Daftar Sni_aspal

4
STANDAR NASIONAL INDOESIA DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL No. Judul Standar Nomor Standar Ruang Lingkup A. Umum 6. Aspal Metoda Uji 1. Metode Pengujian Daktilitas Bahan-bahan Aspal SNI 06-2432-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan daktilitas dari bahan-bahan aspal. 2. Metode Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar dengan cleveland Open Cup. SNI 06-2433-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan besaran titik nyala dan titik bakar bahan aspal dengan cleveland open cup. 3. Metode Pengujian Titik Lembek Aspal dan Ter SNI 06-2434-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya titik lembek aspal dan ter yang berkisar (30-200)° C dengan cara Ring and Ball. 4. Metode Pengujian Kadar Aspal SNI 06-2438-1991 Metode ini digunakan dalam pelaksanaan pengujian Kadar Aspal dari bahan-bahan yang mengandung aspal. 5. Metode Pengujian Kehilangan Berat Minyak dan Aspal dengan Cara A SNI 06-2440-1991 Metode ini digunakan dalam pelaksanaan pengujian kehilangan berat minyak dan aspal dengan cara pemanasan dan tebal tertentu yang dinyatakan dengan berat semula. 6. Metode Pengujian Berat Jenis Aspal Padat SNI 06-2441-1991 Metode ini untuk menentukan berat jenis aspal padat dan ter dengan piknometer. 7. Metode Pengujian Penetrasi Bahan - bahan Bitumen SNI 06-2456-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya penetrasi bitumen. 8. Metode Pengujian Fraksi Aspal Cair dengan Cara Penyulingan SNI 06-2488-1991 Metode ini digunakan untuk memisahkan fraksi aspal cair berdasarkan perbedaan titik didih dengan cara penyulingan. 9. Metode Pengujian Campuran Aspal dengan Alat Marshall SNI 06-2489-1991 Metode ini digunakan untuk pengujian campuran aspal dengan alat Marshall. 10. Metode Pengujian Kadar Air Aspal dan Bahan yang mengandung Aspal SNI 06-2490-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar air aspal dan bahan yang mengandung aspal dengan cara penyulingan. 11. Metode Pengujian Kelekatan Agregat terhadap Aspal SNI 03-2439-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya angka kelekatan agregat terhadap aspal. 12. Metode Pengujian Kadar Beraspal Dengan Cara Ekstraksi Menggunakan Alat Soklet SNI 03-3640-1994 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar aspal dalam campuran beraspal dengan cara ekstraksi menggunakan alat soklet. 13. Metode Pengujian Kadar Air Aspal Emulsi. SNI 03-3641-1994 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar air aspal emulsi. 14. Metode Pengujian Kada Residu Aspal Emulsi Dengan Penyulingan. SNI 03-3642-1994 Metode ini digunakan untuk mengetahui persentase kadar residu aspal emulsi 15. Metode Pengujian Aspal Emulsi Tertahan SNI 03-3643-1994 Metode ini digunakan untuk menentukan bagian aspal emulsi yang tertahan saringan No. 20.

Transcript of Daftar Sni_aspal

Page 1: Daftar Sni_aspal

STANDAR NASIONAL INDOESIA

DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

No. Judul Standar Nomor Standar Ruang Lingkup A. Umum 6. Aspal

Metoda Uji 1. Metode Pengujian

Daktilitas Bahan-bahan Aspal

SNI 06-2432-1991

Metode ini digunakan untuk menentukan daktilitas dari bahan-bahan aspal.

2. Metode Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar dengan cleveland Open Cup.

SNI 06-2433-1991

Metode ini digunakan untuk menentukan besaran titik nyala dan titik bakar bahan aspal dengan cleveland open cup.

3. Metode Pengujian Titik Lembek Aspal dan Ter

SNI 06-2434-1991

Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya titik lembek aspal dan ter yang berkisar (30-200)° C dengan cara Ring and Ball.

4. Metode Pengujian Kadar Aspal

SNI 06-2438-1991

Metode ini digunakan dalam pelaksanaan pengujian Kadar Aspal dari bahan-bahan yang mengandung aspal.

5. Metode Pengujian Kehilangan Berat Minyak dan Aspal dengan Cara A

SNI 06-2440-1991

Metode ini digunakan dalam pelaksanaan pengujian kehilangan berat minyak dan aspal dengan cara pemanasan dan tebal tertentu yang dinyatakan dengan berat semula.

6. Metode Pengujian Berat Jenis Aspal Padat

SNI 06-2441-1991

Metode ini untuk menentukan berat jenis aspal padat dan ter dengan piknometer.

7. Metode Pengujian Penetrasi Bahan - bahan Bitumen

SNI 06-2456-1991

Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya penetrasi bitumen.

8. Metode Pengujian Fraksi Aspal Cair dengan Cara Penyulingan

SNI 06-2488-1991

Metode ini digunakan untuk memisahkan fraksi aspal cair berdasarkan perbedaan titik didih dengan cara penyulingan.

9. Metode Pengujian Campuran Aspal dengan Alat Marshall

SNI 06-2489-1991

Metode ini digunakan untuk pengujian campuran aspal dengan alat Marshall.

10.Metode Pengujian Kadar Air Aspal dan Bahan yang mengandung Aspal

SNI 06-2490-1991

Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar air aspal dan bahan yang mengandung aspal dengan cara penyulingan.

11.Metode Pengujian Kelekatan Agregat terhadap Aspal

SNI 03-2439-1991

Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya angka kelekatan agregat terhadap aspal.

12.Metode Pengujian Kadar Beraspal Dengan Cara Ekstraksi Menggunakan Alat Soklet

SNI 03-3640-1994

Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar aspal dalam campuran beraspal dengan cara ekstraksi menggunakan alat soklet.

13.Metode Pengujian Kadar Air Aspal Emulsi.

SNI 03-3641-1994

Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar air aspal emulsi.

14.Metode Pengujian Kadar Residu Aspal Emulsi Dengan Penyulingan.

SNI 03-3642-1994

Metode ini digunakan untuk mengetahui persentase kadar residu aspal emulsi

15.Metode Pengujian Aspal Emulsi Tertahan

SNI 03-3643-1994

Metode ini digunakan untuk menentukan bagian aspal emulsi yang tertahan saringan No. 20.

Boss
nextt
Boss
home2
Boss
1
Page 2: Daftar Sni_aspal

STANDAR NASIONAL INDOESIA

No. Judul Standar Nomor Standar Ruang Lingkup Saringan No.20.

16.Metode Pengujian Jenis Muatan Partikel Aspal Emulsi.

SNI 03-3644-1994

Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya partikel aspal emulsi.

17.Metode Pengujian Pelekatan Dan Ketahanan Aspal Emulsi Terhadap Air.

SNI 03-3645-1994

Metode ini digunakan untuk mengetahui persentase pelekatan aspal emulsi terhadap agregat dan ketahanan terhadap air.

18.Metode Pengujian Pemulihan Aspal Dengan Alat Penguap Putar.

SNI 03-4797-1998 Metode ini adalah untuk memisahkan aspal dari bahan pelarut, sehingga dapat digunakan kembali.

19.Metode Pengujian Kekuatan Aspal dengan Viskometer Pipa Kapiler Hampa

SNI 03-6440-2000

Metode ini digunakan untuk pengujian kekentalan aspal menggunakan viskometer pipa kapiler hampa pada suhu 60° C dan dapat digunakan untuk bahan-bahan lain yang memiliki kekentalan dalam rentang 0,036 poises hingga lebih dari 200.000 poises

20.Metode Pengujian Viskositas Aspal Minyak dengan Alat Brookfield Termosel.

SNI 06-6441-2000

Metode ini mencakup prosedur pengukuran viskositas apparen aspal minyak pada temperatur (38-260) 0 C, menggunakan alat Brookfield Termosel

21.Metode Pengujian Sifat Reologi Aspal dengan Alat Reometer Geser Dinamis (RGD)

SNI 03-6442-2000

Metode ini digunakan untuk penentuan modulus geser dinamis dan sudut phase aspal dengan alat penguji geser dinamis menggunakan pelat uji pararel untuk aspal yang mempunyai nilai modulus geser dinamis dari 100 Pa sampai 10 Mpa pada suhu (5-85) ° C

22.Metode Penentuan Sifat Regangan Tekan Permanen Campuran Beraspal dengan Pengujian Rangkak Dinamis

SNI 03-6476-2000

Metode ini digunakan untuk penentuan akumulasi respon deformasi aksial campuran beraspal pada kondisi pengujian standar dapat dipakai untuk benda uji yang dipadatkan di Laboratorium atau benda uji contoh inti yang didapat dari lapisan beraspal

23.Metode Penentuan Kadar Parafin Lilin Dalam Aspal

SNI 03-3639-1994 revisi

SNI 03-3639-2002

Metode ini digunakan untuk memperoleh kadar parafin lilin dalam aspal berdasarkan pemisahan dengan pelarut-pelarut tertentu.

24.Metode pengujian kekentalan aspal cair dengan alat saybolt

SNI 03-6721-2002 Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan, cara pengujian kekentalan aspal cair dan aspal emulsi dengan alat saybolt. Lingkup pengujin mencakup : persiapan contoh uji, persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan.

25.Metode pengujian titik nyala aspal cair dengan alat tag open cup

SNI 03-6722-2002 Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan, cara pengujian titik nyala aspal cair dengan Tag Open Cup. Lingkup pengujin mencakup : persiapan contoh uji, persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan.

26.Metode Pengujian Pengendapan Aspal Emuls.

SNI 03-6828-2002 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya persentase aspal emulsi yang mengendap (jenis anionik dan kationik dan tidak mengandung minyak).

27.Metode Pengujian Kadar Residu Aspal Emulsi Dengan Cara Penguapan.

SNI 03-6829-2002 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar residu aspal emulsi (aspal yang diuji jenis kationik dan anionik)

28.Metode Pengujian Kerusakan Campuran Aspal Emulsi Dengan Semen.

SNI 03-6830-2002 Metodeini digunakan untuk menentukan besarnya persentase kerusakan campuran aspal emulsi dengan semen (aspal emulsi kationik dan anionik tipe lambat mengendap.

29.Metode Pengujian SNI 03-6831-2002 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya

Boss
home2
Boss
nextt
Boss
1
Page 3: Daftar Sni_aspal

STANDAR NASIONAL INDOESIA

No. Judul Standar Nomor Standar Ruang Lingkup Pelekatan Aspal Emulsi Terhadap Agregat M - 50.

persentase pelekatan aspal emulsi terhadap agregat (aspal emulsi yang diuji adalah tipe lambat mengendap, tipe mengendap sedang).

30.Metode Pengujian Kandungan Bahan An-Organik atau Abu dalam Aspal

SNI 03-6833-2002 Metode pengujian ini untuk menentukan kandungan bahan mineral dalam aspal padat, semi padat atau cair.

31.Metode Pengujian Konsistensi Aspal dengan cara Apung

SNI 03-6834-2002 Metode Pengujian ini membahas ketentuan dan cara pengujian untuk menentukan konsistensi aspal dengan cara apung.

32.Metode Pengujian Pengaruh Panas dan Udara terhadap Lapisan Tipis Aspal yang diputar

SNI 03-6835-2002 Metode ini digunakan untuk mengukur pengaruh panas dan udara pada lapis tipis aspal semi padat yang diputar

33.Metode Penentuan Modulus Resilien Campuran Beraspal dengan cara Tarik Tak Langsung

SNI 03-6836-2002 Metode ini digunakan untuk penentuan modulus resilien campuran beraspal di Laboratorium dengan cara tarik tak langsung dengan pembebanan berulang.

34.Metode pengujian noda aspal minyak

SNI 03-6885-2002 Metode pengujian ini membahas ketentuan dan prosedur pengujian noda bahan-bahan aspal yang hanya berlaku untuk aspal yang dihasilkan dari petroleum dan seharusnya tidak digunakan terhadap aspal alam yang mengandung bahan tetap yang tidak larut dalam xylen.

35.Metode pengujian berat jenis maksimum campuran beraspal

SNI 03-6893-2002 Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan cara pengujian berat jenis maksimum campuran beraspal yang tidak dipadatkan. Lingkup pengujin mencakup : persiapan contoh uji, persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan.

36.Metode pengujian kadar aspal dan campuran beraspal dengan cara sentrifus

SNI 03-6894-2002 Metode pengujian ini membahas ketentuan cara uji pemisahan aspal dan penentuan kadar aspal dari campuran beraspal dengan cara sentrifus agregat yang diperoleh dengan cara ini dapat digunakan untuk pengujian analisa saringan menggunakan SNI 03-1968-1990.

Spesifikasi 37.Spesifikasi Aspal

Emulsi Kationik SNI 03-4798-1998

Spesifikasi ini untuk mendapatkan mutu aspal emulsi kationik yang memenuhi persyaratan fisis untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jalan.

38.Spesifikasi Aspal Cair Penguapan Sedang

SNI 03-4799-1998

Spesifikasi ini untuk mendapatkan mutu aspal cair penguapan sedang yang memenuhi persyaratan fisis untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jalan

39.Spesifikasi Aspal Cair Penguapan Cepat

SNI 03-4800-1998

Spesifikasi ini untuk mendapatkan mutu aspal yang memenuhi persyaratan fisis untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

40.Spesifikasi bahan pengisi untuk campuran beraspal

SNI 03-6723-2002 Spesifikasi ini memuat persyaratan teknis yang harus dipenuhi bahan pengisi tambahan yang dipakai pada campuran beraspal.

41.Spesifikasi bahan lapis tipis aspal pasir (latasir)

SNI 03-6749-2002 Spesifikasi ini berisi persyaratan aspal dan agregat yang akan digunakan untuk lapis tipis aspal pasir.

42.Spesifikasi Aspal Emulsi Anionik

SNI 03-6832-2002 Spesifikasi ini menetapkan persyaratan teknis aspal emulsi anionik yang digunakan dalam konstruksi perkerasan jalan.

43.Spesifikasi Bahan SNI 03-6750-2002 Spesifikasi ini berisi persyaratan aspal dan agregat

Boss
home2
Boss
home2
Boss
nextt
Boss
1
Page 4: Daftar Sni_aspal

STANDAR NASIONAL INDOESIA

No. Judul Standar Nomor Standar Ruang Lingkup Aspal satu Lapis (Buatan) dan Bahan Lapisan Aspal Dua Lapis

yang akan digunakan untuk daleman aspal satu lapis (BURTU) dan dan daleman aspal dua lapis (BURDA)

Tata Cara 44.Tata Cara

Pengambilan Contoh Aspal

SNI 03-6399-2000

Tata cara ini digunakan untuk pengambilan contoh aspal di Pabrik, tempat penyimpanan atau saat pengiriman

45.Tata Cara Penentuan Koreksi Volume Aspal Terhadap Volume pada Temperatur Standar

SNI 06-6400-2000

Tata cara ini menyediakan tabel faktor koreksi volume aspal yang dapat mengkonversikan volume aspal berbagai temperatur ke volume temperatur standar, berlaku berbagai jenis aspal kecuali aspal emulsi

46.Tata Cara Penyiapan Contoh Uji Pencampuran Pembagian Cara Perempatan dan Pengkondisian Campuran Beraspal di Labora-torium untuk Pengujian Berdasar-kan Kinerja

SNI 06-6472-2000

Tata cara ini mencakup penyiapan contoh uji campuran, pembagian cara perempatan dan pengkondisian campuran beraspal di laboratorium sebelum pengujian berdasarkan kinerja

47.Tata Cara Mempercepat Pelapukan Aspal dengan menggunakan Tabung Pelapuk Bertekanan

SNI 03-6837-2002 Tata cara ini meliputi percepatan pelapukan (oksidasi) aspal oleh tekanan udara dan suhu yang ditingkatkan dalam tabung pelapuk bertekanan, dan dimaksudkan untuk mensimulasi proses pelapukan akibat oksidasi bahan pengikat aspal selama masa pelayanan.

48.Tata Cara Penyiapan Contoh Uji Pemadatan Benda Uji Campuran Beraspal dengan Menggunakan Alat Pemadat Gyratori

SNI 03-6838-2002 Tata cara ini mencakup pemadatan benda uji campuran beraspal menggunakan alat pemadat Gyratori

49.Tata cara pemeriksaan pengolah campuran aspal

SNI 03-6888-2002 Tata cara ini memuat wewenang dan tugas-tugas pengawas di lokasi pengolah campuran beraspal. Tugas-tugas tersebut ditetapkan untuk menjamin pemenuhan pekerjaan kontraktor terhadap kontrak, pekerjaan dan sama sekali tidak untuk membebaskan kontraktor dari tanggung jawabnya dalam menghasilkan campuran yang sesuai dengan kontrak.

50.Tata Cara Pengambilan Contoh Campuran Beraspal

SNI 03-6890-2002 Tata cara ini membahas tentang ketentuan cara pengambilan contoh campuran beraspal yang digunakan sebagai bahan perkerasan

51.Tata cara pemulihan aspal dari larutan dengan cara abson

SNI 03-6895-2002 Tata cara ini meliputi ketentuan dan prosedur cara pemulihan aspal dari larutan yang berasal dari hasil ekstraksi dengan cara Abson.

Boss
home2
Boss
1