Dermatitis Kontak Iritan

download Dermatitis Kontak Iritan

of 29

description

eedededededededdeedededddeded

Transcript of Dermatitis Kontak Iritan

Dermatitis kontak iritan

Dermatitis kontak iritanPembimbing : Dr. Heryanto Syamsudin, Sp.KK

Status pasien Identitas Pasien Nama : Ny. NUsia : 30 tahunJenis kel: PerempuanAlamat : Beting Remaja, Sukapura No RM : -Tanggal pemeriksaan : 5 8 2015

Anamnesis / Alloanamnesis Keluhan utama : Gatal di punggung kaki kanan dan kiri, serta punggung tangan kanan dan kiri.

Riwayat Penyakit Sekarang Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke poli kulit dan kelamin RS.Pelabuhan dengan keluhan gatal di punggung kaki kanan dan kiri, serta punggung tangan kanan dan kiri sejak 1 bulan . Awalnya keluhan ini muncul di punggung kaki kanan, lalu karena gatal digaruk oleh pasien lalu menyebar ke punggung kaki kiri dan punggung tangan kanan dan kiri. Gatal disertai kemerahan, dan permukaan kulit terasa kasar. Riwayat Penyakit Dahulu : Sebelumnya pasien pernah mengalami keluhan seperti ini 3 tahun yang lalu dan berobat di rumah sakit, lalu dinyatakan sembuh. Namum keluhan ini muncul kembali sejak mencuci pakaian dengan bayclin pada 1 bulan yang lalu.

Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama.

Riwayat Pengobatan : Belum melakukan pengobatan.

Riwayat alergi : Alergi obat, makanan, suhu disangkal.

Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : tampak sakit ringanKesadaran : composmentisBerat badan : -

Status Generalis Kepala : tidak ada keluhanLeher : tidak ada keluhan Thorak : tidak ada keluhanAbdomen : tidak ada keluhanEksremitas : lihat di status dermatologisGenetalia : tidak ada keluhan

Status Dermatologis Efloresensi : Lokasi : plantar dextra et sinistra , manus dextra et sinistra.Jenis : makula eritema, skuama kasar, hiperkeratosis, likenifikasiUkuran : plakat Penyebaran : regional Batas : tidak tegas Bagian tengah : tidak menonjol Tepi tidak beraturanTidak ada central healing Permukaan kasar

Diagnosa Kerja dan Diagnosis BandingDiagnosa Kerja Dermatitis Kontak Iritan Kumulatif

Diagnosis BandingDermatitis Kontak Iritan Reaksi IritanDermatitis Kontak Alergi RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANGTes tempel (patch test), untuk menentukan substansi penyebab.Pemeriksaan IgE untuk menyokong adanya riwayat atopi.PENATALAKSANAANNon-Medikamentosa :Menggunakan alat pelindung (sarung tangan) saat kontak dengan bahan iritan atau deterjen.Mencegah atau menghindari bahan yang mengiritasi (sabun mandi, deterjen dan sabun cuci piring).Mandi menggunakan sabun bayi.Menggunakan pelembab kulit atau emolien untuk mengatasi kulit kering.Jangan menggaruk luka karena bisa menjadi tempat infeksi baru dan dapat meninggalkan bekas garukan yang permanen.Kontrol bila obat habis.

Medikamentosa :Kortikosteroid : Deksamethason tablet 3 x 0,5 mg , No. XTopikal : Krim Hidrokortison 1% , (pagi & sore)PROGNOSISQuo Ad Vitam: Ad BonamQuo Ad Functionam: Ad BonamQuo Ad Sanationam: Ad BonamBERDASARKAN ANAMNESA

TEORI : Dermatitis kontak iritan kumulatif disebut juga Dermatitis Kontak Iritan Kronis. Disebabkan oleh iritan lemah (seperti air, sabun, detergen, dll) dengan pajanan yang berulang-ulang, biasanya lebih sering terkena pada tangan. Kelainan kulit baru muncul setelah beberapa hari, minggu, bulan, bahkan tahun. Sehingga waktu dan rentetan pajanan merupakan faktor yang paling penting. Dermatitis kontak iritan kronis ini merupakan dermatitis kontak iritan yang paling sering ditemukan. Gejala berupa kulit kering, eritema, skuama, dan lambat laun akan menjadi hiperkertosis dan dapat terbentuk fisura jika kontak terus berlangsung. Sumber : Djuanda. A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima. Jakarta: FKUI. 2008. Hal 138-139

BERDASARKAN ANAMNESA

Distirbusi penyakit ini biasanya pada tangan. Pada dermatitis kontak iritan kumulatif, biasanya dimulai dari sela jari dan kemudian menyebar ke bagian dorsal. Pada ibu rumah tangga, biasanya dimulai dari ujung jari (pulpitis). DKI kumulatif sering berhubungan dengan pekerjaan, oleh karena itu lebih banyak ditemukan pada tangan dibandingkan dengan bagian lain dari tubuh (contohnya: tukang cuci, kuli bangunan, montir bengkel, juru masak, tukang kebun, penata rambut).

BERDASARKAN PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik pasien sama seperti pada teori yang terjadi pada Dermatitis kontak iritan kumulatif atau disebut juga Dermatitis Kontak Iritan Kronis yaitu pada pasien sama berupa kulit kering, eritema, skuama, dan lambat laun akan menjadi hiperkertosis dan dapat terbentuk fisura jika kontak terus berlangsung. BERDASARKAN DIAGNOSIS BANDING

Pada diskusi laporan kasus ini, mengambil diagnosis kerja nya adalah Dermatitis kontak iritan kumulatif disebut juga Dermatitis Kontak Iritan Kronis, dikarenakan berdasarkan gejala klinis dan teori memiliki hubungan dan kecocokan.DKI Reaksi Iritan Secara klinis menunjukkan reaksi akut monomorfik yang dapat berupa skuama, eritema, vesikel, pustul, serta erosi, dan biasanya terlokalisasi di dorsum dari tangan dan jari. Biasanya hal ini terjadi pada orang yang terpajan dengan pekerjaan basah. Reaksi iritasi dapat sembuh, menimbulkan penebalan kulit atau dapat menjadi DKI kumulatif. DKI Gesekan berkembang dari respon pada gesekan yang lemah, dimana secara klinis dapat berupa eritema, skuama, fisura, dan gatal pada daerah yang terkena gesekan DKI Gesekan dapat hanya mengenai telapak tangan dan seringkali terlihat menyerupai psoriasis dengan plakat merah menebal dan bersisik, tetapi tidak gatal. Secara klinis, DKI Gesekan dapat hanya mengenai pinggiran-pinggiran dan ujung jemari tergantung oleh tekanan mekanik yang terjadi. BERDASARKAN DIAGNOSIS BANDINGDKI reaksi iritanSumber : ( Sterry, Wolfram. Thieme Clinical Companions Dermatology New York : 2006. Hal : 206)

Sumber : ( Sterry, Wolfram. Thieme Clinical Companions Dermatology New York : 2006. Hal : 209)BERDASARKAN PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan penunjang yang akan dilakukan pada pasien adalah :Tes tempel (patch test), untuk menentukan substansi penyebab.Pemeriksaan IgE untuk menyokong adanya riwayat atopiPEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN YANG DAPAT DILAKUKAN :KULTUR BAKTERIPEMERIKSAAN KOHPEMERIKSAAN PALevin C, Basihir SJ, and Maibach HI, editors. Treatment Of Irritant Contact Dermatitis. In: : Chew AL and Howard IM, editors. Irritant Dermatitis. Germany: Springer-Verlag Berlin Heidelberg; 2006Siregar R.S. Saripati Penyakit Kulit. Jakarta. EGC. 2005. Hal 120-122BERDASARKAN PENATALAKSANAAN

Pengobatan sistemik pada dermatitis kontak iritan dapat berupa sistemik dan topikal yaitu :Kortikosteroid, hanya untuk kasus yang berat dan hanya digunakan dalam waktu singkat, dan memiliki peran sebagai antiinflamasi. Kortikosteroid juga mempunyai khasiat lain berupa anti alergi, anti pruritus, anti mitotik dan vasokontriksi

Antihistamin tidak diberikan karena pasien juga tidak mengeluh ada rasa gatal dipermukaan kulitnya.

Pengobatan topikal, membantu penetrasi dan absorpsi dipermukaan kulit selain kerja obat sistemik.

BERDASARKAN PROGNOSIS

Prognosisnya kurang baik jika bahan iritan penyebab dermatitis tersebut tidak dapat disingkirkan dengan sempurna. Keadaan ini sering terjadi pada DKI kronis yang penyebabnya multifaktor, juga pada penderita atopi.Tinjauan PustakaDKIEtiologiBahan yang bersifat iritan: detergen, minyak pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu.PatogenesisBahan iritan langsung merusak stratum korneum, denaturasi keratin, merusak fungsi sawar kulit.Gejala KlinisDKI akut : kulit terasa pedih, panas, rasa terbakar, eritema berbatas tegas, edema, bula, dapat terjadi nekrosis.DKI akut lambat : muncul 8-24 jam setelah kontak berupa eritema berbatas tegas dan vesikel,contoh: Dermatitis Venenata DKI kumulatif : Akibat kontak berulang-ulang berupa kulit kering, eritema, skuama, hiperkeratosis, likenifikasi difus, fisura dan nyeri. DKIDiagnosisAnamnesis mengenai kontaktan yang dicurigai.

Diagnosis BandingDermatitis kontak alergi,PengobatanKortikosteroid topikal Hidrokortison,yang dioleskan 2 kali seharipada pagi dan sore hari.

Kortikosteroid oral Prednison dengan dosis Anak-anak: 0,4 - 1,6 mg/kg BB/hari Dewasa: 4 - 48 mg/hari

Menghindari pajanan bahan yang bersifat iritan26Patofisiologi Bahan iritan Merusak lapisan tanduk Denaturasi keratin Menyingkirkan lemak lapisan tanduk Mengubah daya ikat air kulit Merusak membran lemak Merusak lisosom, mitokondria atau komplemen intiMengaktifkan fosfolipase Melepaskan asam arakidonat, Diasilgliserida, PAF, inositida AA dirubah menjadi prostaglandin + leukotrien Menginduksi permeabilitas vaskularMempermudah transudasi komplemenDan kininKemotraktan limfositDan neutrofilAktivasi sel mastMelepaskan histaminDiasilgliserida Dan second messengerMenstimulasi ekspresi gen dan Sintesis proteinIL -1, Granulocyte Macrophage Colony Stimulating FactorMengaktifkan sel T-helper Mengeluarkan IL-2 Stimulasi autokrin dan Proliferasi sel tersebutKeratinosit Molekul permukaan HLA-DRAdesi intrasel (ICAM-1) Melepaskan TNF-Aktivasi sel TMafrofat dan granulositMenginduksi ekspresi molekulAdesi sel dan pelepasan sitokinBahan iritan Iritan lemahPada mereka yang paling rawan atau mengalami kontak berulang ulang, dimulai dengan kerusakan stratum korneum oleh delipidasi menyebabkan desikasi dan kehilangan fungsi sawar sehingga mempermudah kerusakan sel dibawahnya oleh iritan.

Iritan kuatMenimbulkan kelainan kulit pada pajanan pertama, gejala berupa eritema, edema, panas, dan nyeri.