Daun Gamal

3
Daun Gamal Gamal (Gliricidia sepium) merupakan jenis tanaman local yang digunakan sebagai pakan ternak, memiliki produktivitas yang tinggi dan tersebat di wilayah tropis. Tanaman Gamal mengandung zat flavonoida, tanin, poliphenol, saponin dan kumarin (Karti, 1998; Wahid, 2008). Hasil penelitian Wina dan Tangendjaja (2000) bahwa suplementasi saponin dan tannin dalam ransum mengurangi populasi protozoa dan dapat meningkatkan populasi bakteri pancerna serat kasar. Dengan demikian penurunan populasi protozoa dalam rumen akan diikuti dengan penurunan gas metan (CH 4 ). Daun Kaliandra Komposisi kimiawi kaliandra mengandung protein berkisar 20%, terdapat tanin 8-11%, saponin, flavonoid dan glikosida dalam jumlah kecil yang tidak membehayakan ternak. Kaliandra dapat digunakan sebagai pengganti sebagian rumput yang diberikan. Pada sapi dapat menggantikan rumput maksimal 50%, sedangkan untuk domba sampai dengan 30%. Pemberian pada ternak sebaiknya dalam bentuk segar karena proses pengeringan akan menurunkan konsumsi dan kecernaanya, selain itu kandungan tanin dalam kaliandra segar kurang berbahaya untuk ternak. Kaliandra dapat diberikan saat sebelum atau sesudah pemberian pakan tambahan (Harborne,1996). Daun Lamtoro Lamtoro mempunyai kandungan protein kasar berkisar antara 14-19%, sedangakan kandungan serat kasar umumnya berfliktuasi dari 33 hingga 66%, dengan kandungan Beta-N berkisar antara 35-44%. Daun lamtoro umumnya defisiensi asam amino yang mengandung sulfur. Kandungan vitamin A dan C biasanya tinggi. Biji dan daun lamtoro mengandung glactomannan yang dapat membentuk ekstrasi protein dari kemungkinan penggunaannya oleh ternak. Zat ini mungkin mempunyai potensi sebagai bahan biomedical. ( Nahrowi,2008 ). Lugiminosa pohon Merupakan hijauan potongan (cut and carry), biasanya digunakan sebagai pohon pelindung (tempat berteduh) di pasture. Beberapa jenisnya yaitu Leucaena leucocephala (petai cina), Lamtoro gung, Sesbania (turi), Leucaena glauca, angsana, dan saga

description

nabSJ

Transcript of Daun Gamal

Page 1: Daun Gamal

Daun Gamal

            Gamal (Gliricidia sepium) merupakan jenis tanaman local yang digunakan sebagai pakan ternak, memiliki produktivitas yang tinggi dan tersebat di wilayah tropis. Tanaman Gamal mengandung zat flavonoida, tanin, poliphenol, saponin dan kumarin (Karti, 1998; Wahid, 2008). Hasil penelitian Wina dan Tangendjaja (2000) bahwa suplementasi saponin dan tannin dalam ransum mengurangi populasi protozoa dan dapat meningkatkan populasi bakteri pancerna serat kasar. Dengan demikian penurunan populasi protozoa dalam rumen akan diikuti dengan penurunan gas metan (CH4).

Daun Kaliandra

Komposisi kimiawi kaliandra mengandung protein berkisar 20%, terdapat tanin 8-11%, saponin, flavonoid dan glikosida dalam jumlah kecil yang tidak membehayakan ternak. Kaliandra dapat digunakan sebagai pengganti sebagian rumput yang diberikan. Pada sapi dapat menggantikan rumput maksimal 50%, sedangkan untuk domba sampai dengan 30%. Pemberian pada ternak sebaiknya dalam bentuk segar karena proses pengeringan akan menurunkan konsumsi dan kecernaanya, selain itu kandungan tanin dalam kaliandra segar kurang berbahaya untuk ternak. Kaliandra dapat diberikan saat sebelum atau sesudah pemberian pakan tambahan (Harborne,1996).

Daun Lamtoro

Lamtoro mempunyai kandungan protein kasar berkisar antara 14-19%, sedangakan kandungan serat kasar umumnya berfliktuasi dari 33 hingga 66%, dengan kandungan Beta-N berkisar antara 35-44%. Daun lamtoro umumnya defisiensi asam amino yang mengandung sulfur. Kandungan vitamin A dan C biasanya tinggi. Biji dan daun lamtoro mengandung glactomannan yang dapat membentuk ekstrasi protein dari kemungkinan penggunaannya oleh ternak. Zat ini mungkin mempunyai potensi sebagai bahan biomedical. ( Nahrowi,2008 ).

Lugiminosa pohon

Merupakan hijauan potongan (cut and carry), biasanya digunakan sebagai pohon pelindung (tempat berteduh) di pasture. Beberapa jenisnya yaitu Leucaena leucocephala (petai cina), Lamtoro gung, Sesbania (turi), Leucaena glauca, angsana, dan saga

Mimosin, terutama terdapat pada daun biji lamtoro. Di beberapa negara (termasuk Indonesia), mimosin ternyata tidak menimbulkan gangguan kesehatan keracunan pada pakan ternak. Mimosin dapat dirombak oleh bakteri dalam rumen ternak ruminansia menjadi 3-hydroxy-4 (IH) pyridine (DHP). Di dalam daun lamtoro yang segar terdapat suatu enzim yang mampu merombak mimosin menjadi DHP. DHP ini pada umumnya mempunyai derajat keracunan yang lebih rendah dibandingkan dengan mimosin.

  jeramiMerupakan hasil ikutan tanaman pangan (setelah dipanen produk utamanya seperti  padi, jagung, sorghum, gandum, dll). Jerami berkualitas rendah karena tanaman tersebut telah tua (buahnya telah masak), sehingga serat kasar tinggi, mengandung lignin yang tinggi dan protein yang rendah. Pada zaman sekarang telah ada yang dapat mengolah jerami (khususnya jerami padi) dari yang sulit dicerna ternak ruminansia menjadi mudah dicerna dan meningkatnya nilai protein 2-3% menjadi 7-9%, yaitu Ragi Jerami Plus ( www.lkimfaterna.esy.es )

Page 2: Daun Gamal

Dedak padi diperoleh dari penggilingan padi menjadi beras. Banyaknya dedak yang dihasilkan tergantung pada cara pengolahan. Sebanyak 4% dedak kasar dan 2.5% dedak halus dapat dihasilkan ldari berat gabah kering. Dedak padi cukup disenangi ternak. Pemakaian dedak padi dalam ransum sapi perah umumnya sampai 15% dari campuran konsentrat. Pembatasan dilakukan karena pemakaian dedak padi dalam jumlah besar dapat menyebabkan susahnya pengosongan bowel karena adanya sifat pencahar pada dedak

Dedak padi tidak mempunyai anti nutrisi, tetapi penggunaannya perlu dibatasi. Ada beberapa alasan tentang pembatasan penggunaan dedak padi dalam ransum sapi perah. Pertama karena dedak padi mempunyai sifat pencahar yang bila dipergunakan berlebih akan menyebabkan gangguan pencernaan. Kedua karena dedak mempunyai kadar lemak relatif tinggi apabila dipergunakan tinggi dalam ransum akan membuat ransum tidak tahan untuk disimpan. Dedak padi mempunyai sifat pencahar yang dapat menyebabkan susahnya penggosongan perut. Bulk density untuk dedak padi sebesar 337.2-350.7 g/l.

Turi merupakan salah satu tanaman yang mengandung tanin. Kulit batang turi mengandung tanin, egatin, zantoegatin, basorin, resin, kalsium oksalat, sulfur, peroksidase, zat warna. Pada daun turi terdapat saponin, tanin, glikoside, peroksidase, vitamin A dan B pada bunga terdapat kalsium, zat besi, zat gula, vitamin A dan B (Widiyati, 2009). Daun jambu biji juga mengandung tanin. Tanaman jambu biji merupakan tanaman yang istimewa, buahnya memiliki kandungan zat gizinya yang tinggi, seperti vitamin C, potasium, dan besi. Di dalam daun jambu biji terdapat tanin, minyak atsiri (eugenol), dan minyak lemak. Oleh karena adanya senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya menyebabkan tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional (Ana, 1994).