Ciri Preparat Praktikum Histologi Blok 5
-
Upload
rolando-agustian -
Category
Documents
-
view
217 -
download
1
Transcript of Ciri Preparat Praktikum Histologi Blok 5
1 CIRI PREPARAT PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 5
Co
pyr
igh
t ©
201
3. エ
ビタ
. Per
son
al U
se O
nly
.
Ciri-cirinya ada yang dibuat lebih dari tiga, silakan dipilih/diringkas karena OSPE cuma perlu tiga
Jika ada kesalahan/kekurangan di dalam konten mohon maaf yaa ^_^
Trims dan selamat belajar
Eroschenko, Victor P. 2012. Atlas Histologi diFiore Edisi 11. Jakarta: EGC.
IT Histologi Blok 5 FK Unsri 2012
Pengantar singkat dari dosen sebelum praktikum
Untuk OSPE saat menjawab soal tentang otot, gunakan istilah ‘sel’ dan jangan pernah menggunakan istilah ‘serat’.
Karena menurut dr. Yan Effendi istilah ‘serat’ untuk otot salah, meskipun atlas menggunakan istilah ‘serat otot’.
2 CIRI PREPARAT PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 5
Co
pyr
igh
t ©
201
3. エ
ビタ
. Per
son
al U
se O
nly
.
HDP 1 : Jaringan Ikat Embrional
1. Serat kolagen tampak terpisah-pisah
2. Fibroblas primitif
3. Matriks homogen
4. Jaringan ikat longgar dan tidak teratur
5. Perbedaan pada ground substance (tidak nampak pada preparat)
HDP 2 : Jaringan Ikat Mukosa
1. Serat mulai saling tersambung satu sama lain
2. Sel mulai terdiferensiasi
3. Matriks terkondensasi
4. Perbedaan pada ground substance (tidak nampak pada preparat)
HDP 3 : Jaringan Ikat Retikuler
1. Hanya ada jenis serat retikuler
2. Serat retikuler membentuk anastomose kerangka halus
3. Hanya nampak dengan pewarnaan Billchowsky (impregnasi perak) – hitam
HDP 4 : Jaringan Ikat Areolar
1. Terdapat serat kolagen (tebal, besar, berwarna merah muda)
2. Terdapat serat elastik (tipis, kecil, berwarna keunguan)
3. Terdapat serat retikuler halus (tidak nampak pada preparat)
4. Ditemukan makrofag, mast cell, dan berbagai sel darah
HDP 5 : Jaringan Ikat Adiposa
1. Sel adiposa bulat, dengan inti terdesak ke pinggir sel
2. Jaringan didominasi sel adiposa
3 CIRI PREPARAT PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 5
Co
pyr
igh
t ©
201
3. エ
ビタ
. Per
son
al U
se O
nly
.
3. Sel-sel adiposa saling berhimpit dipisahkan oleh pita tipis sekat jaringan ikat
4. Matriks sedikit
5. Jaringan ikat dilapisi mesotel yang merupakan epitel squamous simpleks
6. Sel adiposa nampak sebagai sel kosong akibat lemaknya larut oleh zat kimia saat pembuatan
preparat
HDP 6 : Jaringan Ikat Padat Teratur (Tendon)
1. Komponen didominasi berkas serat kolagen (fasciculus collageni)
2. Fasciculus collageni tersusun teratur
3. Tiap fasciculus collageni dibatasi sekat jaringan ikat interfasikularis yang berisi vaskuler
darah dan innervasi
4. Sedikit matriks dan banyak fibroblas
5. Fibroblas terdapat di antara serat kolagen (membedakan dengan serat otot rangka
disekitarnya yang intinya di pinggir)
HDP 7 : Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur
1. Terdapat berkas serat kolagen (fasciculus collageni)
2. Orientasi serat acak dan tidak teratur
3. Tiap fasciculus collageni dibatasi sekat jaringan ikat interfasikularis yang berisi vaskuler
darah dan innervasi
HM 1 : Jaringan Ikat Otot Polos
1. Sel otot polos berbentuk memanjang, ujung meruncing, dan fusiformis
2. Sarkoplasma otot terpulas gelap dengan inti di tengah
3. Jaringan ikat membatasi otot polos, dan fibroblas terdapat pada jaringan ikat
4 CIRI PREPARAT PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 5
Co
pyr
igh
t ©
201
3. エ
ビタ
. Per
son
al U
se O
nly
.
HE 1 : Epitel Transisional
1. Bentuk peralihan epitel squamous kompleks dan pseudostratified kolumner
2. Sel-sel pada lapisan dasar berbentuk kuboid atau kolumner rendah, dan lapisan di atasnya
berbentuk polihedral
3. Sel-sel superfisial jauh lebih besar dengan permukaan bebas membulat khas
4. Membrana basalis tidak berlekuk-lekuk oleh papil jaringan ikat, konturnya tampak rata
HE 2 : Epitel Kuboid Simpleks
1. Pada irisan vertikal tampak berupa sebaris profil mirip kubus
2. Nukleus terdapat di tengah
3. Biasanya melapisi dan mengelilingi jaringan sekretori, duktus kecil, atau tubulus
HE 3 : Epitel Kolumner Simpleks
1. Sel-sel berbentuk kolum-kolum tinggi
2. Sumbu panjang tegak lurus lamina basalis
3. Nukleus cenderung tersebar pada tingkat yang sama (sejajar)
HE 4 : Epitel Squamous Kompleks Non-kornifikasi
1. Sel-sel berlapis mulai dari lapisan dasar berbentuk kolumner rendah, lalu di atasnya
membentuk polihedral tidak teratur, makin membentuk squamous ke arah permukaan
2. Lapis superfisial berupa sel-sel squamous saja (tanpa keratin)
3. Papila atau tonjolan jaringan ikat menyebabkan lekukan permukaan bawah epitel yang khas
HE 5 : Epitel Squamous Kompleks Kornifikasi
1. Sel-sel berlapis mulai dari lapisan dasar berbentuk kolumner rendah, lalu di atasnya
membentuk polihedral tidak teratur, makin membentuk squamous ke arah permukaan
2. Lapis superfisial berupa sel-sel squamous dengan di atasnya terdapat lapisan sel tanduk
5 CIRI PREPARAT PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 5
Co
pyr
igh
t ©
201
3. エ
ビタ
. Per
son
al U
se O
nly
.
3. Papila atau tonjolan jaringan ikat menyebabkan lekukan permukaan bawah epitel yang khas
HE 6 : Epitel Pseudokompleks
1. Semua sel berkontak dengan membrane basalis, tapi hanya sebagian yang mencapai
permukaan
2. Bentuk sel kolumner, namun bervariasi. Ada yang lebar di bawah lalu menyempit, ada yang
sempit di bawah lalu melebar di atas
3. Nukleus terdapat pada bagian sel yang lebar
6 CIRI PREPARAT PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 5
Co
pyr
igh
t ©
201
3. エ
ビタ
. Per
son
al U
se O
nly
.
HN 3 : Potongan Melintang Medulla Spinalis
1. Bentuk menyerupai kupu-kupu atau belahan Malus (apel)
2. Terdapat kanalis sentralis di bagian tengah
3. Dilihat dari penampang melintang, terdapat lekukan sulcus medianus posterior pada bagian
atasnya, dan fissura mediana anterior pada bagian bawahnya
HN 4 : Potongan Memanjang/Longitudinal N. Ischiadicus
1. Terdapat jaringan ikat padat epineurium yang membungkus keseluruhan saraf, di mana
terdapat vaskuler darah dan sel adiposa
2. Terdapat selubung fasikulus saraf yaitu perineurium
3. Di dalam perineurium terdapat akson yang berpola bergelombang, tampak nukleus sel
Schwann dan fibrosit jaringan ikat endoneurium
4. Terdapat perluasan epineurium di antara fasikulus saraf yaitu jaringan ikat interfasikularis
HN 5 : Potongan Melintang/Transversal N. Ischiadicus
1. Akson tampak sebagai struktur tipis gelap yang di tengah anyaman neurokeratin
2. Nukleus dan membrane sel Schwann terletak perifer dari akson bermielin
3. Bentuk sel Schwann seperti bulan sabit dan berada di tepi
4. Serat kolagen jaringan ikat endoneurium terlihat samar
5. Fibrosit di endoneurium dan perineurium terlihat jelas
7 CIRI PREPARAT PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 5
Co
pyr
igh
t ©
201
3. エ
ビタ
. Per
son
al U
se O
nly
.
HDO 1 : Tulang Pipih
1. Sel-sel berupa berkas-berkas osteon, dan di antaranya terdapat lamella intertisialis
2. Terdapat sistem Havers pada tiap osteon meliputi kanalis sentralis, lamella, lacuna, dan
kanalikuli
3. Tiap berkas osteon dibatasi linea cementalis
4. Terdapat kanalis perforans (Volkmann) yang merupakan anastomose kanalis sentralis
HDO 2 : Osteogenesis Endochondralis (Kalau dilihat dari pandangan menyeluruh)
1. Kartilago hyalin dikelilingi jaringan ikat perikondrium
2. Di zona cadang tulang rawan (zona quiescens) terlihat kondrosit di lakuna yang tersebar
secara tunggal atau dalam kelompok kecil
3. Di bawahnya terdapat zona proliferasi tempat kondrosit membelah dan tersusun dalam
kolom vertikal
4. Di bawahnya lagi terdapat zona hipertrofi, kondrosit dalam lakuna bertambah ukurannya
dan mengalami kalsifikasi
5. Di bawahnya lagi terdapat zona osifikasi, tempat material tulang diendapkan di lempeng
matriks kartilago terkalsifikasi (cartilago calcificata)
6. Sinusoid darah (kapiler) menginvasi cartilago calcificata
7. Terdapat medulla ossium rubra
8. Serat jaringan ikat retikuler halus di sumsum tulang ditutupi massa sel–sel yang sedang
berkembang, sinusoid, kapiler, dan pembuluh darah
HDO 2 : Osteogenesis Endochondralis (Kalau dilihat dari area epifisis)
1. Terlihat pusat osifikasi sekunder di tengah epifisis
2. Di lempeng epifisis terlihat zona proliferasi, zona hipertrofi kondrosit dan kalsifikasi kartilago
3. Lempeng epifisis aktif di antara pusat osifikasi sekunder dan diafisis yang sedang tumbuh
8 CIRI PREPARAT PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 5
Co
pyr
igh
t ©
201
3. エ
ビタ
. Per
son
al U
se O
nly
.
4. Di diafisis dan pusat osifikasi sekunder tampak spikulum kecil cartilago calcificata yang
dikelilingi material tulang berwarna merah, dan rongga sumsum tulang primitif dengan
hemopoiesis
HDO 3 : Osteogenesis Desmalis/Intramembranosa
1. Sel-sel dalam periosteum telah berdiferensiasi menjadi osteoblas dan membentuk banyak
trabekula tulang yang beranastomosis
2. Trabekula mengelilingi rongga sumsum primitif
3. Di dalam rongga sumsum terdapat sel dan serat jaringan ikat embrionik, vaskuler darah, dan
saraf
4. Osteoblas tampak tersusun linear sepanjang trabekula tulang yang sedang tumbuh
5. Osteoid tampak di tepi trabekula
HDC 1 : Kartilago Embrional
1. Mesenkim superfisial mengelilingi kartilago
2. Pembuluh darah (vas sanguineum) terdapat pada mesenkim superfisial, namun tidak
ditemukan pada bagian kartilago
3. Lakuna di sekitar kondroblas janin tidak terlihat
4. Kondroblas menyerupai sel mesenkim superfisial dan tersebar acak
5. Sel mesenkim terkonsentrasi di pinggir kartilago dan intinya mulai memanjang, bagian ini
berkembang manjadi perikondrium
HDC 3 : Kartilago Hyalin
1. Perikondium dan fibroblast mengelilingi kartilago
2. Kondrosit di lakuna tampak sendiri-sendiri atau dalam aggregatio isogenica
3. Lakuna dan kondrosit di bagian tengah lempeng tulang rawan terlihat besar dan bulat, tapi
makin pipih ke arah tepi
4. Matriks interteritorialis (interseluler) berwarna terang, sedangkan matriks teritorialis (di
sekitar lakuna) berwarna lebih gelap
9 CIRI PREPARAT PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 5
Co
pyr
igh
t ©
201
3. エ
ビタ
. Per
son
al U
se O
nly
.
HDC 4 : Kartilago Elastika
1. Matriks berisi serat elastik (diketahui dengan penggunaan pewarnaan perak)
2. Perikondium dan fibroblast mengelilingi kartilago
3. Lakuna dan kondrosit di bagian tengah lempeng tulang rawan terlihat besar dan bulat,
sedangkan pada bagian tepi lapisan kondrogenik perikondrium terlihat kecil dan pipih
HDC 5 : Kartilago Fibrosa
1. Matriks berisi serat kolagen padat (dalam bentuk fasciculus) yang tersusun sejajar
2. Kondrosit kecil dalam lakuna tersebar berderet di dalam matriks
3. Semua kondrosit dalam lakuna mempunyai ukuran serupa
4. Tidak ada perikondrium, karena kartilago fibrosa umumnya membentuk daerah peralihan
antara kartilago hyalin dan tendon/ligamen
10 CIRI PREPARAT PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 5
Co
pyr
igh
t ©
201
3. エ
ビタ
. Per
son
al U
se O
nly
.
MOL 3 : Hilus pada Limfonodus
1. Berupa suatu bagian cekungan pada limfonodus
2. Terletak di bagian permukaan limfonodus
3. Ditemukan arteriole, venula, kapiler, dan pembuluh limfe eferen
4. Ditunjang oleh kerangka serat retikuler halus
MCV 2 : Vena dan Arteri Muskular
1. Dinding arteri jauh lebih tebal daripada dinding vena. Arteri mengandung dominan otot
polos pada lapisan tunika media
2. Masing-masing arteri dan vena memiliki lapisan tunika intima, tunika media, dan tunika
adventitia
3. Permukaan tunika intima arteri memiliki undulasi akibat undulasi dari lamina elastika interna,
sedangkan tunika intima pada vena rata dan sirkuler
MCV 3 : Aorta (Arteri Elastika)
1. Struktur lapisan terdapat tunika intima, tunika media, dan tunika adventitia
2. Serat elastik di tunika media lebih dominan, otot polos tidak sebanyak arteri muskular
3. Di tunika adventitia terdapat vasa vasorum berupa arteriole dan venula
4. Terdapat endotel selapis gepeng dan stratum subendotheliale di tunika intima
11 CIRI PREPARAT PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 5
Co
pyr
igh
t ©
201
3. エ
ビタ
. Per
son
al U
se O
nly
.
MCV 5 : Valvula Atrioventrikularis
1. Endokardium melapisi rongga atrium dan ventrikel
2. Lapisan miokardium ventrikel lebih tebal dari miokardium atrium
3. Di antara atrium dan ventrikel terdapat lapisan jaringan ikat fibrosa padat yaitu annulus
fibrosus
4. Pada lamina subendocardiaca terdapat pembuluh darah dan serabut Purkinje
MCV 6 : Jantung
1. Epikardium melapisi bagian luar dan endokardium melapisi rongga dalam
2. Miokardium terlihat sebagai lapisan paling tebal di antara epikardium dan endokardium
3. Lapisan subepikardium mengandung jaringan ikat, jaringan adiposa, serta arteriol & venula
koronaria. Sedangkan pada lapisan subendokardium tidak terdapat jaringan adiposa
4. Serabut Punkinje terdapat pada lapisan subendokardium
HM 4 : Otot Jantung
1. Terdapat cross-striation menyerupai otot rangka
2. Nukleus besar dan lonjong, dikelilingi sarcoplasma perinucleare. Terletak di bagian tengah
sel otot jantung
3. Terdapat diskus interkalaris sebagai penghubung sekaligus pembatas antar sel otot jantung
4. Sel otot jantung bercabang
5. Fibrosit jaringan ikat dan serat jaringan ikat endomisium yang halus mengelilingi sel otot
jantung
12 CIRI PREPARAT PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 5
Co
pyr
igh
t ©
201
3. エ
ビタ
. Per
son
al U
se O
nly
.
MGL 1 : Glandula Suprarenalis
1. Dikelilingi oleh kapsul jaringan ikat tebal
2. Terdiri atas korteks di sebelah luar dan medulla di sebelah dalam
3. Korteks terbagi menjadi tiga zona konsentrik.
Paling luar yaitu zona gromerulosa. Sel tersusun menjadi kelompok yang
berbentuk lonjong (ovoid) dan dikelilingi banyak kapiler sinusoid
Zona fasciculata. Sel tersusun dalam kolom vertikal atau lempengan radial, kapiler
sinusoid di antara kolom sel juga berjalan vertikal atau radial
Zona reticularis. Sel membentuk pita (korda) yang saling berhubungan dan
dikelilingi kapiler sinusoid
MGL 2 : Tiroid
1. Terdiri atas folikel-folikel yang bervariasi ukurannya
2. Folikel-folikel dikelilingi epitel kuboid simpleks (disebut juga sel folikular/prinsipalis) dan
berisi koloid
3. Di antara folikel terdapat sel parafolikular, yaitu sel tunggal atau berkelompok di tepi folikel
MGL 2 : Paratiroid
1. Terpisah dengan kelenjar tiroid oleh septum jaringan ikat
2. Sel-sel berkelompok
3. Mengandung dua jenis sel yaitu sel prinsipalis (chief cell) dan sel oksifil
4. Sel prinsipalis lebih dominan jumlahnya dan sedikit asidofilik (tapi sitoplasma lebih pucat).
Sel oksifil lebih sedikit jumlahnya dan bersifat asidofilik (terlihat lebih merah)
MGL 3 : Hipofisis Cerebri
1. Terdiri atas dua bagian besar yaitu adenohipofisis dan neurohipofisis. Dibedakan dari
ketebalannya, neurohipofisis terlihat lebih tipis. Dikelilingi oleh kapsul jaringan ikat
13 CIRI PREPARAT PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 5
Co
pyr
igh
t ©
201
3. エ
ビタ
. Per
son
al U
se O
nly
.
2. Adenohipofisis terdiri atas :
Pars distalis dengan sel kromofob dan kromofil. Sel kromofil terdiri atas sel asidofil
(sel alfa, kemerahan) dan basofil (sel beta, keunguan). Sel kromofil lebih banyak
dari sel kromofob
Pars tuberalis
Pars intermedia yang berisi vesikel-vesikel koloid
3. Neurohipofisis berisi sel-sel pituisit, dengan nuclei lebih lonjong. Terdiri atas:
Infundibulum
Pars nervosa
MGL 3 : Pars Distalis Adenohipofisis
1. Sel-sel tersusun berkelompok
2. Terdapat sel kromofob dengan sitoplasma yang jernih, sel asidofil berwarna kemerahan, dan
sel basofil berwarna keunguan
3. Di antara kelompok sel terdapat kapiler, pembuluh darah, dan serat jaringan ikat tipis yang
memisahkan kelompok sel
14 CIRI PREPARAT PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 5
Co
pyr
igh
t ©
201
3. エ
ビタ
. Per
son
al U
se O
nly
.
MOL 3 : Limfonodus
1. Dibungkus oleh kapsul jaringan ikat padat
2. Terbagi menjadi bagian korteks (yang berwarna lebih gelap) dan bagian medulla (yang
berwarna lebih terang)
3. Korteks terdiri atas banyak nodulus yang dipisahkan jaringan ikat trabekula dan sinus
trabekularis
4. Bagian cekung limfonodus menunjukkan hilus
MOL 4 : Lien
1. Kapsul dan trabekula pada limpa lebih tebal dan mengandung sedikit sel otot polos
2. Adanya agregasi nodulus limfoid yang membentuk pulpa alba (putih). Terdapat pusat
germinal di tengahnya, dan arteri sentralis di pinggir nodulus limfoid
3. Anyaman selular difus membentuk pulpa rubra (merah) atau pulpa limpa
MOL 5 : Tonsila Palatina
1. Tidak dibungkus oleh kapsul jaringan ikat, tetapi dilapisi oleh epitel squamous kompleks
non-kornifikasi
2. Terdapat alur-alur yang dalam yaitu kriptus tonsil (crypta tonsillae)
3. Di bawah epitel terdapat nodulus limfoid yang tersebar di sepanjang kriptus tonsil
MGL 4 : Thymus
1. Trabekula membagi kelenjar thymus menjadi banyak lobulus
2. Setiap lobulus terdiri atas korteks (yang terpulas gelap) dan medulla (yang terpulas terang)
3. Medulla mengandung cospusculum thymicum (Hassalli) yang merupakan cirri khas kelenjar
thymus
4. Medulla mengadung limfosit lebih sedikit dari korteks, namun memiliki epitheliocytus
reticularis (epithelial reticular cell) yang lebih banyak
15 CIRI PREPARAT PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 5
Co
pyr
igh
t ©
201
3. エ
ビタ
. Per
son
al U
se O
nly
.
Niatkan belajar untuk ibadah dan dapet ilmu, bukan yang lain-lain
Berdoa, Allah SWT mampu menjadikan segala yang sulit menjadi mudah
Minta izin sama yang punya ilmu histologi ini (Allah SWT)
Sarapan, dan
Keep smiling
Regards.
Kesalahan konten/kesalahan ketik bisa di komplain via email [email protected] supaya bisa segera diperbaiki