Mktg e comunicazione non convenzionale case history mondiali
Case non hemorragik
Transcript of Case non hemorragik
-
8/19/2019 Case non hemorragik
1/49
BAB I
PENDAHULUAN
Stroke ada lah manifestasi klinisdari gangguan fungsi serebral h yang tejadi
secara mendadak dengan tanda atau gejala
klinis baik fokal (atau global) yang
berlangsung selama 24 atau ebih atau
dapat menimbulkan kematian yang
disebabkan oleh gangguan peredaran darah
otak. Stroke masih merupakan
penyebab utama kecacatan sehingga
orang yang mengalaminya memiliki
ketergantungan pada orang lain – pada
kelompok usia 45 tahun ke atas dan angka
kematian yang diakibatnya cukup tinggi.
Stroke menurut patologi anatomi
dan penyebabnya terbagi dua yaitu strokenon hemoragik atau iskemik dan stroke
hemoragik. Stroke non hemoragik
didefiniskan sebagai sekumpulan tanda
klinik yang berkembang oleh sebab
vaskular. Sekitar 5! terjadi akibat
obstruksi atau bekuan di satu atau lebih
arteri besar pada sirkulasi serebrum. Strokehemoragik adalah pecahnya pembuluh
darah di otak pada daerah tertentu.
"ayoritas stroke adalah hemoragik.
#erdarahan intraserebral terhitung $%&$5 !
dari seluruh stroke dan memiliki mortalitas
yang lebih tinggi dari keseluruhan stroke
yang bersifat hemoragik.
'i ndonesia data nasional
epidemiologi stroke belum ada. *etapi dari
data sporadis di rumah sakit terlihat
adanya tren kenaikan angka morbiditas
stroke yang seiring dengan makin
panjangnya life expentancy dan gaya
hidup yang berubah. "ortalitas pasien
stroke di +S,# 'r Sardjito -ogyakarta
menduduki peringkat ketiga setelah
penyakit jantung koroner dan kanker
5$5! akibat stroke hemoragik 4/!
akibat stroke iskemik dan $%5! akibat
perdarahan subaraknoid. 'e ng a n
ko mb in a si seluruh tipe stroke secara
keseluruhan stroke menempati urutan
ketiga penyebab utama kematian dan
urutan pertama penyebab utama
disabilitas. "orbiditas yang lebih parah
dan mortal itas yang leb ih t ingg i
te rdapa t pad a s troke hemorag ik
dibandingkan stroke iskemik. 0anya
2%! pasien yang mendapatkan
kembali kemandirian fungsionalnya.
'alam S1' tahun 2%$4
kompetensi seorang dokter layanan primer
adalah dapat mendiagnosis jenis&jenis
stroke dan memberi tatalaksana aal. 3leh
karena itu referat ini dibuat untuk lebih
mengetahui dasar diagnosis dan
memberikan terapi aal yang adekuat.
1
-
8/19/2019 Case non hemorragik
2/49
BAB II
STATUS PASIEN
2.1 IDENTIFIKASI
ama *n. ',mur 64 tahun
7enis 1elamin 8aki&laki
9lamat 8r. usa :ka
o. $656 $6 ,lu
Seberang ,lu
1ota #alembang
9gama slam
*anggal "+S 22 ;ebruari
2%$6
o. +"
-
8/19/2019 Case non hemorragik
3/49
STATUS PRESENS
Status Internus
1esadaran Sens ?"
>?S (: 4 " 6 @ 2)
>iAi ?ukupSuhu Badan /65C?
7antung 0+ 2D
-
8/19/2019 Case non hemorragik
4/49
0yposmia
#arosmia
.3pticus 1anan 1iri
@isus belum
dapat dinilai belum dapat dinilai
?ampus visi @.3.'
@.3.S
9nopsia belum
dapat dinilai belum dapat dinilai
0emianopsia belum
dapat dinilai belum dapat dinilai
;undus 3culi
#apil edema tidak
diperiksa tidak diperiksa
#apil atrofi tidak
diperiksa tidak diperiksa
#erdarahan retina tidak
diperiksa tidak diperiksa
n. 3cculomotorius *rochlearis dan
9bducens1anan
1iri
'iplopia belum dapat
dinilai belum dapat dinilai
?elah mata menutup
sempurna menutup sempurna
#tosis tidak ada
tidak ada
Sikap bola mataStrabismus tidak ada
tidak ada
:Dophtalmus tidak ada
tidak ada
:nophtalmus tidak ada
tidak ada
'eviation conjugae tidak ada
tidak ada
>erakan bola mata ke segala arah
ke segala arah
#upil
Bentuknya bulat
bulat
Besanya / mm
/ mm
sokori
-
8/19/2019 Case non hemorragik
5/49
9rgyll +obertson tidak ada
tidak ada
.*rigeminus
1anan 1iri
"otorik
"enggigit belum
dapat dinilai belum dapat dinilai
*rismus tidak ada
tidak ada
+efleks kornea ada
ada
Sensorik
'ahi belum
dapat dinilai belum dapat dinilai
#ipi belum
dapat dinilai belum dapat dinilai
'agu belumdapat dinilai belum dapat dinilai
.;acialis 1anan
1iri
Motorik
"engerutkan dahi simetris
simetris
"enutup mata
lagophtalmus (&)
lagophtalmus (&)
"enunjukkan gigi belum
dapat dinilai belum dapat dinilai
8ipatan nasolabialis datar
tidak ada kelainan
Bentuk "uka
stirahat
simetris
Berbicara
-
8/19/2019 Case non hemorragik
6/49
*es +inne
belum dapat dinilai
. @estibularis
istagmustidak ada
@ertigo
tidak ada
. >lossopharingeus dan . @agus
1anan
1iri
9rcus pharingeus
simetris
,vula
di tengah
>angguan menelan
belum dapat dinilai
Suara serak
-
8/19/2019 Case non hemorragik
7/49
& Biceps meningkat
normal
& *riceps meningkat
normal
& +adius meningkat normal
& ,lna meningkat
normal
+efleks patologis
& 0offman *romner
tidak ada
& 8eri
tidak dilakukan
& "eyer
tidak dilakukan
*,>19 1anan
1iri
>erakan
8ateralisasi ke 1anan1ekuatan
*onus meningkat
normal
1lonus
& #aha tidak ada
tidak ada
& 1aki tidak ada
tidak ada
+efleks fisiologis
& 1 # + meningkat
normal
& 9 # + meningkat
normal
+efleks patologis
& Babinsky adatidak ada
& ?haddock tidak ada
tidak ada
& 3ppenheim tidak ada
tidak ada
& >ordon tidak ada
tidak ada
& Schaeffer tidak ada
tidak ada
& +ossolimo tidak ada
tidak ada
& "endel Bechtere tidak ada
tidak ada
+efleks kulit perut
& 9tasnormal
& *engah
normal
& Baah
normal
+efleks cremaster
tidak dilakukan
S:S3+1
Belum dapat dinilai
7
-
8/19/2019 Case non hemorragik
8/49
;,>S @:>:*9*;
"iksi
terpasang kateter.
'efekasi normal
138,"9 @:+*:B+98S
1yphosis tidak ada
8ordosis tidak ada
>ibbus tidak ada
'eformitas tidak ada
*umor tidak ada
"eningocele tidak ada
0ematoma tidak ada
yeri ketok tidak ada
>:7989 +9>S9> ":>:98
1anan
1iri
1aku kuduk
tidak ada
1ernig tidak adatidak ada
8asseGue tidak ada
tidak ada
BrudAinsky
& eck
tidak ada
& ?heek tidak ada
& Symphisis
tidak ada
& 8eg tidak ada
tidak ada
& 8eg tidak ada
tidak ada
>9* '9 1:S:"B9>9
>ait
1eseimbangan dan 1oordinasi
Belum dapat dinilai
Belum dapat dinilai
>:+919 9B3+"98
*remor tidak ada
?horea tidak ada
9thetosis tidak ada
Ballismus tidak ada
8
-
8/19/2019 Case non hemorragik
9/49
'ystoni tidak ada
"yocloni tidak ada
;,>S 8,0,+
9fasia motorik ada9fasia sensorik tidak ada
9praksia tidak ada
9grafia tidak ada
9leDia tidak ada
9fasia nominal tidak ada
'9>3SS
'9>3SS 181
0emiparese dupleD spastik (sekarang kanan)
#arese nervus @ deDtra tipe sentral
#arese nervus H deDtra tipe sentral
'9>3SS *3#1 ?apsula interna
'9>3SS :*383> :mboli ?erebri
'9>3SS *9"B909 0ipertensi stage
'" europati
#:>3B9*9
• 'iet B $%% 1kal
• @;' a?l %=! gtt DD3SS
Iuo ad vitam dubia ad bonam
Iuo ad functionam dubia ad malam
PEMERIKSAAN PENUN"AN#
Hasi Pe$eriksaan La%oratoriu$ Tan!!a
22&'2&2'1(
"enis Pe$eriksaan Hasi
He$atoo!i
0emoglobin
:ritrosit
8eukosit
0ematokrit
*rombosit
Hitun! "enis Leukosit Basofil
:osinofil
eutrofil
8imfosit
"onosit
#in)a
,reum
1reatinin
Eektroit
1alsium (?a)
atrium (a)
1alium (1)
$5%
5%5
6%
44
$4%
%
/
4
/
$2
64
$=
=2
$/
4$9
-
8/19/2019 Case non hemorragik
10/49
-
8/19/2019 Case non hemorragik
11/49
-
8/19/2019 Case non hemorragik
12/49
BAB III
RESUME
#asien diraat di bagian saraf +S"0
karena sulit berjalan yang disebabkan
kelemahan pada satu sisi tubuh sebelah kananyang terjadi secara tiba&tiba.
1urang lebih 6 jam yang lalu saat
penderita sedang beristirahat penderita
mengalami kelemahan satu sisi tubuh sebelah
kanan yang terjadi secara tiba&tiba dengan
disertai penurunan kesadaran selama 2% menit.
Sebelum serangan pasien tidak mengeluh sakit
kepala mual dan muntah tidak ada. #asien tidak
disertai kejang. Sehari&hari pasien
menggunakan tangan kanan. #asien tidak dapat
mengungkapkan isi pikirannya secara lisan
tulisan dan isyarat. #asien juga tidak mengerti
apa yang diungkapkan orang lain secara lisan
tulisan isyarat. >angguan rasa belum dapat
dinilai. "ulut mengot ada. Bicara pelo belum
dapat dinilai.
Saat kejadian penderita mengalami
jantung berdebar dan sesak nafas ynag sering
dialami sebelumnya sejak sepuluh tahun yang
lalu namun tidak berobat.+iayat hipertensi
ada sejak tiga belas tahun yang lalu tapi tidak
rutin minum obat. +iayat diabetes melitus
disangkal.
#enyakit ini diderita untuk keempatkalinya. #ertama kali terjadi kelemahan pada
lengan kanan dan tungkai kanan kurang lebih
tiga belas tahun yang lalu yang kedua tujuh
tahun yang lalu ketiga dua tahun yang lalu dan
yang keempat sekarang. +iayat stroke
sebelumnya di sebelah kanan berupa mulut
mengot bicara pelo dan kelemahan pada sisi
tubuh sebelah kanan pasien dapat berjalan
pasca stroke. #emeriksaan ?*&Scan kepala
sebelumnya tidak ada.
Status Internus
1esadaran Sens ?" >?S
(: 4 " 6 @ 2)
>iAi ?ukup
Suhu Badan /65C?
7antung 0+ 2D
-
8/19/2019 Case non hemorragik
13/49
murmur(&) gallop(&)
adi 2 D3SS
'9>3SS 181
0emiparese dupleD spastik (sekarang kanan)
#arese nervus @ deDtra tipe sentral
#arese nervus H deDtra tipe sentral
'9>3SS *3#1 ?apsula interna
'9>3SS :*383> :mboli ?erebri
13
-
8/19/2019 Case non hemorragik
14/49
'9>3SS *9"B909 0ipertensi stage
'" europati
#:>3B9*9
'iet B $%% 1kal
@;' a?l %=! gtt DD3SS
Iuo ad vitam dubia ad bonam
Iuo ad functionam dubia ad malam
BAB I0
ANALISA KASUS
#ada anamnesis didapatkan penderita
mengalami kelemahan satu sisi sebelah kananyang terjadi secara tiba&tiba saat sedang
beistirahat disertai penurunan kesadaran.
Sehari&hari pasien bekerja menggunakan tangan
kanan. #asien tidak dapat mengungkapkan isi
pikirannya secara lisan tulisan dan isyarat.
#asien juga tidak mengerti apa yang
diungkapkan orang lain secara lisan tulisan
isyarat . #asien juga memiliki riayat hipertensi
yang tidak terkontrol dan riayat stroke
sebelumnya tiga kali pertama tiga belas tahun
yang lalu tujuh tahun yang lalu dan dua tahun
yang lalu.14
-
8/19/2019 Case non hemorragik
15/49
'ari hasil anamnesis pasien mengalami
defisit neurologis yang mendadak secara tiba&
tiba dengan dugaan vaskular sehingga
memunculkan kecurigaan terjadinya suatu
cerebrovascular disease (stroke) dengandiagnose topik pada capsula interna cerebri
sinistra. 'ari gejala yang dialami dapat
dilakukan penghitungan skor siriraj dimana
didapatkan skor &/ yang mendukung kecurigaan
stroke non hemoragik pada pasien ini. 'ari
pemeriksaan neurologis didapatkan ada parese
nervus @ dan H tipe sentral serta
peningkatan tonus dan reflek fisiologis pada sisi
tubuh kanan. +efleks patologis yang positif
pada babinsky dan chaddok. ,ntuk menunjang
diagnosis dilakukan pemeriksaan ?* Scan
kepala dan didapatkan area hipodens
perivantrikulersistem ventrikel melebar sinus
paranasal tidak ada kelainan. Sehingga dengan
demikian dapat ditetapkan diagnosis pasienadalah ?@' on 0emoragik.
#enatalaksaan pada pasien ini adalah
stabilisasi 9B? elevasi kepala /%o
pemasangan @ line dengan asering. 'iberikan
juga injeksi citicholine 2D5%%mg (@)
3mepraAole $D4%mg (@) @itamin B$B6B$2 /D$
tab 9spilet $D% mg (#3) 9mlodipin $D5 mg
(#3) Simvastatin $D$% mg (#3). njeksi
citicholine diberikan untuk membantu
memperbaiki sirkulasi darah otak. njeksi
omepraAole diberikan untuk mengurangi stress
ulcer yang akibat peningkatan produksi 0?l
lambung yang diinduksi oleh stroke. #emberian
antipatelet untuk mengurangi resiko terjadinya
sumbatan ulang. #emberian vitamin B
kompleks karena sifatnya yang neurotropicsehingga dapat menutrisi dan membantu
regenerasi neuron pada pasien stroke.
9mlodipine pada pasien ini untuk
antihipertensi. Simvastatin diberikan untuk
kolesterol dalam darah pasien. #rognosis vitam
dan functionam pada pasien ini adalah dubia ad
malam.
Dia!nosis Kinis
• 0emiparese deDtra tipe spastik
• #arese . @ tipe sentral
• 9fasia motorik
Dia!nosis Ban+in! To-ik
1. Lesi +i Korteks He$is/eriu$ ere%ri
Sinistra
No
.
#e)aa -a+a esi +i korteks ere%ri
1 'efisit motorik berupa hemipareseejala iritatif berupa kejang pada sisi yang lemah at
lumpuh3 >ejala fokal berupa kelumpuhan lengan dan tungk
yang tidak sama berat 'efisit sensorik berupa gangguan pada sisi ya
15
-
8/19/2019 Case non hemorragik
16/49
lemahangguan visuospatial
& #enurunan kesadaran3 0emianopia
16
-
8/19/2019 Case non hemorragik
17/49
Kesi$-uan kemungkinan lesi *9? dapat
disingkirkan
2. Partia Anterior iruation In/art
5PAI6No
.
#e)aa -a+a esi PAI
1 2 dari gejala berikut
'efisit motorik atau sensorik meliputi 2angguan visuspatial
& #enurunan kesadaran
Kesi$-uan kemungkinan lesi 89? dapatdisingkirkan
. Posterior iruation In/art 5P4I6
No #e)aa -a+a esi P4I
.
1 #aresis saraf kranial dengan defisit motorik
-
8/19/2019 Case non hemorragik
18/49
A!orit$a #a)a* Ma+a
#ada pasien terdapat refleks Babinski (K).
Kesi$-uan In/ark
Dia!nosis Ban+in! Etioo!i Ber+asarkan
Ana$nesis
1. He$ora!ik ere%ri
He$ora!ik ere%ri #e)aa -a+a -asien
1ehilangan kesadaran L /% menit
*erjadi saat aktivitas
'idahului sakit kepala mual dan muntah
+iayat hipertensi
kehilangan kesadaran M/% menit
*erjadi tiba&tiba saat istirahat
*idak ada sakit kepala mual dan
muntah
9da riayat hipertensi
Kesi$-uan kemungkinan etiologi hemoragik
cerebri dapat disingkirkan
2. E$%oi ere%ri
E$%oi ere%ri #e)aa1ehilangan lesadaran M/% menit
9da atrial fibrilasi
*erjadi saat istirahat
kehilang
ada tand
*erjadi tKesi$-uan kemungkinan etiologi emboli
cerebri belum dapat disingkirkan
3. Tro$%osis ere%ri
Tro$%osis ere%ri #e)aa -a+
*idak ada kehilangan kesadaran
*erjadi saat istirahat
ada kehilan
*erjadi tibaKesi$-uan kemungkinan etiologi trombosis
cerebri dapat disingkirkan
Dia!nosis etioo!i %er+asarkan ana$nesis
:mboli cerebri
18
-
8/19/2019 Case non hemorragik
19/49
BAB 0
TIN"AUAN PUSTAKA
2.1 De/inisi
'efinisi stroke menurut World Health
Organization (F03) diperkenalkan tahun
$=% dan masih digunakan sampai sekarang
adalah tanda&tanda klinis dari gangguan fungsi
serebri fokal atau global yang berkembang
dengan cepat atau tiba&tiba berlangsung lebih
dari 24 jam atau berakhir dengan kematian
dengan tidak tampaknya penyebab lain selain
penyebab vaskular.$ Stroke dapat
dikarakteristikkan sebagai suatu defisit
neurologis yang terjadi akibat trauma fokal
yang terjadi secara akut pada sistem saraf pusat
yang disebabkan oleh gangguan pada sistem
vaskular termasuk infark serebri perdarahan
intraserebri dan perdarahan subaraknoid dan
merupakan penyebab terbesar dari disabilitas
dan kematian di seluruh dunia.2 1onsensus
akhir para ahli mengenai definisi stroketerdapat pada tabel 2.$.
Ta%e 2.1 'efinisi Stroke Berdasarkan
1onsensus para 9hli2
2.2 E-i+e$ioo!i
'i 9merika Serikat stroke menempati
urutan ketiga penyebab kematian setelah
penyakit jantung dan kanker. 'i ndonesia data
19
-
8/19/2019 Case non hemorragik
20/49
nasional epidemiologi stroke belum ada. *etapi
dari data sporadis di rumah sakit terlihat adanya
tren kenaikan angka morbiditas stroke yang
seiring dengan makin panjangnya life
expentancy dan gaya hidup yang berubah."ortalitas pasien stroke di +S,# 'r Sardjito
-ogyakarta menduduki peringkat ketiga setelah
penyakit jantung koroner dan kanker 5$5!
akibat stroke hemoragik 4/! akibat stroke
iskemik dan $%5! akibat perdarahan
subaraknoid./4
1arakteristik demografik yang umum
dianalisa untuk stroke adalah usia dan gender.
'ari berbagai studi yang dilakukan di berbagai
belahan dunia terlihat hal yang sama yaitu
adanya korelasi antara peningkatan kejadian
stroke dengan pertambahan umur. ,ntuk
gender kejadian stroke lebih sering pada pria
dibandingkan anita di usia kuang dari 6%
tahun dan relatif menjadi hampir sama di usialebih dari 6% tahun. #ada $%5/ kasus stroke di 5
rumah sakit di -ogyakarta angka kematian
tercatat sebesar 2./!N sedangkan pada %
kasus stroke iskemik adalah 2%4! lebih
banyak pada laki&laki./4
#enelitian prospektif tahun $==6
-
8/19/2019 Case non hemorragik
21/49
yang major dan minor serta ada yang bersifat
modifiable atau nonmodifiable. ;aktor&faktor
risiko tersebut adalah hipetensi diabetes
melitus atrial fibrilasi dan penyakit katup
jantung hematokrit fibrinogen polisitemiahiperkolesterolemia pil kontrasepsi merokok
alkohol obesitas dan riayat stroke atau
transient ischemic attack (*9) baik untuk
pasien ataupun keluarga./
'ata epidemiologi lain selain usia faktor
risiko yang perlu untuk memperbaiki
tatalaksana adalah tipe stroke (iskemik atau
hemoragik) lokasi lesi gejala klinis terapi
(obat dan operasi) yang dipakai < dilakukan
serta hasil keluaran setelah peraatan di rumah
sakit (outcome dan output)./
Ta%e 2.2 nsidensi stroke per tahun (2%%4&2%%=) di +S,# 'r. Sardjito4
2.3 Faktor Risiko
;aktor&faktor risiko penyakit
kardiovaskular tampak signifikan pada semua
populasi. #ada negara maju $
-
8/19/2019 Case non hemorragik
22/49
Ta%e 2. ;aktor&faktor risiko modifiable dan
nonmodifiable5
22
-
8/19/2019 Case non hemorragik
23/49
#engendalian faktor&faktor risiko akan
mengurangi kerugian dalam beban negara
terhadap pengobatan dan peraatan stroke dan
akibat hilangnya pekerjaan serta turunnya
kualitas hidup.
4
2. Kasi/ikasi
1lasifikasi modifikasi "arshall yaitu/
− Berdasarkan patologi anatomi dan
penyebabnya
a. Stroke skemik
& Serangan iskemik sepintas
(!ransient "schemic
#ttack angguan fungsi luhur
missal disfasia gangguan
visuo spasial hemineglect
agnosia apraDia.
nfark tipe *9? ini penyebabnya adalah
emboli kardiak atau trombus arteri ke
arteri maka dengan segera pada penderita
ini dilakukan pemeriksaan fungsi kardiak
(anamnesia penyakit jantung :1>foto
thoraD) dan jika pemeriksan kearah
emboli arteri ke arteri mendapatkan hasil
normal (dengan bruit leher negatif
23
-
8/19/2019 Case non hemorragik
24/49
dupleks karotis normal) maka
dipertimbangkan untuk pemeriksaan
ekhokardiografi.
%. Partial Anterior Circulation Infarct
5PAI6
>ejala lebih terbatas pada daerah yang
lebih kecil dari sirkulasi serebral pada
sistem karotis yaitu
$. 'efisit motorikambaran klinis #9? terbatas secara
anatomik pada daerah tertentu dan
percabangan arteri serebri media bagian
kortikal atau pada percabangan arteri
serebri media pada penderita dengankolateral kompensasi yang baik atau pada
arteri serebri anterior. #ada keadaan ini
kemungkinan embolisasi sistematik dari
jantung menjadi penyebab stroke terbesar
dan pemeriksaan tambahan dilakukan
seperti pada *9?.
. Lacunar Infarct 5LAI6
'isebabkan oleh infark pada arteri kecil
dalam otak ( small deep infarct ) yang lebih
sensitif dilihat dengan "+ dari pada ?*
scan otak.
*anda&tanda klinis
$) *idak ada defisit visual
2) *idak ada gangguan fungsi
luhur
/) *idak ada gangguan fungsi
batang otak
4) 'efisit maksimum pada satu
cabang arteri kecil
5) >ejala
$ure motor stroke (#"S)
$ure sensory stroke (#SS)
9taksik hemiparesis (termasuk
ataksia dan paresis unilateral
dysarthriahand syndrome)
7enis infark ini bukan disebabkan karena
proses emboli karena biasanya
pemeriksaan jantung dan arteri besar
normal sehingga tidak diperlukan
pemeriksaan khusus untuk mencari
emboli kardiak.
24
-
8/19/2019 Case non hemorragik
25/49
+. Posterior Circulation Infarct 5P4I6
*erjadi oklusi pada batang otak dan atau
lobus oksipitalis. #enyebabnya sangat
heterogen dibanding dengan / tipe
terdahulu.
>ejala klinis
• 'isfungsi saraf otak satu
atau lebih sisi ipsilateral dan
gangguan motorikangguan motorik< sensorik
bilateral.
• >angguan gerakan konjugat
mata (horiAontal atau
vertikal)
• 'isfungsi serebelar tanpa
gangguan longtract
ipsilateral.
• "solated hemianopia atau
buta kortikal.
0eterogenitas penyebab #3? menyebabkan
pemeriksaan kasus harus lebih teliti dan lebih
mendalam. Salah satu jenis #3? yang sering
disebabkan emboli kardiak adalah gangguan
batang otak yang timbulnya serentak dengan
hemianopia homonym (Farlo et. al $==5).
Lesi Batan! 4tak /
Batang otak merupakan suatu struktur
yang secara anatomi kompak secara fungsional
bermacam&macam dan secara klinis penting.
Bahkan suatu lesi tunggal yang relatif kecilpun
hampir selalu merusak beberapa nukleus pusatrefleks traktus atau jaras. 8esi seperti itu
seringkali bersifat vaskular (misalnya
perdarahan iskemia oklusif) tetapi tumor
trauma dan proses degeneratif atau demielinasi
dapat juga merusak batang otak.
'i batang otak daerah susunan piramidal
dilintasi oleh akar saraf otak ke&/ ke&6 ke&
dan ke&$2 sehingga lesi yang merusak kaasan
piramidal batang otak sesisi mengakibatkan
hemiplegi yang melibatkan saraf otak secara
khas dan dinamakan *e$i-e!i aternans. 8esi
sesisi atau hemilesi yang sering terjadi di otak
jarang dijumpai di medula spinalis sehingga
kelumpuhan ," akibat lesi di medula
spinalis pada umumnya berupa tetraplegia atau paraplegia. 0emiplegia alternans akibat
hemilesi di batang otak dapat dirinci dalam
$. Sindrom 0emiplegia alternans di
mesencephalon
2. Sindrom 0emiplegia alternans di pons
/. Sindrom 0emiplegia alternans di
medula spinalis
1erusakan unilateral pada jaras
kortikobulbar
-
8/19/2019 Case non hemorragik
26/49
kelumpuhan ," yang melanda otot&otot
belahan tubuh kontralateral yang berada di
baah tingkat lesi sedangkan setingkat lesinya
terdapat kelumpuhan 8" yang melanda otot&
otot yang disarafi oleh saraf kranial yangterlibat dalam lesi. *ergantung pada lokasi lesi
paralitiknya dapatlah dijumpai sindrom
hemiplegia alternans di "esencephalon #ons
dan "edula 3blongata.
Sin+ro$ He$i-e!ia Aternans +i
Mesene-*aon
>ambaran penyakit tersebut di atas
dijumpai bilamana hemilesi di batang otak
menduduki pedunkulus serebri di tingkat
"esencephalon. ervus okulomotorius (.)
yang hendak meninggalkan "esencephalon
melalui permukaan ventral melintasi daerah
yang terkena lesi sehingga ikut terganggu
fungsinya. 0emiplegia alternans dimana ervus3kulomotorius ipsilateral ikut terlibat dikenal
sebagai hemiplegia alternans .3kulomotorius
atau Sindroma Feber.
9dapun manifestasi kelumpuhan n.
itu ialah (a) paralisis ". +ektus nternus
(medialis) ". +ektus Superior ". +ektus
nferior ". 3blikus nferior dan ". 8evator
#alpebrae Superioris sehingga terdapat
strabismus divergens diplopia jika melihat ke
seluruh jurusan dan ptosis (b) paralisis
".Sfingter #upilae sehingga terdapat pupil
yang melebar (midriasis).
7ika salah satu cabang dari rami
#erforantes paramedialis 9.Basilaris yang
tersumbat maka infark akan ditemukan didaerah yang mencakup dua per tiga bagian
lateral pedunkulus serebri dan daerah nukleus
ruber. 3leh karena itu maka hemiparesis
alternans yang ringan sekali tidak saja disertai
paresis ringan . akan tetapi dilengkapi juga
dengan adanya gerakan involuntar pada lengan
dan tungkai yang paretik ringan (di sisi
kontralateral) itu. Sindrom ini dikenal sebagai
Sin+ro$ Bene+ikt.
Sin+ro$ Pe+unkuaris
'isebut juga hemiplegia okulomotorik
alternan dan sindrom eber di otak tengah
bagian basal melibatkan saraf dan bagian&
bagian dari pedunkulus serebralis
Sin+ro$ Bene+ikt
*erletak didalam tegmentum dari otak
tengah mungkin merusak lemnikus medialis
nukleus ruber dan saraf dan nukleusnya dan
traktus&traktus yang berhubungan.
Sin+ro$ He$i-e!ia Aternans +i Pons
'isebabkan oleh lesi vaskular unilateral.
Selaras dengan pola percabangan arteri&arteri
maka lesi vaskular di pons dapat dibagi dalam
26
-
8/19/2019 Case non hemorragik
27/49
$. 8esi paramedian akibat penyumbatan salah
satu cabang dari rami perforantes medialis a.
basilaris
2. 8esi lateral yang sesuai dengan kaasan
pendarahan cabang sirkumferens yang pendek /. 8esi di tegmentum bagian rostral pons akibat
penyumbatan a. serebeli superior
4. 8esi di tegmentum bagian kaudal pons yang
sesuai dengan kaasan pendarahan cabang
sirkumferens yang panjang
0emiplegia alternans akibat lesi di pons
adalah selamanya kelumpuhan ," yang
melibatkan belahan tubuh sisi kontralateral
yang berada di baah tingkat lesi yang
berkombinasi dengan kelumpuhan 8" pada
otot&otot yang disarafi oleh . 9bdusens (.@)
atau . ;acialis (.@). 7enis&jenis hemiplegia
alternans di pons berbeda karena adanya selisih
derajat kelumpuhan ," yang melanda lengan
dan tungkai berikut dengan gejala pelengkapnya yang terdiri atas kelumpuhan
(8") n.@ atau n.@ dan gejala&gejala okular
yang akan dibahas di baah ini.
#enyumbatan parsial terhadap salah satu
cabang dari rami perforantes medialis a.
basilaris sering disusul oleh terjadinya lesi&lesi
paramedian. 7ika lesi paramedian itu bersifat
unilateral dan luas adanya maka jaras
kortikobulbarubler. 1elumpuhan gerak bola mata yang
konyugat itu dikenal sebagai Sindrom ;oville.
Sehingga hemiplegia alternans n. 9bdusens et
fasialis yang disertai dengan Sindrom ;oville
itu disebut sindrom ;oville&"illard >ubler.
27
-
8/19/2019 Case non hemorragik
28/49
Sin+ro$ Pontin Basais
'apat melibatkan baik traktus
kortikospinalis maupun saraf kranial (@ @
atau @) dibagian yang terkena tergantung padaluas dan derajat dari lesi. 7ika lesi besar maka
mungkin lemnikus medialis juga terkena.
Sin+ro$ Pons Dorsais
"engenai saraf @ atau @ atau
nukleusnya masing&masing dengan atau tanpa
melibatkan lemnikus medialis traktus
spinotalamikus atau lemnikus lateralis. Ppusat
tatapan lateralQ seringkali terkena. 'itingkat
yang lebih rostral saraf @ dan nukleus&
nukleusnya mungkin tidak berfungsi lagi.
Keu$-u*an tata-an >ertika
(ketidakmampuan menggerakan mata keatas
atau kebaah). 'isebut juga sin+ro$
Parinau+ disebabkan oleh kompresi daritektum dan bagian&bagian yang berdekatan
(misalnya oleh tumor dari glandula pineal)
Sin+ro$ He$-ie!ia Aternans aki%at esi +i
Me+ua 4%on!ata
1aasan&kaasan vaskularisasi di
medula oblongata ternyata sesuai dengan area
lesi&lesi yang mendasari sindrom hemiplegia
alternans di medula oblongata. Bagian
paramedian medula oblongata diperdarahi oleh
cabang 9. @ertebralis. Bagian lateralnya
mendapat vaskularisasi dari 9. Serebeli nferior
#osterior sedangkan bagian dorsalnya
diperdarahi oleh 9. Spinalis #osterior dan 9.
Serebeli nferior #osterior. 8esi unilateral yang
menghasilkan hemiplegia alternans sudah jelasharus menduduki kaasan piramis sesisi dan
harus dilintasi oleh radiks nervus hipoglosus.
"aka dari itu kelumpuhan ," yang terjadi
melanda belahan tubuh kontralateral yang
berada di baah tingkat leher dan diiringi oleh
kelumpuhan 8" pada belahan lidah
ipsilateral. tulah sindrom hemiplegia alternans
nervus hipoglosus atau Sindrom "edular
"edial. 'ejerine telah melukis sindrom
tersebut berikut dengan sindrom kuadriplegia
," yang disertai oleh kelumpuhan 8"
bilateral pada lidah. Sindrom itu disebabkan
oleh lesi median yang bilateral. 'i samping
sindrom medular medial di klinik juga dikenal
Sindrom medular lateral yang di kalangankedokteran kontinental dikenal sebagai
Sindrom Fallenberg.
Sin+ro$ Me+uaris Me+ia 5%asa6
Biasanya mengenai piramis sebagian
atau seluruh lemnikus medialis dan saraf H.
7ika unilateral maka sindrom ini dikenal juga
sebagai hemiplegia hipoglosus alternan. stilah
ini mengacu pada penemuan baha kelemahan
saraf kranial terletak pada sisi yang sama
dengan lesi sedangkan paralisis tubuh adalah
28
-
8/19/2019 Case non hemorragik
29/49
pada sisi yang berlaanan dengan lesi. 8esi
dapat juga mengakibatkan defek bilateral.
Sin+ro$ Me+uaris Latera atau ?aen%er!
"elibatkan beberapa (atau semua)struktur berikut didalam medula oblongata yang
terbuka pada sisi dorsolateral pedunkulus
serebelaris inverior nukleus vestibularis
serabut atau nukleus dari saraf H dan H
nukleus dan traktus spinalis dari daraf @ traktus
spinotalamikus dan jaras simpatetik.
(terlibatnya jaras simpatetik mungkin
menimbulkan sindrom horner). Bagian yang
terkena diperdarahi oleh cabang&cabang dari
arteri vertebralis atau arteri serebelaris inferior
posterior.
2.7 Pato/isioo!i/
#enyakit serebrovaskuler
(cerebrovascular disease < ?@') atau strokeadalah setiap kelainan otak akibat proses
patologi pada sistem pembuluh darah otak.
#roses patologi pada sistem pembuluh
darah otak ini dapat berupa penyumbatan lumen
pembuluh darah oleh trombosis atau emboli
pecahnya dinding pembuluh darah perubahan
permeabilitas dinding pembuluh darah dan perubahan viskositas maupun kualitas darah
sendiri. #erubahan dinding pembuluh darah
serta komponen lainnya dapat bersifat primer
karena kelainan kongenital maupun degeneratif
atau sekunder akibat proses lain seperti
peradangan arteriosklerosis hipertensi dan
diabetes mellitus.
#roses primer yang terjadi mungkin
tidak menimbulkan gejala ( silent ) dan akanmuncul secara klinis jika aliran darah ke otak
(cerebral blood flo% &'() ) turun sampai ke
tingkat melampaui batas toleransi jaringan otak
yang disebut ambang aktivitas fungsi otak
(threshold of brain functional activity)..
1eadaan ini menyebabkan sindrom klinik yang
disebut stroke.
>ejala klinik stroke tergantung
lokalisasi daerah yang mengalami iskemik
ataupun perdarahan.
Pato!enesis in/ark otak
skemik otak dapat bersifat fokal atau
global. *erdapat perbedaan etiologi keduanya.#ada iskemik global aliran otak secara
keseluruhan menurun akibat tekanan perfusi
(syok ireversible karena henti jantung
perdarahan sistemik yang masif fibrilasi atrial
berat dll). Sedangkan iskemik fokal terjadi
akibat menurunnya tekanan perfusi otak karena
ada sumbatan atau pecahnya salah satu
pembuluh darah otak yang berakibat lumen
pembuluh darah yang terkena akan tertutup
sebagian atau seluruhnya.*ertutupnya lumen
pembuluh darah oleh karena iskemik fokal
disebabkan antara lain 29
-
8/19/2019 Case non hemorragik
30/49
#erubahan patologi pada dinding
arteri pembuluh darah otak
meniimbulkan trombusis. 9danya
trombusis ini diaali oleh proses
arteriosklerosis di tempat tersebut. #adaarteriole dapat terjadi vaskulitis atau
lipohialinosis yang akan menyebabkan
stroke iskemik berupa infark lakunar.
#erubahan akibat proses hemodinamik
dimana tekanan perfusi sangat menurun
karena sumbatan di bagian proksimal
pembuluh arteri seperti sumbatan arterikarotis atau vertebro&basilar.
#erubahan yang terjadi akibat dari
perubahan sifat sel darah misalnya
anemia sickle&cell leukemia akut
polisitemia hemoglobinopati dan
makroglobulinemia.
*ersumbatnya pembuluh akibat
emboli daerah proksimal misalnya
trombosis arteri– arteri emboli jantung
dan lain&lain.
Sebagai akibat dari penutupan aliran
darah ke bagian otak tertentu maka terjadi
serangkaian proses patologik pada daerah
iskemi. #erubahan ini dimulai di tingkat seluler berupa perubahan fungsi dan struktural sel yang
diikuti kerusakan pada fungsi utama serta
integritas fisik dari susunan sel selanjutnya
akan berakhir dengan kematian neuron.
'isamping itu terjadi pula perubahan&
perubahan dalam milliu ekstra seluler karena
peningkatan p0 jaringan serta kadar gas darah
keluarnya Aat neurotransmiter (glutamat) serta
metabolisme sel&sel yang iskemik disertaikerusakan saar darah otak. Seluruh proses ini
merupakan perubahan yang terjadi pada stroke
iskemik.
Peru%a*an /isioo!i -a+a airan +ara* otak
#engurangan aliran darah yang
disebabkan oleh sumbatan atau sebab lain akan
menyebabkan iskemia di suatu daerah otak.
*erdapatnya kolateral di daerah sekitarnya
disertai mekanisme kompensasi fokal berupa
vasodilatasi memungkinkan terjadinya
beberapa keadaan berikut ini
$. #ada sumbatan kecil terjadi daerah
iskemia yang dalam aktu singkat
dikompensasi dengan mekanisme
kolateral dan vasodilatasi lokal. Secara
klinis gejala yang timbul adalah
transient ischemic attack (TIA * yang
timbul dapat berupa hemiparesis
sepintas atau amnesia umum sepintas
yaitu selama M24 jam.
2. Bila sumbatan agak besar daerah
iskemia lebih luas. #enurunan ?B;
regional lebih besar tetapi dengan
mekanisme kompensasi masih mampu
memulihkan fungsi neurologik dalam30
-
8/19/2019 Case non hemorragik
31/49
aktu beberapa hari sampai dengan 2
minggu. "ungkin pada pemeriksaan
klinik ada sedikit gangguan. 1eadaan
ini secara klinis disebut RIND
( +eversible "schemic ,eurologic -eficit ).
/. Sumbatan yang cukup besar
menyebabkan daerah iskemia yang luas
sehingga mekanisme kolateral dan
kompensasi tak dapat mengatasinya.
'alam keadaan ini timbul defisit
neurologis yang berlanjut.
#ada iskemia otak yang luas tampak
daerah yang tidak homogen akibat perbedaan
tingkat iskemia yang terdiri dari / lapisan
(area) yang berbeda
$. 8apisan inti yang sangat iskemik
(ischemiccore) terlihat sangat
pucat karena ?B;&nya palingrendah. *ampak degenerasi
neuron pelebaran pembuluh
darah tanpa adanya aliran darah.
1adar asam laktat di daerah ini
tinggi dengan #32 yang rendah.
'aerah ini akan mengalami
nekrosis.
2. 'aerah di sekitar ischemiccore
yang '() &nya juga rendah
tetapi masih lebih tinggi
daripada '() di ischemic core .
Falaupun sel&sel neuron tidak
sampai mati fungsi sel terhenti
dan menjadi functional
paralysis. #ada daerah ini #32
rendah #?32 tinggi dan asamlaktat meningkat. *entu saja
terdapat kerusakan neuron dalam
berbagai tingkat edema jaringan
akibat bendungan dengan
dilatasi pembuluh darah dan
jaringan berarna pucat. 9strup
menyebutnya sebagai ischemic
penumbra. 'aerah ini masih
mungkin diselamatkan dengan
resusitasi dan manajemen yang
tepat.
/. 'aerah di sekeliling penumbra
tampak berarna kemerahan dan
edema. #embuluh darah
mengalami dilatasi maksimal
#?32 dan #32 tinggi dan
kolateral maksimal. #ada daerah
ini ?B; sangat meninggi
sehingga disebut sebagai daerah
dengan perfusi berlebihan
(luxury perfusion).
1onsep Ppenumbra iskemiaQ merupakan
sandaran dasar pada pengobatan stroke karena
merupakan manifestasi terdapatnya struktur
selular neuron yang masih hidup dan mungkin
masih reversible apabila dilakukan pengobatan
31
-
8/19/2019 Case non hemorragik
32/49
yang cepat. ,saha pemulihan daerah penumbra
dilakukan dengan reperfusi yang harus tepat
aktunya supaya aliran darah kembali ke
daerah iskemia tidak terlambat sehingga
neuron penumbra tidak mengalami nekrosis.1omponen aktu ini disebut sebagai
)en+ea tera-eutik (therapeutic %indo%) yaitu
jendela aktu reversibilitas sel&sel neuron
penumbra terjadi dengan melakukan tindakan
resusitasi sehingga neuron ini dapat
diselamatkan. #erlu diingat di daerah penumbra
ini sel&sel neuron masih hidup akan tetapi
metabolisme oksidatif sangat berkurang
pompa&pompa ion sangat minimal mengalami
proses depolarisasi neuronal.
#erubahan lain yang terjadi adalah
kegagalan autoregulasi di daerah iskemia
sehingga respons arteriole terhadap perubahan
tekanan darah dan oksigen atau karbondioksida
menghilang.
"ekanisme patologi lain yang terjadi
pada aliran darah otak adalah berkurangnya
aliran darah seluruh hemisfer di sisi yang sama
dan juga di sisi hemisfer yang berlaanan
(diaskisis) dalam tingkat yang lebih ringan.
'isamping itu di daerah cermin (mirror area)
pada sisi kontra lateral hemisfer mengalami
proses diaskisis yang relatif paling terkena
dibanding sisi lainnya dan juga pada sisi
kontralateral hemisfer serebral (remote area)
#erubahan aliran darah otak bersifat
umum
-
8/19/2019 Case non hemorragik
33/49
perubahan global dan pengaturan
neurotransmiter. #erubahan&perubahan ini
tampak secara eksperimental maupun dengan
pemeriksaan #:* scan akan tetapi tidak ada
manifestasi klinik sebagai akibat dari diasksismaupun iskemia pada daerah hemisfer
kontralateral.
Peru%a*an -a+a tin!kat seuer & $ikro,
sirkuasi
#erubahan yang kompleks terjadi pada
tingkat seluler
-
8/19/2019 Case non hemorragik
34/49
lapis / dan 5 neokorteD striatum septum
hipokampus sektor ?9 / thalamus korpus
genikulatum medial dan substania nigra.
"eskipun ditemukan pada binatang
kenyataan ini menunjukkan baha di daerahsistem limbik dan ganglia basal terdapat sel&sel
yang sensitif terhadap iskemia. 1eadaan ini
penting dalam hubungannya dengan stroke
yang disertai dengan demensia. 0al yang juga
menarik adalah baha sel&sel yang sensitif
terhadap iskemia terutama merupakan bagian
dari serabut yang terisi glutamat. skemia
menyebabkan aktifitas intra seluler ?a2K
meningkat hingga peningkatan ini akan
menyebabkan juga aktifitas ?a2K di celah sinaps
bertambah sehingga terjadi sekresi
neutransmitter yang berlebihan yaitu glutamat
aspartat dan kainat yang bersifat eksitotoksin.
'isamping itu 9be dkk ($=) yang
diulas oleh 1ogure ($==2) membuktikan
baha akibat lamanya stimulasi reseptor
metabolik oleh Aat&Aat yang dikeluarkan oleh
sel menyebabkan juga aktifitas reseptor
neurotropik yang merangsang pembukaan kanal
?a2K yang tidak tergantung pada kondisi
tegangan potensial membran seluler (receptor&
operated gate opening) disamping terbukanya
kanal ?a2K akibat aktivitas "'9 reseptor
Pvoltage operated gate openingQ yang telah
terjadi sebelumnya.
1edua proses tersebut mengakibatkan
masuknya ?a2K ion ekstraseluler ke dalam ruang
intraseluler. 7ika proses berlanjut pada akhirnya
akan menyebabkan kerusakan membrane sel
dan rangka sel (sitoskeleton) melaluiterganggunya proses fosforilase dari regulator
sekunder sintesa protein proses proteolisis dan
lipolisis yang akan menyebabkan ruptur atau
nekrosis.
'isamping neuron&neuron yang sensitif
terhadap iskemia kematian sel dapat langsung
terjadi pada iskemia berat dengan hilangnya
energi secara total dari sel karena berhentinya
aliran darah. 'isamping itudesintegrasi
sitoplasma dan disrupsi membran sel juga
menghasilkan ion&ion radikal bebas yang dapat
lebih memperburuk keadaan lingkungan seluler.
E+e$a sere%ra +an in/ark otak
#ada infark serebri yang cukup luas
edema serebri timbul akibat kegagalan energi
dari sel&sel otak dengan akibat perpindahan
elektrolit (aK 1 K) dan perubahan
permeabilitas membran serta gradasi osmotik.
9kibatnya terjadinya pembengkakan sel
(cytotoxic edema). 1eadaan ini terjadi pada
iskemia berat dan akut seperti hipoksia dan
henti jantung. Selain itu edema serebri dapat
juga timbul akibat kerusakan saar otak yang
mengakibatkan permeabilitas kapiler rusak
sehingga cairan dan protein bertambah mudah
34
-
8/19/2019 Case non hemorragik
35/49
memasuki ruangan ekstraseluler sehingga
menyebabkan edema vasogenik (vasogenic
edema). (1latAao $=6 diulas Bougainas dkk
$==5).
:fek edema jelas menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial dan akan
memperburuk iskemia otak. Selanjutnya terjadi
efek masa yang berbahaya dengan akibat
herniasi otak.
Da$-ak ain stroke iske$ik akut
1. Boorn@a ra+ika %e%as.
7enis radikal bebas ini dalam tubuh kita
terdiri atas
• +adikal bebas oksigen
• +adikal bebas oksida nitrit
+adikal bebas dalam keadaan normal
diproduksi tubuh dalam jumlah yang sangatsedikit sebagai bagian produk dari metabolisme
oksidatif terutama dalam mitokondria.#ada
keadaan iskemia fokal peranan peroksidase&
lipid sangat penting karena merupakan bagian
dari patofisiologi iskemia fokal maupun global.
Superoksida radikal bebas oksigen telah
ditemukan pada iskemia terutama pada periode
referfusi jaringan yang berasal dari proses
alamiah maupun sebagai tindakan pengobatan.
+adikal bebas oksigen dihasilkan dari proses
lipolisis kaskade arakhidonat dalam sel&sel di
daerah penumbra. Sumber lain dari superoksida
ialah aktivitas enAimatik (monoaminoksidase)
dalam otooksidase dari biologiamin (efinefrin
serotonin dan sebagainya).
#ada iskemia fokal peroksidase lipid inimeningkat aktifitasnya karena
$) *imbulnya edema otak
vasogenikangguan ini mempercepat
masuknya kalsium dan
natrium ke dalam sel.
/) #eroksida lipid juga terlihat
pada mekanisme eksitatorik
neurotransmitter glutamat."eningkatnya aktifitas
superoksida mempercepat
dan memperbesar
pengeluaran neurotransmitter
35
-
8/19/2019 Case non hemorragik
36/49
eksitatorik glutamat dan
aspartat. ,saha pengobatan
dilakukan untuk
menghambat akibat dari
ekses superoksida dengan pemberian anti oksidan
seperti glutationvitamin :
dan 8 arginin. "eskipun
secara eksperimental telah
dibuktikan manfaat dari
antioksidan dalam
memperkecil daerah iskemik
tetapi dalam praktek sehari&
hari evaluasi hasil terapi anti
oksidan pada penderita
stroke masih terus diteliti.
2. Eksitatorik neurotrans$itter
eurontransmitter glutamat banyak
diimplikasikan dalam patofisiologi iskemik.
'alam keadaan normal neurotransmitter
glutamate terkonsentrasi dalam terminal saraf
dan di dalam proses transisi neuronal yang
bersifat eksitatorik. >lutamat diekspresikan di
dalam ruangan ekstra seluler dengan cepat akan
di ambil kembali (reuptake) ke dalam oleh sel.
#ada keadaan patologis dapat terjadi
gangguan akibat disfungsi sel berupa ekses dari
glutamat ini baik karena ambilan kembali atau
kerusakan karena sel neuron yang berisi
glutamat juga mengalami gangguan. Selain itu
dapat terjadi kebocoran glutamat akibat
kerusakan dinding sel (sitolisis) dan nekrosis
serta apoptosis yang menimbulkan masuknya
ion kalsium ke dalam sel. #enumpukan
neurotransmiter di dalam ruangan ekstraseluler menyebabkan proses eksitotoksisitas glutamat.
Seluruh keadaan ini mempengaruhi sel&
sel neuron SS# yang berbeda sensitifitasnya.
Sebetulnya yang terkena secara mudah adalah
neuron hipokampus ?9 / sel&sel piramida.
Selanjutnya akibat dari eksitotoksisitas terhadap
neuron adalah timbilnya edema selular
degenerasi organel intraseluler serta degenerasi
piknotik inti sel yang diikuti kematian sel.
,saha terapi pengobatan akibat stroke adalah
menghambat stimulasi glutamate terhadap
reseptor "'9 (&"etil ' 9spartate) 9"#9
(d amino /&hidroksi&5&metil&4&
isokasolopropionik acid) dan kainat yang
berperan penting dalam pengaturan masuknya
ion kalsium. 3bat&obat tersebut mempunyai
peranan untuk mencegah proses disintegrasi
sel&sel.
1eberhasilan pengobatan "'9
reseptor antagonis saat ini sedang diteliti pada
penderita stroke misalnya serestat (abtiganel)
yang hasilnya sampai saat ini belum
meyakinkan.
Re-er/usi
36
-
8/19/2019 Case non hemorragik
37/49
"eskipun aliran darah otak merupakan
faktor penentu utama pada infark otak
pengalaman klinis serta penelitian pada hean
percobaan menunjukkan baha pada infark
otak pulihnya aliran darah otak ke taraf normaltidak selalu memberikan manfaat yang
diharapkan yaitu hilangnya gejala klinis secara
total. Selain faktor lamanya iskemia ada hal&
hal mendasar lain yang harus diperhitungkan
dalam proses pengobatan infark otak.
'ari percobaan pada hean terbukti
baha resusitasi atau reperfusi pada
penutupan
-
8/19/2019 Case non hemorragik
38/49
pemeriksaan ?* scan dilakukan pada 2.%$
kasus (4!) stroke iskemik ditemukan pada
5$! kasus sedangkan perdarahan 26! sisanya
! didapat gambaran ?* Scan normal
'ari seluruh penderita yang ditelitifaktor risiko untuk stroke terbanyak adalah
hipertensi pada $! riayat stroke
terdahulu
-
8/19/2019 Case non hemorragik
39/49
disebabkan karena lepasnya elemen vegetasi
septic katup jantung (?astillo dan
Bougousslausky$==).
#enyebab lain dari emboli serebral
adalah adanya trombosis arteri ke arteri yaituterjadi pelepasan elemen embolik dari
pembuluh&pembuluh ekstra
-
8/19/2019 Case non hemorragik
40/49
Ta%e 2. Skor Stroke Siriraj
Ta%e 2 9lgoritma >ajah "ada
/.#emeriksaan #enunjang
8aboratorium darah perifer
lengkap faal hemostasis (#*
9#** ;ibrinogen + '&
dimer) BSS fungsi ginjal
( ,reum 1reatinin 9sam
urat)fungsi jantung (?1&91
?1&"B) fungsi hati ( S>3*
S>#*) #rofil lipid
(1olesteroltotal8'80'8*riglis
erida) elektrolit analisa gas darah
(909
-
8/19/2019 Case non hemorragik
41/49
:1> (909
-
8/19/2019 Case non hemorragik
42/49
pemberian obat vasopressor intravena
(orepinefrin dengan dosis 4ug
-
8/19/2019 Case non hemorragik
43/49
indikasi spesifik (misalnya angina tidak stabil
atau non I Gve atau recent stenting)
pengobatan diberikan sampai = bulan sesudah
kejadian (909
-
8/19/2019 Case non hemorragik
44/49
'ilakukan pada kasus yang indikatif
?S L
Re*a%iitasi untuk stroke
a. 'irekomendasikan untuk memulai
rehabilitasi dini setelah kondisi medis stabil
(909
-
8/19/2019 Case non hemorragik
45/49
& 0 Stroke Scale (0SS)/
ilai 0SS adalah antara % – 42.
*erdiri dari dari $$ komponen bila motorik
lengan serta kaki kanan dan kiri dituliskan
dalam satu nomer dan dipisahkannya dengan
penambahan nomer a dan b tetapi akan
menjadi $/ komponen apabila masing masing
motorik lengan dan tungkai kanan dan kiri
diberi nomer terpisah. 1omponen komponen
tersebut adalah sebagai berikut
45
-
8/19/2019 Case non hemorragik
46/49
1a. Dera)at kesa+aran
% sadar penuh
$ somnolen
2 stupor
/ koma
1%. Men)aa% -ertan@aan
% dapat menjaab dua pertanyaan dengan
benar (misal bulan apa sekarang dan usia
pasien)
$ hanya dapat menjaab satu pertanyaan
dengan benar
-
8/19/2019 Case non hemorragik
47/49
$ pada satu ekstremitas
2 pada dua atau lebih ekstremitas
H tidak dapat diperiksa
1'. Sensorik
% normal
$ defisit parsial yaitu merasa tetapi
berkurang
2 defisit berat yaitu jika pasien tidak
merasa atau terdapat gangguan bilateral
11. Ba*asa ter%aik
% tidak ada afasia
$ afasia ringan – sedang
2 afasia berat
/ tidak dapat bicara (bisu)
-
8/19/2019 Case non hemorragik
48/49
Niai NIHSS %erkisar antara ' < 2
Peniaiann@a a+aa* se%a!ai %erikut
ilai M 4 Stroke +ingan
ilai antara 4 – $5 Sedang
ilai L $5 Berat
48
-
8/19/2019 Case non hemorragik
49/49
BAB 0I
DAFTAR PUSTAKA
$. 9ho 1 0armsen # 0atano S "arGuardsen 7 Smirnov @: Strasser *.
?erebrovascular disease in the community results of a F03 collaborative study.
(ull World Health Organ. $=%N5$$/–$/%.
2. Sacco +8 1asner S: Broderick 7# ?aplan 8+ ?onnors 77 ?ulebras 9 et al .
9n ,pdated 'efinition of Stroke for the 2$st ?entury 9 Statement for 0ealthcare
#rofessionals ;rom the 9merican 0eart 9ssociation