Daftar Isistandarpangan.pom.go.id/dokumen/laporan-kinerja/LAKIP-DSPO-2017.pdf · Laporan Kinerja...
-
Upload
nguyendieu -
Category
Documents
-
view
243 -
download
1
Transcript of Daftar Isistandarpangan.pom.go.id/dokumen/laporan-kinerja/LAKIP-DSPO-2017.pdf · Laporan Kinerja...
1 Daftar Isi
c
i Kata Pengantar
Laporan Kinerja Direktorat Standardisasi
Produk Pangan merupakan bagian dari
pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas
kinerja dalam kerangka Good Governance and
Clean Government. Selain itu, juga merupakan
pertanggungjawaban atas kinerja termasuk
pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat
Standardisasi Produk Pangan dalam rangka
pencapaian visi dan misi organisasi.
Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat
Standardisasi Produk Pangan mengacu pada
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu Atas Pelaporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Direktorat Standardisasi
Produk Pangan memuat pencapaian kinerja
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas
dan fungsi Direktorat Standardisasi Produk
Pangan yaitu capaian indikator kinerja
kegiatan Tahun 2017 yang mengacu pada
Rencana Strategis (Renstra) Badan POM
Tahun 2015-2019. Secara umum capaian
kinerja sasaran telah sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. Berdasarkan analisis
dan evaluasi objektif yang disampaikan
melalui Laporan Kinerja ini, diharapkan dapat terjadi optimalisasi dan peningkatan
efisiensi, efektifitas, dan produktifitas
kinerja seluruh pejabat dan pelaksana pada
tahun berikutnya sehingga dapat
mendukung pencapaian visi dan misi
Badan POM. Selain itu, diharapkan dapat
menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan
untuk tahun selanjutnya sesuai dengan
tujuan dan sasaran strategis pada Rencana
Strategis Badan POM Tahun 2015-2019.
Laporan Kinerja ini dapat memberikan
informasi secara transparan kepada
seluruh pihak yang terkait mengenai tugas
dan fungsi Direktorat Standardisasi Produk
Pangan dan diharapkan dapat memberikan
umpan balik guna peningkatan kinerja di
masa yang akan datang.
Jakarta, Januari 2018
Direktur Standardisasi Produk Pangan
Drs. Tepy Usia, Apt., M.Phil., Ph.D.
KATA PENGANTAR
ii Daftar Isi dan Daftar Gambar
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Standardisasi Produk Pangan…….............................. 9 Gambar 2. Siklus Sistem Manajemen Standardisasi …………….……….………….…............................. 10 Gambar 3. Penjabaran Bisnis Proses terhadap Kegiatan Direktorat Standardisasi Produk Pangan …………….……….………….…...........................…………….……….………….….................. 11 Gambar 4. Diagram Profil Pendidikan ASN Direktorat Standardisasi Produk Pangan …….... 11
Gambar 5. Hasil Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017..... 23
Gambar 6. Buku Pedoman Cokelat..……………………………………………………...…….............................. 30 Gambar 7. Buku Pedoman Penggunaan Bahan Tambahan Pangan pada Produk Olahan Daging untuk UMKM ……………………….............……….............................................................. 30
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... iii
IKHTISAR EKSEKUTIF ........................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... A. Latar Belakang ......................................................................................................... B. Direktorat Standardisasi Produk Pangan………………................................. C. Aspek Strategis………………………………...............................................................
1 2 4
12
BAB II PERENCANAAN KINERJA ...................................................................................... A. Sasaran Strategis ........................................................................................................... B. Perjanjian Kinerja …………………................................................................................ C. Cara Pengukuran Indikator ......................................................................................
13 14 16 18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................. A. Capaian Kinerja Dit. SPP Tahun 2017................................................................... B. Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 .......................................................
20 21 31
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................... 35
LAMPIRAN 1. Keputusan Direktur Standardisasi Produk Pangan tentang Rencana
Strategis Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2015-2019 2. Keputusan Direktur Standardisasi Produk Pangan tentang Penetapan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2015-2019 Direktorat Standardisasi Produk Pangan
3. Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
4. Perjanjian Kinerja dan Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan
5. Pengukuran Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017 6. Capaian berdasarkan Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Direktorat
Standardisasi Produk Pangan 7. Perjanjian Kinerja Subdirektorat Standardisasi Bahan Baku dan Bahan
Tambahan Pangan Tahun 2017 8. Perjanjian Kinerja Subdirektorat Standardisasi Pangan Khusus Tahun
2017 9. Perjanjian Kinerja Subdirektorat Standardisasi Pangan Olahan Tahun
2017 10. Jenis Pangan untuk Keperluan Gizi Khusus (PKGK) 11. Pengukuran Efisiensi Kegiatan Direktorat Standardisasi Produk Pangan
Tahun 2017
DAFTAR ISI
Daftar GAMBAR
iii Daftar Tabel
Tabel 1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis Direktorat Standardisasi Produk Pangan Periode
2015 – 2019…………..........................................................................................................................................….…...... 15
Tabel 2. Hubungan Sasaran Strategis, Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja Direktorat
Standardisasi Produk Pangan …………………………............................................................................................. 15
Tabel 3. Target Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2015 – 2019 ................................... 16
Tabel 4. Perjanjian Kinerja Tahun 2017.................................................................................................................................. 16
Tabel 5. Alokasi Anggaran Tahun 2017................................................................................................................................... 17
Tabel 6. Kriteria Mengevaluasi Kinerja dengan Perbandingan antara Realisasi dan Target………………..... 18
Tabel 7. Pengukuran Kinerja Sasaran Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017…………........ 22
Tabel 8. Target Capaian Berdasarkan Tahapan Penyusunan Standar ...................................................................... 24
Tabel 9. Daftar Hasil Capaian Kinerja Subdirektorat Standardisasi Bahan Baku dan Bahan Tambahan
Pangan Tahun 2017 …………………………..................................................................................................................
24
Tabel 10. Daftar Hasil Capaian Kinerja Subdirektorat Standardisasi Pangan Khusus Tahun 2017............... 26
Tabel 11. Daftar Hasil Capaian Kinerja Subdirektorat Standardisasi Pangan Olahan Tahun 2017………... 29
Tabel 12. Perbandingan Kinerja Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2017…………........................................ 31
Tabel 13. Realisasi Anggaran Kegiatan Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017…………….. 32
Daftar TABEL
5 Ikhtisar Eksekutif
IKHTISAR EKSEKUTIF
Pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki. Oleh karena itu pemenuhan
kebutuhan pangan yang bergizi dan aman merupakan hak asasi setiap orang. Standar
merupakan acuan dalam menjamin keamanan dan mutu pangan bagi masyarakat. Salah
satu peran strategis Direktorat Standardisasi Produk Pangan adalah penyiapan
perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, serta
pelaksanaan dan pengendalian, bimbingan teknis, dan evaluasi di bidang pengaturan dan
standardisasi produk pangan yang sejalan dengan visi organisasi Badan POM, yaitu
“Meningkatkan Kesehatan dan Daya Saing Bangsa”. Direktorat Standardisasi Produk
Pangan berperan penting dalam menyiapkan kebijakan dan regulasi yang menjadi acuan
dalam melakukan pengawasan keamanan pangan di Indonesia dan mendukung industri
pangan nasional untuk dapat bersaing di tingkat internasional.
Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2015 – 2019
menetapkan sasaran strategis Direktorat Standardisasi Produk Pangan yaitu menguatnya
sistem pengawasan makanan dengan sasaran kegiatan tersusunnya standar pangan yang
mampu menjamin pangan aman, bermanfaat dan bermutu serta dengan indikator kinerja
Jumlah Standar Pangan yang Disusun.
Laporan Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017 merupakan wujud
transparansi dan akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis
Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2015-2019 dan Rencana Aksi Kinerja
Tahunan 2017 yang telah disepakati melalui Perjanjian Kinerja Tahun 2017. Laporan
Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017 berisi Capaian Kinerja
dibandingkan dengan Rencana Kinerja selama tahun 2017 yang mengacu pada Perjanjian
Kinerja Tahun 2017 yang disepakati antara Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan
dan Bahan Berbahaya dan Direktur Standardisasi Produk Pangan, yaitu tersusunnya 14
standar.
Tahun 2017, Direktorat Standardisasi Produk Pangan menunjukkan pencapaian sasaran
strategis dari indikator kinerja utama dengan tingkat capaian sebesar 100%. Berdasarkan
pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja yang telah dilakukan, Direktorat Standardisasi
Produk Pangan telah melaksanakan 27 kegiatan dengan baik dimana target output dari
setiap kegiatan pada tahun 2017 telah tercapai dan dilaksanakan dengan efisien. Hal ini
menunjukkan bahwa pimpinan serta seluruh staf Direktorat Standardisasi Produk Pangan
telah melakukan perencanaan dengan sangat baik dan memiliki komitmen yang tinggi.
Disamping itu, Direktorat Standardisasi Produk Pangan dapat memanfaatkan sumber daya
dengan tetap memperhatikan lingkungan strategis untuk melaksanakan kegiatan sesuai
yang telah ditetapkan dalam Renstra 2015-2019. Direktorat Standardisasi Produk Pangan
dapat mengatasi hambatan dan kendala yang terjadi sehingga pencapaian indikator kerja
dengan kriteria BAIK dan dilaksanakan dengan efisien.
Direktorat Standardisasi Produk Pangan telah memenuhi capaian indikator kinerja tahun
2017 dengan dukungan anggaran sebesar Rp. 6.550.029.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp. 6.458.580.776,00 (98,60 %).
Direktorat Standardisasi Produk Pangan akan melakukan tinjauan Rencana Strategis
2015-2019 khususnya terhadap indikator dan target indikator kinerja utama dengan
memperhatikan capaian pada tahun 2015-2017.
iv
1 Pendahuluan
B A B I P E N D A H U L U A N
2 Pendahuluan – Latar Belakang
A. LATAR BELAKANG Masyarakat menghendaki adanya penyelenggara negara yang mampu menjalankan fungsi dan
tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab agar reformasi pembangunan
dapat berdayaguna dan berhasil guna. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut diperlukan
penyelenggara negara yang jujur, adil, terbuka, terpercaya, serta mampu membebaskan diri
dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme sebagaimana tertuang dalam Ketetapan MPR
Nomor XI/MPR/1998.
Sebagaimana tertuang dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, asas
akuntabilitas merupakan salah satu asas umum penyelenggaraan negara selain asas kepastian
hukum; asas tertib penyelenggaraan negara; asas kepentingan umum; asas keterbukaan; asas
proporsionalitas; dan asas profesionalitas. Akuntabilitas merupakan penentuan bahwa setiap
kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi negara.
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilakukan melalui sistem pelaporan
akuntabilitas kinerja yang mencakup indikator, metode, mekanisme, dan tata cara pelaporan
kinerja instansi pemerintah tertuang dalam Instrukti Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan melalui perangkat pertanggungjawaban secara periodik. Oleh karena
itu, setiap instansi pemerintah sampai tingkat eselon II harus mempunyai Perencanaan
Strategis tentang program-program utama yang akan dicapai selama 1 (satu) sampai 5 (lima)
tahun. Perencanaan tersebut mencakup uraian visi, misi, strategi, faktor-faktor kunci
keberhasian; tujuan, sasaran dan aktivitas organisasi; serta cara mencapai tujuan dan sasaran
tersebut. Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah disampaikan kepada Presiden
dan ditembuskan kepada Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan sesuai
dengan ketentuan pedoman pelaporan yang berlaku.
3 Pendahuluan – Latar Belakang
Pendahuluan – Latar Belakang
Ketentuan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) tertuang dalam Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014. Penyelenggaraan SAKIP
meliputi rencana strategis; perjanjian kinerja;
pengukuran kinerja; pengelolaan data kinerja;
pelaporan kinerja; serta reviu dan evaluasi kinerja.
Dalam pelaksanaannya, Perpres tersebut dilengkapi
dengan Peraturan Menteri Negara Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Memperhatikan semua ketentuan di atas, Direktorat
Standardisasi Produk Pangan sebagai instansi
pemerintah tingkat eselon II di Badan Pengawas Obat
dan Makanan menyusun Laporan Kinerja untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan misi untuk
mencapai visi Badan Pengawas Obat dan Makanan yang
berdaya guna dan berhasil guna. Selain itu, sebagai
perangkat kendali dan evaluasi kinerja untuk
pelaksanaan Rencana Strategis di tahun-tahun
berikutnya.
4 Pendahuluan – Direktorat Standardisasi Produk Pangan
B. DIREKTORAT STANDARDISASI
PRODUK PANGAN Badan Pengawas Obat dan Makanan ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah Non
Departemen (LPND) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen yang kemudian diubah dengan Keputusan Presiden Nomor
103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan
Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK). Dalam Keputusan Presiden
Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013, yang
menyatakan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia serta berkoordinasi
dengan Menteri Kesehatan.
5 Pendahuluan – Direktorat Standardisasi Produk Pangan
Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001
tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I
Lembaga Pemerintah Non Departemen yang telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 4 Tahun 2013, menyatakan
bahwa Unit Eselon I BPOM terdiri dari:
a. Kepala;
b. Sekretariat Utama;
c. Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik
dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif;
d. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional,
Kosmetik, dan Produk Komplemen; dan
e. Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan
dan Bahan Berbahaya.
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan POM
pertama kali ditetapkan berdasarkan Keputusan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
02001/BPOM/KBPOM Tahun 2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat
dan Makanan yang diterbitkan setelah
mendapatkan persetujuan dari Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
34/M.PAN/2/2001 Tahun 2001.
Dalam Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor 02001/BPOM/KBPOM Tahun
2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawas Obat dan Makanan yang telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Keputusan Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.00.05.21.4231 Tahun 2004, menyatakan
bahwa Direktorat Standardisasi Produk Pangan
merupakan salah satu direktorat di bawah Deputi
Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya, yang mempunyai tugas penyiapan
perumusan kebijakan, penyusunan pedoman,
standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan
pengendalian, bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang pengaturan dan standardisasi produk
pangan.
6 Pendahuluan – Direktorat Standardisasi Produk Pangan
Direktorat Standardisasi Produk Pangan
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman,
standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengendalian,
pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang pengaturan
dan standardisasi bahan baku dan bahan tambahan pangan.
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman,
standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengendalian,
pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang pengaturan
dan standardisasi pangan khusus.
3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman,
standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengendalian,
pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang pengaturan
dan standardisasi pangan olahan.
4. Penyusunan rencana dan program standardisasi produk pangan.
5. Koordinasi kegiatan fungsional pelaksanaan kebijakan teknis di
standardisasi produk pangan.
6. Evaluasi dan penyusunan laporan standardisasi produk pangan.
9 Pendahuluan – Direktorat Standardisasi Produk Pangan
7
1. Subdirektorat Standardisasi Bahan Baku dan Bahan Tambahan Pangan
Subdirektorat Standardisasi Bahan Baku dan Bahan Tambahan Pangan mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman,
standar, kriteria dan prosedur, evaluasi serta pelaksanaan pengaturan dan standardisasi
bahan baku dan bahan tambahan pangan, yang menyelenggarakan fungsi:
a) Penyusunan rencana dan program standardisasi bahan baku dan bahan tambahan
pangan.
b) Pelaksanaan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman,
standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengaturan dan standardisasi bahan
baku.
c) Pelaksanaan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman,
standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengaturan dan standardisasi bahan
tambahan pangan.
d) Evaluasi dan penyusunan laporan standardisasi bahan baku dan bahan tambahan
pangan.
Subdirektorat Standardisasi Bahan Baku dan Bahan Tambahan Pangan terdiri dari:
a. Seksi Standardisasi Bahan Baku
Seksi Standardisasi Bahan Baku mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
kebijakan teknis, penyusunan rencana dan program, penyusunan pedoman, standar,
kriteria dan prosedur, evaluasi dan penyusunan laporan, serta melakukan pengaturan
dan standardisasi bahan baku.
b. Seksi Standardisasi Bahan Tambahan Pangan
Seksi Standardisasi Bahan Tambahan Pangan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis, penyusunan rencana dan program, penyusunan pedoman,
standar, kriteria dan prosedur, evaluasi dan penyusunan laporan, serta melakukan
pengaturan dan standardisasi bahan tambahan pangan.
2. Subdirektorat Standardisasi Pangan Khusus
Subdirektorat Standardisasi Pangan Khusus mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur,
evaluasi dan pelaksanaan pengaturan dan standardisasi pangan khusus, yang
menyelenggarakan fungsi:
a) Penyusunan rencana dan program standardisasi pangan khusus.
b) Pelaksanaan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman,
standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengaturan dan standardisasi pangan
hasil rekayasa genetika dan iradiasi.
c) Pelaksanaan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman,
standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengaturan dan standardisasi produk
pangan fungsional.
d) Evaluasi dan penyusunan laporan standardisasi pangan khusus.
Direktorat Standardisasi Produk Pangan terdiri dari 3 (tiga) subdirektorat dan 7
(seksi) sebagai berikut (Gambar 1):
Struktur Organisasi
10 Pendahuluan – Direktorat Standardisasi Produk Pangan
8
Subdirektorat Standardisasi Pangan Khusus terdiri dari:
a. Seksi Standardisasi Pangan Hasil Rekayasa Genetika dan Iradiasi
Seksi Standardisasi Pangan Hasil Rekayasa Genetika dan Iradiasi mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan rencana dan program,
penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, evaluasi dan penyusunan laporan,
serta melakukan pengaturan dan standardisasi pangan hasil rekayasa genetika dan
iradiasi.
b. Seksi Standardisasi Produk Pangan Fungsional
Seksi Standardisasi Produk Pangan Fungsional mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis, penyusunan rencana dan program, penyusunan pedoman,
standar, kriteria dan prosedur, evaluasi dan penyusunan laporan, serta melakukan
pengaturan dan standardisasi produk pangan fungsional.
3. Subdirektorat Standardisasi Pangan Olahan
Subdirektorat Standardisasi Pangan Olahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur,
evaluasi dan pelaksanaan pengaturan dan standardisasi pangan olahan, yang
menyelenggarakan fungsi:
a) Penyusunan rencana dan program standardisasi pangan olahan.
b) Pelaksanaan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman,
standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengaturan dan standardisasi produk
pangan.
c) Pelaksanaan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman,
standar, kriteria dan prosedur, serta penyusunan kodex pangan.
d) Evaluasi dan penyusunan laporan standardisasi pangan olahan.
e) Pelaksanaan urusan tata operasional di lingkungan Direktorat Standardisasi Produk
Pangan.
Subdirektorat Standardisasi Pangan Olahan terdiri dari:
a. Seksi Standardisasi Produk Pangan
Seksi Standardisasi Produk Pangan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
kebijakan teknis, penyusunan rencana dan program, penyusunan pedoman, standar,
kriteria dan prosedur, evaluasi dan penyusunan laporan, serta melakukan pengaturan
dan standardisasi produk pangan.
b. Seksi Kodex Pangan
Seksi Kodex Pangan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis,
penyusunan rencana dan program, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan
prosedur, evaluasi dan penyusunan laporan, serta melakukan penyusunan
kodex pangan.
c. Seksi Tata Operasional
Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan urusan tata operasional di
lingkungan Direktorat Standardisasi Produk Pangan.
9 Pendahuluan – Direktorat Standardisasi Produk Pangan
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Standardisasi Produk Pangan
Drs. Tepy Usia, Apt., M.Phil., Ph.D.
Direktur Standardisasi Produk Pangan
Adrianti, S.Si., Apt.
Kasubdit Standardisasi
Pangan Olahan
Yusra Egayanti, S.Si., Apt.
Kasubdit Standardisasi
Pangan Khusus
Dra. Deksa Presiana, Apt., M.Kes.
Kasubdit Standardisasi Bahan Baku dan Bahan Tambahan Pangan
Dra. Lasrida Yuniaty, Apt.
Kasie Standardisasi Produk
Pangan
Ati Widya Perana, SP., MP.
Kasie Kodeks Pangan
Dwi Agustyanti, SP., M.Si.
Kasie Tata Operasional
Pratiwi Yuniarti M., STP., MP.
Kasie Standardisasi Pangan
Fungsional
Sofhiani Dewi, STP, M.Si.
Kasie Standardisasi PHRG
dan Iradiasi
Yeni Restiani, S.Si., Apt.
Kasie Standardisasi Bahan
Baku
Lili Defi Z., S.Pt., M.Si.
Kasie Standardisasi Bahan
Tambahan Pangan
10 Pendahuluan – Direktorat Standardisasi Produk Pangan
Tujuan Manajemen Standardisasi Produk Pangan, adalah:
1. Mengidentifikasi, memilah dan memilih standar, peraturan, pedoman dan code of practice
untuk meningkatkan kinerja dan daya saing industri nasional, regional dan internasional, serta
mampu memberikan perlindungan bagi konsumen.
2. Untuk menghasilkan regulasi, pedoman, standar dan code of practice di bidang pangan yang
applicable.
3. Mendorong peningkatan kemampuan sumber daya manusia di bidang standardisasi agar
mampu menyiapkan regulasi sesuai dengan perkembangan teknologi nasional dan
internasional yang sejalan dengan standar internasional.
4. Melakukan kegiatan advokasi regulasi dengan memberikan masukan kepada pemerintah guna
terciptanya peraturan perundang-undangan yang terpadu dan kepastian hukum untuk
menunjang penerapan Sistem Standardisasi Nasional.
5. Membentuk jejaring aksi dan informasi untuk memasyarakatkan standar dan kebijakan
regulasi pemerintah di bidang standardisasi dengan pihak terkait dan masyarakat umum.
6. Untuk berperan aktif sebagai regulator dalam menjalin jejaring informasi dan sinergi dengan
institusi industri, konsumen dan pakar yang kompeten di bidang standar di tingkat regional
dan internasional.
PENGKAJIAN/
EVALUASI
PENYUSUNAN
PENETAPAN
SOSIALISASI & ADVOKASI
APLIKASI
MONITORING
Peran Direktorat Standardisasi Produk Pangan
Bisnis proses Direktorat Standardisasi Produk Pangan dilaksanakan berdasarkan sistem
standardisasi produk pangan melalui siklus sistem manajemen standardisasi (Gambar 2).
Gambar 2. Siklus Sistem Manajemen Standardisasi
11 Pendahuluan – Direktorat Standardisasi Produk Pangan
Pengkajian dan Evaluasi Standardisasi Produk Pangan
Penyusunan dan Reviu Standar Pangan (Kebijakan, Peraturan,Standar, Pedoman,dan Code of Practice)
Sosialisasi dan Advokasi StandarPangan
Implementasi/Aplikasi Standar Pangan
Pemantauan/ Monitoring Standar Pangan
1 Pengkajian Risiko dalam rangka Pemberian RekomendasiPenggunaan Bahan Tambahan Pangan, Bahan Penolong, dan Cemaran
4 7 9
Penyusunan dan Revisi Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of Practicedi Bidang BB BTP dan Cemaran
Intensifikasi KomunikasiPenerapan Standar Pangan
Implementasi Kebijakan, Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of Practice
Perkuatan Dukungan Manajemen Direktorat StandardisasiProduk Pangan
8
2 Pengkajian Risiko dalam rangka Pemberian RekomendasiPermohonan Komponen Bioaktifdan Klaim padaProduk Pangan dan Pengkajian PRG
5 Penyusunan, Pengkajian dan Revisi Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of Practicedi Bidang Pangan Olahan
Perkuatan Jejaring Nasional, Regional dan Internasional, Sosialisasi dan Advokasi StandarPangan dalam Penerapan
3 Pengkajian Risiko dalam rangka Pemberian RekomendasiKategori Pangan, Label, dan Iklan Pangan
6 Penyusunan dan Revisi Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of Practicedi Bidang Pangan Khusus
Doktor 4%
Apoteker 34%
S2 Teknologi Pangan 14%
S2 Magister Profesional Teknologi Pangan
10%
S2 Kesehatan 3%
S2 Kesehatan Masyarakat 3%
S2 Farmasi 3%
S1 Teknologi Pertanian/Teknologi
Pangan 10%
S1 Komputer 3%
D III Farmasi 3%
D III Manajemen Informatika
3%
D III Akuntansi 3%
SMF/KPAA 7%
Kegiatan Utama Direktorat Standardisasi Produk Pangan pada tahun 2017 merupakan
penjabaran dari bisnis proses, sebagaimana dipaparkan dalam Gambar 3. Kegiatan tersebut
ditunjang dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana Direktorat Standardisasi Produk
Pangan. Pada tahun 2017, sumber daya manusia yang menjalankan tugas dan fungsi organisasi
Direktorat Standardisasi Produk Pangan terdiri dari 30 orang Aparatur Sipil Negara dan 14
tenaga pramubakti. Profil kompetensi sumber daya manusia Direktorat Standardisasi Produk
Pangan berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 3. Penjabaran Bisnis Proses terhadap
Kegiatan Direktorat Standardisasi Produk Pangan
PROFIL PENDIDIKAN ASN DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN TAHUN 2017
Gambar 4. Diagram Profil Pendidikan ASN Direktorat Standardisasi Produk Pangan
14 Perencanaan Kinerja – Sasaran strategis Pendahuluan – Aspek Strategis 12
C. ASPEK STRATEGIS
Pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki. Oleh karena itu, pemenuhan
kebutuhan pangan yang bergizi dan aman merupakan hak asasi setiap orang. Di samping itu,
sektor pangan memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan roda pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Badan POM merupakan Lembaga Non Kementerian yang bertanggung
jawab terhadap pengawasan obat dan makanan. Dalam hal ini, Direktorat Standardisasi
Produk Pangan harus dapat menjawab tantangan tersebut dengan menyiapkan kebijakan
dan regulasi yang mendukung industri pangan nasional untuk dapat bersaing di tingkat
internasional.
Standar merupakan salah satu langkah dalam rangka menjamin keamanan dan mutu pangan
bagi masyarakat. Standar ditingkat regional maupun internasional mengalami dinamika
sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Berbagai upaya juga dilakukan untuk
mengurangi hambatan perdagangan antara lain dengan harmonisasi standar, seperti
harmonisasi di tingkat ASEAN dan Internasional. Disamping itu, tidak dapat dipungkiri
tuntutan masyarakat, inovasi industri, akses pasar, perubahan iklim, gaya hidup dan status
kesehatan masyarakat juga mengalami perkembangan. Mengantisipasi kondisi di atas, maka
perlu penyiapan standar yang tepat sejalan dengan dinamika tersebut untuk mendukung
produk pangan yang beredar aman dan memiliki daya saing. Standar tersebut merupakan
acuan dalam melaksanakan pengawasan baik pre market maupun post market serta acuan
bagi industri pangan dalam menjamin keamanan produknya.
Peran strategis Direktorat Standardisasi Produk Pangan adalah dalam hal penyiapan
perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, serta
pelaksanaan dan pengendalian, bimbingan teknis, dan evaluasi di bidang pengaturan dan
standardisasi produk pangan yang sejalan dengan agenda Nawacita dan dalam rangka
mendukung terwujudnya visi organisasi Badan POM, yaitu:
Meningkatkan Kesehatan dan Daya Saing Bangsa
Penyusunan standar pangan dibutuhkan sebagai prequisite pelaksanaan tugas pengawasan
pangan. Ketersediaan dan pemutakhiran standar perlu dilakukan dalam rangka menjamin
pangan aman, bermanfaat, dan bermutu untuk menjawab tantangan terkait Sustainable
Development Goals (SDGs), perkembangan teknologi, maupun lingkungan strategis lainnya.
Isu-isu strategis pencapaian kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan pada tahun
2017 adalah:
1. Penguatan sistem manajemen standardisasi produk pangan.
2. Penguatan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan baik
nasional maupun internasional.
3. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap standar keamanan produk pangan.
4. Pengembangan infrastruktur berbasis teknologi informasi sistem manajemen
standardisasi produk pangan.
5. Penguatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia.
13 Perencanaan Kinerja
P E R E N C A N A A N K I N E R J A
B A B II
16 Perencanaan Kinerja – Perjanjian Kinerja
Perencanaan Kinerja – Sasaran Strategis 14
Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan strategis, yang dirumuskan
secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan.
Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan dalam kurun
waktu tertentu. Sasaran strategis yang menjadi ukuran pencapaian dari tujuan tersebut
tercantum pada Renstra Tahun 2015-2019 Direktorat Standardisasi Produk Pangan yang telah
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Standardisasi Produk Pangan Nomor
HK.09.52.04.15.2316 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Direktorat Standardisasi Produk
Pangan Tahun 2015-2019 (lampiran 1).
Untuk mendukung pencapaian visi dan misi
Badan POM, maka Direktorat Standardisasi
Produk Pangan sesuai dengan tugas dan
kewenangannya sebagai unit kerja yang
bertanggung jawab dalam penyusunan
standar pangan, menetapkan visi dan misi
Direktorat Standardisasi Produk Pangan
Tahun 2015-2019 yang mengacu pada visi
dan misi Badan POM. Visi dan misi tersebut
dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih
terarah dan operasional berupa perumusan
tujuan strategis organisasi.
Dengan ditetapkannya tujuan strategis
organisasi, maka Direktorat Standardisasi
Produk Pangan dapat secara tepat
mengetahui apa yang harus dilaksanakan
dalam mewujudkan visi melalui misinya
untuk kurun waktu satu sampai lima tahun
ke depan dengan mempertimbangkan
sumber daya dan kemampuan yang dimiliki.
Agar tujuan strategis tercapai maka ditetapkan
sasaran strategis dari Direktorat Standardisasi
Produk Pangan tiap tahun untuk kurun waktu
5 (lima) tahun. Dalam sasaran strategis
dirancang indikator pencapaian sasaran, yaitu
ukuran tingkat keberhasilan pencapaian
sasaran yang telah diidentifikasi untuk
diwujudkan pada tahun bersangkutan dan
disertai dengan targetnya masing-masing.
Indikator kinerja utama Direktorat
Standardisasi Produk Pangan ditetapkan
melalui Keputusan Direktur Standardisasi
Produk Pangan Nomor HK.06.02.52.04.12.2334
Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator
Kinerja Utama (IKU) Tahun 2015-2019
Direktorat Standardisasi Produk Pangan
(Lampiran 2). Visi, misi, sasaran strategis
Direktorat Standardisasi Produk Pangan serta
hubungan antara sasaran strategis, program,
kegiatan dan indikator kinerja Direktorat
Standardisasi Produk Pangan sebagaimana
tertera pada Tabel 1 dan Tabel 2.
a. SASARAN STRATEGIS
15 Perencanaan Kinerja – Sasaran Strategis
Tabel 1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis Direktorat Standardisasi Produk Pangan
Periode 2015-2019
Visi Misi Tujuan Sasaran Strategis
Makanan Aman,
Meningkatkan
Kesehatan
Masyarakat dan
Daya Saing Bangsa
Meningkatkan
sistem pengawasan
makanan berbasis
risiko untuk
melindungi
masyarakat
Meningkatnya
jaminan produk
makanan aman
Menguatnya sistem
pengawasan
makanan
Mendorong
kemandirian pelaku
usaha dalam
memberikan
jaminan keamanan
makanan serta
memperkuat
kemitraan dengan
pemangku
kepentingan
Meningkatnya daya
saing makanan di
pasar lokal dan
global dengan
menjamin mutu dan
mendukung inovasi
Meningkatnya
kemandirian pelaku
usaha, kemitraan
dengan pemangku
kepentingan, dan
partisipasi
masyarakat
Tabel 2. Hubungan Sasaran Strategis, Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan
Sasaran
Strategis/Program Sasaran Kegiatan Kegiatan Indikator
Menguatnya sistem
pengawasan
makanan
Tersusunnya
standar pangan
yang mampu
menjamin pangan
aman, bermanfaat
dan bermutu
Penyusunan standar
pangan
Jumlah standar
pangan yang
disusun
16 Perencanaan Kinerja – Perjanjian Kinerja
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji rencana kerja tahunan yang akan dicapai oleh
para pejabat di setiap unit kerja. Dengan demikian, perjanjian kinerja ini menjadi kontrak
kerja yang harus diwujudkan oleh para pejabat tersebut sebagai penerima amanah dan
pada akhir tahun akan dijadikan sebagai dasar evaluasi kinerja dan penilaian terhadap
pejabat tersebut. Dengan perjanjian kinerja ini, diharapkan para pimpinan unit Eselon II
harus mampu menunjukkan serta mempertanggungjawabkan kinerja unit Eselon I
berdasarkan anggaran yang diterima.
Perjanjian kinerja berisi sasaran, indikator dan target kinerja yang akan dicapai
berdasarkan program dan kegiatan yang direncanakan dan disetujui pada tahun berjalan.
Berdasarkan sasaran strategis Direktorat Standardisasi Produk Pangan telah ditetapkan
bahwa pencapaian kegiatan penyusunan standar diukur dengan indikator jumlah standar
pangan yang disusun dengan target sampai tahun 2019 adalah 70 standar. Standar pangan
dapat berupa rancangan norma standar prosedur dan kriteria (NSPK) yang disusun dalam
rangka antisipasi perkembangan isu, keamanan, mutu, gizi, label dan iklan pangan. NSPK
yang disusun berupa regulasi, pedoman, standar, code of practice yang meliputi pangan
olahan, pangan khusus, bahan baku dan bahan tambahan pangan. Target standar pangan
yang dihasilkan dalam setiap tahun adalah 14 standar (Tabel 3).
Tabel 3. Target Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2015 – 2019
Sasaran
Strategis/
Program
Kegiatan
Strategis
Sasaran
Kegiatan Indikator
Target Kinerja 2
01
5
20
16
20
17
20
18
20
19
Menguatnya
sistem
pengawasan
makanan
Penyusunan
standar
pangan
Tersusunnya
standar pangan
yang mampu
menjamin pangan
aman, bermanfaat
dan bermutu
Jumlah standar
pangan yang
disusun
14 14 14 14 14
Sesuai dengan sasaran strategis dan indikator kinerja utama (IKU) yang diuraikan di atas
maka Perjanjian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan tertera pada Tabel 4.
Detail Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja yang ditandatangani oleh Direktur
Standardisasi Produk Pangan dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4.
Tabel 4. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Sasaran Indikator
Uraian Target
Tersusunnya standar pangan
yang mampu menjamin
pangan aman, bermanfaat dan
bermutu
Jumlah standar pangan
yang disusun
14 standar
17 Perencanaan Kinerja – Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja Tahun 2017 merupakan tahun ketiga pada Renstra Direktorat
Standardisasi Produk Pangan. Untuk mewujudkan kinerja Direktorat Standardisasi Produk
Pangan, telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 7.913.500.000,-. Akan tetapi, sehubungan
dengan adanya pemotongan anggaran pada pertengahan tahun 2017, maka anggaran
Direktorat Standardisasi Produk Pangan pada tahun 2017 semula ditetapkan berjumlah
Rp.7.913.500.000,- menjadi Rp.6.550.029.000,- yang dibagi dalam 27 (dua puluh tujuh)
kegiatan dengan pagu anggaran sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Alokasi Anggaran Tahun 2017
NO. URAIAN KEGIATAN PAGU (Rp)
1. Sosialisasi PP Keamanan Pangan, PP Label dan Iklan Pangan serta
Peraturan di Bidang Pangan
242.252.000
2 Penyusunan dan Revisi Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of
Practice di Bidang BB dan BTP
351.510.000
3. Penyusunan dan Revisi Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of
Practice di Bidang Pangan Khusus
535.162.000
4. Penyusunan dan Revisi Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of
Practice di Bidang Pangan Olahan
302.728.000
5. Penyusunan Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of Practice di
Bidang Pangan dalam rangka Mendukung Peningkatan Daya Saing
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pangan (UMKM Pangan)
82.920.000
6. Kajian dan Penyusunan Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of
Practice dalam rangka Emerging Issue
104.250.000
7. Pengkajian Risiko dalam rangka Pemberian Rekomendasi Penggunaan
Bahan Tambahan Pangan, Bahan Penolong dan Cemaran
161.240.000
8. Pengkajian Risiko dalam rangka Pemberian Rekomendasi Kategori
Pangan, Label, dan Iklan Pangan
50.543.000
9. Pengkajian Risiko dalam rangka Pemberian Permohonan Komponen
Bioaktif dan Klaim pada Produk Pangan dan Pengkajian PRG
62.524.000
10. Kajian Paparan Penggunaan BTP Pewarna dalam rangka Reviu
Kebijakan di Bidang BTP
196.657.000
11. Implementasi Regulasi Pangan Olahan terkait Pembacaan Label
Finalisasi
204.427.000
12. Pengembangan Media Sosialisasi Standar di Bidang Bahan Tambahan
Pangan
112.206.000
13. Kajian Pemahaman Masyarakat terhadap Iklan Pangan Olahan 135.158.000
14. Partisipasi Aktif pada Sidang Codex dan Pertemuan Internasional 426.202.000
15. Koordinasi Penyusunan Posisi Indonesia dalam rangka Perumusan
Standar Codex
266.147.000
16. Sosialisasi Pedoman Ritel Pangan 130.335.000
17. Antisipasi Harmonisasi ACCSQ PFPWG 20.591.000
18. Intensifikasi Komunikasi Penerapan Standar Pangan 71.734.000
19. Intervensi UMKM dalam rangka Implementasi Standar Mutu dan
Keamanan Pangan UMKM
275.967.000
20. Peningkatan Kompetensi Pegawai Direktorat Standardisasi Produk
Pangan (Bahasa Inggris, Kuliah Umum, Training/Food Safety Course
dan Seminar)
307.688.000
20 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
NO. URAIAN KEGIATAN PAGU (Rp)
21. Evaluasi Kedeputian III pada Direktorat Standardisasi Produk Pangan 210.530.000
22. Perkuatan Jejaring Lintas Sektor dalam rangka Standardisasi Produk
Pangan
110.630.000
23. Antisipasi Pelayanan Publik 9.549.000
24. Evaluasi dan Perencanaan Direktorat Standardisasi Produk Pangan 121.610.000
25. Operasional Kegiatan Direktorat Standardisasi Produk Pangan 1.678.569.000
26. Pengadaan Alat Pengolah Data Direktorat Standardisasi Produk
Pangan
178.900.000
27. Pengadaan Fasilitas Kantor dan Peralatan Kantor Direktorat
Standardisasi Produk Pangan
200.000.000
TOTAL 6.550.029.000
C. Cara Pengukuran Indikator Pengukuran indikator kinerja dilakukan dengan cara menghitung realisasi setiap indikator
dari setiap sasaran strategis sesuai dengan definisi operasional indikator yang ditetapkan pada
saat perencanaan kinerja. Selanjutnya dihitung persentase capaian kinerja untuk masing-
masing indikator dengan cara membandingkan antara realisasi dan target yang telah
ditetapkan pada perjanjian kinerja. Indikator Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan
adalah indikator positif (semakin tinggi realisasinya, semakin baik kinerjanya), dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut:
Kriteria Pencapaian Indikator
Terdapat 5 (lima) kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja dengan memperhatikan
perbandingan antara realisasi dan target pada Tabel 6 berikut:
Tabel 6. Kriteria Mengevaluasi Kinerja dengan Perbandingan antara Realisasi dan Target
Kriteria Capaian Target
Memuaskan 100% < X < 125%
Baik 100%
Cukup 75% < X < 100%
Kurang X < 75%
Tidak dapat disimpulkan X > 125%
Selain kriteria perbandingan antara target dan realisasi di atas. Kendala dan permasalahan
yang dihadapi perlu diuraikan juga pada pencapaian masing-masing sasaran strategis.
Perencanaan Kinerja – Cara Pengukuran Indikator 18
% Capaian =Realisasi
Target 𝑥 100%
23 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Jika IE ≥ SE, maka kegiatan dianggap efisien
Jika IE < SE, maka kegiatan dianggap tidak efisien
Efisiensi kegiatan
Efisiensi kegiatan adalah kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan input yang lebih
sedikit dalam menghasilkan output yang sama atau penggunaan input yang sama dapat
menghasilkan output yang lebih besar, atau persentase capaian output sama/lebih tinggi
daripada persentase capaian input.
Efisiensi suatu kegiatan dapat disimpulkan setelah membandingkan Indeks Efisiensi (IE)
terhadap Standar Efisiensi (SE). Indeks Efisiensi diperoleh dengan membagi % Capaian Output
terhadap % Capaian Input sebagaimana rumus di bawah ini:
Sedangkan SE merupakan angka pembanding yang dijadikan dasar dalam menilai efisiensi.
Angka ini bisa berupa angka capaian efisiensi tahun lalu, angka capaian efisiensi instansi lain
untuk kegiatan yang sama, atau angka capaian efisiensi sesuai dengan rencana capaian target,
dan sebagainya.
Dalam laporan ini SE yang digunakan adalah angka capaian efisiensi sesuai dengan rencana
capaian/target yaitu 1, yang diperoleh dengan memakai rumus di bawah ini :
Indeks Efisiensi kemudian dibandingkan dengan SE dan kategori penilaian diberikan dengan
cara sebagai berikut:
Kemudian, terhadap kegiatan yang efisien atau tidak efisien tersebut diukur Tingkat Efisiensi
(TE), yang menggambarkan seberapa besar efisiensi/ketidakefisienan yang terjadi pada masing-
masing kegiatan, dengan menggunakan rumus berikut :
Inefisiensi dapat menyebabkan pemborosan/kerugian negara, tetapi tidak selalu demikian. Ada
juga inefisiensi yang tidak mengakibatkan terjadinya pemborosan/kerugian negara antara lain :
Jika input kegiatan bukan dana, melainkan hanya SDM atau metode peralatan dan
sebagainya.
Realisasi input melebihi anggaran atau output lebih rendah dari targetnya akibat kenaikan
harga yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
IE =% Capaian Output
% Capaian Input
SE =% Rencana Capaian Output
% Rencana Capaian Input
=100
100 = 1
Perencanaan Kinerja – Cara Pengukuran Indikator 19
TE =IE − SE
SE
20 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A
B A B III
Akuntabilitas Kinerja
23 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Visi dan Misi Pembangunan Nasional untuk tahun 2015-2019 telah ditetapkan dalam
Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019. Visi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 adalah
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong
Royong”. Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) misi pembangunan, yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara
hukum;
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional; dan
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Sejalan dengan visi dan misi pembangunan dalam RPJMN 2015-2019, maka Badan POM telah
menetapkan Visi Badan POM 2015-2019 yaitu:
Visi Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya adalah sama dengan
visi Badan POM. Memperhatikan visi Badan POM dan Deputi Bidang Pengawasan Keamanan
Pangan dan Bahan Berbahaya, Direktorat Standardisasi Produk Pangan memandang bahwa
untuk pencapaian visi tersebut serta peran strategis Direktorat Standardisasi Produk Pangan,
visi Direktorat Standardisasi Produk Pangan adalah sama dengan visi Badan POM dan Deputi
Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya.
A. CAPAIAN KINERJA DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN TAHUN 2017
Obat dan Makanan Aman
Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa
21
20 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Visi, Misi dan tujuan strategis yang telah ditetapkan Direktorat Standardisasi Produk Pangan
dijabarkan dalam Sasaran Strategis yang menggambarkan output yang akan dihasilkan selama
kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan dalam 5 (lima) periode tahunan melalui
serangkaian program dan kegiatan yang telah dituangkan dalam Renstra Tahun 2015-2019
dan Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017.
Sebagaimana telah dipaparkan pada Bab II, sasaran strategis Direktorat Standardisasi Produk
Pangan adalah “Tersusunnya standar pangan yang mampu menjamin pangan aman,
bermanfaat, dan bermutu” dengan indikator kinerja “Jumlah Standar Pangan yang
Disusun”.
Pengukuran kinerja merupakan salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen
kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan pelayanan publik dan meningkatkan
akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya
dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Hal ini tercantum dalam
Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran tersebut
dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang (seharusnya) terjadi dengan kinerja
yang diharapkan.
Pengukuran kinerja bertujuan untuk mendorong instansi pemerintah, dalam hal ini Direktorat
Standardisasi Produk Pangan, dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas
dari kebijakan dan program serta dapat menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak
yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja Direktorat Standardisasi Produk
Pangan. Pengukuran kinerja dilakukan terhadap kinerja kegiatan dan kinerja sasaran dengan
memanfaatkan data kinerja, yang diperoleh melalui dua sumber, yaitu: (1) data internal,
berasal dari sistem informasi internal Direktorat Standardisasi Produk Pangan; dan (2) data
eksternal, berasal dari luar Direktorat Standardisasi Produk Pangan.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing
indikator kinerja sasaran. Tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut disajikan
pada Tabel 7. Detail pengukuran kinerja terdapat pada Lampiran 5.
Tabel 7. Pengukuran Kinerja Sasaran Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Standardisasi Produk Pangan
Tahun Anggaran : 2017
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI
%
CAPAIAN
Tersusunnya standar pangan yang
mampu menjamin pangan aman,
bermanfaat, dan bermutu
Jumlah Standar
Pangan yang
Disusun
14
standar
14
standar
100
Pengukuran kinerja sasaran dihitung berdasarkan target kinerja yang ditetapkan dalam
perjanjian kinerja sebelumnya. Direktorat Standardisasi Produk Pangan dapat memperoleh
capaian kinerja sasaran 100% dengan menghasilkan 14 standar dan tetap memperhatikan
Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/
Lembaga dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017.
22
23 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Gambar 5 berikut merupakan hasil capaian kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan
Tahun 2017 berupa 14 standar.
Rancangan Peraturan Badan POM tentang Label Pangan Olahan
Rancangan Revisi Peraturan Kepala Badan POM Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan 04.0 Buah dan Sayur (termasuk Jamur, Umbi, Kacang termasuk Kacang Kedelai, dan Lidah Buaya), Rumput Laut dan Biji-bijian
Rancangan Revisi Peraturan Kepala Badan POM Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan 09.0 Ikan dan Produk Perikanan termasuk Moluska, Krustase, Ekinodermata, serta Amfibi dan Reptil
Pedoman Cokelat
SUBD
IT. S
TAND
ARDI
SASI
pan
gan
olah
an
Pedoman Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada Produk Olahan Daging untuk UMKM
HASIL capaian kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Rancangan Peraturan Badan POM tentang Bahan Penolong dalam Proses Pengolahan Pangan
Rancangan Peraturan Badan POM tentang Batas Maksimum Cemaran Kimia dalam Pangan Olahan
Rancangan Peraturan Badan POM tentang Angka Konsumsi Pangan
Rancangan Peraturan Badan POM tentang Bahan Baku Pangan yang Dilarang dalam Pangan Olahan SU
BDIT
. STA
NDAR
DISA
SI
BAHA
N BA
KU &
BTP
Rancangan Peraturan Badan POM tentang Pengawasan Pangan Produk Rekayasa Genetik
Rancangan Peraturan Badan POM tentang Pengawasan Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi Khusus (Pangan Olahan untuk Diet Khusus)
Rancangan Peraturan Badan POM tentang Pengawasan Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi Khusus (Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus)
Rancangan Peraturan Badan POM tentang Pangan Iradiasi
SUBD
IT. S
TAND
ARDI
SASI
pan
gan
khus
us
Rancangan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Jenis Senyawa Gizi (Nutrient Compounds) yang Dapat Ditambahkan dalam Pangan Olahan
1
2
4
3
5
7
6
9
8
11
10
13
12
14
Penyusunan dan Revisi Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of Practice di Bidang Pangan Khusus
Penyusunan, Pengkajian dan Revisi Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of Practice di Bidang Pangan Olahan
Penyusunan dan Revisi Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of Practice di Bidang BB BTP dan Cemaran
Gambar 5. Hasil Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
20 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Penetapan target rencana aksi perjanjian kinerja per triwulan tahun 2017
mempertimbangkan urutan tahapan penyusunan standar pada Tabel 8.
Tabel 8. Target Capaian Berdasarkan Tahapan Penyusunan Standar
Tahapan Penyusunan Standar Target dalam (%)
Pengumpulan data/materi 8
Pengkajian pustaka 12
Penyusunan rancangan awal 10
Pembahasan dengan stakeholder dan tim ahli 40
Konsultasi publik 8
Pembahasan rancangan akhir 12
Penyelesaian rancangan akhir 5
Proses verbal (legalisasi) 5
Total 100
Pencapaian target per triwulan tahun 2017 Direktorat Standardisasi Produk Pangan dapat dilihat pada Lampiran 6.
Target tersusunnya 14 standar selama tahun 2017 tercapai karena ditunjang oleh kinerja masing-masing Subdirektorat di bawah Direktorat Standardisasi Produk Pangan sebagaimana Perjanjian Kinerja yang telah disepakati. Standar yang disusun terdiri dari 11 peraturan, 2 pedoman dan 1 standar. Capaian output tersebut sebagaimana diuraikan sebagai berikut:
1. Subdirektorat Standardisasi Bahan Baku dan Bahan Tambahan Pangan
Target Subdirektorat Standardisasi Bahan Baku dan Bahan Tambahan Pangan tahun
2017 adalah tersusunnya 4 standar, dan target ini berhasil dicapai sesuai dengan
Perjanjian Kinerja tahun 2017 (Lampiran 7).
Tabel 9. Daftar Hasil Capaian Kinerja Subdirektorat Standardisasi Bahan Baku dan Bahan
Tambahan Pangan Tahun 2017
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN
Tersusunnya standar
pangan yang mampu
menjamin pangan aman,
bermanfaat, dan
bermutu
Jumlah Standar
Pangan yang
Disusun
4 standar 4 standar 100
Standar yang berhasil disusun terdiri dari 4 peraturan, yaitu:
a) Rancangan Peraturan Badan POM tentang Bahan Penolong dalam Proses
Pengolahan Pangan
Badan POM telah menerbitkan Peraturan terkait Bahan Penolong, yaitu:
1. Peraturan Kepala Badan POM Nomor 7 Tahun 2015 tentang Penggunaan Amonium
Sulfat sebagai Bahan Penolong dalam Proses Pengolahan Nata de Coco; dan
2. Peraturan Kepala Badan POM Nomor 10 Tahun 2016 tentang Penggunaan Bahan
Penolong Golongan Enzim dan Golongan Penjerap Enzim dalam Pengolahan Pangan.
24
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
b) Rancangan Peraturan Badan POM tentang Batas Maksimum Cemaran Kimia dalam
Pangan Olahan
Badan POM telah menerbitkan Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.00.06.1.52.4011
Tahun 2009 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam
Makanan. Mengingat perkembangan ilmu pengetahuan di bidang pangan dan dinamika
regulasi di regional maupun
internasional serta data hasil studi
terkini, Badan POM, dalam hal ini
Direktorat Standardisasi Produk Pangan
merevisi peraturan tersebut. Tahun
2017, revisi peraturan dimaksud
difokuskan pada substansi ketentuan
batas maksimum cemaran kimia yang
terdiri dari cemaran mikotoksin dan
cemaran kimia lain. Pembahasan revisi
peraturan batas maksimum cemaran
mikotoksin dan cemaran kimia lain diawali dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD),
penyusunan rancangan awal, pembahasan dengan Tim Pakar, dan konsultasi publik.
Cemaran mikotoksin yang diatur meliputi aflatoksin, deoksinivalenol, fumonisin,
okratoksin, dan patulin, sedangkan cemaran kimia lain yang diatur adalah dioksin, 3-
monokloropropan-1,2-diol (3-MCPD), dan polisiklik aromatik hidrokarbon (polycyclic
aromatic hydrocarbon/PAH).
c) Rancangan Peraturan Badan POM tentang Angka Konsumsi Pangan
Perhitungan paparan yang dilakukan selama ini merupakan salah satu tahap pengkajian
risiko yang dilakukan dengan menggunakan suatu acuan asumsi konsumsi. Acuan
konsumsi tersebut masih berupa kesepakan lintas sektor dan expert judgement dari tim ahli
terkait sehingga belum merupakan jumlah riil konsumsi masyarakat Indonesia. Disamping
itu dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang pangan dan perubahan pola
konsumsi masyarakat Indonesia, acuan konsumsi tersebut perlu juga diperbaharui. Upaya
memperbaharui acuan konsumsi ini juga sejalan dengan telah tersedianya data Survei
Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan.
Badan POM menggunakan data SKMI 2014 sebagai referensi utama dalam penyusunan
angka konsumsi pangan yang akan ditetapkan. Tujuan umum penyusunan Peraturan Badan
POM tentang Angka Konsumsi Pangan adalah untuk menetapkan angka konsumsi pangan
Konsultasi Publik dalam rangka Rancangan Peraturan Badan POM tentang Bahan Penolong dalam Proses Pengolahan Pangan
Direktorat Standardisasi Produk
Pangan, merevisi kedua Peraturan
tersebut dengan melakukan
penyusunan Rancangan Peraturan
Badan POM tentang Bahan Penolong
dalam Proses Pengolahan Pangan dalam
upaya simplifikasi peraturan terkait
bahan penolong.
Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Badan POM tentang Batas Maksimum Cemaran Kimia dalam Pangan Olahan
25 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
dalam suatu kebijakan hukum. Sedangkan
tujuan khusus dari penyusunan peraturan
ini diantaranya adalah sebagai acuan
konsumsi pangan serta sebagai acuan
dalam penetapan batas maksimum
cemaran pangan, bahan tambahan pangan,
bahan penolong, dan senyawa bioaktif.
d) Rancangan Peraturan Badan POM tentang Bahan Baku Pangan yang Dilarang dalam
Pangan Olahan
Bahan baku yang digunakan dalam pangan harus memiliki sejarah atau lazim digunakan
sebagai pangan serta tidak memiliki efek yang mengganggu, merugikan dan
membahayakan kesehatan manusia. Selain itu, bahan baku tersebut tidak termasuk bahan
baku yang dilarang digunakan di komoditi lain (seperti obat tradisional, suplemen
kesehatan). Mempertimbangkan hal tersebut, perlu disusun ketentuan tentang bahan baku
yang tidak dapat digunakan dalam pangan olahan. Bahan baku ini diketahui memiliki efek
yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Selain itu,
bahan baku tersebut termasuk bahan baku yang dilarang digunakan di komoditi lain (obat
tradisional, suplemen kesehatan). Setelah melalui pembahasan dengan melibatkan Tim
Ahli, industri dan internal kedeputian 3, kedeputian 2, dan Biro Hukmas serta konsultasi
publik yang dilaksanakan pada tanggal 28 September 2017, disepakati rancangan
Peraturan Kepala Badan POM tentang Bahan Baku yang Dilarang dalam Pangan Olahan.
2. Subdirektorat Standardisasi Pangan Khusus
Target Subdirektorat Standardisasi Pangan Khusus tahun 2017 adalah tersusunnya 5 standar,
dan target ini berhasil dicapai sesuai Perjanjian Kinerja tahun 2017 (Lampiran 8).
Tabel 10. Daftar Hasil Capaian Kinerja Subdirektorat Standardisasi Pangan Khusus Tahun
2017
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN
Tersusunnya standar pangan
yang mampu menjamin
pangan aman, bermanfaat,
dan bermutu
Jumlah Standar
Pangan yang
Disusun
5 standar 5 standar 100
Standar yang berhasil disusun terdiri dari 4 peraturan dan 1 standar yaitu:
a) Rancangan Peraturan Badan POM tentang Pengawasan Pangan Produk Rekayasa
Genetik
Badan POM telah menerbitkan 3 (tiga) Peraturan terkait Pangan Produk Rekayasa Genetik
yaitu Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.03.1.23.03.12.1563
Tahun 2012 tentang Pedoman Pengkajian Keamanan Pangan Produk Rekayasa Genetik;
Pertemuan Penyusunan Rancangan Peraturan Badan POM tentang Angka Konsumsi Pangan
26
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.03.1.23.03.12.1564 Tahun 2012 tentang
Pengawasan Pelabelan Pangan Produk
Rekayasa Genetik; dan Peraturan Kepala
Badan POM Nomor HK.03.1.23.03.12.1564
Tahun 2012 tentang Pengawasan Pelabelan
Pangan Produk Rekayasa Genetik. Direktorat
Standardisasi Produk Pangan, merevisi
ketiga Peraturan tersebut dengan melakukan
penyusunan.
Rancangan Peraturan Badan POM tentang Pengawasan Pangan Produk Rekayasa Genetik
dalam upaya simplifikasi peraturan terkait pangan produk rekayasa genetik dan
penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyusunan
Rancangan Peraturan Badan POM tersebut dilaksanakan melalui rapat pembahasan,
pengambilan contoh pangan PRG dan pengujian laboratorium, konsultasi publik, dan rapat
pembahasan setelah konsultasi publik.
b) Rancangan Peraturan Badan POM tentang Pengawasan Pangan Olahan untuk
Keperluan Gizi Khusus (Pangan Olahan untuk Diet Khusus)
Badan POM telah menerbitkan sejumlah peraturan terkait pangan olahan tertentu yaitu
Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.52.08.11.07235 Tahun 2011 tentang
Pengawasan Formula Bayi dan Formula Bayi Untuk Keperluan Medis Khusus, Peraturan
Kepala Badan POM Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan
POM Nomor HK.03.1.52.08.11.07235 Tahun 2011 tentang Pengawasan Formula Bayi dan
Formula Bayi Untuk Keperluan Medis Khusus, Peraturan Kepala Badan POM Nomor 30
Tahun 2013 tentang Pengawasan Formula Lanjutan, Peraturan Kepala Badan POM Nomor
31 Tahun 2013 tentang Pengawasan Formula Pertumbuhan, dan Peraturan Kepala Badan
POM Nomor 33 Tahun 2013 tentang Pengawasan Minuman Khusus Ibu Hamil dan/atau Ibu
Menyusui. Selain itu, pada tahun 2016, Direktorat Standardisasi Produk Pangan telah
melakukan penyusunan Rancangan Peraturan Badan POM tentang Pengawasan Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).
Peraturan Badan POM terkait Formula Bayi, Formula Lanjutan, Formula Pertumbuhan,
Minuman Khusus Ibu Hamil dan/atau Ibu Menyusui dan Rancangan Peraturan terkait
MP-ASI tersebut akan disimplifikasi dan diatur dalam peraturan ”payung” yang mengatur
persyaratan keamanan, mutu dan gizi pangan, ketentuan pelabelan dan ketentuan
peredaran produk Pangan Olahan Diet Khusus (PDK) dan Pangan Olahan untuk Keperluan
Medis Khusus (PKMK). Selain simplifikasi peraturan tersebut, juga disusun PDK Pangan
Olahragawan. Mengingat banyaknya jenis PDK, maka penyusunan persyaratan untuk jenis
PDK dilakukan secara bertahap, untuk tahun 2017 telah disusun 5 (lima) persyaratan
untuk PDK yaitu Formula Bayi, Formula Lanjutan, MP-ASI, Minuman Khusus Ibu Hamil
dan/atau Ibu Menyusui, dan Pangan Olahragawan.
Pertemuan Penyusunan Rancangan Peraturan Badan POM tentang Pengawasan Pangan Produk Rekayasa Genetik
27 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Pertemuan Penyusunan Rancangan Peraturan Badan POM tentang Pengawasan Pangan Olahan untuk keperluan Gizi Khusus (Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus)
c) Rancangan Peraturan Badan POM tentang Pengawasan Pangan Olahan untuk
Keperluan Gizi Khusus (Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus)
Pada tahun 2017, Badan POM, dalam hal
ini Direktorat Standardisasi Produk
Pangan melanjutkan kegiatan penyusunan
persyaratan Pangan Olahan untuk
Keperluan Medis Khusus yang disusun
dalam Rancangan Peraturan Badan POM
tentang Pengawasan Pangan Olahan untuk
Keperluan Gizi Khusus. Rancangan
peraturan ini merupakan peraturan
“payung” yang mengatur persyaratan
keamanan, mutu dan gizi pangan,
ketentuan pelabelan dan ketentuan peredaran produk Pangan untuk Keperluan Gizi Khusus
(PKGK) yang meliputi Pangan Olahan Diet Khusus (PDK) dan Pangan Olahan untuk
Keperluan Medis Khusus (PKMK). Jenis PKGK sebagaimana tercantum pada Lampiran 10.
Mengingat banyaknya jenis PKMK, maka penyusunan persyaratan untuk jenis PKMK
dilakukan secara bertahap, untuk tahun 2017 telah disusun 7 (tujuh) persyaratan yaitu
Inborn Errors of Metabolism (Isovaleric, academia, Tyrosinemia, Phenylketonuria, MSUD
(Maple Syrup Urine Disease)) untuk kelompok bayi dan anak serta untuk kelompok dewasa,
PKMK untuk penyandang Diabetes, PKMK untuk pasien penyakit Ginjal Kronik, dan PKMK
untuk pasien penyakit Hati Kronik.
Muatan dalam rancangan peraturan tersebut telah dibahas melalui beberapa pertemuan
termasuk 2 (dua) kali konsultasi publik dan Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan
tim ahli, praktisi kesehatan, pemerintah lintas sektor, perwakilan konsumen, pelaku usaha,
Biro Hukmas Badan POM, serta unit di lingkungan Kedeputian III.
d) Rancangan Peraturan Badan POM tentang Pangan Iradiasi
Sesuai dengan amanah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan bahwa ketentuan tentang pangan iradiasi ditetapkan oleh
Kepala Badan POM, sehingga revisi terhadap peraturan tersebut, dilakukan dengan
menggabungkan antara Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 701/Menkes/Per/
VIII/2009 tentang Iradiasi dan Peraturan Kepala Badan POM Nomor 26 Tahun 2013
tentang Pengawasan Pangan Iradiasi menjadi Peraturan Badan POM tentang Pangan
Iradiasi.
Penyusunan rancangan Peraturan Badan POM tentang Pangan Iradiasi dilakukan sejak
bulan Februari 2017 sampai bulan Agustus 2017, dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholder) baik internal maupun eksternal Badan POM, antara lain:
Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Tenaga Nuklir
Nasional, Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman
Indonesia (GAPMMI), PT. Gerak Tani, dan Badan POM (Biro Hukum dan Humas, Direktorat
Penilaian Keamanan Pangan, Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan,
Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan, Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan
Berbahaya, dan Direktorat Standardisasi Produk Pangan).
28
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
e) Rancangan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Jenis Senyawa Gizi (Nutrient
Compounds) yang Dapat Ditambahkan dalam Pangan Olahan
Saat ini di Indonesia belum ada standar/peraturan yang mengatur jenis senyawa gizi yang
dapat digunakan dalam pangan. Senyawa gizi yang ditambahkan dalam pangan olahan
selama ini mengacu pada Codex Advisory List of Nutrient Compounds for Use in Foods for
Special Dietary Uses Intended for Infants and Young Children – CAC/GL 10-1979 atau
standar/regulasi lain. Oleh karena itu, Badan POM memandang perlu untuk menyusun
standar dimaksud.
Penyusunan RSNI ini dilakukan oleh Komite Teknis 67:01 Pangan Olahan Tertentu yang
dibentuk melalui Surat Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Nomor
681/IV.22/02/1988. Sekretariat Komite Teknis 67:01 Pangan Olahan Tertentu tersebut
berada di Direktorat Standardisasi Produk Pangan. Dokumen RSNI3 disampaikan kepada
BSN pada tanggal 29 November 2017 untuk dilanjutkan dengan proses jajak pendapat yang
dilaksanakan selama 2 (dua) bulan, yaitu mulai tanggal 18 Desember 2017 sampai dengan
17 Februari 2018. Proses jajak pendapat dilakukan secara online melalui website BSN,
yang diikuti oleh anggota Komtek 67:01, Pangan Olahan Tertentu dan anggota Masyarakat
Standardisasi Indonesia (MASTAN) kelompok minat yang relevan.
3. Subdirektorat Standardisasi Pangan Olahan
Target Subdirektorat Standardisasi Pangan Olahan tahun 2017 adalah tersusunnya 5 standar,
dan target ini berhasil dicapai sesuai dengan Perjanjian Kinerja tahun 2017 (Lampiran 9).
Tabel 11. Daftar Hasil Capaian Kinerja Subdirektorat Standardisasi Pangan Olahan Tahun
2017
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI
%
CAPAIAN
Tersusunnya standar
pangan yang mampu
menjamin pangan aman,
bermanfaat, dan bermutu
Jumlah Standar
Pangan yang
Disusun
5 standar 5 standar 100
Standar yang berhasil disusun terdiri dari 3 peraturan dan 2 pedoman yaitu:
a) Rancangan Peraturan Badan POM tentang Label Pangan Olahan
Persyaratan label pangan olahan telah diatur dalam Lampiran IV Peraturan Kepala Badan
POM Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pendaftaran Pangan Olahan. Dinamisnya
permasalahan label menjadi pertimbangan bahwa diperlukan pengaturan label pangan
olahan dalam peraturan tersendiri. Bersamaan dengan direvisinya Peraturan Kepala Badan
POM Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pendaftaran Pangan Olahan, Direktorat Standardisasi
Produk Pangan melakukan penyusunan Rancangan Peraturan Badan POM tentang Label
Pangan Olahan
b) Rancangan Revisi Peraturan Badan POM Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kategori
Pangan 04.0 Buah dan Sayur (termasuk Jamur, Umbi, Kacang termasuk Kacang
Kedelai, dan Lidah Buaya), Rumput Laut dan Biji-bijian
Kategori Pangan telah diatur melalui Peraturan Kepala Badan POM Nomor 21 Tahun 2016
tentang Kategori Pangan. Latar belakang dilakukannya revisi antara lain penyesuaian
29 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Gambar 7. Buku Pedoman Penggunaan Bahan Tambahan Pangan pada Produk Olahan Daging untuk UMKM
dengan perubahan Kategori Pangan pada Codex GSFA, perubahan SNI, dan untuk
mengakomodir inovasi produk pangan. Penyusunan revisi dilakukan dengan metode
diskusi yang melibatkan Badan POM, industri, tenaga ahli, dan instansi terkait.
c) Rancangan Revisi Peraturan Badan POM Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kategori
Pangan 09.0 Ikan dan Produk Perikanan termasuk Moluska, Krustase,
Ekinodermata, serta Amfibi dan Reptil
Selain revisi terhadap Kategori Pangan 04.0 Buah dan Sayur (termasuk Jamur, Umbi,
Kacang termasuk Kacang Kedelai, dan Lidah Buaya), Rumput Laut dan Biji-bijian, pada
tahun 2017 juga telah dilakukan revisi pada Kategori Pangan 09.0 Ikan dan Produk
Perikanan termasuk Moluska, Krustase, Ekinodermata, serta Amfibi dan Reptil.
Proses revisi dilakukan dengan melakukan kajian dan diskusi dengan para ahli teknologi
pangan, tenaga pengawas pangan dan asosiasi industri pangan. Tahapan yang dilakukan
meliputi pertemuan awal, pertemuan pembahasan, konsultasi publik, dan pertemuan
finalisasi.
d) Pedoman Cokelat
e) Pedoman Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada Produk Olahan Daging
untuk UMKM
dapat menjadi acuan pelaku UMKM dalam menggunakan BTP
mengikuti Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik
(CPPOB) atau Cara Pengolahan Pangan yang Baik (CPPB).
Tujuan dari penyusunan pedoman ini adalah memberikan
acuan dan informasi kepada UMKM terkait jenis pangan yang
termasuk ke dalam produk olahan daging beserta jenis dan
jumlah BTP yang dapat digunakan.
Cokelat merupakan produk olahan kakao yang
pengelompokannya dalam kategori pangan cukup kompleks
sehingga diperlukan penyusunan pedoman cokelat untuk
memudahkan pengkategoriannya dalam kategori pangan.
Pedoman ini berisi ketentuan lebih lanjut mengenai cokelat
yang diatur dalam Peraturan Kepala Badan POM Nomor 21
Tahun 2016 tentang Kategori Pangan, yaitu pada Kategori
Pangan 05.1.4 Produk Kakao dan Cokelat; dan Kategori Pangan
05.1.5 Cokelat Imitasi, Produk Pengganti Cokelat. Pedoman ini
digunakan untuk memberikan panduan bagi kegiatan
pengawasan pre-market dan pelaku usaha tentang
pengkategorian cokelat, cokelat imitasi, dan produk
turunannya.
Gambar 6. Buku Pedoman Cokelat
Berdasarkan profil UMKM 2013-2016 menunjukkan bahwa sebesar 5% produk olahan
daging diproduksi oleh UMKM yang pada pembuatannya menggunakan Bahan Tambahan
Pangan (BTP). Jenis BTP yang paling banyak digunakan pada produk olahan daging adalah
pengawet dan penguat rasa. Berdasarkan hal tersebut di atas, perlu disusun pedoman yang
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
Berdasarkan analisa pencapaian kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan tahun 2017
dengan membandingkan antara target dan realisasi maka kriteria pencapaian indikator adalah
sebagai berikut:
Jumlah Standar Pangan yang Disusun Kategori : Baik (100%)
Tercapainya kategori BAIK, merupakan hasil dari perencanaan yang matang dan ketepatan
dalam menghitung kebutuhan peraturan/standar/pedoman yang dibutuhkan. Apabila
dibandingkan dengan capaian yang berhasil dicapai pada tahun 2016 sebanyak 10 standar
menunjukkan terjadinya peningkatan capaian indikator. Namun capaian indikator yang lebih
rendah pada tahun 2016 tersebut disebabkan adanya penghematan anggaran dimana
berdasarkan Surat Pernyataan Sekretaris Utama Nomor KU.02.04.2.21.09.16.3349 tanggal 9
September 2016, disebutkan bahwa Sekretaris Utama Badan POM menyetujui penyesuaian
volume keluaran (output) dari kegiatan non prioritas pada Direktorat Standardisasi Produk
Pangan pada tahun 2016 yang semula ditetapkan 14 standar, dikurangi menjadi 10 standar.
Tabel 12 menunjukkan perbandingan kinerja tahun 2015 sampai dengan 2017. Target kinerja
Direktorat Standardisasi Produk Pangan sampai tahun 2017 berdasarkan Renstra 2015 – 2019
adalah 42 standar. Capaian kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan sampai dengan
tahun 2017 adalah 38 standar.
Tabel 12. Perbandingan Kinerja Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2017
Sasaran Kegiatan Indikator
2015 2016 2017
Re
ali
sasi
Tin
gk
at
Ca
pa
ian
Re
ali
sasi
Tin
gk
at
Ca
pa
ian
Re
ali
sasi
Tin
gk
at
Ca
pa
ian
Tersusunnya
standar pangan yang
mampu menjamin
pangan aman,
bermanfaat dan
bermutu
Jumlah standar
pangan yang
disusun
14 100% 10 100% 14
100%
Pada tahun 2017, beberapa penyusunan standar atau regulasi yang dilaksanakan oleh
Direktorat Standardisasi Produk Pangan merupakan bentuk revisi yang disertai penggabungan
dari beberapa standar atau regulasi yang sebelumnya telah ditetapkan. Hal ini dilaksanakan
sejalan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Pusat di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dimana pemerintah
melakukan simplifikasi regulasi di bidang perizinan dan investasi yang dilakukan dengan cara
berkoordinasi dengan 20 kementerian/lembaga dimana Badan POM merupakan salah satu
lembaga tersebut.
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa kegiatan Direktorat Standardisasi Produk
Pangan Tahun 2017 yang dimaksud dalam laporan ini adalah kegiatan yang dianggap strategis
dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, yang dilaksanakan oleh Direktorat
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja 2017 Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 31
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Standardisasi Produk Pangan, dan dibiayai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) Tahun 2017. Untuk mencapai sasaran strategis tahun 2017 dari pagu anggaran sebesar
Rp.7.913.500.000,- dan kemudian dilakukan self-blocking menjadi sebesar Rp.6.550.029.000,-
telah direalisasikan sebesar Rp.6.458.580.776,- atau 81.61 % (sebelum self-blocking) dan
98.60.% (sesudah self-blocking), dengan rincian sesuai Tabel 13. Jumlah kegiatan yang
direncanakan pada tahun anggaran 2017 adalah sebanyak 28 kegiatan dan dengan adanya self-
blocking menjadi 27 kegiatan.
Dari seluruh sub kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2017 telah dicapai efisiensi 100%
dengan TE (Tingkat Efisinesi) yang bervariasi antara 0,00 hingga 0.11. Tabel Evaluasi efisiensi
kegiatan Direktorat Standardisasi Produk Pangan tahun 2017 dapat dilihat pada Lampiran 11.
Tabel 13. Realisasi Anggaran Kegiatan Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
No Kegiatan
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase Realisasi (%)
Sebelum Self Blocking
Sesudah Self Blocking
Sebelum Self
Blocking
Sesudah Self
Blocking 1 Sosialisasi PP Keamanan
Pangan, PP Label dan Iklan
Pangan serta Peraturan di
Bidang Pangan
931.000.000 242.252.000 240.387.999 25,82 99,23
2 Penyusunan dan Revisi
Peraturan, Standar,
Pedoman dan Code of
Practice di Bidang BB dan
BTP
352.500.000 351.510.000 346.950.000 98,43 98,70
3 Penyusunan dan Revisi
Peraturan, Standar,
Pedoman dan Code of
Practice di Bidang Pangan
Khusus
298.366.000 535.162.000 517.832.380 173,56 96,76
4 Penyusunan dan Revisi
Peraturan, Standar,
Pedoman dan Code of
Practice di Bidang Pangan
Olahan
311.560.000 302.728.000 301.067.000 96,63 99,45
5 Penyusunan Peraturan,
Standar, Pedoman dan Code
of Practice di Bidang Pangan
dalam rangka Mendukung
Peningkatan Daya Saing
Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Pangan (UMKM
Pangan)
106.530.000 82.920.000 79.795.500 74,90 96,23
6 Penyusunan dan Revisi
Peraturan, Standar,
Pedoman dan Code of
Practice dalam Rangka
Emerging Issue
220.014.000 104.250.000 98.376.000 44,71 94,37
Akuntabilitas Kerja - Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan 2017
32 Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
No Kegiatan
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase Realisasi (%)
Sebelum Self Blocking
Sesudah Self Blocking
Sebelum Self
Blocking
Sesudah Self
Blocking 7 Penyusunan dan Revisi
Peraturan, Standar,
Pedoman dan Code of
Practice dalam rangka self
blocking
465.500.000 - - 0 0
8 Pengkajian Risiko dalam
rangka Pemberian
Rekomendasi Penggunaan
Bahan Tambahan Pangan,
Bahan Penolong dan
Cemaran
170.040.000 161.240.000 156.685.000 92,15 97,18
9 Pengkajian Risiko dalam
rangka Pemberian
Rekomendasi Kategori
Pangan, Label, dan Iklan
Pangan
78.193.000 50.543.000 50.147.000 64,13 99,22
10 Pengkajian Risiko dalam
rangka Pemberian
Rekomendasi Komponen
Bioaktif dan Klaim pada
Produk Pangan dan
Pengkajian PRG
50.274.000 62.524.000 56.481.000 112,35 90,33
11 Kajian Paparan Penggunaan
BTP Pewarna dalam rangka
Reviu Kebijakan di Bidang
BTP
195.663.000 196.657.000 195.394.000 99,86 99,36
12 Implementasi Regulasi
Pangan Olahan terkait
Pembacaan Label Finalisasi
172.300.000 204.427.000 198.753.758 115,35 97,22
13 Pengembangan Media
Sosialisasi Standar di Bidang
Bahan Tambahan Pangan
53.303.000 112.206.000 112.105.850 210,32 99,91
14 Kajian Pemahaman
Masyarakat terhadap Iklan
Pangan Olahan
145.500.000 135.158.000 131.064.000 90,08 96,97
15 Partisipasi Aktif pada Sidang
Codex dan Pertemuan
Internasional
438.420.000 426.202.000 420.544.741 95,92 98,67
16 Koordinasi Penyusunan
Posisi Indonesia dalam
rangka Perumusan Standar
Codex
205.250.000 266.147.000 261.083.300 127,20 98,10
17 Sosialisasi Pedoman Ritel
Pangan
104.229.000 130.335.000 127.653.500 122,47 97,94
Akuntabilitas Kerja - Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan 2017
Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 33
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
No Kegiatan
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase Realisasi (%)
Sebelum Self Blocking
Sesudah Self Blocking
Sebelum Self
Blocking
Sesudah Self
Blocking 18 Antisipasi Harmonisasi
ACCSQ PFPWG
20.441.000 20.591.000 20.591.000 100,73 100,00
19 Intensifikasi Komunikasi
Penerapan Standar Pangan
91.632.000 71.734.000 71.010.000 77,49 98,99
20 Intervensi UMKM dalam
rangka Implementasi
Standar Mutu dan
Keamanan Pangan UMKM
523.093.000 275.967.000 273.783.200 52,34 99,21
21 Peningkatan Kompetensi
Pegawai Direktorat
Standardisasi Produk
Pangan (Bahasa Inggris,
Kuliah Umum,
Training/Food Safety Course
dan Seminar)
342.850.000 307.688.000 306.632.798 89,44 99,66
22 Evaluasi Kedeputian III pada
Direktorat Standardisasi
Produk Pangan
244.200.000 210.530.000 209.330.000 85,72 99,43
23 Perkuatan Jejaring Lintas
Sektor dalam rangka
Standardisasi Produk
Pangan
73.250.000 110.630.000 107.781.200 147,14 97,42
24 Antisipasi Pelayanan Publik 63.878.000 9.549.000 9.349.000 14,64 97,91
25 Evaluasi dan Perencanaan
Direktorat Standardisasi
Produk Pangan
162.150.000 121.610.000 120.178.500 74,12 98,82
26 Operasional Kegiatan
Direktorat Standardisasi
Produk Pangan
1.714.464.000 1.678.569.000 1.666.932.600 97,23 99,31
27 Pengadaan Alat Pengolah
Data Direktorat
Standardisasi Produk
Pangan
178.900.000 178.900.000 178.671.450 99,87 99,87
28 Pengadaan Fasilitas Kantor
dan Peralatan Kantor
Direktorat Standardisasi
Produk Pangan
200.000.000 200.000.000 200.000.000 100,00 100,00
TOTAL 7.913.500.000 6.550.029.000 6.458.580.776 81,61 98,60
34
Akuntabilitas Kerja - Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan 2017
Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
Penutup 35
P E N U T U P
B A B I V
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Laporan Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pencapaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan visi dan misi Direkotrat Standardisasi Produk Pangan menuju Good Governance and Clean Government dengan mengacu pada Rencana Strategis Tahun 2015-2019 serta pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Laporan Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan tahun 2017 menyajikan keberhasilan dari capaian strategis yang ditunjukan oleh Direktorat Standardisasi Produk Pangan pada tahun 2017, hal ini tercermin pada capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan kriteria BAIK, yaitu tersusunnya 14 standar berdasarkan perjanjian kinerja yang ditetapkan.
Capaian Kinerja
Direktorat Standardisasi Produk Pangan mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengendalian, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengaturan dan standardisasi produk pangan. Pada tahun 2017, Direktorat Standardisasi Produk Pangan telah mampu menjalankan tugasnya yaitu berhasil menyusun 11 rancangan peraturan, 2 pedoman dan 1 rancangan standar dan telah memenuhi target indikator kerja utama sesuai dengan perjanjian kinerja. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, pencapaian target kegiatan sebagaimana tercantum dalam pengukuran kinerja, Direktorat Standardisasi Produk Pangan dalam melaksanakan kegiatannya telah berhasil mencapai target. Hal ini dapat dilihat dari kinerja dan output yang dicapai.
Indikator kinerja utama yang telah dicapai berupa standar yang telah disusun, beberapa diantaranya masih menunggu tahap pengesahan oleh Kepala Badan POM dan untuk pemberlakuannya oleh kementerian/ lembaga lainya seperti Kementerian Hukum dan HAM/BSN, karena itu diperlukan koordinasi, kerjasama, dan dukungan aktif dari semua pihak sehingga standar yang disusun oleh Direktorat Standardisasi Produk Pangan dapat segera dimanfaatkan oleh pihak terkait.
Realisasi Anggaran
Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017 telah memenuhi capaian indikator kinerja tahun 2017 dengan dukungan anggaran yang ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui Program Pengawasan Obat dan Makanan tahun 2017. Pagu dengan self-blocking adalah sebesar Rp. 6.550.029.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp. 6.458.580.776,00 atau 98.60% dengan 27 kegiatan dan telah dilaksanakan dengan efisien.
Langkah Peningkatan Kinerja 2017
Dalam rangka mendorong peningkatan kinerja dan efisiensi serta menghadapi tantangan ke depan, Direktorat Standardisasi Produk Pangan perlu mengambil langkah-langkah sebagai berikut: 1. Melakukan reviu rencana strategis Direktorat Standardisasi Produk Pangan dengan
menambahkan indikator kinerja serta menaikkan target indikator kinerja utama sehingga dapat lebih memberikan peran dalam mewujudkan visi Badan POM, yaitu Obat dan Makanan Aman, Meningkatkan Kesehatan dan Daya Saing Bangsa.
2. Melakukan perencanaan capaian program/kegiatan yang lebih terukur berdasarkan data monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya.
3. Meningkatkan kemitraan dengan unit/sektor lain serta pemangku kepentingan terkait lainnya.
Laporan Kinerja ini merupakan salah satu wujud implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Kami berharap Laporan Kinerja ini dapat memberikan informasi secara transparan dan akuntabel bagi seluruh stakeholder Direktorat Standardisasi Produk Pangan dalam melaksanakan kinerjanya. Laporan ini juga dapat menjadi bahan evaluasi dan peningkatan kinerja dalam rangka mewujudkan transparansi kinerja sesuai dengan tujuan dan sasaran strategis pada Rencana Strategis Direktorat Standardisasi Produk Pangan tahun 2015-2019.
36 Penutup
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
L A M P I R A N
Lampiran 37
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Lampiran 1. Keputusan Direktur Standardisasi Produk Pangan tentang Rencana Strategis Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2015-2019
Lampiran .
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
Lampiran
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Lampiran
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
Lampiran 2. Keputusan Direktur Standardisasi Produk Pangan tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2015-2019 Direktorat Standardisasi Produk Pangan
Lampiran
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Lampiran
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
Lampiran 3. Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Lampiran
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Lampiran
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
Lampiran 4. Perjanjian Kinerja dan Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Direktorat Standardisasi
Produk Pangan
Lampiran
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Lampiran 5. Pengukuran Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
Lampiran
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Lampiran 5. Pengukuran Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Lampiran
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
Lampiran 6. Capaian berdasarkan Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Direktorat Standardisasi
Produk Pangan
Lampiran
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Lampiran 7. Perjanjian Kinerja Subdirektorat Standardisasi Bahan Baku dan Bahan Tambahan
Pangan Tahun 2017
Lampiran
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
Lampiran
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Lampiran 8. Perjanjian Kinerja Subdirektorat Standardisasi Pangan Khusus Tahun 2017
Lampiran
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 Lampiran
25 Perencanaan Kinerja – Perjanjian Kinerja
Lampiran 9. Perjanjian Kinerja Subdirektorat Standardisasi Pangan Olahan Tahun 2017
Lampiran
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
Lampiran
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
Lampiran 10. Jenis Pangan untuk Keperluan Gizi Khusus (PKGK)
PANGAN OLAHAN UNTUK KEPERLUAN GIZI KHUSUS A. PANGAN OLAHAN DIET KHUSUS (PDK) B. PANGAN OLAHAN UNTUK KEPERLUAN MEDIS KHUSUS
(PKMK) Kelompok Bayi dan Anak Kelompok Dewasa Kelompok Bayi dan Anak Kelompok Dewasa
1 Formula Bayi 1 Minuman Ibu Hamil/Menyusui
1 Inborn errors of Metabolism 1 Inborn errors of Metabolism
2 Formula Lanjutan 2 Pangan Olahragawan - Isovaleric academia - Isovaleric academia 3 MP-ASI 3 Pangan untuk Kontrol
Berat Badan -
Tyrosinemia -
Tyrosinemia
- Phenylketonuria - Phenylketonuria - MSUD (Maple Syrup Urine
Disease) - MSUD (Maple Syrup Urine
Disease) - Organic Acidemias (Propionic
or Methylmalonic Acidemia) - Organic Acidemias (Propionic
or Methylmalonic Acidemia) - Homocystinuria - Homocystinuria - Various Amino Acid Metabolic
Disorders - Various Amino Acid
Metabolic Disorders - Urea Cycle Defect - Urea Cycle Defect - Kelainan metabolisme
karbohidrat termasuk Glycogen storage diseases
- Kelainan metabolisme karbohidrat termasuk Glycogen storage diseases
- Kelainan metabolisme asam lemak
- Kelainan metabolisme asam lemak
2 Prematuritas 2 Diabetes - Bayi Prematur 3 Ginjal Kronik - Human Milk Fortifier 4 Hati Kronik
3 Alergi Protein Susu Sapi 5 Dukungan Nutrisi bagi Orang Dewasa Gizi Kurang atau Gizi Buruk
4 Kejang Intraktabel (epilepsi) 5 Malabsorpsi 6 Hati kronis 7 Inflammatory Bowel Diseases 8 Dukungan Nutrisi bagi Anak
Berisiko Gagal Tumbuh, Gizi Kurang atau Gizi Buruk
Lampiran
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
Lampiran 11. Pengukuran Efisiensi Kegiatan Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
No
Nama Kegiatan
Capaian Rata-Rata Indikator Kinerja
IE SE Kategori TE Capaian Input (%)
Capaian Output
(%) 1 Sosialisasi PP Keamanan
Pangan, PP Label dan Iklan Pangan serta Peraturan di Bidang Pangan
99,23 100 1,00 1 Efisien 0,01
2 Penyusunan dan Revisi Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of Practice di Bidang BB dan BTP
98,70 100 1,01 1 Efisien 0,01
3 Penyusunan dan Revisi Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of Practice di Bidang Pangan Khusus
96,76 100 1,03 1 Efisien 0,03
4 Penyusunan dan Revisi Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of Practice di Bidang Pangan Olahan
99,45 100 1,00 1 Efisien 0,01
5 Penyusunan Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of Practice di Bidang Pangan dalam rangka Mendukung Peningkatan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pangan (UMKM Pangan)
96,23 100 1,04 1 Efisien 0,04
6 Penyusunan dan Revisi Peraturan, Standar, Pedoman dan Code of Practice dalam rangka Emerging Issue
94,37 100 1,06 1 Efisien 0,06
7 Pengkajian Risiko dalam rangka Pemberian Rekomendasi Penggunaan Bahan Tambahan Pangan, Bahan Penolong dan Cemaran
97,18 100 1,03 1 Efisien 0,03
8 Pengkajian Risiko dalam rangka Pemberian Rekomendasi Kategori Pangan, Label, dan Iklan Pangan
99,22 100 1,01 1 Efisien 0,01
9 Pengkajian Risiko dalam rangka Pemberian Rekomendasi Komponen Bioaktif dan Klaim pada Produk Pangan dan Pengkajian PRG
90,33 100 1,11 1 Efisien 0,11
10 Kajian Paparan Penggunaan BTP Pewarna dalam rangka Review Kebijakan di Bidang BTP
99,36 100 1,01 1 Efisien 0,01
Lampiran
Lampiran
30 Akuntabilitas Kinerja – Capaian Kinerja Direktorat Standardisasi Produk Pangan Tahun 2017
No
Nama Kegiatan
Capaian Rata-Rata Indikator Kinerja
IE SE Kategori TE Capaian Input (%)
Capaian Output
(%) 11 Implementasi Regulasi Pangan
Olahan terkait Pembacaan Label Finalisasi
97,22 100 1,01 1 Efisien 0,03
12 Pengembangan Media Sosialisasi Standar di Bidang Bahan Tambahan Pangan
99,91 100 1,00 1 Efisien 0,00
13 Kajian Pemahaman Masyarakat terhadap Iklan Pangan Olahan
96,97 100 1,03 1 Efisien 0,03
14 Partisipasi Aktif pada Sidang Codex dan Pertemuan Internasional
98,67 100 1,01 1 Efisien 0,01
15 Koordinasi Penyusunan Posisi Indonesia dalam rangka Perumusan Standar Codex
98,10 100 1,01 1 Efisien 0,02
16 Sosialisasi Pedoman Ritel Pangan
97,94 100 1,02 1 Efisien 0,02
17 Antisipasi Harmonisasi ACCSQ PFPWG
100,00 100 1,00 1 Efisien 0,00
18 Intensifikasi Komunikasi Penerapan Standar Pangan
98,99 100 1,01 1 Efisien 0,01
19 Intervensi UMKM dalam rangka Implementasi Standar Mutu dan Keamanan Pangan UMKM
99,21 100 1,01 1 Efisien 0.01
20 Peningkatan Kompetensi Pegawai Direktorat Standardisasi Produk Pangan (Bahasa Inggris, Kuliah Umum, Training/Food Safety Course dan Seminar)
99,66 100 1,00 1 Efisien 0,00
21 Evaluasi Kedeputian III pada Direktorat Standardisasi Produk Pangan
99,43 100 1,01 1 Efisien 0,01
22 Perkuatan Jejaring Lintas Sektor dalam rangka Standardisasi Produk Pangan
97,42 100 1,03 1 Efisien 0,03
23 Antisipasi Pelayanan Publik 97,91 100 1,02 1 Efisien 0,02 24 Evaluasi dan Perencanaan
Direktorat Standardisasi Produk Pangan
98,82 100 1,01 1 Efisien 0,01
25 Operasional Kegiatan Direktorat Standardisasi Produk Pangan
99,31 100 1,01 1 Efisien 0,01
26 Pengadaan Alat Pengolah Data Direktorat Standardisasi Produk Pangan
99,87 100 1,00 1 Efisien 0,00
Lampiran
Lampiran
31 Lampiran Akuntabilitas Kinerja – Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 Lampiran
No
Nama Kegiatan
Capaian Rata-Rata Indikator Kinerja
IE SE Kategori TE Capaian Input (%)
Capaian Output
(%) 27 Pengadaan Fasilitas Kantor
dan Peralatan Kantor Direktorat Standardisasi Produk Pangan
100,00 100 1,0 1 Efisien 0,00
RATA-RATA EFISIEN 0,02
Lampiran