data logging

2

Click here to load reader

description

data logging

Transcript of data logging

Page 1: data logging

A.Log Gamma RayGamma Ray Log adalah metoda untuk mengukur radiasi sinar gammayang dihasilkan oleh unsur-

unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuandi sepanjang lubang bor. Unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuantersebut diantaranya Uranium, Thorium, Potassium, Radium, dll.

Unsur radioaktif umumnya banyak terdapat dalam shale dan sedikit sekali terdapatdalam sandstone, limestone, dolomite, coal, gypsum, dll. Oleh karena itu shaleakan memberikan response gamma ray yang sangat signifikan dibandingkandengan batuan yang lainnya.Log sinar gamma merekam unsur

radioaktif dalam skala API (AmericanPetroleum Institute). Log sinar gamma umumnya direkam dalam satu kolom bersama log caliper. Log sinar gamma merekam pancaran radioaktif dariformasi. Sinar

radioaktif alami yang direkam berupa uranium, thorium, dan potassium. Log sinar gamma sederhana memberikan rekaman kombinasi dari tiga unsur radioaktif, sedangkan spectral gamma ray menunjukkan masing-

masing unsur radioaktif (Rider, 1996).Log sinar gamma digunakanuntukmembedakanlapisan-lapisa shale dannon shale padasumur-sumur open hole atau cased

holedanjugapadakondisiadalumpurmaupuntidak.Sinar gammasangatefektifdalammembedakanlapisan permeable dannon permeablekarenaunsur-unsurradioaktifcenderungberpusatdidalamserpih yangnon

permeable dantidakbanyakterdapatdalambatuankarbonatataupasir yangsecaraumumbesifat permeable.KadangkalalumpurbormengandungsejumlahunsurPotasiumkarenazatPotassium

Chlorideditambahkankedalamlumpuruntukmencegahpembengkakanserpih.Radioaktivitasdarilumpurakanmempengaruhipembacaan Log Gamma Ray berupatingkatanlatarbelakangradiasi yang tinggi. Selain itu, log gamma raydapat digunakan sebagai pengganti SP Log untuk pendeteksian lapisan permeable, karena untuk formasi yang tidak terlalu resistif hasil SP Log tidak terlalu akurat. Penetuan kedalaman

perforasi yang telah diinjeksi air (water plugging) dapat pula ditentukan melalui log sinar gamma ini.Unsur-unsur radioaktif yang ada dalam suatu batuan cenderung untuk terkonsentrasi di

dalam batuan yang memiliki kadar radio aktif tinggi, defleksikurva sinar gamma pada batuan jenis ini akan relatif besar seperti pada batulempung. Potasium,Uranium dan Thorium(unsur radioaktif

yangmemancarkan sinar gamma)banyak tedapat pada batulempung. Batuan yanghanya mengandung sedikit unsur radioaktif dan akan memberikan defleksikurva sinar gamma yang relatif kecil,seperti pada

batubara. Log Sinar Gammadigunakan untuk identifikasi litologi, korelasi antar formasi, dan perhitunganvolume shale atau prosentase kandungan shale pada lapisan permeable.Untuk memisahkan

jenis-jenis bahan radioaktif yang berpengaruh pada bacaan gamma ray dilakukan gamma ray spectroscopy. Karena padahakikatnya besarnya energy dan intensitas setiap material radioaktif

tersebut berbeda-beda. Spectroscopy ini penting dilakukan ketika kita berhadapandengan batuan non-shale yang memungkinkan untuk memiliki unsur radioaktif,

seperti mineralisasi uranium pada sandstone, potassium feldsfar atau uraniumyang mungkin terdapat pada coal dan dolomite.Gambar dibawah inimenunjukkan contoh interpretasi lapisan batuan untuk

mendiskriminasisandstone dari shale dengan menggunakan log gamma rayGamma ray log memiliki kegunaan lain diantaranya untuk melakukan wellto well correlation dan penentuan Sequence Boundary

(SB), yakni denganmengidentifikasi Maximum Flooding Surface (MFS) sebagai spike dengannilai gamma ray yang tinggi. Well to well correlation ini biasanya dilakukandengan melibatkan log-log yang

lainnya seperti sonic, density, porositas, dll.Pada interpretasi lapisan batubara, nilai gamma ray nya memperlihatkanharga yang paling rendah, karena batubara sangat sedikit mengandung unsur Kalium.

Respon gamma dengan harga yang lebih besar daripada batubaradiperlihatkan oleh respon lapisan keras yang banyak mengandung silica, dankemudian oleh respon batupasir. Respon gamma yang tinggi

diperlihatkan oleh batulanau dan batulempung

B. log densityLog density merupakan kurva yang menunjukan nilai densitas (bulk density) batuan yang ditembus

lubang bor, dinyatakan dalam gr / cc. Secarageologi bulk density adalah fungsi dari densitas dari mineral-mineral pembentuk batuan (misalnya matriks) dan volume dari fluida bebas yangmengisi pori (Rider, 1996). Besaran densitas ini selanjutnya digunakan untuk menentukan nilai porositas batuan tersebut.

Log density bersama - samadengan log neutron digunakan untuk mendeteksi adanya hidrokarbon.Prinsip pengukuran log densitas adalah menembakan sinar gamma yangmembawa partikel foton ke dalam formasi batuan, partikel-partikel foton akan bertumbukan dengan elektron yang ada dalam formasi.

Banyaknya energi sinar gamma yang hilang setiap kali bertumbukan menunjukkan densitas elektrondalam formasi yang mengindikasikan densitas formasi.Alat density yang modern juga mengukur PEF (Photo Electric Effect)yang berguna untuk menentukan lithologi batuan, mengidentifikasi adanyaheavy minerals dan untuk mengevaluasi clay. Alat ini bekerja dari suatusumber radioaktif dari alat pengukur dipancarkan sinar gamma denga intensitasenergi tertentu (umumnya 0.66 mev) menembus formasi /

batuan. Batuanterbentuk dari butiran mineral ± mineral yang tersusun dari atom ± atom yangterdiri dari

Page 2: data logging

proton dan electron.Partikel sinar gamma akan membentur electron ± electron dsalam batuan,sehingga mengalami pengurangan energi (loose energi). Energi yang kembali(setelah mengalami benturan) akan diterima oleh detector, terpasang dalamsebuah protector berbentuk silinder sepanjang 3 ft,yang selalu menempel

padadinding sumur. Intensitas energi yang diterima pada dasarnya berbandingterbalik dengan kepadatan electron. Makin lemah energi yang lembali makamakin banyak electron ± electron dalam

batuan, yang berarti makin banyak / padat butiran / mineral penyusun batuan per satuan volume. Besarkecilnyaenergi yang diterima oleh detector tergantung

dari :‡ Densitas matriks batuan‡ Porositas batuan‡ Densitas kandungan yang ada dalam batuan Prinsip ini digunakan untuk mengetahui berat isi batuan pada metodegeofisika lubang bor ini. Densitas batubara rendah, oleh karenanya tidak banyak menyerap sinar gamma.Kedua detector ¶short¶ dan µlong space¶ diamankan dari pengaruh sinar gamma yang datang langsung dari sumber radiasi. Sehingga yang terekam olehkedua detector hanya sinar yang telah melewati formasi saja. Dalam hal iniefek pemendaran sinar radiasi seperti ditentukan dalam efek pemendaranCompton. Dimana menurutnya, jumlah sinar yang terpendarkan sebandingdengan jumlah electron per satuan volume. Jumlah electron dalam suatu unsur adalah equivalent dengan jumlah proton (nomor atom Z). Untuk kemudianseperti kita ketahui bahwa nomor atom adalah proporsional dengan nomor masa (A) yang untuk selanjutnya proporsional dengan rapat masa.

C.Log Caliper

Log caliper menunjukan besar diameter lubang sumur. Yang ideal : caliper sama besar dengan bit size. Pada kondisi ini lubang sumur bagus, pengaruhlumpur terhadap pembacaan pad tool tidak ada. Bila caliper < bit size, makaini menandakan adanya mud cake pada dinding lubang sumur. Bila caliper > bit size, maka dinding lubang sumur mengalami kerusakan (runtuh, eroded,dll). Ini akan mempengaruhi pembacaan pad tools, yaitu density log dan logMSFL, dimana density dan MSFL akan membaca formasi dan mud.Interpretasi harus dimulai dengan mempelajari kurva capiler

NTERPRETASIData LogBerdasarkan data log yang tersedia, bahwa Batubara memiliki sifatresistivitas yang paling tinggi

dibandingkan dengan batuan lainnya Karena sifat batubara yang tidak mengalirkan arus listrik sehingga memiliki kemampuan untuk menangkap arus listrik lebih besar di bandingkan dengan batuan lainnya. Batubara juga memilki sifat Radioaktif yang sangat rendah sehingga nilai density dan nilaiGamma rays

yang sangat kecil di bandingkan dengan batuan lainnya.Batu Lempung memiliki sifat yang cenderung berlawanan dengan sifat Batubara.Batu Lempung memiliki sifat tahanan jenis yang sangat besar karena memiliki porositas yang sangat besar, ini dapat dilihat dari hasil resistivitas batu tersebut.Sedangkan pada

density, Batu Lempung memiliki densitas yang sangat besar di bandingkan dengan batuan lainnya. Pada sinar Gamma, Batu Lempung memilikinilai yang tertinggi di bandingkan dengan batuan lainnya karena batu lempung banyak mengandung unsure radioaktif (Potassium) sehingga menghasilkan nilaisinar gamma yang besar. Log neutron dipakai untuk menentukan primary porosity batuan, yaitu ruang pori ± pori

batuan yang terisi air, minyak bumi, atau gas,sehingga pada log neuton, Batu Lempung memiliki nilai yang tinggi. Sedangkan pada log caliper, Batu Lempung menunjukan tingkat caliper yang tinggi,

sehinggaBila caliper > bit size, maka dinding lubang sumur mengalami kerusakan (runtuh,eroded, dll). Dengan kata lain Batu Lempung memiliki tingkat keruntuhan yang tinggi.

Dengan demikian dari data log yang ada tersebut kita dapat membedakanmana lapisan yang merupakan lapisan Batubara dan mana lapisan overburden daninterburden (Batu Lempung). Lalu langkah

selanjutnya yang kita lakukan adalahmenentukan seberapa tebal lapisan Batubara yang kita dapat dari data log yangkita dapat, dari sinilah kita dapat menentukan seberapa besar potensi ataucadangan

batubara yang kita miliki.