengah bola basket yang cukup bagus dengan persentase siswa yang tuntas

7

15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

61

53,57% atau 15 siswa dari kondsi awal 24,99% atau 7 siswa dari 28 siswa

kelas X Tata Niaga.

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

Kendala yang dihadapi adalah banyaknya siswa putri yang belum

menguasai teknik dasar Lay Up tengah bola basket, kebanyakan dari siswi itu

masih malu-malu dalam melakukan gerakan dan merasa dirinya pendek.

Yang paling mencolok adalah teknik langkah dan saat melayang di udara,

kadang juga para siswa putra menggoda, sehingga saat melakukan gerakan

terkesan asal-asalan. Siswa putra yang cenderung menyepelekan peniliti, hal

itu terlihat dari merka yang suka bercanda dan main-main sendiri. Ketika

mendapat pembelajaran dengan pendekatan bermain bola melayang terkadang

siswa kurang termotivasi dan menganggap tidak perlu.

3) Rencana Perbaikan:

Berdasarkan hasil pengamatan dan kendala-kendala dalam

pembelajaran siklus satu, maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada siklus

berikutnya, antara lain adalah:

a) Memperbaiki manajemen waktu, alat dan siswa dengan baik.

b) Meningkatkan keaktifan siswa dengan cara menunjuk beberapa siswa

untuk memperagakan apa yang telah diajarkan. Dengan demikian siswa

dilatih untuk lebih berani dan mempunyai kemauan untuk berlatih.

c) Peneliti tetap harus memberikan pemahaman dan motivasi sistem

pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan permainan.

d) Sebaiknya peneliti memberikan pemanasan permainan kompetisi antar

kelompok sehingga siswa semakin antusias dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

e) Menggunakan permainan yang lebih menarik lagi tetapi tetap mengarah

pada teknik dasar Lay Up tengah bola basket.

f) Peneliti memberikan penjelasan lebih jelas dan mudah dipahami oleh

siswa dengan cara memberi contoh secara langsung.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

62

3. Siklus 2

Siklus 2 merupakan, tidak lanjut dari hasil analisis dan refleksi yang

dilakukan pada Siklus 1, dimana dalam pelaksanaan tindakan dalam Siklus 1,

rata–rata siswa menunjukan hasil yang kurang maksimal dan sesuai dengan

kriteria yang telah ditentukan. Pelaksanaan Siklus 2 mengacu pada pelaksanaan

Siklus 1, karena merupakan perbaikan dari Siklus 1. Adapun tahapan yang

dilakuan pada Siklus 2 ini diantarannya:

A. Rencana Tindakan Siklus 2

Peneliti dan kolaborator yang bersangkutan mendiskusikan

perencanaan tindakan atau siklus 2 yang akan dilakukan dalam proses

penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus 2, mengacu pada hasil

analisis dan refleksi tindakan 1 yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) tindakan atau siklus 2. Peneliti dan kolaborator

merancang rencana pelaksanaan tindakan siklus 2 sebagai berikut:

1) Peneliti bersama kolaborator merancang pembelajaran Lay Up tengah

dengan alat bantu berupa bola yang digantung lebih banyak dari yang

sebelumnya hanya satu ditambah menjadi tiga buah dengan maksud untuk

mengoptimalkan atau memperbanyak kesempatan siswa mencoba

sehingga diharapkan pembelajaran bisa lebih aktif.

2) Peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Lay Up tengah bola basket dimana pelaksanaannya menggunakan

alat bantu berupa hula hup warna – warni sebagai cek mark langkah kaki

untuk mempermudah siswa melakukan teknik dasar Lay Up tengah bola

basket.

3) Peneliti dan kolaborator menyusun instrument penelitian berupa tes dan

non tes serta lembar pengamatan (observasi) pembelajaran. Instrumen non

tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti

dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung dan melalui formulir penilaian / rubrik

penilaian siswa yang tercantum dalam RPP.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

63

B. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2

Tindakan siklus 2 dilaksanakan dua kali pertemuan, yakni pada jam

pelajaran penjas hari Rabu tanggal 4 Mei 2012 dan 11 Mei 2012, di lapangan

basket SMK Kristen 1 Surakarta. Masing-masing pertemuan dilaksanakan

selama 2 x 45 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus 2, pembelajaran

dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang bersangkutan, dan sekaligus

melaksanakan observasi dan penilaian terhadap proses pembelajaran.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus 2, pertemuan pertama pada

hari Jumat tanggal 4 Mei 2012 adalah mempraktekkan teknik dasar Lay Up

tengah bola basket melalui pendekatan bola melayang. Selama tindakan

siklus 2 berlangsung, dilakukan juga pengamatan dan penilaian terhadap

aktivitas dan gerakan siswa terkait dengan Lay Up tengah bola basket selama

proses pembelajaran berlangsung. Adapun urutan pelaksanaan tindakan yang

telah direncanakan dalam RPP adalah :

1) Siswa disiapkan, berdoa, presensi, memberi motivasi dan penjelasan

materi Lay Up tengah bola basket.

2) Pemanasan dengan gerakan dinamis statis, dilanjutkan dengan pemanasan

permainan isi. Di pojok-pojok lapangan disiapkan hula hup yang

didalamnya sudah diisi angka. Semua siswa bergandengan satu sama lain

membentuk sebuah lingkaran besar,kemudian semua siswa berputar searah

jarum jam sambil bernyanyi.Setelah bunyi peluit siswa berlomba lari

mengisi hula hup yang telah tersedia disesuaikan jumlah angka yang

tertera.

3) Siswa melakukan teknik dasar Lay Up tengah bola basket melalui

pendekatan bermain bola melayang sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah dibuat.

4) Siswa mencoba gerakan Lay Up sesungguhnya pada ring basket.

5) Evaluasi pelaksanaan pembelajaran dan mengkoreksi kesalahan-kesalahan

yang terjadi selama pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

64

6) Siswa berdoa dan dibubarkan.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus 2, pertemuan kedua Jumat

11 Mei 2012 adalah mengulangi materi pada pertemuan pertama, dengan

ditambahkan suasana kompetisi. Hal tersebut untuk menambah semangat,

kerjasama dan antusiasme siswa. Setelah pengulangan materi, siswa mencoba

melakukan latihan Lay up tengah bola basket Selama proses pembelajaran

berlangsung peneliti dan kolaborator melakukan pengamatan dan penilaian

terhadap aktivitas dan gerakan-gerakan setiap siswa yang terkait materi Lay

Up tengah bola basket, urutan pelaksanaan tersebut :

1) Siswa dibariskan, berdoa, presensi dan memberi penjelasan materi.

2) Pemanasan permainan. Semua siswa bergandengan satu sama lain

membentuk sebuah lingkaran besar,kemudian semua siswa berputar searah

jarum jam sambil bernyanyi. Setelah bunyi peluit siswa diharuskan

mencari tempat pijakan lain selain tanah, satu tempat hanya boleh terisi 7

orang saja. Siswa melakukan teknik Lay Up tengah bola basket

menggunakan permainan bola melayang sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

3) Siswa dikumpulkan, untuk istirahat sambil mengerjakan soal bersangkutan

dengan materi pembelajaran.

4) Penilaian hasil belajar siswa akhir siklus 2 untuk melihat kemajuan dari

pembelajaran yang telah dilakukan.

5) Evaluasi pelaksanaan pembelajaran dan mengkoreksi kesalahan-kesalahan

yang terjadi ketika siswa berlatih menggunakan alat sebenarnya.

6) Siswa berdoa dan dibubarkan.

C. Observasi Tindakan Siklus 2

Hasil pengamatan terhadap perubahan tindakan yang diberikan pada

siklus kedua ini ternyata mengalami perubahan yang cukup berarti bagi siswa

dalam memahami konsep latihan teknik dasar Lay Up tengah bola basket melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

65

pendekatan bermain bola melayang. Dengan pemberian reward pada siswa yang

dapat mempraktekkan teknik Lay Up tengah bola basket dengan benar dapat

memacu siswa yang lain untuk berani tampil dan menampilkan gerakan terbaik

mereka sesuai yang telah diajarkan

Kesesuaian waktu yang telah ditulis dalam perencanaan pelajaran untuk

setiap aspek keterampilan membuat KBM lebih terarah dan terinstruktur dengan

baik, siswa pun dapat menerima pembelajaran dengan lebih baik. Pendekatan

pembelajaran yang sesuai membuat hampir seluruh siswa berada dalam keadaan

aktif selama pembelajaran berlangsung, peneliti telah berhasil membangkitkan

semangat siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga penguasaan

keterampilan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok diperoleh secara maksimal.

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti dan kolaborator selama

proses pembelajaran berlangsung menunjukkan perubahan aktivitas siswa ke

arah yang positif. Berikut perubahan yang ditunjukkan siswa selama siklus 2:

Tabel 6. Deskripsi Data Hasil Observasi Sikap Siswa (Siklus 2)

Aspek yang

Diukur Kondisi Awal Akhir siklus 1 Akhir siklus 2

Siswa yang

Tuntas

Persentase ketuntasan

Siswa yang

Tuntas

Persentase ketuntasan

Siswa yang

Tuntas

Persentase ketuntasan

Ketuntasan hasil belajar siswa (KKM : 70)

7 siswa 24,99% 15 siswa 53,57% 25 siswa 89,28%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

66

D. Analisis dan Refleksi Tindakan 2

Berdasarkan hasil pengamatan guru dan hasil belajar siswa yang

diperoleh pada siklus kedua ini guru dapat mengerti kekurangan-kekurangan

yang telah dialami selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Penggunaan

pembelajaran pendekatan bermain bola melayang dilaksanakan membuat siswa

termotivasi dan terkonsentrasi untuk bergerak sehingga penguasaan keterampilan

teknik dasar Lay Up tengan bola basket diperoleh secara maksimal.

Peneliti juga telah berhasil membangkitkan semangat siswa untuk

mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan tertib. Siswa juga tidak cepat bosan

dengan meteri pembelajaran yang diberikan, guru telah mampu memancing

respon siswa terhadap stimulus yang diberikan, siswa sudah mampu melakukan

teknik dasar Lay Up tengah bola basket dengan baik, meskipun masih ada

beberapa siswa yang kurang baik dalam melakukan gerakan.

Dari deskripsi data terlihat bahwa hasil belajar siswa sudah cukup baik

dengan memperoleh ketuntasan hasil belajar dengan persentase 89,28 % atau 25

siswa, ini berarti secara klasikal proses belajar mengajar telah tuntas karena telah

melebihi indikator ketuntasan hasil belajar dari 70%, artinya keaktifan,

kemandirian dan kemampuan siswa sudah meningkat sesuai yang diharapkan

dan pembelajaran dinyatakan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Model

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

67

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Nilai Siswa Pada Siklus 2

pembelajaran dengan pendekatan bermain bola melayang yang diterapkan

oleh peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses

belajar mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, serta

penguatan materi yang dilakukan pada siklus 2 dapat terlaksana dengan baik,

melihat hasil yang diperoleh pada tindakan 2 maka Penelitian Tindakan Kelas

telah memenuhi target dari rencana target yang telah ditentukan. Dan dirasa

sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa

kelas X Tata Niaga SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012

dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran dari siklus

satu ke siklus lainnya. Meskipun secara keseluruhan menunjukkan peningkatan

yang cukup baik, ada beberapa siswa yang menunjukkan penurunan hasil unjuk

kerja mereka. Perbandingan peningkatan kemampuan Lay Up tengah bola

basket siswa kelas X Tata Niaga SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran

2011/2012 dari kondisi awal ke siklus 1 dan siklus 2 disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

No. Interval

Nilai Kategori

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah (xi) Fixi

Persen-

tase

(%)

Keterangan

1. 65 – 69 Kurang

Sekali 3 67 201 10,7

Tidak

Tuntas

2. 70 – 74 Kurang 11 72 792 39,3 Tuntas

3. 75 – 78 Cukup 10 76,5 765 35,7 Tuntas

4. 79 – 83 Baik 3 81 243 10,7 Tuntas

5. 84 – 87 Baik

Sekali 0 85,5 0 0 Tuntas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

68

6. 88 - 92 Baik

Sekali 1 90 90 3,6 Tuntas

Jumlah 28 2091 100

Ketuntasan Klasikal = 25 : 28 x 100% = 89,286%

Pada kondisi awal diperoleh hasil ketuntasan belajar yang kurang

maksimal. Pada kondisi awal hanya 7 siswa (24,99%) yang mencapai kriteria

tuntas, sedangkan sisanya belum. Pada akhir tindakan siklus 1 (pertemuan

kedua) sejumlah 15 siswa (53,57%) mencapai kriteria tuntas. Pada akhir

siklus 2 (pertemuan kedua) terjadi peningkatan sejumlah 25 siswa (83,33%)

mencapai kriteria tuntas. Sampai akhir pertemuan terdapat 3 siswa (10,71%)

yang belum tuntas.

Melalui peningkatan yang terjadi sejak kondisi awal hingga

diberikan tindakan 1, dan 2 dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

dengan pendekatan bermain bola melayang dapat meningkatkan pembelajaran

Lay Up tengah bola basket siswa kelas X Tata Niaga SMK Kristen 1

Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Secara keseluruhan hasil capaian

aktivitas dan pembelajaran siswa kelas X Tata Niaga SMK Kristen 1

Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pada materi Lay Up tengah bola basket

kelas X Tata Niaga SMK Kristen 1 Surakarta dapat dilihat melalui pemaparan

tabel pencapaian aktivitas dan hasil belajar siswa berikut:

Aspek yang diukur

Persentase ketercapaian Cara mengukur

Kondisi awal

Siklus 1

Siklus 2

Ketuntasan hasil belajar siswa

24,99% 53,57% 89,28% Diukur melalui ketuntasan belajar siswa pada materi Lay Up tengah bola basket melalui hasil penjumlahan tiga aspek (aspek psikomotor, afektif dan kognitif) sesuai dengan KKM sekolah : 70

Tabel 8. Pencapaian Aktivitas dan Pembelajaran Siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

69

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas X Tata Niaga SMK Kristen 1

Surakarta dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan,

yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan

pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan bahwa:

Pembelajaran melalui pendekatan bermain bola melayang, dapat

meningkatkan pembelajaran Lay Up tengah bola basket pada siswa kelas X Tata

Niaga SMK Kristen 1 Surakarta. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan

yang signifikan dari siklus 1 dan siklus 2. Pembelajaran Lay Up tengah bola

basket pada siklus 1 dalam kategori tuntas adalah 53,57% jumlah tersebut sama

dengan 15 siswa dari kondisi awal sebesar 24,99% atau 7 siswa. Pada siklus 2

terjadi peningkatan persentase hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar

89,28%, sejumlah 25 siswa.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta metode/ model pembelajaran

yang digunakan. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam

mengembangkan materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi,

kemampuan guru dalam mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam

proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk

menyampaikan materi. Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketersediaan alat/media serta

metode/ model pembelajaran yang menarik dapat juga membantu motivasi siswa

belajar siswa sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

70

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru

dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di

lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan

materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan sarana dan

prasarana yang sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik.

Materi tersebut akan dapat diterima oleh siswa apabila siswa juga memiliki minat

dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan

demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif,

efektif, dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa melalui model

pembelajaran pendekatan bermain bola melayang dalam pembelajaran Lay Up

tengah bola basket dapat meningkatkan pembelajaran siswa (baik proses maupun

hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi

guru yang ingin menggunakan media pengajaran dengan model pembelajaran

pendekatan bermain. Bagi guru bidang studi Penjas, hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran

Penjas khususnya yang berkaitan dengan peningkatan pembelajaran Lay Up

tengah bola basket yang efektif dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta

menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran Penjas yang pada awalnya

membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan. Apalagi bagi guru

yang memiliki kemampuan yang lebih kreatif dalam membuat model-model

pembelajaran yang lebih banyak. Ia dapat menyalurkan kemampuannya tersebut

dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di sekolah dalam upaya meningkatkan

kinerja sebagai seorang pendidik yang profesional dan inovatif.

Pemberian tindakan dari siklus 1 dan siklus 2 memberikan deskripsi

bahwa terdapat kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses

pembelajaran berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi

pada pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan

tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat

dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran Penjas (baik proses

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

71

maupun hasil) dan peningkatan pembelajaran siswa. Dari segi proses

pembelajaran Penjas, penerapan model pembelajaran melalui pendekatan bermain

bola melayang ini dapat merangsang aspek motorik siswa. Dalam hal ini siswa

dituntut untuk aktif dalam pembelajaran Penjas yang nantinya dapat bermanfaat

untuk mengembangkan kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama,

mengembangkan skill dan mengembangkan sikap kompetitif yang kesemuanya ini

sangat penting dalam pendidikan jasmani.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya pada guru Penjas SMK Kristen 1 Surakarta, sebagai berikut:

1. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

2. Guru hendaknya memberikan pembelajaran kepada siswa dengan permainan

yang sederhana tetapi tetap mengandung unsur materi yang diberikan, agar

siswa tidak terlalu jenuh dan minat mengikuti pembelajaran dengan baik.

3. Guru hendaknya memberikan alat bantu pembelajaran yang sederhana, efisien,

efektif, dan tidak memerlukan biaya yang mahal untuk membuatnya yang

dapat dilihat atau dipegang langsung oleh siswa, karena dapat memotivasi

siswa untuk selalu mencoba dan mengulangi secara terus menerus.

4. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam

mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas,

sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat

seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru

hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan,

saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.

5. Sekolah hendaknya berusaha menyediakan fasilitas yang dapat mendukung

kelancaran kegiatan belajar mengajar Penjas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

72

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rohim. (2010). Olahraga Bola Basket. Semarang : CV. Aneka Ilmu.

Andang, S. & Yoyok, B. (1999/2000). Prinsip-Prinsip Pengembangan Dan Modifikasi Cabang Olahraga. Disdikbud-Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah.

Andang, S. & Rusli, L. (1999/2000). Perencaan Pembelajaran Penjaskes. Disdikbud-Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah.

Agus Margono. (2010). Permainan Bolabasket. Surakarta : UNS Press.

Aip Syarifuddin dan Muhadi. (1991/1992). Pendidikan jasmani dan kesehatan. Jakarta : Depdikbud. Derjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Akros Abidin. (1999). Bola Basket Kembar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Perseda.

Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : CV Alfabeta.

Danny Kosasih. (2008). Fundamental Basketball First Step To Win. Semarang : Karangturi Media. Yayasan Pendidikan Nasional Karangturi.

Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Hal Wissel. (1994). Bola Basket Dilengkapi Dengan Program Pemahiran Teknik dan Taktik. Ahli bahasa. Bagus Pribadi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Perseda.

H.J. Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan. (1993). Belajar dan Pembelajaran I. Surakarta : UNS Press.

Keven A. Prusak. (2007). Permainan Bola Basket 50 Kegiatan Membangun Keterampilan Bola Basket. Penerjemah. Arif Furqon. Yogyakarta : PT Citra Aji Parama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA .../Upaya...upaya meningkatkan pembelajaran lay up tengah bola basket melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas x tata

73

Lexy J. Moleong. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Saifuddin Azwar. (1998). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Samsudin. (2008). Pembelajaran Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMA/MA. Jakarta : Litera.

Toho Cholik & Rusli Lutan. (2001). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung : CV. Maulana.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user