CONSUMER DECISION MODEL ANALISIS KEEFEKTIFAN IKLAN: STUDI ...lib.unnes.ac.id/10529/1/6966.pdf ·...
Transcript of CONSUMER DECISION MODEL ANALISIS KEEFEKTIFAN IKLAN: STUDI ...lib.unnes.ac.id/10529/1/6966.pdf ·...
CONSUMER DECISION MODEL ANALISIS KEEFEKTIFAN IKLAN: STUDI EMPIRIS IKLAN DI TELEVISI TENTANG
PRODUK KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA DI KECAMATAN KENDAL KOTA
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
oleh Asasuddin Setyaji NIM 7350406522
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
ii
SURAT REKOMENDASI
Yang bertanda tangan dibawah ini, dosen pembimbing skripsi dari mahasiswa:
Nama : Asasuddin Setyaji
NIM : 7350406522 Jurusan/Prodi : Manajemen/Manajemen Pemasaran
Judul Skripsi : “Consumer Decision Model Analisis Keefektifan Iklan:Studi Empiris
Iklan di Televisi Tentang Produk Kendaraan Bermotor Yamaha di
Kecamatan Kendal Kota”.
Menerangkan bahwa mahasiswa tersebut telah menyelesaikan skripsi dan siap untuk
di ajukan pada sidang ujian skripsi.
Demikian surat rekomendasi ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Suhermini, M.Si Drs. Syamsu Hadi, M.Si NIP. 194807121976032001 NIP. 195212121978031002
Mengetahui, a.n Ketua Jurusan Menejemen
Sekretaris
Dra. Palupiningdyah, M. Si NIP. 195208041980032001
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan ke Sidang Panitia Ujian
Skripsi pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Suhermini, M.Si Drs. Syamsu Hadi, M.Si NIP. 194807121976032001 NIP. 195212121978031002
Mengetahui, a.n Ketua Jurusan Menejemen
Sekretaris
Dra. Palupiningdyah, M. Si NIP. 195208041980032001
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada :
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi
Dra. Murwatiningsih, M.M NIP. 195201231980032001
Anggota I Anggota II
Dra. Suhermini, M,Si Drs. Syamsu Hadi, M.Si NIP. 194807121976032001 NIP. 195212121978031002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S.Martono, M.Si NIP. 196603081989011001
v
PERNYATAAN
Saya menyatakan yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah
hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Februari 2011
Asasuddin Setyaji
NIM: 7350406522
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Kesuksesan mendatangi mereka yang tidak takut gagal
(Mario Teguh)
Persembahan :
Atas rahmat dan ridho Allah S.W.T,
Skripsi ini kupersembahkan:
Kepada Ayah & ibuku tercinta, ungkapan rasa hormat dan
baktiku.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya, serta kemudahan dan kelapangan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Consumer Decision Model Analisis Keefektifan Iklan:Studi
Empiris Iklan di Televisi Tentang Produk Kendaraan Bermotor Yamaha di
Kecamatan Kendal Kota”.
Ucapan terima kasih di sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi di Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini.
3. Drs. Sugiharto, M.Si, Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Semarang yang telah banyak memberi arahan-arahan dalam penyelesaian
skripsi ini.
4. Dra. Suhermini, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
saran serta masukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Drs. Syamsu Hadi, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, saran serta masukan dalam penyusunan skripsi ini.
viii
6. Dra. Murwatiningsih, M.M dosen Penguji yang telah memberikan arahan dan
masukan dalam ujian skripsi.
7. Seluruh staf dan dosen pengajar jurusan Manajemen yang telah memberikan
banyak ilmu selama mengikuti perkuliahan.
8. Teman-teman Manajemen 2006 atas bantuan dan dukungannya dalam
penyusunan skripsi ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Semarang, Februari 2011
Penulis
ix
SARI
Asasuddin Setyaji, 2011. “Consumer Decision Model Analisis Keefektifan Iklan:Studi Empiris Iklan di Televisi Tentang Produk Kendaraan Bermotor Yamaha di Kecamatan Kendal Kota”. Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dra. Suhermini, M.Si. II. Drs. Syamsu Hadi, M.Si.
Kata Kunci : Iklan, Consumer Decision Model, Kendaraan Bermotor Yamaha, Pesan Iklan, Pengenalan Merk, Sikap Konsumen, Keyakinan Konsumen, Niat Beli.
Iklan menjadi suatu pilihan yang menarik, disamping sebagai sumber informasi, iklan juga sebagai media hiburan dan media komunikasi yang efektif terutama jika menggunakan media televisi. Banyaknya produk kendaraan bermotor yang bermunculan dengan berbagai promosi melalui iklan yang ditampilkan di televisi, maka perusahaan harus bisa menarik konsumen melalui iklan-iklan yang ditampilkan. Salah satunya adalah produk kendaraan bermotor Yamaha yang menampilkan iklan yang menarik. Dalam kasus ini iklan yang ditampilkan produk kendaraan bermotor sudah menarik namun minat beli masyarakat kurang. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh yang signifikan antara variabel pesan iklan terhadap pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap konsumen dan niat beli secara langsung terhadap masyarakat kecamatan Kendal Kota. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh pesan iklan terhadap pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap konsumen dan niat beli secara langsung terhadap masyarakat kecamatan Kendal Kota.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Masyarakat Kendal Kota yang memiliki pekerjaan sebanyak 27.559 orang. Sampel sebanyak 100 orang ditentukan dengan teknik Random Sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pesan iklan, dan variabel terikat pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap konsumen dan niat beli. Teknik analisis data menggunakan SEM (Structural Equation Model) dari paket software AMOS 16 dan uji intrumen.
Hasil penelitian uji analisis konfirmatori dan uji kelayakan full model dianalisis menggunakan SEM dari Goodness of Fit didapat nilai Chi square = 174,314; probabilitas = 0,258; GFI = 0,879; AGFI = 0,844; CFI = 0,992; TLI = 0,990; RMSEA = 0,024; CMIN / DF = 1,069, berdasarkan hasil tersebut maka model memenuhi Goodness of fit index, sehingga dapat dikatakan model penelitian ini layak untuk digunakan. Variabel intervening memenuhi syarat diterima yaitu pengaruh langsung = 0,293 < nilai P total pengaruh langsung dan tidak langsung pesan iklan terhadap pengenalan merek dan sikap konsumen = 0,413 > pengaruh tidak langsung = 0,120 dan pengaruh langsung = 0,236 < nilai P total pengaruh langsung pesan iklan
x
terhadap pengenalan merek dan keyakinan konsumen = 0,322 > pengaruh tidak langsung = 0,087. Pengujian atas hipotesis yang diajukan menunjukkan bahwa ke tujuh hipotesis telah memenuhi syarat diterima yaitu nilai CR> 2 dengan Probability < 0,05 sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima.
Simpulan dari penelitian ini adalah pesan iklan produk kendaraan bermotor Yamaha, memberikan pengaruh positif signifikan pada pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap konsumen dan niat beli dan pesan iklan berpengaruh langsung terhadap sikap konsumen dan keyakinan konsumen tanpa melalui pengenalan merek. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah produsen kendaraan bermotor hendaknya untuk lebih meningkatkan kualitas pesan iklan yang disampaikan kepada calon konsumen atau konsumen sehingga diharapkan dapat meningkatkan niat beli konsumen.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
SURAT REKOMENDASI ............................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
PERNYATAAN ............................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
SARI ............................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Kendal kota ........................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 10
2.1 Landasan teori ....................................................................................... 10
2.1.1 Pemasaran ........................................................................................ 10
2.1.2 Konsep Pemasaran ............................................................................ 10
2,1.3 Pengertian Promosi ........................................................................... 12
2.1.4 Periklanan ......................................................................................... 14
xii
2.1.4.1 Definisi Periklanan ......................................................................... 14
2.1.4.2 Fungsi dan Tujuan Periklanan ....................................................... 18
2.1.4.3 Pemilihan Media ............................................................................ 19
2.1.4.4 Penjelasan Mengenai Media Televisi ............................................ 21
2.1.5 Gambaran Consumer Decision Model ............................................. 23
2.2 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 30
2.3 Kerangka Berfikir .................................................................................. 31
2.4 Hipotesis ................................................................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 34
3.1 Penentuan Populasi dan Sampel ............................................................ 34
3.1.1 Populasi ............................................................................................. 34
3.1.2 Sampel ................................................................................................ 34
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ....................................... 32
3.2.1 Variabel Penelitian ............................................................................. 32
3.2.2 Definisi Operasional ........................................................................... 32
3.3 Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 38
3.3.1. Data Primer ....................................................................................... 38
3.3.2. Data Sekunder ................................................................................... 38
3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 38
3.5 Metode Analisis Data ............................................................................ 38
3.5.1. Pengukuran Variabel 38
3.5.2. Structural Equation Modeling (SEM) 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 48
4.1. Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................... 48
4.2. Gambaran Umum Responden .................................................................. 48
4.2.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 48
xiii
4.2.2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia ....................................... 49
4.2.3. Distribusi Responden yang Pernah Melihat Produk ..................... 50
4.2.4. Distribusi Responden Terhadap Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA ..................................................................................... 50
4.2.5. Distribusi Responden Terhadap Pengenalan Merk Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA .................................................................... 54
4.2.6. Distribusi Responden Terhadap Keyakinan Konsumen Pada Produk
Kendaraan Bermotor YAMAHA .................................................. 57
4.2.7. Distribusi Responden Terhadap Sikap Konsumen Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA .................................................................... 61
4.2.8. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA ..................................................................................... 66
4.3 Analisa Data ............................................................................................. 71
4.2.1 Analisa Data dengan Metode SEM .................................................... 71
4.2.1.1 Pengembangan Path Diagram ...................................................... 71
4.2.1.2 Konversi Diagram Alur ke Persamaan.......................................... 73
4.2.1.3 Memilih Matriks Input dan Teknik Estimasi ................................ 74
4.2.1.3.1 Confirmatory Faktor Analisis .................................................. 74
4.2.1.3.2 Full Model ................................................................................ 76
4.2.1.4 Kemungkinan Munculnya Masalah Identifikasi ............................... 78
4.2.1.4.1 Uji Normalitas Data .................................................................... 78
4.2.1.4.2 Evaluasi Outliers ......................................................................... 79
4.2.1.4.3 Evaluasi Multikolinearitas .......................................................... 81
4.2.1.4.4 Evaluasi Kriteria Goodness-of-fit................................................ 82
4.2.1.5 Interpretasi dan Modifikasi Model .................................................... 82
4.2.1.6 Analisis Jalur ..................................................................................... 83
4.2.1.6 Pengujian dan Pembahasan Hipotesis ............................................... 84
4.2.1.6.1 Hipotesis 1 .................................................................................. 86
xiv
4.2.1.6.2 Hipotesis 2 .................................................................................. 87
4.2.1.6.3 Hipotesis 3 .................................................................................. 88
4.2.1.6.4 Hipotesis 4 .................................................................................. 89
4.2.1.6.5 Hipotesis 5 .................................................................................. 90
4.2.1.6.6 Hipotesis 6 ................................................................................. 90
4.2.1.6.7 Hipotesis 7 ................................................................................. 91
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 93
1.1. Simpulan ................................................................................................ 93
1.2. Saran ...................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 96
LAMPIRAN .................................................................................................... 98
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Penjualan Motor Yamaha Tahun 2008 dan 2009 ................. 2
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan
Kendal Kota Tahun 2010 ............................................................. 5
Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan di Kecamatan Kendal
Kota Tahun 2010 .......................................................................... 6
Tabel 3.1 Index Pengujian Kelayakan Model (Goodness-of-fit Indices) ..... 45
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas ........................................................................ 46
Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 47
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 48
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ....................................... 49
Tabel 4.3 Distribusi Responden Pernah Melihat Iklan Produk ..................... 50
Tabel 4.4 Distribusi Responden Terhadap Pesan Iklan Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern 51
Tabel 4.5 Distribusi Responden Terhadap Pesan Iklan Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang
Bintang (artis) ............................................................................... 51
Tabel 4.6 Distribusi Responden Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA yang Mudah Diingat .................................................. 52
xvi
Tabel 4.7 Distribusi Responden Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama .... 53
Tabel 4.8 Distribusi Responden Pengenalan Merk Pada Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern 54
Tabel 4.9 Distribusi Responden Pengenalan Merk Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang
Bintang (artis) ............................................................................... 55
Tabel 4.10 Distribusi Responden Pengenalan Merk Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat ................... 56
Tabel 4.11 Distribusi Responden Pengenalan Merk Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak
Terlalu Lama ................................................................................ 57
Tabel 4.12 Distribusi Responden Terhadap Keyakinan Konsumen Pada
Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan
Gaya Hidup Modern ..................................................................... 58
Tabel 4.13 Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Pada Produk
Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya
Hidup Seorang Bintang (artis) ...................................................... 59
Tabel 4.14 Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Pada Produk
Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat 60
xvii
Tabel 4.15 Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Pada Produk
Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan
Iklannya Tidak Terlalu Lama ......................................................... 61
Tabel 4.16 Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern . 62
Tabel 4.17 Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang
Bintang (artis). ............................................................................... 63
Tabel 4.18 Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat ................... 64
Tabel 4.19 Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak
Terlalu Lama ................................................................................ 65
Tabel 4.20 Distribusi Responden Niat beli Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern ................ 66
Tabel 4.21 Distribusi Responden Niat beli Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang bintang
(artis) ............................................................................................. 67
Tabel 4.22 Distribusi Responden Niat beli Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat ................................... 68
xviii
Tabel 4.23 Distribusi Responden Niat beli Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA yang Durasi Penyangan Iklannya Tidak Terlalu
lama .............................................................................................. 69
Tabel 4.24 Uji Normalitas Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA ............. 79
Tabel 4.25 Nilai Z-score (Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA) ............. 80
Tabel 4.26 Hasil Uji Kelayakan Model (YAMAHA) ..................................... 82
Tabel 4.27 Regression Weight Hasil Uji Hipotesis ......................................... 83
Tabel 4.28 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung.................................... 85
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Elemen-elemen dalam proses komunikasi ............................... 17
Gambar 2.2 : Kerangka Berfikir ................................................................... 31
Gambar 4.1 : Path Diagram ............................................................................ 72
Gambar 4.2 : Confirmatory Factor Analysis (Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA) ............................................................................. 75
Gambar 4.3 : Full Model Analisis ................................................................... 77
Gambar 4.4 : Analisis Alur.............................................................................. 84
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Blanko Kuesioner ...................................................................... 98
Lampiran 2 Perhitungan Uji Validitas Kuesioner ......................................... 101
Lampiran 3 Kuesioner Perhitungan Reliabilitas ............................................ 111
Lampiran 4 Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian ..... 116
Lampiran 5 Data Hasil Kuesioner ................................................................. 120
Lampiran 6 Hasil output AMOS ................................................................... 123
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman yang semakin maju mendorong munculnya jenis usaha
baru, hal tersebut menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat antar perusahaan.
Agar sebuah perusahaan dapat sukses dalam sebuah persaingan maka perusahaan
harus melakukan suatu cara atau strategi promosi, dimana dalam promosi terdapat
unsur iklan.
Iklan adalah sebuah komunikasi persuasif yang mampu mengubah perilaku
khalayak. Sebuah iklan diciptakan untuk dapat menggiring pola pikir dan atau
tindakan-tindakan yang diharapkan oleh pembuat iklan. Daya pikat iklan dibangun
untuk mengingatkan khalayak pada citraan tertentu (Hagijanto, 2000: 130). Iklan
dapat dilakukan melalui berbagai macam media seperti media cetak (surat kabar dan
majalah) maupun media elektronik (video dan audio visual) (Simanjuntak, 2001: 58).
Bagi sebagian besar perusahaan, iklan menjadi suatu pilihan yang menarik,
disamping sebagai sumber informasi iklan juga dipandang sebagai media hiburan dan
media komunikasi yang efektif terutama jika ditayangkan di televisi.
Beberapa perusahaan melakukan iklan secara besar-besaran baik dari media
cetak, televisi, radio, sponsor acara bahkan mengadakan even-even untuk
mempromosikan produk mereka. Salah satunya adalah produk kendaraan bermotor
2
Yamaha, dimana produk kendaraan bermotor Yamaha melakukan berbagai strategi
promosi salah satunya melalui iklan ditelevisi yaitu dengan mendatangkan pembalap
internasional sebagai bintang iklan produknya, bahkan produk kendaraan bermotor
Yamaha menjadi salah satu sponsor utuma acara balap motor internasional ditelevisi.
Pada tabel 1.1 menunjukkan hasil penjualan kendaraan bermotor Yamaha tahun
2008, 2009 dan 2010:
Tabel 1.1 Data Penjualan Motor Yamaha tahun 2008,2009 dan 2010.
Sumber: www.kompas.com (juli 2010)
Dalam tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa dari data penjualan tahun 2008 dan
2009 produk kendaraan bermotor Yamaha mengalami fluktuasi per bulannya.
Fluktuasi adalah gejala yang menunjukkan turun naiknya harga(Kotler, 2006:87).
Terjadinya fluktuasi dapat dilihat pada bulan Januari 2008 dan 2009, misalnya pada
Bulan Tahun Keterangan 2008 2009
Januari 185,900 162,135 Penurunan Februari 188,047 180,723 Penurunan Maret 186,286 196,695 Peningkatan April 221,016 189,082 Penurunan Mei 217,867 206,992 Penurunan Juni 204,735 218,614 Peningkatan Juli 214,136 250,483 Peningkatan Agustus 223,222 279,054 Peningkatan September 212,012 187,904 Penurunan Oktober 207,671 279,049 Peningkatan November 210,231 249,364 Peningkatan Desember 194,423 250,697 Peningkatan Total 2,465,546 2,650,992
3
januari tahun 2009 terjadi penurunan penjualan dibandingkan tahun 2008 begitu juga
bulan-bulan yang lainnya penjualan produk kendaraan bermotor Yamaha mengalami
fluktuasi, oleh karena itu terjadinya fluktuasi pada produk kendaraan bermotor
Yamaha ini harus diteliti lebih lanjut. Terjadinya fluktuasi dapat disebabkan oleh
beberapa elemen pemasaran dan strategi promosi yang dilakukan oleh produk
kendaraan bermotor Yamaha seperti, promosi iklan, harga, produk, hubungan
masyarakat, dan distribusi produk. Dari semua elemen bauran pemasaran dan strategi
promosi yang dilakukan produk kendaraan bermotor Yamaha, saya ingin mengetahui
dan meneliti keefektifan iklan produk kendaraan bermotor Yamaha ditelevisi sebagai
salah satu elemen promosi yang mempengaruhi minat beli konsumen maupun calon
konsumen.
Salah satu teori yang digunakan untuk mengukur keefektifan iklan adalah
melalui Consumer Decision Model, yaitu suatu model dengan variabel yang saling
berhubungan yaitu pesan iklan, pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap
konsumen dan niat beli, yang merupakan proses pembedaan dan pengelompokan
bentuk-bentuk pikiran konsumen. Menurut penelitian Zuraida dan Uswatun (2001)
dalam Consumer Decision Models yang diterapkan pada produk sabun cuci pakaian
Rinso menunjukan bahwa niat beli dapat dipengaruhi oleh pesan iklan, pengenalan
merek, sikap konsumen dan keyakinan konsumen, selain itu variabel pengenalan
merek dapat memperkuat pengaruh antara pesan iklan terhadap sikap konsumen dan
keyakinan konsumen, sedangkan tanpa melalui variabel keyakinan konsumen dan
sikap konsumen variabel pesan iklan mempunyai pengaruh langsung terhadap niat
4
beli. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan signifikan antara variabel pesan
iklan, pengenalan merek, sikap konsumen dan keyakinan konsumen terhadap niat
beli, dan Consumer Decision Models dapat dipakai untuk mengukur seberapa besar
efektif iklan di televisi. Agar suatu pesan iklan dikatakan efektif proses pengiriman
pesan harus merancang pesan agar dapat menarik perhatian pesan sasarannya dan
mempunyai kesan yang bagus yang ditunjukkan kepada masyarakat yang melihat
iklan tersebut, sehingga Consumer Decision Models analisis keefektifan iklan: studi
empiris iklan ditelevisi dapat tercapai. Pada penelitian ini, saya akan mereplikasi
model iklan Consumer Decision Models dengan obyek penelitian dan tempat yang
berbeda, dimana obyek penelitian yang saya teliti adalah keefektifan iklan produk
kendaraan bermotor Yamaha terhadap minat beli masyarakat, terutama masyarakat
Kecamatan Kendal Kota, dimana masyarakat Kendal Kota memiliki penduduk yang
banyak yaitu sekitar 55.540 jiwa dan kecamatan Kendal Kota mempunyai 20
kelurahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif iklan yang
ditayangkan di televisi tentang produk kendaraan bermotor YAMAHA pada
masyarakat kecamataan Kendal Kota sebagai objek penelitiannya, maka digunakan
suatu model yaitu Consumer Decision Model (CDM). Menurut Howard, (1994)
dalam (Albari, 2007: 14) CDM ini digunakan untuk menjawab variabel antara dan
variabel bukan antara yang dapat memperkuat atau memperlemah pesan iklan
terhadap niat beli dan bagaimanakah pengaruh masing-masing variabel tersebut.
5
Adapun variabel-variabel tersebut adalah pesan iklan (F), Pengenalan merek (B) ,
Sikap konsumen (A), Keyakinan konsumen (C), Niat beli (I), Pembelian nyata (P).
1.1.1 Gambaran umum Kecamatan Kendal Kota
Kecamatan Kendal Kota mempunyai jumlah penduduk berjenis kelamin wanita
sejumlah 27.824 jiwa dan laki-laki sejumlah 27.716 jiwa, sehingga total penduduk di
Kecamatan Kendal Kota adalah 55.540 jiwa. Berikut ini adalah rincian jumlah
penduduk di Kecamatan Kendal Kota.
Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kecamatan Kendal Kota Tahun 2010
No Kelurahan Laki-laki (jiwa)
Perempuan (jiwa)
Total (jiwa)
1 Candiroto 1.499 1.416 2.9152 Sukodono 1.280 1.317 2.5973 Jotang 925 993 1.9184 Trompo 1.385 1.387 2.7725 Ketapang 1.981 1.939 3.9206 Kebondalem 2.560 2.593 5.1537 Kalibuntu Wetan 1.212 1.112 2.3248 Sijeruk 1.358 1.371 2.7299 Tunggulrejo 391 391 790
10 Jetis 535 551 1.08611 Bugangin 825 859 1.68412 Langenharjo 3.421 3.354 6.77713 Pekauman 598 590 1.18814 Patukangan 844 823 1.66715 Pegulon 1.127 1.296 2.42316 Banyutowo 1.627 1.628 3.23517 Karangsari 1.378 2.537 4.91518 Ngilir 1.092 1.126 2.21819 Bandengan 2.022 1.965 3.98720 Balok 628 587 1.215
Jumlah 27.716 27.624 55.540(Sumber: BPS Kab. Kendal, Mei 2010)
6
Berdasarkan tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa Kelurahan Langenharjo
mempunyai jumlah penduduk yang paling banyak yaitu 6.777 jiwa dan Kelurahan
Tunggulrejo mempunyai jumlah penduduk yang paling sedikit yaitu sebanyak 790
jiwa.
Berdasarkan tingkat pendidikan, berikut adalah deskripsi penduduk Kecamatan
Kendal Kota berdasarkan pendidikan yang ditamatkan.
Deskripsi penduduk Kecamatan Kendal Kota berdasarkan pekerjaan
ditampilkan pada tabel 1.3 berikut :
Tabel 1.3. Penduduk Menurut Pekerjaan Kecamatan Kendal Kota Tahun 2010
No Jenis Pekerjaan Jumlah (jiwa) 1 Petani sendiri 2.422 2 Buruh tani 3.942 3 Nelayan 1.560 4 Pengusaha 223 5 Buruh Industri 5.832 6 Buruh Bangunan 1.759 7 Pedagang 1.545 8 Pengangkutan 570 9 Pegawai Negeri (Sipil/ABRI) 2.423
10 Pensiunan 1.015 11 Lian-lain 6.268
Jumlah 27.559 Sumber: BPS Kab. Kendal, Mei 2010
Pada tabel 1.3 diatas bisa dilihat bahwa penduduk kecamatan Kendal Kota yang
memiliki pekerjaan buruh industri sebagai jumlah terbanyak 5.832 jiwa, diikuti
dengan buruh tani sebanyak 3.942. Pekerjaan yang paling sedikit berdasarkan tabel
1.3 adalah pengusaha yaitu sebanyak 223.
7
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di depan dan untuk
mengetahui lebih lanjut bagaimana pengaruh model iklan kendaraan bermotor
Yamaha terhadap niat beli konsumen di kecamatan Kendal Kota dengan
menggunakan analisis keefektifan iklan Consumer Decision Model (CDM), maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “CONSUMER DECISION
MODEL ANALISIS KEEFEKTIFAN IKLAN:STUDI EMPIRIS IKLAN DI
TELEVISI TENTANG PRODUK KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA DI
KECAMATAN KENDAL KOTA”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel pesan iklan (Information)
kendaraan bermotor YAMAHA dengan pengenalan merek (Brand Reecognition)
secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel pesan iklan (Information)
kendaraan bermotor YAMAHA dengan keyakinan konsumen (Confidence) secara
langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel pesan iklan (Information)
kendaraan bermotor YAMAHA dengan sikap konsumen (Attitude) secara
langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota ?
4. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara pengenalan merk (Brand
Reecognition) kendaraan bermotor YAMAHA dengan keyakinan konsumen
(Confidence) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota?
8
5. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara pengenalan merk (Brand
Reecognition) kendaraan bermotor YAMAHA dengan sikap konsumen (Attitude)
secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota?
6. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara keyakinan konsumen (Confidence)
kendaraan bermotor YAMAHA dengan niat beli (Intention) secara langsung
terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota?
7. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara sikap konsumen (Attitude) kendaraan
bermotor YAMAHA dengan niat beli (Intention) secara langsung terhadap
masyarakat Kecamatan Kendal Kota?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mendiskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh pesan iklan (Information)
kendaraan bermotor YAMAHA dengan pengenalan merek (Brand Reecognition)
secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota
2. Mendiskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh variabel pesan iklan
(Information) kendaraan bermotor YAMAHA dengan keyakinan konsumen
(Confidence) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota.
3. Mendiskripsikan dan menganalisis adanya pesan iklan (Information) kendaraan
bermotor YAMAHA dengan sikap konsumen (Attitude) secara langsung terhadap
masyarakat Kecamatan Kendal Kota.
9
4. Mendiskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh pengenalan merk (Brand
Reecognition) kendaraan bermotor YAMAHA dengan keyakinan konsumen
(Confidence) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota.
5. Mendiskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh pengenalan merk (Brand
Reecognition) kendaraan bermotor YAMAHA dengan sikap konsumen (Attitude)
secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota.
6. Mendiskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh keyakinan konsumen
(Confidence) kendaraan bermotor YAMAHA dengan niat beli (Intention) secara
langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota.
7. Mendiskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh sikap konsumen (Attitude)
kendaraan bermotor YAMAHA dengan niat beli (Intention) secara langsung
terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu:
1. Manfaat teoritis
Peneliti berharap dapat menghasilkan konsep mengenai faktor-faktor yang
menentukan keefektifan iklan sehingga peneliti dapat menjelaskan tentang
keefektifan iklan melalui Consumer Decision Model.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Akademisi
10
Dapat memberikan informasi tentang keefektifan iklan yang menggunakan
model Consumer Decisison Model (CDM) pendekatan alternatif analisis keefektifan
iklan : studi empiris iklan ditelevisi tentang produk kendaraan bermotor YAMAHA
dan menambah khasanah penelitian empiris, serta bermanfaat bagi pihak-pihak lain
yang membutuhkan dan menambah referensi bagi perpustakaan.
b. Bagi Perusahaan
Dapat memberikan informasi yang bermanfaat sehingga dapat menjadi bahan
evaluasi perusahaan Yamaha terhadap iklan yang ditayangkan melalui media televisi.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pemasaran
Pemasaran adalah seni menjelajah, menciptakan, dan menyampaikan nilai –
nilai untuk memuaskan kebutuhan pasar sasaran (target marketing) demi laba,
pemasaran mencari tahu semua kebutuhan dan keinginan yang terpenuhi (Kotler
2006:2).
Pemasaran adalah proses sosial dengan individu atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai
dengan pihak lain (Kotler, 2003:10).
Dari definisi pemasaran diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran
adalah suatu sistem yang dimulai dengan kebutuhan manusia kemudian
merencanakan suatu produk, menentukan harganya, mempromosikan dan
mendistribusikan barang atau jasa tersebut kepada konsumen dengan tujuan untuk
memuaskan kebutuhan konsumen yang ada maupun konsumen yang potensial.
2.1.2 Konsep Pemasaran
Perusahaan yang sudah mengetahui bahwa faktor pemasaran merupakan
faktor untuk mencapai sukses bagi perusahaannya, akan mengetahui falsafah baru
yang terlibat didalamnya. Falsafah ini disebut pemasaran yang meliputi tiga
elemen pokok yaitu semua kegiatan perusahaan yang berorientasi pada konsumen,
12
sasaran perusahaan dalam volume penjualan yang menguntungkan dan koordinasi
integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan (Fandi, 2008:22).
Konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang mengatakan bahwa
pemuasan kebutuhan konsumen syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan
hidup perusahaan (Kotler dan Amstrong, 2003:11). Sebagai konsekuansi dan
definisi tersebut diatas adalah semua kegiatan perusahaan harus diarahkan pada
usaha untuk mengetahui kebutuhan pembeli, kemudian memuaskan kebutuhan
tersebut dengan mendapatkan laba yang layak untuk jangka panjang.
Pada konsep pemasaran terdapat empat bauran pemasaran yaitu:
1. Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat
memuaskan suatu kegiatan atau kebutuhan pada umumnya. Produk dapat
diklasifikasikan dengan berbagai cara, salah satunya berdasarkan tahan lamanya
produk atau berwujud tidaknya suatu produk.
Ada tiga kelompok produk dalam kategori ini yaitu:
a. Barang tidak tahan lama (non durable goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya harus
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian dengan kata lain umur
ekonomisnya kurang dari 1 tahun.
b. Barang tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya bertahan lama
dan memiliki umur ekonomis lebih dari 1 tahun.
13
c. Jasa (services)
Jasa merupakan aktivitas manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual (Lamb, Hair, McDaniel, 2001:162).
2. Harga (Price)
Nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang
(ditambahkan beberapa barang) yang mungkin dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang serta pelayanan (Kotler,2006:107).
3. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan penyampaian informasi dari penjual kepada pembeli
untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku seseorang. Promosi merupakan aspek
penting dalam beberapa kegiatan perusahaan untuk memasarkan produk dan jasa.
Kegiatan promosi antara lain, periklanan, personal selling, promosi penjualan,
dan publisitas (Kotler, 2006: 138).
4. Saluran distribusi (Place)
Saluran distribusi sangat diperlukan untuk dapat mencapai efisiensi yang
tinggi dalam penyampaian produk tersebut kepada para konsumen. Pengertian
saluran distribusi yaitu suatu kelompok organisasi yang saling tergantung yang
saling mengambil bagian dalam proses pembuatan produk atau jasa yang dapat
dipergunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis (Kotler,
2006:140).
2.1.3 Pengertian Promosi
Definisi “promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu
14
produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu
respon”(Lamb, Hair, McDaniel, 2001:145).
Menurut Kotler dan Amstrong (2003: 128) “promosi adalah semua kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan
produksinya kepada pasar sasarannya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah segala
usaha yang dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan barang atau jasa
produksinya dan membujuk mereka untuk membeli atau memakai barang dan jasa
tersebut.
Menurut Kotler, (2001:155), ada beberapa tujuan dari kegiatan promosi
antara lain:
1. Memberikan informasi
Menginformasikan produk baru, mengemukakan kegunaan produk baru,
menginformasikan perubahan harga produk, menjelaskan cara kerja produk,
menggambarkan jasa yang tersedia.
2 Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan untuk mempertahankan
produk mereka di hati masyarakat, berarti pula perusahaan mempertahankan
pembeli yang sudah ada.
3. Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk pada umumnya tidak disukai masyarakat
atau konsumen. Namun kenyataannya pada saat ini banyak promosi yang bersifat
membujuk (persuasive). Promosi tang demikian terutama diarahkan umtuk
mendorong pembelian.
15
Dari uraian mengenai diadakannya promosi diatas, maka selanjutnya
perusahaan harus memilih jenis promosi yang tepat, hal ini penting agar kegiatan
promosi yang dilakukan tepat mengenai pasar sasarannya.
Dalam uraian promosi (bauran komunikasi pemasaran) terdiri dari empat
unsur (Kotler, 2001: 111) yaitu:
1. Periklanan
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi
dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.
2. Penjualan personal
Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka
mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
3. Hubungan masyarakat / publisitas
Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh
dukungan membangun “citra perusahaan” yang baik, dan menangani atau
menyinggirkan gossip, cerita, dan peristiwa yang dapat merugikan.
4. Pemasaran langsung
Komunikasi langsung dengan sejumlah konsumen sasaran untuk
memperoleh tanggapan langsung.
2.1.4 Periklanan
2.1.4.1 Definisi Periklanan
Periklanan merupakan salah satu jenis bauran promosi yang dapat
digunakan untuk mendukung tujuan perusahaan dalam mengenalkan produknya.
Banyak definisi tentang periklanan yang dikemukakan para ahli perekonomian.
16
Definisi periklanan menurut Lam, Hair, McDaniel (2001:147) “periklanan adalah
segala macam bentuk komunikasi yang dibayar dimana sponsor maupun
peerusahaan diidentifikasi. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:153)
mendefinisikan periklanan merupakan segala biaya yang harus dikeluarkan
sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk
gagasan, barang atau jasa.
Dari definisi periklanan diatas dapat di simpulkan bahwa dalam
meningkatkan penjualan perusahaan harus memahami dan mengerti bagaimana
cara mengenalkan produk – produk yang akan dipasarkan. Periklanan juga harus
mampu membujuk khalayak ramai agar berperilaku sedemikian rupa sesuai
dengan strategi pemasaran untuk menjual dan memperoleh keuntungan, selain itu
periklanan harus mampu mengarahkan konsumen agar membeli produk – produk
yang oleh perusahaan telah dirancang sedemikian rupa, sehingga diyakini dapat
memenuhi kebutuhan atau keinginan pembeli. Dalam perusahaan, bagian
periklanan dapat bekerja sama dengan kelompok atau badan lain seperti
konsumen, dealer, distributor, atau bagian lain dalam departemen, sedangkan
pada tingkat pengecer kegiatan periklanan terutama ditujukan kepada konsumen.
Bagi konsumen, iklan mempunyai beberapa manfaat (Kotler dan Amstrong,
2003:145) antara lain:
1. Memperluas alternatif, artinya dengan iklan konsumen dapat mengetahui
adanya berbagai produk yang pada gilirannya akan menimbulkan pilihan.
2. Membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumen.
17
3. Iklan – iklan yang secara mantap tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran
besar dan logo yang menarik akan menimbulkan kepercayaan yang tinggi
bahwa perusahaan yang memproduksi adalah bonafide dan produknya
bermutu.
4. Memuaskan keinginan, sebelum memilih dan membeli produk konsumen
ingin terlebih dahulu atau juga kadang – kadang ingin dibujuk untuk
melakukan sesuatu yang baik bagi masyarakat.
5. Membuat orang kenal, ingat, dan percaya pada produk yang ditawarkan.
Iklan merupakan bentuk komunikasi, maka keberhasilannya dalam
mendukung program pemasaran merupakan pencerminan dari keberhasilan
komunikasi. Iklan bersifat persuasif dimana tiap bagian iklan, pesan disampaikan
berusaha untuk mempengaruhi pemirsa (Kotler dan Amstrong, 2003: 146).
Iklan harus mementingkan kelompok sasaran tertentu karena tidak semua
pemirsa dapat efektif menjadi sasaran iklan. Sasaran iklan adalah sekelompok
yang dikategorikan mempunyai kepentingan terhadap produk yang ditawarkan.
Mereka mungkin membelinya atau sebagian pembeli potensial, agar pesan iklan
dapat mencapai sasaran maka pesan tersebut harus sesuai target pemirsa (Kotler,
2001: 155).
Dalam upaya memasarkan produk, perusahaan perlu menjalin komunikasi
yang baik dengan konsumen dan perantara melalui komunikasi pemasaran.
Menurut Lamb, Hair dan McDaniel (2001:149), “komunikasi pemasaran adalah
proses di mana kita melakukan pertukaran dan berbagi arti melalui sekumpulan
simbol”. Definisi ini menyatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan
18
pertukaran informasi dua arah antara pihak – pihak atau lembaga yang terlibat
dalam pemasaran. Pihak yang terlibat akan mendengarkan , beraksi dan berbicara
sehingga tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan.
Seorang pemasar suatu produk harus memahami bagaimana komunikasi itu
berlangsung. Secara umum, suatu model komunikasi pemasaran akan menjawab
beberapa hal yang meliputi siapa pengirimnya, apa yang akan dikatakan atau
dikirimkan, saluran komunikasi atau media yang akan digunakan, ditujukan untuk
siapa dan apa akibat yang ditimbulkan.
Dalam proses komunikasi, kewajiban seorang pengirim (komunikator)
adalah berusaha agar pesan – pesannya dapat diterima oleh penerima sesuai
dengan kehendak pengirim. Model proses komunikasi dapat memberi gambaran
kepada pemasaran bagaimana mempengaruhi atau mengubah sikap konsumen
melalui desain, implementasi dan komunikasi yang besifat persuasif. Dalam hal
ini pengirim atau sumber pesan bisa berupa suatu perusahaan atau suatu merek
produk. Adapun proses komunikasi dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Pengirim (sender) : adalah pemula dari pesan dalam proses
komunikasi.
Gambar 2.1. Elemen-elemen dalam proses komunikasi
Pengirim Menguraikan pesan
Gangguan
Sandi pesan Saluran pesan
Saluran pesan
Penerima
19
Penyandian (encoding) : adalah merupakan konversi dari ide dan pikiran
pengirim ke dalam bentuk pesan, biasanya dalam
bentuk kata-kata atau tanda.
Saluran (chanel) : merupakan media dari komunikasi seperti suara
radio, atau surat kabar untuk menstransmisikan
suatu pesan.
Kegaduhan (Noise) : segala sesuatu yang mencampuri, mendistrosikan,
atau memperlambat pengiriman dari informasi.
Penerima (receiver) : orang yang akan menguraikan pesan tersebut.
Penguraian sandi (decoding) : merupakan interpretasi dari bahasa dan simbol
yang dikirim oleh sumber melalui saluran.
(Lamb, Hair, McDaniel, 2001:152)
2.1.4.2 Fungsi dan Tujuan Periklanan
Menurut Kotler, (2006:155), ada beberapa fungsi periklanan yaitu :
1. Memberikan informasi
Melalui kagiatan periklanan maka perusahan dapat menyampaikan berbagai
informasi kepada konsumen baik tentang produk atau harga maupun informasi
lainnya yang mempunyai kegunaan bagi konsumen.
Tanpa adanya informasi orang tidak akan mengetahui banyak tentang
produk yang ditawarkan kepada konsumen.
2. Membujuk atau mempengaruhi
Periklanan tidak hanya bersifat memberitahu saja tetapi juga membujuk
terutama kepada pembeli potensial dengan menyatakan bahwa produk yang
20
dihasilkan oleh perusahaan lain, dengan demikian konsumen terpengaruh dan
membeli produk tersebut.
3. Menciptakan kesan
Adanya periklanan akan memberikan kesan tertentu tentang produk yang di
iklankan terhadap pendengar, pembaca, pemirsa iklan tersebut. Kesan yang baik
dapat ditimbulkan karena penggunaan warna, ilustrasi yang tepat dan penggunaan
bahasa yang baik.
4. Memuaskan keinginan
Kadang – kadang pembeli ingin tahu terlebih dahulu tentang produk apa
yang baik sebelum membeli produk. Setelah tahu produk yang baik dan harus
dipilih, maka pembeli akan merasa puas atas pembelian produk yang tepat
tersebut.
5. Periklanan merupakan alat komunikasi
Periklanan merupakan suatu alat membahas komunikasi dua arah antara
penjual dengan pembeli, sehingga keiinginan mereka dapat terpengaruhi dengan
cara yang efektif dan efisien.
Pada dasarnya, satu-satunya tujuan pengiklanan adalah menjual suatu
produk, jasa, atau ide. Tujuan pengiklanan yang sebenarnya adalah komunikasi
yang efektif. Efek akhir dari pengiklanan adalah mengubah sikap dan/atau
perilaku penerima pesan (Stanton, 2001:190).
2.1.4.3 Pemilihan Media
Pemilihan media iklan yang tepat dapat meningkatkan kefektifan dari
kegiatan promosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam pemilihan
media yang akan dipakai, menurut (Stanton,2001:194) adalah :
21
1. Sasaran iklan
Pemilihan media harus disesuaikan dengan tujuan iklan yang bersangkutan
serta pula tujuan utama kampanye.
2. Peredaran media
Harus cocok dengan pola distribusi produk.
3. Persyaratan pesan
Harus cocok dengan pesan, missal produk daging, karpet dan pakaian paling
baik disajikan dalam bentuk gambar.
4. Saat dan lokasi keputusan membeli
Media harus mencapai calon pelanggan mendekati saat mereka membuat
keputusan membeli dan mendekati tempat keputusan yang dibuat.
5. Biaya media
Pengiklan harus dapat menetapkan suatu perbandingan tertentu antara biaya
media dan jumlah pembaca dan pemirsa yang hendak dicapai.
Menurut Kotler dan Amstrong, (2001:164) ada beberapa jenis media, yaitu:
a. Surat kabar
b. Televisi
c. Surat langsung
d. Radio
e. Majalah
f. Alam terbuka
g. Internet.
22
2.1.4.4 Penjelasan Mengenai Media Televisi
Televisi media yang paling baru dan berkembang paling banyak di antara
media-media terpenting, dan mungkin sekali yang paling serbaguna. Hubunganya
datang lewat penglihatan maupun pendengar, produk-produk dapat
didemonstrasikan dan diterangkan. Karena kesan sebagian datang lewat
pendengaran, televisi dapat dimanfaatkan pengaruh personal dramatis dari ucapan
kata-kata pesan (Stanton, 2001: 197).
Bentuk- bentuk iklan Televisi:
1. Pensponsoran
Banyak sekali media televisi penayangannya dan pembuatannya dilakukan
atas biaya sponsor dan pengiklan. Sponsor telah memberi dampak yang kuat pada
pemirsa, karena peran pengiklan yang benar-benar menjaga mutu dan visi
program serta siaran sponsornya.
2. Partisipasi
Bentuk lain ini adalah bentuk iklan yang agak berbeda dengan bentuk
sebelumnya namun akan dapat mengurangi beban biaya dan risiko, pengiklan
dapat membeli waktu yang berbeda, baik atas acara yang tetap maupun acara yang
tidak tetap.
3. Spot Annauncements
Bentuk ketiga dari siaran komersial di televisi adalah Spot Annauncements
yang mengakui pada pengertian bahwa announcements iklan tersebut ditempatkan
pada penggantian acara.
23
4. Public service announcements
Iklan ini ditempatkan ditengah- tengah acara, biasa digunakan oleh lembaga
swadaya masyarakat atau pemerintah untuk menggalang solidaritas masyarakat
atas suatu masalah, misalnya keterlibatan lalu lintas, keberhasilan dan lain-lain
(Kasali, 1999: 62).
Kekuatan dan kelemahan media televisi, adalah :
1. Kekuatan media televisi
a. Efisiensi biaya
Televisi dapat menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas dengan hal ini
dipandang banyak pengiklan bahwa media TV adalah media yang paling efektif
untuk menyampaikan pesan pengiklan.
b. Dampak yang kuat
Keunggulan lain adalah kemampuan untuk menimbulkan dampak yang kuat
terhadap konsumen dengan tekanan pada dua indra yaitu penglihatan dan
pendengaran. TV juga menciptakan kelenturan bagi pekerjaan kreatif dengan
mengkombinasikan gerakan, kecantikan, suara, warna drama dan humor.
c. Pengaruh yang kuat
Kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran
karena masyarakat meluangkan waktunya untuk didepan televisi sehingga
kebanyakan calon pembeli lebih percaya pada perusahaan yang mengiklankan
produknya di TV daripada yang tidak sama sekali. Ini adalah pencerminan dari
bonafitas pengiklan (Durianto, Sudiarto, Didjaja dan Supraktikno, 2003 : 34).
24
2. Kelemahan Media Televisi:
a. Biaya yang tinggi
Biaya iklan untuk menjangkau sertiap orang relatif lebih rendah,. Biaya
absolute beriklan di televisi lebih tinggi.
b. Masyarakat yang tidak selektif
Pemirsa televisi banyak dan luas. Iklan yang disampaikan di televisi
mungkin menjangkau pasar yang tidak tepat dan tidak selektif.
c. Kesulitan teknis
Jadwal tayangan iklan di televisi tidak mudah diubah sehingga sering kali
tidak fleksibel. Kebutuhan iklan yang mendesak dalam menghadapi kesulitan
teknis untuk mengubah jadwal maupun jam tayang (Durianto, Sudiarto, Didjaja
dan Supraktikno, 2003 : 35).
2.1.5 Gambaran Consumer Decision Model
Consumer Decision Model (CDM) adalah suatu model dengan enam variabel
yang saling berhubungan yaitu Pesan iklan (Information), Pengenalan merek
(Brand Recognition), Keyakinan konsumen (Confidence), Sikap konsumen
(Attitude), Niat beli (Intention), dan Pembelian nyata (Purchase) (Howard dalam
Durianto, Sudiarto, Didjaja dan Supraktikno, 2003: 92).
Pada model ini akan melihat bagaimana konsumen mencari dan
mempertimbangkan suatu keputusan untuk membeli produk sepeda motor
YAMAHA. Masing-masing variabel berinteraksi dan saling mendukung, dan
berakhir dengan pembelian.
25
Paparan keenam variabel dalam Consumer Decision Model (CDM) adalah
sebagai berikut:
1. Pesan iklan (Information)
Pesan iklan yang ideal harus mampu mengundang perhatian (Atetention),
mempertahankan minat (Interest), membangkitkan keinginan (Desire), dan
memperoleh tindakan(Action) (Kotler dan Amstrong,2001:117).
Informasi dalam pesan iklan dapat diberikan melalui brosur, surat kabar,
radio, televisi, internet, pemberitahuan antar pribadi yang merupakan sumber
informasi ataupun media-media lainnya (Stanton, 2001:194).
Dalam memilih pesan periklanan, Lingga Purnama (2001 : 160) menyatakan
bahwa pengiklan harus melalui empat tahap strategi yang dikembangkannya
menjadi kreatif, yaitu :
a. Pembentukan pesan
b. Evaluasi dan pemilihan pesan
c. Pelaksanaan pesan
d. Tanggungjawab sosial.
Pesan dalam iklan seharusnya menyatakan sesuatu yang dibutuhkan dan
penting dalam suatu produk, menginformasikan sesuatu yang eksklusif yang tidak
ada pada produk lain sejenis, dapat dipercaya, dan dapat dibuktikan. Pesan iklan
dalam Consumer Decision Model (CDM) merupakan variabel penentu dari
keenam variabel (Howard dalam Durianto, Sudiarto, Didjaja dan Supraktikno,
2003:108). Pesan iklan dapat disampaikan dalam bentuk angka, huruf, ataupun
kalimat yang dapat menjelaskan suatu sistem. Pesan iklan adalah seperti
26
pendorong, maksudnya suatu kegiatan yang menunjukkan segala kebutuhan calon
pembeli.
Consumer Decision Model (CDM) menunjukkan bahwa pesan iklan
(informasi) dapat menyebabkan calon pembeli mengenal suatu merek,
mengevaluasi merek-merek yang dibutuhkan calon pembeli, menentukan sikap
dan mengukur seberapa besar kepuasan konsumen terhadap suatu merek serta
atribut-atribut lainnya suatu produk.
2. Pengenalan merek (Brand recognition)
Pengenalan merek merupakan asumsi konsumen sasaran untuk mengetahui
produk tersebut, dan bagaimana pendapat mereka tentang produk itu (Kotler &
Armstrong, 2001:116), walaupun bukan bermaksud utuk mengevaluasi atau
membedakan dengan merek-merek lain untuk produk yang sejenis. Pengenalan ini
menjadikan pengetahuan bagi konsumen yang dapat membentuk sikap terhadap
merek atau meningkatkan keyakinan pada merek yang bersangkutan.
Pengenalan merek juga merupakan ukuran brand awareness responden di
mana kesadarannya diukur dengan diberikan bantuan. Pertanyaan yang diajukan
dibantu dengan menyebutkan ciri-ciri produk merek tersebut. Pertanyaan diajukan
untuk mengetahui seberapa banyak responden yang perlu diingatkan akan
keberadaan merek tersebut (Durianto, Sugiarto dan Sitinjak, 2001: 59).
Pengenalan merek sangat penting untuk mengetahui sampai tingkat mana para
pembeli mengetahui ciri-ciri suatu merek. Pengenalan ini memungkinkan
terbentuknya sikap terhadap merek atau meningkatkan keyakinan konsumen pada
suatu merek. Howard dalam Durianto, Sudiarto, Didjaja dan Supraktikno, (2003:
126) menegaskan bahwa pengenalan merek terkait dengan tingkat pengenalan
27
pembeli akan ciri atau keistimewaan produk dibandingkan produk-produk sejenis
lainnya. Dalam hal ini, pengenalan merek merupakan pengenalan atribut merek
secara fisik, seperti halnya warna, ukuran, dan bentuk, sehingga kemasan dan
desain produk sangat penting.
Gambaran singkat mengenai objek mempunyai sedikit data sangat penting
dan akan menambah pemahaman bagi konsumen, sehingga kemasan dan desain
produk benar-benar sangat penting dan diperlukan. Dalam hal ini pengenalan
merek lebih memperhatikan pada bentuk dari produk itu sendiri, sedangkan sikap
konsumen lebih pada merek, dimana terdapat kesesuaian fungsi antara apa yang
diinginkan dan tingkat keinginan konsumen. Pengertian diatas merupakan batasan
yang sangat mendasar karena bentuk dan fungsi produk dapat menunjukkan
dengan jelas adanya perbedaan peran pada apa yang dipikirkan konsumen
(Durianto, Sudiarto, Didjaja dan Supraktikno, 2003: 129).
Atribut fisik yang merupakan alasan mengapa pemasar sebuah produk
barang atau jasa mempunyai masalah yang sangat berlainan, meningkatkan atribut
fisik saat ini harus menjadikan penekanan dalam praktek.
Brand image adalah tujuan utama bagi produsen atau pemasang iklan
karena hal itu merupakan gambaran total dari pikiran konsumen atau pembeli
terhadap produk dan merek yang bersangkutan. Brand image ini meliputi brand
image recognition, sikap terhadap merek dan keyakinan konsumen untuk
memutuskan dan menentukan kualitas suatu merek (Simamora, 2001: 84).
Kesan merek secara keseluruhan terbentuk dari tiga elemen, yaitu :
pengenalan merek (Brand Recognition), sikap Konsumen (Attitude) dan
keyakinan Konsumen terhadap produk (Confidence). Pengenalan merek
28
merupakan landasan untuk terciptanya sikap dan keyakinan konsumen. Jika
pengenalan merek lebih memperhatikan bentuk suatu produk, maka sikap
konsumen lebih pada merek, sehingga pada akhirnya terdapat kesesuaian fungsi
yang diinginkan konsumen. Atribut fisik dalam pengenalan merek merupakan
alasan bagi pemasar suatu produk barang atau jasa yang mempunyai masalah
yang berlainan satu sama lain (Simamora, 2001: 85).
3. Sikap Konsumen (Attitude)
Sikap (Attitude) adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan
tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari
seseorang terhadap suatu objek atau gagasan (Kotler,2000:200). Dapat dikatakan
bahwa sikap merupakan suatu respon evaluatif. Respon hanya akan dapat timbul
dihadapkan pada suatu rangsangan yang menghendaki adanya reaksi individu.
Respon evaluasi merupakan bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap
yang muncul yang didasari proses evaluasi dalam diri individu yang memberi
kesimpulan terhadap rangsangan dalam bentuk nilai baik dan buruk,
menyenangkan dan tidak menyenangkan, positif dan negatif, yang kemudian
dijadikan potensi dan reaksi terhadap suatu objek.
Data mengenai sikap konsumen telah menjadi kebutuhan bagi para produsen
untuk memahami sikap konsumen. Maka, produsen akan dapat mengetahui
bagaimana mereka melayani konsumen secara individu menurut Assael (1995)
dalam (Gunawan, 2003). Bagi para produsen, data tersebut tidak hanya
bermanfaat untuk melihat sikap konsumen untuk masa yang akan datang. Dari
data tersebut, produsen akan mampu mengantisipasi apa saja kebutuhan
konsumen.
29
Menurut Assael (1995) dalam (Gunawan, 2003) terdapat tiga karakteristik
yang menyebabkan data sikap diperlukan dalam penelitian pemasaran, yaitu :
a. Data sikap dapat disimpulkan dengan mudah melalui bantuan teknologi,
sehingga memudahkan seseorang utuk membuka dan menyimpan kembali
setiap saat.
b. Kemampuan untuk mengumpulkan data pelanggan karena mampu digunakan
sebagai prediksi apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
c. Data sikap konsumen mempunyai fleksibilitas yang tinggi, misalnya jika
pelanggan merubah alamat, maka data segera dirubah.
4. Keyakinan (Confidence)
Menurut Assael (1995) dalam (Anoraga, 2000 : 228) bahwa : “Keyakinan
merupakan suatu gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu”.
Oleh karena itu, untuk membuat seorang konsumen merasa yakin atas produk
yang ditawarkan, maka tidak terlepas dari mempelajari perilaku konsumen
tersebut.
Keyakinan konsumen datang dari apa yang telah dilihat atau apa yang
diketahui. Berdasarkan apa yang telah dilihat kemudian terbentuk suatu ide atau
gagasan mengenai sifat atau karakteristik suatu objek. Selain kepercayaan atau
keyakinan itu terbentuk, maka akan terjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai
apa yang diharapkan dari pesan atau objek tertentu. Walaupun demikian, kadang-
kadang keyakinan dapat terbentuk justru disebabkan kurang atau tidak adanya
informasi yang benar mengenai produk atau merek yang dihadapi.
30
Oleh karena itu, produsen sedapat mungkin memberikan informasi yang
benar tentang apa produk yang ditawarkan, sehingga akan berpengaruh dalam
menumbuhkan keyakinan konsumen. Apabila keyakinan itu sudah terbentuk,
bukan merupakan sesuatu yang sulit untuk mempengaruhi konsumen dengan
mencoba membeli produk yang diiklankan dan diyakini. Dapat pula dikatakan
bahwa keyakinan konsumen akan mampu menumbuhkan niat beli konsumen dari
semula ragu-ragu yang disebabkan ketidakpastian menjadi pembelian nyata
Assael (1995) dalam (Anoraga, 2000 : 228).
5. Niat beli (Intention)
Niat beli merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh konsumen sebelum mengadakan pembelian atas produk yang ditawarkan
atau yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut Assael (1995) dalam (Gunawan,
2003). Menurut Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis” Program Studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, tentang tahap
dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli yang umum dilakukan oleh
seseorang, yaitu :
a. Pengenalan kebutuhan
b. Proses informasi konsumen
c. Evaluasi produk / merek
d. Pembelian
e. Evaluasi pasca pembelian
Sedangkan para ahli ekonomi menggunakan niat beli konsumen untuk
meramalkan kecenderungan atau trend ekonomi dimasa datang, walaupun dalam
kehidupannya, konsumen banyak menerima informasi yang berasal dari sumber
31
lain yang dapat mempengaruhi niat belinya, namun hal itu akan bermanfaat
apabila konsumen juga berniat pada produk yang ditawarkan. Konsumen akan
mengevaluasi karakteristik dari berbagai produk / merek yang mungkin paling
memenuhi benefit yang diinginkannya. Dalam pembelian, beberapa aktivitas lain
diperlukan, seperti pemilihan toko. Penentuan kapan akan membeli dan
memungkinkan finansialnya. Setelah ia menemukan tempat yang sesuai waktu
yang tepat, dan dengan didukung oleh daya beli, maka kegiatan pembelian
dilakukan (Anoraga, 2000 : 228).
2.2 Penelitian Terdahulu
No Nama peneliti Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1. Zulkarni R. (2001)
Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Memilih Merek Obat Sakit Kepala.
1. Tema iklan. 2. Pesan iklan. 3. Bintang iklan. 4. Pengulangan
iklan. 5. Keputusan
konsumen.
Adanya hubungan yang bermakna antara variabel tema iklan, pesan iklan, bintang iklan, pengulangan iklan terhadap keputusan konsumen dalam memilih merek obat sakit kepala.
2. Giat Riyadi (2007)
Analisis Pengaruh Pesan Iklan Yamaha Mio di Televisi Terhadap Efektifitas Komunikasi Iklan.
1. Isi pesan. 2. Struktur pesan. 3. Format pesan. 4. Sumber pesan.
Adanya pengaruh pesan iklan (isi, struktur, format, sumber pesan iklan) sepeda motor merek Yamaha Mio secara individual maupun bersama-sama terhadap efektivitas komunikasi iklan (tahap kognitif, afektif, tindakan) pada konsumen
32
2.3 Kerangka Berfikir
Gambar 2.2. Consumer Decision Model (CDM)
Keterangan: F : Information (pesan iklan) B : Brand Reecognition (pengenalan merek) C : Confidence (keyakinan konsumen) A : Attitude (sikap konsumen) I : Intention (niat beli) P: Purchase (pembelian nyata) (Howard , 1998) dalam Zuraida dan Uswatun (2001)
Dalam gambar tersebut dapat dijelaskan bagaimana konsumen mencari dan
mempertimbangkan suatu keputusan untuk membeli produk. Dapat dilihat
bagaimana masing – masing variabel berinteraksi yang saling mendukung dan
berakhir dengan suatu pembelian. Alur model tersebut diawali dari konsumen
yang menerima informasi (F), kemudian dari informasi tersebut dapat
menyebabkan tiga kemungkinan pengaruh yang dimulai dengan pengenalan
merek oleh konsumen (B), kemudian dievaluasi apakah pengenalan tersebut akan
membentuk sikap konsumen (A), dan selanjutnya dapat menciptakan dan
menambah kedalam pikirannya sebagai tingkat keyakinan konsumen (C) yang
menunjukkan penilaian terhadap merek yang bersangkutan memuaskan atau tidak.
Pengenalan merek mempunyai sumbangan berupa penguatan terhadap sikap dan
keyakinan konsumen terhadap merek yang ditawarkan yang semuanya itu
A
B I
C
F P
33
diharapkan mampu menimbulkan niat beli (I) dari konsumen, hal itu tentu saja
mempengaruhi konsumen untuk melakukan suatu pembelian (P) yang nyata
(Howard dalam Durianto, Sugiarto, Widjaya, dan Supratikno,2003:105).
Variabel pesan iklan (F) terhadap variabel pengenalan merek (B), keyakinan
konsumen(C) dan sikap konsumen (A) dapat diterima apabila p(<0,05). Variabel
pengenalan merk (B) terhadap variabel keyakinan konsumen (C) dan sikap
konsumen (A) dapat diterima apabila p(<0,05). Variabel keyakinan konsumen (C)
terhadap variabel niat beli (I) secara langsung dapat diterima apabila p(<0,05) dan
variabel sikap konsumen (A) terhadap niat beli (I) dapat diterima apabila
p(<0,05).
2.4 Hipotesis
1. Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel pesan iklan (F) dengan
pengenalan merek (B) secara langsung.
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan variabel pesan iklan (F) dengan
pengenalan merek (B) secara langsung.
2. Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel pesan iklan (F) dengan
keyakinan konsumen (C) secara langsung.
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan variabel pesan iklan (F) dengan
keyakinan konsumen (C) secara langsung.
3. Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel pesan iklan (F) dan sikap
konsumen (A) secara langsung.
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan variabel pesan iklan (F) dan sikap
konsumen (A) secara langsung.
34
4. Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel pengenalan merk (B) dan
keyakinan konsumen (C) secara langsung.
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan variabel pengenalan merk (B) dan
keyakinan konsumen (C) secara langsung.
5. Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel pengenalan merk (B) dan
sikap konsumen (A) secara langsung.
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan variabel pengenalan merk (B) dan
sikap konsumen (A) secara langsung.
6. Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel keyakinan konsumen (C)
dan niat beli (I) secara langsung.
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan variabel keyakinan konsumen (C)
dan niat beli (I) secara langsung.
7. Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel sikap konsumen (A) dan
niat beli (I) secara langsung.
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan variabel sikap konsumen (A) dan
niat beli (I) secara langsung.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Penentuan Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Setiap melakukan penelitian terlebih dahulu menentukan obyek apa yang akan
diteliti dan siapa yang menjadi populasinya. “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”(Sugiyono, 2008:80). Dalam penelitian ini adalah warga kecamatan
Kendal Kota menurut pekerjaan yaitu 27.559 jiwa.
3.1.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili
(Sugiyono, 2008:81). Adapun ciri-ciri responden yang dijadikan sampel adalah
konsumen yang pernah melihat iklan di televisi tentang kendaraan bermotor
YAMAHA meskipun hanya satu kali.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga kecamatan Kendal Kota
menurut pekerjaan, dengan syarat minimal usia 25 tahun dan maksimal 55 tahun.
Pengambilan responden menggunakan metode “random sampling”. Random
36
sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2008:82),
dimana calon responden tersebut warga Kecamatan Kendal Kota yang memiliki
pekerjaan, berumur 22-25 th dan pernah melihat iklan kendaraan bermotor Yamaha
ditelevisi minimal satu kali.
Populasi berjumlah kurang lebih 27.559 jiwa dengan dan tingkat presisi yang
digunakan 10% maka akan diperoleh sampel sebanyak:
n = [ ]2(moe) N 1N
+
Keterangan:
N : Jumlah populasi
n : Jumlah sampel
moe : Kesalahan yang masih dapat di toleransi, diambil 10%
n = [ ]2(0,1) 27559 127559
+
n = 276,5927559
n = 99,6
Jumlah sampel yang diperoleh berdasarkan perhitungan diatas adalah sebanyak
99,6 dibulatkan menjadi 100 orang responden. Namun dalam pengambilan sampel
dapat digunakan metode yang dikemukakan Bentler (1993) (dalam Refiana, 2002:
37
23) dan Hair et al(1996)(dalam Ferdinand, 2000: 44), mereka menganjurkan bahwa
khusus untuk penelitian yang menggunakan
Structural Equation Modeling (SEM), ukuran sampel minimum adalah 5 observasi
setiap estimated parameter. Dalam penelitian ini menggunakan 20 indikator
(estimated parameter)sehingga ukuran sampel minimum adalah 100 responden.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian yang bertujuan membuat
perencanaan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada.
Variabel-variabel yang digunakan adalah:
1. Variabel bebas (exogenous) terdiri dari pesan iklan
2. Variabel terikat (endigenous) terdiri dari pengenalan merek, keyakinan
konsumen, sikap konsumen dan niat beli.
3.2.2 Definisi Operasional
1. Pesan iklan (Information)
Pesan iklan adalah informasi yang diberikan kepada pemirsa televisi
sehubungan dengan produk yang diiklankan. Adapun indikator yang digunakan
adalah bahwa pesan iklan kendaraan bermotor mencerminkan hidup modern, isi
pesan iklan mudah diingat, dan pesan iklan yang durasi penayangannya tidak terlalu
lama.
38
2. Pengenalan merek (Brand Recognation)
Pengenalan merek adalah konsumen mengetahui merek produk apa yang
akan dibeli atau dipilih. Adapun indikator yang digunakan adalah konsumen
mengenal merek kendaraan bermotor yang mencerminkan hidup yang modern,
konsumen mengenal merek kendaraan bermotor yang pesan iklannya mudah diingat,
konsumen mengenal iklan kendaraan bermotor yang durasi penayangannya tidak
terlalu lama.
3. Sikap Konsumen (Attitude)
Sikap konsumen adalah suatu respon yang ditimbulkan oleh pemirsa televisi
baik dalam bentuk respon positif maupun negatif terhadap suatu obyek. Adapun
indikato adalah konsumen menyukai kendaraan bermotor mencerminkan hidup yang
modern, menyukai pesan iklan yang durasi penayangannya tidak terlalu lama,
konsumen menyukai pesan iklan yang mudah diingat.
4. Keyakinan (Confidence)
Keyakinan adalah rasa kepastian konsumen yang menyatakan keyakinan dan
penilaiannya terhadap suatu produk yang nilainya benar. Adapun indikator yang
digunakan adalah konsumen yakin pada merek kendaraan bermotor yang
mencerminkan hidup yang modern, konsumen pada yakin merek kendaraan bermotor
pesan iklannya mudah diingat, konsumen yakin pada iklan kendaraan bermotor yang
durasi penayangannya tidak terlalu lama.
39
5. Niat beli (Intention)
Niat beli adalah pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana
pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Adapun indikator yang digunakan
adalah konsumen niat membeli merek kendaraan bermotor yang mencerminkan hidup
yang modern, konsumen berniat membeli kendaraan bermotor pesan iklannya mudah
diingat, konsumen berniat membeli kendaraan bermotor durasi penayanganya tidak
terlalu lama.
3.3 Jenis dan Sumber data
3.3.1 Data Primer
Adalah data yang diperoleh dari sumber atau obyek penelitian, dicatat dan
diamati untuk pertama kalinya. Dalam hal ini data primer diperoleh langsung dari
warga kecamatan Kendal Kota yang melihat. Iklan di televisi tentang kendaraan
bermotor YAMAHA.
3.3.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari literatur ilmiah dan
sumber – sumber lain yang berkaitan dengan masalah ini.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipakai untuk mendapatkan data primer
dilakukan dengan cara menggunakan angket atau kuesioner. “Angket atau kuesioner
adalah teknik pengumpulan data dengan metode survei yang menggunakan
pertanyaan kepada subjek penelitian secara tertulis”(Sugiyono, 2008: 142). Kuesioner
tersebut dibagikan kepada 100 responden yaitu konsumen yang pernah melihat iklan
40
kendaraan bermotor YAMAHA. Pengembalian kuesioner dilakukan secara langsung
setelah kuesioner tersebut diisi oleh responden.
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Pengukuran Variabel
Data yang diperoleh ini diukur dengan Skala Linkert dalam bentuk checklist.
Untuk memungkinkan para responden menjawab dalam berbagai tingkatan bagi
setiap butir pertanyaan (Supranto, 2006: 86). Dalam penelitian ini jawaban responden
diberi skor sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) Skornya 5
Setuju (S) Skornya 4
Kurang Setuju (KS) Skornya 3
Tidak Setuju (TS) Skornya 2
Sangat Tidak Setuju (STS) Skornya 1
Skor yang diperoleh dari setiap jawaban dijumlahkan untuk mendapatkan skor
gabungan. Nilai total untuk setiap jawaban dihitung untuk setiap responden
(Supranto, 2006: 86).
3.5.2 Structural Equation Modeling (SEM)
Untuk menguji model dan hipotesis digunakan analisis SEM. Dalam pengujian
model dengan menggunakan SEM terdapat tujuh langkah yang akan ditempuh yaitu
(Ferdinand, 2000: 30)
1. Pengembangan Model Berdasarkan Teori
41
Pengembangan model SEM adalah pencarian atau pengembangan sebuah
model yang mempunyai justifikasi teoritis yang kuat. Setelah itu model di validasi
secara empiris melalui pemrograman SEM, tanpa dasar teoritis yang kuat, SEM tidak
dapat digunakan, karena SEM tidak digunakan untuk mengkonfirmasi model teoritis
melalui data empiris (Ferdinand, 2000: 31). Model teoritis yang telah dibangun
melalui telaah pustaka disertai dengan pengembangan model akan dianalisis sebagai
model “researchable”(Ferdinand, 2000: 121).
2. Pengembangan Path Diagram
Model teoritis yang telah dibangun pada langkah pertama, akan digambarkan
dalam sebuah Parth diagram untuk diestimasi dengan menggunakan analysis if
moment structure (AMOS) 6.00 (Ferdinand, 2000: 36).
3. Konversi Path Diagram ke dalam Persamaan
Pada langkah ini, model yang dinyatakan dalam path diagram konversi ke
dalam rangkaian persamaan. Persamaan yang dibangun akan terdiri dari (Ferdinand,
2000: 41)
a. Persamaan-persamaan structural (structural equation)
Persamaan ini dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar
berbagai variabel, dengan rumus:
Variabel endogen = variabel eksogen + variabel endogen + error
42
b. Persamaan spesifikasi menentukan variabel mana, konstruk mana, serta
menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi yang dihipotesiskan
antar variabel.
4. Pemilihan Matriks Input dan Estimasi Model:
a. Matriks Input
Matriks input data yang digunakan adalah matriks kovarian (covariance
matrick) karena yang diuji dalam penelitian ini adalah hubungan kausalitas
(Ferdinand, 2000: 127).
b. Estimasi Model
Teknik estimasi yang digunakan adalah maximum likelihood estimation metodh
yang tersedia dalam program AMOS 6.00. Hal ini dikarenakan ukuran sampel yang
berjumlah 100 orang. Estimasi ini dilakukan melalui dua tahapan yaitu (Ferdinand,
2000: 128):
1) Estimasi mesurement model dengan teknik confirmantory factor analysis untuk
menguji unidimesionalitas dari variabel dependen dan variabel independen.
2) Estimasi dengan sructural equation model melalui analisis full model untuk
melihat kesesuaian model dan hubungan kausalitas yang dibangun dalam model
yang diuji.
5. Menilai Problem Identifikasi
Model identifikasi pada prinsipnya adalah problem mengenai ketidak mampuan
model yang dikembangkan untuk menghasilkan estimasi yang unik. Bila setiap kali
43
estimasi dilakukan muncul problem identifikasi, maka sebaliknya model
dipertimbangkan ulang dengan mengembangkan lebih banyak konstruk (Ferdinand,
2000: 47).
6. Evaluasi Criteria Goodness-of-Fit
Kesesuaian model dievaluasi melalui telaah terhadap berbagai model goodness-
of-fit dengan tiga macam evaluasi, yaitu(Ferdinand, 2000: 47):
a. Evaluasi Asumsi SEM, terdiri dari:
1) Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria nilai kritis (critical
ratio) sebesar 2,58 pada tingkatan signifikasi 0,01 (1%) apabila Z-value lebih besar
dari nilai kritis, maka dapat diduga bahwa ditribusi data adalah tidak normal
(Ferdinand, 2000: 91).
2) Outliers
Outliers merupakan observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang
terlihat sangat berbeda jauh dari observasi – observasi, baik untuk sebuah variabel
tunggal maupun variabel – variabel kombinasi (Hair, et al, dalam Ferdinand, 2000:
94).
Adapun Outliers dapat dievaluasi dengan dua cara, yaitu:
a) Univariate Outliers
Deteksi terhadap adanya univariate outliers dapat dilakukan dengan
menentukan nilai ambang batas yang akan dikategorikan sebagai outliers dengan cara
44
menkonversi nilai data penelitian ke dalam standar dalam d-core atau yang biasa
disebut Z-score, yang mempunyai nilai rata-rata nol dengan standar deviasi satu (Hair
et al, dalam Ferdinand, 2000: 94). Observasi data yang memiliki nilai Z-score ≥ 3,0
akan dikategorikan outliers.
b) Multivariate Outliers
Uji terhadap Multivariate Outliers digunakan dengan menggunakan kriteria
jarak mahalanobis (the mahalanobis distance) pada tingkat p<0,001, jarak
mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan x2 pada derajat bebas sebesar
jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini (Ferdinand, 2000; 99).
c) Multicollinearity dan Singularity
Yang perlu diamati dalam uji Multicollinearity dan Singularity adalah
determinan dari matrik kovarian sampelnya. Determinan yang kecil atau mendekati
mengidentifikasi adanya multicollinearity dan singularity, sehingga data itu dapat
digunakan untuk penelitian (Tabachnist dan Fidell, 1998, dalam Ferdinand, 2000:
103).
b. Uji Kesesuaian dan Uji Statistik
Beberapa index kesesuaian dan cut-off valuenya yang digunakan untuk menguji
apakah sebuah model diterima atau ditolak adalah sebagai berikut (Ferdinand, 2000:
51) :
6.b.1 X2 Chi Square Statistic
45
Model yang diuji dipandang baik atau memuaskan apabila nilai chi squarenya
rendah, semakin kecil X2 semakin baik model itu dan diterima berdasarkan
probabilitas dengan cut off value sebesar p>0,05, atau p>0,10 (Hulland et al, dalam
Ferdinand. 2000: 51).
6.b.2 RMSEA (The Root Mean Sauare Error of Approximation)
RMSEA merupakan sebuah index yang dapat digunakan untuk
mengkompensasi chi square statistic dalam sampel yang besar (Baumgarther dan
Hamburg, dalam Ferdinand 2000; 52). Nilai RMSEA menunjukkan nilai goodness of
fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi (Hair et al, dalam
Ferdinand, 2000: 53). Nilai RMSEA yang kecil atau sama dengan 0,08 merupakan
index untuk dapat diterimanya model tersebut berdasarkan degree of freedom
(Browne dan Cutdeck, dalam Ferdinand, 2000: 53).
6.b.3 GFI (Goodness of Fit Index)
GFI merupakan ukuran non statistical tentang nilai antara 0 (Poor Fit) sampai
dengan 1,0 (Pefect Fit). Nilai yang tinggi dalam index ini menunjukkan sebuah
“Better Fit” (Ferdinand, 2000; 54).
6.b.4 AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index)
AGFI merupakan kriteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari
varian dalam sebuah matrik covarian sampel. Tingkat penerimaan yang
direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar
dari 0,90 (Hair et al, 1995; Hulland et al, 1996, dalam Ferdinand, 2000; 55). Nilai
sebesar 0,95 dapat diinterprestasikan sebagai tingkatan yang baik (Good Overal
46
Model Fit), sedangkan besaran nilai antara 0,90-0,95 menunjukkan tingkatan cukup
(adequate) (Hulland et al, 1996, dalam Ferdinand, 2000; 55).
6.b.5 CMIN/DF (The Minimum Sampel Discrepancy Fomtion Divided With
Degree of Freedom)
CMIN/DF merupakan statistic chi square, X2 dibagi degree of fredomnya
sehingga disebut X2 relatif. Nilai X2 relatif kurang dari 2,0 atau 3,0 adalah indikasi
acceptable fit antar model dan data (Arbucle, dalam Ferdinand, 2000; 55).
6.b.6 TLI (Tucker Lewis Index)
TLI merupakan incremental index yang membandingkan sebuah model yang
diuji terhadap sebuah baseline model, dimana nilai yang direkomendasikan sebagai
acuan diterimanya sebuah model adalah ≥ 0,95 dan nilai yang mendekati 1
menunjukkan a very good fit (Arbucle, dalam Ferdinand, 2000; 57).
6.b.7 CFI (Comparative Fit Index)
Rentang nilai sebesar 0-1, dimana semakin mendekati 1, mengindikasikan
tingkat fit yang paling tinggi (a very good fit) (Arbucle, dalam Ferdinand, 2000; 58).
Secara ringkas index-index yang dapat digunakan untuk menguji kelayakan sebuah
model disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.1. Index Pengujian Kelayakan Model (Goodness-of-fit Indices) Goodnes-of-fit index Cut-off value
X2-Chi Square Diharapkan kecil Significancy probability ≥0.05 RMSEA ≤0.08 GFI ≥0.90 CMIN/DF ≤2.00 TLI ≥0.95 CFI ≤0.95 (Sumber : Agusty Ferdinand, 2000, Structural Equation Modeling, hal 59)
47
c. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji reliabilitas dan uji validitas dilakukan dengan program SPSS versi 11.0.
Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkatan-tingkatan
kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah. Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Pernyataan dikatakan valid
apabila nilai r hitung > nilai r tabel dengan menggunakan level signifikan 5%.
Untuk menguji validitas instrument menggunakan rumus korelsi
rumus korekorelasi Product Moment Person.
Keterangan: rxy = Besarnya korelasi N = Besarnya populasi X = Skor butir ( nilai skor tertentu ) Y = Skor total butir ∑X = Jumlah skor item ∑Y = Jumlah skor total ∑X2 = Jumlah skor kuadrat nilai X ∑Y2 = Jumlah skor kuadrat nilai Y Untuk N = 30 pada taraf kesalahan 5% diperoleh harga tabel sebesar
0,367, sedangkan r hitung tampak pada tabel 3.2 dan tabel 3.3
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas
Variabel Indikator Kode item r hitung Kesimpulan a. Pesan iklan 1.Gaya hidup modern
2.Gaya hidup seorang bintang
3.Iklan mudah diingat
1 2
3
0,502 0,729 0,859
Valid Valid Valid
48
4.Durasi penayangan iklan tidak terlalu lama
4 0,667 Valid
b.Pengenalan Merk
1.Gaya hidup modern 2.Gaya hidup seorang
bintang 3.Iklan mudah diingat 4.Durasi penayangan iklan
tidak terlalu lama
1 2
3 4
0,578 0,634 0,744 0,784
Valid Valid Valid Valid
c.Kepercayaan Konsumen
1.Gaya hidup modern 2.Gaya hidup seorang
bintang 3.Iklan mudah diingat 4.Durasi penayangan iklan
tidak terlalu lama
1 2
3 4
0,637 0,866 0,905 0,857
Valid Valid Valid Valid
d.Sikap Konsumen
1.Gaya hidup modern 2.Gaya hidup seorang
bintang 3.Iklan mudah diingat 4.Durasi penayangan iklan
tidak terlalu lama
1 2
3 4
0,92 0,867 0,939 0,58
Valid Valid Valid Valid
e.Niat Beli 1.Gaya hidup modern 2.Gaya hidup seorang
bintang 3.Iklan mudah diingat 4.Durasi penayangan iklan
tidak terlalu lama
1 2
3 4
0,75 0,655 0,824 0,518
Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data primer diolah, 2011
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrument menunjukkan pada satu pengertian bahwa
suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengukur dan arena instrument tersebut sudah baik. Semakin tinggi reliabilitas
suatu alat pengukur, semakin dapat dipercaya pula alat pengukur tersebut.
Apabila reliabilitas alat pengukur tersebut rendah maka alat pengukur tersebut
tidak dapat dipercaya dalam mengukur gejala atau kejadian.
49
Rumus reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Spearman-Brown
(Sugiyono, 2007: 121).
Dengan keterangan : r1i = reliabilitas instrument r1/21/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan
instrument.
Tabel 3.3. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel r li r tabel Kesimpulan a.Pesan iklan b.Pengenalan Merk c.Kepercayaan
Konsumen d.Sikap Konsumen e.Niat Beli
0,629 0,563
0,836 0,858 0,829
0,367 0,367
0,367 0,367 0,367
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2011
Berdasarkan tabel diatas maka angket tersebut dikatakan reliabel dan
dapat digunakan untuk penelitian.
50
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Responden
Pernyataan dalam angket terdiri dari dua bagian, yaitu terbuka dan tertutup.
Pernyataan terbuka dalam angket digunakan untuk mengetahui data pribadi atau
identifikasi responden yang meliputi jenis kelamin, usia, jumlah uang yang
dibelanjakan untuk membeli produk, pernah melihat iklan produk, dan mengingat
iklan produk. Pernyataan tertutup dalam angket digunakan untuk mendapatkan data
tentang variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari 20 pernyataan. Berikut adalah
deskripsi responden secara umum berdasarkan jawaban yang diberikan oleh
responden.
4.1.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jawaban yang diberikan responden, diperoleh hasil bahwa
terdapat 32 responden (32%) berjenis kelamin laki-laki dan sisanya 68 responden
berjenis kelamin perempuan (68%). Meskipun penelitian ini tidak menggunakan isu
gender, akan tetapi tampak bahwa jumlah responden kebanyakan adalah perempuan.
Berikut adalah tabel deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persen Laki-laki 32 32,0
Perempuan 68 68,0 Total 100 100,0
Sumber: Data primer diolah, 2011
51
Tampak bahwa tidak terdapat perbedaan yang terlalu jauh antara responden
yang berjenis kelamin laki-laki dengan responden yang berjenis kelamin perempuan.
Dengan menggunakan metode random sampling maka perbedaan jumlah jenis
kelamin responden tidak mempunyai kecenderungan tertentu.
4.1.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan usia
Berdasarkan usia, tampak bahwa kebanyakan responden antara 25-28 tahun
yaitu sebanyak 37 responden (37%), dan yang paling sedikit adalah responden yang
berusia antara 49-52 tahun yaitu sebanyak 1 responden(1%). Berikut adalah tabel
deskripsi responden berdasarkan usia.
Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden (tahun) Frekuensi Persen 25-28 37 37,029-32 25 25,033-36 7 7,037-40 10 10,041-44 10 10,045-48 10 10,049-52 1 1,053-56 - 0,0Total 100 100,0
Sumber : Data primer diolah, 2011
Banyaknya jumlah responden yang berusia antara 25-28 tahun dikarenakan
pada usia tersubut mereka produktif dalam bekerja dan mampu membeli produk
tersebut. Responden yang berusia dibawah 20 tahun sudah bekerja namun
penghasilan yang mereka miliki belum mampu digunakan untuk membeli produk
52
tersebut, oleh karena itu diberi batasan usia untuk calon responden yaitu minimal 25
tahun.
4.1.1.3 Distribusi Responden yang Pernah Melihat Iklan Produk
Terdapat pernyataan apakah pernah melihat iklan produk kendaraan bermotor
YAMAHA, semua responden mengaku pernah melihat iklan tersebut. Berikut adalah
tabel deskripsi responden berdasarkan pernah atau tidaknya melihat iklan produk
kendaraan bermotor YAMAHA.
Tabel 4.3. Distribusi Responden Pernah Melihat Iklan Produk
Pernah Melihat Iklan Produk Frekuensi Persen
Ya 100 100,0
Tidak - 0,0
Total 100 100,0
Sumber: Data primer diolah, 2011
Iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA diiklankan di berbagai media
baik televisi, radio, maupun media cetak lain. Sehingga responden menyatakan
pernah melihat iklan tersebut yaitu dengan bukti dari data diatas dalam tabel 4.3 yaitu
100 responden (100%).
4.1.1.4 Deskripsi Responden Terhadap Pesan Iklan Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA.
Hasil dari pernyataan dari responden mengenai pesan iklan yang ditayangkan
ditelevisi oleh produk kendaraan bermotor YAMAHA, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
53
1. Deskripsi Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang
Mencerminkan Gaya Hidup Modern.
Tanggapan responden terhadap pesan iklan ditelevisi mengenai produk
kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern dapat dilihat
di tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4.4. Distribusi Responden Terhadap Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern.
Sumber: Data Primer diolah, 2011
Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat setuju
terhadap pesan iklan yang mencerminkan gaya hidup modern mengenai produk
kendaraan bermotor YAMAHA yaitu terdapat 33 responden (33%).
2. Deskripsi Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor Yamaha yang
Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis).
Tanggapan responden terhadap pesan iklan ditelevisi mengenai produk
kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang
(artis) dapat dilihat di tabel 4.5 di bawah ini.
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat setuju Total
13 27 33 27
100
13,0 27,0 33,0 27,0
100,0
13,0 27,0 33,0 27,0
100,0
13,0 40,0 73,0
100,0
54
Tabel 4.5. Distribusi Responden Terhadap Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis).
Sumber: Data primer diolah 2011.
Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat kurang
setuju terhadap pesan iklan yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis)
mengenai produk kendaraan bermotor YAMAHA yaitu terdapat 34 responden (34%)
yang menyatakan kurang setuju dan data pernyataan responden yang lain dapat
dilihat pada tabel 4.5.
3. Deskripsi Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mudah
Diingat.
Tanggapan responden terhadap pesan iklan ditelevisi mengenai produk
kendaraan bermotor YAMAHA yang mudah diingat dapat dilihat di tabel 4.6 di
bawah ini.
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat setuju Total
2 16 34 29 19
100
2,0 16,0 34,0 29,0 19,0
100,0
2,0 16,0 34,0 29,0 19,0
100,0
2,0 18,0 52,0 81,0
100,0
55
Tabel 4.6. Distribusi Responden Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA yang Mudah Diingat.
Sumber: Data primer diolah 2011.
Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat yang
hampir sama terhadap pesan iklan yang mudah diingat mengenai produk kendaraan
bermotor YAMAHA namun banyak responden yang menyatakan kurang setuju
dengan nilai 33 responden (33%) dan data pernyataan responden yang lain dapat
dilihat pada tabel 4.6.
4. Deskripsi Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA Durasi
Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama.
Tanggapan responden terhadap pesan iklan produk kendaraan bermotor
YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama dapat dilihat di tabel
4.7 di bawah ini.
Frekuensi Persen Valid Persen
Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat setuju Total
5 24 33 23 15
100
5,0 24,0 33,0 23,0 15,0
100,0
5,0 24,0 33,0 23,0 15,0
100,0
5,0 29,0 62,0 85,0
100,0
56
Tabel 4.7. Distribusi Responden Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama.
Sumber: Data primer diolah 2011.
Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat yang
hampir sama nilainya terhadap pesan iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA
yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama responden yang menyatakan
tidak setuju, kurang setuju dan setuju dengan nilai berturut-turut 27 responden (2%),
28 responden (28%) dan 22 responden (22%) dan data pernyataan responden yang
lain dapat dilihat pada tabel 4.7.
.
4.1.1.5 Deskripsi Responden Terhadap Pengenalan Merek Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA.
Hasil dari pernyataan dari responden mengenai pesan iklan yang
ditayangkan ditelevisi oleh produk kendaraan bermotor YAMAHA, dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat setuju Total
5 27 28 22 18
100
5,0 27,0 28,0 22,0 18,0
100,0
5,0 27,0 28,0 22,0 18,0
100,0
5,0 32,0 60,0 82,0
100,0
57
1. Deskripsi Pengenalan Merek Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang
Mencerminkan Gaya Hidup Modern.
Tanggapan responden terhadap pengenalan merek mengenai produk
kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern dapat dilihat
di tabel 4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8. Distribusi Responden Pengenalan Merek Pada Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern.
Sumber: Data Primer diolah, 2011
Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat setuju
dan sangat setuju terhadap pernyataan pengenalan merek produk kendaraan bermotor
YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern adalah responden menyatakan
setuju dengan nilai 35 responden (35%) dan data pernyataan responden yang lain
dapat dilihat pada tabel 4.8.
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat setuju Total
5 24 35 36
100
5,0 24,0 35,0 36,0
100,0
5,0 24,0 35,0 36,0
100,0
5,0 29,0 64,0
100,0
58
2. Distribusi Responden Terhadap Pernyataan Pengenalan Merek Produk
Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang
Bintang (artis).
Tanggapan responden terhadap pernyataan pengenalan merek produk
kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang
(artis) dapat dilihat di tabel 4.9 di bawah ini.
Tabel 4.9. Distribusi Responden Pengenalan Merek Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang
Bintang (artis).
Sumber: Data primer diolah 2011.
Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat setuju
terhadap pernyataan pengenalan merek produk kendaraan bermotor YAMAHA yang
mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) namun antara responden yang
menyatakan setuju dan kurang setuju mempunyai nilai yang hampir sama yaitu nilai
32 responden (32%) yang menyatakan setuju dan nilai 33 responden (33%) yang
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat setuju Total
1 12 33 32 22
100
1,0 12,0 33,0 32,0 22,0
100,0
1,0 12,0 33,0 32,0 22,0
100,0
1,0 13,0 46,0 78,0
100,0
59
menyatakan kurang setuju dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada
tabel 4.9.
3. Distribusi Responden Pengenalan Merek Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat.
Tanggapan responden terhadap pernyataan pengenalan merek produk
kendaraan bermotor YAMAHA yang iklannya mudah diingat, dapat dilihat di tabel
4.10 di bawah ini.
Tabel 4.10. Distribusi Responden Pengenalan Merek Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat.
Sumber: Data primer diolah 2011.
Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat kurang
setuju terhadap pernyataan pengenalan merek produk kendaraan bermotor YAMAHA
iklannya mudah diingat yaitu terdapat 35 responden (35%) responden yang
menyatakan kurang setuju dan data responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.10.
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat setuju Total
29 35 19 17
100
29,0 35,0 19,0 17,0
100,0
29,0 35,0 19,0 17,0
100,0
29,0 64,0 83,0
100,0
60
4. Distribusi Responden Pengenalan Merek Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama.
Tanggapan responden terhadap pesan iklan ditelevisi mengenai pengenalan
merek produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya
tidak terlalu lama dapat dilihat di tabel 4.11 di bawah ini.
Tabel 4.11. Distribusi Responden Pengenalan Merek Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak
Terlalu Lama.
Sumber: Data primer diolah 2011.
Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat kurang
setuju terhadap pernyataan pengenalan merek produk kendaraan bermotor YAMAHA
yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama adalah responden menyatakan
kurang setuju dengan nilai 35 responden (35%) dan data pernyataan responden yang
lain dapat dilihat pada tabel 4.11.
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat setuju Total
8 18 35 20 19
100
8,0 18,0 35,0 20,0 19,0
100,0
8,0 18,0 35,0 20,0 19,0
100,0
8,0 26,0 61,0 81,0
100,0
61
4.1.1.6 Deskripsi Responden Terhadap Keyakinan Konsumen Pada Produk
Kendaraan Bermotor YAMAHA .
Hasil pernyataan dari responden mengenai keyakinan konsumen terhadap
produk kendaraan bermotor YAMAHA, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
1. Distribusi Responden Terhadap Keyakinan Konsumen Pada Produk
Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern.
Tanggapan responden terhadap keyakinan konsumen mengenai produk
kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern dapat dilihat
di tabel 4.12 di bawah ini.
Tabel 4.12. Distribusi Responden Terhadap Keyakinan Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern.
Sumber: Data Primer diolah, 2011
Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat setuju
terhadap pertanyaan keyakinan konsumen produk kendaraan bermotor YAMAHA
yang mencerminkan gaya hidup modern ada 33 responden (33%) yang menyatakan
setuju dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.12.
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat setuju Total
1 9
31 33 26
100
1,0 9,0
31,0 33,0 26,0
100,0
1,0 9,0
31,0 33,0 26,0
100,0
1,0 10,0 41,0 74,0
100,0
62
2. Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Pada Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang
(artis).
Tanggapan responden terhadap pertanyaan keyakinan konsumen pada
produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang
bintang (artis) dapat dilihat di tabel 4.13 di bawah ini.
Tabel 4.13. Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Pada Produk
Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup
Seorang Bintang (artis).
Sumber: Data primer diolah 2011.
Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat kurang
setuju terhadap pertanyaan keyakinan konsumen pada produk kendaraan bermotor
YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) adalah responden
menyatakan kurang setuju dengan nilai 34 responden (34%) dan data pernyataan
responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.13.
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat setuju Total
4 17 34 21 24
100
4,0 17,0 34,0 21,0 24,0
100,0
4,0 17,0 34,0 21,0 24,0
100,0
4,0 21,0 55,0 76,0
100,0
63
3. Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Pada Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat.
Tanggapan responden terhadap pernyataan keyakinan konsumen pada
produk kendaraan bermotor YAMAHA yang iklannya mudah diingat, dapat dilihat
di tabel 4.14 di bawah ini.
Tabel 4.14. Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Pada Produk
Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat.
Sumber: Data primer diolah 2011.
Dari hasil penelitian nilai yang paling besar adalah responden mempunyai
pendapat tidak setuju terhadap pernyataan keyakinan konsumen pada produk
kendaraan bermotor YAMAHA iklannya mudah diingat yaitu terdapat responden
yang menyatakan tidak setuju dengan nilai 30 responden (30%) dan data pernyataan
responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.14.
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat setuju Total
3 30 26 24 17
100
3,0 30,0 26,0 24,0 17,0
100,0
3,0 30,0 26,0 24,0 17,0
100,0
3,0 33,0 59,0 83,0
100,0
64
4. Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Pada Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu
Lama.
Tanggapan responden terhadap pesan iklan ditelevisi mengenai keyakinan
konsumen pada produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan
iklannya tidak terlalu lama dapat dilihat di tabel 4.15 di bawah ini.
Tabel 4.15. Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Pada Produk
Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan
Iklannya Tidak Terlalu Lama.
Sumber: Data primer diolah 2011.
Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat kurang
setuju terhadap pertanyaan keyakinan konsumen pada produk kendaraan bermotor
YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama adalah responden
menyatakan kurang setuju dengan nilai 35 responden (35%) dan data pernyataan
responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.15.
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat setuju Total
10 24 35 17 14
100
10,0 24,0 35,0 17,0 14,0
100,0
10,0 24,0 35,0 17,0 14,0
100,0
10,0 34,0 69,0 86,0
100,0
65
4.1.1.7 Deskripsi Responden Terhadap Sikap Konsumen Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA .
Hasil pernyataan dari responden mengenai sikap konsumen terhadap iklan
produk kendaraan bermotor YAMAHA, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
1. Distribusi Responden Terhadap Pernyataan Sikap Konsumen Pada Produk
Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern.
Tanggapan responden terhadap sikap konsumen mengenai produk kendaraan
bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern dapat dilihat di tabel
4.16 di bawah ini.
Tabel 4.16. Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern.
Sumber: Data Primer diolah, 2011
Dari hasil penelitian nilai yang paling besar adalah responden yang
mempunyai pendapat sangat setuju terhadap pertanyaan sikap konsumen pada
produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
Sangat setuju
Total
2
5
21
34
38
100
2,0
5,0
21,0
34,0
38,0
100,0
2,0
5,0
21,0
34,0
38,0
100,0
2,0
7,0
28,0
62,0
100,0
66
adalah responden menyatakan sangat setuju dengan nilai 38 responden (38%) dan
data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.16.
2. Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis).
Tanggapan responden terhadap pertanyaan saya menyukai produk kendaraan
bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) dapat
dilihat di tabel 4.17 di bawah ini
Tabel 4.17. Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang
Bintang (artis).
Sumber: Data primer diolah 2011.
Dari hasil penelitian sebagian responden mempunyai pendapat kurang setuju
terhadap pertanyaan sikap konsumen pada produk kendaraan bermotor YAMAHA
yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) adalah responden menyatakan
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
Sangat setuju
Total
1
24
39
20
16
100
1,0
24,0
39,0
20,0
16,0
100,0
1,0
24,0
39,0
20,0
16,0
100,0
1,0
25,0
64,0
84,0
100,0
67
kurang setuju dengan nilai 39 responden (39%) dan data pernyataan responden yang
lain dapat dilihat pada tabel 4.17.
3. Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat.
Tanggapan responden terhadap pernyataan sikap konsumen pada produk
kendaraan bermotor YAMAHA yang iklannya mudah diingat, dapat dilihat di tabel
4.18 di bawah ini.
Tabel 4.18. Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat.
Sumber: Data primer diolah 2011.
Dari hasil penelitian banyak dari responden mempunyai pendapat kurang
setuju terhadap pertanyaan sikap konsumen pada produk kendaraan bermotor
YAMAHA iklannya mudah diingat adalah responden menyatakan netral dengan nilai
32 responden (32%) dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada
tabel 4.18.
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
Sangat setuju
Total
27
32
26
15
100
27,0
32,0
26,0
15,0
100,0
27,0
32,0
26,0
15,0
100,0
27,0
59,0
85,0
100,0
68
4.Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama.
Tanggapan responden terhadap sikap konsumen mengenai pernyataan sikap
konsumen pada produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan
iklannya tidak terlalu lama dapat dilihat di tabel 4.19 di bawah ini.
Tabel 4.19. Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak
Terlalu Lama.
Sumber: Data primer diolah 2011.
Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat yang
hampir sama terhadap pertanyaan sikap konsumen pada produk kendaraan bermotor
YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama adalah responden
menyatakan kurang setuju dengan nilai 27 responden (27%) yang mempunyai nilai
yang tertinggi dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.19.
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
Sangat setuju
Total
4
24
27
25
20
100
10,0
24,0
35,0
17,0
14,0
100,0
10,0
24,0
35,0
17,0
14,0
100,0
10,0
34,0
69,0
86,0
100,0
69
4.1.1.8 Deskripsi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA .
Hasil pernyataan dari responden mengenai niat beli terhadap produk
kendaraan bermotor YAMAHA, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
1. Distribusi Responden Terhadap Pertanyaan Niat Beli Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern.
Tanggapan responden terhadap niat beli mengenai produk kendaraan
bermotor YAMAHA, saya berniat membeli produk Kendaraan Bermotor YAMAHA
yang mencerminkan gaya hidup modern dapat dilihat di tabel 4.20 di bawah ini.
Tabel 4.20. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern.
Sumber: Data Primer diolah, 2011
Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat setuju
terhadap peryataan niat beli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang
mencerminkan gaya hidup modern adalah responden menyatakan setuju dengan nilai
41 responden (41%).
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat setuju Total
8 24 41 27
100
8,0 24,0 41,0 27,0
100,0
8,0 24,0 41,0 27,0 100,
8,0 32,0 73,0
100,0
70
2. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis).
Tanggapan responden terhadap pernyataan niat beli produk kendaraan
bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) dapat
dilihat di tabel 4.21 di bawah ini.
Tabel 4.21. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang
Bintang (artis).
Sumber: Data primer diolah 2011.
Dari hasil penelitian nilai yang tertinggi adalah responden yang mempunyai
pendapat kurang setuju terhadap pertanyaan niat beli produk kendaraan bermotor
YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) adalah responden
menyatakan kurang setuju dengan nilai 35 responden (35%) dan data pernyataan
responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.21.
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
Sangat setuju
Total
10
24
35
17
14
100
10,0
24,0
35,0
17,0
14,0
100,0
10,0
24,0
35,0
17,0
14,0
100,0
10,0
34,0
69,0
86,0
100,0
71
3. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat.
Tanggapan responden terhadap pertanyaan niat beli produk kendaraan
bermotor YAMAHA yang iklannya mudah diingat, dapat dilihat di tabel 4.22 di
bawah ini.
Tabel 4.22. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat.
Sumber: Data primer diolah 2011.
Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat kurang
setuju terhadap peryataan niat beli produk kendaraan bermotor YAMAHA iklannya
mudah diingat adalah responden menyatakan kurang setuju dengan nilai 39
responden (39%) dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel
4.22.
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
Sangat setuju
Total
25
39
23
13
100
25,0
39,0
23,0
13,0
100,0
25,0
39,0
23,0
13,0
100,0
25,0
64,0
87,0
100,0
72
4. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA yang durasi penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama.
Tanggapan responden terhadap niat beli produk kendaraan bermotor
YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama dapat dilihat di tabel
4.23 di bawah ini.
Tabel 4.23. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan
Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak
Terlalu Lama.
Sumber: Data primer diolah 2011.
Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat kurang
setuju terhadap pertanyaan niat beli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang
durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama adalah responden menyatakan kurang
setuju dengan nilai 23 responden (23%) dan data pernyataan responden yang lain
dapat dilihat pada tabel 4.23.
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
Sangat setuju
Total
6
24
26
23
21
100
6,0
24,0
26,0
23,0
21,0
100,0
6,0
24,0
26,0
23,0
21,0
100,0
6,0
30,0
56,0
79,0
100,0
73
Deskripsi dari pesan iklan (F), pengenalan merek (B), keyakinan konsumen
(C), sikap konsumen (A) dan niat beli (I) terhadap produk kendaraan bermotor
YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern adalah ada dua kesimpulan yaitu
responden yang menyatakan setuju dan kurang setuju, hal ini membuktikan bahwa
masyarakat ada yang beranggapan bahwa pesan iklan yang disampaikan
mencerminkan gaya hidup modern dan adapula yang beranggapan bahwa kendaraan
bermotor bukan produk yang mencerminkan gaya hidup modern melainkan karena
sudah menjadi kebutuhan transportasi sehari-hari.
Deskripsi dari pesan iklan (F), pengenalan merek (B), keyakinan konsumen
(C), sikap konsumen (A) dan niat beli (I) terhadap produk kendaraan bermotor
YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) adalah banyak
responden menyatakan kurang setuju dan nilai satu dengan yang lain hampir sama
besar, hal ini menandakan bahwa banyak masyarakat yang beranggapan bahwa
penggunaan produk kendaraan bermotor YAMAHA tidak semata-mata karena
pencerminan dari gaya hidup seorang bintang (artis), namun adalah suatu kebutuhan
sehari-hari.
Deskripsi dari pesan iklan (F), pengenalan merek (B), keyakinan konsumen
(C), sikap konsumen (A) dan niat beli (I) terhadap produk kendaraan bermotor
YAMAHA yang iklannya mudah diingat, hasil responden bermacam-macam hal ini
dimungkinkan karena setiap orang punya pendapat berbeda-beda tentang pesan iklan
74
yang iklannya mudah diingat, juga dapat disebabkan karena banyaknya iklan
kendaraan bermotor yang ditayangkan ditelevisi sehingga terkadang orang kurang
mengingatnya.
Deskripsi dari pesan iklan (F), pengenalan merek (B), keyakinan konsumen
(C), sikap konsumen (A) dan niat beli (I) terhadap produk kendaraan bermotor
YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama adalah banyaknya
responden yang menyatakan kurang setuju terhadap iklan produk kendaraan bermotor
YAMAHA, hal ini menandakan bahwa iklan perlu di kaji ulang dalam hal durasi
penayangannya.
4.2 Analisa Data
Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data dengan menggunakan
metode Structural Equation Modelling (SEM). Analisi SEM untuk menguji hipotesis-
hipotesis yang diberikan dalam penelitian ini.
4.2.1 Analisis Data dengan Metode SEM
Analisis dengan SEM dalam penelitian ini menggunakan tujuh langkah
seperti yang diuraikan pada bab III di depan. Langkah pengembangan model teoritis
dilakukan pada bab II di depan. Berdasarkan pengembangan model teoritis tersebut,
berikut adalah analisis data dengan metode SEM dengan menggunakan alat bantu
berupa program AMOS Versi 6.00.
75
4.2.1.1 Pengembangan Path Diagram
Model teoritis yang telah dibangun kemudian digambarkan dalam sebuah
path diagram. Path diagram akan memudahkan menganalisis hubungan-hubungan
kausalitas yang akan diuji dalam penelitian ini. Berikut adalah path diagram dalam
penelitian ini
Gambar 4.1. Path Diagram
Sumber: Dikembangkan oleh peneliti.
Dalam diagram tampak bahwa hubungan kausalitas yang akan diuji
ditunjukkan dengan satu anak panah. Variabel yang akan diuji hubungan
kausalitasnya adalah variabel pesan iklan (F), pengenalan merek (B), keyakinan
konsumen (C), sikap konsumen (A), dan niat beli (I).
76
Variabel F dibentuk oleh 4 indikator yaitu X1, X2, X3, dan X4, demikian
juga dengan variabel yang lain dibentuk oleh masing-masing empat buah indikator
yang dihubungkan dengan satu buah anak panah dengan variabel yang dibentuk.
Notasi e (yang mengikuti semua indikator dari e1 sampai dengan e20)
menggambarkan kesalahan pengukuran. Setiap pengukuran suatu variabel (variabel
observerb) pasti akan diikuti oleh suatu error tertentu yang dilambangkan dengan e,
sedangkan z melambangkan kesalahan estimasi. Variabel F mengestimasi variabel B
dengan kesalahan estimasi z1, demikian juga dengan kesalahan estimasi yang lain (z2,
z3, dan z4).
4.2.1.2 Konversi Diagram Alur ke Persamaan
Langkah selanjutnya adalah mengkonversikan spesifikasi model path diagram
ke dalam persamaan spesifikasi model pengukuran dan persamaan struktural. Dalam
penelitian ini terdapat lebih dari satu konstruk endogen, maka strukturalnya adalah
endogen 2 = eksogen + f (konstruk endogen 1) + error. Variabel eksogen dalam
penelitian ini adalah pesan iklan (F) dan variabel endogen dalam penelitian ini adalah
pengenalan merek (B), keyakinan konsumen(C), sikap konsumen(A) dan niat beli(I).
berikut ini adalah persamaan spesifikasi model pengukuran:
Persamaan spesifikasi model pengukuran:
X1 = 1 F + e1 X5 = 5 B + e5 X2 = 2 F + e2 X6 = 6 B + e6 X3 = 3 F + e3 X7 = 7 B + e7 X4 = 4 F + e4 X9 = 8 B + e8 X9 = 9 C + e9 X13 = 13 A + e13
77
X10 = 10 C + e10 X14 = 14 A + e14 X11 = 11 C + e11 X15 = 15 A + e15 X12 = 12 C + e12 X16 = 16 A + e16 X17 = 17 I + e17 X18 = 18 I + e18 X19 = 19 I + e19 X20 = 20 I + e20 Persamaan struktural: B = F F + z1 C = F F + B B + z2 A = F F + B B + z3 I = A A + C C + z4 Dengan bantuan program AMOS versi 6.00 sebenarnya langkah ini sudah
dilakukan oleh program, sehingga memudahkan estimasinya.
4.2.1.3 Memilih Matriks Input dan Teknik Estimasi
Teknik estimasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah maximum
likehood karena jumlah sampel penelitian adalah 100 responden. Jumlah tersebut
masuk dalam sampel kecil (100-200) sehingga maximum likehood adalah metode
yang cocok. Estimasi dilakukan dengan menggunakan dua tahap yaitu estimasi
measurement model confirmatory factor analysis dan estimasi melalui structural
equation model dengan analisis full model.
4.2.1.3.1 Confirmatory Faktor Analisis
Seperti yang telah diuraikan dalam bab III di depan, penelitian ini menggunakan
matriks varians/kovarians pada saat pengujian teori karena lebih memenuhi asumsi-
78
asumsi metodologi di mana standard error yang dilaporkan akan menunjukkan angka
yang lebih akurat dibandingkan menggunakan matriks korelasi.
Model pengukuran terhadap dimensi-dimensi yang membentuk variabel
laten/konstruk. Variabel laten/faktor laten dalam model ini adalah pesan iklan (F).
Variabel pesan iklan akan mengestimasi tiga variabel yaitu pengenalan merek (B),
keyakinan konsumen (C), sikap konsumen (A). Variabel keyakinan konsumen (C)
dan sikap konsumen (A) akan mengestimasi variabel niat beli (I).
Hasil pengujian confirmatory factor analysis untuk produk kendaraan bermotor
YAMAHA ditampilkan dalam gambar 4.2 di bawah ini:
Gambar 4.2. Confirmatory Factor Analysis (Produk Kendaraan Bermotor
YAMAHA).
Chi-Square = 160,919 P= ,465
RMSEA = ,007 GFI = ,888
AGFI = ,853 Cmin/df = 1,006
CFI = ,999 TLI = ,999
79
Sumber : Data primer diolah, 2011
Hasil pengujian yang ditampilkan pada gambar 4.2 diatas memberikan nilai
tingkat signifikansi (probabilitas) sebesar 0,465 (> 0,05) yang menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara matriks kovarians sampel dan matriks
kovarians populasi yang diestimasi (Ferdinand, 2000:130). Kelima variabel tersebut
tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dan dianalisis hubungan kausalitasnya
sehingga diharapkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel-
variabel tersebut. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa model yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah layak atau dapat diterima.
80
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah nilai konstruk dari masing-masing
variabel observed terhadap konstruk latennya. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa nilai
konstruk dari masing-masing variabel pengamatan adalah relatif besar (berkisar
antara 0,867-1,231) sehingga variabel observed tersebut mampu membentuk konstruk
latennya. Nilai yang paling kecil adalah X17 I yaitu sebesar 0,867 dan nilai yang
paling besar adalah X15 A yaitu sebesar 1,231. Nilai yang diharapkan adalah
besar yaitu (>0,5) (Ghozali, 2005: 36). Nilai konstruk yang kecil (<0,5) menunjukkan
bahwa indikator-indikator tidak mampu membentuk konstruk latennya dengan baik.
Gambar 4.2 juga menunjukkan bahwa nilai varian error pengukuran adalah
relatif kecil. Nilai varians error pengukuran (e) adalah antara 0,110 sampai dengan
0,354. Varians error yang paling kecil adalah e19 (0,110) dan yang paling besar
adalah e10 (0,354). Model yang baik adalah model dengan nilai varians error yang
kecil tetapi tidak negatif (Ferdinand, 2000:46).
Berdasarkan confirmatory factor analysis didapatkan hasil bahwa model yang
dibentuk untuk produk kendaraan bermotor YAMAHA adalah fit dan tidak terdapat
perbedaan yang signifikan di antara variabel-variabel penelitian. Dengan demikian
model layak digunakan dan pengujian dapat dilanjutkan.
4.2.1.3.2 Full Model
Langkah selanjutnya adalah melakukan estimasi dengan full model SEM
(structural equation model). Pelaksanaannya adalah dengan mengganti dua anak
panah pada diagram confirmatory factor analysis dengan satu anak panah untuk
hubungan yang dihipotesiskan. Penelitian ini menggunakan tujuh buah hipotesis yang
81
merupakan hubungan kausalitas antar variabel-variabel pada model penelitian.
Hubungan antara variabel tersebut dibangun berdasarkan telaah teori yang dilakukan
sebelumnya. SEM tidak untuk membentuk teori, tetapi untuk mengkonfirmasikan
sebuah teori apakah sesuai dengan pengamatan. Berikut adalah output full model
SEM dengan menggunakan program AMOS versi 6.00.
Gambar 4.3 Full Model Analisis Chi-Square = 160,919
P= ,465 RMSEA = ,007
GFI = ,888 AGFI = ,853
Cmin/df = 1,006 CFI = ,999 TLI = ,999
Sumber: Data primer diolah, 2011
82
Hasil ouput tersebut kemudian akan diuji adanya kemungkinan munculnya
masalah identifikasi dan akan dianalisis untuk menguji hipotesis hubungan kausalitas
dalam penelitian ini. Pengujian ini kemungkinan muncul masalah identifikasi dan
interprestasi model akan dilakukan pada sub bab berikut.
4.2.1.4 Kemungkinan Munculnya Masalah Identifikasi
Masalah identifikasi pada SEM adalah ketidakmampuan model yang
dikembangkan dalam menghasilkan estimasi yang unik. Jika terjadi masalah
identifikasi maka dapat dilakukan pertimbangan ulang dengan menambahkan jumlah
konstruk (indikator).
4.2.1.4.1 Uji Normalitas Data
Evaluasi normalitas dilakukan dengan menggunakan criteria critical ratio (cr)
skewness dan kurtosis. Nilai yang diisyaratkan adalah sebesar 2 untuk signifikansi
0,05 (5%) dan 2,58 untuk signifikansi 0.01 (1%) (Ghozali, 2005:47). Hasil
perhitungan uji normalitas dengan program AMOS versi 6.00 pada tabel 34 di bawah
ini memberikan nilai critical ratio skewness antara -1,984 (X13) sampai dengan -
2,531 (X11), nilai tersebut masih di bawah nilai yang disyaratkan yaitu sebesar
2,58. Untuk critical ratio kurtosis nilainya berkisar antara 0,547 (X1) sampai dengan
1,92 (X11), nilai tersebut juga masih berada di bawah 2,58. Dengan demikian
asumsi normalitas data dipengaruhi atau tidak terbukti adanya gejala normalitas data
dalam penelitian ini.
83
Evaluasi multivariate juga memberikan nilai critical ratio sebesar 0,627 yang
juga dibawah 2,58 sehingga tinjauan secara multivariate juga tidak menunjukkan
adanya gejala normalitas pada data. Berikut adalah tabel nilai critical ratio hasil
estimasi dengan program AMOS versi 6.00.
Tabel 4.24. Uji Normalitas Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA
Variabel Skewness c.r kurtosis c.r. X17 -0,459 -2,051 0,511 1,144 X18 -0,560 -2,506 0,482 1,078 X19 -0,540 -2,413 0,458 1,023 X20 -0,480 -2,148 0,506 1,132 X13 -0,444 -1,984 0,893 1,996 X14 -0,512 -2,289 0,621 1,389 X15 -0,470 -2,101 0,677 1,514 X16 -0,552 -2,470 0,757 1,692 X12 -0,523 -2,341 0,527 1,178 X11 -0,566 -2,531 0,882 1,972 X10 -0,540 -2,415 0,554 1,239 X9 -0,535 -2,392 0,565 1,263 X5 -0,534 -2,390 0,245 0,549 X6 -0,518 -2,316 0,302 0,676 X7 -0,542 -2,426 0,450 1,007 X8 -0,542 -2,426 0,450 1,007 X4 -0,539 -2,412 0,300 0,672 X3 -0,496 -2,219 0,306 0,685 X2 -0,563 -2,520 0,445 0,995 X1 -0,534 -2,390 0,245 0,547 Multivariate 3,394 0,627 Sumber : Data primer diolah, 2011
4.2.1.4.2 Evaluasi Outliers
Evaluasi outliers dilakukan terhadap univariate outliers dan multivariate
outliers. Evaluasi atas univariate outliers dilakukan dengan menstransformasikan
data ke dalam bentuk z-score yang mempunyai rata-rata nol dengan standar devisiasi
84
sebesar satu. Ukuran sampel sebesar 100 pedoman evaluasi adalah bahwa nilai
ambang batas dari z-score berada pada rentang -3 sampai 3 (Hair dkk (1995) dalam
Waluyo, 2011). Jika terdapat nilai z-score yang di atas 3 dan di bawah -3, berarti
asumsi univariate outliers tidak terpenuhi. Berikut adalah nilai maksimal dan nilai
minimal z-score hasil perhitungan dengan SPSS versi 15.0.
Tabel 4.25. Nilai Z-score (Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA) Indikator N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Zscore(X1) 100 -2,68685 1,98593 ,0000000 1,00000000 Zscore(X2) 100 -2,75793 2,00397 ,0000000 1,00000000 Zscore(X3) 100 -2,69450 1,95787 ,0000000 1,00000000 Zscore(X4) 100 -2,70315 1,93082 ,0000000 1,00000000 Zscore(X5) 100 -2,68685 1,98593 ,0000000 1,00000000 Zscore(X6) 100 -2,69870 1,94422 ,0000000 1,00000000 Zscore(X7) 100 -2,75417 2,01840 ,0000000 1,00000000 Zscore(X8) 100 -2,75417 2,01840 ,0000000 1,00000000 Zscore(X9) 100 -2,78772 2,04299 ,0000000 1,00000000 Zscore(X10) 100 -2,94191 2,11944 ,0000000 1,00000000 Zscore(X11) 100 -2,89067 2,15486 ,0000000 1,00000000 Zscore(X12) 100 -2,77376 2,12111 ,0000000 1,00000000 Zscore(X13) 100 -2,86209 2,07964 ,0000000 1,00000000 Zscore(X14) 100 -2,79953 1,99966 ,0000000 1,00000000 Zscore(X15) 100 -2,80879 1,97213 ,0000000 1,00000000 Zscore(X16) 100 -2,85030 2,14293 ,0000000 1,00000000 Zscore(X17) 100 -2,63959 1,90164 ,0000000 1,00000000 Zscore(X18) 100 -2,76815 1,79787 ,0000000 1,00000000 Zscore(X19) 100 -2,75422 1,90080 ,0000000 1,00000000 Zscore(X20) 100 -2,64416 1,88869 ,0000000 1,00000000 Valid N (listwise) 100 Sumber: Data primer diolah, 2011
Tabel di atas menunjukkan bahwa setelah ditransformasikan ke dalam bentuk
z-score, data memiliki nilai rata-rata (mean) sama dengan 0 dan nilai standar deviasi
sama dengan 1. Pada kolom maksimal dan minimal tidak terdapat variabel yang
mempunyai -3 ≤ z-score ≤ 3. Nilai tertinggi adalah -2,94 (X10) dan 2,15486 (X11),
85
dengan demikian asumsi univariate outliers dalam penelitian ini diterima dan
pengujian dapat dilanjutkan dengan pengujian multivariate outliers.
Multivariate outliers diuji dengan menggunakan uji mahalanobis dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,001 (Ferdinand, 2000:135). Jika nilai mahalanobis
output di atas nilai yang diisyaratkan maka terjadi penyimpangan outliers dan
pengujian tidak dapat dilanjutkan. Nilai batas untuk jumlah respoden N=100 pada
tingkat signifikansi sebesar 0,001 dicari dengan menggunakan bantuan program
Excel 2007.
Uji multivariate outliers dilakukan pada tingkat p<0,001 bila mahalanobis d-
squared lebih besar dari nilai chi-square maka data tersebut menunjukkan adanya
multivariate outliers (Waluyo, 2011:89). Nilai chi-square dari perhitungan
menggunakan AMOS 6.00 sebesar 174,314, hasil output program AMOS versi 6.00
memberikan jarak mahalanobis d-square yang tertinggi 53,277 untuk observasi ke
60. Tampak bahwa nilai maksimal yang diisyaratkan yaitu sebesar 174,314, dengan
demikian asumsi multivariate outliers terpenuhi dan pengujian dapat dilanjutkan.
4.2.1.4.3 Evaluasi Multikolinearitas
Multikolinearitas dapat dilihat melalui determinant matriks kovarians. Jika
nilai determinant matriks kovarians yang dihasilkan dari perhitungan mempunyai
nilai yang sangat kecil (mendekati 0) maka dapat diindikasikan bahwa terjadi
masalah multikolinearitas atau singularis, sehingga data tidak dapat dipergunakan
untuk penelitian (Ghozali, 2005:109). Output hasil perhitungan dengan menggunakan
86
program AMOS versi 6.00 memberikan hasil determinant of sample covarians
sebesar 1,7717e + 009.
Nilai tersebut jauh diatas 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah multikolinearitas dalam data penelitian pada kedua model dan pengujian
dapat dilanjutkan.
4.2.1.4.4 Evaluasi Kriteria Goodness-of-fit
Uji kelayakan model (Goodness of fit model) adalah langkah untuk melihat
apakah variabel-variabel eksogen dalam penelitian mampu menjelaskan variabel
endogen. Berikut adalah hasil perhitungan dengan program AMOS versi 6.00
Tabel 4.26 Hasil Uji Kelayakan Model (YAMAHA)
Goodnes of fit index
Cut of value Hasil Perhitungan Kesimpulan
X2 Chi Square Kecil (*) 174,314 Tidak baik Sig. ≥ 0,05 0,258 Baik
RMSEA ≤ 0,08 0,024 Baik GFI ≥ 0,90 0,879 Marjinal
AGFI ≥ 0,90 0,844 Marjinal CMIN/DF ≤ 2,00 1,069 Baik
TLI ≥ 0,95 0,992 Baik CFI ≥ 0,95 0,990 Baik
Sumber: data primer diolah, 2011
Dalam tabel 4.51 tersebut tampak bahwa nilai significancy probability adalah
sebesar 0,258 (> 0,05) sehingga model adalah tidak berbeda dengan data empiris atau
dengan kata lain bahwa model adalah fit. Indeks yang lain (CMIN/DF, TLI dan CFI)
juga memberikan hasil yang memenuhi syarat fit. Untuk indeks GFI dan AGFI nilai
hasil hitung memberikan nilai < 0.9 akan tetapi mendekati nilai tersebut, maka
87
berdasarkan kedua indeks tersebut (GFI dan AGFI) dapat dikatakan bahwa model
adalah fit secara marjinal. Berdasarkan hasil hitung secara keseluruhan, maka dapat
disimpulkan bahwa model adalah fit atau dengan kata lain bahwa variabel eksogen
mampu menjelaskan variabel endogen.
4.2.1.5 Interpretasi dan Modifikasi Model
Berdasarkan output perhitungan AMOS versi 6.00 maka didapatkan bahwa
model sudah fit sehingga tidak diperlukan modifikasi model, maka model tersebut
dapat diinterpretasikan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini.
Berdasarkan hasil output perhitungan dengan menggunakan AMOS versi 6.00
maka model struktural dalam model penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.27 Regression Weight Hasil Uji Hipotesis Hubungan Antar Variabel Estimate C.R. P
B <-- F 0,441 3,908 0,000
C <-- B 0,274 2,759 0,006
A <-- B 0,197 2,130 0,033
A <-- F 0,236 2,265 0,024
C <-- F 0,293 2,675 0,007
I <-- C 0,318 2,290 0,022
I <-- A 0,550 4,004 0,000
Sumber: Data primer diolah, 2011
4.2.1.6 Analisis Jalur
Untuk menguji pengaruh variabel intervening di gunakan metode
analisis jalur. Analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga
atau lebih variabel dan tidak dapat di gunakan untuk mengkonfirmasi atau
88
menolak hipotesis kausalitas imajiner (Ghozali, 2006:210). Analisis jalur
dalam penelitian ini di gunakan untuk mengetahui pengaruh kemampuan
pesan iklan terhadap sikap konsumen dan keyakinan konsumen melalui
variabel pengenalan merek. Analisis jalur diatas dapat di gambarkan diagram
jalur sebagai berikut :
Gambar 4.4 Analisis Jalur
0,293 0,318
0,274
0,441
0,197
0,236 0,550
P1= F-B P3= F-C P5=B-A P2= B-C P4=F-A Sumber data : Data primer yang diolah, 2011
Dalam gambar 4.4 tampak bahwa ada pengaruh langsung dan pengaruh tidak
langsung dari:
a. Variabel pesan iklan terhadap keyakinan konsumen dan pesan iklan yang melalui
pengenalan merek terhadap keyakinan konsumen.
Pengaruh langsung = 0,293
Pengaruh tidak langsung
(melalui pengenalan merek)
P1*P2 = (0,441)*( 0,274) = 0,120 +
Pengaruh total = 0,413
B I
A
C
F
89
Hasil perkalian menunjukkan bahwa nilai pengaruh tidak langsung P1*P2
lebih kecil dibandingkan nilai pengaruh langsung P3, (0,120<0,293), sehingga
menurut perhitungan tersebut pesan iklan cenderung lebih efektif berpengaruh
langsung terhadap keyakinan konsumen jika dibandingkan melalui pengenalan
merek. Sedangkan total effect pengaruh pesan iklan terhadap keyakinan konsumen
melalui pengenalan merek sebesar 0,413.
b. Variabel pesan iklan terhadap sikap konsumen dan pesan iklan yang melalui
pengenalan merek terhadap sikap konsumen.
Pengaruh langsung = 0,236
Pengaruh tidak langsung
(melalui pengenalan merek)
P1*P5 = (0,441)*( 0,197) = 0,087 +
Pengaruh total = 0,322
Hasil perkalian menunjukkan bahwa nilai pengaruh tidak langsung P1*P5
lebih kecil dibandingkan nilai pengaruh langsung P4, (0,087<0,236), sehingga
menurut perhitungan tersebut pesan iklan cenderung lebih efektif berpengaruh
langsung terhadap sikap konsumen jika dibandingkan melalui pengenalan merek.
Sedangkan total effect pengaruh pesan iklan terhadap sikap konsumen melalui
pengenalan merek sebesar 0,322.
Berdasarkan hasil analisis dapat di ketahui pengaruh langsung dan tidak
langsung sebagai berikut :
90
Tabel 4.28 : Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
No Keterangan Direct
(Y) Indirect (Y) Total (Y) Kesimpulan
1
2
F C
F B C
F A
F B A
0,293
0,236
(0,441).( 0,274) =
0,120
(0,441).(0,197)=
0,087
0,293+0,120 =
0,413
0,236+0,087=
0,322
Direct Effect < Total Effect > Indirect Effect
Pengenalan merek sebagai variabel
intervening
Direct Effect < Total Effect > Indirect Effect
Pengenalan merek sebagai variabel
intervening
4.2.1.7 Pengujian dan Pembahasan Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk menjawab permasalahan penelitian. Interpretasi
terhadap hasil estimasi dengan SEM bias dilakukan setelah asumsi-asumsi terhadap
model dipenuhi. Berikut adalah uji hipotesis berdasarkan hasil perhitungan dengan
AMOS versi 6.00.
4.2.1.7.1 Hipotesis 1
Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh signifikan antara
variabel pesan iklan terhadap pengenalan merek”. Hasil perhitungan dengan
menggunakan AMOS versi 6.00 pada tabel 4.30 memberikan nilai critical ratio
sebesar 3,909 dengan p-value sebesar 0,000 (< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pesan iklan mempunyai hubungan kausalitas terhadap pengenalan merek.
Nilai critical ratio yang positif menunjukkan bahwa hubungan kausalitas tersebut
positif atau semakin tinggi nilai pesan iklan maka akan semakin tinggi pula
91
pengenalan produk, demikian pula sebaliknya semakin rendah pesan iklan maka akan
semakin rendah pula pengenalan produk. Dalam hal ini hipotesis 1 dalam penelitian
ini diterima.
Pengujian hipotesis 1 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan
signifikan antara pesan iklan terhadap pengenalan merek. Hasil penelitian diatas
dapat disebutkan bahwa keefektifan pesan iklan terhadap pengenalan merek dari
produk YAMAHA adalah efektif. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi B F
pada tabel 4.30 sebesar 0,441.
Pesan iklan merupakan suatu bentuk untuk memperkenalkan suatu produk
baik melalui brosur, surat kabar, radio, televisi ataupun media yang lain. Pesan iklan
diharapkan dapat diserap oleh konsumen melalui indera mereka, terutama indera
penglihatan dan pendengaran, dengan demikian pesan iklan dapat memberikan
informasi kepada konsumen sehingga mereka menjadi mengenal suatu produk.
4.2.1.7.2 Hipotesis 2
Hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang signifikan antara
variabel pesan iklan terhadap keyakinan konsumen”. Berdasarkan tabel 4.30 tampak
bahwa hasil perhitungan dengan menggunakan AMOS versi 6.00 memberikan nilai
critical ratio sebesar 2,759 dengan p-value sebesar 0,007(< 0,05). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pesan iklan mempunyai hubungan kausalitas terhadap
keyakinan konsumen. Nilai critical ratio yang positif menunjukkan bahwa hubungan
kausalitas tersebut positif atau semakin tinggi pesan iklan maka akan semakin tinggi
pula keyakinan konsumen, demikian pula sebaliknya, semakin rendah pesan iklan
92
maka akan semakin rendah pula keyakinan konsumen. Dalam hal ini hipotesis 2
dalam penelitian ini diterima.
Pengujian hipotesis 2 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan
signifikan antara pesan iklan terhadap keyakinan konsumen. Hasil penelitian diatas
dapat disebutkan bahwa keefektifan pesan iklan terhadap keyakinan konsumen dari
produk YAMAHA adalah efektif. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi C F
pada tabel 4.30 sebesar 0,293.
Keyakinan merupakan tingkat kepastian konsumen yang mencakup keyakinan
dan penilaiannya terhadap suatu produk. Seorang konsumen tidak akan mempunyai
keyakinan yang tinggi terhadap suatu produk tanpa adanya informasi yang diberikan
kepada konsumen tersebut. Adanya pesan iklan dapat membuat konsumen menjadi
yakin karena mendapatkan informasi tentang suatu produk.
4.2.1.7.3 Hipotesis 3
Hipotesis 3 dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang signifikan antara
variabel pesan iklan terhadap sikap konsumen”. Hasil perhitungan dengan
menggunakan AMOS versi 6.00 pada tabel 4.30 memberikan nilai critical ratio
sebesar 2,130 dengan p-value sebesar 0,024 (<0,05). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pesan iklan mempunyai hubungan kausalitas terhadap sikap konsumen. Nilai
critical ratio yang positif menunjukkan bahwa hubungan kausalitas tersebut positif
atau semakin tinggi pesan iklan maka akan semakin tinggi pula sikap konsumen,
demikian pula sebaliknya, semakin rendah pesan iklan maka akan semakin rendah
pula sikap konsumen. Dalam hal ini hipotesis 3 dalam penelitian ini diterima.
93
Pengujian hipotesis 3 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan
signifikan antara pesan iklan terhadap sikap konsumen. Hasil penelitian diatas dapat
disebutkan bahwa keefektifan pesan iklan terhadap sikap konsumen dari produk
YAMAHA adalah efektif. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi A F pada tabel
4.30 sebesar 0,236.
Sikap konsumen adalah suatu kecenderungan untuk membentuk suatu sikap
apabila individu dihadapkan pada suatu rangsangan yang menghendaki adanya
respon. Pesan iklan sengaja dibuat agar konsumen atau calon konsumen yang
melihatnya membentuk suatu sikap terhadap suatu pesan yang terdapat pada iklan,
dengan demikian pesan iklan akan membuat konsumen atau calon konsumen bereaksi
terhadap informasi yang diterimanya berupa iklan tersebut. Pesan iklan saja
cenderung lebih efektif mempengaruhi sikap konsumen dibandingkan melalui
pengenalan merek hal ini dibuktikan melalui nilai pengaruh tidak langsung <
pengaruh langsung yaitu 0,120<0,293.
4.2.1.7.4 Hipotesis 4
Hipotesis 4 dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang signifikan antara
variabel pengenalan merek terhadap keyakinan konsumen”. Tabel 4.30 menunjukkan
bahwa nilai critical ratio adalah sebesar 2,265 dengan p-value sebesar 0,049 (<0,05).
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengenalan merek mempunyai hubungan
kausalitas terhadap keyakinan konsumen. Nilai critical ratio yang positif
menunjukkan bahwa hubungan kausalitas tersebut positif atau semakin tinggi
94
pengaruh pengenalan merek maka akan semakin tinggi pula keyakinan konsumen,
demikian pula sebaliknya semakin rendah pengenalan merek maka akan semakin
rendah pula keyakinan konsumen. Dalam hal ini hipotesis 4 dalam penelitian ini
diterima.
Pengujian hipotesis 4 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan
signifikan antara pengenalan merek terhadap keyakinan konsumen. Hasil penelitian
diatas dapat disebutkan bahwa keefektifan pengenalan merek terhadap keyakinan
konsumen dari produk YAMAHA adalah efektif. Hal ini dibuktikan dengan nilai
estimasi C B pada tabel 4.30 sebesar 0,274.
Konsumen atau calon konsumen akan dapat merasa yakin terhadap suatu
produk jika konsumen tersebut mengenal suatu produk dengan baik. Jika konsumen
tidak mengenal atau mengetahui spesifikasi suatu produk dengan baik, maka akan
sulit bagi seorang konsumen untuk merasa yakin terhadap keandalan produk tersebut.
4.2.1.7.5 Hipotesis 5
Hipotesis 5 dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang signifikan antara
pengenalan merek terhadap sikap konsumen”. Tabel 4.30 menunjukkan bahwa hasil
perhitungan dengan menggunakan AMOS versi 6.00 memberikan nilai critical ratio
sebesar 2,675 dengan p-value sebesar 0,044 (<0,05). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pengenalan merek mempunyai hubungan kausalitas terhadap sikap konsumen.
Nilai critical ratio yang positif menunjukkan bahwa hubungan kausalitas tersebut
95
positif atau semakin tinggi pengenalan merek maka akan semakin tinggi pula sikap
konsumen, demikian pula sebaliknya semakin rendah pengenalan merek maka akan
semakin rendah pula sikap konsumen. Dalam hal ini hipotesis 5 dalam penelitian ini
diterima.
Pengujian hipotesis 5 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan
signifikan antara pengenalan merek terhadap sikap konsumen. Hasil penelitian diatas
dapat disebutkan bahwa keefektifan pengenalan merek terhadap sikap konsumen dari
produk YAMAHA adalah efektif. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi A B
pada tabel 4.30 sebesar 0,179.
Sikap dapat dikatakan sebagai suatu respon evaluatif. Respons tersebut hanya
akan timbul jika seorang individu dihadapkan pada suatu rangsangan yang
menghendaki adanya reaksi individual. Pengenalan terhadap suatu merek merupakan
suatu rangsangan bagi seorang individu untuk menentukan sikap terhadap merek
tertentu, dengan demikian terdapat hubungan antara pengenalan merek terhadap sikap
konsumen.
4.2.1.7.6 Hipotesis 6
Hipotesis 6 dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang signifikan antara
variabel sikap konsumen terhadap variabel niat beli”. Tabel 4.30 menunjukkan bahwa
nilai critical ratio sebesar 4,004 dengan p-value sebesar 0,000 (<0,05). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa sikap konsumen mempunyai hubungan kausalitas terhadap niat
96
beli. Nilai critical ratio yang positif menunjukkan bahwa hubungan kausalitas
tersebut positif atau semakin tinggi pengaruh sikap konsumen maka akan semakin
tinggi pula niat beli, demikian pula sebaliknya semakin rendah sikap konsumen maka
akan semakin rendah pula niat beli. Dalam hal ini hipotesis 6 dalam penelitian ini
diterima.
Pengujian hipotesis 6 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan
signifikan antara konsumen terhadap niat beli. Hasil penelitian diatas dapat
disebutkan bahwa keefektifan konsumen terhadap niat beli dari produk YAMAHA
adalah efektif. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi A I pada tabel 4.30 sebesar
0,550.
Niat beli adalah pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan
rencana pembelian sejumlah produk terhadap merek tertentu. Keputusan pembelian
seorang konsumen akan dipengaruhi oleh sikap konsumen terhadap produk yang akan
dibelinya. Seorang konsumen yang mempunyai rangsangan individual yang baik
terhadap suatu produk akan mempunyai kecenderungan yang tinggi untuk membeli
produk tersebut.
4.2.1.7.7 Hipotesis 7
Hipotesis 7 dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang signifikan antara
keyakinan konsumen terhadap niat beli”. Tabel 4.30 menunjukkan bahwa hasil
perhitungan dengan menggunakan AMOS versi 6.00 memberikan nilai critical ratio
sebesar 2,290 dengan p-value sebesar 0,007 (<0,05). Hasil tersebut menunjukkan
97
bahwa keyakinan konsumen mempunyai hubungan kausalitas terhadap niat beli. Nilai
critical ratio yang positif menunjukkan bahwa hubungan kausalitas tersebut positif
atau semakin tinggi keyakinan konsumen maka akan semakin tinggi pula niat beli,
demikian pula sebaliknya semakin rendah keyakinan konsumen maka akan semakin
rendah pula niat beli. Dalam hal ini hipotesis 7 dalam penelitian ini diterima.
Pengujian hipotesis 7 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan
antara keyakinan konsumen terhadap niat beli. Hasil penelitian diatas dapat
membuktikan bahwa hubungan keyakinan konsumen terhadap niat beli dari produk
YAMAHA adalah efektif. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi C I pada tabel
4.30 sebesar 0,318.
Keputusan pembelian seorang konsumen akan dipengaruhi oleh keyakinan
konsumen terhadap produk yang akan dibeli. Seorang konsumen yang tidak yakin
terhadap suatu produk cenderung untuk tidak membeli produk tersebut.
98
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan antara
lain; pesan iklan produk kendaraan bermotor Yamaha, memberikan pengaruh pada
pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap konsumen dan niat beli.
1. Pesan iklan kendaraan bermotor Yamaha mempunyai pengaruh langsung yang
positif signifikan dengan pengenalan merek terhadap masyarakat Kecamatan
Kendal Kota.
2. Pesan iklan kendaraan bermotor Yamaha mempunyai pengaruh langsung
yang positif signifikan dengan keyakinan konsumen masyarakat Kecamatan
Kendal Kota.
3. Pesan iklan produk kendaraan bermotor Yamaha mempunyai pengaruh
langsung yang positif signifikan dengan sikap konsumen masyarakat
Kecamatan Kendal Kota .
4. Pengenalan merek kendaraan bermotor Yamaha mempunyai pengaruh
langsung yang positif signifikan dengan keyakinan konsumen masyarakat
Kecamatan Kendal Kota.
99
5. Pengenalan merek kendaraan bermotor Yamaha mempunyai pengaruh
langsung yang positif signifikan dengan sikap konsumen masyarakat
Kecamatan Kendal Kota.
6. Keyakinan konsumen kendaraan bermotor Yamaha mempunyai pengaruh
langsung yang positif signifikan dengan niat beli masyarakat Kecamatan
Kendal Kota.
7. Sikap konsumen kendaraan bermotor Yamaha mempunyai pengaruh langsung
yang positif signifikan dengan niat beli masyarakat Kecamatan Kendal Kota.
8. Terdapat pengaruh tidak langsung pesan iklan produk kendaraan bermotor
Yamaha terhadap sikap konsumen dan keyakinan konsumen jika melalui
pengenalan merek.
5.4 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang dapat diberikan
antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan Yamaha Indonesia
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi produsen kendaraan
bermotor YAMAHA untuk lebih meningkatkan kualitas pesan iklan
yang disampaikan kepada calon konsumen atau konsumen, dengan
demikian konsumen akan mempunyai pengenalan, keyakinan dan sikap
100
yang tinggi kepada produk dan diharapkan dapat meningkatkan niat beli
konsumen yang pada akhirnya dapat menambah keuntungan perusahaan.
b. Disarankan kepada produsen YAMAHA agar menciptakan iklan yang
lebih membangun kesadaran merek, agar daya ingat pemirsa tentang
produk tersebut dapat terpelihara.
2. Bagi Peneliti
a. Penelitian selanjutnya sampel penelitian dapat diperbanyak, kuesioner
disusun sebaik mungkin agar responden mendapatkan penjelasan yang
mendetail mengenai setiap butir pernyataan yang diberikan, objek
penelitian dapat diperluas lagi dengan menambah jumlah produk yang
diteliti dan pilihan jawaban pada kuesioner dapat menggunakan skala
genap untuk menghindari responden yang memeberikan pilihan jawaban
netral.
b. Perlu menambahkan variabel di konsep CDM untuk produk kendaraan
bermotor YAMAHA dengan menambah variabel lainnya yaitu pembelian
nyata (Purchase) karena dengan menambahkan variabel pembelian nyata
maka dapat diketahui dengan pasti keefektifan iklan yang ditayangkan.
101
DAFTAR PUSTAKA
Albari, 2007, Efektifitas Iklan Televisi Sabun Pembersih Muka di Kota Yogyakarta (Pendekatan Consumer Decision Model), Januari, Jakarta.
Anoraga, Pandji. 2000, Manajemen Bisnis, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Charles. W L., Joseph F. H., Carl Mc. D., 2001, Pemasaran, PT Salemba, Jakarta.
Durianto Duriadi, et.al., 2003, Invasi Pasar Dengan Iklan yang Efektif, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ferdinand, Agusty, 2000, Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen: Aplikasi Model-Model Rumit dalam Penelitian untuk Tesis Magister dan Desertasi Doktor. Seri Pustaka Kunci 03/2002
Ghozali, Imam, 2005, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gunawan, Ade, 2003, Analisis Consumer Decision Model untuk Pengukuran Efektifitas Periklanan. April, Sumatera Utara.
Hagijanto, Andrian D, 2000, “Trilogi Iklan Pasta Gigi Pepsodent Sebuah Citraan Konflik Sebagai Pembangkit Brand Aware Pada Iklan TV, Nirmana, Vol.2, No.2, 73-83, Juli
Kasali, Renald, 1999, Manajemen Periklanan, Edisi keempat, Pustaka Utama, Grafity, Jakarta.
Kotler, Philip, 2006, According To Kotler, Edisis pertama, PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gery Amstrong, 2001, Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi delapan, jilid dua, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gery Amstrong, 2003, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi ketujuh, PT Prenhallindo, Jakarta.
Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Edisis Bahasa Indonesia, PT Prenhallindo, Jakarta.
Kotler, Philip, 2003, Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Jilid I, Edisis Bahasa Indonesia, PT Prenhallindo, Jakarta.
102
Purnama, Lingga. 2001. Strategic Marketing Plan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Lusiyana dalam Durianto Etal, 2003, Consumer Decision Model Pendekatan Alternatif Analisis Efektifitas iklan Studi empiris iklan di televisi tentang minuman pencegah panas dalam (Adem Sari, Segar Dingin, Langlang sari), September, Jakarta.
Simamora, B., 2001, Remarketing For Business Recovery, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Stanton, W., 2001, Prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta.
Sugiyono, Dr., 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, Afabeta, Bandung.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Cetakan Ketiga, Edisi Kedua Penerbit Andi,Yogyakarta.
Waluyo, Minto .,Dr. 2011. Panduan dan Aplikasi Structural Equation Modeling. PT. Indeks, Jakarta.
Zuraida, Lukia dan Chasanah Uswatun, 2001, Consumer Decision Model Pendekatan Alternatif Analisis Efektifitas iklan; Studi Empiris iklan di Televisi tentang Sabun Deterjen Bubuk, Kajian Bisnis, September.
www. Kompas.com. 2010. Juli
103
Lampiran 1
Blanko Kuesioner
Petunjuk pengisian:
1. Isilah titik-titik dibawah ini dengan singkat dan jelas
2. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan memberikan tanda silang (x)
Data Responden :
1. Nama : ...................................................................................
2. Alamat : ...................................................................................
3. Jenis Kelamin : (L/P)
4. Usia : .................(tahun)
5. Berapa uang yang Anda belanjakan untuk membeli produk kendaraan
bermotor :
a. <Rp. 10.000.000,- b.>Rp.10.000.000,-
6. Apakah Anda atau saudara Anda pernah menggunakan produk kendaraan
bermotor YAMAHA?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah Anda pernah menyaksikan tayangan iklan produk kendaraan
bermotor YAMAHA?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah Anda masih mengingat tayangan iklan produk kendaraan bermotor
YAMAHA?
a. Ya b. Tidak
104
Berilah tanggapan terhadap pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda (x) pada kolom yang Anda anggap tepat ! SS : Sangat setuju S : Setuju KS : Kurang setuju TS : Tidak setuju STS : Sangat tidak setuju
No PERTANYAAN SS S KS TS STS A 1. 2 3 4
Variabel Pesan Iklan (F) Pesan iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA mencerminkan gaya hidup modern. Pesan iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis). Pesan iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mudah diingat. Pesan iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama.
B 1. 2 3 4
Variabel Pengenalan Merek (B) Saya mengenal produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern. Saya mengenal produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis). Saya mengenal produk kendaraan bermotor YAMAHA yang pesan iklannya mudah diingat. Saya mengenal produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama.
C. 1. 2.
Variabel Keyakinan konsumen (C) Saya mempercayai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern. Saya mempercayai produk kendaraan
105
3. 4.
bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis). Saya mempercayai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang pesan iklannya mudah diingat. Saya mempercayai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama.
D. 1. 2. 3. 4.
Variabel Sikap Konsumen (A) Saya menyukai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup produk modern. Saya menyukai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis). Saya menyukai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang pesan iklannya mudah diingat. Saya menyukai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak rerlalu lama.
E. 1. 2. 3. 4.
Variabel Niat Beli (I) Saya berniat membeli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern. Saya berniat membeli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis). Saya berniat membeli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang iklannya mudah diingat. Saya berniat membeli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama.
106
Lampiran 2
PERHITUNGAN UJI VALIDITAS KUESIONER
PESAN IKLAN
Rumus:
Kriteria
Butir angket Valid jika rxy > rtabel
Perhitungan :
Berikut ini contoh perhitungan validitas kuesioner pada butir angket nomor 1.
No X Y X2 Y2 XY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5
14 12 16 18 20 13 12 16 16 18 18 17 17 14 16 17 12 15 16 17
16 16 16 25 25 9
16 16 16 16 16 25 25 16 16 16 25 16 16 25
196 144 256 324 400 169 144 256 256 324 324 289 289 196 256 289 144 225 256 289
56 48 64 90
100 39 48 64 64 72 72 85 85 56 64 68 60 60 64 85
107
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:
0,502
Pada α = 5% dengan N= 30 diperoleh rtabel = 0,367 karena > rtabel, maka angket No. 1
tersebut Valid.
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
4 4 5 5 5 4 5 5 5 5
17 16 17 18 17 16 17 18 19 17
16 16 25 25 25 16 25 25 25 25
289 256 289 324 289 256 289 324 361 289
68 64 85 90 85 64 85 90 95 85
∑ 132 486 549 7992 2155
108
PERHITUNGAN UJI VALIDITAS KUESIONER PENGENALAN MERK
Rumus:
Kriteria
Butir angket Valid jika rxy > rtabel
Perhitungan :
Berikut ini contoh perhitungan validitas kuesioner pada butir angket nomor 1.
No X Y X2 Y2 XY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4
16 13 16 20 20 15 16 18 18 19 19 18 18 16 20 17 12 14 16 18 18 16 19 16
16 16 16 25 25 16 16 16 25 25 25 16 16 16 25 16 25 16 16 25 16 16 25 16
256 169 256 400 400 225 256 324 324 361 361 324 324 256 400 289 144 196 256 324 324 256 361 256
64 52 64
100 100 60 64 72 90 95 95 72 72 64
100 68 60 56 64 90 72 64 90 64
109
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:
0,578
Pada α = 5% dengan N= 30 diperoleh rtabel = 0,367 karena > rtabel, maka angket No. 1
tersebut Valid.
25 26 27 28 29 30
5 4 4 5 5 4
20 16 17 20 19 16
25 16 16 25 25 16
400 256 289 400 361 256
100 64 68
100 95 64
∑ 132 516 588 9004 2288
110
PERHITUNGAN UJI VALIDITAS KUESIONER KEPERCAYAAN KONSUMEN.
Rumus:
Kriteria
Butir angket Valid jika rxy > rtabel
Perhitungan :
Berikut ini contoh perhitungan validitas kuesioner pada butir angket nomor 1.
No X Y X2 Y2 XY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5
16 10 16 18 18 12 16 15 16 16 17 18 17 16 17 16 11 14 16 17 17 16 16 17
16 16 16 25 25 9 16 16 16 16 25 25 25 16 25 25 16 16 16 25 16 16 16 25
256 100 256 324 324 144 256 225 256 256 289 324 289 256 289 256 121 196 256 289 289 256 256 289
64 40 64 90 90 36 40 60 40 40 85 90 85 40 85 80 44 56 64 85 68 64 64 85
111
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:
0,637
Pada α = 5% dengan N= 30 diperoleh rtabel = 0,367 karena > rtabel, maka angket No. 1
tersebut Valid.
25 26 27 28 29 30
5 4 4 5 4 4
17 16 16 19 16 16
25 16 16 25 16 16
289 256 256 361 256 256
85 64 64 95 64 64
∑ 130 478 572 7726 1995
112
PERHITUNGAN UJI VALIDITAS KUESIONER PENAYANGAN IKLAN
Rumus:
Kriteria
Butir angket Valid jika rxy > rtabel
Perhitungan :
Berikut ini contoh perhitungan validitas kuesioner pada butir angket nomor 1.
No X Y X2 Y2 XY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4
16 13 16 20 20 15 16 18 18 19 19 18 18 16 20 17 12 14 16 18 18 16 19 16
16 16 16 25 25 16 16 16 25 25 25 16 16 16 25 16 25 16 16 25 16 16 25 16
256 169 256 400 400 169 256 324 324 361 361 324 324 256 400 289 144 196 256 324 324 256 361 256
64 52 64
100 100 60 64 72 90 95 95 72 72 64
100 68 60 56 64 90 72 64 90 64
113
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:
0,578
Pada α = 5% dengan N= 30 diperoleh rtabel = 0,367 karena > rtabel, maka angket No. 1
tersebut Valid.
25 26 27 28 29 30
5 4 4 5 5 4
20 16 17 20 19 16
25 16 16 25 25 16
400 256 289 400 225 256
100 64 68
100 95 64
∑ 132 516 588 9004 2288
114
PERHITUNGAN UJI VALIDITAS KUESIONER NIAT BELI
Rumus:
Kriteria
Butir angket Valid jika rxy > rtabel
Perhitungan :
Berikut ini contoh perhitungan validitas kuesioner pada butir angket nomor 1.
No X Y X2 Y2 XY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
2 5 5 3 3 2 3 2 5 5 2 5 2 2 3 5 3 2 2 5 5 5 2 2
13 14 17 15 13 17 10 15 18 18 12 16 13 13 14 18 15 11 11 20 20 20 17 17
4 25 25 9 9 4 3 4
25 25 4
25 4 4 9
25 9 4 4
25 25 25 4 4
169 196 289 225 169 289 100 225 324 324 144 196 169 169 196 324 225 121 121 400 400 400 289 289
26 70 85 45 39 34 30 30 90 90 24 80 26 26 42 90 45 22 22
100 100 100 34 34
115
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:
0,75
Pada α = 5% dengan N= 30 diperoleh rtabel = 0,367 karena > rtabel, maka angket No. 1
tersebut Valid.
25 26 27 28 29 30
5 5 5 5 3 1
18 20 20 20 14 6
25 25 25 25 9 1
324 400 400 400 196 36
90 100 100 100 42 6
∑ 104 465 414 7482 1722
116
Lampiran 3
KUESIONER PERHITUNGAN RELIABILITAS PESAN IKLAN
Rumus:
Perhitungan:
No X Y X2 Y2 XY 1 4 4 16 16 16 2 4 5 16 25 20 3 4 4 16 16 16 4 5 4 25 16 20 5 5 5 25 25 25 6 3 4 9 16 12 7 4 4 16 16 16 8 4 5 16 25 20 9 4 5 16 25 20 10 4 5 16 25 20 11 4 4 16 16 16 12 5 5 25 25 25 13 5 5 25 25 25 14 4 5 16 25 20 15 4 5 16 25 20 ∑ 63 69 269 321 291 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:
rxy = 0,980 Setelah diketahui hasil rxy maka dimasukkan dalam rumus reliabilitas r1i =
r1i = 0,990
Hasil yang diperoleh r1i = 0,990
117
KUESIONER PERHITUNGAN RELIABILITAS PENGENALAN MERK
Rumus:
Perhitungan:
No X Y X2 Y2 XY 1 4 4 16 16 16 2 4 5 16 25 20 3 4 4 16 16 16 4 5 4 25 16 20 5 5 5 25 25 25 6 4 4 16 16 16 7 4 4 16 16 16 8 4 5 16 25 20 9 5 4 25 16 20 10 5 5 25 25 25 11 5 4 25 16 20 12 4 4 16 16 16 13 4 5 16 25 20 14 4 5 16 25 20 15 5 4 25 16 20 ∑ 66 66 294 294 290 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:
rxy = 0,980 Setelah diketahui hasil rxy maka dimasukkan dalam rumus reliabilitas r1i =
r1i = 0,987
Hasil yang diperoleh r1i = 0,987
118
KUESIONER PERHITUNGAN RELIABILITAS KEPERCAYAAN KONSUMEN
Rumus:
Perhitungan:
No X Y X2 Y2 XY 1 4 5 16 25 20 2 4 4 16 16 16 3 4 4 16 16 16 4 5 4 25 16 20 5 5 5 25 25 25 6 3 4 9 16 12 7 4 4 16 16 16 8 4 4 16 16 16 9 4 5 16 25 20 10 4 5 16 25 20 11 5 4 25 16 20 12 5 4 25 16 20 13 5 5 25 25 25 14 4 4 16 16 16 15 5 4 25 16 20 ∑ 65 66 287 285 282 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:
rxy = 0,972 Setelah diketahui hasil rxy maka dimasukkan dalam rumus reliabilitas r1i =
r1i = 0,986
Hasil yang diperoleh r1i = 0,986
119
KUESIONER PERHITUNGAN RELIABILITAS PENAYANGAN IKLAN
Rumus:
Perhitungan:
No X Y X2 Y2 XY 1 4 4 16 16 16 2 4 5 16 25 20 3 4 4 16 16 16 4 5 4 25 16 20 5 5 5 25 25 25 6 4 4 16 16 16 7 4 4 16 16 16 8 4 5 16 25 20 9 5 4 25 16 20 10 5 5 25 25 25 11 5 4 25 16 20 12 4 4 16 16 16 13 4 5 16 25 20 14 4 5 16 25 20 15 5 4 25 16 20 ∑ 66 66 294 294 290 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:
rxy = 0,973 Setelah diketahui hasil rxy maka dimasukkan dalam rumus reliabilitas r1i =
r1i = 0,987
Hasil yang diperoleh r1i = 0,987
120
KUESIONER PERHITUNGAN RELIABILITAS NIAT BELI
Rumus:
Perhitungan:
No X Y X2 Y2 XY 1 2 5 4 25 10 2 5 3 25 9 15 3 5 2 25 4 10 4 3 2 9 4 6 5 3 5 9 25 15 6 2 5 4 25 10 7 3 5 9 25 15 8 2 2 4 4 4 9 5 2 25 4 10 10 5 5 25 25 25 11 2 5 4 25 10 12 5 5 25 25 25 13 2 5 4 25 10 14 2 3 4 9 6 15 3 1 9 1 3 ∑ 49 55 185 235 174 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:
rxy = 0,709 Setelah diketahui hasil rxy maka dimasukkan dalam rumus reliabilitas r1i =
r1i = 0,829
Hasil yang diperoleh r1i = 0,829
121
Lampiran 4 ANALISIS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER
PENELITIAN
No. Kode Pesan Iklan
Y 1 2 3 4
1 GN-01 4 4 2 4 142 GN-02 4 3 2 3 123 GN-03 4 4 4 4 164 GN-04 5 5 4 4 185 GN-05 5 5 5 5 206 GN-06 3 4 3 3 137 GN-07 4 2 2 4 128 GN-08 4 4 4 4 169 GN-09 4 4 4 4 16
10 GN-10 4 5 5 4 1811 GN-11 4 5 5 4 1812 GN-12 5 4 4 4 1713 GN-13 5 4 4 4 1714 GN-14 4 2 4 4 1415 GN-15 4 4 4 4 1616 GN-16 4 4 5 4 1717 GN-17 5 1 3 3 1218 GN-18 4 5 3 3 1519 GN-19 4 4 4 4 1620 GN-20 5 4 4 4 1721 GN-21 4 5 4 4 1722 GN-22 4 4 4 4 1623 GN-23 5 3 4 5 1724 GN-24 5 4 5 4 1825 GN-25 5 4 4 4 1726 GN-26 4 4 4 4 1627 GN-27 5 4 4 4 1728 GN-28 5 4 4 5 1829 GN-29 5 5 5 4 1930 GN-30 5 4 4 4 17
Valid
itas 132 118 117 119 486
0.502 0.729 0.859 0.667 rtabel 0.367 0.367 0.367 0.367
Ket. Valid Valid Valid Valid
RELIABILITA
S
σ2 0.317 0.892 0.714 0.24
∑σi2 2.163 ni 4
σ2t 4.097
r11 0.629 rtabel 0.367
Kriteria reliabel
No. Kode Pengenalan merek
Y 1 2 3 6
1 GN-01 4 4 4 4 16
2 GN-02 4 2 5 2 13 3 GN-03 4 4 4 4 16 4 GN-04 5 5 5 5 20 5 GN-05 5 5 5 5 20 6 GN-06 4 3 4 4 15 7 GN-07 4 4 4 4 16 8 GN-08 4 5 5 4 18 9 GN-09 5 4 5 4 18 10 GN-10 5 5 5 4 19 11 GN-11 5 5 5 4 19 12 GN-12 4 5 5 4 18 13 GN-13 4 4 5 5 18 14 GN-14 4 4 4 4 16 15 GN-15 5 5 5 5 20 16 GN-16 4 3 5 5 17 17 GN-17 5 5 1 1 12 18 GN-18 4 4 3 3 14 19 GN-19 4 4 4 4 16 20 GN-20 5 4 5 4 18 21 GN-21 4 5 5 4 18 22 GN-22 4 4 4 4 16 23 GN-23 5 5 5 4 19 24 GN-24 4 3 5 4 16 25 GN-25 5 5 5 5 20 26 GN-26 4 4 4 4 16 27 GN-27 4 4 4 5 17 28 GN-28 5 5 5 5 20 29 GN-29 5 5 5 4 19 30 GN-30 4 4 4 4 16
Valid
itas
132 128 134 122 516 0.578 0.634 0.745 0.784
rtabel 0.367 0.367 0.367 0.367
Ket. Valid Valid Valid Valid
RELIABILITA
S
σ2 0.248 0.616 0.74 0.754 ∑σi
2 2.359 ni 6 σ2
t 4.441 r11 0.563 rtabel 0.367
Kriteria reliabel
∑ X
xyr
∑ X
xyr
122
No. Kode Kepercayaan Konsumen
Y 1 2 3 4
1 GN-01 4 4 4 4 16 2 GN-02 4 2 2 2 10 3 GN-03 4 4 4 4 16 4 GN-04 5 5 4 4 18 5 GN-05 5 4 5 4 18 6 GN-06 3 3 3 3 12 7 GN-07 4 4 4 4 16 8 GN-08 4 4 4 3 15 9 GN-09 4 4 4 4 16
10 GN-10 4 4 4 4 16 11 GN-11 5 4 4 4 17 12 GN-12 5 4 4 5 18 13 GN-13 5 4 4 4 17 14 GN-14 4 4 4 4 16 15 GN-15 5 4 4 4 17 16 GN-16 5 3 4 4 16 17 GN-17 4 2 2 3 11 18 GN-18 4 4 3 3 14 19 GN-19 4 4 4 4 16 20 GN-20 5 4 4 4 17 21 GN-21 4 4 5 4 17 22 GN-22 4 4 4 4 16 23 GN-23 4 4 4 4 16 24 GN-24 5 4 4 4 17 25 GN-25 5 4 4 4 17 26 GN-26 4 4 4 4 16 27 GN-27 4 4 4 4 16 28 GN-28 5 5 5 4 19 29 GN-29 4 4 4 4 16 30 GN-30 4 4 4 4 16
Valid
itas
130 116 117 115 478
0.637 0.866 0.905 0.857
rtabel 0.367 0.367 0.367 0.367
Ket. Valid Valid Valid Valid
RELIABILITA
S
σ2 0.299 0.395 0.438 0.282
∑σi2 1.414
ni 4
σ2t 3.789
r11 0.836 rtabel 0.367
Kriteria reliabel
∑ X
xyr
123
No. Kode Sikap Konsumen
Y 1 2 3 4
1 GN-01 4 4 4 4 16 2 GN-02 5 5 4 2 16 3 GN-03 4 4 4 4 16 4 GN-04 5 5 5 5 20 5 GN-05 5 5 4 4 18 6 GN-06 4 4 3 3 14 7 GN-07 4 2 4 4 14 8 GN-08 5 5 5 4 19 9 GN-09 5 4 4 4 17
10 GN-10 5 5 4 4 18 11 GN-11 5 5 5 4 19 12 GN-12 5 4 5 4 18 13 GN-13 5 5 5 4 19 14 GN-14 4 4 5 4 17 15 GN-15 5 4 5 4 18 16 GN-16 4 5 4 4 17 17 GN-17 1 1 1 3 6 18 GN-18 3 3 2 3 11 19 GN-19 5 5 5 4 19 20 GN-20 5 5 5 4 19 21 GN-21 4 5 4 5 18 22 GN-22 4 4 4 4 16 23 GN-23 5 5 5 4 19 24 GN-24 4 4 4 4 16 25 GN-25 5 4 5 5 19 26 GN-26 4 4 4 4 16 27 GN-27 5 5 5 4 19 28 GN-28 5 5 5 4 19 29 GN-29 5 4 4 4 17
30 GN-30 4 4 4 4 16
Valid
itas
133 128 127 118 506
0.92 0.867 0.939 0.58
rtabel 0.367 0.367 0.367 0.367
Ket. Valid Valid Valid Valid
RELIABILITA
S
σ2 0.737 0.892 0.875 0.34
∑σi2 2.844
ni 4
σ2t 7.982
r11 0.858
rtabel 0.367
Kriteria reliabel
∑ X
xyr
124
No. Kode Niat Beli
Y 1 2 3 4
1 GN-01 2 4 4 3 132 GN-02 5 4 2 3 143 GN-03 5 4 3 5 174 GN-04 3 5 2 5 155 GN-05 3 5 3 2 136 GN-06 2 5 5 5 177 GN-07 3 2 2 3 108 GN-08 2 4 4 5 159 GN-09 5 5 5 3 1810 GN-10 5 3 5 5 1811 GN-11 2 3 2 5 1212 GN-12 5 1 5 5 1613 GN-13 2 5 4 2 1314 GN-14 2 3 3 5 1315 GN-15 3 3 3 5 1416 GN-16 5 3 5 5 1817 GN-17 3 4 3 5 1518 GN-18 2 2 2 5 1119 GN-19 2 2 2 5 1120 GN-20 5 5 5 5 2021 GN-21 5 5 5 5 2022 GN-22 5 5 5 5 2023 GN-23 2 5 5 5 1724 GN-24 2 5 5 5 1725 GN-25 5 5 4 4 1826 GN-26 5 5 5 5 2027 GN-27 5 5 5 5 2028 GN-28 5 5 5 5 2029 GN-29 3 5 3 3 1430 GN-30 1 1 2 2 6
Valid
itas
104 118 113 130 465
0.75 0.655 0.824 0.518
rtabel 0.367 0.367 0.367 0.367
Ket. Valid Valid Valid Valid
RELIABILITA
S
σ2 2.051 1.72 1.564 1.195∑σi
2 6.53 ni 4 σ2
t 12.47 r11 0.635
rtabel 0.367 Kriteria reliabel
∑ X
xyr
125
Lampiran 5
DATA HASIL KUESIONER
NO NAMA L/P UMUR
VARIABEL PESAN IKLAN (F)
VARIABEL PENGENALAN
MEREK (B)
VARIABEL KEPERCAYAAN KONSUMEN ( C )
VARIABEL SIKAP
KONSUMEN ( A )
VARIABEL NIAT BELI (I)
1 2 3 4 ∑ 1 2 3 4 ∑ 1 2 3 4 ∑ 1 2 3 4 ∑ 1 2 3 4 ∑
1 Rahmat Alfian L 25 4 4 3 4 15 4 4 4 3 15 3 5 5 2 15 5 4 2 5 16 3 4 4 4 15
2 Ainul Abidin L 38 5 4 4 3 16 4 4 2 2 12 2 2 4 4 12 3 2 3 4 12 5 5 2 3 15
3 Zuhad R.H L 45 5 5 3 4 17 5 5 4 4 18 4 5 4 3 16 5 3 4 4 16 5 4 5 4 18
4 Turik L 34 4 3 1 2 10 3 4 2 3 12 3 3 3 3 12 3 2 5 4 14 2 4 4 2 12
5 Diah Ningrum P 27 2 5 2 2 11 3 4 3 3 13 3 2 2 4 11 4 3 2 4 13 2 4 2 4 12
6 Dika Ahmad fauzi L 30 5 4 4 4 17 5 3 3 4 15 2 5 2 3 12 4 3 2 3 12 4 4 2 2 12
7 Sri Wardani P 29 5 3 4 3 15 5 2 2 3 12 4 5 4 2 15 4 1 2 5 12 5 4 4 3 16
8 Widya Ningsih P 26 3 5 4 1 13 5 3 3 1 12 5 4 3 1 13 5 3 3 2 13 3 4 4 3 14
9 Dimas S. L 31 4 2 2 4 12 5 3 2 3 13 3 4 4 3 14 4 4 2 3 13 4 3 2 3 12
10 Arif Richi L 28 3 4 4 4 15 3 4 4 4 15 4 4 4 2 14 3 3 3 5 14 5 5 2 4 16
11 Nisaul P 30 5 4 1 3 13 3 4 2 3 12 4 4 5 1 14 4 2 3 4 13 5 4 4 3 16
12 Ahmat rifai L 36 4 3 2 2 11 3 3 3 2 11 3 3 3 3 12 4 4 2 2 12 2 2 3 3 10
13 Endang N. P 28 4 3 2 2 11 3 2 3 4 12 3 3 4 3 13 3 4 4 4 15 4 3 2 5 14
14 Siti rohana P 30 5 2 2 3 12 3 4 2 5 14 3 5 5 2 15 3 2 2 3 10 4 4 2 2 12
15 Dwi Astuti P 42 3 2 3 2 10 4 4 3 5 16 3 3 2 2 10 5 2 4 3 14 5 1 4 5 15
16 Mudrikah P 44 3 5 5 2 15 4 2 3 1 10 4 4 1 1 10 3 4 4 1 12 3 4 4 2 13
17 Mutazilah P 26 4 5 5 3 17 5 5 2 3 15 5 3 4 3 15 5 3 2 4 14 5 2 3 5 15
18 Joko Riadi L 27 3 5 2 4 14 5 5 3 2 15 3 4 3 2 12 4 4 2 4 14 4 3 3 2 12
19 Sofia Ulfa P 28 2 5 3 2 12 3 2 4 3 12 4 1 2 3 10 5 2 5 2 14 5 4 3 2 14
20 Agung Riadi L 34 4 2 2 3 11 4 4 3 3 14 2 3 3 3 11 3 3 3 4 13 5 3 2 5 15
21 Marufkah P 26 3 4 4 4 15 2 3 3 5 13 4 4 4 3 15 5 5 5 3 18 3 3 3 5 14
22 Zulmi Ansori L 29 5 5 5 3 18 5 4 3 2 14 3 3 2 4 12 5 4 4 2 15 3 2 2 5 12
23 lailatul P 28 3 2 3 4 12 5 5 4 4 18 3 3 5 2 13 5 2 4 5 16 4 3 2 1 10
24 Ria Andalwati P 31 2 4 2 3 11 5 5 3 2 15 5 5 3 5 18 4 2 2 4 12 4 4 2 4 14
25 Zainal Abidin L 37 3 5 2 3 13 3 2 3 3 11 3 4 3 4 14 4 4 3 2 13 3 4 3 3 13
26 agus Setiawan L 35 5 5 3 4 17 5 5 4 3 17 5 5 4 3 17 5 4 4 3 16 4 5 3 3 15
27 Mastur L 34 2 2 4 2 10 4 5 3 3 15 4 3 3 2 12 3 2 4 5 14 2 3 4 2 11
28 Mimin P 29 4 2 2 4 12 4 4 3 3 14 3 4 4 3 14 3 3 4 2 12 4 3 3 4 14
29 A. Arif L 45 3 2 4 2 11 4 3 4 3 14 5 2 4 3 14 3 2 2 3 10 4 3 3 3 13
126
30 Agus Romadon L 46 2 2 2 2 8 2 3 2 1 8 3 2 2 5 12 4 5 2 4 15 4 3 2 4 13
31 Sukarti P 42 4 4 4 4 16 4 5 5 1 15 5 5 4 1 15 1 4 3 2 10 4 3 3 3 13
32 Tutik Awaliyah P 40 2 3 3 3 11 2 3 2 3 10 3 3 4 2 12 2 3 3 4 12 5 4 4 3 16
33 Diah Kartikasari P 27 2 4 4 2 12 3 4 4 3 14 3 3 2 5 13 4 3 3 2 12 4 2 3 5 14
34 aji P. L 44 4 2 5 3 14 4 4 2 5 15 4 3 2 3 12 5 2 2 3 12 4 5 2 2 13
35 Mutiah P 43 2 3 3 5 13 5 4 3 1 13 3 4 3 3 13 3 2 3 2 10 3 3 3 3 12
36 Thohalul Khoir L 45 5 3 3 2 13 4 3 3 3 13 5 2 3 3 13 3 3 3 3 12 2 3 3 4 12
37 Warinda Agustina P 27 4 3 2 2 11 3 3 4 3 13 2 2 3 3 10 3 2 4 2 11 4 4 4 4 16
38 Kuryati P 28 3 4 3 2 12 4 3 2 5 14 2 1 3 3 9 5 2 3 3 13 3 3 2 2 10
39 Fanka Nurjanah P 30 5 4 2 5 16 4 3 5 5 17 5 4 4 3 16 5 5 4 3 17 2 2 2 1 7
40 Atika Ambarsari P 30 4 3 3 3 13 5 3 2 4 14 4 5 2 3 14 4 4 3 3 14 2 3 3 5 13
41 Putri Aclela P 25 2 2 1 2 7 2 5 5 5 17 1 2 2 1 6 2 2 3 5 12 3 3 3 3 12
42 Mulyati P 30 3 4 3 3 13 3 2 3 4 12 3 3 2 4 12 3 3 4 2 12 4 4 4 2 14
43 Laili Hidayati P 28 5 3 3 3 14 5 3 3 2 13 3 2 3 4 12 5 2 3 4 14 4 3 4 4 15
44 Sri Purwanti P 26 4 4 3 2 13 4 2 3 3 12 4 4 3 3 14 3 3 4 4 14 2 2 2 4 10
45 Wulan sari P 27 5 5 3 5 18 4 4 3 4 15 5 5 2 3 15 5 5 5 3 18 4 4 3 2 13
46 Anharul M. L 27 2 3 1 1 7 5 5 3 5 18 2 2 1 2 7 2 2 2 2 8 4 3 3 2 12
47 Alya Sobrina P 25 2 3 3 2 10 5 3 5 5 18 4 3 3 2 12 5 4 4 5 18 4 4 4 4 16
48 M. Ali L 26 4 4 3 5 16 3 3 4 4 14 3 3 4 3 13 4 4 4 4 16 3 4 3 5 15
49 Henriyanto L 30 3 2 3 5 13 4 5 3 3 15 5 4 5 4 18 5 3 2 5 15 3 4 4 3 14
50 Ana Safitri P 25 4 2 2 3 11 5 2 2 3 12 5 3 3 2 13 5 2 2 3 12 4 4 5 5 18
51 Adi Nugroho L 27 2 1 2 1 6 5 4 5 4 18 4 5 5 1 15 1 2 2 1 6 4 3 3 2 12
52 M. Sofian L 28 3 3 3 5 14 3 4 3 3 13 4 3 3 2 12 4 3 2 3 12 4 2 3 3 12
53 Saisa Bela P 30 4 4 3 3 14 3 3 4 2 12 4 2 2 4 12 4 2 3 3 12 4 2 3 3 12
54 Nurul P. P 38 4 4 4 4 16 4 3 2 5 14 3 3 4 4 14 4 3 5 2 14 3 4 3 4 14
55 Sri handayani P 31 3 3 4 3 13 3 2 2 3 10 3 4 2 5 14 5 2 2 4 13 4 4 3 2 13
56 Umi Hidayah P 30 3 3 5 5 16 5 4 5 2 16 5 5 4 2 16 5 5 4 2 16 3 4 4 4 15
57 Darwanto L 45 4 3 3 3 13 4 3 2 1 10 4 4 3 3 14 4 3 3 3 13 3 3 3 4 13
58 Barokah P 28 4 5 5 4 18 4 5 5 2 16 4 5 5 4 18 4 5 5 4 18 4 5 5 4 18
59 Sahadatik P 27 5 5 3 5 18 5 4 5 4 18 5 5 3 3 16 5 5 5 3 18 5 5 2 4 16
60 Miwiasih P 27 5 5 5 4 19 5 5 3 4 17 5 3 4 5 17 5 3 4 5 17 5 2 4 5 16
61 Alfiah P 42 5 5 5 2 17 5 5 3 3 16 5 5 2 2 14 5 3 3 3 14 5 3 4 3 15
62 Sugiah P 40 5 4 5 2 16 5 3 2 3 13 5 3 4 4 16 5 3 4 5 17 5 4 3 3 15
63 Winarsih P 29 4 3 4 2 13 4 4 5 5 18 4 5 3 4 16 4 5 5 5 19 5 3 5 4 17
64 Umimufaroh P 42 4 4 4 5 17 4 4 4 5 17 4 4 2 5 15 4 3 5 5 17 3 5 2 5 15
127
65 Samsul Maarif L 43 3 3 4 4 14 4 3 3 4 14 4 3 2 3 12 3 3 2 4 12 3 4 4 3 14
66 Tutik Alwiyah P 41 3 3 5 5 16 4 4 3 2 13 3 4 2 4 13 5 5 4 4 18 4 3 3 4 14
67 Sulasih P 40 3 4 5 5 17 3 4 5 1 13 4 3 2 5 14 5 3 4 2 14 5 4 3 1 13
68 Sambadi L 50 3 4 5 4 16 2 5 5 2 14 4 5 3 3 15 4 3 3 5 15 4 3 3 3 13
69 Siti Munawaroh P 31 3 4 3 2 12 3 3 5 5 16 4 3 3 2 12 3 2 3 1 9 3 2 5 3 13
70 Sofiatun P 30 4 4 3 3 14 4 3 3 4 14 3 3 4 3 13 2 4 2 3 11 4 3 3 3 13
71 Siti Juriah P 27 5 4 5 4 18 5 4 5 3 17 5 4 3 1 13 5 3 3 2 13 5 2 2 2 11
72 Siti afiatun P 26 5 2 2 2 11 5 3 2 3 13 5 3 2 4 14 5 4 3 2 14 5 3 3 1 12
73 Rina Wati P 29 4 3 2 2 11 4 5 2 5 16 4 3 3 1 11 4 3 3 2 12 4 5 5 4 18
74 Nurul Komaidah P 33 4 5 4 3 16 4 3 2 5 14 4 5 2 5 16 4 3 4 4 15 4 4 5 5 18
75 Nailul S. P 32 5 5 2 3 15 5 4 2 5 16 5 1 2 2 10 5 3 5 5 18 5 3 3 5 16
76 Rumiati P 46 5 3 2 3 13 5 1 2 2 10 5 2 3 3 13 5 3 3 2 13 5 4 2 5 16
77 M. Sukron L 46 2 2 2 2 8 3 2 2 3 10 3 2 5 5 15 2 3 3 4 12 3 2 4 5 14
78 Nursait P 28 4 3 3 3 13 4 2 3 2 11 4 5 2 3 14 4 3 3 3 13 4 3 3 2 12
79 Nur Hidayah P 30 4 3 3 4 14 4 4 4 2 14 4 5 4 2 15 4 3 3 3 13 4 4 2 3 13
80 Mutain P 47 5 3 4 5 17 5 5 3 3 16 5 3 2 5 15 5 5 4 2 16 5 3 3 2 13
81 Melly P.R P 27 3 2 3 2 10 3 3 3 3 12 3 3 4 3 13 3 4 3 4 14 3 5 4 5 17
82 Mukholifah P 39 3 3 4 1 11 4 4 4 4 16 4 4 5 5 18 4 5 2 5 16 4 2 2 3 11
83 Murni R.K P 40 4 4 4 4 16 3 3 3 2 11 2 2 5 5 14 5 3 2 3 13 4 3 3 2 12
84 Siti Marpoah P 42 4 3 4 5 16 4 3 4 1 12 4 2 2 2 10 4 2 2 2 10 4 4 2 5 15
85 Ahmad Ridya L 30 5 3 4 5 17 5 5 2 2 14 5 1 1 1 8 5 2 4 5 16 5 4 5 2 16
86 Abdul Basyir L 48 4 3 3 3 13 4 4 4 3 15 4 4 2 2 12 4 3 3 2 12 4 4 4 3 15
87 Ali Muhajir L 45 3 3 2 5 13 5 5 2 3 15 2 2 4 2 10 4 5 3 5 17 4 3 3 2 12
88 Al faqih L 28 4 4 3 2 13 4 5 4 5 18 4 5 5 1 15 4 5 5 2 16 4 5 5 1 15
89 Anisa P 26 4 3 3 4 14 5 2 3 5 15 3 3 3 3 12 5 3 5 3 16 3 5 5 4 17
90 Choirul J. L 30 5 1 1 3 10 4 3 2 2 11 3 3 2 4 12 4 4 2 1 11 3 2 3 4 12
91 Devi S. P 25 5 4 5 4 18 5 4 5 4 18 5 4 5 4 18 5 4 5 4 18 5 4 5 4 18
92 Eko Yulianti P 25 3 3 2 3 11 3 3 2 3 11 3 3 2 3 11 3 3 2 4 12 3 3 2 4 12
93 Wiwik H. P 38 4 3 5 5 17 4 5 5 5 19 4 5 5 2 16 4 4 4 3 15 4 5 5 2 16
94 Nanik S. P 40 4 4 4 4 16 4 4 3 3 14 4 3 3 2 12 4 4 3 3 14 4 3 3 2 12
95 Ernawati P 34 3 3 3 3 12 3 3 4 4 14 3 3 4 5 15 3 3 4 4 14 3 4 5 4 16
96 Syowati P 31 3 4 3 5 15 3 4 4 5 16 3 5 5 5 18 3 5 4 5 17 3 4 4 1 12
97 Rindriati P 25 5 5 4 2 16 5 4 2 3 14 5 2 3 3 13 5 2 3 4 14 5 5 2 3 15
98 Eni Ekowati P 28 5 5 2 5 17 5 5 5 4 19 5 3 5 5 18 5 3 5 5 18 5 3 5 2 15
99 Eva Agustina P 26 5 3 2 3 13 5 3 2 4 14 5 3 3 2 13 5 3 2 2 12 5 3 3 3 14
100 Indah Setyorini P 30 3 4 3 2 12 3 3 5 5 16 3 5 5 3 16 4 5 3 5 17 5 4 3 5 17
128