Case non hemorragik

download Case non hemorragik

of 17

Transcript of Case non hemorragik

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    1/49

     BAB I

    PENDAHULUAN

    Stroke ada lah manifestasi klinisdari gangguan fungsi serebral h yang tejadi

    secara mendadak dengan tanda atau gejala

    klinis baik fokal (atau global) yang

     berlangsung selama 24 atau ebih atau

    dapat menimbulkan kematian yang

    disebabkan oleh gangguan peredaran darah

    otak. Stroke masih merupakan

     penyebab utama kecacatan sehingga

    orang yang mengalaminya memiliki

    ketergantungan pada orang lain – pada

    kelompok usia 45 tahun ke atas dan angka

    kematian yang diakibatnya cukup tinggi.

    Stroke menurut patologi anatomi

    dan penyebabnya terbagi dua yaitu strokenon hemoragik atau iskemik dan stroke

    hemoragik. Stroke non hemoragik 

    didefiniskan sebagai sekumpulan tanda

    klinik yang berkembang oleh sebab

    vaskular. Sekitar 5! terjadi akibat

    obstruksi atau bekuan di satu atau lebih

    arteri besar pada sirkulasi serebrum. Strokehemoragik adalah pecahnya pembuluh

    darah di otak pada daerah tertentu.

    "ayoritas stroke adalah hemoragik.

    #erdarahan intraserebral terhitung $%&$5 !

    dari seluruh stroke dan memiliki mortalitas

    yang lebih tinggi dari keseluruhan stroke

    yang bersifat hemoragik.

    'i ndonesia data nasional

    epidemiologi stroke belum ada. *etapi dari

    data sporadis di rumah sakit terlihat

    adanya tren kenaikan angka morbiditas

    stroke yang seiring dengan makin

     panjangnya life expentancy  dan gaya

    hidup yang berubah. "ortalitas pasien

    stroke di +S,# 'r Sardjito -ogyakarta

    menduduki peringkat ketiga setelah

     penyakit jantung koroner dan kanker

    5$5! akibat stroke hemoragik 4/!

    akibat stroke iskemik dan $%5! akibat

     perdarahan subaraknoid. 'e ng a n

    ko mb in a si seluruh tipe stroke secara

    keseluruhan stroke menempati urutan

    ketiga penyebab utama kematian dan

    urutan pertama penyebab utama

    disabilitas. "orbiditas yang lebih parah

    dan mortal itas yang leb ih t ingg i

    te rdapa t pad a s troke hemorag ik  

    dibandingkan stroke iskemik. 0anya

    2%! pasien yang mendapatkan

    kembali kemandirian fungsionalnya.

    'alam S1' tahun 2%$4

    kompetensi seorang dokter layanan primer 

    adalah dapat mendiagnosis jenis&jenis

    stroke dan memberi tatalaksana aal. 3leh

    karena itu referat ini dibuat untuk lebih

    mengetahui dasar diagnosis dan

    memberikan terapi aal yang adekuat.

    1

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    2/49

    BAB II

    STATUS PASIEN

    2.1 IDENTIFIKASI

     ama *n. ',mur 64 tahun

    7enis 1elamin 8aki&laki

    9lamat 8r. usa :ka

     o. $656 $6 ,lu

    Seberang ,lu

    1ota #alembang

    9gama slam

    *anggal "+S 22 ;ebruari

    2%$6

     o. +"

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    3/49

    STATUS PRESENS

    Status Internus

    1esadaran Sens ?"

    >?S (: 4 " 6 @ 2)

    >iAi ?ukupSuhu Badan /65C?

    7antung 0+ 2D

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    4/49

    0yposmia

    #arosmia

     .3pticus 1anan  1iri

    @isus belum

    dapat dinilai belum dapat dinilai

    ?ampus visi @.3.'

      @.3.S

    9nopsia belum

    dapat dinilai belum dapat dinilai

    0emianopsia belum

    dapat dinilai belum dapat dinilai

    ;undus 3culi

    #apil edema tidak  

    diperiksa tidak diperiksa

    #apil atrofi tidak  

    diperiksa tidak diperiksa

    #erdarahan retina tidak  

    diperiksa tidak diperiksa

     n. 3cculomotorius *rochlearis dan

    9bducens1anan

    1iri

    'iplopia belum dapat

    dinilai belum dapat dinilai

    ?elah mata menutup

    sempurna menutup sempurna

    #tosis tidak ada

    tidak ada

    Sikap bola mataStrabismus tidak ada

    tidak ada

    :Dophtalmus tidak ada

    tidak ada

    :nophtalmus tidak ada

    tidak ada

    'eviation conjugae tidak ada

    tidak ada

    >erakan bola mata ke segala arah

    ke segala arah

    #upil

    Bentuknya bulat

     bulat

    Besanya / mm

    / mm

    sokori

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    5/49

    9rgyll +obertson tidak ada

    tidak ada

     .*rigeminus

    1anan 1iri

    "otorik 

    "enggigit belum

    dapat dinilai belum dapat dinilai

    *rismus tidak ada

      tidak ada

    +efleks kornea ada

      ada

    Sensorik 

    'ahi belum

    dapat dinilai belum dapat dinilai

    #ipi belum

    dapat dinilai belum dapat dinilai

    'agu belumdapat dinilai belum dapat dinilai

     .;acialis 1anan

      1iri

     Motorik 

    "engerutkan dahi simetris

    simetris

    "enutup mata

    lagophtalmus (&)

    lagophtalmus (&)

    "enunjukkan gigi belum

    dapat dinilai belum dapat dinilai

    8ipatan nasolabialis datar  

      tidak ada kelainan

    Bentuk "uka

      stirahat

    simetris

      Berbicara

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    6/49

    *es +inne

     belum dapat dinilai

     . @estibularis

     istagmustidak ada

    @ertigo

    tidak ada

     . >lossopharingeus dan . @agus

    1anan

    1iri

    9rcus pharingeus

    simetris

    ,vula

    di tengah

    >angguan menelan

     belum dapat dinilai

    Suara serak

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    7/49

    & Biceps meningkat

      normal

    & *riceps meningkat

      normal

    & +adius meningkat  normal

    & ,lna meningkat

      normal

    +efleks patologis

    & 0offman *romner 

    tidak ada

    & 8eri

    tidak dilakukan

    & "eyer  

    tidak dilakukan

    *,>19 1anan

    1iri

    >erakan

    8ateralisasi ke 1anan1ekuatan

    *onus meningkat

    normal

    1lonus

    & #aha tidak ada

    tidak ada

    & 1aki tidak ada

    tidak ada

    +efleks fisiologis

    & 1 # + meningkat

    normal

    & 9 # + meningkat

    normal

    +efleks patologis

    & Babinsky adatidak ada

    & ?haddock tidak ada

    tidak ada

    & 3ppenheim tidak ada

    tidak ada

    & >ordon tidak ada

    tidak ada

    & Schaeffer tidak ada

    tidak ada

    & +ossolimo tidak ada

    tidak ada

    & "endel Bechtere tidak ada

    tidak ada

    +efleks kulit perut

    & 9tasnormal

    & *engah

    normal

    & Baah

    normal

    +efleks cremaster 

    tidak dilakukan

    S:S3+1 

    Belum dapat dinilai

    7

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    8/49

    ;,>S @:>:*9*;

    "iksi

    terpasang kateter.

    'efekasi normal

    138,"9 @:+*:B+98S

    1yphosis tidak ada

    8ordosis tidak ada

    >ibbus tidak ada

    'eformitas tidak ada

    *umor tidak ada

    "eningocele tidak ada

    0ematoma tidak ada

     yeri ketok tidak ada

    >:7989 +9>S9> ":>:98

    1anan

    1iri

    1aku kuduk 

    tidak ada

    1ernig tidak adatidak ada

    8asseGue tidak ada

    tidak ada

    BrudAinsky

    & eck  

    tidak ada

    & ?heek  tidak ada

    & Symphisis

    tidak ada

    & 8eg tidak ada

    tidak ada

    & 8eg tidak ada

    tidak ada

    >9* '9 1:S:"B9>9

    >ait

    1eseimbangan dan 1oordinasi

    Belum dapat dinilai

    Belum dapat dinilai

    >:+919 9B3+"98

    *remor tidak ada

    ?horea tidak ada

    9thetosis tidak ada

    Ballismus tidak ada

    8

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    9/49

    'ystoni tidak ada

    "yocloni tidak ada

    ;,>S 8,0,+ 

    9fasia motorik ada9fasia sensorik tidak ada

    9praksia tidak ada

    9grafia tidak ada

    9leDia tidak ada

    9fasia nominal tidak ada

    '9>3SS

    '9>3SS 181

    0emiparese dupleD spastik (sekarang kanan)

    #arese nervus @ deDtra tipe sentral

    #arese nervus H deDtra tipe sentral

    '9>3SS *3#1 ?apsula interna

    '9>3SS :*383> :mboli ?erebri

    '9>3SS *9"B909 0ipertensi stage

     '" europati

    #:>3B9*9

    • 'iet B $%% 1kal

    • @;' a?l %=! gtt DD3SS

    Iuo ad vitam dubia ad bonam

    Iuo ad functionam dubia ad malam

    PEMERIKSAAN PENUN"AN#

    Hasi Pe$eriksaan La%oratoriu$ Tan!!a

    22&'2&2'1(

    "enis Pe$eriksaan Hasi

    He$atoo!i

      0emoglobin

      :ritrosit

      8eukosit

      0ematokrit

      *rombosit

    Hitun! "enis Leukosit  Basofil

    :osinofil

      eutrofil

      8imfosit

      "onosit

    #in)a

      ,reum

    1reatinin

    Eektroit

     1alsium (?a)

      atrium (a)

     1alium (1)

    $5%

    5%5

    6%

    44

    $4%

    %

    /

    4

    /

    $2

    64

    $=

    =2

    $/

    4$9

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    10/49

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    11/49

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    12/49

    BAB III

    RESUME

    #asien diraat di bagian saraf +S"0

    karena sulit berjalan yang disebabkan

    kelemahan pada satu sisi tubuh sebelah kananyang terjadi secara tiba&tiba.

    1urang lebih 6 jam yang lalu saat

     penderita sedang beristirahat penderita

    mengalami kelemahan satu sisi tubuh sebelah

    kanan yang terjadi secara tiba&tiba dengan

    disertai penurunan kesadaran selama 2% menit.

    Sebelum serangan pasien tidak mengeluh sakit

    kepala mual dan muntah tidak ada. #asien tidak 

    disertai kejang. Sehari&hari pasien

    menggunakan tangan kanan. #asien tidak dapat

    mengungkapkan isi pikirannya secara lisan

    tulisan dan isyarat. #asien juga tidak mengerti

    apa yang diungkapkan orang lain secara lisan

    tulisan isyarat. >angguan rasa belum dapat

    dinilai. "ulut mengot ada. Bicara pelo belum

    dapat dinilai.

    Saat kejadian penderita mengalami

     jantung berdebar dan sesak nafas ynag sering

    dialami sebelumnya sejak sepuluh tahun yang

    lalu namun tidak berobat.+iayat hipertensi

    ada sejak tiga belas tahun yang lalu tapi tidak 

    rutin minum obat. +iayat diabetes melitus

    disangkal.

    #enyakit ini diderita untuk keempatkalinya. #ertama kali terjadi kelemahan pada

    lengan kanan dan tungkai kanan kurang lebih

    tiga belas tahun yang lalu yang kedua tujuh

    tahun yang lalu ketiga dua tahun yang lalu dan

    yang keempat sekarang. +iayat stroke

    sebelumnya di sebelah kanan berupa mulut

    mengot bicara pelo dan kelemahan pada sisi

    tubuh sebelah kanan pasien dapat berjalan

     pasca stroke. #emeriksaan ?*&Scan kepala

    sebelumnya tidak ada.

    Status Internus

    1esadaran Sens ?" >?S

    (: 4 " 6 @ 2)

    >iAi ?ukup

    Suhu Badan /65C?

    7antung 0+ 2D

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    13/49

      murmur(&) gallop(&)

     adi 2 D3SS

    '9>3SS 181

    0emiparese dupleD spastik (sekarang kanan)

    #arese nervus @ deDtra tipe sentral

    #arese nervus H deDtra tipe sentral

    '9>3SS *3#1 ?apsula interna

    '9>3SS :*383> :mboli ?erebri

    13

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    14/49

    '9>3SS *9"B909 0ipertensi stage

     '" europati

    #:>3B9*9

    'iet B $%% 1kal

    @;' a?l %=! gtt DD3SS

    Iuo ad vitam dubia ad bonam

    Iuo ad functionam dubia ad malam

    BAB I0

    ANALISA KASUS

    #ada anamnesis didapatkan penderita

    mengalami kelemahan satu sisi sebelah kananyang terjadi secara tiba&tiba saat sedang

     beistirahat disertai penurunan kesadaran.

    Sehari&hari pasien bekerja menggunakan tangan

    kanan. #asien tidak dapat mengungkapkan isi

     pikirannya secara lisan tulisan dan isyarat.

    #asien juga tidak mengerti apa yang

    diungkapkan orang lain secara lisan tulisan

    isyarat . #asien juga memiliki riayat hipertensi

    yang tidak terkontrol dan riayat stroke

    sebelumnya tiga kali pertama tiga belas tahun

    yang lalu tujuh tahun yang lalu dan dua tahun

    yang lalu.14

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    15/49

    'ari hasil anamnesis pasien mengalami

    defisit neurologis yang mendadak secara tiba&

    tiba dengan dugaan vaskular sehingga

    memunculkan kecurigaan terjadinya suatu

    cerebrovascular disease  (stroke) dengandiagnose topik pada capsula interna cerebri

    sinistra. 'ari gejala yang dialami dapat

    dilakukan penghitungan skor siriraj dimana

    didapatkan skor &/ yang mendukung kecurigaan

    stroke non hemoragik pada pasien ini. 'ari

     pemeriksaan neurologis didapatkan ada parese

    nervus @ dan H tipe sentral serta

     peningkatan tonus dan reflek fisiologis pada sisi

    tubuh kanan. +efleks patologis yang positif 

     pada babinsky dan chaddok. ,ntuk menunjang

    diagnosis dilakukan pemeriksaan ?* Scan

    kepala dan didapatkan area hipodens

     perivantrikulersistem ventrikel melebar sinus

     paranasal tidak ada kelainan. Sehingga dengan

    demikian dapat ditetapkan diagnosis pasienadalah ?@' on 0emoragik.

    #enatalaksaan pada pasien ini adalah

    stabilisasi 9B? elevasi kepala /%o

     pemasangan @ line dengan asering. 'iberikan

     juga injeksi citicholine 2D5%%mg (@)

    3mepraAole $D4%mg (@) @itamin B$B6B$2 /D$

    tab 9spilet $D% mg (#3) 9mlodipin $D5 mg

    (#3) Simvastatin $D$% mg (#3). njeksi

    citicholine diberikan untuk membantu

    memperbaiki sirkulasi darah otak. njeksi

    omepraAole diberikan untuk mengurangi stress

    ulcer yang akibat peningkatan produksi 0?l

    lambung yang diinduksi oleh stroke. #emberian

    antipatelet untuk mengurangi resiko terjadinya

    sumbatan ulang. #emberian vitamin B

    kompleks karena sifatnya yang neurotropicsehingga dapat menutrisi dan membantu

    regenerasi neuron pada pasien stroke.

    9mlodipine pada pasien ini untuk 

    antihipertensi. Simvastatin diberikan untuk 

    kolesterol dalam darah pasien. #rognosis vitam

    dan functionam pada pasien ini adalah dubia ad

    malam.

    Dia!nosis Kinis

    • 0emiparese deDtra tipe spastik 

    • #arese . @ tipe sentral

    • 9fasia motorik 

    Dia!nosis Ban+in! To-ik 

    1. Lesi +i Korteks He$is/eriu$ ere%ri

    Sinistra

    No

    .

    #e)aa -a+a esi +i korteks ere%ri

    1 'efisit motorik berupa hemipareseejala iritatif berupa kejang pada sisi yang lemah at

    lumpuh3 >ejala fokal berupa kelumpuhan lengan dan tungk 

    yang tidak sama berat 'efisit sensorik berupa gangguan pada sisi ya

    15

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    16/49

    lemahangguan visuospatial

    & #enurunan kesadaran3 0emianopia

    16

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    17/49

    Kesi$-uan kemungkinan lesi *9? dapat

    disingkirkan

    2. Partia Anterior iruation In/art

    5PAI6No

    .

    #e)aa -a+a esi PAI

    1 2 dari gejala berikut

    'efisit motorik atau sensorik meliputi 2angguan visuspatial

    & #enurunan kesadaran

    Kesi$-uan kemungkinan lesi 89? dapatdisingkirkan

    . Posterior iruation In/art 5P4I6

    No #e)aa -a+a esi P4I

    .

    1 #aresis saraf kranial dengan defisit motorik

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    18/49

    A!orit$a #a)a* Ma+a

    #ada pasien terdapat refleks Babinski (K).

    Kesi$-uan In/ark 

    Dia!nosis Ban+in! Etioo!i Ber+asarkan

    Ana$nesis

    1. He$ora!ik ere%ri

    He$ora!ik ere%ri #e)aa -a+a -asien

    1ehilangan kesadaran L /% menit

    *erjadi saat aktivitas

    'idahului sakit kepala mual dan muntah

    +iayat hipertensi

    kehilangan kesadaran M/% menit

    *erjadi tiba&tiba saat istirahat

    *idak ada sakit kepala mual dan

    muntah

    9da riayat hipertensi

    Kesi$-uan kemungkinan etiologi hemoragik 

    cerebri dapat disingkirkan 

    2. E$%oi ere%ri

    E$%oi ere%ri #e)aa1ehilangan lesadaran M/% menit

    9da atrial fibrilasi

    *erjadi saat istirahat

    kehilang

    ada tand

    *erjadi tKesi$-uan kemungkinan etiologi emboli

    cerebri belum dapat disingkirkan

    3. Tro$%osis ere%ri

    Tro$%osis ere%ri #e)aa -a+

    *idak ada kehilangan kesadaran

    *erjadi saat istirahat

    ada kehilan

    *erjadi tibaKesi$-uan kemungkinan etiologi trombosis

    cerebri dapat disingkirkan

    Dia!nosis etioo!i %er+asarkan ana$nesis

    :mboli cerebri

    18

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    19/49

    BAB 0

    TIN"AUAN PUSTAKA

    2.1 De/inisi

    'efinisi stroke menurut World Health

    Organization (F03) diperkenalkan tahun

    $=% dan masih digunakan sampai sekarang

    adalah tanda&tanda klinis dari gangguan fungsi

    serebri fokal atau global yang berkembang

    dengan cepat atau tiba&tiba berlangsung lebih

    dari 24 jam atau berakhir dengan kematian

    dengan tidak tampaknya penyebab lain selain

     penyebab vaskular.$  Stroke dapat

    dikarakteristikkan sebagai suatu defisit

    neurologis yang terjadi akibat trauma fokal

    yang terjadi secara akut pada sistem saraf pusat

    yang disebabkan oleh gangguan pada sistem

    vaskular termasuk infark serebri perdarahan

    intraserebri dan perdarahan subaraknoid dan

    merupakan penyebab terbesar dari disabilitas

    dan kematian di seluruh dunia.2  1onsensus

    akhir para ahli mengenai definisi stroketerdapat pada tabel 2.$.

    Ta%e 2.1 'efinisi Stroke Berdasarkan

    1onsensus para 9hli2

    2.2 E-i+e$ioo!i

    'i 9merika Serikat stroke menempati

    urutan ketiga penyebab kematian setelah

     penyakit jantung dan kanker. 'i ndonesia data

    19

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    20/49

    nasional epidemiologi stroke belum ada. *etapi

    dari data sporadis di rumah sakit terlihat adanya

    tren kenaikan angka morbiditas stroke yang

    seiring dengan makin panjangnya life

    expentancy  dan gaya hidup yang berubah."ortalitas pasien stroke di +S,# 'r Sardjito

    -ogyakarta menduduki peringkat ketiga setelah

     penyakit jantung koroner dan kanker 5$5!

    akibat stroke hemoragik 4/! akibat stroke

    iskemik dan $%5! akibat perdarahan

    subaraknoid./4

    1arakteristik demografik yang umum

    dianalisa untuk stroke adalah usia dan gender.

    'ari berbagai studi yang dilakukan di berbagai

     belahan dunia terlihat hal yang sama yaitu

    adanya korelasi antara peningkatan kejadian

    stroke dengan pertambahan umur. ,ntuk 

    gender kejadian stroke lebih sering pada pria

    dibandingkan anita di usia kuang dari 6%

    tahun dan relatif menjadi hampir sama di usialebih dari 6% tahun. #ada $%5/ kasus stroke di 5

    rumah sakit di -ogyakarta angka kematian

    tercatat sebesar 2./!N sedangkan pada %

    kasus stroke iskemik adalah 2%4! lebih

     banyak pada laki&laki./4

    #enelitian prospektif tahun $==6

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    21/49

    yang major dan minor serta ada yang bersifat

    modifiable  atau nonmodifiable. ;aktor&faktor 

    risiko tersebut adalah hipetensi diabetes

    melitus atrial fibrilasi dan penyakit katup

     jantung hematokrit fibrinogen polisitemiahiperkolesterolemia pil kontrasepsi merokok

    alkohol obesitas dan riayat stroke atau

    transient ischemic attack (*9) baik untuk 

     pasien ataupun keluarga./

    'ata epidemiologi lain selain usia faktor 

    risiko yang perlu untuk memperbaiki

    tatalaksana adalah tipe stroke (iskemik atau

    hemoragik) lokasi lesi gejala klinis terapi

    (obat dan operasi) yang dipakai < dilakukan

    serta hasil keluaran setelah peraatan di rumah

    sakit (outcome dan output)./

    Ta%e 2.2 nsidensi stroke per tahun (2%%4&2%%=) di +S,# 'r. Sardjito4

    2.3 Faktor Risiko

    ;aktor&faktor risiko penyakit

    kardiovaskular tampak signifikan pada semua

     populasi. #ada negara maju $

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    22/49

    Ta%e 2. ;aktor&faktor risiko modifiable dan

    nonmodifiable5

    22

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    23/49

    #engendalian faktor&faktor risiko akan

    mengurangi kerugian dalam beban negara

    terhadap pengobatan dan peraatan stroke dan

    akibat hilangnya pekerjaan serta turunnya

    kualitas hidup.

    4

    2. Kasi/ikasi

    1lasifikasi modifikasi "arshall yaitu/

    − Berdasarkan patologi anatomi dan

     penyebabnya

    a. Stroke skemik 

    & Serangan iskemik sepintas

    (!ransient "schemic

     #ttack angguan fungsi luhur

    missal disfasia gangguan

    visuo spasial hemineglect

    agnosia apraDia.

    nfark tipe *9? ini penyebabnya adalah

    emboli kardiak atau trombus arteri ke

    arteri maka dengan segera pada penderita

    ini dilakukan pemeriksaan fungsi kardiak 

    (anamnesia penyakit jantung :1>foto

    thoraD) dan jika pemeriksan kearah

    emboli arteri ke arteri mendapatkan hasil

    normal (dengan bruit leher negatif

    23

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    24/49

    dupleks karotis normal) maka

    dipertimbangkan untuk pemeriksaan

    ekhokardiografi.

    %.  Partial Anterior Circulation Infarct 

    5PAI6

    >ejala lebih terbatas pada daerah yang

    lebih kecil dari sirkulasi serebral pada

    sistem karotis yaitu

    $. 'efisit motorikambaran klinis #9? terbatas secara

    anatomik pada daerah tertentu dan

     percabangan arteri serebri media bagian

    kortikal atau pada percabangan arteri

    serebri media pada penderita dengankolateral kompensasi yang baik atau pada

    arteri serebri anterior. #ada keadaan ini

    kemungkinan embolisasi sistematik dari

     jantung menjadi penyebab stroke terbesar 

    dan pemeriksaan tambahan dilakukan

    seperti pada *9?.

    .  Lacunar Infarct  5LAI6

    'isebabkan oleh infark pada arteri kecil

    dalam otak ( small deep infarct ) yang lebih

    sensitif dilihat dengan "+ dari pada ?*

    scan otak.

    *anda&tanda klinis

    $) *idak ada defisit visual

    2) *idak ada gangguan fungsi

    luhur 

    /) *idak ada gangguan fungsi

     batang otak

    4) 'efisit maksimum pada satu

    cabang arteri kecil

    5) >ejala

     $ure motor  stroke (#"S)

     $ure sensory stroke (#SS)

    9taksik hemiparesis (termasuk 

    ataksia dan paresis unilateral

    dysarthriahand syndrome)

    7enis infark ini bukan disebabkan karena

     proses emboli karena biasanya

     pemeriksaan jantung dan arteri besar 

    normal sehingga tidak diperlukan

     pemeriksaan khusus untuk mencari

    emboli kardiak.

    24

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    25/49

    +.  Posterior Circulation Infarct  5P4I6

    *erjadi oklusi pada batang otak dan atau

    lobus oksipitalis. #enyebabnya sangat

    heterogen dibanding dengan / tipe

    terdahulu.

      >ejala klinis

    • 'isfungsi saraf otak satu

    atau lebih sisi ipsilateral dan

    gangguan motorikangguan motorik< sensorik 

     bilateral.

    • >angguan gerakan konjugat

    mata (horiAontal atau

    vertikal)

    • 'isfungsi serebelar tanpa

    gangguan longtract 

    ipsilateral.

    •  "solated   hemianopia atau

     buta kortikal.

    0eterogenitas penyebab #3? menyebabkan

     pemeriksaan kasus harus lebih teliti dan lebih

    mendalam. Salah satu jenis #3? yang sering

    disebabkan emboli kardiak adalah gangguan

     batang otak yang timbulnya serentak dengan

    hemianopia homonym (Farlo et. al $==5).

    Lesi Batan! 4tak /

    Batang otak merupakan suatu struktur 

    yang secara anatomi kompak secara fungsional

     bermacam&macam dan secara klinis penting.

    Bahkan suatu lesi tunggal yang relatif kecilpun

    hampir selalu merusak beberapa nukleus pusatrefleks traktus atau jaras. 8esi seperti itu

    seringkali bersifat vaskular (misalnya

     perdarahan iskemia oklusif) tetapi tumor

    trauma dan proses degeneratif atau demielinasi

    dapat juga merusak batang otak.

    'i batang otak daerah susunan piramidal

    dilintasi oleh akar saraf otak ke&/ ke&6 ke&

    dan ke&$2 sehingga lesi yang merusak kaasan

     piramidal batang otak sesisi mengakibatkan

    hemiplegi yang melibatkan saraf otak secara

    khas dan dinamakan *e$i-e!i aternans. 8esi

    sesisi atau hemilesi yang sering terjadi di otak 

     jarang dijumpai di medula spinalis sehingga

    kelumpuhan ," akibat lesi di medula

    spinalis pada umumnya berupa tetraplegia atau paraplegia. 0emiplegia alternans akibat

    hemilesi di batang otak dapat dirinci dalam

    $. Sindrom 0emiplegia alternans di

    mesencephalon

    2. Sindrom 0emiplegia alternans di pons

    /. Sindrom 0emiplegia alternans di

    medula spinalis

    1erusakan unilateral pada jaras

    kortikobulbar

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    26/49

    kelumpuhan ," yang melanda otot&otot

     belahan tubuh kontralateral yang berada di

     baah tingkat lesi sedangkan setingkat lesinya

    terdapat kelumpuhan 8" yang melanda otot&

    otot yang disarafi oleh saraf kranial yangterlibat dalam lesi. *ergantung pada lokasi lesi

     paralitiknya dapatlah dijumpai sindrom

    hemiplegia alternans di "esencephalon #ons

    dan "edula 3blongata.

    Sin+ro$ He$i-e!ia Aternans +i

    Mesene-*aon

    >ambaran penyakit tersebut di atas

    dijumpai bilamana hemilesi di batang otak 

    menduduki pedunkulus serebri di tingkat

    "esencephalon. ervus okulomotorius (.)

    yang hendak meninggalkan "esencephalon

    melalui permukaan ventral melintasi daerah

    yang terkena lesi sehingga ikut terganggu

    fungsinya. 0emiplegia alternans dimana ervus3kulomotorius ipsilateral ikut terlibat dikenal

    sebagai hemiplegia alternans .3kulomotorius

    atau Sindroma Feber.

    9dapun manifestasi kelumpuhan n.

    itu ialah (a) paralisis ". +ektus nternus

    (medialis) ". +ektus Superior ". +ektus

    nferior ". 3blikus nferior dan ". 8evator 

    #alpebrae Superioris sehingga terdapat

    strabismus divergens diplopia jika melihat ke

    seluruh jurusan dan ptosis (b) paralisis

    ".Sfingter #upilae sehingga terdapat pupil

    yang melebar (midriasis).

    7ika salah satu cabang dari rami

    #erforantes paramedialis 9.Basilaris yang

    tersumbat maka infark akan ditemukan didaerah yang mencakup dua per tiga bagian

    lateral pedunkulus serebri dan daerah nukleus

    ruber. 3leh karena itu maka hemiparesis

    alternans yang ringan sekali tidak saja disertai

     paresis ringan . akan tetapi dilengkapi juga

    dengan adanya gerakan involuntar pada lengan

    dan tungkai yang paretik ringan (di sisi

    kontralateral) itu. Sindrom ini dikenal sebagai

    Sin+ro$ Bene+ikt.

    Sin+ro$ Pe+unkuaris

    'isebut juga hemiplegia okulomotorik 

    alternan dan sindrom eber di otak tengah

     bagian basal melibatkan saraf dan bagian&

     bagian dari pedunkulus serebralis

    Sin+ro$ Bene+ikt

    *erletak didalam tegmentum dari otak 

    tengah mungkin merusak lemnikus medialis

    nukleus ruber dan saraf dan nukleusnya dan

    traktus&traktus yang berhubungan.

    Sin+ro$ He$i-e!ia Aternans +i Pons

    'isebabkan oleh lesi vaskular unilateral.

    Selaras dengan pola percabangan arteri&arteri

    maka lesi vaskular di pons dapat dibagi dalam

    26

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    27/49

    $. 8esi paramedian akibat penyumbatan salah

    satu cabang dari rami perforantes medialis a.

     basilaris

    2. 8esi lateral yang sesuai dengan kaasan

     pendarahan cabang sirkumferens yang pendek /. 8esi di tegmentum bagian rostral pons akibat

     penyumbatan a. serebeli superior 

    4. 8esi di tegmentum bagian kaudal pons yang

    sesuai dengan kaasan pendarahan cabang

    sirkumferens yang panjang

    0emiplegia alternans akibat lesi di pons

    adalah selamanya kelumpuhan ," yang

    melibatkan belahan tubuh sisi kontralateral

    yang berada di baah tingkat lesi yang

     berkombinasi dengan kelumpuhan 8" pada

    otot&otot yang disarafi oleh . 9bdusens (.@)

    atau . ;acialis (.@). 7enis&jenis hemiplegia

    alternans di pons berbeda karena adanya selisih

    derajat kelumpuhan ," yang melanda lengan

    dan tungkai berikut dengan gejala pelengkapnya yang terdiri atas kelumpuhan

    (8") n.@ atau n.@ dan gejala&gejala okular 

    yang akan dibahas di baah ini.

    #enyumbatan parsial terhadap salah satu

    cabang dari rami perforantes medialis a.

     basilaris sering disusul oleh terjadinya lesi&lesi

     paramedian. 7ika lesi paramedian itu bersifat

    unilateral dan luas adanya maka jaras

    kortikobulbarubler. 1elumpuhan gerak bola mata yang

    konyugat itu dikenal sebagai Sindrom ;oville.

    Sehingga hemiplegia alternans n. 9bdusens et

    fasialis yang disertai dengan Sindrom ;oville

    itu disebut sindrom ;oville&"illard >ubler.

    27

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    28/49

    Sin+ro$ Pontin Basais

    'apat melibatkan baik traktus

    kortikospinalis maupun saraf kranial (@ @

    atau @) dibagian yang terkena tergantung padaluas dan derajat dari lesi. 7ika lesi besar maka

    mungkin lemnikus medialis juga terkena.

    Sin+ro$ Pons Dorsais

    "engenai saraf @ atau @ atau

    nukleusnya masing&masing dengan atau tanpa

    melibatkan lemnikus medialis traktus

    spinotalamikus atau lemnikus lateralis. Ppusat

    tatapan lateralQ seringkali terkena. 'itingkat

    yang lebih rostral saraf @ dan nukleus&

    nukleusnya mungkin tidak berfungsi lagi.

    Keu$-u*an tata-an >ertika

    (ketidakmampuan menggerakan mata keatas

    atau kebaah). 'isebut juga sin+ro$

    Parinau+ disebabkan oleh kompresi daritektum dan bagian&bagian yang berdekatan

    (misalnya oleh tumor dari glandula pineal)

    Sin+ro$ He$-ie!ia Aternans aki%at esi +i

    Me+ua 4%on!ata

    1aasan&kaasan vaskularisasi di

    medula oblongata ternyata sesuai dengan area

    lesi&lesi yang mendasari sindrom hemiplegia

    alternans di medula oblongata. Bagian

     paramedian medula oblongata diperdarahi oleh

    cabang 9. @ertebralis. Bagian lateralnya

    mendapat vaskularisasi dari 9. Serebeli nferior 

    #osterior sedangkan bagian dorsalnya

    diperdarahi oleh 9. Spinalis #osterior dan 9.

    Serebeli nferior #osterior. 8esi unilateral yang

    menghasilkan hemiplegia alternans sudah jelasharus menduduki kaasan piramis sesisi dan

    harus dilintasi oleh radiks nervus hipoglosus.

    "aka dari itu kelumpuhan ," yang terjadi

    melanda belahan tubuh kontralateral yang

     berada di baah tingkat leher dan diiringi oleh

    kelumpuhan 8" pada belahan lidah

    ipsilateral. tulah sindrom hemiplegia alternans

    nervus hipoglosus atau Sindrom "edular 

    "edial. 'ejerine telah melukis sindrom

    tersebut berikut dengan sindrom kuadriplegia

    ," yang disertai oleh kelumpuhan 8"

     bilateral pada lidah. Sindrom itu disebabkan

    oleh lesi median yang bilateral. 'i samping

    sindrom medular medial di klinik juga dikenal

    Sindrom medular lateral yang di kalangankedokteran kontinental dikenal sebagai

    Sindrom Fallenberg.

    Sin+ro$ Me+uaris Me+ia 5%asa6

    Biasanya mengenai piramis sebagian

    atau seluruh lemnikus medialis dan saraf H.

    7ika unilateral maka sindrom ini dikenal juga

    sebagai hemiplegia hipoglosus alternan. stilah

    ini mengacu pada penemuan baha kelemahan

    saraf kranial terletak pada sisi yang sama

    dengan lesi sedangkan paralisis tubuh adalah

    28

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    29/49

     pada sisi yang berlaanan dengan lesi. 8esi

    dapat juga mengakibatkan defek bilateral.

    Sin+ro$ Me+uaris Latera atau ?aen%er!

    "elibatkan beberapa (atau semua)struktur berikut didalam medula oblongata yang

    terbuka pada sisi dorsolateral pedunkulus

    serebelaris inverior nukleus vestibularis

    serabut atau nukleus dari saraf H dan H

    nukleus dan traktus spinalis dari daraf @ traktus

    spinotalamikus dan jaras simpatetik.

    (terlibatnya jaras simpatetik mungkin

    menimbulkan sindrom horner). Bagian yang

    terkena diperdarahi oleh cabang&cabang dari

    arteri vertebralis atau arteri serebelaris inferior 

     posterior.

    2.7 Pato/isioo!i/

    #enyakit serebrovaskuler  

    (cerebrovascular disease < ?@') atau strokeadalah setiap kelainan otak akibat proses

     patologi pada sistem pembuluh darah otak.

    #roses patologi pada sistem pembuluh

    darah otak ini dapat berupa penyumbatan lumen

     pembuluh darah oleh trombosis atau emboli

     pecahnya dinding pembuluh darah perubahan

     permeabilitas dinding pembuluh darah dan perubahan viskositas maupun kualitas darah

    sendiri. #erubahan dinding pembuluh darah

    serta komponen lainnya dapat bersifat primer 

    karena kelainan kongenital maupun degeneratif

    atau sekunder akibat proses lain seperti

     peradangan arteriosklerosis hipertensi dan

    diabetes mellitus.

    #roses primer yang terjadi mungkin

    tidak menimbulkan gejala ( silent ) dan akanmuncul secara klinis jika aliran darah ke otak 

    (cerebral blood flo% &'() ) turun sampai ke

    tingkat melampaui batas toleransi jaringan otak

    yang disebut ambang aktivitas fungsi otak 

    (threshold of brain functional activity)..

    1eadaan ini menyebabkan sindrom klinik yang

    disebut stroke.

    >ejala klinik stroke tergantung

    lokalisasi daerah yang mengalami iskemik 

    ataupun perdarahan.

    Pato!enesis in/ark otak 

    skemik otak dapat bersifat fokal atau

    global. *erdapat perbedaan etiologi keduanya.#ada iskemik global aliran otak secara

    keseluruhan menurun akibat tekanan perfusi

    (syok ireversible karena henti jantung

     perdarahan sistemik yang masif fibrilasi atrial

     berat dll). Sedangkan iskemik fokal terjadi

    akibat menurunnya tekanan perfusi otak karena

    ada sumbatan atau pecahnya salah satu

     pembuluh darah otak yang berakibat lumen

     pembuluh darah yang terkena akan tertutup

    sebagian atau seluruhnya.*ertutupnya lumen

     pembuluh darah oleh karena iskemik fokal

    disebabkan antara lain 29

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    30/49

    #erubahan patologi pada dinding

    arteri pembuluh darah otak  

    meniimbulkan trombusis. 9danya

    trombusis ini diaali oleh proses

    arteriosklerosis di tempat tersebut. #adaarteriole dapat terjadi vaskulitis atau

    lipohialinosis yang akan menyebabkan

    stroke iskemik berupa infark lakunar.

    #erubahan akibat proses hemodinamik 

    dimana tekanan perfusi sangat menurun

    karena sumbatan di bagian proksimal

     pembuluh arteri seperti sumbatan arterikarotis atau vertebro&basilar.

    #erubahan yang terjadi akibat dari

     perubahan sifat sel darah misalnya

    anemia sickle&cell leukemia akut

     polisitemia hemoglobinopati dan

    makroglobulinemia.

    *ersumbatnya pembuluh akibat

    emboli daerah proksimal misalnya

    trombosis arteri– arteri emboli jantung

    dan lain&lain.

    Sebagai akibat dari penutupan aliran

    darah ke bagian otak tertentu maka terjadi

    serangkaian proses patologik pada daerah

    iskemi. #erubahan ini dimulai di tingkat seluler berupa perubahan fungsi dan struktural sel yang

    diikuti kerusakan pada fungsi utama serta

    integritas fisik dari susunan sel selanjutnya

    akan berakhir dengan kematian neuron.

    'isamping itu terjadi pula perubahan&

     perubahan dalam milliu ekstra seluler karena

     peningkatan p0 jaringan serta kadar gas darah

    keluarnya Aat neurotransmiter (glutamat) serta

    metabolisme sel&sel yang iskemik disertaikerusakan saar darah otak. Seluruh proses ini

    merupakan perubahan yang terjadi pada stroke

    iskemik.

    Peru%a*an /isioo!i -a+a airan +ara* otak 

    #engurangan aliran darah yang

    disebabkan oleh sumbatan atau sebab lain akan

    menyebabkan iskemia di suatu daerah otak.

    *erdapatnya kolateral di daerah sekitarnya

    disertai mekanisme kompensasi fokal berupa

    vasodilatasi memungkinkan terjadinya

     beberapa keadaan berikut ini

    $. #ada sumbatan kecil terjadi daerah

    iskemia yang dalam aktu singkat

    dikompensasi dengan mekanisme

    kolateral dan vasodilatasi lokal. Secara

    klinis gejala yang timbul adalah

    transient ischemic attack   (TIA *  yang

    timbul dapat berupa hemiparesis

    sepintas atau amnesia umum sepintas

    yaitu selama M24 jam.

    2. Bila sumbatan agak besar daerah

    iskemia lebih luas. #enurunan ?B;

    regional lebih besar tetapi dengan

    mekanisme kompensasi masih mampu

    memulihkan fungsi neurologik dalam30

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    31/49

    aktu beberapa hari sampai dengan 2

    minggu. "ungkin pada pemeriksaan

    klinik ada sedikit gangguan. 1eadaan

    ini secara klinis disebut RIND

    ( +eversible "schemic ,eurologic -eficit ).

    /. Sumbatan yang cukup besar  

    menyebabkan daerah iskemia yang luas

    sehingga mekanisme kolateral dan

    kompensasi tak dapat mengatasinya.

    'alam keadaan ini timbul defisit

    neurologis yang berlanjut.

    #ada iskemia otak yang luas tampak 

    daerah yang tidak homogen akibat perbedaan

    tingkat iskemia yang terdiri dari / lapisan

    (area) yang berbeda

    $. 8apisan inti yang sangat iskemik 

    (ischemiccore) terlihat sangat

     pucat karena ?B;&nya palingrendah. *ampak degenerasi

    neuron pelebaran pembuluh

    darah tanpa adanya aliran darah.

    1adar asam laktat di daerah ini

    tinggi dengan #32 yang rendah.

    'aerah ini akan mengalami

    nekrosis.

    2. 'aerah di sekitar ischemiccore

    yang '() &nya juga rendah

    tetapi masih lebih tinggi

    daripada '() di ischemic core  .

    Falaupun sel&sel neuron tidak 

    sampai mati fungsi sel terhenti

    dan menjadi  functional 

     paralysis. #ada daerah ini #32

    rendah #?32 tinggi dan asamlaktat meningkat. *entu saja

    terdapat kerusakan neuron dalam

     berbagai tingkat edema jaringan

    akibat bendungan dengan

    dilatasi pembuluh darah dan

     jaringan berarna pucat. 9strup

    menyebutnya sebagai ischemic

     penumbra. 'aerah ini masih

    mungkin diselamatkan dengan

    resusitasi dan manajemen yang

    tepat.

    /. 'aerah di sekeliling penumbra

    tampak berarna kemerahan dan

    edema. #embuluh darah

    mengalami dilatasi maksimal

    #?32  dan #32  tinggi dan

    kolateral maksimal. #ada daerah

    ini ?B; sangat meninggi

    sehingga disebut sebagai daerah

    dengan perfusi berlebihan

    (luxury perfusion).

    1onsep Ppenumbra iskemiaQ merupakan

    sandaran dasar pada pengobatan stroke karena

    merupakan manifestasi terdapatnya struktur 

    selular neuron yang masih hidup dan mungkin

    masih reversible apabila dilakukan pengobatan

    31

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    32/49

    yang cepat. ,saha pemulihan daerah penumbra

    dilakukan dengan reperfusi yang harus tepat

    aktunya supaya aliran darah kembali ke

    daerah iskemia tidak terlambat sehingga

    neuron penumbra tidak mengalami nekrosis.1omponen aktu ini disebut sebagai

     )en+ea tera-eutik   (therapeutic %indo%) yaitu

     jendela aktu reversibilitas sel&sel neuron

     penumbra terjadi dengan melakukan tindakan

    resusitasi sehingga neuron ini dapat

    diselamatkan. #erlu diingat di daerah penumbra

    ini sel&sel neuron masih hidup akan tetapi

    metabolisme oksidatif sangat berkurang

     pompa&pompa ion sangat minimal mengalami

     proses depolarisasi neuronal.

    #erubahan lain yang terjadi adalah

    kegagalan autoregulasi di daerah iskemia

    sehingga respons arteriole terhadap perubahan

    tekanan darah dan oksigen atau karbondioksida

    menghilang.

    "ekanisme patologi lain yang terjadi

     pada aliran darah otak adalah berkurangnya

    aliran darah seluruh hemisfer di sisi yang sama

    dan juga di sisi hemisfer yang berlaanan

    (diaskisis) dalam tingkat yang lebih ringan.

    'isamping itu di daerah cermin (mirror area)

     pada sisi kontra lateral hemisfer mengalami

     proses diaskisis yang relatif paling terkena

    dibanding sisi lainnya dan juga pada sisi

    kontralateral hemisfer serebral (remote area)

    #erubahan aliran darah otak bersifat

    umum

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    33/49

     perubahan global dan pengaturan

    neurotransmiter. #erubahan&perubahan ini

    tampak secara eksperimental maupun dengan

     pemeriksaan #:* scan akan tetapi tidak ada

    manifestasi klinik sebagai akibat dari diasksismaupun iskemia pada daerah hemisfer 

    kontralateral.

    Peru%a*an -a+a tin!kat seuer & $ikro,

    sirkuasi

    #erubahan yang kompleks terjadi pada

    tingkat seluler

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    34/49

    lapis / dan 5 neokorteD striatum septum

    hipokampus sektor ?9 / thalamus korpus

    genikulatum medial dan substania nigra.

    "eskipun ditemukan pada binatang

    kenyataan ini menunjukkan baha di daerahsistem limbik dan ganglia basal terdapat sel&sel

    yang sensitif terhadap iskemia. 1eadaan ini

     penting dalam hubungannya dengan stroke

    yang disertai dengan demensia. 0al yang juga

    menarik adalah baha sel&sel yang sensitif 

    terhadap iskemia terutama merupakan bagian

    dari serabut yang terisi glutamat. skemia

    menyebabkan aktifitas intra seluler ?a2K

    meningkat hingga peningkatan ini akan

    menyebabkan juga aktifitas ?a2K di celah sinaps

     bertambah sehingga terjadi sekresi

    neutransmitter yang berlebihan yaitu glutamat

    aspartat dan kainat yang bersifat eksitotoksin.

    'isamping itu 9be dkk ($=) yang

    diulas oleh 1ogure ($==2) membuktikan

     baha akibat lamanya stimulasi reseptor 

    metabolik oleh Aat&Aat yang dikeluarkan oleh

    sel menyebabkan juga aktifitas reseptor 

    neurotropik yang merangsang pembukaan kanal

    ?a2K  yang tidak tergantung pada kondisi

    tegangan potensial membran seluler (receptor&

    operated gate opening) disamping terbukanya

    kanal ?a2K  akibat aktivitas "'9 reseptor 

    Pvoltage operated gate openingQ yang telah

    terjadi sebelumnya.

    1edua proses tersebut mengakibatkan

    masuknya ?a2K ion ekstraseluler ke dalam ruang

    intraseluler. 7ika proses berlanjut pada akhirnya

    akan menyebabkan kerusakan membrane sel

    dan rangka sel (sitoskeleton) melaluiterganggunya proses fosforilase dari regulator 

    sekunder sintesa protein proses proteolisis dan

    lipolisis yang akan menyebabkan ruptur atau

    nekrosis.

    'isamping neuron&neuron yang sensitif 

    terhadap iskemia kematian sel dapat langsung

    terjadi pada iskemia berat dengan hilangnya

    energi secara total dari sel karena berhentinya

    aliran darah. 'isamping itudesintegrasi

    sitoplasma dan disrupsi membran sel juga

    menghasilkan ion&ion radikal bebas yang dapat

    lebih memperburuk keadaan lingkungan seluler.

    E+e$a sere%ra +an in/ark otak 

    #ada infark serebri yang cukup luas

    edema serebri timbul akibat kegagalan energi

    dari sel&sel otak dengan akibat perpindahan

    elektrolit (aK 1 K) dan perubahan

     permeabilitas membran serta gradasi osmotik.

    9kibatnya terjadinya pembengkakan sel

    (cytotoxic edema). 1eadaan ini terjadi pada

    iskemia berat dan akut seperti hipoksia dan

    henti jantung. Selain itu edema serebri dapat

     juga timbul akibat kerusakan saar otak yang

    mengakibatkan permeabilitas kapiler rusak

    sehingga cairan dan protein bertambah mudah

    34

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    35/49

    memasuki ruangan ekstraseluler sehingga

    menyebabkan edema vasogenik (vasogenic

    edema). (1latAao $=6 diulas Bougainas dkk 

    $==5).

    :fek edema jelas menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial dan akan

    memperburuk iskemia otak. Selanjutnya terjadi

    efek masa yang berbahaya dengan akibat

    herniasi otak.

    Da$-ak ain stroke iske$ik akut

    1. Boorn@a ra+ika %e%as.

    7enis radikal bebas ini dalam tubuh kita

    terdiri atas

    • +adikal bebas oksigen

    • +adikal bebas oksida nitrit

    +adikal bebas dalam keadaan normal

    diproduksi tubuh dalam jumlah yang sangatsedikit sebagai bagian produk dari metabolisme

    oksidatif terutama dalam mitokondria.#ada

    keadaan iskemia fokal peranan peroksidase&

    lipid sangat penting karena merupakan bagian

    dari patofisiologi iskemia fokal maupun global.

    Superoksida radikal bebas oksigen telah

    ditemukan pada iskemia terutama pada periode

    referfusi jaringan yang berasal dari proses

    alamiah maupun sebagai tindakan pengobatan.

    +adikal bebas oksigen dihasilkan dari proses

    lipolisis kaskade arakhidonat dalam sel&sel di

    daerah penumbra. Sumber lain dari superoksida

    ialah aktivitas enAimatik (monoaminoksidase)

    dalam otooksidase dari biologiamin (efinefrin

    serotonin dan sebagainya).

    #ada iskemia fokal peroksidase lipid inimeningkat aktifitasnya karena

    $) *imbulnya edema otak 

    vasogenikangguan ini mempercepat

    masuknya kalsium dan

    natrium ke dalam sel.

    /) #eroksida lipid juga terlihat

     pada mekanisme eksitatorik 

    neurotransmitter glutamat."eningkatnya aktifitas

    superoksida mempercepat

    dan memperbesar  

     pengeluaran neurotransmitter 

    35

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    36/49

    eksitatorik glutamat dan

    aspartat. ,saha pengobatan

    dilakukan untuk  

    menghambat akibat dari

    ekses superoksida dengan pemberian anti oksidan

    seperti glutationvitamin :

    dan 8 arginin. "eskipun

    secara eksperimental telah

    dibuktikan manfaat dari

    antioksidan dalam

    memperkecil daerah iskemik

    tetapi dalam praktek sehari&

    hari evaluasi hasil terapi anti

    oksidan pada penderita

    stroke masih terus diteliti.

    2. Eksitatorik neurotrans$itter

     eurontransmitter glutamat banyak 

    diimplikasikan dalam patofisiologi iskemik.

    'alam keadaan normal neurotransmitter 

    glutamate terkonsentrasi dalam terminal saraf 

    dan di dalam proses transisi neuronal yang

     bersifat eksitatorik. >lutamat diekspresikan di

    dalam ruangan ekstra seluler dengan cepat akan

    di ambil kembali (reuptake) ke dalam oleh sel.

    #ada keadaan patologis dapat terjadi

    gangguan akibat disfungsi sel berupa ekses dari

    glutamat ini baik karena ambilan kembali atau

    kerusakan karena sel neuron yang berisi

    glutamat juga mengalami gangguan. Selain itu

    dapat terjadi kebocoran glutamat akibat

    kerusakan dinding sel (sitolisis) dan nekrosis

    serta apoptosis yang menimbulkan masuknya

    ion kalsium ke dalam sel. #enumpukan

    neurotransmiter di dalam ruangan ekstraseluler menyebabkan proses eksitotoksisitas glutamat.

    Seluruh keadaan ini mempengaruhi sel&

    sel neuron SS# yang berbeda sensitifitasnya.

    Sebetulnya yang terkena secara mudah adalah

    neuron hipokampus ?9 / sel&sel piramida.

    Selanjutnya akibat dari eksitotoksisitas terhadap

    neuron adalah timbilnya edema selular

    degenerasi organel intraseluler serta degenerasi

     piknotik inti sel yang diikuti kematian sel.

    ,saha terapi pengobatan akibat stroke adalah

    menghambat stimulasi glutamate terhadap

    reseptor "'9 (&"etil ' 9spartate) 9"#9

    (d amino /&hidroksi&5&metil&4&

    isokasolopropionik acid) dan kainat yang

     berperan penting dalam pengaturan masuknya

    ion kalsium. 3bat&obat tersebut mempunyai

     peranan untuk mencegah proses disintegrasi

    sel&sel.

    1eberhasilan pengobatan "'9

    reseptor antagonis saat ini sedang diteliti pada

     penderita stroke misalnya serestat (abtiganel)

    yang hasilnya sampai saat ini belum

    meyakinkan.

    Re-er/usi

    36

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    37/49

    "eskipun aliran darah otak merupakan

    faktor penentu utama pada infark otak

     pengalaman klinis serta penelitian pada hean

     percobaan menunjukkan baha pada infark 

    otak pulihnya aliran darah otak ke taraf normaltidak selalu memberikan manfaat yang

    diharapkan yaitu hilangnya gejala klinis secara

    total. Selain faktor lamanya iskemia ada hal&

    hal mendasar lain yang harus diperhitungkan

    dalam proses pengobatan infark otak.

    'ari percobaan pada hean terbukti

     baha resusitasi atau reperfusi pada

     penutupan

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    38/49

     pemeriksaan ?* scan dilakukan pada 2.%$

    kasus (4!) stroke iskemik ditemukan pada

    5$! kasus sedangkan perdarahan 26! sisanya

    ! didapat gambaran ?* Scan normal

    'ari seluruh penderita yang ditelitifaktor risiko untuk stroke terbanyak adalah

    hipertensi pada $! riayat stroke

    terdahulu

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    39/49

    disebabkan karena lepasnya elemen vegetasi

    septic katup jantung (?astillo dan

    Bougousslausky$==).

    #enyebab lain dari emboli serebral

    adalah adanya trombosis arteri ke arteri yaituterjadi pelepasan elemen embolik dari

     pembuluh&pembuluh ekstra

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    40/49

    Ta%e 2. Skor Stroke Siriraj

    Ta%e 2 9lgoritma >ajah "ada

    /.#emeriksaan #enunjang

    8aboratorium darah perifer 

    lengkap faal hemostasis (#*

    9#** ;ibrinogen + '&

    dimer) BSS fungsi ginjal

    ( ,reum 1reatinin 9sam

    urat)fungsi jantung (?1&91

    ?1&"B) fungsi hati ( S>3*

    S>#*) #rofil lipid

    (1olesteroltotal8'80'8*riglis

    erida) elektrolit analisa gas darah

    (909

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    41/49

    :1> (909

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    42/49

     pemberian obat vasopressor intravena

    (orepinefrin dengan dosis 4ug

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    43/49

    indikasi spesifik (misalnya angina tidak stabil

    atau non I Gve atau recent stenting)

     pengobatan diberikan sampai = bulan sesudah

    kejadian (909

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    44/49

    'ilakukan pada kasus yang indikatif 

    ?S L

    Re*a%iitasi untuk stroke

    a. 'irekomendasikan untuk memulai

    rehabilitasi dini setelah kondisi medis stabil

    (909

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    45/49

    & 0 Stroke Scale (0SS)/

     ilai 0SS adalah antara % – 42.

    *erdiri dari dari $$ komponen bila motorik 

    lengan serta kaki kanan dan kiri dituliskan

    dalam satu nomer dan dipisahkannya dengan

     penambahan nomer a dan b tetapi akan

    menjadi $/ komponen apabila masing masing

    motorik lengan dan tungkai kanan dan kiri

    diberi nomer terpisah. 1omponen komponen

    tersebut adalah sebagai berikut

    45

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    46/49

    1a. Dera)at kesa+aran

    % sadar penuh

    $ somnolen

    2 stupor 

    / koma

    1%. Men)aa% -ertan@aan

    % dapat menjaab dua pertanyaan dengan

     benar (misal bulan apa sekarang dan usia

     pasien)

    $ hanya dapat menjaab satu pertanyaan

    dengan benar

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    47/49

    $ pada satu ekstremitas

    2 pada dua atau lebih ekstremitas

    H tidak dapat diperiksa

    1'. Sensorik 

    % normal

    $ defisit parsial yaitu merasa tetapi

     berkurang

    2 defisit berat yaitu jika pasien tidak 

    merasa atau terdapat gangguan bilateral

    11. Ba*asa ter%aik 

    % tidak ada afasia

    $ afasia ringan – sedang

    2 afasia berat

    / tidak dapat bicara (bisu)

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    48/49

    Niai NIHSS %erkisar antara ' < 2

    Peniaiann@a a+aa* se%a!ai %erikut

     ilai M 4 Stroke +ingan

     ilai antara 4 – $5 Sedang

     ilai L $5 Berat

    48

  • 8/19/2019 Case non hemorragik

    49/49

    BAB 0I

    DAFTAR PUSTAKA

    $. 9ho 1 0armsen # 0atano S "arGuardsen 7 Smirnov @: Strasser *.

    ?erebrovascular disease in the community results of a F03 collaborative study.

     (ull World Health Organ. $=%N5$$/–$/%.

    2. Sacco +8 1asner S: Broderick 7# ?aplan 8+ ?onnors 77 ?ulebras 9 et al .

    9n ,pdated 'efinition of Stroke for the 2$st ?entury 9 Statement for 0ealthcare

    #rofessionals ;rom the 9merican 0eart 9ssociation